Kita
kembali didalam tema Markus 13: 29b
Markus
13: 29,
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa
waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
‘
waktunya
sudah dekat, sudah
di ambang pintu’
artinya
waktu kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
raja
dan Mempelai Pria Surga (Kepala/Suami)
di awan-awan yang permai sudah tidak lama lagi/sudah singkat untuk
mengangkat sidang jemaat yang sempurna (Tubuh
Kristus yang sempurna/Mempelai
Wanita)
untuk bertemu dengan Dia dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba
(Wahyu 19: 9). Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam
waktu yang sudah dekat ini kita harus mempersiapkan diri. Maafkan,
yang sudah pernah menikah maupun yang sudah pernah melihat
pernikahan, persiapan dalam pernikahan merupakan sesuatu yang berat.
Perjamuan kawin Anak
Domba
adalah nikah yang
rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Wahyu
19: 9,
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi
kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
Alkitab
dibuka dengan kitab Kejadian yang memuat nikah jasmani antara Adam
dan Hawa yang sudah hancur sampai hari ini. Sampai dengan hari ini,
sudah banyak korban nikah yang hancur. Korban perang dunia I-II dapat
dihitung, tetapi korban kehancuran nikah tidak dapat
dihitung. Mulai istana raja sampai kolong jembatan terjadi kehancuran
nikah.
Tetapi,
bersyukur, alkitab
ditutup dengan perjamuan kawin Anak Domba. Biarlah kita menjaga
nikah-nikah kita dalam kebenaran, kesucian dan kesatuan sampai
mencapai nikah sempurna. Itulah pengikutan kita kepada TUHAN. Semoga
nikah yang sudah hancur dapat
diperbaiki sampai mencapai nikah yang rohani.
Setelah
itu (Wahyu 20), kita masuk dalam kerajaan
seribu tahun damai =
firdaus
yang akan datang. Sebenarnya manusia memang diciptakan dan diletakkan
di firdaus,
bukan di dunia ini. Dunia ini sebagai tempat pembuangan orang yang
berdosa. Nanti kita akan kembali ke Firdaus. Sesudah itu (Wahyu
21-22), kita masuk Yerusalem Baru (‘
langit
baru, bumi baru’) =
kerajaan surga
selama-lamanya.
TUHAN
YESUS segera datang kembali ke dua kali, sebab itu,
kita
sebagai sidang jemaat harus mempersiapkan diri dalam waktu yang sudah
dekat ini agar
dapat
menyambut kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja
segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan permai, supaya kita dapat
bersama dengan Dia selama-lamanya.
Apa
yang harus dipersiapkan pada waktu yang sangat singkat ini?
Kita harus banyak
membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat, menjaga perasaan hati
supaya tidak ada ketakutan dan kekuatiran, ini semua sudah
diterangkan dalam ibadah sebelumnya.
Sekarang ini kita
belajar satu lagi tentang, apa yang harus dipersiapkan dalam waktu
yang singkat ini.
1
Korintus 7: 29-34,
29.
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat!
Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri
harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
30.
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan
orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka
beli;
31.
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti
yang kita kenal sekarang akan berlalu.
32.
Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak
beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara TUHAN, bagaimana TUHAN
berkenan kepadanya.
33.
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi,
bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
34.
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak
bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara
TUHAN, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang
bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia
dapat menyenangkan suaminya.
Ay
29 ?‘
orang-orang yang
beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri’
=> ini bukan berarti diceraikan, diabaikan dan sebagainya, tetapi
tidak terikat.
Ay
32 => Yang dipersiapkan adalah
kita
tidak boleh ada kekuatiran lagi
(ini sudah dipelajari dalam ibadah tadi pagi).
Supaya
tidak kuatir kita belajar pada:
- Burung
di udara yang tidak dapat
menabur menuai tetapi dipelihara oleh Bapa, masa hamba TUHAN kuatir
sampai hidupnya
menjadi tidak benar.
- Bunga
bakung di ladang yang tidak
dapat
menenun memintal tetapi pakaiannya lebih indah daripada pakaian
Salomo dalam kemegahannya. Kita harus menenun dan memintal yang
rohani.
- Rumput
kering
di
ladang.
Ini
semua merupakan penggembalaan (kita semua harus tergembala). Tidak
ada kekuatiran kalau kita hidup didalam sistem penggembalaan. Kita
yang duduk, TUHAN lah yang bekerja, itulah didalam sistem
penggembalaan. Coba kalau kita mempunyai kambing lalu diletakkan di
kandang dan dikunci, mana bisa dia makan? Kalau sampai tidak
dapat makan, ini salah
yang meletakkan di kandang, sebab itu gembala harus bertanggung
jawab.
Begitu
juga kalau kita berada didalam kandang penggembalaan (duduk dan tidak
jalan kesana kemari), maka TUHAN sebagai Gembala Agung yang akan
bertanggung jawab.
Kita
tinggal pilih: kita yang
jalan, TUHAN yang duduk atau kita yang duduk, TUHAN yang bekerja?
Sekarang
ini, kita lanjutkan
dalam ayat 33-34,
Yang
harus kita persiapkan
dalam waktu yang sudah dekat adalah
perhatian kita harus dipersiapkan:
- Kita
harus memusatkan perhatian kepada perkara TUHAN.
