Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membaca Kitab Wahyu 1: 13-16, ini tentang penampilan Pribadi YESUS dalam empat keadaan yang sebenarnya yaitu:

  • YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (ayat 13).
  • YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (ayat 14).
  • YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil (ayat 15).
  • YESUS tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (ayat 16).

Sekarang ini kita masih mengulangi Wahyu 1: 13.
Wahyu 1: 13, Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Jadi, ini adalah penampilan dari Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, yang ditandai dengan dua hal:

  1. berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,
  2. dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Kita masih belajar pada tanda yang pertama, ‘berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, artinya

  1. Pakaian kebenaran dan kebajikan = perbuatan memberi, sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau.
  2. Pakaian pelayanan (pakaian Imamat). Ini merupakan pakaian yang dipakai oleh Imam Besar saat melakukan pelayanan pendamaian.

Keluaran 28: 39, Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.

Pakaian pelayanan = pakaian putih bermata-mata, artinya pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita memakai pakaian putih bermata-mata (hidup dalam kesucian dan dalam urapan Roh Kudus), maka mata kita selalu memandang YESUS Imam Besar yang duduk disebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa.

Kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN tidak suci dan tidak diurapi, maka pandangannya hanya tertuju yang jasmani atau dunia saja. Ini seperti orang bungkuk selama delapan belas tahun di bait ALLAH, sehingga dicap 666 = beribadah melayani tetapi hanya untuk menjadi sama dengan antikrist dan binasa untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Hari-hari ini, biarlah mata kita tidak memandang yang lainnya (perkara jasmani, manusia dsb), tetapi hanya memandang YESUS Imam Besar yang duduk disebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa.

Jika mata kita selalu memandang YESUS Imam Besar yang duduk disebelah Kanan Tahta Allah Bapa, hasilnya:

  1. Ibrani 7: 26, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

    Ay 26 = ‘yang saleh, tanpa salah, tanpa noda’ = suci.

    Hasil pertama: kita melihat kesucian YESUS sebagai Imam Besar, sehingga kita dapat meneladani kesucian-Nya dan kita dapat hidup dalam kesucian. Praktek hidup dalam kesucian yaitu selalu berada di ruangan suci = ketekunan dalam kandang penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:


    • Pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.
    • Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
    • Medzbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.


    Jika bertekun dalam kandang penggembalaan, maka kita akan menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik. Jika kita sudah tergembala dengan benar dan baik, maka raja Daud mengatakan ‘takkan kekurangan aku’ = kita mengalami takkan kekurangan aku, artinya:


    • Ada pemeliharaan TUHAN secara ajaib ditengah-tengah kesulitan, bahkan kemustahilan di dunia ini. Sebenarnya menjadi hamba TUHAN (sepenuh), pelayan TUHAN, urusannya adalah hanya memakai pakaian putih bermata-mata (memandang YESUS Imam Besar dan meneladani kesuciannya), dan yang lain itu merupakan urusannya Imam Besar Gembala Agung.


    • Kita menjadi sempurna seperti YESUS.


    Jadi, kita harus memiliki jubah yang panjangnya sampai di kaki seperti YESUS (pakaian putih bermata-mata), supaya mata kita tidak memandang apa yang ada di dunia ini, melainkan hanya memandang YESUS Imam Besar yang duduk di sebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa (memandang YESUS Yang suci). Jika kita memandang manusia, nanti kita akan kecewa. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Ibrani 12: 2, 3,
    2. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
    3. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

    Ay 2 = kita memandang YESUS yang duduk disebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa.

    Hasil kedua: kita memandang YESUS Imam Besar yang tabah (kuat teguh hati), sehingga kita bisa meneladani ketabahan YESUS dan kita menjadi tabah (kuat teguh hati). Dipandang itu untuk diteladani atau ditiru.

    Kuat teguh hati artinya:


    • berpegang teguh kepada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga kita hidup sesuai dengan kehendak TUHAN (hidup berkenan kepada TUHAN). Jadi hidup kita harus sesuai dengan Firman pengajaran, kalau Firman pengajaran bilang A, maka hidup kita A. Firman pengajaran yang benar bukan untuk ditambah dan dikurangi (diubah), tetapi untuk dipegang teguh dan ditaati (dipraktikkan).


    • tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga, tetapi kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, kita tetap menyembah TUHAN, kita tetap percaya dan berharap kepada YESUS Imam Besar. Misalnya: jika kita melayani lalu terjadi goncangan dalam ekonomi dll, ini merupakan ujian bagi kita, apakah ibadah pelayanan kita sungguh-sungguh? Jika kita tetap setia berkobar-kobar, berarti kita sungguh-sungguh beribadah melayani TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Ibrani 2: 17, Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

    Hasil ketiga: kita memandang YESUS sebagai Imam Besar yang berbelas kasihan (penuh anugerah), sehingga kita mengalami pelayanan pendamaian dari YESUS Imam Besar. YESUS berbelas kasihan untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita. Dulu imam besar Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha suci, memercikan dua kali tujuh percikan darah, sehingga terjadi Shekinah Glory (sinar kemuliaan) dan semua dosa-dosa diampuni oleh TUHAN. Sekarang juga, YESUS Imam Besar yang berbelas kasihan selalu mengadakan pelayanan pendamaian dengan Darah-Nya sendiri.

    2 Korintus 5: 17,18,
    17. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
    18. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

    Pelayanan pendamaian ini dikaitkan dengan ciptaan baru. Pelayanan pendamaian YESUS sebagai Imam Besar untuk memperdamaikan dosa-dosa kita = memperbaharui kehidupan kita (menjadikan kita ciptaan baru) dari manusia daging yang berdosa menjadi manusia rohani seperti YESUS. Seperti dulu, setelah dipercikan dua kali tujuh percikan darah, terjadi Shekinah Glory (kemuliaan). Ini sekarang menunjuk keubahan atau pembaharuan dari manusia daging yang berdosa menjadi manusia rohani seperti YESUS.

    Pembaharuan dimulai dari rendah hati. Rendah hati yaitu


    • kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan sesama (horisontal). Vertikal dan horisontal membentuk kayu salib. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Inilah awal ciptaan baru (manusia baru)! Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa, lalu bagaimana dapat menjadi ciptaan baru? dengan mengaku dosa terlebih dahulu. Saat-saat kita mengakui dosa, saat itulah kita mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar.


    • jika sudah bisa mengakui dosa kita, rendah hati itu juga dapat mengakui kebenaran TUHAN (mengakui FIRMAN pengajaran yang benar) = kita yang salah, TUHAN yang benar (ini pengajaran benar, ini yang tidak benar). Sebenarnya kalau kita rendah hati, tidak sulit untuk menentukan fellowship. Sebab orang rendah hati itu dapat mengakui kesalahannya dan dapat mengakui kebenaran TUHAN (mengakui Firman pengajaran yang benar). Semoga kita dapat mengerti.


    Yudas merupakan kehidupan yang sombong:


    • Karena sombong, dia sudah berbuat dosa, tidak mau mengakui dosa bahkan menyalahkan orang lain. Saat YESUS mengatakan = ‘siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah itu’ tetapi Yudas menjawab = ‘bukan aku’ (dia yang melakukan dosa, tetapi sebelas murid lainnya yang ditunjuk, bahkan YESUS juga ditunjuk). Semestinya Yudas menjawab, ‘aduh TUHAN, ampuni’.


    • Karena Yudas sombong, dia tidak mengakui FIRMAN pengajaran yang benar (pengajaran YESUS dianggap salah) dan mengikuti pengajaran imam-imam = yang salah dijadikan benar dan yang benar dijadikan salah.


    Sekarang ini ada pelayanan pendamaian! manusia baru dimulai dengan rendah hati. Seperti pakaian kita yang sudah compang-camping, kalau kita mau memakai pakaian yang baru tidak mungkin langsung kita pakai. Kalau pakaian compang-camping, langsung ditambah memakai pakaian baru, nanti dianggap orang setengah-setengah (tidak waras). Jadi pakaian yang compang-camping harus dilepas dahulu, setelah itu baru memakai pakaian yang baru. Ini sama halnya dengan kita yang sudah berdosa dan mau menjadi manusia baru seperti YESUS, lalu bagaimana? akui dulu dosa-dosanya (cabut atau selesaikan dulu dosa-dosanya). Sekarang ini kita mohon kepada TUHAN, supaya kita dapat memandang YESUS Imam Besar = memiliki jubah yang panjangnya sampai di kaki (pakaian putih bermata-mata).

    Selain rendah hati, pembaharuan itu juga lemah lembut. Lemah lembut yaitu


    • kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Jika orang lain sudah mengakui dosanya dan tidak berbuat lagi, maka harus diampuni dan diampuni. Jadi saling mengaku dan mengampuni ini komitmen.

      Misalnya:


      1. kita mengaku dosa kepada TUHAN = ‘TUHAN ampuni saya’, setelah itu jangan berbuat dosa lagi, maka TUHAN mengampuni dan melupakan dosa kita.


      2. antara suami istri, sesama anggota gereja, mari kita mengaku dengan sungguh-sungguh dan tidak berbuat dosa lagi. Demikian juga, yang mengampuni juga harus melupakan dosanya. Ini harus saling menjaga. Kalau setelah mengaku dosa, lalu berbuat dosa lagi, ini payah. Jadi lemah lembut ini menerima orang lain dalam kekurangannya.


