Kita
membaca di dalam kitab Wahyu 1: 4-8, salam kepada ketujuh jemaat,
tetapi kita akan membaca
Wahyu 1: 4, 5,
4.
Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia
dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya,
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi setia, yang yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya—
Jadi,
rasul Yohanes menyampaikan salam kepada tujuh jemaat di Asia Kecil
yang mewakili sidang jemaat bangsa kafir. Seringkali ‘salam’ ini
dibuat semacam “yel, yel” di dalam gereja dll, yang sesungguhnya
kurang tepat.
Ada
tiga pengertian dari salam yaitu:
- Pembuka
dari suatu pengajaran.
Setiap kali kitab-kitab/surat-surat
yang ditulis, selalu ada salam.
Pembuka dari suatu pengajaran = yang
menentukan isi; dari salam itu kita sudah dapat mengetahui isi dari
pengajaran itu. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh saat memberi
salam dan jangan berubah-ubah ketika memberi salam, sebab kalau kita
selalu berubah-ubah ketika memberikan salam, nanti, pengajarannya
juga akan berubah-ubah. Ajaran-ajaran yang sudah saya terima selama
ini dan dimulai dari pertama kali saya menjadi orang Kristen sampai
saya menerima pengajaran ini, salam yang disampaikan selalu tetap,
baik dari guru-guru saya, gembala-gembala saya sampai pada almarhum
bpk.pdt Pong yang terakhir, salam itu tidak pernah ikut-ikutan/tidak
pernah berubah. Jadi, salam yang disampaikan di dalam pengajaran
memiliki ciri khas seperti yang ditulis di dalam alkitab yaitu
‘damai sejahtera dan kasih karunia
menyertai kamu sekalian’. Ini penting
sebab ini yang menentukan pengajaran.
- Doa
selamat dari seorang gembala/dari hamba TUHAN bagi sidang jemaat
supaya tetap mengikut dan melayani TUHAN dan tidak pernah tersandung
sampai garis akhir hidupnya.
Kita sudah mendengar, ada kasih
karunia dan juga ada damai sejahtera. Ini doa selamat supaya kita
tetap mampu mengikut dan melayani TUHAN sampai garis akhir/sampai
selama-lamanya.
Sekarang kita akan membahas yang ketiga
yaitu
- pernyataan
suka bersekutu.
Di dalam Wahyu
1: 4, 5,
dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil.
4.Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan
damai sejahtera menyertai kamu, dari
Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari
ketujuh roh yang ada di hadapan tahta- Nya.
5.
dan dari
Yesus Kristus, Saksi setia,
Jadi,
rasul Yohanes menyampaikan salam yang berasal dari:
- Dia
Yang ada, Yang sudah ada dan Yang akan datang = ALLAH Bapa,
- Ketujuh
Roh --> dari ketujuh Roh Yang ada di hadapan Tahta-Nya = ALLAH
Roh Kudus,
- Dari
YESUS Kristus, Saksi Yang Setia = Anak ALLAH.
ALLAH
Bapa, ALAH Roh Kudus, Anak Allah= ALLAH Tri Tunggal.
Jadi,
rasul Yohanes menyampaikan salam dari ALLAH Tri Tunggal di dalam Satu
Pribadi TUHAN YESUS Kristus = rasul Yohanes menunjukkan
persekutuan/kesatuan antara ALLAH Bapa, Anak ALLAH dan ALLAH Roh.
Kudus sebagai model bagi persekutuan kita =
harus menjadi
teladan dari persekutuan kita. Persekutuan kita bukan meneladani
yang lain-lain tetapi menuruti Teladan dari ALLAH Bapa, Anak dan Roh
Kudus = Tiga menjadi Satu. Semoga kita dapat mengerti.
1
Yohanes 1: 1, 3, 4,
1.
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah
kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah
kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami
tuliskan kepada kamu.
3.
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan
kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan
Anak-Nya, Yesus Kristus.
4.
Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami
menjadi sempurna.
Jadi,
rasul Yohanes menyatakan
?kekuatan Firman
pengajaran yang benar/Firman hidup = Firman yang menjadi
pengalaman hidup/Firman hidup yang sudah dipraktekkan untuk membawa
sidang jemaat masuk ke dalam persekutuan yang benar.
Persekutuan
yang benar ini dimulai dengan sesama dan di mulai dari persekutuan di
dalam nikah; jika suami/istri mempraktekkan Firman hidup (ada
persekutuan dengan Firman hidup),
pasti dapat menjadi
satu/masuk dalam persekutuan yang benar. Sekali-pun
suku/bangsa/tingkat kepandaiannya berbeda --> tidak perduli kalau
sama-sama memiliki Firman hidup. Yang penting Firman itu menjadi
pengalaman dan dipraktekkan oleh suami/istri.
Tetapi
kalau suami mempraktekkan Firman tetapi istri tidak mempraktekkan
Firman, maka tidak dapat menjadi satu, demikian sebaliknya. Itu
sebabnya semuanya harus memiliki Firman hidup supaya dapat masuk
dalam persekutuan yang benar dengan sesama dan dalam persekutuan yang
benar dengan TUHAN sehingga kita mengalami sukacita/kebahagiaan yang
sempurna.
Demikian
juga di dalam penggembalaan --> sama-sama mendengarkan Firman,
tetapi jika ada yang mempraktekkan Firman dan ada yang tidak
mempraktekkan Firman, maka tidak dapat menjadi satu dan akan menjadi
Yudas. Dua belas murid --> sebelas murid mempraktekkan Firman
sehingga menjadi satu, dan Yudas yang tidak mempraktekkan Firman
sehingga dia terkeluar dari persekutuan.
