Kita
berada dalam Kitab Wahyu 1: 16. Rangkaiannya dari Wahyu 1: 13-16, ini
tentang empat macam penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan:
- Ay
13, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam
Besar,
- Ay
14, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja
diatas segala raja,
- Ay
15, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang
Adil,
- Ay
16, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai
Pria Surga (ini yang sedang kita pelajari) = suami = kepala.
Sedangkan kita sebagai Mempelai Wanita = tubuhnya = isteri.
Wahyu
1: 16,
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Inilah
penampilan pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga,
yang ditandai dengan:
- ‘di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang’
Dia sebagai Mempelai Pria Surga, Tangan Kanan-Nya memegang tujuh
bintang. Ini sudah dipelajari.
- ‘dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
Ini sudah beberapa kali dibahas dan sekarang ini masih dibahas lagi.
- ‘wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik’
Kita
masih mempelajari tanda ke dua yaitu ‘
dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
Ini mengingatkan kita dengan apa yang keluar dari mulut Allah? Itulah
Firman. Dalam Matius 4: 4, TUHAN bicara soal makanan. Waktu YESUS
berpuasa 40 hari 40 malam, Ia dicobai oleh setan, salah satu
pencobaannya adalah soal makanan ‘
jadikanlah
batu menjadi roti’.
Tetapi TUHAN juga menjawab soal makanan. Jadi Matius 4: 4, ada
kaitannya dengan ‘
dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
Matius
4: 4,
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Ay
4 => ‘
Manusia hidup bukan
dari roti saja’ =>
roti ini merupakan makanan jasmani (dari rumput-rumputan). Kalau kita
makan padi (beras), tetapi mereka makan gandum. Ini juga sejenis
rumput-rumputan. Jika manusia hanya makan rumput-rumputan, nanti
hidupnya akan seperti rumput yang kering dan binasa.
Tetapi
TUHAN juga menunjukkan makanan yang lainnya.
‘
tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah’
=> tadi tanda ke dua ‘
dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
Jadi dari mulut TUHAN keluar Firman. Inilah makanan rohani!
Jadi
setan hanya menunjukkan manusia tentang makanan jasmani, itulah roti
dari rumput-rumputan (padi, gandum), sehingga nasib manusia hanyalah
seperti rumput yaitu kering dan dibakar (binasa). Tetapi TUHAN
menunjukkan makanan rohani itulah Firman ALLAH yang keluar dari Mulut
ALLAH. Jadi makanan rohani adalah Firman ALLAH.
Ada
dua macam makanan rohani yaitu:
- Susu
= Firman
penginjilan (Firman ALLAH dalam bentuk penginjilan)
= injil
keselamatan (Efesus 1: 13)
= Kabar
Baik.
Susu =
Firman penginjilan =
injil keselamatan =
Kabar Baik, yaitu
injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali ke
dunia, untuk menyelamatkan manusia berdosa.
- Makanan
keras =
cahaya
injil kemuliaan Kristus (2 Korintus 4: 3, 4)
= Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Ibrani 4: 12)
= Kabar
Mempelai.
Inilah ‘sebilah
pedang tajam yang keluar dari mulut YESUS’
Tetapi
masih ada makanan keras = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
(bukan lagi YESUS yang lahir menjadi bayi) = Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
= Kabar Mempelai, yaitu
injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS ke dua kali dalam
kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, Raja, untuk menyucikan dan
menyempurnakan kehidupan kita semuanya.
Jadi
ada Kabar Baik, tetapi ada juga Kabar Mempelai. Ada susu untuk
bayi-bayi, anak kecil, tetapi ada juga makanan keras untuk kehidupan
yang kerohaniannya dewasa di dalam TUHAN. Inilah dua macam makanan
rohani. Semoga kita dapat mengerti.
Karena
ada dua macam makanan rohani, maka
pertumbuhan
rohani juga ada dua macam:
- Pertumbuhan
secara kuantitas (jumlah).
Contohnya: dari 1 menjadi 2, dari 2
menjadi 3, dari 3 menjadi 4 dan seterusnya. Tubuh Kristus ini ada
jumlahnya. Contohnya:
- seperti
jari ini jumlahnya lima. Kalau jari kita jumlahnya hanya tiga
(maaf), berarti tidak sempurna. Jadi jumlahnya harus memenuhi juga.
- telinga
jumlahnya ada dua. Kalau hanya satu, berarti tidak sempurna. Jadi
jumlah ini penting dan menentukan juga.
Pertumbuhan
secara kuantitas (jumlah) merupakan hasil
dari pekerjaan injil keselamatan/susu/Kabar Baik, yaitu
memanggil orang-orang berdosa (diluar YESUS) untuk percaya YESUS dan
diselamatkan. Misalnya: dipanggil satu orang, dipanggil lagi, tambah
dua orang. Dipanggil lagi, tambah tiga orang. Jadi jumlah anggota
Tubuh Kristus bertambah sampai genap jumlahnya. Seperti jari tangan
jumlahnya lima, harus genap lima. Telinga jumlahnya dua, harus genap
dua. Tangan jumlahnya dua, harus genap dua.
Inilah tugas
kita. Sekarang ini kita diingatkan, di dalam rumah tangga kita,
kalau ada orang siapapun dia; mungkin keluarga kita, ada yang kos di
rumah kita dan dia belum percaya YESUS. Ini bukan suatu kebetulan,
TUHAN mau memakai kita untuk menambah jumlah. Mari kita bersaksi
tentang injil supaya dia percaya, diselamatkan, sampai jumlah
anggota Tubuh Kristus bertambah-tambah sampai genap. Semoga kita
dapat mengerti.
