Kita
masih berada di dalam kitab
Wahyu 1: 1-3 yang merupakan
judul/prakata/kata pengantar dari kitab Wahyu.
Wahyu
1: 3,
Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan
yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah
dekat.
Berbahagialah
--> jadi inti dari kitab Wahyu adalah
kebahagiaan.
Di
dalam kitab Wahyu ada tujuh macam kebahagiaan yaitu:
- Wahyu
1: 3 = berbahagia yang membaca, mendengar dan yang menuruti
kata-kata nubuat.
- Wahyu
14: 13 = berbahagia yang mati dalam YESUS.
- Wahyu
16: 15 = berbahagia mereka yang berjaga-jaga dan memperhatikan
pakaian-nya.
- Wahyu
19: 9 = berbahagia mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak
Domba.
- Wahyu
20: 6 = berbahagia mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan
yang pertama.
- Wahyu
22: 7 = berbahagia mereka yang menuruti kata-kata nubuat.
- Wahyu
22: 14 = berbahagia mereka yang membasuh jubahnya
Angka
tujuh = angka sempurna. Jadi, tujuh kebahagiaan merupakan
kebahagiaan
yang sempurna/kebahagiaan kekal =
kebahagiaan surga. Ini
yang diberikan oleh kitab Wahyu.
Pintu
gerbangnya/permulaan untuk mencapai tujuh kebahagiaan/kebahagiaan
yang sempurna/kebahagiaan kekal/kebahagiaan surga adalah
berbahagia
mereka yang membaca, mendengar dan menuruti kata-kata nubuat/Firman
nubuat/Firman pengajaran yang benar =
Firman ALLAH.
Jadi,
di gereja kalau orang:
- malas
membaca Firman,
- menyanyi
bersemangat, tetapi mendengarkan Firman malas dan mengantuk, maka
kehidupan itu tidak akan pernah mencapai kebahagiaan surga. Yang di
dapat hanyalah kebahagiaan dunia sebab kalau menyanyi hanya emosi
dan ketika mendengarkan Firman, sudah loyo.
Sekarang
kita akan mempelajari secara singkat membaca, mendengar dan menuruti
Firman.
MEMBACA
-->
Yesaya 29:
9-12,
9.
Tercengang-cenganglah,
penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah
mabuk, tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan
karena arak!
10.
Sebab
TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu-yakni para nabi-telah
dipejamkan- Nya dan muka-mu yaitu para pelihat-telah
ditudungi-Nya.
11.
Maka
bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang
termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca
dengan mengatakan: “Baiklah baca ini, “ maka ia akan menjawab:
“Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai”.
12.
dan
apabila
kitab itu
diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan:
“Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat
membaca.”
Ay
11, jadi belum tentu orang yang pandai, dapat membaca Firman; ia tahu
membaca Firman yang mungkin dalam berbagai macam bahasa sebab pandai,
tetapi kalau kitab itu termeterai, maka kehidupan itu tidak dapat
membaca.
Jadi,
ada dua hal yang akan dihadapi ketika membaca Firman ALLAH/Firman
nubuat yaitu:
- kitab
itu tidak dapat dibaca, sebab termeterai.
Jadi,
kitab yang termeterai:
- diberikan
kepada orang yang sebenarnya tahu/dapat membaca, dapat melihat dan
mengerti, tetapi kenyataannya, kehidupan itu membaca, tetapi tidak
dapat melihat/tidak nampak = seperti orang buta.
- mendengar
tetapi tidak mengerti karena kitab termeterai.
Mengapa
sampai dapat terjadi seperti itu? Karena:
- 2
Korintus 3: 14-16,
14.
Tetapi
pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini
selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja
yang dapat menyingkapkannya.
15.
Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa,
ada selubung yang menutupi hati mereka.
16.
Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung
itu diambil dari padanya.
Jadi,
di dalam kitab Wahyu 5, hanya Anak Domba/YESUS/Korban Kristus Yang
dapat membuka meterai dan kitab = menyingkapkan rahasia Firman.
Kemudian disambung dengan
- 2
Korintus 4: 3, 4,
3.
Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka yang akan binasa,
4.
yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah.
Ay
4, Firman nubuat tidak dapat dilihat yang adalah Gambaran
ALLAH/Wujud ALLAH, mengapa demikian? Karena:
- pikirannya
tumpul,
- hatinya
keras,
sehingga
tidak menghargai Korban Kristus/salib Anak Domba ALLAH Yang
tersembelih dan Yang sudah membuka meterai dari kitab itu = dapat
menyingkapkan rahasia Firman.
Arti
dari tidak menghargai Korban Kristus adalah:
- tetap
menyimpan dosa,
- tetap
berbuat dosa sampai pada puncaknya dosa itulah dosa makan minum dan
dosa kawin mengawinkan.
Banyak
kali kita salah dalam menghargai Korban Kristus, bahwa menghargai
Korban Kristus di saat perjamuan suci, kita hancur hati --> ini
baik! Tetapi bukan hanya sampai di situ, menghargai Korban Kristus
itu jangan berbuat dosa lagi, sebab kalau kita masih tetap menyimpan
dosa dan tetap berbuat dosa, maka itu berarti kita tidak menghargai
Korban Kristus = kitab tetap termeterai, sekali-pun kita dapat
membaca, kita tetap tidak akan dapat mengerti.
