Kita
berada pada Kitab Wahyu 1: 1-3, ini sudah disampaikan dalam penataran
calon imam dan imam-imam tiga kali, tapi malam ini masih berkaitan
lagi dengan penataran imam-imam dan pelayanan kita.
Wahyu
1: 1
–
3,
1.
Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya,
supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera
terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
2
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian
yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
3.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat
Posisi
orang yang membaca, mendengar dan menuruti/mempraktekkan Firman
nubuat (ayat 3) = posisi Maria yang duduk dekat Kaki
YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Perkataan YESUS adalah
pengajaran yang benar (Firman
yang dibukakan rahasianya).
Lukas
10: 38
-
42
38.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di
sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di
rumahnya.
39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini
duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
YESUS
sudah naik ke surga. Dulu YESUS sebagai Manusia
dan masih ada di dunia, sehingga Maria dapat
duduk dekat Kaki-Nya.
Sekarang bagaimana kita dapat
duduk dekat Kaki
YESUS? Jadi Maria duduk dekat Kaki
YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya artinya untuk
sekarang adalah
kehidupan kita tergembala pada Firman
pengajaran yang benar (bukan pada
sembarangan), seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar.
Mulai
ayat 40 (Marta sibuk sekali melayani), jadi Maria duduk dekat kaki
YESUS
dikaitkan
dengan pelayanan,
artinya tahbisan/pelayanan yang benar dimulai dengan tergembala pada
Firman
pengajaran yang benar seperti carang melekat pada pokok anggur yang
benar. Sudah saya katakan rupbasanpekalongan.com =
carang/cabang ini tidak dapat
berbuat apa-apa kalau tidak melekat pada Pokok,
tidak bisa mencari sari-sari makanan dari dalam tanah,
tidak
bisa! jangankan mau beraktivitas, hidup pun
carang ini tidak bisa. Tapi kalau carang sudah melekat pada Pokok,
maka Pokok
ini yang bekerja terus untuk mencari sari-sari makanan, di bawa ke
daun, dimasak, baru bisa diserap oleh carang-carang (cabang-cabang),
sehingga carang bisa hidup, tumbuh, berbunga, berbuah, sampai bisa
semuanya. Itulah aktivitas pelayanan. Jadi dimulai dengan duduk
dulu/tergembala pada pengajaran yang benar. Itulah pelayanan/tahbisan
yang benar.
Praktek
carang melekat pada pokok anggur yang benar adalah
taat dengar-dengaran dan setia, tidak boleh lepas, kalau lepas maka
carang akan mati.
Pelayanan itu dimulai:
- Di
rumah tangga. Suami taat dan
setia, istri taat dan
setia, anak taat dan
setia dalam rumah tangga.
- Di
penggembalaan taat dan setia.
- Kunjungan-kunjungan
taat dan setia. Itulah pelayanan yang benar.
Jika
kita melayani dengan taat dengar-dengaran dan setia, maka kita
mendapatkan bagian yang terbaik (semua yang terbaik TUHAN berikan)
dan sampai kekal selama-lamanya. Seperti Maria memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil daripada nya.
Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi
kita tidak sembarang melayani. Jika carang ini tidak mendapat
sari-sari makanan, bagaimana mau berbunga?
Sebab pelayanan
ini bagaikan
berbunga dan berbuah,
ini tidak mungkin!
sebab untuk hidup saja tidak bisa. Jadi harus melekat/tergembala
dahulu pada pengajaran yang benar, taat dan setia. Itulah yang
terbaik dan kekal selama-lamanya.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Yohanes
11: 1, 5
1.
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di
Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
5.
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus
YESUS
mengasihi Maria, Marta dan Lazarus (keluarga Betania). Keluarga
Betania ini juga mengasihi YESUS. YESUS mengasihi mereka dan mereka
mengasihi YESUS (saling mengasihi). Jadi ini bukan orang Kristen yang
sembarangan.
Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
bicara soal pelayanan, sebab ini masih berkaitan penataran imam dan
calon imam. Kita lihat sekarang = keadaan keluarga Betania yang
dikaitkan dengan pelayanan. Tadi disebutkan Maria dan Marta melayani,
tapi di Lukas 10 Lazarus tidak disebutkan.
Jadi
keadaan keluarga Betania ditinjau dari pelayanan/tahbisan yaitu:
- Hanya
Maria dan Marta yang melayani sedangkan
Lazarus tidak melayani.
- Marta
melayani dengan kekuatiran, kesusahan. TUHAN
menegur
= Marta, Marta engkau kuatir
dan susah.
Jika
disimpulkan secara keseluruhan, pelayanan
keluarga Betania ini masih banyak
kekurangan-kekurangan/kelemahan-kelemahan dan tidak berkenan kepada
TUHAN (kecuali pelayanan Maria).
