Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita membaca didalam Kitab Wahyu 1: 13-16, ini tentang penampilan Pribadi YESUS dalam empat keadaan yang sebenarnya:

  • Ay 13, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar,
  • Ay 14, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala Raja,
  • Ay 15, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil,
  • Ay 16, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.

Kita masih berada pada bagian yang kedua, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja.
Wahyu 1: 14, Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Penampilan Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja, yang ditandai dengan dua tanda Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih mentah dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Kita masih mempelajari tanda yang pertama ’Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah’, ini merupakan penglihatan Yohanes di pulau Patmos. Yohanes melihat Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja yang kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah. Ini juga sama dengan yang dilihat oleh nabi Daniel.

Daniel 7: 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Ay 9 => ‘Yang Lanjut Usianya’ => Yang kekal.
rambut-Nya bersih seperti bulu domba’ => putih seperti bulu domba.

Yang dilihat oleh rasul Yohanes di pulau Patmos ’Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah’ = yang dilihat oleh Daniel ‘rambutnya putih bagaikan bulu domba’, ini menunjuk Pribadi YESUS sebagai Raja diatas segala raja yang duduk di takhta kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.

Amsal 16: 31, Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.

Ay 31 => ‘mahkota yang indah’ => mahkota yang mulia.

Pengertian rambut putih adalah
Pengertian secara jasmani: orang-orang yang sudah tua jika hidup dalam kebenaran, dia akan sangat dihormati (bagaikan raja yang memakai mahkota) dan sangat indah hidupnya. Kebalikannya, sekalipun rambutnya sudah putih (sudah tua), jika berbuat dosa, maka hidupnya tidak berharga dan akan binasa.

1 Raja-Raja 2: 5, 6,
5. Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.
6. Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.

Ay 5 => Yoab membunuh dua orang benar pada zaman damai
Ay 6 => ‘ubanan’ => berambut putih.

Rambut putih adalah orang yang usianya sudah tua, mendapatkan panjang umur, jika hidup dalam kebenaran, maka sangat dihormati dan indah hidupnya. Jika seperti Yoab, sudah ubanan, mendapatkan perpanjangan umur sampai tua, tetapi hanya untuk berbuat dosa dengan membunuh, mencerai-beraikan/ memecah-belah pada zaman damai, maka dia diturunkan kedalam dunia orang mati (tidak berharga hidupnya, tidak dihormati, tidak ada artinya dan binasa selamanya).

Itu sebabnya, sekarang ini kita harus berhati-hati, sebab dalam Roma 16 menceraiberaikan itu kalau mengajarkan ajaran lain. Sekalipun sudah tua, tetapi kalau mengajarkan ajaran lain itu juga berarti menceraiberaikan. Kita harus menghindari orang-orang semacam ini.

Roma 16: 17, Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

Sekalipun orang tua (hamba TUHAN senior), kalau hidupnya tidak benar, nikahnya tidak benar, ajarannya tidak benar atau mengajarkan ajaran lain (memecahbelah), maka kita harus menghindari (jangan berfellowship, jangan bergaul), bukan memusuhi! Jika orang tua, berada dijalan kebenaran, maka kita harus menghormati. Semoga kita dapat mengerti.

Pengertian secara rohani yaitu mahkota yang indah, mahkota yang mulia, mahkota kebenaran yang didapat pada jalan kebenaran seperti yang dimiliki oleh YESUS (seperti seorang yang duduk di takhta, yang lanjut usianya dan berambut putih), supaya kita dapat duduk di dalam kerajaan surga.

Jadi, kita harus berjuang sampai masa putih rambut (dari kecil sampai tua, sampai garis akhir) untuk mendapatkan mahkota yang indah, mahkota yang mulia, mahkota kebenaran, supaya kita bisa duduk di takhta kerajaan surga bersama dengan YESUS untuk selamanya. Garis akhir adalah sampai meninggal dunia atau sampai dengan TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali. Memang banyak perjuangan kita, seperti bekerja, kuliah dsbnya, tetapi perjuangan yang tertinggi adalah berjuang untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Semoga kita dapat mengerti.

Roma 3: 9-12, 18,
9. Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
10. seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
11. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
12. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
18. rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Ay 9 => ‘orang Yahudi’ => bangsa Israel, umat pilihan TUHAN.
orang Yunani’ => bangsa kafir (kita semuanya).
mereka semua ada di bawah kuasa dosa’ => baik orang Israel ataupun kafir, semuanya berada dibawah kuasa dosa.

Ay 18 => dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan sampai ‘jeroan’ (perasaan terdalam) tidak ada yang benar.

Sementara kita harus berjuang untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Tetapi kenyataan yang ada, semua manusia sudah berbuat dosa, sehingga ujung rambut (pikiran) sampai ujung kaki, bahkan sampai perasaan terdalam (yang tidak diketahui oleh orang lain) tidak ada yang benar.

Bagaimana supaya kita bisa mendapatkan mahkota kebenaran? Inilah yang kita pelajari sekarang ini, dari orang berdosa, orang najis, ada jalannya untuk mendapatkan kebenaran.

