Kita
masih tetap mempelajari ktb Wahyu dan masih dalam pendahuluan. Kitab
Wahyu merupakan kitab yang ditulis oleh rasul Yohanes dan merupakan
kitab yang terakhir dari alkitab. Dan di dalam susunan tabernakel,
maka kitab Wahyu ini terkena pada tabut perjanjian dan juga merupakan
alat terakhir dari tabernakel.
Tabut
perjanjian/petinya tanpa tutup menunjuk pada gereja TUHAN yang
sempurna sebagai Mempelai Wanita Surga. Kita sudah membaca tentang
tutup dari tabut itu dan seluruhnya dibuat dari emas murni =
kemuliaan dari ALLAH Tri Tunggal dalam Pribadi YESUS sebagai Mempelai
Laki-laki Surga. Sedangkan petinya terbuat dari kayu dan ini menunjuk
pada manusia yang rapuh/kayu tetapi seluruhnya disalut dengan emas
murni sehingga tidak terlihat lagi kayunya = gereja TUHAN yang
sempurna sebagai Mempelai Wanita Surga.
Keluaran
25 : 10, "Haruslah
mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya,
satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Ini
masih tentang ukuran dari tabut perjanjian yaitu:
Panjang:
2,5 hasta; Lebar: 1,5 hasta; Tinggi 1,5 hasta.
Tadi
malam kita sudah mempelajari proses untuk menjadi mempelai yaitu:
Panjang
2,5= 5/2= mati bersama YESUS.
Lebar
1,5= 3/2= bangkit bersama YESUS.
Tinggi
1,5= 3/2= kemuliaan bersama YESUS.
Malam
ini kita akan melihat dari ukuran panjang dan lebar, maka kita akan
mendapatkan luas alas. Jadi peti perjanjian memiliki alas, sedangkan
bagian atasnya berongga dan ditutup dengan tutup yang terbuat dari
emas murni.
Luas
alas dari peti/dari Mempelai Wanita = panjang lebar
‘Haruslah
mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya,
satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya’.
Jadi
luas alas = panjang lebar --> 2,5 x 1,5= 5/2 x 3/2.
Kalau
dulu, membuat peti semua ukurannya haruslah tepat, tetapi sekarang
untuk kita dalam arti rohani yaitu:
4
= empat injil.
5
= lima Luka YESUS = Korban Kristus yang menyelamatkan.
3
= ALLAH Tri Tunggal dalam kemuliaan.
Jadi
dasar untuk menjadi Mempelai Wanita Surga ada dua macam yaitu:
(5
x 3)/4 --> angka 4 menanggung angka 5 dan angka 4 menanggung
angka 3.
- Angka
4 menanggung angka 5,
tadi arti dari angka 4 = empat injil dan angka 5 = Korban Kristus
yang menyelamatkan. Kalau digabung adalah injil
keselamatan/Firman penginjilan yang dikatakan oleh rsl Paulus
sebagai susu
= Kabar
Baik
--> Efesus
1 : 13,
Di
dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya
itu.
Inilah
dasar pertama untuk menjadi Mempelai Wanita.
Injil
keselamatan/Kabar Baik adalah injil yang memberitakan
tentang kedatangan YESUS pertama kali ke dunia, mati di kayu salib
untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Itu sebabnya disebut dengan injil keselamatan/Kabar Baik = kegerakan
Roh.Kudus hujan awal. Dari loteng di Yerusalem, setelah murid-murid
menerima Roh.Kudus, kemudian mereka membawa injil keselamatan
kemana-mana sampai ke ujung bumi/sampai kepada kita bangsa kafir.
Semoga kita dapat mengerti.
Kisah
rasul 2 : 36-40,
36.
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah
membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."
37.
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu
mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah
yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38.
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
39.
Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang
yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita."
40.
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian
yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya:
"Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Ay
39, sebanyak
yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita =
ada jumlah tertentu.
Jadi,
proses untuk menerima keselamatan yaitu:
- percaya/iman
kepada YESUS sebagai Satu-satunya Juruselamat = tahu dengan
pasti/yakin,
- bertobat/berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Inilah keselamatan;
jadi dasar agar dapat menjadi Mempelai Wanita harus selamat
terlebih dahulu = harus menerima injil keselamatan. Kalau orang
berdosa tidak dapat menjadi Mempelai Wanita, sebab harus selamat
terlebih dahulu dengan proses percaya/iman kepada YESUS sebagai
Satu-satunya Juruselamat.
- Lahir
baru dari air dan Roh (Yoh 3 : 5):
- beri
dirimu dibaptis/dibaptis dengan air,
- kamu
akan menerima karunia Roh.Kudus.
Hasil
dari lahir baru dari air dan Roh adalah hidup baru = hidup
surgawi/hidup dalam kebenaran. Jadi, Mempelai Wanita itu harus
benar/tidak boleh ada yang tidak benar. Secara pribadi harus benar
seperti:
- Perkataan
harus benar.
- Di
dalam nikah rumah tangga harus benar.
- Di
dalam pelayanan juga harus benar.
- Di
kantor dan di sekolah juga harus benar.
Kalau
sebagai anak TUHAN/hamba TUHAN mempertahankan dosa, maka kehidupan
itu tidak dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN sebab dasarnya tidak
akan kuat. Seperti membangun rumah tanpa dasar/di atas pasir dan
akan roboh.
Inilah dasar untuk menjadi Mempelai Wanita yang
pertama yaitu angka empat menanggung angka lima.
- angka
empat menanggung angka tiga,
di bagian atas sudah diterangkan bahwa angka tiga adalah kemuliaan
ALLAH Tri Tunggal di dalam Pribadi YESUS/YESUS Yang mulia dan ini
merupakan dasar yang pertama. Sedangkan dasar yang kedua, angka
empat menanggung angka tiga = injil
tentang kemuliaan Kristus/Firman pengajaran yang benar
= Kabar
Mempelai.
