Kita
masih membaca di dalam
kitab
Wahyu 1: 13-16, ini tentang
empat macam penampilan pribadi YESUS dalam keadaan yang
sebenarnya:
- Penampilan
Pribadi
YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (ayat 13).
- Penampilan
Pribadi
YESUS dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja
(ayat 14).
- Penampilan
Pribadi
YESUS dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil (ayat 15).
- Penampilan
Pribadi
YESUS dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (ayat 16).
Kita
masih berada pada bagian yang pertama.
Wahyu
1: 13,
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Inilah
penampilan Pribadi YESUS sebagai Imam
Besar,
yang ditandai dengan dua hal:
- ‘berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki’,
artinya:
- pakaian
kebenaran dan kebajikan = perbuatan memberi.
- pakaian
pelayanan Imam Besar = pakaian putih yang bermata-mata (pakaian
putih yang berjala-jala) = pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus.
YESUS
sebagai Imam Besar, kita sebagai imam-imam juga harus memiliki
jubah yang panjangnya sampai di kaki (pakaian kebenaran dan
kebajikan) dan memiliki pakaian putih bermata-mata (pakaian
kesucian dalam urapan Roh Kudus).
- ‘dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas’.
Imam Besar memiliki ikat pingang dari emas, kita sebagai imam-imam
juga harus mempunyai ikat pinggang dari emas.
Sekarang
ini kita belajar
tentang ‘ikat pinggang’.
Pengertian
‘ikat pinggang dari emas’ secara rohani adalah:
- Yesaya
11: 5,
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat
pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ayat
5 => ‘Ia’
=> Raja Damai Yang
akan datang, itulah YESUS.
Pengertian pertama: kebenaran
dan kesetiaan.
Setiap imam (pelayan TUHAN, hamba TUHAN) harus hidup benar dan
setia. Kebenaran
artinya
hidup menurut Firman ALLAH
(Firman pengajaran yang benar = alkitab).
Kalau alkitab
mengatakan
A, kita harus melakukan A (jangan ditambah atau dikurangi).
Kesetiaan
artinya
hidup dalam urapan Roh Kudus. Salah satu buah-buah Roh Kudus adalah
kesetiaan.
Lukas
17: 7,
8,
7.
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang
membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada
hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8.
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah
makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku
makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ay
7 => ‘seorang
hamba yang membajak atau menggembalakan’
=> di ladang penggembalaan.
Ay 8 => ‘Ikatlah
pinggangmu’
=> kebenaran dan kesetiaan.
Hamba yang pulang dari
membajak dan menggembalakan tidak
langsung diberikan makan dan minum, tetapi dia harus mengikat
pinggangnya (melayani dalam kebenaran dan kesetiaan) untuk memberi
makan minum Tuannya, setelah itu baru dia boleh makan minum. Dari
mana mendapatkan ikat pinggang (hidup dalam kebenaran dan
kesetiaan)?
jawabannya adalah dari penggembalaan.
Jadi, supaya kita dapat
memiliki ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan, maka kita
harus menjadi kehidupan yang tergembala,
yaitu:
- kita
tergembala kepada Firman pengajaran yang benar (pribadi YESUS),
seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
- tekun
dalam kandang penggembalaan (ruangan suci) = ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita
emas:
ketekunan dalam ibadah raya (biasanya
hari
Minggu ). Ini persekutuan dengan ALLAH
Roh Kudus di
dalam
karunia-karunia Nya.
- Meja
roti sajian:
ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH
didalam Firman pengajaran dan Kurban
Kristus.
- Medzbah
dupa emas:
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan
ALLAH
Bapa di
dalam
kasih-Nya.
Lewat
penggembalaan ini, tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada ALLAH
Tri-tunggal,
sehingga setan tidak memiliki
tempat (tidak memiliki
kesempatan) untuk menjamah sehingga
kita benar-benar aman. Jika tergembala, hasilnya
adalah
kita dapat
hidup benar dan setia = memiliki ikat pinggang kebenaran dan
kesetiaan = melayani TUHAN dalam kebenaran dan kesetiaan. Setan itu
tidak benar dan tidak setia. Jika sudah dijamah oleh setan, kita
tidak mungkin dapat
hidup benar dan setia (baik dalam pelayanan, nikah dsb). Semoga
kita dapat
mengerti.
