Kita
masih mempelajari pendahuluan dari ktb
Wahyu yang terdiri
dari 22 pasal dan 405 ayat merupakan ktb
terakhir dari alkitab. Sesudah ktb
Wahyu, TUHAN tidak menyediakan ktb
yang lain. Kitab Wahyu adalah ktb yang
didalamnya memuat tentang Kabar Mempelai
yang sepenuhnya.
Buktinya:
Wahyu 19: 6,
7, 9,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
“dan pengantin-Nya telah siap sedia
9.
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba."
Ay
9, Namanya perjamuan nikah pasti ada mempelai pria dan
mempelai wanita.
Wahyu
21: 2,
9,
2.
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari
sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.
9.
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia
berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Banyak
kalimat-kalimat yang menyatakan mempelai-mempelai, itu adalah Kabar
Mempelai.
Jika
TUHAN tidak menyediakan kitab yang lain
sesudah kitab Wahyu berarti
Kabar Mempelai
adalah kabar yang terakhir yang harus kita perhatikan. Hari-hari ini
kita mempelajari kitab Wahyu dan fokus kita
ada pada Kabar
Mempelai.
Saya
sudah menerangkan:
- Ada
kabar baik/penginjilan: untuk membawa orang berdosa, percaya YESUS
(sudah selamat). Saya contohnya, bukan keturunan orang Kristen/hamba
TUHAN, tetapi bisa percaya YESUS dan selamat. Itulah kabar
baik/penginjilan.
- Tetapi
ada Kabar Mempelai.
Matius
25: 6,
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tengah
malam merupakan waktu yang paling gelap,
ini menunjuk pada akhir zaman. Dan hanya
satu-satunya suara yang terdengar pada tengah malam “
Mempelai
datang! Songsonglah dia!” = Kabar
Mempelai. Jadi
satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada akhir zaman adalah Kabar
Mempelai.
Untuk
menghadapi apa?
- Di
tengah malam itu merupakan puncak
kegelapan. Jadi yang pertama untuk
menghadapi puncak kegelapan yaitu dosa makan minum
dan dosa kawin mengawinkan.
Dosa makan minum yaitu
merokok, mabuk, narkoba. Yang sekarang ini sudah meraja lela dan
tidak bisa dihentikan dengan yang lain. Satu-satunya yang bisa
menghentikan adalah Kabar Mempelai.
Dosa
kawin mengawinkan yaitu
- Dosa
sex dengan berbagai ragamnya, lewat
tontonan, lewat pendengaran, lewat perkataan, lewat perbuatan.
- Penyimpangan
sex: homo sex,
lesbian, sex pada diri sendiri.
- Nikah
yang salah: kawin cerai dll.
Inilah
puncak kegelapan yang tidak bisa dibendung dengan kekuatan lain.
Kekayaan, kepandaian dll tidak bisa membendung ini. Hanya Kabar
Mempelai yang dapat
membendung ini semuanya.
- Kesulitan-kesulitan
juga akan semakin memuncak. Tengah malam = puncak. Jadi untuk
menghadapi puncak kesulitan dan kegoncangan-kegoncangan disegala
bidang, sampai
antikrist
berkuasa dibumi selama tiga
setengah tahun.
Ini juga hanya bisa dihadapi dengan Kabar
Mempelai. Sekarang ini terjadi kesulitan
dan kegoncangan dimana-mana. Di segala
bidang bidang ekonomi, bidang apapun mengalami kegoncangan.
- Untuk
menghadapi kedatangan TUHAN YESUS kedua kali di awan-awan yang
permai.
Ini pada cerita sepuluh dara yang
menyongsong kedatangan YESUS = kedatangan Mempelai
Pria Surga.
Sekaligus
menghadapi penghukuman ALLAH
sampai di neraka.
Bumi ini akan dihukum, 3 x 7 hukuman, ini hanya bisa dihadapi
dengan kabar mempelai. Sampai di neraka = peghukuman kekal. Tetapi
kisa bisa lolos lewat kabar mempelai semoga kita mengerti.
2
Korintus 4: 3,
4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh
ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang
kemuliaan
Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Ayat
4 = “
gambaran Allah” = Wujud
ALLAH.
Kabar
Mempelai = cahaya Injil kemuliaan
Kristus. Kalau tadi kabar baik/Firman
penginjilan = injil keselamatan yaitu injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS
pertama kali, mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang yang
berdosa. Kita semua sudah menerima injil
keselamatan = percaya
YESUS, bertobat, baptis air dan kita diselamatkan.
Sekarang
ini, cahaya injil kemuliaan Kristus/Kabar
Mempelai adalah injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS yang kedua kali, dalam
kemuliaan (bukan lagi sebagai bayi, mati disalib, tidak !!) tetapi
sebagai Raja segala raja, Mempelai
Pria Surga,
untuk membawa orang-orang yang
sudah selamat, disucikan dan
disempurnakan seperti Dia.
Kalau
sekarang ini saya bertanya
= apakah semua sudah
selamat/percaya YESUS
= ya, kami semuanya sudah selamat, tetapi
masih ada yang berbuat dosa. Oleh sebab itu
kita memerlukan
Kabar Mempelai.
Sudah selamat tetapi masih berbuat dosa,
itu sebabnya masih perlu disucikan
sampai disempurnakan seperti YESUS (tidak bercacat cela seperti
YESUS) = menjadi Mempelai
Wanita Surga yang
siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali.
Ibrani
4: 12,
13,
12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Ayat
12 = “
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita”
= sasaran utamanya adalah hati dan pikiran.
Kabar
Mempelai =
Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Untuk
menyucikan mulai dari hati pikiran kita, sampai seluruh kehidupan
kita, sehingga menjadi sempurna seperti YESUS. Sebab
hati kita itu sumber/pusatnya dosa.
