Kita
masih berada dalam kitab Wahyu 1, kita mulai belajar pada ayat 1,
sekarang berada pada ayat yang ke 16.
Wahyu
1: 13-16, merupakan empat penampilan/Wujud/kenyataan
dari Pribadi YESUS dalam
kemuliaan:
- Ay
13, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam
Besar,
- Ay
14, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja
diatas segala raja,
- Ay
15, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang
Adil,
- Ay
16, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai
Pria Surga. Inilah yang sedang kita pelajari.
Wahyu
1: 16,
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Inilah
penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria
Surga, dengan tiga tanda:
- 'di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang'
Ini
sudah dipelajari.
- 'dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua'
Ini
juga sudah dipelajari.
- 'wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik'
=
Wajah-Nya
bersinar-sinar untuk menyinarkan sinar kemuliaan. Matahari terik
itulah sinar kemuliaan. Ini yang dipelajari mulai kemarin.
'
wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik'
= Wajah
YESUS menyinarkan sinar kemuliaan. Matahari terik = sinar kemuliaan.
Dimana kita dapat
memandang Wajah
YESUS Yang
bersinar-sinar bagaikan matahari terik?
Matius
17: 1,
2,
1.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung
yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
2.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang.
Ay
2 => '
wajah-Nya
bercahaya seperti matahari'
=> matahari terik.
Dulu
Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke gunung bersama YESUS. Di atas
gunung mereka dapat
memandang Wajah
YESUS Yang
bersinar-sinar bagaikan matahari terik. Sekarang bagi kita, dimana
kita dapat
memandang Wajah
YESUS Yang
bersinar-sinar bagaikan matahari terik? Jawabannya adalah di
dalam doa penyembahan.
Hati-hati, ada penyembahan yang benar dan ada penyembahan yang palsu?
Wahyu
13: 11-13,
11.
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan
bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor
naga.
12.
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan
matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah
binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13.
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api
dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Ay
11 => nabi palsu (pengajaran-pengajaran palsu). Wujudnya seperti
anak domba, tetapi bicaranya seperti naga, itulah palsu.
Ay
12 => '
semua
penghuninya menyembah binatang pertama'
=> binatang pertama itulah antikris = binatang yang keluar dari
dalam laut (ay 1).
Tanda
penyembahan palsu adalah:
- Pengajaran
yang palsu itu didorong oleh pengajaran yang palsu (nabi palsu).
- Arahnya
menyembah kepada antikristus dengan cap 666. Nanti orang-orang di
dunia ini dipaksa untuk menyembah antikris dengan cap 666. Oleh
sebab itu, kita menyembah TUHAN jangan terpaksa. Kalau menyembah
TUHAN dengan terpaksa, nanti dipaksa untuk menyembah antikris.
Biarlah kita menyembah TUHAN dengan kegemaran (suka
cita).
Penyembahan palsu menghasilkan tanda-tanda jasmani
tanpa keubahan hidup (tanpa keubahan hidup). Kalau 'mati dan
bangkit' itulah pembaharuan. Contohnya: sebagai manusia daging,
YESUS mati, tetapi Ia bangkit dalam Tubuh
kemuliaan
/Tubuh
rohani /Tubuh
sempurna.
Kalau 'luka
parah tetapi sembuh',
inilah tanda jasmani, tanpa keubahan hidup (tetap menjadi manusia
darah daging dengan cap 666). Angka 6 menunjuk daging (manusia
diciptakan hari ke-6). Jadi cap 666 = tubuhnya daging, jiwanya
daging, rohnya daging. Inilah manusia darah daging yang akan
dibinasakan.
Sampai
dengan hari ini banyak hamba TUHAN, orang Kristen yang tidak
mengerti. Mereka banyak mempelajari cap 666 dengan tanda-tanda yang
jasmani, entah pakai mikrochip dll, saya juga tidak mengerti. Saya
ditelepon hamba TUHAN => 'hamba TUHAN didaerah kami, tidak mau
melakukan E-KTP (menolak). Sebab ada mikrochipnya' Saya bilang =>
Ini peraturan pemerintah,
ikuti saja'. Antikris bukan karena mikrochipnya, tetapi kalau
hidupnya tidak berubah
=> masuk gereja,
menjadi pendeta, khotbah
selama bertahun-tahun, tetapi hidupnya
tidak berubah
(yang jahat tetap
jahat, yang berdusta tetap berdusta). Itulah cap 666! Kita
jangan mempelajari
tanda yang jasmani, tetapi tanda yang rohani.
Memang
orang paling takut kalau melihat tanda 666, coba ada mobil lewat
memakai plat nomor 666. Saya bersaksi di Malang, waktu gunung Kelud
meletus kami berada di Makasar. Dari Toraja, tidak bisa pulang,
menunggu dari hari Jumat, Sabtu, sampai hari Minggu pagi. Kami
menumpang pesawat garuda kecil ke Surabaya (ini pesawat nomor satu
yang mendarat). Kemudian, saat kami menunggu => 'bagaimana
berangkat atau tidak?' Akhirnya berangkat dan diberikan boarding
pass. Setelah itu saya buka boardingnya, tertulis GA 666, tetapi
saya diam. Setelah mau masuk, isteri saya melihat boardingnya =>
'666', Lalu saya katakan
=> 'sudah diam, nanti orang ramai' Inilah yang ditakuti,
padahal bukan itu yang sebenarnya. Tidak berubah hidupnya, itulah
yang cap 666, bukan masalah E-KTP nya.
Jika
tidak berubah itulah yang menjadi antikris. Jangan salah! Ini sungguh
terjadi, satu daerah Kristen (hamba-hamba TUHAN) tidak mau melakukan
e-ktp
(saya tidak sebut daerahnya, karena tidak etis). Saya tertawa saja
saat mendengar hal ini. Inilah buktinya, bahwa alkitab itu benar.
