Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita membaca di dalam kitab Wahyu 1: 7, Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Ay 7, ini pemberitahuan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga. Jadi, jika YESUS datang kembali kedua kali di dalam kemuliaan di awan-awan yang permai, maka kita akan melihat Dia Muka dengan muka dan selamanya kita akan bersama dengan Dia.

Sekarang kita akan melihat langkah-langkah untuk melihat YESUS di dalam kemuliaan, sebab nanti akan ada orang yang menikam Dia, segala bangsa akan meratap, justru saat kedatangan YESUS. Itu sebabnya, biarlah kita dapat memandang Dia Muka dengan muka dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.

Langkah-langkah untuk melihat YESUS di dalam kemuliaan yaitu:

  1. Yohanes 1: 29, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

    Jadi, kalau kita mau melihat YESUS Yang datang di dalam kemuliaan sebagai Raja, maka nomor satu, kita dapat terlebih dahulu melihat "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.= melihat YESUS sebagai Juruselamat Yang mati di kayu salib untuk menghapus dosa-dosa dunia = untuk menyelamatkan kita. Ini yang disebut dengan pengalaman kematian dan di dalam tabernakel, menunjuk pada halaman tabernakel. Semoga kita dapat mengerti.

    Praktek bagaimana kita dapat melihat YESUS Anak Domba? Kalau kita membaca seterusnya di dalam injil Yohanes 1: 29, ini tentang Yohanes pembaptis yang membaptis dengan air dan Roh Kudus turun dari langit.
    Praktek melihat YESUS sebagai Juruselamat adalah:


    • percaya/iman kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juruselamat dan tidak ada yang lain --> dalam tabernakel menunjuk pada pintu gerbang = masuk pintu gerbang.


    • bertobat --> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = mati terhadap dosa dan dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran.


    • baptisan air --> Roma 6: 2, 4,
      2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Jadi, baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa/bertobat dan dikuburkan bersama YESUS di dalam air dan keluar dari air bersama YESUS/bangkit bersama YESUS untuk mendapatkan hidup yang baru = hidup surgawi/hidup dalam kebenaran. Kalau ada yang tidak benar dan kita pertahankan, maka itu berarti kita belum melihat YESUS Yang mati di kayu salib dan bagaimana kita dapat melihat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya? Tidaklah mungkin dapat melihat. Kemudian.


    • baptisan Roh Kudus/pintu kemah artinya kita diurapi dan dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga kita menjadi tulus hati seperti merpati (Yoh 1: 30 dstnya, tentang baptisan air dan baptisan Roh Kudus). Inilah orang yang melihat YESUS sebagai Anak Domba ALLAH Yang mati di kayu salib = Anak Domba Paskah Yang disembelih. Jadi, kita hidup benar dan memiliki hati yang tulus seperti merpati = tidak ada iri hati, tidak ada dendam, dan juga tidak ada kepahitan.


    Baptisan Roh Kudus membuat kita --> Yesaya 11: 1-3a,
    1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
    2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
    3a. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.

    Jadi, baptisan Roh Kudus membuat kita menjadi:


    • tulus hati dan
    • takut akan TUHAN.


    Takut akan TUHAN ini bukan hanya tidak mau berbuat dosa, tetapi menjauhi kejahatan/dosa --> Amsal 8: 13, Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Membenci dosa, sampai membenci dusta/bukan hanya tidak mau berdusta tetapi sampai membenci dusta. Tadi di bagian atas, dikaitkan dengan tunggul (Yesaya 11: 1), ada tunggul tetapi dapat bertunas, berbunga dan berbuah.

    Tunggul itu adalah:


    • padi yang sudah dipanen dan tinggal jeraminya saja dan
    • tidak berguna apa-apa,
    • tidak memiliki harapan apa-apa dan juga
    • tidak berdaya apa-apa.


