Kita
masih membahas kitab
Wahyu 1: 4-8 yang merupakan salam kepada
ketujuh jemaat. Waktu yang lalu kita mempelajari ay 5a =
dan
dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini.
Kita
sudah mendengar, ada Tiga macam Nama dari YESUS yaitu:
- Saksi
Yang Setia,
- Yang
Sulung dan bangkit dari antara orang mati,
- Yang
berkuasa atas segala raja di bumi = Raja segala raja.
Sekarang
ini kita akan membaca ayat yang kelima secara lengkap sebab memiliki
pengertian yang lain; kalau ayat lima bagian a saja, hanya menunjuk
pada Tiga macam Nama YESUS, tetapi ayat lima secara keseluruhan
menunjuk pada penampilan YESUS.
Wahyu
1: 5, dan
dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya—
Jadi
ayat lima secara keseluruhan merupakan penampilan YESUS dengan
pakaian Imam Besar yaitu:
- YESUS
sebagai Saksi Yang Setia = YESUS
Setia sampai mati di kayu salib.
Pakaian apa yang dipakai? Keluaran
28: 6,
Baju efod
itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda,
kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang
ahli.
Jadi, ini menunjuk pada
penampilan YESUS dengan baju efod. Baju efod itu = baju yang paling
luar/bagian luar yang panjangnya sampai di kaki dan berwarna
warni.
Baju efod ini memiliki empat
warna utama yaitu:
- ungu
tua = ungu menunjuk pada YESUS sebagai Raja,
- ungu
muda, yang untuk sekarang berarti biru laut = menunjuk YESUS
sebagai Hamba,
- kain
kermizi/berwarna merah = menunjuk YESUS sebagai Manusia Yang
sengsara,
- warna
putih/lenan halus = menunjuk YESUS sebagai Anak ALLAH.
Kalau
keempat titik ini digabungkan, akan menjadi kayu salib --> YESUS
adalah Anak ALLAH/putih (bagian atas), tetapi Ia juga warna
merah/Manusia Yang sengsara = vertical. Banyak kali hanya
diterangkan bahwa YESUS Anak ALLAH Yang berkuasa --> luar biasa,
baik!! Tetapi kalau tidak ada imbangannya/tidak diterangkan bahwa
YESUS juga adalah Manusia Yang sengsara, maka disaat orang Kristen
harus mengalami sengsara, maka akan berkata --> katanya YESUS
adalah Anak ALLAH Yang berkuasa, tetapi mengapa saya harus sengsara?
Itu sebabnya juga harus diajarkan imbangannya.
Kemudian yang
horizontal yaitu warna ungu, YESUS sebagai Raja Yang Agung/Yang
mulia, tetapi YESUS juga adalah Hamba Yang rendah hati/Yang
melayani/warna biru laut. Jadi, ada imbangannya. Inilah kayu
salib/pakaian baju efod yang menunjuk pada pakaian dalam tanda
kematian.
Jadi, baju efod adalah baju yang paling luar/yang
kelihatan = pakaian dalam tanda
kematian/salib.
Pakaian ini juga yang harus kita miliki; YESUS sebagai Imam Besar
memiliki baju efod, maka kita juga harus memakai baju efod. Jadi
awal dari kita mengikut YESUS/melayani YESUS harus
dalam tanda salib/tanda kematian bersama YESUS.
Kita jangan mencari yang hebat, tetapi harus dalam tanda salib
sebab kalau tidak ada tanda salib, maka kita dapat menyangkal
TUHAN.
Contohnya Petrus, Petrus mengenal YESUS sebagai Mesias
--> di dalam injil Matius 16 --> YESUS Anak ALLAH Yang
berkuasa, tetapi Petrus belum mengenal YESUS Yang disalib -->
salib Kristus belum ia kenal, sehingga waktu YESUS mengatakan bahwa
Ia akan ke Yerusalem dan akan disalibkan. Petrus menarik YESUS/ia
tidak mau salib dan akhirnya Petrus menyangkal YESUS.
Jadi, kalau
mengikut YESUS --> mengapa saya mengikut YESUS, apalagi mengikut
pengajaran ini berada dalam tanda kematian? Ini yang benar.
Matius
16: 15, 16,
15.
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah
Aku ini?"
16.
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!"
Petrus
mengenal YESUS:
- hanya
sebagai Mesias,
- mengenal
aktifitas-Nya. Tetapi sayang,
Petrus tidak mengenal salib- Nya.
Matius
16: 21-23,
21.
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari
pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan dibangkitkan pada hari ketiga.
22.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali
takkan menimpa Engkau."
23.
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah
Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Sayang,
Simon Petrus tidak mengenal salib TUHAN, sehingga ia menyangkal
TUHAN = menjadi iblis. Tetapi di dalam cerita yang lain,
beruntunglah Simon Petrus masih ditolong lewat kokok ayam/lewat
Firman penggembalaan, maka ia dipulihkan kembali. Inilah suatu
pelajaran bagi kita; baju paling luar/yang kelihatan itulah salib.
Jadi, jika mengikut YESUS dan yang kelihatan hanyalah mujizat, maka
satu waktu ketika kehidupan itu jika mengalami kesulitan, maka
kehidupan itu akan menyangkal TUHAN/menjadi setan. Tetapi kalau yang
kelihatan itu salib, maka sepanjang hidupnya, kehidupan itu akan
tetap mengikut dan melayani TUHAN.
Jadi, baju efod = pakaian
dalam tanda kematian/pakaian salib = awal dari mengikut
YESUS/melayani TUHAN, harus ditandai dengan
pengalaman kematian bersama YESUS/ditandai dengan salib supaya kita
dapat mengikut dan melayani Dia sampai kemuliaan/sampai
selama-lamanya. Itu sebabnya tergembala itu
penting.
