Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 1: 17-20. Kita sudah mempelajari mulai Wahyu 1: 1, sekarang kita berada pada ayat 17-20.

Wahyu 1: 17, Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

Rasul Yohanes dibuang kepulau Patmos bukan karena ia berbuat dosa, tetapi karena Firman ALLAH dan kesaksian YESUS, rasul Yohanes mengalami tiga hal:

  1. Ay 9, dapat masuk persekutuan yang benar dengan TUHAN dan sesama.
  2. Ay 10-16, dapat mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang nyaring (Firman penggembalaan), yang menjadi dua wujud nyata:


    • Tujuh kaki dian emas, itulah gereja TUHAN yang sempurna. Ini dapat dilihat.
    • Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Hakim yang adil, dan Mempelai Pria Surga (Wahyu 1:13-16). Ay 13-16 ('di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia') = penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala raja, Hakim Yang adil, Mempelai Pria Surga. Mempelai Pria Surga = Kepala = Suami.


  3. rasul Yohanes dapat tersungkur di bawah Kaki YESUS (menyembah YESUS), sehingga tidak ada ketakutan lagi (daging tidak bersuara lagi) dan ia mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN Yang melenyapkan ketakutan ('lalu berkata: "Jangan takut!). Ketakutan ini nampaknya biasa saja, tetapi ketakutan di akhir zaman merupakan sesuatu hal yang luar biasa.

Lukas 21: 25-27, ini berbicara tentang ketakutan.
25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
26. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
27. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Menjelang kedatangan YESUS ke dua kali, ketakutan akan menjadi pembunuh utama bagi manusia di dunia. Manusia akan mengalami ketakutan dalam menghadapi krisis yang terjadi di dunia ini (kegoncangan di darat, laut, udara),
sehingga manusia benar-benar mati. Dalam dunia kedokteran, kalau takut, dapat menjadi stress, maka hormon dalam tubuh akan bekerja tidak baik, sehingga bisa mengakibatkan penyakit dan kematian secara tubuh. Nanti akan terjadi krisis di segala bidang, sehingga banyak manusia yang ketakutan, stress dan mati. Inilah pembunuh utama secara tubuh! Tetapi bukan sampai disitu saja, ketakutan juga menjadi pembunuh secara rohani (sampai membinasakan di lautan api belerang).

Wahyu 21: 8, (1)Tetapi orang-orang penakut, (2)orang-orang yang tidak percaya, (3)orang-orang keji, (4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan (8)semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Ay 8 => 'Tetapi orang-orang penakut' => nomor satu adalah ketakutan.

Jadi ketakutan juga membawa manusia tenggelam dalam lautan api dan belerang, itulah neraka untuk selama-lamanya. Begitulah ketakutan, menjadi pembunuh utama baik secara jasmani dan secara rohani. Semoga kita dapat mengerti.

Ketakutan ini juga melanda hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN. Contohnya adalah Petrus. Petrus merupakan rasul yang hebat, tetapi juga dilanda oleh ketakutan.

Matius 14: 22-24, 26, 27,
22. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
23. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
24. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
26. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
27. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"

Ay 26 => murid-murid takut, Petrus juga takut.

Pada ayat-ayat selanjutnya, Petrus dapat berjalan diatas air, kemudian ia takut, lalu tenggelam. Jadi ketakutan juga melanda hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN seperti yang dialami oleh Petrus. Kita harus waspada! Petrus mengalami ketakutan di lautan dunia karena angin dan gelombang.

Pada ay 22 => 'Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang' => Pengikutan kita kepada TUHAN, bagaikan menyeberang di lautan dunia menuju pelabuhan damai sejahtera. Pelabuhan damai sejahtera = Yerusalem Baru (kerajaan surga yang kekal). Itu sebabnya pengikutan kita kepada TUHAN harus meningkat, sampai kita tidak terpisah lagi dengan TUHAN.

Pengikutan kita kepada TUHAN:

  1. Pengikutan seorang anak kepada Bapa Yang Baik (banyak kali pengikutan kita hanya sampai disini) => 'YESUS adalah Bapa Yang Baik, Dia memelihara dan memberkati saya' Itu boleh saja, tetapi harus ditingkatkan, sebab ada anak yang terhilang. Kalau hanya hubungan anak dengan Bapa, masih ada anak yang terhilang. Itu sebabnya pengikutan kita harus ditingkatkan!


  2. Pengikutan domba kepada gembala. Kita mulai digembalakan! Daud mengakui => 'TUHAN adalah Gembala ku, takkan kekurangan aku' Ini luar biasa! Tetapi masih ada domba yang terhilang, jadi pengikutan kita juga harus meningkat!


  3. Pengikutan tubuh terhadap Kepala = pengikutan Mempelai Wanita terhadap Mempelai Pria Surga (ini tingkatan terakhir). Tubuh menunjuk Mempelai Wanita. Kepala menunjuk Mempelai Pria (Suami). Pada surat Efesus dijelaskan bahwa suami adalah kepala dari isteri (isteri adalah tubuh). Pengikutan Mempelai Wanita terhadap Mempelai Pria Surga merupakan pengikutan yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun juga untuk selama-lamanya. Tubuh dengan Kepala tidak dapat dipisahkan sedikitpun (suami dengan isteri tidak boleh berpisah). Sebab itu ada ayat mengatakan => 'apa yang sudah disatukan oleh ALLAH, tidak boleh diceraikan oleh manusia' Inilah pengikutan kita kepada TUHAN.

Pengikutan Mempelai Wanita terhadap Mempelai Pria Surga disebut juga pengikutan Mempelai. Kita harus menerima Kabar Mempelai. Ada Kabar Baik (penginjilan) membuat kita percaya YESUS dan diselamatkan. Terutama saya dulu, orang berdosa, sekeluarga tidak mengenal YESUS, lalu ada Kabar Baik (Firman penginjilan), sehingga dapat percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Itulah kita ditolong! Tetapi Kabar Baik ini harus ditingkatkan sampai kepada Kabar Mempelai. Jadi, Kabar Mempelai inilah yang meningkatkan pengikutan kita kepada TUHAN, sampai kepada pengikutan Mempelai (pengikutan tubuh terhadap Kepala yang tidak dapat dipisahkan lagi oleh apapun juga).

