Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membaca di dalam kitab Wahyu 1: 13-16, ini tentang empat macam penampilan pribadi YESUS dalam keadaan yang sebenarnya:

  1. Penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (ay 13).
  2. Penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (ay 14).
  3. Penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil (ay 15).
  4. Penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (ay 16).

Kita masih berada pada bagian yang pertama.
Wahyu 1: 13, Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, yang ditandai dengan dua tanda:

  • ‘berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki’. Imam-imam juga harus memakai jubah yang panjangnya sampai di kaki, artinya:


    • pakaian dalam kebenaran dan kebajikan = suka memberi.
    • pakaian putih bermata-mata = pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus.


  • ‘dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas’. Imam-imam dadanya juga harus berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kita akan mengulangi membaca dalam Yesaya 11: 5, tentang ikat pinggang.

Yesaya 11: 5, Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Ay 5 => ‘Ia’ => YESUS = Raja Damai.

Jadi, ikat pinggang dari emas menunjuk tentang kebenaran dan kesetiaan. Ikat pinggang dari emas melilit dada, dada itu berisi organ-organ tubuh yang penting, salah satu yang terpenting adalah jantung hati. Jadi dada ini menunjuk kasih. Semoga kita dapat mengerti.

Jika disimpulkan, ikat pinggang dari emas melilit dada artinya kebenaran dan kesetiaan yang didorong oleh kasih ALLAH = kebenaran dan kasih, kesetiaan dan kasih.

Seorang imam harus melayani TUHAN dengan:

  1. Kesetiaan dan kasih => Mazmur 85: 11-13,
    11. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.
    12. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
    13. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.

    Jika seorang imam melayani TUHAN dengan kesetiaan dan kasih, maka TUHAN akan memberikan kebaikan = TUHAN akan menjadikan semuanya baik pada waktu-Nya. Inilah kuncinya! Bagi yang belum melayani berdoa, supaya TUHAN mengangkat untuk menjadi imam-imam. Sesudah menjadi imam-imam mari melayani dengan kesetiaan dan kasih (ikat pinggang dari emas yang melilit dada). Inilah yang menjadi urusan kita sehingga TUHAN yang bekerja untuk memberikan kebaikan.


  2. Kebenaran dan kasih => Efesus 4: 15, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

    Ay 15 => ‘kebenaran di dalam kasih’ => kebenaran dan kasih.
    Jika seorang imam melayani TUHAN dengan kebenaran dan kasih, maka pelayanan kita mengarah kepada Kristus sebagai Kepala. Pelayanan kita ini bukanlah untuk diri sendiri, manusia siapapun, gereja atau organisasi, bukan! YESUS sebagai Kepala, Dia sudah mati di bukit tengkorak (bagaikan menjadi tengkorak). Pelayanan kita mengarah kepada Kristus sebagai Kepala berarti Dia yang bertanggung jawab atas segala kehidupan kita (mati hidup kita didalam tangan TUHAN):


    • Dia sanggup menolong kita untuk menyelesaikan segala masalah kita.
    • Dia sanggup memelihara kita,
    • Dia sanggup melakukan apa saja dalam kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Kesetiaan dan kebenaran dalam kasih => Wahyu 19: 11, Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

    Ay 11 => "Yang Setia dan Yang Benar" => ikat pinggang kesetiaan dan kebenaran. Nama YESUS adalah "Yang Setia dan Yang Benar".

    Jadi ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan = Nama YESUS "Yang Setia dan Yang Benar". Dalam Filipi 2: 8-10, YESUS taat sampai mati di kayu salib, sehingga Dia mendapatkan Nama diatas segala nama, Nama Yang berkuasa.

Filipi 2: 8-10,
8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Ay 8 => YESUS taat sampai mati di kayu salib. Di dalam ketaatan, juga terkandung kesetiaan (YESUS setia sampai mati di kayu salib).

Ay 10 => segala yang ada di langit’ = setan.

yang ada di atas bumi’ = nabi palsu.

yang ada di bawah bumi’ = antikrist.
Nama YESUS mengandung kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya maut.

Jadi jika kita melayani TUHAN dengan kesetiaan dan kebenaran dalam kasih (ikat pinggang dari emas yang melilit dada), maka kita mengalami kuasa kemenangan di dalam Nama YESUS = mengalami kuasa kemenangan atas halangan, tantangan, rintangan, bahkan atas maut. Ini penting! Sebab kita menjadi imam-imam, diberi tantangan-tantangan dari setan tritunggal yang di dalamnya ada maut, kebinasaan. Jika kita kalah dalam tantangan, rintangan, maka kita mengalami maut. Semoga kita dapat mengerti.

