Penataran
imam-imam dan calon imam-imamSekarang ini,
bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian baik yang berada di
jaln W.R.Supratman Surabaya, mau-pun di jln Simpang Borobudur Malang,
bersama-sama kami masuk dalam penataran calon imam dan imam-imam,
bagi yang belum melayani, masih terbuka kesempatan untuk menerima
panggilan TUHAN untuk melayani dan yang sudah melayani, pelayanannya
akan ditingkatkan sampai berkenan kepada TUHAN. Puji TUHAN.
Di
dalam
Wahyu 1 : 1 – 3,1.
Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya,
supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera
terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. 2.
Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian
yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah
dilihatnya. 3. Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan
yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah
dekat. Titik berat kita adalah pada ayat yang ketiga
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di
dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.Jadi posisi dari
kehidupan yang membaca, mendengar kata-kata nubuat ini dan menuruti
apa yang tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat = posisi
dari kehidupan yang membaca, mendengar dan menuruti kata-kata
nubuat/Firman nubuat (Wahyu 1 : 3) = posisi dari Maria yang duduk di
dekat Kaki YESUS untuk terus mendengarkan Perkataan YESUS.
Ini
sama dengan kita sekarang yang membaca, mendengar dan menuruti Firman
nubuat = dulu Maria yang duduk di dekat Kaki YESUS untuk terus
mendengarkan Perkataan YESUS.
Lukas 10 : 39 – 42,39.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria
ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,40.
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan
berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku
membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."41.
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,42.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."Jadi,
Maria mendengar dan dengar-dengaran pada Perkataan YESUS, artinya:
- Yohanes
10 : 27,
Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut
Aku,
YESUS
adalah Gembala Yang Baik/Gembala Agung, jadi Suara YESUS = Suara
Gembala. Jadi, Maria duduk di dekat Kaki YESUS untuk mendengar dan
dengar-dengaran pada Perkataan YESUS, artinya seperti
domba yang mendengar dan dengar-dengaran pada Suara Gembala/Firman
penggembalaan
= kehidupan
yang tergembala.
Sekarang ini YESUS sudah ada di surga, bagaimana kita dapat di dekat
Kaki YESUS? Dulu, YESUS sebagai Manusia, Maria dapat duduk di bawah
Kaki YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Kehidupan yang
tergembala, selalu berada di dalam kandang penggembalaan yang di
dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci.
Di
dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat
= ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
- Pelita
emas = ketekunan dalam ibadah raya,
- Meja
roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab di sertai
dengan perjamuan suci dan
- Mezbah
dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
kehidupan yang tergembala/selalu berada di dalam kandang
penggembalaan = inilah istilah duduk.
Kita teringat waktu
YESUS memecahkan dua roti dan lima ekor ikan untuk lima ribu orang
laki-laki, TUHAN memerintahkan orang-orang itu untuk duduk di atas
rumput. Jadi, jika kita berada di dalam kandang/ketekunan dalam tiga
macam ibadah = duduk dekat Kaki YESUS. Kita hanya duduk dan pasti
terjadi aktifitas YESUS Yang memecah-mecahkan roti = kita duduk,
YESUS Yang bekerja. Jangan kita yang jalan-jalan/beredar-edar, sebab
YESUS Yang akan duduk/diam sehingga kita tidak dapat berbuat
apa-apa.
Kita cukup duduk, tidak beredar-edar = kehidupan
yang tergembala/berada di dalam kandang/tekun dalam tiga macam
ibadah pokok, maka YESUS Gembala Agung beraktifitas untuk memelihara
kehidupan kita baik secara jasmani mau-pun secara rohani. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah kesalahan kami sebagai gembala yang
tidak pernah duduk tetapi selalu beredar-edar. Kalau sudah duduk,
maka YESUS sebagai Gembala Agung beraktifitas untuk memecah-mecahkan
roti = memelihara domba-domba baik secara rohani mau-pun secara
jasmani. Inilah kekuatan Suara Gembala.
Jadi, keberhasilan
pemberitaan Firman/Suara Gembala, membawa
domba-domba masuk ke dalam kandang penggembalaan
= Ini yang harus terlebih dahulu, sebab merupakan tugas dari kami
para gembala untuk membawa domba-domba masuk ke dalam kandang. Kalau
domba-domba sudah berada di dalam kandang, maka nanti akan ada
pemakaian TUHAN selanjutnya yaitu pembangunan Tubuh Kristus antar
kandang.
Tetapi tugas pokok dari gembala adalah memasukkan domba-domba ke
dalam kandang. Semoga kita dapat mengerti.
- Yohanes
15 : 3,
Kamu
memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.
Perkataan
YESUS = Firman Yang membersihkan/menyucikan, artinya mendengar
dan dengar-dengaran pada Firman penyucian.
Firman penyucian = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua =
Firman pengajaran yang benar = Perkataan YESUS adalah Firman yang
dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain
dalam alkitab = wahyu dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah prakteknya
sekarang. Jadi posisi dari orang yang mendengar dan
dengar-dengaran/menuruti Firman nubuat = posisi Maria yang duduk di
dekat Kaki YESUS dan terus mendengar dan dengar-dengaran pada
Perkataan YESUS artinya:
- Kehidupan
yang tergembala,
- Kehidupan yang
mendengar pengajaran yang benar/wahyu dari TUHAN, bukan mendengar
pengetahuan, ilmiah tetapi ilham dari TUHAN.
Jadi, kalau
keduanya itu disimpulkan, maka duduk dekat Kaki YESUS untuk terus
mendengarkan Perkataan YESUS, artinya
tergembala pada Firman
pengajaran yang benar. Ini saja. Kalau dulu, Maria duduk, kita
mungkin merasa hebat karena Maria duduk di dekat Kaki YESUS,
bagaimana ya rasanya? Sekarang dapat kita rasakan yaitu tergembala
pada pengajaran yang benar = Maria duduk dibawah Kaki YESUS. Semoga
kita dapat mengerti.
Tergembala pada Firman pengajaran yang
benar = seperti carang yang melekat pada Pokok Anggur Yang Benar =
posisi kita seperti ini. Semoga kita dapat mengerti.
Maria
duduk di bawah Kaki YESUS dikaitkan dengan pelayanan; jadi, jika kita
mau melayani, maka kita harus mengetahui posisinya terlebih dahulu.
Maria duduk di dekat Kaki YESUS artinya:
- Mendengar Suara
Gembala = kita tergembala = kita berada di kandang penggembalaan.
Inilah tempat bagi orang yang hendak melayani, jangan beredar-edar
tetapi duduk dekat Kaki YESUS. Kita duduk, YESUS Yang memecahkan
roti. Jadi, tergembala itu paling enak.
- Perkataan YESUS (
Yoh 15 : 3 ) = Firman Yang menyucikan, tidak sembarangan Firman,
tetapi kita dengar dan dengar-dengaran pada:
- Firman
yang menyucikan,
- pada
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan
- pada Firman
pengajaran yang benar yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang
lain dalam alkitab = Wahyu dari TUHAN
Lukas 10 :
40 – 42,40. sedang Marta sibuk
sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan,
tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."41.
