Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membahas Kitab Wahyu 1: 10-12.

Wahyu 1: 10-12,
10. Pada hari TUHAN aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
11. katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
12. Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

Rasul Yohanes mengalami sengsara daging karena YESUS di pulau Patmos, sehingga rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring, (1)Wujud tujuh kaki dian emas dan (2)Wujud Pribadi YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja dan Mempelai Laki-laki Surga (Wahyu 1: 13-32).

Demikian juga bagi kita, jika ibadah pelayanan kita ditandai dengan sengsara daging karena YESUS/tanda salib/tanda darah, maka kita juga dapat mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring. Suara sangkakala yang nyaring yaitu Firman penggembalaan yang mengandung bobot Firman pengajaran yang benar, yang keras, yang tajam, yang disampaikan berulang-ulang, sehingga dapat menyucikan mengubahkan kita menjadi wujud nyata yaitu pelita emas yang bercahaya = sidang jemaat yang sempurna = Mempelai Wanita yang sempurna yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan permai. Ini sudah menjelang kedatangan TUHAN (hari TUHAN), sebab itu jangan mendengarkan Firman yang lawakan-lawakan, yang main-main.

Tugas terakhir dari pelita emas yang bercahaya (Mempelai Wanita Surga) yaitu bersaksi dan mengundang. Wahyu 22: 17 ini tugas mengundang.

Wahyu 22: 17, Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Ay 17 => “Roh” => Pengantin Laki-laki = YESUS.
pengantin perempuan” => Mempelai Wanita.
"Marilah!" = mengundang.

Dalam ibadah sebelumnya kita sudah belajar siapa yang diundang? Yaitu:

  • Orang yang letih lesu, berbeban berat didalam dunia yang terkutuk.
  • Orang yang haus seperti perempuan Samaria (orang yang tidak puas), sehingga jatuh dalam dosa (makan minum, kawin mengawinkan, nikah yang hancur). Merekalah yang harus diundang.

Kemana kita mengundang mereka? Kita mengundang umat TUHAN untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba ALLAH. Dengan apa kita mengundang? dengan Kabar Mempelai. Karena arah undangannya? ke pesta Kawin Anak Domba, dan kita mengundang dengan Kabar Mempelai. Salah satu cara mengundang adalah lewat ibadah kunjungan-kunjungan. Cara lainnya dapat lewat kaset, dvd, internet dan lewat apa saja. Semoga kita dapat mengerti.

Sikap terhadap undangan sudah pernah kita baca dalam Matius 22: 1-3, ini tentang perumpamaan perjamuan kawin anak raja, ini merupakan gambaran dari perjamuan kawin Anak Domba.

Matius 22: 1-3,
1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

Perjamuan kawin anak raja menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak Domba saat YESUS datang ke dua kali. YESUS akan datang sebagai Mempelai Pria surga (Raja) dan kita sebagai Mempelai Wanita Surga yang masuk perjamuan kawin Anak Domba. Banyak yang diundang, tetapi sikap terhadap undangan (sikap negatif) yaitu tidak mau datang = menolak undangan = menolak Kabar Mempelai = menolak pembaharuan.

Kabar Mempelai adalah cahaya injil kemuliaan Kristus yang mengubahkan kita dari kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar sampai sama mulia dengan YESUS. Menolak Kabar Mempelai ini dikarenakan kekerasan hati. Kekerasan hati adalah tetap mempertahankan dosa dan tetap mempertahankan manusia darah daging dengan segala hawa nafsunya. Inilah kehidupan yang tidak mau dibaharui.

Jadi, kita diundang terlebih dahulu untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, baru kemudian kita dapat mengundang.

1 Korintus 15: 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Jika tetap mempertahankan dosa = manusia darah daging karena menolak Kabar Mempelai/menolak pembaharuan), akibatnya adalah hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang masih terdiri dari daging dan darah (manusia daging darah) tidak akan mewarisi kerajaan surga = binasa untuk selama-lamanya.

Setiap Firman penggembalaan (Kabar Mempelai) diberitakan itu merupakan undangan bagi kita untuk menuju perjamuan kawin Anak Domba. Kita harus mau mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, kalau tidak mau dibaharui (tetap manusia darah daging dan dalam dosa), maka tidak akan mewarisi kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.

