Kita
masih membaca Kitab Wahyu 1: 13-16,
ini tentang penampilan Pribadi
YESUS dalam empat keadaan
yang sebenarnya yaitu:
- YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar (ayat 13).
- YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja
(ayat 14).
- YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil (ayat 15).
- YESUS
tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (ayat 16).
Sekarang
ini kita masih mengulangi Wahyu 1: 13.
Wahyu
1: 13,
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Jadi,
ini adalah penampilan dari
Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar,
yang
ditandai dengan dua hal:
- ‘berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki’,
- ‘dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas’.
Kita
masih belajar pada tanda yang pertama, ‘
berpakaian
jubah yang panjangnya sampai di kaki’,
artinya
- Pakaian
kebenaran dan kebajikan =
perbuatan memberi, sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau.
- Pakaian
pelayanan (pakaian Imamat). Ini
merupakan pakaian yang dipakai oleh Imam Besar saat melakukan
pelayanan pendamaian.
Keluaran
28: 39,
Haruslah
engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan
membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang
dari tenunan yang berwarna-warna.
Pakaian
pelayanan = pakaian putih bermata-mata,
artinya
pakaian kesucian dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita memakai pakaian
putih bermata-mata (hidup dalam kesucian dan
dalam urapan Roh
Kudus), maka mata kita selalu memandang YESUS Imam Besar yang duduk
disebelah Kanan
Tahta
ALLAH
Bapa.
Kalau
hamba TUHAN, pelayan TUHAN tidak suci dan tidak diurapi, maka
pandangannya hanya tertuju yang jasmani atau dunia saja. Ini seperti
orang bungkuk selama delapan belas tahun di
bait ALLAH,
sehingga dicap 666 = beribadah melayani tetapi hanya untuk menjadi
sama dengan antikrist dan binasa untuk
selamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Hari-hari
ini, biarlah mata kita tidak memandang yang lainnya (perkara jasmani,
manusia dsb), tetapi hanya memandang YESUS Imam Besar yang duduk
disebelah Kanan Tahta
ALLAH Bapa.
Jika
mata kita
selalu memandang
YESUS Imam Besar yang duduk disebelah Kanan
Tahta
Allah Bapa,
hasilnya:
- Ibrani
7: 26,
Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang
saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang
berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Ay
26 = ‘yang
saleh, tanpa salah, tanpa noda’
= suci.
Hasil pertama: kita
melihat kesucian YESUS sebagai Imam Besar, sehingga kita dapat
meneladani kesucian-Nya dan kita dapat
hidup dalam kesucian.
Praktek hidup dalam kesucian yaitu selalu berada di ruangan suci =
ketekunan dalam kandang penggembalaan = ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab
dan perjamuan suci.
- Medzbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan.
Jika bertekun
dalam kandang penggembalaan, maka kita akan
menjadi kehidupan yang tergembala dengan
benar dan baik. Jika kita sudah tergembala dengan benar dan baik,
maka raja Daud mengatakan ‘takkan kekurangan aku’ = kita
mengalami takkan kekurangan aku, artinya:
- Ada
pemeliharaan TUHAN secara ajaib ditengah-tengah kesulitan, bahkan
kemustahilan di dunia ini.
Sebenarnya menjadi hamba TUHAN (sepenuh), pelayan TUHAN,
urusannya adalah hanya memakai pakaian putih bermata-mata
(memandang YESUS Imam Besar dan meneladani kesuciannya), dan yang
lain itu merupakan urusannya Imam Besar Gembala Agung.
- Kita
menjadi sempurna seperti YESUS.
Jadi, kita
harus memiliki jubah yang panjangnya sampai di kaki seperti YESUS
(pakaian putih bermata-mata), supaya mata kita tidak memandang apa
yang ada
di dunia ini, melainkan hanya memandang
YESUS Imam Besar yang duduk di
sebelah Kanan
Tahta
ALLAH
Bapa (memandang YESUS Yang
suci). Jika kita memandang manusia, nanti kita akan kecewa. Semoga
kita dapat mengerti.
- Ibrani
12: 2,
3,
2.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di
sebelah kanan takhta Allah.
3.
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang
sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya
jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ay
2 = kita memandang YESUS yang duduk disebelah Kanan
Tahta
ALLAH
Bapa.