Kalau kita mengenal YESUS hanya sebagai:

  • Bapa Yang Baik (Yang memberi makan), masih ada anak yang terhilang (terpisah).
  • Tabib Yang hebat, waktu sakit, kita membutuhkan seorang tabib, tetapi waktu tidak sakit sudah tidak butuh lagi.
  • Tetapi kalau kita mengenal YESUS sebagai Kepala (Mempelai Pria Surga), baik sakit atau tidak sakit (miskin atau tidak miskin) kita tetap membutuhkan Kepala. Semoga kita dapat mengerti.

Praktik pengikutan mempelai adalah kita masuk dalam persekutuan (kesatuan) Tubuh Kristus yang sempurna = pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Persekutuan Tubuh Kristus yang paling kecil, dimulai dari:

  • nikah rumah tangga. Kesatuan nikah harus dipelihara. Kalau nikah sudah menjadi satu, maka akan membesar lagi,
  • penggembalaan (gereja). Kita satu dalam penggembalaan, lalu akan membesar lagi,
  • antar penggembalaan (antar gereja). Kita sudah melakukan tugas kita di Empire Palace, dari berbagai gereja, berbagai daerah hampir seluruh Indonesia, ada juga dari luar negeri. Nanti, di Riau, Medan, Malang, di Luar Negeri (India, Australia dan sebagainya). Inilah antar penggembalaan, tetapi masih belum cukup, nanti akan lebih membesar lagi,
  • persekutuan tubuh Internasional, yaitu Israel dengan kafir menjadi Satu Tubuh yang sempurna dan YESUS segera datang kembali ke dua kali.

Itulah mengikut TUHAN, bukan sekedar mengikut saja, tetapi harus mengerti. Memang waktu masih baru, pengikutan kita seperti anak terhadap Bapa. Kemudian digembalakan dan dipelihara, lalu sampai pengikutan tubuh terhadap Kepala yang tidak bisa dipisahkan lagi. Semoga kita dapat mengerti.

Matius 14: 22, Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.

Jadi, yang diperintahkan TUHAN untuk menyeberang adalah murid-murid (bukan orang banyak). Orang banyak diperintahkan untuk pulang. Jadi, YESUS menyuruh murid-murid untuk menyeberang. Murid-murid, berarti menerima pelajaran. Murid-murid adalah kehidupan yang menerima Firman pengajaran yang benar (Kabar Mempelai). Jadi, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna harus dipimpin oleh Pribadi YESUS (YESUS sebagai Kepala) = dipimpin oleh Firman pengajaran yang benar (bukan dipimpin manusia).

Kalau dipimpin manusia => 'siapa yang mau melihat kita, gerejanya hanya sekian besarnya sehingga tidak ada orang yang mau datang, baik dari seluruh Indonesia atau dari luar negeri'. Ayat mengatakan => 'Akulah pokok anggur yang benar', inilah Firman pengajaran yang benar, sehingga carang-carang bisa melekat atau menyatu semuanya. Kalau tidak ada Pokok, maka carang-carang akan menyatu di tempat sampah. Banyak persekutuan-persekutuan tanpa Pokok (tanpa Firman pengajaran yang benar, tanpa YESUS sebagai Kepala), itu hanya seperti carang kering yang berada di tempat sampah, yang pada akhirnya akan dibakar. Menikah harus ada Pokok, itulah Firman pengajaran yang benar. Mau tergembala harus ada Pokok. Antar penggembalaan juga harus ada Pokok. Semoga kita dapat mengerti.

Sebab dimana ada pengajaran yang benar, maka disitulah ada urapan Roh Kudus dan ada curahan kasih ALLAH yang mempersatukan kita semuanya.

Urapan Roh Kudus itu bukanlah 'urakan' Dalam menerangkan Firman pengajaran yang benar, salah satu cirinya adalah tidak urakan, tetapi ada urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

Matius 14: 23, Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Orang banyak disuruh pulang (tidak ikut menyeberang). Yang menyeberang hanyalah murid-murid. Jadi, banyak orang yang disuruh pulang, artinya

  • pengikutannya kepada TUHAN tidak meningkat,
  • tidak masuk pembangunan Tubuh Kristus,
  • orang yang menolak Firman pengajaran. Kehidupan yang sudah percaya YESUS dan diselamatkan, tetapi menolak Firman pengajaran yang benar/ Kabar Mempelai/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

'murid-murid menyeberang dan orang banyak pulang' ini sama dengan perkataan TUHAN yaitu 'banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih' Banyak orang yang sudah menerima Firman penginjilan (termasuk saya). Saya sudah bersaksi beberapa kali => 'saya dulu mencari keselamatan di kuburan-kuburan. Kami sekeluarga datang ke kuburan orang yang sakti, orang yang hebat, lalu bermalam disana. Lalu minum air kembang setiap malam Jumat legi, tujuannya supaya selamat' Tetapi setelah mendengar Firman penginjilan (menerima panggilan TUHAN untuk diselamatkan), semuanya dilepaskan. 'banyak yang dipanggil' = banyak yang sudah diselamatkan oleh Firman penginjilan (Kabar Baik), tetapi 'sedikit yang dipilih' = sedikit yang ditingkatkan lewat Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Kabar Mempelai).

Kalau kita terus minum susu dan tidak makan makanan keras, nanti pertumbuhannya menjadi abnormal. Ini bukan berarti keselamatan tidak penting. Keselamatan itu sangat penting, tetapi sesudah selamat harus meningkat (sesudah menjadi bayi yang baru lahir harus terus bertumbuh oleh Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua). Hati-hati, sebab banyak orang disuruh pulang = banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih = banyak yang sudah diselamatkan oleh Firman penginjilan (Kabar Baik), tetapi menolak Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Kabar Mempelai).

Kalau menolak Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka tidak dapat menjadi murid sehingga tidak jadi menyeberang = tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Akibatnya adalah 'pulang' = kembali (bertahan) pada hidup yang lama, itulah hidup didalam dosa. Berapa banyak orang Kristen yang sudah percaya YESUS, tahu-tahu hilang. Ini terjadi karena kerohaniannya tidak maju! Hanya menerima Firman penginjilan, sudah diberkati lalu merasa cukup, tetapi lama-lama merosot. Jadi, harus ditingkatkan, supaya kita dapat menyeberang (masuk pembangunan Tubuh Kristus). Di dalam alkitab, salah satu contohnya adalah orang Farisi.