--> 2
Korintus 4 : 3, 4,
3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Injil
tentang kemuliaan Kristus adalah injil
yang memberitakan tentang kedatangan YESUS kedua kali dalam
kemuliaan sebagai Raja segala raja dan sebagai Mempelai Laki-laki
Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah
selamat menjadi sama seperti YESUS
= menjadi
Mempelai Wanita Surga.
Inilah
injil tentang kemuliaan Kristus yang menjadi dasar untuk menjadi
Mempelai Wanita; injil keselamatan/penginjilan harus benar terlebih
dahulu, sebab kalau tidak benar, tidak dapat menjadi Mempelai. Jika
sudah benar, maka disucikan dan disempurnakan lewat Kabar Mempelai
sampai menjadi sama dengan YESUS dan akan menjadi Mempelai Wanita
Surga dan ini disebut dengan kegerakan Roh.Kudus hujan akhir =
kegerakan pembangunan/persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Persekutuan
Tubuh Kristus ini dimulai dari:
- nikah
--> di dalam nikah harus terjadi persekutuan/kesatuan, kemudian
- di
dalam penggembalaan, sesudah itu
- antar
penggembalaan sampai pada
- Tubuh
Kristus yang sempurna/Tubuh Kristus internasional --> Israel
dengan kafir menjadi Satu Tubuh yang sempurna.
Arti
dari persekutuan/fellow-ship adalah
makan bersama.
Persekutuan/fellow-ship ini lain dengan silahturahmi tetapi makan
bersama dan salah jika diartikan untuk bertemu bersama. Seringkali
kita datang di ibadah persekutuan/fellow-ship untuk bertemu dengan si
A atau si B dan ini salah sebab arti sesungguhnya adalah makan
bersama dan tentunya adalah makan makanan rohani.
Jadi,
yang harus diutamakan dan diperhatikan di dalam fellow-ship adalah
makanan rohani/Firman pengajaran yang benar. Bukan orangnya, bukan
kebaikannya; fellow-ship bukanlah pertemuan dari orang-orang baik,
tetapi makan bersama. Jadi yang utama dan harus diperhatikan adalah
makanan rohani/Firman pengajaran yang benar.
Kalau
persekutuan kita berdasarkan pengajaran yang benar --> seperti
nikah, berdasarkan pengajaran yang benar, kemudian di dalam
penggembalaan dan juga antar penggembalaan kalau berdasarkan
pengajaran yang benar, maka ini seperti carang yang melekat pada
Pokok Anggur Yang Benar. Jadi persekutuan yang benar harus
berdasarkan pengajaran yang benar seperti carang yang melekat pada
Pokok
Anggur
Yang Benar. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi,
kita harus mengerti dengan sungguh-sungguh istilah dari
persekutuan/fellow-ship adalah makan bersama, bukan bertemu/kumpul
bersama tetapi makan bersama. Jadi, menikah itu makan bersama = yang
diperhatikan harus makanan rohaninya itulah Firman pengajaran yang
benar. Jika kita mau tergembala di manapun, yang harus diperhatikan
adalah makanannya bukan yang lain-lain. Kita mau
bertemu/berfellow-ship dengan sesama hamba-hamba TUHAN yang
diperhatikan makanannya.
Jika
persekutuan itu sudah benar yaitu seperti carang yang melekat pada
Pokok Anggur Yang Benar, jadi ada Pokok-nya/YESUS Kristus yang
merupakan Sumber dari makanan sebab Dia yang menyerap zat-zat mineral
dari tanah kemudian dimasak di daun, kemudian diberikan ke
carang-carangnya.
Hati-hati!!
sebab persekutuan tanpa pengajaran yang benar = tanpa Pokok Anggur
Yang Benar akan menjadi carang yang kering sebab terlepas dari Pokok.
Maafkan, saya selalu memakai istilah persekutuan itu hanyalah
persekutuan yang bertemu di tempat sampah. Carang yang sudah terlepas
dari Pokok, memang saling bertemu tetapi pertemuan itu di tempat
sampah.
Bagi
kaum muda perhatikan! Jika saudara mau menikah tetapi tidak
memperhatikan pengajaran, tetapi melihat yang lain seperti wajah yang
cantik atau supaya saya dapat ini dan itu = memperhatikan hal yang
sifatnya jasmani, maka itu bertemu di tempat sampah sebab tidak ada
Pokoknya.
Demikian
juga dengan saudara masuk ke gereja dan mau digembalakan di sini atau
ditempat lain, tetapi tidak ada pengajaran yang benar/Satu Pokok Yang
Benar, maka itu hanya seperti di tempat sampah = menjadi carang
kering yang hanya dibakar untuk selamanya. Itu sebabnya kita harus
sungguh-sungguh memperhatikan tentang fellow-ship ini supaya kita
dapat mengerti dasarnya.
Kami
sangat dijelaskan oleh alm bpk pdt Totaijs dan disambung oleh bpk pdt
Pong alm, tetang makan bersama ini, bukan untuk sekedar bertemu
dllnya tetapi untuk makan bersama supaya betul-betul ada Pokoknya.
Di
dalam ktb 2 Raja-raja 4 diceritakan justru ada orang-orang
baik/nabi-nabi yang berkumpul, justru di situ ada pengajaran palsu
-->
2 Raja-raja 4 : 38-40,
38.
Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan
ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah
ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas
api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu."
39.
Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan
sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari
padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang,
teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab
mereka tidak mengenalnya.
40.
Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk
dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka
serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!"
Dan tidak tahan mereka memakannya.
