Kita
masih membaca di dalam kitab
Wahyu 1: 17-20, tetapi sekarang kita akan membaca
di dalam ay 17 dan 18,
Wahyu
1: 17-18
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes tersungkur di bawah Kaki TUHAN
(menyembah dengan hancur hati) sehingga
rasul Yohanes mengalami jamahan Tangan
kanan TUHAN,
dan
rasul Yohanes menerima:
- 'TUHAN
berkata: "Jangan takut!'
= tidak ada ketakutan lagi (menghapus ketakutan).
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'
=
menerima kasih ALLAH.
'Yang Awal' = kasih mula-mula.
'Yang
Akhir' = kasih Mempelai
= kasih yang sempurna = puncak kasih.
- 'Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup'
= 'Aku
Yang mati dan Yang hidup'
(sekarang
ini kita mempelajari bagian yang ketiga pada ayat 18).
'
Aku
Yang mati dan Yang hidup'
= menerima kuasa kemenangan atas maut. 'Aku Yang mati' menunjuk
kematian YESUS di kayu salib, sampai dikuburkan. 'Aku Yang hidup'
menunjuk kebangkitan YESUS.
Jadi,
YESUS mati dan bangkit untuk menang atas maut (mengalahkan maut),
artinya:
- YESUS
memegang kunci maut dan kunci kerajaan maut,
- YESUS
memberikan kepada kita kuasa kemenangan atas maut. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika
kita (seperti rasul Yohanes) mengalami jamahan Tangan
kanan TUHAN, maka kita menerima 'Aku Yang mati dan Yang hidup',
YESUS menang atas maut (YESUS mengalahkan maut): YESUS memegang kunci
maut dan memberikan kepada kita kuasa kemenangan atas maut. Dia sudah
menang atas maut, maka kita juga menang atas maut. Rasul Yohanes di
buang ke pulau
Patmos bukan untuk hancur dll, dia mengalami sengsara, tetapi dapat
tersungkur dibawah Kaki
TUHAN (menyembah TUHAN dengan hancur hati), sehingga mengalami
jamahan Tangan
kanan TUHAN.
Bukti
bahwa kita menang atas maut:
- Ibrani
2: 14-15
14.
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia
juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan
mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis,
yang berkuasa atas maut;
15.
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur
hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada
maut.
Ay
14 => jika YESUS mati, bukan berarti Dia sudah kalah, bukan!
Justru Dia menang atas maut. Buktinya
adalah Dia bangkit. Dia mati, tetapi Dia bangkit (menang atas
maut).
Bukti pertama:
kita
terlepas dari perhambaan maut atau dosa, sehingga kita selamat dan
tidak binasa.
YESUS
mengalahkan maut, sekaligus Dia melepaskan kita dari perhambaan maut
(perhambaan dosa). Maut itu membinasakan. Jika kita terlepas dari
perhambaan maut atau dosa, maka kita menjadi kehidupan yang selamat
dan tidak binasa untuk
selama-lamanya.
Mari,
sekarang
ini merupakan pembuktian
bahwa
Firman TUHAN bukan hanya teori, tetapi suatu praktik di
dalam
kehidupan kita. Jika YESUS sudah menang atas maut (memegang kunci
kerajaan maut dan dikuasai oleh TUHAN), maka kita juga harus menang
atas maut.
Dosa itu tidak ada yang enak, tidak ada yang
membahagiakan, tetapi justru membinasakan. Dosa apa saja, mungkin
orang lain mengatakan
=> bahwa
'narkoba
itu
enak
sekali' Itu tidak benar dan hanya tipuan dari setan. Sebab kita
harus terlepas dari perhambaan maut atau dosa, yang mengakitbatkan
kebinasaan.
Proses
untuk dapat
menjadi kehidupan yang selamat (terlepas dari maut yang
membinasakan):
- Roma
10: 17,
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Proses
pertama:
iman
atau percaya kepada YESUS lewat mendengarkan Firman Kristus (Firman
yang diurapi oleh Roh Kudus).
Ini
yang penting! Dalam pemberitaan Firman, baik yang memberitakan
ataupun yang mendengarkan harus dalam urapan Roh Kudus (bukan
karena kepandaian, pengalaman). Jika memberitakan Firman atau
mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus, maka:
- kita
dapat
mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh,
- kita
dapat
mengerti Firman TUHAN,
- kita
dapat
percaya, yakin kepada Firman TUHAN, maka Firman TUHAN menjadi iman
di
dalam
hati kita masing-masing.
Kuncinya
adalah hanya di
dalam
urapan Roh Kudus. Kalau hanya karena pengalaman, kepandaian,
pengetahuan, maka tidak dapat
menjadi iman (Firman hanya menjadi pengetahuan).
- Roma
10: 10,
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut
orang mengaku dan diselamatkan.
Proses
kedua:
bertobat.
