Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - Tentena-Poso

Kita mendengarkan Firman TUHAN didalam Injil Markus 13: 29b.
Markus 13: 29, Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

Tema kita didalam 5 kali kebaktian adalah ‘waktunya sudah dekat, sudah diambang pintu. Ini dikaitkan dengan Markus 13: 36.

Markus 13: 26, Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Jadi ‘waktunya sudah dekat, sudah diambang pintu’ ini dikaitkan dengan kedatangan YESUS ke dua kali dalam kekuasaan dan kemuliaan-Nya di awan-awan yang permai. Datang sebagai apa Dia dalam kekuasaan dan kemuliaan-Nya?

Wahyu 19: 6, 7,
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena TUHAN, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ay 6 => Dia datang dalam kemuliaan sebagai Raja.
Ay 7 => “pengantin-Nya telah siap sedia” => Dia datang dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.

Kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala dari gereja), untuk mengangkat tubuh Kristus yang sempurna (sidang jemaat yang sempurna) ke awan-awan yang permai, sehingga kita bersama dengan Dia dan masuk kerajaan surga untuk selama-lamanya. Suami = Kepala (Mempelai Pria). Istri = tubuh (Mempelai Wanita).

Kesimpulannya: waktu yang sudah dekat artinya waktu kedatangan YESUS ke dua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai sudah dekat (sudah tidak lama lagi). Ini dituliskan dua ribu tahun yang lalu, apalagi sekarang! Inilah yang harus kita perhatikan hari-hari ini, banyak kegiatan-kegiatan kita di dunia ini dalam bidang apa saja, tetapi harus ada perhatian bahwa kedatangan YESUS ke dua kali sudah dekat (sudah tidak lama lagi).

Disamping ada aktifitas di dunia ini, kita juga harus mempersiapkan diri dalam waktu yang dekat ini, supaya dapat menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali dalam kemuliaan sebagai Raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang pemai dan kita bisa bersama dengan Dia untuk selamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Sekali lagi, aktifitas kita di dunia ini tetap berjalan baik di sekolah, pekerjaan, pemerintahan, dalam hal apa saja, tetapi jangan lupa ‘persiapan di waktu yang singkat ini untuk bisa menyambut kedatangan YESUS ke dua kali’. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang harus dipersiapkan dalam waktu yang dekat? Sekarang ini kita akan membahas di dalam Wahyu 1: 3.

Wahyu 1: 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Persiapan dalam waktu yang sudah dekat adalah kita harus membaca, mendengar dan menuruti kata-kata nubuat (Firman nubuat).

Firman nubuat adalah

  • Firman yang diungkapkan rahasianya (dibukakan rahasinya) oleh TUHAN.
  • Diwahyukan atau diilhamkan oleh TUHAN, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Bukan, ayat diterangkan dengan pendapat manusia, ilmu pengetahuan dll, bukan! tetapi ayat menerangkan ayat. Kita yakin bahwa ayat itu merupakan perkataan TUHAN. Kalau ayat menerangkan ayat, berarti Firman itu berasal dari TUHAN (wahyu dari TUHAN).


  • Firman yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi didalam sidang jemaat (sampai kepada pembicara). Jika masih ada dosa, kita tidak akan dapat menantikan kedatangan YESUS ke dua kali. Semua dosa-dosa harus diselesaikan, sebab itu kita memerlukan Firman nubuat.


  • Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi, terutama tentang kedatangan YESUS ke dua kali dalam kemuliaan sebagai Raja, Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai.

Inilah yang dimaksudkan dengan Firman nubuat (Firman pengajaran yang benar). Kalau dulu kita bersekolah rumus + rumus + rumus, baru setelah itu ada hasilnya, tetapi Firman nubuat adalah ayat menerangkan ayat di dalam alkitab. Semoga kita dapat mengerti.

Seandainya kita semuanya kembali didalam satu literatur (alkitab), kita pasti satu. Kalau ayat diterangkan dengan ayat, pasti satu. Ini seperti matematika, di Amerika, dimana saja pasti sama. Misalnya: 2 + 2 = 4 (ini semua sama). Itu sebabnya kita harus kembali ke alkitab, jangan ditambahi. Misalnya: alkitab mengatakan tidak boleh => tetapi ‘sekarang boleh, karena ..’Inilah yang menimbulkan perpecahan, tetapi kalau semuanya kembali kepada ayat menerangkan ayat, pasti menjadi satu. Bukunya hanya satu, masa tidak dapat menjadi satu. Matematika saja bukunya banyak, tetapi dapat menjadi satu, ini karena kembali ke literatur. Jangan bercerita yang lain-lain, tetapi kembalilah ke ayat menerangkan ayat. Semoga kita dapat mengerti.

Rasul Paulus menunjukkan dan mengajarkan tentang dua macam pemberitaan Firman ALLAH (makanan rohani):

  1. Efesus 1: 13, Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu

    Efesus 1: 13 = Amsal 25: 25 ‘Kabar Baik’ (bagaikan seteguk air kepada orang yang harus). Orang berdosa itu bagaikan orang yang haus di padang gurun, kalau tidak mendapatkan air, pasti akan mati. Kalau dapat uang dan sebagainya, di padang gurun, juga tetap mati; begitu mendapatkan air dari surga, maka dia akan selamat.

    Pemberitaan Firman pertama: injil keselamatan = Kabar baik = Firman penginjilan = susu, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS pertama kali ke dunia mati di kayu salib, untuk membawa orang-orang berdosa supaya percaya kepada YESUS, diselamatkan dan diberkati. Kita harus meyakini bahwa YESUS sebagai satu-satu-Nya Juruselamat, sebab hanya Dia lah satu-satu-Nya Manusia yang tidak berdosa, yang mau mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Orang berdosa ini semestinya dihukum, sengsara (dalam kutukan) sampai binasa, tetapi ada injil keselamatan yang memanggil orang berdosa supaya diselamatkan dan diberkati.

    Tanda atau proses orang berdosa diselamatkan dan diberkati:


    • Percaya kepada YESUS. Diluar iman kepada YESUS, tidak ada keselamatan.
    • Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
    • Lahir baru dari air dan Roh = baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sehingga mendapatkan hidup baru (hidup surgawi). Waktu YESUS dibaptiskan dalam air, kemudian Roh Kudus datang dan langit terbuka, ini berarti baptisan memiliki hubungan dengan surga.


    Jika kita hanya dilahirkan oleh ibu kita masing-masing, sehebat apapun ibu kita (mohon maaf para ibu), kita ini hanya manusia darah daging yang tidak cocok untuk hidup di surga dan binasa. Oleh sebab itu kita harus percaya, bertobat dan lahir baru dari air dan Roh, supaya kita mendapatkan hidup baru (hidup surgawi). Apa yang dimaksud dengan hidup surgawi? hidup dalam kebenaran. Dosa itu mengakibatkan kutukan dan kebinasaan, tetapi kebenaran merupakan keselamatan dan berkat dari TUHAN. Orang benar itu diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN sampai ke anak cucu. Inilah injil keselamatan.