    Sekali-pun kehidupan kita hanya sebagai tunggul, tetapi kalau kita tulus hati/melihat YESUS sebagai Anak Domba Paskah dan takut akan TUHAN = melihat YESUS sebagai Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa-dosa, maka kita dapat bertunas, berbunga dan berbuah.

    Bertunas = hidup oleh kemurahan TUHAN, sehingga tidak dapat dihalangi oleh apa-pun juga. Seharusnya sudah tidak ada lagi kehidupan, tinggal dibenamkan di dalam tanah sehingga tamat riwayatnya.

    Berbunga = diberkati dan dipelihara oleh TUHAN.
    Berbuah = selamat sampai hidup kekal.

    Inilah nomor satu; tadi di dalam Wahyu 1: 7, merupakan pemberitahuan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kalinya di awan-awan sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga.
    Mari, kita jangan menjadi seperti orang dunia yang nanti akan meratap, menangis dan binasa, tetapi kita dapat memandang Dia Muka dengan muka di awan-awan yang permai.

    Jika kita ingin memandang YESUS Muka dengan muka, memiliki rumus/ada langkah-langkahnya yaitu: nomor satu, melihat terlebih dahulu YESUS sebagai Anak Domba Yang menghapus dosa-dosa --> di dalam tabernakel terkena pada halaman.


  2. Yohanes 1: 36, 37,
    36. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
    37. Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

    Di bagian atas disebutkan "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
    Tetapi yang kedua ini "Lihatlah Anak domba Allah!" jadi, berbeda.

    Lihatlah Anak Domba ALLAH = melihat YESUS untuk diikuti. YESUS pergi ke kiri, kita ikut ke kiri, YESUS lurus, kita juga lurus, YESUS di depan, kita mengikuti di belakang.

Praktek melihat YESUS untuk diikuti:

  1. mengikut YESUS sebagai Gembala, jadi, Gembala berjalan di depan, domba-domba mengikuti, artinya kita menjadi kehidupan yang tergembala = selalu berada di dalam kandang penggembalaan. Dan di dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci.

    Di bagian atas sudah diterangkan, sampai di halaman, kita sudah sampai di pintu kemah (kepenuhan Roh Kudus) sehingga kita dapat


    • memiliki hati yang tulus,
    • takut akan TUHAN sehingga kita takut untuk berbuat dosa, membenci dosa dan juga membenci dusta sehingga kita diberkati, dipelihara, kemudian kita dapat hidup dari kemurahan TUHAN sekali-pun kita ini sudah menjadi tunggul sehingga tidak dapat berbuat apa-apa sampai kita sungguh-sungguh selamat.


    Berada di dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:


    • pelita emas --> ketekunan dalam ibadah raya/kebaktian umum.
    • meja roti sajian --> ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab di sertai dengan perjamuan suci.
    • mezbah dupa emas --> ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Inilah kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.


    Ketekunan adalah: sesuatu yang dilakukan secara terus menerus dan tidak dapat dihalangi oleh apapun.
    Kalau kita menasihati anak kita agar tekun belajar --> inilah ketekunan yang adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus/setiap hari belajar dan tidak dapat dihalangi oleh apa-pun. Demikian juga di dalam ibadah, harus tekun/sesuatu yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat dihalangi oleh apa-pun. Kalau kita menghadapi halangan, maka kita harus bergumul lewat doa dan di tambah dengan doa puasa, lewat mendengarkan Firman = kita harus bergumul lewat kekuatan Firman ALLAH supaya kita tidak terhalang untuk bertekun di dalam kandang penggembalaan. Memang akan dihalangi, tetapi kita harus bergumul bersama dengan TUHAN/dengan kekuatan Firman dan doa dan juga ditambah dengan doa puasa dan juga doa semalam suntuk (bukan dengan kekuatan sendiri).

