Kita
melanjutkan pelajaran kita dalam kitab
Wahyu 1: 13-16,
ini tentang penampilan Pribadi
YESUS dalam empat keadaan yang sebenarnya:
- Ay
13, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, dengan
jubah yang panjangnya sampai di Kaki dan
Dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. Ini sudah dipelajari dalam ibadah sebelumnya.
- Ay
14, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja.
- Ay
15, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim Yang Adil,
dengan kaki-Nya mengkilat bagaikan tembaga. Kita harus tahu
penampilan Pribadi YESUS, Dia sebagai Imam
Besar yang berbelas kasih, Dia sebagai Raja segala raja,
tetapi Dia juga sebagai Hakim yang adil, yang akan menghakimi.
- Ay
16, YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga,
dengan Wajah bersinar bagaikan matahari
terik. Inilah puncak penampilan YESUS. Suami = Kepala
(Mempelai Pria).
Istri = tubuh (kita sebagai tubuh). Kepala dengan tubuh tidak akan
terpisah lagi dan kita bersatu dengan Dia selama-lamanya.
Sekarang
ini kita mempelajari bagian yang ke dua yaitu YESUS tampil dalam
kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja.
Wahyu
1: 14,
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Raja diatas segala raja,
dengan tanda ‘Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih
metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api’. Mulai Wahyu 1: 9, judulnya
adalah ‘penglihatan Yohanes di pulau Patmos’
. Apa yang dilihat oleh rasul Yohanes di
pulau Patmos tentang pribadi YESUS, ini
juga dilihat oleh Daniel dalam mimpi. Daniel bermimpi tentang YESUS
Yang lanjut usia, Yang
rambut-Nya putih dan Yang duduk di takhta
(inilah sebagai Raja). Mari kita bandingkan dengan kitab
Daniel, sehingga kita dapat menyimpulkan
bahwa YESUS tampil sebagai Raja dengan rambut yang putih.
Daniel
7: 9,
Sementara aku terus
melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu
domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar;
Ay
9 => ‘
Yang Lanjut Usianya’ => itu Yang kekal.
Jadi,
penglihatan rasul Yohanes ‘YESUS dengan
rambut yang putih’,
ini juga dilihat oleh nabi
Daniel dalam mimpinya yaitu YESUS Yang
lanjut usia, dengan rambut yang bersih seperti bulu domba dan Yang
duduk di takhta surga. Inilah YESUS sebagai Raja segala raja,
tandanya adalah rambut putih.
Kita
akan mempelajari tentang rambut putih. YESUS dengan rambut putih
mentah (putih seperti bulu domba), apa
artinya untuk kita sekarang ini?
Amsal
16: 31,
Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan
kebenaran.
Saya
mau meniru dengan seluruh rambut dicat
warna putih => ini secara jasmani, bukan itu!
Rambut
putih arti rohaninya adalah:
- mahkota
yang indah,
- mahkota
kebenaran. Jadi, YESUS memiliki rambut putih duduk di takhta
kerajaan surga sebagai Raja diatas segala raja.
Sekarang ini, kita adalah raja-raja harus memiliki mahkota yang
indah, mahkota kebenaran, supaya dapat
duduk di takhta kerajaan surga. Jadi di dalam
takhta raja harus ada mahkota.
Sekarang
ini persoalan mahkota dan mari,
kita mempelajari
bagaimana dapat memiliki mahkota.
2
Timotius 4: 7,
8,
7.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman.
8.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Hakim yang adil, pada hari-Nya;
tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya.
Ay
8 => ‘
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran’
=> inilah rambut putih.
‘
pada
hari-Nya’ => pada saat kedatangan YESUS yang ke dua kali,
mahkota kebenaran dikaruniakan kepada rasul
Paulus yang sudah meninggal dunia.
‘
tetapi
bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya’ => bagi kita
semua yang merindukan kedatangan-Nya juga akan mendapatkan mahkota
kebenaran.
Jadi,
baik yang meninggal dunia ataupun yang masih hidup, nanti saat TUHAN
YESUS datang kembali ke dua kali akan mendapatkan rambut putih secara
rohani yaitu mahkota keindahan dan juga
mahkota kebenaran. Dari sini kita melihat pengakuan rasul
Paulus ‘
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah
mencapai garis’,
artinya setiap manusia hidup di dunia
adalah suatu pertandingan atau perjuangan sampai mencapai garis
akhir.
Garis
akhir dari manusia adalah:
- meninggal
dunia seperti rasul Paulus. Dalam 2
Timotius 4: 6 rasul Paulus menulis
=> ‘darahku sudah tercurah’.