Jika
kita memiliki ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan, hasilnya
adalah:
- bisa
memberi makan minum TUHAN,
artinya
kita
dapat
melayani TUHAN sampai memuaskan hati TUHAN
(‘Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum’),
sehingga kita boleh makan minum (‘Dan
sesudah itu engkau boleh makan dan minum’).
Kita
boleh makan minum artinya
- TUHAN
memuaskan kehidupan kita (dapat
makan minum berarti tidak lapar dan tidak haus),
- TUHAN
memberikan kebahagiaan surga kepada kita. Kebahagiaan surga itu
tidak dapat
dipengaruhi oleh apapun di dunia ini, baik kaya, miskin, sehat,
sakit, pandai, bodoh akan tetap bahagia.
- urusan
makan minum (secara jasmani) merupakan urusan-Nya TUHAN. Mari,
kita perbaiki pelayanan kita dihari-hari
ini. Banyak kami sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang salah,
urusan-Nya TUHAN malah mau kita
urus,
inilah kehidupan yang merasa hebat dan sombong. Misalnya: hamba
TUHAN sepenuh meninggalkan pelayanan untuk mencari yang jasmani,
alasannya nanti
anak-anak tidak dapat
makan dsbnya
=> ini
salah! Urusan kita adalah melayani TUHAN sampai memuaskan TUHAN.
Demikian juga kita yang bekerja, jangan sampai pekerjaan kita
menghambat ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kita berdoa kpada TUHAN,
serahkanlah semuanya kepada TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
- Wahyu
19: 11,
Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan
Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Ay
11? ‘ada
seekor kuda putih’
=> kegerakan kuda putih.
“Ia
yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar"
=> kalau kita setia dan benar, maka boleh menunggangi kuda
putih, artinya kita
dipakai
dalam kegerakan kuda putih.
Hasilnya:
kita dipakai dalam kegerakan kuda putih = kegerakan Roh Kudus hujan
akhir
=
kita
dipakai di dalam kegerakan
pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna =
menjadi
Mempelai
Wanita
TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di
awan-awan), sehingga kita bebas dari pembangunan tubuh
Babel/mempelai
wanita setan/pelacur besar (kesempurnaan dalam kejahatan dan
kenajisan yang akan dibinasakan untuk selamanya).
Di dunia
ini secara
jasmani hanya
ada dua
yaitu
siang dan malam, demikian juga secara
rohani juga ada dua
yaitu
menjadi Mempelai
Wanita
Surga
atau mempelai wanita setan. Kalau kita tidak dipakai dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir (tidak aktif), maka kita akan
dipakai dalam pembangunan Babel.
Itu
sebabnya
sekarang
ini,
biarlah kita benar dan setia, sehingga dipakai untuk menunggangi
kuda putih. Semoga kita bisa mengerti.
Ini
selalu ditekankan bahwa pembangunan Tubuh
Kristus dimulai dari:
- dalam
nikah rumah tangga.
Mari dalam nikah rumah tangga, kita melayani dengan benar dan
setia,
- dalam
penggembalaan
(di gereja). Sebagai gembala, zangkoor, pemain musik, penerima
tamu, kolekte, semuanya harus melayani dengan benar dan setia.
- antar
penggembalaan
(ibadah kunjungan). Kami baru dari tana Toraja dan TUHAN sudah
menolong semuanya. Kita tidak boleh egois. Jika dalam
penggembalaan sudah diberkati atau dalam kelimpahan, maka harus
dibawa keluar. Dalam antar penggembalaan (antar gereja), kita juga
harus melayani dengan benar dan setia.
- Sampai
pembangunan tubuh yang sempurna
= bangsa
Israel dan bangsa
kafir
menjadi satu tubuh yang sempurna dan TUHAN YESUS segera datang
kembali ke dua kali.
Mari
sungguh-sungguh melayani, dalam nikah, penggembalaan, antar
penggembalaan harus dilayani dengan baik. Mungkin kita semua tidak
dapat
ikut secara langsung, tetapi apa yang digerakkan oleh TUHAN harus
kita layani dengan benar dan setia (berdoa dsb).
- Wahyu
12: 14,
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang
besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Ay
14 => ‘selama
satu masa dan dua masa dan setengah masa’
=> satu tahun + dua tahun + setengah tahun = tiga
setengah tahun.
Inilah zaman antikrist
yang akan
berkuasa.
