Kita
masih membahas kitab
Wahyu 1 : 1 – 3 yang merupakan
judul/kata pengantar dari kitab Wahyu. Kita berada pada
Wahyu
1 : 2, Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang
diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
Jadi,
rasul Yohanes melihat kerajaan surga dan kemuliaan TUHAN dan ia
menyaksikan segala sesuatu yang dilihatnya. Dan kesaksian ini
merupakan amanat agung dari TUHAN sehingga kita juga harus bersaksi=
Kisah rasul 1 : 8,
Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Amanat
agung TUHAN kepada gereja TUHAN adalah
supaya gereja TUHAN menjadi
saksi TUHAN.
Apa
yang harus disaksikan?
- Efesus
1 : 13,
Di dalam Dia kamu
juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yang
harus disaksikan adalah injil tentang injil keselamatan/Firman
penginjilan/Kabar Baik = bersaksi
tentang YESUS sebagai Juruselamat.
Ini merupakan tugas kita. Injil keselamatan adalah injil yang
memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang pertama kali ke dunia,
mengalami sengsara dan mati di kayu salib untuk
menebus/menyelamatkan manusia berdosa. Inilah kesaksian
pertama.
Arahnya dimulai dari Yerusalem dan sebenarnya
keselamatan ini hanya untuk bangsa Israel, tetapi karena ditolak,
maka ke Yudea, Samaria/negara-negara barat sampai ke ujung bumi
kepada bangsa kafir. Saya sudah mengatakan, ujung bumi ini yang
disebut Papua karena di sana masih terdapat banyak suku primitif.
Inilah injil keselamatan yang bersaksi tentang YESUS sebagai
Juruselamat.
Proses keselamatan
adalah:
- Percaya
kepada YESUS,
- Bertobat,
- Lahir
baru dari air dan Roh = baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang
menghasilkan hidup yang baru = hidup di dalam kebenaran =
keselamatan.
Bagaimana
praktek untuk bersaksi tentang injil keselamatan/tentang YESUS
sebagai Juruselamat? Adalah kita harus
memancarkan terang kebenaran. Di mana-mana
kita harus hidup benar; di sekolah, di kantor, dalam nikah harus
hidup benar = kita bersaksi bahwa YESUS itu Juruselamat/bersaksi
tentang injil keselamatan. Mungkin mulut kita tidak dapat
berkata-kata atau takut dlsbnya, tetapi lewat terang kebenaran, kita
sudah bersaksi tentang YESUS Juruselamat/bersaksi tentang injil
keselamatan. Semoga kita dapat mengerti.
- 2
Korintus 4 : 3, 4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jadi,
yang kedua adalah bersaksi tentang cahaya injil tentang kemuliaan
Kristus/Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua/Kabar Mempelai = bersaksi
tentang YESUS sebagai Raja/Mempelai Pria Surga.
Banyak orang yang tidak mengenal ini= kalau YESUS sebagai Tabib,
sebagai Juruselamat, orang-orang Kristen mengenal, tetapi YESUS
sebagai Mempelai Pria Surga, banyak yang tidak mengenal, itu
sebabnya hal ini yang harus kita saksikan. Semoga kita dapat
mengerti.
Cahaya injil kemuliaan Kristus adalah injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja/Mempelai Pria Surga untuk:
- Menyucikan
sidang jemaat sampai tidak bercacat cela/sampai sempurna seperti
YESUS = sama mulia seperti YESUS dan akan menjadi Mempelai Wanita
TUHAN atau
- Membawa
orang-orang yang sudah selamat/percaya kepada YESUS dan sudah
dibaptis dengan air dan Roh Kudus/sidang jemaat masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita. Semoga
kita dapat mengerti.
Arahnya
(terbalik)= dari ujung bumi/Papua, tempat dari alm.bpk.pdt v Gessel
di makamkan, sebelum meninggal, beliau menyelesaikan pengajaran
tabernakel ini, mulai dari Papua ini kemudian dipancarkan ke
negara-negara barat, kemudian ke Samaria, ke Yudea sampai kembali ke
Yerusalem (Israel). Kalau bangsa Israel menerima YESUS sebagai
Mempelai Pria Surga, maka terbentuklah satu Tubuh Kristus= Israel
dan bangsa kafir menjadi Satu Tubuh yang sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN yang siap untuk masuk Yerusalem Baru. Jadi tidak berhenti
sampai di Yerusalem, tetapi terus sampai ke Yerusalem Baru. Inilah
kesaksian yang kedua yang arahnya berlawanan dan ini yang ditunggu
sekarang ini. Semoga kita dapat mengerti.
