Kita
membaca di dalam kitab
Wahyu 1: 7,
Lihatlah, Ia datang dengan
awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah
menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Ay
7, ini pemberitahuan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria
Surga. Jadi, jika YESUS datang kembali kedua kali di dalam kemuliaan
di awan-awan yang permai, maka kita akan melihat Dia Muka dengan muka
dan selamanya kita akan bersama dengan Dia.
Sekarang
kita akan melihat langkah-langkah untuk melihat YESUS di dalam
kemuliaan, sebab nanti akan ada orang yang menikam Dia, segala bangsa
akan meratap, justru saat kedatangan YESUS. Itu sebabnya, biarlah
kita dapat memandang Dia Muka dengan muka dan kita akan bersama-sama
dengan Dia selama-lamanya.
Langkah-langkah
untuk melihat YESUS di dalam kemuliaan yaitu:
- Yohanes
1: 29,
Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa
dunia.
Jadi, kalau kita mau
melihat YESUS Yang datang di dalam kemuliaan sebagai Raja, maka
nomor satu, kita dapat terlebih dahulu melihat
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa
dunia.= melihat
YESUS sebagai Juruselamat Yang mati di kayu salib untuk menghapus
dosa-dosa dunia
= untuk
menyelamatkan kita.
Ini yang disebut dengan pengalaman
kematian dan di dalam tabernakel, menunjuk
pada halaman tabernakel. Semoga kita dapat mengerti.
Praktek
bagaimana kita dapat melihat YESUS Anak Domba? Kalau kita membaca
seterusnya di dalam injil Yohanes 1: 29, ini tentang Yohanes
pembaptis yang membaptis dengan air dan Roh Kudus turun dari
langit.
Praktek melihat YESUS sebagai
Juruselamat adalah:
- percaya/iman
kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juruselamat dan tidak ada yang
lain --> dalam tabernakel menunjuk pada
pintu gerbang = masuk pintu gerbang.
- bertobat
--> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = mati
terhadap dosa dan dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban
bakaran.
- baptisan
air --> Roma
6: 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Jadi,
baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap
dosa/bertobat dan dikuburkan bersama YESUS di dalam air dan keluar
dari air bersama YESUS/bangkit bersama YESUS untuk mendapatkan
hidup yang baru = hidup surgawi/hidup dalam kebenaran. Kalau ada
yang tidak benar dan kita pertahankan, maka itu berarti kita belum
melihat YESUS Yang mati di kayu salib dan bagaimana kita dapat
melihat kedatangan YESUS Yang kedua kalinya? Tidaklah mungkin dapat
melihat. Kemudian.
- baptisan
Roh Kudus/pintu kemah artinya kita diurapi
dan dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga kita menjadi tulus hati
seperti merpati (Yoh 1: 30 dstnya, tentang baptisan air dan
baptisan Roh Kudus). Inilah orang yang melihat YESUS sebagai Anak
Domba ALLAH Yang mati di kayu salib = Anak Domba Paskah Yang
disembelih. Jadi, kita hidup benar dan memiliki hati yang tulus
seperti merpati = tidak ada iri hati, tidak ada dendam, dan juga
tidak ada kepahitan.
Baptisan
Roh Kudus membuat kita --> Yesaya
11: 1-3a,
1.
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
2.
Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat
dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
3a.
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Jadi,
baptisan Roh Kudus membuat kita menjadi:
- tulus
hati dan
- takut
akan TUHAN.
Takut
akan TUHAN ini bukan hanya tidak mau berbuat dosa, tetapi menjauhi
kejahatan/dosa --> Amsal
8: 13,
Takut akan
TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu
muslihat.
Membenci dosa,
sampai membenci dusta/bukan hanya tidak mau berdusta tetapi sampai
membenci dusta. Tadi di bagian atas, dikaitkan dengan tunggul
(Yesaya 11: 1), ada tunggul tetapi dapat bertunas, berbunga dan
berbuah.
Tunggul itu adalah:
- padi
yang sudah dipanen dan tinggal jeraminya saja dan
- tidak
berguna apa-apa,
- tidak
memiliki harapan apa-apa dan juga
- tidak
berdaya apa-apa.
Sekali-pun
kehidupan kita hanya sebagai tunggul, tetapi kalau kita tulus
hati/melihat YESUS sebagai Anak Domba Paskah dan takut akan TUHAN =
melihat YESUS sebagai Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa-dosa,
maka kita dapat bertunas, berbunga dan berbuah.