Dalam perjanjian lama, mari kita lihat
pertumbuhan gereja/anak-anak TUHAN. Kita belajar pertumbuhan dari
bangsa Israel. Inilah pertumbuhan secara kuantitas (jumlah) dalam
perjanjian lama.
Keluaran
1: 1, 2, 5, 7,
1.
Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama
dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
2.
Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda;
5.
Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa.
Tetapi Yusuf telah ada di Mesir.
7.
Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka
bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri
itu dipenuhi mereka.
Ay
2 => semua disebutkan sampai dua belas.
Ay 5 => ‘Seluruh
keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa’
=> dari dua belas menjadi tujuh puluh jiwa.
Pertumbuhan
bangsa Israel, dimulai dari Yakub => dua belas anak menjadi tujuh
puluh jiwa sampai tak terbilang jumlahnya (tak terhingga). Dalam
perjanjian baru, pertumbuhan gereja dimulai dari YESUS => dua
belas murid (memanggil dan memilih dua belas murid-murid), kemudian
menjadi tujuh puluh murid (mengutus tujuh puluh murid) sampai
jumlahnya menjadi tak terhingga sampai dengan sekarang.
Mulai
dari seratus dua puluh orang di loteng Yerusalem. Petrus berkhotbah,
lalu bertambah menjadi tiga ribu orang. Kemudian Petrus berkhotbah
lagi, bertambah menjadi lima ribu orang, bertambah sampai sekarang
sudah tidak terhingga lagi jumlahnya. Jadi pertumbuhan dari bangsa
Israel dan pertumbuhan gereja itu sama.
Tanda
orang yang dipanggil (tanda keselamatan) adalah
- percaya
atau iman kepada YESUS sebagai satu-satunya Juruselamat. Seperti
gereja ini juga ada pintu gerbangnya. Dalam tabernakel ini menunjuk
masuk pintu gerbang. Dulu Musa naik ke gunung Sinai, dia melihat
surga. Lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat surga di bumi,
itulah tabernakel = kemah suci (mulai Keluaran 25). Ini merupakan
gambaran pengikutan kita kepada TUHAN sekarang ini, di manakah kita
sekarang ini? Surga sudah dibuat oleh Musa di dunia ini, itulah
tabernakel (kemah suci). Dulu memang dibuat secara jasmani, tetapi
sekarang sudah hancur, tetapi sekarang dalam arti rohani; bagaimana
posisi kita di surga? Itu sebabnya kita jangan bimbang lagi, sebab
hanya satu itulah YESUS. Saya sudah mengatakan => ‘pintu
gerbang kalau catnya berbeda, sudah beda masuknya’ Jadi jangan
bilang => ‘sama saja, cuma beda sedikit, gemboknya saja yang
beda’ Kalau gemboknya beda, maka pintunya sudah berbeda. Iman itu
betul-betul hanya satu, jadi jangan main-main, nanti akan salah
masuk dan tidak pernah bertemu lagi. Contohnya: tadi kamu masuk
pintu yang mana? ‘Gemboknya yang panjang’ Bukan, gembok yang
pendek ini. Cuma selisih panjang pendek saja itu sudah berbeda.
Soal rohani itu seperti ilmu pasti. Berbeda rumus sedikit saja; C
kuadrat, tetapi lupa kuadratnya itu hasilnya sudah jauh. Kalau ilmu
pasti, kita percaya, tetapi kalau iman seringkali => ‘tidak
apa-apa, sama saja’ Seharusnya kita lebih percaya, sebab ini
lebih pasti daripada ilmu pasti.
- bertobat,
dalam tabernakel menunjuk mezbah korban bakaran. Bertobat adalah
berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN (mati terhadap
dosa).
- baptisan
air, dalam tabernakel menunjuk kolam pembasuhan.
- baptisan
Roh Kudus, dalam tabernakel menunjuk pintu kemah (pintu kedua).
Inilah
tanda keselamatan! Orang yang tadinya berdosa (diluar surga),
dipanggil untuk masuk surga. Baptisan air dan baptisan Roh Kudus =
lahir baru dari air dan Roh, supaya kita mendapatkan hidup baru
(hidup surgawi) yaitu hidup dalam kebenaran. Itulah kita sudah
berpindah, tadinya kita manusia berdosa (berbuat dosa, pikiran
dosa), sekarang dipanggil oleh Firman penginjilan untuk percaya
YESUS, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus = lahir baru,
sehingga menghasilkan hidup baru itulah hidup dalam kebenaran. Itu
berarti sudah selamat = sudah masuk halaman kerajaan surga (masuk
dalam halaman tabernakel). Hidup benar itu selamat dan diberkati
oleh TUHAN. Kalau tidak benar berarti tidak selamat. Orang yang
diluar surga, itu tidak benar semuanya. Contohnya: ktp nya saja
tidak benar, semuanya tidak benar. Mari, kita sekarang dipanggil,
sehingga dapat hidup benar, selamat dan diberkati sampai ke anak
cucu.
Mazmur
37: 25, 26,
25.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah
kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta
roti;
26.
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak
cucunya menjadi berkat.
Ay
25 => ‘Dahulu
aku muda, sekarang telah menjadi tua’
=> inilah pengalaman raja Daud yang tetap.
‘tetapi
tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan’
=> bukan orang yang kaya atau miskin, tetapi orang yang benar
tidak pernah ditinggalkan.