Di bagian atas,
cahaya injil (di dlm injil Matius secepat kilat) = kedatangan YESUS
kedua kali bagaikan kilat yang dipancarkan. Kilat = cahaya injil
tentang kemuliaan Kristus. Orang-orang Israel asli yang ortodoks itu
mengakui bahwa kilat itu dari timur ke barat tetapi hanya dalam arti
yang jasmani dan sekarang adalah cahaya injil kemuliaan/Kabar
Mempelai yang harus dibawa dan di dalam ibadah kunjungan-kunjungan
itu, kita membawa kabar ini. Di mulai dari bangsa kafir yang
percaya, akan sampai ke bangsa Israel/sampai ke Yerusalem.
Inilah
kesaksian yaitu:
- Yang
pertama, YESUS sebagai Juruselamat bagi orang-orang berdosa supaya
menjadi percaya dan diselamatkan = mengalami penebusan. Tetapi
dilanjutkan dengan kesaksian kedua itulah
- Cahaya
injil kemuliaan/Kabar Mempelai yang membawa sidang jemaat untuk
disucikan sampai menjadi sempurna seperti YESUS = masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN yang
siap menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kali. Inilah kegerakan
dari Kabar Mempelai yang arahnya terbalik yaitu dari ujung bumi
sampai ke Yerusalem dan sampai Yerusalem Baru. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
kita bersaksi tentang injil keselamatan, maka kita harus hidup benar
= memancarkan terang kebenaran= kemana-pun kita pergi, kita harus
benar, jangan menjadi sandungan. Kalau bersaksi tentang injil
kemuliaan/YESUS sebagai Mempelai Pria Surga, mungkin kita tidak
memiliki kemampuan untuk berbicara bahwa YESUS sebagai Mempelai,
tetapi ada prakteknya= Roma
13 : 12 – 14,
12.
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan
perlengkapan senjata terang!
13.
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan
dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa
nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
14.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata
terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.
Jadi, praktek
bersaksi tentang Kabar Mempelai/tentang YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga adalah ?kita harus memancarkan terang
kesucian, artinya kita disucikan dari
dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum= mabuk,
pesta pora dan juga dari dosa kawin mengawinkan seperti dosa sex
dengan berbagai ragamnya dan juga nikah yang salah, harus disucikan
supaya dapat menampilkan YESUS sebagai Mempelai Pria Surga.
Mempelai itu berarti nikah, itu sebabnya kita harus menjaga
nikah kita dengan sungguh-sungguh sebab harus berada di dalam
kesucian. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian disucikan dari
iri hati dan perselisihan= ini bersaksi tentang YESUS sebagai
Mempelai Pria Surga/Kabar Mempelai/Raja segala raja. Kabar Mempelai
ini, kita harus berhati-hati, sebab justru di dalam kebun anggur itu
banyak terjadi iri hati. Di dalam injil Matius 20, TUHAN sudah
berjanji upah sebanyak satu dinar= dari yang bekerja mulai dari pagi
hari sampai sore hari, masing-masing mendapatkan upah sebanyak satu
dinar. Tetapi yang bekerja mulai dari pagi hari menjadi marah; ini
yang banyak terjadi yaitu iri hati di kebun anggur, itu sebabnya
kita harus berhati-hati.
Kebun anggur ini menunjuk Kabar
Mempelai karena anggur itu diperuntukkan bagi pesta nikah, jadi
justru Kabar Mempelai ini merupakan sarang dari rasa iri hati yang
di mulai dari ktb Kejadian itulah Yusuf yang juga merupakan gambaran
dari Mempelai dan kakak-kakak Yusuf yang iri hati kepadanya ketika
Yusuf mendapatkan jubah.
Di dalam perj. baru juga ada iri
hati= yang bekerja terakhir mendapatkan satu dinar, yang bekerja
dari awal menjadi iri hati. Itu sebabnya kita harus berhati-hati,
sebab jubah ini dapat menimbulkan rasa iri hati.
