Kita
masih membaca Kitab Wahyu 1: 15
Wahyu
1: 15,
Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian;
suara-Nya bagaikan desau air bah.
Inilah
penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan
sebagai Hakim Yang Adil, yang akan menghakimi dunia ini dengan benar
dan adil.
YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil, yang ditandai dengan
dua tanda:
- ‘kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’.
Tembaga
itu menunjuk penghakiman atau penghukuman. Nanti di takhta putih Dia
akan menghakimi semua manusia. Kalau dosa-dosa belum diselesaikan,
maka akan dihakimi/dihukum untuk selama-lamanya. Ini sudah kita
pelajari beberapa kali. Semoga kita mengerti.
- ‘suara-Nya
bagaikan desau air bah’.
Ini menunjuk tentang Firman nubuat.
Firman
nubuat adalah:
- pembukaan
rahasia Firman ALLAH
Yang
mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat, supaya
hadirat TUHAN tidak tersembunyi dalam sidang jemaat. Jika dosa-dosa
ditunjukkan, ini begitu keras, menggetarkan hati.
- pembukaan
rahasia Firman ALLAH
yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti
terjadi di akhir zaman, terutama tentang kedatangan YESUS yang ke
dua kali di awan-awan permai dan tentang penghukuman TUHAN atas
dunia ini. Ini juga menggetarkan hati seperti mendengar suara desau
air bah.
Jadi
YESUS sebagai Hakim Yang Adil (suara-Nya bagaikan desau air bah),
itulah Firman nubuat. Semoga kita dapat
mengerti.
Kegunaan
dari Firman nubuat (suara-Nya bagaikan desau air bah) adalah
- supaya
gereja TUHAN tidak masuk dalam penghukuman TUHAN atas dunia di akhir
zaman.
Seperti pada zaman Nuh, dunia dihukum
dengan air bah, tetapi pada akhir zaman dunia dihukum dengan api
dari langit. Kita semuanya jangan sampai masuk disitu!
- Wahyu
19: 6,
7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Kegunaan
yang kedua: supaya
gereja TUHAN disucikan dan diubahkan sampai sempurna sama mulia
dengan YESUS, menjadi Mempelai
Wanita
Surga,
sehingga layak untuk menyambut
kedatangan YESUS ke dua kali sebagai Raja, Mempelai Pria Surga di
awan-awan yang permai dengan suara penyembahan ‘Haleluya’ yang
bagaikan desau air bah. Semoga kita bisa mengerti.
Jadi,
TUHAN menyampaikan Firman nubuat (suara bagaikan desau air bah),
memang ini keras, supaya kita tidak masuk ke dalam
penghukuman, tetapi kita bisa terangkat di awan-awan yang
permai dengan suara penyembahan ‘Haleluya’ bagaikan desau air
bah. Jika Firman yang kita terima sekarang bagaikan desau air bah,
nanti jika TUHAN datang kembali, mulut kita juga seperti suara TUHAN
itulah bagaikan desau air bah (penyembahan ‘Haleluya’). Semoga
kita bisa mengerti.
Kita
harus waspada terhadap satu kata ‘Haleluya’ yang sering
diremehkan, bahkan orang tidak mau berkata ‘Haleluya’, sebab satu
kata ‘Haleluya’ ini memisahkan antara gereja TUHAN yang sempurna
(yang terangkat di awan-awan permai) dengan gereja TUHAN yang
ketinggalan di bumi (yang mengalami penghukuman kekal). Pengalaman
saya saat menolong orang kerasukan setan, terakhir kali mau bilang =>
‘Haleluya’ itu benar-benar susah dan perlu berjuang. Jadi Firman
TUHAN tidak boleh kalau ada beda sedikit => ‘cuma beda
‘Haleluya’. Kata ‘Haleluya’ ini memberikan garis tegas,
dimanakah kita berada? Mau naik terangkat di awan-awan dengan suara
penyembahan ‘Haleluya’ bagaikan desau air bah atau ketinggalan di
dunia saat YESUS datang kembali, berarti mengalami penghukuman api
dari langit sampai api neraka.
Satu
kata saja yang berbeda ini bahaya! Inilah garis tegas dari TUHAN.
Seperti ayat mengatakan => ‘
katakanlah sepatah kata Firman’
Ini kuasanya luar biasa, tetapi pemisahannya juga luar biasa. Kita
mengikut TUHAN itu harus sama persis,
jangan berkata => ‘tidak apa-apa, berbeda sedikit’ Jangan!
