Kita
masih membaca didalam kitab Wahyu 1: 16. Pada Wahyu 1: 13-16,
ada
empat penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan:
Ay
13, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
Ay
14, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja diatas
segala raja.
Ay
15, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang
Adil.
Ay
16, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai
Laki-laki Surga. Kepala itu suami dan tubuh itu isteri. Nanti Kepala
dengan tubuh tidak dapat dipisahkan untuk selamanya. Kalau kita
mengenal YESUS hanya sebagai Juruselamat, Tabib, kita masih dapat
terpisah. Tetapi kalau kita mengenal YESUS sebagai Kepala (Mempelai
Laki-laki Surga) dan kita sebagai tubuh-Nya (Mempelai Wanita), maka
tidak akan terpisah untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Wahyu
1: 16,
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Inilah
penampilan dari Pribadi YESUS sebagai Mempelai Laki-laki Surga,
dengan tanda:
- ‘di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang’.
Ini
sudah dipelajari dalam ibadah sebelumnya.
- ‘dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
Yang
keluar dari mulut ALLAH itu menunjuk makanan, ‘manusia
bukan hidup dari roti saja (rumput-rumputan dari dunia), tetapi
manusia hidup dari Firman ALLAH yang keluar dari mulut-Nya ALLah’
Pedang tajam ini menunjuk Firman pengajaran yang benar. Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua harus menjadi
makanan rohani (makanan keras) kita, sampai dewasa dan sempurna. Ini
sudah diterangkan dalam ibadah sebelumnya.
- ‘wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik’
Sekarang
ini sebagai berita paskah, kita mempelajari tanda yang ketiga
‘
wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik’
= Wajah-Nya bersinar-sinar dalam sinar kemuliaan (shekinah glory).
Dulu Musa melihat kerajaan surga, lalu TUHAN perintahkan Musa untuk
membuat surga di bumi itulah tabernakel atau kemah suci (mulai
Keluaran 25).
Di
dalam tabernakel terdapat ruangan yang terakhir itulah ruangan maha
suci. Ketika imam besar Harun masuk ke ruangan maha suci satu tahun
satu kali dengan membawa darah dan dupa. Ketika darah dipercikkan dua
kali tujuh percikan, maka terjadilah shekinah glory (sinar
kemuliaan). Sinar kemuliaan inilah yang juga terdapat pada Wajah
YESUS.
2
Korintus 3: 17,18,
17.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada
kemerdekaan.
18.
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak
berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
Ay
18: ‘
kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan’:
memandang cermin kemuliaan TUHAN (sinar kemuliaan).
Jika
kita memandang Wajah YESUS yang bersinar bagaikan matahari terik
(yang memancarkan sinar kemuliaan), maka akan terjadi pembaharuan
dari manusia daging menjadi manusia mulia seperti YESUS = manusia
daging diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar,
sampai kita menjadi sama mulia, sempurna seperti YESUS (daging
semakin kecil, kemuliaannya semakin besar sampai sama mulia seperti
Dia). Inilah tentang sinar kemuliaan yang ada kaitannya dengan
kebangkitan TUHAN. Waktu YESUS bangkit juga terjadi sinar kemuliaan,
didalam kubur yang kosong perempuan-perempuan melihat malaikat dalam
kemuliaan (sinar kemuliaan).
Sekarang
kita memperingati paskah (kebangkitan YESUS),
jadi kuasa
kebangkitan = sinar kemuliaan yang disinarkan oleh YESUS kepada
murid-murid, sehingga murid-murid mengalami keubahan hidup dari
manusia daging menjadi manusia yang sama mulia dengan YESUS.
Banyak
yang mengalami kuasa kebangkitan TUHAN, salah satunya adalah
Tomas. Jadi Tomas mengalami kuasa kebangkitan TUHAN (mengalami sinar
kemuliaan TUHAN).
Yohanes
20: 24-31: Ini YESUS menampakkan Diri kepada Tomas (sinar
kemuliaan menyinari Tomas).
Yohanes
20: bicara tentang kebangkitan YESUS (sinar kemuliaan).
Yohanes
20: 24, 25, 27-29,
24.
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut
Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
25.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah
melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum
aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam
lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
27.
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam
lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah."
28.
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
29.
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka
engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya."
Kuasa
kebangkitan = sinar kemuliaan menghapus atau melenyapkan ketidak
percayaan. Tomas sudah menjadi rasul, tetapi setelah diperiksa ada
ketidak percayaan (tidak ada iman). Inilah yang bahaya! Disini TUHAN
mengoreksi iman Tomas. Waktu TUHAN menampakkan diri kepada
murid-murid, Tomas tidak ada disitu.
