Kita
masih membaca dalam kitab Wahyu 1: 13
Wahyu
1: 13,
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Ini
penampilan YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar atau Gembala
Agung, yang ditandai dengan dua tanda:
- ‘berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki’.
YESUS sebagai Imam Besar memakai jubah yang panjangnya sampai di
kaki, imam-imam juga harus memakai jubah yang panjangnya sampai di
kaki. Berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki, artinya
- pakaian
kebenaran dan kebajikan.
- pakaian
kesucian dalam urapan Roh Kudus (pakaian putih bermata-mata). Ini
semuanya sudah diterangkan dalam ibadah sebelumnya.
- ‘dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas’.
Pengertian
‘ikat pinggang dari emas’ dalam Yesaya 11: 5
Yesaya
11: 5,
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat
pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ay
5 => ‘
Ia’
=> itulah YESUS (Raja Damai).
Jadi,
ikat pinggang dari emas artinya kebenaran dan kesetiaan.
Pengertian
‘
melilit dada’. Di dalam dada
banyak terdapat organ-organ penting, terutama jantung hati. Jadi,
melilit dada itu menunjuk kasih.
Jadi ‘ikat pinggang
dari emas yang melilit dada’ artinya kebenaran dan
kesetiaan yang berasal dari kasih ALLAH.
Kebenaran yang tidak berasal dari kasih ALLAH
itulah kebenaran diri sendiri (kebenaran yang tidak teruji).
Kesetiaan yang tidak berasal dari kasih ALLAH
itu kesetiaan yang palsu (yang tidak teruji).
Wahyu
19: 11,
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih;
dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar",
Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Ay
11 => ‘
Ia’,
itulah YESUS.
"Yang
Setia dan Yang Benar"
=> kebenaran dan kesetiaan = Nama
YESUS.
Jadi
‘
ikat pinggang dari emas
yang melilit dada’ =
kebenaran dan kesetiaan yang berasal dari kasih ALLAH
= Nama
YESUS. YESUS taat, setia sampai mati di kayu salib, sehingga
mendapatkan Nama
segala nama, yang mengalahkan setan tritunggal.
Filipi
2: 8-10,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Ay
8 => ‘
taat sampai
mati’ => setia.
Ay
10 => ‘
segala yang
ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi’
=> setan tritunggal.
Nama
YESUS = Nama
diatas segala nama, yang mengandung kuasa kemenangan atas setan
tritunggal. Seorang imam harus melayani TUHAN dengan kebenaran dan
kesetiaan yang berasal dari kasih ALLAH,
sehingga mengalami kuasa Nama
YESUS untuk mengalahkan setan tritunggal sumbernya halangan,
tantangan, rintangan, bahkan maut. Ini penting, sebab kita menjadi
imam-imam akan menghadapi tantangan yang mengarah kepada maut. Kalau
tidak benar, tidak setia, tidak ada kuasa Nama
YESUS, sehingga kita dikalahkan, bahkan sampai binasa. Kalau
sedikit-sedikit terhalang
= kalah.
Kita
belajar tentang tantangan. Kita tidak perlu
takut akan tantangannya => ‘kok banyak tantangannya menjadi
imam, itu tidak usah dipikir! Yang penting adalah benar dan setia
yang berasal dari kasih ALLAH
(bukan kepura-puraan). Pada ibadah pendalaman
alkitab,
kita sudah mendengar tantangan dari
seorang imam.
Tantangan
seorang imam-imam adalah
- Tentang
cerita Zakheus, yaitu keinginan akan uang (rumah Allah menjadi rumah
cukai).
Hati-hati
terhadap keinginan akan uang, kita melayani TUHAN jangan untuk
mencari uang.
- Tentang
perempuan bungkuk selama
delapan belas tahun
di bait
ALLAH,
itulah kekuatiran (sudah berada di dalam
bait
ALLAH
tetapi bungkuk).