Ada tiga tingkatan kebenaran, antara lain:

  1. Kebenaran karena pengampunan dosa oleh darah YESUS. Supaya orang berdosa (negatif) mendapatkan kebenaran, maka harus diampuni oleh Darah YESUS.

    Proses untuk mendapatkan pengampunan oleh darah YESUS?
    Roma 10: 10, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

    Ay 10 => ‘dibenarkan’ => dari salah (berdosa), kemudian diampuni, itulah dibenarkan (hidup kita rusak, dibenarkan dulu, supaya dapat hidup benar dan mendapatkan mahkota kebenaran). Ini bagaikan mobil rusak harus dibenarkan dulu.
    diselamatkan’ => dibenarkan = diselamatkan.

    Jadi prosesnya adalah


    • hati percaya kepada YESUS’= iman kepada YESUS. Orang berdosa yang sudah najis, kalau mau mendapatkan kebenaran harus percaya kepada YESUS.

      Roma 10: 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Iman yang benar berasal dari mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi oleh Roh Kudus), bukan oleh melihat! ‘Kristus’ artinya yang diurapi. Jika kita mendengar Firman ALLAH dalam urapan Roh Kudus (siapapun kita, mau orang pandai, bodoh dsb), maka Roh Kudus menolong kita untuk dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, sampai kita mengerti Firman. Sesudah mengerti, kita dapat percaya atau yakin kepada Firman ALLAH, sehingga Firman ALLAH menjadi iman didalam hati. Kalau mau menerima pengampunan => ‘enak ya, orang sudah membunuh tetapi bisa diampuni’, ini dimulai dari terlebih dahulu hati percaya kepada YESUS.


    • mulut mengaku YESUS’, artinya mulut mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan kepada sesama (horisontal). Vertikal dan horisontal membentuk kayu salib. Firman ALLAH di dalam hati menunjukkan dosa (menerangi). Jika mulut sudah mengaku dosa, maka Darah YESUS aktif untuk mengampuni dosa kita semuanya.

      1 Yohanes 1: 7, 9
      7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
      9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

      Ay 7 => kalau dalam terang, tidak ada yang disembunyikan (semuanya diakui), maka Darah YESUS akan bekerja.
      Ay 9 => Darah YESUS mengampuni dan menyucikan kita. Jika kita mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama (tanda salib) dengan sejujur-jujurnya, maka Darah YESUS mengampuni (menutupi) dosa-dosa dan menyucikan dosa kita, sehingga kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = bertobat. Jadi kebenaran tingkat pertama adalah bertobat. Bertobat = dibenarkan (yang rusak-rusak dibenarkan). Buktinya yaitu sudah berhenti berbuat dosa. Itulah dibenarkan! Sekalipun sudah mengaku dosa, tetapi kalau tidak berhenti berbuat dosa, itu berarti tetap rusak/berdosa. Semoga kita dapat mengerti.

      Roma 2: 4, 5,
      4. Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
      5. Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

      Ini tentang bertobat. Bagaimana manusia dari ujung rambut sampai kaki sudah rusak semuanya, bahkan sampai perasaan terdalam isinya dosa (najis, jahat) dan tidak takut kepada TUHAN, tetapi masih bisa dibenarkan dengan bertobat.

      Orang yang berbuat dosa terus bagaikan menimbun murka terhadap diri sendiri sampai binasa. Jadi jangan salahkan TUHAN, jika orang berdosa dihukum. Mari kita sekarang bertobat! TUHAN itu adil dan TUHAN sudah mempersiapkan sarana supaya semuanya dapat bertobat. Supaya manusia berdosa jangan dihukum seperti Yoab (tetap dalam dosa, tidak naik ke takhta melainkan turun ke bagian bumi paling bawah sampai binasa), sebab itu TUHAN menyediakan sarananya untuk bertobat, tinggal kita mau jalankan atau tidak!

      Dalam Roma 2: 4, terdapat tiga sarana untuk bertobat:


      1. Kemurahan TUHAN. Kemurahan TUHAN yaitu memberikan tubuh (daging), jiwa dan roh kepada kita. Ini lengkap semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

        YESUS menebus dosa manusia di kayu salib dalam keadaan Tubuh/Daging, bukan dalam keadaan Roh. Kita sekarang masih memiliki tubuh daging. Jadi selama manusia mempunyai tubuh daging (siapapun juga) dan belum meninggal dunia, maka manusia masih dapat bertobat, perlu bertobat dan harus bertobat (sebab jiwa dan roh manusia akan kembali kepada TUHAN). Selama hayat dikandung badan (selama masih mempunyai tubuh) manusia dapat bertobat. Sekarang ini semua manusia masih dapat bertobat, kalau saudara dan saya berkata => ‘saya sudah najis dan kotor’ selama masih ada tubuh daging, maka masih dapat bertobat, tinggal kita mau memanfaatkan kemurahan TUHAN atau tidak!