Sikap positif terhadap undangan yaitu menerima undangan = menerima Kabar Mempelai, sehingga mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kita datang ke gereja, bukan sekedar untuk keluar masuk gereja dan tidak mengalami apa-apa (tanpa hasil), tetapi mari kita datang ke gereja untuk beribadah kepada TUHAN bagaikan menerima undangan (menerima Kabar Mempelai), sehingga kita dibaharui sampai boleh masuk perjamuan kawin Anak Domba.

Apa yang harus diperbaharui agar dapat masuk perjamuan kawin Anak Domba? Kita belajar dari Matius 24: 32, ini tentang kotbah akhir zaman. Menjelang kedatangan YESUS yang ke dua kali, YESUS datang di awan-awan yang permai sebagai Raja, dan sebagai Mempelai Pria, lalu apa yang kita persiapkan?

Matius 24: 32,Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Yang harus dibaharui adalah hati yang keras dibaharui menjadi hati yang lembut. Ini seperti pohon ara, kalau rantingnya keras, maka tidak akan dapat berbuah. Kalau sudah melembut, maka dapat berbuah. Pembaharuan hati yang keras menjadi hati nurani yang lembut/baik dimulai dari baptisan air yang benar. Baptisan air merupakan dasar dan penentunya. Biarlah sekarang ini Kabar Mempelai membaharui hati kita dimulai dari baptisan air.

1 Petrus 3: 20-21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus
Kristus,
22. yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

Ay 21 => “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan” => baptisan air.

Sudah diterangkan berulang-ulang, baptisan air yang benar itu hanya satu yaitu tertulis di alkitab (sesuai dengan Firman) dan kita dibaptis seperti YESUS dibaptis (orang yang sudah mati, dikuburkan didalam air). Baptisan air yang benar menghasilkan hati nurani yang baik (hati yang lembut), ini merupakan dasar untuk mengangkat/mengorbitkan kita untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai sampai duduk bersanding dengan YESUS di tahta surga. Ini dikaitkan dengan 1 Petrus 3: 21-22. Kalau dasarnya tidak kuat, maka kita tidak akan mampu terangkat di awan-awan permai. Contohnya seperti lapangan terbang (bandara), kalau dasarnya tidak kuat, maka pesawat tidak akan dapat naik tinggi. Oleh sebab itu perhatikanlah baptisan air yang benar! Jadi Mempelai Pria dan Mempelai Wanita duduk bersanding di tahta surga untuk selama-lamanya, dasarnya adalah baptisan air.

Ini merupakan undangan juga. Untuk dapat masuk perjamuan kawin Anak Domba, kita diundang untuk masuk baptisan air terlebih dahulu. Yang sudah masuk baptisan air, mari diteliti baptisannya. Yang belum masuk baptisan air, ini merupakan undangan. Jika tidak mau masuk baptisan air, nanti satu waktu kita tidak akan bisa diangkat ke awan-awan permai saat YESUS datang kembali. Semoga kita dapat mengerti.

Praktek hati nurani yang baik/lembut adalah

  1. Yakobus 1: 21, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

    Hati yang lembut = hati yang sudah disucikan/dibersihkan dari kotoran-kotoran dosa (keinginan jahat dan najis), sehingga bisa menerima firman Allah yang keras.

    Praktek hati yang lembut: dapat menerima Firman ALLAH yang keras (Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua). Kalau ada kotoran dosa, hati itu keras.

    Proses menerima Firman ALLAH yang keras yaitu


    • Mendengar Firman ALLAH yang keras dengan sungguh-sungguh. Itulah hati yang lembut. Kalau hati keras, tidak akan bisa mendengar Firman yang keras => Firman terlalu lama, terlalu keras dll.


    • Mengerti Firman ALLAH yang keras.
    • Percaya/yakin kepada Firman ALLAH, sehingga menjadi iman didalam hati (tertanam didalam hati). Hati itu seperti tanah, kalau bersih dari kotoran-kotoran itulah tanah yang baik. Jika hati sudah percaya (Firman menjadi iman didalam hati), mulut bisa mengaku dosa, kita diampuni dan tidak berbuat dosa lagi, maka saat itulah kita diselamatkan. Jadi saat-saat mendengarkan Firman semacam ini menentukan keselamatan. Seandainya ada orang yang najis dan jahat tetapi bisa mendengarkan Firman sampai percaya/yakin kepada Firman, maka dia diselamatkan.