Jika
hati percaya (beriman), maka mulut mengaku dosa kepada TUHAN
(vertikal) dan kepada sesama (horisontal). Jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi. Ini sama dengan bertobat (mati terhadap dosa).
Semoga kita dapat
mengerti.
- Lahir
baru dari air dan Roh
= baptisan
air dan baptisan Roh Kudus.
- Baptisan
air:
Roma
6: 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa,
bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ay
2 => 'Bukankah
kita telah mati bagi dosa'
=> bertobat.
Ay
4 => 'Dengan
demikian kita telah dikuburkan'
=> orang mati, harus dikuburkan. Jadi, setelah bertobat (mati
bagi dosa), harus dikuburkan.
Baptisan
air yang benar adalah
orang yang sudah mati bagi dosa (bertobat), dikuburkan dalam air
bersama YESUS, sehingga bangkit dari dalam air (keluar dari dalam
air) bersama YESUS, untuk mendapatkan hidup baru. Hidup baru =
hidup surgawi.
- Baptisan
Roh Kudus:
Kalau
baptisan airnya memenuhi syarat, setelah keluar dari air, maka
akan mengalami juga baptisan Roh Kudus. Contohnya adalah
YESUS.
Matius
3: 15,16,
15.
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
16.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya,
Ay
16 => 'Yesus
segera keluar dari air'
=> keluar dari kuburan air. 'YESUS keluar dari air' ini
jangan ditafsirkan, tetapi harus dibukakan rahasianya. Jika
ditafsirkan, airnya hanya semata kaki, airnya hanya selutut, itu
sudah keluar dari air. Tetapi di
dalam
Roma 6, sudah jelas 'kita dikuburkan bersama YESUS, setelah itu
keluar dari air bersama YESUS' ini berarti keluar dari kuburan
air.
'pada
waktu itu juga langit terbuka'=
hidup baru.
Baptisan Roh Kudus disertai dengan langit terbuka,
artinya baptisan Roh Kudus menghasilkan hidup baru (hidup
surgawi). Jadi baptisan air dan baptisan Roh Kudus sama-sama
menghasilkan hidup baru, yaitu hidup surgawi. Dulu, kita
dilahirkan oleh ibu kita masing-masing (siapapun dan sehebat
apapun ibu kita), kita mewarisi hidup duniawi (manusia darah dan
daging) yang tidak cocok untuk hidup di surga. Oleh sebab itu,
kita harus dilahirkan lewat air dan Roh, supaya kita memiliki
hidup baru (hidup surgawi) yang cocok untuk hidup dalam kerajaan
surga. Bagaimana itu hidup surgawi?
Praktik
hidup baru (hidup surgawi) adalah:
- 1
Petrus 2: 1,
Karena itu buanglah (1)segala
kejahatan, (2)segala
tipu muslihat dan (3)segala
macam kemunafikan, (4)kedengkian
dan (5)fitnah.
Ay1
=> ada 5 dosa utama.
Praktik pertama: membuang
lima dosa utama, sehingga kita hidup dalam kebenaran.
Hidup
baru itu seperti bayi yang baru lahir. Bayi itu hidup dalam
kebenaran (tidak berbuat dosa).
Lima
dosa yang harus dibuang:
- kejahatan,
- tipu
muslihat, termasuk dusta,
- kemunafikan,
- kedengkian,
- kebencian
tanpa alasan. Dimulai dari iri hati, dsbnya,
sampai dengan kebencian tanpa alasan. Contohnya seperti:
kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf. Apa
salah Yusuf?
Tetapi kakak-kakaknya membenci, dengki terhadap Yusuf.
- Fitnah,
yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Hati-hati,
sebab banyak fitnah. Saya selalu memberikan rumus => 'kalau
mendengar sesuatu tentang seseorang dari seseorang' Kalau
saudara tidak yakin atau tidak percaya => 'ini tidak mungkin,
maka
saudara sebut saja 'Darah
YESUS' Itu sudah hilang. Tetapi kalau saudara terganggu,
tanyakan,
kepada
siapapun
dia. Baru setelah itu kita dapat
mengambil kesimpulan. Jangan bicara dulu, sebab nanti akan
menjadi
fitnah.
Kalau memfitnah, berarti tidak lahir baru (bukan
menjadi bayi). Tidak ada bayi yang berkata
=> 'kamu
begini, begini' Tidak ada! Buanglah lima macam dosa utama,
sehingga kita dapat
hidup
dalam kebenaran. Sebab
selama
masih ada lima dosa ini, maka
kita
tidak dapat
hidup benar. Biarpun hamba TUHAN seperti saya, jika masih
ada
lima dosa, maka tidak akan dapat
hidup benar. Contohnya: ada kejahatan. Kejahatan ini terutama
cinta akan uang (maafkan). Akar kejahatan adalah cinta akan uang,
yang seringkali membuat kikir dan serakah. Serakah adalah terutama
merampas milik TUHAN (persepuluhan
dan persembahan khusus). Jika ada lima dosa, tidak akan dapat
lahir baru. Lima dosa ini harus dibuang, sehingga kita dapat
hidup
benar, itu baru menjadi seperti bayi yang baru lahir.
