Kita
masih tetap membaca dalam kitab
Wahyu 1: 15
Wahyu
1: 15,
Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian;
suara-Nya bagaikan desau air bah.
Ini
merupakan penampilan pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang
Adil, yang ditandai dua tanda:
- ‘kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’
- ‘suara-Nya
bagaikan desau air bah’
Kita
masih mempelajari bagian yang pertama: ‘
kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’.
Tembaga
itu menunjuk penghakiman atau penghukuman. Ini sudah dipelajari pada
ibadah sebelumnya. Tempat TUHAN menghakimi adalah takhta putih. Nanti
di takhta putih, Dia menghakimi semua manusia, tetapi ‘
kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’ juga
untuk menghukum musuh-musuh Nya.
1
Korintus 15: 25,
26,
25.
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah
meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
26.
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Ay
25 => ‘
Karena Ia
harus memegang pemerintahan sebagai Raja’
=> YESUS sebagai Raja segala raja, tetapi Dia juga sebagai Hakim
Yang Adil.
YESUS
menghukum/mengalahkan/menaklukkan musuh-musuhnya di bawah Kaki-Nya
yang mengkilat bagaikan tembaga yang membara dalam perapian.
Ada
tiga musuh/seteru yang dikalahkan:
- Roma
8: 7,
Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Ay
7 => ‘perseteruan’
=> permusuhan.
Musuh
pertama: daging
dengan segala keinginannya yang membuat manusia tidak takluk pada
hukum ALLAH
(tidak taat dengar-dengaran kepada Firman ALLAH).
Ini
juga melanda
pada hamba TUHAN, pelayan TUHAN.
Matius
7: 21-23,
21.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.
22.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: TUHAN,
TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23.
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Ay
21 => ‘melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga’
=> taat dengar-dengaran.
Ay 22 => ‘TUHAN,
TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu’
=> ini nubuat yang luar biasa, itulah menyampaikan
Firman.
‘mengusir
setan demi nama-Mu’
=> ini juga pelayanan yang hebat.
Hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang tidak taat dengar-dengaran (dikuasai
daging) kepada kehendak TUHAN (Firman ALLAH),
maka ibadah pelayanannya tidak diakui oleh TUHAN =
sia-sia dan menjadi pembuat kejahatan.
Biarpun hamba TUHAN, pelayan TUHAN, tetapi kalau tidak taat itu
berarti berbuat jahat.
Jika tidak
taat, akibatnya adalah dihakimi oleh YESUS
sebagai Hakim Yang Adil dan diusir dari hadapan TUHAN (‘Enyahlah’).
Jika diusir dari hadapan TUHAN, berarti binasa di neraka untuk
selamanya. Pada waktu yang lalu di dalam ibadah, kita sudah
mendengarkan, kalau sampai dihakimi di takhta putih, itu berarti
dihakimi untuk dihukum (dibinasakan). Semoga kita dapat
mengerti.
Supaya tidak dihakimi, oleh sebab itu hamba TUHAN,
pelayan TUHAN harus menghakimi diri sendiri di
bawah Kaki
TUHAN (menghukum daging dengan segala keinginannya), sehingga kita
dapat
taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN. Mari, hancurkan (hukum)
daging dengan segala keinginannya! Jika taat dengar-dengaran kepada
kehendak TUHAN, hasilnya adalah
kita tidak akan dihakimi, tetapi pintu surga terbuka bagi
kita.
Jika pintu surga sudah terbuka,
berarti:
- pintu
masa depan yang berhasil, indah dan bahagia juga terbuka. Orang
taat itu berhasil dan indah.
- pintu-pintu
apapun, bahkan segala pintu yang tertutup di dunia juga akan
terbuka. Semoga kita dapat
mengerti.
- Yakobus
4: 4,
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?
Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah.
Musuh
kedua:
dunia
dengan segala pengaruhnya yang membuat kita tidak setia di
dalam
ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Jika tidak setia dalam ibadah
pelayanan, maka nanti kita
juga menjadi tidak setia di
dalam nikah, sampai tidak setia di
dalam segala hal.
