Kita
membaca didalam ktb Wahyu 1. Pembagian
dari ktb Wahyu ini
sudah kita pelajari. Kitab
Wahyu 1 : 1-3 ini adalah
kata pengantar/prakata dari kitab Wahyu.
Dalam ibadah yang lalu kita sudah mempelajari
ayat 1.
Wahyu
1 : 1,
Inilah wahyu Yesus
Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh
malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya
Yohanes.
Dari
pembacaan ini dapat
disimpulkan bahwa:
- Kitab
Wahyu ini terbuka (bukan tertutup), artinya dari ALLAH
diberikan kepada YESUS, dari YESUS diberikan kepada malaikat
(Roh Kudus), kemudian diberikan kepada rasul
Yohanes.
- Kitab
Wahyu ini bukan berasal dari manusia, tetapi merupakan wahyu dari
TUHAN.
Ayat
yang pertama ini sudah kita pelajari.
Sekarang
ini kita pelajari ayat yang ke dua.
Wahyu
1 : 2,
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian
yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
Di
dalam ktb Wahyu, rsl
Yohanes melihat kerajaan surga
dan kemuliaan TUHAN. Selanjutnya, rsl
Yohanes menyaksikan segala sesuatu yang telah dilihatnya. Nanti kita
akan pelajari semuanya, Kerajaan Surga (ada juga dalam Wahyu 4),
kemuliaan TUHAN (mulai Wahyu 1 ini yang akan kita
pelajari).
Sebenarnya
ada dua orang yang sudah melihat kerajaan
surga
dan kemuliaan TUHAN yaitu:
- Nabi
Musa (perj.lama).
Keluaran
33 : 18, 23
18.
Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu
kepadaku."
23.
Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat
belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Nabi
Musa ini sudah melihat kerajaan
surga
dan kemuliaan
TUHAN. Sekarang
ini saya hanya menerangkan tentang melihat kemuliaan TUHAN. Jadi
Musa melihat/memandang kemuliaan TUHAN dari belakang, sehingga Musa
dapat menulis lima kitab
permulaan (“jauh dibelakang”) dari alkitab
yaitu:
- Kitab
Kejadian.
- Kitab
Keluaran.
- Kitab
Imamat.
- Kitab
Bilangan.
- Kitab
Ulangan.
Kitab
yang ditulis oleh Musa
ini khususnya adalah kitab
Kejadian yang menceritakan segala sesuatu yang jauh dibelakang atau
yang sudah terjadi jauh sebelum Musa lahir. Contohnya adalah
penciptaan dunia/bumi, langit, segala isinya dll di dalam ktb
Kejadian. Padahal Musa belum lahir, tetapi Musa dapat
mengetahui dan menuliskannya secara tepat. Untuk itu janganlah
ragu-ragu= sebab dari kemuliaan TUHAN, Musa dapat
menulis ktb
Kejadian.
Tidak ada seorang ahli apapun (ahli ilmu bumi, ahli
sejarah dll) yang mampu untuk menjelaskan tentang penciptaan langit
dan bumi dengan tepat. Contohnya : ada teori menurut orang pintar A,
tetapi nanti dibantah dengan teori yang lain. Jadi tidak ada yang
dapat
menjelaskan dengan tepat kecuali TUHAN lewat Musa, sebab Musa
melihat kemuliaan TUHAN dari belakang.
- Rasul
Yohanes (perj.
Baru).
Ini
tertulis dalam Wahyu 1 : 12-20,
nanti kita akan pelajari satu persatu, tetapi sekarang
ini,
kita membaca ayat yang ke 16. Ini adalah bukti bahwa rsl
Yohanes melihat kemuliaan ALLAH.
Wahyu 1 :
16,
Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Ayat
16= “dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan
matahari yang terik”= itulah kemuliaan
TUHAN.
Jadi
rsl
Yohanes memandang kemuliaan TUHAN dari depan (“dari Wajah”)
/ memandang Wajah
TUHAN, sehingga rsl
Yohanes dapat
menulis lima kitab
terakhir dari alkitab
(“yang depan”). Kitab yang ditulis oleh rsl
Yohanes khususnya ktb
Wahyu yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi jauh
didepan masa hidupnya, bahkan sampai kehancuran bumi/penghukuman
atas bumi ini lewat api dari langit (2 Petrus 3).
