Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membaca Kitab Wahyu 1: 15

Wahyu 1: 15, Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Inilah penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil, yang akan menghakimi dunia ini dengan benar dan adil.

YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil, yang ditandai dengan dua tanda:

  1. ‘kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’.
    Tembaga itu menunjuk penghakiman atau penghukuman. Nanti di takhta putih Dia akan menghakimi semua manusia. Kalau dosa-dosa belum diselesaikan, maka akan dihakimi/dihukum untuk selama-lamanya. Ini sudah kita pelajari beberapa kali. Semoga kita mengerti.


  2. ‘suara-Nya bagaikan desau air bah’.
    Ini menunjuk tentang Firman nubuat.

Firman nubuat adalah:

  • pembukaan rahasia Firman ALLAH Yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat, supaya hadirat TUHAN tidak tersembunyi dalam sidang jemaat. Jika dosa-dosa ditunjukkan, ini begitu keras, menggetarkan hati.


  • pembukaan rahasia Firman ALLAH yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi di akhir zaman, terutama tentang kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan permai dan tentang penghukuman TUHAN atas dunia ini. Ini juga menggetarkan hati seperti mendengar suara desau air bah.

Jadi YESUS sebagai Hakim Yang Adil (suara-Nya bagaikan desau air bah), itulah Firman nubuat. Semoga kita dapat mengerti.

Kegunaan dari Firman nubuat (suara-Nya bagaikan desau air bah) adalah

  1. supaya gereja TUHAN tidak masuk dalam penghukuman TUHAN atas dunia di akhir zaman. Seperti pada zaman Nuh, dunia dihukum dengan air bah, tetapi pada akhir zaman dunia dihukum dengan api dari langit. Kita semuanya jangan sampai masuk disitu!


  2. Wahyu 19: 6, 7,
    6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Kegunaan yang kedua: supaya gereja TUHAN disucikan dan diubahkan sampai sempurna sama mulia dengan YESUS, menjadi Mempelai Wanita Surga, sehingga layak untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali sebagai Raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai dengan suara penyembahan ‘Haleluya’ yang bagaikan desau air bah. Semoga kita bisa mengerti.

Jadi, TUHAN menyampaikan Firman nubuat (suara bagaikan desau air bah), memang ini keras, supaya kita tidak masuk ke dalam penghukuman, tetapi kita bisa terangkat di awan-awan yang permai dengan suara penyembahan ‘Haleluya’ bagaikan desau air bah. Jika Firman yang kita terima sekarang bagaikan desau air bah, nanti jika TUHAN datang kembali, mulut kita juga seperti suara TUHAN itulah bagaikan desau air bah (penyembahan ‘Haleluya’). Semoga kita bisa mengerti.

Kita harus waspada terhadap satu kata ‘Haleluya’ yang sering diremehkan, bahkan orang tidak mau berkata ‘Haleluya’, sebab satu kata ‘Haleluya’ ini memisahkan antara gereja TUHAN yang sempurna (yang terangkat di awan-awan permai) dengan gereja TUHAN yang ketinggalan di bumi (yang mengalami penghukuman kekal). Pengalaman saya saat menolong orang kerasukan setan, terakhir kali mau bilang => ‘Haleluya’ itu benar-benar susah dan perlu berjuang. Jadi Firman TUHAN tidak boleh kalau ada beda sedikit => ‘cuma beda ‘Haleluya’. Kata ‘Haleluya’ ini memberikan garis tegas, dimanakah kita berada? Mau naik terangkat di awan-awan dengan suara penyembahan ‘Haleluya’ bagaikan desau air bah atau ketinggalan di dunia saat YESUS datang kembali, berarti mengalami penghukuman api dari langit sampai api neraka.

