Kita
masih tetap membahas pendahuluan dari ktb Wahyu dan ktb Wahyu ini
terdiri dari 22 pasal dengan 405 ayat merupakan kitab terakhir dari
alkitab dan di dalam susunan dari tabernakel, kitab Wahyu ini terkena
pada tabut perjanjian yang merupakan alat yang terakhir dari
tabernakel.
Tabut
perjanjian ini terdiri dari dua bagian yaitu:
- Tutup
pendamaian yang terbuat dari emas murni dan ini menunjuk YESUS dalam
kemuliaan sebagai Mempelai Laki-laki Surga.
- Tabut/petinya
yang sudah kita bahas, peti ini terbuat dari kayu penaga tetapi
seluruhnya disalut dengan emas dan ini menunjuk pada gereja yang
sempurna sebagai Mempelai Wanita Surga.
Jadi,
kalau kedua bagian digabungkan, maka tabut perjanjian ini untuk
sekarang menunjuk tentang Kabar Mempelai. Memang Mempelai-nya belum
tetapi nanti, tetapi untuk sekarang menunjuk pada Kabar
Mempelai/tabut perjanjian.
Ada
dua macam pemberitaan Firman ALLAH yaitu:
- Injil
keselamatan = Firman penginjilan/Kabar Baik
--> Efesus 1 :
13, Di
dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Jadi, injil keselamatan
adalah injil yang memberitakan Kabar Baik
tentang kedatangan YESUS yang pertama kali ke dunia dan mati di atas
kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa.
Tanda
dari injil keselamatan yaitu:
- Kita
percaya YESUS = selamat,
- Bertobat,
- Baptis
air dan Baptis Roh Kudus= Lahir dari air dan dari Roh, sehingga
kita memiliki hidup yang baru/hidup surga = hidup dalam kebenaran.
Ini
sudah kita terima semuanya, bagi yang belum dibaptis, nanti akan ada
baptisan air, saudara perhatikan. Bagi yang sudah dibaptis, selamat
itu = hidup benar. Tidak benar = tidak selamat.
- cahaya
injil tentang kemuliaan Kristus = Firman
pengajaran = yang kita kenal dengan Kabar Mempelai --> 2
Korintus 4 : 3, 4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Jadi,
injil kemuliaan adalah injil yang
memberitakan tentang kedatangan YESUS Yang kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja/Mempelai Pria Surga.
Untuk apa? untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang
sudah selamat/untuk membawa orang-orang yang sudah selamat dalam
kesucian dan kesempurnaan menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Kita
sudah selamat, belumlah cukup. Kalau saya bertanya sekarang ini,
apakah saudara sudah selamat? Sudah! Tetapi apakah saudara masih
berbuat dosa? masih! Itu sebabnya kita harus menerima injil yang
kedua yaitu Firman pengajaran yang membawa orang-orang yang sudah
selamat untuk disucikan dan disempurnakan dan menjadi seperti YESUS
= tidak ada dosa lagi sehingga kita menjadi Mempelai Wanita Surga.
Itu sebabnya disebut dengan Kabar Mempelai. Inilah tentang tabut
perjanjian. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
kita akan mempelajari arah dari tabut perjanjian
-->
Yosua 3 : 1 –
6,
1.
Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari
Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka
di sana, sebelum menyeberang.
2.
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh
perkemahan,
3.
dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah
kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para
imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari
tempatmu dan mengikutinya --
4.
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu
hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu
mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu."
5.
Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab
besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
6.
Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah
tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka
mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.
Ay
1 --> Menyeberang sungai Yordan menuju ke Kanaan --> merupakan
etape/tahap terakhir. Jadi, bangsa Israel keluar dari Mesir sampai di
gunung Sinai dan dari gunung Sinai sampai di perbatasan sungai
Yordan, kemudian dari perbatasan sungai Yordan, mereka melewati
sungai Yordan dan masuk ke tanah Kanaan.
Ay
3 --> Mengikutinya. Jadi, tabut perjanjian ini yang menunjukan
arah ke Kanaan.
Ay
4 --> kita berbahagia memiliki tabut perjanjian yang menunjukan
arah. Kalau dulu secara jasmani dan sekarang adalah Kabar Mempelai
--> kita tinggal mengikuti. Jalan ke surga saja, tabut perjanjian
itu dapat menunjukan, apalagi hanya jalan di dunia. Sebenarnya mudah
sekali hidup ini kalau kita mengetahui apa yang harus kita lihat.
Jadi
jelas, arah dari tabut perjanjian adalah menuju ke tanah Kanaan
dengan menyeberangi sungai Yordan --> ini terjadi waktu dahulu.
Untuk sekarang berarti
membawa kita masuk ke
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir =
kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna =
Mempelai
Wanita Surga.
Masuk
ke dalam pembangunan Tubuh Kristus/kesatuan pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna = tabut perjanjian yang mempersatukan kita.
Bilangan
14 : 44, 45,
44.
Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi
tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat
perkemahan.
45.
Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan
itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan
mereka sampai ke Horma.
Ibadah
pelayanan tanpa tabut/tanpa Kabar Mempelai/tanpa pembukaan rahasia
Firman ALLAH, sekali-pun ada gerak/naik ke gunung untuk berperang,
maka ibadah pelayanan itu betul-betul nekad. Kita mengikuti ibadah
persekutuan/fellow-ship tanpa pembukaan Firman, maka berarti
kehidupan itu nekad. Itu sebabnya kita harus betul-betul
berhati-hati.
Akibatnya:
kalah dan tercerai berai, sehingga tidak masuk dalam kesatuan Tubuh
Kristus.