- atau,
hidup sampai dengan TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali. Sekarang
ini kita boleh berdoa, bukan
memaksa TUHAN => ‘TUHAN, kalau Engkau
ijinkan, berikan saya panjang umur supaya hidup sampai TUHAN
datang kembali ke dua kali’
Dua-duanya
ini sama saja dan merupakan kemurahan TUHAN. Jika meninggal dunia
dalam TUHAN itu kemurahan TUHAN, jika hidup sampai dengan TUHAN
datang kembali ke dua kali itu juga kemurahan TUHAN. Inilah kemurahan
TUHAN dan otoritas (kehendak) dari TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Sudah
dijelaskan, bahwa garis akhir manusia/perjuangan
manusia ada dua macam.
Perjuangan
kita di dunia ini juga ada dua macam:
- Perjuangan
secara jasmani. Ini
harus diperjuangkan juga sampai garis akhir, misalnya: bersekolah,
bekerja, dan lain-lain. Silahkan saja, ini urusan saudara (yang
lebih mengerti adalah saudara sendiri). Tetapi jangan lupa, akan
perjuangan secara rohani.
- Perjuangan
secara rohani,
yaitu berusaha untuk mendapatkan mahkota
keindahan dan juga mendapatkan mahkota
kebenaran, supaya kita dapat duduk
bersanding dengan TUHAN di Takhta kerajaan
surga. Jadi, kita harus memiliki mahkota. Kita hidup di dunia ini
bukan ‘lenggang kangkung ‘ (maaf bahasa Jawa),
kami juga sebagai hamba-hamba TUHAN jangan
‘lenggang kangkung’. Tugas hamba TUHAN sehari-hari yaitu berdoa,
membaca alkitab dan menyampaikan Firman.
Jadi tidak ‘lenggang kangkung’, misalnya dengan ganti orang,
tidak! Kami juga berjuang.
Saya, tadi pagi menyampaikan Firman di Malang, sore hari,
menyampaikan Firman disini, besok sore masih menyampaikan Firman
disini. Inilah berjuang, sama dengan saudara-saudara yang berjuang
juga. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
berjuang untuk mendapatkan pekerjaan, rumah yang besar, itu merupakan
urusan saudara secara jasmani. Tetapi sekarang belajar urusan rohani
tentang mendapatkan rambut putih’.
Mari
kita pelajari, ada tiga hal yang harus diperjuangkan untuk
mendapatkan mahkota keindahan, mahkota kebenaran:
- 2
Timotius 4: 7,
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Perjuangan
pertama adalah memelihara
iman = percaya
kepada YESUS sampai dengan garis akhir (sampai dengan
meninggal atau sampai dengan kedatangan YESUS yang ke dua kali).
Banyak orang Kristen yang dari kecil sekolah Minggu, beriman kepada
YESUS, tetapi sesudah mendapatkan
jodoh lalu hilang imannya. Imannya ditukar dengan jodoh,
kadang-kadang ditukar dengan pekerjaan. Inilah yang harus kita
perjuangkan.
Saya kalau melayani orang yang meninggal dunia
(usia 70 tahun) tetapi imannya tetap di dalam
TUHAN, inilah yang menjadi teladan bagi kita, sebab ini sulit.
Banyak orang Kristen yang ditengah jalan, sudah
gugur. Kita harus berhati-hati, mahasiswa-mahasiswa juga harus
berhati-hati. Saya sudah pernah bercerita, gereja kami di
Malang dekat dengan universitas, mereka
datang kepada saya, meminta untuk di
layani di persekutuan-persekutuan. Lalu mereka bersaksi kepada saya
=> ‘banyak kawan-kawan kami yang sudah berpindah agama’ Saya
bertanya => ‘bagaimana hal
itu dapat terjadi?’ jawabannya => ‘ada orang yang
datang dengan membawa kitab yang lain, dia
membaca kitab itu, akhirnya tidak lagi
percaya kepada YESUS’.
Oleh sebab itu, kita di gereja harus banyak membaca alkitab.
Ini terjadi karena alkitabnya tidak pernah
dibaca, di rumah tidak dibaca, saat di gereja juga tidak dibaca dan
hanya mau mendengarkan dongeng terus. Biarlah kita banyak membaca
alkitab supaya iman kita bertambah
teguh.
Memelihara iman (percaya
kepada YESUS sampai garis akhir) artinya
- Tetap
percaya kepada Nama
YESUS (Pribadi
YESUS) sampai garis akhir dan jangan pernah menyangkal Nama
YESUS apapun resiko yang kita hadapi. Sebab, hanya
di dalam Nama
YESUS ada keselamatan.