        Hewan juga mempunyai tubuh daging dan jiwa (nyawa), tetapi tidak mempunyai roh. Jadi binatang tidak dapat bertobat, sebab tidak memiliki roh yang kembali kepada TUHAN, itu sebabnya binatang tidak perlu bertobat.

        Setelah binatang mati, habis perkara. Malaikat tidak mempunyai tubuh/daging tetapi hanya mempunyai roh. Ini berarti malaikat tidak dapat bertobat. Dulu setelah malaikat Lucifer berbuat dosa, tidak dapat bertobat lagi dan menjadi setan selamanya. Sebenarnya setan sudah melihat bagiamana neraka, pasti mau bertobat, tetapi karena setan tidak dapat bertobat, maka setan mempengaruhi manusia supaya tidak bertobat dan masuk ke neraka. Kita harus waspada! Semoga kita bisa mengerti.

        Permulaan bertobat yaitu tidak berdusta, tetapi mengaku dosa.
        Yeremia 9: 5, 6,
        5. Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
        6. Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

        Kalau sudah berdusta, berarti malas untuk bertobat, tidak mau bertobat, bahkan tidak dapat bertobat. Sebab itu tadi disebutkan, awal dari bertobat adalah tidak berdusta. Semoga kita dapat mengerti.

        Menurut Yeremia 9: 5-6, orang yang tidak mau bertobat = dosa ditimbun dosa, tipu ditimbun tipu, dusta ditimbun dusta. Dibandingkan dengan Roma 2: 5, orang yang tidak mau bertobat = dosa ditimbun dosa, dusta ditimbun dusta = menimbun murka dan hukuman ALLAH terhadap dirinya sendiri sampai kebinasaan untuk selamanya. Sekarang ini mari kita gunakan kemurahan TUHAN untuk bertobat.


      2. Kesabaran TUHAN (panjang sabar TUHAN). Disebutkan juga dalam 2 Petrus 3, TUHAN panjang sabar supaya kita dapat bertobat. Panjang sabar TUHAN artinya:


        1. memberikan kita panjang umur. Kalau kita sudah meninggal dunia, kita tidak dapat bertobat lagi.
        2. YESUS belum datang kembali ke dua kali. Kalau YESUS belum datang kembali ke dua kali, ini merupakan panjang sabar TUHAN. Kalau TUHAN YESUS datang, sedangkan kita belum bertobat, maka semuanya akan binasa.


        3. masih memberikan Firman ALLAH Yang menunjukkan dosa, yang menegor atau menasehati, bahkan ada hajaran TUHAN jika Firman tidak diterima (ditolak). Firman yang menunjukkan dosa = Firman pengajaran yang keras = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.


        2 Petrus 3: 9, TUHAN tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

        Ay 9 => ‘TUHAN tidak lalai menepati janji-Nya’ => TUHAN belum datang kembali ke dua kali.
        Kalau ada Firman yang keras menegor dan menasehati kita, kita jangan marah. Seperti Yudas ditegor Firman dengan keras => ‘siapa yang mencelupkan tangannya bersama Aku, dialah itu’ semuanya menjadi tahu, inilah Firman yang keras sekali, tetapi maksud TUHAN supaya bisa bertobat. Akhirnya Yudas tidak terima dan hilang. Jadi panjang sabar TUHAN maksudnya adalah supaya kita bertobat.

        Kalau masih ada perpanjangan umur bagi kita dan TUHAN YESUS belum datang kembali ke dua kali, maksud utama TUHAN adalah bukan untuk mencari gelar sarjana, mencari kerja (menjadi pedagang yang sukses), bukan! melainkan supaya kita dapat bertobat. Sebab tanpa pertobatan semuanya menjadi sia-sia. Kita harus bertobat terlebih dahulu, baru mencari gelar, mencari pekerjaan dsb, baru semua ada gunanya. Tujuan kita hidup di dunia ini nomor satu adalah untuk bertobat. Semoga kita dapat mengerti.


      3. Kelapangan hati TUHAN. Kelapangan atau keluasan Hati TUHAN yaitu TUHAN mengampuni dan melupakan segala dosa-dosa kita (dosa najis, semua jenis dosa diampuni oleh TUHAN). Kalau manusia mungkin masih pikir-pikir. Kadang-kadang ada orang mengaku dosa => ‘saya sudah memakai uang mu’, jawabannya => ‘tidak apa-apa’ ini karena uang yang dimiliki lumayan. Seringkali manusia mengampuni dosa sesuai dengan kondisi. Kalau memang tidak punya uang, lalu uangnya dipakai => ‘aduh bagaimana kamu ini?’. Tetapi kalau ada dosa yang menyentuh hatinya => ‘wah kalau dosa ini, aku tidak bisa mengampuni’ sebab satu-waktu hati manusia itu sempit, sehingga tidak dapat mengampuni dan melupakan dosa.