Itu
sebabnya kita harus waspada mengenai membaca ini dan kewaspadaan
yang pertama adalah
- kita
jangan membaca Firman ALLAH dengan kekerasan hati, pasti tidak akan
mengerti dan tidak akan nampak dan berarti tidak berbahagia bahkan
binasa selama-lamanya. Inilah kewaspadaan
yang pertama yang berasal dari diri kita yang seringkali membaca
Firman dengan kekerasan hati dan juga tidak menghargai Korban
Kristus sehingga tidak dapat mengerti dan juga tidak akan merasa
bahagia bahkan mengomel.
Bagaimana supaya kita tidak menjadi
keras hati? Kita harus membaca Firman ALLAH dengan
menghargai/meninggikan Korban Kristus; sebab hanya Korban Kristus
yang dapat menghancurkan kekerasan hati. Pada jaman Musa, ada lembu
emas/kekerasan hati dan hanya dapat dihancurkan dengan dua loh
batu. Dua loh batu yang dipecahkan = YESUS Yang dikorbankan
sehingga lembu emas/kekerasan hati hancur dan kita dapat membaca
dan mengerti Firman ALLAH, sehingga kita menjadi berbahagia sampai
mencapai kebahagiaan yang kekal/tujuh kebahagiaan. Semoga kita
dapat mengerti.
- waspada
terhadap ajaran palsu yang meniadakan Korban
Kristus/salib Kristus. Ini yang harus
hati-hati, sebab Korban/salib Kristus tidak diberitakan di dalam
sidang jemaat, sebab banyak pendeta yang merasa takut sehingga
banyak dari mereka memakai logika --> sekarang ini banyak jemaat
yang susah dan menderita, masakan di gereja diberitakan tentang
salib/ sengsara lagi, nanti, jemaat tidak mau ke gereja lagi.
Inilah ajaran palsu. Korban/salib Kristus
tidak diberitakan di dalam sidang jemaat, sehingga Firman ALLAH
tetap termeterai/tetap tertutup; kalau
tidak ada salib, maka tidak akan ada
pembukaan Firman.
Nanti
kita akan mempelajari di dalam Wahyu 5, kalau kitab tetap
termeterai, maka rsl Yohanes menangis dengan sangat --> tidak ada
kebahagiaan tetapi yang ada hanyalah penderitaan. Itu sebabnya
sekarang ini, di gereja, salib ditiadakan.
Salah satu contoh -->
berpuasa diringankan dengan diijinkan untuk minum air putih sebab
air putih tidak mengandung kalori. Seandainya seorang hamba TUHAN
tidak mau berpuasa, bagaiman ada pembukaan Firman? Tidak mungkin ada
pembukaan Firman.
- Yesaya
29: 12,
dan apabila
kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan
mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku
tidak dapat membaca.”
“Aku
tidak dapat membaca” = orang
yang tidak mau membaca/tidak mau menerima.
Jadi, karena kekerasan hati/pintu
hati tertutup, sehingga tidak mau membaca Firman ALLAH/Firman
nubuat/Firman pengajaran yang benar/cahaya injil kemuliaan Kristus.
Inilah istilah tidak dapat membaca sebab tidak mau.
Inilah
dua kemungkinan yaitu:
- dapat
membaca/mau membaca, tetapi kitab termeterai karena kekerasan hati =
menyimpan dosa dan juga karena menolak salib Kristus sehingga kitab
itu tidak dapat terbuka.
- tidak
mau membaca dan ini juga karena kekerasan hati; tidak mau membaca
sampai tidak mengerti dan juga tidak mau menerima sehingga kehidupan
itu tidak akan berbahagia dan akan binasa untuk selama-lamanya.
Waktunya
singkat -->
Wahyu 1: 3,
Berbahagialah ia yang membacakan
dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Waktunya
sudah dekat, artinya
saat ini masih ada kesempatan sedikit untuk
membaca Firman ALLAH/Firman nubuat, tinggal tergantung pada kehidupan
kita masing-masing -->
kita mau atau tidak mau. Ini
saja!! TUHAN memberi kesempatan sedikit lagi kepada kita untuk
membaca Firman nubuat/Firman pengajaran yang benar, tergantung pada
kita masing-masing --> kita mau atau tidak mau. Kalau kita mau,
maka kita akan berbahagia sampai pada kebahagiaan kekal dan jika
tidak mau, maka tidak akan berbahagia, menderita sampai binasa untuk
selama-lamanya. Inilah tentang membaca Firman nubuat yang merupakan
pintu gerbang untuk masuk ke dalam tujuh kebahagiaan/masuk
kebahagiaan sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
MENDENGAR
FIRMAN NUBUAT/FIRMAN ALLAH -->
Markus
7: 24-30,
24.
Lalu Yesus berangkat dari
situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak
mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya
tidak
dapat dirahasiakan.
25.
Malah seorang ibu, yang
anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia,
lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
26.
Perempuan itu seorang Yunani
bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu
dari anaknya.
27.
Lalu Yesus berkata
kepada-nya: ”Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya
kepada anjing.”
28.
