Kita
membaca dalam Kitab Wahyu 1, mulai malam ini kita mempelajari ayat 4
sampai ayat 8.
Wahyu 1: 4-8
judulnya adalah salam kepada ke 7 jemaat. Malam ini kita masih
membaca ayat 4 sampai ayat 5.
Wahyu
1: 4,
5,
4.
Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia
dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya,
5.
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari
antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya--
Ayat
4= ”
ketujuh jemaat yang di Asia Kecil” = bangsa
kafir (sidang jemaat Efesus dll).
Rasul
Yohanes menyampaikan salam kepada 7 sidang jemaat di Asia Kecil = 7
sidang jemaat bangsa kafir.
Jadi
jelas rasul Yohanes menyampaikan salam
bukan berasal dari dirinya sendiri (ayat 4-5), tetapi
rsl
Yohanes menyampaikan salam yang berasal dari:
- “dari
Dia, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang”
= Allah Bapa.
- “dari
ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya”
= Allah Roh Kudus.
- “dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia”
= anak Allah.
Kalau
disimpulkan, salam yang disampaikan oleh rsl
Yohanes berasal dari ALLAH Tritunggal =
TUHAN YESUS KRISTUS dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja
dan Mempelai Pria
Surga.
Ini
merupakan pelajaran bagi kita. Jadi memberi salam dalam ibadah
bukanlah hal yang biasa-biasa saja, bukan main-main seperti bertemu
di jalan, bukan supaya ramai/kelihatan semarak,
bukan begitu
maksudnya ! tetapi memberi salam dalam ibadah memiliki
pengertian yang rohani = coba selidiki surat-surat
dalam alkitab semua didahului dengan
salam, sebab ini penting.
Mari
kita pelajari ada tiga pengertian salam dalam ibadah yaitu:
- Salam
adalah pembuka dari suatu pengajaran. Jadi didalam
surat-surat itu berisi Firman
TUHAN/pengajaran dan dibuka dengan salam. Salam merupakan pembuka
dari suatu pengajaran ini berarti menentukan isi dari suatu
pengajaran = kalau kita membaca buku
tetapi kata pengantarnya tidak menarik, maka kita akan malas untuk
membaca isinya.
Inilah pengertian
salam, supaya kita tidak salah. Kalau memberi salam diluar ibadah
mau bagaimana caranya, silahkan, tetapi
salam didalam ibadah memiliki pengertian
rohani.
Ada dua hal yang harus
diperhatikan (salam dikaitkan dengan pengajaran):
- Yang
pertama adalah jangan
berubah-ubah/jangan ikut-ikutan orang lain dalam memberi salam,
sebab dikuatirkan isi dari pengajarannya juga akan berubah-ubah.
Jika pembukaannya berubah-ubah maka pengajarannya
juga akan berubah-ubah. Seperti tadi rsl
Yohanes memiliki salam
yang jelas.
Rsl Paulus = kiranya damai sejahtera dan
kasih karunia TUHAN menyertai kamu sekalian. Inilah yang kita
ambil, kalau saudara jeli dari pendahulu-pendahulu kita, opa
van Gessel terus sampai bpk.
pdt In Juwono, bpk.pdt
Pong, sampai sekarang, salam itu tidak
pernah berubah. Bahkan sampai mereka
meninggal dunia salam ini tidak pernah berubah. Pembuka dari
pengajaran tidak berubah diharapkan isinya juga
tidak akan berubah.
Kalau
salamnya sudah berubah-ubah = dulu begini, sekarang ini, lain kali
begitu lagi (lain lagi), maka pengajarannya juga akan berubah-ubah,
untuk itu jangan ikut-ikutan. Salam di alkitab
sangat jelas yaitu damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN
dilimpahkan atas kamu, menyertai kamu sekalian. Kita mengikuti
alkitab saja.
Semoga kita dapat
mengerti.
- 2
Yohanes 1: 10,
11,
10.
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini,
janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi
salam kepadanya.
11.
Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam
perbuatannya yang jahat.
Ayat 10 = “tidak
membawa ajaran ini” = ini berarti membawa ajaran
lain.
Ayat 11 = salam ini luar biasa, untuk itu jangan sembarang
dalam memberi salam.
