Kita
kembali membaca Kitab Wahyu 1: 8, ini sudah beberapa kali dibaca,
tetapi kita masih membaca pada malam hari ini, sebab ada bagian yang
belum diterangkan.
Wahyu
1: 8,
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman TUHAN Allah, yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Pada
Minggu lalu sudah diterangkan “Aku adalah Alfa dan Omega” = Yang
awal dan Yang akhir, “Yang Mahakuasa”. Pada malam ini kita akan
belajar “
yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang”
ini merupakan
penampilan pribadi YESUS sebagai yang sudah ada dan
yang ada dan yang akan datang. “Yang sudah ada” maksudnya
sejak dahulu sudah ada. “Yang ada” maksudnya sekarang.
Penampilan
pribadi YESUS sebagai “yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang”:
- penampilan
Pribadi
YESUS “Yang
sudah ada”.
Yohanes
1: 1, 14
1.Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Ay 1 => “Pada
mulanya adalah Firman” => Pada mulanya
ini berarti sejak dahulu sudah ada. Firman dalam bahasa aslinya
adalah logos (firman pengajaran).
Ay 14 => “Firman
itu telah menjadi manusia” => firman
lahir menjadi manusia.
“sebagai Anak
Tunggal Bapa” => itulah YESUS.
Jadi
penampilan dari Pribadi
YESUS yang sudah ada: YESUS adalah Logos
(Firman
pengajaran yang benar), yang lahir menjadi Manusia
(yang menjadi Darah
dan Daging).
Logos
(Firman
pengajaran yang benar) adalah:
- Firman
ALLAH
yang tertulis dalam alkitab,
jadi Firman
ini dapat
dibaca di dalam alkitab.
- Firman
ALLAH
Yang
diwahyukan oleh TUHAN sendiri, dibukakan rahasianya yaitu ayat yang
satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
- Firman
ALLAH
Yang
berani mengungkapkan tentang nikah yang benar sampai mencapai nikah
yang rohani (nikah yang sempurna = perjamuan kawin anak domba).
2
Korintus 2: 17,Sebab
kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan
dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara
sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah
dan di hadapan-Nya.
Firman
ALLAH
Yang
disampaikan tanpa pamrih = tidak mencari keuntungan yang jasmani,
melainkan ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Inilah
pemberitaan Firman
pengajaran yang benar (Logos).
Semoga kita
dapat mengerti.
Darimanakah
kita mendapatkan Firman
pengajaran yang mendarah daging (pribadi YESUS yang sudah dahulu
ada)? Jawabannya yaitu lewat pengajaran yang
benar dan perjamuan suci = ketekunan dalam
kebaktian pendalaman alkitab.
Bagi bapak,
ibu
dan saudara
sekalian yang sudah datang ibadah hari
Minggu ini baik, tetapi harus ditambah untuk ikut ketekunan dalam
ibadah pendalaman alkitab.
Lambang ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
adalah meja roti sajian,
disitulah kita dapat
menerima Firman
pengajaran yang benar.
Pada meja roti sajian terdapat 12 roti
yang dibagi menjadi 2 susun, jadi masing-masing susun ada 6 => 6
roti dan 6 roti, ini menunjuk 66 buku di
dalam alkitab,
itulah pengajaran yang benar.
Roti itu juga menunjuk Tubuh
Kristus. Darahnya dari mana?
pada meja roti sajian ini ada korban curahan (ini satu-satunya), ini
diterangkan dalam Keluaran 25: 29 (tentang meja roti
sajian).
Keluaran
25: 29,
Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya,
yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat
semuanya itu dari emas murni.
Dalam
meja roti sajian terdapat alat tambahan yaitu piala dari emas murni
yang diisi anggur untuk korban curahan. Anggur = Darah
YESUS. Jadi korban curahan ini menunjuk pada
Darah YESUS.