Ay
38, rombongan nabi = fellow-ship dari hamba-hamba TUHAN dan sebagai
nabi mereka semuanya baik sebab mereka ini begini, mereka itu begitu.
Tetapi ini bukan menjadi ukuran, tetapi ukurannya ada pada
makanan.
Jika mau masuk dalam pernikahan, jangan diukur dari kebaikannya,
tetapi dari makanannya --> memiliki Pokok atau tidak? Itu sebabnya
kita jangan terkecoh oleh kebaikan sebab seringkali kemunafikan itu
menutupi dosa/kesalahan dengan
berpura-pura berbuat baik;
sebenarnya kehidupan itu tidak mau berbuat itu, tetapi demi agar
dikatakan bahwa
ia
baik, maka ia berpura-pura dan kami sebagai hamba TUHAN ini jagonya.
Sekali-pun kita berbuat baik tetapi tidak benar = tidak memiliki
Pokok. Semoga kita dapat mengerti.
Ay
39, liar = tidak dikenal. Makanan liar ini yang berbahaya sebab tidak
dikenal.
Ay
40, justru di dalam persekutuan dari hamba-hamba TUHAN, maka maut
bekerja
lewat makanan yang tidak dikenal/makanan asing.
Mengapa terjadi hal ini? kalau hamba-hamba TUHAN yang datang itu ada
seribu orang, berapa jumlah sidang jemaat yang ada di baliknya
itu/yang mengalami maut? Luar biasa banyaknya.
Guru
saya selalu mengatakan --> kalau seorang pendeta/gembala/pembicara
berbuat najis, maka hanya dirinya-lah sendiri yang berdosa, tetapi
kalau gembala/pembicara mengajarkan ajaran palsu, maka semua gembala
yang hadir akan terkena maut dan binasa. Dan jika gembala-gembala itu
mengajarkan lagi kepada sidang jemaatnya, tambah berlipat-lipat ganda
yang terkena maut sebab ini merupakan kesempatan dari setan untuk
menaburkan makanan yang liar. Itu sebabnya kita harus berhati-hati,
sebab di dalam persekutuan nabi-nabi/hamba TUHAN, justru sangat
riskan sebab ada labu liar. Semoga kita dapat mengerti dengan
sungguh-sungguh.
Labu
liar adalah:
- Pengajaran
yang tidak dikenal, artinya pengajaran/makanan yang lain dengan
pengajaran yang sudah kita terima dan yang sudah kita alami.
- Tidak
dikenal di dalam alkitab = tidak sesuai dengan alkitab. Contoh
seperti suara ular. Padahal TUHAN berFirman ‘semua pohon boleh kau
makan buahnya’, tetapi suara ular berkata ‘semua pohon tidak
boleh kau makan buahnya ya? Apa yang boleh, menjadi tidak boleh dan
apa yang tidak boleh menjadi boleh. Pengajaran yang tidak dikenal
dan juga yang tidak di kenal/tidak sesuai dengan alkitab mengandung
maut yang membuat kerohanian menjadi mati sampai binasa untuk
selama-lamanya. Kalau ikut makan/makan racun, akan mati. Semoga
kita dapat mengerti.
Kuasa
Firman itu = sepatah kata Firman, YESUS dapat bekerja. Demikian, beda
sepatah kata saja, maka maut juga bekerja. Di dalam alkitab, tertulis
‘katakan sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Dengan
sepatah kata Firman pengajaran yang benar, maka YESUS
dapat
bekerja untuk menyucikan dan menyempurnakan, tetapi, dengan sepatah
kata saja yang berbeda, maut juga dapat bekerja untuk membinasakan.
Itu sebabnya, ini merupakan hal yang serius. Semoga kita dapat
mengerti.
Itu
sebabnya:
- Jika
kita mau menikah, kita harus teliti.
- Mau
masuk ke gereja, harus teliti dan ini bukan berarti meneliti
orang-orangnya, tetapi meneliti pengajarannya. Semoga kita dapat
mengerti.
Untuk
menghadapi labu liar yang mendatangkan maut, diperlukan
tepung
-->
2
Raja-raja 4 : 41, Tetapi
berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu
ke
dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang
ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya
dalam kuali itu.
Jadi
untuk menghadapi labu liar/ajaran palsu, maka dibutuhkan tepung yang
tidak boleh dicampur dengan apa-pun juga.
Tepung=
- Firman
pengajaran yang benar yang sesuai dengan alkitab dan juga
- yang
tertulis di dalam alkitab dan
- yang
diwahyukan oleh TUHAN/dibukakan rahasianya oleh TUHAN yaitu ayat
yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Jadi
menghadapi labu liar/ajaran palsu yang mengandung maut yang
dibutuhkan hanyalah tepung. Tidak dibutuhkan uang dlsbnya, tetapi
tepung/pengajaran yang benar yang tertulis dalam alkitab sehingga
betul-betul maut itu ditiadakan.
2
Raja-raja 4 : 42,43,
Datanglah seseorang dari
Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua
puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu
berkatalah Elisa: "Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya
mereka makan."
43.
Tetapi pelayannya itu berkata: "Bagaimanakah aku dapat
menghidangkan ini di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah
kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman
TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya."
Duapuluh
roti untuk seratus orang --> tidak bisa! tetapi kalau ada
tepung/pembukaan Firman = duapuluh roti untuk seratus orang, bahkan
ada sisa. Jadi, kalau ada pembukaan Firman pengajaran yang benar
maka:
- maut
ditiadakan, kemudian
- terjadi
pemecahan roti secara rohani = ada pembukaan Firman/ada makanan
Firman yang benar dan juga ada pemecahan roti secara
jasmani/pemeliharaan secara jasmani sampai berkelimpahan. Kita harus
ingat! Berkelimpahan itu bukan berarti berapa juta atau berapa
miliar, tetapi berkelimpahan itu sampai kita mengucap syukur
kepada TUHAN. Kita dipelihara sampai kita mengucap syukur kepada
TUHAN; kalau kita tidak mengucap syukur, apalagi sampai kita
mengomel, maka itu berarti kita berada di dalam kekurangan. Dengan
adanya ucapan syukur, maka hati kita menjadi tenang dan damai sebab
jasmani menjadi sehat. Berkelimpahan itu sampai mengucap syukur -->
terima kasih TUHAN, semuanya ini hanya karena Engkau. Jumlahnya
terserah!