Semoga
kita dapat
mengerti.
Jadi
rsl Yohanes sudah mati, tetapi
dia dapat mengetahui
yang akan terjadi nanti. Contohnya : nanti bumi akan dihukum, TUHAN
YESUS datang kedua kali, ini ada semua dalam ktb
Wahyu, sampai bumi ini dimusnahkan oleh TUHAN. Inilah hebatnya
kemuliaan TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Musa
melihat belakang-Nya TUHAN, sehingga ia dapat
menulis lima kitab= hebat! dan rsl
Yohanes dapat melihat Wajah-Nya
TUHAN YESUS, sehingga ia dapat menulis ktb
Wahyu= hebat! Sekarang,
bagaimana dengan
Gereja TUHAN ? Gereja TUHAN lewat pembukaan
Firman ALLAH (inilah yang penting), maka gereja
TUHAN dapat melihat kemuliaan TUHAN secara
keseluruhan, baik dari belakang maupun dari depan/muka. Ini luar
biasa!! Sebab, kalau dulu mereka dalam
bentuk penglihatan (hanya seorang)= Musa dapat
melihat belakang-Nya TUHAN (hanya seorang saja yang dapat
melihat, orang lain tidak dapat).
Penglihatan itu baik= tetapi ini hanya
untuk seorang saja. Demikian juga rsl
Yohanes melihat bagian depan TUHAN (seorang
saja, orang lain tidak dapat melihat).
Jadi
lewat pembukaan Firman, maka gereja
TUHAN (siapa saja/seluruh umat TUHAN) dapat
melihat kemuliaan TUHAN secara keseluruhan dari belakang dan dari
depan =
kita dapat
memandang kedalamanan hati TUHAN yang berisi kasih TUHAN. Inilah
yang kita butuhkan. Jika kita bisa melihat kedalaman hati TUHAN, maka
kita akan mengalami kasih TUHAN yang besar.
Roma
8 : 35,
36,
35.
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
36.
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
Sehebat
apapun Gereja TUHAN/hamba TUHAN/anak TUHAN posisinya hanya seperti
domba sembelihan. Domba sembelihan itu keempat kakinya diikat = tidak
dapat berbuat apa-apa/tidak berdaya bahkan sampai tidak ada
suaranya.
Domba
sembelihan sangat tidak berdaya dalam menghadapi dua hal:
- Roma
8 : 35,
Siapakah
yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang?
Yang
pertama adalah menghadapi
pencobaan, masalah dan penderitaan.
Tanpa kasih ALLAH
kita tidak mampu menghadapi ini. Tanpa kasih TUHAN, banyak anak
TUHAN/hamba TUHAN akan kecewa saat menghadapi penderitaan. Saat kita
diberkati= TUHAN dahsyat, luar biasa YESUS, tetapi saat berkatnya
menurun terlebih lagi sampai tidak dapat
makan= apa itu!
Saya dapat
berkata seperti ini, bukan mau menghakimi, sebab saya sendiri sudah
pernah mengalami, baru masuk
sekolah alkitab
dan tidak dapat
makan minum= saya berkata:
besok sudah mau kerja lagi dan tidak mau
melanjutkan sekolah
alkitab.
Untung TUHAN menolong
saya dan kasih-Nya menguatkan.
Jadi disaat tidak ada kasih
ALLAH,
maka kita akan
menjadi putus
asa, kecewa, meninggalkan
pelayanan, bahkan sampai meninggalkan
YESUS (menyangkal YESUS), sehingga binasa untuk selamanya. Tapi
disaat saya memiliki kekuatan dari kasih ALLAH,
saya dapat
berteriak= mau digaji 100 kali, saya tetap memilih
TUHAN sekalipun tidak memiliki
uang. Inilah kekuatan kasih TUHAN. Kalau ada kasih TUHAN, maka kita
akan kuat, teguh hati dan tidak akan pernah terpisah dari TUHAN
untuk selama-lamanya.
Seperti kesaksian tadi= kekuatan apa
yang membawa dari jemaat datang
dari Tuban, Pamekasan, Mojokerto datang
beribadah ke Surabaya?
bahkan ada seorang ibu
berusia
lebih dari 70 tahun, dulu sebelum dijemput dan diantar, ibu
tersebut berjalan
kaki malam-malam sendirian sejauh satu
kilometer
dari sini. Apa yang membuat kita datang beribadah hari Minggu,
Senin, Rabu?
