Kita
kembali pada tema kita, yaitu di dalam kitab Wahyu 1: 17-18
Wahyu
1: 17-18,
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes tersungkur di bawah Kaki YESUS (menyembah dengan hancur
hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN. Lewat
penderitaan-penderitaan, maka kerohanian rasul Yohanes ditingkatkan.
Begitu dijamah dengan Tangan Kanan TUHAN,
sehingga
rasul Yohanes menerima:
- 'TUHAN
berkata: "Jangan takut!'
= tidak ada ketakutan lagi (menghapus ketakutan).
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'
=
menerima kasih ALLAH.
'Yang Awal' = kasih mula-mula.
'Yang
Akhir' = kasih Mempelai = kasih yang sempurna = puncak kasih.
- 'Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup'
= 'Aku
Yang mati dan Yang hidup'
YESUS mati dan hidup = YESUS mati dan bangkit untuk mengalahkan maut
(menang atas maut) = memegang kunci maut dan kerajaan maut.
'Aku
yang mati' = YESUS yang mati di kayu salib. 'Aku yang hidup' =
YESUS yang sudah bangkit. Jadi, YESUS mati dan bangkit untuk
mengalahkan maut (menang atas maut) = memegang kunci kerajaan maut =
menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak
binasa. Sekaligus, Dia membuka pintu kerajaan surga bagi kita
semuanya, sehingga kita menerima hidup kekal. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang
ini kita memperingati YESUS Yang naik. Setelah YESUS mati, bangkit,
setelah itu YESUS naik ke surga. Pada kesempatan ini kita mempelajari
tentang
'kunci'
YESUS mati dan bangkit memegang kunci kerajaan maut, untuk menutup
pintu kerajaan maut bagi kita. YESUS juga naik ke surga untuk membuka
pintu kerajaan surga bagi kita semuanya.
Yohanes
14: 1-3,
1."Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
2.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu
Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan
tempat bagimu.
3.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya
di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Ay
2 => '
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu' => inilah arti YESUS naik ke surga (membuka pintu
kerajaan surga).
Ay
3 => '
Aku akan datang kembali' => YESUS akan datang
kembali ke dua kali.
'
membawa
kamu ke tempat-Ku' => mengangkat kita semuanya.
Sekarang
kita memperingati kenaikan YESUS. YESUS naik ke surga untuk membuka
pintu kerajaan surga dengan kunci kerajaan surga dan menyediakan
tempat bagi kita semuanya. Setelah Dia naik ke surga dua ribu tahun
yang lalu, Dia tidak menganggur, tetapi menyediakan tempat bagi kita.
Matius
16: 19,
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
19 => '
Kepadamu' => kepada Petrus, tetapi sekarang
kepada kita semuanya.
Dia
memberikan atau menyediakan tempat bagi kita dan memberikan kunci
kerajaan surga kepada kita semuanya. Sesudah itu (sudah selesai
semuanya), YESUS akan datang kembali ke dua kali untuk mengangkat
kita ke awan-awan yang permai, sehingga kita dapat masuk kerajaan
surga yang kekal. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya ('
di
tempat di mana Aku berada, kamupun berada').
Di
dalam kitab Wahyu 1: 17-18, ada kaitannya dengan kenaikan TUHAN. '
Aku
yang mati dan Aku yang hidup': YESUS menutup kerajaan maut
dengan kunci kerajaan maut, kita tidak perlu masuk disana. '
Dia
naik ke surga' membuka pintu kerajaan surga dengan kunci
kerajaan surga. Dia menyediakan tempat kepada kita, sekaligus
memberikan kunci kerajaan surga (seperti janji-Nya kepada rasul
Petrus) kepada kita semuanya. Saat YESUS datang kembali ke dua kali,
kita akan diangkat di awan-awan, lalu kita masuk kerajaan surga yang
kekal dan kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
Jadi,
memperingati kenaikan TUHAN pada kesempatan hari ini adalah kita
menerima kunci kerajaan surga dari TUHAN. Yang ditekankan sekarang
ini, adalah soal kunci. Ada kunci kerajaan maut untuk menutup
kerajaan maut, supaya kita tidak binasa. Tetapi TUHAN juga memiliki
kunci kerajaan surga untuk membuka pintu kerajaan surga dan Dia
memberi kunci kerajaan surga kepada kita, supaya kita dapat masuk
didalamnya. Kalau menerima kunci, harus ada praktiknya (untuk membuka
pintu).
Praktik
memiliki kunci kerajaan surga? Ini dipelajari dari tabernakel. Musa
naik ke gunung Sinai, kemudian dia melihat kerajaan surga dan TUHAN
memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, itulah
tabernakel. Ini supaya tidak abstrak:
- YESUS
(TUHAN) itu tidak abstrak, Dia datang ke dunia dan semuanya dapat
melihat. TUHAN kita tidak abstrak, orang lain juga beribadah kepada
TUHAN, bahkan ada pohon yang juga disebut tuhan. Ini karena abstrak,
tidak tahu tuhan itu yang mana. Kalau kita, sudah jelas itulah TUHAN
YESUS.
- surga
nya juga jelas, tidak abstrak => 'bagaimana ya surga itu?'
Surganya sangat jelas, itulah kerajaan surga yang pernah dilihat
oleh Musa. Nanti kita akan mempelajari dalam Wahyu 4 yang juga
dilihat oleh rasul Yohanes. Jadi, praktik memiliki kunci kerajaan
surga bisa dipelajari lewat tabernakel. Di dalam tabernakel terdapat
tiga pintu dan semuanya harus dibuka dengan kunci.
Praktik
memiliki kunci kerajaan surga:
- Dapat
membuka atau masuk pintu gerbang tabernakel.
Yohanes
14: 6,
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku.
Ini sangat jelas, hanya
ada satu pintu (satu jalan). Jadi, YESUS adalah Satu-satunya jalan
atau pintu untuk masuk kerajaan surga. Kalau kita memiliki kunci
kerajaan surga, kita dapat masuk pintu gerbang kerajaan surga
melalui Pribadi YESUS, yaitu lewat iman atau percaya kepada YESUS.
Jadi, kunci kerajaan
surga =
kunci
iman. Kita jangan membayangkan =>
'bagaimana ya kunci kerajaan surga?' Kunci pintunya orang kaya
mungkin ada lapisan emasnya' Iman itu berasal darimana?
