Kita
masih tetap membaca di dalam kitab
Wahyu
1 : 1 – 3,
1.
Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya,
supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera
terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
2.
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian
yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya.
3.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Berbahagia
yang membacakan, mendengar dan menuruti/melakukan Firman nubuat. Kita
sudah mendengarkan posisi dari orang yang membaca, mendengar dan
menuruti Firman nubuat = seperti posisi dari Maria yang duduk di
dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Jadi,
dulu waktu YESUS masih sebagai seorang Manusia di dunia, Maria duduk
di bawah Kaki YESUS, dan sekarang berbahagia posisi dari orang yang
membaca, mendengar dan menuruti/melakukan Firman nubuat.
Lukas
10 : 39 - 42,
39.
Perempuan itu mempunyai seorang
saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan
terus mendengarkan perkataan-Nya,
40.
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41.
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Jadi,
Maria duduk dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Waktu yang lalu sudah diterangkan Maria mendengar dan dengar-dengaran
pada Suara Gembala = ia tergembala.
Mendengar
dan dengar-dengaran pada perkataan YESUS = Firman pengajaran yang
benar. Jadi kalau digabungkan = Maria duduk dekat Kaki YESUS dan
terus mendengarkan perkataan-Nya, arti untuk sekarang adalah
kehidupan yang tergembala pada Firman pengajaran yang benar, seperti
carang yang melekat pada Pokok anggur yang benar.
Kemudian
dikaitkan dengan pelayanan =
sedang Marta
sibuk sekali melayani. jadi, Maria duduk di dekat Kaki
YESUS dan dikaitkan dengan pelayanan.
Jadi, pelayanan yang
benar/tahbisan yang benar dimulai dengan tergembala pada Firman
pengajaran yang benar. Kalau carang tidak melekat pada Pokok
anggur, maka carang itu tidak dapat berbuat apa-apa; jangankan untuk
melayani, hidup-pun tidak bisa. Sebab ia tidak dapat mengambil
sari-sari makanan dari dalam tanah, sebab ia hanya tergantung pada
Pokok.
Pelayanan
yang benar dimulai dengan tergembala pada Firman pengajaran yang
benar dan ini merupakan pelayanan yang terbaik dan kekal seperti kata
YESUS = Maria memilih yang terbaik. Sementara Marta menghina = Maria
tidak menolong aku dan ia tidak aktif, tetapi YESUS berkata, Maria
memilih yang terbaik dan kekal = tidak diambil daripadanya.
Ada
tiga kemungkinan yang tidak baik yaitu:
- memiliki
pengajaran yang benar, tetapi tidak tergembala
= ini sudah diterangkan dan
contohnya adalah Marta dan akibatnya bersuasanakan kutukan bahkan
kebinasaan = engkau susah, kuatir. Marta memiliki pengajaran yang
benar, sebab YESUS sedang berkata-kata, tetapi Marta kesini
kesana/tidak tergembala dan akibatnya susah payah sampai menjadi
kuatir bahkan kebinasaan.
- tergembala,
tetapi tanpa Firman pengajaran yang benar = ini juga
sudah diterangkan. Contohnya adalah perempuan bungkuk selama delapan
belas tahun ia berada di dalam bait ALLAH/tergembala, tetapi tanpa
pengajaran yang benar sebab ia bungkuk. Tetapi setelah YESUS
mengajar, perempuan itu menjadi sembuh. Bungkuk, sehingga:
- dicap
dengan angka 6.6.6. seperti antikrist dan
- cacat
cela = tidak sempurna sehingga binasa untuk selama-lamanya.
- tidak
tergembala, dan menolak Firman pengajaran yang benar.
Contohnya adalah Yudas Iskariot. Sekali-pun ada penggembalaan
dan juga ada pengajaran yang benar, tetapi Yudas Iskariot tidak
tergembala dan juga ia menolak pengajaran yang benar sehingga ia
menjadi pengkhianat.
Praktek
dari tidak tergembala dan juga menolak Firman pengajaran yang benar
adalah:
- Markus
14 : 10,11,
10.
Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid
itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus
kepada mereka.
11.
Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan
memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik
untuk menyerahkan Yesus.
