Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap membaca di dalam kitab Wahyu 1 : 1 – 3,
1. Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
2. Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Berbahagia yang membacakan, mendengar dan menuruti/melakukan Firman nubuat. Kita sudah mendengarkan posisi dari orang yang membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat = seperti posisi dari Maria yang duduk di dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya.

Jadi, dulu waktu YESUS masih sebagai seorang Manusia di dunia, Maria duduk di bawah Kaki YESUS, dan sekarang berbahagia posisi dari orang yang membaca, mendengar dan menuruti/melakukan Firman nubuat.

Lukas 10 : 39 - 42,
39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Jadi, Maria duduk dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Waktu yang lalu sudah diterangkan Maria mendengar dan dengar-dengaran pada Suara Gembala = ia tergembala.

Mendengar dan dengar-dengaran pada perkataan YESUS = Firman pengajaran yang benar. Jadi kalau digabungkan = Maria duduk dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya, arti untuk sekarang adalah kehidupan yang tergembala pada Firman pengajaran yang benar, seperti carang yang melekat pada Pokok anggur yang benar.

Kemudian dikaitkan dengan pelayanan = sedang Marta sibuk sekali melayani. jadi, Maria duduk di dekat Kaki YESUS dan dikaitkan dengan pelayanan. Jadi, pelayanan yang benar/tahbisan yang benar dimulai dengan tergembala pada Firman pengajaran yang benar. Kalau carang tidak melekat pada Pokok anggur, maka carang itu tidak dapat berbuat apa-apa; jangankan untuk melayani, hidup-pun tidak bisa. Sebab ia tidak dapat mengambil sari-sari makanan dari dalam tanah, sebab ia hanya tergantung pada Pokok.

Pelayanan yang benar dimulai dengan tergembala pada Firman pengajaran yang benar dan ini merupakan pelayanan yang terbaik dan kekal seperti kata YESUS = Maria memilih yang terbaik. Sementara Marta menghina = Maria tidak menolong aku dan ia tidak aktif, tetapi YESUS berkata, Maria memilih yang terbaik dan kekal = tidak diambil daripadanya.

Ada tiga kemungkinan yang tidak baik yaitu:

  1. memiliki pengajaran yang benar, tetapi tidak tergembala = ini sudah diterangkan dan contohnya adalah Marta dan akibatnya bersuasanakan kutukan bahkan kebinasaan = engkau susah, kuatir. Marta memiliki pengajaran yang benar, sebab YESUS sedang berkata-kata, tetapi Marta kesini kesana/tidak tergembala dan akibatnya susah payah sampai menjadi kuatir bahkan kebinasaan.


  2. tergembala, tetapi tanpa Firman pengajaran yang benar = ini juga sudah diterangkan. Contohnya adalah perempuan bungkuk selama delapan belas tahun ia berada di dalam bait ALLAH/tergembala, tetapi tanpa pengajaran yang benar sebab ia bungkuk. Tetapi setelah YESUS mengajar, perempuan itu menjadi sembuh. Bungkuk, sehingga:


    • dicap dengan angka 6.6.6. seperti antikrist dan
    • cacat cela = tidak sempurna sehingga binasa untuk selama-lamanya.


  3. tidak tergembala, dan menolak Firman pengajaran yang benar. Contohnya adalah Yudas Iskariot. Sekali-pun ada penggembalaan dan juga ada pengajaran yang benar, tetapi Yudas Iskariot tidak tergembala dan juga ia menolak pengajaran yang benar sehingga ia menjadi pengkhianat.

Praktek dari tidak tergembala dan juga menolak Firman pengajaran yang benar adalah:

  1. Markus 14 : 10,11,
    10. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
    11. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

    Yudas bersekutu dengan ajaran-ajaran yang lain untuk perkara-perkara jasmani. Ia datang kepada imam-imam kepala yang ajaran mereka berbeda, sekali-pun ia mengetahui kalau ajaran mereka itu berbeda, tetapi ia mau bersekutu karena perkara-perkara jasmani. Kalau Yudas ini untuk mendapatkan uang, tetapi ada juga untuk mendapatkan kedudukan, tidak perduli pengajarannya berbeda, yang penting mendapatkan kedudukan. Ada juga karena keluarga sehingga merasa sungkan dllnya. Inilah perkara-perkara jasmani.

