Kita
masih kembali pada tema Markus 13: 29b
Markus
13: 29,
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa
waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
‘
waktunya
sudah dekat atau waktunya sudah singkat’ artinya
waktu kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
Raja, Mempelai Pria Surga (Kepala) di
awan-awan permai sudah dekat (sudah tidak lama lagi), untuk
mengangkat kita semua sebagai sidang jemaat yang sempurna (Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
Surga) ke awan-awan permai.
Selanjutnya,
kita akan masuk ke perjamuan kawin Anak
Domba ALLAH
(Wahyu
19: 9).
Sesudah
itu, masuk kerajaan seribu tahun damai =
Firdaus yang akan datang (Wahyu 20).
Sesudah
itu, masuk kerajaan surga yang kekal = Yerusalem baru dan kita
bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Sekarang
dari pihak kita adalah kita harus mempersiapkan diri
sebaik-baiknya dalam waktu yang singkat
(jangan lengah), untuk dapat menyambut
kedatangan YESUS ke dua kali sebagai Raja segala raja,
Mempelai Pria Surga di awan-awan permai. Jika kita tidak dapat
menyambut kedatangan YESUS ke dua kali = ketinggalan saat kedatangan
YESUS ke dua kali, itu berarti kebinasaan untuk selama-lamanya.
Segala yang kita kumpulkan di dunia ini tidak ada gunanya jika kita
ketinggalan saat kedatangan YESUS ke dua kali, semuanya akan hancur
dan binasa. Semoga kita dapat mengerti.
Apa
yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah dekat?
1
Korintus 7: 29-34,
29.
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!
Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri
harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30.
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli;
31.
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti
yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32.
Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara TUHAN, bagaimana TUHAN
berkenan kepadanya.
33.
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi,
bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
34.
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak
bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara
TUHAN, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang
bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia
dapat menyenangkan suaminya.
Ay
31
=> ‘pendeknya
orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama
sekali tidak mempergunakannya’ => kita
tidak boleh terikat, kalau terikat oleh sesuatu di dunia ini,
maka kita tidak dapat
naik/
terangkat. Kita memiliki gaji besar dll, itu boleh saja, tetapi
jangan sampai terikat.
‘
Sebab
dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu’
=> waktu TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali semuanya akan
hancur dan musnah.
Ay
32 => ‘
Aku ingin,
supaya kamu hidup tanpa kekuatiran’
=> ini sudah kita pelajari dalam ibadah sebelumnya.
Ay
33 => ‘
Orang yang
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi’
=> selain itu juga harus memusatkan perhatiannya kepada perkara
TUHAN, oleh sebab itu harus berjuang keras.
Jadi
yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah dekat ini:
perhatian
harus dipersiapkan yaitu kita harus
memusatkan perhatian (fokus) kepada perkara TUHAN (perkara surga) dan
tidak boleh terikat kepada perkara dunia. Kita sudah mendengar dalam
ibadah sebelumnya, gadis, perjaka, termasuk duda, janda itulah yang
mendapatkan kesempatan besar untuk memusatkan perhatian kepada
perkara TUHAN, sebab perhatiannya tidak terbagi-bagi kepada suami,
istri, anak. Demikian juga, suami istri harus berjuang keras agar
dapat memusatkan perhatian kepada perkara
TUHAN, tidak boleh saling terikat dan tidak boleh saling mengganggu.
Memang suami harus memperhatikan istri dan anak-anak (dan
sebaliknya), tetapi jangan saling mengganggu, supaya dapat
berjuang keras dan memusatkan
perhatian hanya kepada TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita
sudah mempelajari, memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN yaitu
memusatkan perhatian kepada kemurahan TUHAN (bertobat, lahir
baru dari air dan Roh). Sekarang memusatkan perhatian kepada perkara
TUHAN dalam Kolose 4: 17.
Kolose
4: 17,
Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan
yang kauterima dalam TUHAN kaujalankan sepenuhnya.
Dalam
Kolose 4: 17,
memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN artinya
memusatkan perhatian kepada ibadah pelayanan yang diterima dari TUHAN
(dipercayakan TUHAN kepada kita), supaya dijalankan sepenuhnya.
Istilah dijalankan sepenuhnya:
- Dalam
kesucian. Kalau tidak suci, berarti tidak
sepenuhnya dalam beribadah melayani TUHAN.
- Dalam
kesetiaan dan berkobar-kobar. Kalau
asal-asalan, loyo ini tidak sepenuhnya.
- Sampai
garis akhir yaitu sampai meninggal dunia
atau sampai kedatangan YESUS ke dua kali. Jika sampai
ditengah-tengah ini tidak sepenuhnya.
Jadi
Definisi dari memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN artinya
- kita
harus beribadah dan melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan
yang TUHAN percayakan kepada kita,
- dengan
kesucian, setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir. Kalau ini
semua sudah dilakukan, kita tinggal memetik hasilnya. Orang yang
bekerja di dunia ini saja diberikan upah, maafkan sekalipun sebagai
boss,
penipu tetap memberikan upah. Terlebih
lagi TUHAN, Dia tidak akan pernah menipu kita. Kita jangan
ragu-ragu kepada TUHAN, sebab pasti ada hasil.
Hasilnya:
- Kalau
beribadah melayani TUHAN sepenuhnya, kita mendapatkan hak penuh
juga. TUHAN itu adil dan tidak menipu kita.
2
Petrus 1: 10,
11,
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan TUHAN dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Ay 10 =>
’ supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh’
=> pelayanan semakin teguh.
‘Sebab
jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung’
=> bisa melayani sepenuhnya =
tidak
tersandung
ditengah jalan seperti Yudas.
Hasil
pertama: kita
mendapatkan hak sepenuhnya (‘hak
penuh’)
untuk masuk kerajaan surga yang kekal untuk selama-lamanya.
Inilah yang bisa menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali. Hak
penuh itu seperti tiket untuk masuk. Kalau kita tidak setia,
bagaikan tiket dirobek. Semakin tidak setia, tiket semakin dirobek,
lama kelamaan tiketnya tinggal sedikit (tidak penuh lagi), sehingga
kehilangan hak penuh. Pertahankanlah hak penuh dengan jalan melayani
TUHAN dengan sepenuhnya
(jangan setengah-setengah)
dalam kesucian, kesetiaan sampai garis
akhir.
- Ibrani
1: 7,
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api."