Roma
10: 17,
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Jadi, iman berasal
dari mendengar Firman ALLAH dalam urapan Roh Kudus. Inilah yang
penting! Yang menyampaikan Firman tidak berdasarkan kepandaian,
pengalaman. Demikian juga bagi yang mendengarkan Firman, tidak
berdasarkan pengalaman, kepandaian => 'saya sudah lama, saya
masih baru sehingga tidak mengerti' Tidak! Tetapi dalam urapan Roh
Kudus. Urapan Roh Kudus tidak terbatas oleh usia, pengalaman, ijasah
dan waktu. Mari kita mohon urapan Roh Kudus atas kehidupan kita
semuanya. Biarlah kesempatan sekarang ini kita semuanya dapat masuk
pintu gerbang kerajaan surga lewat mendengar Firman Kristus (Firman
yang diurapi Roh Kudus) = Firman yang dibukakan rahasianya.
Ada
dua hal yang harus diperhatikan, agar supaya kita dapat masuk pintu
gerbang kerajaan surga yaitu:
- Mazmur
118: 19-21,
19.
Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke
dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
20.
Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke
dalamnya.
21.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah
menjadi keselamatanku.
Ay 19
=> 'Bukakanlah aku pintu gerbang
kebenaran' => inilah kerinduan Daud
dalam doa.
Ay 21 => 'sebab Engkau
telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku'
=> pintu gerbang keselamatan / kebenaran (pintu gerbang kerajaan
surga).
'Bukakanlah aku pintu
gerbang', berarti pintu gerbangnya masih
tertutup. Dibuka dengan apa? Tadi, dengan kunci iman. Iman dari
mana? Lewat mendengar Firman Kristus. Jadi, membuka pintu gerbang =
pembukaan Firman.
Yang pertama:
harus
ada pembukaan rahasia Firman ALLAH yang diurapi Roh Kudus.
Inilah tugas kami sebagai gembala.
Sebab itu doakanlah gembala. Almarhum bpk pdt Pong Dongalemba
selalu mengatakan => 'kalau gembala berdoa meminta pembukaan
Firman dan jemaat merindu' Itu akan dibukakan' Tetapi kalau
jemaat tidak merindu, susah juga. Harus dua-duanya merindu, gembala
merindu agar ada pembukaan Firman dan jemaat juga berdoa supaya ada
pembukaan Firman, pasti TUHAN akan bukakan Firman. Itulah pembukaan
pintu gerbang kerajaan surga!
Sikap dari sidang jemaat,
yaitu harus bersyukur terhadap pembukaan rahasia Firman, sekalipun
Firman itu keras-tajam (Firman yang dibukakan rahasianya itu
seperti pedang). Jangan malah bersungut-sungut! Kalau bersungut,
menolak, bosan = pintu gerbang kerajaan surga tertutup. Kalau kita
bertanya => 'apakah saya sudah memiliki kunci kerajaan surga
agar dapat membuka pintu gerbang kerajaan surga?' Jawabannya:
dimulai dari sikap kita terhadap pembukaan rahasia Firman. Kalau
sikap kita bersungut, mengomel, bosan, mengantuk, menolak =>
'terlalu keras, terlalu lama, terlalu tajam', maka pintu
tertutup. Tetapi jika kita bersyukur dengan adanya pembukaan
rahasia Firman, sekalipun keras, tegas, berarti pintu gerbang
kerajaan surga terbuka. Dimulai dari sini! Jadi, kita ini praktis,
bukan berkata 'surga itu bagaimana ya?
Membuka pintu
kerajaan surga bagaimana?' Dimulai saat mendengarkan Firman.
Tugas saya sebagai gembala: mendapatkan pembukaan rahasia Firman.
Berkhotbah itu tidak boleh sembarangan (tidak melawak, tidak
sembarangan orang), sebab ini persoalan membuka pintu kerajaan
surga, bukan membuka pintu perusahaan. Kalau membuka perusahaan,
lalu gagal, masih dapat ditolong. Kalau membuka pintu surga, lalu
gagal, siapa yang mau menolong? Doakan dengan sungguh-sungguh tugas
dari gembala. Jemaat juga harus bersyukur. Semoga kita dapat
mengerti.
- 2
Korintus 6: 11-13,
11.
Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu,
hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
12.
Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi
kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13.
Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada
anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya
Ay
11 => 'Kami telah berbicara terus
terang kepada kamu' => mulutnya
terbuka.
'hati kami terbuka lebar-lebar
bagi kamu' => hatinya juga terbuka.
Jadi, hatinya dan mulutnya terbuka. Maaf, kalau ingat mulut
terbuka, saya ingat alm bpk pdt In Juwono. Saya percaya dari ayat
ini, sehingga beliau benar-benar terbuka, saat menyanyi mulutnya
juga terbuka. Ini menjadi contoh bagi kita.
Ay 12 =>
'bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati
kami' => sidang jemaat mendapatkan
tempat yang luas bagi hamba TUHAN atau gembala.
'tetapi
bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu'
=> sayang sekali, jemaat memberi tempat yang sempit.
Ay
13 => 'hati kamu selebar-lebarnya!'
=> jemaat juga membuka hati selebar-lebarnya.
Inilah
pembukaan pintu gerbang kerajaan surga; ada pembukaan Firman
terlebih dahulu (dari surga). Sekarang dari kita.
Yang
kedua: harus
memiliki hati dan mulut terbuka:
- sikap
hamba TUHAN harus memiliki hati dan mulut terbuka,
artinya berbicara
terus terang lewat pembukaan Firman ALLAH. Pembukaan Firman ALLAH
tentang apa, jangan takut untuk memberitakannya. Misalnya:
Firmannya tentang jangan merokok => 'itu yang merokok, tetapi
yang berkorban banyak di gereja' Lalu takut menyampaikan Firman
tentang jangan merokok! Mungkin ada jemaat yang memiliki dua orang
isteri => tetapi kehidupan itu menjadi penunjang gereja
dll'
Lalu takut memberitakan Firman. Seringkali hamba
TUHAN takut menyampaikan pembukaan Firman => 'nanti semua
jemaat akan keluar'. Kalau hamba TUHAN takut menyampaikan
pembukaan Firman, maka pintu kerajaan surga akan tertutup.