        Oleh sebab itu kita harus belajar. Terutama kami para gembala harus memiliki kelapangan hati dan juga harus belajar untuk melupakan. Bpk pdt Totaijs alm pernah bercerita, satu waktu beliau ditunjuk oleh tua-tua sampai tidak dapat melupakan, tetapi beliau berusaha dan memohon kepada TUHAN, supaya Darah YESUS mengampuni dan melupakan semuanya. Akhirnya, secara perlahan-lahan beliau dapat melupakannya. Demikian juga dengan kita => rugi sekali, jika orang lain yang berbuat dosa, kemudian kita tidak dapat melupakannya dan akhirnya kita yang harus menanggung dosanya. Ini termasuk juga tidak mau bertobat. Kalau berbicara saja mungkin enak, tetapi prakteknya sulit. Semoga kita mengerti.


      Biarlah kita bertobat, gunakan sarana dari TUHAN, kemurahan, kesabaran dan kelapangan hati TUHAN. Tadi, permulaan bertobat adalah tidak berdusta. Kita jangan sampai tidak mau bertobat, tidak bisa bertobat, menimbun dusta, menimbun dosa, itu juga sama dengan menimbun murka, sehingga binasa selamanya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kebenaran karena mengalami kelepasan dari dosa. Ini lebih tinggi dari bertobat. Kalau bertobat itu stop berbuat dosa dan berbalik kepada TUHAN (tidak lagi menuju neraka).

    Kebenaran karena mengalami kelepasan dari dosa artinya sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman, aniaya, kita tidak mau berbuat dosa lagi. Misalnya: mungkin dulu berbuat dosa mencuri dan sekarang mengalami penderitaan sampai tidak mempunyai uang lagi. Kalau cuma bertobat (berhenti mencuri, karena sudah memiliki banyak uang), saat uang habis, dapat kembali lagi mencuri. Tetapi kalau sudah mengalami kelepasan, sekalipun sekarang tidak memiliki uang, maka tidak akan mencuri lagi => ‘biar aku nanti mati, tidak bisa makan, aku tidak mau mencuri lagi’ Inilah namanya kelepasan (kebenaran tingkat kedua).

    1 Yohanes 3: 9a, Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;

    Ay 9 => Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi’ => Contohnya adalah Yusuf tetap tidak berbuat dosa sekalipun diancam.

    Proses mengalami kelepasan dari dosa yaitu kita harus lahir dari ALLAH lewat baptisan air. Kita dulu sudah dilahirkan oleh ibu kita masing-masing. Sekarang kalau mau lepas dari dosa, kita harus dilahirkan oleh ALLAH lewat baptisan air. Baptisan air ini digambarkan sama dengan bahtera Nuh. Dulu pada zaman Nuh hanya ada satu bahtera yang menyelamatkan, demikian juga baptisan air, hanya ada satu baptisan yang benar.

    1 Petrus 3: 19-21,
    19. dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Ay 21 => ‘Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan’ => Dulu pada zaman Nuh, banyak orang yang hatinya cenderung jahat, berbuat dosa, nikahnya hancur (nikahnya jahat dan najis), sehingga dihukum oleh TUHAN dengan air bah. Tetapi hanya delapan orang yang masuk bahtera dan selamat. Sekarang bagi kita adalah masuk dalam baptisan air. Jadi, baptisan air yang benar menghasilkan pembaharuan hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik.

    Hati nurani yang cenderung jahat yaitu


    • hati nurani yang cenderung berbuat dosa (dosa kejahatan dan kenajisan),
    • cenderung mempertahankan dosa (tidak mau berhenti berbuat dosa dan tidak mau mengaku dosa) = hidup dalam dosa. Hidup dalam dosa, itu sudah enjoy dalam dosa, tidak merasa menyesal lagi. Jika hati nurani cenderung berbuat jahat, seperti pada zaman Nuh akan dimurkai/dihukum oleh ALLAH dengan air bah, sedangkan nanti akan dihukum dengan api dari langit.


    Lewat baptisan air, hati nurani yang jahat diubahkan menjadi hati nurani yang baik, yaitu tidak berbuat dosa lagi apapun resiko yang dihadapi (1 Yohanes 3: 9a) = mengalami kelepasan dari dosa. Kalau hati nuraninya jahat, mau diapa-apakan, tetap berbuat dosa, mempertahankan dosa, sengaja hidup dalam dosa (sudah tahu dosa, malah sengaja berbuat dosa, bahkan sampai menyalahkan orang lain). Kita tidak berbuat dosa lagi atau mengalami kelepasan dari dosa, terutama dari delapan dosa yang langsung menenggelamkan kita ke neraka. Kita tinggal memilih, tenggelam/menyelam dalam baptisan air atau tenggelam di lautan api belerang! Mengalami kelepasan dari delapan dosa, ini seperti delapan orang yang masuk dalam bahtera Nuh dan selamat.

    Wahyu 21: 8,Tetapi (1)orang-orang penakut, (2)orang-orang yang tidak percaya, (3)orang-orang keji, (4)orang-orang pembunuh, (5)orang-orang sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan (8)semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

    Ay 8 => ‘mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua’ => tenggelam dalam neraka.