Jadi yang kedua adalah jangan
memberi salam kepada orang lain yang membawa ajaran lain/ajaran
palsu (yang berbeda dengan yang kita terima)
artinya, jangan bersekutu sebab akan
mendapat bagian dalam perbuatan jahat. Sekarang diartikan lebih
ringan dulu, tapi satu waktu saya percaya tidak dapat
memberi salam lagi (sudah terpisah untuk selamanya).
Mendapat
bagian = kalau istilah saya “kecipratan” (bahasa Jawa), saya
menjadi hamba Tuhan, dulu saya bersekutu dengan bpk.pdt
Pong Dongalemba hampir setiap Jumat, setiap KKR, saya mendapat
“cipratan” juga. Saya sudah bersaksi, dulu kami Ibadah hari
Minggu sekian, hari Kamis (Bible Study) sekian (kecil), hari Selasa
sekian (kecil), tetapi lewat fellowship itu terus ditingkatkan
sampai hampir sama antara kebaktian Minggu, kebaktian doa dan
kebaktian Bible Study. Disini kita berjuang. Inilah contoh salah
satu ”kecipratan” (mendapatkan bagian).
Jika positif,
maka kita “kecipratan” yang positif, tetapi kalau ajaran lain,
maka kita akan “kecipratan” perbuatan jahat, sehingga
kita akan menjadi jahat. Dia tidak sadar akan menjadi jahat (kepada
keluarga, jahat, kepada hamba TUHAN
jahat) = mulai menghakimi orang, ini dikarenakan ikut fellow-ship
yang salah. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi
salam itu bukanlah sembarangan, ini menunjukkan dia teguh dalam
pengajarannya atau tidak ? Kalau salamnya berubah, maka isi
pengajarannya juga berubah. Semoga kita
dapat mengerti.
Jika kita bersekutu
dengan orang yang membawa ajaran lain, maka kita mendapat bagian
dalam perbuatan yang jahat = kita akan rugi sebab yang jahatlah yang
akan masuk (perbuatan jahatlah yang akan kita tuai), pelayanan kita
akan hancur dan tidak akan pernah maju.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
pengertian yang pertama, salam adalah pembuka dari suatu pengajaran
= bagaimana pengajaran dari seseorang?
Kita lihat dari salamnya, jika salamnya berubah-ubah, maka isinya
pasti berubah-ubah. Semoga kita
dapat mengerti.
- Salam
adalah doa selamat dari seorang gembala/hamba Tuhan bagi sidang
jemaat, supaya mengikut YESUS, melayani YESUS dan tidak pernah
tersandung sampai akhir hidupnya. Jadi kita memberi
salam bukan supaya heboh seperti yang di TV (yang duniawi), bukan
itu!
Kiranya damai sejahtera, kasih karunia TUHAN menyertai
= semoga kita tetap mengikut, melayani TUHAN sampai
selamanya, sampai garis akhir. Itulah pengertian salam (salam
dikaitkan dengan doa).
Wahyu
1: 4,
Dari Yohanes kepada
ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera
menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Isi
dari salam (doa selamat) yaitu kasih karunia dan damai sejahtera.
Salam didalam ibadah lain dengan yang diluar.
Sebab didalam ibadah, salam itu memiliki
kaitan dengan pengajaran (salam merupakan pembuka pengajaran), baik
pemimpin pujian ataupun yang berkhotbah
harus menjaga salam ini supaya
jangan berubah-ubah/jangan ikut-ikutan orang yang tidak mengerti.
Salam itu juga ada kaitannya dengan doa selamat = salam itu suatu
doa, bukan “yel-yel”.
KASIH
KARUNIA
Yohanes
3: 16,
Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ayat
16 = “
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” =
korban Kristus (Kristus yang dikorbankan).
Kasih
karunia adalah pemberian TUHAN kepada manusia yang sebenarnya
tidak layak untuk menerima.
Wujud pemberian TUHAN adalah
korban Kristus di atas kayu salib (anak-Nya yang tunggal harus mati
di kayu salib). Sebenarnya kita lah yang harus disalib, manusia yang
terkutuk itulah yang harus dihukum dan disalib (karena dosa-dosa),
bukan YESUS ! Jadi jika YESUS diberikan kepada kita dan dihukum,
maka kita tidak layak menerimanya.
Titus
2: 11,
Karena kasih karunia Allah
yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Jadi
kasih karunia TUHAN lewat korban Kristus adalah untuk menyelamatkan
manusia berdosa (inilah yang utama), bukan untuk membuat kaya, bukan
untuk menolong --> bukan ! Semoga
kita dapat mengerti.
