Kita
masih membahas Kitab Wahyu 1: 10-12.
Wahyu
1: 10-12,
10.
Pada hari TUHAN aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari
belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
11.
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah
kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke
Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke
Laodikia."
12.
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan
setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Rasul
Yohanes mengalami sengsara daging karena YESUS di pulau
Patmos, sehingga rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat suara
sangkakala yang nyaring,
(1)Wujud
tujuh kaki dian emas dan
(2)Wujud
Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam
Besar, Raja dan Mempelai Laki-laki Surga
(Wahyu 1: 13-32).
Demikian
juga bagi kita, jika ibadah pelayanan kita ditandai dengan sengsara
daging karena YESUS/tanda salib/tanda darah, maka kita juga dapat
mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring.
Suara
sangkakala yang nyaring yaitu Firman
penggembalaan yang mengandung bobot Firman
pengajaran yang benar, yang keras, yang tajam, yang disampaikan
berulang-ulang, sehingga dapat menyucikan
mengubahkan kita menjadi wujud nyata yaitu pelita emas yang bercahaya
= sidang jemaat yang sempurna = Mempelai
Wanita yang sempurna yang siap untuk
menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan permai. Ini
sudah menjelang kedatangan TUHAN (hari TUHAN), sebab itu jangan
mendengarkan Firman yang lawakan-lawakan,
yang main-main.
Tugas
terakhir dari pelita emas yang bercahaya (Mempelai
Wanita Surga)
yaitu bersaksi dan mengundang. Wahyu 22: 17 ini tugas mengundang.
Wahyu
22: 17,
Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan
barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!"
Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang
mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Ay
17 => “
Roh” => Pengantin
Laki-laki = YESUS.
“
pengantin
perempuan” => Mempelai Wanita.
"Marilah!"
= mengundang.
Dalam
ibadah sebelumnya kita sudah belajar siapa yang diundang?
Yaitu:
- Orang
yang letih lesu, berbeban berat didalam dunia yang terkutuk.
- Orang
yang haus seperti perempuan Samaria (orang yang tidak puas),
sehingga jatuh dalam dosa (makan minum, kawin mengawinkan, nikah
yang hancur). Merekalah yang
harus diundang.
Kemana
kita mengundang mereka? Kita mengundang umat TUHAN untuk masuk
perjamuan kawin Anak Domba
ALLAH. Dengan apa kita mengundang? dengan
Kabar Mempelai.
Karena arah undangannya? ke pesta Kawin
Anak Domba,
dan kita mengundang dengan Kabar
Mempelai. Salah satu cara mengundang adalah
lewat ibadah kunjungan-kunjungan. Cara lainnya dapat
lewat kaset, dvd, internet dan lewat apa
saja. Semoga kita dapat mengerti.
Sikap
terhadap undangan sudah pernah kita baca dalam Matius 22: 1-3, ini
tentang perumpamaan perjamuan kawin anak raja, ini merupakan gambaran
dari perjamuan kawin Anak Domba.
Matius
22: 1-3,
1.
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
2.
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan
perjamuan kawin untuk anaknya.
3.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang
ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Perjamuan
kawin anak raja menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak
Domba saat YESUS datang ke dua kali. YESUS
akan datang sebagai Mempelai Pria
surga (Raja) dan kita sebagai Mempelai
Wanita Surga yang
masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Banyak yang diundang, tetapi
sikap terhadap undangan (sikap
negatif) yaitu tidak mau datang = menolak undangan = menolak
Kabar Mempelai =
menolak pembaharuan.
Kabar
Mempelai adalah cahaya
injil kemuliaan
Kristus yang mengubahkan kita dari kemuliaan kepada kemuliaan yang
lebih besar sampai sama mulia dengan YESUS. Menolak Kabar
Mempelai ini dikarenakan kekerasan hati.
Kekerasan hati adalah tetap mempertahankan dosa dan tetap
mempertahankan manusia darah daging dengan segala hawa nafsunya.
Inilah kehidupan yang tidak mau dibaharui.
Jadi,
kita diundang terlebih dahulu untuk masuk perjamuan kawin Anak
Domba, baru kemudian kita
dapat mengundang.