Apa
yang dimaksud dengan kebahagiaan/sukacita yang sempurna? kita
masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba ALLAH = persekutuan yang
kekal. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
di dalam kitab Wahyu, salam dari rasul Yohanes:
- berasal
dari ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus,
- rasul
Yohanes menunjukkan model persekutuan yang benar itu bukan meniru
gereja ini, gereja itu dan seringkali kita memberi salam juga meniru
sini, meniru sana --> kita jangan melakukan. Tetapi kita harus
meniru dari alkitab/contoh dari alkitab.
Kemudian
rasul Yohanes menegaskan apa yang dapat mengarahkan kita kepada
persekutuan yang benar seperti persekutuan dari Bapa, Anak dan Roh
Kudus yang tidak terpisahkan? ternyata adanya Firman hidup yang
mendorong. Bukan organisasi ataunya orang --> bukan!! Tetapi
Firman hidup.
Jadi,
Firman hidup itulah yang mendorong kita untuk masuk dalam persekutuan
yang benar dengan sesama dan juga persekutuan yang benar dengan TUHAN
sampai kita mengalami sukacita yang sempurna/kebahagiaan yang
sempurna itulah perjamuan kawin Anak Domba ALLAH diawan-awan yang
permai. Inilah persekutuan yang kekal selama-lamanya.
Selain
rasul Yohanes menuliskan tentang kekuatan dari Firman hidup dan kita
sudah tahu contoh/modelnya persekutuan yang benar di dalam ktb Wahyu
yaitu persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sekarang untuk menuju ke
sana, apa yang menjadi kekuatannya? Yang pertama tadi adalah Firman
hidup yaitu Firman pengajaran yang benar dan yang sudah menjadi
pengalaman hidup sehingga dapat menjadi satu = menjadikan kita
satu/persekutuan yang kekal.
Jika
hanya manusia, memang dapat bersekutu, tetapi paling maksimal hanya
sampai di liang kubur/tidak untuk selama-lamanya. Tetapi kalau Firman
yang menyatukan, dapat sampai selama-lamanya. Di sini letak
perbedaannya.
Kemudian
kekuatan apa lagi yang membuat kita dapat masuk dalam persekutuan
yang benar/sampai kekal?
Yohanes 17: 11,
20-23,
11.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di
dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau
berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
20.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
21.
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
22.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
23.
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku
dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ay
11, menjadi satu sama seperti Kita = Bapa, Anak dan Roh Kudus menjadi
Satu, kita juga menjadi satu. Di dalam dunia ini, kita menjadi satu
dan ini merupakan persekutuan yang benar sebab merupakan doa dari
YESUS sebagai Imam Besar. Inilah kekuatannya, selain Firman
pengajaran menjadi Firman hidup, maka kekuatan kedua adalah doa dari
YESUS.
Ay
21, dua kali TUHAN berdoa
Ay
22, tiga kali TUHAN berdoa
Ay
23, empat kali TUHAN berdoa.
Jadi
di sini, rasul Yohanes menyatakan
??kekuatan
doa Imam Besar; tadi di dalam srt 1 Yohanes, rasul
Yohanes menyatakan kekuatan dari Firman hidup yang dapat membawa kita
ke dalam persekutuan yang benar dengan sesama sampai dengan
persekutuan kita dengan TUHAN. Sekarang rasul Yohanes menyatakan
kekuatan doa Imam Besar untuk membawa sidang jemaat masuk ke dalam
persekutuan yang meneladani ALLAH Tri Tunggal =
masuk dalam
persekutuan yang benar dengan sesama dan dengan TUHAN sesuai dengan
Teladan dari ALLAH Tri Tunggal =
meneladani persekutuan ALLAH
Tri Tunggal. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
dua kekuatan --> yang mana persekutuan yang benar itu? Dan sudah
ditunjukkan di dalam ktb Wahyu yaitu seperti persekutuan ALLAH Tri
Tunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan kita juga bersekutu
seperti itu yang tidak dapat dipisahkan.
Bagaimana
caranya supaya dapat masuk dalam persekutuan yang benar?
- Ada
Firman hidup. Kalau masing-masing memiliki Firman hidup/Firman
pengajaran yang benar menjadi pengalaman hidup, pasti akan masuk
dalam persekutuan yang benar.
- Ada
doa Imam Besar/doa syafaat YESUS/ada hadirat Imam Besar. Jadi,
setiap ibadah, kita perlu berdoa supaya ada hadirat dari Imam Besar
supaya ada kesatuan yang dimulai dari nikah, di penggembalaan, nanti
juga antar gereja semuanya menjadi satu.
Tadi,
YESUS berdoa sebanyak empat kali supaya kita/sidang jemaat masuk
dalam persekutuan yang meneladani ALLAH Tri Tunggal = masuk dalam
kesatuan yang sempurna dan juga yang kekal. Bukan hanya sampai di
liang kubur tetapi sampai kekal selama-lamanya.
Empat
kali ini menunjuk pada:
- kerinduan
YESUS.
- empat
penjuru bumi.
Jadi,
YESUS sangat merindukan supaya sidang jemaat
di seluruh dunia masuk dalam persekutuan/kesatuan Tubuh Kristus yang
sempurna untuk menyambut kedatangan YESUS kedua kali di awan-awan
yang permai dan selama-lamanya bersama dengan Dia
= masuk persekutuan/kesatuan yang
sempurna/yang kekal selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah dua kekuatan yang besar dengan
contohnya/teladannya ditunjukkan yaitu
4.
dari
Dia, yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang
ada di hadapan takhta-Nya,
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi setia
Inilah
rasul Yohanes menunjukkan persekutuan yang benar yaitu persekutuan
antara ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus dan persekutuan ini merupakan
persekutuan yang kekal.