Tadi
dalam Yohanes 3 = “barangsiapa percaya, dia tidak akan binasa,
tetapi selamat (mendapatkan hidup kekal)”.
Jadi
biarlah setiap salam yang disampaikan oleh hamba TUHAN = kiranya
damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN menyertai kita,
maka kita
akan langsung ingat bahwa:
- kasih
karunia itu keselamatan,
- kasih
karunia itu merupakan pemberian yang besar kepada yang tidak layak
itulah korban Kristus yang menyelamatkan. Jadi saat salam
disampaikan, maka kita ingat akan keselamatan dan kita harus menjaga
keselamatan.
Jadi
bukti bahwa kita menerima kasih karunia TUHAN adalah
?
Iman/percaya
kepada YESUS sebagai Satu-satunya
Juru
Selamat
(jangan ada yang lain).
Kisah
rasul
10: 43,Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia
akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Jika
kita percaya kepada YESUS maka kita akan
mendapatkan:
- Pengampunan
dosa (bukan dihukum). Kalau tidak percaya kepada YESUS maka akan
ada penghukuman, sebab dosa itu harus
dihukum.
- Dan
kita bisa hidup dalam kebenaran = sesudah diampuni dosanya, maka
jangan berbuat dosa lagi. Jadi iman itu pengampunan dosa dan
kebenaran.
Iman
itu merupakan kebenaran, jangan yang tidak benar = sudah sakit perut,
ingin makan sambel, maka kita imani dalam nama YESUS, jangan ! itu
bukan iman (kebenaran) melainkan paksaan. Kalau
kita hidup dalam kebenaran, maka kita diselamatkan. Inilah bukti
bahwa kita menerima kasih karunia.
??
Filipi
1: 29,
Sebab kepada kamu dikaruniakan
bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk
menderita untuk Dia,
Kasih
karunia itu bukan hanya percaya kepada
YESUS, tetapi mau menderita bersama YESUS. Jadi bukti menerima kasih
karunia adalah
kita rela menderita karena
YESUS, sehingga iman kita
teruji seperti emas murni. Kalau semuanya enak, maka semuanya mau
percaya YESUS, tapi saat-saat dalam ujian = benar atau tidak iman
kita? karena itulah TUHAN ijinkan kita
menderita.
Bentuk-bentuk
menderita karena YESUS adalah:
- kita
harus menempuh jarak yang jauh untuk ke
gereja.
- dari
kuliah, lalu masuk ke gereja.
- diijinkan
tidak makan dll.
1
Petrus 1: 5-7,
5
Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu
sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk
dinyatakan pada zaman akhir.
6.
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika
harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan
7.
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang
jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Ayat
7 = iman bagaikan emas murni dikaitkan dengan kedatangan TUHAN YESUS.
Kita
percaya kepada YESUS, diampuni, hidup benar, sehingga diselamatkan
dan diberkati oleh TUHAN itu sudah baik. Orang yang sudah percaya
YESUS, diselamatkan dan diberkati oleh TUHAN belum tentu bisa tahan
uji. Contohnya adalah Petrus yang hebat tetapi ternyata tidak tahan
uji. Begitu YESUS berkata = Aku akan ke Yerusalem, dibunuh dan
disalibkan, tetapi Petrus = tidak mau. Jadi iman Petrus waktu itu
hanya sampai percaya kepada YESUS, diselamatkan dan diberkati oleh
TUHAN (tidak tahan uji).
Oleh
sebab itu ditambahkan dalam
Filipi 1: 29 = “kamu
dikaruniakan bukan saja untuk percaya, tetapi juga rela untuk
menderita karena YESUS” supaya iman kita teruji bagaikan emas
murni. Semoga
kita dapat mengerti.
Hasilnya
kalau kita memiliki iman yang teruji bagaikan emas murni adalah
- Tahan
uji dalam menghadapi pencobaan,
sehingga kita tidak akan pernah menyangkal TUHAN, kita tidak akan
pernah tinggalkan TUHAN, tetapi tetap mengikut dan
melayani TUHAN sampai selama-lamanya (sampai garis akhir).
- Kita
bisa menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali diawan-awan yang
permai.
Dalam injil
Lukas disebutkan = “kalau YESUS datang, adakah iman di bumi?”.
Jadi salah satu yang dicari adalah “adakah iman yang bagaikan emas
murni?”. Ini merupakan landasan yang
kuat, supaya kita dapat naik dan
menyambut kedatangan YESUS ke dua kali.