Kita menjadi imam itu diincar oleh maut, tetapi jika kita melayani dalam kesetiaan dan kebenaran dalam kasih, maka kita alkan mengalami kuasa Nama YESUS, Nama diatas segala nama yang dapat mengalahkan segala halangan, tantangan dan maut. Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang ini kita akan mempelajari tantangan seorang imam. Yang mau melayani jangan takut, kita bukan ditakut-takuti karena ada tantangan, bukan! Sebab TUHAN sudah mempersiapkan ikat pinggang dari emas yang melilit dada, sekalipun ada apapun (maut), kita akan mengalami kuasa kemenangan.

Yang penting kita meneladani Imam Besar:

  • Imam Besar memakai jubah yang panjangnya jubah sampai di kaki, kita juga harus memakai jubah dan jangan telanjang. Kita melayani jangan dengan telanjang.


  • Dada Imam Besar berlilitkan ikat pinggang dari emas, dada kita juga harus berlilitkan ikat pinggang dari emas (secara rohani) = melayani dengan kesetiaan dan kasih, kebenaran dan kasih, kesetiaan dan kebenaran dalam kasih.

Tantangan dari seorang imam adalah:

  1. Lukas 19: 1, 2, 8, 9,
    1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
    2. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
    8. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada TUHAN: "TUHAN, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
    9. Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.

    Ay 9 => ‘anak Abraham’ => keturunan Abraham.
    Lukas 19: 1-10, ini cerita tentang Zakheus pemungut cukai. Inilah tantangan seorang imam, seperti yang dialami oleh Zakheus. Zakheus adalah anak Abraham (keturunan Abraham). Anak Abraham = anak-anak ALLAH. Anak ALLAH seharusnya berada dalam rumah ALLAH untuk beribadah dan melayani TUHAN (menjadi imam-imam dan raja-raja). Tetapi kenyataannya adalah Zakheus berada di rumah cukai.

    Jadi, tantangan imam yang pertama adalah Zakheus berada di rumah cukai, arti rohaninya: banyak imam-imam, hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang meninggalkan ibadah pelayanan kepada TUHAN, berada di rumah cukai, melayani setan dalam dosa kejahatan (cukai/uang) dan dosa kenajisan. Dosa kejahatan ini satu paket dengan dosa kenajisan.

    Jika sudah meninggalkan ibadah pelayanan kepada TUHAN pasti kembali melayani setan dalam dosa:


    • Dosa kejahatan.
      Dosa kejahatan adalah cinta akan uang atau terikat akan uang (akar dari segala kejahatan).

      Praktek dari cinta akan uang adalah


      • Meninggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang. Kita hidup di dunia boleh mencari uang dengan bekerja keras, tetapi jangan sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Inilah yang harus kita pergumulkan dan perjuangkan. Jika meninggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang,itu berarti sudah di rumah cukai dan bukan berada di dalam rumah ALLAH lagi. Inilah yang terjadi pada Zakheus dan juga terjadi pada kita. Kita sebagai bangsa kafir secara rohani juga menjadi keturunan Abraham (batu-batu menjadi anak Abraham).


      • Aktif dalam ibadah pelayanan tetapi hanya untuk mencari perkara jasmani (mencari uang, kedudukan, jodoh dsb). Ini sama dengan berada di rumah cukai, sekalipun merasa beribadah di rumah ALLAH. Ini juga merupakan koreksi bagi saya, jangan sampai rumah ALLAH menjadi rumah cukai atau rumah ALLAH menjadi pasar (sarang penyamun). Jika rumah ALLAH menjadi sarang penyamun akan dicambuk oleh TUHAN. Seperti waktu di pelataran bait ALLAH terjadi transaksi jual beli hewan kurban, penukaran uang dsbnya sehingga YESUS menjadi marah dan mencambuk. Semoga kita dapat mengerti.


      • Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, sampai cara-cara yang tidak berkenan kepada TUHAN (cara yang tidak sesuai dengan Firman TUHAN atau haram). Contohnya: sementara melayani di dalam rumah TUHAN menjadi zangkoor, pemain musik dsb, tetapi cara mencari uang atau mencari nafkah di dunia dengan menghalalkan segala cara, sampai melawan Firman ALLAH. Hati-hati cara kita mencari uang. Semoga kita dapat mengerti.


      • Mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Contohnya: Yudas yang mencuri milik TUHAN. Kita semuanya dikoreksi, mulai dari saya sebagai seorang gembala.


      Inilah tantangan seorang imam, seperti yang dialami Zakheus. Kita bertanggung jawab dihadapan TUHAN, saya sebagai gembala nomor satu yang harus bertanggung jawab. Jika kita memiliki ikat pinggang dari emas yang melilit di dada, maka akan ada kuasa Nama YESUS Yang memberikan kemenangan. Semoga kita dapat mengerti.

      Jika mencuri milik TUHAN seperti Yudas, maka nasibnya akan menjadi seperti Yudas yaitu:


      • pakaiannya hilang/robek (telanjang),
      • ikat pinggang yang hilang/robek,
      • sampai perutnya robek,
      • dan isi perutnya terburai keluar. Segala dosa-dosanya yang disimpan diketahui oleh semua orang (dipertontonkan kepada semua orang) dan tidak ada pengampunan lagi (binasa untuk selamanya).


