Kita
membaca didalam kitab
Wahyu 1 : 1
- 3, ini
tentang judul atau kata pengantar dari kitab
Wahyu. Kita berada pada ayat yang ke 3.
Ayat 1 sudah kita pelajari
yaitu:
- Kitab
Wahyu ini bukan sesuatu yang tertutup,
tetapi terbuka artinya dari ALLAH Bapa diberikan kepada YESUS,
kemudian diberikan kepada malaikat,
kemudian diberikan kepada hamba-hamba TUHAN. Jadi bukan ditutup
tetapi sesuatu yang dibukakan rahasianya.
- Kitab
Wahyu ini bukan berasal dari manusia, tetapi berasal dari ALLAH.
Kemudian,
ayat yang ke 2 ini merupakan kesaksian Yohanes. Di pulau
Patmos Yohanes melihat kerajaan surga, melihat kemuliaan TUHAN,
kemudian dia saksikan kepada kita semuanya.
Sekarang,
kita akan mempelajari Wahyu 1
: 3
Wahyu
1 : 3,
Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan
yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah
dekat.
Jadi
isi dari kitab Wahyu sebenarnya adalah
kebahagiaan surga.
Pintu gerbang atau permulaan dari kebahagiaan
surga adalah membaca Firman, mendengar
Firman dan menuruti Firman
= taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN.
Permulaan kebahagiaan surga bukanlah saat kita menerima kekayaan =
bukan itu ! sebab kalau cuma kekayaan orang diluar YESUS
banyak yang lebih kaya dll. Semoga
kita dapat mengerti.
“Berbahagialah
mereka yang mendengarkan dan menuruti Firman”
-->
Matius 7 : 24-25
24.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas
batu.
25.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Ayat
24 = “
perkataan-Ku” = Firman.
Orang
yang membaca, mendengar dan melakukan Firman
ALLAH = orang bijaksana (Wahyu 1 : 3 = Matius 7 : 24).
Jadi
bijaksana =
bahagia (“berbahagialah ia yang mendengar
dan melakukan Firman”).
Semoga kita dapat
mengerti.
Praktek
orang yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari adalah
- Matius
7 : 24,25,
24
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di
atas batu.
25.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas
batu.
Ay 24 = “yang mendirikan rumahnya di atas
batu”? batu itu adalah Batu Karang
(Gunung batu) = Korban Kristus.
Praktek
bijaksana yang pertama adalah mendirikan
rumah diatas dasar batu (korban Kristus), sehingga
tahan uji (tidak mudah merasa kecewa,
putus asa) dalam menghadapi tiga macam pencobaan. Kalau kita membaca
Firman, mendengar Firman
dan melakukan Firman, maka kita dapat
tahan uji dalam menghadapi tiga macam
pencobaan yang akan melanda anak TUHAN dan
dunia ini.
Tiga
macam pencobaan adalah
- hujan
lebat --> Efesus
2 : 1,
2,
1.
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosamu.
2.
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini,
karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Ayat
2 = “penguasa kerajaan angkasa” = ini seperti hujan
lebat yang dari angkasa, sekarang arti rohaninya adalah penguasa
kerajaan angkasa (setan).
Hujan lebat (dari atas) ini
menunjuk setan dengan roh durhaka (roh jahat dan roh najis) =
sumbernya dosa sampai pada puncaknya
dosa. Udara/angkasa ini sudah dikuasai oleh setan dengan roh
durhaka.
Puncaknya dosa adalah:
- Dosa
makan minum : merokok, mabuk, narkoba. Banyak anak-anak TUHAN
tidak tahan uji, sehingga masuk dalam dosa
ini.
- Dosa
kawin mengawinkan : dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang
salah, penyimpangan seks. Dosa ini seperti hujan lebat yang
melanda rumah/melanda dunia ini.
Kalau
bijaksana (banyak membaca, mendengar dan melakukan Firman)
maka akan tahan uji. Jika di gereja tidak
mendahulukan Firman, maka tidak akan
dapat tahan uji. Yang menyebabkan tahan uji adalah lewat
Firman. Semoga
dapat mengerti.
Roh jahat dan roh najis sebagai
sumbernya dosa sampai puncaknya dosa yang akan
membawa kita pada kehancuran/kebinasaan. Hati-hati terhadap
dosa-dosa sampai puncaknya dosa ! Istilah di Efesus, roh jahat dan
roh najis = roh durhaka. Contoh istilah roh durhaka yang paling
durhaka adalah anak durhaka terhadap orang tua = hati-hati jangan
sampai melawan orang tua. Jika durhaka terhadap orang tua (tidak
taat dengar-dengaran kepada orang tua) ini sama nilainya dengan
dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Itu
sebabnya kita harus tahan uji.