Bertunas
= hidup oleh kemurahan TUHAN, sehingga tidak dapat dihalangi oleh
apa-pun juga. Seharusnya sudah tidak ada lagi kehidupan, tinggal
dibenamkan di dalam tanah sehingga tamat riwayatnya.
Berbunga
= diberkati dan dipelihara oleh TUHAN.
Berbuah
= selamat sampai hidup kekal.
Inilah nomor satu; tadi di
dalam Wahyu 1: 7, merupakan pemberitahuan tentang kedatangan YESUS
Yang kedua kalinya di awan-awan sebagai Raja dan Mempelai Pria
Surga.
Mari, kita jangan menjadi seperti orang dunia yang nanti
akan meratap, menangis dan binasa, tetapi kita dapat memandang Dia
Muka dengan muka di awan-awan yang permai.
Jika
kita ingin memandang YESUS Muka dengan muka, memiliki rumus/ada
langkah-langkahnya yaitu: nomor satu,
melihat terlebih dahulu YESUS sebagai Anak Domba Yang menghapus
dosa-dosa --> di dalam tabernakel terkena pada halaman.
- Yohanes
1: 36, 37,
36.
Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah!"
37.
Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka
pergi mengikut Yesus.
Di
bagian atas disebutkan "Lihatlah
Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Tetapi
yang kedua ini "Lihatlah
Anak domba Allah!" jadi,
berbeda.
Lihatlah Anak Domba ALLAH = melihat
YESUS untuk diikuti.
YESUS pergi ke kiri, kita ikut ke
kiri, YESUS lurus, kita juga lurus, YESUS di depan, kita mengikuti
di belakang.
Praktek
melihat YESUS untuk diikuti:
- mengikut
YESUS sebagai Gembala,
jadi, Gembala berjalan di depan,
domba-domba mengikuti, artinya kita
menjadi kehidupan yang tergembala
= selalu
berada di dalam kandang penggembalaan.
Dan di dalam tabernakel menunjuk pada
ruangan suci.
Di bagian atas sudah diterangkan, sampai di
halaman, kita sudah sampai di pintu kemah (kepenuhan Roh Kudus)
sehingga kita dapat
- memiliki
hati yang tulus,
- takut
akan TUHAN sehingga kita takut untuk berbuat dosa, membenci dosa
dan juga membenci dusta sehingga kita diberkati, dipelihara,
kemudian kita dapat hidup dari kemurahan TUHAN sekali-pun kita ini
sudah menjadi tunggul sehingga tidak dapat berbuat apa-apa sampai
kita sungguh-sungguh selamat.
Berada
di dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat = ketekunan dalam
tiga macam ibadah pokok
yaitu:
- pelita
emas --> ketekunan dalam ibadah raya/kebaktian umum.
- meja
roti sajian --> ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab di
sertai dengan perjamuan suci.
- mezbah
dupa emas --> ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Inilah
kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Ketekunan
adalah: sesuatu yang dilakukan secara terus
menerus dan tidak dapat dihalangi oleh apapun.
Kalau kita
menasihati anak kita agar tekun belajar --> inilah ketekunan yang
adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus/setiap hari belajar dan
tidak dapat dihalangi oleh apa-pun. Demikian juga di dalam ibadah,
harus tekun/sesuatu yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat
dihalangi oleh apa-pun. Kalau kita menghadapi halangan, maka kita
harus bergumul lewat doa dan di tambah dengan doa puasa, lewat
mendengarkan Firman = kita harus bergumul lewat kekuatan Firman
ALLAH supaya kita tidak terhalang untuk bertekun di dalam kandang
penggembalaan. Memang akan dihalangi, tetapi kita harus bergumul
bersama dengan TUHAN/dengan kekuatan Firman dan doa dan juga
ditambah dengan doa puasa dan juga doa semalam suntuk (bukan dengan
kekuatan sendiri).
Mengapa kita harus
tergembala? Supaya kita:
- tidak
tersesat,
- tidak
terhilang oleh ajaran-ajaran palsu/suara asing dan juga oleh
gossip-gossip yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Kalau orang tergembala, maka ia tidak dapat termakan oleh gossip;
gejala tidak tergembala adalah kalau kita memberi respon terhadap
gossip-gossip yang akan membuat kita menjadi tersesat dan terhilang
untuk selamanya. Gossip ini sangat kejam, itu sebabnya kita harus
tergembala.