TUHAN
mau menolong
mereka, sebab kalau pelayanan tidak berkenan dalam Matius 7 = aku
bernubuat, aku mengusir setan tetapi
tidak berkenan, sehingga
enyahlah engkau! Tidak berkenan kepada TUHAN
berarti binasa (diusir oleh TUHAN).
TUHAN
mau memperbaiki/meningkatkan tahbisan keluarga Betania,
bagaimana caranya?
dalam cerita Yohanes 11 (kita sudah tahu semua) = YESUS mengizinkan
Lazarus sakit bahkan sampai mati. Sebenarnya saat Lazarus sakit
mereka sudah mengirim
kabar kepada TUHAN, tetapi YESUS sengaja tinggal disuatu kota,
YESUS tidak cepat-cepat kesana sampai Lazarus mati.
Mengapa
demikian? karena
YESUS mengasihi mereka, maka YESUS mengizinkan keluarga ini
menghadapi percikkan
darah, untuk meningkatkan ibadah pelayanan/tahbisan mereka supaya
berkenan kepada TUHAN. Kalau YESUS tidak mengasihi mereka, maka
dibiarkan saja.
Percikan
darah = sengsara daging bersama YESUS.
Padahal mereka mengasihi TUHAN YESUS, tetapi Lazarus dibiarkan mati.
Seringkali kita menilai kasih TUHAN = semua disembuhkan, semua
diberkati, ini berarti TUHAN mengasihi. Kalau diizinkan sakit,
diizinkan kekurangan = TUHAN tidak mengasihi, salah! Bisa saja TUHAN
mengasihi dalam bentuk memberkati, tetapi ada kalanya TUHAN
mengasihi, kita diizinkan lapar. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan ibadah pelayanan/tahbisan kita sampai
berkenan kepada TUHAN.
Itu
sebabnya, kasih TUHAN itu
jangan diukur hanya dengan berkat jasmani,
ini terlalu kecil. Seandainya berkat TUHAN hanya diukur dengan
uang = orang diluar TUHAN memiliki
lebih banyak uang
dan orang yang memusuhi TUHAN juga
memiliki lebih banyak uangnya dsb. Tetapi
kasih TUHAN bisa dalam wujud apapun sampai sengsara daging (percikkan
darah).
Sekarang
ini,
jika kita diizinkan menderita bersama TUHAN (mengalami percikkan
darah), maksudnya hanya satu yaitu supaya ibadah pelayanan/tahbisan
kita meningkat sampai berkenan kepada TUHAN.
Semoga
kita dapat mengerti.
Mari
kita lihat peningkatan tahbisan/pelayanan keluarga Betania, sebagai
berikut:
Yohanes
12: 1,
2,
1.Enam
hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus
yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah
seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus
Awalnya
di dalam
Lukas 10 saat YESUS
datang ke
rumah mereka, tidak diketahui
keberadaan Lazarus
(ia mengembara),
tetapi sesudah peristiwa Lazarus mati/percikkan
darah = saat YESUS datang ke
rumah mereka,
Lazarus sudah ada disitu. Ini berarti meningkat dan harus bersyukur.
Kalau ada salah satu keluarga kita yang tidak mau beribadah/ke
gereja,
tiba-tiba sudah mau ke gereja
= Puji TUHAN sebab sudah
terjadi peningkatan. Jadi inilah maksudnya TUHAN mengasihi mereka.
TUHAN mengasihi dapat
dalam bentuk apapun,
ini terserah TUHAN!
Bentuknya bisa macam-macam, tetapi tujuannya hanya satu.
PENINGKATAN
LAZARUS
Tadinya Lazarus tidak ada di rumah (mengembara). Sementara YESUS
datang ke
rumah mereka,
Maria dan Marta melayani TUHAN, Lazarus tidak tahu dimana. Tetapi
sekarang Lazarus berada
didalam rumah dan makan
bersama dengan YESUS. Inilah peningkatan ibadah pelayanan/tahbisan
kepada TUHAN.
Semoga
kita dapat mengerti.
Ibadah
pelayanan/tahbisan yang mengembara (tidak tergembala) ditandai
dengan: hanya untuk memuaskan keinginan
daging. Banyak kita yang mengembara, kami hamba TUHAN mengembara =
kesana untuk dapat ini, hanya mengejar keinginan daging. Kaum muda
hati-hati! Mari kita diperiksa, jangan sampai kita mengembara.
Keinginan
daging itu menjadi mangsa yang empuk bagi setan tritunggal. Kehidupan
anak TUHAN/hamba TUHAN yang ada keinginan daging = beribadah untuk
dapat uang dll. Jika ada keinginan daging ini, maka dagingnya sedang
gemuk, sehingga akan menjadi mangsa yang empuk bagi binatang
buas/setan tritunggal. Inilah ibadah dari
Lazarus yang dulu,
sebelum terjadi percikkan
darah, ibadahnya mengembara hanya untuk memuaskan keinginan daging.
