Kita
masih membaca kitab Wahyu 1: 13-16, ini tentang empat penampilan
Pribadi YESUS dalam keadaan yang sebenarnya:
- Ay
13, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar,
- Ay
14, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja,
- Ay
15, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang adil,
- Ay
16, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.
Kita
sekarang berada pada penampilan YESUS yang ke empat.
Wahyu
1: 16, Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, yang ditandai
dengan:
- ’Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang’
- ’dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua’
- ’wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik’
Malam
hari ini kita masih mempelajari tanda yang pertama: ‘
di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang’.
Pengertian bintang secara
khusus adalah gembala
dari sidang jemaat.
Wahyu
1: 20,
Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku
dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat
ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ay
20 => ‘
malaikat’
=> gembala.
Pengertian
bintang secara umum adalah
kehidupan yang dipakai
dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN untuk memuliakan TUHAN =
imam-imam dan raja-raja. YESUS sebagai Mempelai Pria Surga memegang
bintang-bintang dengan Tangan kanan-Nya, maksudnya supaya
bintang-bintang tidak gugur (tidak binasa). Di dalam Wahyu 12, nanti
ekor naga akan menyeret sepertiga bintang dari langit.
Ada
tiga penyebab bintang gugur:
- Wahyu
6: 13,
Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon
ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang
angin yang kencang.
Penyebab
pertama:
tidak
tahan menghadapi angin kencang
= angin
pencobaan atau godaan.
Contohnya
adalah Yudas. Yudas merupakan bintang (rasul, bendahara) yang gugur
oleh pencobaan. Yudas ini tidak tahan dalam menghadapi godaan ikatan
akan uang.
Yohanes
12: 4, 6
4.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan
segera menyerahkan Dia, berkata:
6.
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang
miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Yudas
mencuri milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus). Akibatnya
adalah Yudas gugur, meninggalkan ibadah pelayanan (meninggalkan
TUHAN), kemudian ia menggantung diri, jatuh tertelungkup perutnya
pecah dan isi perutnya terburai keluar = Yudas binasa untuk
selama-lamanya.
- Wahyu
8: 10, 11,
10.
Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari
langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia
menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
11.
Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air
menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah
menjadi pahit.
Penyebab
kedua:
karena
kepahitan hati, yaitu iri hati, benci, dendam, berbantah-bantah yang
mengakibatkan pertengkaran dll.
Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi bintang yang besarpun dapat gugur
kalau ada kepahitan hati. Kalau bintang dengan bintang bertengkar
(berbenturan) nanti akan gugur. Sebab itu kita harus berhati-hati
dan menghindari benturan-benturan. Misalnya: kalau ada orang yang
membenci, iri hati, menyerang kepada kita, sebaiknya kita diam saja
untuk menghindari benturan. Kalau kita bereaksi, berarti memberikan
kesempatan untuk terjadinya benturan dan pasti akan gugur. Ini rugi!
Sementara ada orang yang menyerang, kita menghindar saja (jangan
ikut pahit hati, iri, dendam dll).
Sebagai
contohnya adalah
- Pada
zaman permulaan
= zaman
ALLAH Bapa (perjanjian lama) adalah Kain.
Kain merupakan anak sulung yang mempunyai hak kesulungan (bintang
besar), tetapi karena iri hati, panas hati, pahit hati kepada Habel
(adiknya), akhirnya Kain menjadi pembunuh. Kain tidak lagi menjadi
pelayan TUHAN, tetapi menjadi pembunuh, sehingga ia gugur. Kita
harus berhati-hati! Sekalipun kita sebagai hamba TUHAN yang dipakai
oleh TUHAN, imam-imam dan raja-raja (zangkoor, pemain musik yang
dipakai TUHAN dengan luar biasa), tetapi kalau ada iri hati, pahit
hati, maka akan gugur seperti Kain.
Kejadian
4: 4, 5, 8,
4.
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan
Habel dan korban persembahannya itu,
5.
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu
hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
8.
Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke
padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Mengapa
Kain menjadi pahit hati (iri hati, benci, dendam) kepada Habel?
Sebab persembahan (ibadah pelayanan) Habel yang di tandai
kesulungan di terima dan diberkati oleh TUHAN. Sedangkan ibadah
pelayanan Kain (Kain sebagai anak sulung, tetapi ibadah
pelayanannya tidak di tandai kesulungan), belum di terima oleh
TUHAN (diberikan kesempatan oleh TUHAN untuk memperbaiki).
Ibadah
pelayanan itu harus di tandai dengan kesulungan (sungguh-sungguh
mengutamakan TUHAN). Jadi kalau ibadah pelayanan kita belum di
terima dan belum diberkati oleh TUHAN, ini berarti masih diberikan
kesempatan oleh TUHAN untuk memperbaiki. Tetapi Kain salah, ia
menjadi panas hati, pahit hati, akhirnya Kain menjadi pembunuh
(bintang yang gugur).
Hari-hari ini jagalah kesulungan! Kita
sebagai bangsa kafir, yang tadinya tidak boleh melayani, tetapi
oleh Darah YESUS, kita dapat melayani TUHAN. Sekalipun kita bukan
anak sulung, tetapi biarlah ibadah pelayanan kita di tandai dengan
kesulungan (sungguh-sungguh mengutamakan TUHAN), supaya ibadah
pelayanan kita di terima dan diberkati oleh TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
- Pada
zaman pertengahan = zaman
Anak ALLAH (perjanjian baru) adalah “di kebun anggur”
Kebun anggur ini berbicara tentang ibadah pelayanan sistem Kabar
Mempelai (ibadah pelayanan yang dibina oleh Kabar Mempelai). Air
anggur yang manis, mengingatkan kita kepada pesta nikah
mempelai.
Dalam Matius 20: 1-16, ada orang yang bekerja di
kebun anggur, lalu ada kesepakatan yaitu upah bekerja satu hari
dibayar satu dinar. Ada yang bekerja dari pagi-pagi sampai petang,
ada juga yang bekerja hanya satu jam. Yang bekerja satu jam
dipanggil dulu, ternyata mendapatkan satu dinar. Anggapan yang
bekerja dari pagi hari => ‘yang bekerja satu jam saja
mendapatkan satu dinar, lalu aku yang bekerja dari pagi dapat
berapa dinar? (bekerja berapa jam dikalikan satu dinar)’ Orang
ini lupa janjinya, bahwa bekerja dikebun anggur upahnya satu dinar,
akhirnya dia menuntut banyak dan menjadi iri hati.
Matius
20: 9-15,
9.
Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan
mereka menerima masing-masing satu dinar.
10.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan
mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu
dinar juga.
11.
Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan
itu,
12.
katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan
engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja
berat dan menanggung panas terik matahari.
13.
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak
berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat
sedinar sehari?
14.
Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang
yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
15.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku?
Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Ay
9 => Yang bekerja pukul lima (hanya bekerja satu jam),
mendapatkan upah satu dinar.
Ay 10 => ‘Kemudian
datanglah mereka yang masuk terdahulu’
=> yang bekerja dari pagi hari.
‘tetapi
merekapun menerima masing-masing satu dinar juga’
=> ini janji TUHAN kepada mereka, upah bekerja satu hari adalah
satu dinar.
Ay 11 => ‘mereka
bersungut-sungut kepada tuan itu’
=> iri hati, pahit hati, berbantah-bantah.
Mengapa
terjadi kepahitan, iri hati, bersungut-sungut di dalam ladang
TUHAN? (ibadah pelayanan sistem Kabar Mempelai)? Sebab dinar di
nilai dengan berkat-berkat jasmani (rupiah, dollar). Pada contoh
yang pertama tadi, iri hati karena tahbisan atau ibadah
pelayanannya (ada yang di terima dan ada yang belum di terima).
Sekarang, iri hati karena hasilnya itulah berkat-berkat jasmani.
