Kita
masih berada dalam pendahuluan dari
kitab Wahyu. Kitab Wahyu adalah kitab
yang terakhir dari alkitab.
Dalam susunan tabernakel
kitab
Wahyu terkena pada alat yang namanya tabut perjanjian (alat yang
terakhir dari Tabernakel).
Tabut
perjanjian (tabut/petinya yang bawah)
artinya
gereja
TUHAN
sebagai Mempelai
Wanita
Surga.
Tutupnya dari emas murni
itu YESUS
sebagai Mempelai
Pria
Surga.
Keluaran
25 : 10,11,
10.
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah
hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
11.
Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari
luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai
emas sekelilingnya.
Jadi
tabut perjanjian (gereja
yang sempurna sebagai Mempelai
Wanita)
itu terbuat dari kayu penaga yang disalut emas murni luar dan dalam,
sehingga kayunya tidak kelihatan lagi.
Apa
arti dari kayu penaga secara rohani?
- Kayu
itu adalah manusia daging. Kalau terkena
panas dan terkena
hujan, maka kayu
itu akan menjadi
rapuh = manusia daging.
- Kayu
penaga berwarna hitam itu menunjuk pada
dosa-dosa.
Jadi
kayu penaga adalah manusia daging yang berdosa.
Jadi inilah yang akan dibentuk oleh TUHAN
menjadi gereja
yang sempurna/Mempelai
Wanita.
Bukan malaikat yang hebat yang akan dibentuk oleh TUHAN,
bukan !! Jadi ada
harapan bagi kita semua (manusia daging yang berdosa). Kalau malaikat
yang dibentuk menjadi gereja
TUHAN
yang sempurna, kita semua
sudah binasa.
Kayu
penaga disalut dengan emas murni luar dan dalam sehingga tidak
kelihatan lagi kayunya artinya manusia daging
yang berdosa disalut dengan Tabiat
YESUS
sehingga menjadi sempurna seperti YESUS,itulah
Mempelai
Wanita
Surga
(tidak kelihatan lagi kayunya = semuanya emas/Tabiat
YESUS).
Hari-hari ini kita manusia daging yang berdosa sedang
dikerjakan/disalut dengan emas murni sampai tidak kelihatan lagi
kayunya (semuanya emas = sama/sempurna seperti YESUS).
Sekarang
ini kita belajar proses penyalutan.
Bagaimana
manusia daging yang berdosa/kayu bisa disalut dengan emas semuanya,
sampai tidak kelihatan kayunya lagi = proses penyalutan kayu penaga
dengan emas murni yaitu:
Galatia
3 : 27 Karena
kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
“
telah
mengenakan Kristus” --> dalam alkitab
terjemahan lama ‘bersalut
Kristus”.
Jadi
penyalutan dimulai dengan baptisan air.
Kalau orang tidak mau dibaptis air, tetap menjadi kayu, tidak bisa
menjadi seperti YESUS.
Jadi baptisan air ini penting.
Syarat
dan pelaksanaan baptisan air yang benar:
Roma 6 : 2, 4,
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ayat
2= Syarat masuk baptisan yaitu mati bagi dosa = bertobat.
Ayat
4= Pelaksanaan baptisan air yang benar.
Pelaksanaan
baptisan air yang benar yaitu
- Orang
yang sudah mati bagi dosa dikuburkan di
dalam air bersama YESUS
Orang mati harus dikuburkan seluruhnya dari ujung rambut sampai
kaki. Semuanya berdosa,
itu sebabnya harus
dikubur.
- Kemudian
keluar dari air = bangkit
bersama YESUS
mendapatkan hidup yang baru (hidup surgawi). Waktu YESUS
dibaptis, YESUS
keluar dari air. Ini berarti YESUS
juga dikuburkan,
sehingga langit terbuka (ada hidup baru = hidup surgawi).
Semoga
kita mengerti.
Jadi
baptisan air ini bukanlah
peraturan gereja,
bukan !! tetapi ini
merupakan penyalutan --> bagaimana manusia daging (bukan malaikat)
yang banyak dosa harus disalut dengan emas murni supaya bisa menjadi
sama dengan YESUS.