Mungkin
bagi kita sangat sulit => Seperti dulu kita dilahirkan oleh ibu
kita, menjadi bayi duniawi. Sekarang kita menjadi bayi yang rohani
(seperti bayi yang baru lahir).
- 1
Petrus 2: 2,
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin
akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Praktik
kedua:
perasaan
yang
benar.
Tadi,
yang pertama hidupnya benar (tidak ada dusta, fitnah, kejahatan
dll). Sekarang yang kedua, bayi itu perasaannya benar (bayi itu
tahu mana ibunya). Perasaannya
benar yaitu
hanya merindukan dan menikmati air susu yang murni dan yang rohani.
Kalau bayi yang jasmani, minum air susu ibu secara jasmani. Kalau
bayi rohani, minum air susu ibu secara rohani. Ibu secara rohani
itu menunjuk pada
seorang gembala.
Merindukan
dan menikmati air susu yang murni dan yang rohani = merindukan
Firman penggembalaan yang murni dan yang rohani:
- 'yang
murni'
artinya yang benar. Firman yang benar adalah
- tertulis
dalam alkitab,
- dibukakan
rahasianya, diwahyukan yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang
lain dalam alkitab (bukan diterangkan dengan lawakan,
pengetahuan).
Inilah
bayi yang perasaannya benar! Merindukan dan menikmati Firman
penggembalaan (makanan penggembalaan yang benar).
- 'yang
rohani'
artinya diurapi oleh Roh Kudus. Saya selalu mengatakan untuk diri
saya sendiri => 'berkhotbah
itu tidak bisa bergantung pada pengalaman' Melainkan pada urapan
Roh Kudus. Kalau perkara surga, maka kekuatan kita hanyalah
pada
urapan Roh Kudus dan karunia Roh Kudus. Saya juga mengatakan
kepada anak saya (ia
melayani
dengan
bermain
musik) => 'main musik, biarpun kamu les,
sampai pandai, itu bagus (kalau untuk di dunia)' Kalau di
dalam
TUHAN, jika
tidak ada urapan Roh Kudus, maka mendengarkan musik di gereja sama
saja dengan yang di alun-alun. Hanya emosinya saja yang senang,
tetapi tidak sampai kedalam hati. Demikian juga kalau berkhotbah
tanpa urapan, sama dengan tukang jamu, mungkin orang tertarik,
tetapi tidak sampai menjadi iman (tidak memiliki
hubungan dengan surga).
Jadi,
makanan rohani (Firman penggembalaan) harus benar dan bersifat
rohani, sehingga disampaikan dengan setia, teratur
(berkesinambungan) dan tertib. Seperti ibu-ibu menyusui anaknya
dengan setia, teratur (air susu ibu itu berkesinambungan) dan
tertib (tidak ada ibu menyusui anaknya dengan loncat-loncat).
Semuanya berjalan dengan tertib. Suka cita boleh, tetapi tertib.
Semoga kita dapat
mengerti.
Bpk pdt Pong Dongalemba selalu mengatakan =>
'berkesinambungan' Pesan terakhir dari bpk pdt In Juwono kepada
bpk pdt Pong => 'harus belajar menjadi seorang gembala' Itu
dengan Firman yang teratur atau berkesinambungan. Di dunia ini
saja, mungkin bapak, ibu, saudara sudah
mengetahui semuanya, susu kaleng itu ada yang untuk umur anak
yang berusia satu
tahun, untuk usia
dua tahun,
untuk
usia tiga
tahun. Itulah berkesinambungan. Bagaimana
mungkin
di dalam
rumah
TUHAN tidak ada? Harusnya
lebih
dari itu.
Bayi itu mempunyai perasaan yang benar, tidak mau
digantikan orang (hanya butuh Firman yang benar dan yang rohani).
Kalau makanannya benar (Firman penggembalaan yang benar dan
rohani), maka kita mengalami pertumbuhan rohani ke arah
keselamatan, sampai kesempurnaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari,
kita bertumbuh ke arah keselamatan (kebenaran), sampai kesempurnaan.
Keselamatan itu sama dengan kebenaran. Tidak benar = tidak selamat.
Sekalipun berkata => 'saya pendeta, jemaatnya banyak dll'
Kalau tidak benar, maka tidak selamat. Semoga kita dapat
mengerti.
YESUS memegang kunci maut dan kerajaan maut, ini
berarti maut sudah ditaklukkan (dikunci oleh TUHAN). 'Aku Yang
mati, tetapi Aku juga hidup'; Dia sudah mati
dan bangkit
untuk mengalahkan maut dan memberikan kuasa kemenangan atas maut
kepada kita, supaya kita tidak binasa. Sekarang
ini
kita
buktikan! Kalau kita memiliki kuasa kemenangan atas maut, bukti
pertama adalah kita terlepas dari perhambaan dosa, sehingga kita
selamat dan tidak binasa.
