Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita berada dalam kitab Wahyu 1: 13-16, ini tentang empat penampilan (wujud) pribadi YESUS dalam kemuliaan:

  1. Ay 13, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
  2. Ay 14, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja.
  3. Ay 15, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil.
  4. Ay 16, penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (ini yang sedang kita pelajari).

Wahyu 1: 16, Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Inilah penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, yang ditandai dengan:

  • di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
  • dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua
  • wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik

Kita masih mempelajari tanda yang kedua yaitu ’dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’. Kemarin sudah kita pelajari, malam ini masih diulang. Ini dituliskan juga dalam Ibrani 4: 12 ‘dari mulut YESUS itulah perkataan YESUS sendiri’
W
Ibrani 4: 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

sebilah pedang tajam bermata dua yang keluar dari mulut YESUS’ adalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman pengajaran Mempelai atau Kabar Mempelai yang mempersiapkan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Kita sudah mendengar ada dua macam pemberitaan Firman; ada Firman penginjilan dan Firman pengajaran. YESUS sebagai Mempelai Pria menghendaki supaya kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN lewat pedang yang tajam. Dan kita juga sudah mendengar tentang penyucian hati pikiran, sendi, mulut dll.

Sekarang, kita akan melihat di dalam kitab Keluaran 32, bagaimana pekerjaan pedang? Ini sangat dibutuhkan oleh gereja TUHAN untuk mempersiapkan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN, yaitu harus ada pedang!

Keluaran 32: 27, 28,
27. Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
28. Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

Ay 28 => inilah pekerjaan pedang.

Ini dulu benar-benar terjadi, waktu bangsa Israel menyembah berhala. Sementara Musa berada diatas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu dan tabernakel (sekarang adalah Kabar Mempelai), tetapi dibawah bangsa Israel menyembah berhala, sehingga TUHAN berkata ‘angkatlah pedang, bunuh mereka’ dan tiga ribu yang jiwa terbunuh.

Pedang membunuh tiga ribu orang, sekarang dalam arti rohani adalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan sidang jemaat sampai mendapatkan angka tiga ribu secara rohani.

Angka 3000 secara rohani = 2000 + 1000 adalah:
Angka 2000 menunjuk ruangan suci. Ukurannya adalah panjang 20, lebar 10, tinggi 10. Jadi volumenya adalah 20 x 10 x 10 = 2000.

Angka 1000 menunjuk ruangan maha suci. Ukurannya adalah panjang 10, lebar 10, tinggi 10. Jadi volumenya adalah 10 x 10 x 10 = 1000.

2000 (ruangan suci) + 1000 (ruangan maha suci) = 3000.
Jadi Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan sidang jemaat sampai:

  1. Hidup suci dan tekun dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok). Angka 2000 itu hidup suci (ruangan suci). Ruangan suci itu bicara tentang hidup suci. Kalau sudah hidup suci, tidak sulit untuk bertekun dalam kandang penggembalaan. Terdapat 3 macam alat didalam ruangan suci (kandang penggembalaan), sekarang menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:


    • pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya (hari Minggu). Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus didalam karunia-karunia-Nya (ada kesaksian, nyanyian).


    • meja roti sajian = ketekunan didalam pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan didalam. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH (YESUS) didalam Firman pengajaran yang benar dan Kurban Kristus (perjamuan suci).


    • mezbah dupa emas = ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.


    Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.
    Inilah pekerjaan pedang! Kita tidak dapat menyuruh orang untuk datang beribadah => ‘mari kesini datang’ Mau diapakan saja, tidak akan bisa! Tetapi kalau pedang sudah bekerja; menyucikan kita dan hidup suci, pasti akan tekun.

    Mengapa kita harus bertekun di dalam tiga macam ibadah? Sebab Allah merupakan ALLAH Tritunggal dan kita terdiri dari tubuh, jiwa, roh. Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita bersekutu (melekat) dengan ALLAH Tritunggal, sehingga setan tidak akan dapat menjamah kita. Bukti bahwa setan tidak bisa menjamah kita adalah hidup kita tenang ditengah goncangan.

    Kalau hidup sudah tenang, maka cepat atau lambat akan berbuah manis. Kalau carang sudah melekat pada pokok anggur (anginnya sudah reda, tenang), maka tinggal menunggu berbunga, berbuah sampai berbuah manis. Jadi pelan-pelan => ‘saya sudah bertekun, tetapi mengapa hidup saya masih seperti ini?’ Nanti saudara akan mengakui, begitu hidup suci, masuk dalam kandang penggembalaan, bertekun, maka yang tadinya goncang-goncang akan mulai tenang. Mungkin masalah belum tertolong (stress), tetapi hati sudah tenang, pikiran tenang. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Sampai kita sempurna, tidak bercacat cela seperti YESUS = menjadi Mempelai Wanita Surga yang siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di awan-awan permai. Inilah pekerjaan pedang, bukan pekerjaan manusia. Kalau kita bisa meninggalkan pekerjaan atau pulang kuliah, lalu masuk ibadah pendalaman alkitab, ibadah doa, ini bukan pekerjaan manusia, melainkan pekerjaan pedang, sampai satu waktu kita benar-benar menjadi sempurna seperti YESUS (angka 1000).

Sekarang sudah nyata bahwa kita berada di dalam angka 2000; mau ada kesulitan dll, kita masih bertekun, tinggal menunggu satu langkah lagi pasti nyata juga mencapai angka 1000 (sempurna seperti YESUS). Kita berdoa supaya di dalam sidang jemaat ada pedang tajam yang keluar dari mulut YESUS (pedang yang menyucikan dan menyempurnakan).

Kisah rasul 2: 41, 42,
41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ay 41 => ‘Orang-orang yang menerima perkataannya itu’ => menerima pedang.
Ay 42 => tiga macam ketekunan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

Jadi setelah dibaptis, masuk dalam penggembalaan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti’ => perjamuan suci.

Yang dipentingkan pada ayat 41 ‘angka tiga ribu’ Jadi dalam Kisah rasul 2: 41-42, pedang Firman (pedang penyucian) bekerja untuk menyucikan bangsa Israel (gereja hujan awal). Lalu bagaimana dengan kita sebagai bangsa kafir? Puji syukur kepada TUHAN, bangsa kafir semestinya tidak mendapatkan bagian apa-apa, tetapi pada Kisah rasul 10 terdapat pembukaan pintu bagi bangsa kafir. Kisah rasul mulai pasal 1 sampai pasal 9, untuk bangsa Israel, sedangkan Kisah rasul mulai pasal 10, ada cerita tentang Kornelius yang merupakan bangsa kafir (bukan bangsa Israel).