    Kita mengalami kelepasan dari dosa dan dimulai dari delapan dosa yang menenggelamkan kita di lautan api dan belerang (neraka untuk selamanya):


    • penakut: takut kepada sesuatu di dunia sampai tidak takut kepada TUHAN (sampai melawan TUHAN). Semoga kita mengerti.
    • orang-orang yang tidak percaya, termasuk: bimbang, kuatir.
    • orang-orang keji: jahat.
    • orang-orang pembunuh: kebencian dan lain-lain.
    • orang-orang sundal: kenajisan.
    • tukang-tukang sihir: ramalan-ramalan, dukun-dukun.
    • penyembah berhala.
    • semua pendusta. Dusta ini yang paling dekat dengan neraka, sebab itu dusta tidak boleh ada lagi.


    Kejadian 6: 9, Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

    Ay 9 => ‘benar dan tidak bercela’ => benar dan jujur.

    Praktek sehari-hari mengalami kelepasan dari dosa (kita belajar dari Nuh)


    • Hidup dalam kebenaran (menjadi orang yang benar). Semuanya harus benar. Kalau ada yang tidak benar, tetapi kita pertahankan itu berarti diluar bahtera Nuh (hatinya masih jahat). Jangan heran! orang yang tidak benar ini pasti mengolok orang yang benar. Tetapi, kalau orang benar tidak akan mengolok yang tidak benar. Seperti pada zaman Nuh, orang yang tidak benar mengolok Nuh karena membuat bahtera => ‘ini kebenaran sendiri, membuat bahtera padahal tidak ada hujan, tidak ada angin’ . Jika ada orang yang mengolok orang, itu berarti masih ada yang tidak benar. Mari kita hidup dalam kebenaran! Semoga kita dapat mengerti.


    • Tidak bercela (dalam terjemahan lama) = jujur. Jujur adalah ‘jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak’, inilah orang yang mengalami kelepasan dari dosa (tidak mau berbuat dosa). Kalau, ‘ya tetapi ... namun ... ya, saya nanti bagaimanya ya ... kalau tidak, saya nanti dimusuhi’ ini berarti tidak mau mengambil resiko, masih plin plan dan masih ada kesempatan untuk berbuat dosa. Apapun resikonya kita harus tetap berani!


    • Hidup bergaul dengan ALLAH:


      1. setia dan benar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN,
      2. setia dan benar dalam menyembah TUHAN (gemar menyembah TUHAN).,


      Kalau orang tidak benar, susah untuk menyembah TUHAN, tetapi kalau orang benar, dapat menyembah TUHAN. Sebab ALLAH menghendaki penyembahan dalam kebenaran dan Roh. Kita tidak perlu melihat, siapa yang memimpin penyembahan? ini bukan dari situ! melainkan dari dirinya sendiri. Kalau ada kebenaran, maka kita dapat menyembah TUHAN. Inilah kebenaran tingkat ke dua, kita mengalami kelepasan dari dosa seperti Nuh sekeluarga.


  3. Puncak kebenaran yaitu benar seperti YESUS Benar. Ini tingkat kebenaran ketiga. Tadi, rambut putih seperti YESUS, jadi kita harus benar seperti YESUS benar. Mari kita sampai masa putih rambut, mulai dari kecil (masa kandungan) bawa kepada TUHAN. Ibu-ibu hamil jangan ada alasan => ‘saya hamil, tidak bisa datang beribadah’ jangan! Kalau hamil tetapi tidak beribadah, nanti kasihan anaknya. Sebab itu bawalah beribadah. Jadi, dari masa kandungan, sampai masa putih rambut, sampai tua, sampai garis akhir, mari berjuang untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Sejak dari dalam kandungan, TUHAN sudah memperhatikan. Yang diperhatikan TUHAN, bukan hanya yang sudah lama di gereja.

    Kalau dulu ibu-ibu mengandung => ‘saya dulu mengandung, rewel dan tidak ke gereja’ sekarang minta ampun kepada TUHAN dan doakan anaknya. Kalau anaknya agak begini-begini itu salah kita juga. Doakan anak-anak, ini penting. Semoga TUHAN menolong kita.

    1 Yohanes 3: 7, Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

    Ay 7 => ‘benar, sama seperti Kristus adalah benar’ => sampai benar seperti YESUS benar (sampai putih rambut seperti YESUS putih rambutnya). Semoga kita dapat mengerti.

    Bagaimana prosesnya? tadi kebenaran tingkat pertama, orang yang sudah rusak, dapat dibenarkan, itulah bertobat (percaya dan mengaku). Sesudah itu lebih tinggi lagi, sudah tidak mau mengulangi berbuat dosa lagi. Hati-hati dalam pergaulan-pergaulan, kita diajak-ajak, karena sungkan dll, itu jangan diikuti! Semuanya tergantung dari hati. Kalau hati nurani kita baik, kita akan bertahan dan tidak mau berbuat dosa lagi (lepas dari dosa) apapun resikonya (seperti Nuh sekeluarga).