Hasil kedua: kita
memandang YESUS Imam Besar yang tabah (kuat teguh hati), sehingga
kita bisa meneladani ketabahan YESUS dan kita menjadi tabah (kuat
teguh hati).
Dipandang itu untuk diteladani atau ditiru.
Kuat
teguh hati artinya:
- berpegang
teguh kepada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran,
sehingga kita hidup sesuai dengan kehendak TUHAN (hidup berkenan
kepada TUHAN). Jadi hidup kita harus sesuai dengan Firman
pengajaran, kalau Firman
pengajaran bilang A, maka hidup kita A. Firman
pengajaran yang benar bukan untuk ditambah dan dikurangi (diubah),
tetapi untuk dipegang
teguh dan ditaati (dipraktikkan).
- tidak
kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN dalam menghadapi
apapun juga, tetapi kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan kepada TUHAN, kita tetap menyembah TUHAN, kita tetap
percaya dan berharap kepada YESUS Imam Besar. Misalnya:
jika kita melayani lalu terjadi goncangan dalam ekonomi dll, ini
merupakan ujian bagi kita, apakah ibadah pelayanan kita
sungguh-sungguh? Jika kita tetap setia berkobar-kobar, berarti kita
sungguh-sungguh beribadah melayani TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
- Ibrani
2: 17,
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
Hasil ketiga:
kita memandang YESUS
sebagai Imam Besar yang berbelas kasihan (penuh anugerah), sehingga
kita mengalami pelayanan pendamaian dari YESUS Imam Besar.
YESUS berbelas kasihan untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi
kita. Dulu imam besar Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha
suci, memercikan dua kali tujuh percikan darah, sehingga terjadi
Shekinah Glory (sinar kemuliaan) dan semua dosa-dosa diampuni oleh
TUHAN. Sekarang juga, YESUS Imam Besar yang berbelas kasihan selalu
mengadakan pelayanan pendamaian dengan Darah-Nya
sendiri.
2
Korintus 5: 17,18,
17.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
18.
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Pelayanan
pendamaian ini dikaitkan dengan ciptaan baru. Pelayanan pendamaian
YESUS sebagai Imam Besar untuk memperdamaikan dosa-dosa kita =
memperbaharui
kehidupan kita (menjadikan kita ciptaan baru) dari manusia daging
yang berdosa menjadi manusia rohani seperti YESUS. Seperti dulu,
setelah dipercikan dua kali tujuh percikan darah, terjadi Shekinah
Glory (kemuliaan). Ini sekarang menunjuk keubahan atau pembaharuan
dari manusia daging yang berdosa menjadi manusia rohani seperti
YESUS.
Pembaharuan dimulai dari rendah hati. Rendah
hati yaitu
- kemampuan
untuk mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan sesama (horisontal).
Vertikal dan horisontal membentuk kayu salib. Jika diampuni, jangan
berbuat dosa lagi. Inilah awal ciptaan baru (manusia baru)! Semua
manusia di dunia sudah berbuat dosa, lalu bagaimana dapat
menjadi ciptaan baru? dengan mengaku dosa terlebih dahulu.
Saat-saat kita mengakui dosa, saat itulah kita mengalami pelayanan
pendamaian Imam Besar.
- jika
sudah bisa mengakui dosa kita, rendah hati
itu juga dapat
mengakui kebenaran TUHAN (mengakui FIRMAN
pengajaran yang benar) = kita yang salah, TUHAN yang benar (ini
pengajaran benar, ini yang tidak benar). Sebenarnya kalau kita
rendah hati, tidak sulit untuk menentukan fellowship. Sebab orang
rendah hati itu dapat
mengakui kesalahannya dan dapat
mengakui kebenaran TUHAN (mengakui Firman
pengajaran yang benar).
Semoga kita dapat mengerti.
Yudas
merupakan kehidupan yang sombong:
- Karena
sombong, dia sudah berbuat dosa, tidak mau mengakui dosa bahkan
menyalahkan orang lain.
Saat YESUS mengatakan = ‘siapa mencelupkan roti bersama Aku,
dialah itu’ tetapi Yudas menjawab = ‘bukan aku’ (dia yang
melakukan dosa, tetapi sebelas murid lainnya yang ditunjuk, bahkan
YESUS juga ditunjuk). Semestinya Yudas menjawab, ‘aduh TUHAN,
ampuni’.