Nanti antikris akan menguasai bumi, tetapi kalau kita berubah, kita
tidak bisa dijamah. Semoga kita dapat
mengerti.
Tanda
penyembahan yang benar:
- Lukas
9: 28,
Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa
Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk
berdoa.
Ay
28 => 'Kira-kira
delapan hari sesudah segala pengajaran itu'
=> pengajaran yang benar.
'Yesus
membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk
berdoa'
=> nanti Wajah-Nya
berubah. Jadi setelah pengajaran, baru diajak naik ke gunung untuk
berdoa.
Tandanya: didorong
oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus
('Bapa
menghendaki penyembah dalam kebenaran dan Roh')
= didorong
oleh Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
untuk menyucikan hati kita.
Hati kita ditusuk oleh pedang. Oleh sebab itu, jangan mendengarkan
Firman yang lawak-lawak, tetapi pedang yang menusuk hati.
Matius
5: 8,
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah.
Kalau
hati (gudangnya dosa) sudah disucikan dari keinginan jahat dan najis
(iri hati, dendam, cabul, amarah dll), maka mata kita
dapat
melihat TUHAN = dapat
memandang Wajah
YESUS Yang
bersinar bagaikan matahari terik = dapat
menyembah TUHAN.
- Penyembahan
yang benar harus mengarah kepada penyembahan YESUS sebagai Raja,
Mempelai Pria Surga.
Inilah
puncak penyembahan di bumi.
Wahyu
19: 6,
7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
YESUS
sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dan kita sebagai
Mempelai
Wanita-Nya.
Dalam perjanjian lama alkitab dibuka dengan kitab
Kejadian, ada pernikahan jasmani antara Adam dan Hawa. Tetapi di
dalam kitab
Wahyu (perjanjian baru), alkitab ditutup dengan pernikahan yang
rohani antara Kristus dengan sidang jemaat (kita semua). Dia sebagai
Mempelai Pria dan kita sebagai Mempelai
Wanita.
Jadi
penyembahan yang benar harus mengarah kepada penyembahan YESUS
sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dengan kata 'Haleluya'
Mengapa memakai kata 'Haleluya'? Kita bandingkan dengan Wahyu
19: 1, 3, 4. Penyembahan di surga juga menggunakan kata 'Haleluya'
Jadi penyembahan yang benar harus sama dengan yang di surga.
Wahyu
19: 1, 3,
4,
1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya
naik sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
Jadi
penyembahan di bumi ini harus merupakan pantulan dari penyembahan di
surga. Itu sebabnya kita bersyukur karena mempunyai pengajaran
tabernakel. Dulu Musa naik ke gunung Sinai melihat kerajaan surga,
lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat surga di bumi. Itulah
tabernakel (Keluaran 25). Dari situlah kita belajar, bagaimana hidup
di dunia ini supaya sama dengan hidup di surga.
Tabernakel
terdiri dari:
- halaman
tabernakel, tentang kebenaran,
- ruangan
suci, tentang kesucian,
- ruangan
maha suci, tentang kesempurnaan.
Bagaimana
kita beribadah melayani, menyembah seperti di surga? dari
tabernakel. Semoga kita dapat
mengerti.
Semuanya
harus merupakan pantulan dari surga (jangan membuat sendiri):
- penyembahan
yang benar, harus merupakan pantulan penyembahan dari surga.
- ibadah
pelayanan yang benar, harus merupakan pantulan ibadah pelayanan
dari surga.
- kehidupan
yang benar di bumi ini, harus merupakan pantulan kehidupan dari
surga.
Ini
sekarang dapat
dipelajari dari pengajaran tabernakel dan Mempelai
(Kabar
Mempelai).
Semoga kita dapat mengerti.
- Penyembahan
yang benar ditandai dengan keubahan hidup atau pembaharuan (mati dan
bangkit).
Contoh
penyembahan yang benar adalah YESUS (mati dari hidup yang lama,
bangkit dalam hidup yang baru). Kalau penyembahan palsu, tandanya
adalah luka parah tetapi sembuh. Banyak yang heran => 'ini luar
biasa' Padahal palsu. Tanda mati dan bangkit = mengalami
pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS. Lewat penyembahan, kita dapat
memandang
Wajah
YESUS Yang
bersinar bagaikan matahari, sinar matahari masuk dalam kehidupan
kita, semua yang jelek dikeluarkan. Kita akan terus diubahkan
sedikit demi sedikit, sampai sempurna seperti TUHAN. Semoga kita
dapat
mengerti.
YESUS
tampil dalam Wajah
bersinar-sinar bagaikan matahari terik untuk kita lihat. Dimana kita
dapat
melihat? Dalam doa penyembahan yang benar. Dalam doa penyembahan yang
benar, maka kita dapat
melihat Wajah
YESUS Yang
bersinar-sinar bagaikan matahari terik, sehingga kita bisa mengalami
pembaharuan mulai dari wajah (panca indera).
Di
dalam wajah ada panca
indera kita (mata, telinga, hidung, mulut, kulit atau peraba). Kalau
kita menyembah TUHAN, tidak perlu
dibicarakan lagi dengan
berkata 'saya
menyembah TUHAN'.
Tetapi dapat
dilihat dari panca
inderanya. Jika kita menyembah TUHAN dalam penyembahan yang benar,
kita mengalami sinar kemuliaan, maka hidup kita akan berubah (lima
indera itulah yang berubah).
Praktik
pembaharuan panca indera, antara lain:
- Yohanes
10: 27,28,
27.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku,
28.
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.