Saat
murid-murid bersekutu, lalu TUHAN ada ditengah-tengah mereka, tetapi
Tomas tidak ada disitu (pergi ke tempat lain). Kemudian, murid-murid
bercerita kepada Tomas: ‘YESUS sudah bangkit’. Tomas menjawab?
‘
sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, sebelum aku
mencucukkan jariku ke dalam bekas paku pada lambungnya, aku tidak
percaya’ Kemudian setelah delapan hari, YESUS datang dan
berkata kepada Tomas: ‘
taruhlan jarimu dan lihatlah tangan-Ku,
cucukkan kedalam lambung-Ku’ Tomas menjawab: ‘
o ALLAH ku,
o TUHAN ku’
Iman
Tomas adalah iman karena melihat tanda-tanda yang jasmani = tidak
percaya. Ini identik dengan tanpa iman. Iman adalah percaya kepada
YESUS. Sekian lama Tomas mengkuti YESUS, tetapi hanya melihat
tanda-tanda yang jasmani = tidak beriman. Kita harus berhati-hati!
Kalau iman hanya karena melihat: ‘luar biasa, dahsyat’ Tetapi
begitu melihat yang tidak dahsyat, kemudian kita akan berkata:
mengapa begini? Ini sebenarnya tidak punya iman. Lihat orang sakit
menjadi sembuh: ‘YESUS dahsyat’ Begitu melihat orang sakit lalu
mati: ‘menagapa terjadi seperti ini’? Inilah sebenarnya tidak
memiliki iman. Kalau tidak percaya, saudara datang di rumah sakit,
lalu ada orang sakit parah diluar YESUS, coba saudara bilang:
‘percaya YESUS pak, nanti disembuhkan’ Dia nanti akan percaya,
tetapi kehidupan itu hanya karena melihat tanda-tanda.
Ciri
iman karena melihat tanda yang jasmani adalah
- Tidak
bahagia.
TUHAN berkata: ‘berbahagialah
mereka yang tidak melihat, tetapi percaya’
Yang melihat, lalu percaya berarti tidak bahagia. Saat melihat
sesuatu yang sesuai dengan keinginannya (seperti sakit jadi sembuh
dll): ‘YESUS dahyat, hebat’ (bahagia). Tetapi kalau melihat
sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya (seperti sakit malah
mati), dia mengomel (bersungut-sungut), bahkan bisa-bisa ia akan
menghujat TUHAN: ‘saya sudah rajin ke gereja, tetapi tidak
ditolong’ Inilah tidak bahagia!
- Sangat
mudah untuk dibimbangkan dan disesatkan.
Wahyu
13: 13, 14,
13.
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api
dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
14.
Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang
telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang
itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang,
namun yang tetap hidup itu.
Nanti
antikris dan nabi palsu akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat
atau ajaib, menurunkan api dari langit (ay 13), sehingga hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang imannya hanya karena melihat tanda-tanda,
maka dia akan dibimbangkan, disesatkan dan menyembah antikris. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati!
- Iman
yang sepihak
= iman
yang rapuh, sehingga tidak tahan uji dan bisa menyangkal TUHAN
(kita percaya kepada YESUS, tetapi
YESUS tidak mempercayakan diri-Nya kepada kita).
Yohanes
2: 23, 24,
23.
Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang
percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang
diadakan-Nya.
24.
Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka,
karena Ia mengenal mereka semua,
Ay
24: ‘Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka’:
mereka percaya, tetapi YESUS tidak mempercayakan Diri-Nya.
Iman
yang rapuh itu diibaratkan seperti YESUS sedang berada diatas, lalu
kita mengulurkan tangan kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak mengulurkan
Tangan-Nya kepada kita.
Inilah koreksi bagi Tomas (manusia
daging) yang imannya hanya karena melihat tanda-tanda jasmani, ini
harus disinari dengan sinar kemuliaan (kuasa paskah) pada saat ini,
supaya diubahkan menjadi manusia rohani. Iman ini sebagai dasarnya.
Kalau iman kita rapuh (hanya pandangan yang jasmani), lalu
bangunannya dibangun lebih besar lagi, maka lebih cepat rubuh dan
hebat kerusakannya (tidak bisa diperbaiki lagi). Sekarang ini iman
kita diteliti oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Iman
karena melihat, sebenarnya ini bukan iman (ini tidak percaya). Dalam
Ibrani, iman itu tidak melihat.
Yohanes
20: 24,Tetapi
Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus,
tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Waktu
itu murid-murid berkumpul, ada YESUS yang sudah bangkit
ditengah-tengah mereka, tetapi Tomas tidak ada.
Praktik
iman karena melihat (iman yang tidak sehat) yaitu
tidak mau masuk persekutuan yang benar.