Semua
tantangan mengakibatkan maut, kebinasaan. Kalau bungkuk (kuatir)
akan dicap 666 (delapan
belas
tahun) oleh antikrist,
sehingga binasa.
- Sekarang
kita mempelajari tantangan dari
seorang
imam yang ketiga.
Lukas
10: 30-35,
30.
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang
sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31.
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang
itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32.
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat
orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33.
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat
itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas
kasihan.
34.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya.
35.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan
itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini,
aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Ay
30 => ‘Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho’
=> inilah tantangan seorang imam.
‘penyamun-penyamun’
=
setan.
Lukas 10: 30-35 judulnya adalah ‘seorang
Samaria yang murah hati.’
Tantangan
dari
seorang
imam yaitu bagaikan
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Semestinya seorang imam berada di Yerusalem, tetapi datang ke
Yerikho. Yerusalem merupakan pusat kegiatan rohani (ibadah
pelayanan). Yerikho adalah ‘lembah bunga’ = pusat kegiatan
jasmani (perdagangan dll). Seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho artinya
meninggalkan yang rohani, untuk mendapatkan yang jasmani = seorang
imam yang tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan karena
pengaruh dunia, yaitu kesibukan dunia, kesukaan dunia, kesusahan
dunia, penderitaan, kesukaran, masalah-masalah, kebencian, aniaya
yang dihadapi. Nanti kita (orang-orang Kristen) akan menghadapi
kebencian dan aniaya karena YESUS.
Jika
turun dari Yerusalem ke Yerikho (tidak setia, sampai meninggalkan
pelayanan),
akibatnya
adalah lepas dari Tangan
TUHAN dan jatuh kedalam tangan penyamun-penyamun, itulah setan.
Semoga kita dapat
mengerti.
Siapakah
orang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho? Kalau dilihat dari
ceritanya:
- ay
31, ada seorang imam yang tahu, tetapi tidak mampu
menolong (‘tetapi
ia melewatinya’).
Imam ini adalah bangsa
Israel, tetapi tidak dapat
menolong.
- ay
32, ada orang Lewi (bangsa
Israel) yang lewat, tetapi juga tidak dapat
menolong.
- ay
33, ada seorang Samaria yang lewat dan dapat
menolong.
Orang
Samaria merupakan peranakan dari bangsa
Israel dengan
bangsa
kafir,
tetapi diakui sebagai bangsa
kafir.
Waktu ada perempuan Samaria yang minta minum, YESUS berkata =>
‘
orang Samaria, tidak
bergaul dengan orang Israel’,
Jadi bangsa
kafir
itu tidak dianggap oleh bangsa
Israel. Orang Israel dua kali tidak dapat
menolong (baik imam atapun Lewi), tetapi orang Samaria dapat
menolong. Dari cerita ini bisa disimpulkan,
orang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho
(tidak setia, meninggalkan ibadah sampai jatuh ke tangan setan)
adalah
orang Samaria (bangsa
kafir).
Jika orang tersebut adalah bangsa
Israel, tentu ditolong oleh imam dan Lewi, sebab sama-sama bangsa
Israel boleh bergaul. Tetapi karena orang tersebut adalah bangsa
kafir,
maka yang dapat
menolong adalah orang Samaria.
Sebenarnya
yang layak menjadi imam dan raja adalah bangsa
Israel dan keturunannya, sedangkan bangsa
kafir
tidak layak dan tidak boleh menjadi imam-imam. Oleh sebab itu TUHAN
membuka jalur kemurahan yang seharga Kurban
Kristus (Darah
YESUS) untuk mengangkat bangsa
kafir
menjadi imam-imam dan raja-raja.
Jika
kita semuanya (bangsa
kafir)
dapat
menjadi imam dan raja yang beribadah melayani TUHAN dalam jabatan apa
saja (sebagai gembala, pemain musik, pembersih gereja dll), itu
merupakan kepercayaan dan kemurahan TUHAN. Oleh sebab itu jangan
turun dari Yerusalem ke Yerikho! Kalau kita tidak setia, bahkan
meninggalkan ibadah pelayanan = meninggalkan (mengabaikan)
kepercayaan dan kemurahan TUHAN, maka pasti jatuh kedalam tangan
setan. Itu
sebabnya kita sebagai
bangsa
kafir
jangan main-main!