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,42.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."Jadi,
di ayat 39, Maria duduk dikaitkan dengan pelayanan = sedangkan Marta
sibuk sekali
melayani.
Ay 41, kalau jalan-jalan =
menyusahkan diri. Sibuk melayani, tetapi jalan-jalan, tidak pernah
duduk sehingga menjadi susah seperti Marta. Mungkin batinnya yang
susah, dan juga mungkin secara jasmani juga susah sebab terus merasa
kuatir = tidak pernah merasa tenang. Kalau kita duduk, maka TUHAN
Yang bekerja sehingga kita menjadi enak. Inilah saudaraku, posisi
terlebih dahulu yang harus diperbaiki dan di mana posisi itu?
Posisinya itu adalah
duduk dekat Kaki YESUS, pasti akan merasa
enak.
Inilah kita berbahagia, sebab kita mengetahui kalau
kita melayani bukan hanya sekedar melayani =mari, melayani, melayani
dan ini seperti Marta yang dikatakan oleh YESUS bahwa Marta kuatir.
Inilah posisi kita terlebih dahulu yang harus diperbaiki yaitu kita
harus duduk terlebih dahulu dekat Kaki YESUS dan terus mendengarkan
Perkataan YESUS (bukan perkataan yang lainnya) tetapi mendengar
Perkataan YESUS Yang adalah:
- Firman
penggembalaan = Suara Gembala sehingga kita menjadi tergembala, kita
jangan mendengarkan suara asing.
- Firman pengajaran
yang benar = tergembala pada Firman pengajaran yang benar = carang
melekat pada Pokok Anggur Yang Benar. Inilah posisi kita yaitu
duduk. Setelah kita duduk, barulah dikaitkan dengan pelayanan.
Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, Maria duduk
dekat Kaki YESUS untuk mendengarkan Perkataan YESUS, dikaitkan dengan
pelayanan/tahbisan. Pelayanan Marta begini dan begitu, tetapi
dicela oleh TUHAN. Marta mencela Maria, tetapi Maria dibela oleh
TUHAN = Maria telah memilih yang terbaik/yang benar dan kekal, sebab
tidak akan diambil daripadanya. Asal kita duduk/tergembala maka TUHAN
Yang akan membela. Kita tidak perlu membela diri.
Jadi,
tahbisan/pelayanan yang benar dan kekal
harus dimulai dengan
duduk/tergembala pada Firman pengajaran yang benar seperti carang
yang melekat pada Pokok Anggur Yang benar =
menempatkan YESUS
sebagai Kepala. Kalau carang melekat, maka kita akan aktif, kalau
tidak melekat, bagaimana kita dapat hidup? Sekali-pun mau melayani,
tetapi kalau tidak memiliki akar, bagaimana? Harus menempel dulu pada
Pokok = mendapat makanan dari Pokok dan kalau sudah makan, kita dapat
berbunga dan berbuah.
Pokok anggur itu bukanlah seorang
manusia tetapi YESUS Yang menjadi Pokok/menjadi Kepala. Jadi, kalau
pelayanan tubuh hendak melayani, maka harus menempatkan YESUS sebagai
Kepala. Bagaimana seseorang tidak memiliki Kepala, tetapi mau
melayani? Jika tidak memiliki kepala, maka pelayanannya akan menjadi
ngawur.
Jangankan tidak memiliki kepala, kepalanya ada darah
satu titik saja yang tidak dapat dilihat oleh orang, yang dapat
terlihat hanya melalui c.t.scan saja. Hanya satu titik darah saja,
maka kehidupan itu sudah menjadi bingung. Ini yang banyak tidak
dimengerti oleh orang = orang yang baru datang, sudah mendapat tugas
untuk melayani = tidak mengerti di mana posisinya, apakah memiliki
Kepala atau tidak?
Mari, memiliki Kepala terlebih dahulu =
carang melekat terlebih dahulu, sehingga memiliki akar dlsbnya,
barulah kehidupan itu dapat bergerak. Kemudian tubuh memiliki Kepala
terlebih dahulu = menempatkan YESUS sebagai Kepala, baru dapat
melayani.
Sekarang ini, penataran bagi imam-imam dan calon
imam-imam; saudara hendak melayani itu bukannya dipersulit sebab
kalau tidak mengerti apa arti dari melayani, maka akan menjadi
ngawur. Aku sudah bernubuat, aku sudah melakukan mujizat = pergi!!
Enyahlah = nanti akan menjadi seperti ini sebab tidak mengerti
bagaimana cara untuk melayani itu. Semoga kita dapat mengerti.
Mari
kita harus berada pada posisi yaitu:
- Tergembala
pada pengajaran yang benar seperti carang yang melekat pada Pokok
Anggur Yang Benar dan
- Menempatkan YESUS
sebagai Kepala
Kedua hal di atas
ini merupakan pelayanan yang benar sampai kekal
selama-lamanya.
Yohanes 15 : 1 - 3,1.
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya.2. Setiap ranting pada-Ku yang
tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.3.
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan
kepadamu.Jadi, kalau melekat pada Pokok, maka
ranting-ranting akan dibersihkan supaya berbuah. Jadi di dalam sistim
penggembalaan/dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian
secara intensif/secara terus menerus. Orang yang memiliki kebun
anggur pasti mengerti, hanya satu kali dibersihkan, kemudian selama
satu tahun tidak dibersihkan = tidak! tetapi harus terus dibersihkan
dan digunting jika mau berbuah lebat. Inilah di dalam kandang
penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif/terus menerus
oleh Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua. Ini penting, di dalam penggembalaan ada pedang untuk
menyucikan.
Apa yang disucikan? Istilah ‘bersih’
ini ditulis di dalam
Yohanes 13 : 10, 11, 18,10.
Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah
membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih
seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."11.
Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia
berkata: "Tidak semua kamu bersih."18.
Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah
Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku,
telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.Hanya tidak
semua/tidak semua kamu bersih, itulah Yudas.
Tidak semua, sebab
kakinya yang kotor = ini tentang mencuci kaki sebab kaki ini yang
paling kotor. Perjalanan hidup dalam pelayanan, maka kaki ini yang
paling kotor. Seharusnya kaki itu indah, tetapi kalau menjadi seperti
Yudas, menjadi paling kotor.
Ay 18, Yudas mengangkat tumit.
Jadi apa yang harus disucikan? Yaitu penyucian kaki yang kotor
seperti Yudas sebab Yudas mengangkat tumit kepada TUHAN.
Mengangkat
tumit = mau lebih tinggi = sombong/kesombongan.
Apa yang
menjadi praktek dari mengangkat tumit kepada TUHAN/sombong?
- Yohanes 12
: 3 – 7,
3.
Maka
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4.
Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera
menyerahkan Dia, berkata:
5.
"Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya
diberikan kepada orang-orang miskin?"
6.
Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang
yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
7.
Maka
kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari
penguburan-Ku.