Jadi
orang benar, diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi
orang lain. Inilah kehidupan yang selamat; dari gelap dipanggil oleh
TUHAN masuk dalam kerajaan surga yang terang. Tetapi kita harus
hati-hati sebab ada ayat mengatakan => ‘banyak
dipanggil, sedikit yang dipilih’ Oleh
sebab itu masih ada pertumbuhan yang kedua. Karena makanannya dua
macam; susu dan makanan keras, maka pertumbuhannya harus dua.
- Pertumbuhan
secara kualitas.
Mohon maaf, saya selalu memberikan
contoh yang mudah-mudah: jumlahnya sudah genap ada lima jari, tetapi
kualitas dari jari itu hanya setengah, ini tidak sempurna juga!
Jumlahnya sudah banyak, dahsyat, luar biasa, tetapi kualitasnya
hanya setengah, ini juga tidak sempurna (tidak memenuhi syarat).
Jumlahnya harus memenuhi syarat, tetapi kualitasnya juga harus
memenuhi syarat.
Pertumbuhan secara kualitas, ini yang
seringkali tidak diajarkan. Yang sering diajarkan di gereja hanya
sampai pertumbuhan kuantitas; percaya, bertobat, baptisan,
diberkati, itu luar biasa. Sudah sampai disitu saja, padahal ada
ayat mengatakan => ‘banyak dipanggil,
sedikit dipilih’ Jadi harus masuk
pertumbuhan yang ke dua.
Pertumbuhan secara kualitas
merupakan hasil dari pekerjaan Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/sebilah pedang
tajam yang keluar dari mulut YESUS sebagai Mempelai Pria Surga/Kabar
Mempelai, yaitu memilih orang-orang yang
sudah selamat untuk disucikan sampai dengan sempurna, tidak bercacat
cela (kualitasnya sama dengan YESUS) dan kita menjadi Mempelai
Wanita surga. Kalau dipilih, berarti tidak semua menerimanya.
Mungkin karena tidak mau => ‘ini terlalu tajam, terlalu
lama’
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dan kita sebagai
Mempelai Wanita Surga. Oleh sebab itu disebut Kabar Mempelai. Tadi
disebut Kabar Baik; orang berdosa yang semestinya dihukum dan
binasa, tetapi dipanggil oleh TUHAN, diselamatkan dan diberkati. Ini
baik sekali! Tetapi belum cukup sebab ‘banyak
dipanggil, sedikit dipilih’ Jadi harus ada
Kabar Mempelai, supaya kualitas kita menjadi sama dengan YESUS.
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga, berarti kita sebagai Mempelai
Wanita Surga. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
ada panggilan, ada juga pilihan. Ada pertumbuhan kuantitas (jumlah)
itulah panggilan dan ada pertumbuhan kualitas (kesempurnaan) itulah
pilihan. Jadi hanya orang yang dipilih, sebab ada banyak orang
mendengarkan Firman malah mengamuk => ‘baca ayat satu kali, dua
kali, tiga kali masih senang. Empat kali, lima kali, alkitabnya
ditutup’ Banyak yang seperti ini, tidak mau! Apalagi kalau
Firmannya menunjuk dosa-dosanya, akan langsung marah, malah tidak
jarang yang langsung keluar. Biarlah sekarang ini, kita memenuhi dua
kriteria ini yaitu dipanggil dan dipilih.
Lukas
6: 13,
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu
memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Ay
13 => ‘
Ketika hari siang, Ia
memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka
dua belas orang’ =>
banyak yang datang karena dipanggil, tetapi yang dipilih hanya
dua belas orang saja. Inilah pertumbuhan kuantitas dan kualitas.
‘
yang
disebut-Nya rasul’ =>
diberikan jabatan rasul. Dari murid-murid (setelah dipilih 12 orang),
maka mereka menjadi rasul.
Biarlah
sekarang ini, kita menerima panggilan (Firman penginjilan), sampai
selamat dan diberkati. Tetapi jangan puas dulu sebab masih harus
menerima Firman pengajaran untuk dipilih oleh TUHAN. Gereja yang
bertumbuh (secara kuantitas dan kualitas) ditandai dengan angka dua
belas dan tujuh puluh = gereja yang dipanggil, dipilih dan diberikan
jabatan pelayanan = diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja = diutus
atau dipakai oleh TUHAN terutama dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Inilah gereja yang bertumbuh baik secara
kuantitas dan kualitas. Angka dua belas dan tujuh puluh itu menunjuk
angka pengutusan. YESUS mengutus dua belas murid dan tujuh puluh
murid.
Gereja
yang bertumbuh, dilihat berapa yang menjadi imam dan raja. Itulah
ukurannya! Oleh sebab itu jangan menganggur, kalau tidak dipakai oleh
TUHAN dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka dipakai oleh setan dalam
pembangunan Babel. Ini tidak ada pilihan lain! Biarlah kita menerima
panggilan TUHAN (hidup benar, selamat, diberkati), tetapi kita juga
menerima pilihan dari TUHAN (pedang Firman yang menyucikan), sampai
kita diangkat menjadi imam dan raja (mempunyai jabatan pelayanan).
Semoga kita dapat mengerti.
Gereja
(kehidupan Kristen) yang bertumbuh itu sampai menjadi imam dan raja.