Hasil
kedua: kalau
kita melayani TUHAN dengan kesucian, kesetiaan berkobar-kobar sampai
garis akhir = pelayan
TUHAN bagaikan nyala api
(ada api kesucian, api kesetiaan
berkobar-kobar).
Wahyu
1: 14,
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
Pelayan
TUHAN bagaikan nyala api. Mata TUHAN bagaikan nyala api. Jadi
pelayan TUHAN = Biji
Mata-Nya
TUHAN sendiri. Kalau kita
melayani TUHAN dengan kesucian, kesetiaan berkobar-kobar sampai
garis akhir = menjadi biji mata-Nya TUHAN sendiri yang tidak boleh
dijamah oleh siapapun. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati jangan
menjamah orang yang menjadi biji mata-Nya TUHAN, baik hamba TUHAN,
gembala, pelayan-pelayan TUHAN, sidang jemaat. Kalau menjamah mereka
(dengan omongan yang tidak baik, gosip, fitnah dan sebagainya) itu
berarti menjamah TUHAN, cepat atau lambat akan berhadapan langsung
dengan TUHAN dan TUHAN yang bagaikan nyala api akan menghukum
(Ibrani). Biji mata TUHAN ini dilindungi dan dipelihara secara
khusus oleh TUHAN. Semoga kita mengerti.
Daniel
7: 9,
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah
Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya
bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Ay
9 => ‘rambut-Nya
bersih seperti bulu domba’
=> Ini seperti yang dilihat oleh rasul
Yohanes di pulau
Patmos dalam Wahyu 1: 14 ‘rambut-Nya
putih bagaikan bulu yang putih metah’.
Jadi apa yang dilihat oleh rasul
Yohanes ini sama dengan yang dilihat oleh Daniel.
‘kursi-Nya
dari nyala api’
=> tadi rasul
Yohanes melihat ‘mata-Nya
bagaikan nyala api’,
Daniel melihat ‘kursi-Nya
dari nyala api’
(‘tahta-Nya dari nyala api’). Inilah perbedaannya.
Rasul
Yohanes dan Daniel, melihat orang yang sama (‘rambut-Nya
putih ...’),
perbedaannya adalah rasul
Yohanes memfokuskan pada ‘mata-Nya
bagaikan nyala api’
dan Daniel memfokuskan pada ‘kursi-Nya
dari nyala api’.
Pelayan
TUHAN = nyala api. Tahta TUHAN = nyala api. Jadi
pelayan TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar sampai garis akhir
adalah Tahta
TUHAN di bumi. Melayani TUHAN itu tidak
disiksa. Misalnya: sudah kerja selama
satu minggu
(enam
hari), hari Minggu masih datang beribadah, kemudian masih melayani
dan latihan zangkoor, ini tidak untuk disiksa. Kalau TUHAN
percayakan kita suatu
pelayanan =
TUHAN mengangkat kita menjadi Biji
Mata
TUHAN dan TUHAN mengangkat kita menjadi Tahta
TUHAN di bumi. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika sudah dekat dengan tahta ini enak sekali.
Kalau dalam kerajaan di dunia, mungkin yang lain sudah mengalami
‘paceklik’, tetapi yang di tahta tidak akan mengalami hal ini.
Semakin jauh dari tahta, semakin miskin, tetapi yang berada
di
dekat tahta akan makmur. Kita jangan
bangga atau sombong kalau menjadi Biji
Mata
TUHAN, Tahta
TUHAN.
Pelayan TUHAN bagaikan tahta
TUHAN di bumi artinya pelayan TUHAN harus
menampilkan suasana tahta surga = setiap kita beribadah melayani
harus menampilkan suasana tahta surga di tengah-tengah sidang
jemaat. Menjadi tahta TUHAN memang makmur, tetapi tugasnya
berat.
Maaf, kita sebagai hamba TUHAN sepertinya hebat di mimbar,
menyanyi hebat, tetapi seringkali menampilkan tahta setan dan sidang
jemaat menjadi hancur. Mari pada kesempatan hari ini kita semuanya
dikoreksi, terutama saya nomor satu yang dikoreksi. Kalau ada Tahta
TUHAN ditengah sidang jemaat, semua persoalan sidang jemaat terjawab
oleh TUHAN, jemaat yang sudah hancur diperbaiki, jemaat yang baik
akan bertambah baik sampai sempurna. Itulah tugas dan tanggung jawab
kita semuanya sebagai pelayan TUHAN (penyanyi, pemain musik dsb),
terutama rekan-rekan gembala.
Tanda-tanda
ibadah pelayanan yang menampilkan suasana Tahta
surga ditengah-tengah sidang jemaat?
- Wahyu
4: 5,
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan
tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh
Allah.
Tanda pertama:
motor penggerak ibadah pelayanan (pelayanan tahta surga)
adalah
kuasa Roh Kudus.
Motor penggeraknya bukan perkara jasmani, seperti uang, kedudukan,
jodoh dsb. Misalnya:
- Kalau
motor penggerak ibadah pelayanan adalah uang,
maka pelayanan semacam ini tidak akan
pernah ada tahta surga.
- Kaum
muda = > ’kesana saja supaya mendapatkan jodoh’, ini bukan
tahta surga, tetapi tahta setan. Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam
tabernakel, Roh Kudus itu menunjuk alat
pelita emas. Di
dalam pelita emas, ada minyak Roh Kudus
dan ada nyala api. Pelita emas secara jasmani ini sudah hancur.
Dalam Kisah rasul
2: 41,42,
pada 2000 tahun yang lalu,
jemaat hujan awal, setelah dibaptiskan mereka tekun dalam
persekutuan (itu menunjuk
pelita emas). Sekarang pada zaman hujan akhir, ini menunjuk pada
ketekunan dalam kebaktian umum atau
kebaktian persekutuan yang benar semacam ini.
Bagaimana
persekutuan yang benar? berdasarkan
pengajaran yang benar (pokok anggur yang benar). Kalau tidak ada
pengajaran yang benar, ini berarti persekongkolan. Kalau kaum muda
menikah tanpa pengajaran yang benar, itu juga persekongkolan,
sebentar lagi akan bertengkar, bahkan bercerai dll. ‘bersekongkol’
itu politik, negatif dengan negatif berkumpul, untuk kepentingan
sesaat, setelah itu pecah. Kalau ‘persekutuan’ itu untuk menyatu
selama-lamanya.