Sekalipun sudah ada pembukaan Firman, tetapi saat mau menyampaikan
Firman masih melihat-lihat orang => 'nanti dia lari dll'
Akhirnya pintu kerajaan surga tertutup. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika gembala tidak terbuka = menutup-nutupi
sesuatu (ada yang disembunyikan) terutama tentang dosa-dosa, maka
pintu gerbang kerajaan surge akan tertutup bagi sidang jemaat.
Jika gembala menutupi dosa sendiri (mungkin kelihatan benar dan
suci, padahal ada dosa), dan juga menutupi dosa jemaat, maka
jemaat akan rugi dan celaka! Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
sikap gembala harus jelas (hati dan mulut terbuka), mari
menyampaikan Firman bukan dengan emosi, tetapi sesuai dengan
pembukaan Firman. Firman yang berurutan adalah Firman yang paling
murni (tidak ada rekayasa), kalau tidak berurutan, gampang saja =>
'tadi malam aku dengar begini, besok awas ya (kemudian mencari
ayatnya)' Malam-malam tidak punya duit, besok berkhotbah tentang
persepuluhan. Mari, didoakan, supaya ada pembukaan, hati dan mulut
terbuka (tidak takut) menyampaikan Firman sesuai dengan kehendak
TUHAN.
- sekarang
bagaimana sikap jemaat? Supaya dapat masuk pintu gerbang kerajaan
surga, maka sidang jemaat harus membuka hati selebar-lebarnya
(seluas-luasnya) agar dapat menerima pembukaan Firman ALLAH apapun
bentuknya (keras, tajam, lama). Ay 12 'tetapi
bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu'
Kalau jemaat membuka hati hanya sedikit untuk Firman => 'malas,
terlalu panjang, terlalu keras' Tidak bisa! Kalau hati sudah
terbuka untuk menerima pembukaan Firman, maka mulut terbuka juga
untuk mengaku dosa-dosa yang tersembunyi dibagian dalam (bukan
untuk berteriak-teriak). Inilah kekuatan Firman yang dapat membuka
pintu gerbang kerajaan surga.
Sekali
lagi, bukan mau menakut-nakuti atau sok => 'paling hebat'
Tidak! Tetapi tugas dari gembala sungguh-sungguh tidak dapat
diremehkan, sebab berkaitan dengan pembukaan pintu surga. Kalau
masalah pintu sekolah, pintu perusahaan dll, jika gagal masih dapat
ditolong, tetapi kalau gagal masuk pintu surga, tidak akan dapat
ditolong lagi. Harus sungguh-sungguh serius. Jemaat juga harus
serius dalam menerima Firman. Buka hati, kalau Firman sudah masuk
dalam hati, maka mulut akan terbuka untuk mengaku dosa-dosa yang
tersembunyi. Jika kita mengalami pengampunan dosa, jangan berbuat
dosa lagi (bertobat). Inilah pintu gerbang surga terbuka. Saya
percaya, kalau pintu gerbang surga terbuka, maka pintu di dunia
pasti terbuka. Dengan bertobat saja, semua pintu sudah
terbuka.
Dosa-dosa yang sudah kita lakukan, selesaikanlah.
Inilah sikap dari sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
praktiknya memiliki kunci kerajaan surga pada saat ini yaitu:
- Nomor
satu adalah kunci iman untuk membuka pintu gerbang kerajaan surga.
Apa yang harus dipersiapkan? Harus ada pembukaan Firman. Sebab iman
itu berasal dari mendengarkan Firman. Doakan kami para hamba TUHAN
agar merindu pembukaan Firman.
- Kemudian,
hati dan mulut harus terbuka; hamba TUHAN terbuka untuk
menyampaikan Firman, tidak peduli apa saja. Sidang jemaat, hatinya
terbuka untuk menerima pembukaan Firman dan mulut mengaku dosa
(bertobat), maka pintu-pintu akan terbuka. Semoga kita dapat
mengerti.
Sesudah
pintu gerbang kerajaan surga terbuka, kita masuk. Tadi, dijelaskan
tentang membuka (kuncinya), bagaimana supaya kita dapat masuk?
Sekarang, buktinya kita masuk pintu gerbang kerajaan surga? Dalam
tabernakel, sesudah masuk pintu gerbang, kita berada di halaman yang
memiliki pagar (dipagari dengan kain putih). Berarti sudah tidak ada
hubungan lagi dengan yang diluar. Begitu kita masuk pintu gerbang,
kita sudah terpisah dari padang gurun.
2
Korintus 6: 14-17,
14.
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan
orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara
kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap?
15.
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah
bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak
percaya?
16.
Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait
dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan
Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
17.
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu
dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis,
maka Aku akan menerima kamu.
Ay
14 => 'Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya'
=> ini sudah terpisah (sudah ada pagarnya). Begitu masuk pintu
gerbang, maka dipagari (terjadi pemisahan); pasangan yang tidak
seimbang tidak boleh.
'Sebab
persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?'
=> ini sudah terpisah. Kalau kita
berada di
dalam pintu gerbang,
maka itu
yang benar.
Diluar
pintu gerbang itu durhaka.
Jadi, bukti kita sudah masuk pintu
gerbang surga (ada di halaman kerajaan surga), yaitu harus terjadi
pemisahan yang tegas antara kebenaran dan kedurhakaan.
Ada
dua macam pemisahan yaitu:
- Pemisahan
terang dengan gelap
(ay 14 'soal
nikah'), artinya menjaga nikah yang benar dan suci. Kita lihat di
luar pagar kerajaan surga, nikah manusia sekarang kembali seperti
zaman Nuh dan zaman Lot. Termasuk nikahnya hamba TUHAN, pelayan
TUHAN, nanti kejadian seperti Hofni dan Pihenas akan banyak
terjadi. Ini terjadi karena hamba TUHAN, pelayan TUHAN berada di
luar pagar, mari semuanya masuk pintu gerbang.
Kalau tidak
ada pembukaan Firman, semuanya berada diluar pagar. Maaf, bukan
berarti disini yang paling bagus (saya tidak pernah bicara seperti
itu), tetapi ingat kalau tidak ada pembukaan Firman, semuanya
berada diluar pagar. Masuk kerajaan surga itu lewat Firman, bukan
seenaknya saja (mendengarkan Firman, percaya kepada Firman, baru
kita dapat
masuk kerajaan surga). Mari, masuk dalam pagar kerajaan surga,
supaya terjadi pemisahan yang tegas.