Roti menunjuk Tubuh
Kristus dan korban curahan menunjuk Darah
YESUS, jadi ini semuanya menunjuk perjamuan
suci.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Ketekunan di
dalam ibadah pendalaman alkitab
(Firman
+ perjamuan suci) ini mempercepat proses Firman
pengajaran yang benar supaya mendarah daging dalam kehidupan kita,
sehingga kita memiliki tabiat YESUS. Firman yang mendarah daging
merupakan tabiat YESUS (Pribadi
YESUS). Mengapa harus dipercepat?
sebab kedatangan YESUS sudah tidak lama lagi. Jangan sampai kita
kalah dengan waktu kedatangan YESUS, mulai Wahyu 1 kita sudah
diperhadapkan kepada “waktu-Nya sudah singkat”. Jadi penampilan
pribadi YESUS yang sudah ada itulah firman pengajaran yang benar,
yang mendarah daging. Sekarang pada
ibadah hari Minggu ini kita sudah menerima Firman
pengajaran, tetapi untuk mempercepat Firman
mendarah daging, harus ditambah perjamuan suci lewat kebaktian
pendalaman alkitab.
Yang
masih mengikuti kebaktian hari Minggu saja harus
berdoa! Kebaktian hari Minggu lambangnya
adalah Pelita Emas. Saya yakin => jika di ruangan suci ada
lampunya/pelita emas (jika kita tekun dalam kebaktian hari Minggu),
lama kelamaan kita akan melihat meja roti sajian (bisa datang di
kebaktian PA) dan melihat medzbah dupa emas (bisa datang di
kebaktian doa penyembahan). Inilah doa saya sebagai seorang gembala
=> semoga semuanya bisa datang beribadah. Jika Ibadah hari Minggu
saja kita datang, tidak datang (lampunya gelap, terang, gelap) ini
susah! tidak akan kelihatan yang lainnya.
Semoga kita
dapat mengerti.
- Penampilan
Pribadi
YESUS "yang ada".
Keluaran
3: 4-14 => ini cerita tentang Musa yang waktu itu melayani TUHAN
dengan kemauannya sendiri (mengandalkan kepandaian, kehebatan). Musa
ini empat puluh tahun
sekolah di Mesir, dia anak raja dan kaya, tetapi waktu melayani dua
orang, Musa tidak dapat.
Ini karena Musa belum diutus oleh TUHAN, sehingga tidak dapat
melayani. Jadi kalau kita mau melayani TUHAN, harus diutus oleh
TUHAN terlebih dahulu.
Untuk itu
jangan sembarangan melayani! Kalau tidak diutus oleh TUHAN sekalipun
hebat dll, tidak akan bisa melayani. Akhirnya Musa menjadi pembunuh,
dikejar oleh firaun,
lalu Musa lari ke Median dan disitulah Musa bertemu dengan “
penampilan Pribadi
TUHAN sebagai yang ada”.
Keluaran
3: 4-8,
10, 14
4.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya,
berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa,
Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
5.
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu,
adalah tanah yang kudus."
6.
Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah.
7.
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan
mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka.
8.
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang
Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri
yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang
Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
10.
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
14.
Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi
firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu:
AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
Ay
7 => TUHAN memperhatikan bangsa
Israel.
Ay 8 => TUHAN mau melepaskan bangsa
Israel dari Mesir.
Ay 10 => TUHAN mengutus Musa. Lalu Musa
bertanya kepada TUHAN? jika mereka bertanya siapakah nama TUHAN yang
mengutus aku? jawabannya di ay 14.
Jadi penampilan Pribadi
YESUS yang ada: nama YESUS adalah
“AKU ADALAH AKU”.