Sekali lagi, kalau pohon yang berada di pinggir
jalan = menjadi Kristen jalanan dan karena tidak berbuah maka akan
langsung dikutuk oleh TUHAN. Tetapi kalau berada di dalam
penggembalaan, masih diberi kesempatan seperti pohon ara yang berada
di dalam kebun anggur dan selama tiga tahun tidak berbuah, masih
dibela --> ‘jangan TUHAN! Jangan ditebang, siapa tahu, tahun
depan dapat berbuah’ = masih ada pembelaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, penampilan YESUS dengan pakaian Imam Besar,
yang pertama --> YESUS sebagai
Saksi Setia = YESUS Setia sampai mati di
kayu salib = YESUS memakai baju efod/pakaian salib.
- YESUS
sebagai Yang pertama/yang Sulung bangkit dari antara orang mati
(Wahyu 1: 5) = kebangkitan
YESUS.
Itu sebabnya kita jangan takut, kalau
ada kematian/ada salib, pasti ada kebangkitan, kita tinggal
menunggu. YESUS tiga hari mati dan dikubur, dan IA bangkit untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Keluaran
28: 31,
Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua
seluruhnya.
Kain ungu tua =
biru laut seluruhnya. Jadi, ungu tua = biru laut sedangkan ungu muda
= ungu di dalam bahasa sekarang. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
gamis baju efod menunjuk pada penampilan YESUS dengan gamis baju
efod = baju di sebelah dalam dari baju efod. Jadi, baju efod adalah
baju yang berwarna-warni, kemudian di sebelah dalamnya ada gamis
baju efod/lapis kedua yang berwarna ungu tua/biru laut seluruhnya
yang menunjuk pada pakaian dalam tanda
kebangkitan.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita bangkit bersama TUHAN,
maka pikiran kita kepada perkara-perkara yang ada di atas = kita
dapat setia/mengutamakan TUHAN lebih dari segala sesuatu.
Kolose
3: 1, 2,
1.Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
2.
Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Duduk
di sebelah Kanan
ALLAH = YESUS sebagai Imam Besar. Inilah YESUS memakai gamis baju
efod, kita juga harus memakai gamis baju efod = pengalaman
kebangkitan bersama YESUS, artinya:
- pikiran
kita tertuju kepada perkara-perkara rohani,
- kita
mengutamakan perkara rohani, lebih dari segala perkara yang ada di
bumi = kita setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan
kepada TUHAN.
Inilah
gamis baju efod. Di bagian atas tadi, kalau kita tidak mau salib,
maka kita akan telanjang/menyangkal TUHAN sehingga menjadi seperti
setan; sekarang, kalau kita tidak setia, maka kita juga akan
telanjang. Itu sebabnya kita harus memakai gamis baju efod supaya
tidak telanjang. Semoga kita dapat mengerti.
- YESUS
Yang berkuasa atas raja-raja di bumi
= Raja
segala raja
= kemuliaan
YESUS
--> Keluaran
28: 39a,
Haruslah
engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus,
Ada
raginya, ini bukanlah ragi untuk membuat tape, tetapi itu adalah
mata-mata/beragi/berlubang-lubang. Lenan halus ini berwarna putih.
Jadi, ini menunjuk penampilan YESUS dengan kemeja/baju dari lenan
halus yang ada ragi/mata-mata = pakaian putih = baju yang paling
dalam.
Jadi:
- yang
depan adalah efod yang kelihatan = salib,
- yang
kedua adalah gamis baju efod yang seluruhnya berwarna biru laut =
pakaian dalam tanda kebangkitan dan
- yang
ketiga adalah pakaian yang beragi/berlubang-lubang/pakaian
putih/baju yang paling dalam.
Pakaian
dalam tanda kemuliaan = pakaian
kesucian dalam urapan Roh Kudus. Jadi, kalau kita hidup suci dan
dalam urapan Roh Kudus, maka mata kita hanya
tertuju kepada Imam Besar/hanya melihat YESUS sebagai Imam Besar dan
Mata Imam Besar juga tertuju kepada kita.
Inilah kesucian.
Apa buktinya kalau
mata saya/mata kita hanya melihat YESUS dan Mata YESUS juga melihat
kita/memperhatikan/mengerti kita? Buktinya
adalah tidak ada kekuatiran. Mari!
YESUS sebagai Imam Besar tampil dengan pakaian Imam Besar dan kita
juga harus memakai baju efod.
Mari, pengalaman kematian/salib
bersama dengan YESUS harus
kita alami sebab merupakan titik awal dari kita mengikut dan
melayani TUHAN. Saat melayani TUHAN, daging ini terasa tidak enak
dan ini sudah benar, sebab kalau ada berkat, kita tahan dan jika ada
godaan dan pencobaan, kita juga tahan. Tetapi kalau yang dilihat
hanya kuasa-Nya, mujizat-Nya dan kalau ada berkat, maka TUHAN itu
luar biasa, tetapi begitu menghadapi pencobaan, maka kita tidak akan
tahan dan akan menyangkal TUHAN.
Bagi Lempin-El, perhatikan!
Nanti kalau saudara merintis dll dan saudara menghadapi begini dan
begitu --> tidaklah mengapa, teruskan! Salah satu kesaksian dari
alm pdt Pong, waktu beliau mengirim surat ke oom Juwono dan
mengatakan bahwa saya mengalami kesulitan waktu awal merintis di
Menado. Oom Juwono membalas surat itu dan beliau mengatakan -->
‘jika kamu mengalami sengsara dan serasa mati, maka itulah kasih
karunia TUHAN’. Kita harus yakin, jika ada baju efod, pasti ada
gamis baju efod/kebangkitan dan juga pasti ada pakaian
kemuliaan.
