Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap membaca dalam kitab Wahyu 1: 15

Wahyu 1: 15, Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Ini merupakan penampilan pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil, yang ditandai dua tanda:

  1. ‘kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’
  2. ‘suara-Nya bagaikan desau air bah’

Kita masih mempelajari bagian yang pertama: ‘kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’.

Tembaga itu menunjuk penghakiman atau penghukuman. Ini sudah dipelajari pada ibadah sebelumnya. Tempat TUHAN menghakimi adalah takhta putih. Nanti di takhta putih, Dia menghakimi semua manusia, tetapi ‘kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian’ juga untuk menghukum musuh-musuh Nya.

1 Korintus 15: 25, 26,
25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Ay 25 => ‘Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja’ => YESUS sebagai Raja segala raja, tetapi Dia juga sebagai Hakim Yang Adil.

YESUS menghukum/mengalahkan/menaklukkan musuh-musuhnya di bawah Kaki-Nya yang mengkilat bagaikan tembaga yang membara dalam perapian.

Ada tiga musuh/seteru yang dikalahkan:

  1. Roma 8: 7, Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

    Ay 7 => ‘perseteruan’ => permusuhan.
    Musuh pertama: daging dengan segala keinginannya yang membuat manusia tidak takluk pada hukum ALLAH (tidak taat dengar-dengaran kepada Firman ALLAH).

    Ini juga melanda pada hamba TUHAN, pelayan TUHAN.
    Matius 7: 21-23,
    21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

    Ay 21 => ‘melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga’ => taat dengar-dengaran.
    Ay 22 => ‘TUHAN, TUHAN, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu’ => ini nubuat yang luar biasa, itulah menyampaikan Firman.

    mengusir setan demi nama-Mu’ => ini juga pelayanan yang hebat.
    Hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang tidak taat dengar-dengaran (dikuasai daging) kepada kehendak TUHAN (Firman ALLAH), maka ibadah pelayanannya tidak diakui oleh TUHAN = sia-sia dan menjadi pembuat kejahatan. Biarpun hamba TUHAN, pelayan TUHAN, tetapi kalau tidak taat itu berarti berbuat jahat.

    Jika tidak taat, akibatnya adalah dihakimi oleh YESUS sebagai Hakim Yang Adil dan diusir dari hadapan TUHAN (‘Enyahlah’). Jika diusir dari hadapan TUHAN, berarti binasa di neraka untuk selamanya. Pada waktu yang lalu di dalam ibadah, kita sudah mendengarkan, kalau sampai dihakimi di takhta putih, itu berarti dihakimi untuk dihukum (dibinasakan). Semoga kita dapat mengerti.

    Supaya tidak dihakimi, oleh sebab itu hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus menghakimi diri sendiri di bawah Kaki TUHAN (menghukum daging dengan segala keinginannya), sehingga kita dapat taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN. Mari, hancurkan (hukum) daging dengan segala keinginannya! Jika taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN, hasilnya adalah kita tidak akan dihakimi, tetapi pintu surga terbuka bagi kita.

    Jika pintu surga sudah terbuka, berarti:


    • pintu masa depan yang berhasil, indah dan bahagia juga terbuka. Orang taat itu berhasil dan indah.
    • pintu-pintu apapun, bahkan segala pintu yang tertutup di dunia juga akan terbuka. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Yakobus 4: 4, Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?
    Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

    Musuh kedua: dunia dengan segala pengaruhnya yang membuat kita tidak setia di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Jika tidak setia dalam ibadah pelayanan, maka nanti kita juga menjadi tidak setia di dalam nikah, sampai tidak setia di dalam segala hal.

    Hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang tidak setia dalam ibadah pelayanan = hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malas dan jahat = tidak berguna. Tidak berguna = merusak Tubuh Kristus. Hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malas dan jahat inilah yang nanti akan dihakimi!

    Matius 25: 26, 30,
    26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Jika menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang malas dan jahat (tidak berguna), akibatnya adalah akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil dan dicampakkan kedalam kegelapan yang paling gelap = binasa dalam neraka untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Dunia dengan segala pengaruhnya adalah:


    • kesibukan (aktivitas dunia),
    • kesusahan,
    • kesukaan, pergaulan dll, yang membuat kita tidak setia = menjadi jahat dan malas = tidak berguna.


  3. 1 Korintus 15: 26, Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

    Musuh ketiga: maut = dosa. Semoga kita dapat mengerti.

    Wahyu 20: 14, 15,
    14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
    15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

    Hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang sengaja berbuat dosa (tidak mau berhenti berbuat dosa) sampai dengan puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan) = namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan, akibatnya adalah akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil dan dilemparkan kedalam lautan api dan belerang, itulah binasa dalam neraka sampai selama-lamanya. Itu sebabnya, mari kita mohon kepada TUHAN supaya dosa-dosa, sampai dengan puncaknya dosa (dosa makan minum, kawin mengawinkan termasuk nikah yang salah) dapat diperbaiki semuanya!