- Karena
Yudas sombong, dia tidak mengakui FIRMAN pengajaran yang benar
(pengajaran YESUS dianggap salah) dan mengikuti pengajaran
imam-imam = yang salah dijadikan benar dan yang benar dijadikan
salah.
Sekarang
ini ada pelayanan pendamaian! manusia
baru dimulai dengan rendah hati. Seperti pakaian kita yang sudah
compang-camping, kalau kita
mau memakai pakaian yang
baru tidak mungkin langsung kita
pakai. Kalau pakaian compang-camping,
langsung ditambah memakai pakaian baru, nanti dianggap orang
setengah-setengah (tidak waras). Jadi pakaian yang compang-camping
harus dilepas dahulu, setelah itu baru memakai pakaian yang baru.
Ini sama halnya dengan kita yang sudah berdosa dan mau menjadi
manusia baru seperti YESUS, lalu bagaimana? akui dulu dosa-dosanya
(cabut atau selesaikan dulu dosa-dosanya). Sekarang
ini kita mohon kepada TUHAN, supaya kita
dapat
memandang YESUS Imam Besar = memiliki jubah yang panjangnya sampai
di kaki (pakaian putih bermata-mata).
Selain rendah hati,
pembaharuan itu juga lemah lembut. Lemah
lembut yaitu
- kemampuan
untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Jika orang lain sudah mengakui dosanya dan tidak berbuat lagi, maka
harus diampuni dan diampuni. Jadi saling mengaku dan mengampuni ini
komitmen.
Misalnya:
- kita
mengaku dosa kepada TUHAN = ‘TUHAN ampuni saya’, setelah itu
jangan berbuat dosa lagi, maka TUHAN mengampuni dan melupakan dosa
kita.
- antara
suami istri, sesama anggota gereja, mari kita mengaku dengan
sungguh-sungguh dan tidak berbuat dosa lagi. Demikian juga, yang
mengampuni juga harus melupakan dosanya. Ini harus saling menjaga.
Kalau setelah mengaku dosa, lalu berbuat dosa lagi, ini payah.
Jadi lemah lembut ini menerima orang lain dalam kekurangannya.
- lemah
lembut ini juga bisa menerima orang lain
dalam kelebihannya. Kalau menerima orang
lain dalam kekurangannya = ‘sampai mati aku tidak mau mengampuni’
ini juga bisa terjadi. Seringkali yang masih tidak bisa (sulit),
menerima orang lain dalam kelebihannya, contohnya: kakak-kakak
Yusuf terhadap Yusuf = ‘ini adik kok, tidak bisa, semestinya kita
ini’ Akhirnya menjadi iri dll. Kalau demikian, ini belum menjadi
manusia baru, belum memandang YESUS Imam Besar dan masih memandang
manusia.
Sekarang
ini biarlah TUHAN menolong kita semuanya untuk menjadi ciptaan
baru. Semestinya manusia berdosa binasa, tetapi kalau memandang YESUS
Imam Besar, justru tidak binasa, tetapi menjadi ciptaan baru (rendah
hati dan lemah lembut). Pengalaman saya dahulu waktu pertama kali
mendengar Firman pengajaran, saya sangat
mengerti. Tadinya cita-cita saya, mau sekolah agama kemana-mana,
sampai sekolah ke luar negeri, tetapi setelah mendengar Firman
pengajaran yang benar, hati saya langsung mengerti = ‘ini yang
benar’. Jadi harus mengakui yang benar. Kalau bisa mengakui dosa,
pasti bisa mengakui yang benar. Saya sebagai gembala mempunyai
pengalaman yaitu di
dalam rumah tangga, ada suami yang tidak dapat
menerima kelebihan istrinya (gaji istri lebih tinggi dari suaminya),
akhirnya mereka terus bertengkar,
selalu cemburu dan iri. Lalu saya katakan =
‘kalau tidak dapat menerima kelebihan
istri, itu bodoh, padahal ini kan enak sekali’. Ini juga terjadi di
dalam rumah TUHAN (dikalangan kami sebagai hamba TUHAN).