Jadi,
waktu ada seorang perempuan yang meminyaki YESUS dengan minyak
narwastu seharga tiga ratus dinar dan ini merupakan gaji selama satu
tahun; sebab dahulu gaji sehari sedinar. Jadi tiga ratus yang
dipotong dengan hari Sabat, menjadi tiga ratus hari = gaji satu
tahun. Saudara dapat mengkalkulasi sendiri, gaji satu tahun yang
diserahkan dan Yudas langsung mengkritik dan di ayat lain disebutkan
sebagai pemborosan. Inilah mengangkat tumit terhadap TUHAN;
kesombongan dimulai dengan mengkritik
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Untuk meminyaki Tubuh YESUS Yang akan dikubur = pelayanan terakhir;
setelah Tubuh YESUS dikubur, tidak dapat lagi dilayani.
Untuk
sekarang merupakan gerakan terakhir = pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang dikritik = mengkritik pengajaran yang benar =
mengangkat tumit karena mempertahankan keinginan jahat/keinginan
akan uang sehingga Yudas menjadi seorang pencuri terutama mencuri
milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Karena Yudas
mencuri milik TUHAN, itu sebabnya ia mengkritik pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus = mengkritik pengajaran yang benar.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kita melayani dan melayani
tetapi kita mencuri persepuluhan, ini berarti kita menjadi seperti
Yudas. Ini terutama ditujukan kepada saya, saya melayani dan
melayani, tetapi saya mencuri persepuluhan, maka ini betul-betul
menjadi seperti Yudas yang mengkritik pelayanan Tubuh Kristus =
mengkritik Firman pengajaran yang benar.
Persepuluhan yang
merupakan milik TUHAN yang paling kecil saja kehidupan itu tidak
berani memberi, apalagi untuk hal yang besar-besar, pasti akan
mengkritik. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau sudah
mulai mengkritik, kehidupan itu mulai menjadi ragu-ragu.
Jadi,
Yudas mengangkat tumit/sombong kepada YESUS dengan mulai:
mengkritik pengajaran yang benar karena Yudas seorang pencuri =
mempertahankan keinginan jahat,
mengkritik tahbisan yang benar.
- Markus 14 :
10, 11,
10.
Lalu
pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu,
kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada
mereka.
11.
Mereka
sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan
memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik
untuk menyerahkan Yesus.
Karena
mengkritik pengajaran yang benar, maka ia ?bersekutu
dengan ajaran-ajaran yang lain/bersekutu dengan suara asing.
Sudah jelas ajaran YESUS berbeda
dengan ajaran dari ahli-ahli taurat dan imam-imam, tetapi Yudas
tetap bersekutu dengan mereka.
Itu sebabnya kita harus
berhati-hati, sebab kalau sudah mengkritik apa yang benar, maka
pasti tujuannya kepada yang tidak benar/bersekutu dengan
ajaran-ajaran lain karena perkara-perkara jasmani seperti:
- mendapatkan
uang,
- mendapatkan
kedudukan,
- mendapat pujian,
kehormatan dllnya. Ini sangat berbahaya sebab pada akhirnya Yudas
menjual YESUS/menjual pengajaran yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Setelah mengkritik,
kemudian bersekutu dengan ajaran-ajaran yang lain sampai akhirnya
menjual YESUS/menjual ajaran-ajaran yang lain.
- Kemudian
betul-betul tumitnya digigit/dipagut oleh ular (ktb Bilangan) =
Matius
26 : 23, 25,
23.
Ia
menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku.
25.
Yudas,
yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku,
ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Mengelak
dan menolak pengajaran yang benar
dan ini sudah pasti dan jelas = "Dia
yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan
ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
Yudas mencelup = dia, tetapi ia berkata bukan aku. Selalu
menolak dan mengelak Firman pengajaran yang benar sehingga tidak mau
mengaku dosa/berdusta bahkan menyalahkan orang lain. Ada duabelas
orang murid dan ada yang bertanya = siapa yang mau menyerahkan? Yang
mencelupkan roti dalam pinggan bersama Aku = ini sudah keras dan
terakhir, ini merupakan pengajaran yang keras sebab langsung
menunjuk, tetapi Yudas tidak mau mengaku = ia tidak mau mengaku dosa
dan juga berdusta + jika bukan Yudas berarti kesebelas murid yang
lain.
Jadi
inilah mengelak dan menolak pengajaran yang benar sehingga:
- tidak mau
mengaku dosa sekali-pun dosa sudah ditunjuk, tetapi
- ia berdusta
bahkan
- menyalahkan
orang lain.
Ini merupakan puncak kesombongan. Kita sudah
mendengar hati seorang hamba yaitu rendah hati dan lemah lembut
seperti YESUS Yang mengakui dosa orang lain. YESUS Yang tidak
berdosa, tetapi mengakui dosa orang lain = puncak dari kerendahan
hati. Mengakui dan menanggung dosa-dosa kita. Sedangkan Yudas yang
sudah berbuat dosa, ia berdusta bahkan menyalahkan orang lain =
puncak kesombongan dan di saat itu juga tumitnya digigit/dipagut
ular, artinya Yudas
kerasukan setan di saat-saat perjamuan suci.
Jika Firman pengajaran dan perjamuan suci ditolak, maka itu
berarti: tumit sudah diangkat sehingga menjadi sama dengan setan
untuk dibinasakan untuk selama-lamanya.
- kerasukan
setan.
Itu sebabnya kita
harus tergembala supaya betul-betul terjadi penyucian secara
intensif. Jika kita mau melayani TUHAN, maka kita harus terlebih
dahulu tergembala/duduk dekat Kaki TUHAN untuk mendengarkan Firman
supaya kita disucikan secara intensif terutama dari dosa Yudas yaitu
kaki yang paling kotor = mengangkat tumit melawan TUHAN sehingga ia
menjadi sombong dan:
- mengkritik
pengajaran yang benar, dan mulai
- bersekutu dengan
pengajaran yang lain, sampai
- ia menjual (dulu
menjual) pengajaran yang benar, untuk sekarang menghina pengajaran
yang benar = datang pada ajaran yang lain dan
mengejek/mengolok-olok dan menghina ajaran yang benar itu begini
dan begitu = menjual YESUS dan terakhir
- ia secara
terang-terangan menolak bahkan menolak pengajaran yang benar yang
disertai dengan perjamuan suci = ia mengangkat tumit sehingga
tumitnya dipagut oleh ular dan Yudas betul-betul kerasukan setan.
Yohanes 13 :
27,
Dan
sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus
berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah
dengan segera."
Kita harus berhati-hati, sebab sesungguhnya Firman dan di
sertai dengan perjamuan suci itu sebenarnya untuk menolong orang
yang sekali-pun sudah seperti Yudas, sebenarnya masih dapat
tertolong; pelayan-pelayan TUHAN yang sudah jatuh dan jahat, najis,
tetapi lewat pengajaran dan perjamuan suci, dapat ditolong.
Tetapi
kalau ditolak bahkan mengkritik, mengejek/mengolok, maka kehidupan
itu sudah sampai pada puncak kesombongan sehingga tumitnya dipagut
oleh ular dan kehidupan kerasukan setan = menjadi sama dengan setan
yang akan dibinasakan. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh
serius. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, di dalam
penggembalaan, kita akan disucikan dan jika kita disucikan dari dosa
Yudas, maka kita akan berbuah lebat, tetap dan manis sehingga kita
akan berbahagia di dalam pelayanan = kita mengalami kebahagiaan surga
dalam melayani TUHAN.