Persoalan
jubah:
- Persoalan
pemakaian TUHAN,
- Karunia-karunia.
Semuanya
terserah TUHAN. Kita berusaha, tetapi TUHAN Yang menentukan.
Tetapi
kita harus yakin, bahwa kita semua dipakai oleh TUHAN; memang
pemakaian TUHAN itu berbeda-beda, tetapi semuanya itu merupakan
ketentuan dan kemurahan TUHAN. Itu sebabnya kita jangan sampai
menjadi iri karena masalah jubah
pelayanan/pemakaian TUHAN, tetapi kita harus
bersyukur bahwa kita semua dipakai sekali-pun berbeda-beda tetapi
sesuai dengan kehendak TUHAN. Kalau kita iri, maka itu berarti kita
tidak dipakai oleh TUHAN. Kita semua dipakai oleh TUHAN, mulai dari
yang kelihatan kecil. Semoga kita dapat mengerti.
Kesalahan
kita hamba-hamba TUHAN ini, jika dipakai itu berarti berkhotbah=
kalau berkhotbah itu berarti kita dipakai, kalau tidak berkhotbah
berarti kita tidak dipakai= bukan seperti ini, sebab semuanya itu
terserah TUHAN. Kemudian kita jangan menjadi
iri persoalan berkat/dinar(dinar jangan
dijadikan dollar). Bekerja di kebun anggur itu satu dinar =
kemurahan TUHAN. Kami sebagai seorang hamba TUHAN yang memiliki
jemaat seribu orang dengan hamba TUHAN yang hanya memiliki sepuluh
orang jiwa= semuanya sama, sebab upah tetap satu dinar/kemurahan
TUHAN.
Bagi saudara yang melayani TUHAN tetapi masih bekerja
di dunia, sekali-pun saudara mendapatkan gaji berapa-pun banyaknya=
sama, sebab di dalamnya ada kemurahan TUHAN/mengandung satu dinar.
Sebab nanti di dalam kitab Wahyu 6, ada kelaparan yang melanda bumi
dan yang dapat memelihara kita bukanlah deposito yang berjuta-juta
dollar itu, tetapi satu dinar, yang lain tidak berlaku= secupak
gandum, sedinar= hanya orang yang melayani TUHAN mendapatkan upah
satu dinar/kemurahan TUHAN yang dapat hidup.
Itu sebabnya,
jangan di dollarkan, sekali-pun bisa! berkhotbah, berapa dollar yang
diterima? Bermain musik, berapa dollar= tetapi akan kehilangan satu
dinar. Di saat Wahyu 6, kehidupan itu tidak mendapatkan apa-apa
sehingga tidak dapat bertahan. Di sinilah, banyak yang salah
sehingga menjadi iri kepada yang diberkati oleh TUHAN. Iri hati dan
perselisihan satu level dengan dosa makan minum dan juga dengan
kawin mengawinkan.
Kalau mau dipakai
di dalam kegerakan Kabar Mempelai, tidak boleh ada:
- Kenajisan=
dosa sex dengan berbagai ragamnya,
- Makan
minum, tetapi juga
- Iri
hati dan perselisihan. Kalau ada salah paham, dosa-dosa harus
segera diselesaikan/berdamai dengan siapa saja. Ada yang bertanya
kepada saya= saya sudah berdamai, tetapi ditolak= biarkan saja,
yang penting kita sudah mau berdamai= kita bersalah, kita mengaku,
tetapi ditolak, maka itu merupakan urusan pribadi itu dengan TUHAN.
Tetapi kalau perselisihan soal
- Pengajaran=
ada yang mengatakan diperbolehkan, ada yang mengatakan tidak boleh=
harus kembali ke alkitab/membaca alkitab dan kalau alkitab
mengatakan boleh, maka yang berkata tidak boleh, harus percaya dan
kalau alkitab bilang tidak boleh, yang berkata boleh, harus percaya
kalau sudah membaca alkitab. Jadi, perselisihan tentang pengajaran,
selalu ada jalan keluarnya yaitu kembali ke alkitab. Semoga kita
dapat mengerti.