Memang
untuk mendapatkan Pokok/pengajaran yang benar --> berat, sebab ada
ujiannya. Kemarin ada seorang ibu yang bersaksi, karena mau mengikuti
pengajaran yang benar, tiba-tiba suaminya dicopot dari jabatannya di
kantor, rumah dan mobil dinas dicopot tanpa membuat kesalahan,
sekali-pun sudah ada asuransi premi ratusan miliaran rupiah yang mau
masuk dan sudah ditanda tangani. Setelah dicopot, keluar sungguh uang
ratusan miliar, dan pihak kantor hanya meminta maaf.
Memang
begitu, sebab ada ujiannya untuk berpegang/melekat pada Pokok yang
benar, tetapi kalau kita lolos, maka sebentar lagi terjadi pemecahan
roti. Yang rohani kita dipelihara oleh Firman sehingga kita merasa
puas dan jiwa kita tidak loyo sebab kita merasa kenyang dan juga yang
jasmani, kita dipelihara sampai kita dapat mengucap syukur. Jasmani
dan rohani kita sehat dan dikaitkan dengan Pokok anggur, akan ada
anggur yang manis; kalau carang melekat pada Pokok anggur, mau tidak
mau sebentar lagi akan berbuah yang manis/ada air anggur yang
manis/kebahagiaan surga dan urapan Roh.Kudus ditengah-tengah kita
sehingga kita tidak menjadi kering. Itu sebabnya kita harus bertahan
pada Pokok.
Saya
sudah pernah bersaksi, waktu pdt Pong Dongalemba meninggal dunia,
maka untuk bertahan pada Pokok, saya merasa seperti mau mati sebab
diterjang dari dalam, dari sini sana sampai istri saya keguguran
sebab sebenarnya kami berdua tidak merasa kuat untuk bertahan pada
Pokok tetapi harus dihadapi. Kalau kita menang, maka sebentar lagi
terjadi pemecahan roti/pembukaan Firman yang akan mengeyang kita
secara jasmani/mengucap syukur dan secara rohani ada air anggur yang
manis akan mulai mengalir. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
arti dari berfellowship/persekutuan yang benar yaitu makan bersama.
Kita harus berhati-hati, sebab ada fellow-ship tetapi juga ada maut
yang menghadang. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
kita akan melihat di dalam injil
Matius 8
: 18-27, ini
merupakan gambaran dari kegerakan hujan akhir = pembangunan Tubuh
Kristus/persekutuan Tubuh Kristus. Kita membaca terlebih dahulu ay 18
dan ay 19
18.
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh
bertolak ke seberang.
19.
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru,
aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
Ay
19,
kemana saja Engkau pergi =
pengikutan tubuh kepada Kepala/YESUS = pembangunan Tubuh Kristus.
Jadi, kegerakan Roh.Kudus hujan akhir/pembangunan Tubuh Kristus ini
bagaikan perahu yang bertolak keseberang lautan. Dan istilah
bertolak keseberang ini
membutuhkan pengorbanan-pengorbanan
seperti waktu, tenaga, uang, pikiran, perasaan dllnya.
Orang-orang
yang hendak bertolak keseberang ini harus menghadapi beberapa hal
seperti harus menghadapi angin dan gelombang. Semuanya harus
dikorbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus seperti YESUS sampai
mengorbankan Nyawa.
Apa
yang sudah saudara korbankan? Seperti saya yang dari Malang harus
datang ke Surabaya --> YESUS berkorban Nyawa; jadi pengorabanan
saya ini masih belum berarti apa-apa. Jadi, kalau sudah merasa tidak
kuat, sebab harus berkorban, maka kita pandang Korban Kristus sebab
hal ini sudah menjadi pengalaman hidup saya.
Saya
pernah TUHAN ijinkan tidak makan dan minum dan saya sudah merasa
hebat dan berkata bahwa mulai besok aku mau bekerja, tidak mau
menjadi hamba TUHAN lagi, tetapi begitu TUHAN berkata --> ‘siapa
yang lebih menderita dari Aku di kayu salib’? langsung saya menjadi
mengecil dan hanya menangis sebab saya tidak dapat menjawab.
Memang
bertolak ke seberang/kegerakan pembangunan Tubuh Kristus membutuhkan
pengorbanan dan semuanya itu harus dikorbankan bagi pembangunan Tubuh
Kristus/Mempelai Wanita kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan
yaitu
pengajaran yang benar jangan dikorbankan sebab itu adalah
Pribadi YESUS. Cukup satu kali YESUS dikorbankan, jangan
dikorbankan lagi.
Bagi
kaum muda, jika saudara mau menikah, jangan mengorbankan
YESUS/pengajaran yang benar sebab itu berarti menyalibkan YESUS untuk
kedua kalinya. Mau tergembala, mau berfellow-ship/bersekutu -->
jangan mengorbankan pengajaran yang benar. Yang lainnya boleh
dikorbankan, tetapi kalau pengajarannya berbeda --> jangan!! Sebab
itu berarti tidak mempunyai Pokok, sehingga tidak mungkin terasa
manis sebab kering. Mau dipaksakan bagaimana-pun, carang yang kering
terasa pahit dan tinggal dibakar. Semoga kita dapat mengerti.