Proses benar seperti YESUS
Benar:
1 Yohanes 3: 9b, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Tadi, pada kebenaran tingkat kedua ‘sudah lahir dari ALLAH’ lewat baptisan air. Sekarang, ‘lahir dari ALLAH lagi’ lewat baptisan Roh Kudus. Jadi, prosesnya adalah kita harus lahir dari ALLAH lewat baptisan Roh Kudus.

Bagaimana sikap orang yang diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus (dibaptis Roh Kudus)?
Roma 8: 15, Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Ay 15 => "ya Abba, ya Bapa!" => Seperti YESUS di taman Getsemani berseru ‘Ya Abba, Ya Bapa’, bahkan sampai di kayu salib YESUS berseru ‘Ya Abba, Ya Bapa’ = taat sampai mati di kayu salib = taat dengar-dengaran. Jadi, Roh Kudus menolong kita untuk dapat taat dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar (kehendak Bapa) sampai daging tak bersuara lagi. Daging tak bersuara lagi itu taat seratus persen. YESUS taat sampai mati di kayu salib, tetapi kita taat sampai daging tak bersuara lagi.

Kehendak ALLAH atau Firman pengajaran yang benar itulah alkitab. Itulah yang harus kita taati, jangan ditambah dan jangan dikurangi. Misalnya: Firman TUHAN ‘jangan membunuh’, tetapi kalau ini bagaimana? Kalau Firman mengatakan ‘jangan membunu, maka kita tidak boleh membunuh.

Seperti juga Abraham yang taat kepada TUHAN saat diperintahkan untuk menyembelih Ishak anaknya, akhirnya nanti TUHAN lah yang menolong. Banyak kali, logika yang tidak bisa menerima Firman => ‘ini begini, begitu’ Perasaan daging juga tidak bisa menerima Firman. Matikanlah ini semua, sehingga kita dapat taat kepada kehendak TUHAN (Firman pengajaran yang benar) sampai daging tidak bersuara lagi apapun resiko yang kita hadapi. Semoga kita dapat mengerti.

Jika kita sudah taat kepada Firman pengajaran yang benar (tidak melanggar Firman), maka:
kita tidak dapat berbuat dosa. YESUS taat sampai mati di kayu salib dan Dia tidak dapat berbuat dosa => 1 Yohanes 3: 9b, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Kalau tidak taat kepada Firman, berarti berbuat dosa. Dalam 1 Yohanes, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (karena tidak taat kepada Firman). Contohnya: Adam dan Hawa dilarang untuk memakan buah, tetapi malah dimakan buahnya, itulah berbuat dosa. Jika waktu itu Adam dan Hawa taat, maka tidak dapat berbuat dosa. Mari, kita menjaga ketaatan!

tidak bisa disesatkan. Kalau tidak taat, maka dapat disesatkan => 1 Yohanes 3: 7, Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

Jika kita taat sampai daging tidak bersuara, maka kita tidak dapat berbuat dosa dan tidak dapat disesatkan = benar seperti YESUS Benar. Mulai sekarang kita harus belajar! Kalau alkitab mengatakan tidak boleh, berarti tidak boleh. Taati alkitab, maka kita tidak dapat berbuat dan tidak dapat disesatkan = benar seperti YESUS Benar dan kita akan mendapatkan mahkota kebenaran.

Mari kita mohon kepada Roh Kudus untuk mengurapi dan memenuhi kehidupan kita, supaya kita dapat berseru ‘Ya Abba, Ya Bapa’ dan tidak dapat berbuat dosa lagi. ALLAH itu sempurna (Firman itu sempurna), kalau Dia memerintahkan kita dan kita menjawab ‘Ya Abba, Ya Bapa’, maka tidak ada yang salah (tidak dapat berbuat dosa) dan tidak ada yang dapat menyesatkan kita. Tetapi kalau kita ‘Ya, tetapi ...’ = berbuat dosa.

Kita jangan ragu-ragu! Kalau di dunia => ‘kalau kamu mau benar (berdagang benar, kuliah benar, tidak menyontek), habis kamu’ Kita jangan seperti itu! Kalau kita hidup benar dalam TUHAN, maka TUHAN akan menunjukkan posisi kita, supaya kita tidak ragu-ragu. Bagaimana orang yang berjuang mengejar kebenaran dari dalam kandungan sampai masa putih rambutnya? Kejarlah kebenaran!

Yesaya 46: 3, 4,
3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Jika kita hidup dalam kebenaran sampai benar seperti YESUS benar (kehidupan di mulai dari masa kandungan sampai masa tua yang berjuang untuk mencari mahkota kebenaran), posisinya adalah bagaikan bayi berada dalam gendongan tangan kemurahan, belas kasih, anugerah TUHAN. Mari kita melayani dengan benar, semuanya harus benar. Saya sebagai hamba TUHAN dan rekan-rekan hamba TUHAN yang datang, mari mengajar dengan benar.

Ada dua hal yang harus dipertanggung jawabkan yaitu:

  • apa yang kamu ajarkan? Pengajaran yang benar
  • dan apa yang kamu kerjakan? Pelayanan atau tahbisan yang benar, itu saja! Dan otomatis, hidupnya benar, nikahnya benar, semuanya benar dan kita berada dalam gendongan Tangan TUHAN.