- tidak
jatuh ke dalam dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan. Jika kita tidak tergembala, maka
daging tidak akan dapat dibendung = bebas seperti lautan yang bebas
dan diduduki oleh Babel. Tetapi kalau kita masuk ke dalam kandang,
maka daging ini sudah terbatas; ada yang mengatakan: jangan
tergembala sebab tidak boleh ini dan itu --> bukan seperti itu!!
tetapi daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya yang
dibatasi supaya kita tidak tersesat dan jatuh ke dalam dosa sampai
puncak dosa dan ini berarti kita mantap di
dalam keselamatan. Mantap di dalam
keselamatan = ada jaminan keselamatan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
praktek yang pertama adalah melihat Anak Domba ALLAH untuk diikuti
dengan praktek mengikut YESUS sebagai
Gembala.
- Yohanes
1: 37, 38,
37.
Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka
pergi mengikut Yesus.
38.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut
Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?"
Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah
Engkau tinggal?"
Di
bagian atas sudah diterangkan yaitu mengikut YESUS sebagai Gembala
--> kita dituntun ke kandang penggembalaan = mantap dalam
keselamatan/tidak goyah. Di bagian kedua ini mengikut YESUS sebagai
Guru dan Guru ini berarti Firman pengajaran --> YESUS Guru, kita
murid = ada pengajaran = mengikuti Firman pengajaran yang benar dan
yang dikaitkan dengan tempat tinggal YESUS, itulah tabernakel -->
‘Aku akan diam bersama mereka’.
Jadi, ‘apakah yang kamu
cari?” kata mereka kepada-Nya: “rabi (artinya: Guru) = mencari
pengajaran, di manakah Engkau tinggal?” = dikaitkan dengan tempat
tinggal/tabernakel. Jadi, mengikut Firman pengajaran yang benar yang
dikaitkan dengan tempat tinggal YESUS/tabernakel, artinya mengikut
Firman pengajaran tabernakel dan Mempelai
= Kabar
Mempelai dalam terang tabernakel.
Kabar Mempelai
dalam terang tabernakel yang diwahyukan TUHAN kepada alm.bpk pdt van
Gessel, supaya pengikutan kita mengarah (arahnya tepat) kepada
kerajaan surga (sebab tabernakel itu = kerajaan surga). Semoga kita
dapat mengerti.
Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu dengan
pengajaran tabernakel ini sebab pengajaran tabernakel ini bukanlah
pengajaran yang bagaimana, tetapi pengajaran tabernakel itu adalah
alkitab, sebab semuanya berdasarkan kitab Keluaran 25. Dan juga
semua pasal-pasal dan ayat-ayat di dalam alkitab, ada di dalam
tabernakel dan ini yang TUHAN tunjukkan kepada alm.bpk.pdt van
Gessel, sudah hampir mencapai delapan puluh tahun, kita sekarang
hanya tinggal melanjutkan.
Ada banyak pengajaran-pengajaran yang
baru dan paling lama lima tahun sudah hilang; inilah luar biasanya
pengajaran tabernakel yang tidak pernah hilang. Itu sebabnya kita
harus meyakini dan juga bersamaan dengan Lempin-El Kristus ajaib
(saya tidak bermaksud untuk mendiskreditkan pengajaran yang lain),
tetapi sekarang ini sudah empat puluh lima tahun, di mulai dari
tahun enam puluh delapan. Ini bukan apa-apa, tetapi semuanya ini
karena pertolongan dan kekuatan dari TUHAN, kita jangan
menyangsikan/jangan dibimbangkan dan juga jangan disalahkan -->
jangan!! Sebab ini jelas dari TUHAN sehingga dapat bertahan. Saya
kira semuanya berdoa supaya dapat bertahan sampai TUHAN datang
kembali dan yang sudah tidak lama lagi.
Jadi, kalau yang
pertama dan yang kedua digabungkan yaitu melihat Anak Domba ALLAH
untuk diikuti artinya:
Kalau
digabung: tergembala pada Firman pengajaran yang benar.
