Kita
melanjutkan membaca kitab Wahyu 1, sekarang
ini kita membahas ayat yang ke 8.
Wahyu
1: 8 "Aku adalah Alfa
dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, Yang Mahakuasa."
Ini
merupakan penampilan TUHAN YESUS sebagai Alfa dan Omega.
“
Aku
adalah Alfa”
Alfa
artinya Yang awal:
- Dulu
dalam tabernakel ini menunjuk alat medzbah korban bakaran.
Medzbah korban bakaran merupakan alat yang awal/yang pertama kita
jumpai dalam tabernakel. Mezbah = “altare” = tempat yang
ditinggikan.
- Sekarang
ini menunjuk salib Kristus.
Dalam
perjanjian lama, bangsa Israel membawa
lembu, domba, burung tekukur dikorbankan diatas medzbah korban
bakaran, untuk menghapus dosa bangsa
Israel. Sekarang, kita tidak usah lagi membawa lembu, domba, kambing
untuk dikorbankan, sebab dalam perjanjian baru segala korban binatang
sudah digenapkan oleh korban Kristus di kayu salib.
Yohanes
19: 30,
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan
nyawa-Nya.
Ayat
30 --> “
Sudah selesai” --> sudah genap.
“Sudah
selesai”
artinya semua dosa (segala macam dosa) sudah
diselesaikan oleh YESUS di kayu salib, supaya manusia berdosa tidak
binasa = manusia berdosa diselamatkan oleh YESUS. Jadi semua
dosa/dosa apa saja sudah diselesaikan oleh YESUS, misalnya: dosa
najis, dosa jahat, tidak terkecuali. Hanya ada satu dosa yang tidak
bisa diampuni yaitu dosa tidak percaya kepada YESUS. Jika tidak
percaya YESUS = tidak mendapatkan
pengampunan dan tetap berada didalam
penghukuman. Semoga
kita bisa mengerti.
Dari
pihak TUHAN: pekerjaan pengampunan dosa sudah selesai/sudah
genap/sudah terlaksana, sehingga siapapun manusia bisa diampuni,
tidak dihukum dan bisa diselamatkan. YESUS mati di kayu salib, YESUS
minum anggur asam bercampur empedu, ini berarti semua dosa-dosa sudah
ditanggung oleh YESUS.
Sekarang,
dari pihak kita bagaimana?
Roma
10: 10 Karena dengan hati
orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut
orang mengaku dan diselamatkan.
Dari
pihak kita adalah
- Hati
percaya kepada YESUS.
- Mulut
mengaku dosa. Jika hati sudah percaya kepada YESUS, maka mulut
mengaku YESUS = mulut mengaku dosa. Kita mengaku dosa kepada TUHAN
(vertikal) dan kepada sesama (horisontal) = membawa dosa kepada kayu
salib, sebab disitulah tempat penyelesaian dosa. YESUS berteriak -->
“Sudah selesai” diatas kayu salib.
Dulu
bangsa Israel membawa dosanya ke medzbah
korban bakaran dengan korban binatang. Sekarang, kita membawa dosa
kita kepada kayu salib dengan Korban
Kristus (Korban Anak
Domba ALLAH).
1
Yohanes 1: 7, 9,
7.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
9.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Ayat
7 --> harus mengaku = terang.
Jika
kita mengaku dosa kita,
maka darah YESUS aktif untuk:
- Mengampuni
segala dosa-dosa kita. Dosa najis, jahat, dosa apa saja ditutupi
oleh darah YESUS. Darah YESUS mengampuni/menutupi dosa-dosa kita
sampai tidak berbekas lagi/seperti tidak pernah berbuat dosa.
- Mencabut
akar-akar dosa (menyucikan), sehingga kita tidak berbuat dosa lagi =
hidup dalam kebenaran = selamat dan diberkati oleh TUHAN.