Arti
dari tahan uji adalah
tidak berbuat dosa sampai dengan puncaknya dosa = hidup benar dan
selalu taat dengar-dengaran kepada orang tua. Biarpun roh jahat dan
roh najis menghantam kita, baik di sekolah
atau dimanapun juga, kita tetap tahan uji seperti rumah didirikan
di atas batu. Mari sekarang ini kita
menjadi bijaksana, di rumah mungkin kita terbatas waktunya
untuk membaca Firman, tetapi
di gereja adalah waktu paling
tepat untuk banyak membaca Firman, banyak
mendengarkan Firman, sampai kita
mempraktekan
Firman. Semoga
kita dapat mengerti.
- angin
kencang.
Rumah
yang dibangun ini menghadapi angin kencang -->
Efesus 4 : 14,
sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Angin kencang adalah:
- nabi
palsu,
- pendeta
palsu,
- gembala
palsu dengan ajaran-ajaran palsu dan dusta, yang menyesatkan dan
membinasakan kita. Gembala palsu adalah gembala yang tidak pernah
berada di kandang, tetapi berada di tempat-tempat lain. Hati-hati
sekarang banyak roh dusta!
Tahan
uji = tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar
dan tegas untuk menolak ajaran lain. Orang tahan uji itu tidak
menggunakan pertimbangan = nanti kita sungkan, tidak ! Kalau kita
masih banyak pertimbangan itu berarti tidak diatas dasar batu
tetapi berada di atas pasir. Jika
dasarnya pasir, begitu terkena sedikit angin,
maka rumahnya akan goyang dan lama-lama akan habis. Tegas adalah
tidak memberi kesempatan satu kalipun untuk mendengarkan yang
palsu/yang lain. Semoga
kita dapat mengerti.
- Banjir.
Banjir
ini menunjuk antikrist (binatang yang
keluar dari laut), ini dalam Wahyu 13. Mari kita gunakan waktu
untuk membaca, sebab waktunya sudah singkat untuk membaca,
mendengar, menuruti Firman dan besok kita
pelajari lagi. Saya di Pulau Batam saat menyampaikan Firman
dan dihadiri oleh bishop
dari Singapura, yang hanya dapat
ber bahasa Inggis dan Mandarin. Dia
bercerita kepada saya --> saat diutus ke Cina dan
di Cina ini, mereka di sana sulit
sekali jika ingin
membaca alkitab. Sedangkan kita di
sini yang bebas untuk membaca Firman,
tidak mau membaca Firman jika terlalu
banyak ayat-ayat dan orang seperti ini
aneh dan tidak tahan uji!
Tadi
ada hujan lebat itu menunjuk setan dengan roh durhaka (ada di
angkasa), nabi palsu itu binatang yang keluar dari darat, dan
antikrist itu binatang yang keluar
dari laut.
Wahyu 13 : 1,
2,
1.
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk
sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat
sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
2.
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya
seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu
memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya
yang besar.
Inilah antikrist
dengan ikatan mammon (ikatan akan
uang/keinginan akan uang), yang mengakibatkan kikir dan serakah.
Kikir adalah tidak dapat memberi. Serakah
adalah merampas hak orang lain seperti:
- Merampas
hak TUHAN : persepuluhan dan persembahan
khusus.
- Merampas
hak sesama/milik sesama : hutang tidak membayar,
korupsi, dll.
- Milik
sesama yang membutuhkan ada didalam kita. TUHAN akan tuntut -->
“ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan”.
Jadi
saat kita diberkati oleh TUHAN:
- Ada
hak-Nya TUHAN yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus.
- Ada
hak sesama/milik sesama yang membutuhkan. Ini harus kita
kembalikan. Semoga kita dapat
mengerti.
Boros
itu termasuk juga diikat oleh antikrist,
sehingga akan dicap
dengan angka 666. Di zaman yang modern ini kita jangan sampai
boros, terlebih lagi “lebih besar pasak
daripada tiang” (lebih banyak
pengeluaran daripada penghasilan). Jika kita kikir, serakah dan
boros maka kita berada dalam cakar antikrist.
Kita harus waspada sebab kita berada di zaman modern = ada Credit
Card, mau beli tinggal gesek saja, ini gampang sebab tidak memakai
uang. Kita harus menggunakan berkat TUHAN sesuai dengan kebutuhan
kita, jangan sesuai dengan keinginan kita.