    Mengapa kita harus tergembala? Supaya kita:


    • tidak tersesat,
    • tidak terhilang oleh ajaran-ajaran palsu/suara asing dan juga oleh gossip-gossip yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau orang tergembala, maka ia tidak dapat termakan oleh gossip; gejala tidak tergembala adalah kalau kita memberi respon terhadap gossip-gossip yang akan membuat kita menjadi tersesat dan terhilang untuk selamanya. Gossip ini sangat kejam, itu sebabnya kita harus tergembala.


    • tidak jatuh ke dalam dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Jika kita tidak tergembala, maka daging tidak akan dapat dibendung = bebas seperti lautan yang bebas dan diduduki oleh Babel. Tetapi kalau kita masuk ke dalam kandang, maka daging ini sudah terbatas; ada yang mengatakan: jangan tergembala sebab tidak boleh ini dan itu --> bukan seperti itu!! tetapi daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya yang dibatasi supaya kita tidak tersesat dan jatuh ke dalam dosa sampai puncak dosa dan ini berarti kita mantap di dalam keselamatan. Mantap di dalam keselamatan = ada jaminan keselamatan. Semoga kita dapat mengerti.


    Inilah praktek yang pertama adalah melihat Anak Domba ALLAH untuk diikuti dengan praktek mengikut YESUS sebagai Gembala.


  2. Yohanes 1: 37, 38,
    37. Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
    38. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

    Di bagian atas sudah diterangkan yaitu mengikut YESUS sebagai Gembala --> kita dituntun ke kandang penggembalaan = mantap dalam keselamatan/tidak goyah. Di bagian kedua ini mengikut YESUS sebagai Guru dan Guru ini berarti Firman pengajaran --> YESUS Guru, kita murid = ada pengajaran = mengikuti Firman pengajaran yang benar dan yang dikaitkan dengan tempat tinggal YESUS, itulah tabernakel --> ‘Aku akan diam bersama mereka’.

    Jadi, ‘apakah yang kamu cari?” kata mereka kepada-Nya: “rabi (artinya: Guru) = mencari pengajaran, di manakah Engkau tinggal?” = dikaitkan dengan tempat tinggal/tabernakel. Jadi, mengikut Firman pengajaran yang benar yang dikaitkan dengan tempat tinggal YESUS/tabernakel, artinya mengikut Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai = Kabar Mempelai dalam terang tabernakel. Kabar Mempelai dalam terang tabernakel yang diwahyukan TUHAN kepada alm.bpk pdt van Gessel, supaya pengikutan kita mengarah (arahnya tepat) kepada kerajaan surga (sebab tabernakel itu = kerajaan surga). Semoga kita dapat mengerti.

    Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu dengan pengajaran tabernakel ini sebab pengajaran tabernakel ini bukanlah pengajaran yang bagaimana, tetapi pengajaran tabernakel itu adalah alkitab, sebab semuanya berdasarkan kitab Keluaran 25. Dan juga semua pasal-pasal dan ayat-ayat di dalam alkitab, ada di dalam tabernakel dan ini yang TUHAN tunjukkan kepada alm.bpk.pdt van Gessel, sudah hampir mencapai delapan puluh tahun, kita sekarang hanya tinggal melanjutkan.
    Ada banyak pengajaran-pengajaran yang baru dan paling lama lima tahun sudah hilang; inilah luar biasanya pengajaran tabernakel yang tidak pernah hilang. Itu sebabnya kita harus meyakini dan juga bersamaan dengan Lempin-El Kristus ajaib (saya tidak bermaksud untuk mendiskreditkan pengajaran yang lain), tetapi sekarang ini sudah empat puluh lima tahun, di mulai dari tahun enam puluh delapan. Ini bukan apa-apa, tetapi semuanya ini karena pertolongan dan kekuatan dari TUHAN, kita jangan menyangsikan/jangan dibimbangkan dan juga jangan disalahkan --> jangan!! Sebab ini jelas dari TUHAN sehingga dapat bertahan. Saya kira semuanya berdoa supaya dapat bertahan sampai TUHAN datang kembali dan yang sudah tidak lama lagi.