Kisah
Para Rasul 4: 12,
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
Keselamatan hanya ada di
dalam Nama YESUS. Kisah Para Rasul
4: 11 => ‘YESUS adalah batu yang dibuang’ itulah Nama
YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
Diluar Nama YESUS tidak
ada keselamatan! Memang banyak orang baik => ‘itu orang baik,
kita ikuti dan teladani’ silahkan saja! Yang menyelamatkan bukan
orang baik, melainkan orang yang tak berdosa. Mengapa hanya Nama
YESUS yang menyelamatkan? sebab YESUS Satu-satunya
Pribadi Manusia
Yang tidak berdosa, sehingga oleh
darah-Nya di kayu salib dapat menebus,
menyelamatkan manusia yang berdosa (Darah
Orang Yang
tidak berdosa dapat
menyelamatkan manusia yang berdosa). Ini hanya Satu-satunya
Yang menyelamatkan, jangan ditukar dengan
apapun juga.
- Tetap
hidup dalam kebenaran sampai garis akhir.
Iman itu adalah kebenaran. Hidup dalam kebenaran,
contohnya: pribadi benar, bekerja benar, bersekolah benar, naik
sepeda motor benar, naik mobil benar, nikah benar, melayani benar,
identitas diri (ktp) benar, semuanya
harus benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Hati-hati kaum muda! Maaf, saya sebagai gembala
tidak terlalu lama (sekitar 20 tahun), tetapi pengalaman saya,
jatuhnya kaum muda soal jodoh. Kaum muda sudah ikut TUHAN dan sudah
hidup benar, tetapi kalau soal jodoh mulai tidak benar (‘mata
gelap’). Seringkali soal nikah ini salah dan dipaksakan. Semoga
kita dapat mengerti.
Amsal
11: 4,
Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran
melepaskan orang dari maut.
Ay 4 => ‘Pada
hari kemurkaan’ => saat kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua
kali.
‘harta tidak berguna’ => kita boleh berjuang
untuk mencari harta dsb (bekerja yang keras), sebab kita masih
hidup di dunia.
‘tetapi kebenaran melepaskan orang dari
maut’ => inilah yang lebih dari harta, bahkan lebih dari
apapun juga.
Kebenaran inilah yang membebaskan/melepaskan
kita dari maut. Kita harus perjuangkan kebenaran lebih dari segala
perkara di dunia, lebih dari harta apapun, sebab kebenaran
melepaskan kita dari murka ALLAH (hukuman
ALLAH), sehingga kita selamat dan
mendapatkan hidup kekal bersama dengan Dia. Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam Matius 16 TUHAN YESUS langsung mengatakan =>
‘apa gunanya kamu memperoleh seluruh harta di dunia, tetapi
jiwa mu tidak selamat (binasa)’ Seluruh harta di dunia itu
berapa perhitungannya. Kalau di Indonesia gunung emasnya ada
berapa? Maaf, pedagang, seringkali hanya untuk mendapatkan untung
seratus rupiah saja sudah tidak benar =>
‘oo saya ini sudah rugi pak’
Padahal sudah mendapatkan untung seratus
rupiah. Coba kita bayangkan, hanya karena seratus
rupiah saja, nyawa bisa melayang. Padahal TUHAN sudah memberikan
awasan yang sangat tegas => ‘apa gunanya, karena harta seluruh
dunia, tetapi nyawa mu binasa’ apalagi hanya
ditukar dengan beberapa harta.
Seringkali untuk
mendapatkan nilai yang bagus, mahasiswa menyontek dll, ini nyawa
begitu murah. Mengapa kita berbuat demikian? Mari, kita berjuang
untuk dapat hidup benar sampai garis
akhir, sehingga kita bebas dari murka ALLAH
dan diselamatkan. Semoga kita dapat
mengerti.
Motto Lembaga
Pendidikan El-Kitab Kristus Ajaib => “lebih baik tidak ......
daripada tidak benar”Ini saya ajarkan selalu untuk diri saya dan
untuk murid-murid saya. ‘titik-titiknya’ saudara isi sendiri.
Jadi, kalau saudara mau berbuat apa atau mau melakukan sesuatu
‘titik-titiknya’ diisi terlebih dahulu. Misalnya:
- mau
bersekolah, mau menyontek, ‘lebih baik tidak menyontek (tidak
sekolah) daripada tidak benar’,
- mau
menikah, ‘lebih baik tidak menikah daripada tidak benar’.Inilah
prinsipnya! Sebab kebenaran itu tidak bisa ditukar dengan apapun
juga.
- Berpegang
teguh kepada Firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi
pengalaman hidup.