Satu kata saja yang berbeda ini bahaya! Inilah garis tegas dari TUHAN. Seperti ayat mengatakan => ‘katakanlah sepatah kata Firman’ Ini kuasanya luar biasa, tetapi pemisahannya juga luar biasa. Kita mengikut TUHAN itu harus sama persis, jangan berkata => ‘tidak apa-apa, berbeda sedikit’ Jangan! Tetapi harus persis seperti dalam alkitab. Semoga kita dapat mengerti.

Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus menyembah YESUS sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’ dan ini merupakan persiapan kita Semua dapat berkata ‘Haleluya’, tetapi diterima oleh TUHAN atau tidak? Siapakah yang boleh menyembah dengan suara ‘Haleluya’? Ini sama seperti ayat yang mengatakan => ‘siapa yang boleh menyerukan nama TUHAN?’ Jadi tidak sembarangan! Di surga ada penyembahan dengan suara ‘Haleluya’, sebab itu penyembahan di bumi dan di surga harus sama.

Wahyu 19: 1, 3, 4, 5,
1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
5. Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

Yang boleh menyembah TUHAN dengan suara ‘Haleluya’, syaratnya adalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang takut akan TUHAN. Inilah yang boleh menyembah TUHAN dengan ‘Haleluya’, mungkin yang lain bisa berkata ‘Haleluya’ tetapi tidak sampai di hadirat TUHAN. Semoga kita mengerti.

Banyak orang berkata => ‘saya takut kepada TUHAN’ Ini boleh saja, tetapi sering klai hanya sampai di mulut. Kami sebagai hamba TUHAN mengajarkan => ‘kita harus takut kepada TUHAN’ Takut yang bagaimana? Sebab itu harus ada praktiknya.

Praktik kehidupan yang takut akan TUHAN:

  1. Amsal 8: 13,Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Ay 13 => ‘mulut penuh tipu muslihat’ => dusta.

    Praktik pertama: membenci dosa-dosa sampai membenci dusta. Kalau berkata takut akan TUHAN, tetapi tertawa-tawa setelah berbuat dosa, itu namanya tidak takut kepada TUHAN. Sudah tahu kalau itu dosa, tetapi malah melanjutkan berbuat dosa, itu menantang TUHAN/melawan TUHAN). Biarlah malam ini kita melakukan sesuai dengan Firman TUHAN!

    Orang yang dapat menyembah Sang Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya adalah orang yang takut akan TUHAN. Mari kita sungguh-sungguh membenci dosa sampai dusta, supaya doa kita naik sampai di hadirat TUHAN. Seperti tujuh anak Skewa menyerukan nama YESUS, saat mengusir setan, malah setannya datang dan merobek-robek bajunya (digagahi). Ini karena hidupnya tidak berkenan kepada TUHAN.


  2. Yosua 24: 14, Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

    Praktik kedua: beribadah dan melayani TUHAN dengan setia dan tulus ikhlas, setia dan berkobar-kobar.

    Tulus ikhlas = tidak ada paksaan, rela menderita.
    Kalau orang tidak beribadah, tetapi tertawa-tawa, sekalipun berkata takut akan TUHAN, itu bohong dan menantang TUHAN! Saat-saat kita tidak dapat beribadah bagaimana? Contohnya: seperti pegawai yang tidak masuk kantor, apakah merasa senang dan mengatakan ‘tidak apa-apa’, Kalau demikian sebentar lagi dia akan dipecat. Pasti takut, kalau ada pegawai tidak masuk ke kantor => ‘kalau tidak masuk, alasan apa aku nanti’ Ini sama halnya dengan beribadah, bahkan lebih dari itu.

    Takut akan TUHAN adalah beribadah melayani dengan setia dan tulus ikhlas, setia dan berkobar-kobar, tidak mau dihalangi oleh apapun juga, sampai satu waktu tidak dapat dihalangi oleh apapun. Saya tahu sendiri, kalau sekolahan yang peraturannya ketat, saat-saat ulangan harian sekalipun sakit dan membawa surat dokter, tetap ulangan (tidak seenaknya bisa tidak masuk). Sesudah ulangan baru boleh pulang. Kalau tidak ikut ulangan, nilainya akan menjadi terendah. Jadi murid-murid takut, sekalipun sakit-sakit tetap belajar. Inilah takut kalau nilainya jelek.