Tetapi perempuan itu
menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga
makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak”.
29.
Maka kata Yesus kepada
perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang, sebab
setan itu sudah keluar dari anakmu.
30.
Perempuan itu pulang ke
rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang
setan itu sudah keluar.
Ay
27 , anak-anak/domba-domba = bangsa Israel umat pilihan TUHAN; anjing
= bangsa kafir kita semua.
Jadi,
YESUS menghendaki supaya kedatangan-Nya tidak diketahui, tetapi tidak
dapat di rahasiakan. Kita bersyukur, sebab di mana ada pembukaan
rahasia Firman, maka
di situ hadirat TUHAN begitu jelas di
tengah-tengah kita. Ini yang harus kita doakan, sebab kita datang
ke gereja dan jika tidak ada pembukaan Firman, apa yang dapat kita
perbuat? Begitu juga dengan kami hamba-hamba TUHAN yang datang untuk
bersekutu, tetapi jika tidak ada pembukaan Firman dan hanya untuk
berkumpul-kumpul, untuk apa? Sebab tidak ada hadirat TUHAN di situ.
Kalau tidak ada pembukaan Firman, maka tidak ada hadirat TUHAN
sekali-pun kita berseru-seru, hadirat TUHAN tidak ada. Tetapi kalau
di mana ada pembukaan rahasia Firman ALLAH, maka di situ betul-betul
hadirat TUHAN tidak dapat dirahasiakan dan hadirat TUHAN sangat jelas
dan nyata kita rasakan untuk menjamah setiap kehidupan kita. Semoga
kita dapat mengerti.
Tentang
mendengar Firman ALLAH ini, bukanlah seperti kita mendengarkan orang
berpidato atau berkampanye atau kadang-kadang melawak atau
kadang-kadang mendongeng atau memakai ilustrasi-ilustrasi yang tidak
dapat di pertanggung jawabkan kebenaran-nya. Ini tidak akan ada
gunanya, itu sebabnya kita jangan salah mendengar. Bukan juga seperti
mendengarkan lawakan --> mendengar lawakan itu di televisi, bukan
di gereja sebab ini merupakan kesalahan yang besar. Tetapi
mendengarkan Firman nubuat, seperti
orang yang lapar di saat makan
roti =
mendengar dengan suatu kebutuhan. Saudara datang ke
gereja, jangan di tipu sebab saudara hanya di suruh untuk
mendengarkan lawakan, mendengarkan dongeng, mendengarkan orang
berpidato yang berapi-api, tetapi tidak ada pembukaan Firman = belum
mendengarkan Firman, tetapi harus seperti orang yang lapar di saat
makan roti = mendengar dengan suatu kebutuhan. Semoga kita dapat
mengerti.
Di
sini, contohnya ada seorang perempuan Kanani/bangsa kafir yang datang
kepada YESUS untuk memohon kesembuhan bagi anak-nya. Sekarang ini
kita/bangsa kafir datang ke rumah TUHAN ini, apa yang menjadi
kebutuhan kita?
Jadi,
seorang perempuan Kanani datang kepada YESUS untuk kesembuhan bagi
anaknya dan ini juga dapat dikatakan sebagai pemulihan dari nikah dan
buah nikah yang seringkali dialami oleh bangsa kafir yang hancur
kehidupan nikah dan buah nikahnya. Kami para hamba-hamba TUHAN harus
banyak berdoa bagi anak-anak, saya juga paling takut menghadapi
anak-anak kita, sebab anak-anak dari para hamba-hamba TUHAN ini yang
betul-betul diincar oleh setan. Juga bagi kami semuanya, kita harus
banyak berdoa bagi nikah dan buah nikah kita.
Wanita
Kanani/bangsa kafir ini tidak langsung ditolong, tetapi diuji
terlebih dahulu bagaimana sikap kesungguhannya dalam mendengarkan
Firman nubuat/Firman ALLAH. Inilah ujiannya kita datang ke gereja,
bagaimana sikap kita di saat mendengarkan Firman.
Kita
berdoa supaya di gereja kita ini dan juga yang ada di Malang, tidak
ada tempat spesial/ruangan tersendiri yang dibuat bagi anak-anak
kecil --> silahkan dibawa ke gereja, tetapi harus didoakan supaya
anak-anak itu menjadi tertib. Jangan sampai anak-anak itu mengganggu
kita di saat kita mendengarkan Firman sebab itu merupakan kesalahan
yang besar. Mari, ditertibkan dan didoakan supaya kita dapat
mendengarkan Firman demi mereka juga --> demi nikah dan buah nikah
kita. Seperti perempuan Kanani ini yang memiliki masalah dengan
anaknya yang sedang sakit sebab dirasuk setan dan tidak diketahui di
mana suaminya itu berada.
Inilah
yang dilihat oleh TUHAN saat-saat kita mendengarkan Firman
ALLAH/Firman nubuat yaitu:
- sikap
kita,
- kesungguhan
kita.
Demikian
juga dengan kami para hamba-hamba TUHAN sebab sidang jemaat merupakan
anak-anak rohani kita yang banyak menghadapi masalah, gembala juga
diuji kalau mau anak-anaknya tertolong seperti perempuan
Kanani/bangsa kafir.