      Sebenarnya murid yang lain tidak mengetahui dan hanya TUHAN yang tahu, sampai yang terakhirpun tidak ada yang tahu, waktu perjamuan suci, Yudas keluar dan TUHAN berkata => ‘perbuatlah apa yang harus kamu perbuat’. Murid-murid lainnya mengira, ‘Yudas membeli sesuatu untuk mempersiapkan semuanya’, mereka masih mengira Yudas baik; oleh sebab itu jangan ada yang terkecoh => ‘mungkin semuanya mengatakan baik-baik, padahal perut hatinya busuk’.

      Kita harus bersyukur kepada TUHAN, kalau sekarang ini Firman TUHAN menunjukkan kesalahan, dosa, kebusukan yang ada di dalam perut hati kita dan mungkin kita sampai malu dll. Jika kita mau mengaku dosa, maka TUHAN akan mengampuni dan kita akan dipulihkan kembali. Dari pada kita tetap menyembunyikan dosa dan satu waktu akan terbuka juga dan sudah tidak ada pengampunan lagi seperti Yudas. Semoga kita dapat mengerti.

      Perhatikan baik-baik persepuluhan dan persembahan khusus. Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara oleh TUHAN (bukan oleh yang lain). Gaji, toko, perusahaan dll, semuanya ini hanyalah sarana, yang menentukan adalah TUHAN. Banyak orang yang mengira bahkan sampai iri kepada gembala => ‘enak ya hidupnya berasal dari persepuluhan yang diterima’, ini salah! Kehidupan setiap imam-imam, hamba TUHAN, pelayan TUHAN (termasuk gembala) berasal dari persepuluhan yang dikembalikan kepada TUHAN, bukan dari yang diterima! Ini seperti waktu bangsa Israel selama empat puluh tahun berada di padang gurun, mereka hidup dari manna sebanyak satu gomer (1 gomer = 1/10 efa). Tiap orang mengambil manna satu gomer. Ini berarti hidupnya berasal dari persepuluhan yang dikembalikan kepada TUHAN.

      Hidup kita juga bukan dari sembilan persepuluh , tetapi dari persepuluhan. Siklusnya berasal dari persepuluhan, bukan dari sembilan persepuluh, inilah keadilan TUHAN. Kalau hidup kita dari sembilan persepuluh, maka ini tidak adil, sebab ada yang menerima beberapa juta, ada yang beberapa ribu rupiah, kalau hamba TUHAN di desa, maka persepuluhannya ada yang dari ubi, jagung dsb.

      Maleakhi 3: 10-12,
      10. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
      11. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
      12. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.

      Jadi persepuluhan dibawa kepada rumah TUHAN (‘rumah perbendaharaan’), sehingga ada makanan di rumah TUHAN. Firman TUHAN atau Firman penggembalaan itulah makanan di rumah TUHAN. Doakan kami sebagai hamba TUHAN, gembala, bukan hanya berkhotbah biasa saja, tetapi berkhotbah itu harus menjadi makanan bagi sidang jemaat. Kalau ada makanan (Firman penggembalaan), kita makan = mendengarkan Firman sampai melakukan Firman penggembalaan (taat dengar-dengaran), maka pintu langit terbuka (tingkap-tingkap langit terbuka) bagi kita. Kalau memberikan persepuluhan, maka TUHAN langsung memberikan berkat => itu salah, sebab ini namanya kita berjudi.

      Makanan di rumah TUHAN atau Firman penggembalaan inilah yang harus didoakan, supaya Firman yang disampaikan menjadi makanan. Tugas domba hanyalah makan Firman penggembalaan (mendengar sampai melakukan Firman penggembalaan), maka TUHAN membukakan tingkap langit, sehingga:


      • TUHAN mencurahkan berkat sampai berkelimpahan (ayat 10), artinya kita dipelihara sampai mengucap syukur kepada TUHAN.


      • Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap’ (ayat 11), artinya TUHAN melindungi segala usaha kita, pekerjaan kita, kehidupan kita. Ada kesaksian di Malang, sawahnya baru menanam tetapi sudah kuning daunnya dan ini belum waktunya panen (masih masa pertumbuhan). Sedangkan sawah yang lain daunnya sudah kuning karena terkena/dirusak hama, tetapi kehidupan itu sudah mendengarkan Firman ?’saya hidup dari Firman TUHAN, bergantung kepada TUHAN, tidak peduli daun kuning, daun hijau, yang penting saya panen, kalau TUHAN bilang berbuah pasti berbuah’. Dia imani hal ini. Akhirnya semuanya kaget, karena buahnya lebih banyak. Inilah perlindungan oleh TUHAN.


      • Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia’ (ay 12), artinya ada pemeliharaan yang rohani yaitu TUHAN melimpahkan kebahagiaan surga.


      Jika semuanya ini sudah kita terima, kita mengaku lagi => ‘ini semuanya dari TUHAN’ = mengembalikan persepuluhan lagi. Ini dilakukan terus menerus dan menjadi suatu siklus yang tidak bisa diputuskan oleh apapun di dunia ini. Inilah siklus persepuluhan. Semoga kita dapat mengerti.

      Kita jangan salah, kalau hamba TUHAN hidup dari persepuluhan yang diterima, maka ini tidak adil, sebab ada yang di kota (persepuluhannya mungkin dollar), sedang yang di desa (persepuluhannya mungkin ketela). Tetapi kita semuanya hidup dari persepuluhan yang dikembalikan kepada TUHAN. Kalau kita tidak mengembalikan persepuluhan => ‘saya menerima ini saja kurang, lalu bagaimana mau memberikan persepuluhan? kalau begitu aku tidak memberi persepuluhan saja’ Jika kita tidak mengembalikan persepuluhan, kita tidak akan hidup, jasmani rohani mati (kering). Inilah kesalahan kita karena menggunakan logika.

      Seringkali Firman pengajaran yang benar dikalahkan dengan logika; itu sebabnya biarlah Firman pengajaran yang benar bukan untuk dipikirkan, dipertimbangkan, didiskusikan dsbnya tetapi untuk dilaksanakan (di dengar dan dengar-dengaran). Semoga kita dapat mengerti.

      Inilah tantangannya untuk seorang imam-imam, seperti Zakheus. Kalau gembala tidak memberikan persepuluhan, maka saudara percuma datang beribadah ke sini, sebab rumah ALLAH menjadi rumah cukai. Imam-imam bertanggung jawab (mulai dari gembala), mau menjadikan rumah TUHAN sebagai rumah cukai atau rumah doa? Inilah tantangan pertama, dosa kejahatan (rumah cukai). Dosa kejahatan ini satu pasangan dengan dosa kenajisan.


    • Dosa kenajisan.
      Dosa kenajisan adalah:


      • dosa makan minum = merokok, mabuk, nakorba. Kalau imam-imam melakukan hal ini maka menjadikan rumah ALLAH sebagai rumah cukai (sarang penyamun).


      • dosa kawin mengawinkan = dosa percabulan (dosa seks) dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), sampai nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan).


      Dulu, saat TUHAN berada di rumah Zakheus, semua orang tidak setuju, tetapi TUHAN membela Zakheus karena ia keturunan Abraham. Kalau Zakheus sudah dibela, sekarang kita sebagai imam-imam juga akan dibela oleh TUHAN untuk dilepaskan dari dosa kejahatan dan dosa kenajisan.


    Lukas 19: 4-7, 9
    4. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
    5. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
    6. Lalu Zakheus segera turun dan menerima YESUS dengan sukacita.
    7. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
    9. Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.

    Kita sebagai imam-imam dari bangsa kafir juga merupakan keturunan Abraham secara rohani, maka kita juga akan dibela oleh TUHAN. Sekarang ini kalau masih ada dosa kejahatan dan dosa kenajisan, masih dibela oleh TUHAN. Dibela itu maksudnya => ‘tidak apa-apa kamu jahat dan najis’, bukan begitu!

    Istilah dibela oleh TUHAN, berarti kita masih diberikan kesempatan oleh TUHAN untuk terlepas dari dosa kejahatan dan dosa kenajisan (‘tidak dipecat’). TUHAN sudah membela dengan memberikan kesempatan, tetapi ini tergantung kepada kita, tinggal mau atau tidak! Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau kita tetap mempertahankan dosa kejahatan dan dosa kenajisan, maka akan menuju ke pembangunan Babel.

    Wahyu 18: 2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

    Pembangunan Babel = mempelai wanita setan = kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan oleh TUHAN. Sekarang ini di mulai dari saya, jangan berada di rumah cukai, tetapi berada di rumah ALLAH; kita beribadah melayani TUHAN jangan ada dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Kalau kita memiliki ikat pinggang, kita akan mengalami kuasa kemenangan terhadap tantangan. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Lukas 13: 10-12,
    10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
    11. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
    12. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

    Tadi tantangan yang pertama, semestinya seorang imam berada di rumah ALLAH, tetapi kenyataannya berada di rumah cukai (keluar dari rumah ALLAH). Tantangan yang kedua, sudah berada di rumah ALLAH, tetapi bungkuk. Inilah tantangan seorang imam. Semoga kita dapat mengerti.

    Tantangan imam yang kedua adalah perempuan bungkuk selama delapan belas tahun yang berada di dalam bait ALLAH, artinya banyak imam-imam (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) yang aktif di bait ALLAH tetapi bungkuk rohani (cacat rohani), sehingga tidak dapat menjadi Mempelai Wanita Surga yang sempurna tak bercacat cela. Jika tidak dapat menjadi Mempelai Wanita Surga, ini berarti ketinggalan saat YESUS datang kembali ke dua kali dan binasa untuk selamanya.