    Dulu saya mencari keselamatan di kuburan-kuburan (kuburan orang yang sakti, kuburan nenek moyang), waktu itu saya dan keluarga saya tidak percaya TUHAN. Lewat injil keselamatan, saya mengerti bahwa hanya YESUS sebagai Juruselamat dan kami sekeluarga diselamatkan (hidup dalam kebenaran). Jadi semuanya harus benar, mulai pribadi benar, nikah benar, sekolah benar, naik sepeda motor benar (memakai helm, harus punya sim C), itulah keselamatan. Bukan hanya di gereja kita harus benar, tetapi di manapun kita harus benar. Misalnya: seumpama naik sepeda motor dan diijinkan TUHAN meninggal, kalau kita tidak benar (dalam keadaan tidak memakai helm, tidak ada sim). Apakah ada jaminan masuk ke surga untuk orang yang tidak benar? jawabannya adalah ‘tidak ada jaminan’.

    Salah satu sahabat saya (pendeta di sini), dia datang di Malang dan mendengar tentang kebenaran. Saya memberikan contoh yang jelas: kalau ada larangan (rambu lalu lintas) => ‘tidak boleh masuk’, maka jangan masuk. Dia bersaksi kepada saya, saudara ingat waktu ada kejadian bom di pasar, waktu itu ada tukang ojek didepan, sedangkan pendeta ini dibelakangnya dan biasanya dia juga ikut masuk disitu, tetapi begitu dia mau masuk, dia teringat akan Firman (baru satu minggu dari Malang) => ‘saya harus hidup benar dan tidak boleh masuk’. Begitu tukang ojek masuk, dia belok, sebentar lagi terjadi ledakan bom. Jika saat itu dia ikut masuk, dia juga ikut meledak. Siapa yang mau menanggung keselamatan orang yang tidak benar? Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dihari-hari ini.

    Injil keselamatan harus dimantapkan. Tadi, bapak sekda juga mengatakan => ‘mari, mantapkan yang rohani’ = mantapkanlah kebenaran. Yang dalam pemerintahan, jangan korupsi dan sebagainya, mari mantapkan kebenaran. Kalau semuanya sudah benar, sekalipun Tentena didatangi banyak turis dll, pasti akan tetap benar. Kita tidak perlu merasa takut, asalkan berpegang kepada injil keselamatan.
    Ada ayat mengatakan => ‘banyak dipanggil, sedikit yang dipilih’. Jadi, ini belum cukup, kalau kita hanya minum susu saja, nanti pertumbuhannya abnormal. Kita sudah berapa tahun => ‘percaya YESUS, bertobat, lahir baru, kita diberkati’ Ini sudah lama dan sudah berapa tahun kita mendengarkan ini. Bukan berarti Injil keselamatan tidak penting, tetapi harus sudah dimantapkan, supaya kita naik pangkat lagi (berpindah).

    Itu sebabnya kita jangan merasa puas, hanya dengan diselamatkan dan diberkati. Oleh sebab itu rasul Paulus mengajarkan pemberitaan Firman ada dua macam, pemberitaan Firman yang ke dua masih ada.


  2. 2 Korintus 4: 3, 4,
    3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Ay 4 => bukan lagi YESUS yang mati di kayu salib, tetapi YESUS yang akan datang ke dua kali, itulah yang harus dilihat sekarang (yang merupakan Wujud ALLAH).
    Matius 25 => ‘lihat mempelai datang, songsonglah Dia’ = Kabar Mempelai.

    Pemberitaan Firman kedua: cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua = makanan keras (Ibrani 5 ) = Kabar Mempelai.

    Jadi Kabar Baik harus ditingkatkan menjadi Kabar Mempelai, diinjili terlebih dahulu, baru setelah itu diajar (saling bekerja sama). Kita jangan mengatakan => ‘penginjilan, apa itu?’ sebab kalau tidak ada yang diinjili, siapa nanti yang akan diajar? Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (Kabar Mempelai) yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga (Kepala/Suami), untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, sampai sempurna, tidak bercacat cela seperti YESUS. Menyucikan = mendewasakan rohani, sampai mencapai kedewasaan penuh seperti YESUS, sehingga dapat menjadi Mempelai Wanita Surga.

    Jadi injil kemuliaan (Kabar Mempelai) untuk memilih orang-orang yang sudah selamat, supaya disucikan, sampai menjadi sempurna seperti YESUS, sehingga menjadi Mempelai Wanita Surga yang siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan yang permai.

Inilah persiapan-persiapan kita. Kita harus mendengarkan injil sampai mantap dalam kebenaran dan diberkati, tetapi masih ada dosa. Selanjutnya, harus menerima Kabar Mempelai/pedang Firman yang menyucikan (memilih kita) sampai menjadi sempurna seperti YESUS. Jadi ini saling bekerja sama, injil harus diberitakan untuk menambah kwantitas, tetapi pengajaran (Kabar Mempelai) harus ditampilkan untuk menambah kualitas sampai dengan sempurna. Jumlah ini harus terpenuhi, misalnya: (maafkan saya tidak menyinggung) coba jari tangan memakai cincin semuanya (kualitasnya hebat), tetapi ada jari yang hilang. Ini berarti tidak sempurna, sebab jumlahnya kurang satu. Jadi injil (menambah kwantitas) dan pengajaran (menambah kualitas) sama-sama penting, sehingga injil dan pengajaran akan menciptakan satu Tubuh Kristus yang sempurna. Semoga kita bisa mengerti.

Kalau rasul Paulus mengajarkan tentang dua macam pemberitaan Firman. YESUS yang meneladankan, YESUS memberitakan injil ke kota dan ke desa, tetapi YESUS juga memberitakan pengajaran ke kota dan ke desa. Coba saya akan memberikan ayatnya, karena sistem Firman pengajaran adalah ayat menerangkan ayat (kita jangan menerangkan dengan yang diluar ayat).

Lukas 8: 1, Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,

Ay 1 => memberitakan injil ke desa dan ke kota.
Lukas 13: 22, Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Ay 22 => Firman pengajaran membawa kita ke Yerusalem Baru (kerajaan surga yang kekal).

Rasul Paulus mengajarkan tentang dua macam makanan rohani/pemberitaan Firman) dan YESUS meneladankan kepada kita tentang dua macam pemberitaan Firman. Jadi ada susu dan juga ada makanan keras = ada Kabar Baik yang menyelamatkan (kuantitas) dan juga ada Kabar Mempelai yang menyempurnakan (kualitas). Semoga kita semuanya dapat menerima sehingga kita masuk dalam satu kesatuan Tubuh Kristus.

Kita kembali kepada apa yang harus dipersiapkan? membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat. Kabar Mempelai (Firman pengajaran) inilah yang disebut sebagai Firman nubuat. Firman nubuat yaitu Firman yang mengungkapkan sesuatu yang belum terjadi (YESUS datang kembali ke dua kali belum terjadi), tetapi pasti terjadi. Saya mau bertanya kepada saudara => apakah saudara sudah diselamatkan? amin. Mari kita harus meningkat dalam persiapan yang singkat ini. Jadi persiapan kita dalam waktu yang sudah dekat adalah membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat (Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua /Kabar Mempelai). Firman penginjilan itu untuk orang yang belum percaya YESUS, seperti saya dahulu. Sekarang kita yang sudah percaya YESUS, mari meningkat kepada Firman pengajaran. Kalau firman penginjilan? “saudara diberkati dsb”, itu untuk orang yang belum percaya YESUS. Yang sudah percaya YESUS, mari pergunakanlah waktu yang sudah singkat untuk membaca, mendengar dan menuruti firman nubuat. Semoga kita bisa mengerti.