    Bagaimana ibadah kita kepada TUHAN? Apakah kita takut atau tidak kepada TUHAN? Kalau tidak beribadah malah tertawa-tawa, lalu bagaimana kita dapat menyeru ‘Haleluya’? Mari sungguh-sungguh setia dan tulus ikhlas dalam ibadah, mulai dari saya. Jangan sampai saya menipu jemaat, saya sendiri tidak datang tetapi menyuruh jemaat datang beribadah, inilah menipu! Jadi mulai dari gembalanya dulu, kalau gembalanya tidak ada, domba-domba tercerai berai. TUHAN akan selalu membuka jalan bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Pengkotbah 12: 13, Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

    Praktik ketiga: berpeganglah pada perintah-perintah-Nya = berpegang kepada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara.

    Sering kali kita takut kepada orang, tetapi tidak takut kepada TUHAN. Contohnya: atasan memerintahkan untuk korupsi tetapi karena tidak mau di phk, kita pilih yang mana? takut kepada TUHAN atau takut kepada atasan. Sering kali kita mengikuti perintah manusia (bukan Firman TUHAN), daripada nanti di phk. Kalau menghargai manusia lebih dari TUHAN, bagaimana mau menyembah TUHAN? Jika demikian penyembahan kita tidak akan diterima. Kita harus taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN sampai daging tak bersuara lagi apapun resiko yang kita hadapi. Itulah orang takut kepada TUHAN! Kehidupan yang takut kepadaa TUHAN, contohnya adalah Abraham. TUHAN memerintah-kan => ‘Abraham, persembahkanlah anakmu’ Karena Abraham takut kepada TUHAN, dia tidak perlu mengatakan => ‘ganti lembu saja’ Tidak!

    Abraham tetap mempersembahkan anaknya dan TUHAN lah yang bertanggung jawab. Kita tetap melakukan perintah TUHAN dan yang bertanggung jawab adalah yang memberikan perintah. Sekarang ini kita sungguh-sungguh belajar untuk menyembah YESUS sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’. Inilah tiga praktik orang yang takut akan TUHAN, sampai dengan taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi. Semoga kita mengerti.

Sekarang ini marilah kita mempraktikkan menyembah YESUS di mulai dengan takut akan TUHAN. Benci dosa sampai dusta, dosa-dosa diakui sampai tidak mau lagi berbuat dosa. Yang belum setia dalam ibadah, harus setia mulai sekarang ini. Yang belum taat, takut kepada orang sampai melawan Firman (melawan TUHAN), mari mulai sekarang apapun resikonya, kita harus taat kepada Firman. Inilah orang yang dapat menyembah Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’

Kalau penyembahan kita diterima oleh TUHAN, itu luar biasa! Karena kita takut kepada Dia, kita menghargai dan menghormati Dia, maka kita bisa menyembah Dia dan Dia akan membela kita. Dia sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala) yang bertanggung jawab atas kehidupan kita, kalau kita sudah memenuhi syarat untuk menyembah YESUS sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan kata ‘Haleluya’,

Hasilnya adalah

  1. Mazmur 29: 10, 11,
    10. TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.
    11. TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

    Hasil pertama: Sang Raja sanggup memberkati kehidupan kita sampai ke anak cucu dan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain = Sang Raja sanggup memelihara kehidupan kita sampa ke anak cucu ditengah kemustahilan.

    Pada zaman Nuh, saat air bah melanda dunia baik orang kaya, pandai ? semuanya mati (tidak ada yang hidup), tetapi Sang Raja bisa memberikan kehidupan kepada Nuh sekeluarga. Itu sebabnya, kita jangan memustahilkan kuasa TUHAN! Kita sering berkata => ‘tidak mungkin, saya cuma orang kecil’ Bisa! Kalau kita takut akan TUHAN, sehingga kita dapat menyembah Dia dan penyembahan kita sampai dihadapan Sang Raja, maka Sang Raja turun untuk memberkati kita sampai ke anak cucu bahkan menjadi berkat bagi orang lain = memelihara kehidupan kita sampai ke anak cucu ditengah kemustahilan baik secara jasmani dan rohani. Semoga kita bisa mengerti.