Persekutuan
yang benar adalah
persekutuan yang mengutamakan Pribadi YESUS (menampilkan pembukaan
Firman ALLAH, pengajaran yang benar), yang mengarah kepada
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (Mempelai Wanita TUHAN).
Tomas tidak ada disitu! Sebaliknya, Tomas masuk dalam persekutuan
yang mengutungkan bagi daging, persekutuan tanpa mengutamakan Firman,
persekutuan yang hanya melihat perkara jasmani (uang, kedudukan,
sungkan pada manusia).
Yesaya
30: 1-3,
1.
Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang
melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki
suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa
mereka bertambah-tambah,
2.
yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk
berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
3.
Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di
bawah naungan Mesir akan menodai kamu.
Ay
1: ‘
sehingga dosa mereka
bertambah-tambah’: dosa
menggosip dsbnya akan bertambah-tambah.
Ay
2: persekutuan Mesir (dunia); yang ditampilkan hanya perkara dunia,
tanpa Firman. Inilah yang dilihat oleh Tomas.
Tomas
suka masuk dalam persekutuan Mesir.
Persekutuan
Mesir artinya persekutuan
yang menampilkan hal-hal yang duniawi (keuangan, kedudukan, artis,
figur manusia, karena sungkan), tanpa pengajaran yang benar (tanpa
Pribadi YESUS atau tanpa pembukaan Firman ALLAH): ‘Firmannya tidak
perlu banyak-banyak’. Tentang iman inilah yang dikoreksi oleh
TUHAN. Manusia daging, imannya karena melihat (seperti Tomas), inilah
yang harus disinari. Dalam merayakan kebangkitan TUHAN, biarlah sinar
kemuliaan (kuasa kebangkitan TUHAN) menyinari kita, supaya iman kita
jangan seperti Tomas, tetapi menjadi iman yang benar. Semoga kita
dapat mengerti.
Persekutuan
yang hanya karena melihat perkara daging,
akibatnya
adalah dosanya semakin
bertambah-tambah, sampai puncaknya dosa, masuk dalam pembangunan
tubuh babel (mempelai wanita setan yang akan dibinasakan).
Puncak
dosa adalah:
- dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang
salah. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
harus berhati-hati! Iman ini menentukan kemanakah persekutuan kita?
Kalau manusia daging yang imannya karena melihat, arah persekutuannya
kepada yang daging.
Saya
selalu mengingatkan
persekutuan
Tubuh Kristus mulai dari:
- nikah.
Perhatikan, kemana arahnya menikah? Kalau nikah hanya memperhatikan
yang jasmani, bukan pengajaran (Pribadi YESUS), itu mengarah kepada
babel.
- kalau
dalam penggembalaan hanya memperhatikan yang jasmani; figur manusia,
kedudukan, uang dll, tanpa pengajaran, maka akan menuju babel.
- dalam
persekutuan, nanti di Empire Palace kita juga bertanggung jawab.
Kalau dalam persekutuan hanya menampilkan uang, kedudukan, tanpa
pengajaran yang benar, maka akan menuju babel. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekalipun
Tomas ini seorang rasul, tetapi dia masih manusia daging, yaitu
memiliki iman karena melihat perkara-perkara yang jasmani. Oleh sebab
itu Tomas perlu mendapatkan sinar kemuliaan, sehingga mengalami
pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS
yang memiliki iman yang benar. Sekarang ini kita juga akan dibaharui!
Kalau iman kita hanya karena melihat perkara jasmani, bukan melihat
Firman pengajaran yang benar, bukan melihat Pribadi YESUS, maka harus
dibaharui (disinari). Biarlah kuasa paskah ini, mengubahkan iman kita
menjadi iman yang benar.
Apa
itu iman yang benar?
Roma
10: 17,
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Iman
yang benar adalah iman
dari mendengar (bukan melihat) Firman Kristus (Firman yang diurapi
oleh Roh Kudus).
Kristus
artinya yang diurapi.
Semoga kita dapat mengerti.
Semuanya
mulai dari saya, biarlah pemberitaan Firman atau dalam mendengarkan
Firman harus diurapi oleh Roh Kudus. Sebab itu mulai dari doa
pembukaan, doa untuk Firman harus bersungguh-sungguh (jangan ada yang
keluar masuk) yaitu kita mengusir setan. Mengapa harus mengusir
setan? Contohnya YESUS sendiri: dalam Matius 4, YESUS tiga kali
dicobai, pencobaan yang terakhir YESUS di suruh menyembah setan, lalu
TUHAN berfirman: ‘enyahlah engkau iblis’ Sekarang ini setan tidak
dapat dibinasakan, sebab belum waktunya, tetapi dapat diusir. Kalau
ada yang bertanya: ‘oom, dipermulaan kebaktian setan diusir, nanti
diusir lagi’ Sebab setan bisa kemana-mana, dimana ada udara
disitulah ada setan. Kalau setan sudah diusir, maka Roh Kudus akan
mengurapi kita.