    Jadi, kalau yang pertama dan yang kedua digabungkan yaitu melihat Anak Domba ALLAH untuk diikuti artinya:


    • tergembala,
    • pengajaran.


    Kalau digabung: tergembala pada Firman pengajaran yang benar.

    Mari, jika kita mau melihat YESUS diawan-awan yang permai, maka langkah:


    • yang pertama, kita harus melihat YESUS Yang menghapus dosa dengan hidup benar, tulus hati dan juga takut akan TUHAN. Kita jangan berbuat dosa, sebab kalau kita terus melihat dosa, maka kita tidak dapat melihat YESUS Yang datang kedua kali. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus tegas, benar, tulus hati dan juga takut akan TUHAN. Kemudian kita harus membenci dosa/terpisah dari dosa sampai membenci dusta.


    • yang kedua, kita harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar = melihat penggembalaan yang benar dan juga pada Pokok yang benar. Jika kita tidak melihat pada Pokok Yang benar, kita tidak dapat melihat YESUS. Jika kita menganggap semuanya sama saja, maka nanti ada yesus yang palsu, kita tidak dapat mengetahuinya. Itu sebabnya mata kita haruslah jelas. Tidak dapat digabung-gabung dan di mix (dicampur-campur), sebab harus satu. Kita tergembala pada pengajaran yang benar, supaya kita mengalami penyucian. Di sinilah terletak perbedaannya; seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar, pasti akan dibersihkan/disucikan.


    2 Timotius 2: 20, 21,
    20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    21. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

    Dibagian atas diterangkan, tiga macam ibadah --> kalau kita digembalakan pada pengajaran yang benar/berada di dalam kandang, maka tubuh, jiwa dan roh kita akan disucikan dari dosa-dosa, sampai kita tampil seperti perak dan emas.

    Emas = tabiat Ilahi = kesetiaan dan ketaatan/setia dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara --> YESUS Taat dan Setia sampai mati di atas kayu salib. Semoga kita dapat mengerti.
    Mari, banyak dari kita yang ingin taat dan setia, tetapi daging yang bersuara untuk mengurangi ketaatan bahkan meniadakan kesetiaan. Daging ini bersuara dan secara logika dapat diterima sebab benar; demikian juga untuk taat, daging juga bersuara. Itu sebabnya, biarlah daging disucikan sampai kita dapat setia dan taat sampai daging tidak bersuara.

    Perak --> Amsal 10: 20, Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    Jadi, perak ini adalah:


    • lidah orang benar,
    • perkataan yang benar = jujur --> ya, katakan ya, tidak, katakan tidak. Terutama untuk pengajaran yang benar = jujur soal TUHAN. Kalau kita sudah jujur tentang pengajaran yang benar, maka kita dapat jujur di dalam segala hal sampai kita tidak salah dalam perkataan = sempurna.


    Inilah tentang emas dan perak yaitu:


    • taat dan setia sampai daging tidak bersuara dan
    • perkataan yang benar sampai tidak salah dalam perkataan = jujur terutama soal pengajaran yang benar sampai satu waktu kita tidak salah dalam perkataan = sempurna. Semoga kita dapat mengerti.


    Kalau kita sudah disucikan sehingga kita tampil bagaikan emas dan perak, maka kita akan dipakai untuk pekerjaan yang mulia yaitu kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = pelayanan yang disertai dengan kemuliaan/shekina glory.

    Itu sebabnya kita semua dimulai dari kami para gembala-gembala harus tampil sebagai emas dan perak, sehingga pelayanan kita ditandai dengan kemuliaan/Shekina glory. Jika ada shekina glory, maka tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Ini merupakan tanggung jawab gembala dan juga paduan suara, group koor, musik dllnya, supaya benar-benar di saat kita melayani, maka akan ada shekina glory di tengah-tengah kita.

    Tetapi kalau kita melayani tanpa kesucian, akan gawat sebab pelayanan itu akan disertai dengan kegelapan/mendung = masalah-masalah. Orang yang datang akan mendapatkan masalah; itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dan mohon kepada TUHAN.