Jika menggunakan berkat TUHAN sesuai keinginan,
maka nanti kita akan menjadi
boros.
Tahan uji adalah dapat
memberi:
- Mulai
dengan persepuluhan dan persembahan
khusus.
- Memberi
untuk pekerjaan TUHAN.
- Memberi
untuk sesama yang membutuhkan.
- Sampai
kita dapat memberikan seluruh hidup kita
kepada TUHAN.
Jadi
uang ini hanya sebagai sarana saja --> Apakah
benar kita ini dapat memberikan hidup
kepada TUHAN? jadi mulai dari yang
terkecil dulu yaitu memberikan persepuluhan,
persembahan khusus dll, kemudian baru bisa
memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN.
Semoga kita dapat
mengerti.
Yakobus 1 : 12,
Berbahagialah orang yang
bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan
menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa
yang mengasihi Dia.
Ayat 12 = “Berbahagialah
orang yang bertahan dalam pencobaan” = berbahagialah orang
yang membaca, mendengar dan menuruti Firman
= berbahagialah orang yang tahan uji.
Jika kita tahan uji,
maka kita akan mengalami kebahagiaan surga yang tidak dipengaruhi
oleh dunia ini dan kita akan mendapatkan mahkota kehidupan (mahkota
Mempelai). Mempelai itu memakai mahkota
untuk masuk pesta nikah. Secara rohani, gereja
yang sempurna (mempelai yang rohani) memakai mahkota untuk menyambut
kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali.
Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi praktek yang pertama ini merupakan dasarnya
dulu yaitu batu karang = korban Kristus (tahan uji).
- Pengkhotbah
10 : 2,
Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke
kiri.
Ayat 2 = “berhikmat” =
bijaksana.
Praktek bijaksana yang kedua adalah hati
orang bijaksana menuju ke kanan.
Matius
25 : 32,
33,
32.
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing,
33.
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya
Hati orang
bijaksana menuju ke kanan artinya menjadi domba-domba yang
tergembala dengan benar dan baik. Saya katakan = mengapa
domba harus tergembala dengan benar? sekarang
ini kita harus tegas, sebab ada penggembalaan yang benar dan tidak
benar. Di dalam kitab Zakharia ada gembala
yang menjadi pedagang domba = dombanya
dijual belikan untuk mencari keuntungan, ada juga gembala
pandir/gembala bodoh = maksudnya bodoh
bukanlah 2 + 2 = 5, bukan! Tetapi
yang dimaksud bodoh disini adalah tidak menggembalakan domba
dengan baik (tidak bijaksana). Semoga
kita dapat mengerti.
Tadi
praktek bijaksana:
- memiliki
dasar batu karang yang kokoh seperti sedang
dibangun,
- menjadi
domba tergembala dengan benar.
Syarat
tergembala:
- Selalu
berada didalam kandang penggembalaan.
Dalam tabernakel ini menunjuk ruangan suci (kadang
penggembalaan) = ketekunan dalam ruangan suci. Terdapat 3 macam
alat dalam ruangan suci, sekarang ini adalah ketekunan dalam 3
macam ibadah pokok:
- Pelita
emas = ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini
persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya.
Lewat kebaktian umum dan kebaktian persekutuan (kunjungan), maka
karunia akan semakin ditambah-tambahkan/karunia disemaikan dengan
subur. Jadi nanti akan semakin jelas, contohnya adalah
- Jika
seorang gembala karunianya semakin bertambah, maka jemaat semakin
dapat makan/mengerti
Firman dengan lebih
jelas.
- Jika
karunia pemain musik ditambahkan, maka jemaat akan menyanyi
dengan sukacita, baik dan merasakan hadirat surga dsb.Roh Kudus
itu adalah air kehidupan dari surga.
- Meja
roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH di dalam Firman
pengajaran dan korban Kristus. Firman ALLAH
itu juga merupakan air kehidupan dari
surga.
- Medzbah
dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini
persekutuan dengan ALLAH Bapa didalam kasih-Nya, sehingga kita
merasakan kasih ALLAH. Kasih ALLAH
bagaikan matahari, tetapi kasih ALLAH juga bagaikan air kehidupan
dari surga.
Jadi
kalau kita berada didalam kandang penggembalaan yang
di dalam kitab Yeremia ini di
ibaratkan “seperti pohon ditanam di tepi aliran air kehidupan
dari surga”. Dalam kebaktian umum ada air kehidupan Roh Kudus,
dalam kebaktian pendalaman alkitab ada
air kehidupan Firman, dan
di dalam kebaktian doa ada air kehidupan kasih
ALLAH.