Prosesnya:
- mulai
dari
mendengarkan
Firman,
- menjadi
iman,
- bertobat,
- lahir
baru,
- hidup
benar,
- perasaannya
benar.
- Jika
ada makanan yang benar, maka kita dapat
tergembala dengan benar dan baik, kita juga mengalami pertumbuhan
rohani dari kebenaran (keselamatan), sampai pada
kesempurnaan.
Jika
kita sudah hidup benar, perasaan
benar, makanannya benar, bertumbuh kearah kebenaran/keselamatan
bahkan sampai kesempurnaan, maka ada hasilnya
=> Mazmur
5: 13,
Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia
dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Hasilnya
adalah
TUHAN memagari orang benar (orang selamat) dengan berkat dan
anugerah TUHAN. Mari, kita pertahankan! Di luar pagar,
merupakan maut. Dimanapun di dunia ini, katakanlah di istana
presiden,
semuanya sudah dikuasai oleh kutukan dan maut (kebinasaan). Tetapi,
jika kita menerima kunci maut dan kunci kerajaan maut, maka
kita akan mengalami
kuasa kemenangan dari 'Yang mati dan Yang hidup', kita akan
dipagari oleh TUHAN. Seumpama, daerah ini adalah kutukan maut,
sedangkan kita sudah hidup benar, maka kita
akan
dipagari (kutukan dan maut tidak akan dapat
menjamah kita). Saudara berada dimana saja akan dipagari dengan
berkat dan anugerah TUHAN,
sehingga kutukan dan maut tidak dapat
menjamah kita dan kita hidup dalam suasana firdaus.
Di
balik
berkat dan anugerah TUHAN (di
dalam
pagar berkat dan anugerah TUHAN) itulah firdaus.
Saya selalu mengajarkan kepada murid-murid Lempin-El Kristus Ajaib
=> 'tidak peduli, kalau kita mau dikirim ke pedalaman, ke
gunung, di kota, kemanapun juga, semuanya sudah dikuasai oleh
kutukan (susah payah) dan maut' Tetapi jika kita bisa terlepas
dari maut sebab
kita
menerima kuasa kemenangan atas maut, menjadi seperti bayi yang baru
lahir (hidup dalam kebenaran, perasaannya benar, tergembala dengan
benar dan baik, menikmati firman
penggembalaan), dimana saja kita berada, kita akan dipagari oleh
anugerah dan berkat TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
kita
berada di dalam
suasana firdaus,
semuanya sudah terjamin. Dulu, saat Adam dan Hawa berada di firdaus,
mereka tidak pernah bersusah payah, tidak ada air mata dan semuanya
sudah terjamin.
Sebaliknya, bapak, ibu, saudara mungkin memiliki perusahaan apapun,
gaji berapapun, dsbnya
=> silahkan
saja (saya tidak ikut campur), tetapi yang penting kita harus
mempunyai pagar anugerah dan berkat TUHAN. Semuanya akan dipelihara
oleh TUHAN dan TUHAN yang bertanggung jawab. Semoga kita dapat
mengerti.
- Efesus
4: 8-12,
8.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia
membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada
manusia."
9.
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah
turun ke bagian bumi yang paling bawah?
10.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ay
8 => 'Ia
membawa tawanan-tawanan'
=> tawanan maut.
Ay 9 => 'bahwa
Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?'
=> menembusi alam maut. Dia mati di kayu salib untuk berperang
dengan maut. Bukan kalah, Dia justru berperang dengan maut dan
menang sebab
IA
bangkit ?'Aku Yang mati, tetapi Aku Yang hidup'
= kunci maut dan kerajaan maut = kuasa kemenangan atas maut.
'Aku Yang Awal dan Aku Yang Akhir' = kasih. Inilah yang akan
diberikan kepada kita.
Ay 11 => Dia mati dan bangkit untuk
melepaskan kita dari tawanan maut, ditambah memberikan jabatan
pelayanan kepada kita.
Tadinya, kita menjadi tawanan maut dan
tinggal menunggu kebinasaan. YESUS mati (turun ke bagian bumi paling
bawah) dan bangkit untuk melepaskan kita dari tawanan maut dan
memberikan jabatan pelayanan kepada kita, sehingga kita dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat
mengerti.
Ada lima jabatan pokok, yaitu gembala, rasul, guru,
nabi, penginjil. Tetapi jika dijabarkan masih ada lagi, contohnya
pemain musik, dll. Kita dulu melayani maut, lalu dilepaskan dari
tawanan maut, kemudian diberikan jabatan pelayanan untuk melayani
pembangunan Tubuh
Kristus.
Jika disimpulkan, maka
bukti kedua menang atas maut:
kita
harus aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Krstus sesuai jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada
kita.
Pembangunan
Tubuh
Kristus dimulai dari:
- dalam
nikah (pembangunan Tubuh
Kristus yang paling kecil):
- melayani
sebagai suami: suami mengasihi isteri.