Dalam
Keluaran 3: 4, 5,
nama TUHAN “AKU ADALAH AKU” dikaitkan dengan panggilan TUHAN
kepada Musa. TUHAN memanggil Musa => "Musa,
Musa!". Ketika Musa bertanya siapakah
TUHAN yang memanggil saya/yang mau mengutus saya ke Mesir => "AKU
ADALAH AKU.". Musa menjawab => ia
menjawab: "Ya, Allah." Ini
artinya Musa menerima panggilan TUHAN
sebagai “AKU ADALAH AKU”, maka Musa
menerima tiga hal:
- Keluaran
3: 5
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:
tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Yang
pertama adalah Musa
mengalami penyucian sampai menanggalkan dua kasut.
Kasut itu ada dua, kiri dan kanan. Jika kita menerima panggilan
TUHAN yang nama-Nya “AKU ADALAH AKU” (yang ada), kita akan
mengalami penyucian. Mengalami penyucian sampai menanggalkan dua
kasut artinya
mengalami penyucian luar dan dalam = penyucian lahir dan batin.
Jadi kita dipanggil oleh TUHAN, nomor satu bukanlah untuk diutus
dahulu, tetapi untuk disucikan.
Penyucian
luar dan dalam
= penyucian
lahir dan batin (Kolose
3: 5-7)
yaitu
- Kolose
3: 5-7,
5.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu (1)percabulan,
(2)kenajisan,
(3)hawa
nafsu,
(4)nafsu
jahat dan juga (5)keserakahan,
yang sama dengan (6)penyembahan
berhala,
6.
semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka).
7.
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
Ay 6 =>
semuanya itu mendatangkan kebinasaan.
Ay 7 => “Dahulu
kamu juga melakukan
hal-hal itu” => jadi inilah 6
perbuatan dosa yang diluar.
Jadi
Kolose 3: 5-7 itu menunjuk penyucian lahir
= penyucian dari
enam
perbuatan dosa
(dosa diluar) yaitu:
- Percabulan.
- Kenajisan.
- Hawa
nafsu.
- Nafsu
jahat.
- Keserakahan.
Hati-hati serakah itu biasanya dengan kikir. Serakah dengan kikir
itu satu. Kikir artinya tidak bisa memberi. Serakah artinya
merampas hak orang lain (haknya TUHAN dan haknya sesama). Ini
semuanya harus disucikan.
- Penyembahan
berhala.
- Kolose
3: 8,
9,
8.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah,(2)geram,
(3)kejahatan,
(4)fitnah
dan (5)kata-kata
kotor yang keluar dari mulutmu.
9.
(6)Jangan
lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia
lama serta kelakuannya,
Ay 8
=> “kata-kata kotor yang keluar dari
mulutmu” => kata-kata yang tidak
menjadi berkat, kata-kata yang najis, kata-kata yang melemahkan
iman, bersungut-sungut, memfitnah dll.
Ayat 8,
9 => ini semuanya berasal dari
hati/batin.
Jadi Kolose 3: 8,
9,
ini menunjuk penyucian batin = penyucian
dari enam
dosa yang
ada di
dalam
batin.
Inilah
YESUS sebagai Yang
ada “AKU ADALAH AKU”, YESUS Yang
memanggil kita (dulu memanggil Musa) untuk disucikan. Jadi
penyucian lahir dan batin adalah penyucian
dari dua belas
dosa yang mendarah daging dalam kehidupan kita, sampai tidak ada
lagi dusta.
Tadi
sudah diterangkan, ingat dalam kebaktian PA! firman pengajaran
(firman Allah = 12 roti) ditambah perjamuan suci, akan mendarah
daging. Ada juga 12 dosa yang mendarah daging. Kesimpulannya:
Lewat ketekunan dalam kebaktian pendalaman
alkitab,
maka Firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci, sanggup untuk menyucikan
kita lahir dan batin (menyucikan kita dari dua
belas dosa yang mendarah daging), sampai
tidak dusta lagi. Ada enam
dosa yang diluar dan enam
dosa yang didalam. Angka enam
ini menunjuk daging. Kedua
belas dosa ini sudah mendarah daging =
menjadi tabiat, ini masih bisa disucikan.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Tidak ada dusta
= berkata benar dan baik
(perkataan yang menjadi berkat bagi sesama, sebab itu batasilah
perkataan kita!) = jujur
=> kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak. Kita harus
jujur dalam segala hal.