Kitab
Wahyu adalah kitab terakhir yang menunjuk
tentang akhir zaman dan juga memuat Kabar
Mempelai sepenuhnya (semua mengarah kepada
Mempelai) =
jangan ragu-ragu ! sebab
ini sudah terakhir. Firman penginjilan baik dan harus. Kalau tidak
ada Firman penginjilan,
saya dan keluarga kami tidak ada disini, sebab bukan keturunan orang
Kristen. Saya dulu mencari-cari keselamatan di kuburan, minum air
bunga. Tapi setelah ada Firman penginjilan
maka bisa selamat. Tetapi sesudah selamat mau kemana?
jadi harus ditingkatkan dari Kabar
Baik/injil
keselamatan menjadi Kabar Mempelai.
Di akhir zaman menjelang kedatangan YESUS,
dunia bertambah gelap, karena itu harus ada
cahaya injil kemuliaan Kristus/Kabar
Mempelai. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi
Kabar Mempelai
adalah satu-satunya kabar yang mempersiapkan gereja
TUHAN menjadi Mempelai Wanita
Surga yang siap sedia untuk menyambut
kedatangan YESUS ke dua kali diawan-awan yang permai. Ada sepuluh
dara, tetapi hanya lima yang siap. Lima
bodoh dan lima yang siap sedia
(Matius 25).
Jadi
yang berada di dalam Kabar
Mempelai adalah orang
yang siap sedia, yang lain hanya
merasa siap, padahal tidak siap. Jadi harus
menerima
pengajaran supaya disucikan. Kabar Mempelai
adalah satu-satunya kabar (tidak ada kabar lain), sebab ini tertulis
dalam akitab (terutama di
dalam kitab Wahyu) dan ini bukan
milik gereja tertentu,
tidak !!
tetapi ini milik kita semuanya, tinggal kita mau
menggali atau tidak (mau mendalami atau tidak)?
Semoga kita dapat
mengerti.
Bagaimana
Kabar Mempelai
ini mempersiapkan kita menjadi Mempelai
Wanita yang sempurna/yang
siap sedia menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali?
Prosesnya
adalah
Penyucian
hati terlebih dahulu. Tadi dalam Ibrani 4: 12 membedakan
pertimbangan hati dan pikiran, itulah yang dituju lebih dahulu, sebab
hati sebagai pusat kehidupan rohani. Kalau hati suci maka seluruh
hidup menjadi suci, kalau hati tidak suci maka semua tidak suci.
Matius
15: 19 Karena dari
hati timbul segala (1)pikiran
jahat, (2)pembunuhan,
(3)perzinahan,
(4)percabulan,
(5)pencurian,
(6)sumpah
palsu dan (7)hujat.
Ayat
19 =
pikiran
jahat = prasangka buruk. Hati-hati terhadap prasangka buruk.
pembunuhan
= kebencian.
sumpah
palsu = dusta.
hujat
= hujat itu mulai dengan:
- Menjelekkan
orang lain = kita yang bersalah,
tetapi kita menjelek-jelekkan orang
lain.
- Suka
memfitnah orang lain, yang benar menjadi
salah dan yang salah menjadi benar.
- Sampai
akhirnya menghujat orang-orang suci.
- Menghujat
TUHAN = menghujat pengajaran yang benar/Kabar
Mempelai.
Jadi
prosesnya adalah
penyucian hati dari tujuh
keinginan jahat dan najis. Angka tujuh
= sempurna. Kalau hati disucikan dari tujuh
keinginan jahat dan najis maka ada harapan untuk sempurna.
Kalau
kita sudah mengalami penyucian hati maka:
- Perbuatan/solah
tingkah laku disucikan (termasuk pandangan disucikan).
- Tabiat
yang tidak baik (egois) disucikan.
- Sampai
yang terakhir,
perkataan/mulut disucikan yaitu tidak berdusta lagi. Jika ya
katakan ya, tidak katakan tidak, benar
katakan benar, tidak benar katakan tidak benar. Jadi jangan
menutup-nutupi sesuatu, kita banyak kali pintar bersilat lidah. Itu
sebabnya harus berhati-hati kalau
berbicara, jangan banyak bunga-bunganya =
“anu, tapi, begini”, inilah yang berbahaya ! sebaiknya
langsung = “to the point saja”. Sebab selebihnya itu berasal
dari si jahat/ular yang membuat kerusuhan. Kalau ular lewat
akan terjadi kerusuhan, pertengkaran,
tidak damai. Kita harus mengakui kalau itu benar ataupun tidak
benar, jangan ditambah ataupun dikurangi. Jika kita tegas,
itu seperti kita berjalan lurus (ular
tidak ada yang berjalan lurus), tetapi
kalau kita tidak tegas/ragu-ragu = “ya, namun” atau “tidak,
namun” itu seperti ular. Semoga
kita dapat mengerti.
- Kita
yang sudah jujur/tidak ada dusta jika terus disucikan maka satu
waktu, kita akan menjadi tidak salah dalam
perkataan = seluruh hidupnya tidak ada cacat cela dan sempurna
seperti YESUS.
Yakobus
3: 2 Sebab kita semua
bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan
seluruh tubuhnya.
Inilah
penyucian terakhir (dari dalam hati muncul ke perkataan) yaitu mulut
disucikan sampai kita berkata jujur dan
jika pedang Firman terus
menyucikan kita, maka sampai waktu
kita tidak salah dalam perkataan.
Apa
yang dimaksud dengan tidak salah dalam
perkataan? saya sudah sering mengatakan,
hanya sebut ‘haleluyah’
untuk menyambut kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali. Ini sudah
tidak salah lagi. Dari gereja manapun
semuanya sama yaitu hanya ‘haleluyah’.
Wahyu
19: 6,
7, 9,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
9.
Lalu ia berkata kepadaku:
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Ayat
6 = “
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang
banyak, seperti desau air bah” = ini dari empat penjuru bumi,
anak-anak TUHAN yang menerima Kabar
Mempelai/pedang Firman,
yang mau disucikan (hatinya, perbuatan/solah tingkah laku, pandangan,
pendengaran, tabiat, dan sampai yang terakhir ini sebagai penentunya
yaitu mulutnya disucikan) hanya berkata Haleluyah.
Seluruh dunia (semua negara,
semua suku bangsa) ini sama dalam berkata Haleluyah.