    Itu sebabnya kita harus berhati-hati! Pengajaran kita tabernakel, sangat jelas; di mulai dari pintu gerbang yang berbicara tentang iman dan harus benar. Kalau saya berkata ini, jangan diartikan bahwa yang benar hanya di sini = tidak!! tetapi sebaliknya, kalau hanya ada satu saja yang berbeda, maka itu berarti sudah beda. Mulai dari pintu gerbang sampai di tabut perjanjian = pengajaran tabernakel yang harus sama.

    Mulai dari:


    • pintu gerbang/iman karena mendengar, tetapi ada yang mengajar karena melihat dan ini sudah berbeda,
    • baptisan air, kita diselamkan/dikuburkan bersama YESUS, tetapi ada yang mengajarkan lain dan ini jelas berbeda,
    • mengenai kepenuhan Roh.Kudus. Ada yang mengajarkan untuk menirunya berkata dan ini jelas berbeda; jangan berkata, semuanya sama, hanya kepenuhan Roh.Kudusnya yang berbeda dan ini sudah jelas beda sebab arahnya sudah lain. Jadi, kalau saya mengatakan untuk berhati-hati dengan ajaran-ajaran lain, jangan dianggap hanya di sini yang benar sehingga akan
    • terjadi banyak polemik, tetapi semuanya harus tepat. Bersekutu dengan ajaran-ajaran lain merupakan gejala dari tidak tergembala seperti Yudas yang curi-curi bersekutu dengan yang lain dan sepertinya YESUS tidak mengetahui. Kalau gembala manusia seperti saya tidak akan tahu, tetapi kalau YESUS mengetahui. Sangat berbahaya. Semoga kita dapat mengerti.


    Lukas 22 : 4 – 6,
    4. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
    5. Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.
    6. Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.

    Ay 4, persekutuan tanpa pengajaran yang benar, bukan untuk kesatuan tetapi untuk berunding.
    Jadi, persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar = perundingan/persekongkolan untuk:


    • menjelekkan orang lain melalui gosip-gosip yang tidak baik,
    • menghina Firman pengajaran yang benar dan menjual YESUS,
    • melawan Firman pengajaran.


    Jadi persekutuan/menikah tanpa Firman pengajaran yang benar dan mungkin merasa senang = kami berbahagia, tetapi tidak dapat menyatu untuk seterusnya dan kalau TUHAN datang, satu akan terangkat dan satu akan tertinggal.
    Demikian juga dengan fellow-ship/persekutuan, jika di gereja tanpa Firman pengajaran yang benar, maka tidak dapat menyatu/menjadi satu Tubuh sebab yang hanya dapat menyatukan adalah Kepala/pengajaran. Baik! Kami senang berfellow-ship, tetapi sesungguhnya terpisah/tidak dapat menjadi satu sebab tanpa pengajaran dan yang ada hanyalah persekongkolan yang justru hanya untuk melawan yang benar/melawan YESUS. Inilah yang kita harus berhati-hati.

    Yudas bersekutu dengan ajaran-ajaran lain secara sembunyi-sembunyi untuk perkara-perkara jasmani seperti uang, kedudukkan, sungkan, karena keluarga dllnya. Semga kita dapat mengerti.


  2. Matius 26 : 23, 25,
    23. Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
    25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

    Jadi, praktek yang kedua adalah selalu mengelak dari ketajaman pedang Firman. Pengajaran yang benar itu seperti Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    YESUS sudah mengatakan ‘siapa yang mencelupkan roti ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku’ ini berarti langsung ditusuk, tetapi Yudas mengatakan ‘bukan aku’ . Inilah orang yang tidak tergembala dan menolak pengajaran yang benar = selalu mengelak dari ketajaman Firman bahkan menolak pedang Firman sehingga perut hatinya tetap kotor. Atau menolak Firman pengajaran supaya dirinya aman, kehidupan itu mencari gereja yang tidak pernah menusuk-nusuk kehidupannya bahkan dipuji-puji = hebat, dahsyat, luar biasa. Inilah Yudas.

    Awalnya mungkin senang mendengarkan Firman pengajaran, tetapi karena terus mengelak dan mempertahankan dosa, lama kelamaan menolak dan mencari yang tidak pernah menusuk kehidupannya. Bahkan dipuji-puji sekali-pun memiliki dua orang istri tetapi dipuji = luar biasa, hebat. Inilah Yudas. Semoga kita dapat mengerti.