1
Petrus 3 : 20,
21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Salah
satu hidup baru yaitu memiliki hati nurani
yang baik. Dahulu pada zaman Nuh (sejak manusia dilahirkan) hati
manusia cenderung jahat dan najis. Sekarang, lewat baptisan disalut
dengan emas murni supaya menjadi
hati nurani
yang baik =
hati
nurani yang tulus seperti bayi (kembali
seperti bayi yang baru lahir). Waktu YESUS
dibaptis, setelah IA keluar
dari air,
tiba-tiba ada burung merpati. Merpati itu gambaran ketulusan hati -->
“hendaknya kamu cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati”.
1
Petrus 2 : 2
Dan
jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air
susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan
beroleh keselamatan,
Ayat
2 --> “
Dan jadilah sama seperti bayi yang
baru lahir” --> dalam baptisan air kita
kembali seperti bayi baru lahir (rohani).
Jadi
jika hati nurani tulus/baik maka mulutnya menjadi seperti bayi:
- Mulut
bayi keluar: hanya untuk memuji dan
menyembah kepada TUHAN.
Di Matius 21 --> “dari mulut bayi ada puji-pujian kepada
TUHAN”.
- Mulut
bayi kedalam : mulut bayi hanya minum air
susu yang murni (tidak campuran) dan yang rohani. Karena bayi rohani
maka mulutnya minum air susu ibu yang murni dan rohani. Kalau bayi
jasmani maka minum air susu ibu yang murni dan jasmani.
Air
susu ibu yang murni dan rohani =
Firman
penggembalaan. Dalam suratnya
rasul
Paulus (Tesalonika dll),
gembala
itu bertindak sebagai:
- Seorang
ibu
yang memberi susu (makanan bagi sidang jemaat / domba-domba).
- Tetapi
bertindak juga sebagai seorang bapak
yang menegor/menasehati.
Mulut
bayi minum air susu yang murni dan rohani =
menikmati Firman
penggembalaan yang diurapi Roh Kudus (rohani = diurapi Roh Kudus),
yang disampaikan dengan teratur dan tertib (tidak urakan dll). Jika
ada Roh Kudus Firman
itu menjadi teratur.
Hasilnya
adalah
- Saya
seringkali mengatakan kalau bayi sudah diberikan susu oleh ibunya,
akan menjadi tenang.
Biarpun terjadi goncangan
di dalam
pesawat, atau apa-pun dan di
manapun, dia menangis.
Tetapi kalau sudah bisa minum air susu maka
bayi menjadi tenang. Hidup ini
akan menjadi mudah
kalau saudara dan saya betul-betul tergembala dengan baik (minum air
susu yang murni dan rohani) maka hidup
ini menjadi tenang.
Kalau sudah tenang maka semua enak dan
ringan.
Tenang = menyerah sepenuh kepada TUHAN.
- Dan
jika terus menerus minum susu, sampai sudah tak bersuara lagi,
sebentar lagi menjadi kenyang.
Kenyang
artinya:
- Ada
kepuasan rohani (ada kepuasan jiwa, kebahagiaan jiwa).
- Ada
pemeliharaan yang jasmani dari TUHAN
sekalipun tidak berdaya seperti bayi.
Itulah
yang penting dan tidak bisa dibeli berapapun. Hari-hari ini kalau
sudah terjadi goncangan, maka
banyak orang menjadi
takut, stress.
Orang yang takut, stress
itu adalah orang yang tidak tergembala,
tetapi
orang yang tergembala, dapat
menikmati Firman
penggembalaan maka hidup
mereka betul-betul tenang, sehingga
semuanya
menjadi enak ringan dan kenyang.
Kalau
belajar dari murid-murid menangkap ikan, laut belum bergelombang saja
Petrus sudah tidak mendapatkan
apa-apa. Sekarang ini terjadi
banyak persaingan
Saya
memberikan contoh : waktu dulu
ketika kami masih melewati
jalan toll,
kira-kira tahun 2000 an atau sebelumnya,
hanya ada
satu warung krupuk, nanti Minggu depan lewat lagi sudah dua, tiga,
sampai sudah
mencapai satu jalan.