    • Praktek Firman ALLAH yang keras, sehingga kita disucikan. Bukan cuma hati saja yang disucikan, tetapi kita mengalami penyucian perbuatan dan perkataan sampai tidak bercacat cela = penyucian seluruh hidup sampai sempurna seperti YESUS.


    Inilah praktek hati yang lembut (hati yang dapat menerima Firman ALLAH yang keras), sehingga siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali. Bisa menerima Firman ALLAH yang keras = dapat menerima Pribadi TUHAN.


  2. dapat menerima sesama dalam kekurangan dan kelebihannya, sehingga bisa saling mengaku, saling mengampuni dan saling mendoakan.
    Jika kita saling mengaku dan saling mengampuni = dosa-dosa sudah diselesaikan, maka hati kita menjadi damai sejahtera, mengalami ketenangan, perhentian, sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Misalnya:


    • Kalau di dalam rumah tangga dosa diselesaikan dengan saling mengaku dan saling mengampuni, maka rumah tangga menjadi enak dan ringan.
    • Demikian juga, jika didalam gereja, pekerjaan, sekolah dosa diselesaikan, maka menjadi enak dan ringan. Semoga kita dapat mengerti.


  3. dapat menyembah TUHAN (seperti pada malam hari ini).
    Mazmur 141: 1, 2 judulnya adalah doa dalam pencobaan.

    Mazmur 141: 1, 2,
    1. Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
    2. Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

    Dapat menyembah TUHAN artinya


    • Hanya berserah sepenuh kepada TUHAN, tidak kepada yang lain.
    • Hanya mengulurkan/mengangkat tangan kepada TUHAN.


    Perhatikan baik-baik! Kalau manusia mempertahankan dosa (keras hati), maka akan sulit mengulurkan tangan dan menyerah kepada TUHAN, sebab mengandalkan kepandaian, kekayaan, pengalaman dll. Sekarang ini merupakan pembelajaran pembaharuan menjadi hati yang lembut, sampai dapat berserah kepada TUHAN. Kalau orang keras hati, akan sulit mengangkat tangan, baru secara jasmani saja ada yang tidak mau mengangkat tangan saat kebaktian di gereja => Mari kita mengangkat tangan, dia tidak akan mau. Secara jasmani saja sulit mengangkat tangan, apalagi istilah raja Daud mengangkat tangan itu bukan sekedar mengangkat tangan saja, tetapi hatinya semuanya terangkat hanya kepada TUHAN (berserah sepenuhnya kepada TUHAN dan tidak mengandalkan yang lainnya). Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau ada manusia yang keras hati, daripada nanti dia tidak dapat menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali (seperti pohon ara yang keras, rantingnya tidak berbuah dan dikutuk oleh TUHAN), maka TUHAN memiliki cara untuk menolong manusia yang keras hati.

    Cara TUHAN menolong manusia yang keras hati yaitu TUHAN ijinkan sesuatu yang luar biasa terjadi atas kehidupan yang keras hati. Kejadian-kejadian yang luar biasa terjadi bukan untuk menghancurkan tetapi untuk melembutkan hatinya, sehingga tidak ada keraguan sedikitpun untuk:


    • Mengulurkan tangan kepada TUHAN.
    • Menyembah TUHAN.
    • Berharap sepenuh kepada TUHAN.
    • Bahkan bisa mengaku kepada TUHAN => “Hanya Engkau TUHAN satu-satunya Penolongku dan tidak ada yang lain”

Contoh kehidupan keras hati yang ditolong oleh TUHAN adalah

  1. Petrus. Petrus ini mewakili laki-laki.
    Petrus ini merupakan kehidupan yang hebat, sebab ia dapat berjalan diatas air laut yang bergelombang, tetapi setelah terkena angin, Petrus menjadi bimbang. Inilah keras hati! Ketika terkena angin (pengajaran palsu, pencobaan) Petrus menjadi bimbang terhadap ajaran yang benar, pribadi TUHAN, kuasa TUHAN.