Inilah kenyataan dan tantangannya dari seorang imam, oleh sebab itu diperlukan ikat pinggang dari emas yang melilit dada (kesetiaan dan kebenaran), maka disitu akan ada kuasa Nama YESUS yang memberikan kemenangan atas tantangan-tantangan. Jika melayani dengan setia dan benar, maka kita akan menang atas dosa kejahatan dan kenajisan (tantangan pertama), bahkan untuk melawan bungkuk (tantangan kedua).

Pengertian bungkuk adalah:

  1. Amsal 12: 25, Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

    Yang pertama adalah bungkuk = kekuatiran (ketakutan). Melayani tetapi kuatir, seperti Marta. Kuatir akan hidup sehari-hari (makan, minum, pakaian), kuatir akan masa depan (termasuk jodoh), kuatir akan kematian, sehingga:


    • tidak dapat mengutamakan TUHAN (‘jangan kuatir, tetapi carilah lebih dahulu kerajaan surga dan kebenarannya’) = tidak dapat mengutamakan ibadah pelayanan (selalu terhalang).


    • tidak dapat mempraktekkan Firman ALLAH = tidak dapat taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar, sehingga tidak dapat hidup benar. Misalnya: nanti kalau saya tidak menyontek, saya tidak naik kelas. Inilah tidak bisa taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.


    Jika sudah kuatir (kebimbangan) akibatnya adalah:


    • hidupnya penuh dengan tanda tanya (tidak tenang),
    • tidak ada kepastian hidup,
    • banyak masalah dan air mata yang tidak terselesaikan. Jangan sampai kita berada di dalam bait ALLAH tetapi bungkuk (kuatir)!


  2. 2 Timotius 3: 1-5,
    1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    2. (1)Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi hamba uang. (3)Mereka akan membual dan (4)menyombongkan diri, (5)mereka akan menjadi pemfitnah, (6)mereka akan berontak terhadap orang tua dan (7)tidak tahu berterima kasih, (8)tidak mempedulikan agama,
    3. (9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak mau berdamai, (11)suka menjelekkan orang, (12)tidak dapat mengekang diri, (13)garang, (14)tidak suka yang baik,
    4. (15)suka mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang, (17)berlagak tahu, (18)lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
    5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu

    Ay 2 => ‘mereka akan menjadi pemfitnah’ = Yang benar jadi salah, yang salah menjadi benar, hanya karena membela keluarga, atasan, itu sebabnya kita jangan memfitnah!

    tidak mempedulikan agama’ = mencampur-adukkan agama, mempelajari agama lain. Inilah yang terjadi sekarang ini dan sangat disayangkan. Saya sudah pernah bercerita, dulu pada tahun 1995, bayangkan kalau sekarang ini bagaimana? ada seorang pemuda masih SMA, dia rajin datang beribadah setiap hari Sabtu, ternyata hanya untuk mendekati saya, dia membawa setumpuk buku => ‘Oom, harus belajar agama ini agar dapat menarik jiwa-jiwa’ Saya katakana, kalau saya belajar dari alkitab, cara YESUS tidak begitu, tetapi banyak jiwa-jiwa yang datang. Tidak perlu mempelajari agama lain. Firman TUHAN di Tana Toraja juga tentang ‘mempelajari agama lain’. Kita sudah dipertunangkan dengan Satu Laki-laki itulah Kristus. Pengajaran yang benar itu Kristus sebagai Seorang Laki-laki Yang suci. Kita bagaikan perawan yang suci. Jika seorang perempuan yang sudah dipertunangkan mempelajari/menyelidiki laki-laki lain (ajaran lain), bagaimana kira-kira dengan tunangannya? Ini yang dapat dipecat. Seperti itulah jika mempelajari agama lain. Semoga kita dapat mengerti.

    Ay 4 => ‘lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah’ => tidak taat. Banyak kali kita sudah dinasihati oleh Firman, tetapi masih mencari nasihat dari yang lain. Kalau nasihat lain sesuai dengan hawa nafsu/sesuai keinginannya, maka akan diikuti. Satu waktu saya duduk di depan bpk pdt Pong, beliau langsung melontarkan perkataan => ‘orang sudah meminta nasihat, setelah diberikan nasihat, tetapi bertanya kepada orang lain, akhirnya mengikuti nasihat yang salah’ Saya waktu itu hanya kaget-kaget saja mendengarkan perkataan beliau.