Ay
27 => 'Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku'
=> suara-Ku = suara gembala. 'mendengarkan'
menunjuk telinga.
Yang pertama: pembaharuan
telinga.
Telinga
yang dibaharui itu bukan mendengar gosip, mendengar yang tidak baik,
bukan! Tetapi telinga yang mendengar Firman penggembalaan (telinga
I), sampai dengar-dengaran atau mempraktikkan Firman penggembalaan
dalam kehidupan sehari-hari (telinga II) = menjadi domba yang
digembalakan. Suara gembala = Firman penggembalaan. Jika telinga
sudah diubahkan, kita tidak sulit untuk menjadi domba yang
tergembala. Jika telinga masih belum diubahkan (telinga jasmani),
mendengar
gosip, mendengar
macam-macam yang
berkata bahwa
'gembalanya begini
dlsbnya'.
Ini akan sulit untuk
digembalakan.
Posisi domba yang tergembala (domba yang dengar-dengaran) adalah di
dalam
pelukan Tangan
Gembala Agung.
Jika
kita hidup di
dalam
Tangan
Gembala Agung, hasilnya adalah
- Ada
jaminan kepastian pemeliharaan Gembala Agung atas kehidupan kita
sekarang (sehari-hari), masa depan yang indah, sampai hidup kekal
selama-lamanya
('Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya').
Saya
juga mendoakan untuk saudara yang kuliah, silahkan saja! Tetapi
ijasah tidak memberikan jaminan kepastian, menjamin untuk hidup
sekarang saja belum tentu bisa. Demikian juga harta, tahu-tahu
sudah habis terbakar dll. Tetapi kalau telinga sudah diubahkan,
bisa mendengar dan dengar-dengaran kepada Suara
Gembala,
hidup di
dalam
Tangan
Gembala Agung, maka ada jaminan kepastian. Mau ada ijasah atau
tidak, tetap ada jaminan kepastian dari Gembala Agung.TUHAN tidak
pernah menipu kita. Gembala Yang
Baik
menyerahkan Nyawa
untuk domba-dombanya. Dalam Yohanes 10: 11, untuk memelihara dan
memberikan jaminan kepastian kepada kita, Dia sudah menyerahkan
Nyawa-Nya.
- Tangan
Gembala Agung memberikan kemenangan atas musuh, segala
masalah-masalah, sampai masalah yang mustahil
('seorangpun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku')
= segala masalah sampai yang mustahil diselesaikan tepat pada
waktu-Nya. Jadi bukan tergantung masalahnya => 'ini masalah
berat, masalah ini tidak terlalu berat' Bukan! Tetapi yang
penting adalah dimana posisi kita.
Salah
satu contoh kehidupan yang benar-benar mengalami penggembalaan
adalah raja Daud:
- soal
pemeliharaan, Daud berkata ' TUHAN
Gembalaku, takkan kekurangan
aku'
Daud tidak berkata => 'aku
raja, takkan kekurangan aku'
Tidak!
Jika demikian, saya tidak akan mau menjadi gembala (hamba TUHAN),
lebih baik berusaha saja di dunia. Jadi raja Daud benar-benar
mengalami penggembalaan yang benar.
- Ketika
melawan Goliat. Daud melawan Goliat tidak mungkin menang (tinggal
mati saja). Saul berkata kepada Daud => 'bagaimana
bisa
melawan Goliat' Daud menjawab => 'dulu di penggembalaan,
saya melawan singa' Inilah kuasa penggembalaan. Daud melawan
Goliat bukan dengan tangannya sendiri, tetapi dengan Tangan
Gembala Agung.
Mari
sekarang
ini, memandang Wajah
YESUS Yang
bersinar bagaikan matahari terik, sehingga sinar kemuliaan
mengubahkan panca indera mulai dari telinga. Yang tadinya tidak mau
mendengar Firman, mengantuk saat mendengar Firman, mendengar Firman
tetapi melawan (tidak dengar-dengaran), biarlah diubahkan semuanya
menjadi mendengar dan dengar-dengaran. Semoga kita dapat
mengerti.
Saya
seringkali menerangkan, Firman menunjuk sepuluh
hukum. Telinga ini ada dua:
- Telinga
I: mendengar Firman = sepuluh.
- Telinga
II: dengar-dengaran kepada Firman = sepuluh.
Kalau
mendengar dan dengar-dengaran, berarti 10
X
10=
100 (lulus). Kalau mendengarkan Firman (10), tetapi tidak melakukan
Firman (0), jadi 10
X
0
=
0 (tidak lulus). Kalau mendengarkan Firman (10), tetapi melawan
Firman (-1), jadi turun. Kalau melawan Firman lagi (-2), tambah
turun. Jangan main-main saat mendengarkan Firman, sebab ini
menentukan nasib kita. Kalau kita mendengarkan Firman sampai
dengar-dengaran kepada Firman, maka nasib kita sudah jelas, yaitu
berada di
dalam
Tangan
Gembala Agung.
Kalau sudah tidak bisa lagi (mengalami
kesulitan hidup, dalam masalah-masalah), perbaikilah telinga. Mohon
kepada TUHAN => 'sinari telingaku TUHAN, supaya bisa mendengar
dan dengar-dengaran' Itulah tugas kita. Mungkin toko kita ada
masalah, silahkan saja memperbaiki modal dll, tetapi yang lebih
penting dari itu, perbaikilah telinga supaya kita kembali berada di
dalam
Tangan
TUHAN. Kalau sudah berada di
dalam
Tangan
TUHAN, tidak ada yang mustahil. Semoga kita dapat
mengerti.
- Yohanes
10: 31,
32,
31.
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari
Yesus.
32.
Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal
dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di
antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
Ay
32 => 'Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku'
=> YESUS tidak membunuh, tidak merugikan orang lain, malah
menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati.