Waktu jam
duabelas
malam
saya lewat disitu, pertama hanya dalam batin dan akhirnya saya
berkata
kepada
anak saya --> coba lihat, susahnya
orang mencari
uang,
siapa yang mau
membeli
pada jam
duabelas
malam ini
dan satu deret,
semuanya buka. Begitulah keadaan dunia.
Tetapi
kalau kita tergembala akan menjadi lain. Sekalipun kita seperti
bayi
yang tidak dapat
berbuat apa-apa, TUHAN
Yang
bertanggung
jawab. Kita tidak hidup dari toko sekalipun punya toko, kita tidak
hidup dari gaji, tetapi hidup dari Gembala Agung. Itu yang harus
dipegang. Saya tidak hidup dari jemaat (maaf). Kalau gembala merasa
hidup dari jemaat, maka akan terjadi perkelahian --> pendeta
itu mencuri dombaku. Tetapi
kalau tidak hidup dari jemaat --> terserah TUHAN.
Kita semua hidup dari Gembala Agung,
sekali-pun
kita seperti bayi,
tetapi
bisa
makan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Inilah
penyalutan pertama itulah
baptisan air. Jadi harus dikubur dan
semuanya disalut. Kalau belum dikubur, berarti belum dibaptiskan
(alkitab
mengatakan harus dikubur) Semoga
kita dapat mengerti.
Ini
dalam Matius 17 : 1, 2
= Markus 9 = Lukas 9.
Matius
17 : 1,
2,
1.
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes
saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung
yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
2.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya
seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti
terang.
Wajah
YESUS
biasa saja waktu IA naik
gunung, tetapi
begitu YESUS menyembah
--> maka terjadi
ayat 2.
Jadi
yang kedua adalah
penyalutan
emas lewat doa penyembahan,
dan ini juga dapat
disertai dengan
berpuasa.
Mengapa harus puasa ?
puasa itu mempercepat perobekan daging untuk disalut. Bisa juga
ditambah
doa semalam suntuk,
itu untuk mempercepat semuanya.
Enam
(“enam
hari”) itu angka daging.
Jadi doa
penyembahan adalah proses perobekan daging
(daging ditiadakan) untuk disalut dengan tabiat Kristus. Disalut
dengan tabiat Kristus = diubahkan.
Tadi,
Wajah
YESUS berubah. Wajah itu hati/batin
(bagian dalam berubah), kemudian pakaiannya berubah (luar). Jadi
dalam doa penyembahan,
YESUS
mengalami keubahan luar dan dalam.
Jadi
dalam doa penyembahan kita mengalami proses perobekan daging sehingga
terjadi penyalutan tabiat YESUS
luar dan dalam (lahir dan batin). Seperti
kayu penaga yang disalut
dengan emas
bagian luar
dan dalam.
Semoga
kita dapat
mengerti.
1
Petrus 3 : 3,
4,
3.
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang
rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang
indah-indah,
4.
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan
perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut
dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
Ayat
4 --> “
tetapi perhiasanmu ialah manusia
batiniah” --> ini penyalutan sebelah
dalam.
Penyalutan
sebelah dalam yaitu lemah lembut dan
tenteram.
Lemah
lembut adalah:
- Kemampuan
untuk menerima Firman
pengajaran sekeras apapun. Sehingga kita bisa bersyukur
(terima kasih).
- Kemampuan
untuk bisa mengampuni dosa orang lain. Inilah penyalutan seperti
YESUS.
Di atas kayu salib Dia mengatakan --> Bapa,
ampunilah mereka. Tidak peduli apa-pun
dosanya (sampai-pun
menyiksa dan meyalibkan
YESUS.
- Lemah
lembut juga berarti tidak kasar.
Kemudian
pendiam.
Tentram =
pendiam, adalah
- Banyak
mengoreksi
diri/banyak berdiam diri = tidak menyalahkan orang lain, banyak
melihat kekurangan-kekurangan diri sendiri.
- Tidak
banyak memberi komentar
yang negatif. Hati-hati
! Yudas memberi komentar
yang negatif. Waktu ada perempuan yang mengurapi Kaki
YESUS,
Yudas langsung mengatakan bahwa
hal itu merupakan pemborosan. Kalau ada
sesuatu yang tidak cocok dengan saudara, tentang pelayanan-pelayanan
kita. Mungkin saudara berpikir --> mengapa
begini, tidak cocok.