Kisah rasul 10: 11-15,
11. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
12. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
13. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
14. Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, TUHAN, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
15. Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

Waktu itu Petrus lapar, lalu nampak langit terbuka dan turunlah suatu kain empat sudut yang di dalamnya terdapat binatang-binatang haram (berkaki empat); anjing, babi. Lalu TUHAN memerintahkan untuk menyembelih binatang itu dan memakannya, tetapi Petrus tidak mau. Petrus adalah orang Israel dan tidak boleh makan binatang haram. Lalu terdengarlah suara yang kedua kali (ayat 15) "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

Jadi binatang haram menunjuk kepada bangsa kafir. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua bekerja untuk menyucikan (menyembelih) bangsa kafir (gereja hujan akhir). Gereja hujan akhir itulah kita semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

Bangsa kafir = binatang haram seperti anjing dan babi (saya ambil yang berkaki empat itulah anjing dan babi):

  • anjing itu menjilat muntahnya kembali: perkataannya jahat dan najis, yaitu dusta, kata-kata kotor, fitnah, gosip-gosip yang tidak baik dll.
  • babi sudah dimandikan masuk lagi ke kubangannya: perbuatannya jahat dan najis sampai dengan puncaknya dosa yaitu:


    • dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
    • dosa kawin mengawinkan: (maaf) dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks sampai nikah yang salah. Inilah bangsa kafir yang terus berkubang dalam dosa (dimandikan sebentar, masuk lagi ke kubangannya) dan tidak bisa lepas. Inilah kenyatannya!

Tetapi puji syukur kepada TUHAN lewat Kisah rasul 10 "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.", ini artinya bangsa kafir dari haram mau dijadikan halal oleh TUHAN lewat penyucian Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kalau bangsa kafir terus menjadi binatang haram seperti anjing dan babi, maka hanya untuk dibinasakan selama-lamanya. Kemurahan TUHAN adalah langit terbuka atau surga terbuka bagi bangsa kafir (bangsa kafir juga dapat masuk surga); bangsa kafir yang merupakan binatang haram dijadikan halal oleh TUHAN lewat penyucian Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Semoga kita dapat mengerti.

Proses penyucian dan penyempurnaan bangsa kafir (dari binatang haram menjadi binatang halal yang berkenan kepada TUHAN) lewat pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua:

  1. Kisah rasul 10: 11, 12,
    11. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
    12. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.

    Binatang haram itu berada didalam kain (gambar-gambar binatang haram masuk didalam kain dengan empat sudut).

    Proses pertama: bangsa kafir harus masuk dalam kain dengan empat sudut = penebusan. Kain dengan empat sudut menunjuk empat Injil untuk empat penjuru bumi atau untuk seluruh dunia (termasuk bangsa kafir yang ada di dalamnya). Semoga kita dapat mengerti.

    Efesus 1: 13, Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Bangsa kafir harus menerima injil keselamatan, sehingga langit terbuka (surga terbuka bagi bangsa kafir) atau terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk mengalami penebusan oleh Kurban Kristus dan diselamatkan. Waktu yang lalu kita sudah mendengarkan, injil keselamatan adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali ke dunia, mati di kayu salib, untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    Tanda-tanda bangsa kafir menerima injil keselamatan = menerima penebusan (seperti binatang-binatang masuk dalam kain dengan empat sudut):


    • percaya atau iman kepada YESUS sebagai satu-satunya Juru selamat (Efesus 1: 13 ‘ketika kamu percaya’). Jangan ragu-ragu atau dibandingkan dengan yang lain! Ada yang mengatakan => ‘banyak jalan menuju Roma’ Tidak! Surga terbuka itu hanya lewat Satu Juru Selamat itulah YESUS. Kita jangan mengatakan => ‘sama saja, sama saja’ Tidak sama! Hanya YESUS saja Satu-satunya Juru selamat. Semoga kita dapat mengerti.

      Jadi Musa melihat kerajaan surga di gunung Sinai, kemudian TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat surga di bumi itulah tabernakel. Tabernakel terdiri dari halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Percaya kepada YESUS itu menunjuk masuk pintu gerbang surga (di halaman tabernakel).


    • bertobat = berhenti berbuat dosa (mati terhadap dosa) dan kembali kepada TUHAN. Kalau sudah percaya YESUS (iman), maka harus berhenti berbuat dosa. Ini menunjuk mezbah korban bakaran. Dulu binatang-binatang disembelih (dikorbankan) untuk mengampuni dosa-dosa. Sekarang sudah digenapkan oleh Kurban Kristus di kayu salib. Dalam mezbah kurban bakaran biarlah dosa-dosa dibakar, kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.


    • baptisan air. Dalam tabernakel ini menunjuk kolam pembasuhan.
      Roma 6: 4, Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar yaitu orang yang mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama dengan YESUS dan keluar dari air (bangkit) bersama YESUS untuk mendapatkan hidup baru. Hidup yang baru yaitu mengalami kelepasan dari dosa. Kalau bertobat itu, hanya berhenti berbuat dosa, tetapi masih dapat kembali lagi berbuat dosa. Tetapi kalau baptisan air, maka akan mengalami hidup baru = mengalami kelepasan dari dosa, artinya sekalipun ada kesempatan, paksaan, keuntungan, ancaman tetap tidak mau berbuat dosa. Kalau kita sudah mengalami kelepasan dari dosa, maka kita bisa hidup benar; pekerjaan juga benar,sekolah benar, naik sepeda motor benar, semuanya benar. Kalau tidak ada polisi, tidak memakai helm saat mengendarai motor, itu belum hidup baru! Contohnya lagi, Yusuf dengan isteri Potifar, sekalipun ada kesempatan berdua saja, tetapi Yusuf tidak mau berbuat dosa.


    • Baptisan Roh Kudus (‘dimeteraikan dengan Roh Kudus’). Dalam tabernakel ini menunjuk masuk pintu kemah (pintu kedua). Tadi, setelah masuk pintu gerbang, kemudian masuk lagi ke pintu kemah. Baptisan Roh Kudus = pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus.

      Roma 8: 15, Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

      Ay 15 => ‘kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah’ => Roh Allah.
      Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" => taat dengar-dengaran.