- Kita
tidak boleh terikat oleh perkara-perkara dunia.
Misalnya:
- seorang
gadis (tidak bersuami), perjaka (tidak beristri), termasuk seorang
duda atau janda, memiliki kesempatan besar untuk memusatkan
perhatian kepada perkara TUHAN (sebab tidak diganggu suami, istri).
Yang masih gadis atau perjaka jangan tergesa-gesa untuk menikah
sebab ada kesempatan besar untuk memusatkan perhatian kepada TUHAN.
- Demikian
juga yang sudah bersuami atau beristri, harus berjuang ekstra keras
untuk bisa memusatkan perhatiannya kepada TUHAN (tidak boleh terikat
satu dengan yang lainnya). Semoga kita dapat
mengerti
Apa
yang harus diperhatikan supaya kita
dapat
memusatkan perhatian soal perkara TUHAN?
Salah satunya adalah didalam Mazmur 107: 43
.
Mazmur
107: 43,
Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini,
dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.
Memusatkan
perhatian pada perkara TUHAN artinya
memusatkan perhatian pada kemurahan TUHAN. TUHAN memberi
kemurahan-Nya kepada kita. Banyak kali, orang Kristen selalu ingat
kemurahan TUHAN.
Misalnya:
- Kalau
ada apa-apa, kita berkata => ‘ini semua kemurahan TUHAN’.
- Ada
juga nyanyian tentang => ‘kemurahan Mu lebih dari hidup’,
tetapi seringkali ini belum menjadi praktik (masih berupa teori
saja).
Firman
penginjilan (kabar
baik/susu) ini membawa orang-orang yang berdosa kepada TUHAN. Setelah
itu kita mau kemana? kalau kita bertahun-tahun
terus minum
susu, maka
pertumbuhan
kita menjadi abnormal.
Jadi Firman penginjilan harus ditingkatkan kepada
Firman
pengajaran (Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua/Kabar
Mempelai/Firman
nubuat).
Firman pengajaran
merupakan Firman yang praktis artinya
Firman
yang dapat
langsung dipraktikkan.
Praktik
sehari-hari memusatkan perhatian kepada kemurahan TUHAN:
- Roma
2: 4,
5,
4.
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya
dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud
kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
5.
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan
hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Ay
4 => ‘menganggap
sepi’
=> kalau menganggap sepi ini berarti tidak memusatkan perhatian
kepada kemurahan TUHAN.
‘kekayaan
kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya?’
=> kalau ada kemurahan, maka ada kesabaran dan kelapangan
hati-Nya.
Praktik
yang pertama adalah bertobat.
Kalau kita tidak menyanyi tentang ‘kemurahan Mu’, tetapi kita
sudah bertobat, itulah praktik memusatkan perhatian pada kemurahan
TUHAN. Kemurahan TUHAN itu seharga Korban
Kristus, sebab itu kita harus bertobat.
Bertobat
adalah
berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN = mati terhadap dosa.
Berbuat dosa itu seperti berjalan ke arah neraka, kalau bertobat
berarti stop berjalan ke neraka dan kembali kepada TUHAN (kembali ke
jalan surga).
Kalau ada perintah TUHAN tentang ‘bertobat’
(kemurahan TUHAN membawa kita kepada pertobatan), maka TUHAN sudah
menyediakan sarana bagi kita supaya kita bisa bertobat. Dalam Roma
2: 4,
TUHAN
menyediakan tiga
sarana untuk bertobat:
- Sarana
kemurahan TUHAN:
TUHAN memberikan kita tubuh jasmani (tubuh darah daging), sehingga
kita dapat
mengalami penebusan dosa, sebab YESUS mati di kayu salib dalam
keadaaan Tubuh
Jasmani
untuk menebus dosa kita. Karena YESUS mati dalam Tubuh
Darah
Daging,
maka kita yang punya tubuh darah daging juga dapat
ditebus oleh Darah
YESUS.
Kalau sekarang
ini kita masih mempunyai tubuh darah daging, berarti kita semuanya
dapat
bertobat. Jadi
tidak ada alasan untuk tidak dapat
bertobat,
sekalipun dosa-dosanya besar dsb.
Manusia
terdiri dari tubuh (darah daging), jiwa dan roh (paling lengkap),
sehingga manusia dapat
dan harus bertobat, sebab rohnya harus kembali kepada
TUHAN.
Binatang
hanya punya tubuh dan jiwa, tidak punya roh yang kembali pada
TUHAN. Jadi, binatang sebenarnya bisa bertobat karena punya tubuh
darah daging, tetapi tidak perlu bertobat, karena tidak punya roh
yang kembali pada TUHAN.
Malaikat
hanya punya roh, tidak punya tubuh dan jiwa, sehingga tidak dapat
bertobat (tidak dapat
ditebus). Begitu malaikat jatuh dalam dosa (Lucifer), dia langsung
menjadi setan. Semoga kita dapat
mengerti.
- Sarana
kesabaran TUHAN:
- TUHAN
belum datang kembali kedua kali untuk menghukum dunia ini.