Yang
penting adalah dari dua pihak bertemu. Dari pihak TUHAN sudah selesai
--> semua dosa sudah diselesaikan/ditanggung oleh YESUS di atas
kayu salib. Sekarang, dari pihak kita,
apakah kita mau atau tidak mau?
Kalau mau, maka hati percaya YESUS dan mulut mengaku dosa.
Itulah
tentang Alfa. Manusia berdosa yang seharusnya terkutuk dan binasa
bertemu “Aku lah Yang awal” di medzbah korban bakaran = bertemu
di kayu salib, sehingga manusia terkutuk akan diampuni/dilepaskan
dari dosa, hidup benar dan diberkati oleh TUHAN. Inilah kekuatan nama
YESUS “Aku adalah Alfa”.
Orang
berdosa itu dalam keadaan sengsara, kutukan, kegagalan. Apa saja
keadaan kita sekarang ini, mari kita datang
kepada “Aku adalah Alfa” = YESUS sebagai Alfa.
Setelah
kita percaya kepada YESUS dan mengaku dosa, maka:
- Hidup
benar = selamat.
- Raja
Daud mengatakan --> “dari muda sampai tua, belum pernah aku
melihat orang benar ditinggalkan oleh TUHAN, tetapi malah diberkati
sampai ke anak cucu” = diberkati sampai anak cucu dan menjadi
berkat bagi orang lain.
- Raja
Daud mengatakan --> “berbahagialah orang yang diampuni dosanya”
= kita berbahagia didalam TUHAN.
1
Yohanes 1: 8,
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika
kita tidak mau mengaku dosa = menipu diri sendiri = tidak benar
(tidak ada kebenaran). Ini berarti kita hidup dalam dosa, hidup dalam
suasana kutukan dosa (letih lesu, beban berat, penderitaan, air mata)
sampai binasa selama-lamanya (tidak selamat).
Jadi
“Aku lah Alfa (Yang awal)” adalah:
- kasih
mula-mula yang dinyatakan untuk pengampunan dosa =
- untuk
menyelamatkan,
- memberkati,
membahagiakan manusia berdosa. Ini harus kita terima lewat mengaku
dosa. Semoga kita
dapat mengerti.
“
Aku
adalah Omega”
Wahyu
1: 8,
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Omega
artinya Yang akhir. Dalam tabernakel ini menunjuk
tabut
perjanjian (alat yang terakhir dalam tabernakel). Jadi “Aku lah
Omega (Yang akhir)” = puncaknya kasih = kasih yang sempurna. Kasih
yang mula-mula (medzbah korban bakaran) akan terus meningkat sampai
yang terakhir mencapai tabut perjanjian (puncaknya kasih).
Kolose
3: 14,Dan
di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Kasih
sempurna menyatukan dan menyempurnakan kita menjadi Mempelai
Wanita TUHAN. Ini dilambangkan dengan tabut
perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
- Tabut/Petinya
(bagian bawah), terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas
murni luar dan dalam (tidak kelihatan lagi kayunya). Kayu itu
menunjuk manusia daging yang berdosa, tetapi sudah disalut dengan
emas sehingga menjadi seperti
YESUS.
Peti/tabutnya ini menunjuk gereja
yang sempurna sebagai Mempelai
Wanita (sidang jemat) = manusia tetapi disalut dengan emas.
- Tutupnya,
terbuat dari emas murni. Tutup ini menunjuk YESUS sebagai Mempelai
Pria Surga.
Tutup
dengan peti ini tidak boleh bergeser/tidak boleh terlepas. Jadi kasih
yang sempurna menyatukan kita (Mempelai
Wanita) dengan YESUS sebagai Mempelai
Pria untuk selama-lamanya. Inilah kekuatan
kasih yang sempurna. Kasih yang mula-mula menyelamatkan kita (kayu
salib), tapi kasih ini akan terus berkembang sampai kasih yang
sempurna menyatukan kita dengan YESUS untuk selamanya.