- melayani
sebagai isteri: isteri tunduk, dst.
- lebih
membesar lagi, dalam penggembalaan. Contohnya: melayani sebagai
gembala, pemain musik, dll.
- lebih
membesar lagi, antar penggembalaan. Baru saja kita di Empire
Palace. Nanti, dua minggu lagi ke Riau, Medan, Malang dst. Gereja
kita
ini saja
masih kontrak, tetapi bpk pdt In Juwono selalu
mengatakan
=> 'lebih penting tubuh yang rohani, daripada gedung' Ini
tidak apa-apa, nanti kalau TUHAN sudah membutuhkan dan memberkati,
kita juga sudah
dapat
memiliki gedung gereja. Saya yakin, seperti di Malang dulu. Saya
tidak minta siapa-siapa untuk pembangunan gereja. Kalau melihat
pemasukan-pemasukan, rasanya selama
sepuluh tahun saja
tidak akan
selesai,
tetapi kalau TUHAN menghendaki secepatnya, maka delapan
bulan dapat
selesai. Saya juga tidak pernah berhutang atau minta untuk
pembangunan gereja, orang bilang => 'ambil terlebih
dulu oom,
di toko bangunan, bayarnya nanti terakhir' Saya tetap tidak mau.
Kami menabung, akhirnya toko bangunannya yang hutang kepada kita =>
'setelah ditotal-total
=> uangnya
masih kelebihan oom'.
Kalau TUHAN yang membutuhkan, tidak ada yang mustahil. Sekarang,
kita memfokuskan kepada pembangunan Tubuh
Kristus. Sampai terbentuk Tubuh
Kristus yang sempurna; Israel dengan kafir menjadi Satu
Tubuh
yang sempurna.
Jadi,
TUHAN mau memindahkan kita; kita diangkat dari tawanan maut, kemudian
diberikan jabatan, supaya kita
dapat melayani
pembangunan Tubuh
Kristus. Kalau tidak aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus, nanti dipakai lagi
oleh Babel.
Jadi, pembangunan hanya ada dua saja. Kalau dipakai dalam pembangunan
Babel,
kita
kembali menjadi
tawanan maut
dan akan
binasa. Mari, semuanya
aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang
kita belajar tentang pembangunan Tubuh
Kristus dari kitab
Hagai. Dulu pada kitab
Hagai disebutkan pembangunan rumah TUHAN secara jasmani, sekarang
dalam arti yang rohani.
Hagai
2: 7,
8,
22,
23,
7.
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka
Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
8.
Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang
indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan
memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
22.
"Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi
23.
dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan
kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan menjungkirbalikkan kereta
dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati rebah,
masing-masing oleh pedang temannya.
Ay
7, 8,
22, 23
=> inilah situasi dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Situasinya bukanlah enak, melainkan dalam situasi krisis
total di segala bidang (darat, laut, udara goncang). Mengapa dalam
suasana krisis total justru dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus?
Padahal
jemaat jumlahnya
hanya sekian,
masa mau dipakai
sebab tidak memiliki
kekuatan?' Jawabannya adalah supaya kita bergantung sepenuhnya
kepada kemurahan dan kebaikan TUHAN. Dalam pembangunan Tubuh
Kristus jangan bergantung kepada siapapun.
Contohnya:
- mungkin
di
dalam
rumah tangga masih ada kekurangan, dll dan TUHAN ijinkan hal itu
terjadi => 'kalau ada uang semuanya lancar, tidak ada uang
malah bertengkar' Jangan! Mengapa diijinkan krisis dalam rumah
tangga? supaya bergantung kepada kemurahan dan kebaikan TUHAN.
- demikian
juga dalam penggembalaan, supaya bergantung kepada kemurahan dan
kebaikan TUHAN. Saya ingat saat mau memulai di tempat ini, waktu itu
saya takut. Saya hanya mau meminjam ruangan sekolah Minggu dari GPT
yang cukup besar disini untuk melayani tiga
keluarga,
sebab
setiap
minggu,
ketiga
keluarga ini selalu
beribadah
ke Malang, jadi saya harus melayani mereka. Sejak dulu memang mereka
ingin melayani TUHAN. Kalau dipaksakan ke Malang hari Selasa, Kamis,
ini tidak mungkin. Pulang kerjanya saja jam lima
sore, sedangkan di Malang kebaktiannya dimulai
juga
jam
lima
sore, mau naik apa ke Malang? Akhirnya saya saja yang datang ke sini
setiap hari Senin, kebaktiannya digabungkan (kebaktian doa
penyembahan dahulu, baru bible study). Awalnya begitu, tetapi ada
yang menunjukkan => 'ini ada di Jalan WR Supratman, ada AC nya
dll' Lalu saya bilang => 'tanyakan dulu ya, sebab krisis,
berapa harus membayar?' Tetapi TUHAN membuka jalan semuanya. Jadi
ini,
supaya kita
hanya
bergantung kepada kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Jadi,
maksud TUHAN bukanlah apa-apa, jika kita diijinkan ada krisis,
kekurangan, maksudnya
supaya kita hanya
bergantung kepada
kemurahan dan kebaikan TUHAN yang tidak pernah habis-habisnya, yang
selalu baru dan lebih besar dari krisis yang kita hadapi. Kemurahan
dan kebaikan TUHAN lebih besar dari apapun juga. Inilah situasi dalam
pembangunan Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat
mengerti.
