Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita tetap membaca di dalam kitab Wahyu 1: 9-20, penglihatan Yohanes di pulau Patmos => Wahyu 1: 9, Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Jadi, rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos dan ia mengalami sengsara daging yang bukan karena ia berbuat jahat, tetapi karena Firman ALLAH dan juga karena kesaksian YESUS.

Ada dua macam sengsara daging yaitu:

  1. 1 Petrus 2: 20a, Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
    Sengsara daging karena berbuat dosa/berbuat jahat = pukulan/hajaran dari TUHAN. TUHAN memukul/menghajar kehidupan kita yang berbuat dosa, supaya kita kembali kepada kebenaran kesucian dan ini berarti TUHAN masih mengasihi. Ini maksud dari TUHAN lewat hajaran/pukulan supaya kita kembali kepada kebenaran dan kesucian.


  2. 1 Petrus 2: 19, 20b,
    19. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
    20b. Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

    Sengsara daging karena kehendak TUHAN = karena Firman TUHAN dan kesaksian YESUS = sengsara daging karena berbuat baik = kasih karunia TUHAN. Inilah dua macam sengsara daging.

Banyak kali kita mengalami penderitaan tetapi penderitaan ini masih dibagi dua yaitu:

  • penderitaan karena dosa, maka ini namanya pukulan/hajaran dan maksud dari TUHAN, lewat pukulan dan hajaran adalah supaya kita kembali kepada kebenaran dan kesucian. Tetapi yang kedua ini


  • seperti yang dialami oleh rasul Yohanes, ia dibuang ke pulau Patmos bukan karena berbuat jahat sebab ada yang mengatakan bahwa pulau Patmos ini menjadi tempat pembuangan bagi orang yang berbuat jahat/penjahat. Tetapi rasul Yohanes dibuang karena Firman ALLAH dan kesaksian YESUS = sengsara daging karena kehendak TUHAN = keran berbuat baik = kasih karunia TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

Di bagian atas di dalam Wahyu 1: 9, saat rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos, ia mengatakan Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu = persekutuan. Jadi, rasul Yohanes mengalami sengsara daging karena Firman ALLAH dan kesaksian YESUS sehingga mendorong untuk masuk dalam persekutuan yang benar dengan TUHAN/vertical dan persekutuan yang benar dengan sesama/horizontal = salib.
Tetapi kalau sengsara daging karena dosa, maka persekutuan itu akan tercerai berai.

Jadi, TUHAN ijinkan rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos (meski-pun sudah ada Firman pengajaran yang benar dan juga ada kesaksian YESUS dan urapan Roh.Kudus, tetapi mengapa dibuang ke pulau Patmos?) ini seperti tidak ada pembelaan? Tetapi maksud dari TUHAN adalah supaya masuk ke dalam persekutuan yang benar.

Mari, bagi suami dan isteri! Mungkin sudah beribadah dan mendengarkan Firman = sudah berada di dalam penggembalaan/tiga macam ibadah? Tetapi mengapa diijinkan mengalami sengsara daging? Maksudnya supaya kita masuk dalam persekutuan yang benar dengan TUHAN dan juga dengan sesama, sehingga persekutuan antara suami dan istri menjadi semakin erat/menjadi semakin menyatu. Demikian juga persekutuan kita di gereja, menjadi semakin erat dan juga persekutuan antar gereja juga menjadi semakin erat dengan adanya sengsara daging karena Firman dan juga karena kesaksian YESUS.

Kita akan membahas injil Yohanes 15: 1-27, persekutuan yang benar di gambarkan seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar.

Yohanes 15: 1-27, ada tiga macam persekutuan/hubungan yang benar yaitu:

  1. Yohanes 15: 1-8 => persekutuan carang/ranting dengan Pokok Anggur Yang Benar = persekutuan kita dengan YESUS = persekutuan tubuh dengan Kepala.

    Syaratnya:
    Yohanes 15: 1-4,
    1. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
    2. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
    3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    4. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
    5. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

    Ay 1. Pengusahanya = Pembelanya = Pemeliharanya.
    Inilah, persekutuan ranting/carang dengan Pokok Anggur Yang Benar dengan syarat carang/ranting harus melekat pada Pokok Anggur Yang Benar = tinggal di dalam Aku, artinya (dalam arti rohani , persekutuan kita dengan TUHAN):


    • kita harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar/Pokok => pada mulanya adalah Firman (waktu yang lalu sudah diterangkan => YESUS adalah Yang sudah Ada sejak dulu yaitu Kepala = Logos).

      Firman pengajaran yang benar adalah:


      • tertulis di dalam alkitab,
      • diwahyukan/dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Jika ayat tidak menerangkan Firman, maka itu bukanlah pembukaan Firman tetapi pengetahuan. Itu sebabnya kita jangan salah, kalau ayat diterangkan dengan sejarah dllnya, maka itu berarti pengetahuan. Semoga kita dapat mengerti.


      Tergembala pada Firman pengajaran yang benar = taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Jadi, kita tergembala bukan pada gerejanya, bukan pada orangnya, tetapi pada Pribadi YESUS itulah Firman pengajaran/makanan yang benar = kita taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

      Di saat kita taat, maka saat itulah kita mengalami penyucian => Yohanes 15: 3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

      Jadi, jika kita taat pada Firman pengajaran yang benar, maka kita akan disucikan oleh pengajaran yang benar seperti Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang menusuk hati dan pikiran dan kedua ini yang harus disucikan.