Misalnya:
Dalam hal rohani kita harus jujur. Persoalan pengajaran dan ibadah
=> kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah. Ada
ibadah yang benar dan salah. YESUS sendiri mengatakan “ada
pengajaran yang benar dan ada pengajaran yang sesat”. Dalam
Matius 24 murid-murid bertanya “apakah tanda kedatangan Mu yang
kedua kali” “apa tandanya kiamat (semuanya sudah berakhir)”,
tanda nomor satu bukanlah gempa bumi dll, tetapi akan terjadi
penyesatan (disebutkan penyesatan sampai empat
kali), sampai orang pilihan disesatkan. Kita harus berhati-hati!
Bukan berarti ibadah
disini paling benar, yang lain tidak benar, tidak
seperti ini! tetapi harus dicocokkan dengan
alkitab.
Jika saling “ngotot” akan pendapat kita masing-masing, tidak
akan pernah bertemu, tetapi harus membaca di alkitab.
Kita
beruntung sebab alkitab
kita hanya satu, sehingga
masih ada harapan untuk menjadi satu. Kalau literaturnya banyak,
ini tidak ada harapan untuk bisa sama. Misalnya:
arti kata saja bisa berbeda menurut profesor
satu dengan yang lainnya
sehingga ini bisa bertengkar. Kalau
literaturnya hanya satu yaitu alkitab,
ini berarti masih ada kemungkinan besar untuk bisa menjadi satu,
asalkan kita jujur. Jika terjadi perbedaan soal apapun, mari
membaca
alkitab,
sehingga
dapat
menjadi satu.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Kita harus jujur dimulai dengan soal pengajaran
yang benar (soal TUHAN), sampai dalam segala hal harus jujur.
Itulah penyucian lahir dan batin, sampai tidak ada dusta. Kalau
tidak jujur => Ya, tetapi dll =
ular yang masuk dan tidak mungkin menjadi satu. Ular itu pemecah
belah. Jika didalam nikah, terjadi pertentangan, mari baca alkitab
dan berdoa kepada TUHAN.
Penyucian lahir dan batin sampai
tidak ada dusta (berkata benar dan baik = jujur), sampai yang
terakhir tidak salah dalam perkataan. Jadi penyucian tidak berhenti
sampai kepada tidak ada dusta saja, tetapi akan terus disucikan
sampai tidak salah dalam perkataan = sempurna dan hanya menyembah
“Haleluya”. Tidak salah dalam perkataan itu bukan berarti bisu,
tidak! tetapi satu waktu kita hanya menyembah “Haleluya”.
Yakobus
3: 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita
disucikan sampai tidak salah dalam perkataan = sempurna, kita hanya
menyembah Dia dengan “Haleluya” (ini satu bahasa). Jika kita
mengalami penyucian lahir batin, kita akan masuk dalam kesatuan
Tubuh
Kristus yang sempurna (sempurna itu satu tubuh). Kita menjadi satu
tubuh yang sempurna, tidak bercacat cela dengan satu suara
“Haleluya” (menyembah TUHAN). Mari hari-hari ini banyaklah
menyembah “Haleluya” supaya tidak salah dalam perkataan. Kalau
kita tidak mau menyembah dengan “Haleluya”, banyak salah dalam
perkataan (nanti akan menggosip dll).
Semoga kita
dapat
mengerti.
Inilah yang pertama, “Musa,
Musa” dipanggil oleh TUHAN. Jawaban Musa:
“Ya, Allah”
(menerima panggilan). Sekarang
ini,
jika kita dipanggil oleh TUHAN, kita harus menjawab
=> Ya TUHAN, ini saya serahkan hidup, maka kita akan disucikan,
sekalipun belum sampai dengan sempurna. Sekarang taraf kita sudah
sampai tidak ada dusta. Mari kita berusaha untuk berkata benar,
baik dan jujur. Penyucian ini akan berjalan terus sampai tidak
salah lagi dalam perkataan.