Yudas bersekutu
dengan ajaran-ajaran yang lain untuk perkara-perkara jasmani.
Ia datang kepada imam-imam kepala yang ajaran mereka berbeda,
sekali-pun ia mengetahui kalau ajaran mereka itu berbeda, tetapi ia
mau bersekutu karena perkara-perkara jasmani. Kalau Yudas ini untuk
mendapatkan uang, tetapi ada juga untuk mendapatkan kedudukan, tidak
perduli pengajarannya berbeda, yang penting mendapatkan kedudukan.
Ada juga karena keluarga sehingga merasa sungkan dllnya. Inilah
perkara-perkara jasmani.
Itu sebabnya kita harus
berhati-hati! Pengajaran kita tabernakel, sangat jelas; di mulai
dari pintu gerbang yang berbicara tentang iman dan harus benar.
Kalau saya berkata ini, jangan diartikan bahwa yang benar hanya di
sini = tidak!! tetapi sebaliknya, kalau hanya ada satu saja yang
berbeda, maka itu berarti sudah beda. Mulai dari pintu gerbang
sampai di tabut perjanjian = pengajaran tabernakel yang harus
sama.
Mulai dari:
- pintu
gerbang/iman karena mendengar, tetapi ada yang mengajar karena
melihat dan ini sudah berbeda,
- baptisan
air, kita diselamkan/dikuburkan bersama YESUS, tetapi ada yang
mengajarkan lain dan ini jelas berbeda,
- mengenai
kepenuhan Roh.Kudus. Ada yang mengajarkan untuk menirunya berkata
dan ini jelas berbeda; jangan berkata, semuanya sama, hanya
kepenuhan Roh.Kudusnya yang berbeda dan ini sudah jelas beda sebab
arahnya sudah lain. Jadi, kalau saya mengatakan untuk berhati-hati
dengan ajaran-ajaran lain, jangan dianggap hanya di sini yang benar
sehingga akan
- terjadi
banyak polemik, tetapi semuanya harus tepat. Bersekutu dengan
ajaran-ajaran lain merupakan gejala dari tidak tergembala seperti
Yudas yang curi-curi bersekutu dengan yang lain dan sepertinya
YESUS tidak mengetahui. Kalau gembala manusia seperti saya tidak
akan tahu, tetapi kalau YESUS mengetahui. Sangat berbahaya. Semoga
kita dapat mengerti.
Lukas
22 : 4 – 6,
4.
Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala
pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat
menyerahkan Yesus kepada mereka.
5.
Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang
kepadanya.
6.
Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan
yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang
banyak.
Ay 4, persekutuan tanpa pengajaran yang
benar, bukan untuk kesatuan tetapi untuk berunding.
Jadi,
persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar =
perundingan/persekongkolan untuk:
- menjelekkan
orang lain melalui gosip-gosip yang tidak baik,
- menghina
Firman pengajaran yang benar dan menjual YESUS,
- melawan
Firman pengajaran.
Jadi
persekutuan/menikah tanpa Firman pengajaran yang benar dan mungkin
merasa senang = kami berbahagia, tetapi tidak dapat menyatu untuk
seterusnya dan kalau TUHAN datang, satu akan terangkat dan satu akan
tertinggal.
Demikian juga dengan fellow-ship/persekutuan, jika di
gereja tanpa Firman pengajaran yang benar, maka tidak dapat
menyatu/menjadi satu Tubuh sebab yang hanya dapat menyatukan adalah
Kepala/pengajaran. Baik! Kami senang berfellow-ship, tetapi
sesungguhnya terpisah/tidak dapat menjadi satu sebab tanpa
pengajaran dan yang ada hanyalah persekongkolan yang justru hanya
untuk melawan yang benar/melawan YESUS. Inilah yang kita harus
berhati-hati.
Yudas bersekutu dengan ajaran-ajaran lain
secara sembunyi-sembunyi untuk perkara-perkara jasmani seperti uang,
kedudukkan, sungkan, karena keluarga dllnya. Semga kita dapat
mengerti.
- Matius
26 : 23, 25,
23.
Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku.
25.
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan
aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Jadi, praktek yang kedua
adalah selalu mengelak dari ketajaman pedang Firman.