Kalau kata alkitab masih berbeda-beda
=bahasa Indonesia = alkitab,
bahasa Inggris = Holly Bible. Mari
hari-hari ini, semakin kita
disucikan, semakin banyak menyembah haleluyah,
sehingga tidak banyak berbicara yang lain.
Mulut tidak salah dalam perkataan (menjadi sempurna seperti YESUS)
yaitu hanya bisa menyeru haleluyah,
maka kita akan terangkat diawan-awan yang
permai dengan suara haleluyah
untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke
dua kali dan masuk perjamuan kawin Anak
Domba.
Perjamuan
kawin Anak Domba
= pertemuan antara YESUS Mempelai
Pria dengan Gereja yang sempurna sebagai
Mempelai Wanita
diawan-awan yang permai.
Jadi
inilah bagaimana Kabar
Mempelai menyucikan, mulai dari hati jangan
ada keinginan jahat dan najis. Kalau keinginan jahat dan najis
dipertahankan (seringkali kita tidak sadar bawah itu keinginan)
sehingga akan menjadi prasangka buruk, sampai semuanya
akan menjadi rusuh. Ini tidak baik !
Setelah
masuk perjamuan kawin Anak Domba,
sesudah itu dalam Wahyu 20, kita masuk
kerajaan seribu
tahun damai = firdaus yang akan datang,
sesudah itu dalam Wahyu 21-22 kita akan masuk Yerusalem Baru =
Kerajaan surga selama-lamanya. Kita berada di tahta Yerusalem Baru
(tahta Kerajaan surga) selama-lamanya. Kita menyembah Haleluyah
(Wahyu 19) dan di surga, kita juga
menyembah Haleluyah. Inilah
pekerjaan dari Kabar Mempelai
untuk menghadapi akhir zaman. Semoga
kita dapat mengerti.
Sudah
jelas satu-satunya kabar yang dibutuhkan pada tengah malam ini adalah
Kabar Mempelai,
untuk mempersiapkan kita menjadi Mempelai
Wanita TUHAN. Tapi sayang ada yang menolak.
2
Korintus 4: 3,
4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jadi
banyak anak TUHAN atau hamba TUHAN yang menolak Kabar
Mempelai, karena mempertahankan “ilah
zaman ini”. Ilah zaman ini adalah keras hati. Kalau dulu zaman
Israel “ilah zaman ini” adalah lembu emas. Waktu Musa naik keatas
gunung Sinai untuk menerima tabenakel
dan dua loh batu
(sekarang adalah Kabar
Mempelai), mereka
menyembah lembu emas. Demikian juga sampai pada
zaman raja-raja, lembu emas tetap
bertahan.
Berhala
lain dan baal lain sudah dirobohkan, tetapi lembu emas dibuat dua.
Bahkan sampai sekarang lembu emas bertahan. Mempertahankan ilah zaman
ini = mempertahankan keras hati = mempertahankan dosa-dosa sampai
puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Akibatnya
jika mempertahankan ilah zaman ini adalah menjadi mempelai wanita
setan = sempurna dalam kejahatan dan
kenajisan. Mempelai wanita setan = perempuan Babel.
Ini berbahaya ! Jadi yang menolak Kabar
Mempelai ini bukan karena bodoh, tidak
berpendidikan, tidak mengerti,
bukan ! tetapi karena
mempertahankan ilah zaman ini. Seperti bangsa
Israel menyembah satu lembu emas, tetapi
pada zaman raja-raja, lembu emasnya bahkan
dibuat dua buah.
Didalam alkitab, setelah lembu emas dibuat
dua buah, maka tidak pernah dikatakan lembu
emas itu dirobohkan. Sampai zaman ini,
lembu emas sudah menjadi berapa ? sudah lebih keras lagi hati itu.
Semoga kita mengerti.
Jadi
sekali lagi yang menolak Kabar Mempelai
ini bukan karena bodoh, sebab merupakan
pengajaran yang tinggi,
tidak ! saya
sekali mendengar saja bisa mengerti. Ini tergantung hati. Waktu saya
sekolah alkitab,
guru bertanya, mengapa hamba TUHAN menolak
Kabar Mempelai ?
jawabannya adalah karena mempertahankan keras hati. Jika
mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa maka tidak dapat
menerima Firman.
Kalau
sudah menolak Kabar Mempelai
itu berarti dalam hidupnya tidak ada rem/penahan
untuk bisa berhenti berbuat dosa. Contohnya seperti banyak kecelakaan
di akhir zaman ini, di Indonesia dan di luar
negeri banyak terjadi kecelakaan karena
remnya/penahannya rusak (“remnya blong”).
Jika tidak ada rem/penahan, maka banyak
kecelakaan dalam nikah. Kaum muda belum apa-apa sudah celaka (maaf).
Jadi ini yang harus dijaga!
remnya/penahannya hanya satu itulah Kabar
Mempelai (pedang) dan tidak ada lagi
rem yang lain. Tanpa Kabar
Mempelai maka remnya “blong” sehingga
terjadi pelanggaran-pelanggaran dan kehancuran-kehancuran nikah.
Semoga kita dapat
mengerti.
Mari
kita harus sungguh-sungguh. Dalam Wahyu 17: 1-5 ini menunjuk
perempuan Babel/gereja palsu/mempelai
wanita setan/kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan. Lambangnya
adalah perempuan yang juga memakai emas
mungkin kelihatan luar biasa dan diberkati. Inilah sebagai patokannya
= kami diberkati, tetapi tidak disucikan
=
Wahyu 17: 1-
5,
1.
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat
yang banyak airnya.
2.
Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan
penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
3.
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang
perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh
tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala
dan sepuluh tanduk.
4.
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan
emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Ayat
1 = “
yang duduk di tempat yang banyak airnya” = yang
menguasai tempat yang banyak airnya.
Ayat
2 = “
Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul” =
ini bisa terjadi pada siapa saja, jangan pikir yang berbuat cabul
adalah orang yang tidak bermoral, tidak berpendidikan, orang yang
tidak punya kedudukan, tidak ! raja-raja juga berbuat ini. Dari
kalangan atas istana raja/istana presiden
sampai kolong jembatan. Jadi semuanya akan masuk disitu kalau tidak
ada rem/Kabar Mempelai.