Wahyu 1: 3 ini dikaitkan dengan Wahyu 22: 7.
Wahyu 22: 7, "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

Ay 7 => "Sesungguhnya Aku datang segera” => waktu kedatangan YESUS sudah dekat.

Tadi dalam Wahyu 1: 3 berbahagialah orang yang membaca, mendengar dan menuruti firman nubuat, tetapi didalam Wahyu 22: 7, berbahagialah orang yang menuruti Firman nubuat, disini sudah tidak ada lagi yang membaca dan mendengar Firman nubuat. Inilah sebabnya mengapa persiapan kita harus sungguh-sungguh. Perhatikan! Satu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengar Firman nubuat (Kabar Mempelai).

Oleh sebab itu kita harus menggunakan waktu yang singkat (waktu yang sangat dekat) untuk dua hal:

  1. Kita harus banyak membaca dan mendengar Firman nubuat, terutama saat-saat beribadah. Kalau di rumah mungkin tugas-tugas kita banyak, sekalipun kita juga harus tetap membaca, tetapi rasanya masih kurang waktu. Misalnya: saudara yang bekerja dibidang pemerintahan dsb, pulangnya sudah larut malam. Kalau di dalam ibadah saja, kita sudah tidak mau membaca dan mendengar Firman nubuat, bagaimana saat di rumah? Kapan lagi waktunya untuk mendengar dan membaca Firman nubuat? Saat-saat kita beribadah jangan digunakan untuk bergurau, saling menyalahkan, tetapi banyak membaca dan mendengar Firman nubuat. Semoga kita dapat mengerti.

    Pertanyaannya sekarang ini, apakah tujuan dari ibadah kita baik di gereja masing-masing, termasuk didalam felloswhip/ persekutuan seperti ini? Apakah hanya untuk saling bertemu dll? Didalam Lukas 5: 1 => “ada orang datang untuk mengerumuni YESUS, tujuan terpenting hanyalah satu”.

    Lukas 5: 1, Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

    Ay 1 => “sedang orang banyak mengerumuni Dia” => seperti kita sekarang ini.
    Jadi tujuan utama beribadah kepada TUHAN adalah untuk mendengarkan Firman ALLAH = untuk membaca dan mendengarkan Firman nubuat (bagi kita yang sudah selamat). Inilah yang harus kita dengar! Maafkan kalau saya menyebutkan Kabar Mempelai, ini bukan untuk mengelompokkan, tidak! Tetapi Kabar Mempelai ini ada didalam alkitab => Matius 25: 6 “lihatlah mempelai datang, songsonglah Dia” (Kabar Baik ditingkatkan menjadi Kabar Mempelai). Kabar Mempelai ini milik semua gereja, sebab alkitab ini adalah milik semua gereja, berarti Kabar Mempelai juga milik semua gereja dan kita tinggal mau menerima atau tidak (tinggal diungkapkan atau tidak)!

    Kalau Kabar Baik, semua gereja sudah mengungkapkan => “Mari kita percaya YESUS dan diselamatkan”, tetapi Kabar Mempelai => “Mari kita disempurnakan, untuk menyambut kedatangan YESUS”, ini belum semua gereja yang mengungkapkan. Oleh sebab itu Kabar Mempelai perlu dikabarkan, sebab waktunya sudah dekat. Semoga kita dapat mengerti.

    Kita harus berwaspada sebab ada orang yang beribadah tetapi memiliki tujuan yang lain = “mengerumuni YESUS bukan untuk mendengarkan Firman”. Yohanes 6: 15 ini tentang pemecahan roti => lima roti untuk lima ribu orang. Jadi banyak yang datang kepada YESUS.

    Yohanes 6: 15, Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

    Coba bayangkan => “lima roti untuk lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul (ini untuk lima ribu orang laki-laki saja, belum termasuk perempuan dan anak-anak) dan kalau YESUS menjadi Raja, kita tidak perlu bekerja lagi”. Banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN, orang Kristen yang beribadah melayani TUHAN (mengerumuni YESUS) dengan tujuan untuk mendapatkan perkara yang jasmani. Mulai dari saya dikoreksi terlebih dahulu => saya diutus TUHAN ke Tentena, saya membayar sendiri, saya diutus TUHAN ke Amerika, Australia juga membayar sendiri, saya tidak mau dibayar oleh orang lain. Ini supaya tidak ada tujuan yang lain, tetapi tujuannya hanya satu yaitu hendak mendengarkan Firman TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Bukan hanya bapak, ibu dan saudara yang mendengarkan Firman TUHAN, saya juga mendengarkan Firman TUHAN, kalau tidak demikian, saya juga rugi. Mendapatkan perkara jasmani misalnya: uang, kedudukan, pujian, untuk bertemu orang dll. Kita beribadah melayani TUHAN untuk mendapatkan perkara jasmani = menjadikan YESUS sebagai Raja dunia (bukan menjadikan YESUS Raja segala raja).

    Mari kita bandingkan dengan Matius 4: 8-9.
    Matius 4: 8, 9,
    8. Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
    9. dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

    Ay 9 => "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." => Kamu akan ku angkat menjadi Raja dunia dan semua dunia menjadi milik Mu. Disini setan juga berusaha untuk menjadikan YESUS sebagai Raja dunia.

    Kesimpulannya: kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN, datang dalam ibadah pelayanan (ibadah fellowship) hanya untuk mencari perkara jasmani ini akan menjadi sama dengan setan (mohon maaf). Semoga kita dapat mengerti.
    Sebab tanpa Firman pengajaran yang benar (tanpa Firman nubuat), kita semuanya akan menjadi sama dengan setan, yang tetap berdosa (tidak dapat terlepas dari dosa). Oleh sebab itu kita harus mendengarkan Firman nubuat supaya kita disucikan. Semoga kita dapat mengerti.

    Mungkin ini keras, tetapi untuk menolong kita semuanya, terutama saya nomor satu. Saya datang kesini apakah hanya untuk mendapatkan uang? kalau demikian, pulang dari sini, saya menjadi sama dengan setan. Tanpa Firman pengajaran yang benar, semua ibadah dll, hanya menjadikan anak TUHAN seperti setan. Hanya Firman pengajaran yang benar (Firman nubuat) yang dapat menjadikan manusia senajis apapun menjadi seperti YESUS. Tadi bapak sekretaris kabupaten mengatakan => mari mengadakan ibadah, ini memang baik! tetapi ibadah untuk menampilkan Pribadi YESUS (pengajaran yang benar) supaya kita dapat hidup suci (dipagari) dan tidak akan terpengaruh oleh apapun dari dunia. Semoga kita dapat mengerti.

    Di bagian atas Firman mengatakan => ‘berbahagialah orang yang membaca, mendengar dan menuruti firman nubuat’. Pertanyaannya adalah apakah kita berbahagia saat mendengar dan membaca Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Firman nubuat)? atau apa kita mengantuk, bosan atau bahkan kita mengamuk => ‘masa orang datang beribadah dikatakan seperti setan’. Ini seperti perempuan bungkuk di bait ALLAH selama delapan belas tahun. Angka 18 jika dipecah menjadi 666. Perempuan ini berada di bait ALLAH, tetapi dicap oleh antikrist karena ia tidak memiliki Firman pengajaran. Sesudah YESUS mengajar, perempuan ini disembuhkan. Jadi kalau tidak ada Firman pengajaran, maka kita menjadi bungkuk (mencari yang dibawah) dan menjadi sama dengan setan (dicap antikrist).