Bagaimana
caranya supaya kita dapat kesana?
- Harus
memiliki Firman hidup (1 Yohanes),
- Harus
ada doa syafaat dari Imam Besar; itu sebabnya kita memerlukan
hadirat dari Imam Besar di dalam ibadah untuk mendoakan kita.
Jadi,
di dalam nikah, kita harus mengundang Imam Besar yang dimulai dari
awal/permulaan nikah, perjalanan nikah --> setiap pagi, undang
Imam Besar supaya ada doa yang dinaikkan untuk menyatukan nikah
kita.
Demikian juga di dalam penggembalaan --> mari!
Undang Imam Besar agar Ia berdoa supaya kita masuk ke dalam kesatuan
yang benar yang tidak sia-sia. Demikian juga di dalam fellow-ship,
undang Imam Besar --> bukan melihat orang, melihat ini/melihat
uang --> bukan!! Tetapi melihat Imam Besar Yang mendoakan kita
supaya persekutuan kita masuk ke dalam persekutuan yang kekal
dstnya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah dua kekuatan yang
besar, Firman hidup; mari kita semua mendengarkan Firman yang benar
dan dipraktekkan sehingga kita pasti dapat menjadi satu. Nikah dapat
menjadi satu, di dalam penggembalaan juga menjadi satu; jika ada
yang tidak mempraktekkan Firman, mereka itulah yang tidak dapat
menjadi satu seperti Yudas yang tidak dapat menjadi satu. Mau di
apakan --> diperlakukan dengan halus maupun dengan kasar -->
tetap tidak dapat menjadi satu kalau Firman tidak dipraktekkan.
Semoga kita dapat mengerti.
- kesulitan.
YESUS harus berdoa sebanyak empat
kali, padahal untuk menyembuhkan orang dan untuk membangkitkan
Lazarus yang sudah busuk, YESUS hanya berdoa satu kali, tetapi ini
YESUS harus berdoa sebanyak empat kali --> ‘Bapa
jadikan mereka satu sama seperti Kita’
dan ini berarti kesulitan. Jadi, untuk
menciptakan persekutuan/kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna/yang
kekal, lebih sulit daripada membangkitkan orang yang sudah mati/yang
sudah busuk.
Itu sebabnya jangan ada
perkataan yang melemahkan dengan berkata ‘mengapa terjadi
perpecahan’? kita jangan berkata begitu, sebab memang pada
kenyataannya, untuk menciptakan/menyatukan Tubuh Kristus yang
sempurna/yang kekal (bukan hanya bertemu di dunia, setelah itu akan
hilang) lebih sulit daripada membangkitkan orang yang sudah
mati/yang sudah busuk. Tetapi, bagi ALLAH tidak ada yang
mustahil.
Mungkin saudara berkata bahwa di dalam nikah saya
sudah tidak dapat lagi diperbaiki/sudah sulit sebab sudah busuk -->
tidak ada yang mustahil bagi TUHAN asalkan kita mau sungguh-sungguh
mendengarkan Firman hidup dan kita mempraktekkan dan juga di dalam
doa --> TUHAN berdoa, kita juga berdoa dan kita ikuti doa syafaat
dari TUHAN YESUS sehingga tidak ada yang mustahil.
Lazarus
yang sudah busuk, dapat dibangkitkan, demikian juga nikah yang sudah
tercerai berai/sudah busuk, dapat disatukan kembali oleh TUHAN -->
tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Demikian juga di dalam
penggembalaan --> kita yang berasal dari berbagai suku, bangsa
dllnya, dapat disatukan, sebab tidak ada yang mustahil bagi TUHAN
sampai seluruh dunia menjadi Satu Tubuh yang sempurna.
Semuanya
itu bukan merupakan kekuatan dari manusia sebab tidak ada satu
manusia-pun yang dapat menyatukan; pengurus organisasi termasuk saya
yang juga menjadi pengurus, tidak dapat menyatukan. Yang dapat
menyatukan hanyalah Firman hidup dan doa syafaat dari TUHAN YESUS.
Semoga kita dapat mengerti ini.
Syarat
untuk masuk dalam persekutuan/kesatuan Tubuh Kristus yang
sempurna/yang kekal yaitu:
- harus
memiliki Satu Kepala
--> satu tubuh, Satu Kepala dan
Kepala dari Tubuh Kristus adalah Pribadi YESUS Sendiri.
Siapa
YESUS? Yohanes
1: 1, 14,
1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
14.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Ay 1, pada mulanya
adalah Firman (dlm bhs asli adalah Logos/Firman pengajaran).
Jadi,
Firman pengajaran/Logos lahir menjadi Manusia/menjadi Anak Tunggal
Bapa itulah YESUS.
Jadi YESUS adalah:
- ALLAH
Yang lahir menjadi Manusia,
- Firman
pengajaran Yang lahir menjadi Manusia.
Inilah
YESUS Yang menjadi Kepala kita.