Itu sebabnya kita harus
bertahan yang dimulai:
- dari
baju efod/salib; jangan pakian yang lain terlebih dahulu, sebab
kalau yang kelihatan itu kemuliaan terlebih dahulu, maka sebentar
lagi akan menjadi seperti Petrus yang menghadapi pencobaan, ia
menyangkal TUHAN dengan mengatakan tidak mengenal YESUS. Demikian
juga tidak mengenal pengajaran sebab gagal dlsbnya. Demikian juga
jika kita mau bekerja dan saya selalu menasihatkan kepada kaum
muda, jika mau bekerja, harus terlebih dahulu dimulai dari yang
kecil yaitu mulai dengan salib, jangan mencari yang besar terlebih
dahulu sebab akan hancur. Semua hidup kita harus ditandai dengan
pengalaman salib, khususnya pengalaman pengikutan kita kepada TUHAN
harus ada tanda
salib, pasti ada kebangkitan.
- kemudian
tanda kebangkitan --> mari! Setia memakai gamis = setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- dan,
pakaian kemuliaan = tidak ada kekuatiran tetapi hanya memandang Dia
dan Dia juga akan memandang kepada kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Tidak
ada kekuatiran --> Matius
6: 31, 32,
31.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32.
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan
tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu.
Bapa/Imam
Besar di surga tahu apa yang kita perlukan; inilah mata memandang
Dia dan Dia juga memandang kita. Kalau digabung dengan ay 25, 26 -->
pandanglah burung, pandanglah rumput --> janganlah kuatir. Jadi
permisi, kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN merasa kuatir, itu berarti
kehidupan itu buta
dan juga kehidupan itu lebih rendah
dari:
- bangsa
kafir/orang kafir = orang yang tidak mengenal TUHAN,
- burung
dan dari
- rumput
yang hanya akan dibinasakan.
Sebab
kalau sudah kuatir, maka kehidupan itu sudah pasti menjadi tidak
benar, dan juga tidak setia; jadi, jika seorang hamba TUHAN merasa
kuatir, maka pasti tidak benar, tidak setia dan dia lebih rendah
dari orang kafir, lebih rendah dari burung-burung di udara dan juga
lebih rendah dari rumput-rumput yang hanya hidup untuk
dibinasakan.
Mari, biarlah sekarang
ini kita berpakaian:
- baju
efod = pakaian salib --> kita mau sengsara bersama YESUS,
- pakaian
kebangkitan --> kita setia dan mengutamakan TUHAN dan
- pakaian
kemuliaan --> hanya memandang Dia Imam Besar/mata kita hanya
tertuju kepada Dia dan Imam Besar juga memandang kita dengan bukti
tidak ada kekuatiran = penyerahan sepenuh kepada TUHAN sebab Dia
sudah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita. Baik untuk hidup
sekarang, masa depan kita sampai pada hidup yang kekal. TUHAN Yang
sanggup memberikan kepada kita dan semuanya akan ditambahkan/salib
(?) = TUHAN dapat memberikan semua kebutuhan kita. Baik sekarang,
masa depan sampai hidup kekal lewat salib.
Bukan
lewat jemaat --> kalau saya sebagai hamba TUHAN sepenuh, bukan
hidup lewat jemaat/berharap ada jemaat --> tidak! Maafkan saya,
demikian juga bagi saudara yang memiliki perusahaan --> saudara
hidup bukan lewat perusahaan/bukan lewat gaji, tetapi lewat salib
dan untuk ini kita akan selalu surplus/?. Kalau lewat perusahaan
dan juga lewat gaji, maka pasti akan negatif/-.
Contoh:
berapa gaji yang diterima? Besar, sebab sebulan mendapatkan lima
puluh juta rupiah. Tetapi ketika sakit, harus mengeluarkan uang
sebanyak enam puluh juta rupiah --> sudah habis! Kalau dari
perusahaan/dari gaji, demikian juga kalau hidup dari jemaat, pasti
akan negatif, tetapi kalau dari salib akan positif sampai hidup yang
kekal.
Jemaat, gaji, toko hanyalah sarana, tetapi yang memberikan
semuanya adalah salib Kristus.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tiga macam pakaian yaitu:
- baju
efod = kematian,
- gamis
baju efod = kebangkitan dan
- pakaian
putih bermata-mata = pakaian kemuliaan.
- Wahyu
1: 5,
dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh
darah-Nya--
Bagi Dia = YESUS
tampil sebagai Yang mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa
oleh Darah-Nya.
Istilah kasih berarti sesuatu yang
ada di dada/di jantung hati; kalau otak/pikiran dan angan-angan,
berada di kepala. Jadi kasih, adalah sesuatu yang berada di Dada/di
Jantung Hati --> YESUS mengasihi kita = kasih YESUS berada di
Dada-Nya/di Jantung Hati-Nya. Seperti rasul Yohanes yang bersandar
di Dada YESUS.
Rasul Yohanes ini --> kasih, kalau Petrus
--> pengharapan dan Yakobus --> iman. Yohanes bersandar di
Dada/di Jantung Hati = tempat dari kasih.
Pada pakaian dari imam
besar, ada yang namanya tutup dada dan itu berada di dada, kalau
tutup bahu, ada di bahu.
Keluaran
28: 28, 30,
28.
Kemudian haruslah tutup dada itu dengan gelangnya diikatkan kepada
gelang baju efod dengan memakai tali ungu tua, sehingga tetap di
atas sabuk baju efod, dan tutup dada itu tidak dapat bergeser dari
baju efod.
30.
Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh
Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk
menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang
Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.
Ay
28, jangankan terlepas, bergeser-pun tidak dapat. Inilah, kasih
dengan salib yang tidak dapat bergeser. Baju efod yang merupakan
baju paling luar dan panjang yang di dada ada tapal dada/tutup dada
pernyataan keputusan.
