Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita kembali pada tema kita, yaitu di dalam kitab Wahyu 1: 17-18
Wahyu 1: 17-18,
17. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
18. dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Rasul Yohanes tersungkur di bawah Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN. Lewat penderitaan-penderitaan, maka kerohanian rasul Yohanes ditingkatkan. Begitu dijamah dengan Tangan Kanan TUHAN, sehingga rasul Yohanes menerima:

  1. 'TUHAN berkata: "Jangan takut!' = tidak ada ketakutan lagi (menghapus ketakutan).
  2. 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' = menerima kasih ALLAH.
    'Yang Awal' = kasih mula-mula.
    'Yang Akhir' = kasih Mempelai = kasih yang sempurna = puncak kasih.


  3. 'Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup' = 'Aku Yang mati dan Yang hidup' YESUS mati dan hidup = YESUS mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut) = memegang kunci maut dan kerajaan maut.

'Aku yang mati' = YESUS yang mati di kayu salib. 'Aku yang hidup' = YESUS yang sudah bangkit. Jadi, YESUS mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut) = memegang kunci kerajaan maut = menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak binasa. Sekaligus, Dia membuka pintu kerajaan surga bagi kita semuanya, sehingga kita menerima hidup kekal. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang ini kita memperingati YESUS Yang naik. Setelah YESUS mati, bangkit, setelah itu YESUS naik ke surga. Pada kesempatan ini kita mempelajari tentang 'kunci' YESUS mati dan bangkit memegang kunci kerajaan maut, untuk menutup pintu kerajaan maut bagi kita. YESUS juga naik ke surga untuk membuka pintu kerajaan surga bagi kita semuanya.

Yohanes 14: 1-3,
1."Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
3. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Ay 2 => 'Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu' => inilah arti YESUS naik ke surga (membuka pintu kerajaan surga).

Ay 3 => 'Aku akan datang kembali' => YESUS akan datang kembali ke dua kali.
'membawa kamu ke tempat-Ku' => mengangkat kita semuanya.

Sekarang kita memperingati kenaikan YESUS. YESUS naik ke surga untuk membuka pintu kerajaan surga dengan kunci kerajaan surga dan menyediakan tempat bagi kita semuanya. Setelah Dia naik ke surga dua ribu tahun yang lalu, Dia tidak menganggur, tetapi menyediakan tempat bagi kita.

Matius 16: 19, Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Ay 19 => 'Kepadamu' => kepada Petrus, tetapi sekarang kepada kita semuanya.

Dia memberikan atau menyediakan tempat bagi kita dan memberikan kunci kerajaan surga kepada kita semuanya. Sesudah itu (sudah selesai semuanya), YESUS akan datang kembali ke dua kali untuk mengangkat kita ke awan-awan yang permai, sehingga kita dapat masuk kerajaan surga yang kekal. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya ('di tempat di mana Aku berada, kamupun berada').

Di dalam kitab Wahyu 1: 17-18, ada kaitannya dengan kenaikan TUHAN. 'Aku yang mati dan Aku yang hidup': YESUS menutup kerajaan maut dengan kunci kerajaan maut, kita tidak perlu masuk disana. 'Dia naik ke surga' membuka pintu kerajaan surga dengan kunci kerajaan surga. Dia menyediakan tempat kepada kita, sekaligus memberikan kunci kerajaan surga (seperti janji-Nya kepada rasul Petrus) kepada kita semuanya. Saat YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diangkat di awan-awan, lalu kita masuk kerajaan surga yang kekal dan kita bersama dengan Dia selama-lamanya.

Jadi, memperingati kenaikan TUHAN pada kesempatan hari ini adalah kita menerima kunci kerajaan surga dari TUHAN. Yang ditekankan sekarang ini, adalah soal kunci. Ada kunci kerajaan maut untuk menutup kerajaan maut, supaya kita tidak binasa. Tetapi TUHAN juga memiliki kunci kerajaan surga untuk membuka pintu kerajaan surga dan Dia memberi kunci kerajaan surga kepada kita, supaya kita dapat masuk didalamnya. Kalau menerima kunci, harus ada praktiknya (untuk membuka pintu).

Praktik memiliki kunci kerajaan surga? Ini dipelajari dari tabernakel. Musa naik ke gunung Sinai, kemudian dia melihat kerajaan surga dan TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, itulah tabernakel. Ini supaya tidak abstrak:

  1. YESUS (TUHAN) itu tidak abstrak, Dia datang ke dunia dan semuanya dapat melihat. TUHAN kita tidak abstrak, orang lain juga beribadah kepada TUHAN, bahkan ada pohon yang juga disebut tuhan. Ini karena abstrak, tidak tahu tuhan itu yang mana. Kalau kita, sudah jelas itulah TUHAN YESUS.


  2. surga nya juga jelas, tidak abstrak => 'bagaimana ya surga itu?' Surganya sangat jelas, itulah kerajaan surga yang pernah dilihat oleh Musa. Nanti kita akan mempelajari dalam Wahyu 4 yang juga dilihat oleh rasul Yohanes. Jadi, praktik memiliki kunci kerajaan surga bisa dipelajari lewat tabernakel. Di dalam tabernakel terdapat tiga pintu dan semuanya harus dibuka dengan kunci.

Praktik memiliki kunci kerajaan surga:

  1. Dapat membuka atau masuk pintu gerbang tabernakel.
    Yohanes 14: 6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

    Ini sangat jelas, hanya ada satu pintu (satu jalan). Jadi, YESUS adalah Satu-satunya jalan atau pintu untuk masuk kerajaan surga. Kalau kita memiliki kunci kerajaan surga, kita dapat masuk pintu gerbang kerajaan surga melalui Pribadi YESUS, yaitu lewat iman atau percaya kepada YESUS. Jadi, kunci kerajaan surga = kunci iman. Kita jangan membayangkan => 'bagaimana ya kunci kerajaan surga?' Kunci pintunya orang kaya mungkin ada lapisan emasnya' Iman itu berasal darimana?

    Roma 10: 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Jadi, iman berasal dari mendengar Firman ALLAH dalam urapan Roh Kudus. Inilah yang penting! Yang menyampaikan Firman tidak berdasarkan kepandaian, pengalaman. Demikian juga bagi yang mendengarkan Firman, tidak berdasarkan pengalaman, kepandaian => 'saya sudah lama, saya masih baru sehingga tidak mengerti' Tidak! Tetapi dalam urapan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus tidak terbatas oleh usia, pengalaman, ijasah dan waktu. Mari kita mohon urapan Roh Kudus atas kehidupan kita semuanya. Biarlah kesempatan sekarang ini kita semuanya dapat masuk pintu gerbang kerajaan surga lewat mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi Roh Kudus) = Firman yang dibukakan rahasianya.