      Matius 15: 19, Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

      Pembunuhan = kebencian.
      Sumpah palsu = dusta.
      Penyucian oleh Firman pengajaran yang benar ini, dimulai dari penyucian hati dari tujuh keinginan jahat dan keinginan najis. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab:


      • keinginan jahat itu adalah keinginan akan uang membuat kita menjadi kikir/tidak dapat memberi dan serakah/pencuri => merampas hak orang lain dan juga
      • keinginan najis/jinah dll sampai berdusta/sumpah palsu.
      • Kemudian hujat = memfitnah, menjelek-jelekan orang sampai menghujat.


      Kalau di dalam ktb Wahyu 13, menghujat ini memang mulut dari antikrist yang menghujat orang-orang suci, menghujat orang-orang benar dan juga menghujat tabernakel/menghujat kemah suci = menghujat pengajaran tabernakel. Semoga kita dapat mengerti.

      Kalau hati disucikan, maka seluruh kehidupan kita disucikan oleh pengajaran yang benar sehingga kita dapat hidup di dalam kesucian. Inilah carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar. Kalau kita melekat pada pengajaran yang benar, maka kita pasti akan hidup suci, kalau tidak ada pengajaran yang benar, maka kita tidak dapat hidup suci dihari-hari ini bahkan kita cenderung berbuat dosa. Sebab akhir jaman ini, kembali seperti ke jaman Nuh dan jaman Lot, semuanya sulit sekali.

      Di jaman Nuh hanya delapan orang yang selamat, demikian juga di jaman Lot, dari jumlah penduduk dari satu kota, tinggal tiga orang yang selamat. Kita dapat membayangkan, betapa sulitnya.

      Dan untuk akhir jaman ini, hanya berapa yang dapat bertahan? Untuk satu gereja ini, berapa yang dapat bertahan? Sulit sekali, itu sebabnya ditekankan carang harus melekat => ‘kamu tinggal di dalam Aku, Aku di dalam kamu’. Kalau kita tidak melekat pada Pokok, maka kita tidak dapat berbuat apa-apa ketika harus melawan dosa. Jangankan berbuah, untuk hidup suci saja => tidak dapat kalau tanpa Pokok Yang Benar. Kita jangan memberikan kesempatan sedikit- pun dengan berkata begini, begitu, tetapi kita harus mantap tergembala pada pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.


    • setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sesuai dengan karunia Roh.Kudus dan jabatan pelayanan yang kita terima dari TUHAN. Kita jangan terlepas sedikit-pun dari pengajaran dengan mau mencampur aduk dengan pengajaran yang lain akan menjadi kering dan ini berbahaya.


    Jadi, hubungan kita dengan YESUS hanyalah suci dan setia berkobar-kobar (a & b). persekutuan kita yang benar dengan YESUS adalah suci dan setia, kalau suci dan setia, pasti akan berbuah sekali-pun kita adalah:


    • ranting yang sangat kecil (mungkin kita tidak memiliki ijazah, kalau toko hanya memiliki modal yang sedikit.
    • kata orang, gereja kita kecil sekali, tetapi kalau kita hidup suci dan setia berkobar-kobar, maka kita akan berbuah lebat.
    • Jadi, TUHAN tidak melihat besar dan kecilnya => bagi rekan-rekan hamba-hamba TUHAN, tetapi yang TUHAN lihat adalah suci dan setianya; dan juga bagi sidang jemaat, TUHAN tidak melihat besar kecilnya ijazah dan juga besar kecilnya modal, yang TUHAN lihat adalah suci dan setia.


    Yohanes 15: 8, Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

    Murid adalah pengajaran, mari kita pegang satu pengajaran saja seperti carang yang melekat Pokok, jangan pegang pada dua/tiga pengajaran, tetapi hanya satu itulah:


    • Alkitab,
    • pembukaan Firman => ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, supaya kita menjadi suci dan setia dan akan berbuah banyak, sekali-pun kita hanyalah ranting yang kecil, tetapi jika kita tergembala dengan baik, maka kita pasti akan berbuah banyak/berbuah lebat.


    Efesus 5: 9, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

    Berbuah banyak/berbuah lebat yaitu:


    • berbuah kebaikan => hanya berbuat baik, tidak jahat = jangan membalas kebaikan dengan kejahatan sampai membalas kejahatan dengan kebaikan dan juga tidak merugikan orang lain,


    • berbuah keadilan => harus adil sebab kalau tidak adil = tidak berbuah dan juga jangan memihak kepada sesuatu. Adil itu = memihak kepada TUHAN. Seperti Firman TUHAN di Medan tentang perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat zinah dan ini berarti lelakinya juga ditangkap. Tetapi yang dibawa hanya perempuannya saja dan ini berarti tidak adil. Pihak lelaki itu jangan-jangan merupakan kelompok dari imam-imam dan ahli taurat. Pada akhirnya perempuan itu dibawa kepada YESUS dan YESUS berkata => ‘siapa yang tidak berdosa boleh melempar batu’ dan semua orang pergi meninggalkan perempuan itu dan ini berarti tidak ada yang benar. Dari yang paling tua pergi karena tidak adil, itu sebabnya kita harus berhati-hati; seringkali kita berbuat tidak adil, yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar karena memihak. Kami para gembala yang paling riskan ketika harus menghadapi sidang jemaat dan juga paling riskan menghadapi anak yang seringkali anak berbuat salah, tetapi dibenarkan oleh kami. Kita harus berhati-hati, sebab kalau tidak adil akan menjadi kering.