Tubuh
Kristus ini dimulai dari:
- nikah,
tetapi jika menikah tanpa pembukaan Firman akan tercerai berai =
nekad sebab akan selalu terjadi percekcokan.
- masuk
dalam penggembalaan, jika gembala-gembala tanpa pembukaan Firman =
nekad sebab gembala di atas mimbar menghantam sidang jemaat dan
sidang jemaat dibelakang menggosipkan gembala.
- berfellow-ship
tanpa pembukaan Firman = nekad/berani mati dan yang dibicarakan
hanyalah kesalahan orang lain.
Akibatnya
kalah dan tercerai berai dan menjadi pemecah belah dan tidak masuk
dalam kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Semoga kita dapat
mengerti.
Jarak
dengan tabut perjanjian -->
Yosua
3 : 4,
hanya antara
kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu
mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu."
Jika
jarak dengan tabut itu benar yaitu dua ribu hasta, maka
akan
ada jalan yang baru. Luar biasa ini. Kita
tidak perlu takut, asalkan saya dan juga sidang jemaat menjaga jarak
duaribu hasta ini, maka tabut itu yang akan mencarikan jalan yang
baru. Kita tinggal mengikuti, sekali-pun ada orang yang menutup pintu
dlsbnya, maka tabut yang akan membuka pintu/membuka jalan, asal kita
menjaga jarak duaribu hasta.
Duaribu
hasta ini menunjuk pada ruangan suci dari tabernakel. Kita sudah
selamat lewat Kabar Baik dan oleh Kabar Mempelai ini kita diarahkan
pada angka duaribu = kita masuk ke dalam ruangan suci.
Selamat/percaya dan bertobat = dalam tabernakel terkena pada halaman.
Ukuran
dari ruangan suci adalah:
Panjang
20, lebar 10 dan tinggi 10. Jadi isinya p x l x t
= 20 x 10 x 10= 2000. Jadi, kita harus hidup di dalam ruangan suci =
ketekunan dalam kandang penggembalaan.
Ruangan
suci = kandang = masuk kandang sebab sudah dibatasi dengan
papan-papan; sedangkan halaman itu berarti kita belum masuk ke dalam
kandang.
Jadi,
kita harus hidup di dalam ruangan suci di mana terdapat tiga macam
alat = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, bukan tiga kali
tetapi tiga macam ibadah pokok yaitu:
- pelita
emas --> ketekunan di dalam ibadah raya = persekutuan dengan
ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya. Dulu, bangsa Israel
memiliki pesta yang namanya pesta Pentakosta.
- meja
roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran dan Korban Kristus. Dulu, senilai dengan pesta Paskah
dari bangsa Israel. Ada penyembelihan domba dan makan roti tidak
beragi. Jadi, setiap kali kita beribadah, kita berpesta yang besar,
kemudian.
- mezbah
dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan =
persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya. Dan ini menunjuk
pada pesta pondok daun-daunan. Penyembahan ini = perobekan daging.
Waktu dulu, jika bangsa Israel merayakan pesta pondok daun, mereka
harus pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan semuanya untuk
berdiam di dalam pondok-pondok yang terbuat dari daun, supaya
mengerti bahwa manusia hanya seperti daun --> sekali-pun hebat,
sebentar lagi menjadi kering. Di samping itu, kebiasaan pesta pondok
daun ini ada pernikahan. Jadi penyembahan itu = hubungan nikah yang
rohani yaitu Kepala dengan tubuh = leher. Kepala = Suami, tubuh =
istri. Hubungan Mempelai.
Jadi
mengapa tiga macam ibadah? Supaya:
- ibadah
kita tidak monoton sebab pestanya berbeda-beda,
- kita
yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, sedangkan ALLAH Tri Tunggal
yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus = tubuh, jiwa dan roh kita melekat
pada ALLAH Tri Tunggal seperti carang yang melekat pada Pokok anggur
Yang Benar sehingga tidak dapat terlepas. Seperti TUHAN bertanya
kepada Petrus: Simon, apakah engkau mengasihi Aku? Gembalakan
domba-domba-Ku. TUHAN bertanya sebanyak tiga kali. Inilah tiga macam
ibadah. Semoga kita dapat mengerti.
Pekerjaan
kita tinggal melekat sebab yang bekerja adalah Pokok yang mengambil
zat-zat dari dalam tanah, kemudian di bawa ke daun dan di masak, kita
tinggal menghisap dan cepat atau lambat jika kita tekun akan berbuah
manis. Bagi kami para gembala-gembala, sekali-pun jemaat hanya dua
tiga orang, tidak mengapa, tetap ditekuni seperti saya yang memulai
di Surabaya ini hanya sedikit yaitu hanya tiga keluarga.
Jadi,
Kabar Mempelai menuntun kita untuk masuk dalam penggembalaan yang
benar (jarak kita dengan tabut adalah dua ribu hasta) = menjadi
kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik. Penggembalaan-nya
sudah benar tetapi kadang-kadang kita yang tidak baik/hati yang tidak
baik seperti Yudas. Penggembalaan dari Yudas ini sudah sempurna
sebab YESUS Yang menggembalakan, tetapi karena dasar dari hati Yudas
yang tidak baik/ia mempertahan hati yang tidak baik, maka ia binasa
untuk selama-lamanya.
Tergembala
dengan benar dan baik dan ini merupakan tugas dari Kabar Mempelai
yang membawa kita ke dalam kandang penggembalaan. Mungkin saudara
masih jiwa baru dan baru mengerti, saudara hanya datang pada hari
Minggu saja ke gereja, nanti setelah saudara mendengarkan Firman,
maka saudara akan didorong dan diarahkan sampai pada ketekunan dalam
tiga macam ibadah pokok.