Demikian juga Esau yang tidak mau di kemah = mengejar rusa dll, hanya
untuk memuaskan keinginan daging.
Yakobus
1: 13-15
13.
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini
datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang
jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia
diseret dan dipikat olehnya.
15.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut
Ayat
14 = “
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh
keinginannya sendiri” =
keinginan
daging itulah yang mendatangkan setan tritunggal untuk mencobai kita,
sehingga datang pencobaan/masalah-masalah.
Jadi
kesimpulannya adalah keinginan daging
mengundang setan datang dengan pencobaan-pencobaan, dosa-dosa dan
ajaran sesat untuk membinasakan kita.
Contohnya:
- Kalau
kita ingin akan uang = mungkin sudah mulai melakukan
korupsi dll, maka masalah akan
datang.
- Keinginan
daging = ingin ini, maka dosa sampai puncaknya dosa datang (dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan).
- Ingin
mendengar ajaran lain, maka ajaran palsu yang
akan datang.
Kalau
kita tidak ingin, maka setan dengan pencobaan tidak datang. Contohnya
seperti Yakub yang tidak menginginkan
apa-apa, sehingga dia tetap tinggal di kemah, ia
selamat dan mendapatkan segala-galanya.
Keinginan
daging inilah yang menarik setan/binatang buas:
- Lewat
pencobaan. Banyak orang terkena pencobaan lalu kecewa dan putus asa.
- Lewat
dosa-dosa. Jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Lewat
ajaran-ajaran palsu/ajaran sesat.
Semoga
kita dapat mengerti.
Setan
datang dengan pencobaan, dosa-dosa, ajaran sesat, semuanya untuk
membinasakan kehidupan kita (“berbuah maut”).
Puji
syukur TUHAN izinkan mereka (keluarga Betania) mengalami percikkan
darah. Setelah mengalami percikkan
darah maka
Lazarus bisa tinggal di rumah
(tidak mengembara) dan makan bersama YESUS =
tergembala. Kalau mengembara itu beribadah hanya untuk memuaskan
keinginan daging = mengapa kesana?
karena ingin ini dan itu atau
kalau di
gereja
= jangan hanya
satu orang saja yang
berkhotbah.
Ingin hamba TUHAN yang
lucu itu supaya diundang. Ini
juga sama dengan sistem mengembara. Tergembala itu merupakan ibadah
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan kita =
bukan
memenuhi keinginan kita! Itulah bedanya.
Dalam Ibadah pelayanan sistem penggembalaan kita bisa makan/menikmati
Firman
penggembalaan untuk memenuhi kebutuhan kita.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Jangan
memenuhi keinginan tetapi kita harus memenuhi kebutuhan kita. Kalau
saya ibaratkan ini seperti bayi minum air susu ibunya, sebab bayi itu
tidak akan pernah = hari ini minum susu dari ibu A, besok ibu B, lusa
ibu C saja yang menyusui. Kalau sesuai kebutuhan = bayi minum susu
hanya pada ibunya saja. Kalau kita mengejar keinginan maka kita tidak
akan puas, tetapi dalam penggembalaan (untuk memenuhi kebutuhan) kita
akan selalu dipuaskan. Inilah terjadi peningkatan, dari sistem
mengembara ditingkatkan menjadi tergembala seperti Lazarus.
Hasilnya:
Markus
16: 14,
Akhirnya
Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang
makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah
melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Ayat
14 = “
Akhirnya Ia menampakkan diri kepada
kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan”
= sebelas orang murid makan bersama dengan YESUS.
Waktu
YESUS bangkit, perempuan-perempuan yang melihat bersaksi kepada
murid-murid (11 murid karena Yudas sudah mengkhianati YESUS), tetapi
mereka tidak percaya = tidak mungkin. Untunglah mereka duduk makan,
kalau mereka tidak duduk makan, maka mereka akan tetap tidak percaya.
Waktu duduk makan bersama YESUS, YESUS mencela = kamu itu tidak
percaya, ini yang diperbaiki.
Kita
mengalami
kuasa pertolongan TUHAN apapun kekurangan, dosa-dosa kita, bahkan
sampai dosa yang najis dan jahat.
Tetapi jika kita masih bisa makan Firman
Allah (Firman
penggembalaan) itu berarti masih ada harapan untuk kita ditolong dan
dipulihkan oleh TUHAN. Yang penting adalah bisa makan. Kalau orang
rebah dan tidak bisa makan itu berarti sudah rebah dan tidak
bangkit-bangkit lagi. Itu sebabnya kaum
muda
harus dibawa kepada penggembalaan yang benar supaya ditolong oleh
TUHAN. Banyak kekurangan/cacat cela kita (seperti Lazarus yang sudah
busuk dll), tetapi kalau masih bisa makan Firman,
masih bisa tertolong.