      Baptisan Roh Kudus atau kepenuhan Roh Kudus membuat kita taat dengar-dengaran. Inilah orang yang selamat! Jadi mulai dari iman atau percaya kepada YESUS, bertobat, hidup benar, sampai taat dengar-dengaran, inilah bangsa kafir yang tadinya binatang haram yang harus dibinasakan, sekarang sudah diselamatkan oleh TUHAN. Jadi selamat itu, percaya YESUS sampai taat dengar-dengaran.

      Jika taat dengar-dengaran (selamat), hasilnya adalah


      1. tahan uji (seperti membangun rumah diatas batu) dalam menghadapi apapun juga. Tahan uji artinya:


        1. tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN saat menghadapi apapun juga. Kalau orang gampang merasa kecewa dll, berarti belum selamat.


        2. tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
        3. tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Orang yang selamat itu sudah luar biasa dan ada mujizat dari TUHAN, sehingga kita tahan uji dalam mengadapi apapun juga. Kita tidak mundur setapak pun dari TUHAN.


      2. TUHAN juga maju untuk memerintahkan berkat kepada kita. Jadi seimbang, kita tidak mundur, tetapi TUHAN yang maju untuk memerintahkan berkat. Orang yang taat dengar-dengaran tidak perlu mencari atau mengejar berkat, tetapi akan dikejar oleh berkat.

        Ulangan 28: 1, 2, 8
        1. "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. 2. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
        8. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

        Ay 1 => ‘melakukan dengan setia segala perintah-Nya’ = taat dengar-dengaran.

        Jadi TUHAN memerintahkan berkat kepada kita, baik berkat jasmani, berkat rohani, berkat rumah tangga. Mari bangsa kafir yang tadinya binatang haram, yang binasa, tidak boleh dimakan (tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN), tetapi lewat injil keselamatan (kain dengan empat sudut), maka kita bisa diselamatkan oleh TUHAN. Lewat percaya, bertobat, baptis air (hidup benar), baptis Roh Kudus (taat dengar-dengaran) inilah dasar yang kuat, sehingga kita menjadi tahan uji dan dasar yang kuat untuk menerima berkat TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kisah rasul 10: 13, Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

    Ay 13 => ‘sembelihlah’ => binatang-binatang haram itu disembelih. Tadi binatang-binatang haram itu, terdapat di kain empat sudut, sekarang binatang itu diambil dan disembelih.

    Proses kedua: bangsa kafir harus disucikan (disembelih). Dengan apa bangsa kafir disucikan atau disembelih?

    Ibrani 4: 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Jawabannya adalah dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    2 Korintus 4: 3, 4,
    3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (bukan lagi sebagai bayi dan mati di kayu salib) untuk menyucikan kita sampai sempurna seperti Dia, dan menjadi Mempelai Wanita Surga. Ini juga disebut sebagai Kabar Mempelai.

    Tadi saya belum sebutkan, jadi ada Firman penginjilan (injil keselamatan) disebut juga sebagai Kabar Baik. Tadinya bangsa kafir merupakan binatang haram, yang najis kotor, menderita hidupnya dan harus dibinasakan. Sekarang dapat hidup benar, diberkati, diselamatkan, taat dengar-dengaran itulah pekerjaan dari Kabar Baik. Tetapi sesudah itu disembelih atau disucikan, inilah pekerjaan Kabar Mempelai (Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua). Semoga kita dapat mengerti.

    2 Timotius 4: 2, Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

    Isi dari Kabar Mempelai (Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua) adalah:


    • Menunjukkan atau menyatakan apa yang salah (‘nyatakanlah apa yang salah’) = menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi didalam sidang jemaat, supaya kita bisa sadar akan dosa-dosa, menyesal dan mengaku dosa-dosa kepada TUHAN dan sesama. Setelah itu Darah YESUS mengampuni dosa-dosa, supaya kita tidak dihukum. Ini penting! Jadi kalau ada Kabar Mempelai (pedang), maka tidak ada tempat untuk menyembunyikan dosa. Kalau kita mau ditolong, kita akan terlepas dari dosa. Tetapi kalau kita keras (tetap mempertahankan dosa), nanti tidak akan kuat mendengarkan Firman dan berkata: ‘tidak kuat, terlalu keras ini, saya tersinggung’

      Inilah kegunaan Firman. Kita datang ke gereja untuk mendengarkan Firman, bukan untuk mendapatkan berkat, tidak perlu! Sebab itu sudah otomatis. Kalau kita sudah taat, maka TUHAN akan perintahkan berkat. Jadi harus mencari pedang yang menyembelih atau menunjukkan dosa-dosa sampai kita sadar => ‘ternyata saya salah’ (yang selama ini kita anggap benar, tetapi menurut Firman salah).


    • Menegor (‘tegorlah’), supaya kita berhenti berbuat dosa, kembali kepada TUHAN (bertobat) dan hidup benar, hidup suci. Tegoran mungkin keras. Kita sudah mengaku dosa, diampuni, kadang-kadang keluar gereja sudah berbuat dosa lagi, sebab itu harus ditegor. Jadi kita ditegor supaya dapat bertobat (benar-benar stop dari berbuat dosa).


    • Menasihati (‘nasihatilah’).
      Inilah isi dari Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, jangan takut => ‘jangan ke gereja situ, Firmannya keras, tajam. Di Malang ada juga istilah dioperasi tanpa obat bius, sakit sekali’ Tidak mengapa! Kalau sudah sakit, mengaku dosa, bertobat, nanti Firman itu menjadi nasihat (sudah lembut).

      Nasihat adalah:


      1. tuntunan atau bimbingan Tangan TUHAN, supaya kita tetap dalam kehendak TUHAN, tetap sesuai Firman pengajaran yang benar yaitu hidup benar dan suci (jangan miring-miring lagi, seperti ada rel nya). Nasihat itu seperti rel. Sehebat dan secanggih apapun kereta api, kalau keluar dari rel, maka akan hancur lebur. Demikian juga kita, sehebat apapun kita dipakai oleh TUHAN, sehebat apapun gereja kita, mungkin besar dan jemaatnya ribuan (bagi hamba TUHAN), sehebat apapun pekerjaan dan gaji saudara, kalau keluar dari rel, maka akan hancur lebur. Sebab itulah ada nasihat (diberikan rel). Kalau kita dituntun, saat mau jatuh akan diangkat. Ini otomatis! Misalnya:


        1. kalau kita menuntun anak kecil, saat tersandung dan mau jatuh, pasti langsung ditarik sehingga tidak jadi jatuh.
        2. kalau dia mau lari ke jalan raya dan mau ditabrak mobil, akan kita tarik. Inilah enaknya dituntun. Firman yang diulang-ulang, itulah tuntunan Tangan TUHAN (kita akan terus dipegang oleh TUHAN). Ikutilah rel; sesuai kehendak TUHAN, Firman pengajaran yang benar (hidup benar dan suci). Ini bukan berarti kita benar sendiri, tetapi harus sesuai dengan Firman pengajaran.