Firman pengajaran yang benar adalah
- tertulis
dalam alkitab. Kita
beryukur, kalau sekarang membawa alkitab
bisa dibaca. Kalau tidak membawa alkitab,
bisa membaca lewat LCD. Masih dibacakan juga, ini supaya saudara
tidak ragu => ‘Firman yang disampaikan oleh pendeta
ini apa benar-benar tertulis di alkitab’
Jika diluar alkitab itu tidak benar.
Kebenaran itu hanya alkitab, sebab itu
baca alkitab.
- diwahyukan/diilhamkan
oleh TUHAN,
- dibukakan
rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain
dalam akitab. Kalau ayat diterangkan
lawakan, pengetahuan, itu tidak benar! Ayat itu perkataan TUHAN,
lalu diterangkan ayat yang merupakan perkataan TUHAN. Jadi semua
Firman adalah perkataan TUHAN. Inilah Firman yang benar, yang
dapat dipertanggung jawabkan. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi,
Firman itu ada ayat-ayatnya, bukan perkataan saya! kalau tidak ada
ayatnya berarti perkataan saya. Kalau tidak ada ayat, gampang saja,
saya mau bicara apa saja => ‘tadi saya bertemu malaikat,
akhirnya yang mendengar menjadi bingung’
Biarlah kita kembali kepada ayat-ayat Firman, sebab itulah yang
dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Mengapa kita harus berpegang kepada pengajaran yang
benar? sebab pengajaran yang tidak benar itu membinasakan.
Ada yang berkata => ‘yang penting saya tidak berbuat dosa’,
tetapi kalau ajarannya tidak benar, maka
juga akan tersesat.
2
Petrus 2: 1,
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat
Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu.
Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah
menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka.
Ay 1 => dahulu
sudah ada nabi-nabi palsu, seperti Bileam dll.
Kita harus
waspada terhadap ajaran-ajaran lain (ajaran sesat) yang
membinasakan. Kita jangan mengatakan
hanya sedikit, sebab sedikit ragi merusak
seluruh adonan (ajaran sesat membinasakan). Guru saya selalu
berkata => ‘kalau pendeta atau gembalanya berzinah (jemaat
tidak berzinah), dia sendirilah yang masuk neraka dan binasa.
Tetapi kalau gembalanya mengajarkan ajaran sesat (racun/ragi), jika
jemaatnya ada seribu orang, maka seribu
orang jemaat masuk neraka’ Inilah yang sangat berbahaya.
Mari kita berusaha memelihara iman sampai garis akhir, berpegang
teguh pengajaran yang benar sampai garis akhir. Semoga kita dapat
mengerti.
Untuk bisa mendapatkan
mahkota kebenaran, mari kita harus memelihara
iman. Kalau hidupnya benar, pengajarannya benar, itu mengarah ke
mahkota kebenaran. Kalau hidupnya tidak benar, pengajarannya tidak
benar (tersesat), tidak akan bisa mendapatkan mahkota kebenaran.
- 2
Timotius 4: 7,
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Ay 7 =>
mencapai garis akhir ini ada kaitannya dengan iman
dan juga ada kaitannya dengan ibadah pelayanan.
Kisah
Para Rasul 20: 19,
20, 24,
19.
dengan segala rendah hati aku melayani TUHAN. Dalam pelayanan itu
aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari
pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20.
Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna
bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka
umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
24.
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh TUHAN Yesus
kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia
Allah.
Ay 19 => Inilah pelayanan dengan
mencucurkan air mata, sengsara, pencobaan, pembunuhan, kebencian
dll.
Ay 20 => ‘aku tidak pernah melalaikan apa yang
berguna bagi kamu’ => tidak pernah lalai dalam
pelayanan.
Perjuangan kedua: kita
harus berjuang untuk tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir apapun yang harus kita
korbankan.
Rasul Paulus melayani TUHAN sampai berkorban nyawa
(‘tidak menghiraukan nyawanya’). Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang ini untuk
mencapai mahkota kebenaran, mari kita berjuang sampai dengan garis
akhir. Di garis akhir nanti mahkota akan diberikan kepada kita.
Sekarang kita berjuang memelihara iman, setia dan berkobar dalam
ibadah pelayanan kepada TUHAN. Jangan sampai lalai, jangan sampai
malas atau tidak setia. Hamba yang malas/lalai/tidak setia, maka
pasti jahat dan tidak berguna.
Matius
25: 26, 30
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Hamba yang malas dan jahat yaitu
- selalu
mengorbankan ibadah pelayanan untuk perkara di dunia. Yang benar
adalah setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan
(mengobarkan, bukan mengorbankan). Bukannya
tidak boleh bekerja dan sebagainya, tetapi jangan sampai
mengorbankan ibadah pelayanan. Mari kita mohon kepada TUHAN supaya
kita bisa mengutamakan ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- tidak
setia, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan.