1
Korintus 15: 50,
Saudara-saudara, inilah
yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak
mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Jika
tetap mempertahankan dosa = manusia darah
daging karena menolak Kabar
Mempelai/menolak pembaharuan),
akibatnya
adalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang masih
terdiri dari daging dan darah (manusia daging darah) tidak
akan mewarisi kerajaan surga = binasa untuk selama-lamanya.
Setiap
Firman penggembalaan (Kabar
Mempelai) diberitakan itu merupakan
undangan bagi kita untuk menuju perjamuan kawin Anak
Domba. Kita harus mau mengalami pembaharuan
dari manusia daging menjadi manusia rohani, kalau tidak mau dibaharui
(tetap manusia darah daging dan dalam dosa), maka tidak akan mewarisi
kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
Sikap
positif terhadap undangan yaitu menerima undangan = menerima
Kabar Mempelai,
sehingga mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia
rohani seperti YESUS untuk masuk perjamuan kawin Anak
Domba. Kita datang ke gereja, bukan sekedar
untuk keluar masuk gereja dan tidak mengalami apa-apa (tanpa hasil),
tetapi mari kita datang ke gereja untuk beribadah kepada TUHAN
bagaikan menerima undangan (menerima Kabar
Mempelai), sehingga kita dibaharui sampai
boleh masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Apa
yang harus diperbaharui agar dapat masuk
perjamuan kawin Anak Domba?
Kita belajar dari Matius 24: 32, ini tentang kotbah akhir zaman.
Menjelang kedatangan YESUS yang ke dua kali, YESUS datang di
awan-awan yang permai sebagai Raja, dan sebagai
Mempelai Pria, lalu apa yang kita
persiapkan?
Matius
24: 32,Tariklah
pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa
musim panas sudah dekat.
Yang
harus dibaharui adalah hati yang keras dibaharui menjadi hati
yang lembut. Ini seperti pohon ara, kalau rantingnya keras, maka
tidak akan dapat berbuah. Kalau sudah
melembut, maka dapat berbuah. Pembaharuan
hati yang keras menjadi hati nurani yang lembut/baik
dimulai dari
baptisan air yang benar. Baptisan air merupakan dasar dan penentunya.
Biarlah sekarang ini Kabar
Mempelai membaharui hati kita dimulai dari
baptisan air.
1
Petrus 3: 20-21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus
Kristus,
22.
yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah
segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Ay
21 => “
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan” => baptisan air.
Sudah
diterangkan berulang-ulang,
baptisan air yang benar itu hanya satu
yaitu tertulis di alkitab (sesuai
dengan Firman) dan kita dibaptis seperti
YESUS dibaptis (orang yang sudah mati, dikuburkan didalam air).
Baptisan air yang benar menghasilkan hati nurani yang baik (hati yang
lembut), ini merupakan dasar untuk mengangkat/mengorbitkan kita untuk
masuk perjamuan kawin Anak Domba
di awan-awan yang permai sampai duduk bersanding dengan YESUS di
tahta surga. Ini dikaitkan dengan 1 Petrus 3: 21-22. Kalau dasarnya
tidak kuat, maka kita tidak akan mampu terangkat di awan-awan permai.
Contohnya seperti lapangan terbang (bandara), kalau dasarnya tidak
kuat, maka pesawat tidak akan dapat naik
tinggi. Oleh sebab itu perhatikanlah baptisan air yang benar! Jadi
Mempelai Pria dan
Mempelai Wanita
duduk bersanding di tahta surga untuk selama-lamanya, dasarnya adalah
baptisan air.
Ini
merupakan undangan juga. Untuk dapat masuk
perjamuan kawin Anak Domba,
kita diundang untuk masuk baptisan air terlebih dahulu. Yang sudah
masuk baptisan air, mari diteliti baptisannya. Yang belum masuk
baptisan air, ini merupakan undangan. Jika tidak mau masuk baptisan
air, nanti satu waktu kita tidak akan bisa diangkat ke awan-awan
permai saat YESUS datang kembali. Semoga kita dapat
mengerti.