      2. tuntunan Tangan TUHAN untuk memberikan jalan keluar dari segala masalah (mujizat). Jangan bilang => ‘kalau penginjilan ada mujizat, pengajaran tidak ada mujizat’ Sama saja, ada mujizat juga di dalam Firman pengajaran. Mungkin ada yang berkata => ‘aduh oom, saya ikut pengajaran tidak pernah mengalami mujizat’ Jangankan terjadi mujizat, mengaku dosa saja belum. Firman menunjukkan dosa, kita malah mengamuk => ‘apa itu, tiap kali datang beribadah, dikatakan anjing dan babi, malas aku’ Lalu bagaimana mau ada jalan keluar?


    Jadi kita menerima dulu Firman yang menunjukkan dosa (dosa yang tersembunyi), setelah itu mengaku => ‘ya aku salah, ampuni TUHAN’. Lalu ditegor, sehingga kita bertobat, hidup benar dan hidup suci. Barulah Tangan TUHAN diulurkan untuk menasihati dan membimbing kita => ‘ayo tetap hidup benar dan tetap hidup suci’ Kalau sudah ikuti rel, pasti ada jalan keluar. Jika keluar rel, sekalipun hanya sedikit saja, itu jalan buntu, bahkan sampai masuk jurang. Ini tidak main-main, jadi jangan berkata => ‘cuma selisih sedikit saja’ Beda sedikit saja, tidak akan pernah bertemu lagi dan sudah jauh. Jangan keluar dari rel atau dari Firman TUHAN atau alkitab, jangan!

    Kalau kita keluar dari rel, kita tidak akan pernah bertemu lagi dan tidak ada jalan keluar di dalam hidup kita (jalan buntu dan kebinasaan). Sebab itu kalau meminta nasihat, kita harus berhati-hati! Dulu bpk pdt Pong mengeluh di depan saya (waktu itu saya belum menjadi gembala), beliau mengatakan ‘ada orang yang meminta nasihat kepada gembala, dinasihati, malah meminta nasihat kepada orang lain’ Akhirnya mengikuti nasihat orang lain dan hancur.

    Itu sebabnya kita jangan sembarangan meminta nasihat, apalagi nasihat soal nikah. Bpk pdt Totaijs selalu mengingatkan => ‘kalau nasehat soal nikah harus berhati-hati, hamba TUHAN pun belum tentu mengerti soal nikah yang benar’ Coba saudara baca Matius 19, waktu TUHAN berbicara tentang kawin cerai, murid-murid mengamuk => ‘kalau begitu lebih baik jangan menikah’ Mereka ini murid-murid YESUS (rasul-rasul) tetapi tidak mengerti soal nikah. Hanya orang yang diberikan karunia saja yang dapat mengerti.

    Hati-hati kalau meminta nasihat terutama tentang nikah, sebab ini menentukan nasib hidup kita. Jika menerima nasihat yang benar, kita mendapatkan jalan keluar (semua pintu di dunia terbuka) sampai pintu surga terbuka (langit terbuka). Kalau menerima nasihat yang salah, kita akan ke jurang. Mungkin hidup sudah enak, tetapi salah sedikit saja (keluar rel sedikit), langsung berada di jurang. Terutama kami sebagai hamba TUHAN didalam Kabar Mempelai, tidak main-main. Salah sedikit saja, sudah hancur pelayanan (merosot). Yang paling saya takutkan adalah kering, merosot. Kalau lapar dll saya sudah mengalami, kalau kering dan merosot jangan => ‘jangan merosot dan kering TUHAN, tolong TUHAN, lebih baik tunjukkan dosa dan saya mengaku dosa’ Inilah kalau berada di luar nasihat/di luar Firman pengajaran yang benar, akan langsung kering dan merosot. Semoga kita dapat mengerti.

    Sikap kita adalah jangan menyembunyikan dosa (keluarkan dosa yang tersembunyi dan akui dosa). Jika Firman sudah menunjukkan dosa, jangan menyembunyikan dosa dan jangan marah, supaya pertolongan TUHAN tidak tersembunyi, hadirat TUHAN atau kedatangan TUHAN ditengah-tengah kita tidak tersembunyi, sampai kedatangan YESUS yang kedua kali tidak tersembunyi. Kalau kedatangan TUHAN seperti pencuri, tersembunyi, maka kita akan ketinggalan dan habis. Kalau kita menyembunyikan dosa, maka hadirat TUHAN sekarang tersembunyi (pertolongan TUHAN akan terus tersembunyi), sampai kedatangan YESUS kedua kali tersembunyi bagi kita, sehingga kita akan ketinggalan, binasa selamanya.

    Di dalam Kabar Mempelai (Firman pengajaran) tidak bisa main-main! Seperti kereta api di rel, tidak boleh main-main sedikitpun. Main sedikit saja, sudah tidak sadar kalau sudah berada di jurang. Terutama saya harus bersungguh-sungguh. Kalau ada dosa sedikit saja, mungkin ada marah, dendam, sakit hati sedikit saja, sudah kering dan merosot. Ini yang harus terus diperbaiki. Semoga kita dapat mengerti.

    Matius 15: 21-28, ini cerita tentang perempuan Kanaan yang percaya. Ini menunjuk kepada bangsa kafir (anjing).
    Matius 15: 21-28,
    21. Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
    22. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya TUHAN, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
    23. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
    24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
    25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "TUHAN, tolonglah aku."
    26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
    28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

    Ay 21 => ‘ke daerah Tirus dan Sidon’ => daerah bangsa kafir.
    Ay 22 => keadaan bangsa kafir adalah anaknya kerasukan setan, menderita, ada air mata. Inilah hidup kita sekarang ini.

    Ay 24 => Israel adalah domba dari TUHAN. YESUS diutus hanya untuk domba Israel yang hilang. Bangsa kafir sebenarnya tidak mendapatkan bagian.
    Ay 26 => Kalau menggunakan bahasa yang kasar => ‘roti untuk anak tidak dapat diberikan kepada anjing’ Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan yang dibutuhkan oleh bangsa kafir. Di sinilah jawaban bagi bangsa kafir yang sangat menderita dan banyak air mata.