    Sang Raja memberikan damai sejahtera, ketenangan sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Kalau hati damai, semua menjadi enak dan ringan, yang berat menjadi ringan, yang ringan menjadi tidak ada lagi. Hidup kita enak dan ringan, nikah enak dan ringan, ibadah juga enak dan ringan. Kalau enak dan ringan tidak akan ditinggalkan. Semoga kita mengerti.


  2. Mazmur 5: 3, Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

    Hasil kedua: Sang Raja (Raja segala raja) mampu untuk menolong kita tepat pada waktu-Nya = menyelesaikan segala masalah kita, sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya.

    Masalah ekonomi, penyakit, masalah apa saja bisa diselesaikan oleh Sang Raja tepat pada waktu-Nya. Kalau doa kita naik dihadapan Nya (‘Haleluya’), maka Dia turun untuk menolong kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Saya berbahagia menerangkan Firman TUHAN saat ini. Dia memang sebagai Hakim Yang Adil, tetapi untunglah Dia masih memperdengarkan suara bagaikan desau air bah untuk memperingati kita agar jangan sampai dihukum. Suara bagaikan desau air bah memang Firman yang keras, menunjuk dosa-dosa, menakutkan, tetapi untuk menolong kita supaya tidak dihukum dan saat YESUS datang kembali kita bisa terangkat di awan-awan dengan suara desau air bah ‘Haleluya’ dari empat penjuru bumi. Mulai sekarang masing-masing harus belajar untuk menyembah Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’

    Kalau masalah kita belum ditolong, berarti YESUS Sang Raja masih sibuk dengan pribadi kita. Mungkin kita belum taat, belum setia, masih suka dusta, pribadi kita yang ditolong lebih dahulu. Kalau pribadi kita sudah ditolong, kita sudah takut akan TUHAN, masalah kita pasti ditolong oleh TUHAN.

    Tidak ada yang sulit bagi TUHAN! Kita selalu berpidato => ‘tidak semudah membalikkan telapak tangan’, tetapi bagi TUHAN ‘semudah membalikkan telapak tangan’ Tinggal pribadi kita ini, apakah sudah siap ditolong atau tidak? Kalau orang tidak taat, orang berdosa, ditolong terus, masalah jasmani bisa selesai, tetapi jiwanya tidak selamat. Tetapi kalau jiwanya terlebih dahulu ditolong (yang berdusta sudah tidak berdusta), baru yang jasmani ditolong, maka keduanya (masalah jasmani dan jiwanya) akan selamat.

    Jangan salah paham kepada TUHAN => ‘saya sudah begini, tetapi tidak ditolong oom ? tunggu dulu, sebab pribadi kita sedang ditolong oleh TUHAN. TUHAN pasti akan menolong kita semuanya.


  3. Lukas 23: 40-43,
    40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
    41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
    42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
    43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

    Ay 41 => ‘tetapi orang ini’ => YESUS.
    Ay 42 => ‘Lalu ia berkata: "YESUS, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”? ini sama dengan berkata ‘Haleluya’

    Hasil ketiga: Sang Raja mampu mengadakan mujizat bagi kita:


    1. mujizat rohani: Sang Raja menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita yang seperti penjahat, sampai kita bisa mengaku dosa. Bisa mengaku dosa itulah pembaharuan! Seperti penjahat yang disalib disebelah YESUS, yang namanya ‘penjahat’ berarti secara jasmani tidak ada harapan, secara rohani tinggal binasa (langsung masuk neraka), tetapi masih bisa disucikan dan diubahkan oleh TUHAN.