Demikian juga sidang jemaat, mari terima Firman pengajaran yang benar, kalau ada pengajaran yang tidak benar harus dihindari dan jangan sok jago. Kalau saya bicara demikian, bukan berarti di tempat ini saja yang benar, tidak! Terserah! yang penting sesuai dengan alkitab. Kalau kita berada di dalam posisi yang benar (dalam gendongan Tangan TUHAN), lalu kita coba-coba untuk mendengar pengajaran yang tidak benar, ini seperti bayi meronta-ronta dan bisa jatuh. Misalnya: sudah enak dalam gendongan tangan ibunya, lalu coba-coba kesana karena ada bebek lewat (dengan meronta-ronta) atau ada sesuatu yang lebih menarik padahal ini salah, jika demikian bisa jatuh. Bayi paling enak berada dimana? jika diletakkan di ranjang, ia menangis, begitu digendong diam, ini berarti enak dalam gendongan tangan ibu.

Jangan coba-coba tertarik kepada sesuatu yang tidak benar, baik dalam bentuk dosa, ajaran yang tidak benar, ibadah pelayanan yang tidak benar => ‘ah cuma ingin tahu kok’, jangan! Jika ingin tahu yang tidak benar, ini seperti bayi meronta-ronta dan bisa jatuh.

Jika kita hidup dalam kebenaran sampai benar seperti YESUS benar, hasilnya adalah:

  1. Aku akan menanggung kamu terus (Yesaya 46: 4) = Tangan anugerah TUHAN mau menanggung kita semua, artinya


    • Tangan anugerah TUHAN bertanggung jawab atas hidup matinya kita atau mati hidup kita berada dalam Tangan anugerah TUHAN. Kalau bayi dalam gendongan ibu, maka ibunya yang bertanggung jawab mati atau hidupnya bayi. Semuanya tergantung dari tangan ibu! biarpun bayinya pandai, hebat, mau usaha apa saja, tetapi tergantung kepada tangan ibu. Demikian juga kita, kalau kita sudah hidup benar, biar kata orang => ‘begini, begini’, mati hidup kita dalam tangan anugerah TUHAN. Tangan anugerah TUHAN lah yang menentukan, biarpun orang bilang apa saja, tetapi kalau tangan TUHAN menghidupkan, kita akan hidup.


    • Tangan anugerah TUHAN sanggup memelihara (memberkati) sampai masa tua kita.
      Mazmur 37: 25, 26,
      25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
      26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

      Ay 25 => ‘sekarang telah menjadi tua’ => berambut putih.
      Tangan anugerah TUHAN memberkati, memelihara kita sampai anak cucu sekalipun kita tidak berdaya dan menjadi berkat bagi orang lain.

      Peganglah ini dengan sungguh-sungguh. Memang, masa-masa kita diperbaiki, dibenarkan merupakan masa-masa yang sakit (seperti mobil mogok yang diperbaiki dengan dipukul), sampai kita mengaku dosa dan lepas dari dosa (bertobat). Tetapi kalau kita sudah hidup di dalam kebenaran, itu merupakan masa-masa yang enak. Masa-masa dalam pelukan Tangan TUHAN adalah masa-masa yang enak. Dari dalam kandungan sampai masa putih rambut, biarlah kita digendong oleh TUHAN.


  2. Aku mau memikul kamu(Yesaya 46: 4), artinya Tangan anugerah TUHAN memikul segala letih lesu, beban berat kita, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan dan semuanya menjadi indah pada waktu-Nya. Semoga ini menjadi pengalaman kita semuanya. Mungkin sekarang kita masih berada dalam masa tempaan, tingkat satu, mari bertobat, lalu naik ke tingkat kedua, lalu naik sampai ke tingkat ketiga yaitu soal pengajaran. Inilah tingkat yang tertinggi. Kita sudah harus peka, tidak dapat berbuat dosa, tidak dapat disesatkan sekalipun ada tawaran-tawaran. Jika sudah demikian, maka itu berarti kita sudah berada dalam gendongan Tangan TUHAN.

    Saya sudah berulang kali bersaksi, saya mempelajari dari guru dan gembala saya bpk pdt In Juwono, bpk pdt Pong Dongalemba, kedua beliau sederhana orangnya, bahkan banyak yang lebih pandai dari kedua beliau ini, tetapi satu ini saja yaitu dalam hal pengajaran, beliau berdua ini teliti sekali, sangat hati-hati dan tidak mau disesatkan, ini bukan kebenaran sendiri. Saat beliau tahu ada yang bertentangan, lalu saya mendapat pesan => ‘jangan dekat-dekat’, ini sama dengan yang ada di dalam alkitab ‘hindari’ dan jangan berfellowship. Mari kita lihat sungguh-sungguh, apakah sesuai dengan alkitab atau tidak. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Aku mendukung (menjunjung) kamu sejak dalam kandungan’ (Yesaya 46: 3), artinya TUHAN meninggikan kita tepat pada waktu-Nya (supaya kita tidak jatuh, tidak gagal), sehingga kita menjadi berhasil dan dipakai oleh TUHAN untuk kemuliaan TUHAN (untuk kegerakan pembangunan Tubuh Kristus).