??
Yohanes
12: 10,
11,
10.
Lalu imam-imam
kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
11.
sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya
kepada Yesus.
Bukan
cuma ditolong dan dipulihkan oleh TUHAN, tetapi
kita juga dipakai oleh TUHAN untuk menjadi saksi.
Hasil
kedua adalah kuasa pemakaian TUHAN.
Lazarus dapat
bersaksi kepada banyak orang, terutama bersaksi tentang keubahan
hidup dari manusia yang sudah mati selama
empat hari (busuk) menjadi baik, sehingga
banyak orang datang kepada YESUS, percaya kepada YESUS dan
diselamatkan.
Mari tingkatkan ibadah pelayanan kita, dari sistim
mengembara menjadi sistim
tinggal di rumah dan duduk makan bersama YESUS
(sistim
penggembalaan).
Semoga
kita dapat mengerti.
Yohanes
12: 2,
Di
situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah
seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Tadi
di dalam Lukas
10,
Marta melayani dengan mengomel = ini TUHAN,
Maria duduk terus, tidak mau membantu aku. Sekarang Maria melayani
YESUS
tanpa mengomel,
tidak ada menyalahkan orang lain. Inilah peningkatan Marta.
PENINGKATAN
MARTA
Tadinya Marta melayani
dengan kekuatiran, susah, persungutan dll. Sekarang Marta melayani
tanpa kekuatiran, tanpa kesusahan, tanpa persungutan, dan
juga tanpa teguran
dari TUHAN (Marta melayani dengan benar = pelayanan
yang berkenan kepada TUHAN).
Kalau
di Malang,
penataran imam dan calon imam ini bagaikan asap, artinya daging harus
berubah menjadi asap yang berbau harum sampai di tahta TUHAN.
Tahbisan kita harus berkenan kepada TUHAN. Jadi tahbisan kita harus
ditingkatkan, bukan asal melayani. Mungkin Maria kelihatannya hanya
duduk, sedangkan Marta melayani kesana kesini tetapi bersungut (belum
berkenan kepada TUHAN). Waktu ibadah sebelumnya hari Senin, sudah
dipelajari,
mengapa Marta susah dan kuatir?
sebab tidak menempatkan YESUS sebagai Kepala.
Saya
sudah terangkan, waktu itu Marta bilang = TUHAN, suruhlah Maria
menolong aku.
Padahal dalam kitab
Kejadian:
- Seorang
istri/wanita sebagai penolong suami/laki-laki.
- Laki-laki
sebagai kepala dari istri. Jika laki-laki menjadi kepala dari istri
dan istri menolong laki-laki, maka YESUS
Yang menjadi
kepala dalam rumah tangga.
Tetapi
Marta ini menyuruh Maria untuk menolong dia,
ini
berarti:
- Marta
mengangkat diri sebagai kepala atas wanita = wanita menjadi kepala.
- Tidak
menempatkan YESUS sebagai kepala = tidak mengutamakan pengajaran
yang benar dalam pelayanan.
- Marta
menempatkan yang lain sebagai kepala = mengutamakan yang lain lebih
dari pada Firman
pengajaran (dirinya sendiri, uang, kedudukan, figur orang lain).
Seperti Yudas menempatkan uang lebih dari YESUS, sehingga menjual
YESUS. Seringkali kita sudah mengetahui
kalau pengajarannya tidak benar, tetapi demi mendapatkan uang,
pujian, kedudukan, mencari muka, maka kita menempatkan diri sendiri
lebih dari pengajaran yang benar, Semoga
kita dapat
mengerti.
Ibadah
pelayanan tanpa YESUS
sebagai Kepala
(tanpa pengajaran yang benar)
sama
dengan:
- Pelayanan
Yudas Iskariot. Pelayanan Yudas
Iskariot (pelayanan mengutamakan uang) ini ditandai dengan
dosa-dosa:
- Yudas
ini mencuri milik YESUS.
- Yudas
berdusta. Sudah jelas dia yang ditunjuk oleh YESUS, tapi dia
menjawab “bukan aku”.
- Yudas
munafik = dia mencium YESUS,
tetapi untuk menjual YESUS.
- Yudas
pengkhianat = tidak setia kepada TUHAN.
Semoga
kita dapat
mengerti ini.
Pelayanan
tanpa pengajaran yang benar juga ditandai dengan kekuatiran,
kesusahan, keinginan. Yudas ini juga kuatir akan uang, sehingga dia
mencuri. Kuatir itu merupakan tabiat Bangsa Kafir.
- Pelayanan
yang penuh dengan kekafiran.
Tabiat dari bangsa
kafir
itu kuatir. Jika sudah ada kekuatiran, maka muncul tabiat bangsa
kafir
lainnya yaitu seperti anjing dan babi (maaf).