Saudara yang belum melayani dengarkanlah Firman TUHAN. Mulai dari
dengarkan panggilan TUHAN; kalau belum percaya YESUS dengan
sungguh-sungguh => ‘masih ada jalan lain’ Mari percaya Satu
Pribadi saja (satu pintu gerbang) itulah YESUS Satu-satunya
Juruselamat, tidak ada yang lain. Setelah itu bertobat, membuang
dosa. Setelah itu jangan ragu-ragu untuk masuk baptisan air dan
baptisan Roh Kudus, sehingga mengalami hidup baru (hidup benar).
Inilah mulai menerima panggilan!
Sesudah
itu hidup suci, kita menerima pedang Firman, sedikit demi sedikit
kita disucikan, satu waktu pasti diberikan jabatan pelayanan. Saya
tidak pernah menyuruh untuk melayani, biarkan Firman yang bekerja,
sampai benar-benar TUHAN yang memberikan jubah (jabatan pelayanan)
kepada kita, sehingga pertumbuhan kita sungguh-sungguh memadai.
Jabatan
pelayanan itu bermacam-macam, ada yang tidak kelihatan seperti tim
doa, tetapi bersungguh-sungguh. Saya seringkali mengibaratkan,
misalnya: kalau ibadahnya mulai jam enam kurang seperempat, zangkoor
menyanyinya kira-kira jam setengah tujuh. Tidak mungkin zangkoor
menyanyinya jam sembilan, nanti bisa menyanyi sendiri. Demikian juga
dengan tim doa, tidak sembarangan dan ada waktunya untuk berdoa
kepada TUHAN. Harus disiplin juga sekalipun tidak kelihatan. Mari
semuanya tertib dan teratur dalam melayani TUHAN. Kita
sungguh-sungguh bertanggung jawab dihadapan TUHAN.
Banyak
yang menjadi imam dan raja, itulah gereja yang bertumbuh baik secara
kuantitas dan kualitas = diutus atau dipakai oleh TUHAN dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus apapun jabatannya; ada yang
mengepel gereja (tidak kelihatan juga), kolekte, dan sebagainya.
Semuanya dipakai dan semuanya bertumbuh. Semoga kita dapat mengerti.
Dimana
tempat dari imam? Gereja yang bertumbuh itu tempatnya dimana? Kalau
bertumbuh, gembala dan jemaat ada dimana? Imamat 21: 12, judulnya
adalah ‘kudusnya para imam-imam’
Imamat
21: 12,
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan Dilanggarnya
kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan
bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Ay
12 => ‘
ia’ = imam.
‘
tempat
kudus’ = menunjuk
ruangan suci dari tabernakel. Setelah dari halaman, berpindah untuk
masuk ke ruangan suci.
Tempatnya
para imam dan raja = tempatnya gereja yang bertumbuh (kehidupan yang
bertumbuh rohaninya) yaitu di ruangan suci. Tadi dari halaman, lalu
masuk pintu kemah (pintu ke dua) dan berada didalam ruangan suci.
Nanti ada juga ruangan maha suci (kesempurnaan). Itulah kerajaan
surga, tidak sulit dan praktis (langsung bisa dipraktikkan) =>
‘saya masih dimana?’ Kalau hidupnya belum benar, berarti belum di
halaman. Biarpun sudah bertahun-tahun menjadi orang Kristen, gembala,
kalau tidak benar, berarti berada di luar halaman. Harus benar,
itulah masuk ke halaman. Sesudah itu menjadi imam dan raja (punya
jabatan pelayanan), tempatnya sudah berpindah naik satu tingkat =
berada di ruangan suci.
Ruangan
suci = tempat kudus = kandang penggembalaan. Dulu di dalam ruangan
suci terdapat tiga macam alat, sekarang alat-alat itu sudah hancur
semuanya. Kalau mau membuatnya, mahal sekali. Pelita emas terbuat
dari 34 kg emas, ini berapa harganya? Tiga macam alat dalam ruangan
suci, sekarang dalam arti rohani menunjuk ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok:
- pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (biasanya hari Minggu). Ini
persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
- meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan
suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran
dan Kurban Kristus. Ini diulang-ulang, supaya mantap dan tahu dimana
posisi kita sekarang. Sebagai pengikut TUHAN, pelayan TUHAN, hamba
TUHAN, posisi kita di surga itu dimana? Lewat tabernakel ini sangat
jelas.
- mezbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan
dengan ALLAH Bapa didalam kasih-Nya.
Mengapa
kita harus bertekun dalam tiga macam ibadah? Karena kita terdiri dari
tubuh, jiwa, roh. Jika kita bertekun dalam tiga macam ibadah (kandang
penggembalaan), maka tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada ALLAH
Tritunggal, sehingga setan tidak dapat menjamah atau menjatuhkan.
Tetapi kita selalu merasakan jamahan Tangan TUHAN. Dalam kesaksian
tadi sangat jelas. Dulu, dijamah setan => ‘ingin ini, ingin ini’
Tetapi setelah tekun dalam tiga macam ibadah dan dijamah TUHAN,
keinginannya/kerinduannya hanya satu yaitu untuk beribadah saja dan
jangan terhalang. Jabatan lebih tinggi, otomatis gaji juga lebih
besar, tetapi masih mendahulukan TUHAN. Itulah bukti bahwa setan
tidak dapat menjamah. Seringkali kita ini merasa bahwa semuanya
adalah berkat, tidak demikian! Kalau yang kita terima berkat, maka
itu akan mendekatkan kita kepada TUHAN. Kalau kita menerima sesuatu
(pekerjaan dsb), tetapi nanti malah jauh dari TUHAN, itu bukan berkat
melainkan godaan. Oleh sebab itu mari kita masuk dalam kandang
penggembalaan.