Paling bagus berdoa saja --> “TUHAN,
kalau ini bukan dari TUHAN
--> hapuskan/batalkan saja.
Jangan berkomentar yang negatif. Sebab jika pelayanan itu memang
benar dari TUHAN
(pekerjaan pembangunan Tubuh
Kristus) dan kita memberi
komentar yang negatif bisa
gawat sebab
kita dapat
menjadi
seperti Yudas). Lebih baik diam dan banyak berdoa saja, supaya
pelayanan kita semua berasal
dari kehendak TUHAN.
- Tidak
banyak bergosip/jangan bergosip. Hati-hati kaum muda, sekarang
elektronik maju (bbm
dll). Sementara TUHAN
hendak
menyalut kita, tetapi
saat kita diberkati dengan alat-alat yang canggih lalu kita gunakan
untuk bergosip sehingga emas
itu terbuka dan dagingnya yang muncul.
Ini bertentangan dengan pekerjaan TUHAN,
dan akan mempengaruhi kita untuk berdoa.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- Ini
yang paling penting. Pendiam bagi seorang
wanita adalah tidak mengajar dan memerintah
laki-laki. Tetapi
ini lain dengan minta tolong. Ada orang yang tidak mengerti.
Istrinya menggendong bayi, membawa tas sampai jalannya terganggu,
tetapi
mengapa
suaminya santai saja?
kata suaminya
--> jangan mengajar dan memerintah laki-laki, itu
keliru !! tetapi
kalau minta tolong,
boleh. Suaminya ini mungkin menggunakan ayat-ayat dan mau enak,
seperti Adam dan Hawa yang
sudah telanjang dan lari dibalik
pohon-pohon. Pohon-pohon yang ada buahnya dimakan itu menunjuk
ayat-ayat Firman.
Ini betul terjadi, saya ingat jadi saya sampaikan. Tapi kalau saya
sudah mengajar ini, istri jangan sedikit-sedikit minta tolong, apa
yang bisa dikerjakan sendiri,
tetapi
malah minta tolong. Sebaiknya saling menjaga.
Sekarang
penyalutan sebelah luar -->
1
Petrus 3 : 5,
6,
5.
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu
berdandan,
yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah;
mereka tunduk kepada suaminya,
6.
sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan
kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan
ancaman.
Ayat
5 --> “
berdandan”
--> berdandan itu sebelah luar.
Berdandan
itu penyalutan bagian luar =
tunduk/taat
dengar-dengaran. Istri tunduk kepada suami
dan kita semua tunduk kepada TUHAN.
Inilah penyalutan bagian luar.
Contohnya
adalah ibu
Sarah yang tunduk kepada suaminya dan menamai suaminya tuannya.
Ibu sarah memiliki kelemahan yang permanen yaitu mandul (maaf) dan
mati haid/mati pucuk. Tetapi karena dia tunduk kepada suaminya
(tunduk kepada TUHAN)
maka TUHAN
membuka pintu rahim Sarah = menghapus segala kemustahilan.
Demikian
kita juga sekarang
ini, mungkin kita
mempunyai
kelemahan apa saja,
tetapi
lewat doa penyembahan dan doa puasa kita disalut bagian luar, kita
didandani = tunduk kepada TUHAN
(kalau istri tunduk kepada suami)
maka TUHAN
juga akan membukakan pintu-pintu bagi kita di dunia ini:
- Apa
yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Jika
kaum muda tunduk,
maka akan dibukakan
pintu masa depan yang indah dan bahagia.
- Pintu
ekonomi dibukakan.
- Sampai
pintu surga juga terbuka
bagi kita.
Jadi
dalam doa penyembahan terjadi proses perobekan daging sehingga kita
disalut bagian luar (didandani = tunduk) dan bagian dalam (lemah
lembut, tentram). Sehingga terjadi pembukaan-pembukaan pintu.
Semoga kita dapat
mengerti.