    • berbuah kebenaran => kita harus berusaha dan mohon kepada TUHAN jangan ada yang tidak benar, dan kalau ada yang tidak benar, segera tinggalkan apa-pun risikonya.


    Sekali-pun kita kecil, tetapi kalau kita hidup suci dan setia, maka kita akan berbuah lebat yaitu buah kebaikan, buah keadilan dan juga buah kebenaran, maka hasilnya ‘Bapa-Kulah Pengusaha-Nya’ artinya:


    • kehidupan kita dibela dan dipelihara oleh TUHAN dan juga
    • dilindungi oleh kemurahan TUHAN => kita kecil, tetapi kita hidup dari kemurahan TUHAN Yang besar. Itu sebabnya kita jangan takut.


    Bagi sidang jemaat yang ada di Surabaya ini, saya sebagai gembala tidak hidup dari sidang jemaat, kalau saya hidup dari sidang jemaat, saya sudah tidak hidup sebab dulu waktu saya masih sekolah alkitab, saya tidak memiliki sidang jemaat dan juga setelah lulus dari sekolah alkitab saya juga tidak mempunyai sidang jemaat dan juga tidak memiliki sponsor. Setelah beberapa tahun saya ditempatkan di tempat yang menurut ukuran manusia sangat kecil sebab hanya terdiri dari beberapa orang saja dan keuangan yang saya miliki, untuk ongkos kendaraan saja tidak cukup sehingga saya tidak akan hidup kalau saya hidup dari sidang jemaat. Kemudian saya diberi sidang jemaat yang agak banyak, tetap sama saja sebab saya hidup dari kemurahan TUHAN Yang besar/lebih besar dari apa-pun.

    Demikian juga dengan sidang jemaat yang memiliki gaji, toko dan juga memiliki perusahaan => ini hanya sarana sebab kita hidup hanya dari kemurahan TUHAN Yang besar, asalkan:


    • kita memiliki hubungan/persekutuan yang baik dengan TUHAN,
    • tergembala dengan baik dan ini berarti bukan tergembala pada orang/pada pendeta yang hebat dan juga pada gereja sebab kita akan rugi, tetapi kita tergembala pada Pribadi YESUS Pokok Anggur Yang Benar = pada Firman pengajaran yang benar sebab ini yang sanggup menyucikan kita dan juga yang membuat kita setia. Di sinilah kita akan berbuah banyak/berbuah lebat dan di situlah ‘Bapa-Ku lah Pengusahanya’ => kita betul-betul dibela, dilindungi, dipelihara dan diberkati lewat kemurahan TUHAN = kita hidup dari kemurahan TUHAN Yang besar sekali-pun kita kecil.


  2. Yohanes 15: 9-17, => persekutuan carang dengan carang, ranting dengan ranting = persekutuan dengan sesama = persekutuan Tubuh Kristus.

    Persekutuan Tubuh Kristus ini dimulai dari:


    • rumah tangga/dari nikah, jika nikah sudah dapat menyatu, maka persekutuan ini akan lebih membesar yaitu persekutuan dalam
    • penggembalaan di gereja masing-masing dan kalau di dalam penggembalaan kita ada kelimpahan, maka dibawa keluar sehingga ada persekutuan
    • antar penggembalaan/antar kandang yang di dalam istilah kita adalah kunjungan-kunjungan. Di jaman alm. bpk pdt In Juwono dan juga alm bpk pdt Pong diistilahkan dengan PPI (Pekan Penyegaran Iman) sampai nanti betul-betul terjadi persekutuan tubuh
    • antara Israel dengan kafir.


    Inilah persekutuan Tubuh itulah carang dengan carang dan juga ranting dengan ranting, bagaimana syaratnya? Kalau syarat dengan TUHAN adalah kita harus melekat pada Pokok Anggur Yang Benar = tergembala pada pengajaran yang benar sehingga kita dapat hidup suci dan setia.
    Sekarang syarat persekutuan dengan sesama, apa syaratnya? Di dalam nikah/persekutuan ranting dengan ranting harus ada Pokok Anggur Yang Benar = harus memperhatikan Pokok pengajaran yang benar. Banyak kali kita salah sebab berkata; yang penting kita dengan sesama baik/kita bersekutu = ranting dengan ranting. Kalau ranting dengan ranting bersekutu tidak ada Pokok Anggurnya maka itu berarti ranting itu sudah berada di tanah atau berada di tempat sampah. Itu sebabnya kita harus memperhatikan Pokok-Nya/pengajaran yang benar dan bagi kaum muda, jika saudara hendak menikah => oh, dia baik, saya selalu diperhatikan dan juga dibelikan ini dan itu, tetapi jika tidak memiliki Pokok-Nya, maka itu berarti berada di tempat sampah. Ranting sudah terlepas dari Pokok, kemudian di sapu dan dibuang ke tempat sampah hanya untuk dibakar dan menjadi kering. Jadi syaratnya, harus ada Pokok Anggur Yang Benar = harus berdasarkan pengajaran yang benar.