Perempuan
Kanani/bangsa kafir ini berjuang
untuk mendapatkan remah-remah
roti sekali-pun menghadapi tantangan-tantangan. Inilah sikap
mendengarkan Firman = sikap untuk menerima remah-remah roti.
Tantangan-tantangan
yang harus dihadapi adalah:
- kelemahan
dari dirinya sendiri.
Ini yang sering kita hadapi yaitu
kelemahan dari diri sendiri seperti mengantuk, bosan dllnya. Inilah
bangsa kafir yang sulit untuk menjilat roti; anjing itu kesukaannya
adalah menjilat muntah sehingga sulit untuk menjilat roti. Anjing
lebih suka menjilat muntah. Di dalam alkitab ditulis, anjing muntah
untuk kemudian dijilat kembali.
Mari, sekarang ini, apa yang
menjadi kelemahan kita? Kalau masih suka mengantuk --> mari
berjuang untuk mengatasi kelemahan dari diri sendiri. Saya
menyampaikan Firman juga memerlukan perjuangan yang tadi malam
dimulai dari jam satu malam
sehingga tubuh
ini merasa terganggu dan sampai jam tiga
sore mau berangkat ke Surabaya, masih merasa terganggu, tetapi saya
tetap berjuang dan mohon pertolongan dari TUHAN dan sekarang saya
sudah dapat menyampaikan Firman. Perjuangan itu dilihat dan akan
ditolong oleh TUHAN. Kelemahan diri sendiri ini hanya saudara dan
saya yang mengetahuinya di saat mendengarkan Firman.
- halangan
dari murid-murid.
Juga
halangan dari orang lain seperti:
- kita
harus berhati-hati dengan orang yang duduk di sebelah kita yang
seringkali mengganggu kita di saat kita mendengarkan Firman seperti
memperlihatkan surat/foto dllnya.
- bergosip
tentang orang sehingga ada orang yang tidak mau datang lagi
sekali-pun kehidupan itu senang mendengarkan Firman.
- berjuang
untuk menghadapi YESUS Yang menyamakan perempuan itu dengan
anjing/bangsa kafir yang najis dan jahat dan tidak layak untuk
mendapatkan roti dari YESUS.
Kita dapat membayangkan, YESUS
mengatakan kepada perempuan itu bahwa ‘tidak patut roti untuk
anak-anak diberikan kepada anjing’.
Inilah
halangan-halangan seperti:
- menghadapi
kelemahan dari diri sendiri,
- menghadapi
orang lain dan juga
- halangan
dari YESUS.
Dan
sudah jelas, bangsa kafir itu tidak boleh mendapatkan roti yang
diperuntukkan bagi anak-anak --> roti itu bukan untuk anjing
tetapi untuk anak-anak/untuk umat Israel/domba-domba dari TUHAN.
Mungkin kita tersinggung oleh Firman karena menghantam diri kita yang
disebut sebagai anjing babi, bangsa kafir sehingga tidak mau lagi
mendengarkan Firman karena tersandung oleh kerasnya Firman TUHAN -->
marah karena kerasnya Firman TUHAN --> sebagai manusia, saya sudah
datang dari jauh dan membayar ongkos, tetapi sampai di gereja hanya
terdengar anjing dan babi.
Inilah
halangan-halangan. Mari, berjuang sebab ada banyak halangan yang
dimulai dari diri sendiri/apa yang menjadi kelemahan kita, dari orang
lain/sesama jemaat/murid-murid dan juga dari YESUS/pembukaan Firman.
Seringkali
pembukaan Firman ini:
- merendahkan
kita,
- sangat
menghina kita,
- menunjuk
dosa-dosa kita sehingga kita menjadi marah kemudian mengkritik
Firman dllnya.
Semua
tantangan/halangan-halangan bahkan yang tidak mungkin dan juga yang
mustahil merupakan
ujian kesungguhan dalam mendengarkan Firman
nubuat/Firman ALLAH, dan akhirnya imannya dinyatakan lulus oleh
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
perjuangan perempuan ini tidaklah sia-sia untuk dapat mendengarkan
Firman/untuk menjilat remah-remah roti sekalipun ada banyak
rintangan/halangan, tetapi akhirnya imannya dinyatakan lulus oleh
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Di
bagian atas dikatakan membaca Firman:
- jangan
dengan keras hati, tetapi harus dengan kelembutan hati.
- menghargai
Korban Kristus, sehingga kita dapat mengerti Firman
Kemudian
dalam mendengarkan Firman (bukan mendengarkan lawak,
pidato/kampanye) tetapi sungguh-sungguh serius, kita ini seperti
orang yang lapar dan sedang makan roti. Ini mendengar Firman -->
seperti orang lapar yang dapat makan roti, apalagi roti itu hanya
berupa remah-remah. Semoga kita dapat mengerti.
Kesungguhan
kita dalam mendengarkan Firman nubuat/Firman ALLAH adalah jika pada
saat kita mendengarkan Firman, Firman menunjuk keadaan kita yang
sesungguhnya seperti dosa-dosa kenajisan, kegagalan-kegagalan nikah
kita dan buah nikah kita dllnya. Kemudian sampai kita direndahkan
oleh Firman seperti anjing yang najis dan jahat, tetapi kita memiliki
sikap seperti perempuan Kanani ini yaitu
berkata benar TUHAN.
