Mujizat
itu nyata =
keajaiban
itu nyata
Kita
akan membaca Kitab Wahyu 1: 1 ini merupakan firman penggembalaan
ditempat ini. Sekarang kita berada pada Kitab Wahyu 1: 10-12.
Wahyu
1: 10-12
10.
Pada hari TUHAN aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari
belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
11.
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah
kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke
Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke
Laodikia."
12.
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan
setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Ayat
12 --> “
tujuh kaki dian dari emas” --> tujuh sidang
jemaat.
Wahyu
1: 9-20 ini tentang penglihatan Yohanes di Pulau Patmos. Dalam Wahyu
1: 10-12 Rasul Yohanes mendengar dan melihat suara sangkakala yang
menjadi wujud (kenyataan) tujuh kaki dian emas (tujuh pelita emas).
Saat ini kita sedang merayakan natal, sebab itu kita bandingkan
dengan peristiwa natal. Ini mirip terjadi dengan peristiwa natal.
Lukas
2: 8-12,
20,
8.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat TUHAN di dekat mereka dan
kemuliaan TUHAN bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
10.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa:
11.
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, TUHAN, di
kota Daud.
12.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
20.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Lukas
2: 8-12 --> gembala-gembala sudah
mendengar suara malaikat.
Ay
20 --> suara itu hanya untuk didengar, tetapi juga bisa dilihat
(menjadi kenyataan). Ini sama dengan yang dialami oleh rasul
Yohanes.
Pengalaman
rasul Yohanes dalam mendengar dan melihat
suara di pulau Patmos = pengalaman gembala
dalam mendengar dan melihat suara pada hari natal (kelahiran YESUS).
Ada
tiga kali pengalaman dalam mendengar dan melihat suara yaitu:
- Dalam
Lukas 2: 8-12, 20
gembala-gembala
mendengar dan melihat suara malaikat (berita malaikat) yang menjadi
Wujud
Bayi
YESUS,
dengan dua tanda:
- Dibungkus
dengan kain lampin.
- Terbaring
di palungan. Inilah natal.
Berita
malaikat = Firman
penggembalaan. Malaikat = gembala. Jadi gembala-gembala menjadi
salah satu saksi dari terjadinya natal.
Natal
adalah ALLAH
lahir menjadi sama dengan manusia dalam wujud Pribadi
YESUS. Saya menggunakan istilah “lahir”, sebab nanti ini ada
kaitannya dengan kita. Kalau “tidak lahir”, kita akan celaka.
Natal ini merupakan mujizat terbesar pertama
yang sudah terjadi kira-kira 2000 tahun yang lalu
--> ALLAH
yang adalah Roh, yang adalah Firman,
dapat
lahir menjadi sama dengan manusia dalam Wujud
Pribadi
YESUS.
- Dalam
Wahyu 1: 10-12
rasul
Yohanes mendengar dan melihat suara
sangkakala,
yang menjadi wujud:
- Tujuh
kaki dian emas = tujuh pelita emas (Wahyu 1: 12). Suara sangkakala
(nafiri) = Firman
penggembalaan yang ditiup oleh seorang penjaga (gembala).
- Pribadi
YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja
segala raja
dan Mempelai
Pria
Surga
(Wahyu 1: 13-20).
Wahyu
1: 13,
14,
13.
Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.
14.
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
Ay
13 --> “Dan di tengah-tengah kaki dian
itu ada seorang serupa Anak Manusia” -->
pribadi YESUS.
Apa yang dilihat oleh rasul
Yohanes di pulau
Patmos adalah suatu nubuatan (menubuatkan sesuatu yang akan
terjadi). Dulu rasul
Yohanes melihat dalam suatu penglihatan (nubuat) dan nanti akan
terjadi.
- Kegenapan
dari nubuat yang disampaikan oleh rasul
Yohanes, sekarang ini yaitu gereja TUHAN harus mendengar dan melihat
Firman
penggembalaan (Firman
pengajaran yang benar),
yang menjadi wujud:
- Gereja
TUHAN yang sempurna (tujuh kaki dian emas), tidak bercacat cela
seperti YESUS = menjadi Mempelai
Wanita
Surga
yang sempurna. Kaki dian emas = gereja (sidang jemaat). Angka tujuh
= sempurna.
- Pribadi
YESUS.
Inilah
kegenapan dari apa
yang dinubuatkan oleh rasul Yohanes pada
kitab Wahyu, sekarang kita harus
mengalaminya juga. Kita semuanya masih
banyak dosa, tetapi kita akan menjadi gereja TUHAN yang sempurna.
Gereja
TUHAN yang sempurna (Mempelai
Wanita Surga
yang sempurna) artinya gereja TUHAN yang mengalami
pembaharuan/kelahiran baru/ keubahan hidup
dari manusia daging menjadi manusia sempurna seperti YESUS
= menjadi Mempelai Wanita
Surga yang siap untuk menyambut kedatangan
YESUS yang ke dua kali di awan-awan permai. Itulah tadi, saya
tekankan --> YESUS itu dikandung, lalu lahir, ini supaya kita
dapat lahir baru. Kalau YESUS tidak lahir,
ini percuma saja, sebab kita juga tidak
dapat lahir baru.
Itulah
tiga pengalaman dalam mendengar suara, tetapi juga bisa dilihat
menjadi wujud. Ini merupakan suatu keajaiban.
Semoga kita dapat
mengerti di malam natal ini.
Mujizat
terbesar pertama itulah natal = ALLAH lahir
menjadi sama dengan manusia memiliki dua tanda yaitu dibungkus lampin
dan dibaringkan dalam palungan (secara jasmani) --> memang dulu
bayi YESUS dibungkus dengan kain lampin supaya hangat, tidak sakit,
lalu diletakkan di palungan. Sekarang, kalau kita mau mengalami
mujizat terbesar yang kedua yang sedang terjadi (gereja TUHAN sedang
dilahirkan baru sehingga menjadi sempurna seperti YESUS), maka kita
juga harus memiliki dua tanda yaitu lampin dan palungan secara
rohani. Bapak Pendeta In juwono juga selalu menekankan --> “YESUS
lahir” dan bukan yang lain-lain, ini supaya kita lahir baru.
Malam
ini kita memperingat natal --> YESUS sudah lahir menjadi bayi,
tetapi nanti Dia akan datang kembali ke dua kali dan kita harus
sempurna agar dapat menyambut
kedatangan-Nya (harus ada tanda lampin dan palungan secara rohani).