Di
dalam injil
Matius 8 : 18 -27 untuk masuk ke dalam pembangunan
Tubuh, sudah ada maut yang menghadang.
Ada
tiga macam kuasa maut yang menghalangi kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yaitu:
- Matius
8 : 18-20,
18.
Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh
bertolak ke seberang.
19.
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru,
aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
20.
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya."
Yang
menghadang adalah serigala dan burung = tubuh
Babel --> Wahyu
18 : 2,
Dan
ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah
rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Dosa
Babel yang mengarahkan hamba/pelayan TUHAN menuju pembangunan tubuh
Babel/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan:
- Serigala
= roh jahat.
- Burung
= roh najis.
Inilah
nomor satu yang menghadang yaitu:
- Roh
jahat --> keinginan/ikatan akan uang sehingga menjadi kikir dan
serakah seperti Yudas. Kita harus berhati-hati, sebab kita
seringkali terikat akan uang. Yudas terlalu membuat perhitungan -->
ada seorang wanita yang mengurapi YESUS untuk penguburan (ini juga
merupakan gambaran dari pembangunan Tubuh = pelayanan terakhir dari
Tubuh Kristus, sebab sudah mati sehingga tidak dapat lagi
melayani). Yudas terlalu membuat perhitungan dan ini berbahaya.
Kikir = terlalu membuat perhitungan dengan TUHAN sampai akhirnya
Yudas tidak dihitung
oleh TUHAN. Sebaliknya perempuan yang berdosa --> ia tidak
dihitung sebab berdosa, tetapi karena ia melibatkan diri dengan
masuk ke dalam pembangunan Tubuh --> apa-pun ia korbankan =
harta dan harga dirinya ia korbankan, sehingga ia dihitung
oleh TUHAN. Dimana injil diberitakan, maka perbuatan wanita ini
diberitakan = dihitung oleh TUHAN. Itu sebabnya jangan ada
keinginan jahat dan najis sebab ini merupakan dosa Babel yang
mengarahkan hamba TUHAN/pelayan TUHAN dan anak-anak TUHAN kearah
pembangunan tubuh Babel/mempelai wanita setan yanga akan
dibinasakan.
- Roh
najis --> keinginan najis/dosa makan minum dan kawin
mengawinkan. Semoga kita dapat mengerti. Inilah maut yang pertama
itulah Babel.
Seringkali
serigala dan burung menjadi kepala di dalam hidup kita =
menguasai/bercokol di dalam hati kita yang merupakan pusat dari
kehidupan rohani kita sehingga tidak ada tempat bagi TUHAN sehingga
TUHAN mengeluh --> serigala sudah ada liangnya, burung sudah ada
sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakan
Kepala-Nya. Tidak punya tempat di hati --> Matius
15 : 19,
Karena dari
hati timbul segala (1)pikiran
jahat, (2)pembunuhan,
(3)perzinahan,
(4)percabulan,
(5)pencurian,
(6)sumpah
palsu dan (7)hujat.
Pembunuhan=
kebencian.
Sumpah palsu = berdusta.
Hujat ini dimulai dari
menjelekan dan memfitnah orang (yang benar menjadi salah dan yang
salah menjadi benar) sampai menghujat TUHAN =
- Menghujat
pengajaran-Nya yang benar/menghujat tabernakel,
- Menghujat
orang-orang kudus/orang-orang benar (Wahyu 13/antikrist yang
mulutnya penuh dengan hujat).
Jadi,
serigala dan burung menjadi kepala, artinya menguasai
hati manusia dengan tujuh roh jahat dan roh najis.
Dimulai dari pikiran jahat sampai pada menghujat sehingga YESUS
tidak bisa menjadi Kepala.
Angka tujuh ini berarti kesempurnaan =
serigala dan burung membawa hamba/pelayan TUHAN dan juga anak-anak
TUHAN masuk dalam kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan menjadi
tubuh Babel/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
caranya supaya yang menjadi kepala bukan serigala dan burung tetapi
YESUS? Yohanes
1 : 1, 14,
1.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
14.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Ay 1, Pada mulanya
= Kepala = Logos = Firman pengajaran.
Ay
14, Firman pengajaran lahir menjadi Manusia di dalam Pribadi YESUS
--> YESUS tampil (Yoh 1 : 1), pada mulanya = Kepala Yang
mula-mula = YESUS tampil sebagai Kepala di dalam wujud Firman
pengajaran yang benar bagi kita semua. Jadi, kita
harus mengutamakan pengajaran yang benar supaya YESUS tampil sebagai
Kepala atas hidup kita.
Di dalam
nikah, di dalam ibadah dan berfellow-ship/ibadah persekutuan, kita
harus mengutamakan Firman pengajaran supaya YESUS Yang menjadi
Kepala.
Jadi,
supaya bukan serigala dan burung tetapi YESUS Yang menjadi Kepala
atas hidup kita, maka kita harus mengutamakan Firman pengajaran yang
benar, artinya/prakteknya: kita harus mendengar dan dengar-dengaran
pada Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua supaya kita mengalami:
- penyucian
hati dari tujuh keinginan dari roh jahat dan roh najis,
- perbuatan
juga disucikan,
- perkataan
disucikan,
- seluruh
hidup disucikan sampai kita menjadi sempurna seperti YESUS dan kita
menjadi Mempelai Wanita Surga. Angka tujuh = angka sempurna.
- Matius
8 : 21, 22,
21.
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya:
"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
22.
Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah
orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
Jadi
yang kedua adalah tubuh
yang mati. Di bagian atas
disebutkan tubuh Babel/ najis, tetapi ini tubuh yang mati; sementara
ada kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, sudah
dihadang oleh maut yaitu oleh:
- tubuh
Babel --> serigala dan burung,
- tubuh
yang mati.