Kita
memang belum bertemu dengan YESUS di awan-awan (belum bersatu dengan
YESUS), tetapi sekarang harus sudah ada hubungan antara Mempelai
Pria (suami) dan Mempelai
Wanita (istri) = hubungan Kepala
dengan tubuh yaitu
didalam doa penyembahan (leher). Hubungan
kepala dengan tubuh yang paling erat adalah leher.
Sekarang
ini kita datang kepada YESUS sebagai Alfa, dengan mengaku
dosa-dosa. Kita jangan minum anggur asam/anggur pahit terus setiap
hari, tetapi kita harus berubah (mencicipi anggur manis). Setiap kita
mengaku dosa dan meninggalkannya itu bagaikan: kita mencicipi/meminum
anggur manis semakin banyak lagi dan anggur pahitnya akan semakin
dibuang (anggur pahit diminum oleh YESUS).
Itu belum cukup sampai
disitu saja? sebab itu kita datang kepada YESUS sebagai Omega
(kasih yang sempurna). Kasih yang sempurna inilah yang membawa kita
kepada hubungan Kepala dengan tubuh didalam
doa penyembahan. Malam ini didorong kasih yang sempurna, kita
menyembah TUHAN sebagai Kepala.
Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam
doa penyembahan yang berkenan kepada TUHAN, tutup pendamaian menutupi
peti/tabut (tidak boleh bergeser = erat), saat itulah hadirat TUHAN
nyata (TUHAN hadir) dan kita menjadi tahta TUHAN.
Keluaran
25: 21,
22
--> ini berbicara tentang
tabut perjanjian
21.
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam
tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan
kepadamu.
22.
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup
pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu,
Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan
Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Ay
21 --> Tutup menutupi peti inilah doa penyembahan. Jadi doa
penyembahan meletakkan tutup diatas peti, sehingga ada hubungan
antara Mempelai pria
dan Mempelai Wanita.
Ayat
22 --> “
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau”
--> TUHAN hadir. Kita menjadi tahta TUHAN.
Tempat
hadirat TUHAN adalah tahta TUHAN. Kalau kita sudah berbicara tentang
tahta, ini luar biasa (seperti tahta
kerajaan pada zaman dulu) --> orang diluar tahta bisa saja miskin,
tidak bisa makan, bahaya kelaparan, tetapi orang yang berada didalam
tahta akan aman.
Mari
kita berusaha sekarang ini, kita datang
kepada Yang awal (selesaikan dosa), kemudian baru bisa datang kepada
Yang akhir = mengalami
kasih mula-mula, setelah itu baru bisa datang ke puncak kasih (kasih
yang sempurna). Kasih yang sempurna itulah yang mendorong kita
menyembah TUHAN bagaikan meletakkan tutup diatas peti sehingga
hadirat TUHAN nyata ditengah kita dan kita menjadi tahta TUHAN.
Bukti
kita menjadi tahta TUHAN (ada hadirat TUHAN ditengah kita) adalah
- Keluaran
25: 22,
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup
pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum
itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang
akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang
Israel."
Bukti pertama adalah ada
pembukaan Firman
ALLAH/Firman
pengajaran yang benar (ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain). Pedang Firman pengajaran
yang benar untuk menyucikan kehidupan kita. Tahta itu suci. Bukti
kita menjadi tahta TUHAN, bukanlah gereja
yang besar sehingga
yang datang puluhan ribu, bukan itu! atau gereja
kecil yang datang sepuluh orang, bukan itu! bukan dari jumlah
dll.
Pedang Firman
menyucikan kita:
- Mulai
dari hati kita sebagai sumbernya dosa dan menyucikan pikiran.
- Menyucikan
perbuatan dan menyucikan perkataan kita.
Jika
sudah disucikan maka seluruh hidup kita suci = tubuh, jiwa, roh kita
suci. Jadi didalam tahta itu ada Firman
dan juga ada kesucian. Inilah yang kita
doakan, baik secara pribadi kita sebagai tahta TUHAN dan biarlah
gereja ini juga menjadi tahta TUHAN. Jika
menjadi tahta TUHAN, maka ada pembukaan Firman/pedang
Firman yang menyucikan, sehingga jemaat
yang datang akan selalu disucikan. Semoga
kita dapat mengerti.