Mari
kita mohon, supaya Roh Kudus mengurapi kita. Sebab setan dan Roh
Kudus tidak dapat menjadi satu. Pilih salah satu; kalau setan diusir,
maka kita mohon supaya Roh Kudus mengurapi kita semuanya. Jadi kita
harus bersungguh-sungguh berdoa. Semoga kita dapat mengerti.
Yohanes
14: 26,
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan
akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh
Kudus adalah Roh yang tidak terbatas; tidak bisa dibatasi umur,
status sosial, ijasah, dan juga oleh waktu. Roh Kudus sanggup untuk
mengajarkan Firman TUHAN, membuat kita dapat mengerti Firman, percaya
kepada Firman, sampai dapat mempraktikan Firman.
Contohnya di
sekolah: kelas empat sekolah dasar umurnya hampir sama,
tingkatannya juga sama lewat taman kanak-kanak, kemudian sekolah
dasar kelas satu, kelas dua, kelas tiga. Mereka diajar di kelas oleh
guru, tetapi nilainya tidak sama. Inilah kemampuan manusia yang
terbatas! Sekalipun sudah dibuat seragam (soalnya seragam, umurnya
seragam, tingkatannya seragam), tetap tidak akan bisa. Tetapi kalau
Roh Kudus, tidak terbatas: ada yang tua, ada yang muda, ada yang S3,
ada yang tanpa gelar, tidak apa-apa! Kalau ada Roh Kudus, semuanya
dapat mengerti Firman.
Setelah
mengerti Firman: ‘o begitu ya’ Kemudian percaya atau yakin kepada
Firman: ‘saya percaya’ Saat kita percaya, maka Firman menjadi
iman di dalam hati. Sampai kita bisa mempraktikkan Firman. Kalau
praktik Firman, inilah perbuatan iman. Jadi Roh Kudus lah yang
menolong kita semuanya. Sekalipun hanya anak kecil yang tidak
mengerti apapun, tetapi kalau ada urapan Roh Kudus, bisa mengerti
Firman. Gembala dan guru saya (bpk pdt Pong Dongalemba) mengatakan:
‘anak kecil bawa ibadah, kalau agak rewel didoakan dan ditertibkan,
supaya anak-anak juga makan Firman lewat pori-pori’ Salah satu
panca indera adalah kulit (pori-pori). Panca indera ini merupakan
tempatnya setan menguasai manusia atau sebaliknya, dikuasai oleh
TUHAN. Sebab itu bawa anak-anak kepada TUHAN, supaya Firman masuk
lewat pori-pori.
Jika
Firman sudah dipraktikkan, hasilnya adalah:
- Yohanes
20: 30, 31,
30.
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata
murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
31.
tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu
percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Ay
31: ‘supaya
kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya’:
jika iman kita sudah benar yaitu dari mendengarkan Firman, bukan
dari melihat. Tidak peduli ada pertolongan atau tidak ada
pertolongan TUHAN, asalkan mendengarkan Firman, lalu kita mengerti
Firman, percaya-yakin pada Firman, sampai praktik Firman, maka ada
hasilnya.
Contohnya
seperti Bapa Abraham:
- Abraham
diperintahkan oleh TUHAN: ‘tinggalkanlah
negerimu’
Padahal tidak tahu mau kemana, tidak melihat, hidup Abraham sudah
enak disana, tetapi Abraham mendengarkan Firman, mengerti Firman,
percaya-yakin kepada Firman dan mempraktikkannya (meninggalkan
negerinya).
- kemudian
Abraham diuji lagi oleh TUHAN: ‘sembelih anakmu Ishak’ Abraham
mempraktikkannya dan TUHAN tidak pernah menipu.
Hasil
pertama: memperoleh
hidup di dalam Nama YESUS
= hidup
karena Firman ALLAH
= hidup
karena iman (bukan karena yang
lain). Nama YESUS itu Firman ALLAH. Tadi pagi saya menyampaikan
Firman di paskah sekolah Minggu: ‘sehebat apapun manusia, hanya
seperti Petrus dan teman-temannya. Mereka menjala ikan
semalam-malaman menggunakan kepandaian, pengalaman, kehebatan tetapi
hasilnya nol. Tetapi begitu TUHAN datang: ‘tebarkan jala’
ditambah dengan Firman (ditambah dengan iman), akhirnya
berhasil’
Kita harus hidup dari iman. Kalau hanya
mengandalkan: ‘deposito saya banyak, pandai’ tanpa iman (tanpa
Firman) dalam persaingan dunia yang ketat (era globalisasi), bisa
gagal. Ini ceritanya lautnya masih tenang, belum bergelombang,
Petrus sudah gagal. Tetapi begitu ditambah iman (Firman), maka
berhasil. Tadi di sekolah Minggu saya bertanya: ‘di pantai banyak
ikan atau banyak orang? Di jawab: ‘banyak orang’ Padahal matanya
tidak melihat ikan, tetapi taat saat disuruh menebarkan jala di
pantai. Inilah iman dari mendengar, tidak melihat.