Dinar itu merupakan kemurahan TUHAN yang tidak dapat ditukar dengan
berapa rupiah-pun, sebab itu tetap satu dinar. Tetapi banyak hamba
TUHAN, pelayan TUHAN menggantikan dinar (kemurahan TUHAN) dengan
rupiah => ‘orang itu diberkati’ dan pada akhirnya menjadi
iri hati.
Iri hati adalah:
- kehidupan
yang tidak menghargai berkat TUHAN (sebenarnya semuanya diberkati
oleh TUHAN),
- kehidupan
yang tidak menghargai pemakaian TUHAN. Semuanya bisa dipakai oleh
TUHAN. Saya seringkali menerangkan, yang mengepel gereja -pun
dipakai oleh TUHAN. Seringkali pengerja salah, kalau di minta
untuk memimpin pujian, persiapannya sungguh-sungguh. Tetapi kalau
di suruh mengepel, sambil lalu saja, malah tidak dikerjakan. Ini
salah besar! Semua pekerjaan TUHAN itu mulia. Dimulai dengan yang
terkecil terlebih dahulu (perkara kecil), baru dapat dipakai TUHAN
dalam perkara yang besar. Semoga kita dapat mengerti.
- kehidupan
yang tidak menghargai kemurahan TUHAN.
Matius
20: 16,
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan
yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Kalau
pahit hati, akibatnya adalah ‘yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir’=
kering rohani (kering dalam ibadah pelayanan) sehingga menjadi
bintang yang gugur.
Matius 20: 15 => ‘Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati?’,
nanti kemarahan pada akhir zaman, akan menjadi kemarahan antikrist
= iri hati, benci dan akan menjadi kebencian antikrist.
Pada
ay 16 ‘yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir’,
nanti ini akan menjadi antikrist. Sekarang keadaannya, kering
rohani, tidak puas sehingga seringkali
mencari kepuasan di dunia, jatuh dalam dosa sampai puncaknya
dosa.
Wahyu
12: 17,
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi
keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan
memiliki kesaksian Yesus.
Jadi,
iri hati, benci, marah akan meningkat pada amarah antikrist =
menjadi sama dengan antikrist dan menjadi bintang yang gugur. Oleh
sebab itu, segala kepahitan, iri hati, dendam, rasa tidak senang,
kebencian harus dicabut (berusaha untuk mencabut) oleh kekuatan
Darah YESUS, baik di rumah tangga (suami dengan isteri, anak dengan
orang tua, kakak dengan adik), di gereja atau di dalam
penggembalaan (gembala dengan domba, domba dengan domba), antar
penggembalaan (hamba TUHAN dengan hamba TUHAN). Jika ini diteruskan
(seperti Kain, orang yang bekerja di ladang anggur), akhirnya
menjadi seperti antikrist (kebencian tanpa alasan dan kemarahan
tanpa sebab) yang menganiaya anak-anak TUHAN yang tertinggal.
Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu
12: 3, 4,
3.
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh,
dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
4.
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan
perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera
sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Penyebab
ketiga:
ekor
naga
(‘ekornya
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya
ke atas bumi’).
Yesaya
9: 14,
Tua-tua
dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan
dusta, itulah ekor.
Pengertian
rohani ekor naga adalah
ajaran-ajaran palsu, termasuk juga roh dusta (pendusta).
Mari
kita mempelajari bentuk ajaran-ajaran palsu, supaya kita tidak salah.
Bentuk
ajaran-ajaran palsu, antara lain:
- Ulangan
12: 29, 30,
29.
"Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu
bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan
apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,
30.
maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti
mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan
engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana
bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku
begitu.
Ay 29 =>
‘apabila
engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya’
=> daerah Kanaan (daerah kafir).
Bentuk
pertama: ibadah
kafir (ibadah yang lain).