    Yohanes 15: 12, Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

    Jadi, praktek dari persekutuan Tubuh Kristus adalah saling mengasihi seperti:


    • suami dan istri harus saling mengasihi, juga
    • di dalam penggembalaan di gereja, mari, saling mengasihi. Coba, tubuh kita ini, tidak ada yang saling bermusuhan => sampai-pun ada satu bagian tubuh yang berbuat salah kepada bagian tubuh yang lain, seperti satu tangan menutup pintu sedangkan tangan yang lain masih memegang pintu itu dan terjepit => tidak mungkin tangan yang terjepit itu mengatakan untuk memotong tangan yang menutup pintu => tidaklah mungkin. Inilah saling mengasihi, kemudian


    • antar penggembalaan, juga saling mengasihi. Ini semuanya dapat terjadi, kalau kita suci dan setia. Tetapi kalau kita tidak suci, tetapi mengatakan saling mengasihi = berbohong = pura-pura mengasihi. Untuk ini, termauk saya, semuanya harus dikoreksi. TUHAN tidak dapat dikecoh oleh Yudas yang sekali-pun Yudas seorang yang hebat, tetapi begitu Maria memecahkan botol minyak, segera Yudas berkata => ‘lebih baik diberikan kepada orang miskin’, ini terlihat baik, tetapi sesungguhnya dibalik itu, Yudas seorang pencuri. Jadi, ia pura-pura baik dan TUHAN tidak terkecoh, sebab harus suci dan setia sehingga betul-betul murni/betul-betul kasih yang tulus ikhlas. Semoga kita dapat mengerti.


    Jadi, jika kita suci dan setia, maka kita dapat saling mengasihi = mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas = tidak ada pamrih. Semoga kita dapat mengerti.

    Praktek dari saling mengasihi:


    • Matius 7: 12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

      Isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi = saling mengasihi. Apa yang ingin orang perbuat kepada kita, tentunya perbuatan yang baik => kita berbuat baik terlebih dahulu kepada mereka dan apa yang ingin orang katakan kepada kita => kita katakan terlebih dulu kepada mereka. Jadi, kalau disingkatkan adalah kita tidak merugikan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.


    • 1 Timotius 1: 5, Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.

      Jadi, saling mengasihi, praktek selanjutnya adalah saling menasihati dengan kemurnian/tanpa pamrih, saling menegur dengan kemurnian dan dengan iman yang tulus ikhlas/iman yang benar. Iman itu dari mendengarkan Firman pengajaran = berdasarkan pengajaran yang benar. Itu sebabnya, kita jangan sembarangan memberi nasihat.

      Satu waktu, ada suami yang isterinya berselingkuh dan kehidupan itu datang kepada saya dan berkata bahwa ‘saya jangan dicari lagi’, kemudian saya bertanya ‘mengapa berkata begitu?’ suami itu berkata bahwa saya sudah dinasihati oleh teman yang di luar TUHAN dan teman itu berkata supaya saya harus membunuh istri dan teman itu berkata kalau saya masuk penjara, maka ia yang akan menanggung semuanya sebab saya berhutang budi kepadamu. Inilah nasihat tanpa pengajaran yang benar? terlihat hebat => bunuh saja, nanti saya akan menanggung semuanya => selesai! Terlihat hebat tetapi salah, jadi harus berada di dalam pengajaran sehingga nasihat kita betul-betul untuk menolong dan berdasarkan iman, sebab iman itu kebenaran/pengajaran yang benar. Kita jangan sembarangan memberi nasihat. Inilah bentuk dari saling mengasihi.

      Kalau ada suami/istri yang mungkin sudah menyimpang dllnya => mari! Kita nasihati dan juga saling mendoakan. Atau ada sesama hamba TUHAN yang salah, mari, saling menasihati. Kalau istri salah dan diikuti => tidak diberi nasihat, maka ini berarti tidak mengasihi bahkan menjerumuskan seperti Adam yang istrinya jelas berbuat salah, seharusnya ia menasihati dengan berkata itu salah, sebab pengajaran yang benar mengatakan tidak boleh dimakan, tetapi kamu makan, ayo bertobat dan kembali kepada TUHAN. Tentu semuanya akan selamat, tetapi Adam mengikuti istrinya dan terbukti; waktu TUHAN bertanya => Adam, apakah engkau makan buah? Adam menjawab, perempuan itu yang memberi = Adam tidak mengasihi sebab ia menunjuk ke istrinya.Tetapi kalau kita memberi nasihat, sepertinya kita tidak mengasihi, tetapi sesungguhnya untuk menolong dengan iman berdasarkan pengajaran.


    • Roma 13: 8, 9,
      8. Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
      9. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri

      Jadi, saling mengasihi, yaitu jangan berhutang, terutama hutang dosa. Saling mengaku dan saling mengampuni = menyelesaikan dosa.
      Saling mengaku = kalau kita salah, maka kita harus mengaku kepada TUHAN dan juga kepada sesama dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kalau kita dipihak yang benar, kemudian yang salah mengaku kepada kita, maka kita harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya = dosa diselesaikan oleh Darah YESUS sehingga kita mengalami damai sejahtera karena:


      • kita tidak merugikan orang lain,
      • saling menasihati sampai
      • kita menyelesaikan dosa dengan saling mengaku dan saling mengampuni sehingga dosa diselesaikan dan kita mengalami damai sejahtera.


    Mari, ditambah lagi, tadi dibagian atas sudah diterangkan:


    • hubungan dengan TUHAN => kita harus suci dan setia sehingga kita dapat berbuah lebat, tetapi sekali-pun berbuah lebat, tetapi belum dipanen semuanya rontok, sehingga tidak ada gunanya sebab hal itu = tidak berbuah. Itu sebabnya bukan hanya hubungan TUHAN yaitu suci dan setia dan supaya buah tidak rontok, maka harus
    • hubungan dengan jemaat/dengan sesama => kita merasa damai.


