Pada
kebaktian yang lalu kita sudah membaca Kitab Wahyu 1: 5, yang
berbicara tentang penampilan YESUS dalam pakaian Imam Besar.
Sekarang ini kita akan
membaca dalam Kitab Wahyu 1: 5b-6.
Wahyu
1: 5b
,6,
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya—
6.
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin.
Dalam
pembacaan ayat ini ada kekuatan darah YESUS yaitu
- Darah
YESUS melepaskan kita dari dosa (Wahyu 1: 5b).
Prosesnya
adalah
- Jika
kita mengaku dosa, maka darah YESUS mengampuni/menutupi segala dosa
kita. Bukan hanya sampai mengampuni/menutupi dosa saja, sebab kita
seringkali masih berbuat dosa lagi, sehingga pengampunan batal.
- Darah
YESUS melepaskan kita dari dosa artinya kita tidak berbuat
dosa lagi, sehingga kita dapat hidup
dalam kebenaran. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah
kekuatan darah YESUS yang pertama. Kita yang tadinya orang berdosa,
tetapi dapat hidup benar.
- Darah
YESUS mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja (Wahyu 1:
6).
Setelah
lepas dari dosa dan hidup benar (tidak lagi menjadi hamba dosa),
sekarang menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Imam adalah
- Seorang
yang suci.
- Seorang
yang memegang jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
- Seorang
yang beribadah dan melayani TUHAN (dwifungsi).
Raja
adalah seorang yang menang:
- Terutama
menang atas dosa. Seorang imam jangan gampang jatuh dalam dosa.
- Menang
atas halangan-halangan, rintangan-rintangan. Seorang imam tidak
gampang dihalangi, dirintangi, disandung.
Mengapa
kita diangkat menjadi imam dan raja (tidak cukup diangkat menjadi
imam saja)? sebab TUHAN menghendaki supaya
kita menjadi imam-imam/pelayan TUHAN yang selalu berkemenangan. Imam
yang berkemenangan = tidak lemah, tidak
kecewa, tidak putus asa, tidak tersandung, tetapi tetap setia dan
berkobar-kobar untuk melayani TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Kalau
kita sudah menjadi imam dan raja, maka kita akan dipakai/diutus oleh
TUHAN.
1
Petrus 2: 5,
Dan biarlah kamu juga
dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani,
bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Ayat
5 = “
bagi suatu imamat kudus” = imamat rajani = imam dan
raja.
Setelah
dilepaskan dari dosa, maka kita akan diangkat
menjadi imam dan raja, sehingga memiliki jabatan. Karunia didapatkan
salah satunya adalah lewat penumpangan tangan seorang gembala
(ditahbiskan).
Jadi
imam dan raja akan dipakai/diutus oleh TUHAN dalam pembangunan rumah
rohani = pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna itulah Mempelai
Wanita Surga.
Jadi ada pelayanan-pelayanan apapun bentuknya untuk pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Jadi dipakai = diutus. Kalau masih diikat oleh
dosa, maka kita tidak akan
dapat diutus. Dosa harus dilepaskan terlebih dahulu,
kemudian diangkat menjadi imam dan raja, setelah itu baru dapat
diutus. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
semuanya mau diutus oleh TUHAN, oleh sebab itu yang belum menjadi
imam dan raja harus berdoa kepada TUHAN, supaya kekuatan dari
Darah YESUS melepaskan kita dari dosa, mengangkat kita menjadi
imam dan diutus untuk melayani TUHAN. Kalau kita tidak mau diutus
untuk melayani TUHAN, maka kita akan tetap melayani dosa terus sampai
ke neraka. Semoga
kita dapat mengerti.
Sekarang
ini kita mempelajari
bagaimana suasana pengutusan. Kita diangkat menjadi imam dan raja,
harus menang, kuat, tidak lemah, tidak putus asa dan terus melayani
TUHAN, sebab suasana pengutusan/pelayanan, bukan enak tetapi
mengerikan.