Mari
kita mempelajari
dua tanda ini, lampin dan palungan secara rohani:
- Tanda
lampin.
Kain
lampin = kain untuk menanggung beban (panas, berat dll). Misalnya:
- Jika
memegang panci yang panas, maka harus diberi kain lampin.
- Supaya
podium/meja ini tidak rusak dari sesuatu yang panas, lalu diberi
kain lampin.
- Supaya
binatang bisa diberikan beban-beban, lalu diberikan kain lampin di
punggung
binatang.
YESUS
lahir dibungkus dengan kain lampin artinya
YESUS menanggung beban manusia, terutama beban terberat
itulah dosa. Contoh
beban yang berat:
- Saat
kita kurang uang, sampai tidak bisa makan, bahkan mungkin sampai
mati, tetapi sesudah mati, kekurangan uang ini tidak bisa lagi
mempengaruhi.
- Saat
sakit parah, sampai mati, tetapi setelah mati, sakit ini tidak bisa
lagi mempengaruhi.
Mengapa
dosa merupakan beban terberat?
sebab dosa membuat manusia menderita sejak di dunia ini, sampai ke
liang kubur, bahkan sampai hukuman di neraka untuk selama-lamanya.
Beban yang lain (beban apa saja) hanya sampai di liang kubur saja
dan selesai --> kalau sudah mati, ya sudah
selesai, habis perkara. Jadi dosa ini
yang membuat manusia tidak
berbahagia, tidak
ada! Ini hanya istilah setan saja untuk
menipu manusia, contohnya:
- Pesta
narkoba --> Pesta! ini
tidak bahagia, sesungguhnya dia sedang menderita, sebentar lagi dia
sudah kejang dll, badannya kurus, sampai mati.
- Pesta
seks (maafkan) --> kelihatannya ini pesta, padahal ini
menjerumuskan, bahkan merusak sampai kita binasa selamanya.
Matius
1: 21,
Ia
akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka."
YESUS lahir
untuk menanggung beban dosa (menyelamatkan manusia berdosa),
sehingga tidak dihukum di neraka dan tidak binasa selama-lamanya.
Itulah sebabnya YESUS disebut dengan Juru
Selamat.
YESUS sudah menanggung semua dosa, YESUS berkata di atas kayu salib
--> “sudah selesai”.
Jadi semua jenis dosa apa saja, dapat
diselesaikan di kayu salib. Kecuali satu yang tidak dapat
diselesaikan yaitu dosa tidak percaya kepada YESUS = tidak mengaku
dosa. Inilah dosa yang tidak dapat
diselesaikan. Orang yang tidak mengaku dosa, itu adalah orang yang
tidak percaya. Kalau percaya, dia akan mengaku dosa --> jika
bersalah, ya harus mengaku dosa.
Mengapa
harus YESUS (harus dari surga) yang menjadi Juru Selamat?
- Segala
sesuatu dari dunia ini (kekayaan, gunung emas, gunung tembaga,
kepandaian, kedudukan dll) tidak dapat
menyelesaikan dosa, malah seringkali semua ini menambah dosa.
Misalnya: dulu belum
kaya, tidak berbuat dosa, tetapi setelah kaya, istrinya dua dll.
- Bahkan
semua manusia di dunia ini, termasuk rohaniawan, rasul, nabi, tidak
dapat
menyelesaikan dosa, sebab semua manusia sudah berbuat dosa. Jadi
apa yang
dari dunia dan isinya sudah tidak ada lagi yang dapat
menyelesaikan dosa.
- Hanya
YESUS satu-satunya manusia dari surga yang tidak pernah mengenal
dosa, sehingga Dia dapat
menjadi Juru Selamat
(bisa menyelamatkan manusia berdosa). Inilah satu-satunya jalan.
Jadi
hanya YESUS lah Satu-satunya
Juru Selamat,
itu sebabnya jangan ditukar dengan apapun
juga --> tidak peduli! Jika ada siapa saja, bahkan adik kita
sendiri mengatakan begini dll.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Dari pihak TUHAN sudah:
YESUS lahir, mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita.
Bagaimana
dari pihak kita?
= bagaimana kita dapat
menerima keselamatan dari YESUS? Efesus
1: 13 = Amsal 25:
25.
Efesus
1: 13,
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman
kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika
kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Ayat 13 --> “ketika
kamu percaya” --> iman kepada
YESUS.
Jawabannya adalah
kita harus menerima injil keselamatan = Firman
penginjilan = rasul
Paulus mengatakan “susu” = Kabar
Baik
dalam Amsal 25: 25
--> “seteguk air dari negeri jauh”
seperti air sejuk bagi jiwa dahaga. Kalau kita haus, kita perlu
seteguk air saja sudah selesai. Manusia berdosa ini seperti manusia
yang haus di padang gurun (dunia) dan hanya butuh seteguk air saja
untuk selamat. Itulah Firman
penginjilan. Jika dikaitkan dengan bayi, ini seperti susu (minuman
anak-anak yang masih kecil). Kita harus menerima Firman
penginjilan.
Injil keselamatan/Firman
penginjilan/Kabar
baik adalah injil yang memberitakan tentang
kedatangan YESUS pertama kali ke dunia ini,
mati di kayu salib, untuk menyelamatkan manusia berdosa = menjadi
Juru Selamat.
Injil keselamatan ini perlu diperkenalkan!
Dimana-mana
saya bersaksi. Saya bukan keturunan hamba TUHAN, bukan keturunan
orang Kristen. Saya dulu mencari keselamatan di kuburan, minum air
kembang, tetapi setelah mendengar injil, saya yakin bahwa YESUS
adalah satu-satunya Juru Selamat.
Penginjilan ini perlu (penting), sebab masih banyak jiwa-jiwa yang
berdosa. Mari kita yang sudah menerima Firman
penginjilan, harus kita sampaikan.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Kita harus punya tanda lampin malam ini. Kita
memperingati natal malam ini, mari kita terima kain lampin.
Tanda
keselamatan (tanda lampin) adalah
- Percaya
kepada YESUS sebagai satu-satunya Juru Selamat.
Jangan ada bimbang sedikitpun. Setelah percaya, langsung
dimeteraikan
dalam Efesus 1: 13. Tabernakel adalah kerajaan surga yang dilihat
oleh Musa di gunung
Sinai dan TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat di bumi, supaya
kita di bumi bersuasana surga (kita di bumi tahu persis jalan ke
surga). Tahu persis jalan ke surga = jalan ke surga harus benar.