Yeremia 17 : 7-
8,
7.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya
pada TUHAN!
8.
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya
panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam
tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Ay
8 = “dan yang tidak mengalami datangnya panas terik” =
pohon yang jauh dari aliran air, jika
kena panas akan habis, tapi kalau pohon yang berada
di tepi aliran air maka akan
merasa tenang.
“yang
tidak kuatir dalam tahun kering” = Tidak kuatir akan
kekeringan.
Semua manusia itu bagaikan pohon/kayu. Sehebat
apapun manusia ini hanya seperti kayu/pohon yang gampang kering,
gampang rapuh, gampang patah. Pohon itu mutlak membutuhkan air
kehidupan (di dalam penggembalaan). Nanti
akan dibedakan kehidupan yang tergembala dengan yang tidak
tergembala. Sekarang mungkin ada yang menghina = kebaktian tiga
macam ibadah dari Malang ke Surabaya. Nanti satu waktu jika saatnya
sudah datang akan terjadi perbedaan yaitu yang ditanam ditepi
aliran air nanti tidak akan kering, tidak binasa, tidak
hancur.
Jadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan
baik, bagaikan pohon yang ditanam ditepi aliran air artinya:
- Tidak
takut panas terik (“tidak mengalami datangnya panas terik”)
=
- Tidak
takut menghadapi pencobaan. Saat panas datang, pohon yang
ditanam ditepi air malah terasa sejuk. Jika pohon terkena
matahari yang lebih panas, maka akan menyerap air lebih banyak
dan akan diuapkan di daun, sehingga orang yang berada dibawah
pohon akan merasa lebih sejuk. Inilah
bedanya ! orang lain menghadapi kesulitan (Dollar naik dll),
tetapi orang yang tergembala tetap sejuk.
- Tetap
damai sejahtera dan tenang (tetap sejuk).
- Semua
menjadi enak dan ringan. Semua sudah mengatakan
susah dan berat, tetapi orang yang
tergembala semua menjadi enak dan ringan. Saya tidak dapat
menjelaskan hal ini dengan kata-kata, tetapi semoga ini menjadi
pengalaman hidup kita masing-masing. Inilah
ampuhnya penggembalaan. Sebab itu saya tidak mau menjadi bodoh
dan mau menjadi bijaksana juga. Saudara bijaksana dengan datang
mengikuti tiga macam ibadah, untuk itu
saya juga mau menjadi
bijaksana dengan mau datang
beribadah dan tidak akan saya
wakil-wakilkan, kecuali kalau saya
pergi. Sebab kalau tidak bijaksana (tidak tekun tiga
macam ibadah) akan menjadi kering.
Semoga kita dapat
mengerti.
- Daunnya
tetap hijau (tidak kering) =
- Tidak
kecewa, tidak putus asa, dan juga tidak
meninggalkan TUHAN.
- Tetapi
tetap percaya dan berharap TUHAN dan TUHAN akan menolong kita
untuk menyelesaikan masalah kita tepat pada waktu-Nya.
Kalau
mata melihat panas terik/melihat masalah yang semakin bertambah,
jangan berkata = maaf saya tidak dapat
beribadah dengan rutin --> jangan!
sebab itu salah. Justru disaat panas
yang semakin terik, maka kita harus
semakin dekat dengan tepi air kehidupan, sebab di
situlah daun itu tidak akan
pernah kering (tetap hijau). Jika dekat dengan air kehidupan,
kita tidak akan hancur, sebab ada pertolongan/kekuatan dari air
kehidupan. Jika tidak ada air, maka daun yang terkena panas akan
hancur.
- Tidak
mengambil jalan keluar sendiri. Seringkali kita mengambil jalan
keluar sendiri yang tidak sesuai dengan Firman.
Akibatnya adalah kita akan kering. Contohnya : disaat uang habis,
mengambil jalan keluar dengan korupsi. Mengambil jalan keluar
sendiri = tanpa Firman/tanpa air
kehidupan dan sehebat apapun, akan
kering/hancur saat terkena panas. Jadi kita harus tetap
mengandalkan air kehidupan. Semoga
kita dapat mengerti.
- Tidak
berhenti menghasilkan buah = berhasil dan bahagia (mengalami
kebahagiaan surga).