Mari,
jika kita mau melihat YESUS diawan-awan yang permai, maka langkah:
- yang
pertama, kita harus melihat YESUS Yang menghapus dosa dengan hidup
benar, tulus hati dan juga takut akan TUHAN. Kita jangan berbuat
dosa, sebab kalau kita terus melihat dosa, maka kita tidak dapat
melihat YESUS Yang datang kedua kali. Itu sebabnya dihari-hari ini
kita harus tegas, benar, tulus hati dan juga takut akan TUHAN.
Kemudian kita harus membenci dosa/terpisah dari dosa sampai
membenci dusta.
- yang
kedua, kita harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar =
melihat penggembalaan yang benar dan juga pada Pokok yang benar.
Jika kita tidak melihat pada Pokok Yang benar, kita tidak dapat
melihat YESUS. Jika kita menganggap semuanya sama saja, maka nanti
ada yesus yang palsu, kita tidak dapat mengetahuinya. Itu sebabnya
mata kita haruslah jelas. Tidak dapat digabung-gabung dan di mix
(dicampur-campur), sebab harus satu.
Kita tergembala pada pengajaran yang benar, supaya kita mengalami
penyucian. Di sinilah terletak
perbedaannya; seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang
Benar, pasti akan dibersihkan/disucikan.
2
Timotius 2: 20, 21,
20.
Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan
perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai
untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang
mulia.
21.
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan
menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
Dibagian
atas diterangkan, tiga macam ibadah --> kalau kita digembalakan
pada pengajaran yang benar/berada di dalam kandang, maka tubuh, jiwa
dan roh kita akan disucikan dari dosa-dosa, sampai kita tampil
seperti perak dan emas.
Emas
= tabiat Ilahi = kesetiaan dan ketaatan/setia dan taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara --> YESUS Taat dan
Setia sampai mati di atas kayu salib. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari, banyak dari kita yang ingin taat dan setia,
tetapi daging yang bersuara untuk mengurangi ketaatan bahkan
meniadakan kesetiaan. Daging ini bersuara dan secara logika dapat
diterima sebab benar; demikian juga untuk taat, daging juga
bersuara. Itu sebabnya, biarlah daging disucikan sampai kita dapat
setia dan taat sampai daging tidak bersuara.
Perak
--> Amsal 10:
20,
Lidah orang
benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit
nilainya.
Jadi, perak ini
adalah:
- lidah
orang benar,
- perkataan
yang benar = jujur --> ya, katakan ya, tidak, katakan tidak.
Terutama untuk pengajaran yang benar = jujur soal TUHAN. Kalau kita
sudah jujur tentang pengajaran yang benar, maka kita dapat jujur di
dalam segala hal sampai kita tidak salah dalam perkataan =
sempurna.
Inilah
tentang emas dan perak yaitu:
- taat
dan setia sampai daging tidak bersuara dan
- perkataan
yang benar sampai tidak salah dalam perkataan = jujur terutama soal
pengajaran yang benar sampai satu waktu kita tidak salah dalam
perkataan = sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita sudah disucikan sehingga kita tampil bagaikan emas dan perak,
maka kita akan dipakai untuk pekerjaan yang mulia yaitu kita dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = pelayanan
yang disertai dengan kemuliaan/shekina glory.
Itu
sebabnya kita semua dimulai dari kami para gembala-gembala harus
tampil sebagai emas dan perak, sehingga pelayanan kita ditandai
dengan kemuliaan/Shekina glory. Jika ada shekina glory, maka tidak
ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Ini merupakan tanggung
jawab gembala dan juga paduan suara, group koor, musik dllnya,
supaya benar-benar di saat kita melayani, maka akan ada shekina
glory di tengah-tengah kita.
Tetapi kalau kita melayani tanpa
kesucian, akan gawat sebab pelayanan itu akan disertai dengan
kegelapan/mendung = masalah-masalah. Orang yang datang akan
mendapatkan masalah; itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dan
mohon kepada TUHAN.
Kisah
rasul 3: 1-6,
1.
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga
petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
2.
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga
ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu
gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta
sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3.
Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke
Bait Allah, ia meminta sedekah.
4.
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada
kami."
5.
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu
dari mereka.
6.
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku,
tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus
Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Ay
2, pintu gerbang bait ALLAH itu indah, tetapi orang lumpuh itu tidak
pernah masuk ke dalam bait ALLAH. Jadi, kalau kita dapat masuk ke
dalam bait ALLAH untuk beribadah, maka hidup kita akan menjadi
indah. Sayang, orang lumpuh hanya sampai di depan pintu bait ALLAH
sehingga hidupnya menjadi tidak indah. Lumpuh = tidak indah.