Sikap
kita dalam pembangunan Tubuh
Kristus:
- Hagai
1: 13,
14,
13.
Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada
bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah
firman TUHAN."
14.
TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda,
dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya
dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan
pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
Sikap
pertama:
semangat
yang berkobar-kobar apapun tantangan, halangan yang kita hadapi.
Jangan
salah, kalau dari dunia itu semangatnya karena emosi. Semangat dalam
melayani TUHAN bukan berasal dari emosi, tetapi dari Firman
pengajaran yang
menjadi Komando.
Yesaya
50: 4,
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang
letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid.
Ay
4 => 'seperti
seorang murid'
=> murid itu mendengar pengajaran. Inilah yang memberikan
semangat baru kepada kita.
Jadi, semangat dalam melayani
TUHAN (melayani pembangunan Tubuh
Kristus) adalah semangat yang berasal dari api Firman pengajaran
yang benar. Kalau semangat melayani tanpa pengajaran yang benar,
maka semangat itu berasal dari api asing. Itu gawat! Contohnya: api
emosi, api dosa, yang membuat kerohanian
kita menjadi kering.
Semakin melayani, maka semakin kering, sampai mati rohani (binasa
selamanya). Sebab itu doakan kami sebagai seorang gembala. Bpk pdt
Pong Dongalemba selalu mengajarkan => 'jangan menggerakkan
emosi orang, tetapi kegerakan itu harus dari Firman pengajaran yang
benar' Itulah semangat dari api Firman pengajaran. Jika tidak,
pasti berasal dari api asing, sehingga mati.
Seperti Nadap
dan Abihu melayani dengan api asing, sehingga mati (mati pelayanan,
mati rohani, sampai binasa untuk selamanya). Jika melayani dengan
api asing, semakin hari, akan semakin kering. Jika melayani dengan
semangat api Firman pengajaran, semakin hari semakin berkobar-kobar.
Mungkin ada halangan; usia lebih tua dllnya,
tetapi kalau melayani dengan api Firman pengajaran, akan semakin
berkobar-kobar. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau semangat dari api Firman pengajaran tidak
akan pernah
padam, bahkan akan selalu berkobar-kobar (lebih berkobar-kobar)
apapun halangannya. Tetapi kalau dari api asing, nanti akan
benar-benar kering; kerohanian
dan pelayanannya menjadi kering
sampai padam dan
binasa.
- Hagai
2: 5,
Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah
firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar;
kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman
TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman
TUHAN semesta alam,
Sikap
kedua:
kuat
dan teguh hati dalam pelayanan,
artinya:
- tidak
kecewa, tidak putus asa terhadap sesuatu, tetapi juga tidak bangga
dengan sesuatu,
- yang
kita lakukan hanyalah selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
Jika
kita memiliki dua sikap ini (semangat berkobar-kobar dan kuat teguh
hati), maka akan selalu diperhatikan TUHAN. Jika kita melayani di
dalam nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan (ibadah kunjungan) dengan semangat
api Firman pengajaran dan kuat teguh hati, maka ada perhatian dari
TUHAN (mendapatkan upah). Begitulah TUHAN, Dia tidak pernah menipu
kita. Baru hanya bersemangat dan kuat teguh hati, maka TUHAN sudah
memperhatikan.
2
Tawarikh 15: 7,
Tetapi
kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah
bagi usahamu!"
Jika
melayani dengan semangat yang berkobar-kobar dan kuat teguh hati,
maka ada upah dari TUHAN yang menunggu. TUHAN tidak pernah menipu
kita. Mari, kaum muda tetap bersemangat.
Memang ada kuliah, pekerjaan, mari tetap semangat dan kuat teguh
hati. Jangan padam!
Apa
upah dari TUHAN
itu?
Hagai
2: 9,
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman
TUHAN semesta alam.
Upahnya
adalah perak dan emas dari TUHAN. Saya percaya, kalau perak dan emas
rohani yang tak ternilai harganya dapat
TUHAN berikan, apalagi emas perak jasmani yang ada nilainya. Pasti
perak emas jasmani dapat
TUHAN berikan. Tidak mungkin TUHAN menipu kita. Kalau makanan rohani
(Firman yang kekal diberikan), masakan
makanan jasmani (nasi pecel, nasi rawon) tidak diberikan. TUHAN pasti
memberikan! Kalau kita sampai => 'aduh oom,
mengapa
begini'?