    Akibatnya kalau bimbang adalah Petrus mulai tenggelam.
    Kalau sudah tenggelam, secara otomatis Petrus akan langsung mengulurkan tangannya (tidak ragu sedikit pun) kepada TUHAN. Selama ini Petrus terus merasa ragu-ragu seperti ketika


    • Waktu YESUS bilang => “Aku mau ke Yerusalem dan disalibkan”, Petrus mengulurkan tangan yang salah yaitu menarik YESUS.
    • Saat di Taman Getsemane, Petrus mengulurkan tangannya untuk memotong telinga orang. Ini salah dalam mengulurkan tangan, bukan mengulurkan tangan kepada TUHAN.


    Cara TUHAN untuk menolong Petrus adalah Petrus diijinkan menghadapi sesuatu yang luar biasa yaitu hampir tenggelam. Saat hampir tenggelam, Petrus langsung mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan untuk mengangkat Petrus, sehingga hati Petrus menjadi lembut. Semoga kita dapat mengerti.

    Laki-laki ini seringkali keras hati, bimbang, mau mengandalkan kekuatan, pengalaman => dia menghitung-hitung dan takut, sehingga tidak mengandalkan TUHAN lagi.


  2. Yunus.
    Yunus ini sudah tenggelam didasar laut, ikan yang besar telah menelan Yunus sampai ke dasar laut. Yunus keras hati yaitu menolak perintah TUHAN (menolak utusan TUHAN) => sebenarnya Yunus diutus ke Niniwe, tetapi ia pergi ke Tarsis. Ini karena Yunus mengandalkan kemampuannya, pikirannya => Niniwe seperti ini, kalau di Tarsis lebih enak dll, sehingga Yunus tidak lagi mengandalkan TUHAN.

    Cara TUHAN menolong Yunus adalah diijinkan TUHAN tenggelam sampai didasar lautan, tetapi di dasar lautan Yunus berserah, berdoa menyembah TUHAN bagaikan mengangkat tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengangkat Yunus dari ketenggelaman. Inilah laki-laki yang seringkali keras hati.


  3. Perempuan yang pendarahan selama 12 tahun. Ini mewakili wanita.
    Markus 5: 25-29,
    25. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
    26. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
    27. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
    28. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
    29. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

    Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun, ini gambaran kehidupan yang sangat lemah, sangat tidak berdaya, tetapi masih berharap kepada yang lain:


    • Berharap kepada orang lain. Perempuan ini sudah mendengar tentang YESUS, tetapi tidak datang kepada YESUS, malah datang kepada dokter, tabib dll.
    • Berharap kepada kekayaannya. Perempuan ini banyak uang, sehingga bisa berobat dll.


    Cara TUHAN untuk menolong adalah TUHAN ijinkan semuanya habis.
    Kekayaannya (yang diharapkannya) habis dan penyakitnya tidak sembuh, bahkan semakin memburuk. Jadi, menghadapi hati yang keras, cara menolongnya harus keras juga (TUHAN ijinkan sesuatu yang keras juga). Akhirnya, mau tidak mau perempuan ini hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN => "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." .

    Kalau TUHAN mengijinkan sesuatu yang keras terjadi untuk menghadapi orang yang keras hati, ini bukan untuk menghancurkan, sekalipun kelihatan hancur dll, tetapi untuk melembutkan hati. Sekarang ini kita jangan salah paham kepada TUHAN => “mengapa saya diijinkan mengalami kejadian seperti ini”?, tujuannya adalah untuk melembutkan hati kita => ini pasti ada sesuatu, mungkin kita masih berharap orang lain, kekayaan, kepandaian dan belum seratus persen berharap kepada TUHAN, belum bisa mengangkat tangan kepada TUHAN.


  4. kaum muda.
    1 Petrus 5: 5, 6,
    5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Ay 6 => “supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” => TUHAN ingin meninggikan kaum muda ini, berarti kaum muda berada dalam keadaan yang rendah.

    Kaum muda ini seringkali keras hati yaitu tidak taat dan tidak tunduk kepada orang tua dll. Cara TUHAN menolong adalah diijinkan oleh TUHAN untuk di rendahkan. Kalau kaum muda keras terus, nanti saat TUHAN YESUS datang tidak akan terangkat, daripada seperti itu, maka TUHAN juga bertindak keras (mengijinkan sesuatu yang luar biasa terjadi). Mungkin kaum muda mempunyai potensi, kehebatan, tetapi diijinkan untuk direndahkan, bahkan sampai gagal total hidupnya. Tujuannya adalah supaya bisa mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan untuk:


    • Mengangkat kita pada waktu Nya.
    • Menjadikan berhasil dan indah pada waktu Nya.
    • Lebih dari itu baik laki-laki, perempuan, kaum muda yang berada didalam tangan TUHAN, yang terakhir jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diangkat setinggi-tingginya di awan-awan yang permai, sampai diangkat ke tahta TUHAN. Kita duduk bersanding dengan TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti ini.