    Ada dua hal yang harus diperhatikan, agar supaya kita dapat masuk pintu gerbang kerajaan surga yaitu:


    • Mazmur 118: 19-21,
      19. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
      20. Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.
      21. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

      Ay 19 => 'Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran' => inilah kerinduan Daud dalam doa.
      Ay 21 => 'sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku' => pintu gerbang keselamatan / kebenaran (pintu gerbang kerajaan surga).

      'Bukakanlah aku pintu gerbang', berarti pintu gerbangnya masih tertutup. Dibuka dengan apa? Tadi, dengan kunci iman. Iman dari mana? Lewat mendengar Firman Kristus. Jadi, membuka pintu gerbang = pembukaan Firman.

      Yang pertama: harus ada pembukaan rahasia Firman ALLAH yang diurapi Roh Kudus. Inilah tugas kami sebagai gembala. Sebab itu doakanlah gembala. Almarhum bpk pdt Pong Dongalemba selalu mengatakan => 'kalau gembala berdoa meminta pembukaan Firman dan jemaat merindu' Itu akan dibukakan' Tetapi kalau jemaat tidak merindu, susah juga. Harus dua-duanya merindu, gembala merindu agar ada pembukaan Firman dan jemaat juga berdoa supaya ada pembukaan Firman, pasti TUHAN akan bukakan Firman. Itulah pembukaan pintu gerbang kerajaan surga!

      Sikap dari sidang jemaat, yaitu harus bersyukur terhadap pembukaan rahasia Firman, sekalipun Firman itu keras-tajam (Firman yang dibukakan rahasianya itu seperti pedang). Jangan malah bersungut-sungut! Kalau bersungut, menolak, bosan = pintu gerbang kerajaan surga tertutup. Kalau kita bertanya => 'apakah saya sudah memiliki kunci kerajaan surga agar dapat membuka pintu gerbang kerajaan surga?' Jawabannya: dimulai dari sikap kita terhadap pembukaan rahasia Firman. Kalau sikap kita bersungut, mengomel, bosan, mengantuk, menolak => 'terlalu keras, terlalu lama, terlalu tajam', maka pintu tertutup. Tetapi jika kita bersyukur dengan adanya pembukaan rahasia Firman, sekalipun keras, tegas, berarti pintu gerbang kerajaan surga terbuka. Dimulai dari sini! Jadi, kita ini praktis, bukan berkata 'surga itu bagaimana ya?

      Membuka pintu kerajaan surga bagaimana?' Dimulai saat mendengarkan Firman. Tugas saya sebagai gembala: mendapatkan pembukaan rahasia Firman. Berkhotbah itu tidak boleh sembarangan (tidak melawak, tidak sembarangan orang), sebab ini persoalan membuka pintu kerajaan surga, bukan membuka pintu perusahaan. Kalau membuka perusahaan, lalu gagal, masih dapat ditolong. Kalau membuka pintu surga, lalu gagal, siapa yang mau menolong? Doakan dengan sungguh-sungguh tugas dari gembala. Jemaat juga harus bersyukur. Semoga kita dapat mengerti.


    • 2 Korintus 6: 11-13,
      11. Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
      12. Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
      13. Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya

      Ay 11 => 'Kami telah berbicara terus terang kepada kamu' => mulutnya terbuka.
      'hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu' => hatinya juga terbuka. Jadi, hatinya dan mulutnya terbuka. Maaf, kalau ingat mulut terbuka, saya ingat alm bpk pdt In Juwono. Saya percaya dari ayat ini, sehingga beliau benar-benar terbuka, saat menyanyi mulutnya juga terbuka. Ini menjadi contoh bagi kita.

      Ay 12 => 'bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami' => sidang jemaat mendapatkan tempat yang luas bagi hamba TUHAN atau gembala.
      'tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu' => sayang sekali, jemaat memberi tempat yang sempit.

      Ay 13 => 'hati kamu selebar-lebarnya!' => jemaat juga membuka hati selebar-lebarnya.

      Inilah pembukaan pintu gerbang kerajaan surga; ada pembukaan Firman terlebih dahulu (dari surga). Sekarang dari kita.

      Yang kedua: harus memiliki hati dan mulut terbuka:


      1. sikap hamba TUHAN harus memiliki hati dan mulut terbuka, artinya berbicara terus terang lewat pembukaan Firman ALLAH. Pembukaan Firman ALLAH tentang apa, jangan takut untuk memberitakannya. Misalnya: Firmannya tentang jangan merokok => 'itu yang merokok, tetapi yang berkorban banyak di gereja' Lalu takut menyampaikan Firman tentang jangan merokok! Mungkin ada jemaat yang memiliki dua orang isteri => tetapi kehidupan itu menjadi penunjang gereja dll'

        Lalu takut memberitakan Firman. Seringkali hamba TUHAN takut menyampaikan pembukaan Firman => 'nanti semua jemaat akan keluar'. Kalau hamba TUHAN takut menyampaikan pembukaan Firman, maka pintu kerajaan surga akan tertutup. Sekalipun sudah ada pembukaan Firman, tetapi saat mau menyampaikan Firman masih melihat-lihat orang => 'nanti dia lari dll' Akhirnya pintu kerajaan surga tertutup. Semoga kita dapat mengerti.

        Jika gembala tidak terbuka = menutup-nutupi sesuatu (ada yang disembunyikan) terutama tentang dosa-dosa, maka pintu gerbang kerajaan surge akan tertutup bagi sidang jemaat. Jika gembala menutupi dosa sendiri (mungkin kelihatan benar dan suci, padahal ada dosa), dan juga menutupi dosa jemaat, maka jemaat akan rugi dan celaka! Semoga kita dapat mengerti.

        Jadi, sikap gembala harus jelas (hati dan mulut terbuka), mari menyampaikan Firman bukan dengan emosi, tetapi sesuai dengan pembukaan Firman. Firman yang berurutan adalah Firman yang paling murni (tidak ada rekayasa), kalau tidak berurutan, gampang saja => 'tadi malam aku dengar begini, besok awas ya (kemudian mencari ayatnya)' Malam-malam tidak punya duit, besok berkhotbah tentang persepuluhan. Mari, didoakan, supaya ada pembukaan, hati dan mulut terbuka (tidak takut) menyampaikan Firman sesuai dengan kehendak TUHAN.