Anjing
itu menjilat muntah artinya
perkataan-perkataan yang tidak benar, jahat dan najis dll.
Babi
yang sudah dimandikan
kembali ke kubangan artinya
perbuatan-perbuatan yang jahat dan najis. Jika kita melayani TUHAN
dengan kekuatiran, tidak ada ketenangan, kesusahan, maka akan
disusul dengan tabiat anjing dan babi.
Jadi
inilah
pelayanan tanpa YESUS sebagai Kepala,
yang diutamakan adalah yang lain, mungkin diri sendiri, kultus
individu dll. Tanda dari
kultus individu adalah suka marah, kalau
orang tidak datang, maka marah. Kalau mengutamakan figur orang, maka
yang dilihat adalah orangnya (bukan pengajarannya) = ada yang suka
orang muda, kalau orang
tua, harus profesor,
ada yang suka tidak lulus SD dll.
Semoga
kita dapat mengerti.
Pelayanan
tanpa pengajaran yang benar ini bersuasanakan
kutukan = penuh dengan susah payah = “Marta engkau menyusahkan
diri”, tidak tenang, letih lesu, beban berat, dosa-dosa, sampai
kutukan dosa dan kebinasaan selamanya-lamanya.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Pelayanan
itu dimulai didalam rumah tangga. Jangan mengembara tetapi didalam
rumah tangga harus tergembala. Jangan menempatkan yang lain sebagai
kepala di rumah tangga, tetapi tempatkan YESUS/Firman
pengajaran yang benar sebagai Kepala
sehingga kita akan bersuasanakan
Firdaus.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Matius
6: 31-
33,
31.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32.
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepadamu.
Ayat
32 = “
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah.” = Kalau melayani
hanya untuk mencari uang, pakaian, makanan, minuman (yang jasmani)
itu penuh dengan kekafiran (tanpa YESUS
sebagai Kepala).
Jadi
bersyukur,
setelah terjadi percikan darah maka
Marta mengalami peningkatan dalam pelayanan yaitu
menempatkan YESUS sebagai kepala = mengutamakan Firman
pengajaran yang benar.
Tandanya
adalah
- “carilah
dahulu kerajaan
ALLAH
dan kebenarannya”.
Contohnya
adalah
- Kita
boleh mencari uang dan itu
harus,
terutama bagi saudara yang masih kerja di dunia ini, tetapi kita
harus mencari dulu kerajaan
surga, sebelum mencari uang.
- Kita
boleh mencari kepandaian dan ijasah = itu saya doakan terus, yang
masih usia-usia bersekolah, harus bersekolah, pemerintah
juga menghimbau agar bisa bersekolah yang baik. Tetapi kita harus
mencari dulu kerajaan
ALLAH
(lebih dari semuanya itu).
Bukti
bahwa pelayanan Marta sudah meningkat adalah tidak ada kekuatiran
lagi, Dia menempatkan YESUS sebagai kepala = terserah YESUS sebab
YESUS sebagai Kepala
= mengutamakan Firman
pengajaran yang benar = saya hidup dari YESUS/dari Firman
pengajaran yang benar. Jadi tanda dari
"carilah dahulu
kerajaan
ALLAH”
artinya mengutamakan / mendahulukan ibadah pelayanan
(perkara-perkara rohani), lebih dari segala perkara jasmani di bumi,
“carilah dahulu kerajaan
surga” = dahulukan.
Mari kita harus mohon kepada TUHAN!
Kalau kita masih mendahulukan yang jasmani itu berarti masih ada
kekuatiran, nanti akan diikuti kesusahan (duri-duri), kutukan,
sampai kebinasaan. Mari kita dahulukan ibadah pelayanan.
- “dan
kebenarannya”:
Jadi tanda “dan
kebenarannya” artinya hidup dalam kebenaran.
Semuanya harus benar.
Tadi
tanda pertama adalah lebih mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari
segala perkara jasmani = setia dalam ibadah pelayanan/tidak dapat
dihalangi.
Ada yang setia dalam ibadah pelayanan, itu baik!
tetapi
pada tanda kedua ada yang
salah = hidupnya tidak benar, jadi setia tetapi
hidupnya tidak benar = tidak bisa! Yang benar adalah harus setia
dalam ibadah pelayanan dan hidupnya benar.
Contohnya
hidup dalam kebenaran adalah
- Secara
pribadi benar. Perlengkapan-perlengkapan ktp,
sim
semua benar.
- Dalam
aktivitas bersekolah benar. Tidak menyontek.
- Dalam
pekerjaan benar. Tidak korupsi.
- Dalam
nikah rumah tangga benar.