Ini
bukan karena uang, tetapi karena kasih TUHAN. Intinya adalah kasih
TUHAN yang mendorong kita untuk beribadah.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- untuk
menghadapi maut.
Kekayaan, kepandaian, kedudukan di
dunia ini tidak dapat
menghadapi/mengalahkan maut, tetapi hanya kasih TUHAN (lewat korban
Kristus) yang bisa mengalahkan maut, sehingga kita dapat
menerima hidup kekal untuk selama-lamanya. Jadi yang mutlak kita
butuhkan sebagai domba sembelihan adalah kasih TUHAN yang besar dan
agung (kasih TUHAN yang tidak berubah).
Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
semuanya pasti menghadapi masalah, pencobaan, penderitaan. YESUS
sebagai Kepala
sudah menghadapi hal ini, kita sebagai tubuh-Nya juga harus
menghadapi ini. Kalau ada kasih ALLAH,
kita tidak usah takut, sebab kasih ALLAH
Yang
akanmemberikan
kekuatan kepada kita.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Kasih
ALLAH ini lebih dari uang, kekayaan,
kepandaian, lebih dari apapun juga. Kekayaan dan kepandaian kita
boleh miliki, tetapi kalau tanpa kasih
ALLAH, kita akan ditelan maut (saat ada
penderitaan kita kalah). Kalau ada kasih ALLAH,
baik kaya, miskin, pandai, bodoh dll kita akan tetap
kuat/menang didalam TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Bagaimana
kita dapat
mendapatkan kasih ALLAH?
?
Amsal
28 : 13,
Siapa menyembunyikan
pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi.
Ayat
13= “
Siapa menyembunyikan pelanggarannya”= siapa
menyembunyikan dosa.
“tidak
akan beruntung”= gagal dan tidak berhasil.
“
tetapi
siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi”= akan
dikasihi = mendapat kasih, sebab kasih itu menutupi dosa.
Yang
pertama adalah
kita mendapatkan kasih
ALLAH
lewat menyelesaikan dosa-dosa. Jangan
memelihara/mempertahankan dosa, sebab jika mempertahankan dosa (tidak
ada kasih) maka akan gagal, hancur (“tidak beruntung”). Tanpa
kasih semuanya akan hancur.
Ini
yang selalu saya ajarkan, proses
menyelesaikan dosa yaitu saling mengaku dan saling mengampuni. Siapa
manusia yang tidak berbuat dosa, bahkan saya pun sebagai rohaniawan
(gembala), masih dapat
berbuat dosa lewat perkataan dll. Tetapi segera setelah kita sadar,
jangan mempertahankan dosa, begitu mempertahankan dosa maka kasih itu
tidak ada. Ini adalah dua hal yang bertolak belakang. Kita
tinggal memilih, kalau mempertahankan dosa
maka kasih tidak ada (kosong), jika kita membuang/menyelesaikan dosa
maka kasih akan masuk.
Proses
menyelesaikan dosa adalah
- Jika
kita yang berdosa/salah maka harus mengaku dosa kepada TUHAN
(vertikal) dan kepada sesama (horisontal), dan jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi = kembali ke salib.
- Jika
kita benar, maka kita
harus mengampuni dosa orang lain dan
melupakannya (jangan diungkit lagi). Jika kita saling mengaku dan
saling mengampuni,
maka dosa diselesaikan oleh Darah
YESUS, sehingga kasih ALLAH
dicurahkan didalam kehidupan kita (didalam hati kita masing-masing)
dan kita dapat
bertahan untuk hidup dalam kebenaran.
Manusia
yang penuh dengan kasih ALLAH/YESUS,
akan menyelesaikan dosa, tetapi jika
manusia tanpa kasih ALLAH, pasti berbuat
dosa. Jika kita mempertahankan dosa (sesuatu yang tidak benar), maka
tidak beruntung (habis semuanya). Kalau mempertahankan kasih Allah,
maka kita bertahan untuk hidup benar, sehingga kita diberkati dan
berhasil sampai ke anak cucu. Kita harus meyakini hal ini. Bukan
orang kaya, miskin, pandai, bodoh yang diberkati TUHAN dan berhasil,
tetapi orang benar itu yang berhasil.