Dan
satu lagi bersaksi bahwa YESUS adalah Mempelai Pria Surga adalah
??kita harus aktif di dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Kita harus
memperhatikan kunjungan-kunjungan sesuai dengan kegerakan dari
TUHAN= jika digerakan untuk ikut pergi, ikut dalam pendanaan
dlsbnya, semuanya itu harus sesuai dengan gerakan dari TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
- Markus
5 : 18 – 20,
18.
Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya
kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai
Dia.
19.
Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu:
"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat
oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
20.
Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis
segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua
menjadi heran.
Orang yang
kerasukan setan dan ini terjadi di daerah Gerasa yang merupakan
daerah dari bangsa kafir. Jadi yang ketiga adalah bersaksi
tentang apa yang sudah TUHAN perbuat atas kehidupan kita lewat
pekerjaan Firman penginjilan, Firman pengajaran dan juga lewat belas
kasihan TUHAN.
Kita boleh bersaksi secara jasmani,
yaitu:
- Orang
yang kerasukan setan/gila, disembuhkan.
- Mendapatkan
pertolongan dari TUHAN dlsbnya.
Kita
harus menyaksikan, siapa tahu ada orang di antara kita yang
mengalami masalah seperti yang kita hadapi, ia sudah putus asa dan
kecewa, tetapi begitu mendengar kesaksian, kehidupan itu dapat
dikuatkan kembali. Inilah bersaksi secara jasmani.
Kesaksian
secara rohani= lihat saudaraku! Manusia kafir dan berdosa =
kerasukan setan yang pada akhirnya setan yang seperti kita baca
itulah legion yang setelah diusir, masuk ke dalam babi= jadi sebelum
setan itu diusir, manusia menyerupai babi. Manusia yang dikuasai
oleh setan itu seperti babi; itu sebabnya waktu TUHAN mengusir setan
untuk pergi, maka setan meminta untuk masuk ke dalam
babi.
Kemudian, bersaksi secara rohani= manusia kafir yang
berdosa = kerasukan setan = anjing dan babi, mengalami pekerjaan
Firman dan belas kasihan TUHAN yaitu:
- Dibenarkan/diselamatkan,
maka kita harus memancarkan terang kebenaran.
Bangsa kafir yang seperti anjing dan babi, dipermainkan dan
dikuasai oleh setan, sudah dibenarkan dan diselamatkan= harus
bersaksi di manapun juga. Sebab masih banyak bangsa kafir yang
semacam kita dulu yang kerasukan setan sehingga hidupnya seperti
anjing dan babi; setelah kita mengerti, percaya YESUS dan selamat=
mari, sinarkan terang kebenaran untuk menerangi mereka yang masih
berada di dalam kegelapan supaya dapat diselamatkan.
- Disucikan
dan dipakai untuk menerangkan terang
kesucian. Ini di mulai di dalam rumah
tangga ada terang kebenaran, ada terang kesucian= mari disinarkan.
Kemudian di depan semua orang, termasuk di gereja, antar gereja, di
masyarakat sampai menjadi terang dunia= Wahyu
12 : 1, perempuan dengan matahari, bulan
dan bintang. Inilah kesaksian seperti Yohanes bersaksi, maka TUHAN
juga menghendaki gereja TUHAN termasuk kita bangsa kafir untuk
bersaksi. Ini luar biasa, sebab berbicara tentang bangsa kafir itu
sudah seperti anjing dan babi, tetapi ini sudah kerasukan setan=
keadaannya betul-betul gawat, tetapi masih dapat dipakai. Jadi,
siapa-pun dapat dipakai oleh TUHAN untuk menjadi saksi-Nya. Semoga
kita dapat mengerti.
Kekuatan
untuk bersaksi adalah Roh Kudus=
Kisah
rasul 1 : 8, Tetapi
kamu
akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."
Jadi,
siapa saja dapat bersaksi kalau ada Roh Kudus dan tanpa Roh Kudus,
maka bangsa kafir sekali-pun kaya, hebat, pandai dan bodoh, hanya:
- seperti
seorang pria di Gadara yang kerasukan setan dan juga seperti anjing
dan babi. Tidak menjadi saksi, bahkan memilukan dan memalukan TUHAN
dan juga memalukan keluarga.