Marta
mengalami peningkatan/pemulihan sehingga dia setia dan hidup dalam
kebenaran. Hasilnya ini luar biasa
yaitu
“semuanya
akan ditambahkan kepadamu”. Tadi ada ayat
yang mengatakan “jangan kuatir akan apa yang dimakan, apa yang
diminum, apa yang dipakai”, ayat 34 itu tentang masa depan,
janganlah kuatir akan hari esok.
Jadi jika
kita setia dan hidup benar hasilnya adalah
semua yang dimakan, diminum, dipakai (kebutuhan sekarang), sampai
dengan masa depan ditambahkan kepadamu. Ada bonus yang
ditambahkan.
Istilah
“ditambahkan” artinya
- Istilah
“tambah” itu ada kaitan dengan salib (? = salib). Jadi kita
hidup dari salib/kemurahan TUHAN, sehingga kita dapat
hidup dimana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup kekal.
Kalau kita hidup dari uang =
uang dapat
habis.
Saya ingat tahun 1998 rupiah
turun dan dollar
naik, itu parah-parahnya krisis ekonomi. Pada waktu itu kami ikut
rombongan Oom
Pong pergi ke Nederland, bayangkan 1 Dollar =15 ribu rupiah,
saat disana kita tidak dianggap oleh tour guidenya, uang rupiah
dianggap seperti
daun, kalau mau lihat-lihat =
dikatakan untuk tidak
perlu
melihat,
sebab itu harganya mahal.
Inilah pengalaman saya, kalau kita hidup dari uang maka tidak akan
cukup/habis, tetapi kalau hidup dari kemurahan TUHAN,
dimana saja kita bisa hidup (di kota,
di desa,
di pedalaman), kapan saja kita dapat
hidup, situasi apa saja (krisis) kita dapat
hidup, bahkan sampai kita hidup kekal. Yakinkan hal ini dengan
sungguh-sungguh.
Jadi ada dua kali pengalaman saya, yang saya
bandingkan kalau hidup bergantung pada uang atau pada kemurahan
TUHAN. Pengalaman saya yang lain-nya,
waktu saya masih seorang
pengerja,
saya dapat pergi
ke India, lalu transit di Singapura =
saya tidak punya uang saku sama sekali, waktu itu untuk
mengurus
perpanjangan ktp untuk paspor
saja susah. Itulah mujizat TUHAN, tetapi
waktu saya mau pulang ada orang yang memberi uang sekedarnya di
kantong, sebab saya yang muda waktu itu, jadi saya yang membawa
koper-kopernya orang yang sudah tua di hotel. Saya yang transit
sebentar di Singapura dan dengan uang itu saya bisa membeli
oleh-oleh bagi
keponakan-keponakan dan teman sesama
guru.
Tetapi
setelah saya jadi gembala,
mungkin sudah ada
diangan-angan karena ada berkat =
dollarnya
sekian,
bagaimana ini nanti?
Jadi ini benar = saya pulang
hanya membeli celana pendek
untuk Markus saja. Inilah bedanya hidup
dari uang atau kemurahan TUHAN. Jadi kalau sudah ada angan-angan =
uangnya berapa nanti, bagaimana nanti? saya sudah panik, waktu itu
dollar
15 ribu, enam kali lipat saya harus membayar
tiket dll. Akhirnya TUHAN menunjukkan
= inilah
kalau hidup dari uang, tidak mendapatkan
apa-apa. Dulu saya tidak memikirkan
apa-apa,
tetapi
bisa semuanya, itu sebabnya
hiduplah dari salib.
Sebab itu
jangan menilai hamba TUHAN =
enak jemaatnya
banyak, tidak! waktu itu saya pengerja tidak punya jemaat, tapi bisa
semuanya. Setelah ada jemaat, tetapi
karena memikir
uang (yang penting ini), akhirnya tidak dapt
apa-apa. Biarlah kita hidup dari salib semuanya =
saudara mau banyak uang, sedikit uang silahkan! tapi yang penting
saya bukan hidup dari itu.
Semoga
kita dapat mengerti.
- Istilah
“ditambahkan” tambah itu surplus, tidak pernah minus. Hidup kita
selalu surplus kalau dari salib. Salib itu tidak pernah kurang,
salib itu gunung
Golgota lebih dari juta-juta.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Seperti Lazarus
= jangan mengembara, tetapi tergembala. Tergembala itu bukanlah
tinggal di gereja
dll, bukan!! tetapi
dapat
makan Firman
penggembalaan, yang memenuhi kebutuhan jiwa ini, sehingga jiwa ini
dapat
tenang dan kenyang (puas). Didalam penggembalaan, TUHAN menolong
Lazarus = apapun kekurangan kita, TUHAN yang tolong, sampai dapat
dipakai oleh TUHAN. Kalau kita seperti Marta,
maka akan ditingkatkan dan hidup dari
salib = YESUS sebagai kepala, Dia sudah mati di bukit tengkorak,
untuk membuktikan Dia Kepala
yang bertanggung jawab sampai mati.
