Kita
melanjutkan pembahasan kita yaitu di dalam
kitab Wahyu (masih
pendahuluan) yang merupakan kitab
yang terakhir dari alkitab. Waktu Musa naik
keatas gunung Sinai, Musa menerima dua loh
batu, tetapi ia
juga menerima tabernakel. Kerajaan surga diperlihatkan TUHAN
kepada Musa dan Musa diperintahkan oleh TUHAN untuk membuat Kerajaan
surga di bumi, itulah tabernakel/kemah suci. Jadi Kitab Wahyu dalam
susunan tabernakel menunjuk kepada tabut perjanjian (alat yang
terakhir dari tabernakel dan alat yang paling dalam).
Tabut
perjanjian terdiri dari dua bagian, dulu bangsa
Israel harus membuat ini semua, sekarang dalam arti rohani. Saudara
bisa baca
Keluaran 25 s.d 40 itu tabernakel/kemah suci,
mungkin jarang kita baca. Biarlah kita membacanya supaya
kita dapat mengerti dalam arti yang rohani
ini.
Tabut
perjanjian terdiri dari 2 bagian yaitu:
Yang
pertama adalah
tutup pendamaian dari emas
murni=
Keluaran
25: 17,18,
17.
Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua
setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
18.
Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas
tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Tutup
pendamaian terbuat dari emas
murni dan terdiri dari
- Tutupnya
dengan tujuh percikan darah. Tutupnya itu
Anak ALLAH =
YESUS.
- Kerub
I dari emas murni adalah ALLAH Bapa =
TUHAN.
- Kerub
II dari emas murni itu ALLAH Roh Kudus =
Kristus.
Emas
murni itu = zat Illahi dan
tidak ada kayu. Kalau kayu
itu = manusia.
Jadi
tutup pendamaian dari emas murni adalah ALLAH
Bapa, Anak dan Roh Kudus =
Allah
Tritunggal di dalam Pribadi
TUHAN YESUS Kristus sebagai
Kepala/sebagai Mempelai
Pria Surga.
Kepala itu suami.
Kita
mungkin mengenal YESUS sebagai:
- Juru
Selamat,
- sebagai
Gembala, dan juga
- sebagai
Tabib, tetapi
kalau kita mengenal YESUS hanya sebagai Tabib,
maka kita hanya membutuhkan YESUS di saat kita sakit, setelah kita
sembuh, kita tidak membutuhkan YESUS lagi.
- sebagai
Penolong, waktu kita dalam masalah, kita
membutuhkan YESUS,
tetapi setelah ditolong, kita tidak
membutuhkan YESUS
lagi.
- tetapi
kalau sebagai YESUS sebagai Mempelai Pria
Surga/sebagai Kepala
dan kita sebagai tubuh/Mempelai Wanita,
maka kita akan selalu membutuhkan
YESUS. Baik di saat kita sakit atau
tidak sakit, ada pencobaan atau tidak ada pencobaan,
kita selalu membutuhkan
YESUS. Tidak ada tubuh yang
mengatakan kepada Kepala
--> “selesai” --> tidak ada!! Itulah hubungan kita
dengan TUHAN. Harus sampai mengenal YESUS sebagai Kepala,
sebagai Raja segala raja
dan juga sebagai Mempelai Laki-laki
Surga.
Kemudian
bagian ke dua adalah
tabut perjanjian
(petinya/tabutnya).
Tabut
perjanjian -->
Keluaran 25: 10,11,
10.
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah
hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
11.
Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari
luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai
emas sekelilingnya.
Jadi
tabutnya/petinya terbuat dari kayu penaga.
Kayu yang adalah gambaran dari daging itu
rapuh. Sehebat apapun daging
itu, tetapi kalau terkena panas, terkena
dingin maka akan rapuh, habis, hancur. Itulah manusia. Tetapi
peti itu disalut dengan emas murni
bagian luar dan dalam, sehingga tidak kelihatan
kayunya/dagingnya/dosanya Jadi tabut
perjanjian terbuat dari kayu penaga/manusia berdosa tetapi disalut
dengan zat Illahi/emas murni luar dan dalam =
semuanya ada
emas. Seperti tutup yang
terbuat dari emas, petinya juga kelihatan emasnya.
Inilah
gambaran dari gereja TUHAN
yang sempurna sebagai Mempelai
Wanita Surga
(tubuh Kristus).