Dalam tabernakel percaya kepada YESUS ini menunjuk masuk pintu
gerbang.
- Bertobat,
dalam tabernakel ini menunjuk medzbah korban bakaran. Dulu binatang
yang dibakar untuk mengampuni dosa. Sekarang ini tidak diperlukan
lagi, sebab YESUS sudah menjadi Anak
Domba
ALLAH
yang tersembelih di kayu salib. Ini sudah cukup! Bertobat
adalah berhenti berbuat dosa dan kembali
kepada TUHAN (mati bagi dosa). Kalau
sudah percaya kepada YESUS
--> harus bertobat. Setan itu adalah
pendusta dan pembenci. Paling minimal kita harus berhenti berdusta,
membenci (membunuh). Kita jangan sampai menjadi setan yang tidak
dapat
bertobat. Kalau setan sudah
bertobat, setan sudah bertobat, tetapi sayangnya setan ini tidak
memiliki
tubuh. Setan itu hanya memiliki roh dan roh itu penurut (jika
berbuat dosa, sudah habis). Tubuh/daging ini lemah, jika berbuat
dosa, masih diberikan kesempatan untuk percaya YESUS, bertobat dan
diampuni.
- Baptisan
air, dalam tabernakel ini menunjuk kolam
pembasuhan.
- Baptisan
Roh Kudus, dalam tabernakel ini menunjuk
pintu kemah. Kerajaan surga begitu sederhana, untuk mau masuk surga
begitu jalannya (tidak boleh yang lain dan harus sama). Pengajaran
tentang iman, bertobat, baptisan air, baptisan Roh Kudus harus sama
persis (satu jalan) --> jika beda itu berarti
sudah pintu
yang lain. Tabernakel ini tidak boleh
diubah-ubah dan harus sama persis --> jika selisih sedikit,
sudah masuk ke pintu sebelah.
Baptisan
air dan baptisan Roh Kudus (dijadikan satu) = lahir baru dari air
dan roh, sehingga kita memiliki hidup baru itulah hidup surgawi.
Dulu kita dilahirkan oleh ibu kita menjadi manusia darah
daging/manusia yang cocok untuk
hidup di bumi, tetapi tidak cocok di
surga. Oleh sebab itu harus dilahirkan baru dari air dan roh,
sehingga kita mendapatkan hidup baru itulah hidup surgawi. Hidup
surgawi di mulai dengan perhatian kita tertuju pada perkara surga.
Misalnya: jika rumah
kita di surga, maka perhatiannya akan tertuju ke surga, ingin
kembali ke rumah. Kecuali --> ada suami, istri, gembala yang
nakal yang tidak mau kembali ke rumah dan merasa lebih enak diluar,
inilah yang bahaya!
Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi
tanda hidup baru/hidup surgawi adalah:
- Perhatian
yang utama kepada perkara surga itulah ibadah dan pelayanan
= mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semuanya. Utamakan lah
ibadah dan pelayanan! Jika kita dibenturkan dengan sesuatu, memilih
sesuatu atau memilih ibadah pelayanan =
memilih dunia atau memilih surga?
Kalau kita --> kali ini memilih sesuatu, memilih ini, lama-lama
kita tidak bisa masuk surga (tidak bisa kembali lagi). Kita harus
tegas hari-hari ini. Kalau baptisannya benar (baptisan Roh Kudusnya
benar), maka kita akan tegas untuk lebih mengutamakan perkara
surga.
- Segala
sesuatu yang di dunia ini harus dikaitkan dengan yang di surga.
Maksudnya --> kalau saya berbuat seperti ini bisa masuk surga
atau tidak? Misalnya:
- Mengubah
laporan dapat
masuk surga atau tidak?
- Menyontek,
saya melakukan ini, dapat
masuk surga atau tidak?
- Demikian
juga pendeta,
kalau melayani seperti ini
dapat
masuk surga atau tidak?
- Mengendarai
kendaraan tidak mempunyai sim
--> Kalau TUHAN datang bertepatan dengan saya menyetir seperti
ini, dapat
masuk surga atau tidak?
Ini semuanya harus dipikirkan (bukan hanya
pendeta
saja yang
berpikir, tetapi kita semuanya) Jadi semuanya harus dikaitkan
dengan kerajaan surga.
- Hidup
dalam kebenaran. Jadi semuanya harus benar.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Yesaya
32: 17,
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan
akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya.
Jika ada
kebenaran pasti tenang, damai sejahtera, semuanya menjadi enak dan
ringan. Enak dan ringan itu bukan karena kita kaya, ini belum tentu
--> KPK sudah mulai menyebut namanya, sudah bingung, sekalipun
kita kaya raya (menjadi menteri
dll). Biarpun kita miskin, tetapi kita benar, maka akan tenang dan
hidup ini dan menjadi enak ringan
(semuanya ditanggung oleh TUHAN).
Semoga
kita mengerti.
Jadi tidak ada
korelasi/hubungan antara kaya dengan ketenangan --> ijasah tinggi
akan
tenang atau
jemaat ribuan akan
tenang, ini tidak ada kaitannya. Tetapi
kebenaran ini selalu ada kaitannya dengan
tenang/damai dan semua menjadi enak dan ringan. Inilah
yang menentukan! Disinilah kita dipagari
(keselamatan), ini seperti bayi YESUS dibungkus dengan kain lampin
(tidak ada yang dapat
masuk kedalam). Tadi, di halaman tabernakel itu ada pagar
dengan kain putih (kebenaran). Kita
dipagari dengan kain putih itulah kebenaran. Jika rumah sudah ada
pagarnya, maka menjadi tenang.
Mazmur
5: 13,
Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia
dengan anugerah-Mu seperti perisai.
TUHAN
memagari orang benar dengan anugerah dan berkat TUHAN.
Dipagari = dipisahkan dari dunia. Ini seperti tabernakel, dari
luasnya padang gurun halaman tabernakel dipagari
dengan kain putih itulah kebenaran. Mari kita juga menerima tanda
lampin (tanda keselamatan), sampai hidup dalam kebenaran.
Jika
sudah dipagari dengan anugerah dan berkat TUHAN,
maka kutukan di dunia ini tidak
dapat masuk
= suasana kutukan dipagari dengan kain putih (kebenaran), menjadi
suasana firdaus. Dulu manusia itu di firdaus, tetapi karena berbuat
dosa, manusia dikutuk. Sekarang dikembalikan kepada suasana firdaus.