- iri
hati, benci dan sebagainya.
Jadi
hamba malas dan jahat = hamba yang tidak berguna dalam pembangunan
Tubuh Kristus, bahkan merusak pembangunan
Tubuh Kristus. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika menjadi hamba yang malas dan jahat, akibatnya
adalah ‘campakkanlah kedalam kegelapan yang paling gelap.
Disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi’. Kegelapan yang
paling gelap itulah neraka, dimana terdapat ratap dan kertak gigi
untuk selama-lamanya. Mari biarlah ini menjadi awasan bagi kita
semuanya. Yang positif, kalau kita setia dan baik (setia dan
berkobar-kobar), maka kita mendapatkan kebahagiaan bersama TUHAN,
sampai duduk bersanding bersama dengan TUHAN.
Matius
25: 21,
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Ay
21 => ‘hambaku yang baik dan setia’ => hamba yang
setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Jika kita setia
dan baik (setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani TUHAN),
maka:
- kita
dipercaya perkara yang besar = kita dipercaya dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna
(Mempelai Wanita).
Pembangunan Tubuh
Kristus dimulai:
- di
rumah tangga. Setia berkobar melayani di rumah tangga. Sebagai
suami, istri, anak setia dan baik.
- Di
dalam penggembalaan. Sebagai gembala setia dan baik, gembala ini
menjadi teladan. Bagaimana kalau jemaatnya disuruh datang, tetapi
gembalanya selalu tidak ada di tempat?
gembala tidak setia dan baik, akhirnya jemaatnya cerai berai.
Jadi, setia dan baik dimulai dari gembala terlebih dahulu, jemaat
(sebagai pemain musik dsb) juga setia dan baik, sehingga dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Jangan dibodohi, biarpun saya berkhotbah
dengan hebat (pemain musik hebat),
tetapi kalau tidak setia dan baik /tidak setia dan berkobar/tidak
setia dan benar, itu tidak berguna. Coba tubuh
kita ini, sekali-pun tangannya
hebat, tetapi tidak setia (tidak ada ditempatnya), ini tidak ada
gunanya. Biarpun kita sederhana, tetapi tepat berada ditempatnya
(setia dan baik/setia dan benar/setia dan berkobar-kobar),
disitulah kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Semuanya melayani tubuh, seperti perut
melayani tubuh dengan mencerna makanan, kaki berjalan untuk
melayani tubuh. Semoga kita dapat mengerti.
- ‘Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’ = kita dapat
masuk dalam kebahagiaan pesta nikah Anak
Domba = kita mengalami
kebahagiaan surga untuk selamanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
perjuangan kita! Disamping bekerja, kuliah dll, mari kita berjuang
untuk mendapatkan mahkota kebenaran dengan memelihara iman kebenaran
dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai
garis akhir. Banyak yang hanya sampai setengah
jalan (dari kecil sekolah minggu, melayani), lalu habis. Kami
sebagai hamba TUHAN melayani, tetapi sampai ditengah jalan habis,
jangan seperti itu! Teruslah setia. Mungkin saudara (kaum muda)
bekerja di luar kota, mari tetap melayani, jangan berhenti ditengah
jalan, tetapi sampai garis akhir. Semoga kita dapat mengerti.
- 2
Timotis 4: 8,
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Hakim yang adil, pada hari-Nya;
tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya.
Ay 8
=> ‘tetapi bukan hanya kepadaku’
=> bukan hanya kepada rasul Paulus yang sudah meninggal
dunia.
Perjuangan ketiga:
kita
berjuang untuk tetap merindukan atau menantikan kedatangan TUHAN
YESUS yang kedua kali di awan yang permai, sampai garis akhir.
Mari kita berusaha untuk
merindu atau menantikan kedatangan YESUS, supaya kita semuanya akan
terangkat di awan-awan, pada saat itu (pada hari-Nya) TUHAN akan
memberikan mahkota. Yang mati nanti akan dibangkitkan, seperti rasul
Paulus, dan juga pendahulu-pendahulu kita yang sungguh-sungguh
memelihara imannya, setia berkobar-kobar (setia dan benar) dalam
ibadah pelayanan dan yang menantikan kedatangan TUHAN nanti akan
dibangkitkan dan diberikan mahkota. Kita yang masih hidup juga akan
diberikan mahkota dan sama-sama terangkat di awan-awan yang
permai.