Tanda
dari tubuh yang mati adalah:
- suka
meminta ijin = tidak
setia di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Tubuh yang mati itu tidak bergerak/tidak aktif yang di dalam injil
Mat 25, disebut sebagai hamba yang malas dan jahat --> Matius
25 : 26, 30,
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Malas
= tidak setia dan pasti jahat sehingga:
- tidak
berguna,
- tidak
dapat berbuat apa-apa sampai
- dicampakkan
ke dalam kegelapan yang paling gelap = maut/binasa untuk
selama-lamanya.
Kalau
setia --> Matius
25 : 21,
Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Jika
kita beribadah dengan setia dan baik = setia dan benar, maka kita
akan mengalami kebahagiaan surga. Bukan maut tetapi kebahagiaan
surga. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, yang dinilai oleh
TUHAN bukanlah bentuk dari pelayanan seperti berkhotbah -->
bukan!! Tetapi setia dan baik = setia dan benar.
Kita
melayani jangan seperti ada orang yang datang kepada TUHAN dan
berkata:
- aku
bernubuat = menyampaikan Firman,
- aku
mengusir setan,
- aku
mengadakan mujizat.
Tetapi
Tuhan katakan 'enyahlah!!!'.
Kalau
melihat pelayanannya --> hebat!! Tetapi kalau tidak benar,
sebab tidak sesuai Firman pengajaran --> enyahlah! enyahlah!
enyahlah! Semoga kita dapat mengerti.
- tidak
berubah,
tubuh/orang yang mati itu tidak
berubah dari posisi semula, kecuali ada orang yang merubahnya -->
2 Timotius 3 :
1-5,
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
2.
Manusia akan (1)mencintai
dirinya sendiri dan (2)menjadi
hamba uang. Mereka akan (3)membual
dan (4)menyombongkan
diri, mereka akan menjadi (5)pemfitnah,
mereka akan (6)berontak
terhadap orang tua dan (7)tidak
tahu berterima kasih, (8)tidak
mempedulikan agama,
3.
(9)tidak
tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka
menjelekkan orang, (12)tidak
dapat mengekang diri,
(13)garang,
(14)tidak
suka yang baik,
4.
(15)suka
mengkhianat, (16)tidak
berpikir panjang, (17)berlagak
tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka
itu!
Tidak mempedulikan
agama:
- mencampur
adukan agama,
- mempelajari
agama lain.
Lebih
menuruti hawa nafsu/daging dari pada menuruti ALLAH/Firman = tidak
taat dengar-dengaran.
Di akhir jaman, banyak hamba TUHAN/anak
TUHAN yang beribadah melayani TUHAN, tetapi tidak mengutamakan
Firman pengajaran yang benar, dan ini yang berbahaya sebab tidak
mengalami keubahan hidup = tetap mempertahankan manusia darah
daging dengan delapan belas sifat daging sehingga dicap dengan
angka 6.6.6 dan menjadi sama dengan antikrist dan dibinasakan.
Jadi tubuh yang mati = antikrist.
Antikrist ini memang
berasal dari dalam kita, tetapi ia keluar = tidak setia dan juga
tidak berubah. Kita jangan mengatakan bahwa antikrist itu berasal
dari negara ini, negara itu dan karena negara Indonesia tidak
sebut sehingga merasa bahwa kita merupakan negara yang hebat.
Kalau alkitab mengatakan, bahwa antikrist itu berasal dari dalam
kita tetapi tidak sungguh-sungguh seperti Yudas sekali-pun ia
selalu bersama dengan YESUS.
Tidak
sungguh-sungguh (tubuh yang mati=
antikrist)=
- tidak
setia dan juga
- tidak
berubah.
Itu
sebabnya, ibadah pelayanan ini:
- harus
diutamakan,
- harus
ada Pokok dan juga
- harus
mengutamakan Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika
di dalam ibadah kita mengutamakan Firman pengajaran yang
benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka kita
mengalami pekerjaan dari pedang bermata dua yaitu tajam pertama,
kita disucikan/memotong yang lama dan tajam ke dua, kita
diubahkan/membaharui --> Kolose
3 : 5-9,
5.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu (1)percabulan,
(2)kenajisan,
(3)hawa
nafsu, (4)nafsu
jahat dan juga (5)keserakahan,
yang sama dengan (6)penyembahan
berhala,
6.
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
7.
Dahulu kamu juga melakukan
hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
8.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah,
(2)geram,
(3)kejahatan,
(4)fitnah
dan (5)kata-kata
kotor yang keluar dari mulutmu.
9.
Jangan lagi kamu saling (6)mendustai,
karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Ay
5-ay 9 --> tajam pertama yaitu memotong dosa-dosa = menyucikan
lahir dan batin kita.
Melakukan = lahir = bagian luar -->
menyucikan enam dosa secara lahir.
Disucikan dari manusia lama =
enam dosa secara batin. Jadi tajam yang pertama itu menyucikan
kita dari enam dosa lahir dan batin = enam
dosa yang mendarah daging. Inilah tajam yang
pertama.
Sesudah dosa yang lama hilang, baru tajam yang kedua
--> Kolose 3 :
10-14,
10.
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar
Khaliknya;
11.
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit,
budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam
segala sesuatu.
12.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah (1)belas
kasihan, (2)kemurahan,
(3)kerendahan
hati, (4)kelemahlembutan
dan (5)kesabaran.
13.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain,
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, (6)kamu
perbuat jugalah demikian.
14.