Jadi, Satu Kepala = Satu
pengajaran yang benar dan pengajaran yang benar adalah:
- Tertulis
di dalam alkitab; jadi pengajaran yang benar = alkitab,
- Di
wahyukan/diilhamkan/dibukakan rahasianya oleh TUHAN yaitu ayat yang
satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi,
syarat untuk masuk persekutuan/kesatuan Tubuh Kristus yang
sempurna/yang kekal, maka kita harus memiliki
satu Firman pengajaran yang benar. Yang
kekal ini, bukan hanya sampai di liang kubur --> mungkin di dalam
nikah, suami istri ini terpisah sebab satu sudah meninggal dan yang
satu masih hidup, tetapi kalau sama-sama selama hidupnya memiliki
Satu Kepala/Firman pengajaran yang benar, nanti bersama-sama dapat
masuk dalam kesatuan Tubuh yang sempurna/yang kekal. Tidak terpisah
begitu saja. Semoga kita dapat mengerti.
tu sebabnya, mari,
semuanya harus sungguh-sungguh dengan semuanya harus mengarah kepada
Kepala/pengajaran yang benar ditampilkan. Kalau apa yang ditampilkan
itu uang, maka itu hanya untuk sementara. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, persekutuan dari hamba-hamba TUHAN dan
anak-anak TUHAN tanpa Firman pengajaran yang benar, hanya akan
menghasilkan (kalau
bisa, sebab ini merupakan hal yang paling maksimal/yang paling
bagus) seperti apa yang lazim di dunia ini
dan puncaknya hanya sampai sehidup semati.
Banyak orang dunia yang menikah sampai mati, tetapi sayang, tanpa
Kepala/tanpa pengajaran yang benar, paling maksimal hanya sampai
sehidup semati, setelah dikubur, tidak tahu kemana arahnya.
Itu
sebabnya jangan katakan bahwa kami berbahagia sebab menjadi satu
sehingga merasa senang --> memang!! Tetapi harus dilihat apa yang
menyatukan? Kalau di dunia, hanya disatukan dengan tali ikatan
perkawinan dan memberi tanda tangan, tetapi kalau tanpa YESUS/tanpa
pengajaran yang benar, maka tidak akan ada tali yang mengikat agar
sampai menjadi kekal, paling maksimal
hanya sampai sehidup semati, sesudah itu, masing-masing tidak tahu
kemana sebab sudah tidak ada ikatan lagi. Yang
tidak maksimal --> terjadi perceraian
sebab tidak ada yang mengikat dllnya.
Itu
sebabnya, mari:
- menikah
itu harus sungguh-sungguh dan harus ada YESUS sebagai
Kepala/pengajaran yang benar,
- di
dalam penggembalaan, kita pergi ke gereja, jangan hanya merasa
senang sebab berkumpul bersama-sama, tetapi kalau tidak diikat
dengan pengajaran yang benar/tidak menampilkan pengajaran yang
benar/tidak memiliki Kepala, maka akan tercerai berai sebab kita
tidak mengetahui kemana arah kita,
- demikian
juga fellow-ship dari hamba-hamba TUHAN, kalau tidak ada pengajaran
yang benar, sekali-pun merasa senang sebab berkumpul dan melakukan
ini dan itu, tetapi tidak akan ada gunanya dan paling maksimal
sehidup semati, setelah itu tidak tahu kemana arah kita. Itu
sebabnya harus ada pengajaran yang benar/YESUS sebagai Kepala Yang
akan mengarah kepada persekutuan yang sempurna/persekutuan yang
kekal/persekutuan Tubuh yang sempurna. Mari, sekarang ini kita
harus sungguh-sungguh sebab kita semua di periksa oleh TUHAN.
Jadi,
disimpulkan, sehidup semati, tetapi kalau tidak memiliki pengajaran,
maka tidak akan kekal/tidak ada kekekalan dan hanya sampai diliang
kubur saja, sesudah itu tidak tahu kemana arahnya. Jadi, persekutuan
hamba TUHAN/anak TUHAN di dalam nikah, di dalam penggembalaan dan
juga, di dalam antar penggembalaan/fellow-ship harus
berdasarkan pengajaran yang benar = harus
menonjolkan pengajaran yang benar supaya mengarah kepada kesatuan
Tubuh Kristus yang sempurna dan kekal =
menerima YESUS sebagai Kepala untuk
selama-lamanya.
Ini yang harus
ditekankan di dalam hati kita. Juga untuk saya, jangan kita hanya
mengadakan fellow-ship sebab yang paling bertanggung jawab adalah
saya; tetapi seperti yang pernah saya katakan --> panitia
bertanggung jawab dan pembicara juga harus bertanggung jawab. Mau
dibawa kemana, sekian orang yang datang, ada yang datang dari tempat
yang jauh dan harus menempuh perjalanan selama dua setengahjam -->
mau dibawa kemana mereka ini? kalau di sini saya hanya melawak
dlsbnya dan tidak ada pengajaran yang benar, maka saya berhutang
darah.
Mungkin, kita merasa senang sebab menjadi satu dan
semuanya baik-baik saja sebab kami saling menolong --> ini benar
dan tidak mengapa tetapi paling maksimal hanya sampai di liang
kubur/sehidup semati/tidak kekal. Kalau ada pengajaran yang benar,
sekali-pun kita tidak pernah bertemu sebab tinggal berjauhan, tetapi
di dalam pengajaran yang benar, maka satu hari kelak kita akan
menjadi satu tubuh yang sempurna. Yang menyatukan kita bukan karena
kita ini baik --> bukan! Tetapi pengajaran yang benar. Kepala ini
yang menyatukan --> ada Kepala, maka ada tubuh sehingga menjadi
satu; kalau tidak ada Kepala atau kepalanya ada dua/tiga, maka tubuh
itu akan tercerai berai. Demikian juga, jika tidak memiliki Kepala,
akan mati dan kalau memiliki kepala yang banyak, maka tubuh-pun akan
menjadi banyak dan tercerai berai. Tidak bisa seperti ini, jadi
harus ditekankan yaitu harus memiliki pengajaran yang benar/satu
Kepala. Inilah syarat yang pertama yaitu harus memiliki satu
Kepala/satu pengajaran yang benar.