Kita menerima kain lampin, ini seperti bayi dibungkus dengan kain
lampin (dalam bahasa jawa “dijedong”), sehingga
tidak dapat
bergerak. Kalau mau hidup benar, kita memang tidak dapat
bergerak.
Kalau ada kain lampin (keselamatan), bahkan maut/neraka pun tidak bisa menjamah kita. Semuanya sudah ditanggung oleh
TUHAN di kayu salib. Itulah kuatnya pagar. Inilah nomor satu tentang
kain lampin. Kalau mau terjadi mujizat terbesar kedua (kita menjadi
sempurna seperti YESUS), maka harus ada lampin (keselamatan), sampai
kebenaran (halaman kerajaan surga), ditambah yang kedua yaitu
palungan. Banyak orang sudah puas --> sudah diberkati, sudah
enak, tetapi masih berbuat dosa, sebab itu perlu ditingkatkan -->
diletakkan di palungan.
- Tanda
Palungan.
Palungan
= tempat makan dari
domba-domba. YESUS
dibaringkan di palungan artinya YESUS
menjadi makanan bagi domba-domba.
Apa itu
makanan domba?
--> Yohanes 1: 1,
14
1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
14.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Yohanes 1: 1, 14
--> ini juga tentang
natal.
Ayat
1 --> “Pada mulanya adalah Firman”
--> logos (Firman
pengajaran). Jadi ada penginjilan dan juga ada
pengajaran. Ini harus ditingkatkan,
jangan hanya minum
susu saja, tetapi harus makan makanan keras.
“Firman
itu adalah Allah” --> logos (Firman
pengajaran) itu adalah pribadi ALLAH.
Logos
(Firman
pengajaran) lahir menjadi Manusia.
YESUS adalah Firman
pengajaran yang benar, yang lahir menjadi Manusia/Daging.
YESUS diletakkan di palungan = YESUS menjadi makanan bagi
domba-domba.
Makanan
bagi
domba-domba
yaitu:
- Firman
pengajaran yang benar
= Firman
penggembalaan,
karena ini menyangkut domba dan ada kandangnya. Firman
penggembalaan adalah Firman
pengajaran yang benar, yang dipercayakan TUHAN kepada seorang
gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat, dengan:
- Setia.
Mari kita belajar untuk setia. Saya juga berusaha untuk setia dari
Malang ke Surabaya, saya didorong juga oleh sidang jemaat yang
dari luar kota (ada yang dari Pamekasan, Tuban, Mojokerto, Krian,
datang tiga
macam ibadah). Kalau jemaat di Malang ada yang dari Blitar
(keponakan dari bpk
pdt
In juwono) --> mereka pagi-pagi sudah
ke Malang, kalau hari Minggu berangkat
jam empat
pagi. Ini menggairahkan saya agar
saya jangan sampai absen/tidak datang,
apapun keadaannya. Kalau gembalanya tidak setia, bagaimana domba
dapat
setia?
Gembalanya saja tidak bertanggung jawab, bagaimana dombanya dapat
bertanggung jawab? Jadi setia ini termasuk juga bertanggung
jawab.
- Terus-menerus
(continue/berkesinambungan/teratur).
Meja roti sajian itu terdiri dari
duabelas
roti yang disusun dengan rapi (tidak disusun dengan begitu
saja), itulah Firman
penggembalaan yang teratur. Ini merupakan pelajaran kami dari guru
kami yaitu bpk
pdt
Pong Dongalemba alm,
yang diajarkan juga oleh bpk
pdt
In juwono. Oom
Pong itu kira-kira sudah beberapa tahun (20 tahun) menjadi
gembala, baru dipanggil oleh
oom Juwono --> Pong, belajar menjadi
seorang gembala. Ini bingung (heran), sebab
sudah duapuluh
tahun menjadi seorang gembala masih disuruh belajar. Maksudnya
apa?
sebab dulu comot-comot Firman,
sekarang harus berkesinambungan (makanan yang berkesinambungan).
Seperti orang membangun rumah ini, mari kita membuat dasarnya,
lalu besok pasang genteng --> tidak
dapat seperti ini. Harus
berkesinambungan =
masuk pembangunan tubuh.
- Diulang-ulang.
Seperti menyangkul ini diulang-ulang,
sebab jika tidak diulang-ulang, tidak
akan pernah dapat
menjadi dasar. Jadi harus diulang-ulang, supaya menjadi lebih
dalam lagi. Hanya seorang gembala yang
dapat seperti ini. Kalau orang lain
yang mengulang Firman
--> baru mengulang yang dikhotbahkan hari ini, besok belum
tentu bisa. Apalagi mengulangi lagi dalam bentuk yang baru, kalau
bukan seorang gembala ini tidak akan bisa (Firman
itu tidak akan dapat
bersambung). Seorang gembala memang diberikan karunia oleh TUHAN.
Jika
Firman
disampaikan oleh seorang gembala dengan setia,
berkesinambungan
dan diulang-ulang,
maka
menjadi:
- Menjadi
makanan bagi sidang jemaat,
yang menumbuhkan kerohanian jemaat
sampai dengan dewasa/sempurna seperti YESUS = menyucikan,
mengubahkan sidang jemaat, sampai sempurna sama mulia dengan
YESUS. Inilah makanan yang pertama, itu sebabnya YESUS rela
diletakkan di palungan. Kalau YESUS tidak diletakkan di palungan,
kita hanya sampai selamat saja, setelah itu tidak tahu mau kemana
lagi? tetap berada di halaman saja, terkena panas, hujan dan
akhirnya semuanya akan
keluar (keluar dari pintu gerbang dan
hilang keselamatan). Oleh sebab itu harus ditingkatkan kepada
makanan rohani.
- Menjadi
tuntunan bagi domba-domba menuju kandang penggembalaan.
Kalau kandang penggembalaan secara jasmani --> seperti kita
sekarang ini mengontrak gedung di jalan WR Supratman 4
Surabaya. Kami belum memiliki
gereja sendiri, kami masih mengontrak.
Kalau ada hamba TUHAN yang tidak punya gereja sendiri tidak perlu
bingung, yang penting adalah kita masih
dapat beribadah. Yang penting adalah
kandang penggembalaan secara rohani --> kandang secara jasmani
bisa berbeda, tetapi kandang secara rohani harus sama. Tabernakel
(kerajaan surga) itu hanya satu. Jadi kandang penggembalaan secara
rohani yaitu ruangan suci (dari halaman masuk ke ruangan suci).