    Jika kita berbahagia saat mendengarkan Firman pengajaran yang keras, maka kita akan mengalami kebahgiaan-kebahagiaan selanjutnya, sampai kebahagiaan kekal di surga. Karena Firman itu kekal, maka kebahagiaan di dalam Firman juga kekal. Semoga kita dapat mengerti.
    Kalau bosan, mengantuk, marah dll, saat mendengarkan Firman pengajaran yang benar = kehilangan kebahagiaan (menutup pintu kebahagiaan) = penderitaan yang bertambah-tambah sampai menderita selamanya dan binasa di neraka. Jadi mendengar Firman nubuat merupakan pintu untuk mendapatkan kebahagiaan demi kebahagiaan, sampai kebahagiaan kekal di surga. Nasib kita semuanya ditentukan saat mendengarkan Firman. Contohnya ada orang sakit dan bisa disembuhkan => ‘katakan sepatah kata, aku akan sembuh’. Inilah kekuatan Firman. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau dalam ibadah pelayanan (termasuk dalam fellowship), kita mengalami kebahagiaan di luar Firman, makai itu merupakan kebahagiaan semu dari dunia yang membawa kepada kebinasaan. Misalnya:


    • Bahagia karena mendapatkan ongkos, dapat kedudukan, dapat pujian.
    • Bahagia saat menyanyi, tetapi waktu mendengarkan Firman susah, sedih, mengantuk, loyo. Ini seperti band di alun-alun, mereka menyanyi dengan bahagia sekali. Ini kita dikoreksi! Kalau kebahagiaan dari surga, saat kita berdoa, menyanyi kita berbahagia, terutama puncaknya, saat mendengarkan Firman kita sangat berbahagia.


    Perhatikan hal ini, kita jangan sampai di tipu, darimana kebahagiaan di gereja kita? kebahagiaan di dunia ini luar biasa, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Seumpama ada KKR di alun-alun (di lapangan), saat ada hujan orang Kristen malah lari, bahkan pembicaranya juga lari. Kalau mereka yang dari dunia ini, disemprot air tambah senang, tetapi ini tanpa Firman. Kita bisa berbahagia, bersuka cita, tetapi harus ada Firman, itulah kebahagaiaan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kita menggunakan waktu untuk menuruti Firman nubuat (taat dengar-dengaran kepada Firman nubuat) = Firman pengajaran yang benar sudah harus menjadi praktik dalam kehidupan kita (sudah mendarah daging dalam kehidupan kita).

    Kalau kita berbicara dan bekerja harus sesuai dengan Firman, itulah mendarah daging. Kalau di gereja semuanya baik-baik, tetapi waktu di kantor kita korupsi, waktu di jalan raja tidak mempunyai sim, kalau demikian, maka itu berarti Firman belum mendarah daging. Sebaliknya kalau Firman sudah mendarah daging, maka dimana saja, kapan saja, situasi apa saja, perkataan dan perbuatan kita sesuai dengan Firman pengajaran. Inilah yang harus terjadi, sebab waktunya sudah dekat. Terlebih lagi seorang hamba TUHAN, baik dalam keuangan dll harus sesuai dengan Firman.

    Firman sudah harus menjadi praktik dalam hidup, jangan hanya berkata => ini Firman, ini Firman, tetapi tidak ada praktik. Kalau kita mendengar dan membaca Firman, tetapi tidak mempraktikan Firman atau praktiknya menyimpang, maka kita menjadi penipu ulung (menipu diri sendiri). Apalagi yang berkotbah tetapi tidak mempraktikan Firman, ini menjadi sangat penipu.

    Yakobus 1: 22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

    Menipu orang tua, menipu orang lain itu berbuat jahat, menipu TUHAN itu sangat jahat, kalau menipu diri sendiri, itu berarti terlalu jahat (paling jahat). Masa diri sendiri rela ditipu. Coba kalau tangan kita sakit, lalu kita bilang tidak sakit, inilah terlalu jahat. Seperti itulah orang yang menipu diri sendiri. Kami sebagai hamba TUHAN nomor satu, kami dapat berkotbah, tetapi kami sendiri tidak mempraktikan Firman, itu juga terlalu jahat, karena menipu diri sendiri.

    Mari sekarang ini, kita belajar untuk mempraktikan Firman, setelah mendengar, membaca, kita harus menuruti Firman nubuat. Ini ada prosesnya, tidak dapat langsung begitu saja.

    Roma 10: 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Ay 17 => ‘Firman Kristus’ => Firman dalam urapan Roh Kudus. Kita mau mempraktikan atau tidak, ini dimulai dari mendengarkan Firman terlebih dahulu.

    Proses untuk taat dengar-dengaran atau mempraktikkan kepada Firman nubuat:


    • Kita membaca, mendengar firman pengajaran yang benar (firman nubuat) dalam urapan Roh Kudus, sehingga Roh Kudus menolong kita agar kita dapat mendengarkan Firman nubuat dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan. Ini seperti orang lapar yang mau makan roti, bahkan seperti perempuan Kanaan bagaikan ‘anjing yang menjilat remah-remah roti’. Seperti itulah saat-saat kita mendengarkan Firman.

      Kita mendengarkan Firman itu bukan mendengarkan pidato, kampanye, dongeng, lawakan bukan! Melainkan kita mendengarkan Firman seperti jiwa kita yang sedang mencari makanan. Kalau jiwa kita sedang lapar dan mencari makanan, masa kita tertawa-tertawa dsbnya? Kalau kita lapar, maka kita akan mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Maaf, itulah yang membuktikan ada Roh Kudus atau tidak ditengah-tengah kita.

      Kalau kita mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, seperti orang lapar yang makan roti, bahkan kita sebagai bangsa kafir (anjing babi) seperti menjilat remah-remah roti, maka itu benar-benar ada Roh Kudus. Kalau kita seperti mendengarkan kampanye, dongeng, lawakan itu bukanlah urapan Roh Kudus tetapi ‘urakan’ (tidak tertib, tidak teratur itu daging). Kalau menyanyi saja sudah tidak tertib, tidak teratur, bagaimana saat mendengarkan Firman? Yang menyampaikan Firman lebih lagi? itulah jika tidak ada urapan Roh Kudus. Biarlah kita berada di dalam urapan Roh Kudus.


    • Roh Kudus menolong kita untuk bisa mengerti firman pengajaran yang benar., sehingga firman ditulis didahi.
      Kita mengerti firman, contohnya: ‘Oo ... karena ada injil keselamatan, saya yang dulu belum percaya YESUS, sekarang saya dapat percaya YESUS, ‘O .. ada Firman pengajaran, sehingga saya dapat mengerti. Tetapi ini tidak cukup sampai disini. Kalau sudah cukup sampai disini saja, maka Firman = matematika dan fisika = pengetahuan. Jika demikian, nanti Firman akan didiskusikan, diperdebatkan.


    • Roh Kudus menolong kita untuk percaya atau yakin kepada Firman pengajaran yang benar, sehingga Firman pengajaran yang benar menjadi iman didalam hati (Firman ditulis didalam hati). Inilah bedanya Firman dengan pengetahuan, setelah mengerti, kita percaya atau yakin kepada Firman. Orang lain mau apa terserah, yang penting kita percaya kepada Firman. Iman ini tidak dapat digoyahkan oleh apapun.