Biarlah
dalam merayakan paskah hari ini, iman yang tidak benar dirombak.
Biarlah hidup kita adalah hidup di dalam Nama YESUS = hidup karena
Firman ALLAH = hidup karena iman, bukan karena yang lainnya. Banyak
orang mengatakan: ‘saya hidup dari YESUS, hidup dari iman’,
tetapi untuk ini ada buktinya!
Bukti
hidup di dalam Nama YESUS/hidup karena Firman ALLAH/hidup karena
iman adalah tabah atau kuat teguh hati dalam
menghadapi apapun juga. Mari kita baca ayatnya, daripada saudara
melihat-lihat. Karena ini ada perjamuan sucinya, maka ini juga
termasuk ibadah pendalaman alkitab.
2
Korintus 5: 7, 8,
7.
--sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena
melihat--
8.
tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh
ini untuk menetap pada Tuhan.
Aya7:
‘hidup
karena percaya’:
hidup karena iman.
Tabah atau
kuat teguh hati adalah:
- tidak
kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN,
- tetap
percaya dan berharap kepada TUHAN,
- hanya
menyembah TUHAN.
- Tetap
berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
Dicari
orang yang kuat dan teguh hati! Inilah yang akan dipakai oleh TUHAN
dalam kegerakan besar (kegerakan Roh Kudus hujan akhir). Empat kali
disebutkan: ‘kuatkan dan teguhkan hatimu’ Waktu Yosua diutus
oleh TUHAN untuk membawa orang Israel dari tapal batas menuju Kanaan
(etape terakhir atau kegerakan terakhir masuk ke Kanaan), syaratnya
hanya satu yaitu kuatkan dan teguhkan hatimu. Inilah yang dicari
oleh TUHAN! Bukan yang pandai, yang menjadi pemimpin, bukan! Tetapi
yang kuat dan teguh hati.
Yosua
1: 6, 7, 9, 18,
6.
(1)
Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa
ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek
moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
7.
Hanya, (2)kuatkan
dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke
kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
9.
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: (3)
kuatkan
dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN,
Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
18.
Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan
perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum
mati. Hanya, (4)
kuatkan
dan teguhkanlah hatimu!"
Ay
7: ‘Hanya,
kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan
kepadamu’:
berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar dan taati. Jangan
ditambah, dikurangi, diubah, jangan!
Disini
empat kali disebutkan ‘kuatkan dan teguhkanlah hatimu’ Mengapa
empat kali disebutkan ‘kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu’?
Sebab ada empat kali penyesatan.
Jadi kuat dan teguh hati untuk menghadapi penyesatan (pengajaran
palsu). Iman kita jangan sampai digoyahkan oleh pengajaran
palsu.
Matius
24: 3-5, 11, 24
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: (1)
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan (2)mereka
akan menyesatkan banyak orang.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan (3)
menyesatkan banyak orang.
24.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka
akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, (4)mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Ay
5 dan 11: disebutkan banyak yang akan menyesatkan.
Ay 24:
‘orang-orang
pilihan’:
orang dalam pengajaran yang benar. Bpk pdt Totaijs selalu
mengatakan: ‘orang dalam kabar mempelai yang mau
disesatkan’.
Jadi empat kali
kuat dan teguh hati untuk menghadapi empat kali penyesatan
(ajaran-ajaran sesat). Kita harus kuat dan teguh hati dalam
menghadapi penyesatan dan pencobaan-pencobaan.
Empat kali ini
juga dituliskan dalam kitab Wahyu (‘empat kali penyembahan yang
benar’). Kita harus kuat dan teguh hati, supaya bertahan pada
penyembahan yang benar. Jangan sampai disesatkan oleh ajaran palsu
dan penyembahan palsu.
Wahyu
19: 1, 3, 4, 6,
1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: (1)"Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: (2)"Haleluya!
Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
(3)
"Amin, Haleluya."
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
(4)
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
Tadi,
empat kali kuat dan teguh hati untuk menghadapi empat kali
penyesatan di seluruh dunia, menghadapi pencobaan-pencobaan
diseluruh dunia. Selanjutnya, empat kali kuat
dan teguh hati untuk menghadapi penyembahan palsu.
Kita harus tetap bertahan pada penyembahan yang benar, yaitu
menyembah YESUS Sang Raja, Mempelai Pria Surga dengan ‘Haleluya’.