Ayat
3 =
“
Dalam
roh aku dibawanya ke padang gurun“ =
kalau
kita baca dalam Wahyu 21: 9 dalam Roh dibawa ke gunung,
tetapi kalau ini ke padang gurun. Dalam
Wahyu 21 ditunjukkan Mempelai Wanita
di gunung (kota Yerusalem Baru/Mempelai
Wanita TUHAN).
“
Dan
aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang
merah ungu” = ini ditunjukkan juga perempuan di padang gurun.
“
seekor
binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.” =
itulah antikrist yang mendukung gereja
palsu = perempuan ini didukung oleh antikrist.
Ayat
4 =
“
Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan
emas, permata dan mutiara,” = Ada berkat jasmani yang
digembar-gemborkan.
“
dan
di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya.” = ini tidak ada penyucian. Yang
digembar-gemborkan hanya emas, tetapi tidak
menggembar-gemborkan penyucian. Nikah yang salah,
didiamkan saja,
semuanya diam saja. Tidak mengutamakan penyucian. Inilah ciri
dari Babel.
Inilah
yang kita pelajari sekarang, jangan sampai masuk pada perempuan
Babel.
Perempuan
Babel/pelacur
besar/gereja palsu artinya:
- Pelacur
itu tidak setia (maaf), hari ini/tadi pagi
laki-laki ini, nanti malam/ besok sudah
lain. Jadi tidak setia
itu cirinya perempuan Babel. Tidak setia
pada seorang laki-laki seperti 2 Korintus 11 = “seperti Hawa
diperdaya ular, aku takut kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus
sudah hilang”.
Tidak setia =
- Tidak
berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Pengajaran yang
benar itu satu laki-laki (YESUS), kalau beda sedikit =
laki-laki lain. Saya sudah menerangkan =
semuanya sama, cuma beda ada
tahi lalatnya, yang satu
ditelinganya ada tahi lalat, yang satu tidak ada, tetapi
persis = ini tetap berbeda
! (dua laki-laki). Kita seringkali begitu = beda sedikit, tidak
apa-apa. Tetapi itu berarti
sudah dua laki-laki.
- Tidak
setia dalam ibadah pelayanan, ini otomatis. Tidak setia dalam
pengajaran yang benar akan menjadi tidak
setia dalam ibadah pelayanan. Inilah cirinya Babel.
Contohnya:
kami sebagai hamba TUHAN/gembala. Tugas
dari seorang gembala,
nomor satu adalah memberi makan, mari kita lihat saja, bukan
berarti disini paling bagus. Saya jauh-jauh dari Malang, bagaimana
kesetiaannya? mau dibawa kemana sidang
jemaat? Kalau gembalanya
tidak setia dalam memberi makan, maka jelas itu akan kearah Babel
dan kita tidak perlu
berdebat lagi.
Saudara-saudara
yang melayani baik dalam zangkoor dll, harus
berhati-hati, jika tidak setia = kalau bisa menyanyi maka
menyanyi, kalau tidak bisa maka tidak menyanyi (tidak setia). Ini
bukan kearah Tubuh Kristus/Mempelai
Wanita TUHAN, tapi kearah Babel.
Jadi ini di mulai dari gembala.
Mudah saja bagi saya dengan
mengutus orang kesini dengan alasan capek,
saya tadi pagi sudah berkhotbah, kemarin
baptisan, hari Sabtu, ibadah kaum muda,
jangan ! nanti arahnya akan berubah. Kalau gembalanya
sudah tidak setia maka arahnya sudah berubah.
Amsal
25: 13
Seperti sejuk salju di
musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang
menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.
Ayat
13 = “demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang
menyuruhnya” = pesuruh = utusan.
Kita adalah utusan TUHAN/gembala
dan pelayan-pelayan TUHAN (zangkoor, pemain musik) adalah utusan
TUHAN. Kalau setia maka disebut seperti sejuk
salju di musim panen.
Jika kita setia dalam ibadah pelayanan
berdasarkan pengajaran yang benar maka seperti air sejuk (salju
sejuk) yang memuaskan hati tuannya = memuaskan Hati
TUHAN. Bukan besarnya gereja dll, bukan
itu ukuran TUHAN, tetapi
kesetiaannya. Gembala setia, bukan berapa banyaknya anggauta
zangkoor? tetapi
kesetiaannya.
Jika memuaskan Hati TUHAN,
maka kita juga akan dipuaskan oleh TUHAN.
Jika hati puas kita tidak akan mencari kepuasan di dunia, tidak akan
jatuh dalam dosa Babel, sebab kepuasan di
dunia itu mengarah kepada dosa Babel.
Berapa
banyak kaum muda
yang ada di gereja?
tetapi mereka tidak setia sehingga
mencari kepuasan di dunia dan jatuh dalam dosa
Babel. Sebenarnya bukanhanya kaum
muda saja, tetapi
siapapun juga dapat jatuh ke dalam dosa Babel.
Itu sebabnya mari kita perhatikan kesetiaan dengan
saling menasihati.
Nasihat
tertinggi adalah mengajak orang untuk beribadah, ini lebih dari
memberi nasihat untuk kuliah, untuk
bekerja. Itu semua memang penting dan saya setuju. Saya dulu
sudah pernah bercerita = kami orang desa,
pagi-pagi sekali harus berangkat ke sekolah,
kalau saya belum bangun maka diseret oleh almarhum
papa saya, sampai jatuh dari tempat tidur
dan marah, tetapi untung saya terus
berangkat sekolah, kalau tidak bagaimana?
Mari semangat
kesekolah, semangat bekerja
= ayo nak kerja, ini bagus ! tetapi jauh
lebih tinggi adalah setia dalam ibadah pelayanan, sebab itulah yang
membuat kita tidak jatuh dalam dosa Babel.
Kalau hanya sekolah dan bekerja yang keras
masih gampang jatuh dalam dosa Babel,
apalagi jika hal itu bahkan membuat kita
tidak setia dalam ibadah pelayanan, itu berbahaya!
Mari puaskan TUHAN dan kita akan dipuaskan.