- Wahyu
22: 1 Lalu ia menunjukkan
kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan
mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Tadi,
dari tahta TUHAN berbicara, sehingga ada pembukaan Firman.
Dalam Wahyu 22: 1 --> dari tahta ada sungai air kehidupan yang
jernih = urapan Roh Kudus.
Bukti kedua adalah ada
urapan Roh Kudus. Jadi
suasana tahta TUHAN yaitu ada Firman yang
menyucikan dan ada urapan Roh Kudus.
Kegunaan
Roh Kudus adalah:
- Roma
12: 11,
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan.
Kegunaan pertama adalah
Roh Kudus membuat kita setia
dan berkobar-kobar (menyala-nyala) dalam ibadah pelayanan.
Kalau kita belajar dalam Wahyu 4 ada api (obor), dalam kitab
Yehezkiel dilihatkan surga dan makhluk yang secepat kilat, itulah
tahta TUHAN.
Secara perhitungan di dunia ini usia yang
semakin tua membuat kita semakin lemah (“loyo”) --> (maafkan)
mulai dari sekolah, sampai menjadi
profesor, akhirnya pensiun. Kita tidak
seperti ini, sekalipun usia semakin tua, tetapi penyucian dan urapan
semakin meningkat, maka akan semakin setia berkobar-kobar dalam
ibadah pelayanan. Jangan takut dengan usia --> nanti kalau saya
sudah tua, saya akan malas, tidak! Jadi ini tidak tergantung
usia dan kesehatan dll, bukan! melainkan tergantung pada
kesucian dan urapan. Kalau tidak ada kesucian dan urapan,
sekalipun orang itu gagah dll, maka akan malas beribadah dan
melayani TUHAN. Semoga
kita mengerti.
Pelayan TUHAN yang suci dan setia
berkobar-kobar adalah pelayan TUHAN bagaikan nyala api. Wahyu 1:
14 --> biji mata TUHAN bagaikan nyala api. Jadi pelayan
TUHAN yang suci dan setia berkobar-kobar = Biji
Mata TUHAN sendiri,
sehingga akan dinaungi oleh sayap burung nasar. Firman dan Roh Kudus
nanti akan menjadi dua sayap burung nasar.
Mazmur
17: 8,
Peliharalah aku seperti
biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Jika
kita menjadi pelayan TUHAN yang bagaikan biji mata TUHAN, kita
akan dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN secara langsung:
- Mulai
sekarang di zaman yang sulit ini.
- Sampai
zaman antikrist yang berkuasa di bumi
selama tiga setengah tahun. Dengan
kekuatan dua sayap burung nasar kita akan menyingkir ke padang
gurun, jauh dari mata antikrist selama
tiga setengah tahun, kita akan tetap
dipelihara dan dilindungi oleh TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kasih
yang sempurna menyatukan, menyempurnakan kita menjadi Mempelai
wanita TUHAN dan mendorong kita untuk
menyembah TUHAN = hubungan penyembahan --> meletakan tutup
pendamaian diatas peti, sehingga ada hadirat TUHAN. Jika peti tidak
ada tutupnya, akan terkena hujan dan ular,
semuanya dapat masuk, sebab itu menyembah
TUHAN itu penting!
- Wahyu
22: 1
22:1.
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Kegunaan
kedua adalah Roh Kudus merupakan air
sungai kehidupan yang sanggup memandikan kita.
Kalau dulu zaman Pantekosta (sekarang Pentakosta) istilah baptisan
air itu “pemandian air”. Roh Kudus memandikan kita artinya
membaharui kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti YESUS. Inilah mujizat rohani = mujizat terbesar
dan setan tidak dapat memalsukan/meniru.