- Kita
masih diberi panjang umur oleh TUHAN (kita belum meninggal dunia),
sehingga masih ada kesempatan bagi kita untuk bertobat. Kalau kita
sudah meninggal dunia, tidak ada kesempatan bagi kita untuk
bertobat.
2
Petrus 3: 9,
TUHAN tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Ay
9 => ‘TUHAN
tidak lalai menepati janji-Nya’
=> kalau
YESUS belum datang ke dua kali, jangan diejek dan jangan
menganggap TUHAN lalai.
TUHAN belum datang ke dua kali dan kita
diberi panjang umur, maksudnya
adalah
supaya kita dapat
bertobat (kita diberi waktu bertobat). Jadi, kalau TUHAN memberi
kita panjang umur sampai sekarang, bukan untuk mencari gelar, uang
dan sebagainya, tetapi
tujuan utama hidup kita adalah bertobat.
Biar kita berhasil dan hebat, tetapi kalau belum bertobat, kita
belum sampai pada
tujuan
hidup. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini (termasuk
dalam ibadah pelayanan dan sebagainya) mungkin diberi predikat
berhasil dan hebat, tetapi tanpa bertobat semuanya hanyalah
sia-sia belaka bahkan menuju kebinasaan. Misalnya:
ada pelari Maraton 42, 9 Km yang
selalu juara
satu dan hebat, tetapi tidak sampai tujuannya ( tidak mencapai
garis finish), ini percuma saja dan tidak ada gunanya saja. Semoga
kita dapat
mengerti.
- Sarana
kelapangan hati TUHAN:
keluasan hati TUHAN, ini
artinya
TUHAN selalu mengampuni dan melupakan semua jenis dosa, berapa
lamapun dosa yang sudah kita perbuat, katakan, pikirkan. Asalkan
kita mau mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Kalau manusia seringkali terbatas untuk mengampuni dosa orang lain
(hati manusia sempit). Misalnya
suami istri:
pak
maafkan, uangnya sudah
saya
habiskan, lalu suaminya berkata => Ya, sudah bu tidak apa-apa.
Tetapi
kalau istri berkata ? pak
maafkan
saya
sebab saya sudah
berselingkuh, suaminya berkata => kalau ini bagaimana
ya?
Inilah terbatas.
Tiga
sarana
pertobatan ini ada di
dalam
kayu salib (salib Kristus). Sekarang
ini,
gunakan kesempatan untuk bertobat.
Wahyu
21: 8,
Tetapi (1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah
berhala
dan
(8)semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Permulaan
bertobat yaitu
dimulai dengan membuang delapan
dosa yang membawa kita tenggelam dalam lautan api dan belerang
(neraka selama-lamanya):
- penakut
artinya:
- Takut
untuk memberitakan kebenaran yang sesungguhnya. Misalnya:
seumpama Firmannya tentang kawin cerai, lalu disitu ada orang yang
menjadi tulang punggung gereja tetapi melakukan kawin cerai.
Akhirnya takut memberitakan Firman tentang kawin cerai. Kita harus
meneladani Nuh sebagai pemberita kebenaran.
- Takut
pada sesuatu di dunia sampai tidak takut kepada TUHAN (melawan
TUHAN). Misalnya:
karena takut dipecat, akhirnya menuruti perintah atasannya untuk
melakukan
korupsi.
Kalau sudah bertobat, penakut diubahkan menjadi takut akan TUHAN.
- tidak
percaya:
bimbang,
- keji:
jahat,
- pembunuh:
kebencian,
- orang-orang
sundal:
- dosa
makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya,
penyimpangan seks, nikah yang salah. Itu semuanya harus dibuang
dan bertobat.
- tukang-tukang
sihir:
dukun-dukun, ramalan-ramalan ini sudah tidak boleh ada lagi,
- penyembah
berhala:
jimat-jimat dan sebagainya,
- pendusta:
penutup dosa yang paling dekat dengan api.
Kalau
kita membuang kedelapan
dosa, ini bagaikan 8 orang masuk bahtera Nuh dan selamat. Inilah
pertobatan yang sungguh-sungguh, yaitu sampai tidak ada dusta.Selama
masih ada dusta sekalipun sudah
menjadi
hamba TUHAN selama berpuluh-puluh tahun, jangankan sempurna menjadi
Mempelai,
bertobatpun juga masih belum.
Yeremia
9:
5,
Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar;
mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka
melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Ay
5 => ‘malas
untuk bertobat’
=> tidak
mau bertobat.
Dalam
Yeremia 9: 5 tanda bertobat adalah
tidak ada dusta. Orang berdusta (selama masih berdusta) = malas
bertobat = tidak mau bertobat karena keras hati. Inilah yang
menimbun murka Allah atas dirinya (Roma 2: 5).
Perhatikan! Kalau
terus tidak mau bertobat (tetap berdusta), sekalipun Firman
sudah disampaikan (diberi nasehat), di satu titik, ia tidak akan
dapat
bertobat lagi dan menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan
dalam lautan api belerang. Sebaliknya, jika kita terus bertobat
(dosa A, B, C stop sampai dosa Z stop), satu waktu, kita tidak bisa
berbuat dosa seperti YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
Jangan salahkan TUHAN kalau kita tidak mau
bertobat, sebab TUHAN sudah memberikan sarana untuk bertobat. Kita
tinggal, mau bertobat atau tidak mau bertobat = kita keras atau
melembut! Semoga kita dapat
mengerti.