    Kalau ada orang meminta nasihat, supaya ingin hidup benar, ingin bekerja yang benar, ingin nikah yang benar, ingin ibadah yang benar, sekalipun nasihat itu sakit bagi daging, pasti dia akan terima. Tetapi kalau sudah meminta nasihat, tetapi masih ingin mencari yang sesuai dengan keinginannya => ‘sini tidak cocok, sana tidak cocok’. Dia akan bertanya kemana-mana, sampai cocok. Itulah yang dimaksudkan oleh bpk pdt Pong Dongalemba. Yang dicari adalah yang sesuai dengan keinginannya, bukan kebenarannya. Jika yang dicari kebenaran, saat diberikan nasihat yang sakit bagi daging (harus berkorban), dia akan berkata => “inilah yang benar.”

    Saat ada pertanyaan tentang nikah,bpk pdt Totaijs alm seringkali mengatakan => ‘hati-hati kalau minta nasihat soal pernikahan’, jangan minta nasehat kepada orang luar, apalagi kepada orang yang tidak mengerti Firman TUHAN, minta nasehat kepada orang dalam yang tidak mendalami Firman TUHAN pun, jangan! Di dalam injil Markus 10, Matius 19 ‘soal kawin cerai’, murid-murid berkata => ‘kalau begitu jangan kawin’ dan TUHAN mengatakan => ‘ini tidak sembarangan, sudah murid-murid, rasul pun tidak mengerti, hanya orang yang dikaruniai saja.’

    Ay 2-4 => terdapat 18 tabiat daging.
    Ay 5 => ‘tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya’ => memungkiri kekuatan ibadah. Kekuatan ibadah itulah pengajaran yang benar. Jika memungkiri pengajaran yang benar, berarti mencari yang cocok dengan daging. Kalau ada Firman yang keras (jangan merokok dsb), dia akan keluar (‘tidak mau’).

    Yang kedua adalah sekalipun beribadah di bait Allah tetapi tidak mengalami pembaharuan hidup, karena menolak/memungkiri kuasa ibadah (menolak Firman pengajaran yang benar), sehingga tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiat daging = dicap 666 oleh antikris.

    Angka 6 itu daging. Tubuhnya daging (6)-jiwanya daging (6)-rohnya daging (6) = tampil sebagai binatang buas yang hanya mengikuti naluri daging, hawa nafsu daging, keinginan daging yang bertentangan dengan Firman ALLAH.

    Contohnya:


    • binatang buas dapat memakan anaknya sendiri, bahkan induknya juga bisa dimakan.
    • Kalau nalurinya kawin, binatang buas dapat kawin dengan siapa saja (maaf). Itulah naluri binatang. Semoga kita bisa mengerti.


    Salah satu contoh di dalam alkitab adalah raja Herodes yang mengambil istri orang lain. Ini seperti binatang buas yang tidak memiliki akal budi lagi dan tidak bisa diberi tahu kalau itu adalah istrin orang. Inilah tidak sesuai dengan Firman.


  3. Lukas 13: 15,16,
    15. Tetapi TUHAN menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
    16. Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

    Ay 15 => karena YESUS menyembuhkan orang di hari Sabat, akhirnya diprotes. Tetapi TUHAN katakan => ‘kamu pada hari sabat juga membawa lembu, keledai ke kandang untuk diberikan minum, supaya tidak haus.’

    Ay 16 => ‘keturunan Abraham’ => anak Abraham = anak-anak ALLAH yang harus berada di rumah ALLAH menjadi imam-imam. Semoga kita bisa mengerti.

    Yang ketiga adalah tidak puas secara rohani, seperti lembu yang diikat, tidak dilepaskan, tidak diberi minum, sehingga haus. Mengapa tidak puas rohani? karena tidak mengutamakan Firman pengajaran yang benar dalam ibadah. Sebab dimana ada Firman pengajaran yang benar, maka ada Roh Kudus, ada kasih ALLAH, ada air kehidupan dari surga yang memuaskan. Jika tidak ada Firman pengajaran yang benar, maka tidak ada Roh Kudus, tidak ada kasih ALLAH sehingga menjadi kering (‘selalu haus’).

    Jika sudah tidak puas rohani, akibatnya adalah


    • mencari kepuasan semu di dunia, seperti masuk diskotik, gedung bioskop dll.
    • bahkan masuk gereja-gereja yang tidak mengutamakan Firman, tetapi mengutamakan kemakmuran, hiburan. Hati-hati sekarang ini bioskop, diskotik dimasukkan dalam gereja, itulah hiburan dan kemakmuran. Gereja tidak berbeda lagi dengan gedung bioskop, diskotik. Kaum muda juga


    • senang masuk ke gereja semacam itu, daripada ke bioskop, diskotik bayar. Semoga kita mengerti.
    • jatuh dalam dosa, sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Nasibnya seperti perempuan Samaria yang 5 kali kawin cerai, sampai kumpul kebo, tetapi masih haus terus dan binasa untuk selamanya.