Lukas
10: 1, 3
1.
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain,
lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan
tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
3.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Ayat
1 = dulu TUHAN mengutus tujuh puluh orang
murid.
Ayat
3 = TUHAN menunjukkan suasananya.
Jadi
suasana pengutusan itu tidak enak bagi daging sebab
seperti anak domba ditengah serigala. Anak domba (bukan domba besar)
itu menunjuk lemah sekali. Ditengah serigala = tidak bisa berkutik
lagi.
Suasana
pengutusan seperti anak domba ditengah serigala artinya
- Sangat
tidak berdaya dan tidak dapat
mengandalkan sesuatu dari diri sendiri (kepandaian,
kekayaan, kedudukan dll). Contohnya: anak domba ditambah dengan
tanduk, kakinya diperbesar = ini percuma saja, sebab masih kalah
dengan serigala.
- Seekor
anak domba ditengah serigala. Kalau ditengah serigala ini berarti
serigalanya banyak (kumpulan serigala), anak dombanya dikelilingi
oleh serigala-serigala. Artinya berada
dalam suasana kegoncangan.
Saya
ingat dahulu, gereja di Malang masih belum
selesai, masih ditutup dengan “gedek”, sehingga kalau malam orang
bisa masuk. Dua kali saya kaget, waktu itu kamar saya dibawah dan
pintunya sudah terbuka semuanya. Yang pertama orang kampung yang
masuk mencari pencuri, katanya pencurinya masuk ke gereja
= saya sudah gemetar, karena dikerumuni banyak orang. Yang kedua
waktu malam takbiran dan saat itu musim gereja
dibakar = tiba-tiba dari sana sini keluar mobil-mobil, saya cuma
berdua dengan anak muda dari Gending yang saat itu ikut saya = kamu
pojok sana, aku pojok sini untuk melihat-lihat tetapi gemetar takut
dan berharap, semoga mereka
tidak berhenti disini.
Saya
dapat membayangkan jika anak domba
ditengah serigala itu berarti suasana kegoncangan. Di dalam
kitab Hagai juga dikatakan = pembangunan bait
ALLAH itu ada kegoncangan darat, laut,
udara. Jadi orang yang diutus oleh TUHAN bukanlah enak-enak.
Kegoncangan jasmani dan rohani, krisis dan juga
kesulitan-kesulitan. Inilah
suasana yang akan kita hadapi.
Jalan
keluar bagi anak domba ditengah serigala hanya
satu yaitu tergembala.
Jadi jalan keluar dalam menghadapi suasana
pengutusan yaitu imam-imam dan raja-raja harus tergembala, sebab
hanya Gembala yang baik/Gembala yang Agung Satu-satunya
yang dapat mengalahkan setan/serigala lewat
Koban-Nya di kayu salib. Gembala yang baik
menyerahkan Nyawa bagi domba-domba di kayu
salib untuk mengalahkan setan. Hanya inilah sebagai satu-satunya
jalan. Semoga kita
dapat mengerti.
Syarat
tergembala adalah:
- Kita
harus tergembala pada Firman
pengajaran yang benar (pribadi YESUS),
seperti carang melekat pada pokok
anggur yang benar. Jadi
kita tergembala jangan melihat manusianya, tetapi harus melihat
pribadi YESUS, sebab manusia/gembala di
dunia ini hanya kepercayaan TUHAN. Jadi yang menentukan bukanlah
manusianya, tetapi Firman pengajaran yang
benar (Pribadi YESUS).
Semoga kita
dapat mengerti.
- Kita
harus tekun didalam kandang penggembalaan.
Ini bersifat mutlak, sebab kalau tidak ada kandang,
maka domba-domba dapat habis
diterkam oleh serigala. Setiap saat domba
dapat diterkam oleh
serigala, untuk itu kita harus tekun dalam kandang
penggembalaan.
Tekun dalam penggembalaan itu sekarang menunjuk
kepada ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok. Imam-imam harus memperhatikan ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok!
Ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok:
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya. Ini persekutuan dengan ALLAH
Roh Kudus didalam karunia-karunia Nya. Jika kita tekun,
maka karunia kita akan bertambah. Jika kita sebagai penyanyi maka
karunianya akan bertambah, pemain musik karunianya bertambah,
karunia berkhotbah akan bertambah, kita tidak akan rugi, mungkin
orang berpikir = khotbah terus bagaimana
ya, tetapi bagi kita menjadi enak sebab karunia kita bertambah.
Dulu saya mengenal seseorang (maafkan kalau saya membicarakan ini,
tetapi ini sungguh merupakan pengalaman), dulu dalam sistem
penggembalaan yang benar, dia terus
berkhotbah sekalipun dia agak tua, bahasa kurang baik,
tetapi dia terus berkhotbah, setelah saya
mengikuti ternyata saya dapat
menerima. Setelah beberapa tahun
saya tidak bertemu, ternyata dia sudah merubah sistemnya = bukan
dia lagi yang berkhotbah,
tetapi sudah berganti-ganti
orang. Di saat perjamuan suci,
membaca ayat saja salah, sehingga harus
diulang-ulang = saya sampai kaget, sebab
beliau dulu tidak begitu, khotbah saja
enak, apalagi hanya untuk membaca ayat
dan perjamuan suci pasti lancar. Ini bukannya saya menghina, tidak!
tetapi dari situlah TUHAN berbicara tentang karunia = jangan-jangan
karunianya sudah diambil oleh TUHAN, ini mengerikan. Itu
sebabnya, mari kita bertekun di
dalam ibadah raya, sebab karunia kita akan bertambah.
Mungkin otak terbatas karena umur sudah bertambah, tetapi jika
karunia bertambah maka semuanya dapat di
lakukan. Karunia ini kemampuan ajaib dari TUHAN. Dalam
ibadah raya (kebaktian umum) ini domba seperti diberikan minum.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH di dalam
Firman pengajaran dan korban Kristus.
Dalam ibadah pendalaman alkitab
ini, domba seperti diberikan makan.
- Medzbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini
persekutuan dengan ALLAH Bapa didalam
kasih Nya. Dalam ibadah doa ini domba seperti diberikan nafas.
Berdoa = bernafas, ada sirkulasi udara yang baik.
Didalam
kandang penggembalaan ini kita akan mengalami pertumbuhan, sebab ada
minuman, makanan, dan juga ada udara.
Sekalipun kita bagaikan domba ditengah serigala (keadaannya krisis,
hidup sulit), tetapi jika kita tergembala pada pengajaran yang
benar, maka kita tidak akan mati, justru terjadi pertumbuhan
yaitu:
- Pertumbuhan
secara rohani: kearah kedewasaan rohani sampai kesempurnaan.
- Pertumbuhan
secara jasmani: kita diberkati, dipelihara, dilindungi oleh TUHAN.
Kita harus yakini hal ini sebab kita bergantung kepada Gembala yang
baik. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita
tergembala harus jelas!! harus
ada Firman pengajaran yang benar dan ada
kandang penggembalaan. Pertumbuhan kita berada di
dalam Tangan Gembala Yang
Baik, sebab Dia Yang
menyediakan makan, minum, sirkulasi udara yang baik untuk bernafas.
Udara ini sudah dikuasai oleh setan, sehingga membuat kita berbuat
dosa, melawan TUHAN. Didalam penggembalaan,
udara ini sudah disaring oleh TUHAN, sehingga kita mendapatkan udara
yang bersih dan kita bernafas dengan takut akan TUHAN (takut berbuat
dosa) = “setiap kita bernafas, kita takut akan TUHAN”.