Saya selalu mengatakan --> kalau setan dapat
meniru/dapat dibaharui, maka sudah lama
setan bertobat dan dibaharui, sebab setan tahu bagaimana
dahsyatnya neraka itu. Apa daya
setan itu, sebab setan tidak mempunyai
tubuh dan hanya punya roh, sehingga setan tidak dapat
dimandikan/dibaharui. Kalau punya tubuh baru bisa
dimandikan/dibaharui.
Hasilnya jika dibaharui adalah
“sungai air kehidupan itu jernih seperti kristal” = jujur. Jadi
manusia baru itu jujur:
- Jujur
dalam pengajaran yang benar. Kalau benar katakan benar, kalau salah
katakan salah. Jangan? “benar, tetapi ... atau salah,
tetapi...” Jika bimbang maka akan tenggelam. Jangan ragu dalam
pengajaran dan jangan mendua. Jika tidak jujur soal TUHAN
/pengajaran, tidak mungkin bisa jujur terhadap manusia.
- Jujur
dalam keuangan (perkara kecil). Uangnya TUHAN, milik sesama (milik
sesama yang membutuhkan, mungkin kita kerja sama dengan orang lain,
hutang-hutang harus diselesaikan).
- Jujur
dalam nikah rumah tangga (soal tempat tidur dll).
Tiga
hal ini merupakan tolak ukur kejujuran seseorang. Jika kita jujur
dalam ketiga hal ini, baru kita bisa jujur dalam segala hal, ini
bagaikan sungai air kehidupan yang jernih seperti kristal.
Doa
orang jujur itu dikenan oleh TUHAN, sehingga terjadi mujizat
jasmani. Jika kita sudah jujur maka kita menjadi rumah doa.
Rumah doa (tempat berdoa) itulah tahta-Nya TUHAN.
Amsal
15: 8,
Korban orang fasik adalah
kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Tadi,
tahta TUHAN adalah pembukaan Firman
(kesucian), pelayanan (setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan).
Doa saya sebagai gembala --> setelah
didoakan semua, tinggal “TUHAN naungi kami dengan dua sayap burung
nasar”. Itu saja doa saya dan semua sudah tercakup
didalamnya.
Tahta TUHAN itu juga rumah doa (tempat
menyembah). Jadi jika kita jujur, kita menjadi tahta TUHAN. Jika
tidak jujur, kita tidak dapat berdoa. Saat
kita jujur dan menjadi rumah doa, maka terjadi mujizat jasmani yaitu
yang mustahil menjadi tidak mustahil. Soal penyakit, soal keuangan
yang mustahil menjadi tidak mustahil. TUHAN sanggup menolong kita
semuanya. Semoga kita
dapat mengerti.
Sampai jika TUHAN
YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan menjadi sempurna
seperti Dia yaitu menjadi Mempelai Wanita
yang sungguh-sungguh terangkat di awan-awan yang permai, kita
bertemu dengan Dia untuk selama-lamanya, tidak terpisah lagi dan
tidak ada air mata lagi.
Mari,
sekarang ini kita datang kepada Alfa (kasih mula-mula), kita
mengakui dosa-dosa, sehingga kita dibenarkan, diberkati, diselamatkan
dan bahagia. Banyak orang Kristen yang sampai disitu (diberkati),
tetapi
itu belum cukup! sebab itu harus datang kepada Omega
(puncaknya kasih), kita menyembah Dia sampai tercipta tahta TUHAN.
Kita
adalah peti, jika tidak ada tutupnya, ular dan semuanya akan masuk.
Dalam Doa penyembahan, kita berdoa --> TUHAN tutupi saya/tudungi
saya (hubungan Kepala dengan tubuh =
hubungan penyembahan) dan kita menjadi tahta TUHAN =
- ada
Firman (kesucian),
- ada
ibadah pelayanan (setia berkobar-kobar),
- ada
rumah doa (kejujuran).
TUHAN
memberkati kita semuanya.1