      2. sekarang bagaimana sikap jemaat? Supaya dapat masuk pintu gerbang kerajaan surga, maka sidang jemaat harus membuka hati selebar-lebarnya (seluas-luasnya) agar dapat menerima pembukaan Firman ALLAH apapun bentuknya (keras, tajam, lama). Ay 12 'tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu' Kalau jemaat membuka hati hanya sedikit untuk Firman => 'malas, terlalu panjang, terlalu keras' Tidak bisa! Kalau hati sudah terbuka untuk menerima pembukaan Firman, maka mulut terbuka juga untuk mengaku dosa-dosa yang tersembunyi dibagian dalam (bukan untuk berteriak-teriak). Inilah kekuatan Firman yang dapat membuka pintu gerbang kerajaan surga.


    Sekali lagi, bukan mau menakut-nakuti atau sok => 'paling hebat' Tidak! Tetapi tugas dari gembala sungguh-sungguh tidak dapat diremehkan, sebab berkaitan dengan pembukaan pintu surga. Kalau masalah pintu sekolah, pintu perusahaan dll, jika gagal masih dapat ditolong, tetapi kalau gagal masuk pintu surga, tidak akan dapat ditolong lagi. Harus sungguh-sungguh serius. Jemaat juga harus serius dalam menerima Firman. Buka hati, kalau Firman sudah masuk dalam hati, maka mulut akan terbuka untuk mengaku dosa-dosa yang tersembunyi. Jika kita mengalami pengampunan dosa, jangan berbuat dosa lagi (bertobat). Inilah pintu gerbang surga terbuka. Saya percaya, kalau pintu gerbang surga terbuka, maka pintu di dunia pasti terbuka. Dengan bertobat saja, semua pintu sudah terbuka.

    Dosa-dosa yang sudah kita lakukan, selesaikanlah. Inilah sikap dari sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah praktiknya memiliki kunci kerajaan surga pada saat ini yaitu:


    • Nomor satu adalah kunci iman untuk membuka pintu gerbang kerajaan surga. Apa yang harus dipersiapkan? Harus ada pembukaan Firman. Sebab iman itu berasal dari mendengarkan Firman. Doakan kami para hamba TUHAN agar merindu pembukaan Firman.


    • Kemudian, hati dan mulut harus terbuka; hamba TUHAN terbuka untuk menyampaikan Firman, tidak peduli apa saja. Sidang jemaat, hatinya terbuka untuk menerima pembukaan Firman dan mulut mengaku dosa (bertobat), maka pintu-pintu akan terbuka. Semoga kita dapat mengerti.


    Sesudah pintu gerbang kerajaan surga terbuka, kita masuk. Tadi, dijelaskan tentang membuka (kuncinya), bagaimana supaya kita dapat masuk? Sekarang, buktinya kita masuk pintu gerbang kerajaan surga? Dalam tabernakel, sesudah masuk pintu gerbang, kita berada di halaman yang memiliki pagar (dipagari dengan kain putih). Berarti sudah tidak ada hubungan lagi dengan yang diluar. Begitu kita masuk pintu gerbang, kita sudah terpisah dari padang gurun.

    2 Korintus 6: 14-17,
    14. Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
    15. Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
    16. Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    17. Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.

    Ay 14 => 'Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya' => ini sudah terpisah (sudah ada pagarnya). Begitu masuk pintu gerbang, maka dipagari (terjadi pemisahan); pasangan yang tidak seimbang tidak boleh.

    'Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?' => ini sudah terpisah. Kalau kita berada di dalam pintu gerbang, maka itu yang benar.

    Diluar pintu gerbang itu durhaka.
    Jadi, bukti kita sudah masuk pintu gerbang surga (ada di halaman kerajaan surga), yaitu harus terjadi pemisahan yang tegas antara kebenaran dan kedurhakaan.

    Ada dua macam pemisahan yaitu:


    • Pemisahan terang dengan gelap (ay 14 'soal nikah'), artinya menjaga nikah yang benar dan suci. Kita lihat di luar pagar kerajaan surga, nikah manusia sekarang kembali seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Termasuk nikahnya hamba TUHAN, pelayan TUHAN, nanti kejadian seperti Hofni dan Pihenas akan banyak terjadi. Ini terjadi karena hamba TUHAN, pelayan TUHAN berada di luar pagar, mari semuanya masuk pintu gerbang.

      Kalau tidak ada pembukaan Firman, semuanya berada diluar pagar. Maaf, bukan berarti disini yang paling bagus (saya tidak pernah bicara seperti itu), tetapi ingat kalau tidak ada pembukaan Firman, semuanya berada diluar pagar. Masuk kerajaan surga itu lewat Firman, bukan seenaknya saja (mendengarkan Firman, percaya kepada Firman, baru kita dapat masuk kerajaan surga). Mari, masuk dalam pagar kerajaan surga, supaya terjadi pemisahan yang tegas.

      Jaga nikah (nikah yang benar dan suci), mulai dari:


      1. permulaan nikah, harus direstui oleh:


        • orang tua. Jangan sampai tidak direstui orang tua. Ingat kaum muda! Kalau orang tua tidak merestui, saya tidak akan pernah mau memberkati dan meneguhkan nikah kalian.


        • pemerintah; dicatat di catatan sipil,
        • TUHAN. Syaratnya adalah benar (sesuai dengan Firman) dan suci. Setelah itu baru diteguhkan atau diberkati oleh seorang gembala. Itulah nikah yang sah (nikah yang benar).


        Jadi, pada permulaan nikah dijaga supaya:


        • Benar= sesuai dengan Firman,
        • tidak boleh ada kawin campur (antara terang dengan gelap) = tidak boleh dengan yang tidak seiman,
        • suci = tidak boleh jatuh dalam dosa. Setelah itu baru diteguhkan.


      2. perjalanan nikah juga harus dijaga:


        • jangan ada kekerasan dalam nikah,
        • jangan ada perselingkuhan,
        • jangan ada kawin cerai,
        • jangan ada kawin mengawinkan. Kalau nikah kita masih tidak benar, berdoa, supaya lewat pembukaan Firman, maka TUHAN membuka jalan. Sekarang ini, harus tegas!