    Yohanes 15: 16, Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

    Jadi, jika kita hidup suci, setia + damai sejahtera = kita dapat berbuah tetap/tidak gugur.
    Tidak gugur oleh:


    • angin pencobaan seperti Yudas yang gugur, sebenarnya ia sudah berbuah dan sudah dipakai oleh TUHAN, tetapi ia gugur oleh angin pencobaan dalam bentuk uang/keinginan akan uang dan juga tidak gugur oleh
    • angin pengajaran palsu. Yudas juga gugur oleh angin pengajaran palsu sebab ia berfellow-ship secara diam-diam dengan imam-imam kepala yang ajaran mereka sudah jelas berbeda. Itu sebabnya dibagian atas sudah diterangkan bahwa persekutuan tubuh itu di mulai dari dalam nikah, kemudian di dalam penggembalaan, kemudian dari kelimpahan di dalam penggembalaan, mari kita bersama-sama, jangan sembunyi-sembunyi. Saya selalu belajar dari alm. bpk.pdt. In Juwono dan juga dari dari alm.bpk.pdt Pong untuk mengatakan kepada sidang jemaat untuk meminta ijin dan juga memberi tahu kemana saya pergi dan juga kapan saya akan kembali. Ini diperlukan supaya sidang jemaat mengetahui dan tentunya masih ada kesalahan, tetapi saya berusaha supaya semuanya menjadi terang dan semuanya mengetahui. Jangan jemaat bertanya kemana perginya gembala, karena tidak ada pada saat ibadah dan tidak ada yang mengetahuinya. Kita jangan sembunyi-sembunyi => berbahaya!! Karena akan bertemu dengan pengajaran palsu. Keinginan daging seperti keinginan akan uang, kedudukan dengan pengajaran palsu ini bergandengan; kalau ada keinginan, maka pengajaran palsu akan cepat masuk. Mari! Kita jangan sampai gugur oleh angin pencobaan dan oleh angin pengajaran palsu tetapi kita berbuah tetap. Jika kita tidak gugur tetapi sudah berbuah tetap = seperti Yohanes yang bersandar di Dada YESUS, sementara Yudas gugur. Semoga kita dapat mengerti.


    Mari, Firman pengajaran dan perjamuan suci di dalam ibadah pendalaman alkitab merupakan kekuatan extra dari TUHAN supaya kita dapat bertahan/berbuah tetap, tidak gugur menghadapi angin pencobaan apa-pun dan juga untuk menghadapi angin pengajaran palsu, jangan menjadi seperti Yudas.
    Kebaktian umum, supaya kita dapat hidup suci, setia dan berbuah, tetapi kalau kita gugur, maka tidak akan ada artinya. Seperti Yohanes yang bersandar di Dada YESUS, sehingga mati dan hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN.

    Yohanes 13: 23, Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

    Terjemahan lama
    Seorang dari antara murid-murid Yesus, yaitu yang dikasihi oleh Yesus, bersandar di sebelah kanan-Nya.

    Yohanes 21: 20-22,
    20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
    21. Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
    22. Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

    Apakah seseorang itu hidup atau mati, merupakan urusan dari TUHAN dan ini berarti mati hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN. Luar biasa!! Mari, kita sungguh-sungguh mengejar persekutuan dengan TUHAN dengan suci dan setia, kemudian persekutuan dengan sesama, saling mengasihi, damai dan kita bersandar di Dada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Mati hidup kita berada di Tangan TUHAN, sedangkan urusan kita hanya suci, setia, damai, maka semua urusan mati hidup kita merupakan urusan TUHAN, inilah pelayan TUHAN. Bukan hanya saya sebagai hamba TUHAN sepenuh, tetapi saudara-saudara yang masih bekerja di dunia, tetapi sebagai pelayan TUHAN, semuanya sama yaitu hidup suci, setia di dalam ibadah pelayanan dan damai sejahtera, maka mati hidup menjadi urusan TUHAN, masa depan juga merupakan urusan TUHAN. Yakinkan itu di dalam hati kita masing-masing. Semoga kita dapat mengerti.


  3. Yohanes 15: 18-27, judulnya adalah dunia membenci YESUS dan murid-murid-Nya => hubungan/persekutuan carang dengan dunia.

    Jadi hubungan dengan:


    • TUHAN,
    • Sesama, tetapi juga
    • Dunia.


    Hubungan ini juga harus dengan dunia ini, sebab kalau tidak ada hubungan, berarti meninggal dunia sehingga tidak dapat kuliah, tidak dapat sekolah, tidak dapat bekerja dlsbnya (sebab ini berhubungan dengan dunia) tetapi semua terus tinggal di gereja.

    Yohanes 15: 18, 25-27,
    18. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
    25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
    26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
    27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

    Sebanyak tujuh kali disebut ‘membenci’ (saudara nanti mencari di rumah) sampai membenci tanpa alasan => inilah dunia. Kalau gereja itu saling mengasihi dan juga di dalam rumah tangga itu saling mengasihi; tetapi sayang, dunia ini membenci sampai membenci tanpa alasan. Ketika ditanya => mengapa kamu membenci? Dijawab bahwa saya tidak tahu, yang penting saya ini membenci/tidak suka => tidak memberi alasan. Ini merupakan kebencian dari setan; tujuh kali ini sempurna.

    Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kalau kita ditanya mengapa tidak senang? Dan dijawab => tidak tahu, yang penting saya tidak senang = setan. Kalau masih ada alasan, harus segera dicabut dan berdamai. Sebenarnya dunia yang membenci, tetapi seringkali di dalam nikah, di gereja saling membenci dan ini sangat disayangkan. Itu sebabnya hal seperti itu tidak boleh terjadi, kalau kita Satu Pokok/kembali ke alkitab, maka tidak akan pernah terjadi sebab semua akan hidup suci, setia sesuai dengan jabatan masing-masing dan juga damai sejahtera, maka tidak akan saling membenci tetapi saling mengasihi. Semoga kita dapat mengerti.

    Yohanes 16: 1, 2,
    1. "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
    2. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.

    Membunuh = menghadapi aniaya sampai terjadi pembunuhan yang sesungguhnya. Itu sebabnya kita yang ada di dalam ini, jangan saling membenci, sebab nanti akan saling membunuh dan ini sudah dinubuatkan oleh alkitab di dalam injil Matius 10 =>


    • seorang ayah akan membunuh anaknya,
    • anak membunuh ayahnya.


    Ini terjadi, di karenakan dari awalnya, ada rasa tidak suka tetapi karena tidak diselesaikan, sehingga akan menjadi seorang pembunuh. Kalau kita sudah menyelesaikan, tetapi tidak dianggap, maka itu merupakan urusan kehidupan itu dengan TUHAN. Jadi, inilah hubungan carang dengan dunia.

    Dunia ini penuh dengan:


    • kenajisan, kalau di dalam injil Lukas disebutkan, kembali seperti di jaman Nuh dan jaman Lot.
    • Kejahatan,
    • penderitaan dan kesulitan,
    • kebencian sampai kebencian tanpa alasan,
    • aniaya bahkan sampai pembunuhan.


    Ini semua bagaikan anggur pahit dan getir yang membuat manusia/anak TUHAN pahit dan getir hidupnya. Waktu Lot menghadapi keadaan di Sodom dan Gomora, ia mengatakan => jiwaku tersiksa dan ini seperti meminum anggur yang pahit dan pada akhir jaman keadaan itu kembali lagi dan kita akan menghadapi keadaan itu.

    Sikap kita adalah:


    • kita jangan ikut-ikutan seperti dunia yang berbuat jahat dan najis, tetapi kita tetap mempertahankan hidup benar, suci, setia dalam ibadah pelayanan dan damai sejahtera = tetap mempertahankan buah yang lebat dan juga buah yang tetap
    • jangan terpengaruh oleh dunia tetapi tetap seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur = bersandar di Dada TUHAN.


    Mengapa TUHAN mengijinkan kita menghadapi penderitaan di dunia sekali-pun kita suci, tidak bersalah/tidak berbuat dosa tetapi mengapa kita menderita? Ini yang disebut dengan percikkan darah dan jawabannya ada di 1 Petrus 4: 12-14,
    12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Salah satu kasih karunia bagi bangsa kafir yaitu Roh kemuliaan/Shekina Glory. Jadi, mengapa TUHAN mengijinkan kita mengalami penderitaan di dalam dunia, sekali-pun kita sudah hidup suci, setia berkobar-kobar, damai sejahtera dan juga sudah bersandar di Dada TUHAN? Jawabannya supaya kita menerima kasih karunia TUHAN yaitu Roh kemuliaan/Roh Kudus dicurahkan di dalam kehidupan kita. Di balik percikkan darah ada Shekina Glory.

Mari, kita sungguh-sungguh sekarang ini, sebab manusia tanpa Roh.Kudus seperti tanah liat/manusia darah daging => semuanya daging => tubuh, jiwa dan rohnya daging = seperti binatang buas sehingga memerlukan Roh.kemuliaan/Roh.Kudus di dalam kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.

Karena kita membutuhkan Roh.Kudus, maka lewat perjamuan suci, YESUS harus pergi/mati, bangkit, naik ke surga untuk mencurahkan Roh.Kudus. Lewat perjamuan suci, ada pencurahan Roh.Kudus/ada Roh.Kemuliaan sebab kita mau menderita bersama YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

Kegunaan dari Roh.kemuliaan adalah:

  1. menjadi penghibur bagi kita. memberi penghiburan dan kekuatan extra/menguatkan kita sehingga kita berbahagia di dalam penderitaan karena YESUS ini tidak ada rumusnya; bagaimana mungkin kita menderita tetapi kita berbahagia, ini dapat terjadi kalau kita memiliki Roh.Kudus. Kalau manusia daging, tidak dapat menderita tetapi merasa berbahagia => 1 Petrus 4: 14, Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Berbahagia karena YESUS =