    "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Inilah Firman yang keras, yang langsung menunjukkan dosa-dosa (‘kamu anjing’). Inilah jawaban bagi bangsa kafir.

    Jika disimpulkan: Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah jawaban TUHAN bagi bangsa kafir = jalan keluar dari TUHAN bagi bangsa kafir. Jangan mencari Firman yang lawak-lawak dll, tetapi yang tajam dan keras. Datang ke gereja tidak dipuji-puji, malah ditusuk. Dibandingkan dengan Markus 7, ini merupakan cerita yang sama dari ‘perempuan Kanaan’.

    Markus 7: 24, Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

    Ay 24 => ‘Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya’ => ini di daerah kafir dan bangsa kafir tidak boleh tahu (rahasia bagi bangsa kafir, tersembunyi bagi bangsa kafir), sebab ini hanya untuk Israel.

    tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan’ => sampai terjadi dialog tadi “tidak patut roti untuk anak, diberikan kepada anjing”

    Tadinya memang ‘jangan sampai ada yang tahu kalau YESUS datang’ Tetapi disini jelas! Jika ada Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (pembukaan Firman Allah), maka kedatangan TUHAN (hadirat TUHAN) ditengah-tengah kita tidak dapat disembunyikan = kedatangan YESUS kedua kali tidak dapat disembunyikan. Kita dapat mengetahui atau melihat kedatangan-Nya Yang kedua kali di awan-awan permai dan kita dapat bersama-sama dengan Dia.

    Kunci bagi bangsa kafir hanyalah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (pedang). Kaum muda perhatikan, jangan ikut-ikut yang ramai-ramai, hanya senang-senang, jangan! Sebab itu bukan jawaban bagi bangsa kafir. Jawaban bagi bangsa kafir, kalau ada pedang. Awalnya memang bukan untuk bangsa kafir (‘Aku diutus hanya untuk domba Israel’), tetapi jika ada pedang ditengah-tengah kita, maka hadirat TUHAN tidak dapat tersembunyi = pertolongan TUHAN tidak dapat tersembunyi), bahkan kedatangan YESUS kedua kali tidak dapat tersembunyi. Semoga kita dapat mengerti.

    Dari mulut YESUS keluar sebilah pedang’ = satu pengajaran. Inilah kunci atau rahasia, bagaimana bangsa kafir yang seperti anjing babi diangkat oleh TUHAN.

    Saya belajar dari hamba-hamba TUHAN yang sempat saya kenal (hamba TUHAN yang di didik dalam pengajaran), terutama dari gembala saya; bpk pdt In Juwono, dan juga bpk pdt Pong Dongalemba. Saya melihat bagaimana mereka diangkat dan dipakai oleh TUHAN, kuncinya hanyalah ‘sebilah pedang’ dan jangan dicampur aduk dengan yang lain sekalipun hanya sedikit saja (jangan ikut-ikutan yang lain). Sebilah pedang itulah merupakan perkataan TUHAN, ayat menerangkan ayat. Semoga kita dapat mengerti.

    Kita kembali kepada Matius 15: 21-28, bagaimana keadaan dari bangsa kafir? anaknya dirasuk setan, sangat menderita. Kalau anaknya dirasuk setan, ibunya menderita juga; keberadaan dari ayahnya juga tidak diketahui, ini berarti nikahnya juga hancur. Anak itu tidak bisa tidur dll, banyak air mata. Di Markus 7, saat anak itu sudah sembuh, dia bisa tidur.

    Inilah keadaan bangsa kafir diluar Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Jangan coba-coba keluar dari rel. Kalau sudah tahu mana yang benar, jangan coba-coba untuk keluar dan berkata ‘ah tidak apa-apa, sedikit saja’ Jangan! Nanti akan hancur seperti bangsa kafir.

    Jadi keadaan bangsa kafir yang berada diluar Firman pengajaran yang benar adalah:


    • hidup dalam kenajisan, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan = nikahnya rusak (maaf, tidak tahu suaminya dimana), buah nikahnya hancur (dirasuk setan).


    • tidak ada perhentian atau tidak ada ketenangan (anak yang dirasuk setan tidak bisa tidur), stress, kalut, bingung, takut, kuatir.


    • sangat menderita, banyak air mata.
    • diperhadapkan kepada hal yang mustahil. Siapa yang dapat melawan setan? Anak yang dirasuk setan, siapa yang bisa menyembuhkan? Semuanya tidak dapat menyembuhkan, bahkan dokterpun tidak mampu untuk menyembuhkan.


    Siapa yang bisa menolong? Satu-satunya yang dapat menolong adalah YESUS sebagai Mempelai Pria Surga yang dari Mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua.

    Sekarang kepada kita artinya Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Kabar Mempelai). Dituliskan ‘sebilah pedang’ = satu pengajaran saja, jangan dicampur-campur dengan logika dll, baca saja alkitab. Kalau pengajarannya beda, berarti relnya sudah beda. Semoga kita dapat mengerti.

    Yang menentukan, apakah dapat ditolong atau tidak adalah sikap dari bangsa kafir (kita) terhadap Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. YESUS sudah siap untuk menolong; YESUS siap untuk menyampaikan Firman yang tajam (‘roti untuk anak tidak patut diberikan kepada anjing’).

    Kalau sikap kita => ‘saya tidak ditolong, malahan dikatakan anjing => wah terlalu! kemudian mengamuk dan berkata => ‘orang jauh-jauh datang, capek-capek datang, tiba disini hanya di bilang anjing, tidak ada pujian sedikitpun’ Jika seperti ini, tidak akan tertolong. YESUS selama dua puluh empat jam, sudah siap untuk menolong, tinggal bagaimana sikap kita terhadap Firman.

    Matius 15: 26, 27,
    26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    27. Kata perempuan itu: "Benar TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

    Ay 26 => Inilah Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman yang keras (‘kamu anjing, tidak patut ditolong’). YESUS sebagai Mempelai Pria Surga datang dengan sebilah pedang tajam di mulutnya.

    Ay 27 => sikap bangsa kafir => ‘benar TUHAN saya anjing’ Kalau ada anak makan roti, kemudian ‘remah-remahnya’ jatuh, lalu anjing akan menjilat remahan roti sampai bersih.