Ay 30, ini menunjuk pada penampilan
YESUS/Imam Besar dengan tutup dada pernyataan keputusan = Dia Yang
mengasihi kita.
Di dalam tutup dada pernyataan keputusan, ada
Urim dan Tumim yang harus selalu berada di Jantung Hati
YESUS/Jantung Hati Imam Besar. Semoga kita dapat mengerti.
Di
saat YESUS mati di atas kayu salib, Dia menunjukkan apa yang ada di
Jantung Hati-Nya. Jadi, kita dapat melihat isi dari Jantung Hati
YESUS waktu Ia mati di atas kayu salib. Pernyataan kasih YESUS bukan
hanya main-main/Mulut Yang mengaku bahwa ‘Aku mengasihi kamu’
--> tidak!! Tetapi dibuktikan di saat Ia mati di atas kayu salib.
Ada
dua hal yang keluar dari Jantung Hati YESUS saat di kayu salib
yaitu:
- Yohanes
19: 32-34,
32.
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang
pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan
Yesus;
33.
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah
mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
34.
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan
tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Ay
34, Lambung ditombak sampai menembus Jantung Hati YESUS dan dari
situ-lah keluar Darah dan Air. Ini yang ditunjukkan oleh TUHAN apa
yang ada di Dada-Nya. Mari, kita melihat lewat perjamuan suci/salib
TUHAN/Korban Kristus bahwa Ia rela ditombak oleh bangsa
kafir/prajurit bangsa Romawi = perhatian kepada bangsa kafir = dari
Lambung tembus sampai ke Hati/Jantung Hati mengeluarkan Darah dan
Air = kerinduan dan
kasih YESUS untuk menyelamatkan bangsa kafir yang tidak mengenal
TUHAN.
Maafkan! Bangsa kafir yang hanya
seharga anjing dan babi = binatang haram yang tidak mengenal TUHAN
sehingga tidak dapat dipersembahkan kepada TUHAN sebab najis di
dalam dosa --> ini yang hendak diselamatkan oleh TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Darah
= di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran = bertobat
--> berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Dosa-dosa
yang membawa kita kepada kebinasaan (Wahyu 21: 8), ada delapan dosa
yang membawa bangsa kafir kepada kebinasaan sebab delapan dosa ini
yang sering diulang-ulang sehingga bangsa kafir langsung masuk ke
dalam neraka/kebinasaan. Jadi, berhenti berbuat dosa terutama dari
delapan dosa yang akan membawa bangsa kafir ke dalam kebinasaan di
neraka.
Wahyu
21: 8,
Tetapi
(1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang
sundal,(6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah
berhala dan (8)semua
pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Tidak percaya ini
termasuk bimbang. Kematian kedua = neraka/kematian kekal
selama-lamanya.
Delapan dosa:
- penakut
--> sudah saya katakan berulang-ulang --> takut pada sesuatu
yang ada di dunia, sampai tidak takut kepada TUHAN/melawan TUHAN
dan juga melawan pengajaran yang benar. Takut pada sesuatu di
dunia:
- seperti
takut pada uang --> kalau aku jujur, nanti aku akan kehilangan
uang, itu sebabnya lebih baik aku tidak jujur sehingga aku
memiliki banyak uang. Uang ini membuat kita menjadi seperti Yudas.
- takut
pada manusia --> sudah tahu kalau manusia ini berbuat kesalahan
tetapi karena sungkan pada manusia sampai melawan TUHAN. Ini bisa
saja terjadi di dalam pekerjaan. Semoga kita dapat mengerti. Kalau
seorang hamba TUHAN, ia takut kehilangan jemaat sehingga berbuat
apa yang salah yang tidak sesuai dengan Firman asal jemaat senang
dan tetap tinggal di gereja. Ini kita sebagai hamba TUHAN yang
sering kali kita banyak diperhadapkan terutama soal nikah. Harus
berhati-hati sebab itu merupakan ujian bagi kita sebagai seorang
hamba TUHAN. Pertama kali saya di Malang, saya diuji soal keuangan
kemudian diuji soal nikah, tetapi TUHAN menolong. Saya teringat
akan khotbah dari alm bpk pdt In.Juwono yang selalu berkata:
‘kalau Firman pengajaran yang kita beritakan itu benar, kita
menang atas antikrist = kita menang atas uang’. Kita memang akan
diuji, apakah kita takut akan sesuatu sampai kita tidak takut
kepada TUHAN. Mari kita bersungguh-sungguh dengan takut kepada
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
percaya/bimbang --> kita harus berhati-hati, sebab kalau kita
sudah bimbang, maka pasti kita akan memilih apa yang salah, tidak
mungkin kita memilih yang benar.
- Dan
ini dimulai di taman Eden --> Hawa yang mendengar Suara TUHAN
yang mengatakan ‘semua pohon boleh kau makan buahnya dengan
bebas, kecuali satu’ --> ini Suara yang benar. Sedangkan
suara ular, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,
bukan?" Hawa menjadi bimbang dan pasti akan memilih yang
salah.
- Kemudian
Salomo, sejak usia muda, ia memegang pedang, tetapi di usia tua,
istri-istrinya memberikan berhala. Jadi, kalau kita sudah memberi
tanggapan dan mengatakan bahwa “hal itu tidaklah mengapa”,
pasti akan memilih yang salah. Itu sebabnya iman kita harus mantap
dihari-hari ini supaya tidak dapat digoyah.
- orang-orang
keji --> seperti orang yang jahat,
- pembunuh
--> kebencian tanpa alasan --> tidak mengenal dengan
orangnya, tetapi sudah membenci. Kemudian
- orang-orang
sundal,
- tukang
sihir,
- penyembah
berhala dan
- pendusta.
Inilah kita harus bertobat dari delapan dosa. Semoga kita dapat
mengerti.