Banyak kerinduan kita di dunia ini seperti menjadi
sarjana, pedagang yang sukses, pendeta yang memiliki gereja besar =>
ini silahkan saja! Tetapi lebih jauh dari itu kita harus merindukan
kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali, apakah saya dapat terangkat
atau tidak? Jadi, puncak kerinduan di bumi adalah menantikan atau
merindukan kedatangan YESUS yang ke dua, supaya kita dapat terangkat
di awan yang permai dan mendapatkan mahkota kebenaran. Jika TUHAN
YESUS datang kembali ke dua kali dan kita tidak terangkat di
awan-awan atau tertinggal, maka kita akan hancur dan binasa bersama
dunia (kerinduan, cita-cita yang sudah kita capai semuanya menjadi
sia-sia).
Bukan berarti => kalau begitu tidak perlu
memiliki cita-cita setinggi langit’, mau jadi apa saja silahkan!
Tetapi puncak cita-cita adalah ‘saya harus dapat menantikan
kedatangan YESUS ke dua kali dan terangkat waktu YESUS datang untuk
menerima mahkota. Jika tidak, yang kita gembar-gemborkan (gereja
besar dsb), semuanya sia-sia dan hancur bersama dunia.
Syarat
supaya bisa menantikan kedatangan YESUS, sampai terangkat di
awan-awan permai:
- 1
Yohanes 3: 2,
3,
2.
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak
Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita
tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi
sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang
sebenarnya.
3.
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan
diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Ay
2 => ‘sekarang kita adalah anak-anak Allah’
=> Dia adalah Bapa Yang Baik yang sudah memberkati saya, Dia
sudah menyembuhkan saya, silahkan saja! Hati-hati, sebab banyak
anak-anak yang terhilang. Bahkan, kalau sudah mendapatkan warisan
menjadi anak yang terhilang. Cirinya adalah kalau menderita baru
teringat orang tua, tetapi kalau sudah mendapatkan warisan lalu
menghilang. Ini bahaya! Kalau Kekristenan kita hanya sebagai anak
dan Bapa, Dia adalah Bapa yang baik => ‘saya diberikan ini’
Setelah diberi lalu menghilang. Kalau semuanya sudah enak,
menghilang. Jika demikian, ini belum cukup!
‘tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak’ =>
mungkin kita sudah diberkati, tetapi ini belum nyata, jika TUHAN
YESUS datang bagaimana?
‘bahwa
apabila Kristus menyatakan diri-Nya’ =>
datang kembali kedua kali.
‘kita akan menjadi sama
seperti Dia’ => bukan cuma kita menjadi
anak ALLAH tetapi kita menjadi Mempelai Wanita yang sama dengan Dia
= kita menjadi Tubuh Kristus yang sama dengan Dia.
Ay
3 => ‘Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya’ => merindu atau menantikan
kedatangan-Nya yang kedua kali dan menjadi sama dengan Dia saat
YESUS datang kembali.
Syarat
pertama: kita
harus mengalami penyucian sampai suci seperti YESUS suci.
Dengan
apa kita disucikan?
Yohanes
15: 3,
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Ay
3 => ‘bersih’
=> suci.
‘firman yang telah Kukatakan’
=> Firman yang YESUS katakan, bukan yang Wijaya katakan.
Jadi,
memberitakan Firman itu bukan sekedar berkhotbah, tetapi
sungguh-sungguh menyampaikan Firman yang dapat menyucikan kita.
Sebab saat kedatangan YESUS ke dua kali, kita harus suci seperti
YESUS suci. Kita mengalami penyucian
lewat Firman yang dikatakan oleh YESUS sendiri.
Bagaimana itu Firman yang dikatakan oleh YESUS sendiri? sekarang ini
Widjaja yang berbicara. Firman yang
dikatakan YESUS adalah Firman yang
dibukakan rahasianya, yaitu ayat satu yang menerangkan ayat yang
lain dalam alkitab.
Ayat itu merupakan perkataan YESUS, kalau
diterangkan lagi dengan ayat yang merupakan perkataan YESUS, maka
seluruh Firman adalah perkataan YESUS. Itulah Firman yang bisa
menyucikan, disitulah perbedaannya. Kalau ayat menerangkan ayat
itulah Firman pengajaran yang benar = Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua. Inilah yang dapat menyucikan kita. Jika ayat
diterangkan dengan lawakan dan sebagainya, tidak akan dapat
menyucikan. Datang ibadah dengan dosa, pulang ibadah tambah berbuat
dosa. Perhatikanlah baik-baik!