Dan di atas semuanya itu: (7)kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Ada
tujuh --> dari enam menjadi tujuh = kasih mengikat =
mempersatukan dan menyempurnakan sampai masuk dalam kesatuan Tubuh
Kristus = sempurna menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Jadi, di
dalam ibadah pelayanan, kita jangan melihat kita sudah melayani,
tetapi yang harus dilihat adalah pengajarannya/Komandonya itu benar
atau tidak. Kalau tidak benar --> sekalipun berkata “aku sudah
bernubuat dlsbnya” = merasa dipakai tetapi TUHAN berkata
‘enyahlah’!!!.
Sebaliknya, jika yang diutamakan adalah
pengajaran dan kita merasa kita tidak dipakai seperti Maria yang
hanya duduk di bawah Kaki TUHAN untuk mendengar Firman. Sedangkan
Marta yang sibuk kesana kemari untuk melayani, sedangkan Maria yang
hanya duduk sehingga dikatakan bahwa Maria tidak dipakai, tetapi
TUHAN berkata ‘ia memilih bagian yang terbaik’.
Itu
sebabnya jangan dilihat pelayanannya, tetapi kita harus melihat
pengajaran-Nya/Kepala-Nya terlebih dahulu, sebab kalau kepalanya
agak tidak beres/salah, mau apa tubuh ini? bahkan menjadi bahan
tertawaan. Kita ingin minum, tetapi diperintah agar tubuh mengambil
buku --> inilah kalau kepala tidak beres. Jadi pengajarannya
terlebih dahulu, barulah pelayanannya. Jangan tertipu sebab
dikatakan hebat, tiba-tiba ‘enyahlah’.
Sekali-pun tidak
dipakai sebab hanya duduk-duduk, tetapi karena ada pengajaran -->
ia memilih yang terbaik. Itu sebabnya kita serahkan semuanya kepada
TUHAN dan TUHAN Yang akan menolong/Firman pengajaran yang
mengatur/mengomandoi kehidupan kita, bukan manusia. Inilah maut yang
kedua yaitu tubuh yang mati.
Maut yang pertama adalah tubuh Babel
yang najis dan jahat sedangkan maut yang kedua adalah antikrist =
- tidak
setia,
- tidak
berubah dan
- tidak
berubah.
- Matius
8 : 23-27,
23.
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun
mengikuti-Nya.
24.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga
perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25.
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan,
tolonglah, kita binasa."
26.
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang
percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu,
maka danau itu menjadi teduh sekali.
27.
Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Jadi
maut yang ketiga adalah angin
dan gelombang
ditengah lautan.
Angin =
ajaran-ajaran palsu = labu liar.
Gelombang = pencobaan-pencobaan
di segala bidang.
Angin dan gelombang ini datangnya
sekonyong-konyong --> awalnya semuanya enak, santai,
sekonyong-konyong, artinya tidak dapat diperkirakan datangnya untuk
menenggelamkan perahu kehidupan kita sampai binasa untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Di lautan, kita
pasti akan menghadapi angin dan gelombang tidak mungkin tidak. Itu
sebabnya supaya tidak tenggelam, maka YESUS harus selalu ada di
dalam perahu. Jadi, kita harus selalu setia dalam ibadah pelayanan
kepada TUHAN = YESUS selalu ada di dalam perahu kehidupan kita sebab
angin dan gelombang ini datangnya sekonyong-konyong = kita tidak
tahu kapan datangnya.
Tenggelam dan tidaknya perahu kehidupan
kita (nikah kita, ekonomi kita), bukan ditentukan dari besar
kecilnya angin dan gelombang, tetapi:
- ditentukan
ada tidaknya YESUS di dalam perahu kehidupan kita. Sekali-pun ada
tsunami, tetapi kalau ada YESUS, maka perahu kehidupan kita tidak
akan tenggelam dan juga
- keadaan
dari hati kita. Harus ada ketenangan, jangan bimbang, sebab bimbang
ini merupakan gelombang yang terbesar/yang terdahsyat dan yang akan
menenggelamkan perahu kehidupan kita sampai kita tenggelam di dalam
lautan api dan belerang. Bukan hanya tenggelam di dunia ini, tetapi
tenggelam sampai di lautan api dan belerang.
Kalau
saudara membaca di dalam Wahyu 21 : 8,
ada delapan dosa salah satunya adalah penakut dan ini termasuk
bimbang/tidak percaya merupakan gelombang yang terdahsyat untuk
menenggelamkan perahu kehidupan kita sampai tenggelam di lautan api
dan belerang.
Jadi
ada dua yaitu:
- YESUS
harus selalu ada di dalam perahu kehidupan kita dan juga
- Keadaan
dari hati kita yang tidak boleh bimbang, sebab kalau bimbang akan
tenggelam. Kita harus mantap di dalam pengajaran yang benar dan juga
mantap di dalam penggembalaan yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Mari!
bersungguh-sungguh. Bagi rekan-rekan hamba TUHAN harus mantap, jangan
ini dan itu sebab akan tenggelam. Semoga kita dapat mengerti.
YESUS
tidur artinya:
- YESUS
mati di kayu salib untuk menolong kita, dengan mengalahkan kuasa
maut, dan juga supaya dapat menjangkau kita semua, sebab angin dan
gelombang ini ditiupkan oleh setan.
- YESUS
belum tergairah untuk menolong kita, mengapa? sebab murid-murid/kita
sedang bimbang --> ‘mengapa kamu takut, kamu yang kurang
percaya?’ tidak mantap dalam pengajaran yang benar, tidak mantap
dalam penggembalaan yang benar dan juga tidak mantap dalam kuasa
TUHAN, masih berharap orang/masih berharap pada yang lain, tidak
berharap TUHAN sehingga belum ditolong oleh TUHAN.
Perjamuan
suci menjadi bukti kalau YESUS sudah mati untuk mengalahkan maut dan
juga dapat menolong kita. Apa saja dapat ditolong, angin dan
gelombang sudah ditaklukan dan keadaan menjadi teduh sehingga semua
orang menjadi heran.