    Sikap yang benar terhadap Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah:


    • Sikap membutuhkan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita datang beribadah (dimanapun saudara beribadah, mendengar siaran langsung) nomor satu adalah butuh pedang Firman => ‘biar ditusuk-tusuk, saya membutuhkan pedang’

      Sikap membutuhkan Firman pengajaran yang benar artinya


      1. tidak mengantuk. Contohnya: kalau mau transaksi berapa juta sampai berapa milyar, lalu mengantuk, akhirnya tidak mendapatkan.
      2. tidak bosan dll.


    • Sikap membenarkan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (jangan menyalahkan Firman), artinya tidak mengkritik, tidak bersungut-sungut, tidak menolak => ‘sekalipun Firman itu tajam, keras, benar TUHAN’ Kalau kita bisa membenarkan Firman, maka kita bisa melihat kesalahan-kesalahan, kekurangan diri sendiri. Semoga kita dapat mengerti.


    Inilah sikap kita terhadap Firman. Yang jauh-jauh datang beribadah, jangan mengantuk, jangan bosan, jangan terganggu konsentrasinya waktu mendengarkan Firman dan harus bersungguh-sungguh. Inilah sikap membutuhkan Firman, seperti orang lapar yang makan. Kalau anjing yang lapar, lalu mendapatkan remah-remah, akan dimakan sampai bersih semuanya (sampai lantainya bersih dan tidak ada yang ketinggalan satupun). Sikap kedua itulah membenarkan Firman, sehingga kita bisa tahu kesalahan diri sendiri (interospeksi diri). Inilah yang penting hari-hari ini!

    Jika sikap kita membutuhkan dan membenarkan Firman pengajaran yang benar, maka kita dapat mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya atau yakin, sampai mempraktikkan Firman pengajaran yang benar. Kalau pelajaran matematika, hanya sampai mengerti saja. Misalnya: 2+2 = 4. Tetapi kalau Firman, setelah mengerti, dilanjutkan percaya atau yakin => ‘biarpun hidup saya sudah begini, saya percaya ada kekuatan Firman’ Kalau sudah percaya, dilanjutkan sampai mempraktikkan Firman = taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya. Contoh taat dengar-dengaran seperti bapa Abraham yang taat kepada TUHAN untuk menyerahkan Ishak anak satu-satunya.

    Kalau sudah taat dengar-dengaran kepada Firman, maka kita mengalami disembelih oleh pedang Firman. Disembelih oleh pedang Firman artinya


    • penyucian dari kenajisan = dosa makan minum dan kawin mengawinkan (tabiat bangsa kafir itu jahat dan najis). Kita disucikan sampai berhenti berbuat dosa (disembelih itu sampai mati). Inilah kekuatan Firman. Kenajisan itu sudah menjadi karakter bangsa kafir; pikiran najis, pandangan najis, perbuatan najis.


    • penyucian dari kekuatiran. Tabiat bangsa kafir itu juga kuatir terus. Dalam Matius 6 ‘janganlah kuatir akan apa yang dimakan …., itu semuanya dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa kafir) Kuatir itu membuat kita tidak dapat setia dalam ibadah pelayanan, tidak bisa mengutamakan TUHAN dan tidak dapat hidup benar => ‘nanti kalau …, nanti kalau …’ Contohnya:


      1. satu kelas menyontek, nanti kalau aku tidak menyontek, tidak akan naik kelas. Akhirnya menyontek juga. Inilah kekuatiran, sehingga hidupnya tidak benar.


      2. dalam berdagang. Yang lainnya menjual barang palsu, tetapi mengaku barang asli => ‘kalau menjual barang asli sungguhan, nanti tidak akan laku’ akhirnya menjual barang palsu juga, tetapi dibilang asli.


    • penyucian dari kebenaran diri sendiri.
      Matius 15: 25, Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "TUHAN, tolonglah aku."

      Ay 25 => "TUHAN, tolonglah aku." => padahal yang sakit itu anaknya. Biasanya kalau anaknya sakit dibawa ke dokter, ibunya tentu akan berkata => ‘dokter tolong anak saya’ (bukan tolonglah saya). Kalau anaknya yang sakit, tapi ibunya berkata => ‘tolonglah saya’, nanti yang diobati adalah ibunya (bukan anaknya). Yang tidak sakit menjadi sakit. Yang sakit, bertambah parah.
      Dalam Matius 5: 15, perempuan ini mengatakan "TUHAN, tolonglah aku." Seringkali kita ada kebenaran sendiri.

      Ibu ini mengakui bahwa:


      1. anaknya menjadi seperti ini gara-gara kesalahan saya,
      2. nikah rumah tangga jadi begini, gara-gara aku keras,
      3. ekonomi jadi begini, gara-gara aku (mungkin boros dll).


      Kalau kebenaran diri sendiri sudah disucikan, maka bangsa kafir juga dapat mengakui kesalahan-kesalahan, dosa-dosa dan diampuni oleh Darah YESUS.

      Kebenaran diri sendiri inilah yang membuat cerai berai dll. Kebenaran sendiri adalah kebenaran diluar alkitab. Hati-hati, seringkali alkitab bilang A, tetapi kita ‘A1 (tambah satu tidak mengapa), sebab ini sudah biasa di dunia’. Sudah berbuat dosa, tetapi menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain (menyalahkan TUHAN). Jika demikian, tidak akan ada pertolongan. Selama masih ada kebenaran sendiri, kenajisan, kekuatiran, maka hadirat TUHAN tersembunyi, kedatangan YESUS kedua kali tersembunyi. Mari, kenajisan, kekuatiran, kebenaran diri sendiri, disucikan, supaya hadirat TUHAN tidak tersembunyi.


    • yang terakhir adalah penyucian lidah anjing (lidah anjing itu menjilat muntah). Penyucian lidah:


      1. dari lidah menjilat muntah (perkataan dusta, fitnah dll) disucikan menjadi lidah menjilat roti (bisa menikmati Firman). Jangan banyak ngomong saudara, jika kita banyak bicara yang salah (banyak dusta, memfitnah), maka tidak bisa menikmati Firman. Jika sudah menjilat muntah, maka tidak mau menjilat roti. Kita tinggal pilih, mau menjilat muntah atau menjilat roti! Jika lidah sudah disucikan (berkata benar dan baik, tidak berdusta lagi), maka:


        1. lidah dapat menjilat roti = menikmati Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (biarpun Firman keras, tajam, dapat menikmati).