'yang
Kuperlihatkan kepadamu'
=> bisa dilihat, ini menunjuk mata.
Mereka sudah melihat
apa yang dikerjakan oleh YESUS, tetapi mereka tidak mau tahu. Kalau
matanya tidak dibaharui, biar YESUS menyembuhkan orang sakit,
membangkitkan orang mati, tetap dianggap terus
bersalah.
Jika mata sudah dibaharui,
maka bisa
melihat pekerjaan YESUS.
Yang
kedua: mata
dibaharui. Sinar kemuliaan dari
Wajah
YESUS mengenai mata (pandangan daging), sehingga mata dapat
melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus (Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua, Firman pengajaran yang keras dan tajam).
2
Korintus 4: 3,
4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ay
4 => 'yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini'
=> kalau buta, maka kita
tidak
dapat
melihat. Mata harus dibaharui, supaya tidak buta dan dapat
melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus.
'sehingga
mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus'
=> kalau buta, maka tidak dapat
melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus.
'yang
adalah gambaran Allah'
=> Wujud
ALLAH.
Jika mata dibaharui
(disinari dengan matahari yang terik atau sinar kemuliaan), maka
mata dapat
melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus = Firman pengajaran yang
lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jika
diselidiki dalam alkitab, rasul Paulus membagi pemberitaan Firman
TUHAN menjadi dua bagian:
- Injil
keselamatan (Efesus 1: 13) = Firman
penginjilan = Kabar
Baik,
yaitu Injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali ke dunia,
mati di kayu salib, untuk menyelamatkan orang berdosa. Kita semua
yang tadinya berdosa, tidak percaya YESUS, seperti saya dulu
mencari keselamatan di kuburan-kuburan orang sakti, minum air
kembang, ke dukun-dukun, tetapi setelah mendengar Injil
keselamatan, maka dapat
percaya bahwa keselamatan hanya ada didalam YESUS. Ini penting,
untuk orang-orang yang belum percaya YESUS. Kita sekarang yang
sudah percaya YESUS, mari mantapkan keselamatan.
Injil
keselamatan disebut juga susu. Rasul Paulus mengatakan => 'susu'
atau makanan bayi untuk orang yang baru. Tetapi kalau sudah lama
menjadi orang Kristen, kalau diberikan susu terus, maka
pertumbuhannya akan abnormal. Tanda keselamatan yaitu hidup benar.
Tadinya berdosa, tidak benar, setelah menerima Injil keselamatan,
maka bisa percaya, bertobat, baptis air, baptis Roh Kudus, sampai
hidup baru (hidup benar). Mantapkan hidup benar, yang tidak benar
harus dibuang. Inilah susu untuk jiwa yang baru, sebab itu ada yang
kedua.
- Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus (2
Korintus 4: 3-4) = makanan
keras = Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
= Kabar
Mempelai,
yaitu Injil yang memberitakan
tentang kedatangan YESUS yang ke dua kali dalam kemuliaan sebagai
Raja, Mempelai Pria Surga untuk menyucikan orang yang sudah
selamat, sampai sempurna/sama
mulia seperti Dia, menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN.
Dulu, Adam sebagai kepala dan Hawa sebagai tubuh. Di
dalam kitab Wahyu, YESUS sebagai
Mempelai Pria = Suami
= Kepala.
Kita sebagai Mempelai
Wanita.
Tadi, sudah selamat, hidup benar, tetapi masih ada dosa (sudah
hidup benar, tetapi masih dapat
jatuh dalam dosa), sebab itu perlu pedang, supaya kita terus
disucikan sampai tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS
(menjadi Mempelai
Wanita
yang siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali).
Kalau
mata sudah dibaharui, maka dapat
melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = mengerti dan
menerima Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
(dapat
menerima pedang), sehingga mata dapat
melihat wujud kesucian, sampai kesempurnaan. Semakin mengerti,
semakin disucikan. Kita akan terus disucikan sedikit demi sedikit
sampai tidak ada lagi dosa. Misalnya: dosa 'a'
disucikan (tidak berbuat lagi, dipotong oleh pedang), dosa 'b'
disucikan, sampai dosa 'z'
juga disucikan, akhirnya selesai, kita sudah sempurna dan TUHAN
sudah datang ke dua kali.
Tadi, selamat itu hidup benar.
Dilanjutkan hidup suci (mata melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus). Jika sudah hidup suci, mata bisa memandang pekerjaan TUHAN
(ladang TUHAN).
Yohanes
10: 32,
Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal
dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di
antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
Ay
32 => 'Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan
kepadamu'
=> inilah pekerjaan dari TUHAN = ladang TUHAN.
Yohanes
4: 35,
36,
35.
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai?
Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah
ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
36.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita.
Ay 35 =>
'pandanglah
ladang-ladang'
=> ladang TUHAN = pekerjaan TUHAN.
Jika
mata dapat
memandang Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
dan kehidupan kita disucikan, otomatis mata dapat
melihat ladang TUHAN (pekerjaan TUHAN). Mata dapat
melihat ladang TUHAN, artinya aktif dalam pelayanan. Yang belum
melayani,
berdoa.
Ada
dua macam pelayanan di ladang TUHAN:
- Menabur
= pekerjaan
Injil keselamatan.
Kita bersaksi tentang Injil
keselamatan untuk membawa orang-orang berdosa, supaya percaya YESUS
dan diselamatkan. Menabur merupakan pekerjaan pertama. Benih
ditabur, akan cepat tumbuh (3-4 hari sudah hijau). Dalam sekejap
saja sudah banyak jumlahnya atau bertambah jumlahnya (secara
kuantitas).
