Kita
masih membaca di dalam kitab
Wahyu 1: 7,
Lihatlah, Ia datang dengan
awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah
menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
TUHAN
masih memberikan sesuatu yang baru bagi kita setelah beberapa kali
membaca ayat ini, biarlah kita menyimak kembali apa yang menjadi
kehendak TUHAN di dalam hidup kita sekalian.
Jadi,
ay 7 merupakan pemberitahuan kepada kita tentang kedatangan
YESUS/Anak ALLAH Yang kedua kalinya dalam kemuliaan sebagai Raja
segala raja dan juga sebagai Mempelai Laki-laki Surga.
Keluaran
19: 18-20, --> kita
melihat ALLAH Bapa sudah datang ke dunia ini.
18.
Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke
atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan
seluruh gunung itu gemetar sangat.
19.
Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah
menjawabnya dalam guruh.
20.
Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu,
maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke
atas.
Jadi,
pada waktu ALLAH Bapa datang ke dunia yaitu di atas gunung Sinai dan
keadaannya sungguh-sungguh sangat dahsyat bahkan di dalam srt Ibrani
disebutkan sangat mengerikan sehingga Musa dan seluruh bangsa Israel
menjadi gemetar dan ketakutan.
Kemudian
kita lihat di dalam
Kisah rasul 2: 1-4,
--> ini tentang ALLAH Roh.Kudus. yang datang ke dunia.
1.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
2.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3.
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Demikian
juga pada waktu ALLAH Roh. Kudus datang ke dunia di loteng di
Yerusalem, maka terjadilah goncangan yaitu bunyi seperti tiupan angin
keras dan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran. Inilah
kedatangan dari ALLAH Roh.Kudus yang begitu dahsyat.
Sekarang
kita menghadapi kedatangan YESUS Anak ALLAH Yang kedua kali yang
ditulis di dalam kitab Wahyu 1: 7, pemberitahuan tentang kedatangan
YESUS kedua kalinya dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja
dan juga sebagai Mempelai Pria Surga dan juga akan diikuti/terjadi
dengan sesuatu yang dahsyat.
Di
dalam injil
Matius 24: 30 , 31,
30.
Pada waktu itu akan tampak tanda
Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan
mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di
langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
31.
Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya
dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat
penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Ay
30, meratap = Wahyu 1: 7.
Ay
31, orang-orang pilihan-Nya = Mempelai Wanita TUHAN.
Jadi,
disaat kedatangan YESUS/Anak ALLAH di dalam kemuliaan sebagai Raja di
atas segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga Yang kedua
kalinya, akan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh
malaikat-malaikat yang dahsyat bunyinya untuk mengumpulkan
orang-orang pilihan/mengumpulkan Mempelai Wanita TUHAN dari ke empat
penjuru bumi.
Wahyu
19: 6, 7, 9,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi
kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
Jadi,
di bagian atas sudah disebutkan bahwa malaikat meniupkan sangkakala
dengan bunyi yang sangat dahsyat untuk
mengumpulkan orang-orang
pilihan/Mempelai Wanita TUHAN dari empat penjuru bumi = Mempelai
Wanita TUHAN yang sudah siap sedia (Wahyu 19: 7).
Jadi,
Mempelai Wanita TUHAN yang siap sedia akan bersorak sorai dengan
suara yang dahsyat yaitu suara haleluyah untuk menyambut kedatangan
YESUS Anak ALLAH Yang kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga di
awan-awan yang permai untuk masuk
perjamuan kawin Anak
Domba/perjamuan yang besar =
nikah yang rohani/nikah yang
sempurna antara Kristus/Mempelai Pria Surga dengan sidang
jemaat/Mempelai Wanita TUHAN untuk masuk ke firdaus. Nikah itu di
firdaus dan untuk kembali ke firdaus/kerajaan seribu tahun damai,
sesudah itu masuk Yerusalem yang Baru untuk selama-lamanya.
Waktu
yang lalu sudah disampaikan bahwa TUHAN menciptakan nikah Adam dan
Hawa dan diletakan di firdaus, bukan di dunia; tetapi karena berbuat
dosa, maka dibuang ke dunia, dan sekarang mau dikembalikan lewat
perjamuan kawin Anak Domba yaitu nikah yang rohani/nikah yang
sempurna.
Sekarang
hendak:
- dikembalikan
ke firdaus/kerajaan seribu tahun damai --> (Wahyu 20),
- sesudah
itu masuk ke Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal.
Oleh
sebab itu (ini nasihat) kita harus menjaga dengan sungguh-sungguh
- kebenaran,
- kesucian
dan
- kesatuan
nikah yang jasmani di dunia agar dapat mencapai nikah yang
rohani/nikah yang sempurna di dalam TUHAN agar supaya dapat
betul-betul kembali ke firdaus /dapat masuk Yerusalem Baru.
Nikah
ini harus betul-betul dijaga dan dimulai dari:
- awal
pernikahan,
- perjalanan
nikah sampai nanti mencapai
- nikah
yang sempurna.
Bagi
kaum muda perhatikan awal pernikahan harus benar, suci dan juga harus
satu, jangan berganti-ganti pacar (baru pacaran, belum putus, sudah
memiliki cadangan dan ini tidaklah bagus).
Itu
sebabnya harus ada kebenaran, kesatuan dan kesucian dan ini dimulai
dari awal pernikahan, perjalanan nikah, sesudah menikah tetap nikah
itu harus dijaga baik sebagai suami istri mau-pun anak-anak juga
harus menjaga agar menyatu dengan orang tua sampai mencapai nikah
yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
kedatangan YESUS Yang kedua kali dan juga dahsyat yaitu:
- ALLAH
Bapa datang di atas gunung Sinai --> ada kedahsyatan sebab gunung
bergetar, tetapi hanya terjadi di atas gunung itu saja.
- ALLAH
Roh.Kudus di loteng Yerusalem --> juga terjadi kedahsyatan tetapi
hanya terjadi di loteng itu saja. Tetapi kalau
- Kedatangan
YESUS/Anak ALLAH Yang kedua kali juga disertai dengan kedahsyatan
sebab ada bunyi sangkakala yang keras, ada sorak sorai bagaikan
desau air bah dan juga bagaikan deru guruh yang hebat dan
kedahsyatan itu terjadi secara internasional/di seluruh dunia.