Saat-saat
semuanya enak, kita bisa berkata = YESUS luar biasa, tetapi saat
ujian --> inilah yang menentukan, apakah kita memiliki iman yang
benar atau tidak? Saya sudah pernah
bersaksi beberapa kali, ternyata dulu iman saya juga rapuh, waktu
itu sudah masuk sekolah alkitab,
baru diijinkan tidak bisa makan, tidak bisa minum, tidak punya uang,
kemudian saya berkata = tidak mau lagi!!
Inilah iman kita yang sedang diuji.
Lukas
18 :
8,
Aku berkata kepadamu: Ia
akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu
datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Jadi
iman bagaikan emas murni adalah landasan yang kuat, yang bisa
mengangkat/mengorbitkan kita ke awan-awan yang permai. Kita harus
bersyukur kepada TUHAN jika kita mengalami ujian, supaya kita
mendapatkan iman yang bagaikan emas murni.
- Kita
bisa berjalan di Kota Yerusalem Baru,
yang lantainya (jalannya)
dari
emas murni.
Wahyu
21: 21,
Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap
pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu
dari emas murni bagaikan kaca bening.
Jadi kalau
kita menghadapi ujian/pencobaan, itu berarti kita sedang latihan
berjalan, sampai satu waktu kita sudah berjalan di kota
Yerusalem Baru. Seperti bayi yang latihan berjalan, kalau bayi tidak
dilatih (takut jatuh dll) maka bayi tidak akan dapat
berjalan.
Semoga kita dapat
mengerti.
Jika kita sudah hidup benar dan sudah
sungguh-sungguh tetapi malahan menjadi
susah seperti ini,
ini berarti sebentar lagi kita akan mendapatkan emas murni.
Contohnya adalah seperti Ayub yang mendapatkan emas murni. Emas yang
murni inilah yang penting dalam hidup kita.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau emas murni dari surga kita dapatkan, maka
yang di dunia ini pasti akan TUHAN sediakan/berikan.
Saya
sangat sedih sekali jika kita memberi salam di gereja,
seperti di stadion. Yang kita bicarakan adalah salam di dalam ibadah,
yang mengandung doa selamat (kasih karunia dan damai sejahtera).
DAMAI
SEJAHTERA
Damai
sejahtera artinya
- Tidak
ada peperangan, tidak ada permusuhan.
- Tidak
terpisah lagi dari ALLAH dan manusia
(menyatu). Contohnya: hubungan Adam dan Hawa indah (hubungan suami
istri), hubungan dengan TUHAN indah.
- Dalam
ketenangan (tidak ada ketakutan), keamanan, kemakmuran (semua ada
untuk dimakan). Semoga
kita dapat mengerti.
Damai
sejahtera ini bisa diibaratkan (identik) dengan suasana firdaus.
Suasana firdaus = suasana damai sejahtera. Mari kita ciptakan suasana
damai sejahtera = jangan ciptakan suasana peperangan, suasana
permusuhan, suasana perpisahan, jangan!
Kejadian
3: 9,
10,
9.
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di
manakah engkau?"
10.
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku
bersembunyi."
Ayat
9 = setelah mereka makan buah yang dilarang oleh TUHAN (berbuat
dosa/tidak taat), lalu mereka telanjang dan lari bersembunyi. Lalu
TUHAN mencari di manakah engkau?
Ayat
10 = “
Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini,
aku menjadi takut” = Kalau dulunya saat TUHAN datang mereka
senang sekali, bisa berdialog dengan TUHAN, tetapi setelah berbuat
dosa saat TUHAN datang mereka menjadi takut (terpisah dari TUHAN).
Pada
waktu Adam dan Hawa taat dengar-dengaran kepada TUHAN (tidak berbuat
dosa), mereka merasakan suasana damai sejahtera (suasana firdaus),
tetapi sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa (tidak taat
dengar-dengaran kepada TUHAN), maka mereka terpisah dari TUHAN =
kalau ada dosa maka terpisah dari TUHAN. Akibatnya adalah mereka
kehilangan damai sejahtera,
yang
ada hanya ketakutan, stress, padahal mereka
berada di taman Eden.
Adam
dan Hawa tidak taat dengar-dengaran = apa yang
tidak boleh dilakukan malah dilakukan, yang boleh dilakukan malah
tidak dilakukan (beribadah, berdoa), yang harus dilakukan menurut
Firman, tidak dilakukan karena malas.
Inilah berbuat dosa.