      Kalau bapak, ibu, saudara dapat mendengar dan membaca Firman, sampai mengerti, sampai percaya yakin kepada Firman, ini sudah ada hasilnya. Belum sampai mempraktikan Firman, tetapi sudah ada hasilnya. Kita datang ke gereja, ke fellowship sudah ada hasilnya.

      Ibrani 10: 16, 17,
      16. sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
      17. dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."

      Ay 16 => ‘Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka’ => di hati (menjadi iman).
      menuliskannya dalam akal budi mereka’ => di dahi.

      Jadi kita mendengarkan Firman, bukanlah yang lawakan-lawakan dll, bukan! tetapi ini urusannya dengan dosa diampuni atau tidak! Selamat atau tidak! Inilah urusannya dengan mendengarkan Firman. Kalau kami datang kesini, saya selalu mengatakan kepada panitia => ‘panitia bertanggung jawab, terlebih lagi saya sebagai pembicara juga harus bertanggung jawab, mau dibawa kemana jemaat yang mendengarkan Firman? Apakah akan menambah dosa, tertawa-tertawa, menyindir orang lain atau bagaimana?’ Jika Firman pengajaran ditulis di dahi dan di hati, maka mulut mengaku dosa ‘hati percaya, mulut bisa mengaku dosa’.

      Firman nubuat ini juga mengungkapkan dosa-dosa, kalau kita percaya/yakin didalam hati, maka mulut mengaku dosa-dosa kepada TUHAN dan sesama (kayu salib), maka kita mengalami pengampunan dosa oleh Darah YESUS = kita dibenarkan oleh darah YESUS = kita diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN. Inilah hasilnya kalau kita mendengarkan Firman. Dari dalam hati ini sudah melonjak ke mulut => saya salah, saya nanti minta ampun kepada istri, suami. Kalau Firman dan Roh Kudus mendorong kita, maka sudah tidak ada lagi domba, gembala, pengerja. Jika gembala bersalah kepada pengerja, harus minta ampun kepada pengerja.

      Jangan seperti Yudas yang menimbun dosa didalam hati. Yudas tidak pernah menerima Firman (Firman tidak masuk didalam hati), sampai yang terakhir => ‘orang yang mencelupkan roti didalam pinggan bersama Aku, dialah itu’ Ini sudah langsung ditunjuk oleh TUHAN. Yudas menjawab => ‘bukan aku, ya TUHAN’. Setelah itu apa yang terjadi? dosa-dosa sudah ditimbun didalam hati, sekalipun orang lain tidak tahu (murid-murid lainnya tidak tahu), Yudas kelihatan dipakai. Sampai yang terakhir saat perjamuan suci, Yudas kerasukan setan, lalu Yudas pergi. Untuk apa kita beribadah, berfellowship sekarang ini kalau hanya untuk menimbun dosa didalam hati dan akan pecah. Satu waktu dosa itu akan diungkap, tetapi sudah terlambat dan tidak ada pengampunan lagi. Lebih baik sekarang ini, Firman yang tajam menusuk sampai di hati, sehingga mulut mengaku dan kita diampuni, diselamatkan, diberkati oleh TUHAN. Inilah pemberitaan Firman dan merupakan tanggung jawab saya bersama dengan panitia. Semoga kita dapat mengerti.


    • Roh Kudus menolong kita untuk mempraktikkan Firman pengajaran yang benar (taat dengar-dengaran), sehingga ditulis di tangan.
      ‘Melakukan’ itu menunjuk tangan. Bukan cuma di dahi dan di hati, kalau Firman dilakukan = Firman ditulis di tangan.

      Ulangan 11: 18, Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.

      Jadi Firman dituliskan di dahi, di hati dan di tangan, ini luar biasa. Tadi, kalau Firman dituliskan di dahi dan di hati, kita bisa mengakui dosa-dosa baik sebagai istri, suami, Pendeta, jemaat. Apalagi pengerja-pengerja => tidak apa-apa bersepeda motor tidak memakai sim/helm, sebab kita ini kan melayani TUHAN. TUHAN diajak untuk berbuat tidak benar, ini bagaimana? Ini tidak boleh! Semoga kita mengerti dan bertanggung jawab dihadapan TUHAN.

      Kalau Firman sudah dapat dipraktikkan ini lebih luar biasa lagi, sebab ada perlindungan dari TUHAN.

      Wahyu 13: 16 -18,
      16. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
      17. dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
      18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

      Ay 16 => ‘sehingga kepada semua orang, kecil atau besar’ => ingat anak-anak sekolah Minggu (kecil), anak-anak kita semuanya.
      diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya’? kalau tidak ditandai dengan Firman, maka akan diberikan tanda yang lain.

      Ay 18 => ‘bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam’ => dicap 666 di dahi dan di tangan.
      Cap 666 ini ada yang mempelajari yaitu dengan memakai mikrochip dan sebagainya, saya tidak mempelajari tentang ini, tetapi kita mempelajari tanda secara rohaninya saja. Mungkin kita diperiksa tidak ada mikrochip 666, tetapi tanda rohaninya ada, maka ini berarti sama saja. Jadi kita belajar dari alkitab arti secara rohaninya saja (nubuatnya apa).

      Kalau dahi dan tangan tidak dicap dengan Firman pengajaran yang benar, pasti dicap 666 (cap antikrist). Kalau dahi, hati dan tangan sudah dicap dengan Firman pengajaran yang benar, maka antikrist tidak dapat memberi cap 666 kepada kita dan kita dilindungi dari cengkeraman antikrist. Semoga kita dapat mengerti.

      Kita jangan sibuk mencari tanda 666 yang jasmani, biar saja itu menjadi urusannya orang yang ahli komputer, hamba TUHAN tidak perlu mencari tanda 666 secara jasmani, melainkan cari tanda yang rohani. Misalnya: kalau tidak taat, Firman mengatakan A, tetapi kita lakukan B (melawan Firman), itulah capnya antikrist. Sekalipun tidak ada mikrochipnya, tetapi jika tidak taat, itu tetap saja sudah dicap oleh antikrist. Saat antikrist berkuasa di bumi, kita akan dilindungi dan kita disingkirkan ke padang belantara dengan dua sayap burung nasar yang besar. Semoga kita dapat mengerti.

 Jadi orang yang menuruti/mempraktikkan Firman pengajaran yang benar (taat dengar-dengaran) sampai daging tidak bersuara lagi = mengulurkan dua tangan kepada TUHAN = mengasihi TUHAN lebih dari semuanya (lebih dari anak, orang tua, suami, istri, pekerjaan) dan berkata => ‘terserah Engkau TUHAN’. Kalau YESUS, taat sampai mati di kayu salib, padahal YESUS Orang Yang Baik. Seharusnya yang mati di kayu salib itu adalah orang yang terkutuk (bukan hanya sekedar orang yang jahat). YESUS merupakan Orang Yang Baik, tetapi rela mati di kayu salib => ‘terserah Engkau Bapa’. Itulah taat dengar-dengaran.
Semoga kita dapat mengerti.

Kalau kita taat/mengulurkan dua tangan kepada TUHAN (mengasihi TUHAN lebih dari semuanya), maka TUHAN akan mengulurkan Dua Tangan belas kasih dan kuasa Nya kepada kita semuanya. Itu sebabnya kita jangan takut.