Praktek
hati nurani yang baik/lembut adalah
- Yakobus
1: 21,
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang
begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Hati
yang lembut = hati yang sudah disucikan/dibersihkan dari
kotoran-kotoran dosa (keinginan jahat dan najis), sehingga bisa
menerima firman Allah yang keras.
Praktek hati yang lembut:
dapat
menerima Firman
ALLAH
yang keras (Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua).
Kalau ada kotoran dosa, hati itu keras.
Proses
menerima Firman
ALLAH
yang keras yaitu
- Mendengar
Firman
ALLAH
yang keras dengan sungguh-sungguh. Itulah
hati yang lembut. Kalau hati keras, tidak akan bisa mendengar
Firman
yang keras => Firman
terlalu lama, terlalu keras dll.
- Mengerti
Firman
ALLAH
yang keras.
- Percaya/yakin
kepada Firman
ALLAH,
sehingga menjadi iman didalam hati (tertanam didalam hati). Hati
itu seperti tanah, kalau bersih dari kotoran-kotoran itulah tanah
yang baik. Jika hati sudah percaya (Firman
menjadi iman didalam hati), mulut bisa mengaku dosa, kita diampuni
dan tidak berbuat dosa lagi, maka saat
itulah kita diselamatkan. Jadi saat-saat
mendengarkan Firman
semacam ini menentukan keselamatan. Seandainya ada orang yang najis
dan jahat tetapi bisa mendengarkan Firman
sampai percaya/yakin kepada Firman,
maka dia diselamatkan.
- Praktek
Firman
ALLAH
yang keras, sehingga kita disucikan. Bukan
cuma hati saja yang disucikan, tetapi kita mengalami penyucian
perbuatan dan perkataan sampai tidak bercacat cela = penyucian
seluruh hidup sampai sempurna seperti YESUS.
Inilah
praktek hati yang lembut (hati yang dapat
menerima Firman
ALLAH
yang keras), sehingga siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke
dua kali. Bisa menerima Firman
ALLAH
yang keras = dapat
menerima Pribadi
TUHAN.
- dapat
menerima
sesama dalam kekurangan dan kelebihannya,
sehingga
bisa saling mengaku, saling mengampuni dan saling mendoakan.
Jika
kita saling mengaku dan saling mengampuni = dosa-dosa sudah
diselesaikan, maka hati kita menjadi
damai sejahtera, mengalami ketenangan,
perhentian, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Misalnya:
- Kalau
di dalam
rumah tangga dosa diselesaikan dengan saling mengaku dan saling
mengampuni, maka rumah tangga menjadi enak dan ringan.
- Demikian
juga, jika didalam gereja, pekerjaan, sekolah dosa diselesaikan,
maka menjadi enak dan ringan. Semoga kita dapat
mengerti.
- dapat
menyembah TUHAN
(seperti pada malam hari ini).
Mazmur
141: 1, 2
judulnya adalah doa dalam pencobaan.
Mazmur
141: 1,
2,
1.
Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera
kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru
kepada-Mu!
2.
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan
tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu
petang.
Dapat
menyembah TUHAN artinya
- Hanya
berserah sepenuh kepada TUHAN, tidak kepada yang lain.
- Hanya
mengulurkan/mengangkat tangan kepada TUHAN.
Perhatikan
baik-baik! Kalau manusia mempertahankan dosa (keras hati), maka akan
sulit mengulurkan tangan dan menyerah kepada TUHAN, sebab
mengandalkan kepandaian, kekayaan,
pengalaman dll. Sekarang ini
merupakan pembelajaran pembaharuan menjadi hati yang lembut, sampai
dapat
berserah kepada TUHAN. Kalau orang keras hati, akan
sulit mengangkat tangan, baru secara
jasmani saja ada yang tidak mau mengangkat tangan saat kebaktian di
gereja => Mari kita mengangkat tangan, dia tidak akan mau. Secara
jasmani saja sulit mengangkat tangan, apalagi istilah raja Daud
mengangkat tangan itu bukan sekedar mengangkat tangan saja, tetapi
hatinya semuanya terangkat hanya kepada TUHAN (berserah sepenuhnya
kepada TUHAN dan tidak mengandalkan yang lainnya). Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau ada manusia yang keras hati, daripada nanti
dia tidak dapat
menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali (seperti pohon ara yang
keras, rantingnya tidak berbuah dan dikutuk oleh TUHAN), maka TUHAN
memiliki cara untuk menolong manusia yang keras hati.