Taman
Eden ini menunjuk suasana pemeliharaan (berkat), semua ada disana =
mau makan apa saja bisa, tidak perlu susah
payah, tidak perlu bekerja,
tidak perlu menabung. Sudah berada di dalam
taman Eden, tetapi Adam dan Hawa
masih bisa takut dan stress, apalagi jika
berada di dunia ini? untuk mencari
makan saja sudah susah (takut tidak makan) apalagi ditambah dengan
dosa.
Stress
ini dapat melanda orang kaya, miskin,
pandai, bodoh. Baru-baru ini saya bertemu dengan orang kaya, rumahnya
mahal, tetapi dia minta didoakan
karena dia mengalami ketakutan, tidur sendiri takut, mau ini takut.
Lalu saya katakan = kita berdoa dan jangan
diikuti rasa ketakutan itu, begitu takut,
sebut ‘Darah
YESUS’. Yang menentukan ketakutan bukan
kaya, miskin, ada ijasah atau tidak berijasah, tetapi yang menentukan
ketakutan dan stress adalah ada dosa atau
tidak ! Semoga kita dapat
mengerti.
Setelah
jatuh dalam dosa Adam dan Hawa dibuang ke dunia, didalam dunia ini
ketakutan dan stress bukannya
berhenti tetapi tambah meningkat sampai menjadi pembunuh utama.
Lukas
21: 25,
26,
25.
"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan
bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut.
26.
Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala
apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
Jadi
ketakutan dan stres ini akan meningkat di akhir zaman dengan adanya
kegoncangan-kegoncangan yang melanda dunia di segala bidang (bidang
rohani dan jasmani goncang) dan ketakutan atau stres menjadi pembunuh
utama dari manusia di bumi. Jadi nanti penyakit yang paling hebat
adalah ketakutan atau stres.
Ketakutan
atau stres menjadi pembunuh utama manusia di bumi:
- Kematian
secara jasmani, banyak orang yang mati karena stres. Saya pernah
berbincang dengan seorang dokter di Medan = kalau seseorang stres
maka hormon-hormon didalam tubuh bekerjanya tidak teratur lagi.
- Tetapi
yang lebih gawat lagi adalah kematian secara rohani = kering rohani.
- Takut
dan sress juga dapat mengakibatkan orang menjadi gila/jiwanya
terganggu bahkan sampai binasa untuk selama-lamanya.
Inilah
ketakutan sejak Adam dan Hawa berbuat dosa. Jika kerohanian
kita kering --> jangan
dipelihara, jangan!! sebab
jika kita terus menerus merasa takut,
maka kita dapat menjadi
gila, tetapi kita harus datang kepada TUHAN untuk memohon
pertolongan TUHAN.
Jika
sudah kerohanian kita sudah menjadi kering,
maka kita tidak bisa menyembah TUHAN dan juga
tidak bisa mendengarkan Firman sebab
yang ada hanyalah takut dan stress,
ini berarti sudah gawat. Ada seorang bapak
yang kenal dengan saya (ini tidak menjelek-jelekkan) tetapi ini
sesuai dengan Firman, beliau
mengatakan = saya kalau mau ke gereja,
saya merasa ketakutan. Kematian rohani ini
akan terjadi, menjadi kering rohani, terpisah dari TUHAN, sampai gila
bahkan sampai binasa untuk selamanya.
Mari
TUHAN akan tolong kita semuanya sekarang
ini. Jadi manusia kehilangan damai sejahtera karena dosa-dosa,
sehingga terpisah dari TUHAN dan sesama (ada tembok pemisah).
Tembok
pemisah yang paling kuat yang memisahkan kita dari TUHAN dan
memisahkan kita dengan sesama adalah
- Dosa
sampai puncaknya dosa.
- Kebenaran
diri sendiri.
Dosa
1
Korintus 5: 11,Tetapi
yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah (1)orang
cabul, (2)kikir,
(3)penyembah
berhala, (4)pemfitnah,
(5)pemabuk
atau (6)penipu;
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
Ayat
11 = “
jangan bergaul dengan orang” = terpisah dengan
sesama.
“
saudara”
= saudara seiman, saudara sekandung, saudara dalam TUHAN, saudara apa
saja, sampai saudara yang paling dekat
sekalipun, tetapi kalau ada dosa-dosa maka
akan terpisah (tidak ada damai).
Dosa-dosa
apa itu?