Jadi, kita harus ingat,
kepala itu bukan manusia, bukan uang --> bukan!! Tetapi Kepala
itu adalah Kristus/YESUS/pengajaran yang benar yang menyatukan kita
sampai mencapai kesatuan yang kekal/sempurna selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
- harus
aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Jadi, jika kita menjadi tubuh, maka kita
harus aktif, sebab kalau kita tidak aktif, maka kita akan dibuang.
Contohnya seperti kuku yang sudah tidak aktif lagi/tidak diperlukan
lagi, maka akan dipotong; demikian juga dengan rambut juga akan
dipotong, jika sudah tidak diperlukan lagi. Itu sebabnya kita harus
aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Sekali
lagi, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu di mulai:
- dari
nikah -->
mari,
layani nikah sebagai suami yang
benar/yang baik, sebagai istri, juga yang benar/yang baik dan juga
sebagai anak yang benar/yang baik. Sesudah di dalam nikah,
pelayanan di dalam
- gereja/penggembalaan
--> di gereja, mari melayani sebagai apa saja; kalau melayani
sebagi pembersih gereja, layani sampai menjadi bersih sehingga
membuat orang menjadi senang. Demikian juga dengan menyanyi, layani
sampai menjadi berkat; bagi yang berkhotbah, mari layani dengan
sungguh-sungguh sampai menjadi berkat dan orang-orang dapat
menerima dlsbnya, kemudian
- antar
penggembalaan yang di dalam istilah kita adalah kunjungan-kunjungan
dan ini penting. Kita jangan egois, sebab kalau TUHAN memberikan
kelimpahan di dalam penggembalaan, maka kita/domba harus
mengalirkan/membawa kelimpahan itu kepada kandang yang lain/antar
penggembalaan/kunjungan-kunjungan. Jika kita tidak membawa
kelimpahan itu kepada kandang yang lain, maka itu namanya egois dan
kita akan menjadi kambing yang akan dikutuk oleh TUHAN. Kita
diberkati oleh TUHAN dengan kelimpahan, maka berkat itu harus
dibawa kepada kandang/penggembalaan yang lain dan berkat itu akan
mengalir sampai pada berkat kesempurnaan/sampai menjadi tubuh yang
sempurna yaitu Israel dan bangsa kafir menjadi Satu Tubuh Yang
sempurna. Inilah pelayanan di dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Kita
sudah mengetahui syarat yang pertama yaitu persekutuan yang benar
adalah:
- seperti
Bapa, Anak dan Roh Kudus --> persekutuan yang kekal/selamanya.
Bagaimana dapat mencapai di sana? Harus ada
- Firman
hidup --> mendengar pengajaran yang benar dan dipraktekkan dan
juga ada
- Doa
syafaat --> selain YESUS menopang dari atas/doa Imam Besar, kita
juga banyak menyembah TUHAN supaya masuk dalam kesatuan Tubuh yang
sempurna/yang kekal dengan syarat:
- Harus
memiliki satu Kepala --> tidak dua, tidak tiga atau tanpa
Kepala,
- Harus
aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Efesus
4: 11, 12,
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Syarat
melayani di dalam pembangunan Tubuh Kristus yaitu:
- harus
hidup di dalam kesucian -->
memperlengkapi orang suci (bukan kepandaian, kebodohan, kekayaan dan
kemiskinan).
Bagaimana kita dapat hidup di
dalam kesucian?
- Harus
berada di dalam ruangan suci/di dalam kandang penggembalaan dan di
dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat yang untuk sekarang
adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
- Pelita
emas --> ketekunan di dalam ibadah raya/kebaktian umum =
persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya,
- Meja
roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab
dan disertai dengan perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH
di dalam pengajaran yang benar dan Korban Kristus,
- Mezbah
dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan =
persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih.Inilah ruangan
suci/kandang penggembalaan yang menjamin kesucian kita.Di dalam
ruangan suci/ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok dan jika
kita tekun di dalam tiga macam ibadah pokok ini, maka tubuh, jiwa
dan roh kita bersekutu dengan ALLAH Tri Tunggal seperti carang
yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar. Semoga kita dapat
mengerti.
- Kita
mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua sampai kita tidak salah di dalam perkataan =
sempurna --> Yakobus
3: 2,
Sebab kita
semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya.
Jadi,
mulut ini yang disucikan --> manis/pahitnya hidup, tergantung
dari mulut. Carang melekat pada Pokok Anggur, tinggal buahnya,
sebab ada buah yang manis dan juga ada buah yang pahit. Ini
tergantung dari penyucian mulut. Jadi, sudah melekat dan itu baik,
kemudian dilanjutkan, kita mengalami penyucian oleh Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Apa yang
disucikan? Dimulai dari mulut yang disucikan supaya dapat:
- berkata
benar dan baik,
- jujur/tidak
ada dusta, sebab dusta = pahit. Di dalam nikah, jika ada dusta
akan terasa pahit sekali, sekali-pun memiliki banyak uang, tetapi
jika suaminya terus menerus berdusta, istri juga berdusta, maka
nikah itu menjadi pahit dan
- sampai
tidak salah dalam perkataan = seluruh kehidupan/tubuh kita sudah
menjadi sempurna. Tidak salah dalam perkataan ini = hanya berkata
haleluyah. Banyak menyembah TUHAN dengan berkata ‘haleluyah,
haleluyah’ supaya kita tidak salah dalam perkataan --> cepat
atau lambat kita akan berbuah manis. Yang pahit akan menjadi manis
untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Itu sebabnya
mulut harus dijaga. Semoga kita dapat mengerti.