- seperti
perempuan Samaria yang haus/tidak pernah merasa puas di dalam nikah
dan juga di dalam segala hal, sehingga mencari kepuasan di dunia dan
akibatnya jatuh puncaknya dosa= perempuan Samaria yang lima kali
kawin cerai. Nikahnya hancur sehingga tidak menjadi saksi bahkan
memilukan dan memalukan TUHAN. Semuanya sama (wanita dan pria),
bangsa kafir tanpa Roh Kudus, nasibnya sama sebab tidak dapat
menjadi saksi, bahkan memilukan dan memalukan TUHAN= yang laki-laki
seperti orang yang kerasukan setan dan yang wanita seperti wanita
yang tidak baik yang selalu haus/tidak pernah puas dalam nikah dan
juga di dalam segala hal.
Jadi,
kesimpulannya,
bangsa kafir mutlak membutuhkan Roh Kudus untuk
menjadi saksi bagi TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
kita mendapatkan urapan Roh Kudus? lewat doa penyembahan yang
merupakan:
- proses
perobekan/pemerasan daging seperti di Getsemani, YESUS diperas,
- penyaliban
daging dengan segala keinginan, hawa nafsu dllnya, sehingga minyak
urapan Roh Kudus dicurahkan. Minyak urapan itu buah zaitun yang
diperas dan keluar minyak = Getsemani= YESUS berdoa seperti buah
zaitun yang diperas sehingga keluar minyak. Kita berdoa = daging
dengan segala keinginannya, hawa nafsu, emosi, apa saja yang ada di
dalam daging seperti kepahitan, iri hati dllnya= diperas/disalibkan
semuanya, maka Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah/di dalam
kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
Roh Kudus adalah:
- Yehezkiel
47 : 8, 9,
8.Ia
berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur,
dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang
mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
9.
sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang
berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat
banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi
tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana
hidup.
Inilah Air Hidup yang
dibutuhkan oleh perempuan Samaria. Laut Asin tidak ada kehidupan di
sana sebab kadar garamnya terlalu banyak, sampai bakteri-pun tidak
dapat hidup. Tetapi kalau ada air dari bait ALLAH itulah Air
Hidup/Roh Kudus, maka Roh Kudus mengalir ke laut Asin, sehingga
menjadikan apa yang
mati, menjadi hidup
= yang
tidak ada kehidupan menjadi ada kehidupan.
Inilah kegunaan dari Roh Kudus yang
pertama.
Sebagai bangsa kafir, kita membutuhkan Roh Kudus
sebab tanpa Roh Kudus, bangsa kafir akan:
- kerasukan
setan,
- tidak
akan merasa puas sehingga hanya mengomel, kepahitan seperti
perempuan Samaria yang di dalam nikah, ia tidak merasa puas dan
juga di dalam segala hal sampai jatuh di dalam puncaknya dosa
seperti anjing dan babi.
Kalau
ada Roh Kudus, maka akan ada kehidupan dan itu berarti terpelihara
= Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita
di tengah kemustahilan. Tadinya laut Asin,
sehingga tidaklah mungkin ada kehidupan di situ, tetapi begitu Air
dari bait ALLAH masuk, maka ada kehidupan sebab ada ikan.
Kami
sebagai hamba TUHAN juga percaya kalau ada Roh Kudus, maka akan ada
ikan/jiwa-jiwa yang datang. Demikian juga dengan saudara, jika
kehidupan kita diurapi dengan Roh Kudus= tidak ada kehidupan menjadi
ada kehidupan. Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita di dalam
kemustahilan. Itu sebabnya kita jangan takut kalau berada di dalam
kemustahilan sebab Roh Kudus mampu memelihara kita. Demikian juga
dengan kami para hamba-hamba TUHAN, jika ada Roh Kudus, maka
jiwa-jiwa akan datang; kalau tidak ada Roh Kudus, sekali-pun
diupayakan apa saja, jiwa-jiwa tidak akan datang. Bagi
saudara-saudara, ikan ditangkap untuk dimakan = pemeliharaan
TUHAN.
Tidak ada kepuasan, menjadi ada kepuasan/ada
kebahagiaan surga sehingga kita tidak ditipu oleh kepuasan dari
dunia. Yang mustahil menjadi tidak mustahil = semua masalah dapat
ditolong oleh Roh Kudus = Roh Kudus dapat menyelesaikan semua
masalah sampai yang mustahil.