Kita
hanya menyembah --> ‘Haleluyah
TUHAN’
dan kita akan disalut,
sehingga ada lemah-lembut, pendiam, tunduk. Kalau kita kayu tidak mau
disalut dan tidak mau menyembah, maka kita yang bekerja. Itu menjadi
susah sebab tangan
kita terbatas, tetapi
kalau TUHAN
Yang
membukakan,
maka tidak ada yang mustahil, sampai pintu surga terbuka. Mari,
kita banyak menyembah TUHAN.
Yang
belum baptisan, TUHAN
akan menolong
kita. Yang sudah baptisan, jadilah seperti
bayi, jangan menjadi orang hebat. Bayi itu
sederhana, yang terpenting
percaya saja kepada ibunya.
Kalau kita tidak sederhana dan tidak menjadi seperti
bayi,
akan
menjadi susah. Kita harus sederhana saja, tulus hati, jangan pandang
manusia, tetapi pandang Gembala Agung/pandang
Firman
penggembalaan yang benar yang diurapi dan teratur. Sebab itulah yang
paling murni dan yang
teratur, yang disusun seperti roti disusun enam,
enam. Semoga
kita dapat mengerti.
Roma
13 : 12
–
14,
12.
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan
perlengkapan senjata terang!
13.
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan
dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa
nafsu, jangan
dalam
perselisihan dan iri hati.
14.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata
terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Ayat
12 --> “
mengenakan”
--> bersalut.
Ayat
14 --> “
kenakanlah Tuhan Yesus Kristus”
--> bersalut Tuhan Yesus Kristus.
Jadi
yang ketiga adalah
penyalutan
terang (
Penyalutan
TUHAN
YESUS
Kristus sebagai senjata terang) =
penyalutan/ketekunan
di dalam tiga
macam ibadah pokok (ketekunan dalam kandang
penggembalaan) yaitu:
Penyalutan
TUHAN
(ALLAH
Bapa) =
terang matahari.
Ini menunjuk ketekunan dalam doa penyembahan. Kita disalut dengan
kasih ALLAH
yang bagaikan matahari. Kasih ALLAH
itu = matahari
yang bersinar.
penyalutan
YESUS
=
penyalutan terang bulan.
Ini menunjuk ketekunan dalam Ibadah
pendalaman
alkitab
dan perjamuan suci.
Kita ditebus dari dosa-dosa (terang bulan = penebusan). Kita disalut
dengan Firman
ALLAH/Firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci/Korban
Kristus.
Penyalutan
Kristus =
terang
bintang. Ini menunjuk ketekunan dalam Ibadah
Raya (semacam Minggu ini). Ada Roh Kudus (bintang). Kita disalut
dengan Roh Kudus dan karunia-karunianya.
Jadi
kita disalut dengan matahari, bulan dan bintang.
Apa
yang harus disalut ? -->
Roma
13 : 13,
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan
dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa
nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Ayat
13 --> “
jangan dalam pesta pora dan
kemabukan” --> ini
dosa makan minum.
“
jangan
dalam percabulan dan hawa nafsu” --> ini
dosa kawin mengawinkan.
Jadi
yang harus disalut adalah
- Dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba, pesta pora.
- Dosa
kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya. Lewat
penglihatan, lewat tontonan, lewat pendengaran, lewat perbuatan.
Termasuk juga penyimpangan seks (homoseks, lesbian) sampai nikah
yang salah. Ini harus disalut dengan TUHAN
YESUS
Kristus sebagai senjata terang.
- Perselisihan
dan iri hati. Perselisihan dan iri hati ini sama nilainya (ini kayu
juga) dan harus disalut juga.
Perselisihan
ini bisa terjadi karena
salah paham, karena kesalahan, karena dosa. Ini harus diselesaikan
dengan berdamai.
Berdamai adalah
saling mengaku dan saling mengampuni.
Tetapi
perselisihan juga
terjadi karena pengajaran/Firman
TUHAN
dan untuk ini tidak ada jalan
lain selain harus kembali ke alkitab.
Jadi harus membaca
alkitab
supaya sama, jangan ditambah dan juga
jangan dikurangi. Jika alkitab
mengatakan
boleh itu berarti boleh, jika alkitab
mengatakan
tidak boleh itu berarti tidak boleh. Jangan boleh --> “tetapi”,
tidak boleh --> “namun”,
jangan
!! (itu tidak sama). Kalau Matematika 2 + 2 --> “tetapi”, itu
bisa tidak sama semuanya.