    Itu sebabnya kita harus waspada, sekali-pun Yudas ini rasul, bendahara karena menjadi orang kepercayaan dari YESUS, tetapi karena selalu mengelak dari Firman/menolak pedang, maka perut hatinya tetap kotor. Apalagi kita. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh mencari Firman yang menusuk perut hati dan yang dapat mengeluarkan dosa-dosa yang tersembunyi. Begitulah! Kita harus mencari Firman yang demikian supaya kita sedikit demi sedikit dibersihkan sampai menjadi bersih.

    Apa yang menjadi isi dari perut yang kotor?
    Matius 15 : 19, Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

    Inilah tujuh hal yang berada di dalam perut hati Yudas yang kotor.
    Jadi, kita harus berhati-hati, sebab perut hati yang kotor ini, banyak terdapat pikiran yang jahat dan selalu berprasangka buruk terhadap orang seperti teman sekutu dari Yudas yaitu imam-imam kepala yang selalu berpikiran jahat/terus berprasangka buruk kepada YESUS.
    YESUS begini = salah!

    Karena perut hati mereka kotor, YESUS menyembuhkan orang sakit = salah!

    Jadi, kalau suami/istri berprasangka buruk terhadap istri/suami = mohon kepada TUHAN agar TUHAN menusuk hati dengan pedang; jangan dibiarkan sebab itu merupakan hal yang kotor.
    Lebih baik diperdamaikan dengan saling mengaku dan saling bertanya mengapa dapat terjadi begini dan begitu. Jangan terus berprasangka buruk sebab itu berarti perut hati yang masih kotor. Apalagi terhadap YESUS dan juga terhadap orang yang dipakai oleh TUHAN = jangan dilakukan, sebab itu berarti isi perutnya terlalu kotor.

    Kemudian pembunuhan = benci sampai menjadi benci tanpa alasan. Ini salah, itu salah. Saya teringat kepada guru dan gembala saya = gembala saya minum = salah, mengapa minum? Kalau tidak minum, suara menjadi serak = mengapa suara menjadi serak? Susah, karena orang selalu berprasangka buruk. Itu berarti perut hati masih kotor sehingga semua orang bersalah.

    Saya terangkan tentang pencurian, tetap Yudas karena ia mempertahankan perut hatinya yang kotor, maka terjadilah pencurian terhadap milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Tujuh hal yang berada di dalam perut hati Yudas yang kotor.
    Kemudian ia berdusta = ‘bukan aku’. Jelas Yudas melakukan, tetapi ia berkata ‘bukan aku’ = berdusta.

    Berdusta ini:


    • berkata tidak benar,
    • tidak mau mengaku dosa kesalahan.


    Menghujat sesama:


    • memfitnah orang lain = ‘bukan aku’ berarti sebelas murid yang lain yang melakukan,
    • menjelekkan orang lain = yang benar menjadi salah, sedangkan yang bersalah menjadi benar.


    Menghujat TUHAN:


    • menyalahkan TUHAN,
    • menyalahkan Firman pengajaran yang benar seperti Yudas yang bertemu dengan imam-imam kepala, mereka berbicara tentang YESUS, tentu tidak membicarakan hal yang positif, sebab kalau membicarakan hal yang positif, YESUS tidak akan dijual.


    Jadi, Yudas ini:


    • tidak tergembala,
    • bersekutu secara sembunyi-sembunyi dengan ajaran-ajaran lain. Jika ajaran dari mulai pintu gerbang sampai tabut perjanjian sama, maka kita harus bersekutu, sebab kalau kita tidak bersekutu dengan pengajaran yang benar, maka kita akan menjadi kering. Tetapi kalau bersekutu dengan pengajaran yang lain, maka akan menjadi seperti Yudas yang menjadi pengkhianat. Itu sebabnya kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh.


    • selalu mengelak dan menolak dari tajamnya pedang Firman, sehingga perut hatinya menjadi kotor = bertahan dengan perut hati yang kotor.


  3. Lukas 6 : 15, 16,
    15. Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
    16. Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

    Jadi, pada saat penyebutan nama, maka nama Yudas Iskariot ditulis paling akhir dan diberi gelar pengkhianat, artinya tidak sungguh-sungguh; Yudas dipanggil oleh YESUS bersama dengan kesebelas murid lainnya, tetapi namanya ditulis paling akhir dan disebut pengkhianat. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus waspada.

    Mari, kita jangan seperti Yudas yang:


    • tidak tergembala,
    • menolak pengajaran yang benar sehingga mulai
    • bersembunyi-sembunyi untuk bersekutu dengan ajaran-ajaran yang lain = ini berbahaya sebab di situ terjadi persekongkolan, mulai menjelekkan pengajaran yang benar, menjelekkan orang dengan bergosip. Inilah akibatnya jika tidak mempunyai pengajaran.