Petrus
tidak memiliki emas dan perak yang jasmani, tetapi yang ia punya
adalah emas perak yang rohani yaitu taat dan setia (emas) dan juga
kejujuran (perak) = kuasa Nama YESUS.
Inilah, saudaraku! Jika
kita mau dipakai/tergembala, mari melihat Anak Domba untuk diikuti;
seandainya kalau ada dua sebab menganggap yang lain tidak mengapa
sebab hanya selisih sedikit saja --> bagaimana kita dapat
mengikuti? Itu sebabnya kita harus melihat hanya satu yaitu -->
‘Aku-lah Pokok Anggur Yang Benar’. Kalau orang lumpuh itu tidak
pernah masuk ke dalam bait ALLAH/tidak masuk ibadah = tidak pernah
masuk surga. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh dengan melihat
hanya kepada satu saja. Semoga kita dapat mengerti.
Arti
dari emas dan perak yang rohani adalah jika
kita mengalami penyucian sampai kita taat, setia dan juga sampai
jujur dalam perkataan, maka kita akan mengalami kuasa Nama YESUS
untuk menyembuhkan kelumpuhan/sakit lumpuh terutama lumpuh secara
rohani.
Arti dari sakit lumpuh rohani adalah --> Kisah
rasul 3, orang lumpuh itu artinya:
- harus
diusung = bergantung/berharap kepada orang = berharap kepada
manusia, kepada uang dan kepada apa saja.
- berharap
kepada sesuatu di dunia sampai tidak berharap kepada YESUS.
- meminta
sedekah = tidak dapat memberi = terikat akan uang sehingga menjadi
kikir dan serakah. Kikir = tidak dapat memberi, sedangkan serakah =
merampas hak orang lain = merampas milik TUHAN yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus dan juga merampas milik orang lain =
berhutang tetapi tidak membayar dlsbnya.
- lumpuh
itu berada di atas tempat tidur/di tilam = tetap mempertahankan
dosa, terutama dosa sex, dosa percabulan/kawin mengawinkan dan juga
dosa makan minum.
- kehancuran
nikah dan buah nikah.
- kemustahilan/perkara
yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- tidak
setia/non aktif. Orang-orang yang tidak setia dan ketika melihat
pelayanan kita ada shekina glory, maka mereka dapat tertarik untuk
menjadi setia. Ini merupakan tanggung jawab kita dihari-hari ini
yaitu tergembala dengan sungguh-sungguh sehingga semua menjadi
indah pada waktunya.
Inilah
lumpuh secara rohani:
- tidak
dapat masuk ke dalam bait ALLAH dan juga
- tidak
dapat masuk ke dalam surga.
Tetapi
oleh kuasa Nama YESUS, disembuhkan. Kalau kita mau disucikan
sehingga menjadi seperti emas dan perak, maka kita akan disembuhkan
dari kelumpuhan dan semua menjadi indah pada waktunya. Begitu orang
lumpuh ini menjadi sembuh, maka ia masuk ke dalam bait ALLAH dengan
melewati pintu gerbang indah --> semua menjadi indah pada
waktunya.
Inilah langkah-langkahnya jika kita mau melihat
YESUS di awan-awan yang permai yaitu yang pertama:
- kita
melihat Anak Domba ALLAH Yang menghapus dosa --> pada tabernakel
menunjuk pada halaman = percaya, bertobat, baptis air dan baptis
Roh Kudus.
- takut
akan TUHAN --> tulus hati sehingga kita akan selamat dan
betul-betul bertunas, berbunga dan berbuah.
Kemudian
mengikut YESUS/melihat Anak Domba untuk diikuti yaitu:
- mengikut
YESUS sebagai Gembala --> kita tergembala,
- mengikut
YESUS sebagai Guru --> pengajaran tabernakel=
- kita
tergembala pada pengajaran yang benar sehingga kita disucikan dan
tampil seperti emas dan perak,
- kita
dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus --> pelayanan yang
mulia; setiap kita melayani, maka akan ada shekina glory sehingga
di situ ada kuasa Nama YESUS/emas perak untuk menyembuhkan
penyakit lumpuh.
- Wahyu
1: 7,
Lihatlah, Ia
datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga
mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan
meratapi Dia. Ya, amin.
Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan = melihat
YESUS Yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala
raja dan Mempelai Pria Surga.
Ini langkah yang ketiga. Jadi, kita
harus melangkah yang pertama itulah halaman, kemudian langkah kedua
itulah ruangan suci dan langkah ketiga itulah ruangan maha
suci.
Bagaimana praktek melihat YESUS
Yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan
juga sebagai Mempelai Pria Surga -->
Wahyu 19: 6, 7,
6.
Lalu
aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Jadi praktek
dari melihat YESUS Yang datang kembali kedua kalinya di dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria
Surga di awan-awan yang permai adalah menyembah
YESUS sebagai Raja dan sebagai Mempelai Pria Surga dengan
penyembahan yang benar. Sebab ada
penyembahan yang palsu itulah penyembahan dari antikrist.
Apa
yang menjadi tanda dari penyembahan yang benar?
yaitu didorong oleh kebenaran dan Roh/Firman pengajaran yang benar
dalam urapan Roh Kudus. ALLAH menghendaki penyembahan dalam Roh dan
kebenaran.
Yohanes
4: 23,
Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian.
Firman pengajaran
yang benar dalam urapan Roh Kudus mendorong kita untuk menyembah
dengan benar; bukan menyembah dengan emosi. Dan menyembah dengan
benar dengan suara haleluyah merupakan pantulan dari penyembahan
yang ada di surga.
Wahyu
19: 1, 3, 4,
1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari
himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
3.
Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya
naik sampai selama-lamanya."
4.
Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata:
"Amin, Haleluya."
Inilah
saudaraku, penyembahan yang benar merupakan pantulan dari
penyembahan di surga yaitu dengan kata haleluyah dan ini merupakan
satu suara dari himpunan besar orang banyak dari empat penjuru bumi,
dari segala suku bangsa = satu tubuh, satu suara. Inilah melihat
YESUS dalam kemuliaan di awan-awan dan prakteknya untuk sekarang
adalah menyembah Dia.
Hasilnya:
kita juga mengalami kemuliaan TUHAN/mengalami kemuliaan YESUS
sebagai Raja segala raja dan juga sebagai Mempelai Pria Surga =
mengalami keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS Sang Raja.
Jadi:
- melihat
YESUS sebagai Anak Domba Yang menghapus dosa --> membuang dosa,
percaya, bertobat, baptis air, hidup benar, tulus, jangan munafik,
takut akan TUHAN dengan membenci dosa/membuang dosa. Inilah melihat
YESUS Yang disalib; bukan angan-angan karena melihat gambar YESUS
Yang disalib --> oh, YESUS, oh, itu Darah-Nya, bukan seperti ini
sebab itu = angan-angan/ilusi. Kita dapat menangis tetapi itu
hanyalah emosi dan ilusi. Dalam tabernakel, menunjuk pada halaman.
- melihat
YESUS sebagai Anak Domba untuk diikuti --> kita tergembala pada
pengajaran yang benar/kita yakin pada satu penggembalaan. Kemudian
kita hidup/bertekun di kandang = menentukan satu bahwa ini adalah
penggembalaan yang benar sehingga kita disucikan sehingga menjadi
emas dan perak. Kita dipakai untuk melayani TUHAN dan sekali-pun ada
halangan berupa kelumpuhan, dihancurkan oleh kuasa Nama YESUS dan
semuanya menjadi indah pada waktunya.
- melihat
YESUS di awan-awan yang nanti akan terjadi. Sekarang kita latihan
dengan praktek kita menyembah dengan haleluyah, dan hasilnya kita
mengalami kemuliaan TUHAN sebagai Raja = kita diubahkan dari manusia
daging menjadi manusia rohani.
Apa
yang diubahkan? Dimulai dari hati sebab Sang Raja itu lemah lembut.
Matius
21: 4, 5,
4.
Hal itu terjadi supaya
genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
5.
"Katakanlah kepada
puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Sang
Raja/Mempelai itu lemah lembut. Jadi, inilah keubahan hidup dimulai
dari hati yang keras menjadi hati yang lemah lembut. Semoga kita
dapat mengerti.
Apa
yang dimaksud dengan hati yang keras? Kita belajar dari Maria dan
Marta. Marta memiliki hati yang keras sehingga ia tidak percaya pada
kemuliaan TUHAN -->
Yohanes 11: 39,
40,
39.
Kata Yesus: "Angkat batu
itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati."