Jika
2+ 2 = 4, mau di Amerika, dimana-mana saja
tetap sama
yaitu 4. Yang membuat tidak sama adalah
saat kita membaca alkitab
--> “ini tidak boleh, tetapi inikan begini, begitu” -->
inilah yang menimbulkan perbedaan dan perselisihan.
Apalagi
(Permisi) dalam pengajaran ini kita satu alumni
Lempin- El
Kristus Ajaib. Semestinya tidak ada perbedaan,
yang membuat berbeda
adalah yang menambah dan mengurangi. Kalau yang tetap sejak dulu
pasti tidak ada bedanya.
Iri
hati ini menimbulkan kebencian tanpa alasan
dan juga gosip-gosip. Kalau sudah ada
perselisihan dan iri hati maka akan timbul pemecah
belah.
Ini berbahaya!
2
Korintus 12 : 20,
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak
seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang
kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan
kerusuhan.
Ayat
20 --> “
sebab aku kuatir”
--> Inilah yang dikuatirkan rasul
Paulus menjelang kedatangan TUHAN
(menjelang selesainya penyalutan), bukan jemaat tidak makan,
bukan
!! mungkin kita sudah tidak berbuat dosa seks dll, tetapi
perselisihan dan iri hati ini seringkali masih terbuka dan belum
disalut.
“
Aku
kuatir akan adanya perselisihan, iri hati”
--> Inilah
awal
dari perselisihan dan iri hati, jadi semua harus disalut.
Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi
yang disalut adalah dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan,
perselisihan dan iri hati. Semuanya
harus disalut
supaya menjadi satu tubuh. Tidak boleh
lagi ada kayunya tetapi harus disalut dengan terang (disalut
matahari, bulan, bintang).
Wahyu
11 : 19 ,
Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut
perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru
guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Ayat
19 --> jadi tabut perjanjian kelihatan di
surga
sebab semuanya
sudah disalut dengan emas
(tidak ada kayu).
Wahyu
12 : 1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Ayat
1 --> inilah terang dunia.
Hasil
penyalutan terang matahari, bulan dan bintang
(Penyalutan TUHAN
YESUS
Kritus) adalah (Wahyu 11 : 19)
tabut
perjanjian yang disalut emas = (Wahyu 12 : 1) perempuan disalut
matahari, bulan, bintang =
Mempelai
Wanita
TUHAN
yang sempurna. Ini tidak ada gelapnya lagi
(semuanya terang).
TUHAN
mengatakan
--> “Aku lah terang dunia” “kamulah terang dunia” -->
ini sudah sempurna seperti YESUS
(YESUS
terang dunia dan kita juga
adalah terang dunia).
Ini
adalah kemurahan TUHAN.
Seandainya yang menjadi Mempelai
Wanita
adalah manusia suci, manusia hebat, dan
malaikat,
maka kita sudah habis. Tetapi yang mau disalut oleh
TUHAN adalah kayu penaga (manusia daging
yang hitam/berdosa dan najis). Kita disalut di
mulai dalam baptisan air, doa penyembahan
dan dalam kandang penggembalaan, sampai kita ditampilkan sebagai
tabut perjanjian yang sudah tidak kelihatan kayunya (emas semuanya) =
perempuan yang bersalut matahari, bulan, bintang = Mempelai
Wanita
Surga
yang sempurna seperti YESUS.
Semoga
kita mengerti.
Orang
yang sudah disalut (disucikan, diubahkan), jangan sombong sebab
posisinya masih lemah.
Wahyu
12 : 2,
3,
2.
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan ia berteriak kesakitan.
3.
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga
merah
padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya
ada tujuh mahkota.
Jadi
posisi kehidupan
(posisi dari Mempelai
Wanita
Surga)
yang disalut adalah
seperti perempuan yang mau melahirkan anak =
paling
tidak berdaya dan menghadapi naga. Sudah
lemah, tidak berdaya dan berhadapan dengan naga. Inilah posisi kita
semua,
sebab
itu jangan sombong!!
Yang
merasa berdosa, najis (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), masih
ada kesempatan disalut, untuk itu jangan minder,
jangan
putus asa!!