Matius 15: 1, 2,
1. Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
2. "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."

Orang Farisi menolak Firman pengajaran yang benar (ajaran dari YESUS), karena mempertahankan adat istiadat yang bertentangan dengan alkitab (kebenaran Firman). Kalau tidak maju, pasti mundur (kembali pada adat istiadat). Ini banyak terjadi, sudah menjadi orang Kristen, tetapi masih mempertahankan (melakukan) adat istiadat seperti perdukunan. Ini karena tidak maju (tidak menerima penyucian Firman pengajaran yang benar). Tidak semua adat itu salah. Ada adat menghormati orang tua masing-masing selama masih hidup, asalkan tidak menyembah, itu benar. Mungkin gayanya saja berbeda tiap suku, tetapi tidak menyembah (hanya menghormati). Nanti kalau semua adat dibilang salah, berarti tidak tahu adat. Hanya yang bertentangan dengan Firman, itu yang tidak boleh.

Contoh-contohnya adalah:

  • kehamilan berapa bulan lalu disiram air bunga, supaya selamat. Inilah orang Kristen yang bertahan pada adat, karena tidak maju (tidak mengerti pengajaran) = mundur (kembali pada hidup lama).


  • sudah punya anak lain lagi adatnya; menginjak telur atau menginjak ayam supaya selamat dsb. Padahal keselamatan hanya ada di dalam YESUS. Kalau tidak maju pasti mundur (kalau tidak mau menyeberang pasti mundur), pasti kembali pada adat istiadat (kembali pada hidup lama).


  • herodes yang mengambil isteri orang lain, saat ditegor, malah mengamuk. Sebenarnya, waktu Yohanes pembaptis memberitakan Firman sekalipun keras, seharusnya herodes merasa senang. Tetapi begitu terkena pada hidup nikahnya, dia mengamuk sampai memenjarakan Yohanes pembaptis. Herodes adalah orang yang senang mendengarkan Firman pengajaran yang benar, tetapi akhirnya menolak sebab mempertahankan yang lama, itulah nikah yang salah (mengambil isteri Filipus saudaranya). Padahal dia sebagai raja, dapat mengambil siapa saja untuk menjadi isterinya. Tetapi dia tidak mau melakukannya, karena keinginan dagingnya tidak mau dipotong oleh pedang Firman. Setiap Yohanes pembaptis menceritakan Firman sekalipun keras, dia senang, tetapi begitu terkena tepat yang dia pertahankan, dia kembali (pulang) mempertahankan hidup lama. Akhirnya Yohanes pembaptis dipenjarakan = Firman pengajaran ditolak. Semoga kita dapat mengerti.


  • dalam perjanjian lama adalah Salomo. Waktu Salomo masih muda dan tidak berpengalaman, dia berpegang pada Firman, sehingga masalah nikah dan buah nikah dapat ia selesaikan. Ada dua perempuan sundal bertengkar soal anak mereka (anaknya ada dua, yang satu mati, satunya lagi masih hidup tetapi diperebutkan) => 'ini anakku, ini anakku' Ini sulit, tetapi waktu diberikan pedang, selesai. Persoalan nikah dan buah nikah merupakan persoalan internasional. Seluruh negara di dunia (negara adidaya, negara berkembang, sampai negara miskin) dilanda persoalan nikah dan buah nikah, tidak ada pakar yang dapat menyelesaikannya, kecuali oleh pedang Firman (Firman pengajaran). Tetapi sayangnya, pedang Firman dicampur dengan ajaran lain (ajaran dari isteri Salomo), akhirnya Salomo melepaskan pedang dimasa tuanya. Justru di saat berhasil, Salomo melepaskan pedang dan dia hancur. Alkitab jangan dicampur dengan ajaran lain, sebab alkitab sudah murni dan tinggal dibaca saja (tajam untuk menyucikan kita). Inilah banyak orang yang tidak maju, tetapi pulang.

Sebagai contohnya:

  • karena adat istiadat,
  • karena dosa (nikah yang salah),
  • karena mencampur aduk pengajaran => 'dicampur sedikit saja, supaya menarik' Akhirnya terlepas. Jadi, harus murni dari alkitab, jangan dicampur dengan pengetahuan, lawakan. Pedang Firman harus murni, supaya dapat membawa kita menyeberang, sampai pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, bahkan sampai pelabuhan damai sejahtera (Yerusalem Baru). Semoga kita dapat mengerti.

Hati-hati, banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih dan banyak yang terdahulu menjadi terkemudian. Salomo berpegang pada pedang dari masa mudanya (sudah lama, terdahulu), akhirnya menjadi terkemudian. Dua hal ini harus diwaspadai! Mengapa memilih pulang atau kembali (memilih hidup yang lama)?

Lukas 13: 22-24, 29-30,
22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
29. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
30. Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Ay 22 => 'dan dari desa ke desa sambil mengajar' => banyak orang mengatakan ' jangan sulit-sulit menerangkan Firman, kalau di desa'. Itu karena mereka tidak membaca alkitab. 'Kalau orang kota, diberikan pengajaran yang dalam, mereka dapat mengerti, sedangkan orang di desa, tidak. YESUS di desa sambil mengajar. 'Orang desa tidak lulus sekolah dasar. Saya dulu seorang guru, kalau pelajaran matematika mungkin orang di desa tidak dapat mengerti, tetapi kalau Firman ALLAH ada Roh Kudus sebagai Guru Besar kita. Roh Kudus dapat menembus perbedaan apapun juga. YESUS sudah memberi contoh mengajar sampai di desa-desa. Semoga kita dapat mengerti.

Kami seringkali juga ke pedalaman-pedalaman. Satu waktu kami dikirim ke Kalimantan, naik pesawat, lalu naik lagi pesawat kecil (isinya hanya 5 orang) menuju pendalaman. Hotel disana sederhana, air yang digunakan disana adalah air sungai (kalau mau gosok gigi, keramas menggunakan air sungai). Begitu buka kamar mandi, airnya seperti teh (warnanya coklat). Sekalipun di pedalaman, begitu Firman diberitakan, mereka semuanya datang dengan antusias. Kalau Roh Kudus yang menerangkan kepada kita pasti bisa. Jadi, tidak alasan lagi, kalau tidak lulus sd dsb. Bukan sd, smp, S2, S3 tetapi 'S' (suci). Kalau hatinya suci, semuanya pasti bisa. Semoga kita dapat mengerti.