Musa ini pembunuh (orang jahat),
belum lagi saat berada di istana raja (didalam istana raja itu
banyak dosa-dosa), tetapi TUHAN masih memanggil Musa untuk
disucikan. Kalau kita menerima panggilan TUHAN apapun keadaan kita
=> mungkin lahir dan batin kita sudah berdosa, maka kita akan
disucikan. Setelah kita disucikan, baru diutus oleh TUHAN (seperti
Musa diutus oleh TUHAN). Jadi TUHAN memperhatikan umat Israel,
dengan mengutus Musa.
- Keluaran
3: 10, 12
10.
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
12.
Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah
tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah
membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah
kepada Allah di gunung ini."
Di
ay 11 => saat TUHAN berkata kepada Musa => “Aku
akan mengutus Engkau”, Musa menjawab =>
“siapakah aku, maka aku akan menghadap
Firaun”, tetapi TUHAN bilang => “bukan
kah Aku menyertai engkau”. Musa ini
sadar, melayani dua orang saja tidak bisa (dengan kepandaiannya,
kekayaannya), apalagi mau menghadap firaun
untuk melepaskan Israel dari Mesir.
Jadi
kita tidak perlu
takut, kalau TUHAN Yang
mengutus, asalkan kita suci. Yang penting syaratnya adalah suci!
maka kita akan diutus oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus.
Ay 12 => “maka kamu
akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
=> Musa beribadah di padang gurun dan
nanti membangun tabernakel dst. Inilah pembangunan Tubuh
Kristus.
Yang kedua adalah Musa
diutus oleh TUHAN untuk membawa bangsa
Israel keluar dari Mesir.
Artinya kita dipakai
oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna = kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Jangan
takut kalau kita diutus oleh TUHAN, dengan
keterbatasan-keterbatasan kita. Seperti Musa juga terbatas (Musa
tidak petah lidah). Istilah saya “S” suci, bukan S3, S2, SMU,
SMP, SD, tanpa S, bukan! Kalau kita melayani TUHAN “S” suci.
Jika kita hidup suci maka TUHAN akan memperlengkapi kita dengan
jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus.
Karunia Roh Kudus adalah
kemampuan ajaib (lebih dari ijasah, uang, lebih dari apapun) dari
Roh Kudus untuk kita dapat
melayani TUHAN sesuai dengan jabatan. Termasuk saya sebagai
gembala, kalau saya mengandalkan ijasah dll, apalagi cuma kursus
selama tujuh
bulan, akan habis sampai hari ini. Kalau kita sudah mendapatkan
karunia Roh Kudus, TUHAN lah yang menolong
kita semuanya.
Semoga kita
dapat mengerti.
Kita
jangan ragu-ragu, untuk masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Kita disucikan terlebih dahulu, baru kemudian diutus oleh
TUHAN.
- Keluaran
3: 7,
8,
7.
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan
mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka.
8.
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang
Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri
yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang
Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Setelah
kita disucikan, diutus, diberikan perlengkapan (karunia Roh Kudus
yang lebih dari apapun) dan kita mendapatkan perhatian TUHAN. Jadi
dalam pelayanan, kita bukan disiksa, bukan! tetapi justru kita
mendapatkan perhatian dari TUHAN. Yang ketiga adalah mendapat
perhatian dari TUHAN.
Perhatian
TUHAN ini untuk:
- Melepaskan
kita dari penderitaan, kesengsaraan.
- Menyelesaikan
segala masalah kita.
- Memberikan
hidup berkelimpahan (hidup di tanah Kanaan yang penuh susu dan
madu), artinya kita
dipelihara oleh TUHAN sampai selalu mengucap syukur kepada TUHAN
(bukan diberkati berjuta, juta, bukan!).