- “Orang
cabul” Jika ada percabulan maka terpisah. Suami istri
merupakan dua orang ditempat tidur, coba ada percabulan maka akan
terpisah = mungkin masih satu ranjang tetapi hatinya terpisah (tidak
ada damai sejahtera).
- “Kikir”
= tidak bisa memberi.
- “Penyembahan
berhala” = hati keras. Berhala = illah zaman akhir = hati yang
keras, dalam 2 Korintus 4 (tadi di malang) = justru menolak
pengajaran yang benar dan menerima yang palsu (yang tidak benar).
Kalau menerima yang tidak benar, maka kita pasti terpisah. Antara
Yesus Barabas dan YESUS Kristus, mereka pilih Yesus Barabas = sudah
tahu tidak benar, demi gengsi, supaya menang dll mereka memilih
Yesus Barabas, akhirnya terpisah untuk selamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Hati-hati terhadap penyembahan berhala (kekerasan hati)!
- “Pemfitnah”
= yang benar menjadi salah, yang salah
menjadi benar.
- “Pemabuk”.
- “Penipu”
= pendusta.
“
dengan
orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama”
ini artinya tidak bisa berfellowship = tidak bisa menjadi
satu/terpisah.
Inilah
6 dosa yang mendarah daging yang membuat kita tidak damai sejahtera
dan terpisah dari TUHAN dan sesama.
Kebenaran
sendiri
Kejadian
3: 11-13,
11.
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau
makan itu?"
12.
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13.
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah
yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu
yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Ay
11 = “
Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau
makan itu?" = seharusnya jawabannya
hanya ‘ya atau tidak’.
Seharusnya ‘ya’
aku makan dan ampunilah aku -->
selesai!
Ay
12 = "
Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku” = saat ditanya apakah
kamu makan buah yang Kularang ? tetapi jawabannya malah perempuan
yang Kautempatkan di sisiku. Ini berarti salah jurusannya. Jadi orang
benar sendiri itu tidak ada jurusannya.
“
Perempuan”
= istri disalahkan.
“
Kau”
= TUHAN juga disalahkan.
Ay
13 = sampai setan juga disalahkan, ini berarti sudah tidak bisa
bertobat lagi.
Jadi
kebenaran sendiri adalah orang yang berdosa, tidak mau mengakui
dosa tetapi malah menyalahkan orang lain yang benar, menyalahkan
TUHAN, bahkan menyalahkan setan. Tiap berbuat dosa = saya sebenarnya
tidak mau berbuat dosa, saya mau hidup benar dan suci, tetapi itu
karena setan, jadi kapan bertobatnya orang semacam itu ? sebab selalu
merasa tidak bersalah.
Ini
seperti saat YESUS dibawa dibubungan bait
ALLAH, setan hanya
berkata --> jatuhkanlah dirimu dan
jika jatuh = terserah kau, setan tidak
mendorong supaya jatuh. Seringkali kita menyalahkan setan.
Kita
jangan sampai kehilangan damai sejahtera ! Biarlah lewat pelajaran
salam kepada ketujuh jemaat bangsa kafir,
maka kita dapat kembali kepada kasih
karunia, keselamatan, iman sampai iman yang teruji (emas murni) dan
damai sejahtera.
Manusia
yang berdosa terpisah dari TUHAN dan tidak ada kemampuan/tidak dapat
kembali kepada TUHAN, ini berarti terpisah untuk selama-lamanya
(binasa selamanya).
Jalan keluarnya adalah TUHAN yang datang
kepada manusia berdosa dengan membawa korban pendamaian (damai
sejahtera). Tidak ada yang bisa memberikan damai sejahtera di dunia
ini (uang dll tidak bisa), hanya korban pendamaian yang bisa
memberikan damai sejahtera.
Ini
seperti di Taman Eden setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka
TUHAN yang datang kepada Adam dan Hawa.
Korban
pendamaian:
- Korban
pendamaian di taman Eden binatangnya masih samar-samar, sebab
hanya disebutkan ditutupi kulit dari binatang (pakaian dari
kulit binatang), tetapi jenis binatangnya tidak disebutkan. Korban
pendamaian di taman Eden ini berlaku untuk dua orang saja (Adam dan
Hawa). Adam dan Hawa ini berbicara tentang
nikah, jadi nikah ini harus diperdamaikan terlebih dulu = mulai dari
yang kecil dahulu yaitu dalam rumah tangga, jangan sampai ada
perpisahan dalam nikah. Jika antara dua ini (suami istri) terpisah,
sehingga tidak damai, maka banyak yang menjadi
korban (anak-anak jadi korban). Jadi pelajaran di taman Eden adalah
perdamaian di dalam nikah harus ada.