Hamba TUHAN,
pelayan TUHAN yang tidak setia dalam ibadah pelayanan = hamba TUHAN,
pelayan TUHAN yang malas dan jahat =
tidak berguna.
Tidak berguna = merusak Tubuh
Kristus. Hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malas dan jahat inilah yang
nanti akan
dihakimi!
Matius
25: 26, 30,
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Jika
menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malas dan jahat (tidak
berguna), akibatnya adalah
akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil dan dicampakkan kedalam kegelapan
yang paling gelap = binasa dalam neraka untuk selamanya. Semoga kita
dapat mengerti.
Dunia
dengan segala pengaruhnya adalah:
- kesibukan
(aktivitas dunia),
- kesusahan,
- kesukaan,
pergaulan dll, yang membuat kita tidak setia = menjadi jahat dan
malas = tidak berguna.
- 1
Korintus 15: 26,
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Musuh
ketiga: maut
= dosa.
Semoga kita
dapat mengerti.
Wahyu
20: 14,
15,
14.
Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api.
Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15.
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang sengaja berbuat dosa (tidak mau berhenti
berbuat dosa) sampai dengan puncaknya dosa (dosa makan minum dan
kawin mengawinkan) = namanya tidak tertulis di
dalam kitab kehidupan, akibatnya
adalah akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil
dan dilemparkan kedalam lautan api dan belerang, itulah binasa dalam
neraka sampai selama-lamanya. Itu
sebabnya, mari kita mohon kepada TUHAN
supaya dosa-dosa, sampai dengan puncaknya dosa (dosa makan minum,
kawin mengawinkan termasuk nikah yang salah) dapat
diperbaiki semuanya!
Oleh sebab itu hamba TUHAN, pelayan
TUHAN harus menghakimi diri sendiri di
bawah Kaki
TUHAN, untuk:
- mematikan/mengalahkan
daging dengan segala keinginannya, sehingga kita dapat
taat.
- mengalahkan
dunia dengan segala pengaruhnya, sehingga kita dapat
menjadi setia.
- menyelesaikan
dan
mengalahkan dosa-dosa sampai dengan puncaknya dosa oleh kuasa Darah
YESUS. Jangan menghakimi orang lain, tetapi harus menghakimi diri
sendiri. Ini yang paling baik!
Bagaimana
caranya supaya kita dapat menghakimi diri
sendiri untuk mengalahkan/menyelesaikan dosa dengan Darah
YESUS?
1
Yohanes 1: 7, 9,
7.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Ay
9 => ‘
maka Ia adalah setia
dan adil’ => YESUS
sebagai Hakim Yang Adil, tetapi Dia juga setia dan adil.
Caranya
adalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN mengaku dosa kepada TUHAN dan
sesama,
maka YESUS Yang
Setia dan Adil
akan:
- mengampuni
dosa-dosa kita dengan kuasa Darah-Nya.
Mengampuni dosa-dosa = menutupi dosa-dosa = dosa
kita tidak dianggap lagi.
- Darah
YESUS menyucikan kita dari segala kejahatan = mencabut akar-akar
dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi kita
hidup di dalam
kebenaran dan kesucian. Jika sudah benar dan suci, maka dosa atau
maut tidak berkuasa lagi dalam kehidupan kita, melainkan Darah
YESUS lah yang berkuasa. Siapa yang tidak berbuat dosa? Mungkin kita
sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, ini tidak menjadi masalah
asalkan kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN mau menghakimi diri
sendiri di bawah
Kaki
YESUS Yang
mengkilap bagaikan tembaga membara dalam perapian untuk mengalahkan
dosa-dosa.
Jika
kita sudah mengakui dosa-dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi,
hidup
benar dan suci, hasilnya adalah
- Ibrani
2: 17,18,
17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Asalkan
kita taat, setia, hidup benar dan suci, maka Dia Yang
Setia
dan Adil,
Dia juga Setia
dan berbelas kasihan.
Hasil pertama:
TUHAN
YESUS sebagai Imam Besar Yang
Setia
dan berbelas kasihan akan:
- mendamaikan
dosa kita = menanggung segala letih lesu, beban berat, air mata dan
memberikan damai sejahtera (kelegaan, perhentian, ketenangan) dalam
kehidupan kita, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.