Demikian
juga dengan suami istri harus saling menasihati,
mungkin suami bekerja keras dan istri
mendukung, itu baik, tapi harus menasihati
= pa, jangan sampai tidak beribadah. Sebab
nanti jika terus bekerja keras akan
menjadi tidak setia sehingga suami menjadi
tidak puas dan akan mencari kepuasan di
dunia dan nanti tidak akan
pulang ke rumah. Jadi harus saling
menasihati supaya tetap setia dan kita
akan dipuaskan oleh TUHAN, sama-sama tidak mencari kepuasan di
dunia, tidak jatuh kedalam dosa
Babel.
Panen (musim panen) itu
penuaian = kegerakan Roh. Kudus hujan
akhir. Kalau penaburan itu penginjilan (cepat = sudah hijau). Tapi
penuaian itu pengajaran bagaikan sabit dan tuaian
akan dimasukkan ke lumbung. Pengajaran itu kesempurnaan,
gandum yang sudah matang itu sempurna, bukan yang baru bertobat,
bukan ! kalau baru bertobat itu seperti ditabur menjadi hijau
(itulah bertobat, baptis air), cepat = luar biasa, mulai dari
lima sudah menjadi lima ratus,
penginjilan memang cepat. Tetapi penuaian
adalah yang terakhir. Jadi ini dikaitkan
dengan penuaian. Panen adalah kegerakan penuaian = kegerakan Roh
Kudus hujan akhir.
Jadi orang yang setia dibutuhkan untuk
dipakai dalam musim panen (dalam kegerakan penuaian/kegerakan Roh
Kudus hujan akhir/kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna). Sekalipun dibutuhkan orang pandai, kaya,
tetapi nomor satu yang dibutuhkan adalah orang yang setia dalam
pengajaran yang benar, setia dalam tahbisan (ibadah pelayanan) yang
benar.
Tubuh Kristus dimulai dari:
- Rumah
tangga, jangan lengah, ingat ya ! rumah tangga ini yang
paling riskan. Saat TUHAN datang, dua orang di tempat tidur,
yang satu diangkat (ini berarti tubuh Kristus) dan yang satunya
lagi ditinggal (ini berarti tubuh yang lain). Jika kita setia maka
kita dipakai di rumah tangga.
- Di
dalam penggembalaan kita juga dipakai.
- Antar
penggembalaan, ibadah kunjungan-kunjungan,
kita juga dipakai. Jadi mari
sungguh-sungguh, kesetiaan ini yang mau dipakai oleh TUHAN.
Semoga kita mengerti.
Semakin
kita dipakai, semakin besar dua sayap
burung nasar dan semakin besar keuntungan,
bukan rugi, tapi semakin besar keuntungan = berapa juta?
bukan ! tapi keuntungan yang tidak bisa dibeli dengan jutaan,
ratusan juta bahkan milyar tetap tidak bisa. Jika semakin besar dua
sayap, maka semakin bisa mengatasi pencobaan (mampu melintasi badai
apapun didunia) sampai mengatasi antikrist,
dan sampai kita
terangkat di awan-awan. Mari gerakan apa yang TUHAN dorong di
hati, maka kita harus melakukan dengan kerelaan hati, Semoga
kita mengerti.
- Perempuan
Babel/pelacur besar ini
suka meniru. Kalau TUHAN memakai
wanita berselubung matahari, bulan, bintang. Tapi perempuan Babel
ini memakai emas. Jadi arti kedua pelacur besar adalah
kepalsuan.
Apanya
yang palsu?
- Ajaran
palsu (ajaran Babel) yaitu ajaran
tentang kemakmuran jasmani (berkat jasmani) dan hiburan jasmani
tetapi tanpa penyucian, sehingga ada
roh percabulan disana. Ada hiburan jasmani = lawakan-lawakan,
ibadah dibuat sedemikian rupa, sehingga anak
muda menjadi senang,
tetapi lupa, dibalik itu tidak ada
penyucian sehingga dosa Babel
sedang bergentayangan. Semoga
kita mengerti.
- Dukungan
yang palsu. Tadi di Wahyu 17 perempuan ini
didukung oleh binatang itulah antikrist
(binatang berkepala tujuh, bertanduk sepuluh di Wahyu 13. Antikrist
= binatang yang keluar dari laut. Jadi gereja
palsu didukung oleh antikrist dengan
kekuatan mammon (kekayaan jasmani, keuangan). Hanya itulah
dukungannya = yang penting banyak uang,
pasti bisa, belum tentu ! Ada yang bertanya kepada saya = seberapa
besar gerejanya sampai dapat
melakukan kunjungan dua kali dalam
sebulan (minimal sekali). Apalagi
jika tahun depan TUHAN mengijinkan ibadah
persekutuan Tubuh Kristus di Surabaya,
akan di hadiri oleh hamba-hamba
TUHAN dari luar negeri dan dari dalam
negeri. Sebab saya percaya dukungan
pembangunan Tubuh bukanlah uang dan bukan
jemaat. Kalau gereja
palsu dukungannya adalah uang/mammon = mereka
berpikir kalau memiliki
uang, dapat
terbang. Inilah gereja palsu yang mau
menandingi dua sayap burung nasar. Padahal mammon itu memiliki
sayap, tetapi
lenyap/hilang.
Inilah
dukungan yang palsu, dukungan dari antikrist
dengan kekuatan mammon. Semuanya diatur dan diukur dengan uang =
main musik diukur dengan uang, khotbah diukur dengan uang. Ini
menjadi gawat sebab dipikir kalau ada uang
yang banyak pasti bisa
pergi kemana saja. Belum
tentu.
Amsal 23: 4,
5,
4.
Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
5.
Kalau engkau
mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu
terbang ke angkasa seperti rajawali.