    Kisah rasul 3: 1-6,
    1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
    2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
    3. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
    4. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
    5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
    6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

    Ay 2, pintu gerbang bait ALLAH itu indah, tetapi orang lumpuh itu tidak pernah masuk ke dalam bait ALLAH. Jadi, kalau kita dapat masuk ke dalam bait ALLAH untuk beribadah, maka hidup kita akan menjadi indah. Sayang, orang lumpuh hanya sampai di depan pintu bait ALLAH sehingga hidupnya menjadi tidak indah. Lumpuh = tidak indah.

    Petrus tidak memiliki emas dan perak yang jasmani, tetapi yang ia punya adalah emas perak yang rohani yaitu taat dan setia (emas) dan juga kejujuran (perak) = kuasa Nama YESUS.
    Inilah, saudaraku! Jika kita mau dipakai/tergembala, mari melihat Anak Domba untuk diikuti; seandainya kalau ada dua sebab menganggap yang lain tidak mengapa sebab hanya selisih sedikit saja --> bagaimana kita dapat mengikuti? Itu sebabnya kita harus melihat hanya satu yaitu --> ‘Aku-lah Pokok Anggur Yang Benar’. Kalau orang lumpuh itu tidak pernah masuk ke dalam bait ALLAH/tidak masuk ibadah = tidak pernah masuk surga. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dengan melihat hanya kepada satu saja. Semoga kita dapat mengerti.

    Arti dari emas dan perak yang rohani adalah jika kita mengalami penyucian sampai kita taat, setia dan juga sampai jujur dalam perkataan, maka kita akan mengalami kuasa Nama YESUS untuk menyembuhkan kelumpuhan/sakit lumpuh terutama lumpuh secara rohani.

    Arti dari sakit lumpuh rohani adalah --> Kisah rasul 3, orang lumpuh itu artinya:


    • harus diusung = bergantung/berharap kepada orang = berharap kepada manusia, kepada uang dan kepada apa saja.
    • berharap kepada sesuatu di dunia sampai tidak berharap kepada YESUS.
    • meminta sedekah = tidak dapat memberi = terikat akan uang sehingga menjadi kikir dan serakah. Kikir = tidak dapat memberi, sedangkan serakah = merampas hak orang lain = merampas milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus dan juga merampas milik orang lain = berhutang tetapi tidak membayar dlsbnya.


    • lumpuh itu berada di atas tempat tidur/di tilam = tetap mempertahankan dosa, terutama dosa sex, dosa percabulan/kawin mengawinkan dan juga dosa makan minum.


    • kehancuran nikah dan buah nikah.
    • kemustahilan/perkara yang mustahil menjadi tidak mustahil.
    • tidak setia/non aktif. Orang-orang yang tidak setia dan ketika melihat pelayanan kita ada shekina glory, maka mereka dapat tertarik untuk menjadi setia. Ini merupakan tanggung jawab kita dihari-hari ini yaitu tergembala dengan sungguh-sungguh sehingga semua menjadi indah pada waktunya.


    Inilah lumpuh secara rohani:


    • tidak dapat masuk ke dalam bait ALLAH dan juga
    • tidak dapat masuk ke dalam surga.


    Tetapi oleh kuasa Nama YESUS, disembuhkan. Kalau kita mau disucikan sehingga menjadi seperti emas dan perak, maka kita akan disembuhkan dari kelumpuhan dan semua menjadi indah pada waktunya. Begitu orang lumpuh ini menjadi sembuh, maka ia masuk ke dalam bait ALLAH dengan melewati pintu gerbang indah --> semua menjadi indah pada waktunya.

    Inilah langkah-langkahnya jika kita mau melihat YESUS di awan-awan yang permai yaitu yang pertama:


    • kita melihat Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa --> pada tabernakel menunjuk pada halaman = percaya, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus.


    • takut akan TUHAN --> tulus hati sehingga kita akan selamat dan betul-betul bertunas, berbunga dan berbuah.