Apa
yang dialami jika jatuh dalam tangan setan?
- ‘dirampok
habis-habisan’,
artinya habis-habisan hidupnya baik secara:
- jasmani:
banyak masalah,
- rohani:
habis kesucian dan kebenarannya, jatuh bangun dalam dosa sampai
puncaknya dosa. Jatuh lagi seperti anjing dan babi, tadi anjing
babi sudah diangkat menjadi imam, maka turun lagi menjadi anjing
babi. Puncak
dosa adalah:
- dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan.
- ‘dipukul
oleh setan’.
Jika dipukul, maka meninggalkan bekas luka, ini berarti berada dalam
penderitaan, kesusahan, sengsara karena dosa, ratapan dan
tangisan/air mata karena dosa, sakit hati dll.
- ‘sampai
setengah mati‘
= hidupnya setengah mati, sampai binasa untuk selamanya.
Jika
keadaan dari
bangsa kafir
seperti
ini, siapakah yang
dapat
menolong?
Lukas
10: 33,
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat
itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas
kasihan.
Yang
dapat
menolong adalah orang
Samaria yang memiliki belas kasih. Siapa orang Samaria yang memiliki
belas kasih (yang menolong orang Samaria yang setengah mati)?
Yohanes
8: 48,
Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami
katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"
Jadi,
orang Samaria yang
berbelas kasih adalah
YESUS yang
dikorbankan. YESUS dianggap sebagai orang Samaria (orang kafir)
yang gila (kerasukan setan), yang terkutuk dan harus mati di kayu
salib, sehingga Dia dapat
berbelas kasihan untuk mengangkat bangsa
kafir
yang kerasukan setan juga (berada dalam tangan setan). Semoga kita
dapat
mengerti.
Biarlah
ini juga menjadi pelajaran bagi saya dan saudara. Kalau kita
menerapkan Firman, sudah langsung dicaci maki => ‘itu kebenaran
sendiri’, ini masih enak, sedangkan YESUS yang benar disebut
sebagai orang gila (kerasukan setan). Dari sinilah saya belajar juga,
tidak perlu sakit hati, jika dikatakan apapun oleh orang lain, sebab
ini masih lumayan di
banding YESUS.
Dulu,
saya pernah dikatakan => ‘itu sekte’ dan saya agak marah =>
‘terlalu dan menghina sekali’. Tetapi setelah membaca kitab
Kisah Rasul, rasul
Paulus juga disebut ‘sekte’, dari sini saya terhibur juga dan
malah saya berdoa => ‘terima kasih TUHAN’. Jadi, kalau disebut
‘sekte’ berarti setara dengan rasul
Paulus. Daripada dipuji, nanti malah jatuh. Kalau saya disebut sesat,
kebenaran sendiri, biarlah, tetapi ini disebut ‘sekte’ (seperti
sekte yang ada di Bandung, yang menjual semua barangnya, dan
semuanya berkumpul
dalam satu rumah dll) => ‘masa disamakan dengan sekte di
Bandung’. Tetapi setelah membaca tentang
rasul
Paulus, saya teribur => ‘semoga sama dengan rasul
Paulus’. Semoga kita dapat
mengerti.
Bagaimana
cara YESUS Imam Besar, Gembala Agung menolong bangsa
kafir?
Lukas
10: 34,
35,
34.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya.
35.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan
itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku
akan menggantinya, waktu aku kembali.
Cara
TUHAN menolong bangsa
kafir
dengan:
- YESUS
sebagai Imam Besar yang berbelas kasih menyirami luka dengan
minyak
dan anggur, dan membalut luka-luka, akibat pukulan setan.