Kalau cuma dibesuk, ditelepon --> mungkin datang satu kali,
setelah itu tidak datang lagi, tetapi kalau dari dorongan Firman
penggembalaan, tidak perlu
dibesuk, dengan sendirinya
akan datang beribadah.
Jadi Firman
penggembalaan ini penting! Doakan gembala masing-masing supaya
setia dalam menyampaikan Firman
penggembalaan, sehingga kita bisa makan (kenyang), bertumbuh
rohani dan kita bisa masuk kandang. Itulah kekuatan Firman
penggembalaan. Firman
pengajaran = Kabar
Mempelai
= Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua (makanan keras), yaitu
Firman
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS yang ke dua kali di
awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja, Mempelai Pria Surga
untuk menyucikan, mengubahkan sampai kita menjadi sempurna seperti
YESUS. Kalau penginjilan itu memberitakan kedatangan YESUS yang
pertama kali. Semoga
kita dapat
mengerti.
Ini
merupakan tugas masing-masing, ada yang memberitakan Kabar
Baik,
mari kita sampaikan. Tugas kita didalam Kabar
Mempelai,
mari sampaikan --> untuk membawa orang yang sudah selamat, dapat
menjadi sempurna seperti YESUS. Jadi dari halaman (kain lampin)
kemudian masuk ke ruangan suci oleh pekerjaan Firman
penggembalaan (Kabar
Mempelai).
Semoga kita
dapat
mengerti.
Di dalam
ruangan suci terdapat tiga
macam alat, ini sekarang berbicara tentang ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok:
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (hari
Minggu).
Ini persekutuan dengan ALLAH
Roh Kudus didalam karunia-karunia Nya.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab
dan perjamuan suci (seperti ibadah pada malam ini, dalam bentuk
pendalaman alkitab,
jadi harus ada juga perjamuan suci).
Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH
didalam Firman
dan Korban
Kristus.
- Medzbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH
Bapa didalam kasih-Nya.
Manusia
itu terdiri dari tubuh, jiwa, roh. TUHAN itu merupakan ALLAH
Tritunggal (ALLAH
Bapa, Anak,
Roh Kudus). Jika kita bertekun
dalam tiga
macam ibadah pokok (berada dalam kandang penggembalaan), maka
tubuh, jiwa, roh kita bersekutu/melekat dengan ALLAH
Tritunggal, seperti carang melekat pada Pokok
Anggur
yang benar dan cepat atau lambat pasti berbuah manis.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Saya bersyukur (maafkan hamba TUHAN yang lain,
karena saya tidak terlalu mengenal), yang saya sangat kenal
yaitu bpk
pdt
In juwono dan bpk
pdt
Pong Dongalemba. Beliau adalah dua gembala yang terakhir bagi saya.
Disitulah saya belajar kepada beliau,
sampai
usia berapa mereka tetap
begitu setia memberitakan Firman
(memberi makan). Itulah yang saya contoh. Setelah dari ibadah
kunjungan (dulu PPI), beliau
tidak istirahat dan tetap memberitakan Firman.
Usia saya masih limapuluh
satu tahun, beliau
sudah enampuluh
tahun lebih.
Itulah seorang gembala, hanya tugas keluar untuk
memberitakan Firman
untuk kandang yang lain, setelah itu cepat kembali lagi (itulah
setia). Ini juga lah yang membawa jemaat untuk setia di kandang
penggembalaan.
- Korban
Kristus
= perjamuan
suci (seperti malam ini). YESUS
di palungan menjadi makanan itulah Korban
Kristus. YESUS harus mati di kayu salib.
Inilah
dua makanan. Palungan ini berbicara tentang dua makanan (Firman
pengajaran yang benar/Firman
penggembalaan dan perjamuan suci).
Semoga kita
dapat
mengerti.
Jika tubuh tidak makan, pasti lemah. Setelah lemah,
menjadi sakit. Setelah sakit, bisa mati. Kalau jiwa dan roh tidak
makan, maka:
- Lapar,
tidak puas: mulai
mengomel, menjelek-jelekkan orang (sesama).
- Lemah:
mulai agak tersandung, malas-malas.
- Sakit:
jatuh didalam dosa sampai puncaknya dosa.
Puncaknya
dosa yaitu
- Dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba. Banyak pelayan TUHAN, di
gereja bagus, tetapi diluar masih
merokok.
- Dosa
kawin mengawinkan (maaf):
- Dosa
percabulan antara pria dan wanita yang bukan suami istri yang
sah. Ini juga terjadi di gereja, antar pelayan TUHAN, bahkan
antar hamba TUHAN. Mohon
ampun,
saya paling tidak berani berbicara
tentang masalah ini, tetapi kalau TUHAN yang perintahkan,
saya akan bicara. Seorang hamba TUHAN titip salam kepada saya,
lewat pendeta
Mikha --> salam kepada Pak Wijaya, bantu doa, supaya kami
dipakai oleh TUHAN dan jangan berselingkuh seperti teman saya
yang lain. Saya kaget --> “betul Pak Mikha?
“betul” jawab pak
Mikha. Saya dapat
berbicara
karena dia yang berkata
(padahal gerejanya besar dll).
- Kemudian,
penyimpangan seks (homoseks, lesbian). Berapa banyak zangkoor
(group koor) jatuh disitu, sampai nikah yang salah/kehancuran
nikah (kawin campur, kawin cerai). Ini juga terjadi dan sekarang
sudah dihalalkan.
Semoga kita
dapat
mengerti
- Yang
lebih celaka lagi, setelah jatuh dalam dosa, tidak mau mengaku dosa
lagi (tidak mau berhenti lagi), tetapi malah hidup didalam dosa
(enjoy didalam dosa). Itu berarti sudah
mati rohani dan binasa untuk selama-lamanya.
Proses
makan Firman penggembalaan
adalah
- Mendengarkan
Firman
dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan
(dengan rasa lapar) dalam urapan Roh Kudus.
- Mengerti
akan Firman.
- Percaya
/yakin kepada Firman.
- mempraktekan
Firman
penggembalaan.
Jika
mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh,
sampai mempraktekan
Firman, maka saat itu mata melihat
keajaiban Firman. Pelajaran kita malam ini
adalah mendengar dan melihat. Sekarang kita merupakan kegenapan/
pelaksanaan dari nubuat. Sudah tinggal sedikit lagi waktu kedatangan
TUHAN, sekarang seorang gembala dan jemaat harus bersungguh-sungguh
sehingga mata dapat
melihat Wujud yang nyata.