      3. Sampai mencapai nikah yang sempurna.


    • Pemisahan bait ALLAH dengan berhala; pemisahan yang suci dengan yang najis (ay 16-17 'soal ibadah').
      Pemisahan bait ALLAH dan berhala (pemisahan yang najis dan suci), artinya kita menjaga tahbisan (ibadah pelayanan) yang benar dan suci. Tadi, yang pertama menjaga nikah yang benar dan suci. Nikah dan tahbisan ini tidak dapat dipisahkan. Jangan asal beribadah melayani! Tetapi jaga tahbisan yang benar (sesuai dengan Firman yang benar) dan suci (dalam kesucian, jangan berbuat dosa). Tahbisan harus sesuai dengan alkitab. Jika alkitab katakan boleh, berarti boleh. Kalau alkitab bilang tidak boleh, berarti tidak boleh. Kalau alkitab bilang tidak boleh, jangan malah => 'begini, begitu' AKhirnya boleh, jangan!

      Salah satu contoh dan seringkali diajarkan: alkitab mengatakan wanita tidak boleh memerintah dan mengajar laki-laki dalam rumah tangga, terutama dalam ibadah. Ikuti alkitab, jangan berkata => 'ini begini, begitu'.

      Yesaya 52: 11, Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

      Ay 11 => 'mengangkat perkakas rumah TUHAN!' => tabernakel. Pelayanan tabernakel ini sampai yang tertinggi yaitu memikul tabut perjanjian.

      Jika kita melayani dalam tahbisan yang benar dan suci, maka kita dipercaya (dipakai) oleh TUHAN, sampai memikul tabut perjanjian, artinya menyaksikan atau memberitakan Kabar Mempelai (kabar kesempurnaan) = dipercaya dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Ini seperti Yosua masuk ke Kanaan dan harus melewati sungai Yordan. Semoga kita dapat mengerti.


    Jaga kebenaran dan kesucian! Sekali lagi Lempin-EL bukan lewat kepandaian (ijasah), lalu kita dipakai, ini tidak ada relevansinya. Dalam Efesus 4 'TUHAN memperlengkapi orang suci' 'S' (suci), bukan S1, S2, S3 atau tanpa S, bukan! 'S' (suci) itulah yang akan dipakai TUHAN. Jika tahbisan kita benar dan suci, maka kita akan dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sekalipun kita menghadapi sungai Yordan (halangan terbesar). Tetapi begitu pemikul tabut menginjakkan kakinya di sungai Yordan, maka sungai Yordan terbelah, artinya ada jalan baru (jalan kaki di tengah sungai). Biasanya kalau menyeberang sungai itu memakai perahu atau berenang.

    Kalau kita masuk pintu gerbang kerajaan surga, maka akan ada pemisahan yang tegas dengan dunia; nikah benar dan suci, pelayanan benar dan suci dan selalu ada jalan baru. Jalan baru ini jalan yang mustahil bagi manusia, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. Sungai Yordan terbuka, sehingga ada jalan baru dari TUHAN, artinya:


    • ada jalan keluar dari segala masalah yang mustahil. Sungai Yordan tidak dapat diapa-apakan (tidak mungkin disedot), tetapi TUHAN dapat membelah sungai Yordan. Inilah yang mustahil menjadi tidak mustahil.


    • ada pemeliharaan atas kehidupan kita (dalam susu dan madu), sampai mengucap syukur kepada TUHAN. Ada jalan baru, sehingga dapat masuk ke Kanaan. Kanaan itu penuh susu dan madu. Kelimpahan itu bukan berapa juta, milyar, tetapi sampai kita dapat mengucap syukur kepada TUHAN.


    Mungkin pekerjaan (toko dll) sulit, tetapi selalu ada jalan dari TUHAN, itulah jalan baru. Asal kita menjaga nikah, pelayanan yang benar dan suci, maka ada jalan yang selalu terbuka. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika ada pembukaan Firman, hati-mulut terbuka (mengaku dosa) dan masuk di dalamnya, maka pintu kerajaan surga akan terbuka. Jaga batas! Jaga nikah yang benar dan suci, jaga ibadah pelayanan, termasuk juga menjaga pergaulan hidup supaya benar dan suci (berdagang yang benar, semuanya benar dan suci), maka TUHAN lah yang akan membuka jalan. Mungkin, kita sudah angkat tangan => 'tidak bisa', tetapi TUHAN lah yang turun Tangan untuk memelihara kehidupan kita sampai berkelimpahan dan yang mustahil menjadi tidak mustahil (ada jalan keluar dari segala masalah). Semoga kita dapat mengerti.


  2. Dapat membuka atau masuk pintu kemah. Sesudah pintu gerbang, lalu kita masuk ke pintu kemah (pintu kedua).

    Pintu kemah artinya kepenuhan Roh Kudus (diurapi sampai kepenuhan Roh Kudus). Apa tugas dari Roh Kudus? Roh Kudus mengurapi atau menguasai kehidupan kita, supaya daging tidak berkuasa lagi (daging dibendung, tidak berkutik lagi) atas kehidupan kita. Daging ini penuh dengan keinginan, hawa nafsu. Kalau kita diurapi, sampai dipenuhi Roh Kudus, apa buktinya? Salah satu buktinya adalah kita berbahasa Roh. Tetapi bukti selanjutnya harus nyata, yaitu kita dapat masuk ruangan suci. Setelah pintu gerbang, masuk ke halaman = bertobat, kita akan diberikan pagar yang jelas itulah hidup benar (nikah yang benar, ibadah yang benar, pergaulan hidup yang benar). TUHAN memakai kita, TUHAN selalu membuka jalan (kunci dibukakan terus oleh TUHAN). Yang kedua pintu kemah, kita dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga daging tak berkuasa. Buktinya adalah masuk dalam ruangan suci.

    Di dalam ruangan suci, terdapat tiga macam alat. Dulu memang harus dibuat semuanya (pelita emas, meja roti sajian, mesbah dupa emas), alat-alat itu sudah hancur semuanya. Tiga macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:


    • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya (biasanya setiap hari Minggu). Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
    • meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH (YESUS) dalam Firman pengajaran dan Kurban Kristus. Jadi masing-masing ibadah ada penekanannya. Kalau ibadah raya, itu Roh Kudus dengan karunia-karunia Kalau sekarang ibadah pendalaman alkitab, ada roti (makan) menunjuk Firman dan Kurban Kristus.


    • mesbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.


    Inilah yang disebut ketekunan dalam kandang penggembalaan. Jadi, bukti bahwa daging sudah tidak berkuasa (dibendung) adalah masuk dalam kandang. Tidak perlu bingung-bingung! Coba saja kalau binatang tidak masuk kandang, tahu-tahu lembunya sudah menabrak pagar, sudah menabrak anak kecil. Kalau diluar kandang, daging ini masih liar. Tetapi kalau di dalam kandang, daging sudah dikuasai oleh Roh Kudus (tidak liar lagi). Termasuk kami, sebagai gembala harus masuk kandang terlebih dahulu. Sebab kalau gembala tidak berada di dalam kandang, jemaat sudah berlari kesana kemari. Kalau gembala masuk di dalam kandang, maka semua domba-domba akan ikut di dalamnya. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi, kunci kerajaan surga adalah kunci ketekunan atau kunci penggembalaan. Tadi, kunci iman. Bagaimana sikap terhadap pembukaan Firman? Itulah kunci kerajaan surga. Jika kita dapat membuka hati dan membuka mulut (mengaku dosa), lalu kita masuk pagar (ada pemisahan yang tegas dalam nikah, ibadah pelayanan, pergaulan hidup sehari-hari), berarti sudah memiliki kunci kerajaan surga (sudah masuk pintu gerbang kerajaan surga). Sekarang, masuk pintu kemah yang dimulai dengan tergembala.

    Mazmur 92: 13-16,
    13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
    14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
    15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
    16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Ay 16 => 'Ia gunung batuku' => Dia sebagai Gembala, Penebus.
    'tidak ada kecurangan pada-Nya' => TUHAN tidak pernah menipu kita.

    Disini jelas, jadi kehidupan yang tekun dalam penggembalaan (tiga macam ibadah pokok), sama dengan tertanam di dalam bait ALLAH. Petrus tiga kali ditanya oleh YESUS => 'adakah engkau mengasihi Aku?' 'gembalakanlah domba-domba-Ku', ini menunjuk tiga macam ibadah. Kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh, sedangkan TUHAN itu ALLAH Tritunggal; ALLAH Bapa, Anak ALLAH dan Roh Kudus, ini sudah klop! Kita benar-benar dilidungi oleh TUHAN dan tidak ada tempat lagi bagi setan. Jadi, mengapa harus ada tiga macam ibadah? Sebab kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh yang harus melekat kepada ALLAH Tritunggal, sehingga setan tidak akan dapat menjamah kita.

    Jika kita tekun dalam penggembalaan = tertanam di bait ALLAH. Tadi, di halaman diberi pagar (dibatasi). Kalau dipagari misalnya: dalam pergaulan ada pagarnya, ujian nasional mau menyontek, ada bocoran soal, langsung distop atau dipagari. Kalau sudah tekun dalam tiga macam ibadah, sudah di tanam. Kalau ditanam tidak rugi, tetapi berbuah. Tinggal tunggu waktu, pasti akan berbuah.

    Menghadapi akhir zaman yang semakin sulit, kalau ditanam di dalam bait ALLAH (di tepi air), kita akan tetap bertahan (biarpun dipanaskan sampai seratus kali). Tetapi yang menghina akan gugur (tidak kuat). Sehebat apapun kita hanya kayu, terkena panas, dingin, akan hancur. Kalau ada air dalam penggembalaan, semakin kuat panasnya, kita akan semakin sejuk. Percaya saja! Saya tidak sia-sia dari Malang ke Surabaya, sebab bertambah sejuk. Semoga kita dapat mengerti.

    Hasilnya adalah:


    • Seperti pohon aras yang kuat dan tahan uji. Pohon aras itu pohon yang paling kuat. Tahan uji artinya:


      1. tidak kecewa,
      2. tidak putus asa,
      3. tidak tinggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN. Inilah orang yang tergembala! Dagingnya sudah tidak memberontak lagi.


    • Seperti pohon kurma yang manis. Dunia semakin pahit getir, padang gurun semakin panas, tetapi di dalam penggembalaan kita akan semakin manis.


    • Pada Mazmur 92: 13-16 'Bertunas' = 'berbunga' (terjemahan lama). Bertunas dan berbunga-bunga, artinya menerima karunia-karunia Roh Kudus (seperti tongkat Harun yang kering/mati, tetapi dapat bertunas dan berbunga) dan jabatan pelayanan, sehingga kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau belum melayani, berarti belum berbunga. Kalau sudah melayani, berarti sudah berbunga (hidup itu sudah indah).

      Kalau berbunga di luar, bahaya! Terkena angin dll, bunganya dapat rontok, sebab itu berbunga harus di dalam ruangan suci saja. Di dalam ruangan suci ada tudung sebanyak empat lapis, jangankan ular mau memakan bunga, anginpun tidak dapat lewat, sehingga bunganya tenang, sampai akhirnya dapat berbuah. Mengapa banyak penginjil berbunga, tahu-tahu jatuh? Ini karena mereka tidak tergembala. Seharusnya mereka bertambah hebat, tetapi tahu-tahu jatuh. Kalau tergembala, pasti akan sampai berbuah. Mari, praktikkan dengan sungguh-sungguh, sampai bertunas dan kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus, bahkan mencapai Tubuh Krsistus yang sempurna (Mempelai Wanita). Itulah bunganya!


    • Berbuah-buah sampai buah kesempurnaan (berbuah = berubah):


      1. buah kesempurnaan: 'takkan kekurangan aku', raja Daud mengatakan => 'TUHAN adalah Gembalaku takkan kekurangan aku' Ini berarti sempurna, tak bercacat cela. Berbuah-buah sampai buah kesempurnaan = berbuah sampai masa putih rambut (dalam terjemahan lama). Kita baru mempelajari 'sampai masa putih rambut' = orang yang duduk di takhta (YESUS duduk di takhta memakai rambut putih (mahkota). Jadi, berbuah-buah sampai berbuah kesempurnaan, artinya:


        • sampai masa tua, terus berbuah sampai ke anak cucu. Terus kuat, manis, dipakai oleh TUHAN dalam pembangunan Tubuh Kristus, sampai berbuah-buah; menjadi berkat bagi orang lain (buahnya bisa dikirim ke tetangga, ke keluarga lain),


        • sampai menerima mahkota mempelai (dalam arti rohani). Rambut putih = mahkota (sudah diterangkan). Semoga kita dapat mengerti.