Mazmur
37 : 25,
26,
25.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah
kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta
roti;
26.
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak
cucunya menjadi berkat.
Jika
kita hidup dalam kebenaran, maka kita diberkati oleh TUHAN sampai ke
anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Itulah keberhasilan.
Tetapi menjelang
kedatangan TUHAN YESUS yang kedua kali kita akan diserbu masalah,
pencobaan, penderitaan, tetapi jika kita memiliki kasih maka kita
akan bertahan untuk melayani TUHAN, tetap bersama TUHAN dan tidak
akan terpisah dari TUHAN untuk selama-lamanya.
?
Yohanes
10 : 11,
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Yohanes
15 : 13,
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Memberi
Nyawa = kasih yang besar.
Yang
kedua adalah
kita mendapatkan kasih ALLAH
lewat penggembalaan. Gembala yang baik memberian
nyawa-Nya bagi domba-Nya=
ini adalah kasih yang terbesar/kasih yang agung dari Sang Gembala.
‘tidak ada kasih yang lebih besar’
= kasih yang terbesar.
Dalam
perjanjian lama ini sudah dibuktikan, Mesir pada waktu itu dihukum
dengan sepuluh hukuman, salah satu
hukumannya adalah hujan es. Hujan es ini gambaran kasih yang
beku/dingin, kasih yang beku itu seperti batu. Kalau suami kasihnya
dingin kepada istri = melempar batu setiap hari (perang didalam
rumah), ini dikarenakan tidak ada kasih. Dulu saat terjadi hujan es
atas Mesir, TUHAN tunjukkan tempat yang aman= ‘bawa
semua ternakmu ke rumahmu dan di Gosyen’.
Ditempat orang Israel (Gosyen) aman sebab tidak
ada hujan es/tidak ada kasih yang menjadi dingin dan Gosyen
ini menggambarkan penggembalaan. Kasih
tetap hangat didalam penggembalaan. Semoga
kita dapat mengerti.
Syarat
tergembala adalah:
- Selalu
berada di kandang penggembalaan.
Kandang penggembalaan dalam tabernakel menunjuk kepada ruangan suci.
Dulu Musa melihat kerajaan surga, ini nanti kita bandingkan dengan
Wahyu 4. Musa melihat kerajaan surga dan Musa mendapatkan dua loh
batu (Keluaran 25), lalu TUHAN memeritahkan
Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, supaya apa yang kita
lakukan di bumi ini sama dengan di surga. Ini seperti ajaran doa
Bapa Kami= “di bumi seperti di surga”. Jangan sampai ibadah yang
kita lakukan di bumi tidak sama dengan di surga, jika demikian,
maka ibadah kita tidak akan
diterima oleh TUHAN. Jadi harus sesuai
dengan surga.
Didalam ruangan suci terdapat tiga
macam alat, dulu ini semua harus dibuat di bumi, tetapi ini semua
sudah hancur. Tiga macam
alat ini sekarang dalam arti yang rohani yaitu ketekunan
dalam tiga
macam ibadah pokok (kandang penggembalaan):
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (hari
Minggu semacam ini). Persekutuan dengan ALLAH
Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Kita diberikan karunia,
sehingga ada kesaksian, ada nyanyian, ada musik dll. Roh Kudus itu
bagaikan air kehidupan, sehingga kita seperti diberi minum. Roh
Kudus juga bagaikan minyak, sehingga pelita menyala.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab
dan perjamuan suci. Ibadah pendalaman
alkitab
dan perjamuan suci bagaikan roti, sehingga kita diberi makan. Jadi
jangan hanya minum saja,
tetapi juga makan dan
ini
merupakan persekutuan
dengan Anak
ALLAH
di dalam
Firman
pengajaran dan perjamuan suci (korban-Nya).
- Medzbah
dupa emas: ketekunan didalam ibadah doa
penyembahan. Doa itu bagaikan bernafas. Didalam penggembalaan ini
bagaikan minum, makan, dan
juga bernafas. Domba-domba termasuk
gembala
manusia juga harus berada didalam kandang penggembalaan, jika tidak
minum, makan dan bernafas maka akan
mati. Ketekunan dalam ibadah doa penyembahan ini persekutuan dengan
ALLAH
Bapa didalam kasih-Nya.