- untuk
memperlengkapi orang suci = harus memiliki
jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.
Sebab jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus ini merupakan
tempat kita di dalam Tubuh Kristus; jadi, jika kita memiliki jabatan
pelayanan = kita memiliki tempat sehingga kita dapat
melayani.
Seperti tangan, dapat melayani sebab memiliki
tempat dan juga sebagai kaki yang memiliki tempat sehingga dapat
melayani/dapat berjalan. Itu sebabnya kita harus memiliki jabatan
pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Mungkin kita melayani team
doa yang tidak kelihatan dan juga di bidang kebersihan atau juga
yang kelihatan seperti menyanyi, bermain musik, ini semua harus
menjadi jabatan pelayanan dan juga karunia-karunia Roh
Kudus.
Karunia Roh Kudus = kemampuan ajaib dari Roh Kudus
sehingga kita dapat melakukan jabatan. Seperti jabatan sebagai
gembala, maka karunianya adalah menimbang roh dan juga dapat
memberikan makan sidang jemaat. Jika tidak memiliki karunia, maka
tidak dapat. Sebenarnya bukan jabatannya, sebab yang mengangkat
adalah manusia bukan TUHAN, kalau TUHAN Yang mengangkat sebagai
pemain gitar, maka pasti ada karunia sehingga dapat bermain gitar.
Sedangkan manusia saja hendak mengangkat orang untuk menjadi pegawai
di kantornya saja harus mengetahui kemampuan dari orang itu; tidak
mungkin sebagai sekretaris, tetapi mengetik saja, ia tidak bisa, di
suruh untuk membuat surat, juga tidak bisa --> bagaimana ini?
siapa yang mengangkat dia menjadi sekretaris?
Demikian juga
sebagai gembala, tetapi ia tidak dapat memberi makan domba-domba,
ini berarti bukan TUHAN Yang mengangkat kehidupan itu menjadi
gembala, tetapi manusia yang mengangkat. Sebab kalau TUHAN Yang
mengangkat/menetapkan, pasti ada karunia yaitu kemampuan ajaib dari
Roh Kudus. agar kita dapat melaksanakan/melakukan pelayanan sesuai
dengan jabatan yang merupakan tempat bagi kita di dalam Tubuh
Kristus. Itu sebabnya kita semua harus memiliki jabatan seperti team
doa dsbnya sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh TUHAN.
Jabatan
ini merupakan tempat kita di dalam Tubuh Kristus = tempat kita di
surga. Sebab YESUS mengatakan --> ‘Aku akan pergi ke Bapa untuk
menyediakan tempat bagimu, di rumah Bapa banyak tempat’. Jadi
tempat di dalam Tubuh Kristus = tempat di rumah Bapa.
Mari,
siapa yang belum melayani --> berdoa, supaya lewat pemberitaan
Firman, kita yang sudah tergembala di dalam tiga macam ibadah pokok
--> mari! Firman menyucikan kita dan kalau kita sudah disucikan,
pasti TUHAN akan memberikan jabatan dan juga karunia-karunia Roh
Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Jabatan pelayanan dan
karunia Roh Kudus ini berbeda-beda, antara satu dengan yang lain,
tetapi dapat bekerja sama. Seperti tangan, kaki, mulut yang berbeda,
tetapi dapat bekerja sama --> saya ingin minum, saya berjalan dan
mengambil air dan membuka mulut untuk minum = dapat bekerja sama.
Kalau tidak dapat bekerja sama, maka tidak akan ada artinya; jadi
kalau kita disucikan, maka akan diberikan jabatan dan karunia dari
TUHAN, sekali-pun berbeda-beda tetapi dapat bekerja sama. Bekerja
sama ini secara interen di dalam rumah tangga, di dalam gereja dan
juga bekerja sama secara eksteren/antar gereja. Inilah berbeda-beda,
tetapi dapat bekerja sama/Satu Tubuh. Semoga kita dapat
mengerti.
Jabatan dari seorang suami/istri di rumah tangga
dan untuk ini TUHAN memberikan karunia, tidak begitu saja menjadi
seorang suami sehingga berkata --> “yang penting, aku mau
menikah”, tidak bisa seperti ini, sebab kalau TUHAN tidak panggil,
tidak akan bisa menjadi suami/istri. Harus meminta jabatan dari
TUHAN sebagai suami dan juga sebagai istri; demikian juga dengan
karunia, sekali-pun suami itu sangat jelas berbeda dengan istri,
tetapi dapat bekerja sama.
Demikian juga di gereja, juga
dapat bekerja sama --> musik terdiri dari berbagai macam alat,
tetapi dapat bekerja sama. Seandainya tidak dapat bekerja sama,
bagaimana jika kita hendak menyanyi? Harus bekerja sama. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi inilah syarat
untuk dapat bekerja sama yaitu:
- hidup
suci, bagaimana kita dapat hidup suci? Kita harus tergembala di
dalam kandang penggembalaan sehingga kita
disucikan terutama kita harus menjaga mulut --> kesucian mulut
yang harus dijaga. Kemudian
- barulah
TUHAN memberikan jabatan dan karunia --> berbeda-beda tetapi
dapat bekerja sama, baik bekerja sama secara interen yaitu di dalam
nikah dan juga di dalam penggembalaan, dan juga antar penggembalaan
maupun bekerja sama secara eksteren. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kita melayani pembangunan Tubuh Kristus dengan kesucian dan
kebersamaan/kerja sama (ini yang penting), maka kita akan memiliki
jubah yang maha indah --> semua akan menjadi indah pada waktunya.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari, secara
bertahap/pelan-pelan:
- yang
penting kita memiliki Kepala/pengajaran yang benar terlebih dahulu
yaitu tertulis di dalam alkitab, diilhamkan/diwahyukan oleh TUHAN
sehingga membawa kita ke dalam persekutuan yang kekal, sesudah itu
- memiliki
jabatan = hidup suci/kita melayani dengan kebersamaan --> jangan
saling menghalangi dan menjegal, maka kita akan memiliki jubah yang
maha indah sehingga semuanya menjadi indah pada waktunya.