      2. berbuah juga berarti bersaksi bahwa TUHAN tidak pernah menipu kita. Mari bersaksi! Gunung batu itulah Gembala yang tidak pernah menipu kita. Terlalu banyak pohon ara yang berada dipinggir jalan daripada yang berada di kebun anggur (digembalakan), artinya (mohon maaf) masih terlalu banyak hamba TUHAN yang tidak tergembala (belum masuk pintu gerbang kerajaan surga). Tugas kita sekarang adalah bersaksi, bukan berarti kita yang paling benar, tidak! Sebab ada ayat-ayatnya untuk bersaksi. Tugas kita bersaksi, baik kepada keluarga kita dll.

        Berbuah-buah untuk menjadi berkat, juga jangan lupa untuk bersaksi bahwa Gembala Agung tidak pernah menipu kita. Saya ingat seorang siswa di sma. Dia seorang perempuan tetapi nakal sekali, dan suka menyontek. Mamanya kalau datang dari luar pulau, bertengkar terus degan dia. Lalu dia masuk gereja, setelah diumumkan masuk gereja tiga macam ibadah, dia langsung berkata di dalam hati => 'tiga macam ibadah, supaya kolektenya banyak, pendeta menjadi kaya, kita miskin' Saat dia masuk hari Sabtu, lalu dia dikerjakan oleh Firman, akhirnya dia masuk hari Minggu, Selasa, Kamis. Setelah dia lulus, dia menulis surat, dan saya meneteskan air mata saat membaca suratnya => 'oom benar, bahwa TUHAN tidak menipu saya' Semula dia menyontek, lalu dapat menjadi ranking pararel, padahal ini sulit sekali dan mustahil.


    TUHAN tidak pernah menipu! Mungkin saudara datang pada hari Minggu, Senin, Rabu, tetapi TUHAN tidak pernah menipu, sampai kita berbuah-buah kesempurnaan. Inilah yang kedua (pintu kemah)! Jangan ragu-ragu, memang banyak halangan (sungai Yordan), tetapi kalau kita memiliki kunci, maka tidak ada yang dapat menghalangi, bahkan mautpun sudah dikalahkan (maut sudah dikunci). Jangan takut! Mari melangkah, begitu melangkah semuanya selesai, sebab TUHAN yang berada didepan kita. Mari masuk dalam kandang penggembalaan!


  3. Dapat membuka atau masuk pintu tirai.
    Matius 27: 50, 51,
    50. Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
    51. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

    Ay 51 => 'tabir Bait Suci terbelah dua' => robek.
    Jadi, YESUS menyerahkan nyawa-Nya (taat sampai mati), itu merupakan penyerahan terakhir. YESUS taat sampai mati di kayu salib, sehingga tirai terobek (pintu tirai terbuka). Harga untuk membuka tirai adalah YESUS harus mati di kayu salib (taat sampai mati di kayu salib).

    Pintu tirai terbuka, bagi kita artinya: perobekan daging / penyaliban daging, sehingga kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Kita tidak perlu mati di kayu salib, tetapi taat sampai daging tidak bersuara lagi. Seringkali sudah tergembala, mau taat tetapi masih ada suara daging => 'nanti kalau saya melakukan ini, bagaimana ya? Mau masuk gereja, besok ada ujian, nanti bagaimana?' Inilah masih ada suara daging! Kalau pintu tirai terobek, kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

    Jadi, kunci kerajaan surga adalah kunci ketaatan. Yang pertama, kunci iman.

    Perhatikan pembukaan Firman! Datang ke gereja itu berdoa, nomor satu mohon pembukaan Firman, supaya jalan ke surga terbuka bagi kita dan jalan di dunia juga terbuka. Kedua, kunci ketekunan => 'TUHAN gembalakan saya' Supaya tidak terkena panas dll, tidak liar lagi (digembalakan), hidup menjadi tenang. Sesudah tenang, kita dapat berbunga, berbuah, dan juga dapat menikmati hidup bersama dengan anak cucu. Mau apa lagi, tergembalalah dengan baik (masuk kandang penggembalaan). Yang ketiga, tirai terobek, itulah ketaatan. Karena YESUS taat sampai mati di kayu salib (tirai terobek), maka Dia mendapatkan Nama diatas segala nama, Nama yang berkuasa.

    Filipi 2: 8-11,
    8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
    11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

    Ay 8 => YESUS taat sampai mati di kayu salib? Lalu apa yang Dia dapatkan (ay 9). Mungkin orang lain berkata => 'taat, taat, akhirnya hancur' Tidak! TUHAN tidak pernah menipu. TUHAN akan tolong.
    Ay 9 => 'mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama' => Nama yang berkuasa.
    Ay 10 => 'yang ada di langit' => setan.
    'yang ada di atas bumi' => nabi palsu.
    'yang ada di bawah bumi' => antikris.

    Karena YESUS taat sampai mati di kayu salib, maka kepada Dia diberikan Nama diatas segala nama, Nama yang berkuasa. Perjamuan suci hari ini, merupakan bukti bahwa YESUS taat sampai di kayu salib, ini berarti pada perjamuan suci ada kuasa Nama YESUS. Saat kita makan minum perjamuan suci, serukan Nama YESUS, Nama yang berkuasa dan kita mengalami kuasaNya. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau kita taat sampai daging tidak bersuara, maka kita akan mengalami kuasa nama YESUS, terutama pada siang hari ini lewat perjamuan suci. Mari, mulai dari kunci iman terlebih dahulu. Dengarkanlah Firman dengan baik. Kalau sudah bosan saat mendengarkan Firman, mari berdoa, mau masuk pintu gerbang surga atau pintu gerbang maut. Hanya ada dua itu saja; kunci maut atau kunci surga. Kalau sudah bosan, mengkritik Firman, bersungut-sungut, atau bersikap begitu-begitu saja saat mendengarkan Firman, itu menutup surga, berarti maut yang terbuka. Jangan main-main, mari bersunguh-sungguh berdoa => 'urapi saya TUHAN, supaya hati terbuka, mulut terbuka untuk mengakui keagungan Firman-Mu, mengakui dosa-dosa yang tersembunyi' Kita dapat masuk pintu gerbang, dipagari oleh TUHAN, dan selalu ada jalan terbuka. Sesudah itu masuk lebih dalam lagi, dinaungi oleh TUHAN, ditanam di bait ALLAH (digembalakan). Kita tinggal manis, bertunas, berbuah-buah, menjadi berkat sampai anak cucu. Yang terakhir, taat dengar-dengaran, sehingga kita mengalami kuasa Nama YESUS.