Hasilnya adalah:
Ayat-ayatnya tidak usah baca, saya kira dari sekolah Minggu kita sudah mengerti. Abraham menerima perintah TUHAN harus menyembelih Ishak anaknya. Abraham taat atau tidak terhadap perintah TUHAN? Abraham taat kepada perintah TUHAN untuk menyembelih Ishak, ini berarti

  1. Abraham taat sampai daging tak bersuara. Kalau daging Abraham masih bersuara => ‘ini anakku satu-satunya TUHAN, tidak bisa! Tetapi karena dagingnya tak bersuara (mengasihi TUHAN lebih dari semuanya) => terserah Engkau TUHAN, maka TUHAN tidak membiarkan Abraham dan TUHAN mengulurkan Tangan-Nya. Ketaatan itu sampai daging tak bersuara lagi.

    Abraham taat kepada TUHAN sampai mengorbankan perasaannya. Saya mempunyai satu orang anak, tentunya saudara-saudara juga memiliki anak. Kalau anak sakit, kadangkala kita berkata => ‘lebih baik aku saja yang sakit’. Abraham diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri, bagaimana perasaannya? Seringkali Firman ini disangkut pautkan dengan pengetahuan. Kalau ini ditanyakan kepada seorang profesor, ahli budaya dll, pasti mereka berkata => ‘jangan!! Itu ngawur’, sebaiknya kita bertanya kepada TUHAN saja (membaca alkitab saja, jangan membaca yang lainnya). Kita seringkali tidak taat, karena memakai perasaan daging. Kita harus mengorbankan perasaan daging, maka TUHAN mengulurkan Dua Tangan belas kasih dan kuasanya:


    • TUHAN sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada (Jehova Jireh).
    • TUHAN sanggup mengembalikan apa yang sudah kita korbankan.
    • TUHAN sanggup memelihara kita ditengah kemustahilan. Mungkin kita berkata => ‘oom, tidak ada jemaat’, kita taat saja kepada TUHAN sebab kita tidak hidup dari jemaat, tetapi hidup dari Dua Tangan TUHAN. Saya dilatih oleh Bpk pdt Pong Dongalemba, beliau sebagai guru sekaligus mertua saya; kalau saya diutus kemana-mana, saya tidak pernah diberikan ongkos, sedangkan saya sudah tidak mempunyai penghasilan dan tidak ada sponsor. Waktu diutus ke Kalimantan => ‘kamu, nanti kothbah kaum muda di Kalimantan dan juga ke Poso’ tetapi tidak pernah diberikan ongkos. Sekalipun sudah menjadi pembicara, saya pernah tidur di emperan sekolah dasar sampai sepatu saya hilang. Ini dilatih, supaya tidak bergantung kepada sesuatu di dunia ini, melainkan bergantung kepada Dua Tangan TUHAN yang luar biasa, yang sanggup menciptakan yang tidak ada menjadi ada.


    Sekarang ini mungkin ada yang harus menyerahkan sesuatu agar dapat taat kepada TUHAN, mungkin sampai harus mengorbankan perasaan. Ada yang menyerahkan pekerjaan untuk menjadi fulltimer, kita jangan takut! Saya lari selama sepuluh tahun => nanti apa yang akan saya makan? Sebab ayah saya bukan seorang pendeta => ‘nanti saya sekolah alkitab, pulang malah menjaga toko’ Inilah pikiran saya, sebab itu saya lari. Akhirnya tokonya dihabiskan oleh TUHAN sebab TUHAN mau membuktikan => ‘kamu sekolah alkitab, bukan jaga toko’. Lalu saya Sekolah Alkitab untuk menjadi hamba TUHAN dan apa yang dikorbankan tidak akan hilang, semuanya diganti oleh TUHAN, itu sebabnya kita jangan takut!
    Mungkin ada orang tua yang anaknya mau menjadi fulltimer, jangan dihalang-halangi tetapi doakan saja, sebab TUHAN tidak menipu kita! Abraham juga diberkati oleh TUHAN. Tadi ditambahkan: TUHAN sanggup memelihara dan memberkati kita (Abraham) sampai ke anak cucu.


  2. Musa menghadapi laut Kolsom (mengorbankan pikirannya). Musa selama empat puluh tahun bersekolah Mesir, kalau sekarang ini menunjuk gelar Doctor (bisa lebih).

    Keluaran 14: 16, 21,22,
    16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
    21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
    22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

    Musa dan bangsa Israel menghadapi laut Kolsom (didepan) dan menghadapi Firaun dengan tentara (dibelakang), sebelah kiri dan kanan tidak bisa = ini hanya satu perkataan yaitu mereka takut dan mati. Kalau waktu itu perintah TUHAN => ‘buatlah kapal, kita bisa percaya’ tetapi perintah TUHAN adalah ‘ulurkanlah tanganmu’.

    Tadi, perintah TUHAN kepada Abraham ‘sembelihlah anakmu’, ini mudah atau sulit?


    • Jawabannya ‘mudah’, kalau kita mengasihi TUHAN lebih dari semuanya.
    • Jawabannya ‘sulit’, kalau kita mengasihi anak lebih dari TUHAN.


    Jadi masalahnya bukan mudah atau sulitnya, melainkan tentang dua loh batu (Markus 13) = apa yang ada didalam hati kita? Kita mengasihi TUHAN lebih dari semuanya atau mengasihi semua lebih dari TUHAN. Kecuali perintah TUHAN => ‘Abraham kamu harus mempunyai anak’, ini perintah yang sulit, sebab ada manusia yang tidak bisa memiliki anak. Sebenarnya memiliki anak atau tidak punya anak ini sama saja dan seijin dari TUHAN. Jadi ini tergantung dari hati kita, kalau kita mengasihi TUHAN ini berarti taat sampai daging tak bersuara.

    Sekarang, Musa yang hampir mati bersama ribuan bangsa Israel, diperintahkan oleh TUHAN => ‘ulurkanlah tanganmu’. Coba kalau orang pandai disuruh seperti itu => ‘ini tidak logis’. Musa ini doctor, masa mengulurkan tangan didepan orang banyak, nanti ditertawakan oleh orang-orang, tetapi Musa mengorbankan pikiran daging atau kemampuan dagingnya agar dapat taat kepada TUHAN. Begitu Musa mengulurkan tangannya ke laut, maka Dua Tangan TUHAN diulurkan (Tangan belas kasih dan kuasa TUHAN) berupa angin timur yang bertiup membelah lautan, artinya:


    • Tangan belas kasih dan kuasa TUHAN sanggup untuk memberikan jalan keluar dari segala masalah, bahkan sampai dengan masalah yang mustahil = menyelesaikan segala masalah yang mustahil menjadi tidak mustahil.Kita jangan menggunakan pikiran daging, sebab ini mengecilkan kuasa TUHAN. Seringkali kita terus menggunakan logika dan inilah yang mengecilkan kuasa TUHAN, bahkan sampai ada yang mengatakan bahwa ‘itu adalah fenomena alam’ Jika demikian, ini berbahaya sekali sebab bukan lagi iman. Kita membaca alkitab, tinggal kita percaya atau tidak! Kalau percaya, maka kita dapat mengaku dosa dan dosa diampuni. Kalau tidak percaya, semuanya akan hilang. Mari rekan-rekan hamba TUHAN dimana saja, di pedalaman, saya pernah mengalami mungkin saudara juga mengalami ‘makan tidak makan’, silahkan saja! Asalkan kita taat, maka pasti ada jalan keluar dan semuanya selesai. Semoga kita dapat mengerti.