Pengajaran yang benar itu seperti Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua.
YESUS sudah mengatakan ‘siapa
yang mencelupkan roti ke dalam pinggan ini, dialah yang akan
menyerahkan Aku’ ini
berarti langsung ditusuk, tetapi Yudas mengatakan ‘bukan aku’ .
Inilah orang yang tidak tergembala dan menolak pengajaran yang benar
= selalu mengelak dari ketajaman Firman bahkan menolak pedang Firman
sehingga perut hatinya tetap kotor. Atau menolak Firman pengajaran
supaya dirinya aman, kehidupan itu mencari gereja yang tidak pernah
menusuk-nusuk kehidupannya bahkan dipuji-puji = hebat, dahsyat, luar
biasa. Inilah Yudas.
Awalnya mungkin senang mendengarkan
Firman pengajaran, tetapi karena terus mengelak dan mempertahankan
dosa, lama kelamaan menolak dan mencari yang tidak pernah menusuk
kehidupannya. Bahkan dipuji-puji sekali-pun memiliki dua orang istri
tetapi dipuji = luar biasa, hebat. Inilah Yudas. Semoga kita dapat
mengerti.
Itu sebabnya kita harus waspada, sekali-pun Yudas
ini rasul, bendahara karena menjadi orang kepercayaan dari YESUS,
tetapi karena selalu mengelak dari Firman/menolak pedang, maka perut
hatinya tetap kotor. Apalagi kita. Itu sebabnya kita harus
sungguh-sungguh mencari Firman yang menusuk perut hati dan yang
dapat mengeluarkan dosa-dosa yang tersembunyi. Begitulah! Kita harus
mencari Firman yang demikian supaya kita sedikit demi sedikit
dibersihkan sampai menjadi bersih.
Apa yang menjadi isi
dari perut yang kotor?
Matius 15
: 19, Karena
dari hati timbul segala (1)pikiran
jahat, (2)pembunuhan,
(3)perzinahan,
(4)percabulan,
(5)pencurian,
(6)sumpah
palsu dan (7)hujat.
Inilah
tujuh hal yang berada di dalam perut hati Yudas yang kotor.
Jadi,
kita harus berhati-hati, sebab perut hati yang kotor ini, banyak
terdapat pikiran yang jahat dan selalu berprasangka buruk terhadap
orang seperti teman sekutu dari Yudas yaitu imam-imam kepala yang
selalu berpikiran jahat/terus berprasangka buruk kepada YESUS.
YESUS
begini = salah!
Karena perut hati mereka kotor, YESUS
menyembuhkan orang sakit = salah!
Jadi, kalau suami/istri
berprasangka buruk terhadap istri/suami = mohon kepada TUHAN agar
TUHAN menusuk hati dengan pedang; jangan dibiarkan sebab itu
merupakan hal yang kotor.
Lebih baik diperdamaikan dengan saling
mengaku dan saling bertanya mengapa dapat terjadi begini dan begitu.
Jangan terus berprasangka buruk sebab itu berarti perut hati yang
masih kotor. Apalagi terhadap YESUS dan juga terhadap orang yang
dipakai oleh TUHAN = jangan dilakukan, sebab itu berarti isi
perutnya terlalu kotor.
Kemudian pembunuhan = benci sampai
menjadi benci tanpa alasan. Ini salah, itu salah. Saya teringat
kepada guru dan gembala saya = gembala saya minum = salah, mengapa
minum? Kalau tidak minum, suara menjadi serak = mengapa suara
menjadi serak? Susah, karena orang selalu berprasangka buruk. Itu
berarti perut hati masih kotor sehingga semua orang bersalah.
Saya
terangkan tentang pencurian, tetap Yudas karena ia mempertahankan
perut hatinya yang kotor, maka terjadilah pencurian terhadap milik
TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Tujuh hal yang
berada di dalam perut hati Yudas yang kotor.
Kemudian ia berdusta
= ‘bukan aku’. Jelas Yudas melakukan, tetapi ia berkata ‘bukan
aku’ = berdusta.
Berdusta ini:
- berkata
tidak benar,
- tidak
mau mengaku dosa kesalahan.