  4. Menghadapi penderitaan (delapan belas tahun bungkuk) dan kemustahilan (tidak bisa ditolong).

Mungkin sekarang ini ada kehidupan yang demikian, menjadi imam-imam berada di dalam bait ALLAH tetapi kenyatannya bungkuk:

  • ada kekuatiran,
  • manusia daging dengan tabiat daging,
  • tidak merasa puas dengan ciri-cirinya selalu bersungut-sungut sehingga mencari kepuasan di dunia.
  • menghadapi penderitaan dan kemustahilan. Jalan keluarnya adalah YESUS harus mengajar di dalam bait ALLAH = YESUS harus memberitakan Firman pengajaran yang benar di bait ALLAH = aktifitas YESUS sebagai Imam Besar yang berbelas kasih. Dimana ada Firman pengajaran yang benar, maka disitu ada Pribadi Imam Besar yang berbelas kasihan.

Lukas 13: 12,13,
12. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

Lukas 13: 10 => YESUS mengajar, inilah aktifitas Imam Besar sedang bekerja didalam sidang jemaat.
Mari! sekarang ini biarlah kita memohon kepada TUHAN, supaya Dia ada ditengah kita untuk melihat kita, memanggil kita, untuk menjamah kita semuanya, sehingga kita menang atas tantangan imam.

Aktifitas YESUS sebagai Imam Besar = aktifitas Firman pengajaran yang benar ditengah-tengah kita yaitu:

  1. YESUS melihat.
    YESUS melihat artinya setiap Firman pengajaran disampaikan, maka Mata TUHAN sedang melihat sampai kedalaman hati kita, tidak ada yang tersembunyi bagi TUHAN, baik dosa-dosa, keadaan, kesusahan, kesedihan, kegagalan, kegembiraan kita. Mungkin suami, istri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi TUHAN tahu. Saat Firman pengajaran diberitakan, disitulah ada aktifitas Imam Besar ditengah-tengah sidang jemaat = ada ditengah-tengah tujuh kaki dian emas, di dalam kitab Wahyu. Semoga kita dapat mengerti.

    Mengapa semuanya diungkapkan atau tidak ada yang tersembunyi dihadapan TUHAN? supaya kita mengakui dosa dan mengalami pengampunan dari dosa-dosa. Yang tadinya suami, istri tidak tahu, disimpan rapat-rapat, akhirnya diperlihatkan oleh TUHAN, bahkan tadinya tidak kita sadari kalau itu adalah dosa, akan diungkapkan sehingga kita menjadi sadar (mengakui dosa).


  2. YESUS memanggil.
    Kapan YESUS memanggil kita? saat Firman pengajaran menunjuk keadaan, dosa-dosa kita atau saat Firman pengajaran terkena kepada kita (‘terkena Firman’). Semoga kita dapat mengerti.

    Jika Firman mengena kita, sikap yang positif adalah


    • kita berdoa supaya TUHAN membukakan Firman pengajaran yang selalu menunjuk keadaan, dosa kita. Jika Firman mengena kita, jangan marah, tetapi berdoa => ‘terima kasih TUHAN, semoga Firman Mu terus menunjukkan dosa yang lainnya lagi.’


    • kita mengaku dosa dan keadaan kita kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi (bertobat). Inilah sikap menerima panggilan TUHAN.


    Jika kita terkena Firman:


    • jangan mengelak seperti Yudas. Begitu TUHAN katakan => ‘siapa mencelupkan tangannya bersama Aku di pinggan ini, dialah itu’ Sebenarnya inilah Firman yang langsung mengena Yudas, tetapi Yudas menjawab => ‘bukan aku.’


    • jangan marah seperti herodes. Begitu Yohanes Pembaptis menegor herodes ‘tidak halal engkau mengambil istri Filipus saudaramu’ Herodes malah mengamuk dan memenjarakan Yohanes Pembaptis.


    Jika sikap negatif (mengelak, menolak, marah terhadap Firman), kita tidak akan tertolong dan binasa. Mengaku dosa dan bertobat adalah jalan yang paling singkat untuk menerima jamahan Tangan TUHAN dan untuk ditolong oleh TUHAN, sehingga keajaiban akan terjadi. Kiranya sekarang ini TUHAN menolong kita.


  3. YESUS menjamah.
    TUHAN menjamah kita, sehingga terjadi mujizat.
    Lukas 13: 13, Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

    Inilah jamahan Tangan TUHAN, sehingga terjadi mujizat. Kalau TUHAN menjamah kita sekarang ini, maka terjadi mujizat:


    • Secara jasmani. Perempuan bungkuk selama delapan belas tahun menjadi sembuh. Ada kuasa kesembuhan, yang sakit menjadi sembuh, yang mati di bangkitkan, yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. TUHAN sanggup melakukan apa saja.


    • Secara rohani (mujizat terbesar), yaitu terjadi pembaharuan hidup (keubahan hidup) dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Manusia rohani inilah manusia yang memuliakan TUHAN.