Cara
TUHAN menolong manusia yang keras hati yaitu
TUHAN ijinkan sesuatu yang luar biasa terjadi atas kehidupan yang
keras hati. Kejadian-kejadian yang luar biasa terjadi bukan untuk
menghancurkan tetapi untuk melembutkan hatinya, sehingga
tidak ada keraguan sedikitpun untuk:
- Mengulurkan
tangan kepada TUHAN.
- Menyembah
TUHAN.
- Berharap
sepenuh kepada TUHAN.
- Bahkan
bisa mengaku kepada TUHAN => “Hanya Engkau TUHAN satu-satunya
Penolongku
dan tidak ada yang lain”
Contoh
kehidupan keras hati yang ditolong oleh TUHAN adalah
- Petrus.
Petrus ini mewakili laki-laki.
Petrus
ini merupakan kehidupan yang hebat, sebab
ia dapat berjalan diatas air laut yang
bergelombang, tetapi setelah terkena angin,
Petrus menjadi bimbang. Inilah keras hati!
Ketika terkena angin (pengajaran palsu, pencobaan) Petrus menjadi
bimbang terhadap ajaran yang benar, pribadi TUHAN, kuasa
TUHAN.
Akibatnya kalau bimbang adalah
Petrus mulai tenggelam.
Kalau sudah tenggelam, secara
otomatis Petrus akan langsung
mengulurkan tangannya (tidak ragu sedikit pun) kepada TUHAN. Selama
ini Petrus terus merasa
ragu-ragu seperti
ketika
- Waktu
YESUS bilang => “Aku mau ke Yerusalem dan disalibkan”,
Petrus mengulurkan tangan yang salah yaitu menarik YESUS.
- Saat
di Taman Getsemane, Petrus mengulurkan tangannya untuk memotong
telinga orang. Ini salah dalam mengulurkan tangan, bukan
mengulurkan tangan kepada TUHAN.
Cara
TUHAN untuk menolong Petrus adalah Petrus
diijinkan menghadapi sesuatu yang luar biasa yaitu hampir tenggelam.
Saat hampir tenggelam, Petrus langsung mengulurkan tangan kepada
TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan
untuk mengangkat Petrus, sehingga hati Petrus menjadi lembut. Semoga
kita dapat
mengerti.
Laki-laki ini seringkali keras hati, bimbang, mau
mengandalkan
kekuatan, pengalaman => dia menghitung-hitung dan takut, sehingga
tidak mengandalkan TUHAN lagi.
- Yunus.
Yunus
ini sudah tenggelam didasar laut, ikan yang besar telah
menelan Yunus sampai ke dasar laut. Yunus
keras hati yaitu menolak perintah TUHAN
(menolak utusan TUHAN) => sebenarnya Yunus diutus ke Niniwe,
tetapi ia
pergi ke Tarsis. Ini karena Yunus mengandalkan kemampuannya,
pikirannya => Niniwe seperti ini, kalau di Tarsis lebih enak dll,
sehingga Yunus tidak lagi mengandalkan TUHAN.
Cara
TUHAN menolong Yunus adalah diijinkan TUHAN
tenggelam sampai didasar lautan, tetapi di
dasar lautan Yunus berserah, berdoa
menyembah TUHAN bagaikan mengangkat tangan kepada TUHAN dan TUHAN
mengangkat Yunus dari ketenggelaman. Inilah laki-laki yang
seringkali keras hati.
- Perempuan
yang pendarahan selama 12 tahun.
Ini mewakili wanita.
Markus
5: 25-29,
25.
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya
menderita pendarahan.
26.
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah
dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada
faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di
tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan
menjamah jubah-Nya.
28.
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh."
29.
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa
badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Perempuan
yang sakit pendarahan
selama dua belas
tahun, ini gambaran kehidupan yang sangat lemah, sangat tidak
berdaya, tetapi masih berharap kepada yang
lain:
- Berharap
kepada orang lain. Perempuan ini sudah mendengar tentang YESUS,
tetapi tidak datang kepada YESUS, malah datang kepada dokter, tabib
dll.