- Sesudah
itu zaman Taurat (zaman Musa), korban pendamaiannya dari binatang
sudah jelas yaitu lembu, domba, kambing, burung tekukur. Korban
pendamaian ini untuk memperdamaikan dosa bangsa
Israel (satu bangsa saja
itulah bangsa Israel, sedangkan bangsa
kafir tidak mendapatkan pendamaian).
- Tetapi
kita harus bersyukur, dalam perjanjian baru (zaman akhir) korban
binatang itu sudah digenapi di dalam
Korban Kristus,
Mengapa
kita tidak lagi membawa binatang ? sebab itu sudah digenapi oleh
Korban Kristus.
1
Yohanes 4: 10,Inilah
kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Ay
10 = “
Bukan kita yang telah mengasihi Allah” = Bukan kita
yang datang kepada TUHAN, tetapi TUHAN yang datang kepada kita.
“
Anak-Nya”=
YESUS.
Jadi
di dalam perjanjian baru,
korban pendamaian (binatang) sudah digenapkan oleh Korban
Kristus di kayu salib dan ini berlaku untuk semua manusia di dunia
(termasuk kita sebagai bangsa kafir).
Jadi korban Kristus ini untuk memperdamaikan dosa seluruh manusia di
dunia. Puji syukur kepada TUHAN dan semoga TUHAN menolong kita.
Proses
berdamai:
Dari
pihak TUHAN sudah yaitu = YESUS mati di
kayu salib sebagai Korban Pendamaian.
Dari
pihak kita
- Jika
kita yang bersalah: kita mengaku dosa
kepada TUHAN (vertikal), kepada sesama (horisontal) dan jika
diampuni oleh Darah YESUS di kayu salib,
maka kita jangan berbuat dosa lagi, sehingga kita mengalami damai
sejahtera.
- Jika
kita yang benar: kita harus mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya, sehingga kita mengalami damai
sejahtera. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi
jika kita berdamai = saling mengaku dan mengampuni =
merobohkan tembok pemisah dengan kekuatan Darah
YESUS (salib Kristus), sehingga kita mengalami damai sejahtera.
Jadi
inilah salam yaitu:
- ada
doa selamat = semoga ada kasih karunia (kita percaya YESUS dan
diselamatkan,
- kita
memiliki iman yang teruji (emas murni) untuk menghadapi kedatangan
YESUS yang kedua kali. Semoga
kita mendapatkan damai sejahtera.
Memang
manusia berdosa ini terpisah dari TUHAN dan sesama, sehingga
kehidupannya
menjadi takut, kuatir, stress, tidak
tenang (inilah gejala sudah terpisah dari TUHAN), tetapi sekarang
ini TUHAN yang datang kepada kita dengan Korban
Pendamaian (Korban
Kristus), tinggal kita mau menggunakannya
atau tidak.
Kegunaan
(hasil) dari damai sejahtera yaitu:
- Roma
16: 20,
Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan
Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai
kamu!
Ay 20 =
“Semoga Allah, sumber damai sejahtera” = Jika hati kita
damai, maka akan menjadi tahta bagi Imam
Besar. Allah damai sejahtera itulah YESUS sebagai Imam Besar, Raja
segala raja, Mempelai
Pria Surga yang
bertahta.
Kegunaan damai sejahtera yang pertama adalah jika
hati kita damai sejahtera maka YESUS sebagai Imam Besar berhadirat
(ada didalam kehidupan kita), untuk
menghancurkan iblis dibawah kaki kita.
Artinya:
- Menyelesaikan
semua masalah, sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh
TUHAN. Iblis ini merupakan sumber
masalah. Kalau kita damai sejahtera kita mendapatkan kekuatan dari
TUHAN dan Imam Besarlah yang bekerja. Kita ini hanya
menjaga kasih karunia dan menjaga damai sejahtera!
- Semua
letih lesu, beban berat ditanggung oleh TUHAN, sehingga semuanya
menjadi enak dan ringan di dalam hidup
kita.
- TUHAN
menghapus air mata kita.
Bukan
otak pintar atau bodoh, ijasah tinggi atau rendah, kaya atau miskin,
bukan itu ! Yang menjadi tahta TUHAN adalah hati damai sejahtera.