- Titus
3: 4,
5,
4.
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya
kepada manusia,
5.
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan
baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus,
Ay
4 => ‘karena
rahmat-Nya’
=> kemurahan-Nya.
'pemandian
kelahiran kembali'
=> baptisan air.
Praktik yang kedua adalah kita
masuk/mengalami pemandian kelahiran kembali oleh air dan Roh
= pembaharuan oleh air dan Roh = baptisan air dan Roh
Kudus.
Yohanes
3: 3-5,
3.
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah."
4.
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang
dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam
rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
5.
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Ay
3 => ‘jika
seorang tidak dilahirkan kembali’
=> tidak mengalami pemandian kelahiran kembali.
‘ia
tidak dapat melihat Kerajaan Allah’
=> jangankan masuk kerajaan ALLAH,
melihat kerajaan ALLAH
saja ia
tidak
bisa.
Ay
4 => Nikodemus ahli agama (guru agama), tetapi tidak mengerti
tentang kelahiran baru.
Disini jelas (maafkan para ibu), jika
kita hanya dilahirkan oleh ibu kita (sekalipun ibu kita hebat,
gelarnya tinggi, kedudukannya tinggi, kaya dsb), maka kita hanya
menjadi manusia darah daging yang tidak dapat
melihat surga,
apalagi untuk masuk kerajaan surga.
Melihat
surga
artinya
bisa mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani.
Misalnya:
kita lebih mengutamakan beribadah dulu daripada bekerja. Kalau
manusia darah daging, tidak dapat
meninggalkan sesuatu untuk perkara rohani. Jadi
manusia darah daging tidak dapat
melihat surga artinya
tidak
bisa mengutamakan perkara rohani, bahkan mengabaikan perkara rohani
untuk mencari perkara-perkara dunia, sehingga benar-benar
binasa.
Oleh sebab itu, kita harus dilahirkan
kembali oleh TUHAN lewat air dan Roh (baptisan air dan baptisan Roh
Kudus), supaya kita memiliki hidup baru (hidup surgawi).
Inilah kehidupan yang bisa melihat surga.
Sikap hidup kita mulai berubah dan mengutamakan perkara rohani lebih
dari yang jasmani sampai nanti benar-benar masuk kerajaan surga
yang kekal. Seperti ibadah persekutuan kita sekarang
ini, kita sudah melihat kerajaan surga
dan kita bahagia. Semoga kita dapat
mengerti.
Tadi
dalam Yohanes 3: 4, Nikodemus tidak mengerti dan terus memikirkan
yang jasmani padahal ia seorang guru agama, tetapi ia tidak mengerti
tentang baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Apa maksudnya ini?
Jadi, baptisan air dan Roh Kudus tidak dapat
diterima dengan kepandaian manusia, tetapi hanya
dapat
diterima oleh iman. Sekalipun kita bodoh, tetapi kalau punya iman,
kita bisa menerima surga.
Iman
lebih tinggi dari pengetahuan/logika/kepandaian.
Kalau iman dapat
menerima baptisan air dan Roh Kudus, maka kepandaian juga dapat
menerima baptisan air dan Roh Kudus.
Seringkali, kalau kita
memakai kepandaian, kita justru tidak masuk surga,
karena kepandaian menutupi iman. Kalau iman ditambah kepandaian, itu
sesuatu yang luar biasa. Yang tidak pandai jangan pesimis, sekalipun
tidak pandai, tetapi memiliki iman itu juga luar biasa. Jadi, yang
menentukan bukanlah pandai atau tidak pandainya, S1 nya atau tanpa
S, melainkan yang menentukan adalah imannya. Semoga kita dapat
mengerti.
Kerajaan
surga itu soal iman. Itu sebabnya, Firman
tidak dapat
didiskusikan. Firman ini hanya untuk diterima dengan iman. Jika kita
mengerti dan mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus, semua
itu hanya karena iman dan kemurahan TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam
Efesus 4 ini judulnya adalah ‘kesatuan
jemaat yang berbeda-beda’.
Semuanya bisa berbeda (suku, organisasi, model gereja, bahasanya
bisa berbeda-beda dan sebagainya), tetapi ada tujuh
hal yang tidak boleh berbeda, supaya kita menjadi satu kesatuan.
Berbeda-beda tetapi menjadi satu, sebab ada yang menyatukan.
Efesus
4: 4-6,
4.
(1)satu
tubuh, dan (2)satu
Roh, (3)sebagaimana
kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang
terkandung dalam panggilanmu,
5.
(4)satu
TUHAN, (5)satu
iman, (6)satu
baptisan,
6.
(7)satu
Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua
dan di dalam semua.
Tujuh
hal
yang tidak boleh berbeda
yaitu:
- satu
tubuh,
- satu
Roh,
- satu
pengharapan,
- satu
TUHAN,
- satu
iman,
- satu
baptisan,
- satu
ALLAH
dan Bapa.