Tetapi
dibumi ini juga ada ratapan yang dahsyat = juga terjadi perjamuan
yang besar -->
Wahyu 19: 17, 18, 21,
17.
Lalu aku melihat seorang
malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada semua
burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini
dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang
besar,
18.
supaya kamu makan daging semua
raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging
semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang,
baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
21.
Dan semua orang lain dibunuh
dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua
burung kenyang oleh daging mereka.
Jadi,
semua manusia yang menolak YESUS = menikam YESUS dan juga anak TUHAN,
hamba TUHAN yang tidak bertobat/tidak lahir baru = tetap hidup di
dalam dosa/tetap menjadi manusia daging akan masuk pesta
pembantaian/perjamuan yang besar sehingga terjadi ratapan dan
tangisan yang juga begitu dahsyat. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
masuk pesta pembantaian/perjamuan yang besar sehingga terjadi ratapan
dan tangisan yang dahsyat, mereka semua akan binasa bersama dengan
dunia. Mereka semua yang menolak YESUS = mereka yang menikam YESUS
adalah hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN yang tidak
bertobat/tidak mau lahir baru =
- tetap
berbuat dosa,
- tetap
hidup dalam dosa sekali-pun mengetahui bahwa itu hal yang berdosa,
tetapi tetap saja hidup dalam dosa, dan juga
- tetap
menjadi manusia darah daging = tidak berubah/tidak lahir baru -->
mereka semua ini = menikam/menolak YESUS sehingga akan masuk dalam
pesta pembantaian = binasa bersama dengan dunia yang lenyap. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari,
saudaraku! Kedatangan YESUS sudah tidak lama lagi, oleh sebab itu
mulai sekarang kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kedatangan
YESUS Yang dahsyat. Sebab yang dapat terangkat adalah Mempelai yang
siap sedia, itu sebabnya mulai sekarang kita harus mempersiapkan diri
agar layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja segala raja dan sebagai Mempelai Pria Surga.
Apa
yang harus kita persiapkan untuk menyambut kedatangan YESUS?
jawabannya adalah
kita harus menjadi kehidupan yang tergembala
dengan benar dan baik. Jadi penggembalaan itu merupakan
persiapan. Kita sudah selamat dan percaya kepada YESUS --> baik!!
Tetapi ini masih menyambut kedatangan YESUS Yang pertama = percaya,
bertobat, baptis air --> ini baik; tetapi untuk
mempersiapkan/menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali, ada
persiapan yang lain yaitu kita harus tergembala dengan benar dan
baik.
Tergembala
dengan benar = tergembala pada Firman pengajaran yang benar seperti
carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar. Bukan tergembala
pada gereja A, gereja B atau pada manusia --> tidak! Tetapi
tergembala pada TUHAN/pada Pokok Anggur Yang Benar.
Mengapa
untuk menyambut kedatangan YESUS, kita harus tergembala? Kita lihat
di dalam injil -->
Lukas 2: 6-10, 20,
6.
Ketika mereka di situ
tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7.
dan ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin
dan dibaringkannya di dalam palungan, karena
tidak ada tempat bagi mereka
di rumah penginapan.
8.
Di daerah itu ada
gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka
pada waktu malam.
9.
Tiba-tiba berdirilah seorang
malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan.
10.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa:
20.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Ay
7, tidak ada tempat bagi mereka karena orang Betlehem egois.
Ay
8, akhirnya YESUS lahir di kandang --> sebab ada palungan, ada
kain lampin dan kalau ada kandang, ada gembala.
Ay
10, di dalam penggembalaan, ada berita malaikat/sangkakala.
Ay
20, gembala-gembala melihat YESUS lahir di kandang.
Jadi,
YESUS Anak ALLAH datang pertama kali ke dunia di kandang Betlehem.
Itu sebabnya jika mau menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali,
harus memiliki kaitan dengan kedatangan YESUS Yang pertama kali.
YESUS
lahir di kandang di Betlehem/di palungan, ini menunjuk:
- YESUS
sebagai Anak Domba ALLAH Yang tersembelih/Yang dikorbankan untuk
menjadi makanan. Di palungan = tempat makanan.
- pada
gembala --> di kandang, ada penggembalaan. Jadi, YESUS lahir di
kandang di Betlehem yang menunjuk YESUS sebagai Anak Domba ALLAH
Yang tersembelih, tetapi juga menunjuk YESUS sebagai Gembala Yang
Baik Yang menyerahkan Nyawa bagi domba-domba-Nya = mati di kayu
salib dengan Lambung Yang tertikam tombak dan mengeluarkan Darah dan
Air.
Tidak
ada mata yang memandang YESUS pada saat Ia datang pertama kali ke
dunia sebab orang-orang Betlehem semuanya egois sehingga tidak
memberikan tempat bagi YESUS. Hanya gembala-gembala (Lks 2:20),
mereka mendengar berita dari malaikat dan melihat semuanya cocok
seperti yang dikatakan kepada mereka = hanya gembala-gembala yang
dapat melihat kedatangan YESUS Yang pertama kali sebagai Anak Domba
ALLAH Yang tersembelih dan juga melihat YESUS sebagai Gembala Yang
Baik Yang menyerahkan Nyawa bagi domba-domba-Nya = mati di kayu salib
dengan Lambung yang tertikam tombak.
Begitu
juga, hanya kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik akan
dapat melihat YESUS Yang datang pertama kali (sebagai Gembala Yang
Baik, Yang menyerahkan Nyawa bagi domba-domba-Nya/mati di kayu salib
dengan Lambung Yang tertikam tombak) demikian juga dapat melihat
YESUS Yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja
dan juga sebagai Mempelai Pria Surga di awan-awan yang
permai.
Inilah dasar dari persiapan kita; ada banyak
persiapan, tetapi persiapan itu tempatnya ada di penggembalaan.
Betapa indahnya pengajaran tabernakel sebab ada halaman, ruang suci
dan juga ruangan maha suci --> kita sudah selamat dllnya, sekarang
persiapan untuk menyambut kedatangan YESUS ada di ruangan
suci/penggembalaan. Tidak ada tempat yang lain.