    Kemudian mengikut YESUS/melihat Anak Domba untuk diikuti yaitu:


    • mengikut YESUS sebagai Gembala --> kita tergembala,
    • mengikut YESUS sebagai Guru --> pengajaran tabernakel=


      1. kita tergembala pada pengajaran yang benar sehingga kita disucikan dan tampil seperti emas dan perak,
      2. kita dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus --> pelayanan yang mulia; setiap kita melayani, maka akan ada shekina glory sehingga di situ ada kuasa Nama YESUS/emas perak untuk menyembuhkan penyakit lumpuh.


  3. Wahyu 1: 7, Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

    Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan = melihat YESUS Yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga. Ini langkah yang ketiga. Jadi, kita harus melangkah yang pertama itulah halaman, kemudian langkah kedua itulah ruangan suci dan langkah ketiga itulah ruangan maha suci.

    Bagaimana praktek melihat YESUS Yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga --> Wahyu 19: 6, 7,
    6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Jadi praktek dari melihat YESUS Yang datang kembali kedua kalinya di dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai adalah menyembah YESUS sebagai Raja dan sebagai Mempelai Pria Surga dengan penyembahan yang benar. Sebab ada penyembahan yang palsu itulah penyembahan dari antikrist.

    Apa yang menjadi tanda dari penyembahan yang benar? yaitu didorong oleh kebenaran dan Roh/Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. ALLAH menghendaki penyembahan dalam Roh dan kebenaran.

    Yohanes 4: 23, Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

    Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus mendorong kita untuk menyembah dengan benar; bukan menyembah dengan emosi. Dan menyembah dengan benar dengan suara haleluyah merupakan pantulan dari penyembahan yang ada di surga.

    Wahyu 19: 1, 3, 4,
    1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
    3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
    4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

    Inilah saudaraku, penyembahan yang benar merupakan pantulan dari penyembahan di surga yaitu dengan kata haleluyah dan ini merupakan satu suara dari himpunan besar orang banyak dari empat penjuru bumi, dari segala suku bangsa = satu tubuh, satu suara. Inilah melihat YESUS dalam kemuliaan di awan-awan dan prakteknya untuk sekarang adalah menyembah Dia.

    Hasilnya: kita juga mengalami kemuliaan TUHAN/mengalami kemuliaan YESUS sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga = mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS Sang Raja.

Jadi:

  • melihat YESUS sebagai Anak Domba Yang menghapus dosa --> membuang dosa, percaya, bertobat, baptis air, hidup benar, tulus, jangan munafik, takut akan TUHAN dengan membenci dosa/membuang dosa. Inilah melihat YESUS Yang disalib; bukan angan-angan karena melihat gambar YESUS Yang disalib --> oh, YESUS, oh, itu Darah-Nya, bukan seperti ini sebab itu = angan-angan/ilusi. Kita dapat menangis tetapi itu hanyalah emosi dan ilusi. Dalam tabernakel, menunjuk pada halaman.


  • melihat YESUS sebagai Anak Domba untuk diikuti --> kita tergembala pada pengajaran yang benar/kita yakin pada satu penggembalaan. Kemudian kita hidup/bertekun di kandang = menentukan satu bahwa ini adalah penggembalaan yang benar sehingga kita disucikan sehingga menjadi emas dan perak. Kita dipakai untuk melayani TUHAN dan sekali-pun ada halangan berupa kelumpuhan, dihancurkan oleh kuasa Nama YESUS dan semuanya menjadi indah pada waktunya.


  • melihat YESUS di awan-awan yang nanti akan terjadi. Sekarang kita latihan dengan praktek kita menyembah dengan haleluyah, dan hasilnya kita mengalami kemuliaan TUHAN sebagai Raja = kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani.

Apa yang diubahkan? Dimulai dari hati sebab Sang Raja itu lemah lembut.
Matius 21: 4, 5,
4. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
5. "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."