Nanti di awan-awan sampai di surga, kita menyembah TUHAN dengan
suara ‘Haleluya’
Memang kelihatan sederhana, hanya kata
‘Haleluya’ tetapi ini merupakan perbedaan tegas antara kita yang
diangkat di awan-awan dengan yang ketinggalan di bumi. Yang diangkat
di awan-awan menyembah TUHAN dengan ‘Haleluya’ sampai di surga,
tetapi yang ketinggalan mengeluarkan ‘suara erangan’ Jadi
pengajaran tentang nikah, tentang iman dsb, tidak boleh berkata:
‘ini hanya berbeda sedikit saja, tidak apa-apa’ Perbedaan yang
sedikit (tidak cocok dengan alkitab sedikit saja) itu benar-benar
pemisahan yang tegas (yang besar) untuk selama-lamanya. Ini serius!
Kita harus kuat teguh hati dalam menghadapi penyesatan, pencobaan,
penyembahan palsu. Tetap dalam penyembahan yang benar dengan suara
‘Haleluya’ sampai kita nanti diangkat bersama-sama dengan
TUHAN.
Tadi, Yosua dipakai ke Kanaan. Kehidupan
yang kuat dan teguh hati, maka:
- akan
dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna).
Tugas kita yang dekat di Medan tanggal 29-31 Mei, nanti saya
bagikan formulir doa rantai, sebab ini butuh di doakan. Saya tadi
terima sms, ada empat puluh hamba TUHAN dari Malaysia yang akan
datang, ada tiga hamba TUHAN dari India juga akan datang di Medan.
Mari kita doakan sebab kita tidak tahu bagaimana nanti. Doa saja,
kegerakan besar akan terjadi. Bukan yang pandai, bodoh, kaya,
miskin, bukan! Tetapi yang kuat dan teguh hati, itulah yang dipakai
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- akan
terangkat di awan-awan yang permai bersama-sama dengan TUHAN untuk
selamanya. Dulu Yosua dengan kuat teguh
hati, membawa bangsa Israel ke Kanaan. Ini sekarang menunjuk
kegerakan Roh Kudus hujan akhir = pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna (Mempelai Wanita). Kanaan juga menunjuk Kanaan Samawi
(kerajaan surga). Jadi sampai kita diangkat di awan-awan bersama
dengan TUHAN selamanya = sampai masuk kerajaan surga.
Inilah
hasil pertama! Kalau imannya benar, dari mendengar, mengerti,
percaya-yakin sampai mempraktikan Firman (perbuatan iman), maka
hasilnya hidup karena iman.
- Yohanes
20: 30,
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata
murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
Ayat
30: ‘tanda
lain’:
itulah tanda mujizat.
Hasil kedua:
terjadi
mujizat.
Dalam
Injil Yohanes terdapat delapan mujizat, yang terbagi dalam empat
kelompok yaitu:
- kelompok
I
- Mujizat
pertama (Yohanes 2 ‘perkawinan Kana’): tidak ada anggur
menjadi ada anggur.
- mujizat
kedelapan (Yohanes 21): tidak ada ikan menjadi ada ikan.
- kelompok
II
- mujizat
ke-2 (Yohanes 4): kesembuhan anak pegawai istana yang sudah sakit
(hampir mati).
- mujizat
ke-7 (Yohanes 11): Lazarus yang sudah mati, dibangkitkan.
- kelompok
III
- mujizat
ke-3: penyembuhan orang lumpuh di kolam Betesda. Mujizat ke-3 =
mujizat ke-6.
- mujizat
ke-6 (Yohanes 9): orang buta sejak lahir disembuhkan.
- kelompok
IV
- mujizat
ke-4 (Yohanes 6): YESUS memberi makan lima ribu orang.
- mujizat
ke- 5: YESUS berjalan diatas air.
Inilah
kedelapan mujizat yang sempat dicatat dalam Injil Yohanes (yang lain
tidak dicatat). Tujuannya adalah supaya kita percaya (hidup karena
iman atau hidup karena Firman) dan supaya terjadi mujizat. Nanti di
rumah kedelapan mujizat ini dibaca lagi. Ini semuanya tergantung
kepada iman. Kita tidak dapat mempelajari semuanya sekarang ini,
tetapi pada kesempatan kali ini, kita hanya mempelajari mujizat yang
kedelapan (mujizat yang terakhir).
Yohanes
21: 3-6, 11,
3.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan."
Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak
menangkap apa-apa.
4.
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi
murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
5.
Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
6.
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah
kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka
menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena
banyaknya ikan.
11.