Luka-luka disirami supaya tidak infeksi (tetanus). Anggur menunjuk
Darah
YESUS. Minyak menunjuk urapan Roh Kudus. Anggur
(Darah
YESUS) untuk
menyembuhkan luka-luka karena dosa (mengampuni dosa-dosa), sampai
luka di hati (penderitaan, sengsara, kepedihan di hati). Semuanya
disembuhkan oleh Darah
YESUS. Jangan pikir, kalau berbuat dosa, kita merasa senang, pesta,
tidak! Tetapi itu pedih, sengsara. Minyak
(Roh Kudus) untuk
memberi penghiburan kesukaan surga kepada kita.
- membawa
ke tempat penginapan.
Tempat penginapan ini menujuk kandang penggembalaan.
Kandang
penggembalaan sebagai sumber:
- Sumbernya
anggur dan minyak.
Jadi, kandang penggembalaan merupakan tempat pengampunan dosa-dosa,
tempat pemulihan kehidupan yang sudah jatuh bangun dalam dosa sampai
puncaknya dosa. Kehidupan yang sudah putus asa karena jatuh bangun
dalam dosa akan dihiburkan (mendapat kebahagiaan surga),
disembuhkan, dipulihkan. Itu
sebabnya hidup
kita harus selalu berada didalam kandang penggembalaan, sebab kalau
diluar kandang akan menjadi anjing babi lagi. Yang sudah menjadi
anjing babi, mari bawa ke kandang, supaya disembuhkan (diampuni
dosa-dosanya), dipulihkan dan diberikan kebahagiaan surga.
Wahyu
6: 5,
6,
5.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar
makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat:
sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya.
6.
Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk
itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai
sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Wahyu
6: 5,
6
=> tentang penghukuman TUHAN atas dunia (materai).
Kegunaan
minyak dan anggur adalah
- minyak
dan anggur untuk memulihkan dan menghiburkan kehidupan yang sudah
jatuh bangun dalam dosa (kehidupan yang dalam penderitaan,
tangisan, ratapan),
- selain
itu minyak dan anggur juga untuk menghadapi keadaan akhir zaman.
Minyak dan anggur sebagai kekuatan bagi kita untuk menembusi akhir
zaman, supaya kita tidak ikut-ikutan rusak lakunya seperti pada
zaman Nuh (pada zaman Nuh,
TUHAN menghukum seluruh bumi dengan air bah). Nanti TUHAN menghukum
dunia dengan kelaparan, sampai yang terakhir dengan api dari
langit, sehingga musnah semuanya. Kita jangan sampai terkena
penghukuman TUHAN! Sebab itu kita perlu minyak dan anggur.
Kejadian
6: 11,
12,
11.
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan
kekerasan.
12.
Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua
manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Waktu
di zaman Nuh,
manusia rusak lakunya, termasuk hamba TUHAN, anak TUHAN juga rusak
lakunya. Rusak
laku artinya
- rusak
nikah = kawin campur, kawin cerai, kawin lari => ‘nikah tidak
disetujui orang tua, lari saja’ dstnya.
- rusak
ibadah = rumah Allah dijadikan sarang penyamun (pasar), artinya
beribadah melayani TUHAN hanya untuk mencari keuntungan-keuntungan
daging, ibadah pelayanan dengan cara hura-hura seperti dunia (untuk
memuaskan hawa nafsu daging), ibadah tanpa penyucian. Semoga kita
dapat
mengerti.
- rusak
diri sendiri = (maaf) jatuh bangun dalam dosa seks dan dosa makan
minum.
Jika
rusak laku, maka akan dihukum oleh TUHAN. Jika ada anggur dan
minyak, maka kita mendapatkan kekuatan untuk tidak ikut menjadi
rusak
hidup di akhir zaman, tetapi kita dapat
hidup benar dan suci. Sipapun kita (imam-imam) harus berada di
penginapan (ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok). Jika jatuh bangun dalam dosa, masih diberikan
kesempatan (ada pemulihan, penghiburan, pertolongan) saat kita
tergembala (berada di kebun anggur) => ‘jangan dipotong TUHAN’.