      Jarang orang yang dapat mengaku dosa! Sudah bersalah, masih memakai pengacara, sudah bersalah, bahkan menyalahkan orang lain. Misalnya: suami sudah jelas salah, karena selingkuh, tetapi menyalahkan istri => ‘kamu kurang perhatian’ Sulit sekali mengaku dosa. Hanya orang yang sudah disucikan dan diubahkan (mengalami mujizat dari TUHAN) dapat mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = hidup benar.

      Penjahat ini diakhir hidupnya dapat mengaku dosa => ‘kami yang salah, kami patut dihukum’ Sesudah itu dia tidak lagi berbuat dosa. Penjahat ini mau melihat YESUS sebagai Sang Raja (disucikan dan diubahkan) => ‘YESUS kalau Engkau datang, ingatlah aku’ Tetapi penjahat satunya lagi, sudah hampir mati => ‘ayo turunkan kami’ Ini menghina TUHAN. Penjahat ini sudah bersalah, tetapi menyalahkan TUHAN. Ini benar-benar binasa!

      Dapat mengaku dosa inilah mujizat secara rohani (mujizat terbesar). Kalau setan dapat berubah, ia pasti berhenti berbuat dosa dan hidup benar, sebab ia tahu neraka itu begitu dahsyat. Tetapi karena setan tidak memiliki tubuh/daging, sehingga ia tidak bisa bertobat (roh tidak bisa bertobat). Saat ini kita masih lengkap! Penjahat ini secara jasmani (gagal, dalam air mata, malu, hancur lebur), secara rohani (jahat, najis), tetapi dia dapat mengaku dosa kepada TUHAN. Penjahat ini mungkin nafasnya tersengal-sengal hampir mati, tetapi karena masih memiliki tubuh, maka ia masih dapat bertobat dan hidup benar. Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat secara jasmani juga akan terjadi.


    2. mujizat jasmani: ‘sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’. Suasana apa yang sudah kita alami (suasana penjahat): dalam air mata, pasti menangis (dia dan keluarganya menangis), gagal, tidak ada harapan, malu, semuanya campur aduk. Kalau malam ini mujizat rohani terjadi, kita bisa mengaku dosa dan hidup benar, maka suasana yang sudah kita alami (suasana penjahat) bisa diubah menjadi suasana Firdaus.

      Apa yang sudah gagal, malu, banyak air mata, penderitaan, kesusahan, bisa diubahkan menjadi suasana Firdaus (suasana kebahagiaan). Suasana Firdaus berarti segala-galanya ada dan TUHAN bisa memberikannya kepada kita. Semoga kita mengerti.

      Sekarang ini pintu Firdaus dibukakan oleh TUHAN, suasana-Nya turun ditengah-tengah kita. Jika TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia sempurna seperti Dia. Kita akan terangkat di awan-awan permai dengan suara desau air bah ‘Haleluya’ dan kita akan masuk:


      • perjamuan kawin Anak Domba: pertemuan di udara antara YESUS sebagai Mempelai Pria Surga/Suami/Kepala dengan kita sebagai Mempelai Wanita/Istri/Tubuh.


      • sesudah itu pintu Firdaus terbuka, kita masuk kerajaan seribu tahun damai,
      • sesudah itu pintu kerajaan surga terbuka, kita masuk Yerusalem Baru (kerajaan surga selama-lamanya).

Biarpun Firman keras, suara YESUS bagaikan desau air bah, sangat keras, menakutkan, mengerikan, tetapi ini untuk menolong kita supaya tidak dihukum, bahkan kita disucikan sampai terangkat di awan-awan dan menyembah Dia dengan ‘Haleluya’. Mulai sekarang menyembah Dia dengan ‘Haleluya’. Apapun keadaan kita, asalkan kita takut akan TUHAN ; buanglah dosa, taat, setia, sembahlah Dia saja => ‘YESUS akan menolong’.