Jaga
nikah (nikah yang benar dan suci), mulai dari:
- permulaan
nikah,
harus direstui oleh:
- orang
tua. Jangan sampai tidak direstui orang tua. Ingat kaum muda!
Kalau orang tua tidak merestui, saya tidak akan pernah mau
memberkati dan meneguhkan nikah kalian.
- pemerintah;
dicatat di catatan
sipil,
- TUHAN.
Syaratnya adalah benar (sesuai dengan Firman) dan suci. Setelah
itu baru diteguhkan atau diberkati oleh seorang gembala. Itulah
nikah yang sah (nikah yang benar).
Jadi,
pada permulaan nikah dijaga supaya:
- Benar=
sesuai dengan Firman,
- tidak
boleh ada kawin campur (antara terang dengan gelap) = tidak boleh
dengan yang tidak seiman,
- suci
= tidak boleh jatuh dalam dosa. Setelah itu baru diteguhkan.
- perjalanan
nikah juga harus dijaga:
- jangan
ada kekerasan dalam nikah,
- jangan
ada perselingkuhan,
- jangan
ada kawin cerai,
- jangan
ada kawin mengawinkan. Kalau nikah kita masih tidak benar,
berdoa, supaya lewat pembukaan Firman, maka TUHAN membuka jalan.
Sekarang ini, harus tegas!
- Sampai
mencapai nikah yang sempurna.
- Pemisahan
bait ALLAH dengan berhala; pemisahan yang suci dengan yang najis
(ay 16-17 'soal
ibadah').
Pemisahan bait ALLAH dan berhala (pemisahan yang
najis dan suci), artinya kita menjaga tahbisan (ibadah pelayanan)
yang benar dan suci. Tadi, yang pertama menjaga nikah yang benar
dan suci. Nikah dan tahbisan ini tidak dapat dipisahkan. Jangan
asal beribadah melayani! Tetapi jaga tahbisan yang benar (sesuai
dengan Firman yang benar) dan suci (dalam kesucian, jangan berbuat
dosa). Tahbisan harus sesuai dengan alkitab. Jika alkitab katakan
boleh, berarti boleh. Kalau alkitab bilang tidak boleh, berarti
tidak boleh. Kalau alkitab bilang tidak boleh, jangan malah =>
'begini, begitu' AKhirnya boleh, jangan!
Salah satu
contoh dan seringkali diajarkan: alkitab mengatakan wanita tidak
boleh memerintah dan mengajar laki-laki dalam rumah tangga,
terutama dalam ibadah. Ikuti alkitab, jangan berkata => 'ini
begini, begitu'.
Yesaya
52: 11,
Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena
kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah
dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
Ay
11 => 'mengangkat perkakas rumah
TUHAN!' => tabernakel. Pelayanan
tabernakel ini sampai yang tertinggi yaitu memikul tabut
perjanjian.
Jika kita melayani dalam tahbisan yang benar dan
suci, maka kita dipercaya (dipakai) oleh TUHAN, sampai memikul
tabut perjanjian, artinya menyaksikan atau memberitakan Kabar
Mempelai (kabar kesempurnaan) = dipercaya dalam kegerakan Roh Kudus
hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Ini seperti Yosua masuk ke Kanaan dan harus melewati sungai Yordan.
Semoga kita dapat mengerti.
Jaga
kebenaran dan kesucian! Sekali lagi Lempin-EL bukan lewat kepandaian
(ijasah), lalu kita dipakai, ini tidak ada relevansinya. Dalam
Efesus 4 'TUHAN memperlengkapi orang suci' 'S' (suci), bukan
S1, S2, S3 atau tanpa S, bukan! 'S' (suci) itulah yang akan
dipakai TUHAN. Jika tahbisan kita benar dan suci, maka kita akan
dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sekalipun
kita menghadapi sungai Yordan (halangan terbesar). Tetapi begitu
pemikul tabut menginjakkan kakinya di sungai Yordan, maka sungai
Yordan terbelah, artinya ada jalan baru (jalan kaki di tengah
sungai). Biasanya kalau menyeberang sungai itu memakai perahu atau
berenang.
Kalau kita masuk pintu gerbang kerajaan surga, maka
akan ada pemisahan yang tegas dengan dunia; nikah benar dan suci,
pelayanan benar dan suci dan selalu ada jalan baru. Jalan baru ini
jalan yang mustahil bagi manusia, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang
mustahil. Sungai Yordan terbuka, sehingga ada jalan
baru dari TUHAN, artinya:
- ada
jalan keluar dari segala masalah yang mustahil. Sungai Yordan tidak
dapat diapa-apakan (tidak mungkin disedot), tetapi TUHAN dapat
membelah sungai Yordan. Inilah yang mustahil menjadi tidak
mustahil.
- ada
pemeliharaan atas kehidupan kita (dalam susu dan madu), sampai
mengucap syukur kepada TUHAN. Ada jalan baru, sehingga dapat masuk
ke Kanaan. Kanaan itu penuh susu dan madu. Kelimpahan itu bukan
berapa juta, milyar, tetapi sampai kita dapat mengucap syukur
kepada TUHAN.
Mungkin
pekerjaan (toko dll) sulit, tetapi selalu ada jalan dari TUHAN,
itulah jalan baru. Asal kita menjaga nikah, pelayanan yang benar dan
suci, maka ada jalan yang selalu terbuka. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika ada pembukaan Firman, hati-mulut terbuka
(mengaku dosa) dan masuk di dalamnya, maka pintu kerajaan surga akan
terbuka. Jaga batas! Jaga nikah yang benar dan suci, jaga ibadah
pelayanan, termasuk juga menjaga pergaulan hidup supaya benar dan
suci (berdagang yang benar, semuanya benar dan suci), maka TUHAN lah
yang akan membuka jalan. Mungkin, kita sudah angkat tangan =>
'tidak bisa', tetapi TUHAN lah yang turun Tangan untuk
memelihara kehidupan kita sampai berkelimpahan dan yang mustahil
menjadi tidak mustahil (ada jalan keluar dari segala masalah).
Semoga kita dapat mengerti.
- Dapat
membuka atau masuk pintu kemah.
Sesudah pintu gerbang, lalu kita
masuk ke pintu kemah (pintu kedua).