Semoga kita dapat
mengerti.
- 2
Korintus 5: 18,
Dan semuanya ini dari
Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan
diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu
kepada kami.
Kegunaan damai sejahtera yang kedua
adalah jika hati kita damai sejahtera,
maka kita dipakai dalam pelayanan pendamaian.
Roma
10: 15,
Dan bagaimana mereka
dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada
tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar
baik!"
Ayat 15 = "Betapa indahnya
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" = Betapa
indahnya tapak kaki mereka yang membawa kabar baik.
Jadi
kita dipercaya pelayanan pendamaian artinya
- Kita
dipercaya untuk memberitakan atau menyaksikan Kabar
Baik bagi orang-orang yang berdosa untuk
diselamatkan.
- Kita
dipercaya untuk memberitakan atau menyaksikan Kabar
Mempelai kepada orang yang sudah selamat
untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Yang
Sempurna =
menjadi Mempelai Wanita
seperti YESUS. Bapak pendeta In
Juwono selalu mengatakan = kalau
hati kita tidak damai, apa yang
akan kita khotbahkan? Khotbahnya itu
dapat menjadi sampah (seperti laut
bergelombang dan hanya membawa sampah ke
pantai).
Khotbah seperti sampah artinya hanya membawa
kesalahan orang, hanya menuduh orang dan tidak ada artinya. Jika
hati kita tidak damai maka hanya bicara gosip-gosip, tetapi jika
hati kita damai maka kaki kita melangkah hanya untuk memberitakan
atau menyaksikan Kabar Baik
dan Kabar Mempelai.
- Dalam
ayat 15 disebutkan “betapa indahnya”. Jika kita dipercaya
pelayanan pendamaian maka langkah-langkah kita adalah langkah yang
indah, masa depan yang indah pada waktu-Nya. Semakin dipakai,
maka langkah ini menjadikan hidup
kita semakin indah/ semakin indah masa
depan kita dan semuanya hanya
TUHAN lah yang mengerjakan di
dalam hidup kita.
Mari
tugas kita adalah menyaksikan/bersaksi,
baik dalam bentuk nyanyian, dalam khotbah,
dalam bersaksi, lewat kehidupan kita di kantor, di sekolah = dan
jika orang melihat maka ada Kabar
Baik dan Kabar
Mempelai. Jika ada yang belum percaya
kepada YESUS dan mereka
melihat, maka mereka dapat tertarik
untuk mengikut YESUS. Jika ada yang sudah
percaya YESUS (sudah selamat dan diberkati) melihat hidup kita (di
sekolah tidak mau menyontek) = maka
yang melihat dapat berubah.
Sekalipun kita belum berbicara,
tetapi ini = sudah bersaksi, terlebih lagi
jika kita mengajak untuk mendengar Kabar
Mempelai.
- 1
Tesalonika 5: 23,
24,
23.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada
kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
24
Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan
menggenapinya.
Ayat 23 = “Allah damai
sejahtera” = YESUS sebagai Imam Besar.
Ayat 24 = TUHAN
tidak pernah menipu kita.
Kegunaan damai sejahtera ketiga
adalah jika
hati kita damai sejahtera maka YESUS Imam Besar sanggup untuk:
- Memelihara
kehidupan kita secara jasmani ditengah dunia yang sudah sulit ini.
Hati damai itu sebagai landasan pesawat, sehingga bisa menyambut
TUHAN (pesawat take off), jika hati kita damai, maka kita bisa
menerima berkat-berkat dari TUHAN (pesawat mendarat).
- Memelihara/menyucikan
tubuh, jiwa, roh kita sedikit demi sedikit sampai sama menjadi
sama mulia sempurna seperti Dia. Jika TUHAN YESUS datang
kembali kedua kali, kita akan terangkat dan kita bisa menyambut Dia
di awan-awan yang permai. Kita akan masuk kerajaan seribu
tahun damai (Firdaus yang akan datang), sesudah itu kita akan masuk
Yerusalem Baru (surga yang kekal). Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah
pengertian salam di dalam ibadah, jadi
jangan sembarangan dalam memberi salam ! dalam ibadah salam itu
memiliki pengertian yang rohani, ada kaitan dengan pengajaran dan
juga ada kaitan dengan doa selamat. Dia
yang memanggil kita Setia dan akan
menggenapi- Nya, TUHAN tidak pernah menipu
kita. Puji TUHAN.
TUHAN memberkati kita.1