Kita
masih tetap membahas kitab Wahyu 1 : 1 – 3, judul/kata
pengantar/prakata dari kitab Wahyu ini. Di ay 1, kita sudah
mempelajari =
Inilah wahyu Yesus Kristus,
yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya
yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Jadi,
kitab Wahyu ini bukanlah kitab yang tertutup, tetapi kitab yang
terbuka = dari ALLAH Bapa kepada YESUS, kepada malaikat/Roh.Kudus,
kepada rasul Yohanes, kepada hamba-hambanya itulah kita semua. Dan
kitab Wahyu juga bukanlah berasal dari manusia, tetapi berasal dari
TUHAN. Inilah ay 1 dan sudah kita pelajari.
Kemudian
ay 2, kita juga sudah mempelajarinya =
Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang
diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
Ini
tentang kesaksian. Jadi
Yohanes telah
bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan
oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Di
dalam kitab Wahyu, rsl Yohanes melihat kerajaan surga dan juga
kemuliaan TUHAN dan rsl Yohanes bersaksi tentang segala sesuatu yang
telah dilihatnya.
Waktu
yang lalu kita sudah mendengar ada dua orang yang telah melihat
kerajaan surga dan kemuliaan TUHAN, dan yang dibahas tentang
kemuliaan TUHAN. Musa melihat kemuliaan TUHAN dari belakang sehingga
ia dapat menulis tentang ktb Kejadian yang menceritakan
kejadian-kejadian dan juga peristiwa-peristiwa yang jauh sebelum Musa
lahir. Tidak ada seorang ahli-pun yang dapat menceritakan tentang
penciptaan bumi secara tepat, sebab ada yang saling bertentangan dan
juga saling beradu argumen = mana yang benar dan mana yang salah.
Tetapi Musa jelas melihat bagian belakang dari TUHAN dan rsl Yohanes
melihat kemuliaan TUHAN dari depan sehingga ia dapat menulis ktb
Wahyu yang berisi peristiwa-peristiwa jauh setelah jaman Yohanes,
sekali-pun Yohanes sudah meninggal tetapi ia sudah mengetahui
peristiwa-peristiwa itu. Dan ini semua sudah diterangkan pada waktu
yang lalu.
Sekarang
ini kita akan membahas tentang kerajaan surga.
Ada
dua orang yang telah melihat kerajaan surga dan kemuliaan TUHAN
yaitu:
- Keluaran
25 : 8, 9,
Musa.
8.
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam
di tengah-tengah mereka.
9.
Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah
Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu
membuatnya."
Jadi, Musa
melihat kerajaan surga terlebih dahulu, kemudian ia diperintahkan
untuk membuat tabernakel di bumi sesuai contoh dari surga. Musa
berpuasa empat puluh hari empat puluh malam di atas gunung Sinai dan
ia melihat kerajaan surga, sesudah itu TUHAN memerintahkan Musa
untuk membangun tabernakel/kemah suci seperti contoh dari kerajaan
surga (ay 9) yang dilihatnya di gunung Sinai. Tabernakel ini harus
dibuat sebagai tempat untuk TUHAN berdiam bersama dengan umat-Nya =
TUHAN bertahta di tengah umat-Nya. Jadi, adanya tabernakel yang
jasmani untuk orang Israel dan sudah dibuat oleh Musa.
- Wahyu
4 : 1, 2,
Yohanes.
1.
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu
terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata
kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku
akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
2.
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di
sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Jadi,
Yohanes melihat tahta surga/kerajaan surga dengan tahtanya dan ada
Pribadi TUHAN Yang duduk di atas tahta itu. Juga ada duapuluh empat
tua-tua dlsbnya, kemudian ada pribadi-pribadi di surga, kemudian
juga dijelaskan di dalam Wahyu
22 : 3 - 5,
3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
4.
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
5.
Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan
cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi
mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya.
Hamba-hamba-Nya
= imam-imam. Jadi, imam-imam dan raja-raja juga ada di tahta. Jadi
kalau disimpulkan Wahyu 4 : 1, 2
dan Wahyu 22 : 3 – 5,
rsl Yohanes di pulau Patmos melihat kerajaan
surga yang menampilkan dua pribadi yaitu:
- Pribadi
TUHAN Yang bertahta di dalam kemuliaan-Nya (Wahyu 4),
- hamba-hamba-Nya/imam-imam
dan raja-raja = Mempelai Wanita surga dalam kemuliaan di tahta
surga untuk beribadah kepada TUHAN. Mereka aktif beribadah kepada
TUHAN.
Musa
melihat kerajaan surga, kemudian ia membuat tabernakel secara jasmani
supaya ALLAH dapat berdiam bersama dengan umat-Nya. Rasul Yohanes
melihat kerajaan surga terutama tahta-Nya yang ada Pribadi TUHAN di
dalam kemuliaan dan duduk di tahta surga dan juga ada imam-imam dan
raja-raja yaitu Mempelai Wanita TUHAN dalam kemuliaan dan juga berada
di tahta TUHAN untuk beribadah kepada TUHAN.
Sekarang
bagaimana dengan gereja TUHAN? kalau dulu yang melihat kemuliaan
TUHAN dari belakang hanyalah Musa seorang diri dan rsl Yohanes
melihat Wajah YESUS juga seorang diri. Tetapi bagi gereja TUHAN luar
biasa = bagaimana dengan gereja TUHAN? Gereja TUHAN
dapat melihat
kerajaan surga lewat pembukaan Firman ALLAH. Apa buktinya?
Bagaimana
kita dapat melihat surga? tadi di surga itu:
- ada
TUHAN Yang duduk di tahta,
- ada
imam-imam/Mempelai Wanita duduk di tahta untuk beribadah melayani
TUHAN.
Jadi
kalau gereja TUHAN dapat melihat tahta surga lewat pembukaan Firman,
sehingga gereja TUHAN dapat aktif/dapat masuk dalam pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna = Mempelai Wanita = Yerusalem Baru lewat
(digabung dengan Musa) pola tabernakel.