Perbedaan
di dalam rumah TUHAN adalah karunia TUHAN. Boleh berbeda-beda,
tetapi harus ada tujuh
kesatuan dalam jemaat yang berbeda. Inilah yang akan menyatukan kita
menjadi satu Tubuh
Kristus yang sempurna. Salah
satunya adalah kesatuan baptisan.
Satu Tubuh
Kristus harus satu baptisan air. Seperti dulu, hanya satu
bahtera Nuh yang menyelamatkan, sebab kapal lain dibuat dengan
kepandaian manusia (sekalipun lebh canggih dsb), tetapi bahtera Nuh
dibuat menurut kehendak TUHAN (ukurannya persis sekian hasta menurut
kehendak TUHAN).
Kita
membahas tentang baptisan air dan baptisan Roh Kudus:
BAPTISAN
AIR.
Baptisan
yang benar bukan menurut gereja
A, B, C dst, tetapi
baptisan
air yang benar adalah
baptisan menurut kehendak TUHAN (Firman TUHAN) dan seperti YESUS
dibaptis, kita dibaptis, sebab YESUS adalah Kepala
dan kita tubuhNya. Kepala dengan tubuh harus satu baptisan.
Kita
berasal dari gereja
apa saja, alkitabnya
pasti sama, oleh sebab itu kita membaca alkitab
saja dan jangan menganut ajaran atau teori-teori lainnya. Semoga kita
dapat
mengerti.
Matius
3: 15,
16,
15.
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
16.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya,
Ay
15 => ‘
Dan Yohanespun
menuruti-Nya’ =>
Yohanes tahu diri. Waktu YESUS datang untuk dibaptiskan, dia berkata
=> ‘jangan TUHAN, TUHAN lebih tinggi dari saya’. Lalu YESUS
berkata => ‘baptisan ini bukan menurut kehendak-Ku,
tetapi menurut kehendak ALLAH’
Sebenarnya,
YESUS tidak berdosa, sehingga tidak perlu bertobat dan tidak perlu
dibaptis.
Mengapa YESUS
dibaptis?
- Untuk
menuruti kehendak Bapa.
- Supaya
menjadi teladan baptisan air yang benar (supaya kita tidak
bertengkar).
Ay
16 => ‘
langit
terbuka’ => ada
hidup baru (hidup surgawi). Baptisan
air menentukan surga
terbuka atau tidak (menentukan selamat atau tidak)! Baptisan air
bukanlah
sekedar
peraturan gereja dan sebagainya. Jangan main-main dalam baptisan air
dan hamba TUHAN yang melayani baptisan air juga jangan main-main.
Seperti Yohanes tidak main-main saat membaptiskan YESUS.
Waktu
YESUS keluar dari air,
bersamaan
dengan itu langit terbuka.
Ini juga diterangkan dalam Roma 6
(ayat diterangkan dengan
ayat itulah Firman pengajaran yang benar).
Roma
6: 2, 4
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru
Ay
2 =>
Syarat masuk
baptisan air yang benar yaitu
bertobat (‘
mati bagi
dosa’), terutama mati
terhadap delapan
dosa (supaya kita menjadi delapan
orang yang masuk dalam bahtera Nuh). Syarat baptisan air bukanlah
kaya, miskin, pandai, bodoh. Hamba TUHAN membaptis anak TUHAN, bukan
untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk menjadi anggota Tubuh
Kristus. Jika membaptiskan untuk menjadi anggota gereja itu egois.
Ay
4 =>
pelaksanaan
baptisan air yang benar yaitu
orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), harus dikuburkan
bersama YESUS dalam air di dalam nama Bapa, Anak Laki-laki
dan Roh Kudus, yaitu TUHAN YESUS Kristus. Setelah itu keluar dari air
(bangkit dari air) bersama YESUS,
lalu
langit terbuka (Matius
3: 16), sehingga mendapatkan hidup baru (hidup surgawi).
Kalau
dulu, Abraham disunat untuk mendapatkan nama ALLAH.
Jadi sunat itu sekarang menunjuk baptisan air. Pada jaman Nuh,
bahtera Nuh itu sekarang menunjuk pada
baptisan air.
1
Petrus 3: 20,
21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Kolose
2: 11,
12,
11.
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh
manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan
akan tubuh yang berdosa,
12.
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia
kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa
Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Ay
11 => ‘
penanggalan
akan tubuh yang berdosa’
=> bertobat.
'
disunat'
=> dikuburkan dalam baptisan air.
Karena
disunat, ABRAM diganti menjadi ABR
AHAM.
Ini mendapat nama ALLAH
(Jehuvah atau Yahwe diperjanjian lama). Sekarang, disunat sama dengan
dikuburkan bersama YESUS dalam air (dibaptis dalam air) dalam nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus (TUHAN YESUS Kristus). Ini mendapatkan nama
juga.
Semoga
kita mengerti.
Begitu
keluar dari air bersama YESUS, langit terbuka, maka kita mendapatkan
hidup baru itulah hidup surgawi = hidup dalam kebenaran. Kalau surga
dihitung dari besarnya kekayaan atau besarnya gedung gereja, berarti
kecil sekali surganya orang Kristen, sebab orang di luar YESUS jauh
lebih kaya dan gedungnya lebih besar lagi. Semoga kita dapat
mengerti.