‘Jangan menanya-nanya, jangan ingin
tahu, jangan membanding-bandingkan tentang ibadah kafir, apalagi
melakukannnya’ Sekarang ini banyak orang mempelajari agama-agama
lain, ibadah-ibadah lain (ibadah selain kepada TUHAN). Saya sudah
pernah bersaksi, ada hamba TUHAN membawa buku dan mempelajari
agama-agama lain => ‘ini kalau mau memenangkan agama ini’
Jangankan belajar, bertanya (ingin tahu, membandingkan, berdiskusi)
saja tidak boleh! Kalau kita mulai bertanya-tanya, itu seperti
burung yang sudah mendekati jerat, lama-kelamaan lebih masuk lagi,
satu-waktu terperangkap dan melakukannya. Jangan merasa kuat! Salomo
saja tidak kuat dan terjerat.
- Ulangan
13: 1-3,
1.
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi,
dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,
2.
dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu
terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak
kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
3.
maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu;
sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu
sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu.
Ay
2 => ‘dan
apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi’
=> Ada orang bilang => ‘nanti akan terjadi ini’, Akhirnya
memang benar terjadi.
Bentuk
kedua: mengadakan
tanda-tanda mujizat jasmani.
Sebab itu jangan terpukau dengan
mujizat jasmani, sekalipun memang boleh. Semestinya, terjadi mujizat
rohani terlebih dahulu, baru terjadi mujizat jasmani dan kita
menjadi teguh. Tetapi kalau kita hanya mengejar tanda mujizat yang
jasmani, ini bahaya!
Sebab, nabi palsu mengadakan tanda
mujizat jasmani dan membujuk kita untuk mengikuti illah lain (ajaran
lain). Sekalipun hebat (ada mujizat) dan luar biasa, tetapi kalau
itu ajaran lain atau illah lain yang tidak sesuai alkitab, jangan
diikuti! Nanti nabi palsu dengan antikris juga bisa menurunkan api
dari langit dll, kita harus waspada! Semoga kita dapat mengerti.
- Ulangan
13: 6-11,
6.
Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau
anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk
engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang
tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
7.
salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat
kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung
bumi,
8.
maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan
dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani
dia dan janganlah menutupi salahnya,
9.
tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak
untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.
10.
Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia
telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang
telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan.
11.
Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga
mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di
tengah-tengahmu.
Ay 9
=> ‘tetapi
bunuhlah dia!’
=> ini ketegasan untuk tidak ada hubungan sedikitpun! Bukan
membunuh secara jasmani.
Bentuk
ketiga: nabi
palsu menggunakan keluarga daging (orang dekat), sebagai ujung
tombak untuk membelokkan iman kita kepada illah lain dan kepada
ajaran-ajaran lain.
Contohnya: Salomo. Isteri Salomo
(orang yang paling dekat) membelokkan iman Salomo dari TUHAN. Ini
bisa juga anak-anak, kakak atau adik, keluarga, orang tua. Kalau
dulu ‘membunuh’, sekarang artinya hindarilah mereka (tidak boleh
ada sungkan), bukan memusuhi mereka. Kalau ada yang mengajak =>
‘ayo, sekali-kali datang’, tetapi kalau kita tahu itu berbeda,
hindarilah mereka. Kita harus tegas! Sebab kita tidak kuat. Saya
belajar dari Salomo, ia sudah hebat, tetapi saat menghadapi
isterinya, ia menjadi tidak kuat.
Kita sudah memiliki ajaran
benar (ibadah yang benar), lalu memberi kesempatan (karena sungkan)
untuk diajak dalam ibadah yang lain, akhirnya pasti melepaskan yang
benar seperti Salomo (ajaran yang benar dibuang dan mengikuti yang
salah). Itu sudah rumus alkitab = rumus dari kitab Kejadian sampai
Wahyu! Semoga kita dapat mengerti.
Jangan sampai yang
terdahulu, menjadi yang terkemudian. Kita harus sungguh-sungguh,
jangan sampai yang ter dahulu menjadi yang terkemudian hanya karena
sungkan; satu kali, dua kali, nanti akan ada satu titik yang
mengakibatkan membuang yang benar dan menerima yang tidak benar.