Inilah kesungguhan kita dalam mendengarkan Firman = sungguh-sungguh
mendengar Firman/sungguh-sungguh makan Firman.
Kita
membenarkan Firman, bukan mengelak Firman seperti Yudas --> ketika
YESUS berkata, ‘siapa yang mencelupkan roti bersama Aku, dialah
yang akan menyerahkan Aku’. Tetapi Yudas mengelak dengan berkata
‘bukan aku’.
Yudas:
- mengelak,
- menuduh
murid-murid yang lain --> sebab Yudas berkata ‘bukan aku’
berarti sebelas murid yang lain yang akan menyerahkan YESUS.
Tetapi
perempuan Kanani ini berkata --> ‘benar TUHAN’ =
- membenarkan
Firman ALLAH, sekali-pun ia sudah dikatakan anjing/ia direndahkan
tetapi ia membenarkan Firman/benar TUHAN,
- membenarkan
Firman ALLAH sebab yakin, jika TUHAN merendahkan kita, maka TUHAN
sanggup mengangkat kita dan perempuan Kanani/anjing diangkat menjadi
domba-Nya TUHAN. Kita sebagai bangsa kafir hanyalah anjing -->
bagaimana dapat diangkat menjadi domba? Dari mendengarkan Firman
dengan sungguh-sungguh/menjilat remah-remah roti; jangan menjilat
muntah. Makan remah-remah itu akan terus merasa lapar = terus merasa
kurang dan disitulah letak kebahagiaan.
- doa
didengar oleh TUHAN = anaknya disembuhkan. Jika kita masih anjing,
maka doa kita tidak dijawab oleh TUHAN, tetapi kalau domba yang
berseru kepada TUHAN, maka doa kita akan dijawab oleh TUHAN. Anaknya
disembuhkan oleh TUHAN sehingga ia dapat
tidur dengan nyenyak = ada damai sejahtera
di dalam nikah rumah tangga.
Inilah,
orang yang berbahagia yang membaca, mendengar dan menuruti kata-kata
nubuat. Ada tujuh kebahagiaan di dalam kitab Wahyu sampai pada
kebahagiaan sempurna/kekal selama-lamanya.
Jika
di dunia ini kita merasa menderita --> mari diubah!! bagaimana
sikap kita terhadap Firman --> mungkin di saat menyanyi kita
merasa senang --> ini boleh saja, tetapi sesudah itu kita akan
merasa sedih dan menderita lagi. Semoga kita dapat mengerti.
MENURUTI
FIRMAN --> Wahyu 1: 3,
Berbahagialah ia yang membacakan
dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Membaca,
mendengar dan menuruti Firman nubuat = pintu gerbang untuk menuju
pada tujuh macam kebahagiaan/kebahagiaan yang kekal/kebahagiaan
sempurna/kebahagiaan surga bersama dengan TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika
kita hanya membaca dan mendengar Firman, tetapi kita tidak menuruti
Firman = penipu (dlm srt Yakobus) -->
Yakobus
1: 22, Tetapi
hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Menipu
diri sendiri ini paling kejam; banyak orang mengatakan bahwa menipu
TUHAN itu kejam dan juga menipu orang lain itu jahat --> ya,
betul. Tetapi menipu diri sendiri paling jahat. Bagaimana orang dapat
menipu diri sendiri?
Wahyu
1: 3, Berbahagialah
ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini,
dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya
sudah dekat.
Kita
bandingkan dengan
Wahyu 22: 7,
"Sesungguhnya Aku datang
segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat
kitab ini!"
Tidak
ada lagi membaca dan mendengar (Wahyu 1: 3), tetapi langsung menuruti
perkataan-perkataan nubuat kitab ini (Wahyu 22: 7).
Jadi,
waktunya sudah dekat untuk kita mendapatkan kesempatan membaca dan
mendengarkan Firman sebab satu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk
membaca dan mendengarkan Firman. Itu sebabnya kita jangan berkata -->
lama sekali berada di gereja, sebab itu = sombong.
Waktunya
sudah dekat untuk kita sekarang ini mendapatkan kesempatan sedikit
untuk membaca, mendengarkan Firman, tetapi satu waktu tidak ada lagi
kesempatan untuk membaca dan mendengarkan Firman tetapi kita sudah
harus menuruti/mempraktekkan Firman, artinya
Firman ALLAH sudah
mendarah daging di dalam kehidupan kita/menjadi tabiat kita yaitu
taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau
YESUS taat sampai mati di kayu salib dan kita taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi.
Daging
ini yang seringkali membuat kita tidak taat. Abraham! sembelih Ishak
--> kalau daging, tentu akan menolak sebab Ishak itu adalah
anak-ku, sehingga Abraham dapat menjadi tidak taat.
Salah
satu kesaksian dari alm.bpk pdt van Gessel yang dulu di tahan oleh
Jepang di penjara di Ngawi dan tidak diijinkan membawa alkitab;
tetapi beliau dapat mengajar injil Matius tanpa alkitab. Ini bukan
berarti ayat-ayat itu dihafal, tetapi Firman itu sudah mendarah
daging. Satu waktu kita juga akan menjadi seperti itu sebab sudah
tidak ada waktu lagi untuk membaca dan mendengarkan Firman.