Kebenaran itu Firman
(melayani sesuai dengan Firman pengajaran yang benar) dan kesetiaan
itu Roh Kudus (melayani dalam urapan Roh Kudus). Inilah yang akan
menjadi dua sayap burung nasar yang besar.
Hasilnya:
kebenaran dan
kesetiaan akan menjadi dua sayap burung nasar yang besar,
yang menyingkirkan kita ke padang belantara jauh dari mata
antikrist.
Kita akan dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN
selama tiga setengah
tahun lewat Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Dulu,
bangsa
Israel dipelihara oleh TUHAN selama empat
puluh tahun dengan manna. Jadi, ibadah
pendalaman
alkitab
(ibadah PA) setiap hari Senin merupakan latihan menyingkir ke
padang belantara (pertumbuhan dua sayap burung nasar). Mari kita
ikuti ibadah pendalaman
alkitab, saudara yang sudah rajin ikut
ibadah raya hari Minggu, mulailah maju satu langkah lagi.
Ibadah
raya itu lambangnya pelita emas, kalau lampunya sudah stabil
menyala terus, maka akan kelihatan alat-alat ruangan suci yang
lainnya. Pelita emas merupakan satu-satunya penerangan dalam
ruangan suci, jika lampunya sudah stabil, maka akan didorong untuk
masuk dalam ibadah
pendalaman alkitab
dan ibadah doa
penyembahan.
Kita tidak akan rugi
untuk mengikuti ibadah pendalaman
alkitab, sebab ini latihan menyingkir ke
padang belantara. Maaf, baru-baru ini ada kejadian gunung
Kelud
meletus, inikan sudah dilatih untuk menyingkir. Yang sudah latihan
saja masih dapat
salah, bagaimana yang tidak latihan? Latihan ini ada
simulasi-simulasinya, seperti harus memakai sesuatu, lari-lari
kesana kemari. Yang sudah masuk ibadah pendalaman
alkitab, mari tekuni supaya tidak salah,
latihan terus sampai benar-benar mantap. Nanti akan terjadi eksodus
(penyingkiran) besar-besaran dari bumi ini menuju padang belantara
dan kita bersama dengan TUHAN selama tiga
setengah tahun. Inilah kebaktian
kebangunan rohani secara besar-besaran
tanpa panita.
Syarat
untuk menjadi seorang imam adalah harus
memakai ikat pinggang (kebenaran dan kesetiaan). Imam Besar memakai
ikat pinggang, imam-imam juga harus memakai ikat pinggang. Supaya
tidak melayani Babel,
mari sungguh-sungguh melayani TUHAN, sekalipun pelayanan kita tidak
kelihatan (tim doa dsbnya).
- Mazmur
18: 40,
Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang;
Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan
aku.
Ay
40 => ‘keperkasaan
untuk berperang’
=> kekuatan untuk berperang.
‘Engkau
tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku’
=> kekuatan untuk mengalahkan musuh.
Pengertian kedua:
keperkasaan
atau kekuatan untuk mengalahkan musuh.
Kekuatan
kita (mulai dari kaum muda) adalah Firman.
1
Yohanes 2: 14,
Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa.
Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia,
yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang
muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu
telah mengalahkan yang jahat.
Kaum
muda ini gambaran kehidupan yang kuat, dagingnya juga kuat untuk
berbuat dosa (berbuat jahat dan najis), oleh sebab itu kita semuanya
harus mempunyai kekuatan dari Firman. Jadi,
ikat pinggang kekuatan/keperkasaan adalah
Firman pengajaran yang benar.
Kegunaan
ikat pinggang kekuatan (Firman pengajaran yang benar) adalah
- untuk
mengalahkan musuh atau setan dengan roh jahat dan najis,
yang mendorong semua manusia dari kecil, remaja muda, tua (segala
lapisan umur) dan segala lapisan masyarakat (pandai, bodoh dsb)
untuk berbuat jahat dan najis. Jika setan dengan roh jahat dan
najis dikalahkan, maka kita dapat
hidup dalam kesucian (mengalami pekerjaan Firman penyucian).
Roh
jahat adalah keinginan akan uang (terikat akan uang), yang
dapat
membuat:
- kikir
= tidak dapat
memberi.
- serakah
= merampas hak orang lain, terutama merampas hak TUHAN
itulah
(persepuluhan
dan persembahan khusus).