Kita harus berhati-hati, selama kita kuat mungkin masih bisa, nanti
dititik tertentu ada kelemahan, maka dia akan melepaskan apa yang
benar dan menerima yang tidak benar. Semoga kita dapat mengerti.
- Ulangan
13: 12-15,
12.
Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu
untuk diam di sana, kaudengar orang berkata:
13.
Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah
menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti
kepada allah lain yang tidak kamu kenal,
14.
maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan
baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian
itu dilakukan di tengah-tengahmu,
15.
maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah
dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya.
Ay
15 => ‘maka
bunuhlah dengan mata pedang’
=> ini ketegasan! Sejak perjanjian lama sudah tegas ‘bunuhlah,
bunuhlah!’. Kalau sekarang, ‘hindarilah!’ Banyak kita dicaci
maki karena hal ini => ’sok benar’, karena mereka tidak
membaca alkitab.
Bentuk keempat:
orang
dursila.
Yohanes
6: 60, 66
60.
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang
berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya?"
66.
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan
tidak lagi mengikut Dia.
Ay
60 => tidak mampu mendengarkan perkataan keras (Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua).
Orang
dursila adalah:
- orang
yang berasal dari antara kita,
- orang
yang menolak Firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih
tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan kita dari dosa-dosa
yang tersembunyi (mengungkapkan dosa yang tersembunyi). Kalau
Firman mendatangkan keuntungan (tidak menunjukkan dosa-dosa dll),
dia akan senang. Dalam Yohanes 6, ‘pemecahan
roti’ untuk memberi makan lima ribu
orang, semuanya datang, tetapi begitu perkataan keras, semuanya
lari (tinggal dua belas orang). YESUS menantang => ‘dari
antara kamu, siapa yang tidak tahan lagi’,
Akhirnya tinggal sebelas orang, sebab Yudas sudah tidak ada lagi.
Kalau ada dosa yang diungkap (disucikan), mereka tidak mau.
- orang
yang membujuk untuk beribadah kepada illah-illah asing = mereka
membujuk untuk menerima ajaran-ajaran lain. Yohanes 6: 66 ‘banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia’,
Hati-hati pada akhir zaman, banyak orang yang mengundurkan diri
dari Firman pengajaran yang benar (banyak yang menolak Firman
pengajaran yang benar). Sekalipun nampaknya masih beribadah, tetapi
sesungguhnya sudah tidak lagi mengikut YESUS. Firman pengajaran
yang benar itulah Pribadi YESUS. Kalau tidak lagi mengikut YESUS,
lalu
mengikuti siapa?
- mengikuti
keinginan daging atau keinginan diri sendiri (mencari Firman yang
tidak menunjukkan dosa). Misalnya: kalau seperti Yudas, maka akan
mencari Firman yang tidak mengungkit tentang pencuri. Kalau dia
berzinah, mencari Firman yang tidak menyangkut tentang berzinah.
Kalau ada Firman tentang berzinah, dia akan langsung keluar. Kalau
demikian, itu berarti tidak lagi mengikuti YESUS,
- sampai
akhirnya mengikut nabi palsu atau mengikut setan dan binasa untuk
selamanya.
Syarat
supaya bintang tetap bercahaya dan tidak gugur?
- Filipi
2: 12-15,
12.
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir,
13.
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
14.
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan,
15.
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia,
Syarat
pertama: harus
menjadi bintang yang bercahaya.
Bintang
yang bercahaya yaitu:
- ay
12, setia dan tanggung jawab (setia dan berkobar-kobar) dalam
ibadah pelayanan kepada TUHAN. Tanggung jawab dan pelayanan kita
kepada TUHAN, bukan kepada manusia. Rasul Paulus mengatakan ‘tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir’,
justru saat rasul Paulus tidak hadir, kita nampakkan kesetiaan yang
sejati kepada TUHAN. Kalau tanggung jawab dan pelayanan kita kepada
manusia, itu gampang, sebab manusia bisa main mata. Tetapi kalau
kepada TUHAN tidak bisa seperti itu, sebab itu harus
sungguh-sungguh!Ibadah pelayanan kita jangan bergantung kepada
manusia siapapun juga, tetapi bergantung sepenuhnya kepada TUHAN.