40.
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau
percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Keluarga
Lazarus ini mengasihi dan juga dikasihi oleh TUHAN, kemudian Lazarus
sakit
?
mereka berdoa, mengirin
kabar kepada TUHAN, tetapi TUHAN sengaja tidak datang selama dua hari
sampai akhirnya Lazarus mati dan menjadi bangkai selama empat hari,
barulah TUHAN datang. Kemudian TUHAN memerintahkan untuk mengangkat
batu itu; tetapi apa kata Marta?
Ia sudah
berbau dan ini logis sebab sudah empat hari mati sehingga
sudah berulat.
Jadi
kekerasan hati itu:
- tidak
percaya pada kemuliaan TUHAN sebab menggunakan logika, tidak
menggunakan iman. Petrus --> ‘tebarkan jala’ sekali-pun
tidaklah mungkin sebab sudah dekat pantai dan sudah semalam-malaman
tidak mendapatkan apa-apa. Itu sebabnya kita jangan menggunakan
logika sekali-pun benar, tetapi menggunakan iman. Kita harus
berhati-hati, sebab sekarang ini banyak sekali pengajaran yang
memakai logika yang sekali-pun benar, tetapi itu bukanlah iman yang
justru menghapus/meniadakan iman.
- menyimpan
sesuatu yang berbau busuk/sesuatu “kebusukan”.
- kebusukan
di dalam hati,
- kebusukan
dalam pekerjaan/dalam studi,
- kebusukan
dalam nikah,
- kebusukan
di dalam pelayanan. Sehingga akan hancur dan binasa sebab tidak
tertolong lagi. Biarlah Firman yang menunjuk saya, bapak ibu
sekalian untuk menyelesaikan segala kebusukan.
TUHAN
mengijinkan kita mengalami/menghadapi ujian habis-habisan (seperti
Lazarus yang mati dan menjadi bangkai) supaya kita dapat melembut
yaitu:
- hati
yang hanya berisi kasih ALLAH. Tadi, hati yang keras yang berisi
kebusukan di dalam segala bidang dan disimpan sehingga hati menjadi
keras. Tetapi kalau TUHAN mengijinkan kita menghadapi ujian/mendung
dllnya sampai hal yang mustahil seperti Lazarus yang sudah menjadi
bangkai supaya kita dapat melembut/melihat TUHAN yaitu hati yang
hanya berisi kasih ALLAH. Dan,
- kita
dapat tersungkur melihat TUHAN/menyembah TUHAN seperti Maria =
percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Yohanes
11: 32, Setibanya
Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau
ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Pasti
= ada kepastian.
Mari,
kita melembut:
- hanya
berisi kasih ALLAH = mengasihi ALLAH lebih dari segala sesuatu dan
- membuat
kita tersungkur = melihat dan menyembah TUHAN dalam kemuliaan =
menyembah TUHAN dengan haleluyah artinya mengaku saya hanya tanah
liat (tersungkur di tanah) yang memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan sehingga saya sebenarnya tidak layak untuk ditolong,
tetapi layak untuk menerima pencobaan ini sebab saya memang berdosa
= mengaku tanah liat.
- tidak
mampu dan tidak berdaya,
- tidak
berharga apa-apa sehingga hanya diinjak-injak, tetapi saya percaya
dan mempercayakan diri sepenuh kepada-Mu, pasti --> ‘kalau
Engkau ada, pasti
saudaraku tidak akan meninggal’.
- saya
bergantung pada belas kasih TUHAN/kemurahan-Mu TUHAN sekali-pun saya
tidak layak untuk ditolong, tetapi saya mohon belas
kasih-Mu/kemurahan-Mu untuk menolong saya dan sungguh-sungguh
terjadi pertolongan TUHAN. Lazarus dibangkitkan kembali oleh TUHAN.
Mari
kita percaya sekarang ini dengan tersungkur dan percaya dan
mempercayakan diri kepada TUHAN = hati lembut.
Lazarus
dibangkitkan oleh TUHAN --> secara jasmani dan juga secara rohani
ditolong oleh TUHAN =
- kita
dipulihkan dan diubahkan sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita
menjadi sempurna dan menjadi sama mulia seperti Dia dan
- kita
layak menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
- kita
memandang Dia Muka dengan muka di awan-awan yang permai. Kita dalam
kemuliaan bersama dengan Dia selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1