Dulu,
hanya gembala-gembala yang dapat melihat tentu dengan orang tuanya,
tetapi berada di kandang; kalau ada tempat di penginapan di Betlehem,
sudah lain ceritanya yaitu bukan lagi soal penggembalaan. YESUS lahir
di kandang itu bukan berarti YESUS dapat mengentas kemiskinan -->
bukan! Tetapi untuk menunjukan sistim penggembalaan = sistim yang
ampuh. Inilah persiapan kita yaitu harus tergembala dengan benar dan
baik. Semoga kita dapat mengerti.
Praktek
dari kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik ialah:
- seperti
carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar, artinya tergembala
pada Firman pengajaran yang benar yaitu:
- tertulis
di dalam alkitab dan diwahyukan/diilhamkan oleh TUHAN dan ini
bukanlah di ilmiahkan, sekarang ini di ilmiahkan, itu sebabnya
selalu bertentangan.
- Pribadi
YESUS dan juga
- selalu
menempatkan YESUS sebagai Kepala, sebagai Raja dan juga sebagai
Mempelai Pria Surga karena kita akan menyambut Dia.
Itu sebabnya kita jangan sembarangan tergembala seperti
dengan melihat gedung gerejanya yang ber ac, tetapi tergembala pada
Firman pengajaran yang benar/pada Pribadi YESUS.
Jika
kita tergembala dengan benar yaitu pada pengajaran yang benar/pada
alkitab, maka kita menempatkan YESUS sebagai: Kepala, Raja
segala raja dan Mempelai Pria Surga dan kita dapat menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Mulai sekarang kita
belajar menempatkan YESUS sebagai Kepala, sebagai Raja di atas
segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga, sebab kalau tanpa
pengajaran yang benar, maka itu berarti menempatkan serigala dan
burung sebagai kepala = lebih dulu menempatkan serigala dan burung
sehingga YESUS mengeluh bahwa Anak Manusia tidak memiliki tempat
sedangkan serigala dan burung sudah beranak pinak.
Serigala
sudah memiliki liang kalau beranak pinak, sebab kalau belum beranak
pinak, maka serigala tidak memerlukan liang dan akan terus mencari
mangsa. Demikian juga dengan burung kalau belum akan bertelur, maka
tidak memerlukan sarang dan mungkin kabel listrik terasa lebih
empuk. Kalau burung sudah memiliki sarang, itu berarti sudah beranak
pinak.
Inilah mengapa YESUS mengeluh sebab pengajaran yang
benar sulit masuk ke dalam gereja, tetapi serigala dan burung sudah
beranak pinak. Itu sebabnya kita perlu berhati-hati. Mari, kita
menempatkan YESUS sebagai Kepala supaya serigala dan burung tidak
memiliki tempat di dalam kehidupan kita.
Apa yang
dimaksud dengan Firman pengajaran yang benar? tertulis di dalam
alkitab dan alkitab hanya satu. Jika semua orang membaca alkitab,
saya kira semua akan sama. Tetapi kalau ada yang membaca kitab lain,
maka tidak akan sama. Satu waktu saya membawakan Firman yang
terdapat di Kisah rasul tentang pencurahan Roh.Kudus di loteng
Yerusalem dan ada orang yang berada di luar negeri memprotes tetapi
tidak memprotes ke saya tetapi kepada seseorang. Orang itu
mengatakan bahwa hal itu tidak terjadi di loteng, ketika di tanya
darimana bapak mengetahui hal itu? Kehidupan itu berkata bahwa ia
mendengar dari seorang pendeta yang berkhotbah, kemudian disarankan
untuk membaca alkitab. Ini yang membuat kacau --> tidak membaca
alkitab, hanya katanya orang.
Biar-pun ada penglihatan, harus
ditimbang dengan alkitab; kalau tidak cocok dengan alkitab, maka
penglihatan itu bukanlah penglihatan tetapi lihat-lihatan. Itu
sebabnya dihari-hari ini, kita jangan ditipu atau dibodohi. Pedoman
kita hanyalah satu itulah alkitab.
Jadi Firman
pengajaran yang benar adalah
- yang
tertulis di dalam alkitab, tidak di buku-buku yang lain dan
- diwahyukan/diilhamkan
oleh TUHAN = dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain. Jika semuanya kembali ke alkitab, maka dapat
menjadi satu pengajaran; seringkali ditambah dan dikurang sehingga
tidak dapat menyatu --> alkitab mengatakan tidak boleh, kita
mengatakan boleh karena begini, padahal yang lain membaca, tidak
boleh sehingga terjadi perbedaan, kalau kita jujur dalam membaca
alkitab, maka kita semua dapat menjadi satu. Tetapi karena
ditambah, dikurangi, diubah dllnya, tidak dapat menjadi satu. Dan
berdasarkan peristiwa/kejadian di dalam alkitab yang dimulai dari
kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, akan lebih banyak orang yang
menambah dan mengurangi daripada yang membaca dan mendengarkan.
Seperti Hawa yang menambah dan mengurangi dan di dalam kitab Wahyu
ditulis lagi agar jangan menambah dan mengurangi dan ini berarti
lebih banyak lagi yang menambah dan mengurangi. Jadi justru yang
berpegang pada alkitab akan dianggap salah karena pada umumnya
begitu yaitu yang menambah dan mengurangi, tetapi kita harus tetap
tergembala pada pengajaran yang benar yaitu yang tertulis di dalam
alkitab dan yang diwahyukan. Inilah praktek dari tergembala dengan
benar dan baik.
- selalu
berada di dalam kandang penggembalaan = selalu
berada dalam keadaan kebangunan rohani.
Jadi,
kebangunan rohani ini, bukan menunggu diadakannya kebaktian
kebangunan rohani (k.k.r) --> bukan! Di dalam kandang
penggembalaan inilah kebangunan rohani tetapi kalau antar kandang
barulah k.k.r, sebab persekutuan itu lebih membesar daripada kandang
penggembalaan.
Sebenarnya kondisi dari kebangunan rohani ini
kalau berada di dalam penggembalaan dan dapat dilihat --> hari
Minggu, Senin dan Rabu berapa yang hadir? Inilah kondisi dari
keadaan rohani dari sidang jemaat --> dalam keadaan bangun atau
tidur?