Kita membayangkan, saudara di dunia ini
mendapatkan pekerjaan ketika itu saudara tidak memiliki pekerjaan,
maka saudara akan sangat berterima kasih dan merasa berbahagia.
Apalagi bekerja di dalam kerajaan surga, saya kira tidaklah mungkin
saudara tidak merasa bahagia dan juga tidak mungkin saudara merasa
tersiksa. Asal kita disucikan, maka kita akan merasa berbahagia
melayani kerajaan surga.
Atau kita merasa sedih dan apa yang
membuat kita sedih di dalam pelayanan? Sikap kita terhadap Firman
karena kita mempertahankan dosa Yudas yaitu kesombongan. Kalau kita
bersalah, kita tidak mau mengaku bahkan kita menyalahkan orang lain
dan juga mencuri milik TUHAN. Ini yang membuat berat di dalam
pelayanan sehingga rontok, tidak sampai berbuah. Baru berbunga-bunga
di saat melayani, sudah rontok karena sombong.
Bagi lulusan
Lempin-El, saudara baru satu kali dipercayakan untuk membawakan
Firman dan dipuji oleh orang, saudara sudah merasa lebih dari
gembalanya. Ini yang mengakibatkan rontok karena sombong, tetapi
harus sungguh-sungguh merendahkan diri.
Jika sudah berbuah
lebat dan manis, maka hasilnya ‘
Bapa-Kulah
pemeliharanya’Kita
dibela dan dipelihara oleh TUHAN. Kita membuka usaha, yang
mengusahakan adalah TUHAN, kita tinggal duduk/tergembala dan melayani
TUHAN. Untuk hal yang lain-lain, TUHAN Yang mengusahakan semuanya =
semuanya merupakan urusan dari TUHAN.
Demikian juga untuk
saya di dalam penggembalaan, semuanya merupakan urusan dari TUHAN;
kalau saya yang mengurus penggembalaan, maka saya tidak akan sanggup,
yang menjadi urusan saya adalah:
- duduk/tergembala
dan
- melayani dalam
kesucian/dalam penyucian
Bagi
rekan-rekan hamba TUHAN, serahkan pelayanan kepada TUHAN. Sebab
melayani di dunia ini saja, sekali-pun kita sudah memiliki gelar
sebagai sarjana ekonomi dan diterima bekerja di bagian pembukuan,
masih dilatih lagi dan juga harus mengikuti pertemuan-pertemuan dan
ini berarti masih tidak mampu. Sekalipun sudah sarjana, masih belum
mampu melayani hal yang duniawi, apalagi melayani surga = ini terlalu
jauh; saya terlalu jauh. Itu sebabnya urusan kita hanyalah duduk di
dekat Kaki YESUS/tergembala dan juga melayani di dalam kesucian = hal
yang lain merupakan urusan TUHAN = Dia Bapa pengusaha = TUHAN Yang
memelihara dan membela kita. Pelayanan kita, ekonomi kita, semua
kehidupan kita dibela oleh TUHAN sampai Maria memilih yang terbaik
sehingga semuanya menjadi baik dan tidak dapat diambil daripadanya =
kekal.
Bagi yang mau melayani dan juga yang sudah
melayani, mari duduk dekat Kaki YESUS/tergembala pada pengajaran yang
benar = carang melekat pada Pokok = menempatkan YESUS sebagai Kepala.
Bukan kita yang menjadi kepala, tetapi YESUS.
Itu sebabnya
kita jangan ragu untuk melayani TUHAN. Saudara yang dipanggil sepenuh
oleh TUHAN/sebagai full-timer seperti saya yang pernah lari selama
sepuluh tahun oleh TUHAN, beruntung saya masih dipanggil, sebab kalau
tidak, maka saya sudah habis. Itu sebabnya kita jangan takut kalau
TUHAN memanggil, baik dipanggil sepenuh/sebagai full-timer dllnya,
semuanya itu terserah TUHAN dan TUHAN Yang akan menolong kita. Jadi
inilah, kita harus duduk terlebih dahulu. Semoga kita dapat
mengerti.
Tetapi ada tiga kemungkinan lain yang negatif
dan ini harus diperbaiki. Yang benar itu seperti Maria yang terlebih
dahulu dekat Kaki YESUS, baru melayani, sehingga sungguh-sungguh
merasa berbahagia dan juga dibela oleh TUHAN. Marta yang meminta
TUHAN agar Maria membantunya, tetapi Maria dibela dan dipelihara oleh
TUHAN di dalam segala hal.
Tiga kemungkinan lain
yang negatif dan yang harus dijaga adalah:
- memiliki
pengajaran yang benar, tetapi tidak tergembala. Ini
merupakan penyakit dari para hamba-hamba TUHAN. Itu sebabnya kita
semua harus berhati-hati.
Tidak tergembala, artinya:
- menempatkan
diri sebagai kepala = bukan YESUS sebagai Kepala, sebab kalau
kita tergembala pada pengajaran yang benar = menempatkan YESUS
sebagai Kepala. Menempatkan diri sebagai kepala/menempatkan uang
sebagai kepala seperti Yudas/menempatkan orang lain sebagai kepala.
Hanya melihat orang, melihat uang atau melihat diri sendiri = aku,
semuanya harus aku. Inilah gejala pertama yaitu memiliki pengajaran
tetapi tidak tergembala. Contohnya adalah Marta yang melayani,
tetapi ia tidak memiliki Kepala/tidak tergembala. Ia memiliki
pengajaran sebab YESUS sedang berbicara/berkata-kata dan ini adalah
pengajaran yang benar, sayang Marta tidak duduk untuk mendengar,
tetapi ia sibuk melayani. Tidak duduk/tidak tergembala/carang tidak
melekat pada Pokok, artinya tidak menempatkan YESUS sebagai Kepala.
Jika carang tidak melekat pada Pokok, apa yang dapat dilakukan oleh
carang itu? Sekali-pun pelayanannya hebat, tetapi kalau tidak
memiliki Kepala/tidak memiliki Pokok, tidak dapat berbuat apa-apa
sehingga kehidupan itu menjadi kering.
Lukas 10 : 40,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan
berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku
membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu
aku."
Suruhlah Maria membantu aku’ istilah ini
agak dalam (Kej 2 : 18) = perempuan ini penolong bagi laki-laki.
Marta sebagai seorang wanita mau mencoba-coba wanita disuruh untuk
menolong = Marta mau menjadi laki-laki/mau menjadi kepala = tidak
menempatkan YESUS sebagai Kepala, tetapi menempatkan dirinya
sebagai laki-laki.
Kejadian 2 : 18,
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia."
Manusia =laki-laki/suami
seorang diri saja. Wanita itu menolong laki-laki dan ini yang
ditetapkan oleh Firman. Sebagai laki-laki/YESUS Yang ada di situ,
tetapi Marta mau mengambil alih = “Suruhlah Maria menolong
aku."
Jadi di sini (Kej 2 : 18), menurut Firman
pengajaran yang benar = wanita menolong laki-laki = menempatkan
laki-laki sebagai kepala = YESUS sebagai Kepala, tetapi Marta mau
menempatkan diri sebagai kepala = ia meminta supaya Maria menolong
dirinya.