Pengakuan
dari raja Daud “TUHAN adalah Gembalaku,
takkan kekurangan aku”. Daud bukan mengatakan = “aku raja,
takkan kekurangan aku”, tidak!, sebab dia tahu raja itu
satu waktu bisa lengser, bisa digeser. Contohnya seperti: Absalom
saat mau menguasai kerajaan, maka Daud
harus pergi kehutan-hutan. Jadi menjadi raja itu tidak memberikan
jaminan, tetapi kalau tergembala pada Gembala Yang
Baik itu ada jaminan. Demikian juga kedudukan di dunia ini
tidak memberikan jaminan = sebentar lagi bisa di phk,
digeser, pensiun. “TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku”
ini tidak dapat dipengaruhi oleh waktu
muda/usia produktif, tidak! tetapi ini untuk
selama-lamanya.
Mazmur 23: 6,
Kebajikan dan kemurahan
belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam
rumah TUHAN sepanjang masa.
Ayat 6 = “Kebajikan
dan kemurahan belaka” = hanya itu saja, tidak
ada yang lain.
“Kebajikan dan kemurahan belaka akan
mengikuti aku, seumur hidupku;”
= langkah-langkah, denyut nadi kita diikuti oleh kemurahan dan
kebajikan TUHAN.
Selain pertumbuhan, apalagi yang kita
dapatkan lewat penggembalaan? jadi didalam penggembalaan kita
akan mengalami kemurahan, kebaikan/kebajikan dan kemuliaan TUHAN
dalam setiap langkah hidup/denyut nadi kita. Kemurahan, kebaikan dan
kemuliaan TUHAN inilah kunci Daud. Jika kita sungguh-sungguh
tergembala kita juga akan semakin dipermuliakan/ditingkatkan.
Contohnya seperti Daud yang semakin ditingkatkan, dari
menggembalakan domba yang hanya 2-3 ekor,
terus diangkat menjadi tentara yang berhasil, sampai diangkat
menjadi raja.
Semoga
kita dapat mengerti.
Kunci
Daud juga untuk hamba TUHAN, supaya pelayanan menjadi semakin maju.
Demikian juga jika kita (bapak/ibu)
tekun dalam penggembalaan, maka kita merasakan hanya kemurahan dan
kebajikan TUHAN belaka (tidak bergantung kepada yang lain).
Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi
langkah-langkah hidup kita didalam penggembalaan adalah
langkah-langkah kemurahan, kebajikan dan kemuliaan TUHAN =
langkah-langkah ajaib. Kemurahan, kebaikan, kemuliaan TUHAN itu
ajaib.
Contohnya:
- TUHAN
menjadikan langit, bumi, matahari semuanya baik = itulah kebaikan
TUHAN yang ajaib, sebab dari tidak ada apa-apa kemudian bisa menjadi
matahari dll.
- Seorang
ibu yang anaknya mati, lalu TUHAN berbelas
kasih, menjamahnya dan hidup = inilah kemurahan TUHAN yang ajaib.
- Kemuliaan
TUHAN juga ajaib.
Yang
tidak bisa kita capai dengan kemampuan dan pikiran kita, harus kita
serahkan kepada Gembala Yang Baik,
sehingga kita mengalami keajaiban kemurahan dan kebaikan TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Saya
masih terlalu kecil untuk menjadi seorang Gembala/hamba TUHAN, tetapi
saya merasakan setiap kali saya membutuhkan
sesuatu ada langkah ajaib (langkah penggembalaan). Jika mengandalkan
pikiran sudah tidak mampu lagi. Saya ingat pertama kali saat
melanjutkan Lempin - El, saya mengurus
suratnya saja sudah stress, lalu setelah
selesai, saya menjadi lega, kemudian
mengurus muridnya = siapa yang mau mengirim murid disini, setiap
kali saya melihat ke kotak pos. Jadi ini
hanya keajaiban TUHAN, sehingga sampai hari ini Lempin-El
setiap tahun dapat tetap dibuka, padahal
kelas saja, tidak kita
miliki (hanya ditutup dengan plastik
supaya udara dingin dari alat pendingin/ac
tidak keluar) dan hanya ada asrama yang
sederhana saja.