Itulah pentingnya kandang penggembalaan! Jika tidak tergembala,
maka akan menjadi seperti
pohon
ara yang
tumbuh di
pinggir jalan, langsung dikutuk oleh TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
- Sumbernya
dua dinar (‘diberikan
dua dinar’).
Lukas
10: 35,
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan
itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini,
aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Pengertian
dua dinar:
- Satu
dinar = upah bekerja satu hari di kebun anggur (upah beribadah
melayani TUHAN). Jika
dua dinar, berarti suami istri harus sama-sama beribadah melayani
TUHAN, supaya masing-masing mendapatkan satu dinar.
Kita semuanya harus beribadah dan
melayani
TUHAN supaya mendapatkan satu dinar, bukan dolar
dsb! Untuk
apa satu dinar?
untuk membeli gandum (‘Secupak
gandum sedinar’
Wahyu 6: 6), sehingga bisa menembusi kelaparan jasmani, terutama
kelaparan rohani (kelaparan akan Firman ALLAH)
di akhir zaman, sampai menembusi kelaparan di zaman antikris. Kita
akan disingkirkan di padang belantara.
Di
dalam
kitab
Keluaran, pakaian imam dipercik dengan darah dan minyak urapan.
Inilah kekuatan untuk menghadapi kerusakan dunia, sehingga kita
tetap hidup benar dan suci. Di dalam
kandang
penggembalaan juga ada dinar. TUHAN tidak pernah menipu kita! Upah
kita bukan seribu dolar, seratus dolar, satu juta dolar, bukan!
Kalau dengan dolar tidak akan cukup untuk menembusi akhir zaman,
tetapi satu dinar. Itulah kemurahan TUHAN, untuk menembusi
kelaparan jasmani, rohani, sampai puncak kelaparan di zaman
antikris. Kita dilindungi oleh TUHAN secara langsung selama tiga
setengah
tahun. Inilah pengertian dua dinar, yang dikaitkan dengan
upah
bekerja di ladang TUHAN.
- Dua
dinar
= perjanjian
lama
+ perjanjian
baru
(Firman pengajaran yang benar).
Didalam
kandang penggembalaan inilah sumbernya pengajaran yang benar
(pengajaran yang murni). Saudara akan mengetahui siapa gembalanya
(siapa yang berkotbah), bagaimana pengajarannya? Apalagi jika
Firman pengajarannya disampaikan dengan berurutan, inilah yang
paling murni (tidak bisa menembak seseorang). Kalau Firmannya
‘comot-comot’ gampang saja => ‘ini belum bayar SPP, dicari
ayat-ayat
tentang persepuluhan,
besok kothbah
tentang persepuluhan’.
Kalau sistem tamu juga berbahaya. Saya beberapa kali diundang,
selalu ada titipan => ‘disini sulit untuk
memberikan persepuluhan,
tolonglah sambil diungkit-ungkit tentang persepuluhan’,
jika banyak titipannya itu tidak murni! Tetapi jika didalam
penggembalaan, itulah Firman pengajaran yang benar dan murni.
Sikap
kita adalah mendengar dan
dengar-dengaran (taat) kepada Firman pengajaran yang benar =
mengulurkan tangan kepada Imam Besar, Gembala Agung dan Imam Besar,
Gembala Agung juga mengulurkan tangan kepada kita, sehingga bangsa
kafir
hidup di
dalam Tangan
TUHAN. Kita jangan hidup di
dalam tangan setan,
tetapi hidup dalam tangan TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika
kita hidup dalam tangan TUHAN, maka terjadi mujizat-mujizat:
- Mujizat
secara rohani
itulah keubahan hidup yang dimulai dengan tidak ada dusta (jujur).