Musa
melihat belakang TUHAN, Yohanes melihat Wajah YESUS, sedangkan gereja
TUHAN melihat semuanya bahkan sampai pada kedalaman Hati. Inilah luar
biasanya gereja TUHAN sehingga kita dapat aktif dalam pembangunan
Tubuh Kristus/Mempelai Wanita (ini yang dilihat oleh rsl Yohanes) dan
juga lewat pola tabernakel (yang dilihat oleh Musa). Jadi, membangun
Tubuh Kristus itu tidak sembarangan seperti Musa yang membangun
tabernakel, ia harus melihat contohnya dari surga. Sekarang,
membangun Tubuh Kristus juga harus melihat contohnya yaitu lewat pola
tabernakel.
1
Petrus 2 : 5, Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Rumah
rohani = pembangunan Tubuh Kristus.
Imamat
kudus = imamat yang rajani = imam-imam dan raja-raja. Dibagian atas
disebutkan yang duduk di tahta, aktif beribadah dan sekarang
imam-imam dan raja-raja terlebih dahulu harus membangun Tubuh
Kristus, baru nanti akan sampai di tahta.
Jadi,
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita = pembangunan
rumah rohani yang dilakukan oleh imam-imam dan raja-raja = batu
hidup. Jika saudara melihat tubuh = di dalam tubuh ini seperti
tangan, kaki, usus, sel-sel dlsbnya, semuanya melayani. Jika tidak
melayani, akan menjadi kering dan dipotong. Jadi, di dalam Tubuh
Kristus, semuanya adalah imam-imam dan raja-raja.
Saya
sering menerangkan dan sangat senang sekali yaitu: kalau membangun
gereja yang jasmani ini menggunakan batu yang mati seperti batu bata,
batu kali, tetapi kalau membangun rumah rohani/Tubuh Kristus
menggunakan batu hidup.
Imam-imam
dan raja-raja adalah batu hidup, artinya hidup
dari kemurahan
TUHAN. Itu sebabnya kita jangan takut sebab imam-imam dan
raja-raja yang aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus
hidup dari
kemurahan TUHAN. Kalau hidup dari uang dan dari dunia, jika
uangnya habis, maka kita tidak dapat hidup, tetapi kalau kita hidup
dari kemurahan TUHAN, sehingga di mana-pun, kapan-pun dan situasi
apa-pun, kita dapat hidup oleh kemurahan TUHAN bahkan sampai hidup
kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
dihari-hari ini, seperti yang dilihat oleh rsl Yohanes:
- ternyata
di tahta ada Pribadi TUHAN Yang duduk ditahta dalam kemuliaan
- dan
juga ada pribadi Mempelai Wanita/imam-imam dan raja-raja yang duduk
di tahta untuk beribadah melayani TUHAN. Mempelai Wanita itu untuk
sekarang adalah Tubuh Kristus.
- kita
sekarang ini dapat melihat surga lewat pembukaan Firman, yang
mendorong kita menjadi aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna = batu hidup yang hidup dari kemurahan TUHAN.
Imam-imam dan raja-raja yang aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus
sehingga di mana saja (sekali-pun kita berada di pedalaman), kapan
saja, situasi apa saja (krisis dllnya = tidak perduli), sebab kita
tetap hidup oleh kemurahan TUHAN sampai hidup kekal selama-lamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Kita
tidak hidup dari dollar dlsbnya tetapi dari kemurahan/dinar = di
sinilah kesalahannya, mengapa banyak hamba TUHAN yang iri dllnya,
sebab menganggap dinar menjadi dollar. Kehidupan itu menganggap ia
memiliki banyak dollar, padahal semuanya sama yaitu satu dinar. Dari
yang bekerja mulai pagi hari sampai sore hari, sama mendapatkan upah
satu dinar; ia berpikir bahwa sudah berapa jam ia sudah bekerja dan
ia melihat yang baru bekerja satu jam, mendapatkan upah satu dinar
dan kehidupan itu mulai menghitung-hitung upah yang akan ia terima
sebab ia sudah bekerja paling sedikit delapan jam dan upah yang akan
ia terima sebanyak delapan dinar. Kehidupan itu mulai lupa akan
perjanjian yang sudah disepakati yaitu mendapatkan upah sebanyak satu
dinar, karena menganggap dinar itu = dollar, rupiah yang digaji.
Dinar itu = kemurahan TUHAN.
TUHAN
itu tidak pernah menipu kita, kalau uang itu akan habis, tetapi kalau
dinar/kemurahan TUHAN tidak akan pernah habis sampai hidup kekal.
Semoga kita dapat mengerti.
Matius
7 : 24, 25,
24.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas
batu.
25.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Batu
= gunung batu = batu karang.
Jadi,
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita = pembangunan
rumah rohani di atas batu karang/di atas gunung batu.
1
Korintus 10 : 4, dan
mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari
batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah
Kristus.
Batu
karang = Kristus Yang menjadi dasar dari pembangunan Tubuh Kristus =
jadi, pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = Mempelai Wanita =
pembangunan rumah rohani di atas Batu Karang/Gunung Batu YESUS
Kristus.
Jika
dasar pembangunan Tubuh Kristus di atas dasar YESUS Kristus/di atas
Gunung Batu YESUS, maka akan tahan uji menghadapi tiga macam
tantangan yaitu:
- hujan
lebat = dari atas = setan dengan roh jahat dan roh najis,
- angin
kencang = nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsu/roh dusta dan
- banjir
= dari bawah = antikrist dengan kekuatan mammon.
Sekarang
ini kita akan mempelajari tentang dasar. Dasar pembangunan Tubuh
Kristus bukanlah manusia siapa-pun dia, kalau di gereja, bukanlah
pengurus gereja dan juga bukan uang, tetapi Pribadi YESUS/Batu karang
Yang kokoh. Jangan melihat uang atau manusia, sebab itu merupakan
dasar yang lemah sehingga akan goyah sebab tidak kuat. Semoga kita
dapat mengerti.
Proses
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita di atas dasar
Batu Karang/Gunung Batu dalam/lewat pola tabernakel yaitu:
- Mazmur
19 : 15,
Mudah-mudahan
Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN,
gunung batuku dan penebusku.
Mazmur
62 : 3,
Hanya
Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak
akan goyah.
Gunung
Batu/Batu Karang menunjuk pada Pribadi YESUS sebagai Penebus
Juruselamat untuk menebus dosa-dosa kita
= untuk
menyelamatkan kita.
Jadi,
inilah dasar yang pertama adalah keselamatan dan untuk ini kita
harus mantap.