Pintu kemah artinya
kepenuhan Roh Kudus (diurapi sampai kepenuhan Roh Kudus). Apa tugas
dari Roh Kudus? Roh Kudus mengurapi atau menguasai kehidupan kita,
supaya daging tidak berkuasa lagi (daging dibendung, tidak berkutik
lagi) atas kehidupan kita. Daging ini penuh dengan keinginan, hawa
nafsu. Kalau kita diurapi, sampai dipenuhi Roh Kudus, apa buktinya?
Salah satu buktinya adalah kita berbahasa Roh. Tetapi bukti
selanjutnya harus nyata, yaitu kita dapat masuk ruangan suci.
Setelah pintu gerbang, masuk ke halaman = bertobat, kita akan
diberikan pagar yang jelas itulah hidup benar (nikah yang benar,
ibadah yang benar, pergaulan hidup yang benar). TUHAN memakai kita,
TUHAN selalu membuka jalan (kunci dibukakan terus oleh TUHAN). Yang
kedua pintu kemah, kita dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga daging tak
berkuasa. Buktinya adalah masuk dalam ruangan suci.
Di dalam
ruangan suci, terdapat tiga macam alat. Dulu memang harus dibuat
semuanya (pelita emas, meja roti sajian, mesbah dupa emas),
alat-alat itu sudah hancur semuanya. Tiga macam alat dalam ruangan
suci, sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (biasanya setiap hari Minggu).
Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam
karunia-karunia-Nya.
- meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH (YESUS) dalam
Firman pengajaran dan Kurban Kristus. Jadi masing-masing ibadah ada
penekanannya. Kalau ibadah raya, itu Roh Kudus dengan
karunia-karunia Kalau sekarang ibadah pendalaman alkitab, ada roti
(makan) menunjuk Firman dan Kurban Kristus.
- mesbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan
dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.
Inilah
yang disebut ketekunan dalam kandang penggembalaan. Jadi, bukti
bahwa daging sudah tidak berkuasa (dibendung) adalah masuk dalam
kandang. Tidak perlu bingung-bingung! Coba saja kalau binatang tidak
masuk kandang, tahu-tahu lembunya sudah menabrak pagar, sudah
menabrak anak kecil. Kalau diluar kandang, daging ini masih liar.
Tetapi kalau di dalam kandang, daging sudah dikuasai oleh Roh Kudus
(tidak liar lagi). Termasuk kami, sebagai gembala harus masuk
kandang terlebih dahulu. Sebab kalau gembala tidak berada di dalam
kandang, jemaat sudah berlari kesana kemari. Kalau gembala masuk di
dalam kandang, maka semua domba-domba akan ikut di dalamnya. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi, kunci kerajaan surga adalah kunci
ketekunan atau kunci penggembalaan.
Tadi, kunci iman. Bagaimana sikap terhadap pembukaan Firman? Itulah
kunci kerajaan surga. Jika kita dapat membuka hati dan membuka mulut
(mengaku dosa), lalu kita masuk pagar (ada pemisahan yang tegas
dalam nikah, ibadah pelayanan, pergaulan hidup sehari-hari), berarti
sudah memiliki kunci kerajaan surga (sudah masuk pintu gerbang
kerajaan surga). Sekarang, masuk pintu kemah yang dimulai dengan
tergembala.
Mazmur
92: 13-16,
13.
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur
seperti pohon aras di Libanon;
14.
mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah
kita.
15.
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
16.
untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku
dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Ay
16 => 'Ia gunung batuku'
=> Dia sebagai Gembala, Penebus.
'tidak
ada kecurangan pada-Nya' => TUHAN tidak
pernah menipu kita.
Disini jelas, jadi kehidupan yang tekun
dalam penggembalaan (tiga macam ibadah pokok), sama dengan tertanam
di dalam bait ALLAH. Petrus tiga kali ditanya oleh YESUS =>
'adakah engkau mengasihi Aku?' 'gembalakanlah domba-domba-Ku',
ini menunjuk tiga macam ibadah. Kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh,
sedangkan TUHAN itu ALLAH Tritunggal; ALLAH Bapa, Anak ALLAH dan Roh
Kudus, ini sudah klop! Kita benar-benar dilidungi oleh TUHAN dan
tidak ada tempat lagi bagi setan. Jadi, mengapa harus ada tiga macam
ibadah? Sebab kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh yang harus melekat
kepada ALLAH Tritunggal, sehingga setan tidak akan dapat menjamah
kita.
Jika kita tekun dalam penggembalaan = tertanam di bait
ALLAH. Tadi, di halaman diberi pagar (dibatasi). Kalau dipagari
misalnya: dalam pergaulan ada pagarnya, ujian nasional mau
menyontek, ada bocoran soal, langsung distop atau dipagari. Kalau
sudah tekun dalam tiga macam ibadah, sudah di tanam. Kalau ditanam
tidak rugi, tetapi berbuah. Tinggal tunggu waktu, pasti akan
berbuah.
Menghadapi akhir zaman yang semakin sulit, kalau
ditanam di dalam bait ALLAH (di tepi air), kita akan tetap bertahan
(biarpun dipanaskan sampai seratus kali). Tetapi yang menghina akan
gugur (tidak kuat). Sehebat apapun kita hanya kayu, terkena panas,
dingin, akan hancur. Kalau ada air dalam penggembalaan, semakin kuat
panasnya, kita akan semakin sejuk. Percaya saja! Saya tidak sia-sia
dari Malang ke Surabaya, sebab bertambah sejuk. Semoga kita dapat
mengerti.
Hasilnya
adalah:
- Seperti
pohon aras yang kuat dan tahan uji.
Pohon aras itu pohon yang paling
kuat. Tahan uji artinya:
- tidak
kecewa,
- tidak
putus asa,
- tidak
tinggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun, tetapi selalu mengucap
syukur kepada TUHAN. Inilah orang yang tergembala! Dagingnya sudah
tidak memberontak lagi.
- Seperti
pohon kurma yang manis. Dunia
semakin pahit getir, padang gurun semakin panas, tetapi di dalam
penggembalaan kita akan semakin manis.
- Pada
Mazmur 92: 13-16 'Bertunas'
= 'berbunga'
(terjemahan lama).