Tadi,
penampilan pribadi YESUS sebagai “yang sudah ada” itulah firman
pengajaran (kita terima lewat ibadah pendalaman
alkitab)
dan “yang ada” (“AKU ADALAH AKU”),
ini dikaitkan dengan panggilan TUHAN. Kalau kita terima, kita akan
disucikan dari kedua belas
dosa yang mendarah daging,
terutama lewat ibadah pendalaman alkitab.
Kalau
kita masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus, maka Dia tampil sebagai Kepala
Yang
sangat memperhatikan dan memperdulikan kita, untuk melepaskan kita
dari sengsara, penderitaan (dalam suasana kutukan), menyelesaikan
masalah kita. Seperti Israel yang diperbudak selama empat
ratus tahun itu berarti masalah yang tak
pernah selesai (tiap hari disiksa). Sekarang
ini masalah kita berapa tahun?
Israel selama empat ratus
tahun diperbudak,
dapat
diselesaikan, apalagi masalah kita cuma beberapa tahun. Begitu
kuatnya firaun
mengikat Israel, tetapi masih dapat
diselesaikan oleh TUHAN. Jangan berputus
asa! Sebab
TUHAN sanggup menyelesaikan semua
masalah, bahkan masalah yang mustahil dapat
diselesaikan.
- Penampilan
pribadi YESUS
“yang
akan datang”.
Kisah
Para Rasul 1: 11,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Jadi
penampilan pribadi YESUS “yang akan datang” = Nama
YESUS dikaitkan dengan kedatangan-Nya yang ke dua kali di awan-awan
yang permai.
Filipi
3: 20,
21,
20.
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita
menantikan TUHAN Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
21.
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan
segala sesuatu kepada diri-Nya.
Ay
20 => “dari situ juga kita menantikan
TUHAN YESUS Kristus sebagai Juruselamat”
=> Juruselamat yang sempurna. Juruselamat itu waktu YESUS datang
pertama kali, Dia harus menjadi Bayi/Manusia,
mati di kayu salib untuk mengampuni dosa. Yang dimaksud “YESUS
datang sebagai Juruselamat” disini adalah Juruselamat yang
sempurna/penuh pada saat kedatangan YESUS yang kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja
dan Mempelai
Pria
Surga.
Jadi jangan salah! Juruselamat yang dimaksud disini bukan seperti
hari natal
yang akan kita peringati.
Jadi Juruselamat yang penuh itu
memberikan keselamatan yang penuh kepada kita pada saat kedatangan
YESUS yang kedua =>
manusia berdosa diampuni seperti pada
saat kedatangan YESUS yang pertama.
Keselamatan yang penuh
itulah sempurna (Juruselamat Yang
Sempurna).
Untuk
apa kedatangan YESUS yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai
Juruselamat yang sempurna, Raja
segala raja,
Mempelai
Pria
Surga?
untuk mengubahkan tubuh/kehidupan kita menjadi manusia baru yang
sama mulia seperti Dia. Inilah sebagai tugas terakhir YESUS, yang
akan mengubahkan kita dalam sekejap mata. Mulai
sekarang kita harus berubah! Jadi kalau kita
menerima “YESUS Yang
akan datang”, kita harus berubah/mengalami pembaharuan dari
manusia daging menjadi manusia baru/manusia rohani seperti
YESUS.
Bagaimanakah manusia baru itu?
kalau yang lama sudah disucikan (penyucian lahir dan batin), maka
kita akan dibaharui oleh TUHAN. Jadi yang lama terlebih
dahulu
disingkirkan, kemudian baru
yang baru akan datang. Tadi pagi dalam ibadah di Malang, salah satu
tentang pembaharuan (pakaian) => kalau kita memakai pakaian yang
jelek (lubang-lubang, tambal sulam), lalu kita diberi pakaian yang
baru oleh orang lain. Akhirnya pakaian yang lama dan baru dipakai
juga bersamaan (tanpa menanggalkan pakaian yang lama), ini seperti
orang yang “agak” (kurang waras). Jadi harus dilepas terlebih
dahulu
pakaian yang lama, setelah itu baru memakai pakaian yang baru. Harus
menerima panggilan TUHAN, disucikan (lepas yang lama), setelah itu
mengalami pembaharuan (memakai yang baru).