Tetapi harus persis seperti dalam alkitab. Semoga kita dapat
mengerti.
Oleh
sebab itu mulai sekarang kita harus menyembah YESUS sebagai Raja,
Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’
dan ini merupakan persiapan kita
Semua dapat berkata ‘Haleluya’, tetapi
diterima oleh TUHAN atau tidak? Siapakah
yang boleh menyembah dengan suara ‘Haleluya’? Ini sama seperti
ayat yang mengatakan => ‘
siapa yang boleh menyerukan nama
TUHAN?’ Jadi tidak sembarangan! Di surga ada penyembahan dengan
suara ‘Haleluya’, sebab itu penyembahan di bumi dan di surga
harus sama.
Wahyu
19: 1, 3, 4,
5,
1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya
naik sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya."
5.
Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah
kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil
maupun besar!"
Yang
boleh menyembah TUHAN dengan suara ‘Haleluya’, syaratnya adalah
hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN yang takut akan TUHAN. Inilah
yang boleh menyembah TUHAN dengan ‘Haleluya’, mungkin yang lain
bisa berkata ‘Haleluya’ tetapi tidak sampai di hadirat TUHAN.
Semoga kita mengerti.
Banyak
orang berkata => ‘saya takut kepada TUHAN’ Ini boleh saja,
tetapi sering klai hanya sampai di mulut. Kami sebagai hamba TUHAN
mengajarkan => ‘kita harus takut kepada TUHAN’ Takut yang
bagaimana? Sebab itu harus ada praktiknya.
Praktik
kehidupan yang takut akan TUHAN:
- Amsal
8: 13,Takut
akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu
muslihat.
Ay 13 =>
‘mulut
penuh tipu muslihat’
=> dusta.
Praktik pertama:
membenci
dosa-dosa sampai membenci dusta.
Kalau berkata takut akan TUHAN, tetapi tertawa-tawa setelah berbuat
dosa, itu namanya tidak takut kepada TUHAN. Sudah tahu kalau itu
dosa, tetapi malah melanjutkan berbuat dosa, itu menantang
TUHAN/melawan TUHAN). Biarlah malam ini kita melakukan sesuai dengan
Firman TUHAN!
Orang yang dapat
menyembah Sang Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya
adalah orang yang takut akan TUHAN. Mari kita sungguh-sungguh
membenci dosa sampai dusta, supaya doa kita naik sampai di hadirat
TUHAN. Seperti tujuh anak Skewa menyerukan nama YESUS, saat mengusir
setan, malah setannya datang dan merobek-robek bajunya (digagahi).
Ini karena hidupnya tidak berkenan kepada TUHAN.
- Yosua
24: 14,
Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya
dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek
moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan
beribadahlah kepada TUHAN.
Praktik
kedua: beribadah
dan melayani TUHAN dengan setia dan tulus ikhlas, setia dan
berkobar-kobar.
Tulus
ikhlas = tidak ada paksaan, rela menderita.
Kalau
orang tidak beribadah, tetapi tertawa-tawa, sekalipun berkata takut
akan TUHAN, itu bohong dan menantang TUHAN! Saat-saat kita tidak
dapat
beribadah bagaimana? Contohnya: seperti pegawai yang tidak masuk
kantor, apakah merasa senang dan
mengatakan ‘tidak apa-apa’, Kalau
demikian sebentar lagi dia akan dipecat. Pasti takut, kalau ada
pegawai tidak masuk ke kantor => ‘kalau tidak masuk, alasan apa
aku nanti’ Ini sama halnya dengan beribadah, bahkan lebih dari
itu.
Takut akan TUHAN adalah beribadah melayani dengan setia
dan tulus ikhlas, setia dan berkobar-kobar, tidak mau dihalangi oleh
apapun juga, sampai satu waktu tidak dapat
dihalangi oleh apapun. Saya tahu sendiri, kalau sekolahan yang
peraturannya ketat, saat-saat ulangan harian sekalipun sakit dan
membawa surat dokter, tetap ulangan (tidak seenaknya bisa tidak
masuk). Sesudah ulangan baru boleh pulang. Kalau tidak ikut ulangan,
nilainya akan menjadi terendah. Jadi murid-murid takut, sekalipun
sakit-sakit tetap belajar. Inilah takut kalau nilainya
jelek.
Bagaimana ibadah kita kepada TUHAN? Apakah
kita takut atau tidak kepada TUHAN?