Tadi, dalam Filipi 2: 11 ‘jika
kita menang, berada dalam tangan TUHAN, segala lidah mengaku YESUS’.
Jika kita menjadi imam yang menang atas setan tritunggal (tantangan,
rintangan), maka hidup kita berubah seperti YESUS, yaitu menjadi
taat.
Filipi
2: 11,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah TUHAN,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Keubahan
hidup dimulai dari:
- lidah
(mulut) berkata jujur,
- mulut
untuk bersaksi memuliakan TUHAN. Mungkin ada jiwa-jiwa yang
terlentang di jalan (mungkin suami, istri, anak-anak, orang tua
kita), mari ini tugas kita untuk membawa mereka
ke
penginapan (bersaksi). Setelah kita ditolong dibawa ke penginapan,
mari bawa mereka juga ke penginapan (ke kandang penggembalaan).
Kita berdoa dan bersaksi untuk mereka.
- mulut
untuk menyembah TUHAN. Kita menghadapi tantangan, kesulitan apapun
di dunia ini, mari banyak menyembah TUHAN, ini tidak ada jalan
lain.
- Jika
mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi,
yaitu Tangan
TUHAN sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil
menjadi tidak mustahil. Kita akan tertolong semuanya.
Sampai
satu waktu jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan
menjadi sama
mulia dengan Dia. Kita menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN (bangsa
kafir
juga dapat
menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN) yang siap menyambut kedatangan YESUS di awan-awan yang permai.
Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
tantangan seorang imam yang ketiga. Bangsa kafir
banyak yang turun, merosot, (tidak setia sampai meninggalkan ibadah
pelayanan), sehingga berada di
dalam tangan setan,
habis-habisan, sampai setengah mati, bahkan mati sungguhan (binasa
untuk selamanya). Tetapi ada YESUS yang di
sebut sebagai Orang
Samaria yang gila, Dia rela mati di kayu salib, Dia mengorbankan
semuanya (termasuk harga Diri-Nya):
dari bangsa
Israel disebut sebagai bangsa
kafir,
dari waras disebut gila dll. Semuanya di
korbankan, sampai
mengorbankan nyawa-Nya untuk menolong bangsa
kafir
yang sudah berada didalam tangan setan: dibawa ke penginapan:
- diberikan
anggur dan minyak (semuanya yang sudah hancur dipulihkan, diberikan
kekuatan untuk menembusi akhir zaman) dan
- diberikan
dua dinar (upah bekerja di ladang TUHAN, diberikan Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua). Pegang Firman pengajaran yang benar,
taati bagaikan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan
Tangan-Nya
kepada kita, sehingga kita hidup di
dalam
Tangan
TUHAN. Mujizat akan terjadi sekarang
ini.
TUHAN
memberkati kita semuanya.
Ibadah Doa Malam
Surabaya, 19 Februari 2014 (Rabu Malam)
Banyak
pergumulan-pergumulan kita hari-hari ini. Biarlah kita bawa dibawah
Kaki TUHAN, sebab itu tempat yang paling
aman. Dibawah Kaki TUHAN, kita hanya
berseru kepada Dia dan TUHAN yang akan menjawab doa-doa kita. TUHAN
akan mengadakan keajaiban-keajaiban ditengah-tengah kita sekalian.
Mazmur
141: 2,
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku
yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Doa
seperti persembahan ukupan (medzbah dupa) = doa penyembahan. Tanganku
terangkat itulah penyerahan.
Jadi, doa penyembahan dengan tangan
terangkat adalah doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada
TUHAN. Mengangkat tangan itu, ‘terserah Engkau TUHAN’. Jangan
mengajukan apa-apa lagi kepada TUHAN, tetapi ‘terserah Engkau
TUHAN’.
Praktek
doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN adalah
- Mazmur
141: 3,
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Praktek
pertama adalah
mengalami
penyucian dan pembaharuan mulut atau lidah,
sehingga menghasilkan
perkataan-perkataan yang benar dan baik. Inilah yang menentukan
nasib hidup kita.