Ay 24 => 'Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!' => Jadi, menerima pengajaran itu bagaikan masuk pintu yang sempit. Ini berkaitan dengan salib. Pedang (pengajaran) tidak dapat dipisahkan dengan salib dan namanya pedang, pasti terasa sakit. Seperti herodes ditegur => 'tidak halal ...' Sekalipun raja, kalau terkena pedang pasti dagingnya akan terasa sakit. Karena tidak mau salib, maka ia memasukkan Yohanes ke penjara (pedangnya langsung diambil). Kalau mau menerima salib, maka akan disucikan.

Ay 29 => 'dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan' => ini menunjuk salib.

Mengapa banyak orang yang pulang? Sebab Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Firman pengajaran yang benar) berkaitan dengan pintu sempit = penyaliban daging dengan segala hawa nafsu keinginannya. Baru saja datang ke gereja => 'oh, lama sekali Firmannya' Itulah salib! Kalau minum susu dibandingkan dengan makan makanan keras, memang berbeda. Kalau minum susu, langsung diteguk, lalu pulang. Tetapi kalau makan makanan keras, pasti lama makannya (sebab harus diterangkan dengan perlahan-lahan). Keinginan hawa nafsu yang ingin cepat-cepat pulang harus disalibkan, baru bisa menerima pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.

Menerima pengajaran (salib) itu bagaikan menyeberang dan susah bagi daging. Jangan takut! Sebab dibalik salib (menyeberang) ada pelabuhan (ada kemuliaan). Jangan pulang, tetapi harus tetap menyeberang (menerima Firman). Semoga kita dapat mengerti.

Supaya dapat menyeberang memang diperlukan pengorbanan-pengorbanan seperti waktu, tenaga, uang, pikiran, perasaan dll, sebab banyak orang yang tidak mau berkorban dan menolak pengajaran yang benar. Kalau mau menyeberang ke pelabuhan (menerima pengajaran), harus berkorban perasaan, contohnya: biarpun raja tetapi kalau salah, harus ditegor => 'engkau salah' Tidak peduli kepada siapa saja! Banyak kami sebagai hamba TUHAN, melihat ada raja-raja kecil => 'janganlah menegor, nanti kalau keluar gereja, siapa yang memberi beras dll' dan hamba TUHAN semacam ini sangat berbahaya dan sangat jahat (karena tidak mau menolong orang). Kalau bersungguh-sungguh menyampaikan Firman dari TUHAN, maka dapat menunjuk dosa kepada siapapun juga (terserah kepada siapa saja, yang penting kehidupan itu dapat ditolong). Semuanya harus dikorbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus, kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran yang benar (Pribadi YESUS sebagai Kepala) tidak boleh dikorbankan.

Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari:

  • nikah. Untuk menikah semuanya harus dikorbankan (uang, perasaan dll). Kalau tidak, maka tidak akan dapat menikah.
  • penggembalaan. Dalam penggembalaan semuanya harus dikorbankan; uang, perasaan, pikiran dll harus dikorbankan. Jauh-jauh dari Malang, saya datang ke Surabaya. Kalau secara logika => 'untuk apa saya datang kesini'? Ada juga yang dari Tuban, Pamekasan. Ini semuanya untuk apa? untuk pembangunan Tubuh Kristus.


  • antar penggembalaan (fellowship). Baru beberapa ratus juta di Empire, ini harus dikorbankan.

YESUS cukup satu kali dikorbankan di kayu salib, sekarang jangan mengorbankan Dia lagi. Firman pengajaran yang benar (Pribadi YESUS) jangan dikorbankan, artinya

  • kalau mau menikah, tetapi tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar, jangan! Sebab itu mengorbankan YESUS.
  • mau tergembala, tetapi tidak sesuai dengan pengajaran yang benar (yang diajarkan tidak sesuai dengan alkitab), jangan! Sebab itu mengorbankan YESUS.


  • fellowship itu harus, tetapi kalau tidak ada pengajaran yang benar, jangan! Sebab itu mengorbankan Pribadi YESUS. Kalau kita mengorbankan pengajaran yang benar (mengorbankan YESUS) itu sama dengan menyalibkan YESUS yang ke dua kali, itu berarti kebinasaan. Semoga kita dapat mengerti.

Ciri pembangunan Tubuh Kristus yang benar (persekutuan yang benar) adalah

  1. Harus ada Pokok Anggur Yang Benar = harus ada Firman pengajaran yang benar (YESUS sebagai Kepala). Persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar, itu seperti persekutuan tubuh tanpa Kepala, sehingga:


    • tubuh tanpa Kepala, itu mengerikan, sehingga banyak jemaat yang lari.
    • akan diisi oleh serigala dan burung (roh jahat dan roh najis) sebagai kepala:


      1. kalau di dalam nikah tidak ada YESUS sebagai Kepala (tidak ada pengajaran yang benar), maka yang ada di dalam nikah hanyalah roh jahat dan roh najis.
      2. kalau di dalam penggembalaan tidak ada pengajaran yang benar (tidak ada YESUS), yang ada hanyalah serigala dan burung, sehingga semuanya menjadi jahat dan najis.


      3. kalau di dalam fellowship tidak ada pengajaran yang benar (tidak ada YESUS), yang ada hanyalah roh jahat dan roh najis; mencari uang, mencari sesuatu dll. Semoga kita dapat mengerti.


    Jika sudah diisi roh jahat dan roh najis, maka menuju pembangunan Babel atau mempelai wanita setan ('pelacur besar' Wahyu 17: 5). Mempelai wanita setan merupakan tandingan dari Tubuh Kristus (Mempelai Wanita TUHAN). Tubuh Kristus (Mempelai Wanita yang sempurna), yang menjadi Kepala adalah YESUS (pengajaran yang benar). Kalau perempuan Babel, yang menjadi kepala adalah serigala dan burung (roh jahat dan roh najis). Itu sebabnya kita harus berhati-hati!