Keselamatan lewat pola tabernakel yang dilihat
oleh Musa = dengan yang dilihat oleh rsl Yohanes. Kita membangun
Tubuh Kristus ada polanya sehingga kita tidak ngawur yaitu dengan
pola tabernakel dan dimulai dengan Gunung Batu/Batu Karang itulah
Pribadi YESUS sebagai Penebus/Juruselamat, artinya YESUS menebus
dosa-dosa kita = menyelamatkan kita. Yang di dalam tabernakel
menunjuk pada halaman.
Kisah
rasul 2 : 36 – 38, 40,
36.
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."
37.
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu
mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah
yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38.
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
40.
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian
yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya:
"Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Ay
36 – ay 40 adalah langkah-langkah keselamatan yaitu:
- harus
tahu dengan pasti = pintu
gerbang
= yakin = percaya/iman
kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juruselamat lewat mendengarkan
Firman Kristus
= Firman
dalam urapan Roh.Kudus
= Roma
10 : 17.
Roh.Kudus ini yang membuat kita menjadi percaya; kalau dengan
pengetahuan dan kepandaian kemudian kita mendengarkan Firman, hal
ini tidak dapat membuat kita menjadi percaya sebab hanya sampai
pada pengetahuan. Tetapi kalau Roh.Kudus, maka mendengarkan Firman
akan menjadi iman. Semoga kita dapat mengerti.
- bertobat
= mezbah
korban bakaran
= berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN
= mati
bagi dosa.
Ada delapan dosa yang membinasakan sebab akan membawa kita
tenggelam ke dalam lautan api belerang/neraka.
Wahyu
21 : 8,
Tetapi
(1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah
berhala dan semua (8)pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Karena
kita melihat surga/mempelajari tentang surga, maka jangan ada
dosa-dosa terutama dari delapan dosa yang membawa kita ke neraka
sebab bertentangan dengan surga.
Penakut = takut kepada sesuatu
di dunia ini sampai tidak takut kepada TUHAN.
Tidak percaya =
bimbang.
Keji = jahat.
Pembunuh = kebencian.
Orang-orang
sundal/persundalan = nikah yang salah.
Termasuk dusta. Jika sudah
berdusta, berarti ketujuh dosa yang lain pasti ada, sebab berdusta
ini merupakan penutup dari dosa-dosa yang akan membawa ke
neraka.
Selama kita berdusta, berarti dosa-dosa yang lain itu
ada = belum bertobat sekali-pun sudah menjadi seorang hamba TUHAN
bertahun-tahun lamanya, tetapi kalau masih berdusta = belum
bertobat. Mari, sekarang ini kita sungguh-sungguh sampai membuang
dusta = bertobat/mati bagi dosa.
Berilah dirimu dibaptis =
baptisan air. Selalu saya terangkan, kalau orang mati itu harus
dikubur = baptisan yang benar.
Roma
6 : 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ay
2, mati bagi dosa = bertobat.
Baptisan air = kolam
pembasuhan.
Baptisan air yang benar adalah orang
yang sudah mati bagi dosa/bertobat, dikubur di dalam air bersama
dengan YESUS
sehingga
kehidupan itu bangkit/keluar dari air
= (saudara bandingkan dengan Matius 3, YESUS dibaptis juga ada
istilah ‘keluar dari air’ = inilah ayat menerangkan ayat, jangan
diterangkan dengan logika) bangkit bersama dengan YESUS dan
mendapatkan hidup yang baru/hidup surga adalah mengalami kelepasan
dari dosa-dosa.
Kalau kita bertobat, kita hanya berhenti
berbuat dosa, tetapi kalau dosa datang lagi, jalan lagi. Tetapi
baptisan air itu lebih tinggi sebab mengalami kelepasan dari dosa,
artinya sekali-pun ada:
- kesempatan,
- godaan.
- paksaan
dan ancaman.
- Keuntungan,
kita
tidak mau berbuat dosa = kita sudah hidup baru/hidup surgawi =
mengalami kelepasan dari dosa.
Seperti Yusuf yang memiliki
kesempatan sebab hanya berduaan dengan istri Potifar. Kalau hanya
bertobat, dan ada kesempatan berduaan, dapat jatuh; tetapi kalau
sudah masuk dalam baptisan air, akan terlepas. Inilah bedanya
bertobat dengan baptisan air.
Kamu akan menerima karunia
Roh.Kudus/baptisan Roh.Kudus = pintu
kemah
yang juga menghasilkan hidup baru/hidup surgawi = hidup
di dalam kebenaran.
Sebab Roh.Kudus adalah Roh kebenaran. Hidup di dalam kebenaran =
keselamatan. Ini membangun Tubuh Kristus/melihat surga; kalau
melihat surga, maka:
- kita
dapat percaya kepada YESUS,
- kita
dapat bertobat= hidup di dalam kebenaran,
- kita
dapat masuk dalam baptisan air dan
- dibaptis
dengan Roh.Kudus.
Dulu,
Musa melihat surga, ia membangun tabernakel;
Yohanes melihat
surga, ada:
- Pribadi
TUHAN di tahta-Nya, ada
- Pribadi
hamba-hamba TUHAN di tahta-Nya = Mempelai Wanita.
Sekarang
kita melihat surga = masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang
dimulai dengan dasar =
YESUS sebagai Juruselamat/Gunung Batu keselamatan = selamat.
Hidup
benar = segala sesuatu harus benar = melihat surga. jika kita sudah
melihat surga, maka apa yang tidak benar, jangan dipertahankan.
1
Yohanes 3 : 7,
Anak-anakku,
janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang
berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah
benar;
Sesudah
hidup benar = segala sesuatu harus benar, maka kita harus berpegang
teguh pada ajaran yang benar supaya tidak disesatkan sampai menjadi
benar seperti YESUS Benar sehingga kita menjadi kokoh/tidak rubuh =
kita selamat dan berbahagia. Tetapi jika kita mempertahankan apa
yang tidak benar = rubuh, menderita dan tidak dapat dibangunkan
kembali = hancur dan binasa.
Kokoh
= membangun rumah di atas batu, sekali-pun:
- setan
dengan roh jahat dan roh najis datang =
kita tetap kokoh = tetap benar.