Mau
kaya atau miskin, tidak ada masalah, YESUS juga miskin bahkan
kuburanpun tidak punya, tetapi YESUS adalah Manusia
Surgawi.
Jadi ukuran surga
adalah benar atau tidak (hidup dalam kebenaran).
Semua aspek kehidupan kita harus benar. Pribadi (KTP), berlalu lintas
(SIM, helm), di kantor benar (tidak korupsi), di Sekolah benar (tidak
menyontek), pelayanan benar, nikah benar dan dimana-mana kita harus
benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
kita hidup dalam kebenaran, maka langit akan terbuka ('
carilah
dulu kerajaan Surga dan kebenarannya').
Tidak benar sedikit saja, langit akan tertutup.
Contohnya:
TUHAN perintahkan Musa membuat tabernakel dengan ukuran yang sama
persis dengan kehendak TUHAN (tidak boleh berbeda sedikitpun). Kalau
sudah hidup benar, kita bisa menjadi
senjata
kebenaran.
Roma
6: 18, 13
18.
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
13.
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa
untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu
kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang
sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah
untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Ayat
18 => hamba kebenaran.
Setelah kita hidup benar, barulah kita
dapat
dipakai oleh TUHAN. Kalau masih belum benar (rusak), kita tidak akan
dapat
dipakai. Banyak pelayanan kita hanya seperti bayangan
(ilusi). Sepertinya
melayani dan seperti di awan-awan, padahal tidak bergerak karena
tidak benar. Maaf, saya juga dikoreksi, kalau saya ada kesalahan
tetapi tidak diperbaiki, lalu saya berkotbah,
mau kemana jemaat akan
dibawa?
Hidup
benar itu bagaikan peluru. Senjata kebenaran itu bagaikan senjata
(‘
pelor’).
Kalau pembicaranya hidup benar (senjata kebenaran), jemaat yang
datang dengan tidak benar tetapi ditembaki kebenaran, satu waktu
jemaat akan hidup benar juga. Kalau pembicaranya dalam fellowship
tidak benar (ajarannya, tahbisan, nikah, keuangan tidak benar),
jemaat yang datang hidup benar, ditembaki dengan yang tidak benar,
justru pulang menjadi tidak benar.
Panitia
dan pembicara bertanggung jawab dihadapan TUHAN, mau dibawa kemana
sidang jemaat? Kalau melayani TUHAN, dengan tujuan untuk bertobat ini
salah besar. Jadi hidup benar harus
bertobat
terlebih dahulu,
setelah itu melayani TUHAN (menjadi pemain musik dan sebagainya).
Kalau hidup kita tidak benar, tetapi kita melayani,
ini
berarti kita menipu.
Kalau kita menipu jemaat, maka menjadi hutang darah yang tidak dapat
dibayar sekalipun sampai masuk dalam neraka. Kalau neraka itu bayaran
hukuman dosa, itu masih enak. Setelah tiga
tahun di neraka, lalu diangkat lagi. Tetapi ini selama-lamanya di
neraka, ini berarti tidak dapat
dilunaskan (neraka tidak dapat
melunaskan hutang darah kita). Ini keras tetapi untuk kemuliaan
TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
Senjata
kebenaran =
imam-imam
dan raja-raja
adalah:
- seorang
yang benar dan suci,
- seorang
yang memangku jabatan pelayanan,
- seorang
yang beribadah
dan melayani TUHAN.
Sebenarnya,
iman dan raja hanya untuk orang Israel. Kalau bangsa
kafir
dapat
menjadi imam dan raja, itu adalah kemurahan TUHAN.
Keluaran
19: 6,
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah
semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Yang
layak untuk menjadi imam dan raja adalah orang Israel asli dan
keturunannya.
1
Petrus 2: 9,
10,
9.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10.
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah
menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang
telah beroleh belas kasihan.
Ay
9 ?‘
imamat yang
rajani’? imam dan
raja (senjata kebenaran).
Ay
10 => ‘
bukan umat
Allah’ => bangsa
kafir.
Secara
jalur keturunan, bangsa
kafir
tidak dapat
menjadi imam dan raja. Tetapi, TUHAN membuka lewat jalur kemurahan
(belas kasihan) seharga kurban Kristus di kayu salib. Jadi, harga
ibadah pelayanan bangsa kafir adalah seharga Darah
YESUS (Kurban
Kristus). Kalau bangsa Israel, harga ibadah pelayanan mereka seharga
hukuman TUHAN atas bangsa Mesir. Bangsa Mesir dihukum sebanyak
sepuluh kali, sehingga
bangsa Israel dapat
keluar dari Mesir dan beribadah kepada TUHAN. Itu
sebabnya
hargai
sungguh-sungguh jabatan dari TUHAN!
2
Korintus 4: 1,
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu
kami tidak tawar hati.
Kalau
jabatan pelayanan yang kita terima (sebagai gembala, pemain musik,
penerima tamu dsb) adalah kemurahan TUHAN yang seharga Darah
YESUS, kita
tidak akan
pernah tawar hati, tidak
akan pernah mundur sampai garis akhir. Mundur dengan alasan apapun,
itu sebenarnya ia sudah keluar dari kemurahan TUHAN. Semoga kita
dapat
mengerti.