Tema kita
malam ini boleh disebut mujizat itu nyata =
keajaiban itu
nyata (bukan abstrak). Didengar --> sakit menjadi sembuh,
tetapi mari malam ini, kita berdoa, agar
semuanya menjadi nyata, dapat
dilihat (bukan hanya didengar saja).
Berapa
lama kita menjadi orang Kristen? berapa
lama kita digembalakan? berapa lama ikut
kkr? apakah mata sudah melihat keajaiban
atau bahkan merosot?
Dulu saya begini, tetapi sekarang menjadi
seperti ini. Kita harus berhati-hati!
Mazmur
119: 18,
Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari
Taurat-Mu.
Ay
18 --> “
memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu”
--> melihat keajaiban firman menjadi wujud yang nyata
“
dari
Taurat-Mu” --> dari Firman Mu.
Kalau
kita sudah mendengar, mengerti, percaya, dan
mempraktekan Firman,
maka kita akan melihat keajaiban Firman
penggembalaan dalam dua wujud yang nyata:
- Wahyu
1: 12,
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan
setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari
emas.
Wujud pertama adalah
tujuh
kaki dian emas yang bercahaya
= pelita
emas yang bercahaya.
Tujuh
kaki dian emas yang bercahaya adalah sidang
jemaat (terutama bangsa
kafir)
yang mengalami penyucian dan pembaharuan sampai dengan sempurna sama
mulia seperti YESUS. Ini merupakan mujizat/
keajaiban ke dua yang sedang terjadi.
Hari-hari ini kita harus banyak diubahkan. Bukan yang jasmani, yang
diubah-ubah --> gereja diubah, boleh saja, tetapi bukan ini yang
utama. Yang rohani lah yang harus diubahkan.
Semoga kita
dapat mengerti.
Firman
penggembalaan = Firman
pengajaran yang benar lebih tajam dari pedang bermata dua:
- Tajam
pertama: memotong yang lama (menyucikan).
- Tajam
kedua: membaharui.
Keajaiban
ke dua ini sudah harus mulai nyata sekarang. Lampin sudah harus
nyata malam ini, hidup benar dan dipagari oleh TUHAN. Pelita emas
juga harus nyata bercahaya, suci dan diubahkan.
- Disucikan,
Apa yang harus disucikan?
--> Amsal 6:
16-19,
16.
Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang
menjadi kekejian bagi hati-Nya:
17.
(1)mata
sombong , (2)lidah
dusta, (3)tangan
yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
18.
(4)hati
yang membuat rencana-rencana yang jahat, (5)kaki
yang segera lari menuju kejahatan,
19.
(6)seorang
saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan
dan
yang (7)menimbulkan
pertengkaran saudara.
Ay18
--> “kaki yang segera lari menuju
kejahatan” --> perjalanan
hidup.
Pelita emas itu ada tujuh lampu yang bercahaya (jangan
padam). Ketujuh dosa inilah yang membuat
padam dan harus disucikan:
- Mata
sombong/pandangan sombong: merendahkan/meremehkan
orang lain, terlebih lagi merendahkan TUHAN/merendahkan ibadah
pelayanan/meremehkan perkara rohani.
- Lidah
dusta = lidah bercabang (alkitab
terjemahan lama).
- Tangan
yang menumpahkan darah: perbuatan dosa/perbuatan salah.
- Hati
yang membuat rencana jahat: hati jahat dan najis. Yang ke empat
ini sebagai
pokoknya (tepat ditengah-tengah). Ini pokoknyayang menimbulkan
pelita menjadi padam.
- Kaki
yang segera lari menuju kejahatan.
- Saksi
dusta yang menyemburkan kebohongan.
- Pertengkaran.
Pertengkaran itu berasal dari kebenaran diri sendiri.
Kebenaran
diri sendiri ini sejak dari
taman
Eden, suami istri bertengkar. Saat ditanya oleh TUHAN --> Adam,
apakah kamu makan buah yang dilarang?
Semestinya menjawab --> Ya, TUHAN ampunilah saya (selesai
sudah), tetapi Adam menjawab --> perempuan yang Kau ... (ini
menyalahkan orang dan menyalahkan TUHAN). Salah makan, sehingga
menyalahkan
orang dan menyalahkan
TUHAN. Mengapa tadi tidak tegas?
seandainya
tegas saat disuruh makan buah yang dilarang --> jangan, salah
kau, ayo kembali (selesai sudah).
Kebenaran
sendiri adalah
- Kita
sudah bersalah/berdosa,
tetapi tidak mau mengaku salah/dosa, bahkan
menyalahkan
orang lain dan TUHAN (menyalahkan pengajaran yang benar),
seringkali kita seperti ini. TUHAN itu pengajaran yang benar.
- Menutupi
dosa dengan berpura-pura berbuat baik. Apalagi kami sebagai
gembala --> setelah berbuat dosa, lalu memberi. Akhirnya ada
orang yang menganggap baik, tetapi sebenarnya salah. Itu bukan
dari TUHAN, melainkan dari
kebenaran sendiri.
- Sesuatu
yang bertentangan dengan Firman/tidak
sesuai dengan Firman/
kebenaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman.
Misalnya: membaca
ayat, ayat bilang tidak boleh, lalu kita --> memang
tidak boleh tetapi ini karena kondisi
mendesak. Ini sudah disaksikan oleh
seribu hamba TUHAN, katanya boleh, biar
alkitab
bilang tidak boleh. Dengan alasan apapun, inilah kebenaran
sendiri. Kebenaran sendiri inilah yang menimbulkan pertengakaran,
perceraian, pemecah belah.
Semoga kita
mengerti.
Tujuh
inilah yang harus disucikan, sebab ini sumbernya pelita padam.
Kalau tujuh dosa ini sudah disucikan, maka dibaharui. Kalau yang
lama dipotong, yang baru akan muncul. Hati ini sebagai sumbernya.
Hati jahat dan najis ini menjadi satu. Hati
jahat itulah keinginan akan uang/ikatan akan uang
(seperti Yudas) sehingga
menjadi:
- Kikir:
tidak dapat
memberi.
- Merampas
haknya orang lain dan merampas hak Nya TUHAN (perpuluhan dan
persembahan khusus).
Hati
inilah sumber dari
tujuh pelita menjadi padam.
Kalau semua sudah disucikan, maka ada pembaharuan.
- Dibaharui.
Kolose
3: 10-14,
10.
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar
Khaliknya;
11.
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam
segala sesuatu.
12.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan(1),
kemurahan(2),
kerendahan hati(3),
kelemahlembutan(4)
dan kesabaran(5).