Tetapi kalau hanya ditabur terus, tidak dituai,
tidak ada artinya (gagal). Sebab itu ada pekerjaan yang kedua.
- Menuai
= bersaksi
atau memberitakan cahaya Injil kemuliaan Kristus/ Firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Kabar
Mempelai,
untuk memilih orang-orang yang sudah selamat, supaya bisa disucikan
sampai sempurna seperti YESUS.
Jadi,
tugas kita ada dua:
- menabur
(Kabar
Baik),
mari kita bersaksi untuk orang-orang yang belum percaya YESUS.
Taburi benih setiap hari, mungkin dengan bersaksi => 'saya
dulu ke dukun supaya selamat, sekarang saya sudah di
dalam YESUS karena Injil keselamatan'
- Setelah
itu bersaksi tentang Kabar
Mempelai
(menuai) untuk orang-orang yang sudah selamat di lingkungan rumah
tangga kita atau dimanapun juga. Kalau rumah kita semakin banyak
orang (ada keponakan datang dll), ini bukan suatu kebetulan, tetapi
merupakan kepercayaan TUHAN kepada kita.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
telinga dan mata sudah diubahkan, itu sudah luar biasa! Baru dua
indera yang diubahkan itu sudah luar biasa!
Amsal
20: 12,Telinga
yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh
TUHAN.
Ay 12 =>
'kedua-duanya
dibuat oleh TUHAN'
=> diciptakan/dijadikan oleh TUHAN. Inilah hamba TUHAN yang
khusus.
Di dalam
kitab
Yesaya, TUHAN mengeluh => 'siapa
yang tuli, buta
..' Itulah hamba TUHAN yang rusak; telinganya rusak, matanya
rusak, karena tidak dibaharui. Jika dibaharui => 'Telinga
yang mendengar dan mata yang melihat
adalah
pelayan TUHAN yang khusus',
artinya diciptakan oleh TUHAN untuk dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna, Mempelai
Wanita
(menabur dan menuai). Inilah kita dipakai atau dikhususkan oleh
TUHAN.
Kalau telinga dapat
mendengar Suara
Gembala,
kita tergembala sungguh-sungguh dan berada di
dalam
Tangan
Gembala.
Kemudian, mata bisa melihat pengajaran yang benar, disucikan,
sehingga dapat
melihat ladang TUHAN (terbeban dalam ladang TUHAN sebagai apa saja),
maka kita menjadi pelayan khusus yang diciptakan oleh TUHAN untuk
dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai
wanita (pelayanan menabur dan menuai).
Ladang
TUHAN, dimulai dari:
- rumah
tangga. Sebagai, suami atau isteri, mari layani dengan
baik. Kalau suci, maka bisa melayani dengan baik:
- jika
suami suci, maka ia
dapat
melayani sebagai suami yang baik,
- jika
isteri suci, maka bisa melayani sebagai isteri yang baik,
- kalau
anak suci, maka bisa melayani dengan baik (taat kepada orang
tua).
- di
dalam
gereja. Kita terbeban di
dalam
pelayanan sebagai apa saja.
- sampai
antar penggembalaan.
Mari
kita terbeban semuanya untuk melayani.
Pelayan
khusus =
- kehidupan
yang dibaharui telinga dan matanya,
- diperlengkapi
oleh TUHAN dengan kuasa penciptaan untuk menciptakan yang tidak ada
menjadi ada (untuk pemeliharaan hidup kita secara ajaib). Bukan
dari kecil, menjadi besar, tetapi dari tidak ada menjadi ada. Kalau
dari kecil menjadi besar, orang dari dunia ini juga bisa =>
'dulu berdagang kecil-kecilan, sekarang sudah menjadi
besar' Kalau dari tidak ada menjadi
ada, ini merupakan kuasa TUHAN; tidak ada langit bumi, menjadi ada
langit bumi beserta isinya. Itu
sebabnya kita jangan takut!
Saya
sudah berkali-kali bersaksi, maafkan kalau dianggap sombong, saya
harus bersaksi karena ini pengalaman saya. Saya
belum menjadi
pengerja, baru sekolah Lempin-El (saya
tinggal di rumah sendiri) dan
di
ijinkan
oleh TUHAN
tidak makan, tidak minum, tidak punya uang sepeserpun, tetapi TUHAN
bisa kirimkan. Sebagai hamba TUHAN sepenuh,
saya tidak mau meminta,
dan juga saya tidak
mau berhutang
=> 'biar saja, kalau diijinkan
TUHAN selama empat puluh hari
saya tidak
makan, tidak minum, saya mati, dan
itu berarti sampai disini pemakaian
TUHAN'.
Tetapi TUHAN kirimkan orang untuk membawa uang tepat pada waktunya,
(padahal saya tidak memanggil-manggil
orang). Ada orang memberi uang beratus-ratus kali dari apa yang saya
harapkan waktu itu. Ini luar biasanya kuasa penciptaan (dari tidak
ada menjadi ada).
Setelah itu, saya menjadi pengerja selalu
diutus oleh gembala dan guru saya => 'kamu khotbah
disana, tetapi jangan
ambil kolekte',
tetapi
tidak pernah diberi ongkos, bahkan sampai ke luar pulau sekalipun.
Saya tidak memiliki
jemaat, tetapi TUHAN menolong dari tidak ada menjadi ada. Ini
sungguh-sungguh terjadi. Biarlah ini menjadi pengalaman kita
juga.
Kuasa penciptaan TUHAN, dari
tidak ada menjadi ada:
- soal
ekonomi: dari tidak ada ikan menjadi ada
ikan, untuk pemeliharaan hidup kita (ikan bisa dimakan dll). Kalau
bagi hamba TUHAN sepenuh, dari tidak ada jiwa menjadi banyak
jiwa-jiwa.