Ini
merupakan keampuhan dari Kabar Mempelai dan bukannya mengejek yang
lain --> tidak!! saudara dapat mengecek, jika tanpa Kabar Mempelai
--> pada hari Minggu, jemaat yang datang ribuan orang, coba dicek,
berapa yang datang pada ibadah pendalaman alkitab? Tinggal berapa
yang datang dalam ibadah doa penyembahan? Kalau bukan Kabar
Mempelai/bukan pembukaan Firman maka tidak akan mampu untuk membawa
kita masuk dalam penggembalaan. Ini merupakan sungguh-sungguh
pelajaran dari guru saya. Semoga kita dapat mengerti.
Hanya
antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu
mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu."
Di
dalam penggembalaan yang benar (jangan yang tidak benar, sebab ada
gembala yang pandir dan juga gembala pedagang yang hanya memperjual
belikan domba, gembala itu tidak memberikan makan domba-domba, tetapi
ia memeras domba-domba itu) kita akan menemukan jalan yang baru. Itu
sebabnya kita tidak perlu takut, asalkan kita dapat tergembala, maka
kita akan menemukan jalan yang baru. Dalam penggembalaan yang benar
--> sama-sama benar:
- gembala
yang dipercayakan itu benar,
- pengajaran-nya
benar,
- makanan-nya
benar,
- saudara
benar-benar tergembala sehingga memiliki hati yang sungguh-sungguh
baik --> pasti ada jalan baru.
Arti
dari jalan baru adalah:
- jalan
tanpa herodes. Waktu hari Natal,
orang majus datang kepada herodes, kemudian herodes bertanya dimana
Raja yang baru lahir? Selidiki! agar aku juga dapat menyembah.
Tetapi setelah mereka bertemu dengan YESUS, mereka diberi mimpi agar
jangan kembali ke jalan herodes. Inilah jalan yang baru. Jalan baru
= jalan tanpa herodes = jalan tanpa setan = jalan tanpa sandungan
sehingga kita tidak akan pernah tersandung dan terjatuh:
- dalam
dosa-dosa sampai pada puncak dosa,
- dengan
ajaran-ajaran sesat sehingga kita tidak terhilang dan binasa =
tetap mengikuti YESUS = tetap selamat,
- dalam
panggilan dan pilihan --> 2
Petrus 1 : 10,11,
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus= tetap beribadah
melayani TUHAN dengan setia berkobar-kobar sampai garis
akhir/sampai meninggal dunia dan sampai TUHAN YESUS datang kembali
yang kedua kali sehingga kita menerima upah kehidupan kekal = hak
penuh = tiket untuk mendapatkan hidup kekal = masuk ke dalam
kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
- jalan
di mana kita selalu mengalami pembaharuan hidup
= mujizat
rohani/kita menjadi manusia baru.
Di dalam penggembalaan terjadi
keubahan hidup/pembaharuan hidup sehingga kita menjadi manusia baru
seperti YESUS. Manusia baru seperti YESUS dapat menjadi penghuni
dari kota Yerusalem Baru/dapat masuk dalam kota Yerusalem Baru. Jika
dulu, Yosua membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, untuk
sekarang, Kabar Mempelai membawa kita ke Yerusalem Baru.
Manusia
baru ini dimulai dari tidak berdusta.
Jika kita berdusta, maka itu berarti kita berada di jalan lama/jalan
herodes --> Efesus
4 : 24, 25,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
Tanda
dari manusia baru adalah tidak berdusta tetapi berkata benar dan
baik --> ‘ya, ya, tidak’tidak.
Efesus
4 : 26, 27,
26.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
27.
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Manusia
baru tidak boleh marah tanpa kasih.
Tanpa
kasih= dengan emosi yang meledak-ledak sehingga menimbulkan
kebencian, pertengkaran dllnya. Ini yang harus kita jaga.
Marah
dengan kasih --> kita boleh marah asal ada sebabnya dan dengan
kasih dengan tujuan untuk menolong/mengangkat orang yang kita
marahi/yang kita tegur/yang kita nasihati. Semoga kita dapat
mengerti.
Seperti Petrus yang:
- berdusta
--> Petrus yang hebat karena dapat berjalan di atas air yang
bergelombang, ternyata ia masih berdusta. Ketika ia ditanya apakah
engkau sahabat dari YESUS --> oh tidak.
- emosi
sehingga ia mengambil pedang dan memotong telinga orang sehingga
orang itu tidak dapat mendengarkan Firman. Siapa kita? Itu sebabnya
kita membutuhkan pembaharuan sehingga kita menjadi manusia baru.
Bagi
yang sudah terjadi, baiklah kita meminta ampun, sehingga ke depan
kita belajar lagi sebab ini merupakan pelajaran yang belum selesai.
Belajar untuk tidak lagi berdusta, tidak emosi yang
meledak-ledak.
Efesus
4 : 28,
Orang yang
mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras
dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya
ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang
berkekurangan.
Manusia baru
jangan mencuri.
Jangan mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus
dan juga jangan mencuri milik sesama seperti korupsi, hutang tidak
dibayar dan juga jangan mencuri milik sesama yang membutuhkan.
Jadi
berbeda:
- mencuri
milik sesama ini seperti bekerja sama dalam berdagang, tetapi
keuntungan-nya diambil untuk diri sendiri dllnya, tetapi juga ada.