- harus
memiliki kasih ALLAH/kasih Agape
-->
Efesus 4: 15,
16,
15.
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
Kepala.
16.
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar
pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.
Harus
memiliki kasih ALLAH, sebab ini yang akan mengikat/menyatukan untuk
menuju pada kesatuan yang kekal/yang sempurna.
Di dalam injil
Yohanes 10: 22,
Tidak
lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem;
ketika itu musim dingin.
Pentahbisan
bait ALLAH, berarti pembangunan bait ALLAH sudah selesai yang
terjadi pada musim dingin. Ini juga hal yang rohani. Dulu
pembangunan bait ALLAH secara jasmani yang selesai pada musim
dingin. Istilah pentahbisan = selesai.
Penyelesaian
pembangunan bait ALLAH secara jasmani, terjadi pada musim dingin;
demikian juga penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna,
terjadi pada musim dingin rohani = tanpa kasih. Itu sebabnya kita
harus memiliki kasih ALLAH/kasih ALLAH harus dijaga. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi ini sudah menjadi contoh bagi kita.
Pentahbisan gereja yang jasmani, terjadi pada musim dingin =
penyelesaian bait ALLAH yang jasmani, terjadi pada musim dingan.
Demikian juga, ini nubuat, penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna, justru terjadi pada musim dingin/tanpa kasih.
Matius
24: 12,
Dan karena
makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin.
Terjadi musim
dingin/tanpa kasih dengan wujud kedurhakaan; itu sebabnya kita harus
berhati-hati. Jadi, penyelesaian pembangunan Tubuh Kristus sekarang
ini/di akhir jaman, terjadi musim dingin = anak TUHAN/hamba TUHAN
tanpa kasih dengan bukti adanya kedurhakaan. Tanpa kasih = durhaka.
Semoga kita dapat mengerti.
Ada
tiga macam tempat kedurhakaan yaitu:
- di
dalam rumah tangga ada saling membunuh/saling membenci
--> Matius 10:
21,
Orang
akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang
ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang
tuanya dan akan membunuh mereka.
Kedurhakaan
yang melanda rumah tangga:
- saling
membenci/membenci tanpa alasan,
- selalu
bersungut-sungut di dalam rumah tangga dan juga
- bertengkar
satu dengan yang lain sehingga terjadi
- perselingkuhan
sampai
- perceraian
dlsbnya sehingga rumah tangga menjadi hancur.
- di
dalam pelayanan, terjadi
persungutan seperti Korah yang menuntut hak dan pada akhirnya, ia
ditelan oleh bumi --> Bilangan
16: 10, 11,
10.
dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua
saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat
imam lagi?
11.
Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat
melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu
bersungut-sungut kepadanya?"
Kita
harus berhati-hati; yang pertama, bersungut-sungut di dalam rumah
tangga sehingga ada kebencian. Dan yang kedua bersungut-sungut di
dalam pelayanan karena menuntut hak yang jasmani di dalam
pelayanan, kemudian menuntut upah dllnya. Atau menuntut ucapan
terima kasih, kalau tidak ada ucapan terima kasih akan tersinggung
dllnya.
Seperti Korah yang ditelan oleh bumi --> Bilangan
16: 32,
dan
bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan
dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta
milik mereka.
Ditelan bumi
dan binasa untuk selama-lamanya = merosot sampai binasa untuk
selama-lamanya.
Kalau di dalam pelayanan, kita bersungut-sungut
karena menuntut sesuatu sehingga kita menjadi durhaka = turun ke
bagian bumi yang paling bawah = merosot sampai binasa.
- bersungut-sungut
di dalam penderitaan
--> Yakobus
5: 8-11,
8.
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena
kedatangan Tuhan sudah dekat!
9.
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling
mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim
telah berdiri di ambang pintu.
10.
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para
nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
11.
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan
kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya,
karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas
kasihan.
Bersungut-sungut
dalam penderitaan karena mempertahankan kebenaran diri sendiri
seperti Ayub --> Ayub
32: 1, 2,
1.
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar.
2.
Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia
marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari
pada Allah,
Kebenaran diri
sendiri =
- menutupi
dosa dengan cara menyalahkan orang lain bahkan
- menyalahkan
TUHAN/menyalahkan pengajaran yang benar. Dan ini banyak kali
terjadi, di dalam penderitaan, di dalam kesulitan dllnya, kita
hanya menyalahkan orang lain. Kalau kami sebagai hamba TUHAN,
menyalahkan hamba TUHAN yang lain dengan berkata domba-domba
diambil = pencuri domba dlsbnya. Padahal, kehidupan itu tidak
mengoreksi diri sendiri yang sesungguhnya memiliki kesalahan.
Sampai menyalahkan TUHAN dengan berkata: dengan pengajaran ini,
aku gagal/semuanya habis --> salah!! Pengajarannya benar,
tetapi tidak dipraktekan dllnya, ia menutupi kesalahannya.
Jalan
keluarnya --> Ayub
42: 5, 6,
5.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6.