Sebab ibadah pelayanan ini mengerjakan keselamatan! Keselamatan
tidak tergantung kepada siapapun juga, tetapi hanya kepada TUHAN
saja.
- ay
14, beribadah melayani tanpa bersungut-sungut (tanpa
berbantah-bantah) = tanpa kepahitan, iri hati, dendam, kebencian,
tetapi selalu mengucap syukur dan menyembah TUHAN. Itulah bintang
yang benar-benar bercahaya! Tadi, kalau ada iri hati, nanti dapat
bersungut-sungut dsb.
Banyaklah
menyembah TUHAN. Saat mau beribadah melayani (berkhotbah, zangkoor,
pemain musik, pimpinan pujian dsb) banyak menyembah TUHAN, untuk
mohon kekuatan dan penyucian dari TUHAN. Dalam penyembahan, kita
harus memeriksa atau mengoreksi diri. Banyak kesalahan kita, supaya
diampuni oleh TUHAN dan tangan yang kosong supaya diisi oleh TUHAN.
Sesudah dipakai TUHAN (melayani TUHAN), harus menyembah lagi untuk
mengucap syukur kepada TUHAN. Seperti sumbu yang sudah dipakai, maka
dibersihkan. Penyembahan ini bagaikan membersihkan sumbu,
kebanggaan-kebanggaan dibersihkan supaya kita lebih bercahaya.
Semoga kita dapat mengerti.
- Filipi
2: 16,
sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada
hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma
bersusah-susah.
Ay 16
=> ‘agar
aku dapat bermegah pada hari Kristus’
=> tidak gugur, tetapi bermegah. Bintang ini sudah berada
dilangit, dekat dengan kedatangan TUHAN yang ke dua kali. Tadi,
YESUS tampil sebagai Mempelai Pria Surga Yang Tangan Kanan-Nya
memegang bintang, supaya tidak gugur tetapi naik. Kita tinggal
memilih ?
gugur atau naik sehingga menjadi Mempelai! ‘supaya
aku bermegah pada hari kedatangan TUHAN’
= menjadi Mempelai.
‘aku
tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah’
=> Saya beribadah melayani dari Malang dan ada juga yang dari
jauh, supaya tidak percuma dan tidak sia-sia (tidak gugur), sebab
itu harus berpegang pada Firman kehidupan.
Syarat
kedua: harus
berpegang pada Firman kehidupan.
Mungkin kita banyak melayani, tetapi
kalau tidak berpegang pada Firman yang benar, maka tidak akan ada
artinya dan sia-sia. Kalau berpegang pada Firman kehidupan, nanti
dipegang oleh Tangan Kanan TUHAN. Kalau tidak berpegang pada Firman
kehidupan, berarti lepas dari Tangan Kanan TUHAN, biarpun
pelayanannya banyak, hebat (berkhotbah hebat), tidak akan ada
artinya. Jadi pelayanannya harus ditata terlebih dahulu. Ini seperti
Maria duduk terlebih dahulu di bawah Kaki TUHAN untuk
dengar-dengaran, sekarang bintang-bintang harus terlebih dahulu
berpegang pada Firman kehidupan, baru nanti pelayanan-pelayanan kita
ditata oleh TUHAN.
Kalau kita masih ragu => ‘bagaimana
ya ini?’ Biarpun kita banyak melayani, orang memuji, percuma saja
sebab akan gugur. Berpegang pada Firman kehidupan = berpegang teguh
kepada Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman
hidup apapun resiko yang harus kita hadapi.