- jangan
mencuri milik sesama yang membutuhkan. Jadi di dalam berkat TUHAN
yang kita terima, ada milik TUHAN yang harus kita kembalikan tetapi
juga ada milik sesama yang membutuhkan --> ‘ketika Aku lapar,
kamu tidak memberi Aku makan’ . Kita jangan menahan milik
sesama/mencuri milik sesama, tetapi kita dapat memberi/mengatakan
--> ‘lebih berbahagia memberi daripada menerima’. Inilah
orang yang tergembala akan sampai ‘lebih berbahagia memberi
daripada menerima’. Untuk hal ini bukannya tidak boleh menerima
--> kami juga banyak menerima pakaian dlsbnya dan untuk itu kami
berterima kasih dan merasa berbahagia. Tetapi hati ini harus
disucikan sampai dapat merasa lebih berbahagia memberi daripada
menerima. Orang semacam ini tidak akan jatuh dalam keinginan jahat
yaitu keinginan akan uang. Semoga kita dapat mengerti.
- jalan
keluar dari segala masalah
= terjadi
mujizat jasmani.
Di mana ada Kabar Mempelai/pembukaan
Firman, pasti akan ada jalan keluar dari segala masalah.
Bagi
kaum muda, TUHAN juga akan membuka masa depan yang indah dan yang
berhasil. Itu sebabnya di masa muda, saudara harus sungguh-sungguh
tergembala seperti Yusuf ketika ia berusia tujuh belas tahun, ia
sudah aktif di dalam penggembalaan. Juga dengan TUHAN YESUS ketika
berusia dua belas tahun, YESUS sudah aktif di dalam bait ALLAH dan
bertemu dengan guru-guru/dalam pengajaran.
Jadi di usia dua
belas dan tujuh belas merupakan usia yang efektif untuk masuk dalam
kandang penggembalaan supaya ada pembukaan jalan. Mari, bagi yang
memiliki anak --> bawa masuk ke dalam kandang penggembalaan;
mungkin kita merasa kasihan sebab harus ke gereja, tetapi nanti kita
dapat bersyukur kepada TUHAN kalau sudah ada jalan baru yang
terbuka. Sekarang mungkin merasa lelah --> tidak mengapa, tetapi
nanti akan ada jalan baru sampai ke Yerusalem Baru.
Di luar
penggembalaan --> gawat! Sebab yang ada hanyalah:
- jalan
yang penuh dengan sandungan,
- jalan
buntu bahkan,
- jalan
menuju kegerakan pembangunan Babel/mempelai wanita setan.
Kita
ingat angka dua ribu babi, itu sebabnya kalau bukan angka dua ribu
ruangan suci, maka yang ada hanyalah dua ribu babi. Dua ribu babi
adalah kegerakan pembangunan Babel/mempelai wanita setan menuju kota
Babel yang akan dibinasakan hanya dalam waktu satu jam. Semoga kita
dapat mengerti.
Itu
sebabnya, doakan para gembala-gembala dan kita semua, sebab banyak
orang yang memilih dua ribu babi daripada YESUS Yang menyelamatkan
satu jiwa/menyelamatkan orang-orang berdosa. Di dalam cerita orang
gila yang disembuhkan dan dua ribu babi masuk ke dalam danau, maka
banyak orang yang mengusir YESUS. Kita dapat membayangkan, dari pada
memilih jiwa yang selamat, mereka lebih memiilih dua ribu babi.
Sekarang hamba TUHAN itu banyak yang ke arah itu --> tidak mengapa
ada jiwa yang tidak selamat, yang penting diriku memiliki dua ribu
babi. Keadaan ini benar-benar gawat.
Jika
seorang gembala tidak bertanggung jawab di dalam kandang/ruangan
suci, maka itu berarti ia memilih untuk berada di dalam kandang
babi/dua ribu babi. Ini merupakan hal yang serius bagi kami para
gembala-gembala, sebab lebih banyak yang memilih keuntungan. Daripada
terus berkhotbah, lebih baik memelihara babi dan tinggal disembelih
dan dijadikan sate babi, gule babi, babi, babi. Semoga kita dapat
mengerti.
Sikap
terhadap tabut perjanjian -->
Yosua
3 : 3, 6,
3.
dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah
kamu melihat
tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang
suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan
mengikutinya
--
6.
Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah
tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka
mereka mengangkat
tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.
Mengangkat
= memikul. Di dalam Keluaran 25, tabut perjanjian ini memiliki
pikulan.
Jadi,
sikap terhadap tabut adalah:
- Melihat
tabut perjanjian = perhatikan dengan sungguh-sungguh, jika tidak
melihat, dapat tersesat sebab jalan di padang gurun itu susah.
- Mengikuti
dan
- Angkat
tabut = memikul.
Melihat
dan mengikuti ini untuk mencontoh; seperti
Musa waktu ia melihat kerajaan surga di gunung Sinai, kemudian TUHAN
memerintahkan Musa untuk membuat tabernakel/kemah suci sesuai dengan
contoh yang ia lihat di surga. Jadi tabut perjanjian itu contoh
surga. Jadi arti dari melihat tabut perjanjian adalah
setiap
aspek kehidupan kita harus mencontoh sesuai dengan pembukaan Firman
ALLAH/Kabar Mempelai/sesuai dengan kerajaan surga.
Berarti kita sudah latihan hidup di surga, seperti sekarang ada
perumahan-perumahan yang mencontoh model Singapura dan dibuat sesuai
dengan keadaan dari Singapura. TUHAN memerintahkan Musa untuk membuat
kemah suci sesuai dengan kerajaan surga dan kalau kita hidup sesuai
dengan surga/sesuai dengan kemah suci, nanti jika kita masuk surga,
sudah tidak asing lagi sebab kita sudah latihan terlebih dahulu
bagaimana hidup di surga itu.