    • mengelak dari tajamnya Firman sehingga perut hatinya tetap kotor,
    • tidak sungguh-sungguh.


    Arti dari tidak sungguh-sungguh adalah:


    • kurang menghargai ibadah dan pelayanan kepada TUHAN, yaitu:


      1. tidak sungguh-sungguh saat berdoa pembukaan, doa untuk pemberitaan Firman. Seringkali di saat berdoa, ada yang membagi-bagikan sesuatu. Saya sangat marah, sebab ada yang berdoa, tetapi datang seseorang untuk berbicara dlsbnya. Orang tersebut, sungguh-sungguh tidak menghargai TUHAN. Kita jangan melakukan hal seperti itu, sebab dimulai dari sinilah, tidak menghargai ibadah pelayanan kepada TUHAN dan juga tidak menghargai hadirat TUHAN. Karena di saat berdoa kita tidak sungguh-sungguh, maka tidak salah kalau di saat mendengarkan Firman kita menjadi mengantuk dllnya. Apalagi kalau disertai dengan mengusir setan, maka setannya itu dapat masuk ke dalam orang yang tidak sungguh-sungguh berdoa. Itu sebabnya, mari kita bersungguh-sungguh sampai pada doa berkat dan yang aneh juga sudah sampai pada doa berkat dan kita tinggal menerima = kita tidak sungguh-sungguh sebab sudah mau berdiri di pinggir pintu, mau di luar. Ini merupakan kesalahan yang besar sebab sudah terakhir dan tinggal menerima.


      2. tidak sungguh-sungguh di saat menyanyi. Ini juga berarti tidak menghargai hadirat TUHAN.
      3. tidak sungguh-sungguh di saat mendengarkan Firman sebab mengantuk, berbicara dengan orang yang duduk di sebelahnya. Itu sebabnya kita jangan sampai terganggu, apalagi yang membawa anak-anak kecil, sebelum berangkat ke gereja harus didoakan supaya tidak mengganggu, sebab di situlah setan mau bekerja supaya kita tidak sungguh-sungguh dan menjadi seperti Yudas. Di saat YESUS menyampaikan Firman, Yudas juga hadir dengan membawa pundi-pundi, tetapi Yudas tidak sungguh-sungguh. Mari, juga letak dari tempat duduk, diatur supaya kita tidak terganggu dan sungguh-sungguh di dalam ibadah pelayanan.


    • tidak setia di dalam ibadah pelayanan.
    • tidak berubah/tetap mempertahankan manusia daging/sifat manusia daging.


    Akibatnya Yudas mati dengan isi perut yang terburai = binasa untuk selama-lamanya dan jabatan pelayanannya diganti oleh Matias dan tidak dapat kembali lagi = yang terdahulu menjadi yang terkemudian = binasa untuk selama-lamanya.
    Inilah yang harus kita jaga dalam melayani TUHAN dan pokok/permulaan dari pelayanan adalah duduk dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan Perkataan-Nya seperti Maria dan untuk sekarang berarti tergembala pada pengajaran yang benar. Di sinilah kita diatur untuk melayani menjadi yang terbaik dan kekal.

Kita harus berhati-hati dengan tiga kemungkinan yang semuanya itu tidak baik yaitu:

  1. memiliki pengajaran tetapi tidak tergembala seperti Marta yang mau menjadi kepala, akibatnya yang ada hanyalah duri-duri.
  2. tergembala, tetapi tidak memiliki Firman pengajaran/tanpa Firman pengajaran seperti perempuan bungkuk selama delapan belas tahun sehingga ia mendapatkan cap oleh antikrist.
  3. tidak tergembala dan menolak pengajaran yang benar seperti Yudas = yang terdahulu menjadi yang terkemudian = binasa untuk selama-lamanya.

Jadi, di dalam pelayanan, TUHAN tidak melihat kehebatan kita, itu sebabnya kita jangan bangga dan juga dengan kekurangan kita/kita jangan pesimis sampai berputus asa dalam pelayanan, tetapi TUHAN melihat kesungguhan hati kita. Dan ini yang menentukan bagaimana nasib hidup kita ini. Itu sebabnya mari, di saat kesungguhan hati, kita sudah mendapatkan perhatian dari TUHAN; kalau kita tidak sungguh-sungguh terlebih di saat pemberitaan Firman karena terganggu oleh orang yang duduk di sebelah kita.