Air
= dari Lambung yang ditombak sampai ke Jantung Hati sehingga keluar
air. Air ini menunjuk pada kolam pembasuhan = baptisan air.
Bagi
saudara yang belum dibaptis, mari dengarkan Firman dan bagi yang
sudah dibaptis, dengarkan juga Firman sehingga bertobat, kemudian
barulah dibaptis. Inilah kerinduan dan kasih TUHAN kepada kita =
untuk menyelamatkan bangsa kafir yang awalnya seperti anjing dan
babi untuk menjadi anak-anak TUHAN/kehidupan yang
diselamatkan.
Roma
6: 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Berhenti
berbuat dosa = bertobat = mati terhadap dosa terutama mati dari
delapan dosa yang akan membawa ke neraka.
Ada banyak baptisan
air, tetapi yang benar adalah yang sesuai dengan alkitab. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati sebab banyak yang menambah dan
mengurangi Firman/alkitab itu ditambah dan dikurangi dan ini sudah
dimulai dari awal yaitu Hawa yang menambah dan mengurang sampai
akhir/kitab Wahyu --> ‘siapa yang menambah dan mengurang, Aku
datang segera --> Amin, datanglah TUHAN YESUS’.
Di
Medan, ada banyak hamba TUHAN yang datang dari luar negeri dan ada
pertanyaan tentang Nama YESUS, ini dan itu, kemudian saya mengatakan
--> kalau sudah tertulis di dalam alkitab, kita jangan menambah
dan mengurangi atau mengubah. Kalau kelompok ini mengubah, kelompok
yang lain juga mengubah sebab beranggapan bahwa hal itu salah, maka
tidak ada satu-pun yang akan masuk ke dalam surga. Alkitab itu
jangan diubah, tetapi harus didoakan supaya TUHAN membukakan
rahasianya dan kita akan diurapi.
Mari, kita sungguh-sungguh
sekarang ini dan dimulai dari baptisan air --> orang yang sudah
mati terhadap dosa/bertobat, dikuburkan (orang mati harus dikubur)
bersama dengan YESUS di dalam air, kemudian keluar bersama YESUS
dari air/bangkit dari air untuk mendapatkan hidup yang baru/hidup
surgawi = langit terbuka. Begitu YESUS keluar dari air, maka
langit-pun terbuka; kalau tidak ada istilah ‘keluar dari air’
langit tidak akan terbuka. Demikian juga dengan kita, kalau kita
keluar dari air bersama dengan YESUS, maka langit akan terbuka/hidup
surgawi/hidup baru yaitu hidup di dalam
kebenaran. Semoga kita dapat
mengerti.
Hidup di dalam kebenaran=
- keselamatan
bagi bangsa kafir --> dari anjing dan babi diangkat menjadi
anak-anak TUHAN yang diselamatkan = anak-anak TUHAN yang
dikasihi-Nya,
- berpegang
pada pengajaran yang benar. Kalau kehidupan itu hidup di dalam
kebenaran, maka kehidupan itu akan tahu pengajaran yang tidak benar
dan kehidupan itu akan berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
Tetapi kalau seseorang itu soal kebenaran saja bimbang, maka
persoalan surga, maka kehidupan itu tidak akan dapat hidup benar.
Semoga kita dapat mengerti.
Itu
sebabnya, kita jangan salah dalam hal kelahiran, sebab kalau kita
salah, maka langit tidak akan terbuka. Permisi berbicara, kalau
baptisan air kita salah (mungkin cara, pelaksanaannya, syaratnya
juga salah dllnya). Maafkan! Langit tidak akan terbuka dan ini
berarti tetap menjadi anjing dan babi
= tidak menjadi anak TUHAN yang dikasihi.
Dan ini menjadi tanggung jawab kami para hamba-hamba TUHAN, kita
harus kembali ke alkitab, jangan menurut gereja ini, gereja itu atau
menurut professor ini. Semoga kita dapat mengerti.
Mari, kita
bersungguh-sungguh, jangan menambah dan mengurangi Firman; saya
ibaratkan, seandainya buku matematika diubah --> Indonesia
mengubah 2 + 2 = 2,0. Di lain tempat juga mengubah, maka dunia ini
akan menjadi hancur. Ini baru merupakan hal yang jasmani, apalagi
akitab jika diubah-ubah. Itu sebabnya biarlah kita kembali ke
alkitab dengan melakukan baptisan yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
- Keluaran
28: 30,
Dan di dalam
tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan
Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk
menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang
Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.
Di
atas jantung, ada Urim dan Tumim. Urim dan Tumim adalah zat
Ilahi Yang tidak diketahui macamnya, dan bentuknya bagaimana,tetapi
dapat dipelajari dari arti katanya. Kalau
yang lain ada bentuknya seperti permata ini, permata itu, kain lenan
halus, kecuali Urim dan Tumim tidak disebut.
Tumim
berarti pedang atau kesempurnaan atau penghukuman, menunjuk pada
Firman ALLAH.
Jadi, kalau pedang/Firman diterima, kita akan
menjadi sempurna,tetapi kalau pedang ditolak, maka akan ada
penghukuman. Ibrani 4: 12 = Tumim.
Ibrani
4: 12,
Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
Urim
berarti terang dan ini menunjuk pada kuasa/urapan Roh Kudus.
Terang
ini berarti tidak ada yang tersembunyi. Jadi, kalau Tumim/Firman ini
diurapi oleh Roh Kudus, maka akan betul-betul tajam sehingga tidak
ada yang tersembunyi.
Ibrani
4: 13,
Dan tidak
ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Jadi,
Ibrani 4: 13, 12 adalah Urim dan Tumim.
Jadi
Urim dan Tumim adalah:
- Firman
ALLAH Yang diurapi oleh Roh Kudus.