Jadi
tabut perjanjian ini menunjuk hubungan antara Mempelai
Pria
Surga
dan Mempelai
Wanita
Surga.
Alkitab
dibuka dengan nikah yang jasmani antara Adam dan Hawa yang
ditelanjangi oleh setan (dihancurkan oleh setan), sehingga dibuang
dari firdaus menuju dunia yang penuh
kutukan yang kalau dibiarkan akan
binasa selamanya. Tetapi bersyukur, alkitab
ditutup dengan hubungan antara Mempelai
Pria Surga dan
Mempelai Wanita
itulah perjamuan kawin Anak Domba/nikah
yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus sebagai Mempelai
Pria Surga dengan
sidang jemaat sebagai Mempelai Wanita.
Wahyu
19: 9,
Lalu ia berkata kepadaku:
"Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan
kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Inilah
tabut perjanjian, hubungan antara YESUS Mempelai
Pria Surga dengan
sidang
jemaat/Mempelai Wanita
untuk masuk:
- Perjamuan
kawin Anak Domba
ALLAH yaitu
pertemuan di udara waktu YESUS datang kedua kali, kita dengan YESUS
akan bertemu di awan-awan.
- Sesudah
itu Wahyu 20 --> judulnya kerajaan 1000 tahun. Kita kembali ke
firdaus. Kerajaan 1000 tahun itu firdaus
yang akan datang.
- Sesudah
itu Wahyu 21-22 kita masuk Yerusalem baru/kerajaan surga yang kekal
selama-lamanya.
Jadi,
ada satu pelajaran antara kitab Kejadian
dengan kitab
Wahyu.
Kita
semua harus menjaga nikah yang jasmani:
- supaya
masuk nikah yang benar.
- supaya
nikah menjadi
suci.
- supaya
nikah dapat menyatu
sampai
masuk nikah yang sempurna bersama YESUS.
Bagi
kaum muda --> masa
pacaran harus dijaga kebenarannya, kesuciannya, kesatuannya. Jangan
ada istilah pacaran, kemudian putus
dengan yang satu, kemudian
menyambung lagi dengan
yang lain --> ini gejala-gejala yang
tidak baik, sebab merupakan gejala
untuk kawin cerai.
Yang
sudah menikah termasuk saya, juga harus
menjaga kebenaran, kesucian dan juga
menjaga kesatuan nikah, sampai mencapai
nikah yang sempurna.
Yang
belum berpacaran =
status anak, juga harus
menjaga supaya hidup benar sebagai
anak, suci sebagai anak, satu dengan orang tua. Jangan bermusuhan
dengan orang tua. Supaya masuk perjamuan kawin Anak
Domba saat YESUS datang kedua kali, kita
kembali masuk ke firdaus
(kerajaan 1000 tahun) dan kita masuk
Yerusalem baru/kerajaan surga yang kekal. Itulah sekilas tentang
tabut perjanjian. Semoga
saudara dapat mengerti.
Sekarang
saya akan tunjukkan ukuran petinya.
Yang
penting petinya, kalau tutup ini menunjuk YESUS, kita tidak akan
membahas malam ini. Tetapi yang
akan kita bahas adalah petinya dan ini
menunjuk kepada kita semua. Bagaimana kita menjadi Mempelai
Wanita agar dapat
menyambut kedatangan TUHAN? masuk ke
firdaus, dan masuk
surga. Inilah yang akan kita pelajari.
Keluaran
25: 10,
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah
hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
Ini
ukuran tabut perjanjian yaitu:
Panjang
2,5 hasta= 2 1/2, Lebar 1,5
hasta= 1 1/2, dan
Tinggi 1,5 hasta=
1 1/2.
Inilah
ukuran dari peti/kita. Jadi dulu peti itu
memang terbuat dari kayu. Sekarang, kita tidak
perlu membuatnya lagi, tetapi ukuran itu dalam arti rohani
yaitu:
- Panjang
2 1/2 =
5/2.
- Angka
5 itu menunjuk lima luka YESUS. YESUS mati
di kayu salib dengan lima luka (kematian YESUS).
- Angka
2 itu menunjuk berdua =
bersama-sama.
Jadi
kalau dulu membuat peti
dengan panjangnya , untuk
sekarang berarti
jalan kematian bersama YESUS.
- Kemudian
lebar 1,5 = 3/2.