Mari, banyak usaha kita silahkan saja dll, tetapi kalau => kok bertambah begini, ini berarti tinggal satu yaitu kita harus mengulurkan tangan kepada TUHAN, percaya dan berserah sepenuh kepada TUHAN. Mari kita melembut supaya (1)bisa menerima firman, (2)menerima sesama dalam kekurangan kelebihannya dan (3)hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan kepada kita.

TUHAN memberkati kita semuanya.

Ibadah Doa Malam Surabaya, 15 Januari 2014 (Rabu Malam)

Banyak pergumulan yang kita hadapi di hari-hari ini, biarlah kita berada di bawah Kaki TUHAN Yang merupakan tempat yang paling aman dan kita hanya berseru kepada TUHAN dan TUHAN Yang hanya menjawab doa-doa kita dan TUHAN akan mengadakan keajaiban-keajaiban ditengah-tengah kita sekalian.

Mazmur 141: 2, 3,
2. Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
3. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

Jadi, doa seperti persembahan ukupan = doa penyembahan.
Tanganku terangkat = penyerahan. Jadi doa penyembahan dengan tangan terangkat/dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN = terserah Engkau TUHAN = kita jangan mengajukan apa-apa lagi kepada TUHAN.

Praktek dari doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN yaitu:

  1. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku, artinya kita mengalami penyucian dan pembaharuan lidah/mulut. Orang yang menyembah TUHAN itu akan menghasilkan perkataan-perkataan yang benar dan baik. Jadi tidak perlu dilihat apakah pribadi itu menyembah/tidak. Mulut yang menghasilkan perkataan yang benar dan baik itu yang menentukan nasib hidup kita

    1 Petrus 3: 10, Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

    Jadi, tidak ada dusta dll, tetapi lidah hanya menghasilkan perkataan yang benar dan baik, akan menuntun kita pada masa depan yang baik = semua menjadi baik.

    Mazmur 141: 4, Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.


  2. mengalami penyucian dan pembaharuan dari hati nurani. Hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik itulah taat dengar-dengaran, maka Tangan belas kasihan TUHAN mencurahkan berkat Abraham. Seperti Abraham taat, kita-pun taat sehingga kita berhak menerima berkat Abraham yaitu berkat jasmani sampai ke anak cucu dan berkat rohani itulah Roh Kudus dicurahkan. Terutama bagi bangsa kafir membutuhkan Roh Kudus. Roh. Kudus menyucikan kita sampai kita berkenan kepada TUHAN. Awalnya bangsa kafir ini seperti anjing dan babi sehingga tidak boleh dipersembahkan dan tidak berkenan oleh TUHAN. Tetapi kalau disucikan oleh Roh Kudus, maka bangsa kafir dapat melayani dan dikenan oleh TUHAN.

    Roma 15: 16, yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

    Roh Kudus menyucikan kita supaya kita dapat beribadah dan melayani TUHAN dan berkenan kepada TUHAN. Hidup dan ibadah pelayanan kita berkenan kepada TUHAN. Inilah hati yang taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Mazmur 141: 8, Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

    Yang ketiga ini, kita mengalami penyucian dan pembaharuan mata = pandangan hanya tertuju kepada TUHAN/kepada Imam Besar Yang duduk disebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa sehingga kita tidak pernah goyah sedikit-pun.

    Di dalam Mazmur 16: 8, Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

    Pandangan kita hanya kepada TUHAN/kepada Imam Besar Yang duduk disebelah Kanan ALLAH Bapa sehingga kita tidak goyah tetapi kita tetap kuat dan teguh hati.

Mari, menghadapi apa saja sekarang ini dan juga banyak pergumulan di dalam
kita, biarlah kita berdoa dan menyembah TUHAN bagaikan mengangkat dua tangan kita kepada TUHAN = menyerahkan semuanya kepada TUHAN. Doa penyembahan dengan penyerahan sepenuh kepada TUHAN = terserah Engkau TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan-Nya kepada kita sehingga kita mengalami penyucian dan pembaharuan mulut yang berkata benar dan baik = semuanya menjadi baik.