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
Jadi,
jalan keluarnya:
- mencabut
perkataan-perkataan = mencabut dosa-dosa/mengaku dosa-dosa dan
dimulai dari dosa perkataan yang sangat berbahaya besar seperti
berdusta, memfitnah --> yang benar menjadi salah, yang salah
menjadi benar, kemudian bergosip. Semua perkataan ini yang membuat
kita menjadi gagal dan menderita --> yang membuat manis atau
pahit itu dari perkataan. Ayub sadar dan ia mengaku dosa = mencabut
perkataan-perkataan yang salah, yang dusta, yang bersungut dsbnya.
- duduk
di abu --> tersungkur untuk menyembah TUHAN = kita mengaku bahwa
kita:
- hanyalah
tanah liat yang memiliki banyak kesalahan dan dosa,
- yang
tidak memiliki kemampuan,
- yang
tidak berdaya sehingga tidak dapat berbuat apa-apa dan
- tidak
berharga, hanya untuk diinjak-injak. Dan di saat itu maka kasih
TUHAN dicurahkan atas kehidupan kita, kalau kita sudah sampai pada
titik tersungkur menyembah dan mengaku kepada TUHAN bahwa kita
hanyalah tanah liat/tidak menyalahkan orang lain, tetapi sayalah
yang tanah liat.
Roma
8: 35-37,
35.
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
36.
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
37.
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Inilah
saudaraku, jika kita sudah sampai pada titik tanah liat = domba
sembelihan yang tidak berdaya, maka di saat itulah kita merasakan
uluran Tangan kasih TUHAN/curahan kasih TUHAN kepada kita sekalian.
Supaya tidak masuk musim dingin, TUHAN mengulurkan Tangan kasih untuk
memeluk kita sekalian = tanah liat/domba sembelihan berada di dalam
Tangan TUHAN.
Kegunaan
dari kasih TUHAN:
- Ay
35, Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau
pedang?
Jadi, kasih TUHAN
memberikan kekuatan extra kepada kita semua supaya:
- kita
tidak terpisah dari TUHAN untuk menghadapi penindasan,
penganiayaan, kelaparan dsbnya,
- kita
tetap mengikut melayani, setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah
pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir,
- tetap
percaya dan berharap kepada TUHAN, tidak kepada yang lain.
- ay
37, Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia
yang telah mengasihi kita.
Kasih
TUHAN membuat kita lebih dari pemenang, artinya,
- kita
yang tidak berdaya, tetapi kita menang atas segala masalah yang
besar, yang mustahil dan semua diselesaikan oleh Tangan kasih
TUHAN, sekarang ini akan diselesaikan oleh TUHAN.
- Tangan
kasih TUHAN memeluk kita sebagai tanah liat yang tidak berharga dan
juga seperti domba sembelihan yang mungkin hanya dapat mengembik
saja dan juga sudah tidak dapat bergerak yang mungkin sudah tidak
dapat bersuara/hanya bahasa air mata tetapi TUHAN mengetahui.
Inilah orang yang tersungkur = yang mencabut
perkataan-perkataannya/dosa-dosanya dan mengaku hanya seperti tanah
liat yang tidak berharga serta seperti domba sembelihan yang tidak
berdaya sehingga TUHAN mengulurkan Tangan kasihNya yang akan
memberi kekuatan, kita tidak akan terpisah, tetap setia dan
berkobar-kobar melayani TUHAN dan juga tetap percaya dan berharap
kepada TUHAN. Kemudian ada kemenangan atas semua masalah sampai
pada masalah yang mustahil.
- Kolose
3: 14,
Dan di atas
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Kasih
sebagai pengikat dan pemersatukan dan menyempurnakan,
artinya: kasih ALLAH membuat kita masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus
yang sempurna/yang kekal sehingga kita menjadi Mempelai Wanita yang
siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya diawan-awan yang
permai.
Selama-lamanya kita akan:
- bersama
dengan Dia,
- bersama-sama
dengan kekasih-kekasih kita yang sudah mendahului kita.
Inilah
salam yang betul-betul bernilai rohani yang tinggi, bukan sesuatu
yang biasa sebab salam itu merupakan:
- pembuka
dari pengajaran. Jangan diubah-ubah sebab nanti pengajaran-nya juga
akan berubah-ubah. Kita harus tetap pada salam itu sekali-pun kita
dikatakan kuno dlsbnya; bagi yang lain terserah, tetapi kita yang
betul-betul memiliki pengajaran dan juga berada di dalam pengajaran,
maka salam itu harus tetap teguh dan juga salam itu sebagai
- doa
selamat dan juga salam itu berarti
- suka
bersekutu, tetapi bersekutu bukan seperti orang dunia yang hanya
sampai diliang kubur/sehidup semati paling maksimal, tetapi sampai
kekal. Suami istri sampai kekal, kita di dalam gereja juga kekal dan
antar gereja juga sampai kekal/selama-lamanya kalau memenuhi syarat
yaitu
- harus
memiliki Satu Kepala/Satu pengajaran yang benar,
- semua
harus memiliki jabatan dan karunia untuk melayani pembangunan Tubuh
Kristus. Sekali-pun berbeda-beda, tetapi dapat bekerja sama antara
satu dengan yang lain dan juga
- harus
memiliki kasih ALLAH, sebab kalau tidak ada kasih, maka akan
tercerai-berai. Kita hanya sebagai domba sembelihan yang pasti akan
tercerai-berai dan juga tanah liat yang tidak dapat berbuat
apa-apa, pasti hancur berkeping-keping. Tetapi berada di dalam
Tangan kasih TUHAN, kita akan diberi kekuatan, kemenangan dan juga
kesatuan/menjadi satu sampai kita menjadi sempurna selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1