Kita
bersyukur memiliki pengajaran tabernakel dan Kabar Mempelai sebab
kita sudah mengetahui tentang kerajaan surga. Banyak orang yang
menafsirkan surga dengan cara yang aneh-aneh seperti ada yang
mengatakan, kalau di dunia saudara bekerja sebagai seorang pemborong,
nanti di surga, saudara juga menjadi pemborong dlsbnya --> banyak
yang menyesatkan. Neraka itu juga dibuat begini dan begitu. Semua ini
karena tidak memiliki patokan/pola --> ibadah pelayanannya tidak
memiliki pola untuk dilihat.
Bukan
sombong dan juga bukan kita yang paling benar --> tidak!! tetapi
kita bersyukur karena ada yang dapat dilihat dan dicontoh dengan
jelas dari surga. Sehingga kita mengikuti dengan mantap; itu sebabnya
kita harus sungguh-sungguh melihat tabut. Jangan melihat yang lain,
istri Lot bahkan menoleh ke belakang sehingga habis/menjadi tiang
garam. Demikian juga dengan Musa yang melayani dua orang yaitu orang
Israel dan orang Mesir, kemudian Musa menoleh ke kiri dan ke kanan
dan ketika tidak ada manusia, ia membunuh orang Mesir itu --> Musa
tidak melayani, tetapi membunuh. Itu sebabnya
harus
melihat tabut. Segala aspek kehidupan kita
harus sama dengan pengajaran yang kita terima, harus sama/sesuai
dengan kerajaan surga. Semoga kita dapat mengerti.
Memikul.
Memikul di bahu = tanggung jawab. Jadi kita bertanggung jawab untuk
(ini merupakan kesalahan kami sebagai alumni Lempin-El Kristus Ajaib)
mempelajari tabut perjanjian dan Kabar Mempelai menjadi bahan untuk
berkhotbah dan ini salah sehingga tidak ampuh. Jadi bertanggung jawab
itu berarti terlebih dahulu
mempraktekan
dan jika sudah mempraktekan barulah memberitakan sehingga menjadi
kuat.
Jadi
bertanggung jawab untuk:
- mempraktekan
Kabar Mempelai = memikul tabut perjanjian.
- menyaksikan/memberitakan
Kabar Mempelai.
Mempraktekan
Kabar Mempelai itu sengsara bagi daging sebab seringkali kita
diperhadapkan pada TUHAN/tabut perjanjian atau pada yang lain dan ini
pasti. Jadi mempraktekan itu tanda darah --> mempraktekan Firman
itu seperti kita terkena pedang sehingga kita berdarah bahkan
berdarah-darah.
Kalau
Firman itu sudah kita praktekan dan kemudian kita beritakan -->
sekali-pun ia orang pandai, orang yang ahli alkitab, orang kaya,
orang yang memiliki gereja besar/gereja kecil, siapa saja, tidak
dapat mengganggu gugat sebab kita memiliki cap/tanda Darah YESUS.
Setan-pun tidak dapat mengganggu gugat. Ini yang selalu saya ingat
perkataan dari alm.bpk.pdt In.Juwono sekalipun pada waktu itu saya
belum menjadi seorang hamba TUHAN, kita harus memiliki cap/tanda
Darah YESUS Setelah saya menjadi seorang hamba TUHAN, maka
alm.bpk.pdt Pong selalu mengingatkan. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
sikap terhadap tabut yang benar yaitu:
- melihat,
- mengikuti
dan
- memikul.
Tetapi
juga ada sikap yang salah terhadap tabut perjanjian/terhadap Kabar
Mempelai dan ini yang perlu kita doakan dihari-hari ini.
- 2
Samuel 6 : 2, 3, 6, 7,
2.
Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan
seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut
Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di
atas kerubim.
3.
Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah
mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan
Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
6.
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza
mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya,
karena lembu-lembu itu tergelincir.
7.
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di
sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah
itu.
Ay 3, seharusnya
tabut itu dipikul, tetapi dinaikkan ke dalam kereta
--> sekarang ini terjadi supaya canggih, supaya memiliki wawasan
yang luas dlsbnya. Dinaikkan kereta, jangan-jangan mau dinaikkan ke
dalam mobil mercy. Inilah yang merupakan kesalahan kita; alkitab
mengatakan untuk dipikul, tetapi dikatakan bahwa itu kuno tetapi
alkitab mengatakan untuk dipikul dan ini tidak berubah. Kecuali
alkitab mengatakan --> kalau jaman Israel harus dipikul dan nanti
dijaman kita memakai mercy. Tidak demikian, tetap harus dipikul.
Inilah kesalahan kita sebab sudah mau mencampur-campur.
Ay 6,
dinaikkan kereta dan akhirnya lembu-lembu itu tergelincir. Kalau
dipikul, sekali-pun itu berat bagi daging, tetapi enak sebab tidak
tergelincir; dinaikkan kereta yang ditarik oleh lembu, enak bagi
daging tetapi tergelincir.
Inilah sikap yang salah dan yang
harus kita doakan, sebab tabut diangkut memakai kereta yang baru,
artinya Kabar Mempelai dicampur dengan cara-cara dunia dengan
mengikuti perkembangan jaman supaya tidak kuno --> mulai memakai
logika.