Jadi, Marta tidak:
- menempatkan
YESUS sebagai Kepala,
- menempatkan
pengajaran yang benar sebagai Kepala,
- mengutamakan
Firman pengajaran yang benar, tetapi ia mengutamakan hal yang lain
seperti perkara-perkara jasmani. Beribadah hanya melihat manusia,
sehingga tidak ada Kepala/YESUS. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati; bagi kaum muda jika hendak menikah dan tidak
menempatkan YESUS sebagai Kepala/mengutamakan pengajaran yang
benar sebab yang penting ini, yang penting itu = tubuh tanpa
Kepala = gawat. Harus sepadan/yang cocok supaya tidak menimbulkan
masalah. Semoga kita dapat mengerti.
Pada waktu yang lalu
saya berkata = karena siswa Lempin-El ada di sini, jadi mereka
dapat mencari-cari gadis di sini, sedangkan bagi siswinya tidaklah
mungkin mencari sendiri, kecuali kalau ditanya. Yang siswa ini yang
berbahaya karena melihat-lihat gadis. Saya katakan: kalau siswa
Lempin-El yang bertanya, maka harus bertanya kepada saya terlebih
dahulu supaya sepadan. Jangan berkata = ini pengajaran-pengajaran,
tetapi setelah itu anak orang di bohongi = jangan! Itu sebabnya
harus sepadan. Saya katakan = saya tidak rela kalau anak-anak saya
di bohongi sebab saya tahu Lempin-El yang bagaimana kehidupan
itu/siapa orang itu = saya yang tahu sebab saya adalah gurunya. Ini
merupakan hal yang sungguh-sungguh serius.
Itu sebabnya bagi
kaum muda/Lempin-El jangan hanya pengajaran-pengajaran = ini betul,
sebab nomor satu adalah pengajaran, tetapi juga harus sepadan/yang
cocok. Bertanya kepada orang tua terlebih dahulu dari kedua pihak
supaya tidak menimbulkan masalah. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, Marta tidak mengutamakan YESUS sebagai
Kepala/mengutamakan pengajaran yang benar tetapi ia mengutamakan
yang lain seperti perkara-perkara jasmani yaitu mengutamakan:
- dirinya
sendiri,
- orang
lain = meletakkan YESUS di kaki = terbalik, Marta yang kepala =
menginjak-injak/menghina TUHAN,
- uang.
Mohon maaf kepada
kaum wanita = ibu dan istri saya seorang wanita = jangan menjadi
kepala di dalam rumah tangga, tetapi suami yang menjadi kepala,
demikian juga di dalam ibadah, wanita jangan menjadi kepala, tetapi
laki-laki yang menjadi kepala dari wanita. Kalau laki-laki menjadi
kepala di dalam rumah tangga mau-pun di dalam ibadah, maka YESUS
Yang menjadi Kepala.
Sebab susunan di dalam 1 Korintus sbb =
ALLAH, Kristus, laki-laki baru wanita.
Kristus menjadi Kepala
dari laki-laki dan laki-laki menjadi kepala dari wanita, jadi kalau
laki-laki menjadi kepala di dalam rumah tangga, maka YESUS menjadi
Kepala dari rumah tangga itu. Demikian juga jika laki-laki menjadi
kepala di dalam ibadah, maka YESUS Yang menjadi Kepala di dalam
ibadah. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi kalau terbalik,
wanita yang menjadi kepala dari laki-laki, maka YESUS tidak
menjadi Kepala melainkan YESUS berada di kaki =
menginjak-injak/penghinaan. Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
dengar-dengaran/tidak taat pada Firman pengajaran yang benar karena
mendengarkan suara asing. Karena terus menerus mendengarkan
suara asing, maka tidak taat kepada Suara Gembala. Suara asing itu
pengajaran yang lain; itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab
kalau sudah mendengarkan ajaran yang lain dan kita dengarkan, pasti
kita akan meninggalkan ajaran yang benar.
Sudah sering saya
katakan = kita membaca alkitab di mulai:
- dari ktb
Kejadian yaitu Hawa yang sudah sekian lama mendengarkan Suara
TUHAN sehingga hidupnya enak di dalam firdaus, tetapi begitu ia
mendengarkan suara asing/suara ular = langsung ia jatuh dan
memilih yang tidak benar. Kalau diperhadapkan dengan dua pilihan,
pasti akan memilih yang tidak benar.
- kemudian Salomo
yang hebat dan dahsyat sebab ia memiliki hikmat yang tidak dapat
ditandingi oleh siapa-pun juga. Tetapi ia mendengarkan Suara TUHAN
dan suara istri/suara asing, ia memilih yang salah. Ini sudah
rumus; tidak ada yang dapat mengatakan bahwa saya kuat; dari ktb
Kejadian sampai ktb Wahyu = pasti memilih yang salah. Itu sebabnya
kita jangan mendengarkan suara asing sebab suara asing = suara
ular.
Suara asing:
- ajaran-ajaran
lain,
- gosip-gosip
yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,
- suara daging =
kita harus berhati-hati sebab suara daging ini sangatlah tipis
antara suara daging dengan Suara TUHAN, apalagi kalau kita ada
keinginan sehingga suara daging dianggap sebagai Suara TUHAN.
Kalau kita menginginkan sesuatu dan dinasihati, kita tidak mau
mendengar, maka akan gawat sebab suara daging dianggap sebagai
Suara TUHAN. Kalau kita diberi nasihat dan kita masih mau
mendengar akan nasihat itu, maka itu berarti masih ada harapan
untuk mendengarkan Suara TUHAN. Tetapi baru disentuh sedikit,
sudah marah = suara daging. Jadi suara daging ini perbedaannya
sangatlah tipis dengan Suara TUHAN, itu sebabnya kita harus
berhati-hati. Di dalam hal apa saja seperti di pekerjaan, kalau
diberi nasihat, tetapi menjadi marah dan berkata supaya tidak
perlu ikut campur, maka ini berbahaya sebab berarti memaksakan
kehendak/keinginan. Kita jangan seperti ini, tetapi harus seperti
YESUS di taman Getsemani; memang waktu itu ada Suara Daging = ‘ya
Bapa, kalau boleh cawan ini lalu daripada-Ku, (dan ini memang
merupakan Suara yang benar, sebab YESUS tidak berdosa, tetapi ini
Suara Daging) tetapi bukan Kehendak-Ku yang jadi, melainkan
Kehendak-Mu yang jadi’ dan ini yang benar. Itu sebabnya kita
harus sungguh-sungguh untuk tidak mendengarkan suara asing sebab
ini menyebabkan kita tidak tergembala seperti Marta. Yang paling
dekat dengan suara asing adalah suara daging dengan segala
keinginannya dan ini yang paling berbahaya sebab suara daging ini
dikemas dengan hal yang rohani.
Akibatnya gawat =
TUHAN berkata: Marta, engkau susah dan kuatir = suasana duri-duri.
Seperti tanah yang diberi hujan/Firman pengajaran, tetapi
menimbulkan/menghasilkan semak duri; kalau kita dengar-dengaran akan
menghasilkan buah-buah dan sayur-sayur yang berguna.
Ibrani
6 : 7, 8,
7. Sebab tanah yang
menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang
menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang
mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
8.
tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri,
tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan
pembakaran.