Jadi
setiap imam dan raja (hamba TUHAN, pelayan TUHAN), mulai dari
gembala, penyanyi dsb, harus tergembala. Mengapa harus tergembala
(tekun dalam tiga macam ibadah pokok)? Ini berkaitan dengan gereja
yang bertumbuh. Banyak kali kita bangga-bangga dengan jumlah, kalau
ibadah hari Minggu sekian ribu yang datang. Nanti saat pendalaman
alkitab tinggal berapa? Ibadah doa penyembahan tinggal berapa?
Pertumbuhan gereja bukan hanya dilihat dari berapa ribu yang datang
saat ibadah hari Minggu. Jadi ukuran pertumbuhan gereja adalah
kuantitas dan kualitas. Kalau dilihat dari berapa ribu yang datang
ibadah hari Minggu, itu ukuran kuantitas saja, belum ada kualitas.
Tetapi kalau sudah berada didalam kandang penggembalaan, kita bisa
ukur pertumbuhan kuantitas dan kualitas. Apakah gereja itu bertumbuh
atau tidak? Apakah kehidupan kita bertumbuh atau tidak? Semoga kita
dapat mengerti.
Mengapa
harus tergembala (tekun dalam tiga macam ibadah pokok)?
- Imamat
21: 12,
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya
kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang
menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah
TUHAN.
Hamba TUHAN
(imam-imam) yang berada di ruangan suci yang memang sakit bagi
daging, tetapi kita sedang dikhususkan.
Yang pertama:
kita
dikhususkan,
artinya kita disucikan dan diurapi Roh Kudus (tidak melanggar
kesucian dan selalu ada minyak urapan), sehingga:
- kita
menjadi Biji Mata TUHAN sendiri. Bagian tubuh kita dari luar, yang
paling khusus adalah mata. Semua organ-organ yang lemah (jantung
dsb), ada tulangnya atau pelindungnya, sedangkan biji mata tidak
ada tulang yang melindunginya. Inilah kita menjadi Biji Mata TUHAN
yang dipelihara dan dilindungi secara khusus oleh TUHAN, sampai
sebutir pasirpun tidak boleh masuk. Jika kita masuk dalam ruangan
suci (tergembala dengan sungguh-sungguh), maka kehidupan kita
menjadi begitu khusus kehidupan.
- kita
diberikan karunia-karunia khusus (kemampuan ajaib dari Roh Kudus),
sehingga kita mendapatkan tugas khusus dari TUHAN, terutama untuk
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Ini luar biasa!
Di sekolah, seringkali ada kelas khusus (kelas yang pandai atau
yang paling bawah). Mari kita akan dikhususkan untuk menjadi Biji
Mata TUHAN. Didalam Kisah rasul 13: 2, rasul Paulus juga pernah
dikhususkan. Inilah karunia khusus, pelayanan (tugas)
khusus.
Kisah
Para Rasul 13: 2, 5
2.
Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada TUHAN dan berpuasa,
berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus
bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
5.
Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam
rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka
sebagai pembantu mereka.
Tugasnya
adalah memberitakan Firman di rumah ibadah. Ini berarti
memberitakan Firman kepada orang Kristen (memberitakan Kabar
Mempelai). Yang mendengar Firman ini adalah orang yang sudah
selamat, untuk ditingkatkan lagi (membawa orang yang selamat masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna).
‘Yohanes
menyertai mereka sebagai pembantu mereka’
= ada juga tugas khusus membantu. Yohanes yang dimaksudkan dalam
ayat ini, bukan rasul Yohanes yang pernah berada di pulau Patmos,
tetapi Yohanes Markus. Markus (injil Markus) namanya adalah Yohanes
Markus.
Yohanes ini menjadi pembantu (hamba), mungkin yang
membawa kopernya, mempersiapkan sesuatu. Nanti persekutuan di
Surabaya, ada yang mempersiapkan akomodasi, hamba-hamba TUHAN yang
datang ditampung, lalu ditempatkan dimana. Ada yang menyetir
(mengangkut hamba-hamba TUHAN). Ada juga membantu dibidang
konsumsi, bendahara dan sebagainya. Inilah sebagai pembantu atau
hamba semuanya.
Sekalipun Yohanes Markus hanya sebagai
pembantu (disebutkan membantu saja), tetapi karena dia tekun
(sungguh-sungguh dikhususkan oleh TUHAN), akhirnya ia dipercayakan
untuk menuliskan Injil Markus yang menampilkan YESUS sebagai Hamba
(sebagai pelayanan). Ini tidak rendah! Mari, ada tempat-tempat
khusus yang TUHAN berikan kepada kita. Semuanya sama saja dan akan
dipakai oleh TUHAN dalam pembangunan Tubuh Kristus. Kita juga
menjadi Biji Mata TUHAN. Semoga dapat mengerti.
- Lukas
10: 1, 3
Kemudian
dari pada itu TUHAN menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu
mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat
yang hendak dikunjungi-Nya.
3.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Yang
kedua: sebab
suasana pengutusan seperti anak domba ditengah-tengah serigala.
Kalau ada anak domba ditengah
serigala, siapa yang dapat menolong? Hanya gembala yang bisa
menolong, bukan rumput atau lainnya. Jadi kebutuhan domba itu
bukanlah rumput, tetapi gembala. Kalau kebutuhan domba rumput, air,
maka dia akan mencari-cari sendiri, tetapi saat musim kemarau akan
mati. Apalagi kalau menghadapi serigala, bukan hanya mati, tetapi
sampai habis tulang dan bulunya. Tetapi jika sudah mempunyai
gembala, mau kemarau atau tidak kemarau, rumput dan air akan tetap
ada. Kalau ada serigala, akan diusir oleh gembala.