Roh
najis ini mengarah kepada dosa:
- dosa
makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan = dosa percabulan dengan berbagai ragamnya,
sampai nikah yang salah (nikah yang hancur).
Jika
kita memiliki ikat pinggang keperkasaan/kekuatan (Firman pengajaran
yang benar), maka kita akan disucikan dari dosa kejahatan dan
kenajisan, sehingga kita hidup dalam kesucian.
Sekarang
ini biarlah kita hidup dalam kesucian. Jadi
syarat menjadi seorang imam adalah
hidup suci. Imam
adalah
seorang yang suci (hidup dalam kesucian), bukan seorang yang
pandai, bodoh, kaya, miskin dsbnya.
Jangan diagung-agungkan kalau ada pelayan yang pandai, memang boleh
pandai, tetapi kalau tidak suci, tidak akan ada artinya. Sekalipun
dibilang dia pelayan yang bodoh, tetapi hidupnya suci, itulah yang
berguna bagi TUHAN. YESUS sebagai Kepala
itu suci. Jadi tubuh (yang melayani) harus suci. Terserah TUHAN mau
memakai yang mana?
ada yang pandai, bodoh, kaya, miskin dipakai oleh TUHAN (dipakai
sesuai dengan kehendak TUHAN), tetapi semuanya harus dalam
kesucian. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika kita melayani tanpa kesucian itu bukan
membangun Tubuh
Kristus, tetapi merusak Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat
mengerti.
- untuk
mengalahkan musuh atau setan dengan pencobaan-pencobaan/
masalah-masalah dalam segala bidang, sampai yang mustahil.
1
Korintus 10: 13,
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu
jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya
Ay
13 => ‘Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar’
=> kita diberikan kekuatan dan jalan
keluar.
‘Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak
melebihi kekuatan manusia’
=> tetapi banyak orang yang bunuh diri (orang pandai, orang
kaya
bunuh diri dsb). Ini bukan berarti pencobaan yang dialami melebihi
kekuatan manusia sehingga kita tidak kuat, bukan! Ayat ini tidak
salah.
Pencobaan
yang kita alami tidak melebihi kekuatan manusia biasa artinya
- saat
kita mengalami pencobaan,
TUHAN sudah memberikan kekuatan terlebih dahulu kepada kita.
‘Sebab
Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu’
= lewat Firman pengajaran yang benar, TUHAN memberikan kekuatan
ekstra kepada kita dalam menghadapi pencobaan, masalah yang
mustahil, sehingga kita tidak pernah kecewa, bersungut-sungut,
putus asa, tetapi kita selalu mengucap syukur dan menyerah sepenuh
kepada TUHAN.Inilah maksudnya, pencobaan yang kita alami tidak
melebihi kekuatan manusia biasa. Jadi, keuntungan kita adalah
memiliki kekuatan Firman. Kekuatan Firman ini melebihi kekuatan
manusia dan tidak bisa dikalahkan.
- Firman
pengajaran yang benar, yang dipraktikkan adalah jalan keluar dari
segala masalah, sampai masalah yang mustahil.
Kalau Firman-Nya mustahil, kerjakan saja, sebab itulah yang
menghapus kemustahilan. Misalnya: Saat Lazarus sudah
mati
selama empat
hari, TUHAN berkata => ‘angkatlah batu itu’ Dijawab =>
‘jangan TUHAN’, Inilah kalau menggunakan logika, kalau
ditanyakan kepada orang (Profesor) berapapun memang benar =>
‘kalau batunya diangkat mungkin virusnya keluar, bahkan bau
dsbnya’.
Tetapi kalau tidak sesuai Firman, itu merupakan jalan buntu,
hancur, menjadi busuk. Sekarang banyak kali bukan Firman TUHAN
yang disampaikan, tetapi logika yang diputar balikkan. Kalau kita
menuruti Firman,
sekalipun
tidak sesuai dengan logika, maka TUHAN yang akan bekerja. Jika
Firman pengajaran dipraktikkan, maka TUHANlah yang bekerja untuk
memberikan jalan keluar dari segala masalah dan menyelesaikan
semua masalah. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita
tidak perlu
bingung dan menggunakan logika => ‘nanti begini? dsb’,
akhirnya malah kacau. Kalau kita mengambil jalan diluar Firman,
kelihatannya ada jalan keluar, tetapi sebenarnya itu jalan buntu
dan menuju kebinasaan. Misalnya: kita tidak memiliki
uang sehingga
melakukan korupsi. Ini kelihatannya ada jalan keluar, bisa membayar
spp
anak-anak dsbnya,
tetapi ini merupakan jalan buntu dan kebinasaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Biarlah
kita memiliki
ikat pinggang keperkasaan (Firman pengajaran yang benar). Kalau di
alkitab/Firman
pengajaran yang benar = roti yang tidak beragi.