Hasilnya adalah

  1. ay 10 => 'supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi' => bertekuk lutut berarti YESUS menang dan musuh-musuh dikalahkan.

    Hasil pertama: ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Lewat perjamuan suci, mari serukan Nama YESUS. Saat kita mengalami hal yang tidak menyenangkan/kesusahan, enak sekali, kita tinggal menyeru Nama YESUS.

    Kita masuk di halaman, dipagari, hidup benar. Ada pemisahan yang tegas => 'saya tidak mau ikut-ikut' Sekalipun kita masih bergaul di dunia. Saat di kantor, tidak mungkin bergaul dengan orang Kristen semuanya, tidak ada! Pasti campur. Di sekolah, pergaulannya juga campur. Apalagi bagi yang suka berolahraga. Saya dulu suka olahraga, payah sekali pergaulannya. Dimana saja berada (dalam perdagangan dll), pagari dengan kain putih. Biarlah TUHAN Yang membuka jalan bagi kita (ada jalan baru), ada kelimpahan dan pemeliharaan dari TUHAN. Kemudian masuk dalam penggembalaan (naungan TUHAN), sampai manis, bahkan sampai masa tua.

    Lalu, taat. Kalau ada apa-apa, kita tinggal berseru => 'YESUS tolong' Sampai hidup kita menjadi enak. Itulah surga! Tidak perlu menunggu nanti, tetapi sekarang ini kita sudah bersuasana surga (memiliki kunci kerajaan surga dan maut sudah ditutup oleh TUHAN). Dia Yang sengsara, Yang mati untuk menutup pintu maut. Kita jangan masuk disitu! Dia berikan kunci surga. Saat kita menyerukan Nama YESUS (menyembah) => 'YESUS tolong' Dia akan memberikan kemenangan kepada kita.

    Setan itu merupakan sumber dari:


    1. sumber dosa / maut. Jika dikalahkan, kita dapat hidup benar dan suci, bahkan dapat hidup kekal. Jika ada dosa-dosa, serukan => 'YESUS tolong'
      Puncak dosa (dosa makan minum, kawin mengawinkan) mengejar kita => 'YESUS tolong' dan TUHAN akan menolong kita.


    2. sumber masalah yang mustahil. Jika dikalahkan, maka masalah diselesaikan, bahkan sampai masalah yang mustahil diselesaikan. Saya berkali-kali melihat kuasa dari 'Nama YESUS' yang luar biasa, apapun dapat Dia kerjakan. Yang mustahil bagi kita, bagi dokter, tetapi disaat kita menyeru Nama YESUS, maka TUHAN dapat menolong. Saat kita berada di dalam masalah, kita menyeru Nama YESUS, maka masalah selesai.


    3. sumber air mata (kesusahan). Jika dikalahkan, kita menjadi bahagia. Yang berada di dalam kesusahan, di dalam persoalan ekonomi, masa muda, sebutlah => 'YESUS tolong' Jangan putus asa! Saat menyembah Dia, kita merasakan kebahagiaan surga.


  2. ay 9 => 'Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama'

    Hasil kedua: kuasa pengangkatan. Ini berkaitan dengan hari pengangkatan TUHAN. Nama itu merupakan nama yang indah. Nanti kita diangkat semuanya, sampai menjadi indah pada waktu-Nya. Percayalah! Masuklah pintu gerbang, jangan ragu. Mulai dengan bertobat. Sesudah bertobat, jangan kembali lagi, seperti nyanyian sekolah Minggu => 'stop, stop, stop (tubuh, jiwa, roh stop' Pagari dengan kain putih. Sekalipun orang berkata => 'kamu, tidak akan berhasil, jika hanya begini, usahamu akan mati. Harus begini ... => kita jangan lakukan! pagari saja! Biar TUHAN Yang membuka jalan.

    Kedua, lebih dalam lagi, kita dipayungi/diayomi /digembalakan. Jangan ragu-ragu, masuk di dalamnya sekalipun harus berkorban apa saja. Dia Yang akan bertanggung jawab, berbuah-buah, sampai masa putih rambut (masa tua), sampai mendapatkan mahkota. Ketiga, taat sungguh-sungguh. Serukanlah Nama YESUS.

    Kuasa pengangkatan artinya


    1. Mazmur 135: 3, Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!

      Arti pertama: semuanya menjadi indah pada waktu-Nya. Kaum muda, mungkin sekarang tidak dilihat orang, biarkan saja. Yang penting pagari hidup, mari digembalakan (jangan liar), mari taat, maka TUHAN Yang akan mengangkat. Mungkin manusia mau menurunkan kita, menginjak-injak kita, tetapi kalau TUHAN Yang mengangkat, tidak akan ada yang mustahil dan semuanyaakan indah pada waktu-Nya.


    2. Yohanes 5: 8, 11
      8. Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
      11. Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."

      Ay 8 => 'angkatlah tilammu' => kuasa pengangkatan. Disini, ada orang lumpuh selama tigapuluh delapan tahun.

      Arti kedua: kuasa pegangkatan dari tilam = kuasa pengangkatan dari kelumpuhan di tempat tidur.

      Kelumpuhan artinya:


      1. kelumpuhan di tilam (ditempat tidur), menunjuk kehancuran nikah dan buah nikah. Ini masih dapat dipulihkan. Contohnya: Daud sudah jahat dan najis. Daud mengambil Betyeba isteri orang, lalu ditiduri dan suaminya dibunuh, masih dapat ditolong, dan diangkat oleh TUHAN. Asalkan hati terbuka, mulut terbuka! Waktu Natan menyampaikan Firman yang keras sekali => 'itulah kamu Daud' Padahal dia seorang raja, saat ditegor soal nikahnya, Daud minta ampun, sehingga masih dapat dipulihkan/diangkat oleh TUHAN. Ada juga raja yang lain (raja Uzia), saat dia ditegor, karena sudah membakar ukupan (ditegor soal ukupan), dia mengamuk => 'mau apa, aku seorang raja' Dia langsung terkena penyakit kusta.