Ay 7, ini bagi orang yang taat, tetapi saya
tidak berbicara soal itu, tetapi tentang air hujan = air hujan
pengajaran.
Ay 7, suasana duri = suasana kutukan = letih lesu,
beban berat, susah payah.
Mari kita periksa, saya sebagai
pelayan TUHAN, bagaimana saya melayani? Bukan berarti sudah cukup
dengan jemaat di Malang dan di Surabaya, bukan karena ini. Dari awal
saya sudah meninggalkan semuanya dan saya merasa berbahagia, bukan
duri. Itu sebabnya kita jangan letih lesu, beban berat dan susah
payah sebab itu adalah duri/kutukan.
Mari kita memeriksa
pelayanan, nikah rumah tangga dan juga kehidupan kita, kalau masih
ada letih lesu, beban berat dan juga susah payah, maka itu berarti
ada gejala kita tidak tergembala sekali-pun kita sudah berada di
dalam pengajaran, sudah ada air hujan, kalau tanahnya/benihnya baik,
maka semuanya menjadi beres sebab sudah ada hujan. Berbeda kalau
tidak ada hujan, semuanya akan susah. Ini sudah ada
hujan/pengajaran, tetapi mengapa menghasilkan duri? Jawabannya
adalah karena:
- tidak
tergembala,
- tidak
mengutamakan pengajaran tetapi mengutamakan yang lain = kalau
berbenturan antara pengajaran dengan sesuatu, maka memilih yang
sesuatu itu.
- tidak
taat dan dengar-dengaran sekali-pun dihujani terus menerus, tetap
duri dan pada akhirnya menyalahkan pengajaran.
- kuatir = tidak
ada ketenangan, tidak ada kedamaian. Kalau orang merasa kuatir,
maka tidak dapat benar = tidak ada ketenangan, tidak ada kedamaian
dan tidak ada kebenaran dan juga tidak ada kesetiaan. Inilah
suasana kutukan dan akibatnya hanya dibakar habis/binasa untuk
selama-lamanya.
Jadi, maafkan
saudaraku! Langkah-langkah seperti Marta adalah memiliki pengajaran
tetapi tidak tergembala sekali-pun ia melayani TUHAN dan ini adalah
langkah kutukan = satu langkah jaraknya dengan
maut/kebinasaan. Inilah kemungkinan yang pertama yang tidak
baik/yang negatif. Semoga kita dapat mengerti.
- tergembala
tetapi tanpa pengajaran yang benar. Di bagian atas tentang
kemungkinan yang pertama adalah memiliki pengajaran tetapi tidak
tergembala, sekarang tergembala tetapi tanpa pengajaran yang
benar.
Lukas 13 : 10 – 13,
10.
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah
ibadat pada hari Sabat.
11. Di situ ada
seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh
sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri
lagi dengan tegak.
12. Ketika Yesus melihat
perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai
ibu, penyakitmu telah sembuh."
13. Lalu
Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
Jadi,
sebelum YESUS mengajar, ada perempuan yang bungkuk (selama delapan
belas tahun tidak sembuh). Begitu YESUS mengajar, langsung perempuan
itu sembuh, berarti di dalam gereja itu tidak memiliki
pengajaran, sebab yang menyembuhkan adalah Firman pengajaran =
tergembala, tetapi tanpa Firman pengajaran. Akibatnya menjadi
bungkuk rohani. Berada di dalam rumah ALLAH dan aktif tetapi
bungkuk. Inilah tergembala, tetapi tanpa Firman pengajaran yang
benar.
Arti dari bungkuk adalah:
- Amsal 12 :
25, Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,
tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Bungkuk=
- kuatir
tentang hidup sehari-hari, sehingga kehidupan itu akan
mencuri, merampok, korupsi.
- kuatir
tentang masa depan. Hati-hati bagi kaum muda, kuatir tentang
jodoh dllnya, jangan kuatir, sebab kalau kuatir, pasti menjadi
tidak benar dan juga tidak setia.
- Lukas 13 :
15, 16,
15. Tetapi Tuhan
menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah
setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada
hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
16.
Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat
oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah
keturunan Abraham?"
Selama itu, perempuan yang
sakit itu seperti lembu yang diikat sehingga tidak dapat minum =
tidak merasa puas. Jadi, perempuan ini selama delapan belas
tahun terikat oleh setan = lembu yang diikat dan tidak diberi
minum. Setelah disembuhkan = lembu yang diberi minum/dilepas dari
ikatan.
Tidak puas = tidak mengalami kepuasan secara
rohani, sehingga jatuh ke dalam dosa seperti
mengomel/bersungut-sungut. Gembalanya mengomel, jemaat juga
mengomel. Inilah jika tidak memiliki pengajaran. Dan berbahayanya,
mencari kepuasan yang semu di dunia sampai jatuh dalam puncaknya
dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Seperti
perempuan Samaria yang haus sehingga ia mencari kepuasan di
dunia.
Di gereja melayani, tetapi nanti malam pergi
kemana-mana seperti menonton bioskop dllnya sebab tidak merasa
puas. Kalau tidak ada pengajaran, tidak akan merasa puas sebab
tidak makan sehingga lapar dan mencari kepuasan di dunia sehingga
jatuh dalam puncak dosa/kepuasan yang semu.
Jika kita
sudah melayani TUHAN, maka sudah tidak boleh lagi:
- merokok
dan memakai narkoba,
- dosa kawin
mengawinkan seperti dosa sex dengan berbagai ragamnya seperti
tontonan-tontonan, pendengaran, perbuatan dan penyimpangan sex
seperti homo sex, lesbian, sex pada diri sendiri.
- nikah yang
salah sehingga terjadi kawin cerai. Sudah tidak boleh lagi; sudah
harus bebas. Bebas merupakan tanda kita puas. Inilah bungkuk.
Kalau sudah tidak
merasa puas, akan memasukkan kepuasan semu dari dunia ke dalam
gereja, sehingga gereja bersuasanakan dunia. Macam-macam
kepuasan semu dunia dimasukkan ke dalam gereja sehingga gereja
menjadi begitu merosot kalau tidak memiliki pengajaran/bungkuk =
hanya tertuju kepada dunia. Semoga kita dapat mengerti.
- menderita dan
menghadapi kemustahilan. Sehingga mengakibatkan kecewa, putus
asa dan tidak dapat memuliakan TUHAN. Setelah dijamah oleh YESUS
maka perempuan itu memuliakan TUHAN. Pelayanannya tidak memuliakan
TUHAN bahkan memilukan TUHAN karena ia kecewa sehingga melayani
TUHAN tetapi tidak sungguh-sungguh lagi.
Kalau kita
diijinkan oleh TUHAN untuk menderita dan juga mengalami sesuatu
yang mustahil, tetapi tidak ditolong oleh TUHAN, maka itu berarti
kita diuji = apakah kita tetap memuliakan TUHAN atau tidak? kalau
kita tetap memuliakan TUHAN, maka pelayanan kita tidak bungkuk;
tetapi kalau kecewa, maka itu berarti bungkuk. Perkara jasmani
tidak memiliki kaitan dengan surga, itu sebabnya mari, kita tetap
memuliakan TUHAN apa-pun yang terjadi. Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
berubah. Bungkuk selama delapan belas tahun = dicap dengan
angka 6.6.6. = tidak mengalami keubahan hidup = tetap sebagai
manusia daging dengan delapan belas sifat/tabiat daging.