Apa
yang menjadi isi dari kebaktian
persekutuan Tubuh
Kristus? untuk
bersekutu atau hanya untuk
bersekongkol. Kalau tidak ada pengajaran
yang benar, ini bersekongkol untuk melawan YESUS. Contohnya: orang
Herodian dan orang Farisi bersekongkol untuk membunuh YESUS. Jadi
persekongkolan itu untuk membunuh persekutuan yang benar. Kita harus
berhati-hati dan hal ini jangan didukung.
Kebaktian umum itu persekutuan dengan
ALLAH
Roh Kudus didalam urapan dan karuni-karunia-Nya.
Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
praktiknya kalau
kita sudah diurapi oleh Roh Kudus dan motor penggeraknya adalah Roh
Kudus?
Wahyu
4: 5,
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan
tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh
Allah.
- Praktik
pertama:
pelayanan
kita seperti kilat,
artinya:
- cepat,
tidak belambat-lambat, tidak menunda-nunda waktu dalam melakukan
pelayanan, sebab kita berpacu dengan waktu kedatangan YESUS ke dua
kali yang sudah dekat dan kita tidak akan
ketinggalan
Sekarang ini apa
yang sedang
TUHAN
gerakkan? Kita
melayani
apa? berkorban apa? kita jangan menunda-nunda waktu lagi. Semoga
kita dapat
mengerti.
Setelah
dari sini (Tentena-Poso), bulan Oktober ke Jakarta. Setelah itu,
ke Medan, Palangkaraya, mungkin juga ke India bulan November,
bulan
Desember ke Batam dan seterusnya. Inilah kilat. Secara logika,
berapa biayanya ini? naik pesawatnya saja, berapa biayanya? Tetapi
TUHAN sudah menyediakan semuanya. Kalau ini merupakan tahta surga,
tidak akan ada kekurangan dan tidak akan ada masalah. Semuanya
harus seperti kilat, bergerak cepat, jangan lambat-lambat. Kalau
berlambat-lambat =
daging, karena masih perhitungan
sehingga
menunggu
waktu,
dan
jika TUHAN
datang,
maka kita akan
habis.
Istilah
cepat seperti kilat Matius
5: 23-25,
23.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati
saudaramu terhadap engkau,
24.
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembahkan persembahanmu itu.
25.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama
dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan
engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada
pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Ay
25 => ‘Segeralah
berdamai’
=> cepat berdamai.
‘lawanmu
selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan’
=> TUHAN sebagai lawanmu. Orang yang berbuat dosa itu melawan
TUHAN.
‘engkau
dilemparkan ke dalam penjara’
=> kedalam neraka.
Istilah
‘cepat’ = segera. Sebelum TUHAN datang untuk melemparkan
orang-orang berdosa kedalam neraka, mari
kita segera berdamai dengan TUHAN (vertikal) dan dengan sesama
(horisontal). ‘Segeralah
berdamai’
= cepat mengaku dosa dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN dan
sesama, jika diampuni jangan berbuat
dosa lagi, maka kita akan mengalami damai sejahtera.
Kalau
sudah damai sejahtera, semuanya menjadi
enak dan ringan:
- Pelayanan
(Tubuh
Kristus) yang paling kecil dimulai dari dalam nikah. Kalau
suami-istri, anak-orang tua sudah berdamai, semuanya enak dan
ringan.
- Kalau
sudah berdamai dalam penggembalaan, fellowship, semuanya
akan menjadi enak dan ringan.
- Kilat
itu selain menunjuk kecepatan, di
dalam kilat juga ada terang.
Ini artinya, kita melayani dalam terang
(‘terang-terangan’) = melayani dengan
kejujuran. Jujur dimulai dari persoalan
TUHAN yaitu jujur dalam pengajaran yang benar. Kalau soal TUHAN
sudah tidak jujur, tidak akan
dapat jujur dalam hal lainnya. Jujur
itu ‘ya katakan ya, tidak katakan tidak’ (kalau benar katakan
“benar”, kalau tidak benar katakan “tidak benar”). Kalau
‘benar, tetapi ...’, ‘tidak benar, namun ...’, itu dari
ular.
Maaf,
kalau ada hamba TUHAN soal pengajaran mengatakan => ‘ini
memang benar, tetapi ...’ =
ada tahta setan (ular). Ajarannya sudah salah, lalu dibela =>
‘ini memang salah, tetapi kita lihat gerejanya kan besar dsb’
=
ular. Inilah test
kejujuran soal TUHAN yaitu jujur soal pengajaran. Kalau
pengajarannya benar, kita dukung. Kalau tidak benar, kita harus
cepat lari. Semoga kita dapat
mengerti.
Apa
yang menjadi ukuran dari
pengajaran yang benar? ukurannya adalah
sesuai alkitab
atau tidak. Jadi benar itu sesuai Alkitab, tidak benar berarti
tidak sesuai dengan
alkitab. Kita harus lebih percaya
kepada TUHAN, daripada kepada siapapun juga. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau sudah jujur soal
TUHAN, maka dapat
jujur soal nikah (‘tempat tidur’) dan soal keuangan ini ada
dalam Ibrani 13. Kalau kejujuran dalam tiga hal ini ada (soal
TUHAN, nikah, keuangan), maka bisa diharapkan jujur dalam segala
hal.
- Praktik
kedua: seperti
guruh yang dahsyat
(‘bunyi
guruh yang menderu’),
artinya pelayanan
kita tidak dapat
dihalangi oleh apapun, siapapun juga, bahkan setan pun tidak dapat
menghalangi, sehingga kita dapat
tetap
setia (‘tidak terhalang’).
Kalau pelayanan daging, mencari-mencari alasan untuk dihalangi.
Kalau ada Roh Kudus, kita tidak akan menyerah sekalipun ada
halangan,
yang sudah mustahilpun TUHAN pasti dapat
menolong
= tidak mau dihalangi dan tidak bisa dihalangi. Semoga kita dapat
mengerti.
- praktik
ketiga: ‘tujuh
obor menyala-nyala’,
artinya
berkobar-kobar.
Jika
praktik kedua dan ketiga digabung: hamba
TUHAN, pelayan TUHAN harus melayani TUHAN dengan setia dan
berkobar-kobar. Jadi pelayanan dengan damai
sejahtera, jujur, setia dan berkobar-kobar, itulah yang menampilkan
tahta surga. Kalau diluar itu (tidak jujur, tidak setia dsb) itu
menampilkan tahta setan. Kalau demikian, jemaat yang baik akan
menjadi hancur, jemaat yang tidak baik menjadi binasa (tidak
tertolong).
- Wahyu
4: 6-8,
6.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
7.