- Firman
ALLAH yang dibuka rahasianya oleh Roh. Kudus.
- Firman
pengajaran yang benar.
- Firman
Yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jika
tidak ada urapan Roh Kudus, maka Firman ALLAH akan tumpul sehingga
semua orang akan merasa sakit sehingga mereka tidak mau mendengarkan
lagi. Tetapi kalau ada Roh Kudus, akan menjadi tajam sehingga tidak
akan terasa kalau dosa-dosa itu sudah hilang. Ini yang harus kita
semua doakan supaya pemberitaan Firman itu betul-betul dalam urapan
Roh Kudus; demikian juga dengan bapak/ibu dan saudara-saudara
sekalian mendengarkan Firman bukan berdasarkan pada kepandaian dan
pengalaman, tetapi berdasarkan urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat
mengerti.
Rasul
Yohanes menangis bukan karena ia seorang diri di pulau Patmos atau
karena tidak ada makanan dan juga tidak ada hal yang enak-enak -->
bukan!! Tetapi ia menangis karena kitab yang masih termeterai dan
siapa yang dapat membukakan? Hanya Anak Domba Yang tersembelih.
Wahyu
5: 4-9,
4.
Maka menangislah aku dengan amat
sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk
membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5.Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau
menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya."
6.
Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan
di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah
disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
8.
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk
dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu,
masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
9.
Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau
layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah
membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa.
Singa
dari suku Yehuda = Tunas Daud = Anak Domba Yang tersembelih = YESUS.
Jadi, YESUS mati di atas kayu salib --> empat luka bagi bangsa
Israel = pembukaan Firman bagi bangsa Israel/umatNya dan luka ke
lima, dari Lambung tembus sampai ke Jantung Hati-Nya = pembukaan
Firman bagi bangsa kafir/Firman Yang lebih tajam dari pedang bermata
dua = Urim dan Tumim. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
selamat, belumlah cukup; dari Jantung Hati-Nya keluar Darah dan Air
--> anjing dan babi diangkat menjadi anak TUHAN, belumlah cukup,
masih harus menjadi Mempelai.
Sekarang kita anak ALLAH, belum
nyata kelak apa yang kita hadapi.
Sesudah
baptisan air/sesudah selamat, harus menerima pedang supaya dapat
menjadi Mempelai, sebab tidak cukup menjadi Anak ALLAH. Jika sudah
menjadi Mempelai, maka kita betul-betul aman sebab sudah berada di
Jantung Hati TUHAN = bersanding dengan TUHAN selama-lamanya.
Jadi,
Urim dan Tumim adalah
kerinduan dan kasih
YESUS untuk menyempurnakan bangsa kafir menjadi Mempelai Wanita yang
dikasihi-Nya.
Di
bagian atas sudah diterangkan bahwa Darah dan Air adalah kerinduan
dan kasih YESUS kepada bangsa kafir untuk menyelamatkan bangsa kafir
= diangkat dari anjing dan babi menjadi anak-anak TUHAN yang
dikasihi-Nya. Semoga kita dapat mengerti.
Prosesnya/pekerjaan
dari Urim dan Tumim:
Matius
5: 27, 28,
27.
Kamu telah mendengar firman:
Jangan berzinah.
28.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan
serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Ay
28, Urim dan Tumim menembus sampai kedalaman hati. Dulu ‘jangan
berzinah’ = perbuatan dosa. Tetapi untuk sekarang, sampai ke
hati/pikiran/keinginan.
Jadi
pekerjaan dan Urim dan Tumim adalah
menyucikan
hati dari keinginan jahat dan najis.
Kalau hati sudah suci, maka semuanya akan menjadi suci.
Kita harus ingat, keinginan jahat itu adalah keinginan akan
uang/ikatan akan uang; itu sebabnya kita harus berhati-hati terutama
kita para hamba-hamba TUHAN, demikian juga dengan sidang jemaat juga
harus berhati-hati agar tidak terikat dengan uang, sebab nanti akan
menjadi kikir dan serakah.
Kikir
= tidak dapat memberi.
Serakah = merampas hak orang lain seperti
merampas milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Mari,
kita bersungguh-sungguh sebab ini juga merupakan ujian. Tentang
persepuluhan, kita diuji terutama kami para hamba-hamba TUHAN.
Sekali-pun berada di dalam kekurangan, kita harus tetap memberikan
persepuluhan.
Juga
diuji, persepuluhan dalam jumlah yang besar tetapi salah sebab
dikuasai oleh tua-tua dan untuk ini saya juga sudah diuji tetapi saya
tolak.
Dan
ujian terakhir dari para hamba-hamba TUHAN berjumlah kira-kira tujuh
puluh sampai seratus orang yang saya hitung, mereka berkata ‘bahwa
kami sudah makan dari sana sehingga kami akan memberikan persepuluhan
kami kepada bpk Widjaja supaya persekutuan kita menjadi semakin
membesar’, saya menolak sebab sudah ada ad/rt di organisasi. Saya
menerima, tetapi saya kembalikan ke kas. Jika saya menerima, maka
saya merasa enak sekali, tetapi salah, sebab akan menghancurkan
pekerjaan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Mari,
mengembalikan persepuluhan dan cara menerima, kita diuji -->
semuanya diuji; kalau hamba TUHAN salah menggunakan, maka tidak akan
dipercaya lagi oleh TUHAN dan juga oleh jemaa’t. Kita diuji dari
keinginan hati/keinginan jahat = penyucian hati dari uang. Keinginan
jahat dan najis merupakan satu paket; itu sebabnya kita harus
berhati-hati, sebab kalau jahat, pasti najis. Jika ada pemberitaan
tentang persepuluhan, maka itu berarti Urim dan Tumim sedang bekerja
dan bukan berarti saudara dan saya disiksa --> tidak!! Tetapi kita
merasakan kerinduan dan kasih TUHAN untuk menjadikan kita
Mempelai-Nya dan juga menyerahkan hidup-Nya.