Yang
bisa kita lakukan adalah mengeluh dan mengerang kepada TUHAN.
Jadi mulai dengan
posisi:
- Dibaptis
air seperti bayi yang tidak
dapat berbuat
apa-apa --> “saya hanya bayi”.
- Disalut
dalam doa penyembahan seperti Sarah yang
mandul, dan
juga sudah mati haid (kelemahan yang
permanen) =
tidak dapat berbuat
apa-apa,
- semuanya
hanya TUHAN
yang bekerja. Jadi orang yang disalut itu ditambah
dengan tidak
berdaya, bukan bertambah
sombong, bukan !! -->
saya memiliki banyak
kelemahan permanen seperti Sarah.
- Sampai
terakhir, sudah menjadi Mempelai
(sudah menjadi kehidupan yang suci), semakin tidak berdaya seperti
perempuan hendak melahirkan yang
hanya dapat
mengeluh dan mengerang kepada TUHAN.
Mengeluh
dan mengerang adalah penyembahan yang diurapi
oleh Roh Kudus -->
Roma
8 : 26
-28,
26.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri
berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
27.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu,
yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus.
28.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ayat
26 --> “
tetapi Roh sendiri berdoa untuk
kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”
--> inilah doa yang diurapi oleh Roh Kudus (mengeluh dan
mengerang kepada TUHAN).
Jadi
mengeluh dan mengerang
dalam Roma 8 : 26-28 adalah
- Doa
yang diurapi oleh Roh Kudus.
- Doa
penyerahan sepenuh kepada TUHAN.
- Doa
dengan menyeru Nama
YESUS.
Kalau kita sudah
tidak mampu,
sebut nama ‘YESUS’.
Orang yang melahirkan anak, selalu
saya ajari --> jangan sebut yang lain, kalau sakit,
sebut Nama
YESUS.
Biar rasa sakit
itu disedot oleh TUHAN.
Jangan malah memaki-maki suami, jangan!!
Demikian
kita juga, saat dalam keadaan tak berdaya seperti perempuan mau
melahirkan yang berhadapan dengan naga dengan pencobaannya yang
mustahil dll. Jangan
menyalahkan orang, tetapi harus banyak
mengeluh dan mengerang.
Hasilnya
adalah
- Tangan
TUHAN
diulurkan untuk menjadikan semua baik pada waktuNya.
Jika kita sungguh-sungguh menyerah
kepada TUHAN,
maka TUHAN
akan
mendatangkan kebaikan (menjadikan semua baik). Kalau manusia belum
tentu,
jika kita menyerah kepada
manusia, dia dapat
berbuat jahat
(dia berpaling ke orang lain). Itu bisa terjadi kepada manusia
(suami bisa, istri bisa, anak bisa, orang tua bisa). Kalau kepada
TUHAN,
jangan ragu --> nanti saya ditinggal, tidak
!! asal kita sungguh-sungguh disalut dan berseru kepada Dia.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- Kalau
kita mengeluh dan
mengerang
maka akan
ada
pembebasan tubuh.
Roma
8 : 22,
23,
22.
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama
mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
23.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia
sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan
pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Ayat
22= “sama-sama merasa sakit bersalin”
--> mengerang.
Ayat 23= “tetapi kita
yang telah menerima karunia sulung Roh”
--> Kita anak-anak Tuhan yang disalut dengan emas (Roh
Kudus/Tabiat
YESUS).
Pembebasan
tubuh = keubahan hidup seperti bayi yang lahir (terjadi pembaharuan
bagaikan melahirkan anak). Terjadi keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Kita
belajar dari ibu
hamil:
Paling tidak, harus sabar. Ibu
hamil baru tiga bulan sudah mau lahir, tidak bisa! tetapi harus
sabar. Sudah sembilan
bulan sepuluh
hari dan tergeletak
di kamar/rumah
sakit.
harus
sabar=
- Sabar
menunggu waktu dari TUHAN.
- Sabar
dalam penderitaan.
- Tidak
mengomel, tidak bersungut, tetapi hanya mengucap syukur kepada
TUHAN).
Itulah pembaharuan hidup yaitu
menjadi sabar.