- ajaran
sesat datang/angin kencang datang = tetap menolak = kokoh.
- dari
laut datang antikrist/keuangan/mammon menghantam = kita tetap benar
di dalam hal keuangan. Semoga kita dapat mengerti.
- Kejadian
49 : 24,
namun
panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh
pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya
Gunung Batu Israel,
Gunung
Batu ini menunjuk Pribadi YESUS sebagai Gembala
Yang Baik/Gembala Agung.
Jadi,
sekarang
ini, kita betul-betul melihat surga.
Mari, di surga itu aktif,
hamba-hamba-Nya/imam-imam dan raja-raja itu tidak tidur-tiduran
tetapi beribadah kepada TUHAN. Dan untuk sekarang, imam-imam dan
raja-raja itu aktif di dalam pembangunan Tubuh, tetapi jangan ngawur
tetapi dasarnya benar yaitu YESUS, bukan uang, bukan manusia, bukan
organisasi dan juga polanya harus benar, bukan menurut si A atau
menurut profesor A, si B, tetapi polanya tabernakel yang sudah
dilihat oleh Musa.
Di bagian atas disebutkan, jika kita mau
selamat, kita harus masuk pintu gerbang sampai pintu kemah dan untuk
sekarang Gunung Batu = YESUS sebagai Gembala Yang Baik/Gembala
Agung.
Kalau kita membangun Tubuh Kristus di atas Gunung Batu
= YESUS Gembala Yang Baik/Gembala Agung, artinya setiap
kehidupan kita harus tergembala.
Baik gembala, rasul, guru, penginjil, pelayan-pelayan TUHAN dan juga
domba-domba harus tergembala.
Di
mana kita harus tergembala?
kita tergembala, juga bukan pada manusia atau pada organisasi,
tetapi kita tergembala pada:
- pengajaran
yang benar seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur yang
benar.
- Pribadi
YESUS Gembala Agung/Gembala Yang Baik = pada Firman pengajaran yang
benar seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur yang benar.
Syarat
tergembala:
- masuk
dalam kandang penggembalaan
=
ruangan
suci di mana terdapat tiga macam alat yang untuk sekarang menunjuk
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
- Pelita
emas = ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja
roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
disertai dengan perjamuan suci.
- Mezbah
dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Jadi
masuk dalam kandang penggembalaan = ketekunan.
Inilah orang yang melihat surga, orang yang melihat surga pasti
tekun, kalau tidak melihat surga, tidak dapat tekun sebab melihat
dunia. Tiga macam ibadah ini berlaku untuk jaman/era sekarang, dan
nanti mendekati jaman antikrist akan sungguh-sungguh menghadapi pra
aniaya antikrist/Getsemani, kita tidak akan kuat. Itu sebabnya
ibadah itu harus dilipat gandakan; dulu korban-korban itu juga
dilipat gandakan. Kalau menyembelih lembu untuk korban tahbisan,
nanti selama tujuh hari terus menyembelih seperti pesta. Inilah
pesta, sebab kelimpahan itu = pesta. Semoga kita dapat
mengerti.
Pengkhotbah
4 : 12,
Dan
bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan.
Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Dua
orang ini dimulai dari suami dan istri. Jadi lewat ketekunan dalam
tiga macam ibadah pokok kita
mendapatkan tali tiga lembar untuk menyatukan kita.
Tiga macam ibadah itu bagaikan kita memiliki tali tiga lembar yang
tidak mudah diputuskan supaya nikah kita mencapai kesatuan
nikah.
Tali
tiga lembar ini yang menyatukan kita dan dimulai dari:
- Kesatuan
di dalam nikah,
- Kesatuan
di dalam penggembalaan dan
- Kesatuan
antar penggembalaan.
Yohanes
10 : 16,
Ada
lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini;
domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan
suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu
gembala.
Yang
bukan dari kandang ini = antar penggembalaan/antar kandang.
Satu
kawanan, satu Gembala = satu tubuh, satu Kepala = menuju kesatuan
Tubuh Kristus yang sempurna.
Kesatuan dalam nikah, kesatuan
dalam penggembalaan, kesatuan antar penggembalaan sampai kesatuan
Tubuh Kristus yang sempurna. Inilah tali tiga lembar lewat kandang
penggembalaan yang dimulai dari:
- Nikah,
harus menjadi satu lewat tiga macam ibadah pokok. Jika suami/istri
belum datang = berdoa, supaya dapat menjadi satu kandang sehingga
semuanya betul-betul menjadi indah, kemudian kesatuan di dalam
- Kandang
penggembalaan = kita menjadi satu, tidak tercerai-berai sehingga
pergi kesana dan kemari sebab jika sudah memiliki tiga tali
berarti sudah menjadi satu di dalam penggembalaan dan terlebih
lagi kesatuan dalam
- Antar
penggembalaan = kunjungan-kunjungan sampai nanti
- Kesatuan
Tubuh Kristus yang sempurna/tubuh internasional yaitu Israel
dengan bangsa kafir menjadi satu. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
syarat tergembala, nomor satu adalah masuk di dalam kandang
penggembalaan. Itu sebabnya kita harus memperhatikan sebab di situ
ada tali yang menyatukan. Memang, untuk dapat masuk ke dalam
kandang penggembalaan = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok,
kita harus melewati pintu sempit = perobekan daging/penyaliban
daging = Yohanes
10 : 9, 10,
9.
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia
akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala kelimpahan.
Ay
9, ada kelimpahan = menemukan padang rumput. Jadi, sekali lagi,
agar dapat masuk dalam kandang penggembalaan/ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok, kita harus masuk ke dalam perobekan
daging/penyaliban daging, tetapi dibalik
pintu sempit, ada hidup di dalam kelimpahan/hidup yang dipelihara
oleh TUHAN sampai kita dapat mengucap syukur.
Hidup di dalam kelimpahan itu bukan dilihat dari berapa juta,
tetapi hidup yang dipelihara oleh TUHAN sampai kita dapat mengucap
syukur sampai hidup yang kekal. Semoga kita dapat
mengerti.
Perobekan daging/masuk pintu sempit itu memang
berat bagi daging, tetapi dibalik pintu sempit itu, kita merasa
enak dan ringan = semuanya menjadi enak dan ringan. Jiwa dan roh
kita merasa enak dan ringan. Inilah pintu penggembalaan = pintu
sempit = Pribadi YESUS/salib YESUS.