Coba,
yang terkecil saja soal uang, kita tidak dapat memberi, bagaimana
kita dapat menyerahkan seluruh hidup kita? Uang/persepuluhan/milik
TUHAN itu merupakan hal yang terkecil dan ini dimulai dari saya. Itu
sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius.
Najis
= dosa makan minum termasuk merokok, mabuk dan juga narkoba dan kawin
mengawinkan/dosa sex --> kejatuhan dalam sex, penyimpangan sex
seperti homosex, lesbian dlsbnya termasuk nikah yang salah. Itu
sebabnya kita harus disucikan.
Inilah
pekerjaan dari Urim dan Tumim yaitu
kasih dan kerinduan TUHAN.
Matius
5: 29, Maka
jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah
itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa,
dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Mata
kanan disucikan supaya pandangan kita hanya tertuju pada YESUS Imam
Besar Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa. Jangan tertuju pada
yang lain, sebab kalau tertuju pada manusia, maka satu waktu kita
akan kecewa dan tidak ada kesempatan untuk memperbaikinya lagi.
Seperti Yudas yang pandangannya kepada imam-imam untuk mendapatkan
uang, tetapi satu waktu ia kecewa dan tidak dapat memperbaikinya lagi
sebab ia binasa untuk selama-lamanya.
Matius
5: 30-32,
30.
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan
buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu
binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
31.
Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus
memberi surat cerai kepadanya.
32.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya
kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa
yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Ay
30, tangan kanan = perbuatan supaya berkenan kepada YESUS Imam Besar
Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa. Perbuatan yang berkenan
kepada YESUS adalah perbuatan yang benar, suci dan baik.
Ay
31, 32 --> penyucian tabiat sebab yang menyebabkan terjadinya
perceraian adalah kebenaran diri sendiri.
Jadi,
penyucian tabiat adalah kita harus disucikan dari:
- kebenaran
diri sendiri yang mencerai beraikan nikah dan juga
- yang
mencerai beraikan Tubuh Kristus
Kebenaran
diri sendiri adalah:
- kebenaran
di luar Firman ALLAH/di luar alkitab. Siapa-pun yang berbicara soal
uang, soal baptisan air dan soal apa saja, tetapi kalau tidak cocok
dengan Firman TUHAN = kebenaran diri sendiri.
- orang
berdosa tidak mau mengaku dosa, bahkan menyalahkan orang lain.
Kehidupan itu yang berbuat dosa, tetapi ia tidak mau mengakuinya
bahkan menunjuk hamba TUHAN lain/orang lain --> inilah pemecah
belah/mencerai-beraikan nikah dan juga mencerai-beraikan Tubuh
Kristus. Kalau suami berbuat dosa, apalagi dosa perselingkuhan,
tetapi istri yang disalahkan dengan mengatakan bahwa istri itu
kurang memberikan perhatian. Inilah kebenaran diri sendiri. Demikian
juga istri dan anak-anak akan tercerai-berai kalau ada kebenaran
diri sendiri. Itu sebabnya, mari, semuanya kembali kepada alkitab.
Saya
ulangi, dimulai dari kitab Kejadian yang menambah dan mengurangi
Firman dan di dalam kitab Wahyu ada larangan untuk jangan menambah
dan mengurangi, sebab gara-gara orang tidak taat pada Firman karena
menambah dan mengurangi, maka semua orang berbuat dosa dan tercerai
berai.
Mari!!
Diakhir jaman, berhenti!!! dan kembali ke alkitab supaya kita
disucikan sampai menjadi sempurna. Menghadapi persoalan apa-pun, baca
ayat --> semuanya kembali ke alkitab. Jangan “katanya si A, si
B” dan juga jangan dengan kebenaran diri sendiri.
Kebenaran
dari TUHAN adalah:
- alkitab
--> Firman-Mu adalah kebenaran,
- jika
bersalah, harus mengaku kepada TUHAN dan sesama dan
jika diampuni, jangan berbuat lagi; tetapi kalau benar dan ada orang
yang meminta ampun --> ampuni dan melupakan
= mengaku dosa, kalau bersalah --> meminta ampun, kalau benar -->
mengampuni.
Matius
5: 33, 37,
33.
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita:
Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
37.
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu
katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Penyucian
terakhir adalah penyucian mulut --> ‘ya, katakan ya, tidak
katakan tidak’ = ‘benar, katakan benar dan tidak benar katakan
tidak benar’ = tidak ada dusta sampai tidak salah dalam perkataan =
hanya menyebut haleluyah = sempurna (Yakobus 3: 2).
Mari!
Dimulai dengan berkata ya, katakan ya --> jangan ya, tetapi …
atau tidak, namun …, benar, tetapi …., tidak benar, tetapi …..
= ular. Sekali-pun seorang yang berkata adalah seorang hamba TUHAN,
jangan dipercaya sebab itu adalah ular = bukan orang baik. Kalau ya,
katakan ya, yang memang terasa sakit, tetapi itu merupakan kebenaran
dari TUHAN. Kemudian tidak berdusta sampai tidak salah dalam
perkataan = sempurna = Mempelai Wanita TUHAN yang hanya dapat
menyebut haleluyah/ada suara Mempelai yang dikasihi oleh TUHAN sebab
berada di Jantung Hati TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Posisi
dari orang yang mau mengalami pekerjaan/penyucian Urim dan Tumim
adalah di dalam Jantung Hati TUHAN artinya:
- kita
dapat merasakan kasih YESUS dan kita dapat mengasihi Dia = kita
dapat merasakan aliran Darah-Nya/kasih-Nya yang tidak pernah
berhenti,
- kita
dapat merasakan kesetiaan YESUS Yang sampai mati di kayu salib dan
kita juga dapat setia kepada Dia.