- soal
nikah: dari tidak ada anggur (dari air)
menjadi ada anggur yang manis. Nikah manusia, baru dimulai,
tetapi anggurnya sudah pas-pasan (hampir
kehabisan, sampai habis, tawar, bahkan pahit). Dalam nikah manusia
ada istilah 'bulan madu', ini berlangsung hanya sebulan,
setelah itu tawar dan pahit. Inilah keadaan nikah manusia yang
perlu ditolong oleh hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang memiliki
telinga-mata yang baik. Kuasa penciptaan, dapat
menolong nikah-nikah yang pahit hari-hari ini.
Yohanes
2: 1-3,
1.
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ;
2.
Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
3.
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya:
"Mereka kehabisan anggur."
Kenyataan
nikah di dunia adalah nikah yang kekurangan, bahkan kehabisan air
anggur (masih pesta, anggurnya sudah habis) = nikah yang tawar,
bahkan menjadi pahit getir, sehingga terjadi kekerasan dalam rumah
tangga, perselingkuhan, sampai yang terakhir perceraian. Bercerai
itu bagaikan kepala (suami) dan tubuh (isteri) terpisah, sehingga
mati nikahnya dan ada korban. Kalau anaknya satu, berarti korbannya
tiga orang (suami, isteri dan anak). Kalau anaknya empat, berarti
korbannya enam orang (suami, isteri, 4 orang anak).
Kalau
tidak punya anak korbannya dua (suami dan isteri). Maaf, sudah
cerai (nikahnya mati), lalu menikah lagi dengan yang lain
(berzinah), maka menjadi busuk. Kalau sudah busuk, bisa berulat
sampai binasa. Korban perang dunia I dan korban perang dunia II
bisa dihitung. Bisa dipelajari di sejarah, dihitung ad
berapa jenderal
yang mati? Ini bisa lengkap. Teapi korban nikah yang tawar, pahit
getir, hancur tidak ada yang bisa menghitung.
Bagi
kaum muda, kalau mau masuk dalam nikah
harus sungguh-sungguh. Yang sudah menikah juga harus
bersungguh-sungguh. Perbaikilah telinga dan mata! Kalau merasa
hidup sudah sulit, perbaiki telinga dan mata. Kalau nikah sudah
goyah, tawar, sudah mengarah ke pahit; tidak ada kebahagiaan,
sering cekcok, sering terjadi pertengkaran, perbaikilah telinga dan
mata. Telinga dengar-dengaran kepada Firman penggembalaan dan mata
bisa melihat Firman yang tajam, kembali kepada penyucian dan
pelayanan yang benar. Mari kita melayani di bidang apa saja.
Jangan
dibalik, melayani supaya bisa menjadi suci, bertobat, ini salah!
Jadi harus suci terlebi
dahulu
(mata dapat
memandang pedang penyucian), baru setelah itu dapat
memandang ladang TUHAN. Disitulah TUHAN mengkhususkan kita untuk
melayani pembangunan Tubuh
Kristus, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai
tubuh yang sempurna. TUHAN juga memperlengkapi kuasa penciptaan dari
tidak ada menjadi ada; dari tidak ada ikan
menjadi ada ikan. Secara materi, kita nanti membutuhkan banyak untuk
di Empire Palace, sesudah itu dua
bulan bulan kemudian di Malang. Besok
saya berangkat ke Medan, Riau, nanti bulan September
dua kali ibadah kunjungan dalam sebulan, berapa biaya yang
dibutuhkan? Inilah dari tidak ada ikan, menjadi banyak
ikan.
Setelah itu dilanjutkan, dari tidak ada anggur, menjadi
banyak anggur, sebab banyak nikah-nikah yang harus ditolong
hari-hari ini. Semoga kita dapat
mengerti.
Biarlah kita dipakai
khusus oleh TUHAN dalam pembangunan Tubuh
Kristus untuk menolong nikah-nikah yang tawar, pahit, najis yang
menuju kepada Babel.
TUHAN dapat menolong, memulihkan nikah-nikah kita, sampai mencapai
pesta nikah Anak Domba ALLAH jika TUHAN YESUS datang kembali ke dua
kali. Jadi sekali lagi, kita menikah bukan hanya sampai di bumi,
tetapi kita menikah sampai nanti TUHAN datang kembali. Inilah pintu
keluar kita! Pintu masuk kita lewat pernikahan Adam dan Hawa (kitab
Kejadian), sehingga lahirlah manusia-manusia. Ayah dan ibu
kita menikah, lalu lahirlah kita di dunia ini. Jadi pintu masuk kita
ke dunia lewat pernikahan yang jasmani. Tidak selamanya kita berada
di dunia, sebab dunia ini akan kiamat (hancur) dan kita harus keluar
dari dunia ini. Pintu keluar kita dari dunia ini adalah lewat pesta
nikah Anak Domba = nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang
jemaat.
Oleh sebab itu jaga nikah kita (pintu masuk sampai
pintu keluar). Permulaan nikah, pertengahan nikah, perjalanan nikah,
sampai akhir nikah harus terus
dijaga kesuciannya dan kesatuan nikahnya,
sampai kita masuk perjamuan kawin Anak Domba. Nikah yang sudah
hancur perbaikilah telinga dan mata.
Perbaikilah
telinga: dengan
mendengar
Firman penggembalaan sehingga
kita dapat
tergembala sampai berada di
Tangan Gembala.