Kebutuhan
mutlak seekor domba adalah gembala. Suasana pengutusan = suasana
penggembalaan. Jika kita sudah mantap dalam penggembalaan, pasti
diutus oleh TUHAN. Dari dulu saya tidak berani mau mengadakan
kebaktian di Surabaya, tetapi kalau domba-domba sudah mantap dalam
penggembalaan, bukan saya yang menentukan, tetapi TUHAN yang
menentukan. Mantap dulu dalam penggembalan, jika ada kelimpahan,
maka akan dibawa keluar, sehingga menjadi kebaktian antar
penggembalaan (kebaktian persekutuan). Semoga kita dapat mengerti.
Jika
imam-imam dan raja-raja tidak tergembala, akbatnya adalah
- Wahyu
12: 4,
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan
perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera
sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Akibat
pertama: sepertiga
diseret ekor naga.
Ekor
naga menunjuk:
- ajaran
palsu atau ajaran sesat.
- dosa
makan minum dan kawin mengawinkan. Maaf, diekor ular terdapat alat
reproduksi (kemaluan). Penginjil-penginjil yang dipakai oleh TUHAN,
tetapi tidak tergembala, tahu-tahu sudah hilang (jatuhnya pada dosa
seks, uang). Dosa makan minum dan kawin mengawinkan ini menjadi
satu dengan kikir dan serakah (dosa ikatan akan uang). Dosa makan
minum dan kawin mengawinkan (dosa kenajisan) = dosa kejahatan
(ikatan akan uang). Banyak yang jatuh disini! Demikian juga kalau
gembala-gembala tidak tergembala, akan jatuh juga. Pemain musik,
penyanyi yang tidak tergembala akan jatuh juga disini. Siapapun
kalau tidak ada gembala, tidak akan bisa bertahan.
- 1
Petrus 5: 8
8.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Akibat
kedua: ditelan
oleh mulut singa (setan).
Kalau tidak tergembala
(beredar-edar), akan ditelan oleh mulut singa. Semoga kita dapat
mengerti.
Ada
sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut YESUS, maksudnya supaya
ada makanan rohani yang benar (double) bagi kita; ada penginjilan
(susu) supaya kuantitas bertambah dan ada juga pedang tajam (makanan
keras) supaya kualitas bertambah (kesucian), sampai kita menjadi imam
dan raja. Inilah gereja yang bertumbuh! Tempat bertumbuh di ruangan
suci (kandang penggembalaan), disitulah kita dikhususkan menjadi biji
mata TUHAN dan diberikan tugas khusus (karunia khusus). Tidak boleh
iri hati! Seperti Yusuf setia dalam penggembalaan. Yang lain dicari,
tetapi tidak ada; katanya pergi ke Dotan tetapi tidak ada. Pergi ke
Sikhem tetapi tidak ada juga. Akhirnya yang mendapatkan jubah hanya
Yusuf. Yusuf ini hanya memperhatikan satu pokok saja, tidak kesana
kemari.
Ini
pelajaran dari dua gembala saya yang terakhir (bpk pdt In Juwono dan
bpk pdt Pong) => ‘hanya Satu Pokok saja’, akhirnya diberi
pakaian khusus. Memang banyak hamba TUHAN, tetapi yang diberikan
pakaian khusus adalah beliau berdua. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita kesana kemari, itu berarti tidak khusus, bahkan bisa hilang
(diseret oleh ekor naga atau ditelan mulut singa). Mari, kita mencari
yang khusus dan semuanya akan dipakai oleh TUHAN. Ada yang
memberitakan Firman, bersaksi, membantu dalam bidang apa saja. Pesan
dan doa dari beliau adalah supaya ‘kepercayaan TUHAN jangan sampai
dialihkan kepada orang lain’ Kita juga mulai dipercaya oleh TUHAN,
mari sungguh-sungguh dan tekuni. Kita semuanya dikhususkan oleh TUHAN
(menjadi Biji Mata TUHAN), jangankan ekor naga, mulut singa, satu
butir pasirpun tidak boleh mengganggu kita. Ini luar biasa! Semoga
kita dapat mengerti.
Jika
kita sudah dikhususkan (diangkat menjadi imam dan raja, diutus oleh
TUHAN), asalkan kita tergembala sungguh-sungguh, jangan takut
menghadapi singa, ekor naga, sebab TUHAN memberikan bekal pengutusan.
Setiap kita diutus oleh TUHAN, maka TUHAN memberikan bekal
pengutusan. Contohnya: orang di dunia ini saja mengerti, jika kita
diutus, maka sudah disediakan ongkosnya.
Demikian
juga TUHAN, Dia akan sediakan bekal pengutusan.
Markus
6: 6b-8,
6b.
Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
7.
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia
memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
8.
dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam
perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan,
uang dalam ikat pinggangpun jangan,
Ay
8 => ‘
jangan membawa apa-apa
dalam perjalanan mereka’
=> ini sudah dijamin oleh TUHAN.
Bekal
pengutusan yang diberikan TUHAN adalah tongkat = salib. Tongkat
ini sebagai tempat bersandar (sandaran). Jadi bekalnya bukanlah uang,
dsb, tetapi tongkat. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa
TUHAN memberikan bekal salib? Sebab salib merupakan senjata TUHAN
untuk menghentikan dosa. Jangan melayani TUHAN dan melayani dosa,
sebab itu harus membawa salib.