Bagi siswa-siswi
Lempin-El Kristus Ajaib yang mendengarkan, sangat gampang. Dulu ada
murid Lempin-El yang bertanya => ‘mana yang benar, oom? Ada
tabernakel, tetapi berlainan’ Saya hanya berkata => ‘buka
saja catatan-mu itu, yang sudah tujuh sampai sembilan bulan kamu
catat, yang sudah kamu praktikkan. Kamu sudah dipelihara tanpa
bekerja, tidak memiliki sidang jemaat, juga tetap dipelihara dan
tidak pernah kelaparan’ Itu sudah menjadi pengalaman hidup. Kalau
ada ajaran lain, lalu mengatakan => ‘tidak apa-apa’ ini
berarti cahayanya sudah pudar. Kalau tidak berpegang teguh, maka
tidak dipegang oleh TUHAN, akhirnya jatuh. Perhatikan siswa siswi
Lempin-El, gampang sekali, tinggal kita ini jujur atau tidak! Semoga
kita dapat mengerti.
Demikian juga bagi bapak ibu dan
saudara-saudara, Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi
pengalaman hidup, mari kita pegang teguh! Berpegang teguh kepada
Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup =
jangan mau dicampur sedikitpun dengan yang lain (tidak mau makan
bersama dengan yang lain), sebab sedikit ragi menghancurkan adonan.
Misalnya: seperti Salomo. Dari muda dia memegang pedang, tetapi di
masa tua dia mencampur dengan yang lain, akhirnya Salomo habis.
Semoga kita dapat mengerti.
Taat
dengar-dengaran (mempraktikkan) kepada Firman pengajaran yang benar,
yang sudah menjadi pengalaman hidup apapun resiko yang dihadapi.
Mungkin resikonya, kita dikucilkan, tidak menjadi masalah. Saat kita
berpegang teguh dan mempraktikkan Firman pengajaran yang benar =
mengulurkan dua tangan kepada TUHAN dan YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga juga mengulurkan Tangan Kanan -Nya untuk memegang
bintang-bintang yang bercahaya. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
ada keragu-raguan, maka kita tidak dapat dipegang oleh TUHAN. Jadi
harus sungguh-sungguh berpegang teguh (tidak mau dicampur sedikitpun
dengan ajaran lain) dan praktikkan Firman pengajaran yang benar
apapun resiko yang dihadapi. Karena yang memegang kita adalah
Mempelai Pria Surga, maka kita tidak akan gugur, bintang-bintang naik
pangkat menjadi Mempelai Wanita Surga (menjadi milik-nya untuk
selama-lamanya).
Jika
bintang-bintang dipegang oleh Tangan Kanan TUHAN, hasilnya adalah:
- Ulangan
7: 7, 8,
7.
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka
hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang
paling kecil dari segala bangsa? --
8.
tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang
telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa
kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah
perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Ay
8 => ‘dengan
tangan yang kuat’
=> Tangan Kanan TUHAN.
Hasil
pertama: Tangan
Kanan TUHAN mampu melepaskan kita dari perbudakan firaun di Mesir,
artinya
- kita
dilepaskan dari perbudakan dosa, sehingga kita dapat hidup benar
dan suci,
- kita
dilepaskan dari perbudakan daging dengan segala keinginan daging,
sehingga kita bisa taat,
- kita
dilepaskan dari perbudakan dunia, sehingga kita dapat setia.
Jika
kita dilepaskan dari perbudakan dosa, daging dan dunia = lepas dari
letih lesu, beban berat, maka kita hidup dalam damai sejahtera,
semuanya enak dan ringan. Waktu bangsa Israel diperbudak di Mesir,
diawasi, dicambuk dll (tidak ada ketenangan).
- Mazmur
118: 15,
Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan
kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
Hasil
kedua: Tangan
Kanan TUHAN melakukan keperkasaan
= memberikan
kemenangan kepada kita artinya
Tangan Kanan TUHAN sanggup
menyelesaikan semua masalah, sampai masalah yang mustahil dapat
diselesaikan oleh TUHAN.
- Mazmur
118: 16,
tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN
melakukan keperkasaan!"