Perbaikilah
mata:
lihatlah pedang Firman, sehingga mengalami penyucian => 'apa
yang salah harus disucikan'
Lihatlah ladang TUHAN, layani sungguh-sungguh, maka disitulah ada
kuasa penciptaan TUHAN. Sekalipun sudah tidak ada anggur, bahkan
sudah pahit seperti 'temu ireng', 'sambiroto' (seperti kopi,
tetapi pahitnya luar biasa), maka bisa menjadi ada anggur yang
manis. Dua indera (telinga dan mata) ini saja yang diperbaiki! Kalau
anak-anak merasa hidupnya pahit getir, dalam kegagalan, perbaikilah
telinga dan mata. Silahkan belajar dan kuliah dengan
sungguh-sungguh, itu harus! Tetapi lebih dari itu perbaikilah
telinga dan mata. Kuasa penciptaan TUHAN mampu menolong
kita.
Pembaharuan indera satu lagi, sekarang
ini kita tidak
membahas sampai lima indera, tetapi hanya tiga indera saja.
- Yohanes
10: 35,
36,
35.
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut
allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,
36.
masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang
telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku
telah berkata: Aku Anak Allah?
Ay
36 => 'Karena
Aku telah berkata'
=> ini menunjuk mulut.
Yohanes 10
=> tentang pembaharuan panca indera, tetapi malam ini kita
membahas tiga indera saja.
Yang ketiga:
mulut
dibaharui.
Jika telinga tidak
dibaharui, otomatis mata dan mulut tidak akan dibaharui,
jika
dilangsungkan ke mulut; kalau telinga tidak mau dibaharui (tidak
dengar-dengaran), maka mulut tidak akan dibaharui, sehingga terkena
penyakit tuli (telinganya tidak baik) dan bisu (mulutnya tidak baik)
= penyakit ayan secara rohani. Hati-hati, dengan
telinga dan mulut!
Markus
9: 21,
22,
25,
21.
Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia
mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.
22.
Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air
untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu,
tolonglah kami dan kasihanilah kami."
25.
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia
menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang
menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau,
keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Ay
21 => "Sudah
berapa lama ia mengalami ini?"
=> jika dibaca dari awal, itu penyakit ayan (kejang-kejang
tubuhnya). Sekarang menunjuk ayan rohani.
'Jawabnya:
"Sejak masa kecilnya'
=> sejak kecil sudah terkena ayan.
Ay
25 => 'Hai
kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli'
=> bisu mulutnya dan tuli telinganya. Jika telinga tidak bisa
diperbaiki, maka mulut juga tidak bisa diperbaiki. Akhirnya terkena
tuli dan bisu (ayan). Maaf, kalau dalam terjemahan lama 'ayan'
itu adalah
gila
babi. Ini mengerikan sekali! Babi saja sudah mengerikan (najis),
apalagi kalau gila babi. Inilah penyakit gila babi, karena tuli dan
bisu.
Jadi penyakit ayan/gila babi/tuli-bisu bisa menyerang
sejak kecil (anak-anak), remaja muda, sampai yang tua, (maaf) bahkan
yang sehat dan yang cacat juga diserang semuanya, hamba TUHAN atau
bukan hamba TUHAN juga diserang. Maaf, pemberitaan di
televisi
dihari-hari
ini, anak kecil sudah hancur-hancuran semuanya. Sekarang ini, anak
sekolah
dasar
sudah berbuat yang tidak baik. Anak-anak kecil diperhatikan, bawalah
ke sekolah
Minggu. Remaja muda diperhatikan, supaya sungguh-sungguh dalam
ibadah. Kalau saudara sudah diberkati oleh TUHAN, mulai masuk masa
pacaran dll, perhatikan! Masa-masa pacaran adalah masa-masa diisi
oleh Firman, masa-masa aktif dalam ibadah, sebab gila babi menyerang
dan sangat berbahaya. Demikian juga yang sudah menikah, kalau air
anggurnya habis, akan diserang. Jagalah semuanya!
Markus
9: 18,
Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke
tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya
menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya
mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
Ciri-ciri
penyakit gila babi/penyakit ayan/penyakit tuli-bisu:
- 'mulutnya
berbusa',
artinya perkataan-perkataan yang kotor, jahat, najis, mulai dari
dusta. Kalau kehidupan Kristen, hamba TUHAN sudah mulai berdusta,
itu sudah berbahaya! Nanti yang kotor, najis bisa masuk disitu.
Pertahankan, jangan sampai ada dusta! Dusta merupakan pintu masuk
semua yang kotor dan najis.
Jika sudah tidak berdusta,
berarti menutup pintu (pintu mulut) terhadap yang jahat dan najis.
Tetapi jika sudah berdusta, berarti pintunya terbuka lebar. Mari,
kita mohon kepada TUHAN. Dalam Yakobus 3 'kalau
tidak salah dalam perkataan, maka seluruh tubuh juga tidak ada
salah' Jika
perkataannya najis, maka seluruh tubuh najis, perbuatannya juga
najis seperti babi (maaf) = melakukan puncaknya dosa:
- dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan: (maaf) dosa seks dengan berbagai ragamnya,
penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri),
nikah yang salah.
Ini
seperti babi masuk ke kubangan, mau diapakan juga, kembali lagi ke
kubangan (berkecimpung dalam dosa). Telinga dan mulut menentukan
nasib kita, kalau tidak baik, bisa terkena gila babi. Telinga dan
mata menentukan nikah kita. Saya bersyukur, TUHAN berikan pelajaran
tentang panca indera. Ini penentu hidup kita! Semoga kita bisa
mengerti.
- 'roh
itu membantingkannya ke tanah'
(kalau
dibanting ke tanah pasti sakit) = penderitaan secara lahir atau
penderitaan secara jasmani. Penyakit gila babi membuat kita
menderita secara jasmani.
- 'giginya
bekertakan'
=
penderitaan batin atau penderitaan secara rohani (dalam nikah
menderita). Semoga kita dapat
mengerti.