Sering
saya mengatakan, bahwa taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara = mengulurkan tangan kepada TUHAN = terserah Engkau TUHAN
dan TUHAN juga akan mengulurkan Tangan kepada kita = kita hidup di
dalam Tangan TUHAN Yang Kuat. Inilah menuruti Firman. Betapa
bahagianya kalau kita membaca, mendengar dan menuruti Firman = hidup
dalam Tangan TUHAN; itu sebabnya kita jangan ragu tetapi harus
betul-betul yakin bahwa kita akan berbahagia.
Hasilnya:
- Ulangan
7: 7, 8,
7.
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka
hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang
paling kecil dari segala bangsa? --
8.
tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang
telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa
kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah
perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
Ay
7, kita hidup dalam Tangan Kasih TUHAN/Tangan TUHAN Yang Kuat Yang
berlubang paku.
Kita hidup di dalam Tangan TUHAN --> TUHAN
itu Penebus/menebus engkau dari rumah perbudakan. Tangan
kasih Sang Penebus sanggup untuk melepaskan kita dari Mesir/dari
dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa sehingga kita dapat hidup benar
dan suci.
Kita
merasa tidak dapat terlepas dari dosa makan minum, mabuk, narkoba
--> kita bisa terlepas dan tidak memerlukan rehabilitasi kalau
kita membaca, mendengar dan menuruti Firman.
Kemudian dosa kawin
mengawinkan = dosa sex dengan berbagai ragamnya dan juga dengan
penyimpangan-penyimpangan sex seperti homosex, lesbian dapat kita
lepaskan karena kuasa Firman nubuat mampu melepaskan kita, asal kita
dapat membaca, mendengar dan menuruti Firman = terlepas dari
perbudakan Mesir.
Mesir ini juga berarti penderitaan-penderitaan
dan kutukan.
Dunia ini penuh dengan kutukan, tetapi kita terlepas dari kutukan
dan penderitaan sehingga kita menjadi berbahagia.
Jadi,
lepas dari Mesir=
- kita
hidup benar dan suci,
- kita
terlepas dari penderitaan-penderitaan dan juga dari kutukan
sehingga kita dapat hidup berbahagia di dalam Tangan TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Dulu,
di Mesir, bangsa Israel dicambuk dan diperbudak sehingga ada banyak
air mata, tetapi begitu mereka terlepas, maka mereka merasa
berbahagia/kebahagiaan surga.
- Yesaya
49: 14-16,
14.
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
15.
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau.
16.
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Sekarang
ini memang sudah bergeser, ibu kandung sudah ada yang membuang dan
mencekik bayinya. Sebenarnya kasih dari seorang ibu merupakan
gambaran yang lemah dari kasih TUHAN. Kasih dari seorang ibu dapat
bergeser tetapi kasih TUHAN tinggal tetap = kekal.
Jadi,
TUHAN tampil sebagai seorang ibu = Gembala. Gembala itu seperti
seorang ibu dan juga sebagai seorang bapak (srt Tesalonika). Kalau
menegur dengan keras = bapak dan kalau ia memelihara kita =
ibu.
Jadi yang kedua ini Tangan
kasih Sang Ibu/Gembala Agung sanggup untuk melindungi dan memelihara
bayi/domba-domba sembelihan.
Kita ini hanya seperti bayi atau
seperti domba-domba sembelihan. Di dalam srt Roma, kita seperti
domba sembelihan yang semuanya diikat sehingga tidak dapat berbuat
apa-apa. Bayi yang berada di dalam padang gurun dunia ini --> apa
yang dapat ia lakukan? Seperti yang sering saya katakan --> bayi
jika diletakkan di dalam kamar yang terdapat banyak susu kaleng,
bayi itu tidak dapat hidup, apalagi di padang gurun? Mana
bisa?
Demikian juga dengan domba sembelihan yang sebentar
lagi akan disembelih sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Tetapi
jika hidup di dalam Tangan Sang Gembala Agung/Gembala Yang
Baik/Tangan kasih Sang Ibu, sanggup melindungi dan memelihara bayi
atau domba-domba sembelihan di tengah dunia yang sudah sulit/di
tengah padang gurun yang sulit. Misalnya domba sekali-pun tangan dan
kakinya bebas, tetapi jika berada di padang gurun, akan susah untuk
hidup. Apalagi kalau ke empat kaki dari domba itu sudah diikat sebab
akan disembelih --> bagaimana domba itu dapat hidup? Tetapi kalau
berada di dalam Tangan Gembala Agung, kita tidak hidup dari padang
gurun, tetapi kita hidup dari TUHAN.
Bagi rekan-rekan
gembala, kita tidak hidup dari domba-domba/tidak hidup dari sidang
jemaat tetapi kita hidup dari TUHAN; demikian juga dengan sidang
jemaat, saudara yang memiliki toko, gaji hanya merupakan sarana saja
sebab saudara tidak hidup dari toko/gaji tetapi saudara hidup dari
Tangan kasih Sang Ibu/Gembala Agung Yang sanggup melindungi dan
memelihara bayi/domba-domba di tengah dunia yang sulit dan gersang
bahkan sampai pada jaman antikrist yang nanti akan berkuasa di bumi
selama tiga setengah tahun.