Itu sebabnya, yang penting kita
menjaga Roh Kudus, dengan menjadi saksi TUHAN dihari-hari ini, kita
memiliki terang kebenaran dan terang kesucian. Kita harus
menyaksikan apa yang TUHAN sudah perbuat di dalam hidup kita
sehingga kita dikuasai oleh Roh Kudus dan ini yang penting, sebab
Roh Kudus yang akan menjadikan apa yang sudah mati, menjadi
hidup.
Roh Kudus = Roh ALLAH dan kalau Roh ALLAH ada di dalam
kehidupan kita, masakan kita dibiarkan mati kelaparan? Tidaklah
mungkin, kita akan dibela oleh TUHAN sehingga selesailah segala
masalah sampai pada masalah yang mustahil.
Jika
semua usaha tidak dapat lagi menolong, maka kita:
- harus
menjaga urapan Roh Kudus,
- menjaga
kesaksian sehingga tidak memalukan dan memilukan TUHAN, dan TUHAN
lewat Roh Kudus akan bekerja.
Saya
terus teringat, waktu sekolah alkitab, saya diijinkan tidak makan
dan tidak minum sekali-pun saya dapat berhutang untuk itu, sebab
waktu saya masih bekerja, kami berlangganan di warung itu dan jika
ada tamu, kami selalu mengambil makanan di warung itu. Bisa saja
saya berhutang, tetapi hal itu sudah memalukan dan mungkin sampai
saat ini saya sudah tidak tertolong lagi. Tetapi karena saya
bergantung pada kesaksian= saya bersaksi, tidak mau meminta dan juga
tidak mau berhutang, maka Roh Kudus yang menolong dan saya hidup
sampai sekarang. Semoga kita dapat mengerti.
- Titus
3 : 5,
pada waktu
itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang
telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
Di bagian atas secara
jasmani, Roh Kudus dapat memelihara kehidupan kita sekali-pun
mustahil, tidak ada kepuasan menjadi ada kepuasan dan ini dapat kita
saksikan. Dan yang kedua ini, Roh Kudus membaharui/mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS.
Keubahan
itu dimulai dengan tidak berdusta/tidak boleh
berdusta lagi. Dan ini merupakan tanda kalau
kita memiliki Roh Kudus di dalam hati kita. Sehingga kita menjadi:
- saksi
kebenaran. Injil keselamatan, kalau orang tidak berdusta, akan
dipakai menjadi saksi dari injil keselamatan/kebenaran, tetapi juga
dipakai menjadi saksi dari
- injil
kemuliaan = menyinarkan kesucian.
Jika
tidak ada dusta, maka kita dapat dipakai oleh TUHAN menjadi saksi
bagi Kabar Baik dan juga menjadi saksi TUHAN untuk Kabar Mempelai
dan jika YESUS datang kembali Yang kedua kali, kita akan diubahkan
sampai menjadi sempurna = sama mulia seperti Dia dan kita dapat
menyambut kedatangan-Nya Yang kedua kali diawan-awan yang permai.
Inilah,
rasul Yohanes melihat surga dan ia saksikan dan sekarang kita juga
harus bersaksi tentang:
- injil
keselamatan/kebenaran,
- injil
kemuliaan/kesucian dan juga tentang
- apa
yang TUHAN sudah perbuat di dalam hidup kita, kita saksikan.
Dan
kekuatan untuk bersaksi berasal dari Roh Kudus; kalau tidak ada Roh
Kudus, kita tidak menjadi saksi tetapi menjadi anjing dan babi yang
memalukan dan memilukan TUHAN.
Lewat
doa sekarang ini/pemerasan daging= mungkin:
- lagi
pahit, sebab kalau pahit, tidak ada Roh Kudus atau ada
- kenajisan,
tidak akan ada Roh Kudus, itu sebabnya harus diperas, atau ada
- keinginan
yang juga harus diperas, sampai
- minyak
urapan Roh Kudus/Air Kehidupan dicurahkan dan sungguh-sungguh secara
jasmani, apa yang sudah mati menjadi hidup dan semua menjadi
kesaksian. Secara rohani, kita tidak berdusta lagi sehingga kita
dipakai oleh TUHAN sampai TUHAN datang.
TUHAN
memberkati.1