    Kalau dalam persekutuan yang benar menampilkan YESUS sebagai Kepala (pengajaran yang benar), maka kita akan disucikan. Kalau dalam persekutuan tidak ada pengajaran yang benar, maka yang tampil adalah serigala dan burung = jahat dan najis, sampai menjadi perempuan Babel. Di dalam persekutuan yang benar, kita akan disucikan sehingga kita:


    • masuk dalam nikah, kalau ada Pokok (pengajaran yang benar), hidup kita semakin disucikan,
    • masuk dalam penggembalaan, ada YESUS sebagai Pokok, hidup kita semakin disucikan, jika kita sudah suci, kita diberikan jabatan-jabatan oleh TUHAN. Seperti tadi, saya bilang (maaf) => 'bukan berarti tidak boleh S2, S3, silahkan saja! Tetapi untuk pekerjaan TUHAN bukan S1, S2 terlebih dahulu, melainkan 'S' (suci). Ini untuk pekerjaan TUHAN, kalau untuk di bank atau dimana saja silahkan, saya juga mendoakan sampai S3 dll'


  2. Efesus 4: 11, 12,
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Ay 11 => inilah jabatan pelayanan.
    Ay 12 => 'untuk memperlengkapi orang-orang kudus' => orang suci. YESUS memberikan jabatan pelayanan termasuk karunia Roh Kudus untuk memperlengkapi orang suci.

    Kalau sudah suci, tidak perlu bingung! Siswa-siswi Lempin-El (Lembaga Pendidikan El-Kitab) Kristus Ajaib (yang sekarang mendengarkan di sini dan yang juga berada di Malang) perhatikan baik-baik! Sekarang yang dikejar untuk menjadi hamba TUHAN bukanlah S1, S2, S3. Kalau yang dikejar S1, S2, S3, maka TUHAN akan menunggu/tidak dipanggil dulu (sampai selesai sekolah baru dipanggil). Kalau sekarang sudah dipanggil, berarti itu sudah cukup. Yang penting mengejar 'S' (suci).

    Ciri kedua adalah kalau sudah suci, akan diberikan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk kita dapat melaksanakan pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan. Contohnya: kalau jabatannya pemain musik, ada karunia pemain musik, ini luar biasa! Karunia Roh Kudus itu lebih daripada ijasah, lebih dari uang, lebih dari apapun di dunia ini. Contoh kehidupan yang dipakai oleh TUHAN seperti:


    • rasul Paulus (orang pandai), dapat dipakai oleh TUHAN,
    • Petrus tidak terpelajar juga dapat dipakai oleh TUHAN.


    Ini berarti bukan tergantung kepada S1, S2, melainkan bergantung pada 'S' (suci) dan karunia Roh Kudus. Inilah yang membuat kita dipakai oleh TUHAN! Semuanya bekerja sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Jangan mengangkat diri sendiri => 'saya orang kaya, mau membuat gereja dan saya mau menjadi gembala' Akhirnya tidak dapat berkhotbah, sedangkan tugas dari gembala adalah memberi makan. Ini namanya tanpa pengajaran yang benar (tanpa jabatan dan tanpa karunia Roh Kudus) = bekerja dengan 'ngawur', seperti tangan mau menjadi kaki dan kaki mau menjadi tangan, sehingga tubuhnya hancur.

Jadi dalam persekutuan tubuh yang benar, harus ada Pokok atau Kepala (pengajaran yang benar) dan harus ada jabatan pelayanan-karunia Roh Kudus (sebagai anggota tubuh) yang jelas. Kalau sebagai kaki, harus menjadi kaki. Kalau sebagai tangan, harus menjadi tangan. Kalau sebagai telinga, harus menjadi telinga. Jangan mau diganti! Kalau telinga, mau menjadi mata, maka akan habis (karena tidak sesuai dengan jabatan dan karunia). Ini banyak terjadi sekarang! Misalnya: dipakai sebagai penyanyi, merasa rugi, lalu mau menjadi gembala. Akhirnya tidak bisa memberi makan jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
Setelah kita masuk dalam persekutuan yang benar, menyeberang dengan benar, masih menghadapi halangan.

Matius 14: 24, Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

Mengikut TUHAN itu jangan digampang-gampangkan => 'yang penting begini, pokoknya melayani' Jangan! Coba saja kita katakan seperti itu ke anak kita => 'pokoknya kuliah, ujian' Bisa tidak lulus semuanya. Jadi harus benar dan bersungguh-sungguh dalam melayani TUHAN.

Ada dua halangan dalam persekutuan Tubuh Kristus yang benar:

  1. Angin Sakal.
    Efesus 4: 14, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

    Angin sakal itu dari depan (menentang langsung atau langsung berhadapan dengan perahunya). Angin sakal artinya angin ajaran palsu yang menentang (menentang langsung dari frontal) persekutuan Tubuh Kristus yang benar.

    Tanda dari angin sakal adalah:


    • Wahyu 17: 3-5,
      3. Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
      4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
      5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

      Pembangunan Babel itu didukung oleh mammon (kekuatan uang). Ini seperti yang terjadi di dunia, contohnya: mau berpolitik memakai uang. Seringkali, di dalam gereja hanya uang yang ditonjolkan (bukan TUHAN yang ditonjolkan).

      Ay 3 => 'aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu' => perempuan Babel. 'seekor binatang yang merah ungu' => antikris dengan kekuatan mammon (kekuatan keuangan).

      Ay 4 => 'perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara' => kekayaan-kekayaan.
      'di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya' => ada kenajisan (percabulan). Ini karena tidak ada Firman (tidak ada penyucian)! Yang penting adalah uang, kemakmuran, hiburan, tetapi tanpa penyucian. Biasanya kaum muda senang akan hal ini (ada hiburannya dll), tetapi tanpa Firman (tanpa penyucian). Biasanya yang dianggap paling menyedihkan oleh orang, kalau pemberitaan Firman terlalu lama => 'aduh lama sekali' Padahal Firman inilah yang menyucikan kehidupan kita. Kalau menyanyi lama dll, orang banyak yang senang. Semoga kita dapat mengerti.