2
Timotius 3 : 1 – 5,
1. Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2.
Manusia akan (1)mencintai dirinya
sendiri dan (2)menjadi hamba uang. Mereka
akan (3)membual dan (4)menyombongkan
diri, mereka akan menjadi (5)pemfitnah,
mereka akan (6)berontak terhadap orang tua
dan (7)tidak tahu berterima kasih,
(8)tidak mempedulikan agama,
3.
(9)tidak tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka menjelekkan orang,
(12)tidak dapat mengekang diri,
(13)garang, (14)tidak
suka yang baik,
4. (15)suka
mengkhianat, (16)tidak berpikir panjang,
(17)berlagak tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu
Ay
4, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti ALLAH = tidak taat =
inilah delapan belas = 6.6.6.
Ay 5, secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah =beribadah dan melayani, tetapi sayang tidak
tergembala atau tergembala tetapi tidak memiliki pengajaran yang
benar/menolak pengajaran yang benar dan tidak mengutamakan
pengajaran yang benar. Mereka beribadah tetapi tanpa Firman
pengajaran yang benar sehingga menjadi bungkuk = tidak berubah,
keluar masuk gereja tetapi tetap manusia daging dengan delapan
belas tabiat sehingga dicap oleh antikrist dengan angka 6.6.6. =
menjadi sama dengan antikrist. Kekuatan ibadah = Firman
pengajaran.
- mengikut dan
melayani YESUS hanya untuk mendapatkan perkara-perkara
jasmani/duniawi. Hanya menghadap ke bawah terus. Ini merupakan
koreksi bagi saya = panggilannya benar atau tidak. Bagi siswa/i
Lempin-El Kriatus Ajaib dan juga bagi calon siswa/i yang baru,
perhatikan! Saudara datang ke mari untuk menjadi hamba TUHAN
sepenuh, apa tujuannya? Daripada tidak dapat bekerja dan tidak
dapat sekolah, saudara datang kesini = ini nanti yang akan
menciptakan antikrist/jemaat yang semuanya bungkuk = cacat cela
sehingga tidak dapat menjadi sempurna dan juga tidak dapat
menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya di awan-awan yang
permai. Karena kehidupan itu bungkuk, maka ia tidak dapat melihat
YESUS diawan-awan yang permai sehingga binasa untuk
selama-lamanya/ditelan oleh maut.
Jadi, tergembala
tanpa pengajaran yang benar, maka langkah-langkahnya merupakan
langkah penderitaan sampai pada langkah kebinasaan = satu langkah
jaraknya dengan maut.
Jika kita sudah melayani TUHAN, tetapi kita
tidak berubah, kemudian kita meninggal dunia, mau kemana? Kita tetap
manusia daging sehingga dicap oleh antikrist, mau kemana? Kalau
TUHAN datang kita binasa sebab kita tidak dapat terangkat. Bagian
pertama, langkah-langkah kutukan sebab tidak tergembala dan sekarang
ini, tergembala/berada di dalam gereja tetapi tanpa pengajaran yang
benar, yang ada hanyalah hura-hura dllnya, sehingga betul-betul
langkah-langkahnya merupakan langkah penderitaan dan langkah-langkah
kebinasaan = satu langkah jaraknya dengan maut/kebinasaan. Semoga
kita dapat mengerti.
Cara YESUS
menolong =
Lukas 13 : 10, Pada suatu kali
Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari
Sabat.
Jadi, cara YESUS menolong adalah
lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar = aktifitas YESUS
sebagai Imam Besar untuk menolong kita/YESUS beraktifitas untuk
menolong kita. Kalau ada pengajaran yang benar, maka ada aktifitas
YESUS sebagai Imam Besar di tengah-tengah kita untuk menolong
kita.
Prakteknya:
- Lukas 13 :
12, 13
12. Ketika Yesus melihat
perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai
ibu, penyakitmu telah sembuh."
13. Lalu
Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
Jadi,
saat Firman diberitakan/aktifitas YESUS di tengah jemaat untuk
menolong, prakteknya nomor satu adalah ?YESUS
melihat = tidak ada yang tersembunyi. YESUS mengetahui dosa-dosa
kita dan juga keadaan kita. Kalau ada Firman pengajaran, dan ada
dosa, sekali-pun suami/istri tidak mengetahui, tetapi YESUS tahu.
Mungkin kita dalam penderitaan dan dapat tertawa-tawa ketika bertemu
teman di gereja, tetapi sebenarnya hatinya sedang pedih. Inilah
kegunaan dari Firman pengajaran, manusia tidak mengetahui, tetapi
YESUS tahu.
- Kemudian YESUS
memanggil. Kalau manusia mengetahui ada kehidupan yang
menderita, mungkin menolong satu dua kali, tetapi kemudian akan
sedikit menjauh/mengambil jarak dari kehidupan itu, tetapi kalau ada
orang yang diberkati, maka agak mendekat dan juga sedikit
memuji-muji dengan mengatakan ‘broer, kami ikut berdoa dan juga
berpuasa untuk mendoakan’ dengan maksud supaya mendapat
sedikit/kecipratan berkatnya. Tetapi YESUS melihat dan memanggil.
Apa artinya dan kapan kita dipanggil? Yaitu saat Firman pengajaran
yang benar menunjuk dosa dan keadaan pribadi kita = kita
terkena Firman. Inilah saat YESUS memanggil. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau kita dipanggil/YESUS memanggil, ini bukanlah
untuk memalukan kita, sebab kadang-kadang kalau ada altar-call dan
ini bukanlah sembarangan, tetapi ada tekanan dari TUHAN bagi kami
para hamba-hamba TUHAN untuk memanggil. YESUS memanggil kita apa-pun
keadaan kita bukan untuk dipermalukan tetapi kita diberi
kesempatan utama/prioritas utama untuk ditolong oleh TUHAN. Jika
kita terkena Firman, maka kita jangan marah, sebab kalau kita marah
atau tersinggung, maka kita akan rugi sebab kita tidak akan
ditolong.
Kalau kita marah atau tersinggung oleh pekerjaan
Firman yang menunjuk keadaan kita maka akan tertutup kesempatan
untuk ditolong oleh TUHAN.
- Kemudian YESUS
berkata. Itu sebabnya sikap kita harus mengakui dosa-dosa dan
keadaan kita sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan kepada sesama, maka
di saat itu YESUS berkata = "Hai ibu, penyakitmu telah
sembuh." = YESUS mengampuni segala dosa-dosa kita. Semoga
kita dapat mengerti.
Markus 2 : 9, Manakah
lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah
diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalan?
Lukas 13 : 13, Lalu Ia
meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga
berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
- YESUS
mengulurkan Tangan untuk menjamah. Kalau ada dosa, maka kita
akan terpisah dari TUHAN sehingga TUHAN tidak dapat menjamah; tetapi
begitu dosa-dosa itu diakui dan diampuni, maka YESUS mengulurkan
Tangan untuk menjamah kita dan ?????YESUS
meletakkan Tangan-Nya.