Sebab kalau:
- dalam
keadaan tidur dan YESUS datang, maka akan ketinggalan,
- kalau
kita tidak menempatkan YESUS sebagai Kepala dan juga sebagai
Mempelai dan jika YESUS datang sebagai Mempelai, maka kita tidak
akan mengenal Dia, sebab yang kita kenal hanyalah serigala dan
burung. Itu sebabnya diperlukan pengajaran yang benar sebab
memiliki kaitan dengan menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali.
Selalu
berada dalam keadaan kebangunan rohani = ketekunan di dalam tiga
macam ibadah --> tidak tidur tetapi selalu siap = kapan-pun YESUS
datang, kita siap.
Mari, kita bandingkan (berada di dalam kandang
= berada di dalam ruangan suci = ketekunan di dalam tiga macam
ibadah pokok = selalu berada dalam kebangunan rohani) dan dimulai
dengan
- pelita
emas/ketekunan di dalam kebaktian umum/ibadah raya =
persekutuan dengan ALLAH Roh. Kudus dengan karunia-karunia-Nya =
kita penuh dengan anggur Roh.Kudus, supaya tidak mabuk dalam anggur
hawa nafsu daging/keinginan daging yang mengarah kepada dosa sampai
pada puncaknya dosa/anggur dunia --> Efesus
5: 14, 18,
14.
Itulah sebabnya dikatakan:
"Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara
orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
18.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Bangun
= tidak tidur.
Bangkit = tidak mati.
Penuh dengan Roh =
suasana kebangunan rohani.
Kita tinggal memilih dari dua ini
yaitu apakah anggur Roh.Kudus atau anggur yang memabukan? Orang
berada di dalam kebangunan rohani, tidak mabuk dan tidak tidur
tetapi terus sadar sehingga kita dapat:
- hidup
benar/hidup dalam kebenaran,
- hidup
suci,
- setia
dan benar.
Karena
berada dalam keadaan bangun, maka jika TUHAN datang, maka kehidupan
itu siap atau pencuri datang jam berapa-pun, kehidupan itu siap.
YESUS bukanlah seorang pencuri, tetapi waktu kedatangan-Nya seperti
pencuri yang datang di tengah malam dan tidak diketahui kapan
datangnya.
- Kemudian
meja roti sajian/ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran dan Korban Kristus --> Efesus
5: 15-17,
15.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16.
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.
17.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu
mengerti kehendak Tuhan.
Ay 15, orang Bebal =
orang yang tidak dapat dinasihati, sekali-pun kehidupan itu
mengetahui bahwa ia bersalah/berdosa, tetapi ketika dinasihati, ia
mengamuk dan memfitnah --> kita jangan melakukan hal seperti
itu, sebab itu berarti kita tidak mengetahui Firman.
Ay 17,
bodoh = bebal = tidak mengerti Firman/mengerti kehenda
TUHAN.
Jadi, ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran dan Korban Kristus = kita mengerti kehendak ALLAH =
melakukan kehendak ALLAH = bijaksana = taat dengar-dengaran
sehingga dapat menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Kita
jangan bodoh dan bebal sebab bodoh = bertentangan dengan Firman
ALLAH dan merasa pintar, sedangkan bebal = tidak dapat dinasihati
sehingga tetap hidup di dalam dosa dan tidak dapat menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya dan tidak dapat menjadi
sempurna.
Inilah, lewat pendalaman alkitab = kebijaksanaan
--> supaya kita dapat menjadi orang yang bijaksana seperti lima
gadis yang bijaksana sehingga mereka dapat menyambut kedatangan
YESUS. Tetapi kalau kita tidak mau pendalaman alkitab = bodoh dan
bebal, termasuk kami para gembala-gembala jika tidak mau pendalaman
alkitab, semakin hari semakin menjadi bodoh dan bebal. Semoga kita
dapat mengerti.
- Kemudian
mezbah dupa emas/ketekunan dalam ibadah doa penyembahan =
persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya = kita selalu:
- mengucap
syukur = kebangunan rohani. Kalau kita bersungut-sungut =
kerohaniannya tidur dan dagingnya yang menonjol,
- memuji
TUHAN,
- menyembah
TUHAN dengan kerendahan hati dan takut akan TUHAN.
Efesus
5: 19-21,
19.
dan berkata-katalah
seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan
nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
segenap hati.
20. Ucaplah
syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus
Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21.
dan rendahkanlah dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Inilah
mezbah dupa emas = persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya
dan sekarang kita selalu:
- mengucap
syukur,
- memuji
TUHAN,
- menyembah
TUHAN dengan kerendahan hati dan takut akan TUHAN. Bukan
bebas-bebas dan urakan. Dan juga bukan dengan kesombongan, sebab
kalau dengan kesombongan akan ada persaingan dan tidak terkontrol.
Dan juga tidak hormat akan TUHAN, sebab tidak terpikir ini berada
di gereja atau di tempat mana --> terserah!!
Memang
di dalam ayat di atas ditulis bahwa menyanyi dengan bersorak, tetapi
harus terus dibaca sampai bawah yaitu dengan rendah hati (jauhkan
dari roh persaingan) dan takut akan TUHAN = hormat akan TUHAN sebab
ada hadirat TUHAN.
Bagaimana kalau di dalam kelas, ada kedatangan
guru --> bagaimana sikap kita? Apakah kita berteriak-teriak -->
tentu kita tidak akan berani, tetapi mulai dengan teratur. Apalagi
hadirat TUHAN. Ini bukannya saya tidak suka menyanyi dan bersorak,
tetapi harus teratur dan tertib --> inilah takut akan TUHAN =
menghargai hadirat TUHAN = menghormati TUHAN. Kita menyanyi dan
bersorak dengan sukacita tetapi teratur dan tertib. Semoga kita
dapat mengerti.
Seringkali ayat-ayat itu hanya dibaca
sepenggal sepenggal, seperti tembok Yerikho karena bersorak -->
kalau tidak ada tabut perjanjian, sekali-pun bersorak sampai leher
putus, tembok itu tidak akan roboh. Itu sebabnya, kalau kita membaca
ayat, haruslah lengkap supaya kita ngawur. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah suasana kebangunan rohani --> bangunlah
kamu yang tidur.