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh
ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan
sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
TUHAN
mengijinkan murid-murid (kita) tidak menangkap apa-apa (gagal
total), maksudnya adalah supaya mereka mengalami mujizat, bukan
supaya hancur. Mungkin diijinkan sesuatu yang tidak enak, sakit
dsbnya, tujuannya adalah supaya mengalami mujizat, sebab itu jangan
mengomel dan salah paham kepada TUHAN.
Bagaimana
mujizat itu dapat terjadi? Saat kita
mengalami pencobaan, kegagalan dll merupakan kesempatan
seluas-luasnya untuk kita mendengarkan atau menerima Firman
pengajaran yang benar (Firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua).
Contoh Firman yang tajam pada ayat yang kelima, sudah
capek, semalam-malaman menangkap ikan tetapi tidak mendapat apa-apa.
Lalu ditanya: ‘kamu punya ikan?’ Semestinya mereka dapat
mengamuk. Coba, kalau sudah belajar setengah mati, kemudian hasil
ulangannya jelek. Lalu ada teman yang bertanya: ‘berapa nilainya?’
Jawabannya tidak mungkin senyum, pasti ‘tidak perlu bertanya!!!
Tetapi kalau nilainya bagus, temannya belum sempat tanya, kertas
ujiannya sudah ditunjuk-tunjukkan. Pedang Firman itu tajam, untuk
menyucikan perasaan. Murid-murid sudah gagal, ditanya lagi: ‘ada
ikan’ Inilah penyucian perasaan.
Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan:
- menyucikan
perasaan kita. Perasaan daging contohnya:
marah-marah, saat ditanya: ‘apa ada ikan’ Itu bukan urusanmu,
urus dirimu sendiri. Kalau sudah disucikan oleh Firman, maka bisa
jujur, seperti murid-murid menjawab pertanyaan TUHAN: ‘tidak ada
TUHAN (aku memang gagal)’ Inilah menerima penyucian Firman.
- menyucikan
pikiran kita. Contohnya pada ayat 6:
murid-murid semalam-malaman gagal menangkap ikan ditempat yang
dalam. Ini waktunya sudah tepat malam hari, tempatnya sudah tepat,
sudah berdasarkan pengalaman, tetapi gagal. Lalu diperintahkan
menebarkan jala, siang hari di pantai (waktu dan tempatnya tidak
tepat). Inilah penyucian pikiran atau logika. Tadi, sekolah Minggu
saja tahu (padahal bukan nelayan) kalau dipantai itu banyak
orangnya dari pada ikannya.
Seringkali,
Firman TUHAN itu tidak cocok dengan logika (tidak sesuai dengan
pikiran kita), mustahil bagi kita. Kalau pikiran mau disucikan, maka
kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman yang mustahil dan kita
mendapatkan kuasa untuk menghapus kemustahilan. Contohnya: Abraham
diperintahkan oleh TUHAN untuk menyerahkan anaknya sendiri. Ini
Firman yang mustahil! Mana ada orang yang seperti itu? Hanya orang
yang percaya saja. Pikiran disucikan, sehingga pikiran kita
sungguh-sungguh menjadi pikiran Firman (pikiran iman). Jangan
menggunakan pikiran logika, tetapi gunakan iman!
Pikiran
Firman (pikiran iman) = taat dengar-dengaran (ayat 6 ‘Lalu
mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena
banyaknya ikan’).
Jangan merasa lebih pandai dari TUHAN (dari Firman)! Kalau kita
merasa lebih pandai dari TUHAN, maka kita tidak akan pernah
mengalami mujizat. Contohnya: saat diperintahkan: ‘tebarkanlah
jalamu’ Dijawab: ‘tidak bisa, kalau menurut ilmu, menebarkan
jala siang hari dan di tepi pantai tidak akan bisa’. Biarpun tidak
sesuai dengan pikiran (menurut manusia tidak bisa): ‘yang penting
iman dan taat’ dan terjadi mujizat.
Ay 11, ditangkap
‘seratus
lima puluh tiga ekor banyaknya’
Angka
153 jika dijumlahkan: 1+5+3 = 9. Angka 9 merupakan angka kasih
karunia = angka belas kasih anugerah TUHAN yang besar, yang tidak
pernah habis-habis, yang selalu baru, yang lebih besar dari apapun
juga. Jika kita mendengarkan Firman sampai taat dengar-dengaran,
maka kita hidup di dalam Tangan kasih karunia anugerah TUHAN dan
akan terjadi mujizat-mujizat (baik mujizat rohani ataupun jasmani)
dalam hidup kita. Langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat
(kita selalu mengalami langkah mujizat). Itulah buktinya kita hidup
di dalam Tangan TUHAN!