Yohanes
12: 3,
3.
Maka
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Ay
4 = Yudas mengatakan bahwa ini merupakan pemborosan.
Maria
juga mengalami peningkatan. Maria
dulunya duduk dekat Kaki
YESUS
untuk mendengarkan Firman
pengajaran yang benar. Ini pelayanan yang benar = dasar. Tetapi lewat
percikkan
darah pelayanan Maria
ditingkatkan
= sekali-pun
pelayanan Maria sudah benar,
tetapi
ditingkatkan,
sehingga
bisa mengurapi/meminyaki kaki YESUS dengan minyak narwastu yang mahal
dan berbau harum untuk persiapan penguburan YESUS.
Arti
dari
meminyaki Kaki
YESUS:
- Dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang terakhir/yang sempurna.
Ini sudah terakhir, sebab kalau Tubuh
YESUS sudah dikuburkan,
kita tidak dapat
lagi melayani.
Saya perinci:
- “meminyaki”
itu suatu kegiatan pelayanan.
- “kaki
YESUS” itu bagian dari tubuh (Tubuh
Kristus).
- “penguburan”
itu terakhir. Sudah dikubur tidak dapat
berbuat apa-apa lagi.
Jadi
kalau digabungkan adalah pelayanan
pembangunan Tubuh
Kristus yang terakhir/yang sempurna untuk siap menyambut kedatangan
YESUS. Kalau kita tergembala pada pengajaran
yang benar/duduk dibawah Kaki
YESUS itu pelayanan yang benar, ditingkatkan sampai dipakai dalam
pembangunan Tubuh
Kristus.
Semoga kita
dapat
mengerti.
- Mengalami
urapan Roh Kudus (Roh Kemuliaan).
Begitu
botol itu dibuka dan
dipecahkan dan dituang, ada bau yang harum. Ingat!!
dibalik
percikkan
darah ada Shekinah Glory (Roh Kemuliaan).
Semoga kita
dapat mengerti.
Saya
teringat
akan perkataan
dari bpk
pdt
In. Juwono
alm
sebagai gembala
kami dan bpk
pdt
Pong Dongalemba = bahwa kepercayaan semacam ini tidak semua gereja
mendapatkannya dan ini bukan kerena besar
kecilnya gereja
itu, tetapi karena kepercayaan TUHAN.
Dan
pesan dari
kedua beliau
ini adalah
jangan sampai
kepercayaan ini dipindahkan kepada
orang yang lain, ini
yang saya takutkan.
Kegunaan
Roh Kemuliaan atau hasilnya adalah
- Roma
8: 11,
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang
mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus
Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang
fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Hasil
pertama adalah Roh Kemuliaan mampu memelihara hidup kita secara
jasmani dan secara rohani.
Secara
jasmani: YESUS yang mati dapat
bangkit, luar biasa Roh Kemuliaan
ini. Jika kita ada Roh Kemuliaan, maka
Roh Kemuliaan mampu memelihara kehidupan kita secara jasmani
ditengah-tengah kemustahilan.
Secara
rohani: kita dapat
hidup benar dan hidup suci. Itulah kuasa Roh Kemuliaan. Di zaman
sekarang ini yang sudah
kembali seperti di
jaman
Nuh (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan). Tetapi
jika ada Roh Kemuliaan, kita terpelihara
jasmani dan rohani sampai hidup kekal selama-lamanya.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- Titus
3: 5,
pada
waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik
yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
Hasil
kedua adalah Roh Kudus (Roh Kemuliaan) membaharui kehidupan kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Apa
arti dari
manusia rohani?
kuat dan teguh hati. Seperti Maria kuat dan
teguh hati:
- Waktu
dia duduk dibawah Kaki
TUHAN untuk mendengarkan
Firman
pengajaran, pelayanan berdasarkan pengajaran yang benar di cela
oleh saudaranya sendiri (Marta) =
tetapi
Maria tetap diam dan tidak membela diri. Itulah kuat dan teguh
hati. Maria memilih bagian yang terbaik dihadapan TUHAN;
itu sebabnya saat
kita dicela, difitnah, kita
tidak perlu
membela diri, sebab
TUHAN Yang
akan membela.
- Saat
meminyaki Kaki
YESUS, Yudas mencela = itu
pemborosan!
lebih baik diberikan
kepada orang
miskin (orang luar yang mencela), tetapi Maria tetap diam, tidak
membela diri dan TUHAN yang membela
= Biarlah dia lakukan,
nanti dimana Injil diberitakan disitu, apa yang diperbuat juga
diberitakan. Inilah pelajaran kuat dan teguh hati. Dari dalam kita
menghadapi celaan, hinaan, fitnahan, dari luar kita juga menghadapi
hal ini. Kita harus banyak berdiam
diri dan tidak membela diri, maka TUHAN
yang akan menyatakan pembelaan.