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai
muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
8.
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya
dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang
ada dan yang akan datang."
Pelayanan
tahta surga itu bukan berdasarkan kaya, miskin, kepandaian,
kebodohan. Sebab itu yang pandai jangan sombong dan yang tidak
pandai jangan minder. Kalau di dunia memang dibutuhkan kepandaian,
ijasah dsb.
Tanda kedua:
dasar pelayanan tahta surga adalah
kesucian
yang tiada henti-hentinya
(‘berseru
siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN
Allah’).
Kesucian
ini bukan hanya saat di gereja saja (karena ada gembala, jemaat)
atau di rumah saja (karena ada suami, istri), tetapi di kantor, di
jalan raya dan dimanapun juga harus tetap
suci. Semoga kita dapat
mengerti.
Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang
laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama
kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Kesucian
= mengambil aib. Mohon maaf, hamba TUHAN, pelayan TUHAN jangan
sampai membuat aib:
- didalam
rumah tangga. Anak-anak hamba TUHAN jangan membuat aib.
- didalam
organisasi gereja. Misalnya:
baru pemilihan pengurus organisasi saja sudah kacau, yang
seharusnya menjadi pengurus,
tetapi malah
tidak menjadi
pengurus, sedangkan
yang seharusnya bukan menjadi
pengurus malah menjadi pengurus. Jangan
ada kecurangan dan ambisi terutama dalam pembentukan pengurus dalam
mubes dll. Jabatan dalam organisasi
merupakan amanah dari TUHAN, kita tidak boleh meminta dan tidak
boleh mencari jabatan, apalagi jika
kita mencari jabatan dengan menghalalkan
segala cara, bergosip dll.
- didalam
penggembalaan (rumah TUHAN).
- di
kantor, di sekolah, di jalan raya dan dimanapun juga. Itulah
kesucian yang tiada henti-hentinya siang dan malam.
Kalau
di gereja suci, tetapi di organisasi gereja (saat pemilihan
pengurus) tidak suci, itu berarti hanya sok suci. Di gereja suci,
tetapi di rumah tangga memukuli istri, itu juga sok suci. Kesucian
tahta surga itu tiada henti-hentinya, berarti dimanapun, kapanpun,
situasi apapun tetap hidup suci. Kita jangan gampang-gampang menilai
kesucian dari seorang hamba
TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Yesaya 4: 1 ini merupakan nubuat tentang ‘keadaan
akhir zaman’, dimana ‘tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’,
disini
ada 2 arti:
- Arti
yang negatif (secara jasmani).
Secara kependudukan, memang perbandingan antara perempuan dan
laki-laki nanti di dunia ini mencapai 7: 1. Misalnya:
sekarang didalam zangkoor saja banyak wanita atau prianya? di
gereja banyak wanita atau prianya? jawabannya banyak wanita, sampai
nanti di akhir zaman 7: 1.
Hati-hati wanita harus menjaga
kesucian! Minta ampun, wanita jangan memburu laki-laki => ‘kalau
tidak cepat, tidak dapat’ (apalagi
seorang pengerja perempuan yang memburu). Ingat, sistem berburu itu
seperti Esau yang akhirnya menangis. Kalau wanita memburu pria akan
masuk kesempurnaan dalam kenajisan (‘angka
7’). Demikian juga bagi pria, pria jangan
mengobral,
sebab nanti dapat
jatuh juga dalam kesempurnaan dalam kenajisan. Semoga kita dapat
mengerti.
Sekarang sms
sudah tidak
laku, sebab sudah ada Facebook. Dulu pada tahun ’80 an, bpk
pdt
In Juwono berkata => ‘nanti nikah itu akan dibuka blak-blakan,
nikah akan dipertontonkan’ Sekarang di Facebook ada
cinta-cintaan, terlebih lagi seorang hamba TUHAN dan ini dibaca
semua orang. Misalnya:
di Facebook ditulis ‘hatiku kecewa, serasa mati’ Itu merupakan
kesaksian yang negatif dan menjadi sandungan bagi orang lain. Orang
yang mau menjadi Kristen melihat hal ini dan
berkata ‘ini pelayan TUHAN, kalau
begitu menjadi Kristen ternyata percuma
saja’. Kalau ada orang bilang => ‘oom,
membuat
Facebook?’, saya jawab => ‘tidak, cukup internet secara umum
saja’. Hati-hati kita jangan sampai terperangkap. Saya
katakan kepada kaum muda di Malang dan
Surabaya => ‘gunakanlah Facebook nomor satu untuk menyebarkan
Firman, jangan digunakan untuk yang najis-najis dan yang tidak
baik’. Semoga kita dapat
mengerti.
- Arti
yang positif (secara rohani).
‘satu
laki-laki’ itu menunjuk Pribadi
YESUS. ‘tujuh wanita’
itu menunjuk tujuh sidang jemaat bangsa
kafir
(kita semuanya). Didalam Kitab Wahyu 2-3, itu tujuh sidang jemaat
dari Efesus sampai Laudekia (inilah tujuh sidang jemaat Bangsa
Kafir). Jadi ‘tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’
artinya:
- sidang
jemaat harus berpegang teguh kepada satu pengajaran yang benar.
Kita
jangan berselingkuh (berzinah).
- menghargai
korban Kristus. YESUS merupakan Pribadi
(Suami)
yang sudah berkorban untuk kita. Pribadi YESUS sebagai Kepala
itulah Pokok
anggur yang benar (pengajaran yang benar), Pribadi
YESUS juga berkorban segalanya untuk kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
pengajarannya semuanya sama, tetapi ada beda sedikit saja = ada dua
laki-laki yang sama persis (‘kembar’), tetapi yang satunya ada
tahi lalatnya dan yang satunya lagi tidak ada. Kalau ada dua
laki-laki, itu sudah berzinah. Pengajaran
yang benar itu apa?
- Tertulis
di Alkitab.
- Diwahyukan.
- Dibukakan
rahasianya, ayat menerangkan ayat.
Kita
harus mencocokannya. Semua pengajaran ada
didalam tabernakel:
- Mulai
dari pintu gerbang , itu pengajaran tentang iman.
- Medzbah
korban bakaran, pengajaran tentang bertobat.
- Kolam
basuhan, pengajaran tentang baptisan.
- Pintu
kemah, pengajaran tentang kepenuhan Roh Kudus.
- Sampai
dengan tabut perjanjian, kita menjadi Mempelai
TUHAN.