Jadi Kabar Mempelai dicampur dengan cara-cara dunia
yang tanpa salib --> tidak mau memikul sebab terlalu berat = enak
bagi daging sehingga menjadi tidak benar. Salib itu kebenaran dan
tidak enak bagi daging/daging merasa sengsara = sengsara daging
tetapi benar dan ini yang ditentang. Harus salib yang tidak enak
bagi daging, sebab kalau enak bagi daging, pasti tidak benar dan
akan melenceng/tergelincir. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tanpa salib = Kabar Mempelai dicampur dengan cara-cara dunia yang
menentang salib. Akibatnya tergelincir.
Tergelincir ini gawat sebab berbeda dengan jatuh sebab kalau jatuh,
kita sudah mengetahui arahnya. Tetapi kalau tergelincir, kita tidak
mengetahui arahnya dan ini ngeri sekali.
Jadi, arti dari
tergelincir adalah salah arah/tersesat
yaitu:
- tidak
mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus, tetapi mengarah kepada
pembangunan tubuh Babel.
- tidak
mengarah ke Yerusalem Baru tetapi mengarah ke kota Babel yang akan
dibinasakan.
Inilah
istilah dari tergelincir/tersesat = salah arah karena menolak salib.
Seharusnya dipikul/tanggung jawab, tetapi karena menganggap lebih
modern --> sekarang ini banyak fasilitas dan wawasan, akhirnya
tergelincir/salah arah/tersesat. Semoga kita dapat mengerti.
- mengulurkan
tangan untuk memegang tabut perjanjian.
Karena lembu tergelincir, Uza memegang tabut perjanjian dan ia
langsung mati.
Yang pertama, karena tabut tidak mau dipikul
tetapi dinaikkan kereta supaya enak dan mulia --> jangan! Harus
dimulai dengan kematian terlebih dahulu baru ada kemuliaan. Bagi
lulusan siswa/i Lempin-El, perhatikan! Melayani TUHAN/Kabar Mempelai
harus dengan salib, sebab Kabar Mempelai tidak dapat dipisahkan dari
salib.
Sesepuh-sesepuh kita seperti alm.bpk.pdt van Gessel,
riwayat hidupnya dengan salib --> beliau bekerja di perusahaan
minyak dengan gaji yang tinggi, tetapi beliau tinggalkan. Demikian
juga dengan alm.bpk.pdt In Juwono, beliau tidak dapat membeli susu
bagi anaknya, kemudian ada yang menjual botol-botol kosong. Beliau
marah, dan memerintahkan untuk menyerahkan botol-botol kosong itu,
sementara sang anak membutuhkan susu.
Jadi,
Kabar Mempelai itu tidak dapat dipisahkan dari salib, sebab kalau
dipisahkan akan tergelincir. Semuanya dimulai dengan kematian/kecil;
rumus surga itu
dari yang tidak ada menjadi
ada=
- kecil
menjadi besar,
- mati
menjadi bangkit.
Bagi
saudara yang mau berdagang, mari! melihat Kabar Mempelai supaya tidak
tergelincir. Sebab kalau saudara mau dengan yang besar, pasti saudara
akan tergelincir.
Contoh:
kita memiliki uang yang banyak, kemudian ada tawaran dengan
mendapatkan bunga yang besar --> sekali dua kali, kita dibayar,
tetapi untuk ketiga kalinya, kita tidak dibayar lagi = kita
tergelincir karena kita mempunyai keinginan. Jangan hanya urusan yang
rohani kita melihat Kabar Mempelai, tetapi dalam hal jasmani-pun,
kita harus melihat Kabar Mempelai = harus dengan salib/penyaliban
daging. Semoga kita dapat mengerti.
Mengulurkan
tangan untuk memegang salib juga berarti
campur
tangan manusia sehingga menambah, mengurangi Kabar Mempelai seperti
Hawa. Kabar Mempelai ditambah dengan
pengetahuan dlsbnya; bahkan lebih ngeri lagi --> kita mempelajari
alkitab, kita juga mempelajari dan membandingkan dengan kitab yang
lain/kitab dari agama yang lain dan ini betul-betul celaka.
Akibatnya
-->
7.
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di
sana karena keteledorannya
itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Teledor
= ceroboh = lengah semuanya sudah disusupi. Seperti Salomo yang
teledor --> dari usia muda yang tidak memiliki pengalaman, tetapi
ia memegang pedang an ketika ia menghadapi dua orang wanita sundal
yang masing-masing memiliki dua orang anak. Salah satu anak mati dan
tinggal satu sehingga anak itu diperebutkan. Salomo mengambil pedang
sehingga persoalan menjadi selesai. Tetapi setelah ia menjadi tua,
ada masukan dari istrinya yang mengatakan harus begini harus begitu
supaya tidak kuno sehingga Salomo menjadi teledor dan kerohaniannya
menjadi mati sebab ia membuang pedang.
Itu
sebabnya kami sebagai hamba TUHAN harus berhati-hati, bagi yang
memiliki anak-anak yang pandai jangan sampai kita teledor/ada campur
tangan lewat anak, lewat isteri dengan mengatakan untuk mencampur ini
dan itu supaya lebih berkembang dan bagus --> bukan! Tetapi
menjadi teledor/lengah sehingga kerohanian menjadi kering dan mati =
kematian yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
sekarang ini kita:
- sudah
mengetahui arah dari tabut yaitu ke Kanaan/kegerakan hujan
akhir/pembangunan Tubuh/ke arah Yerusalem Baru.
- Kita
harus menjaga jarak yaitu dua ribu = kita sungguh-sungguh tetap
berada di dalam penggembalaan, sebab kalau kita mau tetap mengikuti
Kabar Mempelai, maka kita harus tetap di dalam penggembalaan. Bukan
lewat sini dan sana atau lewat Firman yang comot sini comot sana -->
tidak!! sebab Firman TUHAN juga seperti meja roti yang
diatur/teratur. Seperti langkah kita yaitu kiri, kanan, kiri, kanan;
seandainya langkah kita kiri, kiri, kanan,kanan, maka kita akan
jatuh. Semoga kita dapat mengerti.