Bertunas dan berbunga-bunga, artinya
menerima karunia-karunia Roh Kudus
(seperti tongkat Harun yang
kering/mati, tetapi dapat bertunas dan berbunga) dan jabatan
pelayanan, sehingga kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna. Kalau belum melayani, berarti belum berbunga. Kalau
sudah melayani, berarti sudah berbunga (hidup itu sudah
indah).
Kalau berbunga di luar, bahaya! Terkena angin dll,
bunganya dapat rontok, sebab itu berbunga harus di dalam ruangan
suci saja. Di dalam ruangan suci ada tudung sebanyak empat lapis,
jangankan ular mau memakan bunga, anginpun tidak dapat lewat,
sehingga bunganya tenang, sampai akhirnya dapat berbuah. Mengapa
banyak penginjil berbunga, tahu-tahu jatuh? Ini karena mereka tidak
tergembala. Seharusnya mereka bertambah hebat, tetapi tahu-tahu
jatuh. Kalau tergembala, pasti akan sampai berbuah. Mari,
praktikkan dengan sungguh-sungguh, sampai bertunas dan kita dipakai
dalam pembangunan Tubuh Kristus, bahkan mencapai Tubuh Krsistus
yang sempurna (Mempelai Wanita). Itulah bunganya!
- Berbuah-buah
sampai buah kesempurnaan
(berbuah = berubah):
- buah
kesempurnaan: 'takkan kekurangan aku',
raja Daud mengatakan => 'TUHAN adalah Gembalaku takkan
kekurangan aku' Ini berarti sempurna, tak bercacat cela.
Berbuah-buah sampai buah kesempurnaan = berbuah sampai masa putih
rambut (dalam terjemahan lama). Kita baru mempelajari 'sampai
masa putih rambut' = orang yang duduk di takhta (YESUS duduk di
takhta memakai rambut putih (mahkota). Jadi, berbuah-buah sampai
berbuah kesempurnaan, artinya:
- sampai
masa tua, terus berbuah sampai ke anak cucu. Terus kuat, manis,
dipakai oleh TUHAN dalam pembangunan Tubuh Kristus, sampai
berbuah-buah; menjadi berkat bagi orang lain (buahnya bisa
dikirim ke tetangga, ke keluarga lain),
- sampai
menerima mahkota mempelai (dalam arti rohani). Rambut putih =
mahkota (sudah diterangkan).
Semoga kita dapat mengerti.
- berbuah
juga berarti bersaksi bahwa TUHAN tidak pernah menipu kita. Mari
bersaksi! Gunung batu itulah Gembala yang tidak pernah menipu
kita. Terlalu banyak pohon ara yang berada dipinggir jalan
daripada yang berada di kebun anggur (digembalakan), artinya
(mohon maaf) masih terlalu banyak hamba TUHAN yang tidak
tergembala (belum masuk pintu gerbang kerajaan surga). Tugas kita
sekarang adalah bersaksi, bukan berarti kita yang paling benar,
tidak! Sebab ada ayat-ayatnya untuk bersaksi. Tugas kita bersaksi,
baik kepada keluarga kita dll.
Berbuah-buah untuk menjadi
berkat, juga jangan lupa untuk bersaksi bahwa Gembala Agung tidak
pernah menipu kita. Saya ingat seorang siswa di sma. Dia seorang
perempuan tetapi nakal sekali, dan suka menyontek. Mamanya kalau
datang dari luar pulau, bertengkar terus degan dia. Lalu dia masuk
gereja, setelah diumumkan masuk gereja tiga macam ibadah, dia
langsung berkata di dalam hati => 'tiga macam ibadah, supaya
kolektenya banyak, pendeta menjadi kaya, kita miskin' Saat dia
masuk hari Sabtu, lalu dia dikerjakan oleh Firman, akhirnya dia
masuk hari Minggu, Selasa, Kamis. Setelah dia lulus, dia menulis
surat, dan saya meneteskan air mata saat membaca suratnya =>
'oom benar, bahwa TUHAN tidak menipu saya' Semula dia
menyontek, lalu dapat menjadi ranking pararel, padahal ini sulit
sekali dan mustahil.
TUHAN
tidak pernah menipu! Mungkin saudara datang pada hari Minggu, Senin,
Rabu, tetapi TUHAN tidak pernah menipu, sampai kita berbuah-buah
kesempurnaan. Inilah yang kedua (pintu kemah)! Jangan ragu-ragu,
memang banyak halangan (sungai Yordan), tetapi kalau kita memiliki
kunci, maka tidak ada yang dapat menghalangi, bahkan mautpun sudah
dikalahkan (maut sudah dikunci). Jangan takut! Mari melangkah,
begitu melangkah semuanya selesai, sebab TUHAN yang berada didepan
kita. Mari masuk dalam kandang penggembalaan!
- Dapat
membuka atau masuk pintu tirai.
Matius
27: 50, 51,
50.
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan
nyawa-Nya.
51.
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah
dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Ay
51 => 'tabir Bait Suci terbelah dua'
=> robek.
Jadi, YESUS menyerahkan nyawa-Nya (taat sampai
mati), itu merupakan penyerahan terakhir. YESUS taat sampai mati di
kayu salib, sehingga tirai terobek (pintu tirai terbuka). Harga
untuk membuka tirai adalah YESUS harus mati di kayu salib (taat
sampai mati di kayu salib).
Pintu
tirai terbuka, bagi kita artinya: perobekan
daging / penyaliban daging, sehingga kita taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi. Kita tidak perlu mati di kayu
salib, tetapi taat sampai daging tidak bersuara lagi. Seringkali
sudah tergembala, mau taat tetapi masih ada suara daging =>
'nanti kalau saya melakukan ini, bagaimana ya? Mau masuk gereja,
besok ada ujian, nanti bagaimana?' Inilah masih ada suara daging!
Kalau pintu tirai terobek, kita taat dengar-dengaran sampai daging
tidak bersuara lagi.
Jadi, kunci kerajaan surga adalah kunci
ketaatan.
Yang pertama, kunci iman.
Perhatikan pembukaan Firman! Datang
ke gereja itu berdoa, nomor satu mohon pembukaan Firman, supaya
jalan ke surga terbuka bagi kita dan jalan di dunia juga terbuka.