- Berharap
kepada kekayaannya. Perempuan ini banyak uang, sehingga bisa
berobat dll.
Cara
TUHAN untuk menolong adalah TUHAN ijinkan
semuanya habis.
Kekayaannya (yang diharapkannya) habis dan
penyakitnya tidak sembuh, bahkan semakin memburuk. Jadi, menghadapi
hati yang keras, cara menolongnya harus keras juga (TUHAN ijinkan
sesuatu yang keras juga). Akhirnya, mau tidak mau perempuan ini
hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN => "Asal
kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
.
Kalau TUHAN mengijinkan sesuatu yang keras terjadi untuk
menghadapi orang yang keras hati, ini bukan untuk menghancurkan,
sekalipun kelihatan hancur dll, tetapi untuk melembutkan hati.
Sekarang ini
kita jangan salah paham kepada TUHAN => “mengapa
saya diijinkan mengalami kejadian seperti
ini”?,
tujuannya adalah untuk melembutkan hati kita => ini pasti ada
sesuatu, mungkin kita masih berharap orang lain, kekayaan,
kepandaian dan belum seratus
persen
berharap kepada TUHAN, belum bisa mengangkat tangan kepada TUHAN.
- kaum
muda.
1
Petrus 5: 5,
6,
5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada
orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Ay
6 => “supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya” => TUHAN
ingin meninggikan kaum muda ini,
berarti kaum
muda berada dalam keadaan yang
rendah.
Kaum muda ini seringkali keras
hati yaitu tidak taat dan tidak tunduk
kepada orang tua dll. Cara TUHAN menolong
adalah diijinkan oleh TUHAN untuk
di
rendahkan. Kalau kaum muda keras terus,
nanti saat TUHAN YESUS datang tidak akan terangkat, daripada seperti
itu,
maka TUHAN juga bertindak
keras (mengijinkan sesuatu yang luar
biasa terjadi). Mungkin kaum muda mempunyai
potensi, kehebatan, tetapi diijinkan untuk direndahkan, bahkan
sampai gagal total hidupnya. Tujuannya adalah supaya bisa
mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN
mengulurkan Tangan
untuk:
- Mengangkat
kita pada waktu Nya.
- Menjadikan
berhasil dan indah pada waktu Nya.
- Lebih
dari itu baik laki-laki, perempuan, kaum muda yang berada didalam
tangan TUHAN, yang terakhir jika YESUS datang kembali ke dua kali,
kita akan diangkat setinggi-tingginya di awan-awan yang permai,
sampai diangkat ke tahta TUHAN. Kita duduk bersanding dengan TUHAN
untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti ini.
Mari,
banyak usaha kita silahkan saja dll, tetapi kalau => kok bertambah
begini, ini berarti tinggal satu yaitu kita harus mengulurkan tangan
kepada TUHAN, percaya dan berserah sepenuh kepada TUHAN. Mari kita
melembut supaya
(1)bisa menerima firman,
(2)menerima
sesama dalam kekurangan kelebihannya dan
(3)hanya
mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan kepada
kita.
TUHAN memberkati kita semuanya.
Ibadah
Doa Malam Surabaya, 15
Januari 2014 (Rabu Malam)
Banyak
pergumulan yang kita hadapi di hari-hari ini, biarlah kita berada di
bawah Kaki TUHAN Yang merupakan tempat yang paling aman dan kita
hanya berseru kepada TUHAN dan TUHAN Yang hanya menjawab doa-doa kita
dan TUHAN akan mengadakan keajaiban-keajaiban ditengah-tengah kita
sekalian.
Mazmur
141: 2, 3,
2.
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku
yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
3.
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Jadi,
doa seperti persembahan ukupan = doa penyembahan.
Tanganku
terangkat = penyerahan. Jadi doa penyembahan dengan tangan
terangkat/dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN = terserah Engkau
TUHAN = kita jangan mengajukan apa-apa lagi kepada TUHAN.
Praktek
dari doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN yaitu:
- Awasilah
mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku, artinya kita
mengalami penyucian dan pembaharuan lidah/mulut.