Kalau
tidak sabar, maka naga sudah siap. Daging itu tidak sabar.
Seringkali kita tidak sabar menunggu waktu
dari TUHAN
sehingga
kita memakai
jalan sendiri diluar Firman.
Tetapi
kalau kita berubah/kita sabar
dan kuat serta teguh hati berarti tidak
ada daging (memiliki sifat YESUS)
maka naga tidak dapat
menjamah. Kuat teguh hati = tidak putus
asa, tidak kecewa, tetap percaya dan berharap kepada
YESUS
dalam menghadapi apapun. Semoga
kita
dapat mengerti.
Jadi
pembebasan tubuh = keubahan
hidup/pembaharuan itu merupakan mujizat
rohani = mujizat
terbesar.
Jika
mujizat rohani terjadi maka mujizat jasmani juga terjadi yaitu
- Yang
mustahil menjadi tidak mustahil.
- Semua
masalah diselesaikan oleh TUHAN
pada waktu Nya. Kita tidak mungkin menghadapi naga
(pencobaan-pencobaan) tetapi
TUHAN
akan tolong, nanti ada dua sayap burung nasar dan kita
disingkirkan.
- Hasil
yang terakhir adalah --> Wahyu
12 : 14
Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar,
supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia
dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Ayat 14 -->
“di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu” --> jauh dari mata naga,
jangankan menjamah, melihat saja tidak bisa.
“selama
satu masa dan dua masa dan setengah masa”
--> selama tiga setengah tahun.
kita
diberikan dua sayap burung nazar
untuk disingkirkan ke padang gurun jauh dari mata naga/mata
antikrist,
artinya:
- Kita
dilindungi dan dipelihara langsung oleh TUHAN
selama tiga setengah tahun.
- Kita
semua menjadi full-timer.
Jadi jangan dipaksakan. Kalau TUHAN
tidak memanggil
kita untuk menjadi full-timer,
kita
jangan coba-coba menjadi
fulltimer. Sebab nanti akan kacau dan jatuh. Kalau dipanggil jadi
fulltimer, jangan coba-coba lari, sebab akan jatuh. Jadi harus
sesuai dengan kehendak
TUHAN.
Tapi
yang jelas di padang gurun nanti semuanya menjadi fulltimer dan
semua bergantung sepenuhnya
kepada TUHAN.
TUHAN akan
memelihara
dengan Firman
pengajaran dan perjamuan suci. Setiap hari kita perjamuan suci.
Sekarang, kita latihan setiap hari Senin dengan
perjamuan suci (latihan
menyingkir).
Dalam perjamuan suci kita mengakui --> hidup
saya dari sini, bukan dari dunia. Satu waktu di padang gurun kita
betul-betul berterima
kasih kepada TUHAN, sebab
apa yang kita lakukan dulu setiap hari Senin
tidak-lah
sia-sia --> sekarang saya merasakan bahwa saya tidak hidup dari
apapun tetapi hidup dari perjamuan suci.
Kita harus latihan.
Bukan berarti kita harus menjual toko kita, tidak!!
tetapi jangan sampai terikat:
- Sekalipun
kita punya perusahaan,
misalnya sekali-pun
harga sawit turun, kita harus mengaku ’aku
tidak kecewa, saya hidup hanya
dari Engkau’.
- Toko
lagi sepi, kita harus mengaku --> ‘aku
hidup hanya dari
Engkau’.
Ini adalah ujian.
- Gaji
diturunkan dan mungkin ada yang langsung
di phk
--> ‘aku
hidup bukan dari apa-apa, tetapi
hanya dari
Engkau’.
Dan
nanti kalau TUHAN
datang kedua kali (terakhir), dua sayap burung nasar mengangkat kita
diawan-awan, bertemu dengan Dia. Tutup dengan peti bertemu = Mempelai
Pria
dan Mempelai
Wanita
bertemu untuk selama-lamanya.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Mari
sekarang
ini yang bisa kita lakukan dalam penyalutan hanyalah
mengeluh dan
mengerang kepada TUHAN
= menangis kepada TUHAN.
Biarlah Tangan
TUHAN
yang bekerja ditengah kita pada sekarang
ini.
TUHAN
memberkati kita semua.1