      Tanda pertama: ajaran palsu (ajaran Babel) yang hanya mengajarkan kemakmuran secara jasmani (berkat jasmani) dan hiburan jasmani, tanpa penyucian (tidak mengutamakan Firman). Biasanya kaum muda ini senang, hati-hati kaum muda! Sekarang ini banyak kebaktian-kebaktian kaum muda => 'tidak perlu Firman, biar senang, berbincang-bincang saja' Babel tahu! Babel ini menghalangi kita untuk masuk gereja, tetapi kalau tidak bisa dihalangi (bisa masuk gereja), maka Babel menghalangi supaya jangan mendengarkan Firman (jangan ada Firman di gereja). Sebab kalau tidak ada Firman (tidak suci), berarti sama saja dan akhirnya kembali kepada Babel. Semoga kita dapat mengerti.


    • 1 Korintus 3: 3, 4,
      3. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
      4. Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

      Ay 3 => 'Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan' => iri hati dan perselisihan inilah yang menghancurkan Tubuh Kristus.

      Tanda kedua: ada iri hati dan perselisihan. Inilah yang memecah belah Tubuh Kristus.

      Iri hati artinya tidak menghargai berkat TUHAN, pemakaian TUHAN, kemurahan TUHAN. Kalau saya bertanya => 'apakah saudara diberkati?' Kita diberkati, sebab itu jangan iri hati. Contohnya:


      • terhadap berkat TUHAN; biarpun orang lain naik mobil, sedangkan kita naik becak => 'saya diberkati juga' Ini tidak mengapa dan tidak masalah. Kalau tidak terima, berarti itu iri hati = tidak menghargai berkat TUHAN. Padahal kita sudah diberkati TUHAN, orang lain juga diberkati, tetapi kita tidak menghargai berkat TUHAN.


      • terhadap pemakaian TUHAN. Saya dulu hanya mengepel dan juga menerima telepon, guru saya yang berkhotbah dan saya tidak iri. Kalau iri hati, berarti tidak menghargai pemakaian TUHAN. Coba saja gereja ini jangan dipel satu tahun, masih ada yang mau datang atau tidak? Saya terus berkhotbah, tidak perlu dipel, nanti dalam waktu tiga bulan sudah tidak ada lagi orang yang datang. Kalau tidak dipel, gatal semuanya saat mendengarkan Firman. Semuanya dipakai oleh TUHAN, sebab itu jangan iri hati.


      • terlebih lagi (terutama) kalau iri hati, karena tidak menghargai kemurahan TUHAN. Jika demikian, ini celaka!


      Perselisihan adalah karena kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri adalah


      • kebenaran diluar Firman (diluar alkitab). Misalnya: Firman mengatakan tidak boleh, lalu ada yang bilang boleh. Ini pasti berselisih! Baca saja Firman, jangan ditambah dan dikurangi. Kalau berselisih dua orang, datang, baca ayatnya dengan jujur. Kalau ayat mengatakan tidak boleh, berarti tidak boleh, selesai sudah. Contohnya: Firman mengatakan jangan mencuri, tetapi dia bilang => 'ini boleh mencuri karena terjepit' Nanti akan berselisih.


      • menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain. Dia yang bersalah, tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain, akhirnya berselisih.
      • menutupi dosa dengan menyalahkan TUHAN => 'TUHAN tidak adil' Jika berselisih soal pengajaran, mari kembali ke alkitab. Kalau berselisih soal dosa, saling mengaku dan saling mengampuni, selesai. Antara suami isteri, mari saling mengaku dan saling mengampuni, selesai. Jangan berselisih terus => 'sampai mati aku tidak mau ...'Kalau begitu, mengapa menikah. Asalkan ada kejujuran, semuanya bisa selesai. Semoga kita dapat mengerti.


    • 2 Tawarikh 26: 16-19,
      16. Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
      17. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
      18. mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
      19. Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

      Ay 16 => 'Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak' => raja Uzia merusak Tubuh Kristus (bukan membangun Tubuh Kristus).

      'Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan' => semestinya imam-imam yang membakar ukupan. Tetapi karena raja Uzia merasa diberkati, merasa hebat, akhirnya dia yang membakar ukupan.

      Tanda ketiga: melayani tetapi tidak sesuai dengan jabatan pelayanan dari TUHAN dan karunia Roh Kudus = melayani dengan seenaknya saja. Ini merusak Tubuh Kristus. Contohnya: disuruh menyanyi malah berkhotbah, disuruh berkhotbah malah menyanyi dll. Kaki mau menjadi tangan dan tangan mau menjadi kaki, ini bukan membangun tetapi merusak Tubuh Kristus.


    Jalan keluarnya adalah harus tegas menggunakan pedang = harus tegas sesuai dengan Firman pengajaran yang benar => 'biar raja, tidak boleh' Saya seringkali mencatat Firman TUHAN yang disampaikan oleh sesepuh kita bpk pdt Totaijs almarhum (dari Nederland). Di dalam jemaat, sekalipun ada rasul, ada nabi, ada apapun, yang diberikan kepercayaan oleh TUHAN adalah tetap seorang gembala. Tidak peduli siapapun, seorang gembala harus tegas. Imam-imam ini juga tegas.

    Kalau pengajaran yang benar ditolak, maka menjadi kusta (raja Uzia terkena sakit kusta). Kusta menunjuk kebenaran sendiri, najis dan tidak mendapatkan penghormatan (saat ia mati, tidak boleh dikuburkan ditempat raja-raja, bahkan kuburannya berada diluar dan terasingkan). Terasing, berarti tidak mendapat tempat di dalam Tubuh Kristus. Ini benar-benar mengerikan! Jadi kalau dinasehati, ditegor kesalahan-kesalahannya dalam pelayanan, jangan marah. Kalau marah, menjadi kusta (tidak mendapat tempat, terasing). Orang kusta itu terasingkan (tidak boleh menjadi satu), di rumahnya terasing, semuanya terasingkan.