Periksa!
bagaimana sikap kita
terhadap Firman?
Bagaimana semangat
kita apakah kita kuat
teguh hati dalam melayani?
Pengertian
perak dan emas rohani?
Amsal
10: 20,
Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik
sedikit nilainya.
Perak
rohani ('perak
pilihan')
artinya perkataan yang
benar (jujur) => 'Ya, katakan ya, tidak katakan tidak,
selebihnya berasal dari di jahat'. Kalau kita jujur, maka menjadi
rumah doa ('
doa orang
jujur dikenan oleh TUHAN')
dan betapa berbahagianya
kita. Kejujuran dimulai dari soal TUHAN/Pribadi
TUHAN/ Firman pengajaran => 'kalau salah, katakan salah. Kalau
benar, katakan benar' Kalau soal TUHAN, kita ragu-ragu =>
'benar, tetapi ...salah, tetapi ...', maka kita tidak akan
dapat jujur dalam hal
lainnya. Kalau pengajarannya benar, katakan benar dan kita harus
menerima
apapun konsekwensinya. Kalau pengajarannya tidak benar, katakan tidak
benar dan kita jauhi (jangan terima). Dimana saja (termasuk disini)
harus jujur. Inilah perak pilihan!
Emas
secara rohani itu
menunjuk tabiat Illahi. Terutama taat dengar-dengaran. Ingat,
tabernakel itu selalu disalut dengan emas. Kayu, menunjuk manusia,
tetapi disalut dengan emas. Contohnya: tabut perjanjian, juga disalut
dengan emas. YESUS taat sampai mati di kayu salib. Kita taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Itulah emas!
Jujur
ditambah dengan taat, itulah upah dari TUHAN. Perak dan emas rohani
(jujur dan taat), ini ada kaitannya dengan kuasa Nama
YESUS.
Kisah
rasul
3: 6-8,
6.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi
apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu,
berjalanlah!"
7.
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
8.
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka
ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Ay
6 => '
Emas dan perak
tidak ada padaku' =>
emas dan perak jasmani tidak ada padaku. Emas perak rohani ada,
inilah
jujur dan taat.
'
tetapi
apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu'
=> emas perak rohani (jujur dan taat) ada padaku.
'
Demi
nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
=> emas perak rohani =
kuasa Nama
YESUS. Inilah
upah dari TUHAN.
Emas
dan perak rohani, itulah jujur dan taat = kuasa Nama
YESUS. Saat kita menyeru Nama
YESUS, maka
kita akan mendapatkan/mengalami kuasa-Nya
'YESUS mati, tetapi Dia hidup', Dia menang atas maut, Dia
memegang kunci maut dan kunci kerajaan maut, sekarang Dia juga mau
memberikannya kepada kita yaitu
kemenangan atas maut.
Mari,
buktikan bahwa kita menang atas maut.
Nomor
satu lepas dari perhambaan dosa, sehingga kita dapat
hidup
dalam keselamatan dan tidak binasa.
Mulai dari iman, bertobat, lahir baru, hidup benar (seperti bayi yang
tidak berbuat dosa) dan perasaannya benar (hanya membutuhkan air susu
ibunya). Inilah pribadi
yang sungguh-sungguh
dapat
menikmati Firman penggembalaan yang benar dan yang rohani. Kita
seperti bayi yang tidak berdaya, tetapi dipagari oleh TUHAN (bagaikan
dipeluk oleh TUHAN), sehingga maut dan
kutukan tidak dapat
menjamah dan kita
diberkati oleh TUHAN (bersuasana firdaus).
Jika sudah dipagari yang tadinya banyak air mata, letih lesu, mulai
air mata dihapuskan dan akan
bersuasana firdaus.
Bukti
menang atas maut kedua, YESUS turun untuk melepaskan kita dari
tawanan dosa (tawanan maut) dan memberikan jabatan.
Mari, kita aktif dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Suasananya memang krisis, tetapi harus berharap kepada
kemurahan dan kebaikan TUHAN. Sikapnya, semangat dari api Firman dan
kuat teguh hati. Kita mendapatkan perak dan emas rohani, itulah kuasa
Nama
YESUS. Kita dapat
menyerukan Nama
YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
Hasilnya
adalah:
- di
dalam
Kisah
rasul
3: 6-8,
orang yang lumpuh ini berada pada pintu gerbang indah. Pintu gerbang
dari
bait
ALLAH itu
bernama
pintu gerbang indah (saudara mulai baca ayat 1 di rumah). Orang ini
hanya
berada di
depan
pintu gerbang indah, tetapi tidak pernah masuk. Tetapi begitu Petrus
berkata => 'emas dan perak tidak ada padaku, tetapi yang ada
yaitu kuasa Nama
YESUS' Akhirnya, orang yang lumpuh dapat
berdiri.