YESUS meletakkan Tangan-Nya =
YESUS menjamah kita = satu langkah jarak-Nya dengan kita. YESUS
tidak menginginkan jarak kita satu langkah dengan maut, tetapi YESUS
menginginkan jarak kita satu langkah dengan Dia. Inilah pemberitaan
Firman = YESUS meletakkan Tangan-Nya = satu langkah jaraknya dengan
Dia.
Jangan sampai jarak kita satu langkah dengan kutukan,
dengan penderitaan dan juga jangan sampai satu langkah dengan maut,
sebab TUHAN tidak menginginkan pelayan TUHAN penuh dengan
penderitaan, tetapi yang TUHAN rindukan adalah kita satu langkah
jaraknya dengan Dia sehingga TUHAN dapat menjamah kita dan mujizat
terjadi seperti kita:
- terlepas
dari maut,
- masalah
yang mustahil dapat selesai = perempuan itu sembuh dan
- kita menjadi
pelayan-pelayan TUHAN yang memuliakan TUHAN.
Mari! tugas dari
pelayan TUHAN hanyalah satu yaitu hanya memuliakan dan
mengagungkan TUHAN. Di gereja, di kantor, di rumah, kita
memuliakan TUHAN. Memuliakan TUHAN ini bukan berarti semuanya
bernyanyi, tetapi ada perbuatan baik dstnya. Mari, sekarang ini,
kita jangan satu langkah jaraknya dengan kutukan, dengan penderitaan
dan juga dengan maut, tetapi satu langkah jaraknya dengan TUHAN dan
ini di dapat lewat kekuatan dari Firman pengajaran.
Tetapi
ada yang lebih istimewa yaitu ditambah dengan perjamuan suci. Di
bagian atas, lewat pengajaran, maka jarak kita satu langkah dengan
YESUS dan sudah terjadi mujizat, sudah dapat diangkat menjadi
pelayan yang memuliakan TUHAN dan ini sudah luar biasa, tetapi ini
belumlah cukup. Yudas yang seharusnya sudah ada Firman dan perjamuan
suci = senajis apa-pun, sekotor apa-pun, sehancur apa-pun, dapat
ditolong, tetapi sayang, Yudas menolak sehingga ia kerasukan setan.
Tetapi sekarang ini, YESUS belum merasa puas jika hanya satu
langkah, tetapi lewat Firman + perjamuan suci, kita dapat bersandar
di Dada YESUS dan ini berarti sudah tidak ada jarak
lagi.
Yohanes 13 : 23, Seorang di
antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Yohanes 21 : 20 –
22,
20. Ketika Petrus berpaling,
ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka,
yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat
Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan
menyerahkan Engkau?"
21. Ketika Petrus
melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang
akan terjadi dengan dia ini?"
22. Jawab
Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai
Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Jadi,
ditambah dengan perjamuan suci, maka jarak menjadi semakin dekat
dengan YESUS yaitu kita dapat bersandar di Dada YESUS seperti
Yohanes yang bersandar di Dada YESUS/berada di dalam pelukan Tangan
kasih TUHAN. Kita mengasihi TUHAN lebih dari semua dan TUHAN juga
mengasihi kita/kita berada di dalam pelukan Tangan kasih
TUHAN.
Duduk dekat YESUS, di dalam terj.lama = 20.
Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh
Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam
bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah
yang menyerahkan Tuhan?"
Ay 22, bukan urusanmu =
mati hidup bukan merupakan urusan kita, melainkan menjadi urusan
TUHAN.
adi
sungguh-sungguh, mari! sekarang ini sampai kita dapat bersandar di
Dada TUHAN. Sejauh apa-pun kita dengan TUHAN, mungkin ada suasana air
mata, kutukan, dosa seperti yang sudah dialami oleh:
- Marta,
- Perempuan yang
bungkuk.
Terlalu menderita,
tetapi lewat pengajaran, TUHAN melihat, TUHAN memanggil dan TUHAN mau
mengampuni dosa kita/mau menyembuhkan kita sehingga TUHAN meletakkan
Tangan. Kalau kita sudah sampai di jamah oleh TUHAN lewat kebenaran
Firman pengajaran, maka akan terjadi mujizat TUHAN dan kita akan
dipakai, pelayanan kita dipulihkan dan kita memuliakan
TUHAN.
Tetapi ini belumlah cukup sebab belum puas, YESUS
harus mati/perjamuan suci, supaya kita dapat bersandar di Dada-Nya,
kita berada didalam pelukan Tangan kasih-Nya. Kita mengasihi TUHAN
lebih dari semuanya dan TUHAN juga mengasihi kita. Dan hasilnya, mati
hidup kita berada di dalam Tangan TUHAN. TUHAN Yang menentukan
semuanya, kita boleh berusaha, tetapi TUHAN-lah Yang
menentukan.
Mari, pelayanan kita, TUHAN-lah Yang
menentukan, rumah tangga kita, TUHAN juga Yang menentukan kalau kita
duduk bersandar di dalam pelukan Tangan TUHAN.
Luar
biasa, TUHAN –lah Yang menentukan semuanya seperti:
- Rumah
tangga kita = serahkan kepada TUHAN. Kalau kita sudah tidak dapat
berbuat apa-apa, kita tinggal bersandar pada TUHAN dan menyerahkan
semuanya kepada TUHAN dan TUHAN-lah Yang akan menentukan.
- Ekonomi
kita.
- Pelayanan
kita = bagi rekan-rekan hamba TUHAN = kalau sudah tidak bisa,
tinggal bersandar kepada TUHAN = TUHAN terserah Engkau, aku hanya
mengasihi dan TUHAN-lah Yang menentukan semuanya.
- Masa depan kita =
kalau kita sudah tidak mampu, tinggal bersandar kepada TUHAN =
terserah Engkau dan TUHAN-lah Yang menentukan.
1
Korintus 2 : 9, Tetapi seperti ada tertulis: "Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua
yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."Mata
kita tidak pernah melihat = seperti Musa dari anak budak, dapat
menjadi anak raja.
Luar biasa, apa yang tidak pernah
dilihat, didengar = tidaklah mungkin!, tetapi TUHAN sanggup
memberikan.
Saya sekarang ini melihat jemaat di sini =
tidaklah mungkin, sebab bukan di sini saya berada, sebab saya merindu
membuka cabang itu di kota Malang, karena daerah Blimbing itu masih
jauh dari kota. Tetapi inilah rencana TUHAN Yang memberikan, saya
hanya bersandar = terserah Engkau TUHAN.
Yang jasmani,
TUHAN berikan, terlebih yang rohani yaitu jika TUHAN datang, kita
akan disempurnakan menjadi seperti Dia dan kita akan terangkat
diawan-awan. Mendengar suara haleluyah dari empat penjuru dunia = dan
ini tidak pernah kita dengar. Tetapi nanti akan kita dengar. Apakah
kita pernah melihat rumah yang jalannya dari emas? Tidak pernah.
Nanti di Yerusalem Baru akan ada. Semua nanti akan disediakan.
Itu
sebabnya kita jangan meremehkan TUHAN, sebab Ia dapat berbuat apa
saja bagi kita yang mengasihi Dia, asal kita bersandar di Dada
TUHAN.
TUHAN memberkati kita sekalian.1