Pertahankanlah
jabatan pelayanan sampai dengan garis akhir. Rasul Paulus untuk
mencapai garis akhir, dia sampai tidak menghiraukan nyawanya, apalagi
kalau cuma waktu, tenaga, umur, kesehatan dll. Dalam ibadah tadi pagi
kita sudah mendengar, karena Roh Kudus, sekali-pun
semakin tua, tetapi
kita semakin setia dan
berkobar-kobar.
Kisah
Para Rasul 20: 24,
Tetapi
aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat
mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh
TUHAN Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih
karunia Allah.
Garis
akhir adalah sampai
meninggal dunia atau sampai kedatangan TUHAN yang ke dua kali.
Hidup
benar ditambah senjata kebenaran
=
orang benar.
Inilah cita-cita hidup kita.
Tadi sudah dijelaskan,
tujuan hidup kita dalah bertobat. Cita-cita kita mungkin banyak,
tetapi cita-cita tertinggi adalah menjadi orang benar.
Mazmur
37: 25,
26,
25.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah
kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta
roti;
26.
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak
cucunya menjadi berkat.
Ay
25 => inilah pengakuan raja Daud.
Jadi orang benar itu
diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
Maaf, kita jangan berlomba-lomba mau mewariskan yang lain-lain buat
anak kita (gereja dll). Kebenaran inilah yang harus diwariskan kepada
anak cucu. Sebab dengan kebenaran, mereka akan diberkati TUHAN dan
menjadi berkat sampai hidup kekal.
Kalau
gereja yang diwariskan, nanti gereja
itu dapat dijual.
Tentunya mewariskan
gereja itu
tidaklah
mengapa,
kalau ini memang kehendak dari TUHAN. Kalau semuanya sudah tidak ada,
maka
anaknya lah yang
melanjutkan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
BAPTISAN
ROH KUDUS
Kisah
Para Rasul 2: 1-
4,
1.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
2.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3.
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya.
Pencurahan
Roh Kudus dimulai dari loteng Yerusalem sampai dengan hari ini.
Memang dulu, dalam perjanjan lama (hukum taurat),
ada minyak urapan yang kudus, yang terbuat dari minyak zaitun dan
rempah-rempah untuk mengurapi (minyak dituang di kepala) raja, nabi,
imam. Tetapi sekarang ini sudah digenapkan. Sejak di loteng Yerusalem
sampai dengan sekarang ini pencurahan Roh Kudus itu berasal dari
surga. Jadi YESUS mati, bangkit dan naik ke surga
untuk mencurahkan Roh Kudus ‘
lebih
baik Aku pergi, sebab jika Aku tidak pergi, Roh itu tidak akan
dicurahkan’ (Yohanes
16: 7). YESUS pergi = YESUS mati, bangkit dan naik ke surga.
Jadi
sekarang tidak lagi memakai minyak untuk mengurapi. Kalau memakai
minyak, daripada kita berpuasa dll, lebih baik kita ke Israel dan
membeli minyak urapan, tetapi sekarang bukan itu lagi. Minyak urapan
dari surga ini bisa diterima di
dalam kesucian.
Urapan
dengan kesucian satu level.
Semakin kita disucikan, kita semakin diurapi.
Urapan
dengan percikan darah juga satu level.
Semakin hebat percikkan
darah yang kita alami (ujian karena YESUS/sengsara daging karena
YESUS), semakin hebat urapan Roh Kudus yang kita terima. Jadi kalau
kita mau menerima minyak urapan, harus dalam kesucian dan dalam
percikkan
darah.
Kalau
kita belajar tentang loteng Yerusalem, Yerusalem itu berarti hati
damai sejahtera. Urapan Roh Kudus juga dikaitkan dengan hati damai.
Kalau suci, damai dan
ditambah dengan
percikkan
darah, maka disitu benar-benar ada Roh Kemuliaan (Roh Kudus)
dicurahkan. Dulu, imam
besar
Harun masuk ke ruangan maha suci satu tahun sekali membawa dupa dan
darah, lalu dipercikkan dan terjadi sinar kemuliaan (Shekinah Glory).
Ini ada didalam Keluaran 25 tentang tabernakel. Sekarang ini menunjuk
Roh Kemuliaan (Roh Kudus).
Di
loteng Yerusalem, Roh Kudus dicurahkan dalam bentuk lidah-lidah api.
Murid-murid sangat membutuhkan lidah-lidah api. Tanpa Roh Kudus,
murid-murid (rasul-rasul) tidak dapat
berbuat apa-apa.
Petrus menyangkal TUHAN, Tomas tidak percaya TUHAN dan murid-murid
lainnya meninggalkan TUHAN saat diperhadapkan pada
sengsara. Tanpa Roh
Kudus, mereka yang orang Israel asli saja tetap tidak mampu, apalagi
kita bangsa
kafir?
Tanpa Roh Kudus, kita hanya seperti anjing dan babi (binatang
haram).