Inilah syarat yang pertama, jadi mulai
dari gembala kemudian diikuti
domba-domba harus selalu berada di kandang penggembalaan, supaya
tidak dihancurkan oleh panas terik/pencobaan di dunia ini dan
TUHAN akan tolong kita semuanya.
- Taat
dengar-dengaran kepada suara Gembala (firman
penggembalaan).
Yohanes
10 : 27-
28,
27.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku,
28.
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.
Yohanes 10 : 11 =
TUHAN memperkenalkan diri = “Akulah Gembala yang baik”
Ayat
27 = ”Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku” = taat
dengar-dengaran kepada suara Gembala = taat dengar-dengaran kepada
Firman penggembalaan.
Ayat 28 =
“mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” =
jaminan kepastian tidak binasa sampai selamanya.
“dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” = hidup
didalam tangan Gembala.
Jika domba taat dengar-dengaran
kepada suara Gembala berarti dia hidup di
dalam tangan Gembala Agung yang kuat, yang tidak bisa
direbut oleh siapapun. “tidak bisa direbut” = kuat. Kalau
tidak kuat = jika memegang buku tetapi
pegangannya lemah, saat ada yang
mengambil, dapat direbut.
Tetapi jika pegangannya/tangannya kuat,
biar sepuluh orang yang mau mengambil,
tetap tidak dapat direbut.
Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
dikandang penggembalaan ada aliran air, inilah yang akan
membantu kita untuk menghadapi panas. Daun dan pohon hanya
bisa dibantu dengan air = tidak bisa dibantu dengan yang lain,
apalagi dengan uang. Jika pohon disiram oleh air (yang murah), dia
akan tetap hidup = ini sederhana saja ! Air kehidupan itu cuma-cuma
(tidak membayar), tetapi sanggup untuk
membantu kita dalam menghadapi panas. Untuk itu perhatikanlah
kandang penggembalaan dan suara Gembala!
Hasilnya
adalah
- Tidak
dapat direbut oleh setan
(sebab berada didalam
Tangan TUHAN)
= tidak jatuh dalam dosa, tidak disesatkan oleh ajaran
palsu, tetapi tetap hidup suci (didalam ruangan suci).
Diluar
penggembalaan terlalu banyak yang jatuh didalam dosa. Saya sudah
pernah mengatakan (mohon maaf dan saya tidak merasa diri saya
kuat) = waktu usia saya dua puluh tahun,
banyak penginjil yang
hebat-hebat dan mereka dipakai
oleh TUHAN, sekarang saya sudah berusia
lima puluh tahun, seharusnya
selama tiga puluh tahun,
penginjil tersebut bertambah
hebat, tetapi sampai sekarang penginjil
tersebut tidak terdengar lagi. Ini dikarenakan tidak tergembala,
tidak berada didalam Tangan TUHAN,
sehingga mereka tidak kuat dan jatuh.
Yudas adalah seorang rasul tetapi ia
tidak tergembala, akhirnya ia jatuh.
- Ada
jaminan kepastian (“mereka pasti tidak binasa”)
= mengalami jaminan
kepastian dari Gembala Agung untuk hidup sekarang, hidup masa
depan yang baik sampai hidup kekal untuk selama-lamanya.
Di
dunia ini tidak ada yang pasti, ijasah dan uang tidak memberi
jaminan kepastian. Tetapi Tangan Gembala
Agung memberikan jaminan kepastian. Pelan-pelan kita berusaha
untuk hidup di dalam
Tangan Gembala Agung. Jika kita masih merasakan hidup yang
sulit = kita harus terus hidup di dalam
Tangan Gembala Agung dan semakin hari
akan semakin nyata jaminan kepastian itu digenapkan.
- Didalam
penggembalaan ada mahkota.
Didalam
penggembalaan ini juga ada mahkota, ini merupakan persiapan untuk
menjadi mempelai (kebahagiaan). Di dalam
kitab Wahyu
ada tujuh kebahagiaan. Kebahagiaan yang
tertinggi adalah saat YESUS
datang kembali ke dua kali yaitu
pesta/perjamuan kawin Anak Domba
(kebahagiaan nomor 4).
Ke tujuh
kebahagiaan ini dilambangkan dengan pelita emas
?
- Wahyu
1 : 3 = berbahagia yang membaca, mendengar dan yang menuruti
kata-kata nubuat.
- Wahyu
14 : 13 = berbahagia yang mati dalam YESUS.
- Wahyu
16 : 15 = berbahagia mereka yang berjaga-jaga dan memperhatikan
pakaiannya.
- Wahyu
19 : 9 = berbahagia mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak
Domba.