- Kemudian
sikap harus sungguh-sungguh yaitu melihat, mengikuti contoh apa
adanya dan juga tanggung jawab dengan menyaksikan Kabar Mempelai.
- Kita
harus berhati-hati sebab ada sikap yang salah yang mengakibatkan
kita dapat tergelincir/salah arah sehingga menjadi teledor/lengah
dan kerohanian menjadi mati/mati rohani.
Hasil
pekerjaan dari tabut perjanjian yaitu:
- Bilangan
10 : 33,
Lalu
berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari
perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan
mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari
tempat perhentian bagi mereka.
Mencari
tempat perhentian di padang gurun itu susah sekali, sebab tidak
diketahui arahnya, maka tabut perjanjianlah yang mencarikan tempat
perhentian. Itu sebabnya kita tidak perlu bingung. Jadi hasil nomor
satu adalah tabut perjanjian/Kabar Mempelai mencari tempat
perhentian = memberi
perhentian/damai sejahtera di tengah-tengah padang gurun dunia yang
panas, tandus sehingga semuanya menjadi enak dan ringan.
Mari
saudaraku! Sekarang ini bagaimana kita terhadap tabut ini?
- Arah
kita harus jelas,
- Sikap
kita harus jelas,
- Jarak
kita harus jelas,
- Praktekan
dlsbnya dengan melihat contoh, maka kita tinggal menunggu hasil.
Hasilnya kita mendapatkan perhentian/damai sejahtera, mungkin
masalah kita belum ditolong dllnya, tetapi hati kita sudah merasa
damai terlebih dahulu dan ini melebihi dari segalanya. Sebab
sekarang ini banyak orang yang membutuhkan dlsbnya agar merasa
damai sebab damai sejahtera/perhentian itu mahal.
- Yosua
3 : 14 – 16,
14.
Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk
menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian
itu berjalan di depan bangsa itu.
15.
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan,
dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air
di tepi sungai itu sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang
tepinya selama musim menuai
16.
maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak
menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di
sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut
Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di
tentangan Yerikho.
Jadi,
pekerjaan dari tabut yang kedua adalah Kabar
Mempelai mengandung kuasa penyucian.
Air
yang di hilir/di depan semuanya hilang sebab masuk ke dalam laut
Asin = penyucian dosa masa lalu,
artinya:
- Setiap
kita mendengarkan Kabar Mempelai, maka Kabar Mempelai itu menunjuk
dosa-dosa yang tersembunyi, dosa-dosa yang sudah kita lakukan,
dosa-dosa yang sudah kita katakan, sehingga kita menjadi sadar,
menyesal dan mengaku dosa kepada TUHAN dan juga kepada sesama =
salib. Dan jika diampuni, jangan berbuat lagi.
- Masuk
ke laut Asin = tidak berbekas lagi = tanah menjadi kering.
Beginilah
kekuatan dari TUHAN/kekuatan dari Kabar Mempelai untuk mendorong
kita untuk mengaku dosa dan jika diampuni, kita jangan berbuat dosa
lagi = masuk ke laut Asin = tidak berbekas lagi.
Kemudian
yang di hulu menjadi bendungan sehingga tidak dapat dilewati =
penyucian sekarang,
artinya penyucian dari
- dosa
yang didepan,
- dosa
yang menjerat dan dibendung dan disucikan oleh Kabar Mempelai.
- dosa
yang menyandung kita.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, sebab istilah menjerat itu
diletakkan di tempat di mana kita biasa beraktifitas. Misalnya:
jika kita hendak menjerat burung yang ada di pohon, diperhatikan
terlebih dahulu. Burung itu kalau datang darimana, tidurnya di
sebelah mana, maka di situlah jerat itu dipasang. Tidak mungkin
burung itu kalau datang hari ini di tempat itu, dua hari kemudian
datang di sebelah sana --> kemudian jerat itu dipasang di sini,
kita tidak akan mungkin mendapatkan burung itu, yang kita dapatkan
hanyalah daun.
Demikian juga dengan
kita:
- kebiasaan
kita melayani TUHAN, kita kemudian dijerat dengan
kesombongan/bangga. Baru sedikit kita sudah merasa hebat dan
dahsyat
- atau
mungkin kita menjadi direktur yang selalu melewati meja sekretaris
--> ditempat itulah dipasang jerat dlsbnya
- mungkin
pergi ke kantor, kemudian ada teman se kantor, karena merasa
kasihan kemudian di gonceng, akhirnya digonceng terus karena sudah
dijerat.
Tetapi
pedang menyucikan kita sampai kita menjadi sempurna --> Efesus
5 : 25 – 27,
25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26.
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
27.
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Tidak
bercacat cela sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS.
Tidak
bercacat cela = tidak ada gelap --> ‘Akulah Terang dunia,
kamulah terang dunia’. Kemarin, di dalam ktb Wahyu 11 : 19 -->
ada tabut dan Wahyu 12 : 1 --> ada Mempelai Wanita. Jadi, tabut
perjanjian itu = Mempelai Wanita yang tidak bercacat cela/tidak ada
kegelapan, semuanya terang sebab ada terang matahari, bulan dan
bintang.