    • lemah lembut ini juga bisa menerima orang lain dalam kelebihannya. Kalau menerima orang lain dalam kekurangannya = ‘sampai mati aku tidak mau mengampuni’ ini juga bisa terjadi. Seringkali yang masih tidak bisa (sulit), menerima orang lain dalam kelebihannya, contohnya: kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf = ‘ini adik kok, tidak bisa, semestinya kita ini’ Akhirnya menjadi iri dll. Kalau demikian, ini belum menjadi manusia baru, belum memandang YESUS Imam Besar dan masih memandang manusia.


Sekarang ini biarlah TUHAN menolong kita semuanya untuk menjadi ciptaan baru. Semestinya manusia berdosa binasa, tetapi kalau memandang YESUS Imam Besar, justru tidak binasa, tetapi menjadi ciptaan baru (rendah hati dan lemah lembut). Pengalaman saya dahulu waktu pertama kali mendengar Firman pengajaran, saya sangat mengerti. Tadinya cita-cita saya, mau sekolah agama kemana-mana, sampai sekolah ke luar negeri, tetapi setelah mendengar Firman pengajaran yang benar, hati saya langsung mengerti = ‘ini yang benar’. Jadi harus mengakui yang benar. Kalau bisa mengakui dosa, pasti bisa mengakui yang benar. Saya sebagai gembala mempunyai pengalaman yaitu di dalam rumah tangga, ada suami yang tidak dapat menerima kelebihan istrinya (gaji istri lebih tinggi dari suaminya), akhirnya mereka terus bertengkar, selalu cemburu dan iri. Lalu saya katakan = ‘kalau tidak dapat menerima kelebihan istri, itu bodoh, padahal ini kan enak sekali’. Ini juga terjadi di dalam rumah TUHAN (dikalangan kami sebagai hamba TUHAN). Contohnya: kakak-kakak Yusuf (gembala) terhadap Yusuf (gembala). Ini semuanya gembala, antara gembala tidak dapat menerima kelebihan dari sesama hamba TUHAN.

Mari hari-hari ini kita memandang:

  1. YESUS Imam Besar dan tidak perlu memandang orang dll. Pandanglah YESUS Imam Besar Yang suci, ikuti kesuciannya dalam ruangan suci, sampai ‘takkan kekurangan aku’.


  2. Pandanglah YESUS Imam Besar yang tabah, jangan pernah mundur, tetapi harus tabah. Kalau sudah tidak kuat, pandanglah Dia (maju terus dan tetap berharap kepada Dia).


  3. Pandanglah YESUS Imam Besar yang berbelas kasihan, sampai kita menjadi ciptaan baru: rendah hati. Dosa apa saja, dosa jahat, dosa najis harus diakui dan jangan berbuat dosa lagi = ‘saya mau berubah, saya mau mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar’ dan akui pengajaran yang benar, supaya kita tidak diombang-ambingkan. Lemah lembut, ampuni dosa orang lain dan terima kelebihan orang lain = ‘memang dia dipakai oleh TUHAN, memang dia lebih diberkati’ Ini harus diakui, jangan malah menjelekan = ‘dia curang dsbnya’.

Seperti Yusuf mempunyai jubah indah dan dipakai oleh TUHAN (ini diakui). Esau merupakan anak sulung, tetapi yang diberkati Yakub. Ini salahnya Esau sendiri, akhirnya Esau dendam terhadap Yakub karena berkat = ‘awas, saya bunuh Yakub’ (ini tidak lemah lembut lagi). Dua hal ini yang berbahaya: soal berkat dan soal pemakaian TUHAN. Karena inilah banyak yang iri hati dan banyak yang keras hati (tidak lemah lembut). Semoga kita dapat mengerti.

Bisa diubahkan menjadi rendah hati dan lemah lembut ini merupakan mujizat rohani. Kalau mujizat rohani terjadi (rendah hati, lemah lembut, dosa-dosa selesai), maka mujizat jasmani juga akan terjadi. Ibrani 2: 17, itulah pendamaian, sampai terjadi pembaharuan atau ciptaan baru (mujizat rohani), maka mujizat jasmani juga akan terjadi.

Ibrani 2: 18, Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Ay 18 = ‘dapat’ = istilah ‘dapat’ = mau masalah apa saja, dapat menolong mereka yang dicobai.

YESUS Imam Besar sanggup (‘dapat’) menolong kita = dapat menyelesaikan segala masalah, sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah mujizat yang kita alami lewat pelayanan pendamaian (percikan darah). Kalau dulu darah binatang sudah hebat, begitu awan kemuliaan (shekinah glory) datang, imam-imam tidak dapat berdiri. Ini baru percikan darah binatang, sekarang Darah YESUS pasti jauh lebih dahsyat.