1
Petrus 3: 10,
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik,
ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap
ucapan-ucapan yang menipu.
Ay
10 => ‘mau
melihat hari-hari baik’
=> masa depan yang baik.
‘ucapan-ucapan
yang menipu’
=> tidak ada dusta. Perkataan benar dan baik, termasuk tidak ada
dusta.
Jika lidah menghasilkan perkataan benar dan baik, itu
akan menuntun kita pada masa depan yang baik, sampai semuanya
menjadi baik. Doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh. Kita
mengangkat tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan-Nya
kepada kita semuanya, sehingga kita mengalami penyucian dan
pembaharuan mulut.
- Mazmur
141: 4,
Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang
melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan
mereka.
Praktek kedua
adalah mengalami
penyucian dan pembaharuan hati,
dari hati nurani yang jahat dibaharui
menjadi hati nurani yang baik (taat dengar-dengaran). Jika hati
dibaharui menjadi hati nurani yang baik (taat dengar-dengaran), maka
Tangan
belas kasih TUHAN mencurahkan berkat Abraham.
Kita taat
seperti Abraham taat, maka kita berhak
mendapatkan berkat Abraham yaitu
- berkat
jasmani: berkat sampai ke anak cucu,
- berkat
rohani: Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Terutama kita sebagai
Bangsa
Kafir
membutuhkan Roh Kudus.
Roh
Kudus akan menyucikan kita sampai berkenan kepada TUHAN. Awalnya
bangsa
kafir
bagaikan anjing babi yang tidak boleh dipersembahkan (tidak
berkenan), tetapi kalau disucikan oleh Roh Kudus dapat
berkenan kepada TUHAN (melayani TUHAN).
Roma
15: 16,
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Ay 16 =>
‘bangsa-bangsa
bukan Yahudi’
=
bangsa
kafir.
Jadi,
Roh Kudus menyucikan kita, sehingga kita dapat
beribadah melayani TUHAN dan berkenan kepada TUHAN. Hidup kita
berkenan kepada TUHAN, ibadah pelayanan kita juga berkenan kepada
TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
- Mazmur
141: 8,
Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, TUHANku, mataku tertuju; pada-Mulah
aku berlindung, jangan campakkan aku!
Praktek
ketiga adalah mengalami
penyucian dan pembaharuan mata.
Jika mata dibaharui, maka menjadi
pandangan yang hanya
tertuju kepada TUHAN (Imam Besar yang duduk disebelah Kanan
Takhta
ALLAH
Bapa), sehingga kita tidak pernah goyah sedikitpun, tetapi tetap
kuat dan teguh hati.
Mazmur
16: 8,
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah.
Kuat
dan teguh hati artinya
- berpegang
teguh kepada pengajaran yang benar (tidak diombang-ambingkan oleh
pengajaran yang lain) dan taat
dengar-dengaran kepada pengajaran yang benar.
Jangan menyimpang dari pengajaran yang benar, itulah kuat dan teguh
hati! Jangan mengikuti yang lain, apalagi yang diluar Firman.
Firman yang benar, itulah alkitab
(yang cocok dengan alkitab).
Kalau tidak cocok dengan alkitab,
jangan!
- tetap
hidup benar dan tidak berbuat dosa apapun resikonya.
Mau dipaksa atau diapakan tetap hidup benar. Kita mohon kepada
TUHAN, jika ada godaan-
godaan,
sebut ‘YESUS tolong’, supaya kita tetap hidup benar dan tidak
berbuat dosa.
- tidak
kecewa, tidak putus asa dalam menghadapi apapun juga di dunia ini,
tetapi tetap percaya kepada TUHAN, tetap berharap
kepada TUHAN dan tetap menyembah TUHAN.
Sekarang
ini, inilah yang kita lakukan. Masalah apa yang kita hadapi, bawa
sekarang
ini kepada TUHAN. Jika sudah tidak bisa berbuat
apa-apa (tidak dapat
berpikir
lagi dan
tidak ada jalan keluar), jangan putus asa, tetapi justru kesempatan
untuk menyembah TUHAN, menyerahkan semuanya hanya kepada TUHAN.