Wahyu
11 : 19,
Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut
perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru
guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat
Wahyu
12 : 1,
Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Inilah
Mempelai Wanita yang tidak bercacat cela dan ia dikejar oleh naga
--> kemarin mengeluh dan mengerang, sekarang diberi dua sayap
burung nazar = disingkirkan oleh TUHAN ke padang gurun (Wahyu 12 :
14). Inilah arah dari tabut perjanjian --> dulu ke
Kanaan/kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, sekarang ke Yerusalem
Baru terlebih dahulu lewat penyingkiran ke padang gurun.
Wahyu
12 : 14,
Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Jadi
Mempelai Wanita --> perempuan dengan matahari, bulan dan bintang
diberi dua sayap burung nazar yang besar = gereja TUHAN yang
sempurna dianugerahi dua sayap burung nazar yang besar untuk
menyingkir ke padang gurun selama tiga setengah tahun untuk
dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh TUHAN lewat Firman
pengajaran dan perjamuan suci. Di tempat itu kita betul-betul tidak
tergantung lagi kepada dunia, kita hanya hidup dari Firman
pengajaran dan perjamuan suci. Inilah arahnya yaitu sampai ke padang
gurun, kita disingkirkan ke padang gurun selama tiga setengah tahun.
Semoga kita dapat mengerti.
- Yosua
3 : 16,
maka
berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak
menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di
sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut
Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di
tentangan Yerikho.
Jadi, tabut
perjanjian membawa bangsa Israel menyeberang sungai Yordan di
tentangan Yerikho.
2
Raja-raja 2 : 4, 5, 7 – 11,
4.
Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini,
sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi
TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak
akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
5.
Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada
Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa
pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat
ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
7.
Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi
mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi
sungai Yordan.
8.
Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air
itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana,
sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang
kering.
9.
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa:
"Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku
terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku
mendapat dua bagian dari rohmu."
10.
Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika
engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah
kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan
terjadi."
11.
Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba
datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ay
8, dulu Yosua menyeberang di tentangan Yerikho, sekarang Elia naik
ke surga juga di tentangan Yerikho.
Dari pembacaan di atas
ini, jelas Yosua menyeberang sungai Yordan di tentangan Yerikho,
demikian juga dengan Elia yang naik ke surga di tentangan Yerikho.
Jadi, Kabar Mempelai
juga memiliki kuasa pengangkatan.
Apa yang sudah terpuruk dllnya kita
datang dan menyerahkan semuanya kepada TUHAN agar kita dapat
mengalami kuasa pengangkatan.
Lukas
21 : 25 – 28,
25.
"Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan
bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung
menghadapi deru dan gelora laut.
26.
Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala
apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
27.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
28.
Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Ay
26, darat, laut dan udara goncang sehingga semuanya menjadi sulit dan
akan hancur.
Ay
28,
apabila semuanya itu
mulai terjadi --> mungkin malam ini
sudah terjadi di dalam hidup kita --> jasmani/nikah goncang dan
juga rohani goncang, apa yang dapat kita lakukan?
Jadi,
jika kita mau mengalami kuasa pengangkatan dalam Kabar Mempelai, maka
kita harus mengangkat muka untuk memandang
TUHAN =
banyak
menyembah TUHAN apa-pun keadaan kita =
menyerah sepenuhnya kepada TUHAN.
Inilah resep untuk menghadapi kegoncangan darat, udara, laut;
sekarang kita mengalami kegoncangan secara jasmani seperti
kegoncangan nikah, kegoncangan masa depan dlsbnya serta kegoncangan
secara rohani, maka cara agar kita dapat mengalami kuasa pengangkatan
dari Kabar Mempelai:
- mata
kita hanya memandang kepada TUHAN, jangan memandang kepada yang
lain,
- menyembah
dan
- menyerahkan
semuanya kepada TUHAN, maka kita akan mengalami kuasa pengangkatan
dari TUHAN.
Arti
dari kuasa pengangkatan adalah:
- kita
diangkat dari kegagalan/kemerosotan sehingga kita menjadi berhasil
dan indah pada waktunya,
- kita
diangkat dari ketenggelaman dan dipulihkan oleh TUHAN,
- kita
diubahkan terus menerus sampai kita menjadi sempurna seperti TUHAN =
sama mulia dengan YESUS; Mempelai Wanita yang siap diangkat di
awan-awan yang permai dan akan memandang Dia Muka dengan muka dan
kita akan masuk ke Yerusalem Baru bersama-sama dengan Dia
selama-lamanya.
Semoga
kita dapat mengerti.
Mari,
sekarang ini kita memandang:
- YESUS,
sebab itu merupakan kuasa pengangkatan,
- Memandang
tabut/pengajaran,
- Menyembah
kepada Dia.
Sekarang
ini semuanya sudah goncang dan kita mungkin sudah terkena dampak dari
kegoncangan itu, kita jangan bereaksi yang berlebihan tetapi mari!
kembali mata ini memandang kepada TUHAN/angkat mata kepada TUHAN.
Jangan memandang kesana kesini, jangan menoleh kebelakang tetapi
angkat mata hanya untuk memandang TUHAN.
Kita
menjaga:
- jarak
dua ribu dengan tabut,
- sikap
dan
- juga
dengar-dengaran = mempraktekan dan jika ada kegoncangan, maka mata
hanya memandang --> TUHAN, tolong saya dan Dia akan menolong kita
dari ketenggelaman dan masalah-masalah akan dipulihkan dengan kuasa
pengangkatan. Yang gagal menjadi berhasil dan indah, bahkan kita
mengalami keubahan sampai kita menjadi sempurna menjadi sama mulia
dengan YESUS dan kita akan terangkat diawan-awan memandang Dia Muka
dengan muka dan kita masuk Yerusalem Baru selama-lamanya.
TUHAN
memberkati.1