Kolose
3: 9
-11,
9.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan
manusia lama serta kelakuannya,
10.
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar
Khaliknya;
11.
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam
segala sesuatu.
Ay 9 =>
penyucian lahir dan batin.
Manusia baru = manusia yang siap untuk
menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali.
Kolose
3: 12-14,
12.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.
13.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain,
sama seperti TUHAN telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian.
14.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Tujuh
ciri manusia baru adalah:
- Belas
kasihan =
tidak menghukum/tidak menghakimi orang berdosa, tidak menyetujui
orang untuk berbuat dosa, tetapi membawa orang berdosa kepada YESUS
(kepada pengajaran yang benar) lewat doa, dibawa/diajak untuk
beribadah.
- Kemurahan/dermawan
= suka memberi. Kalau manusia lama,
kikir dan serakah.
- Kerendahan
hati =
kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, jika
diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Kelemah
lembutan =
kemampuan untuk menerima Firman
pengajaran yang benar sekeras/setajam apapun. Kalau masih
tersinggung, itu belum lemah lembut (masih keras).
- Kesabaran
= sabar dalam penderitaan (jangan
mengomel, jangan bersungut-sungut, jangan menyalahkan orang, tetapi
mengucap syukur kepada TUHAN), sabar dalam menunggu waktu TUHAN.
Kita sering tidak sabar dalam menunggu waktu TUHAN. Siswa/siswi
Lempin-
El perhatikan!
Kita mau melayani TUHAN seringkali tidak sabar, mau cepat-cepat,
bahkan sampai salah (sampai menghalalkan segala cara). Kalau kita
tidak sabar, maka akan menggunakan cara di
luar Firman
=> supaya masalah cepat selesai, akhirnya menggunakan cara
diluar Firman,
ini yang salah! Tadi ada kesaksian sekalipun sederhana, tetapi
begitu kuat didalamnya. Soal masalah yang kecil-kecil, sakit tetapi
tidak boleh pergi ke dokter => ya sudah sesuai dengan Firman,
saya sebagai istri harus tunduk, akhirnya TUHANlah yang menolong.
Padahal bisa saja memberontak dan bertengkar, tetapi ini bukan
penyelesaian dari TUHAN. Inilah sebagai contoh, mari, kita sabar
dalam menunggu waktu TUHAN! Semoga
kita dapat
mengerti.
- Saling
mengampuni = mengampuni dosa orang lain dan
melupakannya.
- Sampai
kita menerima/mengalami kasih ALLAH
Yang
sempurna, sehingga:
- Kita
dapat mengasihi sesama seperti diri
sendiri, bahkan sampai mengasihi musuh. Jika ada orang yang
memusuhi kita, maka doakan yang baik => tolong dia TUHAN,
ingatkan dia, sadarkan dia, berkati dia.
- Kita
dapat mengasihi TUHAN lebih dari
semuanya = taat dengar-dengaran kepada TUHAN apapun resikonya
(buktinya ada kasih ALLAH
adalah taat) sehingga
kita berada didalam Pelukan
Tangan
kasih TUHAN.
Sehebat
apapun anak TUHAN/hamba TUHAN (jasmani dan rohani) hanya seperti
domba sembelihan yang tak berdaya, dan yang
dibutuhkan hanyalah berada didalam Pelukan
Tangan kasih Gembala Agung. Jalannya kalau
mau sampai didalam Pelukan Tangan
kasih Gembala Agung adalah:
menerima
YESUS yang dahulu sudah ada =
- menerima
pengajaran yang benar sampai mendarah daging, terutama masuk dalam
ibadah pendalaman
alkitab,
- menerima
YESUS yang ada =
menerima panggilan TUHAN, disucikan, diutus oleh TUHAN sampai
diperhatikan oleh TUHAN
- dan
menerima YESUS yang akan datang
= kita mengalami pembaharuan/keubahan
hidup sampai mengalami kasih ALLAH/taat
dengar-dengaran.