Hasil pertama: kita
mengalami kuasa kesembuhan
= bebas
dari penyakit apapun juga; penyakit tubuh, penyakit ekonomi,
penyakit apa saja yang menghalangi kita akan disembuhkan oleh TUHAN,
sehingga kita tidak terhalang untuk beribadah melayani TUHAN (tidak
terhalang untuk aktif dalam pembangunan Tubuh).
Serukanlah Nama
YESUS!
Saya sudah pernah bersaksi di Empire. Ini benar-benar
keajaiban TUHAN, dokter sudah memberi ultimatum => 'ventilator
tidak boleh dilepaskan, kalau dilepaskan berarti membunuh' Tetapi
ketika kami berdoa => 'sebut Nama
YESUS, YESUS' Akhirnya ventilatornya terlepas bahkan
pribadi
itu dapat keluar
dari rumah sakit. Inilah saya percaya
dan
yakin, bahwa TUHAN menolong kita. Keselamatan dan kesembuhan ada di
dalam
Nama
YESUS. Ada juga yang menyebut Nama
YESUS, tetapi akhirnya meninggal. Tetapi keselamatan lah yang dia
terima. Memang diijinkan meninggal oleh
TUHAN, tetapi keselamatan yang dia terima. Semoga kita dapat
mengerti.
- Orang
yang lumpuh itu
dapat
bangkit berdiri dan berjalan. Hasil kedua: kita
mengalami kuasa pengangkatan dari TUHAN.
Dalam
Nama
YESUS ada kuasa kesembuhan dan ada kuasa pengangkatan
yaitu:
- tadinya,
hanya
duduk saja (tidak indah hidupnya) di depan pintu gerbang indah.
Setelah dapat
berdiri
dan
berjalan, akhirnya ia
dapat
masuk ke
dalam
bait
ALLAH, melewati pintu gerbang indah. Inilah kuasa pengangkatan:
tadinya mungkin tidak indah, hidupnya semrawut, sekarang
mendapatkan masa depan yang berhasil dan indah.
Itulah kuasa Nama
YESUS (perak dan emas rohani)! Kita melayani
pembangunan Tubuh
Kristus dengan jujur dan taat (asalkan jujur dan taat), maka ada
kuasa Nama
YESUS yang akan
memberikan
kesembuhan, pengangkatan (kita memiliki masa depan yang berhasil
dan indah).
- lumpuh
itu berada di tempat tidur, ini menunjuk persoalan nikah dan buah
nikah (maaf). Begitu orang yang lumpuh itu
dapat
berdiri, artinya: ada
pemulihan nikah dan buah nikah yang sudah hancur.
Yakinlah kepada TUHAN! Nikah itu tidak ada pakarnya. Guru-guru saya
mengatakan => 'sulit untuk memperbaiki nikah dan buah nikah'
Lalu bagaimana kita dapat
mengalami pemulihan? Mari, mulai hidup benar, tergembala dengan
benar, aktif dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Biarlah kuasa Nama
YESUS yang bekerja. Kita berdoa saja, dan
menyebut
Nama
YESUS. Kalau dinasihati
tidak dapat,
maka
sebut saja => 'YESUS tolong' Satu waktu nikah dan buah nikah
kita akan dipulihkan. Semoga kita dapat
mengerti.
- kemudian,
orang ini dapat
masuk ke dalam bait
ALLAH dengan bergirang, melompat-lompat, memuji TUHAN, arti
rohaninya: setia
dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Kalau sudah mulai malas, lemah, sebut nama YESUS => 'YESUS
tolong' Biarlah kita tetap setia berkobar-kobar = bergemar dalam
ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Setan memang menghalangi
ibadah pelayanan kita, apalagi yang sudah gemar (setia
berkobar-kobar).
- dari
lumpuh menjadi berjalan, cacat menjadi sembuh, arti rohaninya: ada
mujizat yang rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging yang
penuh cacat cela, menjadi manusia rohani seperti YESUS (menjadi
manusia sempurna seperti YESUS).
Kita menjadi Mempelai
Wanita
yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di
awan-awan yang permai. Inilah Tubuh
Kristus yang sempurna (Mempelai
Wanita
surga).
Inilah
mujizat rohani yang tidak dapat
dilakukan oleh setan. Setan sudah berbuat dosa, maka dia akan tetap
berbuat dosa. Tetapi TUHAN dapat
mengubahkan orang yang sudah lumpuh (penuh cacat cela, kekurangan)
menjadi manusia rohani seperti YESUS. Kita diubahkan sedikit demi
sedikit sampai satu waktu sempurna seperti YESUS, itulah Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai
Wanita
yang siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang
permai.
Jika mujizat rohani
terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi. Yakinlah, sebut Nama
YESUS, maka mujizat jasmani juga akan terjadi.
Mari
kita pulang dengan kuasa Nama
YESUS. Mungkin kita datang dengan persoalan, air mata, dalam
kesulitan, kemustahilan, sebut
saja Nama
YESUS dan TUHAN akan menolong kita semuanya.
TUHAN memberkati
kita semuanya.1