Demikian juga dengan hati yang mengalami pembaharuan dan penyucian sehingga menjadi hati yang taat dengar-dengaran dan berkat Abraham dicurahkan.

Kemudian mata disucikan dan dibaharui sampai kita hanya memandang TUHAN/Imam Besar Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa saja sehingga tidak goyah tetapi selalu kuat dan teguh hati, artinya kita berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Kita jangan menyimpang sehingga kita tidak akan diombang-ambingkan oleh pengajaran yang lain. Kemudian kita tetap hidup benar = jangan berbuat dosa.

Inilah mata yang hanya memandang kepada TUHAN, kita jangan memandang kepada yang lain. Firman yang benar itulah alkitab. Jadi harus cocok dengan alkitab. Jangan goyah. Kemudian kita tetap hidup benar apa-pun risikonya, kita tidak mau berbuat dosa sekali-pun dipaksa atau diapakan, kita tetap hidup benar. Mohon kepada TUHAN, kalau ada godaan-godaan maka kita menyebut Nama YESUS untuk menolong, supaya kita tetap hidup benar/tidak berbuat dosa.

Kemudian kita tidak kecewa, tidak putus asa ketika harus menghadapi apa-pun juga di dunia ini, tetapi kita tetap percaya kepada TUHAN, hanya berharap kepada TUHAN dan juga taat dengar-dengaran dengan menyembah kepada TUHAN.

Jika kita diperhadapkan dengan masalah sehingga kita tidak dapat berbuat apa-apa, kita jangan sampai berputus asa sebab justru ini merupakan kesempatan untuk menyembah TUHAN = menyerahkan semuanya kepada TUHAN. Kita kuat dan teguh hati = hanya percaya kepada TUHAN dan meyembah TUHAN; seperti Salomo yang membangun bait ALLAH Salomo. TUHAN menjamin sampai pembangunan bait ALLAH selesai; TUHAN tidak pernah meninggalkan kita sendiri/TUHAN bergumul untuk kita, asal kita kuat dan teguh hati.

Hasilnya: 1 Tawarikh 28: 20, Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

Biarlah ayat ini menjadi ayat pegangan kita, kalau kita tetap kuat dan teguh hati
ketika menghadapi ajaran-ajaran lain, menghadapi dosa atau masalah, maka hasilnya TUHAN tidak membiarkan kita=

  • TUHAN bersama kita,
  • TUHAN memperdulikan kita,
  • TUHAN memperhatikan kita,
  • TUHAN bergumul bersama kita sampai semua selesai pada waktunya. TUHAN pasti sanggup, TUHAN masih sanggup untuk menyelesaikan segala masalah kita seperti masalah secara jasmani seperti pekerjaan, studi, masalah keuangan, masalah nikah dan rumah tangga. Dan juga masalah rohani itulah pembangunan bait ALLAH secara rohani itulah pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = TUHAN mampu mengubahkan dan menyucikan kita sampai kita menjadi sempurna seperti Dia. Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna selesai = Mempelai Wanita terwujud untuk layak menyambut kedatangan-Nya Yang kedua kali.

Mari, sekarang ini, kita menjaga mulut dengan berkata baik, maka semuanya menjadi baik. Menjaga hati sehingga dapat taat, maka berkat Abraham yang akan dicurahkan
sampai ke anak cucu yaitu berkat Roh Kudus supaya kita layak dan berkenan kepada TUHAN; kalau kita tidak taat, maka kutukan yang akan dicurahkan. Dan juga menjaga mata, mata hanya memandang Imam Besar. Apa-pun yang akan terjadi, kita tetap kuat dan teguh hati, TUHAN masih dan pasti sanggup menyelesaikan semua masalah secara jasmani dan juga secara rohani sampai kita menjadi sempurna seperti Dia.

Rut 3: 18, Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Rut ini bangsa kafir, kita juga sebagai bangsa kafir yang tidak memiliki apa-apa dan juga tidak dapat berbuat apa-apa seperti Rut yang dikatakan oleh ibu mertuanya untuk duduk saja. Untuk sekarang, duduk saja = meyembah saja = duduk di bawah Kaki TUHAN, ini saja yang dapat kita lakukan.

Pekerjaan kita hanya duduk menanti = menyembah TUHAN.