        2. jika sudah dapat menikmati Firman (bisa mendengar Firman, mengerti, percaya, sampai praktik), maka akan kenyang. Jika kenyang, akan menjadi tenang. Waktu yang lalu sudah diterangkan bahwa di dalam penggembalaan, kita dapat hidup tenang, sekarang kalau menikmati Firman, kita akan tenang juga. Selama kita masih berkata => ‘apa itu Firman, terlalu lama’, maka hidup kita tidak tenang. Jika lapar, kita tidak akan tenang (tidak dapat tidur). Semoga kita dapat mengerti.


      2. di Hakim-Hakim 7, lidah itu juga menjilat air (kasih Allah), sehingga dapat menyembah TUHAN. Sebab itu jangan menjilat muntah lagi! Tadi kalau menjilat roti (Firman), bisa tenang dan kenyang = puas.

        Hakim-Hakim 7: 5-7,
        5. Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."
        6. Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
        7. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."

        Ay 5 => ‘Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat’ => seperti anjing menjilat air.

        Ay 6 => inilah anjing menjilat air (menjilat kasih Allah) sehingga bisa menyembah TUHAN. Kalau disembelih itu apanya yang disembelih? Lehernya. Jadi disembelih itu menunjuk pada penyucian leher = penyucian sampai dapat menyembah TUHAN.


    Kita disucikan dari kenajisan, kebenaran sendiri, kekuatiran, lidah yang salah dan najis (dusta, fitnah), mari kita berkata benar dan baik. Setelah itu, barulah kita dapat menjilat roti, sehingga kenyang, tenang, puas dan dapat menjilat air (menikmati kasih ALLAH), sehingga kita dapat menyembah Dia (percaya dan berharap kepada TUHAN). Seharusnya bangsa kafir itu menyembah berhala, tetapi oleh pekerjaan pedang Firman, maka bisa menyembah TUHAN = percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada TUHAN. Hasilnya adalah hadirat TUHAN tidak bisa tersembunyi bagi bangsa kafir, untuk:


    • menolong kita,
    • mengadakan mujizat ditengah kita (‘anaknya yang sakit disembuhkan’),
    • menyelesaikan masalah kita,
    • mengangkat kita menjadi domba-dombanya TUHAN = anjing diangkat menjadi domba-Nya TUHAN (domba yang digembalakan). Semoga kita dapat mengerti.


    Sekarang ini kita mendapatkan kemurahan TUHAN, bangsa kafir yang seperti anjing mau ditolong atau diangkat oleh TUHAN? Mulai dengan diselamatkan, diberkati TUHAN lewat Injil keselamatan. Kemudian disembelih atau disucikan sampai tertolong nikahnya, masalahnya juga tertolong. Sesudah disembelih, maka harus dimakan.


  3. Kisah rasul 10: 13, Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

    Proses ketiga: harus dimakan, artinya masuk persekutuan (‘makan bersama’) atau kesatuan.

    Persekutuan terdiri dari dua macam:


    • Persekutuan atau kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna: bangsa kafir dan Israel menjadi satu (Petrus dan Kornelius menjadi satu). Tadi, Petrus (bangsa Israel) datang ke rumah Kornelius (perwira bangsa kafir/orang Romawi). Kita bangsa kafir yang jauh, harus menjadi dekat (menjadi satu) dengan bangsa Israel.

      Efesus 2: 13 -16,
      13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
      14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
      15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
      16. dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

      Ay 13 => ‘kamu, yang dahulu "jauh" => itulah bangsa kafir.
      sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus’ => di dalam perjamuan suci, ada Darah YESUS. Kalau bangsa kafir dapat menjadi satu, apalagi hanya suami isteri, anak orang tua, kakak adik, satu gereja? Pasti dapat menjadi satu.

      Inilah Petrus dengan Kornelius menjadi satu (bangsa Israel dengan bangsa kafir menjadi satu) Tubuh Kristus yang sempurna, lewat merubuhkan tembok pemisah = lewat berdamai.

      Berdamai adalah saling mengaku dan saling mengampuni, mulai dari:


      1. dalam rumah tangga: antara suami isteri, kakak adik,
      2. dalam penggembalaan: antara gembala dengan jemaat, antar jemaat,
      3. antar gereja,
      4. sampai nanti Israel dengan kafir menjadi satu.


      Jadi sekarang dimulai dari yang jauh dulu. Tubuh Kristus itu dimulai dari nikah, gereja (penggembalaan), antar gereja, sampai Israel dan kafir menjadi satu. Kita dapat berdamai dengan kekuatan Darah YESUS atau Kurban Kristus (perjamuan suci), kalau yang paling jauh saja dapat menjadi satu, maka yang paling dekat (antara suami isteri dst) pasti bisa. Yang salah, mengaku sehingga diampuni dan jangan berbuat dosa lagi. Yang benar, mengampuni dan melupakan. Inilah kesatuan Tubuh Krsitus.

      Mari berdamai semuanya, mulai dari dalam nikah kita, jangan ada pertengkaran, perkelahian dll, sehingga kita dapat masuk persekutuan Tubuh Kristus. Hanya lewat kekuatan Darah YESUS atau Kurban Kristus (perjamuan suci)! Kalau kita mau makan minum perjamuan suci, maka harus berdamai terlebih dahulu. Jika ada sesuatu dengan saudara, selesaikanlah. Kalau jaraknya jauh, bisa ditelepon, mengirim surat dll. Selesaikanlah semuanya, sehingga kita dapat masuk kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna (Mempelai Wanita).


    • Persekutuan atau kesatuan tubuh dengan Kepala yang tidak dapat dipisahkan lagi = persekutuan antara kita dengan YESUS sebagai Kepala. Jika kita sudah masuk dalam kesatuan tubuh, maka tinggal menerima YESUS sebagai Kepala. Ini juga lewat perjamuan suci! Mari kita juga berdamai dengan TUHAN.

      Yohanes 6: 55, 56,
      55. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
      56. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

      Ay 55 => itulah perjamuan suci.
      Ay 56 => inilah persekutuan tubuh dengan Kepala.

Jadi persekutuan tubuh dengan Kepala ini juga lewat berdamai dengan kekuatan Darah YESUS atau Kurban Kristus (perjamuan suci). Mari, sebelum makan minum perjamuan suci, koreksi diri dulu:

  • bagaimana hubungan kita dengan sesama (berdamai dengan sesama)?
  • bagaimana hubungan kita dengan TUHAN (berdamai dengan TUHAN)? Berdamai dengan TUHAN yaitu mengaku dosa kepada TUHAN dengan sejujur-jujurnya, kalau diampuni jangan berbuat dosa lagi. Inilah masuk persekutuan, baik persekutuan dengan sesama (persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna). Kalau damai, kita dapat tidur (jika dirasuk setan, tidak dapat tidur), sebab itu kita harus berdamai. Lalu yang kedua, persekutuan tubuh dengan Kepala.