Dunia ini menjadi semakin gersang
sebab makin di kuasai oleh antikrist. Saya sudah pernah mengatakan
--> seandainya antikrist berkuasa sebanyak dua puluh persen, kita
masih memiliki delapan puluh persen, antikrist berkuasa sebanyak
empat puluh persen, kita tinggal enam puluh persen, antikrist
berkuasa enam puluh persen, kita tinggal empat puluh persen,
antikrist berkuasa delapan puluh persen, kita tinggal dua puluh
persen. Anak-anak TUHAN di dunia semakin ditekan, ingin berdagang,
semakin ditekan dan kalau antikrist berkuasa seratus persen, kita
tinggal nol dan di saat itu Tangan kasih TUHAN Yang adalah Tangan
Kasih Sang Gembala Agung = dua sayap burung nazar menyingkirkan kita
ke padang gurun selama tiga setengah tahun, jauh dari mata antikrist
dan kita dipelihara secara langsung oleh TUHAN lewat Firman
pengajaran dan perjamuan suci.
Mari, di hari-hari ini kita
hidup di dalam Tangan TUHAN untuk menghadapi keadaan dunia seperti
di Mesir. Firaun dan Mesir --> dosa-dosa mengejar kita, mari!
Kita berada di dalam Tangan Penebus Yang melepaskan kita dari:
- dosa
sampai pada puncaknya dosa sehingga kita dapat hidup benar dan
suci,
- kutukan-kutukan,
penderitaan dan air mata/duri-duri di dunia sehingga kita menjadi
berbahagia di dalam Tangan TUHAN.
Tangan
Sang Gembala Agung/Tangan kasih Sang Ibu sanggup melindungi dan
memelihara kita di tengah dunia yang sulit sampai pada jaman
antikrist yang akan berkuasa selama tiga setengah tahun di bumi.
Melindungi kita/bayi-bayi/domba sembelihan yang menghadapi
kegersangan dunia sehingga menjadi sulit sampai antikrist berkuasa
di bumi, kita tetap dipelihara dan dilindungi. Dan di saat itu Dua
Tangan Gembala bagaikan dua sayap burung nazar yang akan
menyingkirkan kita ke padang belantara dan kita dipelihara lewat
Firman pengajaran dan perjamuan suci. Kita semua menjadi full-timer,
tidak ada lagi yang bekerja sebab semuanya hanya beribadah kepada
TUHAN dan TUHAN Yang memelihara.
Sekali lagi, ibadah
pendalaman alkitab merupakan latihan untuk menyingkir ke padang
belantara selama tiga setengah tahun ( Wahyu 12: 14). Itu sebabnya
ibadah pendalaman alkitab itu agak lama, tetapi nanti selama tiga
setengah tahun setiap hari ada Firman dan perjamuan suci. Kalau
sekarang hanya dua setengah/tiga jam kita sudah tidak tahan, maka
selama tiga setengah tahun tidak akan tahan dan lebih baik mengikuti
antikrist saja.
Tangan sang ibu menggendong bayi/Tangan Sang
Gembala memikul domba-domba. Kalau digendong, misalnya berat dari
bayi itu 3/4/5kg, semuanya ditanggung oleh TUHAN/semua beban
ditanggung oleh TUHAN sehingga kita menjadi enak dan ringan.
Tangan kasih Sang Gembala Agung
sanggup menggendong kita/menanggung semua letih lesu, beban berat
kita sehingga kita menjadi enak dan ringan di tengah padang gurun
dunia yang tandus.
Mari, kita taat dengar-dengaran --> membaca
Firman, mendengar Firman dan mengikuti Firman = kita berada di dalam
Tangan TUHAN sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Orang lain
susah tetapi kita enak dan ringan sebab digendong/ditanggung semua
letih lesu dan beban berat oleh TUHAN.
Inilah
saudaraku, kunci/pintu gerbang/awal untuk mencapai kebahagiaan kekal
yaitu membaca, mendengar dan menuruti Firman --> ini yang menjadi
tekanan. Kita boleh menyanyi sebab saya juga senang menyanyi di
gereja, tetapi setelah menyanyi kemudian ketika mendengarkan Firman
kita mengantuk dan merasa bosan, keadaan seperti ini lebih
berbahagia orang yang berada di taman Bungkul. Keadaan kita berbeda
dengan orang-orang itu, sebab kita menyanyi memuji TUHAN dan
mengarahkan kita untuk mendengarkan dan membaca Firman sehingga
nyanyian itu berasal dari TUHAN dan kita mengalami kebahagiaan surga
= kita hidup di dalam Tangan TUHAN.
- Mazmur
118: 15, 16,
15.
Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan
kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
16.
tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN
melakukan keperkasaan!"
Istilah
meninggikan = Dia akan datang kembali untuk mengangkat kita.
- Tangan
Kasih Sang Raja/Sang Mempelai Pria Surga memberi kemenangan,
artinya menyelesaikan segala masalah bahkan yang mustahil-pun dapat
diselesaikan. Jika kita hidup di dalam Tangan TUHAN, maka semuanya
akan lengkap/semuanya ada. Inilah mujizat secara jasmani yang
terjadi.