Inilah sayap
rajawali yang palsu = terbang untuk lenyap
dan binasa untuk
selamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Kita
banyak salah = dengan berpikir kalau
jemaat dan memiliki uang yang
banyak, pasti dapat diundang di
mana saja, belum tentu ! saya sendiri merasa, bukanlah dari
sedikit banyaknya jemaat, tetapi apa yang
menjadi dukungannya? Kalau gereja
yang benar, maka dukungannya adalah dua
sayap burung nasar itulah pembukaan Firman
pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus. Inilah
yang membuat kita dapat terbang kemana
saja, sampai nanti ke awan-awan yang permai, bahkan sampai ke
Yerusalem Baru. Kalau dukungannya uang, maka itu
merupakan dukungan yang palsu. Kaya boleh, saya doakan =
semoga kaya dan persekutuan akan menjadi
mudah. Tetapi yang tidak boleh adalah
ingin kaya sampai menghalalkan segala cara, bahkan sampai korupsi,
ini yang tidak boleh. Jadi jangan ada keinginan, sebab uang
itu merupakan sayap burung nasar yang
palsu, menerbangkan kita seperti diawan-awan tetapi
akan lenyap untuk selamanya.
Sayap
burung nasar (pembukaan Firman dan urapan
Roh Kudus) menerbangkan kita.
Kemana TUHAN utus untuk
memberitakan Kabar Mempelai.
- Sampai
menerbangkan kita ke padang gurun tiga setengah
tahun jauh dari mata antikrist
- Sampai
menerbangkan kita ke awan-awan, ke Yerusalem Baru.Itulah
gereja yang benar, tidak bergantung pada
apapun. Semoga kita
dapat mengerti.
- Kemudian
mulut yang palsu itulah banyak berdusta. Dusta =
menyembunyikan sesuatu, jangan ! kita sekarang ini harus
terang-terangan = jika ya katakan ya,
jika tidak katakan tidak. Kita jangan berdusta sebab dusta akan
mengarah kepada Babel.
Semoga kita dapat
mengerti.
- Arti
perempuan Babel ada
satu lagi, (maaf) yaitu pelacur
=
dosa-dosa sampai pada
puncak dosa
yaitu dosa makan minum dan dosa
kawin mengawinkan, termasuk nikah yang salah.
Mari
diperiksa:
- Permulaan
nikah, jangan salah! nomor satu harus
direstui oleh orang tua. Saya
sudah ajarkan supaya tidak menimbulkan masalah maka
yang laki-laki sebelum bertanya kepada
yang wanita, maka bertanya
terlebih dahulu kepada orang tua = boleh
tidak. Demikian juga dengan yang
wanita, sebelum menjawab, maka terlebih
dahulu harus bertanya kepada orang
tua. Kalau kita sudah jadian lalu bertanya dan kalau orang tua
tidak setuju, maka akan timbul masalah, sehingga
akan menjadi nikah yang salah. Jika pada
akhirnya orang tua berkata =
ya sudahlah terserah! Itu sudah
termasuk salah. Apalagi tidak direstui oleh
orang tua, itu jelas salah. Masa pacaran dan tunangan dijaga
jangan sampai terjadi kejatuhan pada dosa
Babel.
- Perjalanan
nikah di jaga, sesudah permulaan nikah baik. Sekarang
ini bagi kita yang sudah menikah
diperiksa, dulu bagaimana = kawin lari dlsbnya.
Itu harus
diperbaiki, sebab kalau tidak akan mengarah ke Babel.
Bagaimana dulu kita sebelum masuk ke dalam nikah ? sudah jatuh lalu
tidak mengaku, bahkan ditumpangi tangan
dan diberkati = ini gawat,
sebab akan menjadi kutukan jika tidak dicabut. Jadi harus
diselesaikan. Surat-surat harus diselesaikan. Itulah nikah jangan
sampai mengarah kepada Babel.
Ikutilah nasihat Firman,
maka hidup saudara tidak akan merasa
berat, selalu enak dan ringan. Kalau
mengikuti Firman,
memang kelihatan berat bagi daging tetapi
enak dan ringan. Kalau tidak mengikuti Firman,
kelihatan enak bagi daging, tetapi
sebentar lagi akan berat dan putus asa.
- Dalam
perjalanan nikah, kesucian dalam nikah harus dijaga, jangan ada
perselingkuhan dll. Praktek kasih dalam nikah juga harus dijaga:
- Tugas
sebagai suami yang harus dijaga adalah mengasihi
istri, jangan kasar kepada istri.
- Istri
tunduk kepada suami = ini yang harus dijaga.
- Anak
taat kepada orang tua. Ini harus dijaga, sebab kalau tidak akan
masuk ke Babel. Apakah kita menjadi
perempuan dengan matahari, bulan, bintang
(Mempelai Wanita) atau menjadi
perempuan Babel/pelacur?
Kaum muda jaga kataatan dalam nikah, jangan membuat hati orang tua
berkeluh kesah.
- Sampai
akhir nikah nanti kita semua akan masuk ke
dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Semoga kita dapat
mengerti.
Mari
kesalahan-kesalahan didongkel, permulaan nikah dan perjalanan nikah
yang salah didongkel = diakui dan diampuni semuanya (diselesaikan).
Semoga kita dapat
mengerti.
Wahyu
17: 1, 15
1.
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat
yang banyak airnya.
15.
Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di
mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak
dan kaum dan bahasa.
Ay
1 = Babel ini menguasai lautan. Tempat yang
banyak airnya itulah lautan yang bebas. Tidak ada yang membendung
lautan sehingga bebas.
Ayat
15 = siapakah lautan itu ? bangsa-bangsa = bangsa kafir. Hanya ada
dua bangsa di dunia ini ? Bangsa Israel (umat pilihan TUHAN) dan
bangsa-bangsa (bangsa kafir)
itulah yang diduduki Babel.
Jadi
sasaran dari perempuan babel adalah Bangsa Kafir yang seperti
lautan bebas, artinya tidak tergembala (tidak mau dibendung) =
beredar-edar. Kaum muda perhatikan ! jangan
mencari ibadah yang enak-enak = dapat ini disana, dapat es disana,
jangan! Sebab itu
merupakan sistem Babel
dan nanti akan terperosok
dan dikuasai oleh Babel. Jadi inilah sistem
lautan bebas = mau bebas, dirumah mau bebas, sudah bisa dibendung =
orang tua mau bicara? sudah mengamuk
duluan. Itulah jika tidak tergembala, dagingnya begitu kuat.