13.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang
akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang
lain(6),
sama seperti TUHAN telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian.
14.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan(7).
Ay
12-14
--> ada tujuh manusia baru = pelita yang bercahaya.
Inilah
tujuh tanda/ciri manusia baru yang sempurna seperti YESUS. Inilah
bagaimana manusia berdosa dengan tujuh pelita padam, sampai matanya
dapat
melihat penyucian dan keubahan hidup = mujizat kedua terbesar yang
sedang terjadi, sampai sempurna, manusia bisa menjadi sama dengan
TUHAN (kasih menyatukan dan menyempurnakan kita semuanya). Mujizat
pertama terjadi didalam kandang (YESUS lahir didalam kandang),
mujizat kedua juga terjadi didalam kandang penggembalaan. Jadi
kalau kita mau sempurna seperti Dia, maka
kita harus berada didalam ruangan suci.
Semoga kita dapat
mengerti.
Wahyu
1: 13,
Dan
di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia,
berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Ayat
13 --> “Dan di tengah-tengah kaki dian
itu ada seorang serupa Anak Manusia” -->
itulah YESUS dalam kemuliaan.
- Wujud
kedua adalah Penampilan
dan aktivitas YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Gembala
Agung di tengah pelita emas (di tengah kaki dian emas),
untuk
mengulurkan Tangan
kemurahan dan kebajikan-Nya
kepada kita.
Kalau
kita mendengar Firman,
sampai kita mempraktekan
Firman,
kita mengalami
- mujizat
penyucian dan pembaharuan = tujuh pelita emas mulai bercahaya:
- Di
rumah tangga mulai bercahaya --> istri, suami, anak, orang tua
mulai senang.
- Di
gereja --> orang mulai senang, tidak menjadi sandungan.
- Di
kantor dan dimana-mana senang.
Disaat
itulah kita melihat wujud kedua yaitu
- penampilan
YESUS dalam kemuliaan sebagai Imam Besar di tengah kita semuanya.
Kalau
sudah ada pelita emas (tujuh pelita), maka YESUS berjalan-jalan
disitu = ada perhatian dan lawatan TUHAN. Tidak usah repot-repot di
akhir zaman ini. Memang gembala-gembala ini di malam hari, bukan di
siang hari. Sekarang ini kita hidup dunia akhir zaman yang gelap
(“malam”):
- Kesulitan
bertambah-tambah.
- Sampai
satu waktu kalau antikris berkuasa (paling gelap) --> ijasah,
deposito tidak berlaku lagi, semuanya tidak berlaku. Jadi dunia ini
bertambah sulit, bukan bertambah enak.
- Dosa
bertambah sampai dengan puncaknya dosa (dosa kawin mengawinkan dan
makan minum).
Lalu
apa yang harus kita perbuat? kita harus
menjadi pelita yang menyala, itu saja sudah cukup. Jika sudah ada
pelita yang menyala, maka akan ada
pelayanan dari Imam Besar/Gembala
Agung disitu.
Kita
bisa bertahan di dunia yang semakin gelap, kalau kita menjadi pelita
emas yang bercahaya dan TUHAN akan melawat hidup kita. Kalau
ada pelita yang bercahaya, mungkin lampu baru satu yang
bercahaya sehingga belum sempurna,
tetapi sudah ada pelayanan Imam Besar, Dia mengulurkan Tangan
kemurahan dan kebaikan Nya kepada kita. Seperti yang dialami oleh
raja Daud (Mazmur 23: 6) --> “
kemurahan dan kebajikan TUHAN
mengikuti aku seumur hidupku”. Hanya didalam penggembalaan lah,
ada kemurahan dan kebajikan TUHAN (Tangan
Gembala Agung), Daud sudah menyaksikan ini, ia
tidak berkata bahwa aku seorang
raja, sehingga aku tak kekurangan,
tidak!
Sekali-pun
seorang raja, orang miskin, pandai, bodoh, asalkan sungguh-sungguh
tergembala, asalkan mengalami wujud Firman
penggembalaan (disucikan, diubahkan menjadi pelita bercahaya), maka
mau tidak mau (harus) TUHAN akan mengulurkan Tangan
kepada kita. Semoga
kita dapat mengerti.
Jika
ada Tangan kemurahan dan kebaikan TUHAN
diulurkan (Tangan berlubang paku
diulurkan),
hasilnya adalah ada keajaiban yang nyata.
Mazmur
136: 1-4,
1.
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
2.
Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
3.
Bersyukurlah kepada TUHAN segala tuhan! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya.
4.
Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Ayat
1 --> “
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!” -->
ini kebaikan.
“
Bahwasanya
untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” --> kemurahan (alkitab
terjemahan lama).
Kalau
TUHAN mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan Nya, maka Dia
Seorang Diri
(tidak perlu yang lain, tidak perlu pendeta, jemaat, tidak perlu
siapapun) mampu melakukan keajaiban yang
nyata di tengah kita.
Artinya kita tidak perlu
bergantung kepada orang (pendeta, jemaat, toko), tetapi kita
bergantung kepada YESUS Yang Seorang
Diri di kayu salib.
Di
atas kayu salib YESUS berteriak
"
Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?” --> ALLAH-Ku
mengapa Engkau meninggalkan aku seorang diri?
jawabannya adalah supaya dapat mengulurkan
Tangan kemurahan dan kebajikan kepada kita
dan melakukan keajaiban besar Seorang Diri.
Ini luar biasa.
Perjamuan
suci adalah kemurahan dan kebajikan TUHAN. Ini tanda bahwa Dia
Seorang Diri di
kayu salib, untuk mengulurkan Tangan kepada
kita = untuk menolong kita.
Siapakah
yang di tolong?
- Laki-laki
yang merosot.
Petrus
ditolong oleh YESUS.
Waktu murid-murid
naik perahu, YESUS berdoa Seorang
Diri
di
bukit. Lalu murid-murid ditimpa angin dan gelombang, Petrus berkata
--> “kalau Engkau TUHAN, suruhlah aku
berjalan”. Setelah Petrus berjalan di atas
air, lalu ada angin, Petrus menjadi bimbang dan tenggelam. Tetapi
untunglah Dia Seorang
Diri
mengulurkan Tangan
kemurahan belas kasihnya untuk mengangkat Petrus. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati terhadap
angin pengajaran palsu!!
Petrus
ini merupakan hamba TUHAN yang hebat, senior, tetapi
ia dapat tenggelam, apalagi hamba TUHAN
yang junior, yang tidak hebat, gereja saja tidak punya, mau
bergantung kepada siapa lagi, kalau tidak bergantung kepada Dia Yang
Seorang
Diri?