- Wahyu
20 : 6 = berbahagia mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan
yang pertama.
- Wahyu
22 : 7 = berbahagia mereka yang menuruti kata-kata nubuat.
- Wahyu
22 : 14 = berbahagia mereka yang membasuh jubahnya.
Pelita
nomor 4 inilah yang menjadi pokoknya Wahyu 19 :
9 sebagai puncak kebahagiaan (pokok = ditengah) dan hal ini
dikaitkan dengan mahkota. Kalau tidak memiliki mahkota, tidak bisa
masuk dalam perjamuan kawin.
1 Petrus 5 : 4 = ini pasal
penggembalaan (Gembalakanlah domba-dombaku).
1
Petrus 5 : 4,
Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima
mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Di
bagian atas Korban Kristus
sebagai dasar, dalam tabernakel ini menunjuk halaman. Kita tahan
uji di atas Korban
Kristus dalam menghadapi setan, antikrist dan
nabi palsu, sehingga kita mendapatkan kebahagiaan surga dan
mahkota kehidupan. Setelah itu kita harus tergembala (hati
orang bijaksana menuju ke kanan), kita menjadi domba-domba yang
tergembala dengan benar dan baik. Didalam penggembalaan kita bisa
bertahan dalam menghadapi panas terik, daun tetap hijau, berbuah
(berhasil dalam hidup ini) dan kita berada di
dalam Tangan Gembala sampai
mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak layu = Mahkota
Mempelai.
- Daniel
12 : 3,
Dan orang-orang bijaksana
akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Praktek orang bijaksana yang ke
tiga adalah menjadi bintang yang
bercahaya.
Mari hari-hari ini kita harus
menjadi bintang. Bintang adalah kehidupan yang dipakai oleh TUHAN
menjadi imam-imam dan raja-raja. Kalau di dunia ini bintang
diperebutkan, misalnya adalah bintang pelajar, bintang lapangan,
bintang radio, bintang televisi. Orang akan berlomba-lomba menjadi
bintang dan menjadi bintang ini tidak mudah,
sampai harus dikarantina dll. Setelah
menjadi bintang sebentar lagi akan menghilang, itulah bintang di
dunia ini ! Di dalam TUHAN kita bisa
menjadi bintang yaitu menjadi imam dan raja, tetapi jabatannya
berasal dari TUHAN (terserah TUHAN). Contohnya adalah sebagai
gembala, pemain musik dll --> ini
semua adalah bintang-bintang. Bintang ini harus bercahaya. Jika
tidak bercahaya, tidak ada gunanya dan akan
gugur.
Syarat bintang
bercahaya adalah
- Setia
dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN
(bintang memiliki
api /cahayanya).
Jika
bintang tidak setia dan tidak berkobar = redup. Jika sebentar lagi
mati/padam, maka bintang akan gugur. Perhatikan bagi kaum
muda, bapak,
ibu = kalau anak-anak sudah kendor
(apinya sudah berkurang), jangan di biarkan.
Sebab jika dibiarkan ada saatnya menjadi padam dan akan gugur,
sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Nasihat
untuk yang kuliah dan bekerja,
itu baik = bagus, tetapi nasihat
tertinggi adalah supaya setia dan berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan. Kuliah dan bekerja yang tinggi
menjadi tidak berguna jika menjadi bintang yang gugur (ditelan oleh
kegelapan setan).
Mari kita berjuang!
sebab untuk menjadi bintang di dunia
saja, perlu berjuang = tinggalkan orang
tua menuju ke Jakarta, tidak boleh menggunakan hand-phone
dlsbnya. Kita harus berusaha supaya setia dan
berkobar-kobar, untuk itu kita harus saling menasihati
antara suami istri, anak-anak.
- Menjadi
berkat bagi orang lain.
Bintang
itu hanya menyinari = menjadi berkat dan
kesaksian hidup bagi orang lain. Jadi orang yang melihat sikap kita
bisa tergerak untuk ikut beribadah dan melayani TUHAN. Mungkin
dalam rumah tangga ada yang masih gelap = tidak mau ke gereja
dll, itu harus disinari, sehingga bisa menjadi terang dan ikut ke
gereja. Semoga
kita dapat mengerti.
- Bintang
harus tetap berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar
(bintang tetap pada satu orbit/tidak berpindah-pindah).
Jika
bintang berpindah-pindah/loncat
ke ajaran lain, pasti akan jatuh.
Pengajaran yang benar adalah alkitab,
ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Jika tidak cocok dengan
alkitab, maka itu tidak benar sebab
berbeda orbit. Semoga kita dapat
mengerti.