Saya banyak memiliki
pengalaman dimana-mana, mohon maaf bahkan sampai di luar negeri pun,
kalau membaca baru satu ayat masih senang, dua sampai tiga ayat
masih senang, lima sampai sepuluh ayat alkitabnya sudah ditutup
sebab sudah malas. Inilah kesalahan kita! Kalau ayat diterangkan
dengan yang lainnya, maka yang berkata-kata adalah orangnya, tetapi
kalau ayat menerangkan ayat, maka yang berkata-kata adalah
YESUS.
Ibrani 4:
12,13,
12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran hati kita.
13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Ay
12 => ‘Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua manapun’
=> Firman pengajaran yang benar.
Ay 13 => ‘yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab’
=> setiap dosa akan dipertanggung jawabkan. Itu sebabnya jika
kita datang beribadah di gereja, kita mohon agar kita dapat
mendengarkan Firman yang dapat membersihkan kita dari dosa.
Jika
kita datang beribadah ada Firman yang menunjukkan (menyucikan) dosa,
betapa enaknya kita, sebab kita sudah dipersiapkan. Mari kita berdoa
dan doakan saya juga, masing-masing merindukan => ‘Biarlah
Firman Mu menunjukkan cacat cela, dosa-dosa, supaya kita
dibersihkan, kalau TUHAN datang kembali, kita sudah tidak memiliki
dosa sehingga kita dapat terangkat’. Tidak boleh ada dosa,
sekali-pun hanya sedikit! Kedatangan TUHAN YESUS pertama kali memang
untuk manusia berdosa (dosa banyak atau sedikit masih boleh), tetapi
saat kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali, sudah tidak boleh ada
dosa sedikitpun. Untuk itu kita memerlukan pedang Firman!
Apa
yang disucikan?
- ‘pikiran
hati kita’ = hati
dan pikiran harus disucikan. Banyak
dosa yang terdapat di dalam hati, ini ada di dalam Matius 15: 19,
Markus 7: 21.
Matius
15: 19,
Karena dari hati timbul segala
(1)pikiran
jahat, (2)
pembunuhan,
(3)perzinahan,
(4)percabulan,
(5)pencurian,
(6)sumpah
palsu
dan (7)
hujat.
Hati
disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis. Kalau di bagi, maka
hanya ada dua yaitu keinginan jahat dan najis. Keinginan jahat itu
seperti Yudas (keinginan akan uang), yang membuat kita menjadi:
- Kikir
adalah tidak dapat memberi,
- Serakah
adalah merampas hak orang lain, terutama hak-Nya TUHAN itulah
persepuluhan dan persembaham khusus.Keinginan najis ini mengarah
kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini semuanya harus
disucikan supaya kita bisa menantikan kedatangan TUHAN YESUS. Hati
sebagai sumber dari semuanya. Jika hati sudah disucikan, nanti
semuanya bisa suci. Jika hati tidak suci, semuanya tidak suci.
- ‘sendi-sendi’
(sendi itu hubungan antara dua tulang) = penyucian
sendi atau penyucian hubungan.
Misalnya: hubungan suami-istri, anak-orang tua, gembala-jemaat (ini
bagaikan sendi yang menghubungkan dua kelompok atau dua orang).
Sendi inilah yang harus disucikan. Kalau sendinya rusak, maka
hubungan tulang akan terganggu, disuruh mengangkat sesuatu,
berjalan tidak akan bisa (terasa sakit). Inilah kalau hubungannya
tidak baik!
2
Korintus 12: 20,
Sebab aku kuatir, bahwa
apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan
dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir
akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
Kalau
ada perselisihan dan sebagainya, maka hubungan dua tulang menjadi
tidak baik (hubungan suami-istri, anak-orang tua, kakak-adik tidak
baik). Misalnya:
- di
antara suami-istri ada bisik-bisik. Istri bisik-bisik kepada orang
lain => ‘ini suamiku’ dan sebaliknya. Jika terjadi
demikian, tidak akan dapat menjadi satu (tidak baik),
- jika
ada bisik-bisik antara gembala dengan domba, maka tidak dapat
baik.Iri hati, perselisihan, fitnah dan sebagainya harus
dibersihkan. Hati bersih, sendi bersih, mulut juga bisa bersih.
- penyucian
mulut.
Mazmur
149: 6,
Biarlah pujian
pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata
dua di tangan mereka,
Ay
6 => pedang bermata dua ada hubungannya dengan kerongkongan
(mulut).
Pedang bermata dua
menyucikan mulut, agar supaya mulut:
- dapat
berkata benar (jujur) => ‘jika ya katakan ya, tidak katakan
tidak’,
- mulut
untuk bersaksi = menjadi berkat bagi orang lain dan membawa
jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Untuk yang sudah selamat, dibawa
untuk masuk dalam pengajaran dan masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus.