Menghujat
sesama:
- memfitnah
orang lain = ‘bukan aku’ berarti sebelas murid yang lain yang
melakukan,
- menjelekkan
orang lain = yang benar menjadi salah, sedangkan yang bersalah
menjadi benar.
Menghujat
TUHAN:
- menyalahkan
TUHAN,
- menyalahkan
Firman pengajaran yang benar seperti Yudas yang bertemu dengan
imam-imam kepala, mereka berbicara tentang YESUS, tentu tidak
membicarakan hal yang positif, sebab kalau membicarakan hal yang
positif, YESUS tidak akan dijual.
Jadi,
Yudas ini:
- tidak
tergembala,
- bersekutu
secara sembunyi-sembunyi dengan ajaran-ajaran lain. Jika ajaran
dari mulai pintu gerbang sampai tabut perjanjian sama, maka kita
harus bersekutu, sebab kalau kita tidak bersekutu dengan
pengajaran yang benar, maka kita akan menjadi kering. Tetapi kalau
bersekutu dengan pengajaran yang lain, maka akan menjadi seperti
Yudas yang menjadi pengkhianat. Itu sebabnya kita harus
memperhatikan dengan sungguh-sungguh.
- selalu
mengelak dan menolak dari tajamnya pedang Firman, sehingga perut
hatinya menjadi kotor = bertahan dengan perut hati yang kotor.
- Lukas
6 : 15, 16,
15.
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang
Zelot,
16.
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi
pengkhianat.
Jadi, pada saat penyebutan nama, maka
nama Yudas Iskariot ditulis paling akhir dan diberi gelar
pengkhianat, artinya tidak sungguh-sungguh; Yudas
dipanggil oleh YESUS bersama dengan kesebelas murid lainnya, tetapi
namanya ditulis paling akhir dan disebut pengkhianat. Itu sebabnya
dihari-hari ini kita harus waspada.
Mari, kita jangan
seperti Yudas yang:
- tidak
tergembala,
- menolak
pengajaran yang benar sehingga mulai
- bersembunyi-sembunyi
untuk bersekutu dengan ajaran-ajaran yang lain = ini berbahaya
sebab di situ terjadi persekongkolan, mulai menjelekkan pengajaran
yang benar, menjelekkan orang dengan bergosip. Inilah akibatnya
jika tidak mempunyai pengajaran.
- mengelak
dari tajamnya Firman sehingga perut hatinya tetap kotor,
- tidak
sungguh-sungguh.
Arti
dari tidak sungguh-sungguh adalah:
- kurang
menghargai ibadah dan pelayanan kepada TUHAN, yaitu:
- tidak
sungguh-sungguh saat berdoa pembukaan, doa untuk pemberitaan
Firman. Seringkali di saat berdoa, ada yang membagi-bagikan
sesuatu. Saya sangat marah, sebab ada yang berdoa, tetapi datang
seseorang untuk berbicara dlsbnya. Orang tersebut, sungguh-sungguh
tidak menghargai TUHAN. Kita jangan melakukan hal seperti itu,
sebab dimulai dari sinilah, tidak menghargai ibadah pelayanan
kepada TUHAN dan juga tidak menghargai hadirat TUHAN. Karena di
saat berdoa kita tidak sungguh-sungguh, maka tidak salah kalau di
saat mendengarkan Firman kita menjadi mengantuk dllnya. Apalagi
kalau disertai dengan mengusir setan, maka setannya itu dapat
masuk ke dalam orang yang tidak sungguh-sungguh berdoa. Itu
sebabnya, mari kita bersungguh-sungguh sampai pada doa berkat dan
yang aneh juga sudah sampai pada doa berkat dan kita tinggal
menerima = kita tidak sungguh-sungguh sebab sudah mau berdiri di
pinggir pintu, mau di luar. Ini merupakan kesalahan yang besar
sebab sudah terakhir dan tinggal menerima.
- tidak
sungguh-sungguh di saat menyanyi. Ini juga berarti tidak
menghargai hadirat TUHAN.