Praktik
salib adalah:
- 1
Petrus 4: 1, 2,
1.
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian,
--karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah
berhenti berbuat dosa--,
2.
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Praktik
pertama: sengsara
daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak ALLAH
(hidup dalam kebenaran).
Jadi salib adalah senjata untuk
mematikan dosa (menghentikan dosa). Bagaimana kita dapat melayani
TUHAN dan melayani dosa? Kalau melayani dua tuan tidak akan bisa.
Oleh sebab itu harus membawa tongkat. Kalau dosa anjing mau masuk,
tinggal pukul dengan tongkat (tidak mau dengan dosa anjing). Jadi
supaya kita fokus untuk melayani TUHAN dan tidak lagi melayani
dosa.
Saya beri perumpamaan, dosa itu beban (seperti
menggendong gula). Kalau khotbah, menyanyi sambil menggendong gula
satu kwintal, akhirnya tidak bisa. Inilah ibaratnya kalau kita
melayani TUHAN dan melayani dosa, sebab itu bawa tongkat, supaya
kita berhenti berbuat dosa.
- 1
Petrus 4: 12-14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Praktik
kedua: sengsara
daging tanpa dosa
= sengsara
daging karena Firman pengajaran yang benar
= sengsara
daging karena YESUS
= sengsara
daging karena pelayanan.
Sudah berhenti berbuat dosa, sekarang
ditingkatkan lagi. Ini sengsara daging, bukan karena berbuat dosa.
Contohnya:
- semuanya
menyontek, tetapi kita tidak menyontek, itulah sengsara daging
karena YESUS (pengajaran yang benar).
- semuanya
korupsi, tetapi kita tidak korupsi, itulah sengsara daging karena
YESUS (pengajaran yang benar).
- hari
Minggu besok ada Ujian Nasional, yang lain belajar di rumah, tetapi
kita masih beribadah di gereja => ‘lama lagi ibadahnya dan
belum pulang-pulang’ Inilah sengsara daging karena pelayanan
(karena YESUS).
Jangan
ragu-ragu, sebab dibalik salib ada Roh Kemuliaan atau Shekinah Glory
(1 Petrus 4: 14). Mungkin kita difitnah, tidak salah tetapi
disalahkan, digosipkan yang tidak baik (padahal kita tidak berbuat
seperti itu), dsb. Mungkin saudara juga menderita => ‘ini masih
pulang lagi, jauh rumahnya, nanti malam masih belajar lagi’
Semakin besar penderitaan yang kita alami, semakin besar Roh
Kemuliaan yang kita terima, semakin besar pemakaian TUHAN dan
semakin besar berkat TUHAN yang kita terima. Jangan takut, sebab
TUHAN tidak pernah menipu kita.
Dulu
ada anak SMA yang sekolahnya di depan gereja. Dia nakal sekali,
menyontek, melawan orang tua. Kalau orang tuanya datang (dari luar
pulau), dia dan orang tuanya bertengkar terus (tidak pernah senang).
Tetapi setelah mendengarkan Firman, dia mengamuk, tetapi masuk ibadah
lagi, akhirnya setelah lulus dia menulis surat => ‘Betul kata
bapak gembala, TUHAN tidak menipu saya’ Dia dapat ranking pararel.
Mungkin saat ini, dia juga mendengarkan siaran langsung. Saya mau
berangkat ke Surabaya, saya membuka suratnya, saya meneteskan air
mata. Dia menuliskan => ‘saya nakal dsb, tetapi setelah
mendengarkan Firman saya bisa diubahkan’ Inilah Roh Kemuliaan yang
luar biasa.
Sekarang
ini, kita jangan takut salib, sebab dibalik salib ada Roh Kemuliaan.
Roh Kemuliaan itu menenetukan nasib hidup kita. Ijasah, toko, dsbnya,
itu hanya sarana saja, tetapi yang menentukan adalah TUHAN. Salib
dengan Roh Kemuliaan itu tidak bisa dipisahkan.
Kegunaan
salib (Roh Kemuliaan) adalah:
- Keluaran
14: 16, 21
16.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut
dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering.
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman
itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
Ay
16 => ‘angkatlah
tongkatmu’
=> salib.
Ay 21 => ‘angin
timur’
=> Roh Kemuliaan = Roh Kudus = tangan TUHAN yang ajaib.
Kegunaan
pertama: salib
dengan Roh Kemuliaan mampu membelah laut Kolsom,
sekarang artinya:
- menentukan
mati hidup kita. Kalau laut Kolsom tidak terbelah, firaun datang,
maka bangsa Israel bisa mati semuanya. Tetapi begitu Musa
mengangkat tongkatnya (mengulurkan tangan), maka angin timur
bertiup. Tongkat itu adalah salib. Mari kita rela menderita untuk
berhenti berbuat dosa, rela menderita tanpa dosa dan dibalik itu
ada Roh Kemuliaan.
- menyelesaikan
segala masalah, sampai masalah yang mustahil (laut bisa terbelah
itu mustahil). Mati hidup kita, pemeliharaan kita, semuanya berada
di Tangan TUHAN. Jangan takut dan jangan ragu-ragu, asalkan kita
pegang salib; sengsara daging untuk hidup benar apapun resikonya,
berhenti berbuat dosa dan buang yang salah, ditambah lagi sengsara
daging tanpa dosa. Ini sama dengan mengangkat tongkat, sebentar
lagi, tinggal menunggu waktu TUHAN dan angin timur akan bertiup,
laut akan benar-benar terbelah. Ini menentukan mati hidup kita dan
TUHAN akan memelihara kehidupan kita. TUHAN akan menolong kita
semuanya.