- 'tubuhnya
menjadi kejang'
(kalau
kejang itu kaku sekali) = benar-benar keras hati. Kalau penyakit
gila babi sudah merasuk seseorang, akan terjadi kejang. Maaf, saya
dulu punya teman sepak bola, saat bermain
bola,
tiba-tiba
tubuhnya
kejang,
mulutnya berbusa, tangannya tidak bisa dibuka. Keras
hati artinya
sudah tidak bisa dinasehati lagi => 'itu salah, jangan
dilakukan' Tetap kejang (mengamuk), itulah roh gila babi. Kaum
muda kalau sering kejang (keras hati), itu terkena penyakit gila
babi. Jangan ikut-ikut kejang (keras hati)! Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
sudah keras hati (tidak bisa dinasehati) ini
sungguh-sungguh berbahaya!
Seperti firaun
yang keras hati, tinggal menunggu hukuman saja. Firaun tidak mau
mengeluarkan bangsa Israel keluar dari Mesir, supaya bisa beribadah,
akhirnya dihukum satu kali, dua kali, tiga kali, sampai
habis-habisan. Ini benar-benar mengerikan! Jika panca indera tidak
disinari sinar kemuliaan, setan bisa melahap semuanya, sampai
hancur-hancuran. Sekarang
ini
TUHAN menolong kita semuanya.
Filipi
2: 8-11,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11.
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ay
8 => 'taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib'
=> Dia tidak berdosa, tidak bersalah, tetapi harus taat sampai
mati di kayu salib (terkutuk di kayu salib).
Ay
9 => untuk mendapatkan Nama
di atas segala nama, Dia harus taat sampai mati di kayu salib.
Ay
10 => kegunaan Nama
di atas segala nama.
'segala
yang ada di langit'
=> setan dengan roh jahat dan roh najis = naga merah di langit
(Wahyu 12).
'yang
ada di atas bumi'
=> binatang buas di darat (Wahyu 13) = nabi palsu.
'yang
ada di bawah bumi'
=> binatang buas dari laut (Wahyu 13: 1) = antikris.
Ay
11 => "segala
lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan"
=> mulut kita yang banyak dusta dll, hanya memuji TUHAN
(dilepaskan dari rong-rongan setan tritunggal).
Untuk
membaharui mulut kita, YESUS harus taat sampai mati di kayu salib,
sehingga Dia mendapatkan Nama
di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal yang mengikat
mulut kita, sampai mulut yang berdusta
dll. Mulut ini menentukan semuanya! Mulut kita terlepas dari setan
tritunggal dan mulut
hanya mengaku YESUS
adalah:
- mulut
mengaku dosa,
- bersaksi,
- menyembah
TUHAN = menyerukan Nama
YESUS. Biarlah mulut kita banyak menyerukan Nama
YESUS, sebab Nama
YESUS dapat
melepaskan mulut kita dari ikatan setan tritunggal yang membuat
mulut berdusta, pahit, saling memfitnah, saling mencaci dll. Semoga
kita dapat
mengerti.
Jika
telinga dan mata sudah baik, ada kuasa penciptaan (ada air anggur,
menjadi ada ikan, terjadi keajaiban). Jika telinga baik, mulut baik,
maka semuanya menjadi baik.
Markus
7: 37,
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan
segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu
dijadikan-Nya berkata-kata."
Ay
37 => 'Ia
menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata'
=> Jika telinga baik, mulut baik, maka semuanya menjadi
baik.
Jika
telinga dan mulut kita baik, maka:
- TUHAN
menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya (masa depan yang baik),
- TUHAN
menjadikan semuanya berhasil dan indah pada waktu-Nya (masa depan
yang berhasil dan indah pada waktu-Nya). Tadi, kalau telinga dan
mata baik, hidup menjadi manis, nikah menjadi manis (karena ada air
anggur). Kalau harta banyak dll, belum tentu hidup dan nikah
menjadi manis! Saya dulu bekerja sebagai guru di sekolah menengah
atas
di Surabaya. Banyak murid-murid saya yang kaya-kaya, mereka curhat
mengeluh ini dan itu.Tidak salah kalau kaya, tetapi kekayaan belum
tentu membuat manis. Tetapi kalau telinga dan mata baik, pasti
manis (air anggur selalu tersedia).
- sampai,
satu waktu mulut tidak bersalah lagi dalam perkataan, berarti
menjadi sempurna seperti YESUS.
Yakobus
3: 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ay
2 => 'barangsiapa
tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna'
=> kalau lidah tidak salah dalam perkataan, berarti menjadi
sempurna.
'yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya'
=> seluruh tubuhnya juga sempurna.
Banyak
kesalahan dari ujung rambut sampai kaki, tetapi yang paling banyak
salah adalah lidah, sampai tidurpun lidah bisa salah. Kadang-kadang
kita bermimpi
memaki-maki
orang. Satu waktu jika TUHAN YESUS datang kembali, mulut kita
diubahkan menjadi tidak salah dalam perkataan, kita menjadi
sempurna seperti Dia, menjadi Mempelai
Wanita
yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan
permai. Hanya terdengar sorak sorai 'Haleluya', tidak ada lagi
yang berkata
=> 'hai kamu darimana, apa kamu' Tidak ada! Dari suku
apapun, bangsa apapun, gereja apapun, semuanya menjadi satu dan
bersorak 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke
dua kali di awan-awan yang permai. Sementara yang ketinggalan di
bawah (yang panca inderanya rusak) mengerang, berteriak kesakitan
dan menghujat TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari
sekarang ini, jaga telinga, mata dan mulut, sebab itu
menentukan nasib kehidupan kita semuanya.
TUHAN memberkati
kita semuanya.1