    • Seorang ibu (perempuan) ditolong oleh TUHAN. Tadinya perempuan yang bungkuk ini kuatir, sekarang dapat percaya dan memuliakan TUHAN. Kalau kuatir (bungkuk) ini memilukan dan memalukan TUHAN, tetapi pada akhirnya ia dapat memuliakan TUHAN (mulutnya hanya untuk bersaksi dan menyembah kepada TUHAN).


    • Laki-laki juga ditolong oleh TUHAN. Petrus merupakan rasul yang hebat (imam-imam), tetapi memilukan TUHAN dengan menyangkal TUHAN (berdusta), tetapi akhirnya dapat diubahkan oleh TUHAN, sehingga Petrus dapat memuliakan TUHAN.


    Efesus 4: 24, 25, ‘inilah manusia baru yang memuliakan TUHAN’
    24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Petrus berdusta, menyangkal, memilukan dan memalukan TUHAN, tetapi ia diubahkan (dibaharui) oleh TUHAN, sehingga Petrus berani bersaksi dihadapan tiga ribu orang dan menyembah TUHAN. Sampai yang terakhir, jika TUHAN YESUS datang kembali, kita akan diubahkan sampai tidak salah lagi dalam perkataan dan kita memuliakan TUHAN dengan kata ‘Haleluya’ untuk bisa menyambut kedatangan TUHAN yang ke dua kali.

    Wahyu 19: 6, 7,
    6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Hanya mengatakan ‘Haleluya’ untuk memuliakan TUHAN selama-lamanya. Jika TUHAN YESUS datang, kita menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang pemai dan kita bersama dengan Dia untuk selamanya. Mari, sekarang ini kita mohon kepada TUHAN. Biarlah Imam Besar melihat dengan pandangan belas kasih-Nya kepada kita, memanggil kita dan menjamah kita semuanya, sehingga mujizat terjadi ditengah-tengah kita semuanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 16 Agustus 2018 (Kamis Sore)
    ... menjawab doa kita. Doa permohonan kita akan dikabulkan oleh Tuhan. Jika tidak sesuai kehendak Tuhan tidak akan dikabulkan sebab akan mencelakakan hidup kita. Tetapi jangan puas hanya sampai doa permohonan. Jika hanya doa permohonan maka akan menjadi seperti Bartimeus yang minta-minta. Doa permohonan harus ditingkatkan. Doa syafaat. Sentralnya adalah kebutuhan orang ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Juni 2014 (Minggu Pagi)
    ... Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Injil keselamatan memanggil orang berdosa untuk percaya Yesus dan diselamatkan. Prosesnya Percaya iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Desember 2021 (Sabtu Sore)
    ... itu jadilah penurut-penurut Allah seperti anak-anak yang kekasih . dan hiduplah di dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. 'penurut-penurut Allah' taat. Korban penyerahan diri sepenuh sama dengan kurban Kristus yang rela untuk taat sampai mati ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Februari 2019 (Minggu Siang)
    ... apa saja akan menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Yang menyelamatkan kita bukan perbuatan baik tetapi darah Yesus karena kita sudah manusia berdosa. Bangsa kafir mutlak memiliki meterai darah Yesus di dahi. Proses menerima meterai darah Yesus kita belajar dari alat mezbah korban bakaran--dulu binatang korban yang dibakar sekarang Yesus yang mati ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Juli 2013 (Rabu Sore)
    ... ke dua kali . Korintus - ini tentang pokok kesetiaan. Korintus - Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2020 (Jumat Sore)
    ... Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka katanya Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2013 (Sabtu Sore)
    ... Metusalah anak Henokh anak Yared anak Mahalaleel anak Kenan anak Enos anak Set anak Adam anak Allah. Dalam silsilah Yesus berjumlah orang. Angka adalah angka sempurna angka artinya tubuh dan jiwa Yesus sempurna. Lukas dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit Engkaulah Anak-Ku ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Juni 2020 (Minggu Pagi)
    ... hujan es besar seberat seratus pon jatuh dari langit menimpa manusia dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu sebab malapetaka itu sangat dahsyat. Sebenarnya mereka masih ada kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan tetapi mereka tidak mau sehingga harus binasa selamanya. Sikap positif menerima hukuman Tuhan dengan kelembutan ...
  • Ibadah Doa Malam Malang, 27 April 2017 (Kamis Malam)
    ... mau diutus oleh Tuhan maka pasti akan diutus oleh setan untuk pembangunan Babel. Ada dua macam bekal pengutusan Dua pedang yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas - Lalu Ia berkata kepada mereka Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi bekal dan kasut adakah kamu ...
  • Ibadah Persekutuan Jumat Agung, 07 April 2023 (Jumat Pagi)
    ... menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Namun karena sebagian Israel menolak Yesus maka terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa lain untuk diselamatkan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan. Sehingga seluruh Israel gereja Tuhan Israel dan kafir bisa diselamatkan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan layak masuk perjamuan kawin Anak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.