Jadi
lewat kandang penggembalaan ini tubuh, jiwa, roh kita bersekutu
dengan Allah
Bapa, anak
dan Roh Kudus. Manusia itu tritunggal ada tubuh, jiwa dan
roh.
ALLAH
itu juga Tritunggal
ada ALLAH
Bapa, Anak
dan Roh Kudus dengan fungsinya masing-masing:
- ALLAH
Bapa dalam kasih-Nya.
- Anak
ALLAH
di dalam
Firman
dan perjamuan suci.
- Roh
Kudus dalam karunia-Nya.
Jika
tubuh, jiwa, roh kita bersekutu/melekat/menyatu dengan ALLAH
Bapa, Anak
dan Roh Kudus, maka setan tidak dapat
mengganggu/menghancurkan
kita sebab
kita dilindungi oleh TUHAN. Kalau kita ada jarak sedikit saja dengan
TUHAN, maka setan mengganggu.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- Mendengar
dan dengar-dengaran (taat dengar-dengaran) kepada suara
Gembala/tongkat Gembala.
Domba-domba harus taat
dengar-dengaran kepada suara Gembala, sebab jika tidak taat,
dapat
celaka, tersesat, diterkam binatang buas. Jika gembala
bilang kekiri dan dombanya kekanan (tidak taat), maka domba bisa
hilang dan diterkam binatang buas. Kalau kita orang desa
akan lebih mengerti ini, seumpama kita menggembalakan bebek atau
domba dari sawah ke sawah dan melintasi jalan raya, tinggal memakai
tongkat gembala saja.
Semoga
kita mengerti.
Mohon maaf ini hanya kesaksian, jangan
dianggap sombong. Dulu pada tahun 1993 saya ke New Zealand,
saya melihat domba digembalakan oleh anjing, ini seperti atraksi.
Domba-domba digiring sampai masuk gawang/pintu kandang, jika ada
satu domba tidak masuk pintu kandang maka diterkam oleh anjingnya.
Inilah gambaran jika tidak taat maka langsung diterkam, sedangkan
domba yang lain, yang masuk kandang (yang taat) aman semuanya. Jadi
jika kita tidak taat maka pasti diterkam oleh
binatang buas dan pasti jatuh dalam dosa
sampai puncaknya dosa. Tetapi jika kita taat (berada didalam
kandang), kita justru disucikan.
Semoga
kita dapat mengerti.
1
Petrus 1 : 22,
Karena
kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus
ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan
segenap hatimu.
Ayat 22=
“ketaatan kepada kebenaran”=
mentaati Firman
penggembalaan yang benar/suara gembala.
“sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas”=
Jika sudah suci, maka otomatis ada kasih. Jadi suci dulu baru ada
kasih= ini jangan dibalik. Contohnya adalah jika ada yang minta yang
najis dengan alasan mengasihi, ini bukan
kasih.
Kalau
kita tergembala, berada didalam kadang penggembalaan dan taat
dengar-dengaran pada suara gembala, maka kita mengalami penyucian
tubuh, jiwa, roh,
sehingga kita mengalami Kasih
ALLAH (Kasih
Gembala yang terbesar),
untuk:
- Bisa
mengasihi sesama seperti diri sendiri. Kasih yang tulus ikhlas
kepada sesama = mengasihi sesama seperti diri sendiri, tidak mau
merugikan. Contohnya adalah sesama anggota tubuh ini tidak ada yang
mau merugikan, jika ada anggota tubuh yang jelek, tidak dipotong,
tetapi dibaguskan.
- Mengasihi
TUHAN dengan lebih dari segala sesuatu = mengasihi TUHAN dengan
segenap tubuh, jiwa dan roh kita = mengasihi TUHAN dengan segenap
kekuatan.
Jika
kita mengasihi sesama (horisontal) dan mengasihi TUHAN (vertikal) ini
kembali ke salib. Jika dibandingkan dengan dua loh batu:
- Mengasihi
TUHAN lebih dari semua, ini loh batu pertama. Yang
berisi empat
hukum.
- Mengasihi
sesama seperti diri sendiri, ini loh batu kedua. Yang
berisi enam
hukum.