Taat
dengar-dengaran itu bagaikan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan
TUHAN mengulurkan tangan kepada kita, sehingga kita hidup dalam
tangan kasih TUHAN. omba-domba sembelihan aman didalam tangan kasih
TUHAN.
Hasilnya
jika hidup dalam Tangan
kasih TUHAN adalah
- Roma
8: 35,
36,
35.
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
36.
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
Hasil
pertama: kasih itu
melekat, sehingga kita tidak dapat
dipisahkan dengan TUHAN oleh apapun juga.
Artinya kita tidak
kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan TUHAN dalam menghadapi
apapun juga, tetapi kita tetap percaya berharap TUHAN, kita tetap
menyembah TUHAN, kita tetap setia dan berkobar-kobar beribadah
melayani TUHAN. Kasih itu melekat, jika digambarkan dalam Yohanes 13
“Yohanes bersandar di dada TUHAN”.
- Roma
8: 37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Hasil
kedua: kasih itu
berdaulat, sehingga tidak dapat
dikalahkan oleh apapun (kita
lebih dari pemenang). Kita ini lemah, tidak berdaya, tetapi dapat
menang dalam menghadapi musuh yang kuat, sebab kasih ALLAH
berperang gantikan kita (jadi bukan kita yang berperang, tetapi
kasih ALLAH
Yang
berperang gantikan kita). Artinya
- Kasih
ALLAH
sanggup menyelesaikan segala masalah kita, sampai masalah yang
mustahil diselesaikan oleh TUHAN, sekalipun kita tidak berdaya.
Contohnya: Daud menang melawan Goliat.
- Kasih
ALLAH
mampu memberikan masa depan yang berhasil, indah dan bahagia,
sekalipun kita tidak mampu/tidak berdaya bagaikan domba sembelihan.
Tangan kasih TUHAN sanggup mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan
dosa (kejahatan dan kenajisan), sampai kita hidup benar dan suci,
sampai kita diangkat di tahta TUHAN
seperti jemaat Laudikia.
Jadi
bukan hanya sampai dibidang jasmani, tetapi Tangan
kasih TUHAN dapat
mengangkat kita. Inilah kasih yang berdaulat, tidak bisa dikalahkan,
bahkan dosa pun tidak bisa mengalahkan. Seperti Jemaat Laudikia
yang paling terpuruk, najis, suam-suam, (seperti muntah), tetapi
Tangan
kasih TUHAN dapat
mengangkat sampai di tahta. Orang lain tidak boleh protes =>
itukan najis, tetapi kalau Tangan
Kasih
TUHAN Yang
mengangkat, orang lain tidak akan dapat
berkata apa-apa, sebab itu hak-Nya TUHAN (kekuatan dari TUHAN).
- Kolose
3: 14,Dan
di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Hasil
ketiga: kasih TUHAN
(kasih yang sempurna) menyatukan dan menyempurnakan kita menjadi
satu Tubuh
Kristus yang sempurna, yang sama mulia dengan Dia.
Artinya:
Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi
sama mulia dengan Dia. Kita akan diangkat di awan-awan yang permai,
sampai masuk di Tahta
TUHAN untuk selama-lamanya.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Kita
semuanya hanya domba sembelihan, biarlah semuanya kembali kepada
Tangan kasih TUHAN. Mari, kita mengulurkan
tangan kepada TUHAN dan Tangan kasih-Nya
diulurkan kepada kita dan TUHAN akan menolong
kita semuanya.
TUHAN memberkati kita semuanya.1