Orang yang menyembah TUHAN itu akan menghasilkan perkataan-perkataan
yang benar dan baik. Jadi tidak perlu dilihat apakah pribadi itu
menyembah/tidak. Mulut yang menghasilkan perkataan yang benar dan
baik itu yang menentukan nasib hidup kita
1
Petrus 3: 10,
Siapa yang mau
mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga
lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan
yang menipu.
Jadi, tidak ada
dusta dll, tetapi lidah hanya menghasilkan perkataan yang benar dan
baik, akan menuntun kita pada masa depan yang baik = semua menjadi
baik.
Mazmur
141: 4,
Jangan
condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang
melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
- mengalami
penyucian dan pembaharuan dari hati nurani.
Hati nurani yang jahat menjadi hati nurani
yang baik itulah taat dengar-dengaran, maka Tangan belas kasihan
TUHAN mencurahkan berkat Abraham. Seperti Abraham taat, kita-pun
taat sehingga kita berhak menerima berkat Abraham yaitu berkat
jasmani sampai ke anak cucu dan berkat rohani itulah Roh Kudus
dicurahkan. Terutama bagi bangsa kafir membutuhkan Roh Kudus. Roh.
Kudus menyucikan kita sampai kita berkenan kepada TUHAN. Awalnya
bangsa kafir ini seperti anjing dan babi sehingga tidak boleh
dipersembahkan dan tidak berkenan oleh TUHAN. Tetapi kalau disucikan
oleh Roh Kudus, maka bangsa kafir dapat melayani dan dikenan oleh
TUHAN.
Roma
15: 16,
yaitu bahwa aku
boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan
kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Roh
Kudus menyucikan kita supaya kita dapat beribadah dan melayani TUHAN
dan berkenan kepada TUHAN. Hidup dan ibadah pelayanan kita berkenan
kepada TUHAN. Inilah hati yang taat dengar-dengaran. Semoga kita
dapat mengerti.
- Mazmur
141: 8,
Tetapi kepada-Mulah, ya
ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan
campakkan aku!
Yang ketiga
ini, kita mengalami penyucian dan pembaharuan mata = pandangan
hanya tertuju kepada TUHAN/kepada Imam Besar Yang duduk disebelah
Kanan Tahta ALLAH Bapa sehingga kita tidak pernah goyah
sedikit-pun.
Di
dalam Mazmur 16:
8,
Aku
senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah.
Pandangan
kita hanya kepada TUHAN/kepada Imam Besar Yang duduk disebelah Kanan
ALLAH Bapa sehingga kita tidak goyah tetapi kita tetap kuat dan
teguh hati.
Mari,
menghadapi apa saja sekarang ini dan juga banyak pergumulan di dalam
kita,
biarlah kita berdoa dan menyembah TUHAN bagaikan mengangkat dua
tangan kita kepada TUHAN = menyerahkan semuanya kepada TUHAN. Doa
penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN = terserah Engkau
TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan-Nya kepada kita sehingga kita
mengalami penyucian dan pembaharuan mulut yang berkata benar dan baik
= semuanya menjadi baik.
Demikian
juga dengan hati yang mengalami pembaharuan dan penyucian sehingga
menjadi hati yang taat dengar-dengaran dan berkat Abraham dicurahkan.
Kemudian
mata disucikan dan dibaharui sampai kita hanya memandang TUHAN/Imam
Besar Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa saja sehingga tidak
goyah tetapi selalu kuat dan teguh hati, artinya kita berpegang teguh
dan taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Kita
jangan menyimpang sehingga kita tidak akan diombang-ambingkan oleh
pengajaran yang lain. Kemudian kita tetap hidup benar = jangan
berbuat dosa.
Inilah
mata yang hanya memandang kepada TUHAN, kita jangan memandang kepada
yang lain. Firman yang benar itulah alkitab. Jadi harus cocok dengan
alkitab. Jangan goyah. Kemudian kita tetap hidup benar apa-pun
risikonya, kita tidak mau berbuat dosa sekali-pun dipaksa atau
diapakan, kita tetap hidup benar. Mohon kepada TUHAN, kalau ada
godaan-godaan maka kita menyebut Nama YESUS untuk menolong, supaya
kita tetap hidup benar/tidak berbuat dosa.