- memberikan
masa depan yang indah kepada kita. Kalau laut Kolsom terbelah, maka
bangsa Israel bisa berangkat lagi.
- memakai
hidup kita dalam kegerakan yang besar. Yang dipilih oleh TUHAN,
bukanlah yang pegang uang, ijasah dsb, melainkan yang pegang
tongkat. Seandainya waktu itu Musa pegang berapa milyar (uang),
laut Kolsom tidak akan bisa terbelah. Jalan tetap buntu dan tidak
dipakai oleh TUHAN. Tetapi karena Musa memegang salib yang sering
direndahkan oleh orang, ia dipakai oleh TUHAN. Kalau ada berkat
semuanya berebut => ‘diberkati’ Coba waktu YESUS disalib,
siapa yang mau merebut salibnya, semuanya lari, bahkan murid-murid
YESUS juga lari. Waktu YESUS mengadakan mujizat lima roti dua ikan,
menyembuhkan orang sakit, semuanya merasa dipakai bersama TUHAN.
Saat ada salib (tidak ada yang merebut) hubungan Pribadi kita
dengan TUHAN tidak ada yang menghalangi lagi.
- Keluaran
15: 23-25,
23.
Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang
di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang
tempat itu Mara.
24.
Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka:
"Apakah yang akan kami minum?"
25.
Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya
sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu
menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba
mereka,
Ay 25 =>
‘sepotong
kayu’
=> kayu salib.
Kegunaan kedua:
Roh
Kemuliaan sanggup untuk menjadikan:
- yang
pahit menjadi manis,
- yang
gagal menjadi berhasil,
- yang
hancur menjadi baik (dipulihkan oleh TUHAN),
- yang
jatuh diangkat kembali oleh TUHAN.
Jangan
takut untuk memegang tongkat! TUHAN berkata kepada Musa =>
‘ulurkan tongkat mu Musa’ (tongkat jangan disimpan), ini berarti
berani memegang salib, berani mengakui salib. Tongkat jangan
dilepas, jika tongkat dilepas, maka menjadi ular. Mungkin orang
berkata => ‘kasihan, sampai begitu’ padahal dia bahagia.
- 1
Petrus 4: 14,
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kegunaan
ketiga: dibalik
salib ada Roh Kemuliaan yang mengubahkan kehidupan kita dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Keubahan hidup merupakan mujizat yang
terbesar. Bagaimana
mungkin orang dicaci maki tetapi bahagia? Kalau orang dipuji pasti
bahagia. Keubahan hidup dimulai dengan bahagia ditengah penderitaan
karena YESUS. Kalau saudara dan saya menderita karena YESUS, tetapi
kita mengamuk-ngamuk, mengomel-ngomel. Ini salah! Seperti bangsa
Israel bersungut-sungut => ‘bagaimana ini?’ Ini salah! Tetapi
jika kita bahagia, berarti sudah ada Roh Kemuliaan (mujizat sudah
terjadi).
Kalau
mujizat rohani terjadi (point 3), maka mujizat pertama dan kedua juga
akan terjadi; laut akan terbelah, yang pahit diubahkan menjadi manis.
Kalau kita menderita bukan karena dosa (karena dicaci maki) dan kita
bahagia, itu berarti kita sudah berubah. Kalau kita menderita karena
dosa, kita harus berubah juga yaitu mengaku dosa (jujur). Itu juga
ada Roh Kemuliaan! Kalau orang yang berbuat dosa bagaimana? Juga ada
Roh Kemuliaan, asalkan dia mengaku. Kalau tidak salah, diam. Disitu
ada Roh Kemuliaan, kita bahagia ditengah penderitaan. Kalau memang
kita salah, harus mengaku (minta ampun) kepada TUHAN dan kepada
sesama. Kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi. Saat itulah ada Roh
Kemuliaan.
Ini
saya ambil dari khotbah bpk pdt Totaijs => ‘kejujuran dalam
mengaku dosa adalah jalan yang paling singkat untuk ditolong oleh
TUHAN’ = jalan paling singkat, salib dengan Roh Kemuliaan bekerja
ditengah kita untuk mengadakan pertolongan bagi kita. Jika YESUS
datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan
Dia, kita menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut
kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai.
Inilah
YESUS tampil dengan pedang supaya kita jangan ditipu oleh setan.
YESUS pernah dicobai oleh setan. Setan menunjukkan makanan roti
(rumput-rumputan), supaya akhirnya kita menjadi rumput seperti hewan
(manusia daging yang cepat layu dan binasa). Tetapi TUHAN menunjukkan
makanan dari surga, sekalipun makanan itu tajam. Ada makanan
penginjilan dan ada makanan pengajaran, supaya kita bertumbuh secara
kuantitas dan kualitas, sampai menjadi imam-imam. Kita dapat
tergembala dengan baik, dikhususkan oleh TUHAN; diberikan tugas
khusus dan diberikan bekal khusus oleh TUHAN (tongkat). Dibalik
tongkat ada Roh Kemuliaan, itulah uluran Tangan TUHAN untuk menolong
kita semuanya dan mengadakan mujizat ditengah kita.
TUHAN
memberkati kita semuanya. 1