Sang Raja/Mempelai itu lemah lembut. Jadi, inilah keubahan hidup dimulai dari hati yang keras menjadi hati yang lemah lembut. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang dimaksud dengan hati yang keras? Kita belajar dari Maria dan Marta. Marta memiliki hati yang keras sehingga ia tidak percaya pada kemuliaan TUHAN --> Yohanes 11: 39, 40,
39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

Keluarga Lazarus ini mengasihi dan juga dikasihi oleh TUHAN, kemudian Lazarus sakit
? mereka berdoa, mengirin kabar kepada TUHAN, tetapi TUHAN sengaja tidak datang selama dua hari sampai akhirnya Lazarus mati dan menjadi bangkai selama empat hari, barulah TUHAN datang. Kemudian TUHAN memerintahkan untuk mengangkat batu itu; tetapi apa kata Marta? Ia sudah berbau dan ini logis sebab sudah empat hari mati sehingga sudah berulat.

Jadi kekerasan hati itu:

  • tidak percaya pada kemuliaan TUHAN sebab menggunakan logika, tidak menggunakan iman. Petrus --> ‘tebarkan jala’ sekali-pun tidaklah mungkin sebab sudah dekat pantai dan sudah semalam-malaman tidak mendapatkan apa-apa. Itu sebabnya kita jangan menggunakan logika sekali-pun benar, tetapi menggunakan iman. Kita harus berhati-hati, sebab sekarang ini banyak sekali pengajaran yang memakai logika yang sekali-pun benar, tetapi itu bukanlah iman yang justru menghapus/meniadakan iman.


  • menyimpan sesuatu yang berbau busuk/sesuatu “kebusukan”.


    • kebusukan di dalam hati,
    • kebusukan dalam pekerjaan/dalam studi,
    • kebusukan dalam nikah,
    • kebusukan di dalam pelayanan. Sehingga akan hancur dan binasa sebab tidak tertolong lagi. Biarlah Firman yang menunjuk saya, bapak ibu sekalian untuk menyelesaikan segala kebusukan.

TUHAN mengijinkan kita mengalami/menghadapi ujian habis-habisan (seperti Lazarus yang mati dan menjadi bangkai) supaya kita dapat melembut yaitu:

  • hati yang hanya berisi kasih ALLAH. Tadi, hati yang keras yang berisi kebusukan di dalam segala bidang dan disimpan sehingga hati menjadi keras. Tetapi kalau TUHAN mengijinkan kita menghadapi ujian/mendung dllnya sampai hal yang mustahil seperti Lazarus yang sudah menjadi bangkai supaya kita dapat melembut/melihat TUHAN yaitu hati yang hanya berisi kasih ALLAH. Dan,


  • kita dapat tersungkur melihat TUHAN/menyembah TUHAN seperti Maria = percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.

Yohanes 11: 32, Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Pasti = ada kepastian.
Mari, kita melembut:

  • hanya berisi kasih ALLAH = mengasihi ALLAH lebih dari segala sesuatu dan
  • membuat kita tersungkur = melihat dan menyembah TUHAN dalam kemuliaan = menyembah TUHAN dengan haleluyah artinya mengaku saya hanya tanah liat (tersungkur di tanah) yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan sehingga saya sebenarnya tidak layak untuk ditolong, tetapi layak untuk menerima pencobaan ini sebab saya memang berdosa = mengaku tanah liat.


  • tidak mampu dan tidak berdaya,
  • tidak berharga apa-apa sehingga hanya diinjak-injak, tetapi saya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada-Mu, pasti --> ‘kalau Engkau ada, pasti saudaraku tidak akan meninggal’.


  • saya bergantung pada belas kasih TUHAN/kemurahan-Mu TUHAN sekali-pun saya tidak layak untuk ditolong, tetapi saya mohon belas kasih-Mu/kemurahan-Mu untuk menolong saya dan sungguh-sungguh terjadi pertolongan TUHAN. Lazarus dibangkitkan kembali oleh TUHAN.