Jadi
dua loh batu berisi sepuluh hukum=
empat hukum untuk mengasihi TUHAN (“kuduskanlah hari Sabat”
dll) dan enam hukum untuk mengasihi sesama
(“mengasihi orang tua” dst). Jadi mengasihi TUHAN dan mengasihi
sesama itu bagaikan Musa menerima dua loh batu diatas gunung
Sinai.
Sementara
Musa ke gunung Sinai menerima perintah
untuk membuat tabernakel dan menerima dua
loh batu, maka bangsa Israel menyembah
lembu emas. Jadi kegunaan dua loh batu (kasih kepada TUHAN dan sesama
didalam penggembalaan) adalah
untuk menghancurkan lembu emas =
pemberhalaan =
kekerasan hati.
Kekerasan
hati adalah dosa Babel.
Menyembah berhala/hati yang keras itu mengakibatkan Israel jatuh
dalam dosa Babel. Dosa Babel
ini hanya dapat
dihancurkan dengan dua loh batu,
tidak dapat dengan kekayaan ! orang
kaya, dan juga orang pandai,
mereka bahkan berbuat dosa dsbnya.
Keluaran
32 : 6, 18
–
20,
6.
Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
18.
Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi
nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah
yang kudengar."
19.
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan
melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa;
dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada
kaki gunung itu.
20.
Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu,
dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian
ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
Dosa
Babel yaitu:
- Dosa
makan minum : mulai merokok, mabuk, narkoba.
Dosa ini sulit sekali dilepaskan, merokok saja sulit untuk terlepas.
Kalau kita sudah tergembala, sudah tekun dalam kandang
penggembalaan, sudah dapat
dengar-dengaran kepada Suara
Gembala,
maka kita mulai disucikan= inilah bedanya ! Saya sudah
berpengalaman,
ada orang yang mendengar Firman
yang diulang-ulang, misalnya Firman=
“jangan merokok”, tetapi jika ada yang keras hati, maka dia akan
keluar dari gereja.
Padahal itu sejak tahun 1990, bahkan sampai hari ini saya melihat
orang tersebut naik sepeda motor dan
ia masih tetap merokok. Jika keras hati,
kita akan dijajah oleh dosa Babel.
Jika kita mau tergembala, lembu emas/keras hatinya akan dihancurkan
dan dosa Babel
juga akan dihancurkan.
- Dosa
kawin mengawinkan : dosa seks dengan
berbagai ragamnya, nikah yang salah= itu juga harus dihancurkan.
Semoga
kita mengerti.
Kekerasan
hati itu juga dosa yang menghambat
pembangunan tabernakel (tidak mengutamakan pembangunan tubuh
Kristus). Kalau dulu pembangunan bait ALLAH
jasmani (tabernakel) terbuat dari papan-papan, emas, tetapi sekarang
adalah pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna. Jika kekerasan hati dihancurkan, maka kita dapat
dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Waktu
bangsa Israel mau keluar dari Mesir, TUHAN
memberikan bekal emas kepada bangsa
Israel, maksudnya untuk membangun tabernakel. Tabernakel ada yang
terbuat dari emas, misalnya : pelita emas terbuat dari emas seberat
tigapuluh empat kilo, mejanya
disalut dengan emas, tetapi diserobot oleh lembu emas= emasnya dibuat
menjadi lembu. Seharusnya emas
itu untuk dibuat menjadi rumah
ALLAH, tetapi malah dibuat menjadi lembu.
Itu sebabnya kekerasan hati harus
dihancurkan.
Seperti
tadi ada kesaksian= kita bekerja dan belajar harus keras, tetapi
jangan menghambat pembangunan tubuh Kristus. Kita tetap mengutamakan
dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Tidak ada gunanya jika
kita bekerja keras, sekolah keras sampai dapat gelar apapun, tetapi
kita tidak masuk dalam tubuh Kristus=
semuanya akan habis bahkan sampai binasa
selamanya.
Jika
kita bekerja keras dan sekolah yang
sungguh-sungguh di dunia ini, tetapi kita juga harus
mengutamakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, maka
keduanya akan berjalan dengan baik= yang rohani dan jasmani akan kita
dapatkan dan itu tidak sia-sia, dan jika TUHAN datang kita akan
bersama dengan Dia.
Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi
kekerasan hati ini mengarah pada dosa Babel
dan menghambat pembangunan tubuh Kristus. Ini berarti masuk dalam
pembangunan tubuh Babel.