Kedua, kunci ketekunan => 'TUHAN gembalakan saya' Supaya
tidak terkena panas dll, tidak liar lagi (digembalakan), hidup
menjadi tenang. Sesudah tenang, kita dapat berbunga, berbuah, dan
juga dapat menikmati hidup bersama dengan anak cucu. Mau apa lagi,
tergembalalah dengan baik (masuk kandang penggembalaan). Yang
ketiga, tirai terobek, itulah ketaatan. Karena YESUS taat sampai
mati di kayu salib (tirai terobek), maka Dia mendapatkan Nama diatas
segala nama, Nama yang berkuasa.
Filipi
2: 8-11,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11.
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ay
8 => YESUS taat sampai mati di kayu salib? Lalu apa yang Dia
dapatkan (ay 9). Mungkin orang lain berkata => 'taat, taat,
akhirnya hancur' Tidak! TUHAN tidak pernah menipu. TUHAN akan
tolong.
Ay 9 => 'mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama' =>
Nama yang berkuasa.
Ay 10 => 'yang
ada di langit' => setan.
'yang
ada di atas bumi' => nabi palsu.
'yang
ada di bawah bumi' => antikris.
Karena
YESUS taat sampai mati di kayu salib, maka kepada Dia diberikan Nama
diatas segala nama, Nama yang berkuasa. Perjamuan suci hari ini,
merupakan bukti bahwa YESUS taat sampai di kayu salib, ini berarti
pada perjamuan suci ada kuasa Nama YESUS. Saat kita makan minum
perjamuan suci, serukan Nama YESUS, Nama yang berkuasa dan kita
mengalami kuasaNya. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita
taat sampai daging tidak bersuara, maka kita akan mengalami kuasa
nama YESUS, terutama pada siang hari ini lewat perjamuan suci. Mari,
mulai dari kunci iman terlebih dahulu. Dengarkanlah Firman dengan
baik. Kalau sudah bosan saat mendengarkan Firman, mari berdoa, mau
masuk pintu gerbang surga atau pintu gerbang maut. Hanya ada dua itu
saja; kunci maut atau kunci surga. Kalau sudah bosan, mengkritik
Firman, bersungut-sungut, atau bersikap begitu-begitu saja saat
mendengarkan Firman, itu menutup surga, berarti maut yang terbuka.
Jangan main-main, mari bersunguh-sungguh berdoa => 'urapi saya
TUHAN, supaya hati terbuka, mulut terbuka untuk mengakui keagungan
Firman-Mu, mengakui dosa-dosa yang tersembunyi' Kita dapat masuk
pintu gerbang, dipagari oleh TUHAN, dan selalu ada jalan terbuka.
Sesudah itu masuk lebih dalam lagi, dinaungi oleh TUHAN, ditanam di
bait ALLAH (digembalakan). Kita tinggal manis, bertunas,
berbuah-buah, menjadi berkat sampai anak cucu. Yang terakhir, taat
dengar-dengaran, sehingga kita
mengalami kuasa Nama YESUS.
Hasilnya
adalah
- ay
10 => 'supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang
ada di bawah bumi' => bertekuk lutut
berarti YESUS menang dan musuh-musuh dikalahkan.
Hasil
pertama: ada kuasa
kemenangan atas setan tritunggal.
Lewat perjamuan suci, mari serukan Nama YESUS. Saat kita mengalami
hal yang tidak menyenangkan/kesusahan, enak sekali, kita tinggal
menyeru Nama YESUS.
Kita masuk di halaman, dipagari, hidup
benar. Ada pemisahan yang tegas => 'saya tidak mau ikut-ikut'
Sekalipun kita masih bergaul di dunia. Saat di kantor, tidak mungkin
bergaul dengan orang Kristen semuanya, tidak ada! Pasti campur. Di
sekolah, pergaulannya juga campur. Apalagi bagi yang suka
berolahraga. Saya dulu suka olahraga, payah sekali pergaulannya.
Dimana saja berada (dalam perdagangan dll), pagari dengan kain
putih. Biarlah TUHAN Yang membuka jalan bagi kita (ada jalan baru),
ada kelimpahan dan pemeliharaan dari TUHAN. Kemudian masuk dalam
penggembalaan (naungan TUHAN), sampai manis, bahkan sampai masa
tua.
Lalu, taat. Kalau ada apa-apa, kita tinggal berseru =>
'YESUS tolong' Sampai hidup kita menjadi enak. Itulah surga!
Tidak perlu menunggu nanti, tetapi sekarang ini kita sudah
bersuasana surga (memiliki kunci kerajaan surga dan maut sudah
ditutup oleh TUHAN). Dia Yang sengsara, Yang mati untuk menutup
pintu maut. Kita jangan masuk disitu! Dia berikan kunci surga. Saat
kita menyerukan Nama YESUS (menyembah) => 'YESUS tolong' Dia
akan memberikan kemenangan kepada kita.
Setan
itu merupakan sumber dari:
- sumber
dosa / maut. Jika dikalahkan, kita dapat hidup benar dan suci,
bahkan dapat hidup kekal. Jika ada dosa-dosa, serukan => 'YESUS
tolong'
Puncak dosa (dosa makan minum, kawin mengawinkan)
mengejar kita => 'YESUS tolong' dan TUHAN akan menolong
kita.
- sumber
masalah yang mustahil. Jika dikalahkan, maka masalah diselesaikan,
bahkan sampai masalah yang mustahil diselesaikan. Saya berkali-kali
melihat kuasa dari 'Nama YESUS' yang luar biasa, apapun dapat
Dia kerjakan. Yang mustahil bagi kita, bagi dokter, tetapi disaat
kita menyeru Nama YESUS, maka TUHAN dapat menolong. Saat kita
berada di dalam masalah, kita menyeru Nama YESUS, maka masalah
selesai.
- sumber
air mata (kesusahan). Jika dikalahkan, kita menjadi bahagia. Yang
berada di dalam kesusahan, di dalam persoalan ekonomi, masa muda,
sebutlah => 'YESUS tolong' Jangan putus asa! Saat menyembah
Dia, kita merasakan kebahagiaan surga.
- ay
9 => 'Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama'
Hasil
kedua: kuasa
pengangkatan. Ini berkaitan
dengan hari pengangkatan TUHAN.
Nama itu merupakan nama yang indah.
Nanti kita diangkat semuanya, sampai menjadi indah pada waktu-Nya.