Jalan
keluarnya adalah air yang banyak itu dimasukkan
kedalam gentong (tidak bisa diduduki) =
Yohanes 2: 6-8,
6.
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut
adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
7.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah
tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun
mengisinya sampai penuh.
8.
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah
kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
Jadi
supaya tidak dikuasai oleh Babel maka air
yang banyak harus dimasukkan kedalam tempayan. Tidak sembarang
tempayan/jangan sembarangan masuk ke dalam
penggembalaan, tetapi tempayan yang
ada di dalam perjamuan/pesta nikah.
Kalau tempayan yang tidak berada di dalam
perjamuan/pesta nikah, maka tidak akan
terjadi mujizat, hanya tempayan yang berada
di dalam pesta nikah.
Jadi
bangsa kafir
harus tergembala pada Kabar Mempelai
= pesta nikah sehingga bisa melihat dan
mengalami mujizat TUHAN. Di dalam Kabar Mempelai
bukannya tidak ada mujizat secara
jasmani = kanker? ada, banyak = yang seharusnya dioperasi bahkan
dokternya kaget, sudah siap untuk dioperasi
bulan ini, setelah diperiksa sudah tidak ada, ini terjadi mujizat
pada kanker stadium empat dan dokter
berkata sudah hilang. Hanya di Kabar
Mempelai, mujizat
yang jasmani itu memang ada dan
harus disaksikan,
tetapi tidak digembar-gemborkan. Sebab
yang terutama adalah mujizat rohani, itulah
keubahan hidup. Kalau mujizat yang jasmani masih dapat
ditiru oleh setan, dukun-dukun dapat
meniru. Tetapi kalau mujizat
rohani/keubahan hidup tidak dapat ditiru
dan jika kita masuk dalam gentong
maka kita tidak dapat diduduki lagi.
Semoga kita dapat
mengerti.
Praktek
tergembala = ketekunan dalam kandang penggembalaan (ruangan
suci). Ada tiga macam alat dalam ruangan
suci = ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok:
- Pelita
emas = ketekunan dalam ibadah raya, biasanya
pada hari Minggu,
- Meja
Roti Sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci,
- Medzbah
Dupa Emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
ketekunan dalam tiga macam ibadah. Tadi
diisi enam tempayan:
- tiga
tempayan = suami (tubuh, jiwa, roh suami).
- tiga
tempayan= istri (tubuh, jiwa, roh istri).
Jadi
suami istri harus tergembala/tekun dalam kandang penggembalaan. Jadi
lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah
maka tubuh, jiwa, roh kita diisi dengan Kabar
Mempelai atau diisi dengan pribadi ALLAH
Tritunggal (ALLAH Bapa, Anak
dan Roh Kudus). Sehingga Babel tidak
memiliki kesempatan untuk mengisi/menguasai.
Manusia
ini terdiri dari tubuh, jiwa, roh, jika sudah diisi oleh Kabar
Mempelai/ALLAH
Tritunggal itu berarti tidak ada tempat lagi untuk diisi oleh Babel,
apalagi untuk dikuasai. Masuk untuk mengisi saja Babel
tidak bisa. Itulah keampuhan dari tiga
macam ibadah. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari
malam ini kita sungguh-sungguh untuk menjadi kehidupan yang
tergembala. Proses bagaimana kehidupan itu diisi oleh kabar mempelai
(pribadi ALLAH Tritungal):
- Mendengar
Firman sungguh-sungguh.
- Sampai
mengerti Firman.
- Sampai
percaya/yakin kepada Firman.
- Sampai
praktek Firman apapun resikonya.
Tubuh,
jiwa, roh kita diisi penuh (bukan setengah-setengah) sehingga Babel
tidak ada tempat untuk mengisi, apalagi untuk menguasai
kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari
praktekkan Firman apapun resikonya =
pelayan ini disuruh mencedok air dan dibawa ke pemimpin pesta,
padahal yang dibutuhkan adalah anggur. Kalau tidak ada anggur ini
sangat memalukan.
Inilah
ketaatan apapun resikonya =
Yohanes 2:
8-10,
8.
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah
kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
9.
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur
itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan,
yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai
laki-laki,
10.
dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang
baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik;
akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
Jadi
ini taat dengar-dengaran apapun risikonya =
air yang dicedok, tetapi kalau sampai tetap
menjadi air, maka dapat dipecat
oleh pemimpin pesta = ada risiko.
Ada
dua kesaksian di Malang:
- Kehidupan
ini diminta oleh pelanggan ratusan juta (ini pelanggan
yang paling tinggi), untuk memakai
namanya tetapi
tidak membahayakan dia (di dunia ini masih lumrah) = pakai namamu ya
untuk menerima
kiriman. Tetapi dia menganggap
bahwa hal itu tidaklah
benar. Akhirnya dia tidak mau dan memilih taat Firman
sekalipun kehilangan
ratusan juta.
- Seorang
dosen yang diangkat menjadi dekan
dan sudah ada sk nya untuk menghadapi
akreditasi. Rektornya ini anak TUHAN dan pendeta
yang sering berkhotbah = “tidak apa-apa
ini ada sk nya dan ini benar”. Karena
dia agak cakap dan bisa menjawab sehingga cepat diangkat;
tetapi dia tidak mau sebab sudah
ada yang mempunyai
jabatan sebagai dekan (sekalipun ini cuma
akting saja). Inilah ketaatan kita diuji.
Hari-hari
ini kita semuanya akan diperhadapkan,
kita tinggal taat atau
tidak!
Jika
taat, apapun risikonya itu =
‘terserah Kau TUHAN’
= mengulurkan tangan kepada TUHAN. Jika kita taat, mungkin
risiko yang kita hadapi adalah kehilangan
pelanggan ratusan juta, dipecat jadi dosen
= ‘tidak perduli dan terserah Kau TUHAN’
dan TUHAN lah yang akan bekerja. Kita mengulurkan
tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan
belas kasih-Nya kepada kita,
sehingga terjadi mujizat air menjadi
anggur. Jadi sampai terserah Kau TUHAN, baru akan terjadi
mujizat. Kalau belum, itu seperti masih setengah tiang, makanya saya
bilang = kalau angkat tangan jangan setengah tiang. Setengah tiang
ini masih = ya kalau bisa, bagaimana kalau
tidak bisa?