Kita boleh berusaha, tetapi juga harus banyak menyembah Sang Raja dan Sang Raja akan memberkati kita, menolong kita, mengadakan mujizat ditengah kita, sehingga kita dapat mengaku dosa, hidup benar dan suasana yang kita alami di dunia ini (yang sudah membuat kita putus asa, ingin mati, pahit) akan diubahkan menjadi suasana Firdaus. Dan jika Dia datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Dia. Kita terangkat di awan-awan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus terbuka dan pintu surga terbuka selamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2020 (Selasa Sore)
    ... penyembahan di bumi adalah sampai Pintu Tirai terobek yaitu daging tidak bersuara lagi. Sehingga Tabut Perjanjian kelihatan. Tabut Perjanjian terbagi menjadi dua bagian Tutup Pendamaian dengan dua kerub dari emas murni. Kerub I Allah Bapa Tuhan. Tutup pendamaian Anak Allah Yesus. Kerub II Allah Roh Kudus Kristus. Jadi tutup pendamaian adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Mei 2021 (Selasa Sore)
    ... Malang Mei . Kekuasannya diterangkan pada Ibadah Raya Malang Mei . ad. . Kekuasaannya. Yohanes . Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta ia berkata atas ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juli 2017 (Kamis Sore)
    ... mati di kayu salib supaya manusia berdosa bisa diperdamaikan dan mempunyai damai sejahtera. Korintus - Dan semuanya ini dari Allah yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera dan untuk memperdamaikan keduanya di dalam satu tubuh dengan Allah oleh salib dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Dulu bangsa Kafir dan Israel tidak bersatu. Korban Kristus mempersatukan bangsa Israel dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... kekurangan kita sampai kita tidak bercacat cela dan sempurna seperti Dia. Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus kita semua adalah sidang jemaat Efesus kita telah kehilangan kasih mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih Allah lewat korban Kristus salib Kristus. Kehilangan kasih mula-mula sama dengan tanpa kasih. Semua yang kita lakukan tanpa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Februari 2015 (Senin Sore)
    ... tidur jangan lengah tetapi mengalami kebangunan rohani dan kekuatan ekstra untuk tetap berjaga-jaga Tadi disebutkan 'tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna' bahkan 'hampir mati' tahbisan sidang jemaat di Sardis tidak ada yang sempurna bahkan sekalipun kelihatan hidup tetapi sesungguhnya hampir mati. Ini yang harus dijaga. Ada macam berjaga-jaga ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 08 November 2016 (Selasa Pagi)
    ... sebagai Kepala sama dengan melayani sesuai kehendak Tuhan. Kita melayani dengan mengandalkan kekuatan Tuhan Untuk menghadapi halangan tantangan rintangan dari setan tritunggal. Sehingga kita bisa bertahan sampai garis akhir. Maka Tuhan akan memberikan bekal pengutusan kepada kita. Ada macam bekal pengutusan Pedang firman yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Januari 2014 (Rabu Sore)
    ... dalam menanggung dera dalam penjara dan kerusuhan dalam berjerih payah dalam berjaga-jaga dan berpuasa Kegunaan pertama adalah supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan tidak ditolak oleh Tuhan supaya kita sabar dalam penderitaan berjaga-jaga dalam penderitaan. Dengan demikian kita tetap bisa melayani Tuhan sampai garis akhir sampai Tuhan datang kedua kali ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Agustus 2018 (Rabu Sore)
    ... terobek. Pada saat Yesus mati di kayu salib dengan lima luka utama pintu tirai terobek. Kalau dibandingkan dengan Lukas bisa kita simpulkan kalau kita merobek daging dengan lima sifat tabiatnya di dalam doa penyembahan kita akan mengalami lima luka Yesus terutama luka kelima--luka terbesar dan terdalam di lambung Yesus yang merupakan kemurahan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Januari 2019 (Minggu Siang)
    ... dengan timpang dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka . Dan jika matamu menyesatkan engkau cungkillah karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka MATAAda dua hal tentang mata Matius . Tetapi Aku berkata ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.