Bagaimana
sikap kita yang harus membangunkan/menggairahkan YESUS? Yaitu:
- Yohanes
15 : 7,
Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Firman
ALLAH/Firman pengajaran yang benar harus tinggal di dalam kehidupan
kita = mantap di
dalam kita.
Kita harus yakin/mantap di dalam Satu Pokok.
Jika kita sudah
mantap dalam pengajaran/dalam kehendak TUHAN, barulah kita dapat
berdoa sehingga doa yang sesuai dengan pengajaran yang benar/dengan
kehendak TUHAN, maka akan ada kuasa kebangkitan dan ini yang
menggairahkan/membangunkan YESUS/kuasa kebangkitan YESUS = YESUS
benar-benar bangun untuk menolong kita dan meneduhkan angin dan
gelombang.
Sebaliknya, jika doa tanpa pengajaran yang
benar/tanpa Firman, ibadah pelayanan dan doa tanpa Firman = kekejian
--> Amsal 28 : 9,
Siapa
memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya
adalah kekejian.
Ibadah
pelayanan dan doa penyembahan tanpa Firman pengajaran = keji -->
enyahlah engkau pembuat kejahatan.!! Kita harus terlebih dahulu
menentukan/mantap di dalam Pokok, barulah kita beribadah melayani
dan sampai pada puncak ibadah adalah berdoa dan TUHAN bangun/ada
kuasa kebangkitan untuk menolong kita dan meneduhkan angin dan
gelombang.
- Amsal
15 : 8,
Korban orang
fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur
dikenan-Nya.
Doa
dengan kejujuran.
Jujur
ini dimulai dengan:
- Mengaku
yang salah --> mana yang salah, mana yang benar, jangan berkata
‘ya tetapi ini, tetapi itu’ harus mengatakan ya dan juga harus
mengatakan tidak --> ya saya yang salah, bukan dia yang
bersalah. Seperti perempuan Firo-Fenisia berkata ‘tolonglah aku,
bukan tolonglah anakku’ = aku yang bersalah. Jujur mengaku
keadaan kita sehingga doa kita akan dijawab dan menjadi rumah doa
dan juga jujur dalam
- Hal
TUHAN/dalam hal pengajaran yang benar.
- Matius
8 : 25,
Maka
datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan,
tolonglah, kita binasa."
Menyeru
Nama YESUS dengan iman yang teguh, maka TUHAN akan mengulurkan
Tangan-Nya kepada kita.
Kita percaya dan tidak menyeru nama yang lain tetapi menyeru Nama
YESUS dengan iman yang teguh.
Jadi
yang menggairahkan TUHAN adalah:
- Mantap
dalam pengajaran,
- Jujur.
Ini doa dan TUHAN bangun/bergairah untuk terus menolong kita. Ada
banyak pengalaman-pengalaman yang ditolong oleh TUHAN. Demikian
juga dengan saudara dapat berada di tempat ini, kalau bukan karena
pertolongan TUHAN, maka saudara tidak akan berada di sini. Saya
mencari tempat di Surabaya ini untuk beribadah hanya ruangan yang
dipakai untuk ibadah sekolah Minggu sebab waktu itu hanya ada tiga
keluarga. Tetapi tidak dikehendaki oleh TUHAN. Tiba-tiba saya
menerima telepon dari seseorang yang mengatakan ada tempat di jalan
WR. Supratman yang dilengkapi dengan alat pendingin ruangan dan
saya hanya tertawa tetapi tertawa saya ini maksudnya ‘berapa
harga sewanya?’. Tetapi inilah, pertolongan TUHAN Yang luar
biasa.
Mari,
mengapa kalau kita belum ditolong oleh TUHAN? sebab TUHAN masih
tidur/belum bergairah. Mari! kita gairahkan TUHAN dengan:
- mantap
di dalam pengajaran yang benar --> jangan menoleh kesana dan
kesini. Kita tetap berdoa kepada TUHAN sekali-pun mata memandang
perahu kita akan tenggelam --> biarkan saja! Kita tetap
berpegang/mantap pada satu pengajaran yang benar, kemudian kita.
- jujur
dengan berkata bahwa ini yang benar yaitu ini kesalahan saya, ini
kegagalan saya.
- berseru
Nama TUHAN dengan iman --> sepatah kata saja --> haleluyah
YESUS dan YESUS segera mengulurkan Tangan dengan kuasa kebangkitan
meneduhkan angin dan gelombang dan memberikan kita rasa damai
sejahtera sehingga semuanya menjadi enak dan ringan. Jika kita sudah
merasa damai = YESUS sudah bangun/sudah tergairah untuk meneduhkan
lautan dan TUHAN juga menyelesaikan segala masalah sampai pada
masalah yang mustahil. Tetapi tidak cukup sampai di sini.
- TUHAN
menuntun kita kepelabuhan damai sejahtera Yerusalem Baru. Kita
dibaharui/kita mengalami pembaharuan terus menerus dan air mata
dihapus; semakin kita dibaharui, semakin air mata kita dihapuskan
--> kita menjadi semakin berbahagia sampai satu waktu jika YESUS
datang kembali kedua kalinya kita benar-benar menjadi sempurna
seperti Dia. Tidak ada lagi setetes-pun air mata sebab kita sudah
tiba di Yerusalem Baru bersama dengan Dia selama-lamanya.
Untuk
pembangunan Tubuh Kristus ini, kita sudah berhadapan dengan maut
seperti:
- Tubuh
Babel = kenajisan.
- Tubuh
yang mati = antikrist.
- Angin
dan gelombang = kebimbangan.
Mari,
kita mantap, berseru Nama YESUS dan TUHAN akan menolong kita.
TUHAN
memberkati.1