  4. Aku akan menyelamatkan kamu’ (Yesaya 46: 4), artinya Tangan anugerah TUHAN menyucikan, mengubahkan sampai kita sempurna seperti Dia, ‘benar seperti YESUS benar’, ‘suci seperti YESUS suci’, ‘sempurna seperti YESUS sempurna’ sehingga kita layak untuk mendapatkan mahkota kebenaran dan layak untuk duduk di takhta kerajaan surga bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Mari kita mencari kebenaran mulai dari masa kandungan sampai dengan masa tua, biar posisi kita tetap berada didalam Tangan anugerah TUHAN. Kita bagaikan bayi yang tak berdaya, tetapi biarlah anugerah TUHAN yang bekerja bagi kita semuanya. Perjamuan suci adalah sumber kemurahan, belas kasih, pelukan Tangan anugerah TUHAN. Kita jangan menggunakan kekuatan sendiri dan lain-lain. Kembalilah kepada kebenaran dan kembali kepada pelukan Tangan anugerah TUHAN sampai masa tua, sampai kita duduk di takhta dan bertemu dengan ‘Yang lanjut usia’ untuk selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juli 2023 (Minggu Siang)
    ... percaya Yesus supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Firman penginjilan susu kabar baik. Bunyi sangkakala firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang firman penggembalaan yang bisa mengembalikan apa yang hilang dari kita sampai kita sempurna seperti Yesus. Apa yang sudah hilang dari manusia Berkat Tuhan sehingga kita jadi terkutuk. Ketika manusia berbuat dosa di ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Februari 2010 (Selasa Sore)
    ... sesat dari orang Farisi. Kalau tabiatnya munafik maka akan menghasilkan ibadah yang munafik. Ibadah yang munafik adalah ibadah yang lahiriah hanya sampai di mulut tetapi tidak sampai di hati. Ibadah yang munafik akan menolak kuasa ibadah yaitu menolak firman pengajaran yang benar. Matius - salah satu bentuk ibadah adalah berpuasa. Berpuasa adalah salah ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juni 2021 (Kamis Sore)
    ... Kamu telah mulai dengan Roh maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging Contoh Yudas Iskariot. Ia dipanggil dan dipilih oleh Tuhan artinya disucikan dan diurapi Roh Kudus sehingga ia diangkat menjadi rasul dan bendahara. Ini berarti dimulai dengan roh manusia rohani . Tetapi Yudas tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan sehingga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Januari 2022 (Sabtu Sore)
    ... Dia dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Perikop pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus. Arah perjalanan Yesus yang terakhir di dunia adalah Yerusalem untuk disalibkan. Bagi kita artinya arah perjalanan kita yang terakhir dalam mengikut dan melayani Yesus adalah kota Yerusalem baru kerajaan sorga selamanya. Ayat - jalan menuju Yerusalem baru adalah jalan ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Maret 2016 (Selasa Sore)
    ... kalah dan tidak menang sama dengan suam-suam kuku. Akibatnya adalah terjadi penyembahan berhala artinya adalah tegar tengkuk keras hati. Keluaran Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Praktek keras hati Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tidak mau ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Februari 2013 (Senin Sore)
    ... tubuh Kristus yang sempurna sesuai jabatan masing-masing. Aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah rumah tangga sebagai suami istri anak penggembalaan antar penggembalaan sampai nanti tubuh Kristus yang sempurna yaitu Israel dengan Kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Praktek rindu untuk menempatkan Yesus sebagai kepala aktif dalam pelayanan ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 Juli 2016 (Selasa sore)
    ... lahir baru dari air dan Roh sama dengan tanpa harapan lahir hanya untuk binasa. Oleh sebab itu kita harus mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus lahir baru dari air dan Roh supaya mempunyai pengharapan untuk masuk kerajaan Surga. Yohanes - Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging dan apa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Januari 2010 (Senin Sore)
    ... makan Firman pengajaran yang benar baik atau tidak baik waktunya. Hosea Pada saat pembagian makanan Tuhan ada disitu. 'membungkuk' menghormati saat-saat pembagian makanan Firman. Kalau gembala atau sidang jemaat sering tidak setia maka saat Tuhan datang kembali hidup itu akan ketinggalan Artinya hidup itu akan masuk dalam hukuman kekal. Sebab ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... dipaksa untuk menanggalkan pakaian lama hidup lama dan memakai pakaian baru hidup baru lewat baptisan air yang benar. Matius - Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya Ia tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Mei 2010 (Minggu Pagi)
    ... Oleh sebab itu nikah ini harus diperhatikan dan harus benar. Dulu manusia yang berdosa akan dihukum mati dan binasa. Tetapi setelah menerima injil keselamatan orang yang berdosa bisa percaya Yesus dan diselamatkan. Sesudah selamat banyak orang Kristen yang tertidur rohaninya sehingga akan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa. Matius ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.