    Oleh sebab itu hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus menghakimi diri sendiri di bawah Kaki TUHAN, untuk:


    • mematikan/mengalahkan daging dengan segala keinginannya, sehingga kita dapat taat.
    • mengalahkan dunia dengan segala pengaruhnya, sehingga kita dapat menjadi setia.
    • menyelesaikan dan mengalahkan dosa-dosa sampai dengan puncaknya dosa oleh kuasa Darah YESUS. Jangan menghakimi orang lain, tetapi harus menghakimi diri sendiri. Ini yang paling baik!

Bagaimana caranya supaya kita dapat menghakimi diri sendiri untuk mengalahkan/menyelesaikan dosa dengan Darah YESUS?
1 Yohanes 1: 7, 9,
7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Ay 9 => ‘maka Ia adalah setia dan adil’ => YESUS sebagai Hakim Yang Adil, tetapi Dia juga setia dan adil.

Caranya adalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, maka YESUS Yang Setia dan Adil akan:

  • mengampuni dosa-dosa kita dengan kuasa Darah-Nya. Mengampuni dosa-dosa = menutupi dosa-dosa = dosa kita tidak dianggap lagi.
  • Darah YESUS menyucikan kita dari segala kejahatan = mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, tetapi kita hidup di dalam kebenaran dan kesucian. Jika sudah benar dan suci, maka dosa atau maut tidak berkuasa lagi dalam kehidupan kita, melainkan Darah YESUS lah yang berkuasa. Siapa yang tidak berbuat dosa? Mungkin kita sudah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, ini tidak menjadi masalah asalkan kita sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN mau menghakimi diri sendiri di bawah Kaki YESUS Yang mengkilap bagaikan tembaga membara dalam perapian untuk mengalahkan dosa-dosa.

Jika kita sudah mengakui dosa-dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi,
hidup benar dan suci, hasilnya adalah

  1. Ibrani 2: 17,18,
    17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
    18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Asalkan kita taat, setia, hidup benar dan suci, maka Dia Yang Setia dan Adil, Dia juga Setia dan berbelas kasihan.

    Hasil pertama: TUHAN YESUS sebagai Imam Besar Yang Setia dan berbelas kasihan akan:


    • mendamaikan dosa kita = menanggung segala letih lesu, beban berat, air mata dan memberikan damai sejahtera (kelegaan, perhentian, ketenangan) dalam kehidupan kita, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.


    • menolong kita tepat pada waktu-Nya (Ibrani 4 ‘Dia menolong tepat pada waktu-Nya’) = menyelesaikan semua masalah, bahkan masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya.


  2. 1 Tesalonika 5: 23, 24,
    23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, TUHAN kita.
    24. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

    Ay 24 => ‘Ia juga akan menggenapinya’ => menggenapi janji-Nya. Dia setia dan tidak pernah ingkar janji, sebab itu jangan ragu-ragu!

    Hasil kedua: TUHAN YESUS sebagai Imam Besar Yang Setia dan menggenapi janji-Nya akan:


    • memelihara kehidupan kita (tubuh, jiwa, roh) secara ajaib ditengah dunia yang sudah sulit, bahkan sampai yang mustahil yaitu pada zaman antikrist berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.


    • menyucikan dan mengubahkan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna, sama mulia seperi Dia. Kita menjadi Mempelai Wanita Surga yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai. Selanjutnya, kita akan masuk kerajaan seribu tahun damai (firdaus yang akan datang), sampai masuk kerajaan surga yang kekal (Yerusalem yang baru).

TUHAN YESUS itu Setia dan Dia mengetahui keadaan kita, asalkan kita mau menghakimi diri sendiri (jangan menghakimi orang lain, apalagi menghakimi TUHAN). Dia tampil sebagai Hakim Yang Adil dengan Kaki yang mengkilap bagaikan tembaga membara dalam perapian untuk menghukum musuh-musuh.

Musuh-musuh inilah yang merongrong dan membuat kita dihakimi:

  1. daging dengan segala keinginannya yang membuat kita tidak taat. Sekalipun sudah menjadi hamba TUHAN, pelayan TUHAN, jika tidak taat, maka ibadah pelayanannya tidak diakui oleh TUHAN dan menjadi pembuat kejahatan. Inilah yang akan dihakimi oleh Hakim Yang Adil di takhta putih dan diusir dari hadapan-Nya (binasa dalam neraka).


  2. dunia dengan segala pengaruhnya (kesibukan, kesusahan, kesukaan dll) yang membuat kita tidak setia = jahat dan malas = tidak berguna. Inilah yang akan dihakimi! Mari kita kalahkan dengan menghakimi diri sendiri dan menjadi hamba TUHAN yang setia dan baik sebab akan mewarisi kerajaan surga.