Kalau suasana penggembalaan, harus selalu berada
di dalam kandang penggembalaan = selalu berada di dalam suasana
kebangunan rohani = kerohaniannya tidak tidur, sehingga jika YESUS
datang kembali kedua kali seperti pencuri di tengah malam, kita
selalu siap untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua
kali.
Inilah mengapa persiapan itu harus di penggembalaan?
memang harus di dalam penggembalaan yang baik seperti:
- carang
yang melekat pada Pokok Anggur Yang benar,
- tergembala
pada pengajaran yang benar itulah Pribadi YESUS sebagai Kepala =
menempatkan YESUS sebagai Kepala supaya kita tidak salah sebab
sebelum YESUS datang, antikrist sudah terlebih dahulu datang. Itu
sebabnya kalau sekarang ini kita sembarangan tergembala dan berkata
yang penting kita tergembala dan tidak perduli dengan
pengajaran/dengan Kepala maka yang datang adalah serigala/antikrist
dan ini yang disambut.
Itu sebabnya Kepala itu harus Satu
itulah YESUS supaya kita tidak salah jika menyambut.
- harus
di penggembalaan/di kandang supaya ada kebangunan rohani = bangun
terus, jangan tidur. Kalau kita tidak berada di dalam kandang
(mohon maaf, ini bukannya saya menghina orang) seperti
penginjil-penginjil yang dari dulu dipakai, tetapi kemudian
menghilang, seharusnya lebih hebat. Ini karena tidak bangun tetapi
tidur --> seandainya tidak ada undangan, maka kehidupan itu
tidak beribadah dan hanya tidur di hotel. Bagaimana kerohaniannya
dapat bangun? Apalagi gembala, jika tidur saja di hotel, bagaimana
dengan sidang jemaat? Ini merupakan hal yang serius untuk selalu
berada di dalam kandang/selalu berada dalam keadaan kebangunan
rohani yang selalu siap sedia kapan-pun YESUS datang.
- Lukas
2: 8-10,
8.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat
ketakutan.
10.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa:
Jadi, di dalam sistim penggembalaan/di
dalam kandang penggembalaan, kita dapat
mendengar berita malaikat/Firman penggembalaan.
Untuk sekarang malaikat itu menunjuk pada gembala. Saya
sudah seringkali mengatakan Firman penggembalaan adalah Firman
pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang
gembala:
- untuk
disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia (ini penting! Harus
setia terlebih dahulu),
- dengan
terus menerus/berkesinambungan/dengan setia --> bukan
comot-comot. Seperti meja roti, roti itu ditumpuk teratur/berurutan
= Firman penggembalaan
- dan
diulang-ulang = memamah biak untuk menjadi makanan bagi sidang
jemaat sehingga dapat menumbuhkan kerohanian dari sidang jemaat
sampai mencapai kedewasaan rohani/sampai sempurna.
- suara
gembala/suara sangkakala/tongkat gembala menjadi tuntunan bagi
sidang jemaat,
- gembala
itu juga seorang penjaga sehingga harus meniup sangkakala. Jadi,
Firman penggembalaan = bunyi sangkakala yang memberi awasan bagi
sidang jemaat. Kalau pedang datang/penghukuman datang dan kalau
YESUS datang, maka gembala selalu memberi awasan dengan membunyikan
sangkakala sehingga sidang jemaat yang sudah loyo menjadi semangat
lagi. Inilah penggembalaan, begitu indahnya.
Yehezkiel
33: 1-4, 6, tugas
dari Yehezkiel ini sebagai penjaga.
1.
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
2.
"Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa
dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas
sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara
mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
3.
dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu
meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
4.
kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi
ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia
dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
6.
Sebaliknya penjaga, yang melihat
pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya
tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang,
seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas
nyawanya dari penjaga itu.
Ay
4, kalau gembala sudah meniupkan sangkakala untuk memperingatkan
bahwa kamu berbuat dosa dan ada pedang, tetapi tidak diindahkan,
maka terserah kepada kehidupan itu sebab tinggal menunggu waktu
untuk menerima hukuman dan gembala itu tidak bersalah. Itu sebabnya
gembala itu harus berani menyampaikan Firman, jangan
disimpan-simpan. Misalnya ada orang yang berzinah dan gembala itu
mengetahui bahwa ada orang yang berzinah, maka Firman tentang orang
yang berzinah dibelokkan dan memberitakan hal yang lain. Gembala
jangan melakukan hal itu, sebab nanti akan tertumpah darah/berhutang
darah.
Ay 6, gembala itu akan dituntut sebab ia berhutang
darah. Itu sebabnya tidaklah mudah untuk menjadi seorang
penjaga.
Jadi, Firman penggembalaan = suara sangkakala untuk
memperingatkan sidang jemaat/domba-domba tentang penghukuman TUHAN
jika kehidupan itu:
- ada
dalam kesalahan,
- ada
dalam dosa
- dan
diingatkan saat YESUS datang kembali kedua kali.
Untuk
sekarang, jika ada kehidupan yang berdosa dan dosa itu ditunjukkan =
dingatkan bahwa ada pedang penghukuman = saat TUHAN datang, ada
pedang pembinasaan dan diingatkan tentang kedatangan YESUS kedua
kali yang sudah tidak lama lagi. Inilah enaknya jika kita tergembala
sebab kita selalu diingatkan jika kita sudah loyo --> dapat
menjadi semangat lagi dan juga jika ada dosa, maka kita meminta
ampun kepada TUHAN.
Jadi, Firman penggembalaan = bunyi
sangkakala untuk memperingatkan sidang jemaat tentang dua hal
yaitu:
- tentang
penghukuman TUHAN sekarang karena dosa-dosa dan juga tentang
penghukuman TUHAN saat YESUS datang kembali kedua kalinya =
pembantaian massal/mati bersama dengan dunia.
- tentang
kedatangan YESUS kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga yang sudah tidak lama
lagi.
Sangkakala
itu selalu ditiup dan saya bersyukur sebab selalu menjadi kuat
kembali --> bukan hanya saudara, tetapi saya juga, kalau saya
mendapatkan:
- suara
sangkakala, maka saya menjadi kuat.