Jika
keduanya digabung =
kita berada di dalam pelukan Tangan kasih
setia TUHAN/gendongan kasih setia TUHAN/Tangan kemurahan TUHAN/Tangan
Anugerah TUHAN. Inilah posisi dari orang yang mau mengalami
pekerjaan Urim dan Tumim. Semoga kita dapat mengerti.
Hasilnya:
Yesaya
46: 3, 4,
3.
"Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang
yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang
Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak
dari rahim.
4.
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu
terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Ay
3, dari rahim/kandungan --> ini merupakan pelajaran bagi orang
tua/bagi ibu-ibu. Jangan waktu hamil karena rewel, tidak ke gereja
--> salah! sebab justru anak-anak kita, mulai dari kandungan sudah
harus merasakan di peluk oleh TUHAN. Ini berarti tanggung jawab dari
ibu untuk membawa anak sejak dalam kandungan ke rumah TUHAN = untuk
berada di dalam Tangan kasih setia TUHAN/anugerah TUHAN apa-pun
tantangan-nya, TUHAN akan menolong.
Hasil
dari kita berada di dalam Tangan kasih setia TUHAN/anugerah TUHAN
adalah:
- menjunjung/mendukung
supaya kita tidak jatuh dalam:
- dosa
sampai pada puncak dosa,
- ajaran-ajaran
palsu sehingga kita dapat hidup benar dan suci = tetap setia
berkobar-kobar dalam melayani TUHAN sampai garis akhir/sampai TUHAN
datang kembali kedua kalinya dan juga
- tidak
tersandung dalam panggilan. Ada yang sekian tahun melayani,
tiba-tiba pensiun dan tidak mau lagi melayani dan menyerahkan
pelayanan kepada orang lain. Kalau perusahaan kita boleh melakukan
hal seperti itu, tetapi kalau pelayanan/tahbisan, kita tidak boleh
melakukan, kita harus tetap melayani. Inilah tersandung di dalam
tahbisan yang sekarang ini sudah menjamur, itu sebabnya kita harus
berhati-hati sebab banyak yang tidak sampai pada garis akhir. TUHAN
akan menolong supaya kita tetap hidup benar dan suci, tetap setia =
tetap berpegang pada pengajaran yang benar dan juga tetap setia dan
berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai TUHAN
datang kembali dan selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
- Aku
akan menanggung kamu terus, artinya Tangan anugerah TUHAN
bertanggung jawab atas mati hidup kita = mati hidup kita berada di
dalam Tangan anugerah TUHAN. Bukan di dalam dunia ini apa-pun juga.
Kita boleh berusaha dengan bekerja dan jika sakit, kita pergi ke
dokter, boleh saja, tetapi mati hidup kita berada di dalam Tangan
anugerah TUHAN. Dia sanggup memelihara kita secara ajaib di tengah
kemustahilan.
- Aku
akan memikul kamu = menanggung segala letih lesu dan beban berat
sehingga kita akan merasa damai sejahtera. Jika saudara dan saya
bertanya --> apakah posisi kita berada di Jantung Hati TUHAN atau
seperti Yudas yang terpisah dari TUHAN? Mari, kita telusuri dari
awal, sebab kalau kita berada di dalam Jantung Hati TUHAN, maka
kita
- benar
dan suci sehingga kita tidak terjatuh sebab kita tetap berpegang
pada ajaran yang benar dan juga tidak ragu, sebab kalau ragu, maka
kita akan meronta-ronta dan sebentar lagi akan jatuh dan
- tetap
setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Berapa-pun usia kita dan ada sedikit penyakit, TUHAN akan menolong
sebab TUHAN sanggup dan bertanggung jawab atas hidup kita sebab
mati hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN. Kita tidak berharap
kepada yang lain, sebab yang menentukan adalah TUHAN dan juga hati
kita akan merasa damai. Kalau hati tidak merasa damai = berada di
luar gendongan TUHAN. Kalau hati damai, maka semuanya menjadi enak
dan ringan = semua selesai dan indah pada waktunya. TUHAN mampu
sebab Ia adalah Imam Besar dan dapat bekerja pada hati yang damai
sejahtera. Imam Besar itu Pendamai sehingga Ia hanya dapat bekerja
pada hati yang damai dan ini merupakan landasan/tempat
hadirat YESUS Imam Besar dapat membuat semuanya menjadi enak dan
ringan dan juga semuanya selesai pada waktunya
= seperti laut yang teduh.
- Dia
menyelamatkan/menyempurnakan kamu --> Tangan anugerah TUHAN
sanggup menyelamatkan kamu = menyucikan, mengubahkan sampai menjadi
sempurna seperti Dia = menjadi Mempelai Wanita yang dikasihi oleh
TUHAN dan kita dapat terangkat bersama Dia diawan-awan yang permai
sampai duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya/tidak terpisahkan.
Mari,
perjamuan suci ini menjadi penentu, apakah kita digendong atau kita
melarikan diri seperti Yudas?
Mari:
- kembalilah
kepada TUHAN,
- menerima
pekerjaan dari Urim dan Tumim --> salib TUHAN, kebangkitan,
kemuliaan,
- jangan
kuatir tetapi kita hanya melihat Dia dan
- terima
pekerjaan Darah dan Air dari Jantung Hati TUHAN.
Kita
sungguh-sungguh hidup benar dan menerima pekerjaan Urim dan
Tumim/penyucian, kita berada di dalam gendongan Tangan TUHAN = kita
berada di dalam Tangan kasih setia TUHAN/Tangan anugerah
TUHAN.
TUHAN memberkati kita sekalian.1