Dengan
adanya dua loh batu yang dipecahkan, maka
dua loh batu yang baru dibentuk. Tadi dua loh batu mula-mula, batunya
berasal dari TUHAN dan ini menunjuk pada
Kasih ALLAH. Sekarang Musa
diperintahkan oleh TUHAN untuk mengambil batu dan memahatnya,
sehingga dapat dibentuk menjadi dua loh
batu yang baru, yang sama persis (‘Aku
akan menuliskan sepuluh hukum).
Hasilnya
jika kita mempunyai dua loh batu (kasih) yaitu kita
dibentuk/dipahat menjadi dua loh batu yang baru = kehidupan yang
sempurna tidak bercacat. Di dalam alkitab, bentuk
dari dua loh batu itu tidak disebutkan.
Misalnya: bentuk batu itu tidak langsung
menjadi rata, melainkan berlekuk-lekuk
sehingga batu harus dipahat (dosa-dosa
dipahat). Jika kita tergembala maka kita akan mengalami kasih yang
besar, sehingga mampu untuk dibentuk. Tidaklah
mudah untuk membentuk dua loh batu yang
baru= dipahat sedikit demi sedikit sampai menjadi
sama persis, baru setelah itu ditulisi = kita dibentuk,
disucikan sampai sempurna seperti YESUS, menjadi Mempelai
Wanita Surga.
Kita
mendapatkan kasih ALLAH
lewat doa penyembahan.
Waktu
YESUS naik ke atas gunung, IA mengajak tiga
murid-Nya untuk berdoa menyembah, tiba-tiba
Wajah YESUS berubah bersinar bagaikan
matahari. Didalam doa penyembahan ada sinar matahari. Sinar matahari
itu gambaran kasih Allah Yang
besar/yang sempurna, tanpa pamrih= orang jahat dan orang baik
disinari.
Matius
17 : 1
, 2,
1.Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya,
dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.
Di situ mereka sendiri saja.
2.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang
Ayat
1= dalam Lukas 9= untuk berdoa menyembah TUHAN.
Menyembah
TUHAN = melihat Wajah YESUS. Di ktb
Wahyu, Wajah
YESUS menyinarkan matahari. Dalam doa penyembahan kita sedang melihat
Wajah YESUS dan kita sedang mengalami sinar
matahari (kasih yang sempurna dari wajah YESUS). Saat-saat kita
mengalami dingin, mengalami mendung gelap, kita harus banyak berdoa
menyembah TUHAN, sehingga sinar matahari
disinarkan kepada kita.
Hasilnya
kalau kita memandang Wajah
YESUS Yang
menyinarkan matahari adalah:
- Bilangan
6 : 26
TUHAN
menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
Kita mungkin sedang
kuatir, takut, galau dsbnya,
kita harus memandang
Wajah
TUHAN= jangan pandang yang lain ! dan ditambah juga dengan
berpuasa.
Jadi hasil yang pertama
adalah sinar
matahari/kasih ALLAH
memberikan damai sejahtera, ketenangan, perhentian kepada kita
semuanya,
sehingga wajah kita berseri, tidak muram, tidak pucat, sampai semua
menjadi enak dan ringan. Jika tenang maka semua menjadi enak dan
ringan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Kalau di dunia ini diajarkan, misalnya pada
peragaan busana= cara
berjalan
harus diajar, senyumnya diajar/dilatih.
Tetapi kalau ada kasih ALLAH,
maka orang akan bisa melihat wajah yang berseri. Kalau tidak ada
kasih ALLAH,
sekalipun sudah dilatih= tetapi senyumnya menjadi
seperti ibu
Sarah. Waktu TUHAN mengatakan
ke Abraham bahwa tahun depan dia akan memiliki
anak, saat telinga ibu
Sarah mendengarnya maka ibu
Sarah
tertawa tetapi kecut (takut)= mana
mungkin? Kalau ada sinar matahari dari
wajah TUHAN, baik mau memimpin
pujian, zangkoor,
senyumnya tidak perlu
dilatih dan orang akan dapat
melihat wajah yang berseri.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Sekarang
ini wajah apa saja, wajah pucat, wajah
muram= menjadi
wajah berseri dan damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan
ringan. Jika suami, istri, anak, orang tua, gembala, domba-domba
tidak mau tahu, maka saat itu kita hanya
fokus memandang
Wajah
TUHAN dan kita mengalami wajah berseri, damai sejahtera. Sinar
matahari tidak pernah terlambat bersinar, untuk memberikan kasih-Nya
kepada kita semua.