- makanan/Firman
penggembalaan menjadi makanan, saya makan dan menjadi sehat dan
bersemangat. Inilah saudaraku, jika ada tuntunan, maka kita akan
mengetahui arah dari pelayanan yaitu apakah ini perlu untuk
berangkat atau tidak, ini perlu untuk dilayani atau tidak, sebab
jika saya tidak merasa sejahtera, maka saya tidak akan mau melayani
sekali-pun saya dipecat, saya siap. Daripada dipecat oleh TUHAN dan
harus bertanggung jawab kepada TUHAN; lebih baik dipecat oleh
manusia, saya tidak keberatan. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
sekarang kita di dalam penggembalaan dan kita mendengar bunyi
sangkakala/Firman penggembalaan, maka di saat YESUS datang kedua
kali yang ditandai dengan bunyi sangkakala yang ditiup oleh
malaikat, maka kita dapat terangkat sebab tidak asing dengan suara
sangkakala itu.
Matius 24: 31,
Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya
dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat
penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang
lain.
Sekarang kita sudah harus terbiasa mendengar
bunyi sangkakala yang keras --> bunyi sangkakala memang keras,
sebab Firman itu menunjuk dosa
supaya tidak dihukum sekarang ini dan juga supaya tidak dihukum saat
kiamat saat YESUS datang kembali dan kita siap untuk menyambut
kedatangan YESUS dan kita akan terangkat keawan-awan yang
permai.
Maafkan, dulu di saat pertama kali saya diundang ke
daerah-daerah yang banyak terdapat teman-teman kita dari Protestan
dllnya, saya menjadi takut sebab kalau awal ibadah Firman TUHAN soal
merokok, maka mereka tidak akan datang lagi. Tetapi sekarang ini
saya tidak perduli --> mereka datang dan tidak mau datang lagi,
yang penting sangkakala dibunyikan dengan keras. Kalau TUHAN ijinkan
pada hari pertama, Firman sudah memberitakan tentang dosa kawin
mengawinkan dan juga dosa makan minum --> sangkakala ditiupkan
supaya saya tidak berhutang darah. Jangan ada pertimbangan nanti
begini, nanti jemaat tidak mau datang lagi atau kalau gembala
mengetahui ada yang merokok, maka Firman dibelokkan bukan soal
merokok --> berbahaya!! Sebab kalau kehidupan itu tetap berada di
dalam dosa --> gembala berhutang darah dan kalau kehidupan itu
dihukum, maka gembala juga tetap berhutang darah.
Itu
sebabnya kita jangan bermain-main dan berpolitik untuk menjadi
gembala, tetapi gembala harus menyampaikan/meniupkan bunyi
sangkakala sebab ini merupakan tugas dari seorang gembala apa-pun
risikonya. Kalau jemaat mendengarkan bunyi sangkakala terakhir
sekali-pun diijinkan meninggal dunia, tetapi selama hidupnya, ia
mendengarkan sangkakala, maka pada saat bunyi sangkakala terakhir,
ia akan bangkit kembali dan dapat menyambut kedatangan YESUS
kembali. Inilah sungguh-sungguh kekuatan dari sangkakala/dari Firman
penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Di dalam
penggembalaan ada api, itu yang dihadapi oleh Musa, Musa di Mesir
memiliki:
- gelar
hebat!! Tetapi melayani dua orang, ia tidak mampu,
- kekayaannya,
- kekuasaannya.
Bahkan
ia menjadi seorang pembunuh, sehingga ia harus lari ke Median dan
masuk dalam sistim penggembalaan dan di sana ia bertemu dengan
api/penyucian.
- Keluaran
3: 1-3, 5,
1.
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya,
imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke
seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung
Horeb.
2.
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api
yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak
duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3.
Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri
itu?"
5.
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu,
adalah tanah yang kudus."
Ay 2, semak duri =
manusia daging yang terlihat baik tetapi sebenarnya menusuk -->
duri ini kalau tidak ada angin, semuanya baik --> kalau tidak ada
angin, duri dengan duri biar-pun dekat tetapi rukun sekali satu
dengan yang lain, tetapi begitu angin bertiup sedikit saja, maka
akan terjadi gesekan sehingga semuanya akan luka-luka. Jangan
begitu, persekutuan itu harus dibakar dengan api.
Ay 3, semak
duri itu tidak terbakar, karena api itu dari langit/api dari TUHAN;
kalau api dari dunia, akan terbakar.Mungkin ada yang bingung dengan
api dari TUHAN. Waktu ada pengorbanan kalau tidak salah Gidion dan
juga waktu Elia melawan nabi-nabi dari Baal, maka api dari langit
juga dapat turun. Nabi-nabi dari Baal sampai menoreh-noreh tubuh
mereka sampai luka-luka, tetapi tetap saja tidak ada api yang turun
--> persembahan mereka tidak dapat dibakar. Tetapi waktu nabi
Elia, begitu ia berdoa, maka api turun dari langit dan menyambar
semuanya. Demikian juga dengan Musa, api dari langit yang turun -->
bukan kebakaran hutan, sebab kalau kebakaran hutan, maka semuanya
akan terbakar.
Jadi, di dalam penggembalaan yang benar dan
baik, kita mengalami penyucian oleh api secara dobel yaitu:
- api
Firman, Roh.Kudus dan kasih ALLAH,
- nyala
api siksaan/percikkan darah. Semoga kita dapat mengerti.
Penyucian
dengan api Firman dan Roh.Kudus percikkan darah = sengsara daging
bersama YESUS. Di sucikan oleh Firman memang terasa sakit, disucikan
oleh nyala api/penderitaan, ini seperti kita tidak bersalah tetapi
di fitnah dan terasa sakit --> semua ini sengsara daging karena
YESUS = memandang dan meratapi Lambung Yang tertikam tombak. Ini
terjadi hanya di dalam penggembalaan; di bagian atas diberitakan
bahwa hanya gembala-gembala yang dapat melihat YESUS waktu Ia datang
pertama kali dengan Lambung yang tertombak.