Hidup
di dalam kelimpahan adalah:
- Hidup
yang selalu dipelihara oleh TUHAN dan juga
- selalu
mengucap syukur dan juga sampai nanti hidup yang kekal, ditambah
dengan
- semuanya
menjadi enak dan ringan = berat masuk perobekan daging/salib,
tetapi semuanya menjadi enak dan ringan. mari, diterapkan dengan
sungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
syarat untuk tergembala yang pertama, tetapi kalau tidak mau masuk
pintu sempit/pintu kandang penggembalaan/tidak bertekun dalam tiga
macam ibadah pokok, akan menjadi orang upahan dan pencuri. Banyak
orang yang mengatakan dengan istilah gembala upahan, tetapi kalau
saya kurang setuju sebab saya mencari di dalam alkitab tidak ada
istilah gembala upahan, yang ada orang upahan dan ini berati tidak
dianggap sebagai seorang gembala. Kalau gembala tidak mau pintu
sempit/tidak mau bertekun di dalam tiga macam ibadah pokok, maka ia
tidak dianggap sebagai seorang gembala tetapi hanya sebagai orang
upahan. Kalau disebut gembala upahan, maka hal ini masih lebih baik
sebab masih dianggap sebagai seorang gembala.
Itu sebabnya
doakan kami para gembala-gembala, saya dari jarak jauh (dari
Malang), demikian juga yang dari Tuban, Pamekasan, dari Krian
terlebih yang dari Surabaya, jangan kalah supaya jangan disebut
sebagai orang upahan bahkan disebut sebagai pencuri. Ini yang akan
rubuh = betul-betul rubuh dan tidak dapat dibangunkan lagi = binasa
untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
syarat tergembala yang pertama adalah:
- masuk
kandang/pintu sempit,
- ada
tali tiga lembar yang menyatukan,
- dibalik
pintu sempit ada kelimpahan,
- dibalik
pintu sempit semuanya menjadi enak dan ringan sebab semuanya
ditanggung oleh Gembala Yang Baik sampai pada
- kehidupan
yang kekal.
Tetapi
kalau tidak mau masuk pintu sempit hanya mau enak-enakan maka
menjadi:
- orang
upahan dan
- pencuri
yang akan dibinasakan.
=
bagaikan bangunan yang rubuh dan tidak dapat dibangun kembali sebab
hebat kerusakannya = binasa.
- Yohanes
10 : 27, 28,
27.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan
mereka mengikut Aku,
28.
dan
Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.
Jadi,
syarat tergembala yang kedua adalah mendengar dan dengar-dengaran
pada Suara Gembala Yang Baik = taat
dengar-dengaran
= hidup di dalam Tangan Gembala Yang Baik/Gembala Agung = seorang
pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Semoga
kita dapat mengerti.
Orang
yang tergembala akan taat dengar-dengaran dengan:
- masuk
kandang sehingga
- enak
dan ringan,
- dipelihara
oleh TUHAN,
- mendengar
Suara Gembala = hidup di dalam Tangan Gembala Agung.
Maka
hasilnya:
- 1
Petrus 1 : 22a,
Karena
kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,
Taat
= suci. Jadi hasil kedua adalah kita
disucikan.
Di
tambah lagi, kalau kita taat mendengar dan dengar-dengaran pada
Suara Gembala, pertama, kita hidup di Tangan Gembala Yang Baik
Yang memberikan jaminan kepastian untuk kita hidup sekarang dan
juga masa depan yang indah sampai hidup kekal
selama-lamanya.
Kita harus bertahan, jangan seperti saya
yang sudah mau melarikan diri sebab saya tidak sabar dan melihat =
mengapa seperti ini? katanya pengajaran, tetapi saya tidak makan,
tidak minum dan saya mau meninggalkan semuanya. Kita seringkali
seperti itu = tinggal sedikit lagi, harus terus. Dan kalau sama
sekali sudah tidak kuat, mungkin untuk bersuara saja sudah tidak
kuat, maka itu sudah waktunya lahir seperti seorang ibu yang akan
melahirkan, jika sudah waktunya, jangan mundur tetapi tetap
bertahan:
- di
dalam kandang = bertahan,
- di
Tangan TUHAN juga bertahan = taat.
Hasil
kedua kalau berada di dalam Tangan TUHAN, maka:
- penyucian
= kita mengalami penyucian secara intensif dalam penggembalaan,
- ada
jaminan kepastian.
1
Petrus 1 : 14 – 16,
14.
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu
yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15.
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16.
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Ay
14, kita harus berhati-hati, terutama untuk suara asing waktu
kebodohanmu. Kita sudah senang mendengarkan Firman, saya sudah
ditolong dan diberkati, tiba-tiba mendengar ada yang begini dan
begitu sehingga kita menjadi kalah dan akan mengalami kerugian
yang besar. Itu sebabnya kita jangan mau dibodohi oleh suara asing
tetapi mendengar Suara Gembala/Firman, sebab suara asing adalah
suara yang tidak senada dengan Firman penggembalaan sehingga
membuat kita keluar dari Tangan Gembala Agung dan akan rubuh =
bukan hanya miring, tetapi betul-betul rubuh dan tidak dapat
diperbaiki lagi sebab hebat kerusakannya. Kata gembala saya alm
bpk pdt Pong, orang seperti itu tidak dapat kembali
lagi.
Beberapa waktu yang lalu saya mendengarkan casette
dari alm.pdt Pong yang di dalam doa = entah dalam penglihatan,
tetapi beliau melihat ada dua domba yang sudah pergi. Dipanggil
dan diusahakan supaya kembali, tetapi tidak dapat kembali lagi.
Ini menjelang meninggalnya.
Ay 15, seluruh hidupmu =
tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada ALLAH Tri Tunggal = tiga
macam ibadah pokok. Jadi, di dalam penggembalaan/di dalam Tangan
Gembala Agung, kita mengalami penyucian secara intensif yaitu
penyucian tubuh, jiwa dan roh kita sampai suci seperti YESUS
suci.
- Yohanes
10 : 28,
dan
Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.
Ada
jaminan kepastian.