Petrus
yang bimbang dan tenggelam, ditolong oleh YESUS (Matius 14: 29-32).
Petrus ini sebenarnya sudah melampaui pencobaan yang dahsyat (laut
yang bergelombang) --> mungkin makan, tidak makan, sudah bisa
dilampaui oleh Petrus. Tetapi sayang, Petrus menjadi bimbang setelah
terkena angin pengajaran palsu --> yang mana yang benar,
apakah yang ini atau yang itu? akhirnya
tenggelam (merosot). Malam ini kalau ada yang merosot, kita harus
berseru kepada TUHAN, maka Dia Seorang
Diri
mengulurkan Tangan
untuk mengangkat dan memulihkan kita semuanya.
Laki-laki ini
kuat, keras dan seringkali merasa kuat. Sudah dapat
melewati gelombang pencobaan, merasa sudah hebat, tetapi untuk
menghadapi angin pengajaran,
sering tidak tegas. Contohnya: seperti Adam --> begitu Hawa
memberi makan buah yang dilarang oleh TUHAN (mungkin dirayu atau
dipaksa), akhirnya Adam memakan buah yang dilarang oleh TUHAN
(sekali-pun
melanggar Firman
TUHAN).
Jadi laki-laki ini kuat, keras, tetapi lemah dalam
soal pengajaran (sering dipengaruhi istri). Kami hamba TUHAN mungkin
dipengaruhi anak dll. Kita harus berhati-hati!
Mari, mulai pengalaman yang dahulu, membangun gereja dll, harus
tetap yakin pada pengajaran. Saat mulai di Lempin-El pertama kali
mendengar pengajaran, harus tetap teguh pada pengajaran dan jangan
dipengaruhi oleh siapapun.
Kalau sudah mulai tenggelam, maka
secara otomatis akan
mengulurkan tangan kepada TUHAN dan
berseru “YESUS tolong”. Dia yang Seorang
Diri
di kayu salib mampu mengangkat kita pada malam hari ini.
- Perempuan
yang tertangkap basah berzinah.
Yohanes
8: 9, 11
9.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
11.
Jawabnya: "Tidak ada, TUHAN." Lalu kata Yesus: "Akupun
tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai
dari sekarang."
Ay 9 -->
“mulai dari yang tertua”
--> hati-hati ini seperti Petrus yang senior, hebat. Yang pergi
adalah yang tertua, yang paling banyak dosanya.
Tadi, YESUS
Seorang
Diri
di kayu salib mengulurkan Tangan
kepada laki-laki (hamba TUHAN, suami) yang sedang merosot
(tenggelam) baik dalam pelayanan, sudah kehilangan semuanya dan mau
dipulihkan kembali. Yang kedua, YESUS Seorang
Diri
di kayu salib mengulurkan Tangan-Nya
kepada perempuan yang berzinah.
Perempuan
berzinah artinya
Secara jasmani:
- Tidak
bisa hidup lagi (tidak ada kehidupan) --> setelah ditangkap
harus dirajam batu.
- Ekonomi
sulit (tidak cukup semuanya) --> menyekolahkan anak sulit, tidak
cukup, toko hancur, semuanya hancur.
- Mengalami
ketakutan, kekuatiran --> perempuan yang tertangkap berzinah ini
diseret, untungnya dibawa ke gereja (dibawa kepada YESUS yang
sedang mengajar) dan tidak dibawa ke pos kamling. Jika dibawa ke
pos kamling
bisa mati. Biasanya
ini kaum muda mengalami ketakutan dan kekuatiran --> bagaimana
masa depan ku, jodoh ku dll.
- Dalam
keadaan malu --> diseret dipermalukan dan di teriaki orang
“berzinah, berzinah”, keluarga juga malu.
- Dalam
keadaan gagal total dan tinggal menunggu hukuman (mati).
Perempuan
ini berada di lembah maut, lembah kesukaran, lembah air mata,
lembah kelam seperti
Daud. Daud pernah jatuh dalam lembah yang kelam, Daud berzinah
dengan Betsyeba, tetapi TUHAN masih menolong.
Secara
rohani:
- Nikah
dan buah nikah yang hancur.
- Kebusukan-kebusukan
dosa.
- Kebinasan
--> setelah dirajam batu, tubuh, jiwa, rohnya mati dan binasa.
Masih
ada Tangan
Yang
berlubang paku, Dia seorang diri, tidak perlu
berharap kepada
yang lain (tidak memerlukan
pembelaan dari si
A, si B) --> “ya sudah saya bersalah, aku mengaku dan berhenti
berbuat dosa”. Biarlah Dia Yang
Seorang
Diri
yang menolong kita semuanya.
“Lalu
kata YESUS: "Akupun tidak menghukum engkau”
artinya:
- dia
hidup.
Bukan hanya yang sulit saja, bahkan yang tidak ada dapat
menjadi ada --> mungkin toko sudah sulit, tetapi YESUS
menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan Dia sanggup untuk
menolong kita.
- Yang
gagal, yang malu menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.
- Yang
menderita, sedih menjadi bahagia.
- Yang
busuk, hancur, binasa dibenarkan, disucikan, diubahkan sampai satu
waktu menjadi sempurna seperti Dia.
Tidak
ada hukuman, ini berarti tidak ada air mata lagi dan saat YESUS
datang kembali ke dua kali, kita bersama dengan Dia untuk
selama-lamanya, tidak ada air mata lagi dan bahagia selamanya.
Malam
ini, Dia Seorang
Diri
sudah cukup untuk memperhatikan kita, tidak perlu
bergantung kepada siapa
saja, tidak perlu
mengagungkan siapa saja.
Yang penting
adalah kita jujur, seperti:
- Perempuan
yang tertangkap berzinah ini mau tidak mau dibawa dan jujur -->
dia tidak dapat
mengelak lagi.
- Petrus
juga jujur. Awalnya tidak diketahui kalau dia bimbang, Petrus
merasa hebat, tetapi ditengah angin dia bimbang dan Petrus harus
jujur --> “YESUS tolong”
artinya berpegang
pada Satu
saja (bukan sebelas murid yang lain atau siapa saja) = “aku
kembali pada pengajaran yang benar”. Akhirnya TUHAN mengangkat
dan menolong Petrus. Demikian juga kaum muda, TUHAN akan menolong
kita semuanya.
TUHAN
memberkati.1