    • Israel berangkat ke Kanaan, inilah ada kegerakan yang besar. Nanti akan ada kegerakan yang besar. Sekarang ini di Poso, baru saja di Malang, dua Minggu yang lalu saya baru dari Tarakan, nanti ke Medan. Jadi ini artinya: tangan belas kasih dan kuasa TUHAN sanggup untuk memakai kita dalam kegerakan yang besar yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan menuju Kanaan Samawi, Yerusalem Baru).


    Kita akan dipakai oleh TUHAN dan tidak akan dapat dihalangi oleh siapapun juga. Firaun/setan, laut Kolsom tidak akan dapat menghalangi kita, asal kita ada penyerahan sepenuh (taat sampai mengorbankan pikiran daging). Semoga kita bisa mengerti.

    Abraham ini gambaran pria, sebab itu suami bertanggung jawab mau di bawa kemana rumah tangga? Gembala bertanggung jawab jemaat mau dibawa kemana? Kalau gembala tidak seperti Abraham (perasaan saya gengsi), Musa (saya pandai) mau dibawa kemana jemaat?


  3. Matius 14: 27- 29,
    27. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
    28. Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "TUHAN, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
    29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

    Ay 28 dan 29 => Petrus ini taat kepada TUHAN untuk berjalan di air yang bergelombang. Memang seperti inilah keadaan gereja TUHAN di akhir zaman, bagaikan kita berjalan diatas air yang bergelombang (lautan sudah bergelombang). Tadi sambutan-sambutan sudah mengarah kesana (dunia di akhir zaman). Di bidang jasmani sampai segala bidang kita menghadapi gelombang (hantaman, pencobaan-pencobaan).

    Petrus taat kepada perintah TUHAN, sehingga dia dapat berjalan diatas air yang bergelombang, ini luar biasa! Petrus ini harus mengorbankan perasaan dan pikiran. Sebenarnya ini lebih berat dari Abraham dan Musa. Kalau seperti Abraham, mungkin kita sudah bilang => ‘berat sekali seperti Abraham yang harus menyembelih anak’, ini hanya mengorbankan perasaan. Kalau seperti Musa => ‘wah menghadapi laut Kolsom’, ini hanya mengorbankan pikiran. Bagi kita sekarang (Petrus), bagaikan harus berjalan di air yang bergelombang, artinya:


    • Dunia akhir zaman yang ditimbus oleh gelombang jasmani = pencobaan-pencobaan dan masalah yang mustahil.
    • Gelombang rohani yaitu:


      1. Dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
      2. Dosa kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks pada diri sendiri), kawin cerai, kawin campur, kawin mengawinkan, seks bebas.


    Inilah yang akan menghantam anak-anak TUHAN di akhir zaman ini. Kita harus taat dengar-dengaran sampai mengorbankan perasaan dan pikiran seperti Petrus. Petrus dapat berjalan diatas air yang bergelombang, ini berarti sudah mengalami Tangan belas kasih dan kuasa TUHAN untuk menolong Petrus. Tetapi sayang, tidak berapa lama ada angin dan Petrus menjadi bimbang.

    Matius 14: 30, 31,
    30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "TUHAN, tolonglah aku!"
    31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

    Jadi Petrus sudah melakukan perintah TUHAN (sudah dapat berjalan diatas air yang bergelombang), tetapi sayang Petrus bimbang sewaktu ada angin. Petrus bimbang terhadap apa?:


    • Terhadap Pribadi TUHAN (pengajaran yang benar). Kalau kita sudah memiliki pengalaman terhadap Firman pengajaran yang benar, jangan ragu-ragu, sebab kita dapat tenggelam.


    • Terhadap kuasa TUHAN, sehingga banyak berhadap kepada orang lain. Misalnya: baru mau mengadakan kkr semacam ini, sudah bingung membuat proposal dan mencari dana kesana kemari.


    Satu waktu saya diundang dari daerah Jawa, sekian ratus hamba TUHAN datang. Saya bilang => baik, silahkan pak. Lalu mereka mengatakan, nanti mereka akan mengirimkan proposal tentang dana-dananya? Akhirnya saya mengatakan, kalau begitu, tidak jadi. Ini apa yang mau dibangun? KKR apa itu? KKR kebangunan rohani yang dibangun adalah iman. Kalau disini tidak ada iman, mau apa? Kalau ada iman sebiji sesawi saja, nanti akan ditumbuhkan.

    Kita jangan ragu dan jangan bimbang, kalau bimbang akan tenggelam = jasmani, nikah, rohani, pelayanan merosot semuanya dan akan binasa kalau tidak ditolong TUHAN. Untunglah saat tenggelam, secara otomatis Petrus mengulurkan tangan. Kita jangan salah paham, kalau TUHAN mengijinkan kita dalam keadaan tenggelam => ‘saya kok tidak muncul-muncul, pelayanan saya sudah sekian tahun’. Ini terjadi sebab kita belum pernah mengulurkan tangan (kita masih memakai pikiran dan perasaan sendiri), kita jangan seperti itu! Kalau orang sudah tenggelam, serahkanlah pikiran dan perasaan kepada TUHAN (kita sudah tidak memakai ilmu, gelar dsb) dan hanya menyeru ‘YESUS tolong’. Inilah yang diharapkan oleh TUHAN. Kalau kita mengharap yang lain, menyeru teman-teman (tidak menyeru YESUS), kita pasti akan tenggelam.

    Sekarang ini masih tentang pria yang memang ada lima ribu orang laki-laki terlebih dahulu, baru setelah itu perempuan dan anak-anak. Suami atau gembala harus mengorbankan semuanya (pikiran perasaan harus dikorbankan) dan harus memiliki pikiran perasaan seperti YESUS. Pikiran dan perasaan YESUS itu hanya taat sampai mati di kayu salib = taat sampai daging tak bersuara ‘YESUS, terserah sudah’. Kalau ada ketenggelaman dan kemerosotan, yang ditunggu oleh TUHAN bukan kepandaian dll, melainkan ‘YESUS tolong saya’ (serahkan semuanya kepada TUHAN), maka TUHAN mengulurkan Tangan untuk mengangkat kita dari ketenggelaman, artinya:


    • TUHAN memulihkan semua yang sudah hancur.
    • TUHAN memakai kita dalam kegerakan hujan akhir (seperti Petrus dipakai oleh TUHAN) = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.


    Petrus menjadi kuat di dalam Tangan belas kasih dan kuasa TUHAN, Petrus sudah tertolong dan terangkat. Sekarang Petrus memberi nasihat bagi wanita dan kaum muda dalam Surat Petrus. Karena ini kebaktiannya bersifat umum sebanyak lima kali, jadi TUHAN juga berFirman kepada wanita dan kaum muda. Setelah Petrus mengalami sendiri pertolongan TUHAN, dia memberi nasehat kepada:


    • Wanita.
      Wanita harus tunduk kepada suami. Seperti Sarah tunduk kepada Abraham.
      1 Petrus 3: 5, 6,
      5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
      6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

      Ay 5 => ‘perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah’ => perempuan yang mengangkat tangannya kepada TUHAN.