Kalau tidak beribadah malah tertawa-tawa, lalu bagaimana kita dapat
menyeru ‘Haleluya’? Mari sungguh-sungguh setia dan tulus ikhlas
dalam ibadah, mulai dari saya. Jangan sampai saya menipu jemaat,
saya sendiri tidak datang tetapi menyuruh jemaat datang beribadah,
inilah menipu! Jadi mulai dari gembalanya dulu, kalau gembalanya
tidak ada, domba-domba tercerai berai. TUHAN akan selalu membuka
jalan bagi kita. Semoga kita dapat
mengerti.
- Pengkotbah
12: 13,
Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan
berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban
setiap orang.
Praktik
ketiga: ‘berpeganglah
pada perintah-perintah-Nya’
=
berpegang
kepada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sampai daging
tak bersuara.
Sering
kali kita takut kepada orang, tetapi tidak takut kepada TUHAN.
Contohnya: atasan memerintahkan untuk korupsi tetapi karena
tidak mau di phk,
kita pilih yang mana? takut kepada TUHAN atau takut kepada atasan.
Sering kali kita mengikuti perintah manusia (bukan Firman TUHAN),
daripada nanti di phk.
Kalau menghargai manusia lebih dari TUHAN, bagaimana mau menyembah
TUHAN? Jika demikian penyembahan kita tidak akan
diterima. Kita harus taat dengar-dengaran
kepada Firman TUHAN sampai daging tak bersuara lagi apapun resiko
yang kita hadapi. Itulah orang takut kepada TUHAN! Kehidupan yang
takut kepadaa TUHAN, contohnya adalah Abraham. TUHAN memerintah-kan
=> ‘Abraham, persembahkanlah anakmu’ Karena Abraham takut
kepada TUHAN, dia tidak perlu
mengatakan => ‘ganti lembu saja’
Tidak!
Abraham tetap mempersembahkan anaknya dan TUHAN lah
yang bertanggung jawab. Kita tetap melakukan perintah TUHAN dan yang
bertanggung jawab adalah yang memberikan perintah. Sekarang
ini kita sungguh-sungguh belajar untuk
menyembah YESUS sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara
‘Haleluya’. Inilah tiga praktik orang yang takut akan TUHAN,
sampai dengan taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi.
Semoga kita mengerti.
Sekarang
ini marilah kita mempraktikkan
menyembah YESUS di mulai dengan takut akan TUHAN. Benci dosa sampai
dusta, dosa-dosa diakui sampai tidak mau lagi berbuat dosa. Yang
belum setia dalam ibadah, harus setia mulai
sekarang ini. Yang belum taat, takut kepada orang sampai
melawan Firman (melawan TUHAN), mari mulai sekarang apapun resikonya,
kita harus taat kepada Firman. Inilah orang yang dapat
menyembah Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara ‘Haleluya’
Kalau
penyembahan kita diterima oleh TUHAN, itu luar biasa! Karena kita
takut kepada Dia, kita menghargai dan menghormati Dia, maka kita bisa
menyembah Dia dan Dia akan membela kita. Dia sebagai Raja segala
raja, Mempelai Pria Surga (Kepala) yang
bertanggung jawab atas kehidupan kita,
kalau kita sudah memenuhi syarat untuk
menyembah YESUS sebagai Raja, Mempelai Pria Surga dengan kata
‘Haleluya’,
Hasilnya
adalah
- Mazmur
29: 10,
11,
10.
TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja
untuk selama-lamanya.
11.
TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya
memberkati umat-Nya dengan sejahtera!
Hasil
pertama:
Sang Raja
sanggup memberkati kehidupan kita sampai ke anak cucu dan kita bisa
menjadi berkat bagi orang lain
= Sang
Raja sanggup memelihara kehidupan kita sampa ke anak cucu ditengah
kemustahilan.
Pada
zaman Nuh, saat air bah melanda dunia baik orang kaya, pandai
? semuanya mati
(tidak ada
yang hidup), tetapi Sang Raja bisa
memberikan kehidupan kepada Nuh sekeluarga. Itu
sebabnya, kita jangan memustahilkan
kuasa TUHAN! Kita sering berkata => ‘tidak mungkin, saya cuma
orang kecil’ Bisa! Kalau kita takut akan TUHAN, sehingga kita
dapat menyembah Dia dan penyembahan kita
sampai dihadapan Sang Raja, maka Sang Raja turun untuk memberkati
kita sampai ke anak cucu bahkan menjadi berkat bagi orang lain =
memelihara kehidupan kita sampai ke anak cucu ditengah kemustahilan
baik secara jasmani dan rohani. Semoga kita bisa mengerti.