Mari kita percaya sekarang ini dengan tersungkur dan percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN = hati lembut.

Lazarus dibangkitkan oleh TUHAN --> secara jasmani dan juga secara rohani ditolong oleh TUHAN =

  • kita dipulihkan dan diubahkan sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita menjadi sempurna dan menjadi sama mulia seperti Dia dan
  • kita layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
  • kita memandang Dia Muka dengan muka di awan-awan yang permai. Kita dalam kemuliaan bersama dengan Dia selama-lamanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... hati kita. . Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Yesus mengajar sama dengan menyampaikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran sanggup menyucikan sampai hati ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 13 Januari 2016 (Rabu Dini Hari)
    ... Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku Jujur tentang nikah. Kita harus menjaga kesatuan dan kesucian nikah sampai mencapai nikah yang sempurna. Jujur dalam hal keuangan yaitu milik Tuhan perpuluhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Januari 2010 (Selasa Sore)
    ... kata-kata membaca dan mendengar sudah tidak ada lagi. Artinya kita jangan hanya membaca dan mendengar namun kita harus taat praktek Firman menjadi pelaku Firman. Yakobus Mendengar dan membaca Firman namun tidak mempraktekkannya menipu diri sendiri. Menipu orang lain -- gt jahatMenipu Tuhan -- gt lebih jahatMenipu diri sendiri -- gt paling jahatKalau ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juli 2017 (Sabtu Sore)
    ... mengalami penyucian hati dan seluruh hidup kita. Orang Farisi dan ahli Taurat hanya memperhatikan perkara luar jasmani sehingga tidak mengutamakan firman pengajaran tidak memperhatikan makanan firman tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman. Akibatnya adalah dikecam oleh Tuhan sehingga harus mengalami celaka. ad. . Celaka pertama orang Farisi membayar perpuluhan tetapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 16 Juni 2012 (Sabtu Sore)
    ... ini yang menentukan nasib masa depan kita baik di dunia sampai hidup kekal. Kalau pertumbuhan jasmani lebih besar daripada pertumbuhan rohani maka dia akan menjadi manusia daging yang hanya untuk dibinasakan. Tetapi kalau pertumbuhan rohani lebih besar daripada pertumbuhan daging maka kehidupan itu akan menjadi manusia rohani seperti Yohanes Pembaptis ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 November 2021 (Kamis Sore)
    ... Pendalaman Alkitab Malang November . Iman ditulis oleh rasul Yakobus pengharapan oleh rasul Kefas dan kasih oleh rasul Yohanes. Galatia . Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku maka Yakobus Kefas dan Yohanes yang dipandang sebagai sokoguru jemaat berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan supaya kami pergi ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Agustus 2013 (Minggu Pagi)
    ... untuk menjadi pelayan Tuhan untuk bisa dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Matius Tangan kasih Tuhan menuntun kita sampai berada di tangan Tuhan selamanya. IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Matius b . . . Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Ini adalah tentang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017 (Minggu Siang)
    ... di bawah kaki Yesus adalah seperti wanita yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak yang mahal harganya dan semerbak harumnya untuk persiapan penguburan tubuh Yesus. Artinya kehidupan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang terakhir--penguburan itu berarti yang terakhir bisa kita layani setelah itu tidak bisa lagi-- pelayanan pembangunan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 07 September 2010 (Selasa Siang)
    ... - Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu percabulan kecemaran hawa nafsu penyembahan berhala sihir perseteruan perselisihan iri hati amarah kepentingan diri sendiri percideraan roh pemecah kedengkian kemabukan pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Desember 2022 (Kamis Sore)
    ... Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka. Kekayaan jasmani bisa menjadi sandungan jika Emas dan perak jasmani menjadi ikatan artinya mengasihi cinta uang sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Prakteknya adalah gereja Tuhan menjadi kikir. Kikir tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan tidak mengasihi Tuhan dan tidak bisa memberi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.