- Zefanya
3 : 16
–
18,
16.
Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah
takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
17.TUHAN
Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia
bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam
kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
18.
seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat
malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi
menanggung cela.
Ayat 16=
"Janganlah takut, hai Sion!”=
sekarang adalah Gereja TUHAN.
Hasil yang kedua adalah kasih
ALLAH/sinar
matahari dari Wajah
YESUS memberikan kemenangan kepada kita atas musuh-musuh, masalah,
penderitaan, pencobaan, kesulitan:
- Secara
rohani kita menang= “jangan tangan mu lemah lesu” = tangan kita
tetap kuat untuk setia berkobar-kobar melayani TUHAN.
- Secara
jasmani kita menang (Tangan
TUHAN Yang
berperang) = semua masalah diselesaikan oleh TUHAN tepat pada
waktu-Nya, sampai semua masalah yang mustahil-pun
diselesaikan tepat pada waktu-Nya.
Jangan
takut dan jangan ragu, itulah kekuatan sinar matahari/kasih Allah.
Jika tadi siang kita masih melihat sinar matahari, itu berarti masih
ada kasih Allah. Kecuali jika matahari sudah tidak ada, itu berarti
sudah tidak ada harapan lagi.
- Hasil
yang ketiga adalah
kasih
TUHAN membaharui kita, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti YESUS.
Saat
kita memandang
YESUS, wajah kita yang buruk disedot oleh TUHAN dan Wajah
TUHAN yang mulia masuk kedalam
kita= itulah pembaharuan. Yang jelek-jelek disedot/ditanggung oleh
TUHAN di kayu salib, yang dari TUHAN masuk kedalam kita= jelek yang
A keluar, maka
baik B yang
masuk dan jelek C
yang keluar, baik D yang
masuk, ini akan terus seperti ini, sampai
kita menjadi sama seperti
YESUS.
Pembaharuan/keubahan hidup ini mulai sedikit demi
sedikit, tabiat daging keluar dan tabiat YESUS yang masuk. Mulai
darimana sinar matahari? sampai kita dapat
mengasihi musuh. Tadi, mengasihi sesama seperti diri sendiri, tetapi
kalau sinar matahari itu masuk, kita diubahkan menjadi
seperti YESUS sehingga kita dapat
mengasihi musuh= orang yang merugikan kita dll
dapat kita kasihi.
Matius
5 : 43
-
45,
43.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu
45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di
sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang
tidak benar.
Jika kita dapat
mengasihi musuh, maka itu
seperti Bapa Yang menerbitkan
matahari. Jadi kita mengasihi musuh dan berdoa yang baik (bukan
berdoa untuk celaka), dan ini
memang berat= orang ini sudah merugikan saya, sudah memfitnah saya,
sudah menjual saya, bagaimana ini?
enak dia?
jangan seperti ini, tetapi kita harus belajar supaya
disinari.
Tadi waktu saya mau berangkat hati saya terganggu
juga, sebab terjadi peristiwa yaitu orang yang saya kasihi,
ia tidak
bersalah
tetapi
dimaki-maki, dipermalukan di depan banyak
orang. Saya mendengar
saja, sudah
mau menangis dan dalam hati saya berkata
nanti pada hari
Senin akan saya
bereskan, sebab tidak salah. Tetapi dengan Firman
hari ini= sudahlah, kita harus mengasihi musuh dan berdoa bagi dia.
Dengan sinar matahari/Kasih
ALLAJ
semua sudah menjadi beres
dan diubahkan.
Sampai kita akan terus diubahkan, dan
bercahaya seperti matahari (seperti YESUS), menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN yang sama mulia dengan YESUS dan jika YESUS datang ke dua kali
kita akan diangkat
di awan-awan, kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya.
Mari
selama kita masih melihat matahari, jangan
ragu-ragu sebab Kasih ALLAH
tidak berubah dan janji ALLAH tidak pernah
berubah. Apapun keadaan kita, kasih TUHAN sanggup menolong kita
semuanya.
TUHAN memberkati kita.1