Demikian dengan
kita, di dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian oleh Firman,
Roh.Kudus dan nyala api siksaan/percikkan darah, kita mengalami
sengsara daging bersama YESUS = memandang dan meratapi Lambung Yang
tertikam oleh tombak. Sekarang ini di dalam penggembalaan, setiap
Firman yang menyucikan, setiap ada percikkan darah = meratapi dan
memandang Lambung yang tertikam oleh tombak. Jangan nanti, sebab
kalau YESUS datang, baru kita meratap maka kita akan terus meratap
sehingga binasa. Meratapi dan memandang Lambung yang tertikam tombak
= kita mengalami penyucian dan pembaharuan sampai kita menjadi
sempurna seperti YESUS.
Inilah penggembalaan --> penting
mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan YESUS kedua kali di
awan-awan dengan:
- masuk
ke dalam penggembalaan --> harus benar dan baik. Apa yang
dimaksud dengan benar? Pokok yang harus benar, pengajaran juga
harus benar dengan Satu Kepala itulah YESUS, jangan serigala dan
burung. YESUS sebagai Mempelai dan jika Ia datang, kita sudah tidak
asing lagi.
- harus
di dalam kandang = kebangunan rohani, jangan tidur. Mari! Berusaha,
bagi yang banyak menghadapi halangan harus berdoa dan juga yang
belum tekun di dalam tiga macam ibadah pokok, juga harus berdoa
dengan sungguh-sungguh. Harus berjuang, jangan tidur tetapi bangun
terus/tekun di dalam tiga macam ibadah pokok dan jika YESUS datang,
kita tidak ketinggalan.
- berita
malaikat di dalam penggembalaan = suara sangkakala. Kita jangan
sakit hati sebab
- Kalau
Firman itu menjadi makanan, mari dinikmati supaya kita dapat
bertumbuh dan kita merasa puas.
- Kalau
Firman itu menjadi tuntunan/tongkat, mari diikuti --> kita
jangan melenceng kearah sendiri sebab nanti akan tersesat.
- Dan
kalau Firman itu merupakan suara sangkakala untuk memperingati
kita secara langsung --> kamu berbuat dosa, hati-hati pedang
datang, minta ampun kepada TUHAN. Kita jangan menantang dengan
berkata --> kita bahkan merasa berbahagia --> jangan! Sebab
kita tinggal menunggu pedang. Doakan saya supaya saya berani untuk
menyampaikan Firman, tidak perduli jika diriku yang ditunjuk sebab
kalau itu dari TUHAN, harus disampaikan dan juga peringatan
tentang kedatangan YESUS kedua kali yang sudah tidak lama lagi.
Kalau kita ketinggalan, maka semuanya tidak akan ada artinya -->
sekarang kitab bangga sebab kita memiliki gereja yang besar,
semuanya itu tidak akan ada artinya jika kita ketinggalan.
Sekali-pun pekerjaan kita luar biasa, semuanya tidak akan ada
artinya; itu sebabnya kita harus selalu siap.
- Penyucian
= di penggembalaan terkena api secara dobel. Meskipun kita sudah
beribadah tiga macam ibadah sehingga sudah disucikan oleh Firman
dan sudah hidup benar, tetapi mengapa harus mengalami percikkan
darah/mengalami api penyucian/api pemurnian? Saya tidak bersalah,
tetapi saya di phk dan juga difitnah --> inilah jawabannya
yaitu supaya kita menjadi sempurna seperti Dia. Sebab tanpa
percikkan darah kita tidak dapat menjadi sempurna; Firman dan
percikkan darah itu bekerja sama sampai membuat kita menjadi
sempurna/menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Tetapi,
di dalam penggembalaan, kita masih dipisahkan yaitu dan , yang
gagal, yang berhasil hanya . Dapat dibayangkan, itu sebabnya ikut
TUHAN jangan digampangkan dengan berkata: yang penting ikut TUHAN dan
pasti masuk surga. kita jangan berkata seperti itu sebab Yudas yang
hebat, tetapi ia binasa. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh.
Kalau
orang tergembala, maka setan itu akan terus mengejar untuk
dipisahkan.
Zakharia 13: 7-9,
"Hai pedang, bangkitlah
terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!",
demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala,
sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku
terhadap yang lemah.
8.
Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari
padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya
akan tinggal hidup.
9.
Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan
mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka,
seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku
akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan
mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Ay
7, Bunuhlah Gembala --> ini merupakan nubuat, dulu YESUS/Gembala
Yang dibunuh sehingga domba tercerai berai.
Ay
9, di dalam penggembalaan terjadi pemisahan dari domba-domba gugur
dan ini merupakan kenyataan dari banyak yang dipanggil, sedikit yang
dipilih. gugur =
tidak mengalami penyucian dan pembaharuan =
tetap mempertahankan manusia darah daging yang tidak mewarisi
surga.
Prakteknya:
- Tubuhnya
beribadah dan melayani (ini bukannya orang yang tidak beribadah)
tetapi ibadahnya itu merupakan ibadah kebiasaan/ibadah rutinitas =
tidak pernah mengalami jamahan TUHAN sehingga menjadi kering.
- Jiwanya
banyak mengetahui Firman ALLAH, mungkin ia mencatat dllnya, tetapi
tidak mempraktekan Firman, itu sebabnya kita harus berhati-hati,
termasuk saya, jika tidak mempraktekan Firman, maka akan menjadi
seperti orang Parisi.
- Rohnya
tidak menyembah TUHAN = tidak mengalami pembaharuan = tetap manusia
darah daging sehingga tidak mewarisi surga. Selalu bersungut-sungut
seperti orang Parisi dan juga selalu mengamat-amati YESUS untuk
mencari kesalahan-Nya sehingga mereka binasa untuk selama-lamanya.
Tetapi
yang mengalami penyucian api secara dobel yaitu:
Api
Firman, Roh.Kudus dan kasih = nyala api siksaan/percikkan darah
dengan praktek:
- tubuhnya
menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh sehingga merasakan jamahan
Tangan TUHAN dan tubuhnya melakukan
- perbuatan-perbuatan
yang benar dan baik,
- jiwanya
mengerti dan mempraktekan Firman TUHAN sehingga kehidupan itu penuh
dengan hikmat dan takut akan TUHAN/takut berbuat dosa,
- rohnya
menyembah TUHAN apa-pun yang terjadi, kehidupan itu tidak mengomel
sehingga Roh kemuliaan turun atas kehidupan itu.