1
Tawarikh 28: 20,
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah
tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak
akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk
ibadah di rumah Allah selesai.
Contoh
kehidupan yang kuat dan teguh hati adalah seperti Salomo ketika
membangun bait ALLAH
Salomo, TUHAN menjamin selesai dan TUHAN tidak pernah meninggalkan.
Asalkah kuat dan teguh hati, maka TUHAN memperdulikan dan bergumul
bersama dengan kita semuanya. Sekarang ini
kita tidak dibiarkan sendirian oleh TUHAN
dan biarlah ini menjadi ayat pegangan kita.
Kita harus tetap kuat dan teguh hati dalam menghadapi ajaran lain,
dosa, dan juga dengan masalah-masalah.
Jika
kuat dan teguh hati, hasilnya adalah:
- TUHAN
tidak akan membiarkan kita,
- TUHAN
bersama kita, TUHAN beserta kita,
- TUHAN
memperdulikan kita,
- TUHAN
memperhatikan kita,
- TUHAN
bergumul bersama kita, sampai semua selesai pada waktu-Nya.
TUHAN
pasti sanggup dan TUHAN masih sanggup untuk menyelesaikan segala
masalah kita:
- masalah
jasmani: tentang pekerjaan, keuangan, nikah
rumah tangga, study akan diselesaikan oleh TUHAN.
- masalah
rohani: pembangunan bait
ALLAH
secara rohani (pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna) diselesaikan oleh TUHAN. TUHAN mampu
menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Terwujudlah
Mempelai
Wanita
TUHAN yang layak menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali.
Mari
sekarang ini:
- jaga
mulut, sehingga bisa berkata benar dan baik,
semuanya menjadi baik.
- Jaga
hati, supaya taat, sehingga berkat Abraham
dicurahkan sampai ke anak
cucu dan berkat Roh Kudus dicurahkan (supaya kita layak dan
berkenan kepada TUHAN). Jika tidak
taat, maka ada kutukan.
- Jaga
mata, supaya hanya memandang Imam Besar,
apapun yang terjadi harus kuat dan teguh hati.
Seperti
yang dialami oleh Rut. Rut ini menunjuk bangsa
kafir. Naomi berkata kepada Rut =>
‘
duduk saja menanti, biar Dia yang menyelesaikan semuanya pada
hari ini’ . Pada saat ini serahkan
semuanya kepada TUHAN. Kita sebagai bangsa
kafir yang tidak memiliki
apa-apa, tidak dapat berbuat apa-apa
seperti Rut. ‘
duduk saja’, yang untuk
sekarang ini berarti menyembah TUHAN
saja. Duduk dibawah Kaki TUHAN, hanya
itulah yang dapat kita lakukan.
Rut
3: 18,
Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai
engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu
tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari
ini juga."
Ay
18 => ‘
Duduk sajalah
menanti’ => inilah
pekerjaan kita, hanya menanti = menyembah TUHAN.
‘
orang
itu’ => Boas.
Sekarang ini menunjuk YESUS sebagai Imam Besar, Gembala Agung.
‘
sebab
orang itu tidak
akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini
juga’ => YESUS tidak
akan pernah berhenti bekerja sampai semuanya selesai (tuntas) mulai
pada saat
ini juga.
Dia
tidak membiarkan kita, Dia tidak meninggalkan kita, Dia bergumul
bersama dengan kita, Dia pasti sanggup, Dia masih sanggup untuk
menyelesaikan semua tepat pada waktu-Nya. Kita hanya ‘
duduk
menanti’ = jaga mulut, jaga hati dan jaga mata. Kita menyembah
TUHAN saja (‘terserah Engkau TUHAN’) dan TUHAN akan menyelesaikan
tepat pada waktu-Nya.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1