    • kita tidak kecewa,
    • tidak berputus asa,
    • tidak menolak TUHAN di dalam penderitaan,tetapi kita justru bersaksi. Hubungan kita dengan dunia hanyalah satu yaitu kita bersaksi; kalau di dalam tabernakel, pintu terluar itu/pintu gerbang => hubungan dengan dunia hanyalah lewat pintu gerbang. Jangan keluar dan mengikuti dunia, tetapi kita bersaksi untuk membawa mereka masuk/membawa orang berdosa datang kepada TUHAN dan mendengarkan injil keselamatan/Kabar baik/Firman penginjilan => percaya YESUS dan diselamatkan. Bersaksi ini kalau dilanjutkan (di dalam tabernakel) di pintu kemah => kita bersaksi tentang injil kemuliaan. Itu sebabnya harus ada Roh.Kemuliaan supaya kita bersaksi tentang injil kemuliaan/Kabar Mempelai/Firman pengajaran kepada orang-orang yang sudah selamat supaya menjadi sempurna seperti YESUS. Ini di pintu kemah, maksudnya jangan keluar dari pintu kemah = tetap di dalam penggembalaan. Banyak penginjil dan penyanyi di gereja yang salah, mereka tidak mau berada di dalam kemah tetapi keluar kesana sini sehingga menjadi kering. Penggembalaan ini merupakan pokok dan kalau ada kelimpahan, di bawa keluar dan secepatnya kembali lagi ke dalam penggembalaan. Saya tambahkan, kesaksian injil keselamatan dengan dunia, tetapi juga penting injil kemuliaan di pintu kemah bagi orang-orang yang sudah selamat supaya menjadi sempurna seperti YESUS dan masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus.


    Inilah kekuatan dari Roh.Kemuliaan yang memberi kekuatan untuk kita bersaksi dan dipakai, tetapi jangan keluar dari penggembalaan; buah-buahnya itu yang dibawa, jangan pohonnya yang dibawa. Semoga kita dapat mengerti.


  2. mengadakan mujizat/mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia yang rohani seperti YESUS. Ini merupakan mujizat yang terbesar; Roh kemuliaan membuat kita menjadi mulia.

    Bagaimana manusia daging dapat menjadi manusia rohani seperti YESUS? kita diubahkan sampai menghasilkan buah-buah roh => inilah buah anggur yang manis. Dibagian atas disebutkan ada buah banyak/lebat, kemudian buah tetap, tetapi jika rasanya tidak manis, apa gunanya? Sebab tanpa salib/tanpa Roh kemuliaan, tidak akan ada buah yang manis, itu sebabnya harus ada salib/harus ada penderitaan karena YESUS, supaya dapat berbuah manis.

    Galatia 5: 22, 23,
    22. Tetapi buah Roh ialah: (1)kasih, (2)sukacita, (3)damai sejahtera, (4)kesabaran, (5)kemurahan, (6)kebaikan, (7)kesetiaan,
    23. (8)kelemahlembutan, (9)penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

    Kesembilan buah roh ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu


    • Tiga Gambar/Tabiat dari ALLAH Bapa => kasih, sukacita, damai sejahtera. Dulu memang manusia dicipta sesuai dengan Gamba TUHAN, tetapi dirusak oleh dosa, oleh dunia sehingga kehidupan itu menjadi kecut pahit dan getir. Sekarang hendak dikembalikan oleh TUHAN kepada yang manis yaitu Gambar dan Teladan dari ALLAH Bapa.


    • Tiga Gambar/Tabiat dari Anak ALLAH/YESUS => kesabaran, kemurahan dan kebaikan.
    • Tiga Gambar/Tabiat dari ALLAH Roh.Kudus => kesetiaan, kelemah lembutan dan penguasaan diri.


    Ketiga ini = kembali kepada ciptaan semula. Inilah kegunaannya penderitaan bersama dengan YESUS supaya ada Roh kemuliaan/ada Roh. Kudus, sebab kalau tanpa Roh Kudus/Roh kemuliaan, hanya binatang buas yang merupakan gambar dari setan tri tunggal.
    Dengan adanya Roh.Kudus, kita dapat bertahan. Kita tidak mengomel, tidak menjelekan orang, tidak putus asa dan juga tidak meninggalkan TUHAN, tetapi kita bersaksi = mulai ada Gambar ALLAH dan kita dipakai oleh TUHAN. Dan, Roh kemuliaan mengadakan mujizat secara rohani yaitu kita diubahkan sehingga ada buah-buah yang manis.

    Saya percaya kalau ada mujizat secara rohani, pasti juga ada mujizat secara jasmani => Roh.Kudus/Roh kemuliaan mampu menghapus segala kemustahilan. Apa saja masalah yang sulit sampai yang mustahil, diselesaikan oleh Roh kemuliaan. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari, bagi kaum muda dan juga yang sudah tua, siapa-pun kita, kalau ada Roh. Kudus di dalam kita, mulai ada buah-buah yang manis/buah-buah Roh sudah mulai ada yaitu kasih, sukacita sehingga mujizat yang jasmani juga terjadi. Kita percaya, kalau kita memetik buah yang manis, maka pertolongan-pertolongan TUHAN semakin nyata. Anggur yang pahit dan yang kecut sudah diminum oleh TUHAN dan kita diberi anggur yang manis. Pertolongan TUHAN makin nyata = anggur yang manis kita cicipi. Buah anggur yang manis, kalau diperas akan menjadi air anggur yang manis yang dapat dicicipi; itu sebabnya kita jangan takut dengan salib/penderitaan bersama dengan YESUS.

Agar carang dapat melekat pada Pokok, kita jangan takut:

  • untuk menderita seperti harus beribadah di dalam tiga macam ibadah pokok,
  • harus setia dan juga
  • harus suci.