1
Petrus 4: 12-14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu
Roh
kemuliaan ini yang akan mengubahkan semuanya sampai menjadi sempurna
= mengubahkan kehidupan kita sampai kita menjadi sama mulia dengan
YESUS/sempurna seperti YESUS dan kita menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Mari,
kita jangan takut sekali-pun kita sudah tergembala, sudah disucikan
dan juga sudah setia, tetapi mengapa ada percikkan darah? Ini terjadi
supaya Roh kemuliaan/shekina glory turun.
Dan
sebagai contoh adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang menghadapi
api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi mereka tetap menyembah TUHAN.
Berarti sama, jika:
- tubuhnya
beribadah dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, kemudian melakukan
perbuatan yang benar dan baik
- jiwanya
mengerti dan melakukan Firman sehingga ada hikmat serta takut akan
TUHAN,
- rohnya
menyembah TUHAN sampai menjadi kuat dan teguh hati apa-pun yang
dialami sehingga ada roh kemuliaan.
Mari,
saudaraku, kita harus sungguh-sungguh di hari-hari ini, sebab kita
mengikuti TUHAN harus sungguh-sungguh. Jika untuk mudahnya, maka
YESUS tidak perlu mati di atas kayu salib, Ia menebus manusia dengan
mengirim emas saja, tetapi
tidak bisa seperti itu. Itu
sebabnya karena YESUS menebus kita seharga Nyawa-Nya/dengan Lambung
yang tertikam dan kita harus sungguh-sungguh memandang LambungNya
lewat penggembalaan dan juga lewat penyucian api yang dobel. Jika
kita tidak kuat, mungkin di pekerjaan, kita di phk dllnya, mari, kita
melihat Lambung-Nya sebab Ia sudah membuktikan sehingga kita dapat
menjadi kuat sebab Roh kemuliaan turun seperti Sadrakh, Mesakh dan
Abednego.
Daniel
3: 16-18, 24, 25,
16.
Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak
ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan
melepaskan
kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu,
ya raja;
18.
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung
emas yang tuanku dirikan itu."
24.
Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera;
berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang
telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab
mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
25.
Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan
bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang
keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Ay
18, tidak akan memuja dewa = tetap menyembah TUHAN = kuat dan teguh
hati.
Ay
25, seperti anak dewa yang untuk sekarang menunjuk pada Roh
kemuliaan/YESUS dalam kemuliaan.
Jadi,
Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap menyembah TUHAN apa-pun
yang sedang terjadi = kuat dan teguh hati = ada Roh kemuliaan.
Mari,
sekarang ini kita menghadapi kedatangan YESUS dllnya, kita tetap kuat
dan teguh hati = tetap menyembah TUHAN sehingga Roh kemuliaan ada
pada kita.
Hasilnya:
- Roh
kemuliaan sanggup memelihara dan melindungi kehidupan kita di jaman
yang sulit sampai yang mustahil --> api yang sudah dipanaskan
sebanyak tujuh kali, sampai yang mustahil dan ini menunjuk pada
jaman antikrist. Tujuh kali = pencobaan yang sempurna = antikrist.
- Roh
kemuliaan sanggup memberi jalan keluar dari segala masalah sampai
yang mustahil. Sadrakh, Mesakh dan Abednego keluar dari api dan
orang yang melemparkan mereka mati. Roh kemuliaan/Roh Kudus = Tangan
TUHAN sanggup memberi jalan keluar bagi kita dari segala masalah
sampai yang mustahil.
- Roh
kemuliaan sanggup memuliakan kita secara jasmani dan juga secara
rohani. Secara jasmani, Sadrakh, Mesakh dan Abednego diangkat
dan diberi kedudukan yang tinggi = secara jasmani kita berhasil dan
indah pada waktunya = kita berbahagia pada waktunya. Secara
rohani, kita dipakai dengan bebas/jalan-jalan dengan bebas;
istilah bebas = tidak terhalang. Kita dipakai dengan bebas oleh
TUHAN dalam pelayanan kegerakkan hujan akhir/kegerakkan pembangunan
Tubuh Kristus.
Bebas = tidak terhalang, seperti ketika YESUS
menghadapi pintu yang terkunci, tiba-tiba YESUS sudah berada
ditengah-tengah murid-murid dan berkata ‘damai sejahtera’.
Inilah bebas/tidak terhalang. Di rumah tangga kita juga bebas
melayani, demikian juga di gereja, kita bebas melayani dan juga
antar gereja/antar penggembalaan, kita juga bebas, tidak dapat
dihalangi oleh apa-pun juga.
Seperti
pengalaman saya --> berapa kali secara terang-terangan saya sudah
di larang untuk datang dalam ibadah kunjungan sebab nanti kamu akan
menanggung malu. Tetapi TUHAN menolong dengan banyak sekali yang
datang, sampai pagi hari-pun gedung penuh sebab semua murid-murid
sekolah datang pada ibadah kaum muda. Demikian juga ketika hendak ke
Medan pada tahun 2005 sudah dibatalkan sebab tidak ada yang mau
datang; GPT se kota Medan semuanya menolak --> bagaimana saya mau
datang? Tidak bisa. Tetapi saya katakan kalau ada satu orang-pun yang
mau, maka saya akan datang dan di katakan, bahwa bisa datang kalau
mau satu/dua orang yang datang --> saya-pun datang. Sampai hari
ini sudah hampir delapan tahun setengah dan TUHAN sudah memberkati
dengan hamba-hamba TUHAN yang datang dan hamba TUHAN dari luar negeri
sudah tergairah untuk datang ke Medan.
Itu
sebabnya kita jangan takut untuk melayani tetapi bebas melayani;
tetapi istilah bebas ini bukan berarti tidak perlu tergembala lagi
--> bukan! Tetapi bebas ini berarti tidak terhalangi dan Roh
kemuliaan sanggup mengubahkan dan menyucikan sampai menjadi sempurna
seperti YESUS = kita menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut
kedatangan YESUS Yang kedua kali.
Mari,
sekarang ini kita kuat dan teguh hati sehingga Roh kemuliaan akan
bekerja = Tangan Yang berlubang paku diulurkan. Daniel, Sadrakh,
Mesakh dan Abednego sudah mengalami, kita juga akan mengalami.
TUHAN
memberkati.1