- menolong
kita tepat pada waktu-Nya (Ibrani 4 ‘Dia
menolong tepat pada waktu-Nya’) =
menyelesaikan semua masalah, bahkan masalah yang mustahil tepat
pada waktu-Nya.
- 1
Tesalonika 5: 23,
24,
23.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, TUHAN kita.
24.
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Ay
24 => ‘Ia
juga akan menggenapinya’
=> menggenapi janji-Nya. Dia setia dan tidak pernah ingkar janji,
sebab itu jangan ragu-ragu!
Hasil
kedua: TUHAN
YESUS sebagai Imam Besar Yang
Setia
dan menggenapi janji-Nya akan:
- memelihara
kehidupan kita (tubuh, jiwa, roh) secara ajaib ditengah dunia yang
sudah sulit, bahkan sampai yang mustahil yaitu pada zaman antikrist
berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun.
- menyucikan
dan mengubahkan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna, sama mulia
seperi Dia. Kita menjadi Mempelai
Wanita
Surga
yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di
awan-awan yang permai. Selanjutnya, kita akan masuk kerajaan seribu
tahun damai (firdaus
yang akan datang), sampai masuk kerajaan surga yang kekal
(Yerusalem yang baru).
TUHAN
YESUS itu Setia dan Dia mengetahui keadaan
kita, asalkan kita mau menghakimi diri sendiri (jangan menghakimi
orang lain, apalagi menghakimi TUHAN). Dia tampil sebagai Hakim Yang
Adil dengan Kaki yang mengkilap bagaikan
tembaga membara dalam perapian untuk menghukum musuh-musuh.
Musuh-musuh
inilah yang merongrong dan membuat kita dihakimi:
- daging
dengan segala keinginannya yang membuat kita tidak taat. Sekalipun
sudah menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN, jika tidak taat, maka
ibadah pelayanannya tidak diakui oleh TUHAN dan menjadi pembuat
kejahatan. Inilah yang akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil di takhta
putih dan diusir dari hadapan-Nya (binasa dalam neraka).
- dunia
dengan segala pengaruhnya (kesibukan, kesusahan, kesukaan dll) yang
membuat kita tidak setia = jahat dan malas = tidak berguna. Inilah
yang akan dihakimi! Mari kita kalahkan dengan menghakimi
diri sendiri dan menjadi hamba TUHAN yang setia dan baik sebab
akan mewarisi kerajaan surga.
- musuh
yang terakhir adalah dosa atau maut yang membuat kita berbuat dosa
sampai puncaknya dosa. Ini akan dihakimi oleh TUHAN dan
dicampakkan/dilemparkan kedalam neraka.
Mari
kita menghakimi diri sendiri dengan menyelesaikan dosa-dosa sampai
kita hidup benar, hasilnya yaitu:
- kita
berhadapan dengan TUHAN YESUS Yang
Setia
dan berbelas kasihan untuk mendamaikan dosa = Dia menanggung
letih lesu, beban berat, air mata, sampai kita mengalami damai
sejahtera, kelegaan, semua enak dan ringan. Semua masalah dan
pencobaan juga diselesaikan oleh Dia.
- kita
berhadapan dengan TUHAN YESUS Yang
Setia
dan menggenapi janji-Nya (Dia tidak pernah ingkar janji):
- untuk
memelihara tubuh, jiwa, roh kita
ditengah dunia yang sulit, sampai mustahil, masa depan yang indah
akan diberikan kepada kita.
- Dia
menyucikan tubuh, jiwa, roh kita, sampai kita menjadi sempurna dan
layak menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan permai.
Setelah itu kita masuk firdaus
(kerajaan seribu
tahun) dan masuk kerajaan surga untuk selama-lamanya (Yerusalem
Baru).
TUHAN
YESUS itu Setia, Dia mengetahui
segala keluh kesah dan air mata kita. Mungkin kita sudah tidak
dapat berseru lagi, tetapi Dia juga tahu
kalau ada tetesan air mata. Kita jangan sampai dihakimi di takhta
putih, tetapi biarlah kita menghakimi diri sendiri di
bawah Kaki TUHAN.
TUHAN
memberkati kita semuanya. 1