Jadi kalau kita membaca, mendengar dan menuruti
Firman, maka semua kebutuhan kita sudah lengkap sebab berada di
dalam Tangan TUHAN. Itu sebabnya jangan diselewengkan sebab
pemberitaan Firman yang seharusnya menjadi yang utama dijadikan
yang tidak utama di dalam gereja sekarang ini.
- Tangan
Kasih Sang Raja mengangkat kita,
artinya:
- mengangkat
kita dari kegagalan-kegagalan/keterpurukan/kesulitan-kesulitan
untuk mencapai masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya.
Baik kami sebagai hamba TUHAN dalam pelayanan tidak mampu untuk
mendatangkan orang-orang datang ke gereja, lewat Tangan TUHAN Yang
akan menolong sehingga semuanya dapat berhasil dan indah pada
waktunya.
- mengubahkan
--> semakin diangkat, semakin diubahkan. Tangan kasih Sang
Raja/Sang Mempelai Pria Surga sanggup untuk mengubahkan kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS dan ini
merupakan mujizat terbesar. Di bagian atas terjadi mujizat secara
jasmani yaitu yang mustahil seperti sakit dapat menjadi sembuh,
tetapi mujizat yang terbesar adalah kehidupan manusia darah daging
diubahkan menjadi manusia rohani seperti YESUS. Istilah diangkat,
kita ingat tenggelam seperti Petrus yang tenggelam; sebenarnya
Petrus sudah bisa berjalan, sebab ia berkata ‘TUHAN, itu Engkau,
ijinkan aku datang’. Petrus bisa berjalan di air yang
bergelombang, tetapi begitu angin datang, ia menjadi bimbang dan
takut sehingga ia tenggelam. Jadi, jika laut yang membuat Petrus
bimbang, maka ia akan langsung tenggelam, tetapi tidak!! Petrus
dapat berjalan. Jadi, yang membuat tenggelam itu bukanlah
masalahnya, tetapi hati yang bimbang. Itu
sebabnya, mari, diubahkan dan belajar dari Petrus. Hati jangan
bimbang tetapi percaya/mengasihi TUHAN dan mempercayakan diri
kepada TUHAN. Seringkali kita bimbang kepada kuasa TUHAN -->
apakah TUHAN dapat menolong menyelesaikan masalah saya? Ini
berarti sudah tenggelam dan juga bimbang terhadap pengajaran -->
yang mana, apakah ini, ini. Harus satu, sebab alkitab itu hanya
satu = pengajaran yang benar itu hanya satu. Jika berbeda dari
alkitab, tidak bisa. Jangankan kita terangkat ke surga, di dunia
ini saja tidak akan terangkat dan pasti akan tenggelam/terus
menerus merosot.
Saya
sangat berbahagia mendapatkan teladan dari gembala saya yaitu
alm.bpk.pdt In.Juwono dan yang terakhir alm.bpk.pdt Pong Dongalemba
dan yang saya lihat hanya satu yaitu
yaitu kembali ke alkitab.
Dan sampai akhir hayatnya, mereka terangkat, tidak pernah merosot.
Usia semakin tua, pelayanannya semakin terangkat. Itu sebabnya harus
berpegang pada satu, jangan bimbang sebab kalau bimbang, akan
merosot.
Mari,
sekarang ini hanya satu, yaitu percaya dan mempercayakan diri kepada
TUHAN/kepada pengajaran --> pasti kita akan diangkat sampai di
saat YESUS datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia
dengan Dia dan kita diangkat di awan-awan --> ‘berbahagialah
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba’ --> kebahagiaan
yang keempat (Wahyu 19: 9) = bertemu dengan YESUS di awan-awan sampai
masuk Yerusalem Baru selama-lamanya.
Sekarang
ini, mari! Kebahagiaan di dunia, keberhasilan di dunia -->
semuanya dan pintu gerbangnya hanya satu yaitu membaca, mendengar
dan menuruti Firman = taat dengar-dengaran = kita mengulurkan tangan
kepada TUHAN --> terserah Engkau TUHAN dan TUHAN juga mengulurkan
Tangan Kasih-Nya dan kita berada di dalam gendongan Tangan TUHAN/kita
hidup di dalam Tangan Kasih TUHAN:
- Ia
sebagai Penebus Yang melepaskan kita dari dosa-dosa sampai pada
puncak dosa, sehingga kita dapat hidup benar --> apa yang tidak
benar, kita buang dan kita disucikan dan juga kutukan air mata
disingkirkan sehingga kita menjadi berbahagia.
- Tangan
Sang Gembala memeluk kita dan memelihara kita ditengah kesulitan dan
kemustahilan, kita dipelihara sehingga hidup kita menjadi enak dan
ringan sebab kita digendong = semuanya ditanggung oleh TUHAN dan.
- Tangan
Sang Raja, menang sehingga semua masalah menjadi selesai.
- Kita
diangkat --> kita berhasil dan indah pada waktunya, kemudian
- Kita
diubahkan --> semakin kita diangkat, semakin kita diubahkan.
Mari, kita percaya, jangan bimbang sampai jika YESUS datang, kita
akan diangkat diawan-awan bersama dengan Dia selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1