Biarlah kita dapat menjadi rendah hati dan lemah lembut (menjadi ciptaan baru) di hari-hari ini sehingga mujizat jasmani juga terjadi, sampai jika YESUS datang kembali ke dua kali terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia. Kita akan terangkat dalam awan-awan kemuliaan dan kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Urusan kita sekarang adalah (1)pakaian kebenaran dan kebajikan: mari kita memberi waktu, tenaga, semuanya untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan. (2)Pakaian putih bermata-mata (kehidupan yang suci dalam urapan Roh Kudus): mata hanya memandang YESUS Imam Besar yang duduk disebelah kanan tahta Allah Bapa. (a)Teladanilah kesucian-Nya, (b) teladani ketabahan-Nya dan (c) mengalami pelayanan pendamaian (terjadi mujziat-mujizat). Apapun keadaan kita sekarang ini, Dia berbelas kasih, Dia mengerti keadaan kita dan Dia menolong kita semuanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 08 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... mempelai wanita Tuhan Dalam Wahyu suku Dan tidak dimeterai dengan meterai Allah di dahinya tetapi diganti dengan suku Manasye sebab suku Dan berubah menjadi keturunan ular beludak. Kejadian Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir sebelum aku datang kepadamu ke Mesir akulah yang empunya mereka akulah yang akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juli 2023 (Minggu Siang)
    ... Tuhan yang suci sampai sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Ini kekuatan pedang firman. Bangsa kafir adalah najis dan kotor tetapi kalau menyandang pedang akan bisa disempurnakan. Apalagi masalah yang jasmani tentu firman pengajaran bisa ditolong. Kemarin ada kesaksian dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Maret 2009 (Kamis Sore)
    ... hal yang membuat Yohanes Pembaptis bisa tahan berjalan di padang gurun yaitu Makanannya belalang dan madu hutan. Belalang rasa pahit madu hutan rasa manis. Jadi ini menunjuk pada perjalanan hidup yang pahit dan manis. Wahyu - . Rasa pahit dan manis ini berkaitan dengan gulungan kitab di tangan malaikat yang menunjuk pada firman ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 05 April 2015 (Selasa Siang)
    ... Kanaan Samawi atau Kerajaan Surga yang kekal selamanya. Petrus - Karena itu saudara-saudaraku berusahalah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Agustus 2023 (Minggu Pagi)
    ... yang terjadi di bumi. Siapa yang masuk pesta pembantaian ayat Orang-orang yang tidak percaya Yesus sehingga tidak mengalami penebusan dosa tetap hidup dalam dosa sampai puncak dosa. Termasuk imam hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menolak pedang firman sehingga tidak mengalami penyucian dan pembaharuan. Mereka tetap hidup dalam dosa sampai puncak ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta I, 23 November 2010 (Selasa Sore)
    ... makan-minum dan kawin-mengawinkan . Akibatnya manusia tampil seperti anjing yang kembali lagi ke muntahnya dan seperti babi yang kembali lagi ke kubangannya. Anjing dan babi telanjang tapi TIDAK TAHU MALU. Kalau tingkat pertama manusia masih malu karena telanjang. Ini artinya manusia semakin merosot. Tidak tahu malu artinya tidak mau berusaha melepaskan diri dari dosa-dosa tidak ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan VI, 28 Oktober 2010 (Kamis Sore)
    ... Beribadah adaptasi untuk hidup di tahta Sorga. Sebab di dalam ibadah kita menerima janji Tuhan yaitu jaminan yang dobel dari Tuhan untuk memelihara hidup kita sekarang masa depan sampai jaminan hidup kekal selama-lamanya. Timotius - . Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juni 2024 (Sabtu Sore)
    ... barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan ia mendatangkan hukuman atas dirinya. . Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit dan tidak sedikit yang meninggal. . Kalau kita menguji diri kita sendiri hukuman tidak menimpa kita. Peraturan makan dan minum perjamuan suci kita harus menguji diri lewat ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... penting supaya kita tidak dipengaruhi oleh arus duniawi tetapi kita dipengaruhi oleh arusnya Tuhan aliran kebenaran dan kesucian dari Tuhan. Jadi naga setan menyemburkan air sebesar sungai adalah menyemburkan aliran-aliran duniawi yaitu Kesibukan-kesibukan di dunia kesukaan dunia yang semu kesusahan dunia kesulitan-kesulitan dunia sampai pergaulan dunia yang tidak benar menunjuk mode ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... antara Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dengan sidang jemaat sebagai Mempelai Wanita saat kedatangan Yesus kedua kali. Hubungan nikah yang rohani adalah dalam doa penyembahan. Ini adalah leher hubungan kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan hubungan dalam kasih setia. Yesaya - Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.