Menjadi
bintang bercahaya memang membutuhkan perjuangan, mau setia
dan berkobar-kobar = pulang kantor
harus ke gereja untuk beribadah padahal
belum mandi, inilah perjuangan dan saya mendoakan. Bintang juga
harus menjadi berkat kesaksian = hanya menyinari = tidak ada
yang membersihkan bintang (tidak mendapatkan balasan), ini juga
merupakan pengorbanan. Bintang harus memegang teguh satu pengajaran
yang benar = bisa dituduh sok benar, kebenaran sendiri, tetapi kita
harus tetap teguh = yang penting adalah kebenaran sesuai dengan
alkitab. Jadi semua aspek harus sesuai
dengan alkitab yang
di dalam tabernakel:
Mulai
iman (pintu gerbang) harus sesuai dengan alkitab.
Baptisan
air dan baptisan Roh Kudus harus sesuai dengan alkitab.
Sampai
tabut perjanjian (nikah) harus sesuai dengan alkitab.
Nikah yang jasmani harus sesuai dengan alkitab,
jika tidak sesuai = jangan ! sebab itu sudah melenceng jauh dan
tidak akan pernah sampai kepada perjamuan kawin Anak
Domba.
Wahyu
1 : 16 Dan di tangan
kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar
sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Posisi bintang
yang bercahaya yaitu berada pada Tangan
Kanan TUHAN yang kuat. Kita jangan
ragu-ragu!sebab jika kita berada
di dalam penggembalaan dan menjadi
bintang, maka kita berada di dalam Tangan
Kanan TUHAN (dipegang oleh Tangan
Kanan TUHAN).
Hasilnya
jika kita dipegang oleh Tangan
Kanan
TUHAN adalah
- Mazmur
118 : 15 Suara sorak-sorai
dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN
melakukan keperkasaan,
Hasil pertama adalah Tangan
Kanan
TUHAN melakukan keperkasaan:
- Mengalahkan
musuh (setan tritunggal dikalahkan).
- Menyelesaikan
segala masalah, sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh
TUHAN. Setan itu datang hanya untuk membawa masalah, tetapi jika
kita berada di dalam
Tangan Kanan
TUHAN, maka semua masalah diselesaikan oleh TUHAN.
Inilah
kekuatan Tangan Kanan
TUHAN, Yang sudah teruji (Tangan
yang sudah berlubang paku) di kayu salib;
Tangan Kanan
TUHAN mampu untuk menolong kita sekarang ini.
- Mazmur
118 : 16,
tangan kanan TUHAN
berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan
keperkasaan!"
Hasil yang kedua adalah Tangan
Kanan
TUHAN meninggikan/mengangkat kita.
Bintang
bercahaya itu ada didalam kitab Daniel
12 : 3, untuk itu sebagai contoh bintang bercahaya adalah
Daniel. Daniel tadinya diturunkan/dijebloskan ke gua singa dan
guanya itu vertikal/kebawah (bukan horisontal), tetapi Daniel di
angkat oleh TUHAN dari lubang/gua singa sampai kepada
kedudukan yang tinggi.
Jadi diangkat artinya:
- Tangan
Kanan TUHAN sanggup mengangkat kita dari
kegagalan, kemerosotan kejatuhan dll, sampai mencapai masa depan
yang berhasil dan indah pada waktu-Nya. Kesulitan, kemerosotan,
kegagalan apa saja yang kita hadapi?
Daniel ini sudah berada di
dalam gua singa = jangankan berhasil, hidup pun tidak bisa,
tetapi ada Tangan TUHAN yang
mengangkat.
Jika belum diangkat oleh TUHAN,kita jangan
mengambil jalan keluar sendiri. Kita
harus bersabar dan tunggu waktu-Nya TUHAN, yang penting kita
menjadi bintang yang bercahaya. Semoga
kita dapat mengerti.
Begitu Daniel
diangkat dari gua singa, Raja langsung berkata = ALLAH yang
disembah Daniel luar biasa = menjadi kesaksian.
- kita
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna). Kita dipakai menjadi
kesaksian bagi:
- Orang
yang belum percaya YESUS atau orang yang belum beribadah.
- Orang
yang sudah percaya YESUS, tetapi belum mengenal pengajaran
(ibadahnya masih biasa-biasa saja).