        Tidak perlu berputus asa! Kalau masih dapat mendengarkan Firman (ada pembukaan Firman), berarti masih ada pengangkatan-pengangkatan (pemulihan). Nikah dan buah nikah akan ditolong oleh TUHAN. Kehancuran apapun, TUHAN akan menolong semuanya. Semuanya dipulihkan oleh TUHAN.


      2. kelumpuhan itu juga berarti ada yang tidak beres. Mari, biarlah TUHAN membereskan. Di kayu salib, YESUS berteriak => 'sudah selesai' (sudah beres). Apa yang tidak beres? Mulai nikah yang tidak beres, keuangan tidak beres, ada infeksi, TUHAN akan tolong semuanya, TUHAN selesaikan dengan kuasa pengangkatan- Nya. Ketenggelaman (kemerosotan) seperti Petrus. Petrus yang tenggelam diangkat oleh TUHAN. Mari, masuk ke surga, terima kunci. Dia sudah mati, bangkit, mengunci pintu kerajaan maut, Dia juga membuka kerajaan surga dan Dia berikan kepada kita. Mari, terima! Bertobat, pagari dengan kain putih (saya ulang-ulang). Lalu masuk dalam penggembalaan, jangan liar lagi, jangan goyang lagi. Sampai masa tua, sampai di takhta, bahkan sampai menerima mahkota. Taat dengar-dengaran, serukanlah Nama YESUS, itu sudah cukup bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.

        Petrus yang hebat dapat tenggelam, lalu siapa kita? Jika ada kemerosotan, berserulah kepada YESUS. Sekarang ini TUHAN akan mengangkat kita.


  3. ay 11 => 'segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!'

    Hasil ketiga: kuasa pembaharuan = keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.

    Keubahan mulai dari lidah, yaitu jujur:


    1. jujur dalam mengaku dosa (jangan menutupi dosa). Yang menentukan kita terangkat atau tenggelam itulah lidah. Kalau sudah berbuat dosa, tidak mengaku dosa, malah menyalahkan orang, kita akan bertambah tenggelam.


    2. jujur = tidak berkata dusta => 'Ya, katakan ya. Tidak, katakan tidak' Inilah yang menentukan kita naik atau turun. Jujur terutama (nomor satu) soal pengajaran. Kalau benar, katakan benar. Kalau tidak benar, katakan tidak benar. Jangan => 'Benar, tetapi ... Tidak benar, tetapi ...' Jangan! Jadi jujur soal TUHAN terlebih dahulu, setelah itu jujur dalam segala hal. Lidah harus benar.


    3. Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Sampai satu waktu, lidah diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan. Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, lidah tidak salah dalam perkataan dan hanya berseru => ' YESUS Haleluya' Kita akan terangkat bersama dengan Dia di awan-awan permai. Seperti sekarang kita memperingati kenaikan TUHAN, nanti akan menjadi kenyataan, kita juga akan diangkat di awan-awan permai saat YESUS datang kembali. Kita akan membuka pintu surga dan bersama dengan Dia selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti. Jaga lidah, supaya hanya menyeru Nama YESUS. TUHAN akan tolong kita semuanya. Saat dalam ketenggelaman, saat dalam keadaan apapun juga, Dia hanya sejauh doa, mari kita panggil Nama-Nya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... adalah Yusuf. Dalam Kitab Kejadian Yusuf dijual dimasukkan dalam penjara dsb. Tetapi dia tetap disertai oleh Tuhan. Kejadian Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba bersama-sama dengan saudara-saudaranya anak-anak Bilha dan Zilpa kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 18 November 2014 (Selasa Pagi)
    ... tangannya ke dalam pinggan ini dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan. Yudas yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab katanya ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 10 Agustus 2010 (Selasa Pagi)
    ... diterima kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. Korintus - Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya jangan dengan sedih hati atau karena paksaan sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu supaya kamu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Februari 2016 (Sabtu Sore)
    ... Yesus dalam kemuliaan-Nya dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus Petrus berkata kepada-Nya Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah satu untuk Engkau satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Tetapi Petrus tidak tahu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 September 2016 (Senin Sore)
    ... dan roh--firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua firman penyucian. Jadi penyembahan yang benar didorong dengan penyucian. Semakin suci penyembahan semakin meningkat. Wahyu - . maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Januari 2013 (Rabu Sore)
    ... orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita surga. Jadi untuk menyongsong kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita harus hidup dalam KESUCIAN sampai mencapai kesempurnaan. Salah satu cara untuk bisa hidup dalam kesucian adalah lewat DOA PUASA. Matius Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Maret 2014 (Minggu Pagi)
    ... ikat pinggang dari emas. Demikian juga sekarang jika hidup kita nikah kita ibadah pelayanan kita ditandai sengsara daging karena Yesus maka kita juga bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring yaitu firman penggembalaan yang benar dan keras yang diulang-ulang sehingga bisa menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sampai sempurna seperti Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 November 2014 (Sabtu Sore)
    ... juga apa yang ia anggap ada padanya. Perumpamaan tentang pelita menunjuk pada kehidupan anak Tuhan atau pelayan Tuhan yang hidup dalam terang bercahaya. Syarat untuk kehidupan kita bisa bercahaya atau menjadi terang Tidak ada sesuatu yang tersembunyi ayat . Memperhatikan cara kita mendengar firman Allah ayat . Kita membahas syarat kedua memperhatikan cara ...
  • Ibadah Doa Malang, 8 Februari 2018 (Kamis Sore)
    ... yang keenam atas dunia adalah terjadi gempa bumi yang dahsyat secara jasmani terutama gempa secara rohani yang mengakibatkan Kegelapan Wahyu - . Kegoncangan Wahyu . Ketakutan Wahyu - . ad. . Ketakutan. Gempa bumi secara rohani yaitu pengaruh dunia dengan segala kesibukan kesulitan kesusahan kebencian kejahatan kenajisan kesukaan kesedihan yang mengakibatkan stres ketakutan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Februari 2019 (Minggu Siang)
    ... ada tempat kosong. Ini pelajaran bagi kita kalau ada orang meninggalkan jabatan pelayanan tempat itu tidak boleh kosong masih ditunggu oleh Tuhan tetapi kalau sudah digantikan oleh orang lain tidak akan bisa kembali lagi. Contoh Yudas jatuh diganti oleh Matias dan ia tidak bisa kembali lagi. Kalau masih ditunggu berarti masih ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.