Percayalah! Masuklah pintu gerbang, jangan ragu. Mulai dengan
bertobat. Sesudah bertobat, jangan kembali lagi, seperti nyanyian
sekolah Minggu => 'stop, stop, stop (tubuh, jiwa, roh stop'
Pagari dengan kain putih. Sekalipun orang berkata => 'kamu,
tidak akan berhasil, jika hanya begini, usahamu akan mati. Harus
begini ... => kita jangan lakukan! pagari saja! Biar TUHAN Yang
membuka jalan.
Kedua, lebih dalam lagi, kita
dipayungi/diayomi /digembalakan. Jangan ragu-ragu, masuk di dalamnya
sekalipun harus berkorban apa saja. Dia Yang akan bertanggung jawab,
berbuah-buah, sampai masa putih rambut (masa tua), sampai
mendapatkan mahkota. Ketiga, taat sungguh-sungguh. Serukanlah Nama
YESUS.
Kuasa
pengangkatan artinya
- Mazmur
135: 3,
Pujilah
TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama
itu indah!
Arti pertama:
semuanya menjadi
indah pada waktu-Nya. Kaum muda,
mungkin sekarang tidak dilihat orang, biarkan saja. Yang penting
pagari hidup, mari digembalakan (jangan liar), mari taat, maka
TUHAN Yang akan mengangkat. Mungkin manusia mau menurunkan kita,
menginjak-injak kita, tetapi kalau TUHAN Yang mengangkat, tidak
akan ada yang mustahil dan semuanyaakan indah pada waktu-Nya.
- Yohanes
5: 8, 11
8.
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah."
11.
Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan
aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan
berjalanlah."
Ay 8 =>
'angkatlah tilammu'
=> kuasa pengangkatan. Disini, ada orang lumpuh selama tigapuluh
delapan tahun.
Arti kedua: kuasa
pegangkatan dari tilam
= kuasa
pengangkatan dari kelumpuhan di tempat tidur.
Kelumpuhan
artinya:
- kelumpuhan
di tilam (ditempat tidur), menunjuk
kehancuran nikah dan buah nikah. Ini masih dapat dipulihkan.
Contohnya: Daud sudah jahat dan najis. Daud mengambil Betyeba
isteri orang, lalu ditiduri dan suaminya dibunuh, masih dapat
ditolong, dan diangkat oleh TUHAN. Asalkan hati terbuka, mulut
terbuka! Waktu Natan menyampaikan Firman yang keras sekali =>
'itulah kamu Daud' Padahal dia seorang raja, saat ditegor soal
nikahnya, Daud minta ampun, sehingga masih dapat
dipulihkan/diangkat oleh TUHAN. Ada juga raja yang lain (raja
Uzia), saat dia ditegor, karena sudah membakar ukupan (ditegor
soal ukupan), dia mengamuk => 'mau apa, aku seorang raja'
Dia langsung terkena penyakit kusta.
Tidak perlu berputus
asa! Kalau masih dapat mendengarkan Firman (ada
pembukaan Firman), berarti masih ada pengangkatan-pengangkatan
(pemulihan). Nikah dan buah nikah akan ditolong oleh TUHAN.
Kehancuran apapun,
TUHAN akan menolong
semuanya. Semuanya dipulihkan oleh TUHAN.
- kelumpuhan
itu juga berarti ada
yang tidak beres.
Mari, biarlah TUHAN membereskan. Di kayu salib, YESUS berteriak =>
'sudah selesai' (sudah beres). Apa yang tidak beres? Mulai
nikah yang tidak beres, keuangan tidak beres, ada infeksi, TUHAN
akan tolong semuanya, TUHAN selesaikan dengan kuasa pengangkatan-
Nya. Ketenggelaman
(kemerosotan) seperti Petrus. Petrus yang tenggelam diangkat oleh
TUHAN. Mari, masuk ke surga, terima kunci. Dia sudah mati,
bangkit, mengunci pintu kerajaan maut, Dia juga membuka kerajaan
surga dan Dia berikan kepada kita. Mari, terima! Bertobat, pagari
dengan kain putih (saya ulang-ulang). Lalu masuk dalam
penggembalaan, jangan liar lagi, jangan goyang lagi. Sampai masa
tua, sampai di takhta, bahkan sampai menerima mahkota. Taat
dengar-dengaran, serukanlah Nama
YESUS, itu sudah cukup bagi kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Petrus
yang hebat dapat
tenggelam, lalu siapa kita? Jika ada kemerosotan, berserulah
kepada YESUS. Sekarang
ini TUHAN akan mengangkat kita.
- ay
11 => 'segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah,
Bapa!'
Hasil
ketiga: kuasa
pembaharuan
=
keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS.
Keubahan
mulai dari lidah, yaitu jujur:
- jujur
dalam mengaku dosa (jangan
menutupi dosa). Yang menentukan kita terangkat atau tenggelam
itulah lidah. Kalau sudah berbuat dosa, tidak mengaku dosa, malah
menyalahkan orang, kita akan
bertambah tenggelam.
- jujur
= tidak berkata dusta => 'Ya,
katakan ya. Tidak, katakan tidak' Inilah yang menentukan kita
naik atau turun. Jujur terutama (nomor satu) soal pengajaran. Kalau
benar, katakan benar. Kalau tidak benar, katakan tidak benar.
Jangan => 'Benar, tetapi ... Tidak benar, tetapi ...'
Jangan! Jadi jujur soal TUHAN terlebih dahulu, setelah itu jujur
dalam segala hal. Lidah harus benar.
- Yakobus
3: 2,
Sebab
kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah
dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya.
Sampai
satu waktu, lidah diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan.
Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi
sempurna seperti Dia, lidah tidak salah dalam perkataan dan hanya
berseru => ' YESUS Haleluya' Kita akan terangkat bersama
dengan Dia di awan-awan permai. Seperti sekarang kita memperingati
kenaikan TUHAN, nanti akan menjadi kenyataan, kita juga akan
diangkat di awan-awan permai saat YESUS datang kembali. Kita akan
membuka pintu surga dan bersama dengan Dia selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti. Jaga lidah, supaya hanya menyeru Nama YESUS.
TUHAN akan tolong kita semuanya. Saat dalam ketenggelaman, saat
dalam keadaan apapun juga, Dia hanya sejauh doa, mari kita panggil
Nama-Nya.
TUHAN
memberkati.1