Saat kita berdamai dengan TUHAN dan sesama, saat itulah TUHAN di kayu salib berteriak ‘sudah selesai’, artinya Darah YESUS (perjamuan suci) menyelesaikan dosa-dosa kita. TUHAN bergumul untuk menyelesaikan dosa-dosa kita, kalau dosa dapat diselesaikan oleh TUHAN, berarti semuanya dapat diselesaikan oleh TUHAN (masalah nikah dll selesai). Di kayu salib, TUHAN begitu memperhatikan, mempedulikan, bergumul bagi bangsa kafir, sampai Dia mengatakan ‘sudah selesai’ Ini harus menjadi keyakinan kita! Asalkan kita berdamai (ada tanda Darah YESUS), maka semuanya menjadi beres.

YESUS sebagai Kepala, mati di bukit tengkorak. Tengkorak adalah Kepala yang mati untuk membela tubuh-Nya (untuk dapat berteriak ‘sudah selesai’) = untuk menyelesaikan masalah tubuh-Nya. Dia menyelesaikan dosa, berarti juga menyelesaikan semua masalah kita sampai masalah yang mustahil, mengadakan mujizat ditengah kita; masalah penyakit (anak yang dirasuk setan), masalah nikah (nikah yang hancur), masalah apa saja, Dia dapat menyelesaikannya. Sampai yang terakhir, di Yerusalem Baru juga ada teriakan ‘sudah selesai’, artinya terjadi mujizat yang terakhir, Dia mengubahkan kita sampai sempurna, sama mulia dengan Dia. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali dan sampai kita masuk Yerusalem Baru.

Wahyu 21: 4-6,
4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Ay 4 => ‘Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka’ => bangsa kafir ini banyak meneteskan air mata.

Ay 6 => "Semuanya telah terjadi” => semuanya sudah selesai.

Tadi, TUHAN berteriak ‘sudah selesai’ di kayu salib. Perkataan yang terakhir, TUHAN berteriak ‘sudah selesai’ dan di Yerusalem Baru = Kurban Kristus (perjamuan suci) sanggup menyucikan, mengubahkan, membaharui kita sampai sama mulia sempurna seperti Dia, kita menjadi Mempelai Wanita Surga. Jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan terangkat bersama dengan Dia di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan 1000 tahun damai dan sesudah itu kita masuk Yerusalem Baru. Disana tidak ada air mata lagi, kita benar-benar berbahagia bersama dengan Dia.

Bangsa kafir yang semestinya hanyalah anjing, menderita dll, tetapi syukur, sebab ada pedang Firman untuk menyucikan kita dan ada Kurban Kristus untuk mendamaikan kita menjadi satu Tubuh. Mari bersungguh-sungguh, Dia mempedulikan kita, bergumul untuk kita, sampai selesai semuanya, bahkan sampai di Yerusalem Baru dan tidak ada air mata lagi.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Surabaya, 09 April 2023 (Minggu Siang)
    ... selama seratus dua puluh tahun terbagi menjadi tiga tahap masing-masing empat puluh tahun. Angka menunjuk pada penyaliban perobekan daging sepenuh sampai daging tidak bersuara lagi artinya seluruh hidup kita tidak bergantung pada daging dengan segala kehebatannya kepandaian kekayaan dan lain-lain tetapi bergantung sepenuh pada Tuhan. Buktinya adalah Musa sekolah di Mesir empat ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 November 2020 (Minggu Pagi)
    ... celakalah kamu hai bumi dan laut karena Iblis telah turun kepadamu dalam geramnya yang dahsyat karena ia tahu bahwa waktunya sudah singkat. Dan ketika naga itu sadar bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Juli 2016 (Sabtu Sore)
    ... dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Orang mati. Lukas Lalu Ia berkata kepada seorang lain Ikutlah Aku Tetapi orang itu berkata Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku. Menoleh ke belakang. Lukas Tetapi Yesus berkata kepadanya Biarlah orang mati menguburkan orang mati tetapi engkau pergilah dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... harus menjaga nikah yang jasmani dalam kebenaran kesucian sampai kesatuan nikah yang sempurna. Mulai dari permulaan nikah harus dijaga perjalanan nikah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jadi untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba maka kita harus masuk dalam pelayanan persekutuan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari nikah penggembalaan ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 November 2012 (Minggu Pagi)
    ... mustahil bagi Tuhan. Mengatakan bahwa Yesus adalah penyesat artinya membolak-balikkan fakta yang ada ajaran yang benar dikatakan salah orang yang benar dikatakan salah yang salah dikatakan benar. Percikan darah menyucikan kita sampai tidak mau menerima ajaran palsu suara asing. Ajaran sesat ini bagaikan ragi sedikit saja bisa mengkhamirkan seluruh adonan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Oktober 2009 (Selasa Sore)
    ... pintu. Tetapi sekalipun pohon ara sudah melembut sudah bertunas dan berbuah kita harus tetap waspada. Mengapa demikian Wahyu sebab pohon ara masih bisa menggugurkan buah-buahnya yang mentah karena digoncang angin yang kencang seperti bintang-bintang akan berguguran. Angin kencang ini menunjuk pada pencobaan-pencobaan baik secara jasmani maupun rohani pengajaran palsu dan dosa-dosa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Agustus 2019 (Rabu Sore)
    ... yang diteladankan Yesus di atas gunung. Tetapi hati-hati ada doa penyembahan palsu. Wahyu - . Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. . Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Januari 2009 (Minggu Pagi)
    ... di bumi. Oleh sebab itu untuk bisa lolos dari badai maut di bumi kita harus bisa melihat atau menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga. Bagaimana cara gereja Tuhan melihat dan menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga Mantap ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Jika dosa sudah diperdamaikan akan dengan mudah menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Praktiknya adalah tunduk taat dengar-dengaran. Korban domba jantan kedua korban tahbisan. Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Kegunaan korban ini adalah untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Keluaran - Kemudian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 27 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... kayu salib untuk menggenapkan hukum Taurat. Roma - . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah . dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Injil keselamatan firman penginjilan yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.