Jika saat ini dalam keadaan gagal dll,
jangan putus asa, jangan kecewa, sebab ada maksud TUHAN supaya kita
mengalami mujizat. Kalau diijinkan apa saja terjadi dalam hidup kita
(yang tidak enak, gagal), yakinlah pada saat ini bahwa sinar
kemuliaan (kuasa paskah) mengubahkan iman kita menjadi iman yang
benar dan kita akan mengalami mujizat dari TUHAN. Merayakan paskah
malam hari ini, biarlah kita hidup di dalam Tangan anugerah TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Terjadi
mujizat-mujizat yaitu:
- mujizat
secara jasmani:
- ‘dari
tidak ada ikan menjadi ada ikan’, ini berarti ada pemeliharaan
TUHAN. Bukan dari sedikit menjadi banyak, tetapi dari tidak ada
menjadi ada. Apalagi yang sudah punya sedikit, pasti bisa! Mujizat
jasmani dari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan
kita.
- ‘dari
mustahil menjadi tidak mustahil’ untuk menolong, menyelesaikan
segala masalah kita yang mustahil. Masalah apa saja; masalah
penyakit, masalah ekonomi, dll bisa diselesaikan oleh TUHAN.
- ‘yang
gagal menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.
- mujizat
secara rohani
(mujizat terbesar): terjadi keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia yang sama mulia dengan YESUS (manusia rohani seperti
YESUS), yaitu manusia yang mempunyai sembilan buah-buah Roh. Kita
berubah = berbuah.
Mari,
kita hidup dalam tangan belas kasih TUHAN, tangan anugerah TUHAN dan
mujizat-mujizat akan terjadi dalam hidup kita. Dia selalu berbelas
kasihan atas kehidupan kita semua. Yang berbeban berat dll, TUHAN
selalu berbelas kasih. TUHAN menyatakan uluran tangan anugerah-Nya
kepada kita untuk mengadakan mujizat pada malam hari ini. Mujizat
jasmani terjadi, mujizat rohani juga terjadi.
Galatia
5: 22, 23,
22.
Tetapi buah Roh ialah: (1)kasih,
(2)sukacita,
(3)damai
sejahtera, (4)kesabaran,
(5)kemurahan,
(6)kebaikan,
(7)kesetiaan,
23.
(8)kelemahlembutan,
(9)penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sembilan
buah-buah Roh, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
- kasih,
suka cita, damai sejahtera: tabiat ALLAH Bapa = gambar ALLAH Bapa,
- kesabaran,
kemurahan, kebaikan: tabiat anak ALLAH (YESUS) = gambar anak ALLAH,
- kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri: tabiat ALLAH Roh Kudus = gambar
ALLAH Roh Kudus.
Jadi
kesembilan buah Roh merupakan sifat dari ALLAH Tritunggal (gambar
ALLAH Tritunggal), ini berarti kita kembali kepada gambar dan teladan
ALLAH Tritunggal. Dulu manusia diciptakan menurut gambar dan teladan
ALLAH Tritunggal, tetapi karena dirusak oleh dosa, maka hilang gambar
dan teladan ALLAH Tritunggal dan telanjang. YESUS sudah mati dan
bangkit untuk mengembalikan kita kepada gambar dan teladan ALLAH
Tritunggal = kembali kepada kemuliaan TUHAN (kembali sama mulia
dengan TUHAN). Semoga kita mengerti makna dalam merayakan paskah hari
ini.
Kuasa
kebangkitan adalah sinar kemuliaan yang membaharui kita (manusia
daging); mulai dari iman. Jangan sampai salah tentang iman! Iman dari
melihat dibaharui menjadi iman yang benar karena mendengarkan Firman
sampai dengar-dengaran, sehingga terjadi mujizat-mujizat (kita hidup
dalam Tangan belas kasih TUHAN).
Kalau
ada kegagalan, persoalan, sesuatu yang sulit, mustahil, jangan putus
asa! Kalau karena kesalahan, harus minta ampun, tetapi ingat berita
paskah; jika TUHAN ijinkan sesuatu terjadi pada kita, supaya kita
mengalami mujizat-mujizat dari TUHAN. Mujizat jasmani terjadi; tidak
ada menjadi ada, yang gagal menjadi berhasil, yang mustahil menjadi
tidak mustahil. Mujizat rohani juga terjadi; mempunyai sembilan buah
Roh = kita dikembalikan kepada Gambar dan Teladan TUHAN (kepada
kemuliaan TUHAN) = kita menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk
menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai.
Terjadi paskah yang terakhir, kita akan keluar dari bumi ini untuk
menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan yang permai dan kita
bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Jangan
hidup dari mana-mana, tetapi hiduplah dari iman! Hidup dalam Tangan
anugerah TUHAN. Perjamuan suci merupakan anugerah TUHAN yang
terbesar, biarlah ini mengadakan mujizat ditengah-tengah kita
semuanya.
TUHAN memberkati kita.1