Kalau
berbeda sedikit, misalnya: pengajaran tentang iman. Didalam Roma 10:
17, iman itu timbul karena mendengarkan Firman.
Contohnya: Abraham tidak tahu negara
yang dituju, tetapi tetap berangkat kesana. Kalau sekarang diajarkan
iman karena melihat => ‘pegang mobil, nanti dapat mobil’
Itulah imannya Tomas (‘Tomas, kamu percaya
karena kamu melihat, berbahagialah orang yang percaya sekalipun
tidak melihat’). Ini berarti Tomas tidak
bahagia.
Iman karena melihat itu tidak sehat. Kalau melihat
orang yang sakit menjadi sembuh => ‘dahsyat YESUS’. Kalau
melihat orang yang sakit, malah mati => ‘dimana YESUS?’. Ada
pintu gerbang rumah yang bersebelahan tetapi sama persis, modelnya
sama, catnya sama, bentuknya sama, cuma gemboknya yang berbeda,
yang satu gemboknya kecil hitam, yang satunya lagi gemboknya kecil
putih. Kira-kira kalau saudara masuk kesana (pintu gerbang gembok
kecil hitam) dan saya masuk ke
pintu gerbang dengan
gembok kecil putih, bisa bertemu atau
tidak? tidak akan pernah bertemu. Kalau
berbeda, tidak akan pernah bertemu. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi ‘tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki’
itu penting. Kalau saudara bilang => ‘ini cuma beda sedikit
saja, oom’
(ada dua laki-laki) itu sudah berzinah. Demikian juga pengajaran
tentang penyembahan (medzbah dupa) => ‘cuma penyembahannya saja
yang berbeda’ itu sudah ada dua laki-laki (sudah berbeda). Kalau
mau menampilkan tahta surga, harus ada ketegasan hari-hari ini. Jadi
kesucian dan ketegasan itu satu.
Tanda kedua ini menunjuk
alat meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ini merupakan persekutuan dengan Anak
ALLAH
di
dalam
Firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus. Kalau kita bertekun
dalam kebaktian pendalaman alkitab
dan perjamuan suci, itu bagaikan ‘kita memegang Satu
Laki-laki
(YESUS)’. Tadi tanda pertama, pelayanan
tahta ‘ada tujuh obor’, ini ketekunan dalam kebaktian umum.
Disana ada obor = ada Roh Kudus. Tabernakel itu juga menunjuk
kerajaan surga. Semoga kita dapat
mengerti.
Mazmur
119: 9,
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Ay
9 => ‘mempertahankan
kelakuannya bersih?’
=> suci.
Didalam perjanjian lama =>
‘Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu’
=> inilah ayat menerangkan ayat. Firman yang bagaimana, yang
dapat
menjaga kesucian atau yang dapat
menyucikan? Ini diterangkan dalam Yohanes 15: 3.
Yohanes
15: 3,
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Ay 3 =>
‘firman
yang telah Kukatakan
kepadamu’
=> huruf ‘Kukatakan’
itulah yang YESUS katakan.
Firman yang
YESUS katakan atau Firman yang merupakan perkataan YESUS itu apa?
Firman yang dikatakan YESUS adalah
Firman
yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain = Firman pengajaran yang benar.
Ayat itu merupakan perkataan TUHAN, lalu diterangkan dengan ayat
yang merupakan perkataan TUHAN. Jadi seluruh Firman
adalah perkataan TUHAN. Itulah yang menyucikan! Kalau Firman
berasal dari perkataan manusia, seperti lawakan-lawakan dll, itu
tidak menyucikan. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi
kesucian dapat dijaga dengan Firman
yang merupakan perkataan YESUS (Firman pengajaran yang benar) yang
disajikan dengan perjamuan suci. Kaum muda, kita semuanya, hamba
TUHAN, gembala, kalau mau ‘memegang satu Laki-laki’
dan mau menjaga kesucian, tidak ada jalan lain, tekunlah dalam
kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Sebab disitu ada
jaminan penjagaan kesucian. Urusan
dari hamba TUHAN, pelayan TUHAN adalah
hidup suci.
Kalau
kita sudah disucikan, ada hasilnya
yaitu:
- Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang
laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama
kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Ay
1 => ‘Kami
akan menanggung’
=> ini berarti sudah ada dan tidak perlu
untuk
meminta-minta.
Bangsa kafir
itu selalu kuatir dan mencari apa yang dimakan, diminum, dipakai.
‘apa yang dimakan, apa yang diminum, apa
yang dipakai, itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah’,
itulah perkataan bangsa
kafir
di dalam
Matius 6. Disini bangsa
kafir
sudah tidak mencari lagi (‘kami akan
menanggung makanan dan pakaian kami sendiri’).
Hasil
pertama: ‘kami
akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri’ artinya
- Jika
hamba TUHAN, pelayan TUHAN hidup suci, maka urusan makan, minum,
pakaian, masa depan adalah urusannya TUHAN. Sebaliknya jemaat yang
melayani, urusan makan, minum, pakaian, masa depan adalah
urusannya TUHAN (bukan berasal dari gaji, toko dsb).
- Bangsa
kafir
disucikan dari tabiat bangsa
kafir
(kekafiran), sehingga tidak ada lagi kekuatiran dan bangsa
kafir
dapat
hidup dari iman. Inilah keledai yang ditunggangi oleh YESUS menuju
Yerusalem baru = bangsa
kafir
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan
pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna, Mempelai
Wanita
yang menuju Yerusalem Baru).
Waktu
ada keledai yang ditunggangi YESUS menuju Yerusalem, apa yang
terjadi? Pakaian bukan dicari lagi, bahkan
dilemparkan, ranting-ranting hijau (makan keledai) juga
dilemparkan. Sejak saya masih menjadi pengerja, waktu Bpk Pdt Pong
Dongalemba mengutus saya => ‘pak
Wi, melayani ke Kalimantan’ saya tidak pernah diberi uang,
padahal saya nol (tidak ada jemaat, tidak ada siapa-siapa, tidak
ada sponsor). Kalau mengadakan kebaktian persekutuan semacam ini,
kemudian saya
masih bertanya bagaimana dengan
tiketnya? nanti saya akan
menginap dimana? (bukan berarti saya
sombong) Kalau masih bertanya demikian ini berarti saya
belum hidup dari iman, lalu mau
membangunkan imannya siapa?