Pembangunan
Tubuh Kristus mulai di
dalam:
- Di
dalam rumah tangga (nikah). Siapa saja yang
berada di rumah? Kita bersaksi kepada
suami, istri, anak-anak, orang tua, mertua, pembantu,
keponakan-keponakan, mungkin ada anak kos dll. Jadi yang berada di
rumah kita itu tidak sembarang dan merupakan kepercayaan TUHAN
yang harus disinari.
- Sesudah
itu, di dalam penggembalaan. Kita semua dipakai oleh TUHAN,
baik menjadi pemain musik, pembersih gereja
(me-ngepel) yang seringkali ini
diremehkan --> coba gereja
tidak dipel beberapa bulan, apalagi musim penghujan, nanti pasti
yang datang ke gereja
akan merosot sebab gerejanya
berbau tidak sedap.
Jadi semuanya dipakai oleh TUHAN, bukan hanya
yang berkhotbah = coba saya berkhotbah
tanpa musik bagaimana? sulit juga kalau mau mengambil lagu
terakhir, akhirnya suasana sudah menurun, itu
sebabnya pemain musik juga harus selalu siap disaat lagu
terakhir. Jadi dibutuhkan kerja sama.
- Antar
penggembalaan (ibadah kunjungan). Besok kita berangkat ke
Jakarta, yang ikut ke Jakarta harus sungguh-sungguh, demikian juga
yang tinggal di gereja juga harus tetap
datang beribadah dan mendukung (ikut terlibat didalamnya).
- Sampai
nanti tubuh yang sempurna, Semoga
kita dapat mengerti.
- istilah
diangkat yang terakhir adalah disucikan dan diubahkan dari
manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Kita
belajar dari Daniel lagi, begitu ada pengumuman = siapa yang
menyembah selain kepada raja,
dia harus dimasukan
ke dalam gua singa. Apa yang dilakukan
Daniel saat itu? dia lari ke kamarnya
dimana dia biasa menyembah TUHAN tiga kali sehari. Setelah ada
pengumuman itu, Daniel bukannya merasa
takut dan berhenti menyembah TUHAN?
tidak! sekalipun akhirnya Daniel tertangkap tangan di
saat ia menyembah TUHAN.
Jadi
manusia rohani adalah kuat dan teguh hati.
Kuat dan teguh hati
adalah
- Tetap
mempertahankan yang benar apapun resiko yang kita hadapi. Daniel
ini mendapatkan ancaman dimasukkan ke gua singa, tetapi Daniel tidak
takut. Apa yang harus tetap kita pertahankan?
Itulah:
- Firman
pengajaran yang benar harus dipertahankan.
- Penyembahan
yang benar harus diprtahankan.
- Hidup
yang benar harus dipertahankan (tidak mau diajak berbuat dosa).
- Ibadah
pelayanan/tahbisan yang benar harus dipertahankan. Nikah yang benar
harus dipertahankan. Semuanya yang benar harus dipertahankan apapun
resiko/ ancamannya.
Semoga kita dapat
mengerti.
- Tetap
mengasihi TUHAN apapun yang terjadi = tetap menyembah TUHAN,
percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN apapun yang
terjadi dan TUHAN yang akan menolong kita.
Kita
akan terus menerus diubahkan oleh TUHAN. Kita diubahkan mulai dengan
kuat dan teguh hati, tetap benar, tetap menyembah dan mengasihi
TUHAN. sampai satu waktu jika YESUS datang kembali kedua kali kita
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan kita mendapatkan
mahkota
suka cita (mahkota terakhir untuk pernikahan).
1
Tesalonika 2 : 19,
Sebab siapakah pengharapan
kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus,
Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
mahkota
kemegahan = mahkota suka cita.
“
kalau
bukan kamu?” = kita yang kuat dan teguh hati seperti Daniel,
akan terus diubahkan, sampai jika YESUS datang kembali
kita akan diubahkan menjadi
sama mulia/sempurna seperti Dia dan
kita mendapatkan mahkota suka cita (mahkota Mempelai).
Salomo
mendapatkan mahkota untuk pernikahannya -->
Kidung Agung 3 : 11
puteri-puteri
Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang
dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari
kesukaan hatinya.
Kita
masuk perjamuan kawin Anak Domba
(puncak kebahagiaan) dan kita bersama dengan YESUS untuk
selama-lamanya. Semoga
kita bisa mengerti.
Mari
serahkan hidup kita ke dalam Tangan
Kanan TUHAN. Dasar,
harus kuat, kita harus tergembala dengan baik dan kita menjadi
bintang yang bercahaya sampai TUHAN YESUS datang kembali yang kedua
kali.
TUHAN memberkati.1