Sang
Raja memberikan damai sejahtera, ketenangan sehingga semuanya
menjadi enak dan ringan.
Kalau hati damai, semua menjadi enak
dan ringan, yang berat menjadi ringan, yang ringan menjadi tidak ada
lagi. Hidup kita enak dan ringan, nikah enak dan ringan, ibadah juga
enak dan ringan. Kalau enak dan ringan tidak akan ditinggalkan.
Semoga kita mengerti.
- Mazmur
5: 3,
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab
kepada-Mulah aku berdoa.
Hasil
kedua: Sang
Raja (Raja segala raja) mampu untuk menolong kita tepat pada
waktu-Nya = menyelesaikan segala masalah kita, sampai masalah yang
mustahil tepat pada waktu-Nya.
Masalah
ekonomi, penyakit, masalah apa saja bisa diselesaikan oleh Sang Raja
tepat pada waktu-Nya. Kalau doa kita naik dihadapan Nya
(‘Haleluya’), maka Dia turun untuk menolong kita. Semoga kita
dapat mengerti.
Saya
berbahagia
menerangkan Firman TUHAN saat
ini. Dia memang sebagai Hakim Yang Adil, tetapi untunglah Dia masih
memperdengarkan suara bagaikan desau air bah untuk memperingati kita
agar jangan sampai dihukum. Suara bagaikan desau air bah memang
Firman yang keras, menunjuk dosa-dosa, menakutkan, tetapi untuk
menolong kita supaya tidak dihukum dan saat YESUS datang kembali
kita bisa terangkat di awan-awan dengan suara desau air bah
‘Haleluya’ dari empat penjuru bumi. Mulai sekarang masing-masing
harus belajar untuk menyembah Raja, Mempelai Pria Surga dengan suara
‘Haleluya’
Kalau masalah kita belum ditolong, berarti
YESUS Sang Raja masih sibuk dengan pribadi kita. Mungkin kita belum
taat, belum setia, masih suka dusta, pribadi kita yang ditolong
lebih dahulu. Kalau pribadi kita sudah ditolong, kita sudah takut
akan TUHAN, masalah kita pasti ditolong oleh TUHAN.
Tidak ada
yang sulit bagi TUHAN! Kita selalu berpidato => ‘tidak semudah
membalikkan telapak tangan’, tetapi bagi TUHAN ‘semudah
membalikkan telapak tangan’ Tinggal pribadi kita ini, apakah sudah
siap ditolong atau tidak? Kalau orang tidak taat, orang berdosa,
ditolong terus, masalah jasmani bisa selesai, tetapi jiwanya tidak
selamat. Tetapi kalau jiwanya terlebih
dahulu
ditolong (yang berdusta sudah tidak berdusta), baru yang jasmani
ditolong, maka keduanya (masalah jasmani dan jiwanya) akan
selamat.
Jangan salah paham kepada
TUHAN => ‘saya sudah begini, tetapi tidak ditolong oom
?
tunggu
dulu, sebab pribadi kita sedang ditolong oleh TUHAN. TUHAN pasti
akan menolong
kita semuanya.
- Lukas
23: 40-43,
40.
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang
sama?
41.
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat
sesuatu yang salah."
42.
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja."
43.
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."
Ay 41 =>
‘tetapi
orang ini’
=> YESUS.
Ay 42 => ‘Lalu
ia berkata: "YESUS, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang
sebagai Raja”?
ini sama dengan berkata ‘Haleluya’
Hasil
ketiga: Sang
Raja mampu mengadakan mujizat bagi kita:
- mujizat
rohani: Sang Raja menyucikan dan
mengubahkan kehidupan kita yang seperti penjahat, sampai kita bisa
mengaku dosa. Bisa mengaku dosa itulah pembaharuan! Seperti
penjahat
yang disalib disebelah YESUS, yang namanya ‘penjahat’ berarti
secara jasmani tidak ada harapan, secara rohani tinggal binasa
(langsung masuk neraka), tetapi masih bisa disucikan dan diubahkan
oleh TUHAN.
Jarang orang yang dapat
mengaku dosa! Sudah bersalah, masih memakai pengacara, sudah
bersalah,
bahkan
menyalahkan orang lain. Misalnya: suami sudah jelas salah, karena
selingkuh, tetapi
menyalahkan istri => ‘kamu kurang perhatian’ Sulit sekali
mengaku dosa. Hanya orang yang sudah disucikan dan diubahkan
(mengalami mujizat dari TUHAN) dapat
mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama. Jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi = hidup benar.