    Kalau tidak mendapat tempat di dalam Tubuh Kristus, berarti masuk dalam tubuh Babel (kebinasaan untuk selamanya). Secara rohani, hanya ada dua pembangunan besar-besaran; pembangunan Tubuh Kristus atau pembangunan tubuh Babel. Tidak ada yang tengah-tengah = saya mau netral' Tidak ada! Mari berdoa, supaya kita semuanya menjadi satu, dalam rumah tangga juga menjadi satu. Kalau masih terpisah, tidak ada jalan lain, mau masuk Tubuh Kristus atau tubuh Babel. Kita berdoa supaya TUHAN menolong kita semuanya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Gelombang.
    Gelombang artinya:


    • Dosa kejahatan dan kenajisan.
      Dosa kejahatan yaitu keinginan akan uang (cinta akan uang), yang membuat:


      • kikir: tidak bisa memberi.
      • serakah: merampas hak orang lain, terutama hak dari TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus. Ini dimulai dari saya sebagai gembala. Kalau tidak mengembalikan persepuluhan, ini bagaikan terkena gelombang (tidak tenang). Kalau gembala tidak mengembalikan persepuluhan, maka jemaat akan terkena gelombang. Demikian juga sidang jemaat, kalau mencuri milik TUHAN, akan terkena gelombang.


      Dosa kenajisan adalah:


      • dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
      • dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri), nikah yang salah (nikah yang hancur). Gelombang ini sudah melanda Indonesia hari-hari ini. Coba lihat di televisi, koran, ini sudah seperti keadaan darurat. Sekolah yang hebat dan mahal yang semestinya luar biasa, justru terkena gelombang. Banyak anak-anak kecil yang menjadi korban. Oleh sebab itu bawa anak-anak kecil masuk Sekolah Minggu, supaya dilindungi oleh TUHAN. Kalau membawa anak masuk sekolah Minggu, mungkin capek sedikit => 'aduh, jam setengah lima, sampai jam delapan, ini lama' Tidak apa-apa, daripada nanti terkena gelombang. Biarpun kaya, hebat, kalau sudah terkena gelombang (dosa seks), menjadi setengah mati. Lebih baik sekarang kita menjaganya. Nasehat saya => 'bawa anak-anak untuk masuk sekolah Minggu, kehidupan kita juga bawa' Mulai dari anak-anak, sampai dengan orang tua akan diserang dosa seks. Semoga kita dapat mengerti.


    • Masalah-masalah yang mustahil. Siapa yang sanggup untuk menghentikan angin dan gelombang? Tidak ada, bahkan profesor ilmu kelautan tidak dapat menghentikan angin dan gelombang. Hanya TUHAN yang bisa. Kita sekarang ini menghadapi masalah yang mustahil; mungkin di bidang ekonomi, masa depan yang mustahil, penyakit yang mustahil. Ini bagaikan gelombang yang menghantam.

Di tengah perjalanan kita dalam pembangunan Tubuh untuk menjadi sempurna (Mempelai Wanita yang sempurna), ke pelabuhan damai, maka dihantam angin dan gelombang, supaya tenggelam. Angin dan gelombang menghantam hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang hebat, apalagi yang tidak hebat? Sebab itu kita harus berhati-hati.

Contoh hamba TUHAN yang hebat, tetapi dihantam angin dan gelombang adalah:

  1. Yudas merupakan hamba TUHAN yang hebat; menjadi rasul, bendahara (kepercayaan TUHAN), tetapi Yudas dihantam dosa kejahatan (uang), sehingga Yudas menjadi seorang pencuri. Akhirnya Yudas hancur = perutnya pecah dan isi perutnya terburai. Yudas yang hebat bisa dihantam angin dan gelombang, lalu siapa Wijaya (kita)? Sebab itu kita harus bersungguh-sungguh, jangan bilang => 'ah sama saja'. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh berjaga-jaga terhadap angin dan gelombang.

    Matius 14: 29-31,
    29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

    Tadi, Yudas terkena angin dan gelombang, tenggelam dan binasa = perutnya pecah dan isi perutnya terburai keluar. Tetapi Petrus masih mendapatkan pertolongan dari TUHAN.


  2. Petrus juga terkena angin dan gelombang. Petrus sudah dapat berjalan di lautan yang bergelombang (sudah hebat) = mengalami kuasa pertolongan TUHAN, mengalami kuasa mujizat dari TUHAN, tetapi karena terkena angin (angin ajaran palsu), sehingga menjadi bimbang dan ketakutan, akhirnya mulai tenggelam. Hati-hati terhadap angin ajaran palsu, kalau dulu => 'oh, luar biasa' Tetapi sekarang => 'mengapa menjadi seperti ini'? Ini sudah tenggelam dan bahaya.

    Kalau sudah diombang-ambingkan oleh ajaran palsu, maka mulai menjadi bimbang dan ketakutan. Permulaan dari sebelum tenggelam, dimulai dari salah pilih 'TUHAN dianggap hantu dan hantu dianggap TUHAN' Ini sama-sama salah (tidak ada yang benar), akhirnya pasti memilih yang salah. Kalau sudah bimbang, pasti memilih yang salah. Contohnya: Hawa mendengarkan suara ular dan suara TUHAN, akhirnya memilih suara ular. Ini serius, siapapun kita! Yudas yang hebat bisa hancur, Petrus yang hebat mulai tenggelam, lalu siapa Wijaya? Kita harus bersungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.

    'TUHAN dianggap hantu dan hantu dianggap TUHAN', artinya: Firman pengajaran dianggap sebagai:


    • sesuatu yang menakutkan,
    • merugikan,
    • menyengsarakan.


    Kalau sudah bimbang, akibatnya adalah tenggelam. Kalau 'TUHAN dianggap hantu dan hantu dianggap TUHAN' (menolak Firman pengajaran yang benar, dianggap sesuatu yang menakutkan, merugikan), akhirnya sampai mulai tenggelam ke arah kebinasaan. Tetapi bersyukur, Petrus masih dapat berteriak 'TUHAN tolong' = mengulurkan tangan kepada TUHAN. Kalau sekarang ini TUHAN mengijinkan kita berada dalam kondisi mulai tenggelam, sebab kita seringkali masih keras hati (tidak mau mengulurkan tangan), selalu melawan => 'Firman begini, dilawan, dikritik' Mengapa TUHAN mengijinkan kita hampir tenggelam? Supaya secara otomatis kita mengulurkan tangan. Kalau ada orang yang tenggelam tidak perlu diajarkan lagi, sebab otomatis langsung mengulurkan tangannya.