- tidak
sungguh-sungguh di saat mendengarkan Firman sebab mengantuk,
berbicara dengan orang yang duduk di sebelahnya. Itu sebabnya kita
jangan sampai terganggu, apalagi yang membawa anak-anak kecil,
sebelum berangkat ke gereja harus didoakan supaya tidak
mengganggu, sebab di situlah setan mau bekerja supaya kita tidak
sungguh-sungguh dan menjadi seperti Yudas. Di saat YESUS
menyampaikan Firman, Yudas juga hadir dengan membawa pundi-pundi,
tetapi Yudas tidak sungguh-sungguh. Mari, juga letak dari tempat
duduk, diatur supaya kita tidak terganggu dan sungguh-sungguh di
dalam ibadah pelayanan.
- tidak
setia di dalam ibadah pelayanan.
- tidak
berubah/tetap mempertahankan manusia daging/sifat manusia daging.
Akibatnya
Yudas mati dengan isi perut yang terburai = binasa untuk
selama-lamanya dan jabatan pelayanannya diganti oleh Matias dan
tidak dapat kembali lagi = yang terdahulu menjadi yang terkemudian =
binasa untuk selama-lamanya.
Inilah yang harus kita jaga dalam
melayani TUHAN dan pokok/permulaan dari pelayanan adalah duduk
dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan Perkataan-Nya seperti Maria
dan untuk sekarang berarti tergembala pada pengajaran yang benar.
Di sinilah kita diatur untuk melayani menjadi yang terbaik dan
kekal.
Kita
harus berhati-hati dengan tiga kemungkinan yang semuanya itu tidak
baik yaitu:
- memiliki
pengajaran tetapi tidak tergembala seperti Marta yang mau menjadi
kepala, akibatnya yang ada hanyalah duri-duri.
- tergembala,
tetapi tidak memiliki Firman pengajaran/tanpa Firman pengajaran
seperti perempuan bungkuk selama delapan belas tahun sehingga ia
mendapatkan cap oleh antikrist.
- tidak
tergembala dan menolak pengajaran yang benar seperti Yudas = yang
terdahulu menjadi yang terkemudian = binasa untuk selama-lamanya.
Jadi,
di dalam pelayanan, TUHAN tidak melihat kehebatan kita, itu sebabnya
kita jangan bangga dan juga dengan kekurangan kita/kita jangan
pesimis sampai berputus asa dalam pelayanan, tetapi
TUHAN melihat
kesungguhan hati kita. Dan ini yang menentukan bagaimana nasib
hidup kita ini. Itu sebabnya mari, di saat kesungguhan hati, kita
sudah mendapatkan perhatian dari TUHAN; kalau kita tidak
sungguh-sungguh terlebih di saat pemberitaan Firman karena terganggu
oleh orang yang duduk di sebelah kita.
Bagi
kaum muda perhatikan! Di saat pemberitaan Firman, saudara
berkirim-kiriman surat dan juga bagi yang membawa anak kecil, juga
harus berdoa sebab saya tidak melarang dan meminta saudara untuk
duduk di luar, tetapi saudara jangan
sampai
rugi dan mengganggu, saudara harus berdoa dengan sungguh-sungguh,
sebab memang setan bekerja di situ. Tidak sungguh-sungguh, itu sangat
berbahaya, sebab kita merasa kita beribadah, tetapi kita tidak
sungguh-sungguh. Sementara yang TUHAN lihat adalah kesungguhan hati
kita.
Kalau
kita sungguh-sungguh, maka hasilnya:
- 2
Tawarikh 16 : 9, Karena
mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya
kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini
engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau
akan mengalami peperangan."
Mata TUHAN
menjelajah seluruh bumi = seluruh dunia = rata dan
adil, baik itu:
- negara
maju, negara berkembang, negara miskin,
- gereja
besar, gereja kecil, gereja kontrak.
Saudara
membaca di pasal 14, raja Asa melawan orang Etiopia yang berjumlah
sejuta orang, tetapi raja Asa hanya berdoa kepada TUHAN dan TUHAN
memberikan kemenangan. Tetapi ketika hendak berperang lagi (psl 16),
raja Asa mencari teman = sudah bersandar pada raja Aram = tidak
bersandar lagi kepada TUHAN = tidak bersungguh hati lagi kepada
TUHAN. Padahal TUHAN berfirman = Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi
untuk memperhatikan orang yang sungguh-sungguh dan Ia memberikan
kekuatan.