Kemudian
kita tidak kecewa, tidak putus asa ketika harus menghadapi apa-pun
juga di dunia ini, tetapi kita tetap percaya kepada TUHAN, hanya
berharap kepada TUHAN dan juga taat dengar-dengaran dengan menyembah
kepada TUHAN.
Jika
kita diperhadapkan dengan masalah sehingga kita tidak dapat berbuat
apa-apa, kita jangan sampai berputus asa sebab justru ini merupakan
kesempatan untuk menyembah TUHAN = menyerahkan semuanya kepada TUHAN.
Kita kuat dan teguh hati = hanya percaya kepada TUHAN dan meyembah
TUHAN; seperti Salomo yang membangun bait ALLAH Salomo. TUHAN
menjamin sampai pembangunan bait ALLAH selesai; TUHAN tidak pernah
meninggalkan kita sendiri/TUHAN bergumul untuk kita, asal kita kuat
dan teguh hati.
Hasilnya:
1 Tawarikh 28: 20,
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo,
anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu;
janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku,
menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau
sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Biarlah
ayat ini menjadi ayat pegangan kita, kalau kita tetap kuat dan teguh
hati
ketika
menghadapi ajaran-ajaran lain, menghadapi dosa atau masalah, maka
hasilnya
TUHAN tidak membiarkan kita=
- TUHAN
bersama kita,
- TUHAN
memperdulikan kita,
- TUHAN
memperhatikan kita,
- TUHAN
bergumul bersama kita sampai semua selesai pada waktunya. TUHAN
pasti sanggup, TUHAN masih sanggup untuk menyelesaikan segala
masalah kita seperti masalah secara jasmani seperti pekerjaan,
studi, masalah keuangan, masalah nikah dan rumah tangga. Dan juga
masalah rohani itulah pembangunan bait ALLAH secara rohani itulah
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = TUHAN mampu mengubahkan
dan menyucikan kita sampai kita menjadi sempurna seperti Dia.
Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna selesai = Mempelai Wanita
terwujud untuk layak menyambut kedatangan-Nya Yang kedua kali.
Mari,
sekarang ini, kita menjaga mulut dengan berkata baik, maka semuanya
menjadi baik. Menjaga hati sehingga dapat taat, maka berkat Abraham
yang akan dicurahkan
sampai
ke anak cucu yaitu berkat Roh Kudus supaya kita layak dan berkenan
kepada TUHAN; kalau kita tidak taat, maka kutukan yang akan
dicurahkan. Dan juga menjaga mata, mata hanya memandang Imam Besar.
Apa-pun yang akan terjadi, kita tetap kuat
dan teguh hati, TUHAN masih dan pasti sanggup menyelesaikan semua
masalah secara jasmani dan juga secara rohani sampai kita menjadi
sempurna seperti Dia.
Rut
3: 18,
Lalu
kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai
engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu
tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari
ini juga."
Rut
ini bangsa kafir, kita juga sebagai bangsa kafir yang tidak memiliki
apa-apa dan juga tidak dapat berbuat apa-apa seperti Rut yang
dikatakan oleh ibu mertuanya untuk duduk saja. Untuk sekarang, duduk
saja = meyembah saja = duduk di bawah Kaki TUHAN, ini saja yang dapat
kita lakukan.
Pekerjaan
kita hanya duduk menanti = menyembah TUHAN.
Sebab
orang itu = YESUS, dulu Boaz, sekarang adalah YESUS Imam Besar kita,
Gembala Agung kita.
Tidak
akan berhenti sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari itu juga
= YESUS tidak akan pernah berhenti bekerja sampai semuanya selesai
tuntas mulai sekarang ini. YESUS tidak akan membiarkan kita, tidak
akan meninggalkan kita, Dia bergumul bersama dengan kita dan Dia
pasti sanggup, Dia masih sanggup menyelesaikan semuanya tepat pada
waktunya.
Kita
hanya duduk menanti = menjaga mulut, menjaga hati, menjaga mata dan
hanya menyembah, terserah Engkau TUHAN dan TUHAN akan menyelesaikan
semuanya tepat pada waktunya.
TUHAN memberkati kita sekalian.1