Hasil
ketiga: Tangan
kanan TUHAN meninggikan kita,
artinya
- Tangan
Kanan TUHAN mengangkat kita dari kegagalan-kegagalan, keterpurukan,
sehingga kita menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.
- Tangan
Kanan TUHAN memakai kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna, Mempelai Wanita Surga. Di pakai itu ditinggikan
bukan terpuruk. Semakin dipakai, kita semakin ditinggikan
(dipermuliakan). Kalau tidak mau dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, maka akan dipakai dalam
pembangunan babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Jadi hanya ada dua pembangunan yaitu pembangunan Tubuh Kristus atau
pembangunan babel. Kalau dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus,
kita semakin ditinggikan. Tetapi kalau dipakai dalam pembangunan
babel, kita benar-benar akan terjun ke bawah dan tenggelam seperti
batu kilangan dilempar ke lautan (semakin hari, semakin dalam
tenggelam, bahkan sampai didasar lautan api dan belerang).
- Tangan
Kanan TUHAN menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sampai
sempurna, sama mulia seperti YESUS. Kita menjadi Mempelai Wanita
TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali
di awan-awan yang permai. Kita benar-benar bersama-sama dengan Dia
untuk selamanya. Inilah penampilan YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga, Tangan Kanan-Nya memegang bintang-bintang.
Hati-hati
terhadap tiga penyebab gugurnya bintang-bintang yaitu:
- ada
godaan/ikatan akan uang seperti Yudas. Hati-hati juga terhadap
godaan yang lain, bisa jodoh dll. Jodoh bisa menghancurkan
bintang-bintang dsb.
- Jika
ada kepahitan; iri hati, dendam, rasa tidak suka, semuanya harus
dicabut dan jangan dibiarkan begitu saja. Terutama di kebun anggur
(ladang TUHAN yang dibina oleh Kabar Mempelai) banyak terjadi iri
hati, benci tanpa alasan.
- Hati-hati
terhadap ekor naga (ajaran-ajaran lain). Kalau kita yakin terhadap
ajaran yang benar, berarti yang lain merupakan ajaran yang salah dan
jangan memberi kesempatan (‘bunuh mereka!’
= hindarilah mereka). Semoga kita dapat mengerti.
Syarat
supaya bintang tidak gugur adalah:
- menjadi
bintang yang bercahaya (setia dan bertanggung jawab dalam ibadah
pelayanan dan jangan bersungut-sungut, berbantah-bantah, iri hati,
tetapi mengucap syukur kepada TUHAN.
- Sebagai
penentunya adalah kita harus berada di dalam Tangan Kanan TUHAN,
caranya? berpegang teguh kepada Firman pengajaran yang benar (jangan
dicampur dengan yang lain) dan taati Firman pengajaran yang benar =
mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN juga akanmengulurkan
Tangan kanan-Nya kepada kita, sehingga semuanya menjadi enak dan
ringan, semuanya menang (masalah selesai), kita ditinggikan =
berhasil didalam TUHAN, dipakai, disucikan dan diubahkan sampai
menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Itulah bintang tidak gugur, tidak
percuma dan tidak sia-sia.
Kalau
berpegang teguh pada Firman kehidupan maka:
- Kita
tidak sia-sia berlomba,
- Kita
tidak sia-sia beribadah melayani, tidak gugur, tetapi terangkat
menjadi Mempelai Wanita, menjadi milik TUHAN untuk selama-lamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Berpegang
kepada Firman kehidupan ini sebagai penentu, kita menjadi percuma
atau tidak! Saya menjadi hamba TUHAN sepenuh, saya sudah meninggalkan
semuanya (saya tidak bekerja, sampai saya pernah tidak bisa makan),
bukan maksudnya menggugat TUHAN, tidak! Saya sudah bertekat, tetapi
penentunya disini, sudah menjadi bintang, mau terangkat naik atau mau
hancur! Ini penentu terakhir dan jangan main-main. Biarlah kita
dipegang oleh Tangan Kanan TUHAN sampai kita menjadi Mempelai Wanita
TUHAN.
TUHAN memberkati kita semuanya. 1