Panitia juga, baru mau
mengadakan kebaktian persekutuan sudah pusing? Kalau masih ada
kekuatiran sebaiknya tidak usah mengadakan. Biarpun kita hanya
memiliki sedikit, tetapi kalau ada iman, TUHAN sanggup mengadakan
yang tidak ada menjadi ada. Jadi harus ada iman. Kegerakan iman =
kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus. Kegerakan
iman itu, tidak meminta-minta.
- Hasil
kedua: dalam Yesaya 4: 1, ‘hanya
biarlah namamu dilekatkan
kepada
nama kami’
=
Nama
YESUS dilekatkan pada nama kita, artinya:
- Nama
YESUS memberikan kemenangan atas segala tantangan, rintangan.
- Nama
YESUS memberikan keindahan dan kebahagiaan.
- Nama
YESUS mengangkat kita menjadi Mempelai
Wanita-Nya.
Contohnya: istri saya namanya ‘Milka Osrawa Dongalemba’ karena
orang Poso asli. Setelah menikah dengan saya, namanya dikenal
sebagai ‘Nyonya Wijaya Hendra’. Jemaat saja baru tahu kalau
nama aslinya Milka. Semoga kita dapatmengerti.
- Wahyu
4: 9-11
9.
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan
hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu
dan yang hidup sampai selama-lamanya,
10.
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta
itu, sambil berkata:
11.
"Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan
hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan
oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Tanda
ketiga: puncak pelayanan Tahta
surga adalah mengucap
syukur dan menyembah TUHAN.
Dalam tabernakel ini menunjuk kepada
medzbah dupa emas =
ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan. Ini merupakan persekutuan
dengan ALLAH
Bapa didalam kasih-Nya. Kita harus tekuni ibadah doa
penyembahan!
Doa penyembahan apa artinya? Kalau dulu, dupa
dibakar sampai hancur, tetapi berbau harum. Sekarang,
doa penyembahan adalah:
- Dalam
Wahyu 4: 11 "Ya
TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat
dan kuasa”
=
kita
mengaku ‘Engkau layak TUHAN’, ini berarti kita mengaku:
- saya
tidak layak untuk melayani TUHAN, banyak kesalahan dan kekurangan,
sehingga TUHAN mengampuni kita dengan Darah-Nya.
Dosa itu bagaikan beban. Misalnya:
saya menggendong gula 1 karung, lalu berkotbah,
bagaimana kira-kira? mungkin masih
dapat berkotbah
tetapi jemaat semuanya
tidak
mengerti.
Itu
sebabnya
sebelum melayani, kita menyembah TUHAN terlebih
dahulu.
Kalau sudah diampuni, bebannya diturunkan dan kita dapat
melayani TUHAN. Kalau jemaat tidak mengerti Firman
jangan disalahkan, tetapi kita koreksi diri => ‘apakah masih
ada beban?’ Demikian juga kalau menyanyi dan bermain
musik (main drum, gitar) sambil menggendong gula, biar dia sudah
merasa pandai, tetapi orang yang mendengar tidak merasakan tahta
surga => ‘apa ini’?
ini sama dengan
yang
di alun-alun, sama dengan yang di bis
kota’.
- saya
tidak mampu melayani TUHAN, sehingga TUHAN memberikan karunia Roh
Kudus. Karunia Roh Kudus adalah
kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang lebih dari ijasah, pengalaman
dan lebih dari apapun.
- Tadi,
dupa dibakar sampai hancur dan menjadi asap yang berbau harum
artinya proses
perobekan daging (penyaliban daging), sehingga kita mengalami
pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS
(asap bisa naik ke Tahta
surga).
Kalau
manusia daging, sekalipun peloncat tinggi, pakai jet
atau pakai apapun, kalau melompat pasti jatuh lagi. Kalau manusia
asap, tidak akan jatuh, tetapi akan
terus naik sampai
ke surga. Sudah menjadi kenyataan bahwa YESUS sudah naik ke Tahta
surga, inilah yang kita contoh. Tadi ada empat makhluk yang sudah
berada di Tahta
(Wahyu 4), itu manusia darah daging seperti kita yang pernah hidup
di dunia, tetapi mereka melayani dengan pelayanan Tahta
surga (ada Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan atau
pembaharuan).
Empat
makhluk yang sudah berada di Tahta
surga:
- Kejadian
5: 22-24,
22.
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi,
setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak
lelaki dan perempuan.
23.
Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
24.
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi,
sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Makhluk
pertama: Henokh.
Apa keubahan dari
Henokh? Henokh hidup bergaul dengan
ALLAH
= Henokh menyembah dan melayani TUHAN.
Hidup bergaul dengan Allah yaitu
takut akan TUHAN, jujur.
Sekarang ini
saya ambil satu saja yaitu jujur.
Amsal
3: 32,
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan
orang jujur Ia bergaul erat.
Kita
menyembah TUHAN supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS, juga seperti Henokh
yaitu jujur. Karena
jujur, Henokh bisa terangkat ke surga.
- Ulangan
34: 5,
6,
5.
Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai
dengan firman TUHAN.
6.
Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di
tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai
hari ini.
Ay 6 =>
‘dan
tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini’
=> Musa dibangkitkan dan diangkat oleh TUHAN.
Makhluk
kedua: Musa.
Musa sudah mati, tetapi kuburannya tidak ada lagi. Musa
ini meninggal dulu, lalu dibangkitkan dan diangkat oleh TUHAN.
Kalau Henokh diangkat hidup-hidup oleh TUHAN.
Dalam
Yudas 1: 9, mayat Musa diperebutkan oleh setan.
Yudas
1: 9,
Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan
bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani
menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata:
"Kiranya TUHAN menghardik engkau!"
Hati-hati,
hamba TUHAN itu ‘jangankan waktu hidupnya, bahkan sampai matinya
pun diperebutkan oleh setan’. Jadi hamba TUHAN harus benar dan
sungguh-sungguh => ‘kalau matinya saja diperebutkan, apalagi
saat hidupnya?’ hamba TUHAN ini bagaikan ditarik-tarik.
Kalau
kami jauh dari anak saya, kalau ada sesuatu mengenai Firman,
saya telepon anak saya => ‘hati-hati ya, jaga ya’. Kalau ada
jemaat membawa jimat-jimat => ‘oom,
tolong bakar’ Saya panggil anak-anak => ‘panggil pastori dan
doa semuanya’ Jangan main-main, sebab kita diperebutkan oleh
setan. Oleh sebab itu saat melayani orang yang meninggal harus
dengan sungguh-sungguh (caranya yang sungguh-sungguh) => ‘YESUS
mati, setelah itu diapakan? dikuburkan’. Jadi kalau ada yang
meninggal, tubuhnya juga dikuburkan seperti YESUS, jangan yang
aneh-aneh.