Terjadi
mujizat air menjadi anggur. Keubahan air menjadi
anggur ini, saya ambil satu saja yaitu
rasanya
yang berubah. Air berubah menjadi anggur yang berubah
adalah rasanya (jika dicicipi rasanya manis). Air itu tawar, anggur
itu manis. Jadi keubahan hidup = dari air
menjadi anggur yang manis = mulut yang manis/perkataan yang manis
bagaikan air anggur. Sekarang ini yang
ditunggu oleh TUHAN adalah mulut yang manis/perkataan yang manis =
perkataan Mempelai.
Ini
pujian dari Mempelai Laki-laki
kepada Mempelai Perempuan
=
Kidung
Agung 7: 9
Kata-katamu manis bagaikan
anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak
putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Perkataan
manis artinya:
- Jujur,
berkata benar dan baik.
- Perkataan
untuk mengaku dosa dan mengampuni. Mengaku dosa itu manis, jika
menyalahkan orang lain itu pahit. Suami selalu menyalahkan
istri maka menjadi pahit, istri selalu menyalahkan suami maka
menjadi pahit. Tapi kalau suami/istri mengaku dosa dan mengampuni
maka menjadi manis.
- Perkataan
yang menjadi berkat bagi orang lain.
- Perkataan
menjadi saksi (kesaksian). Ini mengalir kepada sesama. Kita bersaksi
supaya orang yang belum selamat dapat menjadi
selamat, untuk orang yang sudah selamat supaya masuk Kabar
Mempelai dan disempurnakan.
- Dan
untuk menyembah TUHAN. Ini mengalir kepada
orang yang sedang tidur. Saat kita
menyembah TUHAN itu bagaikan air anggur yang manis, mengalir kepada
orang yang sedang tidur dan bangun/tergairah.
Kalau kita menyembah, YESUS yang sedang tidur dikapal akan tergairah
dan bangun untuk menolong kita.
Matius
8: 23-25,
23.
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
24.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga
perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25.
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan,
tolonglah, kita binasa."
Ay
25 =
"Tuhan, tolonglah, kita binasa." = inilah
perkataan manis. Sejak tadi kapal ditimbus gelombang tetapi
TUHAN biarkan dan tetap tidur,
mungkin karena kata-katanya yang
mengamuk. Seringkali kalau kita panik akan
menjadi seperti itu, mengeluarkan perkataan
pahit sehingga akan lebih mempercepat
ketenggelaman.
Untuk itu dibutuhkan perkataan manis. Dan yang
terakhir di tunggu oleh TUHAN = ‘TUHAN, tolonglah kami’.
Mungkin
sekarang ini mungkin perahu kita ditimbus gelombang dan hampir
tenggelam: perahu nikah, perahu ekonomi, perahu masa depan, perahu
kesehatan, perahu apa saja. Tetapi
rasanya seperti tidak ada
pertolongan, sebab
YESUS tertidur dan tidak ada gairah untuk menolong, sehingga semakin
tenggelam, hampir tenggelam dan sudah semakin kebawah. Yang ditunggu
oleh TUHAN adalah perkataan manis. Perkataan kita harus berubah
sekarang ini. Suami kepada istri berubah,
istri kepada suami berubah, anak kepada orang tua berubah menjadi
perkataan manis, bisa menjadi berkat dan bisa menyembah kepada YESUS
(menyeru nama YESUS).
Menyembah
YESUS/menyeru nama YESUS dengan iman/dengan percaya ‘hanya
Dia’ tidak lagi Petrus, Thomas, atau
siapapun, ‘hanya
YESUS’ dan yakin ada kuasa kebangkitan
TUHAN untuk meneduhkan lautan dan gelombang = membuat hati kita
teduh, damai sejahtera.
Paling
sedikit sekarang ini, kalau bisa berseru
‘YESUS tolong’,
maka kita terlebih dahulu sudah merasa
teduh dan damai. Mungkin kita belum ditolong,
tetapi kalau hati
sudah merasa damai itu berarti pertolongan
TUHAN sudah datang sehingga semuanya
menjadi enak dan ringan, semuanya akan
diselesaikan oleh TUHAN tepat pada waktu Nya. Tepat pada waktu Nya =
tidak akan tenggelam.
Bukan
hanya kita yang berteriak, diatas kayu
salib, YESUS juga
sudah berteriak ‘sudah selesai’
= semua bisa diselesaikan oleh TUHAN. Kita pulang dengan hati damai,
teduh, enak-ringan sebab semua sudah
diselesaikan oleh TUHAN tepat pada waktu-Nya. Perkataan ini kunci nya
yang terakhir. Jika YESUS datang kedua kali kita diubahkan sampai
sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan =
sempurna seperti Dia, dan kita akan diangkat diawan-awan
bersama-sama Dia.
Mari!
sebagai bangsa kafir
(maaf) = seperti “anjing
dan babi”.
Anjing itu mulutnya menjilat muntah
lagi = mulutnya terlalu pahit, terlalu kotor. Babi
perbuatannya berkubang. Sekarang ini, kita
yang mungkin sudah dikuasai oleh Babel, biarlah
digembalakan sampai mantap, sampai mulut manis dan saatnya TUHAN
menyelesaikan semuanya. Sekali-pun
sudah menjadi seperti Yunus yaitu sudah
tenggelam di dasar lautan,
tetapi karena dia berseru nama
TUHAN, masih dapat ditolong oleh TUHAN.
Tidak ada alasan untuk tidak ditolong oleh TUHAN. TUHAN menyelesaikan
bahkan menyempurnakan kita semua, sampai kita terangkat bersama Dia.
Inilah
kitab Wahyu yang memuat Kabar
Mempelai sepenuhnya, untuk menjadikan
bangsa kafir yang
seperti anjing babi menjadi Mempelai
TUHAN.
TUHAN memberkati kita.1