Saya dulu tidak kuat dan tidak mengerti,
apalagi kalau celaan dari dalam, kalau celaan
dari luar ssaya
kuat tempo hari (tahun 2002/2003). Pertama saya goncang, celaan
dari luar juga membuat
saya tidak kuat, tetapi lama-lama saya
sadar = terserah apa
yang dikatakan orang,
saya tetap kuat.
Tetapi celaan dari
dalam,
saya tetap tidak terima dan saya belajar sehingga
Roh Kemuliaan yang menolong.
Kalau saudara menghadapi celaan hinaan dari dalam (keluarga) dan
dari luar, maka kita harus banyak berdiam diri, jangan membela diri
dan TUHAN yang akan membela
kita. Maria
kuat dan teguh hati, inilah manusia rohani yang memiliki
Roh Kemuliaan. Maria sengsara karena mengalami celaan, terlebih
lagi celaan dari
dalam oleh saudaranya sendiri Marta. Mungkin kita dicela oleh
saudara atau orang tua kita,
kita harus tetap diam. Saya katakan = celaan dari dalam itu
kejam sekali (jemaat kadang-kadang), celaan dari luar pun juga
kejam, tetapi kita harus diam supaya Roh Kemuliaan bekerja.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- Maria
kuat dan teguh hati saat menghadapi Lazarus yang
sudah empat hari mati
(sudah
membusuk), Maria datang di kuburan,
pikir orang = Maria datang
kekuburan untuk
meratap, kecewa, putus asa dll, tetapi Maria tidak demikian. Maria
hanya tersungkur dibawah Kaki
TUHAN (percaya kepada TUHAN). Inilah kuat dan teguh hati.
Yohanes
11: 31,
32,
31.
Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah
itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi
ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi
ke kubur untuk meratap di situ.
32.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ay
32 = "Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati." =
ini keyakinan/percaya.
Saat Maria menghadapi Lazarus yang
sudah empat hari mati
(kebusukan, kemustahilan, kehancuran), Maria tidak meratap, tidak
putus asa, tidak kecewa, tidak bersungut, tidak menyalahkan
orang lain, tidak menyalahkan
TUHAN, tetapi Maria hanya tersungkur dihadapan TUHAN (menyembah
TUHAN), hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Inilah pelayanan yang benar, harus kuat dan teguh hati. Jangan waktu
diberkati saja kita kuat =
luar biasa TUHAN, tetapi setelah diijinkan Lazarus mati =
mengapa terjadi begini
ya, jangan! Apapun keadaan-nya,
kita harus tetap kuat dan teguh hati.
Roh Kemuliaan
mengubahkan manusia daging menjadi manusia rohani, inilah
mujizat rohani. Jadi manusia rohani adalah
kuat dan teguh hati, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada
TUHAN, maka saat itu Roh Kemuliaan bekerja,
sehingga mujizat jasmani juga terjadi
yaitu Lazarus yang sudah membusuk
selama
empat hari
dibangkitkan oleh TUHAN = yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Mari
kita harus sabar dan ujian yang
harus kita alami dalam melayani, TUHAN
memberikan
percikkan
darah supaya terjadi peningkatan. Percikkan
darah itu sudah sampai di
ruangan
maha
suci,
jadi sudah meningkat sampai
yang paling atas = sudah dekat dengan
kesempurnaan. Jika kita menghadapi percikkan
darah/sengsara, kita jangan mundur tetapi harus maju.
Contohnya
seperti:
- Lazarus
maju, dari yang mengembara menjadi duduk tergembala.
- Marta
yang semula mengomel, kuatir menjadi melayani TUHAN dengan setia dan
benar (hidup dari salib TUHAN).
- Maria
yang sudah benar pelayanannya (tergembala dalam pengajaran yang
benar), diaktifkan untuk bergerak dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Bagi yang sudah tergembala = Puji TUHAN sudah tergembala.
Mari bergerak dalam pembangunan Tubuh
Kristus sesuai dengan gerakan TUHAN, di rumah tangga bergerak, di
gereja
bergerak, di antar gereja
bergerak semuanya. Inilah,
kita ditingkatkan dan tidak sia-sia sebab Roh Kemuliaan ada pada
kita. Kita mengalami keubahan hidup, ada mujizat rohani yaitu kuat
dan teguh hati, mujizat jasmani juga terjadi.
Jika
YESUS datang kembali ke dua kali, terjadi
mujizat
yang terakhir yaitu kita diubahkan dalam
sekejap mata menjadi sama mulia dengan YESUS, menjadi Mempelai
Wanita
yang siap menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali diawan-awan yang
permai.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Mari
apapun keadaan kita, lewat percikkan
darah/sengsara daging,
TUHAN akan menolong
kita = Roh Kemuliaan akan menolong
kita sekarang
ini.
TUHAN memberkati kita semuanya.1