Firman
pengajaran yang benar jangan dicampur pengetahuan, logika, lawakan,
sebab Firman itulah yang dapat
memberikan kekuatan ekstra kepada kita, sehingga kita menjadi
kuat
ketika
menghadapi
pencobaan.
Saat-saat kita mengadapi masalah, pencobaan dll,
adalah saat yang paling tepat untuk banyak mendengar dan
dengar-dengaran (dipraktikkan) kepada Firman pengajaran yang benar.
Jangan mencari kesana-kemari! Datang saja beribadah, untuk
mendengarkan Firman, nanti secara tidak sadar => ‘kok bisa
ya’, inilah ada jalan keluar dari segala masalah. Semoga kita
dapat
mengerti.
- Keluaran
28: 8,
Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu haruslah sama buatannya
dan seiras dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua,
kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal
benangnya.
Tadi,
imam
besar
memakai jubah dan memakai ikat pinggang, tujuannya adalah supaya
rapi (merapikan).
Pengertian ketiga:
untuk
merapikan jubah dari imam-imam = membereskan apa yang tidak beres.
Jubah
ini dapat
berarti
pelayanan atau kehidupan dari imam-imam.
Banyak
kali yang belum beres adalah
- Jala.
Jala ini harus dibereskan.
Markus
1: 19,
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi,
dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang
membereskan jala di dalam perahu.
Jala’,
menunjuk:
- pelayanan
(mungkin pelayanan dalam nikah belum beres). Jadi ibadah pelayanan
kita akan dibereskan.
- pekerjaan
(profesi). Jadi pekerjaan, study, keuangan akan dibereskan.
- Tempat
tidur juga harus dibereskan.
Kisah
Para Rasul 9: 32
–
34,
32.
Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke
mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang
kudus yang di Lida.
33.
Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun
terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
34.
Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan
engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika
itu juga bangunlah orang itu.
Ay
32,33
=> kunjungan-kunjungan ini penting, sebab bukan hanya
membereskan
orang yang dikunjungi saja, tetapi juga membereskan apa yang lumpuh
(termasuk juga kita).
Kelumpuhan di tempat tidur harus
dibereskan. Kelumpuhan
di tempat tidur menunjuk:
dosa percabulan dan nikah yang salah (nikah dan buah nikah yang
hancur). Ini semuanya harus diselesaikan. ‘Eneas’= ‘yang
terpuji’. Ini yang selalu saya ingat => hamba TUHAN, pejabat
dsb, tetapi justru tempat tidurnya dihantam oleh setan. Biarlah
sekarang
ini semuanya dirapikan dan dibereskan oleh TUHAN. Jika sudah
dirapikan dan dibereskan, semuanya indah pada waktu-Nya.
Pengkhotbah
3: 11,
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan
kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Mari,
pelan-pelan kita memakai ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan, ikat
pinggang Firman pengajaran, nanti semuanya menjadi rapi dan beres,
sampai semuanya indah pada waktu-Nya.
Di
samping kita bekerja, perhatikanlah kandang penggembalaan supaya kita
mempunyai kebenaran dan kesetiaan. Perhatikanlah Firman pengajaran
yang benar dan praktikkan Firman pengajaran, maka semuanya akan
rapi, beres dan indah pada waktu-Nya. Jika TUHAN YESUS datang kembali
ke dua kali kita akan menjadi sempurna seperti Dia.
Inilah
tentang ikat pinggang.
Imam Besar memiliki ikat pinggang dan imam-imam juga harus memiliki
ikat pinggang. Biarlah sekarang
ini semuanya dirapikan oleh TUHAN, semuanya ditolong oleh TUHAN,
bahkan nanti sampai yang terindah yaitu kita menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN. Dan
jika TUHAN YESUS
datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia
dengan Dia dan kita terangkat bersama dengan Dia di awan-awan yang
permai.
TUHAN memberkati kita semuanya. 1