Sebab orang itu = YESUS, dulu Boaz, sekarang adalah YESUS Imam Besar kita, Gembala Agung kita.

Tidak akan berhenti sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari itu juga = YESUS tidak akan pernah berhenti bekerja sampai semuanya selesai tuntas mulai sekarang ini. YESUS tidak akan membiarkan kita, tidak akan meninggalkan kita, Dia bergumul bersama dengan kita dan Dia pasti sanggup, Dia masih sanggup menyelesaikan semuanya tepat pada waktunya.

Kita hanya duduk menanti = menjaga mulut, menjaga hati, menjaga mata dan hanya menyembah, terserah Engkau TUHAN dan TUHAN akan menyelesaikan semuanya tepat pada waktunya.

TUHAN memberkati kita sekalian.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 20 April 2010 (Selasa Sore)
    ... asing dan pendatang melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Ada macam dasar gereja Yesus sebagai batu penjuru -- gt korban Kristus. Petrus - Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci Sesungguhnya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juni 2013 (Kamis Sore)
    ... udara jalan ular di atas cadas jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Tabiat Yesus digambarkan hal yaitu Jalan rajawali di udara menunjuk Yesus sebagai Raja. Jalan ular di atas cadas menunjuk Yesus sebagai Manusia. Jalan kapal di tengah-tengah laut menunjuk Yesus sebagai Hamba. Jalan seorang laki-laki dan seorang ...
  • Ibadah Raya Surabaya,11 Maret 2018 (Minggu Siang)
    ... sekalian. Tema ibadah kunjungan di Ambon Yohanes b b. Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Mengapa Yesus harus datang ke dunia untuk memberikan hidup dalam segala kelimpahan Karena setan sudah merusak dunia ini sehingga dunia menjadi seperti padang gurun--tandus gelap penuh binatang buas--sehingga tidak ada kehidupan jasmani ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 Januari 2022 (Minggu Pagi)
    ... itu pergi kepada Filipus yang berasal dari Betsaida di Galilea lalu berkata kepadanya Tuan kami ingin bertemu dengan Yesus. Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka kata-Nya Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Agustus 2017 (Minggu Pagi)
    ... haus tidak lapar sehingga tidak lagi mencari kepuasan dunia dan tidak jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita tetap hidup benar suci sampai sempurna. Bagaimana kita bisa mendapat anggur yang manis Kita harus bekerja di kebun anggur yaitu ibadah pelayanan yang dibina oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2014 (Minggu Sore)
    ... Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Kita masih berada pada Kitab Wahyu - mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya Mei . Wahyu - Ketika aku melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 Juni 2019 (Jumat Sore)
    ... sepanjang hari 'pagi-pagi benar' jam enam pagi. Kerinduan mendalam dari pemilik kebun anggur--Yesus--adalah supaya kita aktif bekerja di kebun anggur tidak menganggur atau pensiun. Kalau menganggur akan dipakai oleh Babel. Kita tidak boleh menganggur tidak melayani dan pensiun Kalau sudah melayani jangan berhenti tetapi terus melayani sampai garis akhir. Itulah kerinduan ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Mei 2015 (Selasa Sore)
    ... yaitu memberi makan sidang jemaat dan menaikkan doa penyautan. Kalau gembala tidak sungguh-sungguh dia berhutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apa pun. Demikian juga domba-domba harus sungguh-sungguh dalam penggembalaan yaitu sungguh-sungguh makan firman penggembalaan. Kalau sudah makan maka pasti akan aktif dalam pelayanan. Kalau tidak makan maka pasti akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014 (Minggu Sore)
    ... dari api yang berkobar-kobar 'Yang Lanjut Usianya' pribadi Yesus. Nabi Daniel dalam mimpi melihat Yesus dengan rambut yang putih dan duduk di tahta surga. Disini Yesus duduk diatas tahta yang artinya adalah Yesus tampil sebagai Raja. Amsal Rambut putih adalah mahkota yang indah yang didapat pada jalan kebenaran. Bagi kita sekarang 'rambut putih' ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
    ... itulah saat Tuhan memanggil. Tanda keselamatan Percaya iman kepada Yesus lewat mendengar firman. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Baptisan air. Kolose - dalam Perjanjian Lama sunat adalah perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel asli. Tapi dalam Perjanjian Baru ada sunat Kristus baptisan air ini merupakan perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel rohani bangsa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.