Mazmur
84: 12,Sebab
TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia
berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak
bercela.
Mazmur
84: 12 = tentang kunci Daud yaitu kemurahan, kebajikan dan diakhiri
dengan kemuliaan TUHAN yang bagaikan sinar matahari yang dipancarkan
dari wajah YESUS.
Ayat
12 = terjemahan lama = “
karena TUHAN Allah bagaikan matahari dan
perisai, TUHAN pun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada
Ia akan menahan kebajikan daripada orang yang berjalan dengan tulus
hati”
Anugerah
= kemurahan TUHAN.
Kemurahan,
kebaikan, kemuliaan TUHAN = sinar matahari yang dipancarkan dari
wajah YESUS Gembala Yang Baik.
Dia sebagai Gembala yang baik menyerahkan nyawa di kayu salib.
Wajahnya yang bagaikan matahari, menjadi buruk, bahkan menjadi lebih
buruk lagi (tidak seperti manusia lagi) untuk dipancarkan kepada kita
semuanya. Semua kebaikan, kemurahan, dan
kemuliaan dipancarkan dari Wajah
YESUS.
Sikap
kita sebagai imam dan raja/pelayan TUHAN dalam pembangunan Tubuh
Kristus (bagai anak domba ditengah serigala) yaitu hanya
memandang Wajah YESUS Gembala Yang
Baik yang bersinar bagaikan matahari =
menyembah TUHAN sekarang ini.
Kita
tidak perlu merasa takut sekalipun kita
lemah, tak berdaya dan menghadapi kegoncangan, krisis. Orang yang
mau melayani dengan sungguh-sungguh akan
dihantam terlebih dahulu
= dulu hidup saya enak,
tetapi sekarang sesudah saya
sungguh-sungguh melayani, malah
dihantam. Ini berarti kita sudah masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Seperti Hagai bukannya enak-enak, saat hendak
menyelesaikan
pembangunan rumah ALLAH, malah terjadi
goncangan di darat, laut dan udara. Yang bisa kita perbuat hanyalah
memandang Wajah Yang
penuh dengan sinar matahari itu (menyembah TUHAN /menyerap sinar
matahari).
Hasilnya
jika kita memandang wajah YESUS yang bagaikan sinar matahari adalah
- Kemurahan
dan kebaikan TUHAN menjadi perisai
=
- Perlindungan
terhadap dosa-dosa, sampai puncaknya dosa. Panah api si jahat tidak
dapat menghantam/menjamah kita, sehingga
kita tetap hidup benar dan suci.
- Perlindungan
terhadap ajaran-ajaran palsu/gosip-gosip (serigala itu juga berarti
ajaran palsu), sehingga kita tetap memegang pengajaran yang benar.
- Perlindungan
terhadap celaka, mara bahaya, badai di lautan dunia/kegoncangan
segala bidang di dunia ini yang terjadi mendadak/sekonyong-konyong.
Contohnya seperti murid-murid naik perahu sekonyong-konyong
ditimbus angin dan gelombang. Jika kita dilindungi, maka kita akan
tetap tenang, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
- Perlindungan
terhadap antikrist. Ini merupakan
pencobaan/kegoncangan terakhir, semua deposito, ijasah dll tidak
dapat melindungi kita. Kebaikan dan
kemurahan TUHAN yang bagaikan dua sayap burung nasar menyingkirkan
kita ke padang gurun jauh dari mata antikris, kita dipelihara oleh
TUHAN selama tiga setengah tahun.
Mari,
kita memandang sinar matahari dari
Wajah YESUS. Di dalam
kandang penggembalaan kita hanya memandang Wajah
dari Gembala Yang Baik.
Wajah YESUS disinarkan semuanya kepada
kita dari ATAS kayu salib, sampai Dia
menjadi buruk sekali, tidak seperti manusia lagi tetapi seperti
anjing babi/seperti setan (sebab hidup kita demikian).