Contohnya: kakak-kakak Yusuf (gembala) terhadap Yusuf (gembala). Ini
semuanya gembala, antara gembala tidak dapat
menerima kelebihan dari sesama hamba TUHAN.
Mari
hari-hari ini kita memandang:
- YESUS
Imam Besar dan
tidak perlu
memandang orang dll. Pandanglah YESUS Imam Besar Yang
suci, ikuti kesuciannya dalam ruangan suci, sampai ‘takkan
kekurangan aku’.
- Pandanglah
YESUS Imam Besar yang tabah, jangan pernah mundur, tetapi harus
tabah. Kalau sudah tidak kuat, pandanglah Dia (maju terus dan tetap
berharap kepada Dia).
- Pandanglah
YESUS Imam Besar yang berbelas kasihan, sampai kita menjadi ciptaan
baru: rendah hati. Dosa apa saja, dosa jahat, dosa najis harus
diakui dan jangan berbuat dosa lagi = ‘saya mau berubah, saya mau
mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar’ dan akui pengajaran
yang benar, supaya kita tidak diombang-ambingkan. Lemah lembut,
ampuni dosa orang lain dan terima kelebihan orang lain = ‘memang
dia dipakai oleh TUHAN, memang dia lebih diberkati’ Ini harus
diakui, jangan malah menjelekan = ‘dia curang dsbnya’.
Seperti
Yusuf mempunyai jubah indah dan dipakai oleh TUHAN (ini diakui). Esau
merupakan anak sulung, tetapi yang diberkati Yakub. Ini salahnya Esau
sendiri, akhirnya Esau dendam terhadap Yakub karena berkat = ‘awas,
saya bunuh Yakub’ (ini tidak lemah lembut lagi). Dua hal ini yang
berbahaya: soal berkat dan soal pemakaian TUHAN. Karena inilah banyak
yang iri hati dan banyak yang keras hati (tidak lemah lembut). Semoga
kita dapat mengerti.
Bisa
diubahkan menjadi rendah hati dan lemah lembut ini merupakan
mujizat
rohani. Kalau mujizat rohani terjadi (rendah hati, lemah lembut,
dosa-dosa selesai), maka mujizat jasmani juga akan terjadi. Ibrani 2:
17, itulah pendamaian, sampai terjadi pembaharuan atau ciptaan baru
(mujizat rohani), maka
mujizat jasmani juga akan terjadi.
Ibrani
2: 18,
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ay
18 = ‘
dapat’ = istilah ‘dapat’ =
mau masalah apa saja, dapat
menolong mereka yang dicobai.
YESUS
Imam Besar sanggup (‘dapat’) menolong kita = dapat menyelesaikan
segala masalah, sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
mujizat yang kita alami lewat pelayanan pendamaian (percikan darah).
Kalau dulu darah binatang sudah hebat, begitu awan kemuliaan
(shekinah glory) datang, imam-imam tidak dapat
berdiri. Ini baru percikan darah binatang, sekarang Darah
YESUS pasti jauh lebih dahsyat.
Biarlah
kita dapat menjadi rendah hati dan lemah
lembut (menjadi ciptaan baru) di hari-hari
ini sehingga mujizat jasmani juga terjadi,
sampai jika YESUS datang kembali ke dua kali terjadi
mujizat yang
terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan
Dia. Kita akan terangkat dalam awan-awan kemuliaan dan kita bersama
dengan Dia untuk selama-lamanya.
Urusan
kita sekarang adalah
(1)pakaian kebenaran dan kebajikan:
mari kita memberi waktu, tenaga, semuanya untuk pekerjaan TUHAN dan
untuk sesama yang membutuhkan.
(2)Pakaian putih
bermata-mata (kehidupan yang suci dalam urapan Roh Kudus): mata hanya
memandang YESUS Imam Besar yang duduk disebelah kanan tahta Allah
Bapa.
(a)Teladanilah kesucian-Nya,
(b) teladani
ketabahan-Nya dan
(c) mengalami pelayanan pendamaian
(terjadi mujziat-mujizat). Apapun keadaan kita sekarang
ini, Dia berbelas kasih, Dia mengerti keadaan kita dan Dia menolong
kita semuanya.
TUHAN memberkati kita semuanya. 1