Bagi kaum muda perhatikan! Di saat pemberitaan Firman, saudara berkirim-kiriman surat dan juga bagi yang membawa anak kecil, juga harus berdoa sebab saya tidak melarang dan meminta saudara untuk duduk di luar, tetapi saudara jangan sampai rugi dan mengganggu, saudara harus berdoa dengan sungguh-sungguh, sebab memang setan bekerja di situ. Tidak sungguh-sungguh, itu sangat berbahaya, sebab kita merasa kita beribadah, tetapi kita tidak sungguh-sungguh. Sementara yang TUHAN lihat adalah kesungguhan hati kita.

Kalau kita sungguh-sungguh, maka hasilnya:

  1. 2 Tawarikh 16 : 9, Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

    Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi = seluruh dunia = rata dan adil, baik itu:


    • negara maju, negara berkembang, negara miskin,
    • gereja besar, gereja kecil, gereja kontrak.


    Saudara membaca di pasal 14, raja Asa melawan orang Etiopia yang berjumlah sejuta orang, tetapi raja Asa hanya berdoa kepada TUHAN dan TUHAN memberikan kemenangan. Tetapi ketika hendak berperang lagi (psl 16), raja Asa mencari teman = sudah bersandar pada raja Aram = tidak bersandar lagi kepada TUHAN = tidak bersungguh hati lagi kepada TUHAN. Padahal TUHAN berfirman = Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk memperhatikan orang yang sungguh-sungguh dan Ia memberikan kekuatan.

    Jadi, hasil dari kalau kita bersungguh hati, maka TUHAN memberikan kekuatan dan kuasa untuk mengalahkan musuh = menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil. Kalau ada masalah yang tidak kunjung selesai bahkan menjadi lebih parah lagi, maka kita harus memeriksa kesungguhan hati sehingga tidak menjadi seperti Yudas.

    Kesungguhan hati itu:


    • tergembala = jangan berfellow-ship dengan curi-curi. Kalau YESUS mengetahuinya, kalau saya tidak tahu sehingga hal ini yang membuat kita tidak sungguh-sungguh tergembala,
    • dalam pemberitaan Firman, kita harus berhati-hati, jangan mengelak dan menolak tetapi harus bersungguh-sungguh,
    • dalam ibadah pelayanan, kita juga harus bersungguh-sungguh sehingga TUHAN-lah yang berperang dan sanggup memberikan kekuatan dan kuasa untuk menyelesaikan segala masalah sampai-pun pada masalah yang mustahil.


  2. Ulangan 8 : 18, Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

    Bangsa Israel berada di padang gurun dan TUHAN memberikan kekuatan. TUHAN sanggup memberikan kekuatan dan kuasa untuk memperoleh kekayaan, baik kekayaan secara jasmani mau-pun kekayaan secara rohani.

    Arti dari kekayaan secara jasmani adalah pemeliharaan secara jasmani di tengah padang gurun dunia yang semakin sulit dan semakin gersang tetapi ada kekuatan dan kuasa dari TUHAN. Kita tidak mampu sebab pekerjaan saya sudah tidak relevan lagi untuk jaman ini, tetapi TUHAN Yang mampu; itu sebabnya kita jangan bergantung pada apa-pun seperti raja Asa yang bodoh tetapi tetap bergantung pada TUHAN.

    Dan kekayaan secara rohani adalah mendapatkan pembukaan Firman, Roh.Kudus dan kasih ALLAH Yang memberikan kepuasaan dan kebahagiaan surga di tengah padang gurun dunia yang tandus dan gersang.


  3. 1 Tesalonika 3 : 13, Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

    TUHAN memberikan kekuatan supaya kita kuat dan teguh hati. TUHAN memberikan kekuatan extra supaya kita menjadi kuat dan teguh hati, artinya:


    • kita tidak berputus asa dan
    • tidak kecewa menghadapi apa-pun juga, tetapi tetap percaya kepada TUHAN, tetap melayani TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar dan
    • tetap menanti kedatangan TUHAN dengan hidup benar dan hidup suci, maka jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan dan menjadi sempurna/sama mulia dengan Dia = tidak bercacat cela seperti Dia dan kita akan menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS diawan-awan yang permai. Kita berbahagia/tidak ada lagi air mata sampai ke firdaus/kerajaan seribu tahun dan sampai di tahta Yerusalem Baru selama-lamanya bersama Dia dan melayani Dia siang dan malam selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! kita tidak sia-sia melayani TUHAN sebab TUHAN tidak melihat kehebatan dllnya tetapi TUHAN adil dengan Mata Yang menjelajah seluruh dunia ini (negara maju, negara miskin, orang kaya, orang miskin, suku dan bangsa apa-pun yang melayani Dia) TUHAN melihat kesungguhan hati. Kalau sungguh-sungguh, maka TUHAN akan melimpahkan kekuatan kepada kita untuk:

  • menghadapi semua masalah sampai pada masalah yang mustahil,
  • kita dapat hidup di padang gurun = TUHAN memelihara secara jasmani dan rohani dan TUHAN memberikan kekuatan extra sehingga kita menjadi
  • kuat dan teguh hati sampai TUHAN datang, tidak ada yang menjadi seperti Yudas yang harus berhenti ditengah jalan, tetapi sampai TUHAN datang, kita tetap mengikut Dia sampai kita menjadi sempurna dan bersama dengan Dia selama-lamanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Juni 2024 (Rabu Sore)
    ... kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening. Dasar dari tembok Yerusalem baru dihiasi dengan dua belas batu permata. Wahyu . Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. Di atas batu permata ditulis nama kedua belas rasul Anak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2018 (Rabu Sore)
    ... yang benar berasal dari mendengar firman Kristus firman Allah yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus maka Kita bisa mengerti firman Allah--firman Allah ditulis di dahi. Roh Kudus yang menolong kita karena Ia adalah Guru. Kita bisa percaya akan firman sehingga menjadi iman di dalam hati--firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Desember 2012 (Selasa Sore)
    ... yang ditumbuk menghasilkan warna-warna menunjuk mata untuk melihat. Jadi bahan untuk pembangunan tabernakel sama dengan indera. Jadi pembaharuan panca indera sama dengan pembangunan bait Allah yang rohani. Yohanes . Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem ketika itu musim dingin. Dulu bait Allah jasmani di Yerusalem ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... mengikuti Dia. PANGGILAN TUHAN bukan kepada orang yang menganggur tetapi justru kepada orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan. Inilah kewibawaan Yesus sebagai Imam Besar yang mampu melepaskan kita dari ikatan-ikatan didunia ini untuk bisa melayani Tuhan. Disini ada orang yaitu Petrus Andreas Yohanes Yakobus dan ayahnya. Tetapi Yesus hanya memanggil orang. Mengapa demikian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Januari 2017 (Kamis Sore)
    ... Tuhan. Menjadi sarang penyamun sehingga terjadi kutukan dan kebinasaan. Tandanya adalah gemar berdusta bergosip memfitnah dll. Bagaimana proses kita bisa menjadi rumah doa Kita harus memperhatikan rumah tangga nikah. Efesus Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Tujuan menikah adalah untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Juli 2017 (Minggu Siang)
    ... sungguh-sungguh saya doakan. Tetapi mohon maaf itu tidak menolong itu hanya untuk hidup sementara di dunia tetapi yang menolong kita adalah sikap kita yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Wahyu - . Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini Jika seorang menambahkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab, 05 Januari 2012 (Kamis Sore)
    ... menyerahkan Yesus kemunafikan. Yudas Iskariot menjadi munafik sebab Yudas menyembunyikan dosa-dosa di dalam perut hatinya yaitu Dosa mencuri. Yohanes - Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin melainkan karena ia adalah seorang pencuri ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... sudah mendengar 'yang sudah ada' menunjuk pada penyucian masa lalu 'yang ada' menunjuk pada penyucian masa sekarang 'yang akan datang' menunjuk pada penyucian masa yang akan datang lewat percikan darah. Ini sama dengan penyucian seluruh hidup kita--masa lalu sekarang dan masa depan harus disucikan seluruh hidup dikaitkan dengan waktunya. Malam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Agustus 2017 (Sabtu Sore)
    ... mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu hai orang-orang Farisi sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celaka kedua orang Farisi hanya mencari kehormatan dan kemuliaan secara lahiriah kehormatan dari manusia. Tesalonika - ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Februari 2018 (Selasa Sore)
    ... kekayaan dll maka akan menjadi kikir dan serakah berbuat dosa sampai puncaknya dosa sehingga semua menjadi sia-sia binasa selamanya . Saat kita tidak kaya dalam kekurangan itu merupakan kesempatan terbesar bagi kita untuk bergantung sepenuh kepada Tuhan. Jika tidak hidup di dalam tangan Tuhan maka pasti hidup di dalam tangan setan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.