Inilah pengalaman! Kalau sudah mulai tenggelam; pelayanan sudah mulai tenggelam, tinggal mengulurkan tangan. Mungkin ekonomi mulai redup dll, untuk usaha, silahkan saja (tambah modal dll), tetapi usaha utama yang ditunggu oleh TUHAN adalah hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN, artinya:

  • percaya dan mempercayakan diri pada pengajaran yang benar (kepada TUHAN),
  • berpegang pada satu pengajaran yang benar,
  • taat dengar-dengaran.
  • mulut berseru 'YESUS tolong' Jangan berharap kepada yang lain. Waktu itu ada sebelas orang murid yang lain, kalau mulut ini menyebut salah satu nama dari mereka, belum selesai bicara sudah tenggelam. Untunglah Petrus menyebut 'TUHAN tolong, YESUS tolong'

Mari berseru 'TUHAN tolong' sekarang hari ini, maka TUHAN akan mengulurkan Tangan-Nya untuk mengangkat Petrus (kita) dari ketenggelaman tepat pada waktu-Nya. Kalau sedikit saja terlambat, Petrus sudah hilang. Siapa tahu sekarang ini merupakan waktu yang tepat. Mungkin kita dalam keadaan merosot (pelayanan, rohani, ekonomi, masa depan merosot), mari kembali kepada TUHAN, berpegang pada pengajaran yang benar (berpegang pada Pribadi TUHAN), taati dan jangan mengkritik, mulut menyeru nama YESUS, maka Tangan yang berlubang paku diulurkan untuk mengangkat kita tepat pada waktu-Nya.

Diangkat artinya:

  • kita diangkat dari segala kemerosotan untuk dipulihkan kembali,
  • yang gagal, diangkat menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya,
  • semuanya dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
  • Kita berbahagia, di Empire Palace TUHAN benar-benar menyatakan pemakaian-Nya. Ini masih perdana, biarlah lain waktu TUHAN memakai kita lebih lagi. Asal kita memegang Tangan TUHAN = berpegang pada pengajaran yang benar, taat dengar-dengaran, berseru kepada Dia, maka kita akan diangkat dan dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna di akhir zaman ini, sehingga semakin nyata pemakaian TUHAN.


  • semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN = laut menjadi teduh,
  • disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti YESUS = dituntun ke pelabuhan damai sejahtera. Jadi bukan hanya laut menjadi teduh, semua masalah selesai, tetapi kita juga dituntun ke pelabuhan damai sejahtera dan kita bersama dengan TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Mari, mungkin sekarang ini waktu-Nya, siapa yang tahu? Kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Kita hanya:

  • mengulurkan tangan kepada TUHAN;
  • taat sesuai dengan Firman,
  • berpegang pada Firman,
  • berseru kepada TUHAN,
  • banyak menyembah.
  • jangan berdusta dan jangan membicarakan hal yang lain,
  • jangan berharap yang lain,
  • tetapi hanya menyeru nama TUHAN dan
  • TUHAN akan mengangkat kita tepat pada waktu-Nya, siapa tahu sekarang ini adalah waktu TUHAN untuk menolong kita semuanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... mengalami maut sampai selama-lamanya. Suasana tanpa maut sama dengan suasana taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan mengalami maut. Matius . Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Oleh sebab itu Tuhan memberi ujian ketaatan dari zaman ke ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2015 (Rabu Sore)
    ... Wahyu - diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Maret . Kita mempelajari Wahyu - sidang jemaat yang keenam yaitu SIDANG JEMAAT FILADELFIA. Kita masih berada pada ayat - . Wahyu - Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia Inilah firman dari Yang Kudus Yang Benar yang memegang kunci Daud apabila Ia membuka ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Desember 2019 (Minggu Pagi)
    ... pembukaan firman firman pengajaran firman nubuat firman penggembalaan menentukan gerakan tangan kanan Tuhan Jika menerima firman sikap positif maka tangan Tuhan diulurkan untuk menolong kita sampai sempurna. Jika menolak firman sikap negatif maka tangan Tuhan diacungkan untuk menghukum. Firman yang diulang-ulang merupakan perpanjangan sabar Tuhan. Masa panjang sabar Tuhan akan berakhir ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juli 2019 (Kamis Sore)
    ... pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari katanya Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Bekerja ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 09 Mei 2013 (Kamis Sore)
    ... di mana Dia berada. Sehingga di mana Yesus berada di situ kita berada. Inilah puncak penyertaan penyertaan Kepala atas tubuh. Bapa dengan anak bisa berpisah tabib dengan pasien bisa berpisah tetapi kepala dengan tubuh tidak boleh berpisah. Kepala adalah suami tubuh adalah istri. Jadi penyertaan Kepala atas tubuh sama dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Sore)
    ... kebun anggurnya. . Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. . Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. . Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Januari 2024 (Minggu Pagi)
    ... bimbang Contoh Petrus hamba Tuhan yang hebat tetapi takut dan bimbang saat menghadapi angin dan gelombang di lautan dunia takut dan bimbang menghadapi ajaran palsu dosa-dosa sampai puncak dosa pencobaan yang mustahil sehingga mulai tenggelam merosot secara jasmani dan rohani sampai tenggelam di lautan api belerang binasa di neraka selamanya. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Maret 2009 (Senin Sore)
    ... masuk dalam pesta nikah Anak Domba. MENGUNDANGBagaimana cara kita mengundang Salah satunya adalah lewat ibadah-ibadah kunjungan. Siapa yang diundang Matius Yaitu kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat untuk mendapatkan kelegaan dan kebahagiaan dari Tuhan sampai kebahagiaan dalam pesta nikah Anak Domba. macam undangan dalam Lukas - ayat. - undangan pesta perkawinan. Artinya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Mei 2024 (Minggu Siang)
    ... di tangan dan dua di kaki--untuk menyelamatkan bangsa Israel. Satu luka terbesar dan terdalam di lambung--luka kelima--sehingga mengeluarkan darah dan air untuk menyelamatkan dan membentuk bangsa kafir menjadi mutiara. Proses pembentukan mutiara secara rohani Yohanes - . tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Desember 2018 (Selasa Sore)
    ... mengatakan Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu saudara-saudara kamu tidak hidup di dalam kegelapan sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.