- Kemurahan
dan kebajikan TUHAN bagaikan kunci Daud yang membuka pintu-pintu
bagi kita:
- Pintu
kemenangan dibuka, sehingga kita menang atas pergumulan-pergumulan
yang hebat, musuh-musuh yang lebih kuat. Contohnya seperti Daud
yang menang atas Goliat. Kemurahan dan kebaikan TUHAN lebih besar
dari masalah kita.
- Pintu
masa depan yang berhasil dan indah dibuka pada waktu-Nya.
Contohnya: Daud diangkat menjadi raja.
- Pintu
pengangkatan dibuka. Mungkin sekarang ini kita jatuh dll, bahkan
sampai puncaknya dosa, tetapi jika kita memandang Wajah
YESUS dan memohon ampun, maka masih ada pengangkatan. Kita diangkat
dari kejatuhan-kejatuhan dosa, kita dipulihkan dari
kegagalan-kegagalan sehingga menjadi berhasil.
- Kemuliaan
TUHAN untuk mengadakan mujizat:
- Mujizat
secara rohani yaitu kita diubahkan dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti YESUS. Keubahan hidup/manusia baru itu mulai
dari tulus (hati yang tulus) = jujur. Kalau hatinya tulus, maka
mulutnya jujur (sekalipun menyakitkan) = Ya katakan ya, tidak
katakan tidak. Jika jujur nanti hasilnya manis. Kalau hatinya tidak
tulus, maka mulutnya manis = kedengarannya baik/enak, padahal
mengandung sesuatu didalamnya/pahit. Kalau hatinya tidak tulus
(dalam penggembalaan) = seperti Yudas =
dia sembunyi-sembunyi kesana kemari mencari uang, mencuri uang,
akhirnya Yudas menjual YESUS dan Yudas binasa. Kita harus menjaga
ketulusan hati dan mulut tetap jujur, apapun resikonya = dengan
mengatakan yang sebenarnya, mungkin kita
dimusuhi, dikucilkan, tidak apa-apa! sebab masih ada Dia sebagai
Pembela kita. Waktu
YESUS keluar dari baptisan, ada Roh Kudus bagaikan burung merpati
turun dan langit terbuka. Kalau hati tulus seperti merpati dan
mulut jujur (doa orang jujur berkenan kepada TUHAN), maka langit
terbuka, Imam Besar akan membela kita dan mujizat jasmani akan
kita alami.
- Mujizat
jasmani terjadi yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil,
sebab kekuatan surga yang menolong kita (langit terbuka).
Yang
terakhir, jika YESUS datang kembali ke dua kali terjadi mujizat
yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia/sempurna
seperti Dia, langit akan terbuka sehingga kita akan terangkat
bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Kita menjadi imam-imam dan
raja-raja di dalam kerajaan seribu
tahun damai, sampai menjadi imam dan raja dalam kerajaan surga yang
kekal (Yerusalem baru selama-lamanya).
Semoga kita dapat
mengerti.
Memang
situasi yang kita hadapi seperti ini, (saya
tidak menakut-nakuti) = sudah melayani
capek-capek, ternyata seperti anak domba ditengah serigala, tetapi
ada jalan keluarnya dan TUHAN yang bertanggung jawab, Dia tampil
sebagai Gembala Yang Baik
= Dia yang melindungi, Dia yang menolong kita, Dia yang menyinarkan
matahari dan kita hanya memandang Dia.
Selama
kita masih dapat
melihat matahari, kita harus masuk dalam penggembalaan yang benar.
Apa yang tidak bisa kita lakukan, kita
tidak perlu pikirkan (sebab
nanti dapat menjadi stress),
tetapi pandang wajah-Nya. Ada pertanyaan di hati = bagaimana ini?
mengapa begini? kita pandang saja
wajah-Nya dan kita akan menerima
sinar matahari. Selama masih ada matahari, mujizat masih dapat
terjadi ditengah kita.
TUHAN memberkati kita semuanya.1