- mulut
untuk memuji dan menyembah TUHAN,
- sampai,
satu waktu tidak salah lagi dalam perkataan = menjadi sempurna
(tidak ada cacat cela) dan siap menantikan kedatangan
YESUS.
Yakobus
3: 2,
Sebab kita semua
bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa
tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang
sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita
menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti YESUS dan ‘suci
seperti YESUS suci’ Kata-kata ini hanya berkata ‘Haleluya’
untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali.
- Mazmur
27: 14
14.
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya,
nantikanlah TUHAN
Syarat kedua:
kuat
dan teguh hati.
Banyak yang rontok di tengah jalan,
tetapi kita harus kuat dan teguh hati.
Kuat
dan teguh hati artinya:
- tidak
kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN, tetapi tetap
percaya dan berharap kepada TUHAN dalam menghadapi masalah apapun
juga. Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
berbuat dosa, tetap hidup benar apapun masalah yang kita hadapi.
Jangan mencari jalan lain, misalnya: kalau tidak ada uang, tidak
bisa makan dsb, kemudian kita mencuri => jangan!
- Tetap
menyembah TUHAN = menyeru nama YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kuat dan teguh hati, hasilnya adalah:
- 1
Tawarikh 19: 13,
Kuatkanlah hatimu dan marilah
kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah
kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Hasil
pertama: TUHAN
menjadikan semuanya baik dan indah pada waktu-Nya.
TUHAN pasti sanggup dan masih
sanggup untuk menolong kita. Mungkin kita merasa semuanya sudah
sulit, hancur, tetapi jika kita kuat dan teguh hati (tetap hidup
benar dan sesuai Firman), maka kita tidak akan hancur, justru
semuanya menjadi baik dan indah pada waktu-Nya.
- 1
Tesalonika 3: 13,
Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di
hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus,
TUHAN kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Hasil
kedua: jika
YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama
mulia dengan Dia.
Inilah mujizat terbesar (mujizat rohani).
Jika kuat dan
teguh hati, kita akan mengalami keubahan hidup demi keubahan hidup,
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Jika
YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama
mulia dengan Dia (menjadi sempurna seperti Dia), kita menjadi
Mempelai Wanita yang layak untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua
kali, kita layak untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Rasul Paulus
mengatakan => ‘pada hari-Nya nanti’ kita mendapatkan mahkota
kebenaran untuk duduk di takhta surga bersama Dia.
Kalau
mujizat rohani bisa terjadi, manusia yang berdosa bisa diubahkan,
yang mati dibangkitkan, apalagi kalau hanya mujizat yang jasmani.
Kalau kuat dan teguh hati, mujizat jasmani juga terjadi, tadi pagi
dalam ibadah di Malang juga tentang ‘kuat dan teguh hati’.
Bangsa Israel sudah ketakutan, Saul juga merasa takut, tetapi Daud
tetap kuat dan teguh hati dalam menghadapi Goliat. Daud berkata =>
‘jangan tawar hati’, Goliat berkata kepada Daud => ‘kamu
datang dengan apa?’ Dijawab => ‘dengan nama YESUS’ TUHAN
akan menolong kita dan mujizat yang jasmani juga akan terjadi.
YESUS masih sanggup dan pasti sanggup untuk menolong kita semuanya,
sampai sempurna seperti Dia, kita layak mendapatkan mahkota
kebenaran untuk duduk ditakhta TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Hati-hati, dalam Yesaya 40 banyak sayap
yang terkulai, banyak kaum muda yang letih lesu, tersandung dan
jatuh. Kita harus tetap kuat dan teguh hati, tetapi ditengah jalan,
menjelang kedatangan TUHAN banyak yang lemah. Sekarang ini mungkin
lemah, putus asa, mari tetap kuat lagi dan TUHAN akan menolong
kita.
Yesaya 40:
29-31,
29.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya.
30.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung,
31.
tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan
dan tidak menjadri
lelah.
Ay 29 => yang
lemah, letih lesu, beban berat, lelah, kecewa, TUHAN akan
memberikan kekuatan.
Banyak yang sudah letih lesu, beban berat,
kecewa, putus asa, tidak setia, imannya sudah gugur dan sebagainya
dalam menghadapi situasi di dunia ini, tetapi sekarang ini kuatkan
dan teguhkan hati, sebab TUHAN memberikan kekuatan baru. Kuat dan
teguh hati dalam menantikan kedatangan TUHAN dan TUHAN masih
sanggup, TUHAN pasti sanggup untuk menolong kita, sampai kita
sempurna seperti Dia.
TUHAN
memberkati kita semuanya. 1