Penjahat ini diakhir
hidupnya dapat
mengaku dosa => ‘kami yang salah, kami patut dihukum’
Sesudah itu dia tidak lagi berbuat dosa. Penjahat ini mau melihat
YESUS sebagai Sang Raja (disucikan dan diubahkan) => ‘YESUS
kalau Engkau datang, ingatlah aku’ Tetapi penjahat satunya lagi,
sudah hampir mati => ‘ayo turunkan kami’ Ini menghina TUHAN.
Penjahat ini sudah bersalah,
tetapi
menyalahkan TUHAN. Ini benar-benar binasa!
Dapat
mengaku dosa inilah mujizat secara
rohani (mujizat terbesar). Kalau setan dapat
berubah, ia pasti berhenti berbuat dosa dan hidup benar, sebab ia
tahu neraka itu begitu
dahsyat. Tetapi karena setan
tidak memiliki
tubuh/daging, sehingga ia tidak bisa bertobat (roh tidak bisa
bertobat). Saat ini
kita masih lengkap! Penjahat ini secara jasmani (gagal, dalam air
mata, malu, hancur lebur), secara rohani (jahat, najis), tetapi dia
dapat
mengaku dosa kepada TUHAN. Penjahat ini mungkin nafasnya
tersengal-sengal hampir mati, tetapi karena masih
memiliki tubuh, maka
ia masih dapat
bertobat dan hidup benar. Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat
secara jasmani
juga akan terjadi.
- mujizat
jasmani: ‘sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus’.
Suasana apa yang sudah kita alami (suasana penjahat): dalam air
mata, pasti menangis (dia dan keluarganya menangis), gagal, tidak
ada harapan, malu, semuanya campur aduk. Kalau malam ini mujizat
rohani terjadi, kita bisa mengaku dosa dan hidup benar, maka
suasana yang sudah kita alami (suasana penjahat) bisa diubah
menjadi suasana Firdaus.
Apa yang
sudah gagal, malu, banyak air mata, penderitaan, kesusahan, bisa
diubahkan menjadi suasana Firdaus (suasana kebahagiaan). Suasana
Firdaus berarti segala-galanya ada dan TUHAN bisa memberikannya
kepada kita. Semoga kita mengerti.
Sekarang
ini pintu Firdaus dibukakan oleh TUHAN,
suasana-Nya turun ditengah-tengah kita. Jika TUHAN YESUS datang
kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia
sempurna seperti Dia. Kita akan terangkat di awan-awan permai
dengan suara desau air bah ‘Haleluya’ dan kita akan masuk:
- perjamuan
kawin Anak Domba: pertemuan di udara antara YESUS sebagai Mempelai
Pria Surga/Suami/Kepala
dengan kita sebagai Mempelai
Wanita/Istri/Tubuh.
- sesudah
itu pintu Firdaus terbuka, kita masuk kerajaan seribu
tahun damai,
- sesudah
itu pintu kerajaan surga terbuka, kita masuk Yerusalem Baru
(kerajaan surga selama-lamanya).
Biarpun
Firman keras, suara YESUS bagaikan desau air bah, sangat keras,
menakutkan, mengerikan, tetapi ini untuk menolong kita supaya tidak
dihukum, bahkan kita disucikan sampai terangkat di awan-awan dan
menyembah Dia dengan ‘Haleluya’. Mulai sekarang menyembah Dia
dengan ‘Haleluya’. Apapun keadaan kita, asalkan kita takut akan
TUHAN ; buanglah dosa, taat, setia, sembahlah Dia saja => ‘YESUS
akan menolong’.
Kita
boleh berusaha, tetapi juga harus banyak
menyembah Sang Raja dan Sang Raja akan memberkati kita, menolong
kita, mengadakan mujizat ditengah kita, sehingga
kita dapat mengaku dosa, hidup benar dan
suasana yang kita alami di dunia ini (yang sudah membuat kita putus
asa, ingin mati, pahit) akan diubahkan menjadi suasana Firdaus. Dan
jika Dia datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan
menjadi sama dengan Dia. Kita terangkat di awan-awan untuk masuk
perjamuan kawin Anak Domba, pintu Firdaus terbuka dan pintu surga
terbuka selamanya.
TUHAN memberkati kita semuanya.1