- Anjing
= perkataan-perkataannya menjilat muntah = kata-kata sia-sia, kotor,
dusta, fitnah, perkataan hanya untuk lawakan-lawakan. Bahkan di
mimbar saja berani dusta, dia berkata dalam bahasa Jawa, tahu-tahu
bilang bahasa Perancisnya.
- Babi
= mandi dan kembali lagi ke kubangan = dosa makan minum dan kawin
mengawinkan. Seperti perempuan Samaria tanpa air hidup (tanpa Roh
Kudus), sehingga lima
kali kawin cerai ditambah hidup
bersama.
Sebab
itu,
sekarang ini
kita mohon curahan Roh Kudus!
Kisah
Rasul 10: 45,
Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus,
tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus
dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
Roh
Kudus juga merupakan kemurahan TUHAN (kasih karunia TUHAN). Kita
terima minyak urapan Roh Kudus dengan hati damai, suci dan yang
sangat menderita karena YESUS. Kalau kita menderita karena dosa, kita
harus mengaku dosa. Kalau kita menderita karena pelayanan, karena
Firman,
kita harus bersabar. Hari ini juga Roh Kudus akan menolong kita.
Kegunaan
Roh Kudus bagi bangsa
kafir:
- Roma
15: 16,
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Anjing
dan babi (bangsa
kafir)
tidak boleh dipersembahkan kepada ALLAH
tetapi jika
sudah
disucikan oleh Roh Kudus,
maka
boleh dipersembahkan kepada TUHAN.
Kegunaan yang pertama: Roh
Kudus bagaikan nyala api untuk menyucikan bangsa
kafir
dari tabiat anjing dan babi
(perkataan
dan perbuatan jahat dan
najis).
Kalau
babi dimandikan, nanti akan kembali lagi kekubangan,
tetapi
kalau
sudah dibakar oleh Roh Kudus, maka tidak akan
kembali
lagi berbuat dosa (perkataan dan perbuatan najis distop) dan kita
menjadi persembahan yang
harum
di hadapan TUHAN. Sekarang
ini
ada nyala api Roh Kudus yang membakar kita (menyucikan kita). Ini
hanya karena Roh Kudus saja, bukan karena kekuatan dan kepandaian
kita.
- Roma
12: 11,
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah TUHAN.
Kegunaan
yang kedua: Roh
Kudus bagaikan nyala api mendorong kita untuk
setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir
(kita
tidak akan berhenti di tengah jalan).
Kalau
dari daging akan berhenti ditengah jalan (pensiun), tetapi kalau
dari Roh Kudus tidak akan berhenti di tengah jalan. Semoga kita
dapat
mengerti.
- 2
Raja-raja 6: 16,
17,
16.
Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita
dari pada yang menyertai mereka."
17.
Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya,
supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu,
sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan
kereta berapi sekeliling Elisa.
Ay
16 => Ajudan Elisa takut karena sudah dikelilingi oleh
tentara-tentara dengan kuda, tetapi Elisa berkata 'jangan
takut'.
‘kuda
dan kereta berapi’
=> Roh Kudus bagaikan nyala api.
Kegunaan
yang ketiga: Api
Roh Kudus menjadi pagar batas kehidupan kita (memagari kehidupan
kita),
artinya
- Kita
dilindungi dari segala celaka marabahaya, dosa-dosa, puncaknya
dosa, sampai melindungi kita dari antikrist.
- Dibalik
tembok pagar Api Roh Kudus, tidak ada ketakutan lagi, tetapi yang
ada hanyalah aman dan sejahtera = Roh Kudus memberi keamanan dan
kesejahteraan.
- Roh
Kudus juga memberi kemenangan atas musuh yang hebat = Roh Kudus
menyelesaikan segala masalah, sampai masalah yang mustahil juga
diselesaikan.
Saat
kemampuan kita semuanya
sudah
tidak bisa,
maka tinggal satu yaitu Roh Kuduslah yang akan berperang.
- 2
Raja-raja 2: 11,
Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba
datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ini
dulu sudah pernah terjadi, Elia (termasuk juga Henokh, Musa, TUHAN
YESUS) terangkat naik ke awan-awan. Nanti giliran kita (gereja TUHAN
yang sempurna) yang terangkat naik ke awan-awan dengan kuasa Roh
Kudus (kereta dan kuda berapi).
Kegunaan yang keempat: kereta
berapi dan kuda berapi bukan hanya mengelilingi, tetapi juga
mengangkat kita ke awan-awan untuk bertemu dengan YESUS.
Artinya
Roh Kudus menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti
YESUS. Kita menjadi Mempelai
Wanita
siap diangkat ke awan-awan yang permai dengan sorak sorai
'Haleluya'.
Satu tubuh dan satu suara ‘Haleluya’.
Tanpa
Roh Kudus, rasul-rasul yang hebat tidak akan mampu, apalagi anjing
dan babi (bangsa
kafir)?
Kita mutlak membutuhkan Roh Kudus sekarang
ini
dan sekarang
ini, Roh Kudus akan dicurahkan di tengah-tengah kita. Mujizat akan
terjadi, selesai semua masalah, kita mengalami kemenangan, sampai
kita sempurna seperti Dia (mujizat yang terakhir).
TUHAN
memberkati.1