Hidup
dan ibadah itu harus pasti
dan
bukan berarti kalau saya berkata pasti, maka itu berarti hanya di
jln W.R.Supratman saja yang benar = kita jangan berkata begitu,
sebab yang pasti itu yang sesuai dengan Firman. Kalau tidak sesuai
dengan Firman, biar kehidupan itu beribadah di mana saja, itu
berarti tidak pasti. Harus sesuai dengan Firman/pola tabernakel
yang dimulai dari pintu gerbang sampai dengan tabut perjanjian =
harus pasti dan benar.
Sekali-pun ada yang berkata,
pengajaran itu hanya berbeda di iman atau semuanya sama, hanya
baptisan airnya yang berbeda = ini berarti sudah jauh melenceng.
Semuanya harus pasti dengan menyelidiki alkitab, kita jangan
dibodohi; sedangkan ilmu pasti di dunia ini tidak dapat diotak -
atik seperti 2 + 2 = 4, profesor mana-pun tidak ada yang mau
mengotak – atik, apalagi Firman = satu titik-pun tidak boleh
berubah. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
ada jaminan kepastian untuk hidup kita sekarang dan juga untuk masa
depan yang indah = kaum muda perhatikan, sampai hidup kekal
selama-lamanya. Inilah hidup di dalam Tangan Gembala Agung = ada
jaminan kepastian, Dia tidak menipu kita, Nyawa-Nya saja diberikan
kepada kita = Gembala Yang Baik memberikan Nyawa-Nya bagi kita,
apalagi (maafkan) kalau hanya beras, tidak mungkin tidak Ia berikan
kepada kita. Jaminan kepastian = kokoh/pasti. Jangankan rubuh,
sebab kalau pasti itu = miring-pun tidak.
Kalau suci, pasti
ada kepastian. Jadi, hidup ini kapan ada kepastian?
- Memiliki
ijazah S3, Belum pasti!
- Tidak
memiliki ijazah, pasti saya akan habis, Belum pasti!
Tetapi
kalau suci, pasti ada kepastian = mau ada ijazah/tidak memiliki
ijazah, mau ada jemaa’t/tidak ada jemaat, mau kaya/miskin = pasti
ada kepastian. Kalau tidak tergembala = tidak taat dengar-dengaran
dan juga tidak tekun di dalam kandang = tidak ada kesucian, tidak
ada kepastian = rubuh dan tidak dapat dibangunkan kembali = binasa
untuk selama-lamanya. Sekali-pun kehidupan itu adalah seorang hamba
TUHAN yang hebat sebab dipakai oleh TUHAN, tetapi kalau tidak
tergembala = berada di luar Tangan TUHAN = tidak ada kesucian dan
juga tidak ada jaminan kepastian, akan rubuh dan binasa
selama-lamanya.
Dan bagi yang sudah berada di dalam-pun,
masih harus extra berhati-hati, apalagi yang berada di luar, tidak
mungkin dapat suci dan ada kepastian. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah yang pertama, Gunung Batu itu = Penebus =
hidup benar; yang kedua Gunung Batu itu = Gembala/tergembala sampai
hidup suci dan ada kepastian. Inilah penggembalaan dalam sistim
tabernakel yang dimulai dari halaman sampai ke pintu kemah = masuk
keruangan suci.
Saya berbahagia = Yohanes dan Musa hebat karena
melihat surga, tetapi keduanya itu melihat secara perorangan.
Sedangkan untuk kita sekarang, lewat pembukaan Firman, kita
bersama-sama melihat surga dengan praktek kita aktif di dalam
pembangunan Tubuh yaitu kita masuk halaman =
YESUS sebagai Penebus, mari, keselamatan dan kebenaran =
mempertahankan ajaran yang benar. Masuk penggembalaan bersama-sama
karena kita melihat bersama-sama, maka kita juga harus aktif
bersama-sama.
- Ulangan
32 : 4,
Gunung
Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil,
Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar
Dia.
Gunung
Batu yang pekerjaan-Nya sempurna/menyempurnakan, menunjuk pada
Pribadi
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga
= ruangan maha suci.
- Gunung
Batu keselamatan, menunjuk YESUS sebagai Penebus/Juruselamat =
halaman,
- Gunung
Batu = Gembala = ruangan suci, sekarang
- Gunung
Batu yang pekerjaan-Nya sempurna = YESUS Mempelai Pria Surga =
ruangan maha suci.
Efesus
5 : 25 – 27,
25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26.
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
27.
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Jadi,
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga memandikan/menyucikan kita secara
dobel yaitu dengan:
- dengan
air, itulah baptisan air,
- dengan
air Firman itulah air hujan Firman pengajaran.
Ulangan
32 : 1, 2,
1.
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan
baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
2.
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku
menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan
laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Dirus
hujan = hujan lebat.
Inilah
Firman pengajaran:
- yang
pertama seperti embun yang tidak terlihat =
orang tidak mengerti,
- kemudian
hujan rintik-rintik = orang sudah mulai bingung = sudah ada
respon,
- kemudian
terakhir seperti dirus hujan = semua orang akan terkena air hujan
Firman pengajaran.
Mari,
perlahan-lahan, sekali-pun jemaat masih sedikit, tidak mengapa
sebab memang masih berupa embun sehingga tidak ada orang yang
melihat. Teruskan saja sampai hujan rintik-rintik, setelah itu
sampai dirus hujan; saya selalu berkata kepada hamba-hamba TUHAN
untuk tenang, sebab nanti kalau sudah dirus hujan, tinggal membuka
pintu gereja dan orang akan datang untuk berteduh di dalam
gereja.
Bagi siswa/i Lempin-El dan juga bagi lulusan
Lempin-El Kristus Ajaib mulai dari angkatan pertama sampai angkatan
tiga puluh enam dan juga ada angkatan khusus, tugas pokok kita
memang Firman pengajaran, jangan berbalik kepada yang lain, kalau
sudah berani masuk kedalam Lembaga Pendidikan Elkitab Kristus
Ajaib, akan dididik khusus di dalam Firman pengajaran. Siapa lagi
yang akan melanjutkan kalau kita tidak konsisten?
Penyucian
dobel/dua kali dibasuh dengan air adalah penyucian penyakit kusta
=
Imamat
14 : 8, 9,
8.
Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur
seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi
tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus
tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
9.
Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya:
rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur,
pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi
tahir.
Ay
8, satu kali tubuhnya dibasuh dengan air = sudah masuk baptisan air
= sudah tahir, tetapi masih ada syarat/ketentuannya yaitu masih
tidak boleh berkumpul dengan keluarganya dan ini berarti dibasuh
satu kali belumlah cukup. Sudah diberkati/dibaptis/diselamatkan,
tetapi belum berbahagia sebab belum menyatu = masih terpisah
sehingga belum berbahagia.
Ay 9, dibasuh kembali dengan air =
penyucian secara dobel dengan baptisan air dan juga air Firman
pengajaran/air hujan = penyucian bagi penyakit kusta.
Arti
dari penyakit kusta secara rohani adalah:
- dosa
kenajisan
= Imamat
13 : 45,
Orang
yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya
terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru:
Najis! Najis!
Dosa
kenajisan adalah:
- dosa
makan minum dan juga
- dosa
kawin mengawinkan, tetapi ini juga termasuk dengan
- pakaian,
kita harus berhati-hati = pakaiannya cabik-cabik, kita harus
berhati-hati dengan mode (sebab berpakaian itu untuk menutup
daging), kalau mode pakaian menonjolkan daging/cabik-cabik =
penyakit kusta/dosa kenajisan. Ini bukan berarti tidak boleh
mengikuti mode, semuanya harus yang lurus-lurus = silahkan! Tetapi
jangan yang cabik-cabik/menonjolkan/membuka daging.
Semoga kita
dapat mengerti.
- putih
tetapi kusta = kebenaran
diri sendiri
=
- kebenaran
di luar Firman pengajaran yang benar,
- berdosa
tetapi tidak mau mengaku, bahkan menyalahkan orang lain dan ini
yang memecah belah. Seandainya orang yang berdosa kepada si A,
dan ia tidak mau mengaku bahkan di atas mimbar (terutama kami
para hamba TUHAN) menjelekan si A terus, maka semuanya akan
pecah. Inilah pemecah belah sampai menyalahkan TUHAN =
menyalahkan pengajaran yang benar.
- tidak
tahu mengucap syukur.
Sepuluh orang yang terkena kusta, setelah ditahirkan oleh TUHAN,
hanya satu orang Samaria/bangsa kafir yang kembali kepada TUHAN
(injil Lukas).
Tidak
tahu mengucap syukur
=
- terus
mengomel,
- tidak
tahu berterima kasih = hati-hati anak-anak (di dalam Timotius 3),
dosa akhir jaman, juga termasuk tidak tahu berterima kasih bahkan
anak-anak melawan orang tua = kusta.
- keinginan
akan uang
= 2
Raja-raja 5 : 20, 25 – 27,
20.
berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya
tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak
menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup,
sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima
sesuatu dari padanya."
25.
Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah
Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu
ini tidak pergi ke mana-mana!"
26.
Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi,
ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau?
Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat
memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba,
lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
27.
tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak
cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari
depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.
Kita
harus berhati-hati, soal uang ini sudah gawat sebab sudah tidak
ada rasa malu lagi dan memiliki banyak alasan untuk mendapatkannya
seperti Gehazi yang semuanya itu berdusta. Keinginan akan uang itu
mengakibatkan hamba TUHAN itu suka mencari upah yang jasmani
seperti Beliam sehingga mengakibatkan:
- kikir
= tidak dapat memberi,
- serakah
= merampas hak orang lain terutama hak dari TUHAN yaitu
persepuluhan dan persembahan khusus. Kami sebagai hamba TUHAN ini
yang seringkali merampas hak dari TUHAN dengan tidak
mengembalikan persepuluhan. Tetapi juga dapat merampas hak TUHAN
dengan menerima persepuluhan yang tidak seharusnya ia terima.
Bagi siswa/i Lempin-El perhatikan! Seringkali hamba-hamba TUHAN
dari GPT mengatakan bahwa saya tergembala dan kalau
dihitung-hitung ada sekitar tujuh puluh sampai seratus orang yang
mau memberikan persepuluhan mereka dan kalau saya mau, maka saya
hanya menggoyang kaki. Tetapi saya katakan ada ad/rt, yang
mengatakan bahwa persepuluhan itu harus diserahkan ke kas pusat.
Mereka memaksa dan akhirnya saya menerima tetapi saya masukkan ke
kas pusat; jadi saya tidak bersalah, hamba TUHAN itu juga tidak
bersalah.
Beberapa
kali saya diuji tentang persepuluhan ini, tetapi saya harus
menang, sebab kalau kalah = dusta. Kalau sudah ada keinginan akan
uang, pasti akan berdusta dan kusta/kebenaran diri sendiri dan
juga pasti najis. Itu sebabnya kita harus berhati-hati soal uang
ini. Bapak pdt Pong Dongalemba alm selalu berkata bahwa roh jahat
dan roh najis itu satu = uang dan kenajisan itu satu; kalau salah
dalam hal keuangan, pasti najis. Penyucian terakhir ini sampai
kita tak bercacat cela = penyucian kusta (Ef 5 : 27) ini sampai
kita tak bercacat cela = sempurna seperti Bapa sempurna.
Matius
5 : 48,
Karena
itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna."
Sempurna
seperti Bapa sempurna = sama mulia dengan YESUS.
Inilah
membangun Tubuh Kristus dengan pola tabernakel karena kita sudah
melihat surga, seperti:
- Musa
yang sudah melihat surga =
ada tabernakel.
- Yohanes
melihat surga = ternyata ada
Pribadi di tahta = TUHAN dalam kemuliaan/Mempelai Pria Surga dan
juga ada Mempelai Wanita yang aktif beribadah.
- Sekarang
kita melihat surga = mari, aktif dalam pembangunan Tubuh Kristus
yang dimulai:
- Di
atas Gunung Batu/Juruselamat = keselamatan = halaman,
- Gunung
Batu/Gembala Yang Baik = ruangan suci = penggembalaan sampai
- Gunung
Batu Yang sempurna/pekerjaan yang sempurna = Mempelai Pria Surga =
ruangan maha suci
Mari,
kita sungguh-sungguh disucikan dobel dan juga berhati-hati dengan
kusta dihari-hari ini; sebab kalau sudah kebenaran sendiri, pasti
kita akan berdusta dengan selalu berkata begini begitu dan orang lain
yang bersalah. Dan yang bodoh adalah orang yang mendengar, sekali-pun
tidak mengetahui apa-apa, tetapi ikut mengiyakan sehingga ikut
berdusta/ikut kusta. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Bersamaan
dengan proses penyucian/air hujan dikirimkan untuk membersihkan kita
dan juga bersamaan dengan proses peyempurnaan ada dua hal yang
dahsyat terjadi yaitu:
- terjadi
pemisahan = Ibrani
6 : 4 – 8,
4.
Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap
karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5.
dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia
dunia yang akan datang,
6.
namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi
sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi
Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
7.
Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya,
dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang
mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
8.
tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri,
tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan
pembakaran.
Jika kehidupan itu
menerima Firman pengajaran dan mau disucikan/dibasuh dobel dari
kusta, maka ia akan mendapatkan berkat kesempurnaan. Tetapi jika
kehidupan yang menerima Firman pengajaran tetapi ia mempertahankan
kusta seperti keinginan akan uang, persundalan, dusta dllnya, maka
kehidupan itu akan menghasilkan rumput duri dan semak duri = hidup
di dalam kutukan sampai kebinasaan. Inilah
terjadi pemisahan = sudah ada air hujan, tetapi masih ada pemisahan.
Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius, sebab pemisahan yang
untuk sekarang ini dapat dua orang yang duduk satu bangku di gereja,
satu gereja dapat terpisah, tetapi yang paling mengerikan adalah dua
orang di atas tempat tidur = satu terangkat, satu ketinggalan = yang
mendapatkan berkat kesempurnaan akan terangkat, tetapi yang
mendapatkan kutukan/duri akan ketinggalan. Inilah pemisahan =
sama-sama mendapatkan air hujan tetapi masih dipisahkan. Itu
sebabnya kita harus berhati-hati.
Bagi hamba-hamba TUHAN dan
siswa/i Lempin-El perhatikan, sejak kami berada di Lempin-El, sudah
terjadi pemisahan = yang sungguh-sungguh mendengarkan Firman,
sehingga disucikan tetapi masih ada yang memegang hand-phone
sehingga saya biarkan sebab sudah terlanjur diterima. Tetapi
hasilnya nanti sudah saya ketahui; itu sebabnya saya katakan = kalau
ada yang tertarik dengan gadis-gadis di sini mau-pun yang di Malang,
harus melewati saya terlebih dahulu, biar gadis-gadis itu tidak
dibodohi sebab saya sudah mengetahui kualitas dari siswa tersebut.
Untuk ini saya minta maaf, tetapi saya berkata secara
terang-terangan supaya gadis-gadis itu tidak menjadi korban.
Nanti
setelah menjadi seorang hamba TUHAN, juga akan dipisahkan, demikian
juga dengan sidang jemaat juga akan dipisahkan. Bagi yang tetap
mempertahankan kusta, akan hidup di dalam kutukan sehingga berkata
‘katanya pengajaran, mengapa dia berbahagia, tetapi saya hidup di
dalam kutukan? jangan menyalahkan dengan berkata “pilih kasih”
bukan!! Tetapi karena kusta yang dipertahankan sehingga terkutuk
sampai binasa.
- hujan
kasih karunia. Bagi kehidupan yang mau
disucikan, akan ada hujan kemurahan anugerah TUHAN/kasih karunia =
Ulangan 11 : 10 –
12,
10.
Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah
negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah
ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan
kebun sayur.
11.
Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri
yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air
sebanyak hujan yang turun dari langit;
12.
suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN,
Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Jadi,
kalau ada hujan Firman pengajaran, (itu sebabnya jangan dihina
dengan berkata terlalu lama, kalau hujannya lama, tentu airnya juga
akan banyak) menyucikan kita, akan diikuti dengan hujan kemurahan
dan anugerah TUHAN. Banyak orang-orang salah = datang ke gereja,
pokoknya menyanyi dengan senang-senang, tetapi untuk Firman sedikit
saja = kasihan sekali. Mari, biar ada hujan Firman pengajaran sebab
akan disertai dengan hujan kemurahan dan anugerah TUHAN sehingga
kita bersuasanakan Kanaan/bersuasanakan
surga.
Daerah
berlembah dan bergunung, kita tidak dapat memikul air, sehingga kita
bergantung pada hujan = suasana surga. Tetapi kalau Mesir, memiliki
tanah yang datar:
- menghalalkan
segala cara = memikul air,
mungkin ditengah jalan ada orang yang memikul air dan ia menjegal
orang itu dan mengambil airnya. Pokoknya saya disirami, sedangkan
orang itu biar kering dan mati =
terserah. Inilah sistim Mesir.
- mengandalkan
kekuatan dan kepandaian dengan cara dunia = biar orang lain
bangkrut, yang penting usaha saya maju. Inilah sistim Mesir seperti
jalan toll/cepat tetapi menuju ke neraka. Kalau surga,memang sulit
sebab berlembah dan bergunung, tetapi enak dan ringan sebab kita
hanya bergantung pada hujan kemurahan dan anugerah TUHAN dari salib
Kristus/dari Korban Kristus untuk:
- memelihara
kehidupan kita di tengah kesulitan dunia, kita dapat terpelihara,
- membahagiakan
kita. Jika saudara hendak memikul air dan tidak bisa sehingga
saudara mau menyerah, tiba-tiba hujan datang = kita bersyukur dan
merasa berbahagia ditengah ketandusan dunia,
- menolong
kita tepat pada waktunya (srt Ibrani) sampai hal yang mustahil-pun
kita tertolong oleh TUHAN saat hujan datang
- dan
hujan ini mengubahkan kehidupan kita sampai menjadi sempurna
seperti YESUS, kita akan terangkat ke surga bersama-sama dengan
Dia. Sekarang hujan datang dari surga ke bumi, tetapi nanti dari
bumi kita akan naik ke surga. Sungguh-sungguh, seperti di dalam
Wahyu 22 : 3, kita
menjadi hamba-hamba TUHAN, imam-imam dan raja-raja yang beribadah
di tahta TUHAN/memandang Wajah TUHAN siang dan malam selama-lamanya
bersama-sama dengan Dia.
TUHAN
memberkati.1