  3. musuh yang terakhir adalah dosa atau maut yang membuat kita berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Ini akan dihakimi oleh TUHAN dan dicampakkan/dilemparkan kedalam neraka.

Mari kita menghakimi diri sendiri dengan menyelesaikan dosa-dosa sampai kita hidup benar, hasilnya yaitu:

  1. kita berhadapan dengan TUHAN YESUS Yang Setia dan berbelas kasihan untuk mendamaikan dosa = Dia menanggung letih lesu, beban berat, air mata, sampai kita mengalami damai sejahtera, kelegaan, semua enak dan ringan. Semua masalah dan pencobaan juga diselesaikan oleh Dia.


  2. kita berhadapan dengan TUHAN YESUS Yang Setia dan menggenapi janji-Nya (Dia tidak pernah ingkar janji):


    • untuk memelihara tubuh, jiwa, roh kita ditengah dunia yang sulit, sampai mustahil, masa depan yang indah akan diberikan kepada kita.


    • Dia menyucikan tubuh, jiwa, roh kita, sampai kita menjadi sempurna dan layak menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan permai. Setelah itu kita masuk firdaus (kerajaan seribu tahun) dan masuk kerajaan surga untuk selama-lamanya (Yerusalem Baru).

TUHAN YESUS itu Setia, Dia mengetahui segala keluh kesah dan air mata kita. Mungkin kita sudah tidak dapat berseru lagi, tetapi Dia juga tahu kalau ada tetesan air mata. Kita jangan sampai dihakimi di takhta putih, tetapi biarlah kita menghakimi diri sendiri di bawah Kaki TUHAN.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Desember 2012 (Senin Sore)
    ... penyamun. . Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-nya dalam bait allah itu dan mereka disembuhkan-nya. roh jual beli sudah masuk dalam bait Allah. Jika kehidupan kita ada pengajaran benar yang didorong oleh Roh Kudus maka gereja Tuhan kehidupan kita menjadi rumah da dan mengarah pada kesempurnaan. Tetapi jika gereja Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 September 2018 (Minggu Siang)
    ... menyebut-nyebut kecurangan. Yang kedua pengampunan dosa merupakan kebutuhan utama kita karena Dosa merupakan pemisah antara kita sesama. Suami isteri bisa terpisah anak orang tua terpisah kalau ada dosa. Ini yang membuat kita tidak bahagia saling terasing. Dosa merupakan pemisah antara kita dengan Tuhan sehingga Ia tidak bisa mendengar doa kita tangan-Nya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... hati kita. . Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Yesus mengajar sama dengan menyampaikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran sanggup menyucikan sampai hati ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Oktober 2008 (Minggu Pagi)
    ... bangsa Kafir di luar Tuhan yang akan binasa untuk selama-lamanya. Jadi Yesus juga rela jadi bangkai untuk mengangkat bangsa Kafir supaya tidak binasa selama-lamanya tetapi untuk hidup kekal bersama Dia. Proses pengangkatan bangsa Kafir lewat korban Kristus Korban Kristus menyelamatkan bangsa Kafir membuat bangsa Kafir berharga di mata Tuhan Yang ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon IV, 14 November 2013 (Kamis Pagi)
    ... durhaka dan menuju kebinasaan. Sebenarnya ada macam musim dingin krisis rohani yaitu diterangkan mulai Ibadah Persekutuan Ambon III November musim dingin iman krisis iman krisis Firman Allah musim dingin pengharapan krisis pengharapan krisis Roh Kudus musim dingin kasih krisis kasih. Dan ini yang terbesar. Siang ini kita bahas krisis yang ketiga. KRISIS ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... benar-benar terangkat ke takhta sorga selama-lamanya. Kita sekarang juga. Untuk bisa hidup di dunia ini dalam suasana takhta sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga kita harus hidup dalam jalan salib. Praktik jalan salib dalam kehidupan sehari-hari Petrus - Sebab untuk itulah kamu dipanggil karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 12 April 2016 (Rabu Dini Hari)
    ... ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Tetapi hati Firaun berkeras sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Tongkat menunjuk pada pengajaran salib yang merupakan hikmat dan kuasa Allah. Kalau pengajaran salib dipraktekkan sehingga menjadi pengalaman maka akan merupakan kuasa Allah yang tidak bisa dikalahkan oleh apa pun ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... yang disalut dengan emas murni luar dan dalam sehingga tidak kelihatan lagi kayunya. Keluaran - Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga dua setengah hasta panjangnya satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Maret 2017(Kamis Sore)
    ... tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Kemunafikan. Tidak mau merendahkan diri. Matius - Barangsiapa terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan. Dalam kitab Wahyu mempelai wanita Tuhan ditunjukkan dengan sesuatu yang besar. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2011 (Senin Sore)
    ... tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya kita akan menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. . Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Yang harus kita harapkan adalah berharap kedatangan Tuhan kedua kali. Tanda kehidupan yang berharap kedatangan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.