Jadi, hasil dari kalau kita bersungguh hati, maka
TUHAN memberikan kekuatan dan kuasa untuk mengalahkan musuh =
menyelesaikan semua masalah sampai yang
mustahil.
Kalau ada masalah yang tidak kunjung selesai bahkan
menjadi lebih parah lagi, maka kita harus memeriksa kesungguhan hati
sehingga tidak menjadi seperti Yudas.
Kesungguhan hati
itu:
- tergembala
= jangan berfellow-ship dengan curi-curi. Kalau YESUS
mengetahuinya, kalau saya tidak tahu sehingga hal ini yang membuat
kita tidak sungguh-sungguh tergembala,
- dalam
pemberitaan Firman, kita harus berhati-hati, jangan mengelak dan
menolak tetapi harus bersungguh-sungguh,
- dalam
ibadah pelayanan, kita juga harus bersungguh-sungguh sehingga
TUHAN-lah yang berperang dan sanggup memberikan kekuatan dan kuasa
untuk menyelesaikan segala masalah sampai-pun pada masalah yang
mustahil.
- Ulangan
8 : 18, Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang
memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan
maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah
kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Bangsa
Israel berada di padang gurun dan TUHAN memberikan kekuatan. TUHAN
sanggup memberikan kekuatan dan kuasa untuk memperoleh kekayaan,
baik kekayaan secara jasmani mau-pun kekayaan secara rohani.
Arti
dari kekayaan secara jasmani adalah pemeliharaan secara jasmani
di tengah padang gurun dunia yang semakin sulit dan semakin gersang
tetapi ada kekuatan dan kuasa dari TUHAN. Kita tidak mampu sebab
pekerjaan saya sudah tidak relevan lagi untuk jaman ini, tetapi
TUHAN Yang mampu; itu sebabnya kita jangan bergantung pada apa-pun
seperti raja Asa yang bodoh tetapi tetap bergantung pada TUHAN.
Dan kekayaan secara rohani adalah mendapatkan
pembukaan Firman, Roh.Kudus dan kasih ALLAH Yang memberikan
kepuasaan dan kebahagiaan surga di tengah padang gurun dunia yang
tandus dan gersang.
- 1
Tesalonika 3 : 13, Kiranya
Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan
Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan
semua orang kudus-Nya.
TUHAN
memberikan kekuatan supaya kita kuat dan teguh hati.
TUHAN memberikan kekuatan extra supaya kita menjadi kuat
dan teguh hati, artinya:
- kita
tidak berputus asa dan
- tidak
kecewa menghadapi apa-pun juga, tetapi tetap percaya kepada TUHAN,
tetap melayani TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar dan
- tetap
menanti kedatangan TUHAN dengan hidup benar dan hidup suci, maka
jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan dan
menjadi sempurna/sama mulia dengan Dia = tidak bercacat cela
seperti Dia dan kita akan menjadi Mempelai Wanita yang siap
menyambut kedatangan YESUS diawan-awan yang permai. Kita
berbahagia/tidak ada lagi air mata sampai ke firdaus/kerajaan
seribu tahun dan sampai di tahta Yerusalem Baru selama-lamanya
bersama Dia dan melayani Dia siang dan malam selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari!
kita tidak sia-sia melayani TUHAN sebab TUHAN tidak melihat kehebatan
dllnya tetapi TUHAN adil dengan Mata Yang menjelajah seluruh dunia
ini (negara maju, negara miskin, orang kaya, orang miskin, suku dan
bangsa apa-pun yang melayani Dia) TUHAN melihat kesungguhan hati.
Kalau sungguh-sungguh, maka TUHAN akan melimpahkan kekuatan kepada
kita untuk:
- menghadapi
semua masalah sampai pada masalah yang mustahil,
- kita
dapat hidup di padang gurun = TUHAN memelihara secara jasmani dan
rohani dan TUHAN memberikan kekuatan extra sehingga kita menjadi
- kuat
dan teguh hati sampai TUHAN datang, tidak ada yang menjadi seperti
Yudas yang harus berhenti ditengah jalan, tetapi sampai TUHAN
datang, kita tetap mengikut Dia sampai kita menjadi sempurna dan
bersama dengan Dia selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1