Ulangan
34: 5 ‘Lalu
matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN’
artinya
hidup matinya Musa sesuai dengan Firman
= hidup dalam kebenaran. Kita berusaha lewat menyembah TUHAN agar
bisa menjadi seperti Musa (mengalami keubahan) yaitu hidup
dalam kebenaran.
- 2
Raja-Raja 2: 11,
Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba
datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya,
lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ay
11 => ‘kereta
berapi dengan kuda berapi’
=> penuh dengan Roh Kudus.
Makhluk
ketiga: Elia.
Elia ini setia berkobar-kobar. Mari kita menyembah TUHAN supaya
dapat
setia dan berkobar-kobar
seperti Elia.
- Makhluk
keempat: TUHAN
YESUS. YESUS taat
dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Kita
taat sampai daging tak besuara lagi.
Kalau
sekarang hamba TUHAN, pelayan TUHAN melayani TUHAN dengan pelayanan
Tahta
surga = ada dorongan Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan dan
keubahan seperti Henokh, Musa, Elia, TUHAN YESUS, maka jika TUHAN
YESUS datang kembali ke dua kali giliran kita
yang kelima akan naik terangkat ke surga bersama dengan Dia.
Kita
melayani TUHAN, jangan asal melayani (jangan sembarangan) =>
‘Yang penting melayani, supaya bertobat’ Jika demikian ini
menghina. Misalnya: ada orang yang ijasahnya pas-pasan dan menjadi
pencuri lalu melamar di kementerian
agama
=> ‘bu,
saya ini pencuri, saya mau melamar pekerjaan disini’, ibunya
akan bilang => ‘Enyahlah, engkau’ Ini terjadi kalau di dunia,
apalagi untuk surga! Biarlah kita melayani sesuai dengan Tahta
surga, supaya pelayanan kita tidak sia-sia dan kita dapat
terangkat ke surge.
Sebelum
terangkat harus memiliki sayap, seperti empat makhluk yang memiliki
sayap. berapa sayapnya empat makhluk itu? masing-masing punya sayap
enam
?
Wahyu 4: 8,
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya
dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus,
kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
yang akan datang."
Kalau
sudah memiliki sayap baru dapat
naik ke surga, kalau tidak memiliki sayap
tidak dapat naik ke surga. Jika kita
melayani dengan pelayanan Tahta surga (ada
dorongan Roh Kudus, ada kesucian, ada penyembahan dan keubahan
hidup), maka TUHAN juga akan mengaruniakan
enam sayap kepada kita (seperti empat makhluk yang memiliki enam
sayap). Sayap ini akan terus bertumbuh, sampai dengan kedatangan
TUHAN YESUS yang kedua kali kita akan terangkat persis sama dengan
empat makhluk.
Sayap-sayap
apa saja yang dikaruniakan oleh TUHAN?
- Lukas
13: 34,
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari
dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan
anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Ay
34 => ‘tetapi
kamu tidak mau’
=> ini yang bahaya, banyak yang tidak mau diberikan sayap.
Sayap
pertama: dua
sayap induk ayam.
Kalau ada anak ayam yang baru
menetas, tidak akan bisa makan sekalipun diberikan jagung yang
banyak, harus induknya dahulu yang memberikan makan secara
langsung.
Kegunaan sayap induk ayam
adalah:
- untuk
memelihara kehidupan-kehidupan (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) yang
kecil dan tidak berdaya. Kita mungkin tidak
berdaya => ‘saya di desa dan jemaatnya sedikit sekali atau
anak saya 15 dan jemaat cuma 2 orang, bagaimana mau hidup?’ kalau
ada sayap induk ayam, kita akan bisa hidup. Hamba TUHAN tidak
tergantung kepada jemaat, tetapi kepada sayap induk ayam. Sayap itu
bagaikan kedua tangan kasih karunia TUHAN yang memeluk kita.
- untuk
melindungi kita dari segala celaka, mara bahaya, bencana dll.
Sekarang bencana alam itu terjadi dengan tiba-tiba, siapa yang
tahu? => ‘dulu daerah itu tidak pernah banjir, lalu terjadi
banjir’. Kita jangan belajar, kapan terjadi bencana alamnya,
nanti kita akan terus lari.
Bencana pasti ada, mau dimanapun pasti ada. Yang penting kita
memiliki sayap induk ayam.
- untuk
menghangatkan kita = membahagiakan
kehidupan kita.
TUHAN
bilang kepada Yerusalem => ‘berkali-kali,
Aku mengumpulkan engkau dibawah naungan sayap induk ayam, tetapi
kamu tidak mau’ Dimana kita dapat
menerima sayap induk ayam? didalam kebaktian persekutuan yang benar.
Kalau ada Induknya
atau ada Pokoknya
yaitu pengajaran yang benar, maka disitulah ada sayap induk ayam.
Seringkali kita sombong, ada pengajaran yang benar (induk yang
benar), tetapi kita tidak mau. Ini seperti Yerusalem ‘tetapi
kamu tidak mau’ Mengapa
‘tidak mau’ ikut dalam fellowship yang benar?
- sebab
ada penyakit merasa:
- cuma
merasa dipakai, padahal sebenarnya tidak dipakai oleh TUHAN =>
‘aku bernubuat, aku mengusir setan, aku
mengadakan mujizat’, tetapi TUHAN bilang
=> ‘enyahlah engkau’.
- merasa
diberkati => ‘aku kaya, aku tidak
kekurangan apa-apa, aku tidak butuh apa-apa,
tetapi sebenarnya => ‘kamu miskin,
telanjang’.
- sebab
ada kepentingan (keinginan, kebutuhan) daging didalamnya.
Ada anak ayam diperhadapkan dengan pilihan antara induk ayam (satu)
dengan jagung yang banyak, kalau kita menjadi anak ayam yang tidak
berdaya mau memilih yang mana? Seringkali kita malah memilih
jagung, akhirnya kita mati sebab ditinggalkan oleh induk dan kita
tidak dapat
makan sendiri. Jika kita memilih induk, pasti ada jagung
selama-lamanya. Kita harus memilih pengajaran yang benar, biarpun
belum memiliki apa-apa, tetapi jemaat sudah banyak, sebab TUHAN lah
yang mengirimkan jiwa-jiwa. Yang penting ada TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
- Mazmur
55: 7-9,
7.
Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan
terbang dan mencari tempat yang tenang,
8.
bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
9.
Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan
badai."
Sayap
kedua: dua
sayap merpati,
untuk menerbangkan kita melintasi
badai dan gelombang di lautan dunia, sehingga kita merasa teduh,
damai sejahtera, semua enak dan ringan dan TUHAN menyelesaikan semua
masalah yang mustahil. Tidak ada seorangpun (termasuk juga profesor)
yang dapat
menghentikan angin dan gelombang, hanya Tangan
TUHAN yang bagaikan sayap merpati yang dapat
menghentikan angin dan gelombang.
Empat makhluk sudah berada
di Tahta
surga, tinggal menunggu kita semuanya. Sekarang tumbuhkanlah sayap!
Mungkin belum maksimal, tetapi harus terus tumbuh. Sayap semakin
bertumbuh,
kita bertambah
naik, dunia terlihat
bertambah kecil, sehingga pusat perhatian
kita hanya kepada TUHAN (tidak kepada dunia lagi). Semoga kita dapat
mengerti.
- Wahyu
12: 14,
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang
besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Ay
14 => ‘Kepada
perempuan itu’
=> gereja TUHAN yang sempurna (Mempelai
wanita).
‘selama
satu masa dan dua masa dan setengah masa’
=> tiga setengah tahun.
Sayap
ketiga: dua
sayap burung nasar,
untuk menyingkirkan kita kepadang
gurun jauh dari mata antikrist
selama tiga setengah
tahun, kita dilindungi dan dipelihara oleh TUHAN secara langsung
lewat Firman
pengajaran dan perjamuan suci (makanan burung nasar).
Nanti
semuanya akan menjadi
fulltimer, mau bekerja apa di padang gurun? Menabur dan menuai tidak
akan bisa di padang gurun
itu. Dulu bangsa
Israel selama empat puluh
tahun di padang gurun tidak bekerja, hanya beribadah kepada TUHAN
saja. Kita nanti hanya hidup dari Firman
pengajaran dan perjamuan suci. Kebaktian pendalaman alkitab
itu waktunya lama? karena ini belajar menyingkir ke padang gurun.
Nanti selama tiga setengah
tahun kita akan
terus beribadah;
sekarang kebaktian baru dua
setengah jam,
kita sudah mau keluar. Kalau kita tidak
kuat dan keluar, maka nanti
kita akan di
tangkap oleh antikrist.
Semestinya untuk latihan menyingkir selama tiga
setengah tahun, kita beribadah selama
tiga setengah jam, sekarang kita masih
kurang. Tiga setengah
tahun dibanding dengan tiga
setenagh jam, ini berapa persen?
Satu hari
sama dengan
dua puluh
jam, satu
tahun sama dengan
tiga ratus enam puluh
hari di kali
dua puluh empat
jam, berapa kalau
tiga tahun?
Kalau hanya
tiga setengah
jam, mungkin
tidak sampai satu
persen.
Sekarang yang bekerja,
nanti akan menjadi
fulltimer, tetapi sekarang yang sudah fulltimer mau bekerja lagi,
ini bagaimana? Misalnya: hamba TUHAN yang fulltimer, sambil lalu
istrinya bekerja menjahit lalu dapat uang dari tetangga-tetangga,
menanam sayur nanti dijual ke pasar, beternak ayam nanti telurnya
dijual. Ini namanya
bekerja sambilan, apa nanti mau ketinggalan? Seharusnya yang sudah
fulltimer, sudah merindu
untuk menjadi fulltimer di padang gurun. Ada hamba TUHAN fulltimer
bertanya kepada saya => ‘oom,
apakah
saya boleh
beternak?’ Saya jawab => ‘boleh, asalkan jangan dijual’
Kalau lebih, berikan kepada tetangga. Ada pendeta
juga yang bertanya => ‘boleh berkebun oom?’
Saya jawab => ‘boleh kalau ada waktu, asalkan jangan
terganggu’. Kalau nanti sawinya banyak, bagi-bagi berkat itu
kepada sidang jemaat.
Nanti
setelah pulang dari sini, aku berhenti bekerja saja dan menjadi
fulltimer, jangan! Sebab itu terserah kepada TUHAN kalau menjadi
fulltimer. Sekarang yang masih bekerja, punya toko dll, jangan
sampai terikat (sedikit demi sedikit terlepas dan lebih dahulukan
TUHAN), itulah namanya sudah mengarah ke fulltimer
dan jika
YESUS datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi
sempurna, sama mulia dengan Dia dan dengan dua sayap burung nasar
kita akan diangkat ke Tahta
surga (tempatnya empat makhluk berada dan kita juga akan disitu).
Sekarang kita membaca alkitab
tentang
‘
empat
makhuk yang berada di surga’ , nanti kita juga akan disana. Ini
bukanlah dongeng, tetapi ini nubuat yang belum terjadi dan pasti
terjadi. Semoga kita dapat mengerti.
Enam
sayap yang yang dikaruniakan oleh TUHAN jangan dibandingkan dengan
uang, deposito, toko, ini lebih dari semuanya. Tetapi sayang,
menjelang kedatangan TUHAN yang ke dua kali banyak sayap yang
terkulai. Sebab itu kita harus berhati-hati!
Yesaya
40: 29-31,
29.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tiada berdaya.
30.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung,
31.
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan
baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Ay
29 => ‘
kepada yang lelah’,
‘kepada yang tiada berdaya’
=> inilah sayap yang terkulai.
Ay
30 => ‘
Orang-orang muda
menjadi lelah dan lesu’
=> orang muda itu gambaran kekuatan, kalau orang yang kuat menjadi
lemah, apalagi yang tidak kuat? sudah pingsan semuanya.
Sayap
yang terkulai adalah:
- letih
lesu,
- beban
berat,
- tidak
semangat lagi dalam melayani TUHAN,
- tersandung
dsb. Mungkin karena penyakit, kita tidak dapat
melayani, mari kita menjadi kuat!
Sekarang
ini atau saat ini ada makanan burung nasar (bangkai). YESUS
rela mati disalibkan diantara penjahat
sampai menjadi bangkai
= menjadi makanan bagi kita semuanya dan memberi kekuatan yang baru.
Yang sudah loyo dsb, kita harus bangkit kembali dengan
makan
perjamuan suci, sehingga kita mendapatkan kekuatan baru untuk
melayani TUHAN dengan enam sayap, sampai nanti kita terangkat di
awan-awan yang permai.
TUHAN
memberkati kita. 1