      Sarah tunduk kepada Abraham dan untuk ini ia harus mengorbankan pikirannya dan perasaannya. Sarah diberikan kepada laki-laki lain sebanyak dua kali. Kalau wanita baik-baik diberikan kepada laki-laki lain, mungkin berkata => ‘lebih baik aku mati’, tetapi untuk menolong suaminya, Sarah tetap tunduk. Sarah yang mempunyai kelemahan secara permanen yaitu mandul dan mati haid (ini sudah tidak mungkin lagi), karena Sarah tunduk maka pintu rahim Sarah dibuka oleh TUHAN, artinya:


      1. Pintu-pintu di dunia akan terbuka. Kalau istri-istri, ibu-ibu, ibu gembala tunduk kepada suami seperti tunduk kepada TUHAN (‘terserah Engkau TUHAN’), maka pintu-pintu akan terbuka.


      2. Sampai pintu surga juga terbuka.
      3. Suami dimenangkan (Abraham dimenangkan).


    • Kaum muda.
      1 Petrus 5: 5, 6,
      5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Kaum muda jangan sombong (terlalu sombong), masih minta uang spp, malah melawan orang tua dan berkata ‘orang tuaku ini tidak sekolah’ Inilah kesombongan! Setiap kebaktian kaum muda, diakhir doa saya selalu mendoakan kepada orang tua kami, ini juga termasuk orang tua saya, kepada orang tua kami TUHAN, kami belum dapat membalas apa-apa, TUHAN balaskanlah berkat kepada mereka dan selamatkanlah mereka semuanya’ Saya sudah berbuat untuk orang tua, tetapi saya merasa itu semuanya tidak cukup. Kaum muda jangan sombong, tetapi rendahkanlah diri.

      Tidak jarang kaum muda yang direndahkan (gagal, hancur)! Sekarang ini kalau ada kaum muda yang gagal, hancur, TUHAN hanya rindu agar kaum muda mengulurkan tangan kepada Dia. Tunduk kepada TUHAN dan tunduk kepada orang tua, maka TUHAN akan mengangkat kita:


      1. Mengangkat kita dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktu Nya.
      2. Sampai satu waktu jika YESUS datang kembali ke dua kali, semuanya, baik pria, wanita, kaum muda akan diubahkan menjadi sama dengan Dia dan diangkat di awan-awan yang permai bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.

Ini ada bagiannya sendiri-sendiri:

  • gembala/suami mungkin seperti Abraham yang harus mengorbankan perasaannya. Korban apa saja lakukanlah kalau untuk TUHAN, sebab ada Jehova Jireh. Mungkin juga seperti Musa yang harus mengorbankan pikirannya. Lakukan saja, maka laut akan terbelah, sebab ada Tangan belas kasih dan kuasa yang tidak berubah baik dulu, sekarang bahkan selamanya.


  • Istri-istri tunduklah. Kalau rumah tangga seperti mandul, mati haid (hancur), tunduklah kepada TUHAN dan kepada suami. Mungkin ibu-ibu gembala melihat pelayanan suami merosot, tunduklah (angkat dua tangan), biar TUHAN yang memulihkan semuanya.


  • Demkian juga anak muda akan ditinggikan sehingga menjadi berhasil dan indah. Sampai dengan TUHAN datang, nanti semuanya akan terangkat di awan-awan dan kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga ini dapat menjadi berkat bagi kita semuanya.

Mungkin saudara sudah melihat => ‘orang lain sudah ditolong oleh TUHAN’, sekarang ini siapa tahu giliran kita untuk ditolong oleh TUHAN. Sebab orang yang tenggelam itu tidak dapat ditunda waktunya, pertolongan harus tepat waktu. Kalau sekarang ini kita tidak ditolong, habis kita semuanya. Kita berdoa kepada TUHAN, supaya TUHAN menolong kita semuanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 03 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup Juruselamat semua manusia terutama mereka yang percaya. Tuhan memberikan keuntungan besar. Timotius Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup memberi keuntungan besar. Keuntungan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 November 2020 (Sabtu Sore)
    ... maut. Jadi keselamatan atau hidup kekal bukan urusan nanti tetapi urusan kita sekarang di dunia. Di sini juga terjadi pemisahan antara orang kaya dan Lazarus yang miskin sama dengan pemisahan antara neraka dan sorga yang ditentukan oleh sikap kita terhadap makanan rohani firman Allah yang benar saat ini--'ingin menghilangkan laparnya dengan apa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 September 2013 (Kamis Sore)
    ... lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi Karena taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib Yesus menerima nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal dan Ia ditinggikan dimuliakan sampai duduk ditahta Surga. Jadi syarat untuk menang bersama Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 06 Juni 2009 (Sabtu Sore)
    ... perkara dunia bukan untuk mencari Tuhan. Roma - akibatnya adalah tidak berubah hidupnya tetap hidup dalam manusia daging hanya mengikuti keinginan daging sehingga tidak taat dengar-dengaran pada firman tidak taat dengar-dengaran pada orang tua jasmani dan rohani. Ini tidak berkenan pada Tuhan dan pasti tidak berkenan pada sesama. Wahyu anak Tuhan yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Agustus 2012 (Rabu Sore)
    ... Yang kedua adalah Doa syafaat. Doa syafaat ini sama jenisnya dengan doa permohonan. Sentralnya adalah kebutuhan orang lain. Contohnya yaitu doa syafaat untuk keluarga untuk Gereja antar Gereja dan doa syafaat untuk pemerintah supaya kita bisa tenang dan tentram beribadah kepada Tuhan. DOA SYAFAAT INI JUGA HARUS DITINGKATKAN. Yang ketiga adalah doa ucapan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juni 2012 (Senin Sore)
    ... menolak salib sedangkan penjahat malah mau menerima salib. Matius - . Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. . Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring Eli Eli lama sabakhtani Artinya Allah-Ku Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku WAKTU PENYALIBAN. Markus . Hari jam sembilan ketika ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Februari 2009 (Rabu Sore)
    ... kuasa kemuliaan dari Tuhan kuasa kemuliaan diatas gunung - untuk menolong anak yang sakit ayan di bawah gunung sudah diterangkan . kuasa kemuliaan dalam sayap burung nazar yang besar Firman Pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus . sayap burung nazar yang besar ini gunanya untuk menyempurnakan gereja Tuhan. Kalau gereja ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Februari 2015 (Sabtu Sore)
    ... itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. Seperti penjaga babi. Lukas Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah terjadi mereka lari lalu menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Kita mempelajari yang ketiga seperti penjaga babi. Lukas - Setelah penjaga-penjaga babi itu melihat apa yang telah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2023 (Sabtu Sore)
    ... mengandung kejahatan dan kepahitan hati. Kandungan di hati harus diperiksa. 'menyusukan bayi' gereja Tuhan yang kualitas rohaninya seperti bayi anak kecil tidak dewasa rohani diterangkan pada sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Desember . AD. Ada dua hal yang membuat kualitas rohani gereja Tuhan tetap seperti anak kecil Ibrani - . ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Desember 2014 (Minggu Sore)
    ... dalam ibadah pelayanan kita Tuhan mengirimkan manna yaitu pedang Firman Firman pengajaran yang benar dan Firman penggembalaan yang diulang-ulang pedang yang menyambar-nyambar . Firman terus diulang-ulang seperti manna yang dikirimkan setiap hari selama tahun. Firman diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi kita sehingga kita mencapai kedewasaan rohani dan kita disucikan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.