Dan juga untuk mengasihi sesama:

  • kita jangan takut untuk menderita,
  • mungkin kita gengsi untuk datang dan berdamai seperti istri harus datang kepada suami dan ini banyak terjadi, tetapi suami harus datang kepada istri, sudah mulai ada tanda tanya apakah suami berani datang kepada istri? Kalau jemaat datang kepada gembala untuk berdamai => banyak!! Tetapi kalau gembala kepada jemaat, apakah gembala berani kalau gembala bersalah? Belum tentu. Itu sebabnya kita jangan takut kepada penderitaan supaya dapat berbuah manis dan juga supaya anggur ini diperas untuk mendapatkan air anggur yang manis. Sehingga mujizat secara rohani dan juga secara jasmani terjadi terjadi yaitu kita mendapatkan pertolongan dari TUHAN dan kita sedang diperas. Anggur yang asam diminum oleh YESUS di atas kayu salib dan anggur yang manis diberikan kepada kita sedikit demi sedikt sampai TUHAN berteriak => ‘sudah selesai’ dan YESUS-pun mati, maka semua anggur yang pahit ditanggung oleh YESUS dan semua anggur yang manis diberikan kepada kita mulai sekarang ini sampai kalau TUHAN datang kembali kedua kalinya, kita dapat masuk perjamuan kawin Anak Domba ALLAH dengan anggur yang manis. Tidak ada lagi air mata, tidak ada setitik-pun apa yang pahit.

Rasul Yohanes tidak ragu-ragu sekali-pun ia dibuang ke pulau Patmos, ia bukanlah seorang penjahat, tetapi karena Firman ALLAH, karena pengajaran dan juga karena urapan Roh. Kudus, ia rela supaya ia dapat bersekutu dengan TUHAN dan juga bersekutu dengan sesama dan juga dapat menjadi berkat bagi dunia yaitu dapat berbuah lebat, berbuah tetap/tidak rontok seperti Yudas dan juga dapat berbuah anggur yang manis. Sekali-pun ia harus diperas lagi, tetapi Yohanes rela sebab TUHAN sudah meminum yang pahit dan yang manis TUHAN berikan kepada kita sampai kita betul-betul menikmati nanti di awan-awan yang permai, kita masuk ke perjamuan kawin Anak Domba dan tidak ada sedikit-pun air mata dan juga tidak ada sedikit-pun yang pahit dan kecut. Semuanya manis, berbahagia bersama dengan TUHAN selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Juli 2017 (Selasa Sore)
    ... - yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir kegerakan kuda putih . Kegerakan dalam firman pengajaran yang dibawa oleh bangsa kafir untuk menyucikan bangsa kafir kemudian dibawa ke Israel. Ini merupakan kesempatan terakhir bagi bangsa Israel untuk percaya kepada Yesus yang akan datang kedua kali untuk mengalami penyucian oleh pedang firman. ...
  • Ibadah Paskah Medan IV, 29 April 2009 (Rabu Sore)
    ... TAHTA KEDUDUKAN Yehezkiel batu sandungan ini adalah kedurhakaan. Lantas apa kaitannya dengan tahta Kita ingat Korah yang merupakan orang durhaka Yudas . Bilangan - - menuntut pangkat imam menuntut kedudukan tahta. Korah durhaka pada Tuhan karena menuntut pangkat kedudukan dalam pelayanan atau mencari kedudukan secara rohani dengan menghalalkan segala cara yang diluar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
    ... hati ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. Dan katakanlah kepadanya TUHAN Allah orang Ibrani telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan. Orang keras hati ini juga tidak mau beribadah kepada Tuhan atau tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Agustus 2015 (Sabtu Sore)
    ... pengakuan dan pengenalan secara jasmani terutama mengenal Yesus karena aktivitas dan mujizat secara jasmani. Wahyu - Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya ...
  • Ibadah Kunjungan Semarang III, 15 September 2016 (Kamis Sore)
    ... Inilah masa kita bekerja di akhir jaman. Jika sampai saat ini Yesus belum datang bukan berarti Yesus lalai tetapi merupakan perpanjangan sabar Tuhan kepada kita. Petrus Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian tetapi Ia sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon IV, 14 November 2013 (Kamis Pagi)
    ... durhaka dan menuju kebinasaan. Sebenarnya ada macam musim dingin krisis rohani yaitu diterangkan mulai Ibadah Persekutuan Ambon III November musim dingin iman krisis iman krisis Firman Allah musim dingin pengharapan krisis pengharapan krisis Roh Kudus musim dingin kasih krisis kasih. Dan ini yang terbesar. Siang ini kita bahas krisis yang ketiga. KRISIS ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Mei 2016 (Rabu Dini Hari)
    ... Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai. Mujizat penghukuman Tuhan bagi kehidupan yang keras hati seperti Firaun. Yang paling dahsyat adalah kematian anak sulung Mesir. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juni 2024 (Sabtu Sore)
    ... mengancam tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. . Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Kita bisa beribadah kepada Tuhan itu semua adalah kasih karunia. Mati terhadap dosa jejak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Juni 2023 (Sabtu Sore)
    ... menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Yesus lahir sebagai manusia daging untuk menyelamatkan manusia berdosa karena hanya darah orang tidak berdosa yang bisa menyelamatkan manusia berdosa. Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa sehingga tidak bisa menjadi juruselamat menyelamatkan dirinya sendiri saja tidak bisa. Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... terakhir dalam Injil Kemuliaan Kristus firman pengajaran yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja sebagai Mempelai Pria Sorga inilah yang akan melembutkan Israel. Kapan terjadinya lawatan terakhir ini Kejadian - pada saat terjadi kelaparan Tuhan memakai Yusuf untuk menyelamatkan sebagian besar Israel. Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir terjadi saat kelaparan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.