- Angka
3 itu menunjuk YESUS mati,
dikubur dan bangkit pada hari ke tiga. 3 itu menunjuk angka
kebangkitan.
- Angka
2 itu menunjuk berdua =
bersama-sama.
Jadi
untuk sekarang
berarti
jalan kebangkitan bersama YESUS.
- Tinggi
1,5 = 3/2.
- Waktu
bicara tutup, maka angka
3 itu adalah ALLAH
Tritunggal yaitu
ALLAH
Bapa, Anak,
Roh Kudus (ALLAH
Tritunggal) dalam kemuliaan. Tadi tutup pendamaian dari emas murni
ada sinar Shekinah Glory disana juga
dalam kemuliaan.
Jadi angka 3 itu
menunjuk Allah Bapa, Anak,
Roh Kudus (ALLAH
Tritunggal) dalam kemuliaan.
- Angka
2 itu menunjuk berdua =
bersama-sama.
Jadi
untuk sekarang
berarti
jalan kemuliaan bersama YESUS.
Inilah
yang disebut proses untuk menjadi Mempelai
Wanita TUHAN. Manusia itu kayu. Kayu penaga
yang berwarna hitam, itu merupakan
gambaran dari dosa.
Dan juga bergetah/ di dalam artinya
bertabiat dosa. Tetapi
dapat menjadi Mempelai
Wanita yang sempurna.
Prosesnya lewat jalan kematian, kebangkitan dan
juga kemuliaan bersama YESUS. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari
kita bahas satu-satu:
JALAN
KEMATIAN BERSAMA YESUS.
Jalan
kematian harus ditempuh kalau kita mau
menjadi sempurna seperti YESUS
= peti dari kayu harus
disalut dengan emas
sehingga tidak kelihatan kayunya = sempurna
seperti tutupnya. Jadi harus seperti YESUS,
yaitu mati terlebih dahulu,
kemudian bangkit, baru menjadi mulia.
Jalan
kematian bersama YESUS -->
Yesaya 30:
12-15,
12.
Sebab itu beginilah firman Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh
karena kamu menolak firman ini, dan mempercayakan diri kepada
orang-orang pemeras dan yang berlaku serong dan bersandar kepadanya,
13.
maka sebab itu bagimu dosa ini akan seperti pecahan tembok yang mau
jatuh, tersembul ke luar pada tembok yang tinggi, yang kehancurannya
datang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
14.
seperti kehancuran tempayan tukang periuk yang diremukkan dengan
tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu
kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku
atau mencedok air dari dalam bak."
15.
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam
tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu
enggan,
Jadi
keadaan orang yang dalam kematian bersama YESUS adalah
seperti
tempayan tukang periuk yang hancur lebur.
Hancur lebur itu tidak dapat
digunakan untuk mengambil api, tidak dapat
digunakan untuk mencedok air sebab
begitu hancur berkeping-keping/kecil-kecil artinya:
- sangat
tidak berdaya apa-apa,
- tidak
berarti apa-apa, tidak dapat berbuat
apa-apa lagi,
- tidak
berguna,
- tidak
berharga apa-apa. Itulah kehidupan yang berada
dalam jalan kematian seperti bejana tanah liat/tempayan yang
hancur berkeping-keping = hidupnya hancur
berkeping-keping.
Bagaimana
sikap kita jika kita berada pada
saat yang demikian?
Sikap kita
yang benar dalam jalan kematian adalah diam dan tenang.
Diam
=
berdiam diri:
- Koreksi
diri lewat ketajaman Firman
TUHAN. Banyak mendengar
Firman.
Dalam pencobaan/masalah yang tidak ada jalan keluar maka jangan
lepas dari mendengarkan
Firman.
- Jika
ada dosa yang ditemukan, kita mengaku kepada TUHAN/vertikal dan
kepada sesama/horisontal (kayu salib).
- Jika
diampuni jangan berbuat dosa lagi (bertobat). Jadi
berdiam diri itu =
bertobat. Jangan
menyalahkan
orang, kalau kita menyalahkan
orang, maka itu berarti kita
bagaikan periuk yang sudah menjadi
kecil-kecil,
tetapi dibanting lagi.
Semoga
kita dapat mengerti.
Selama
dosa masih dipertahankan dan kita menyalahkan orang lain, maka kita
tidak dapat
berbuat apa-apa dan TUHAN juga tidak dapat
berbuat apa-apa. Sehingga kehancuran itu akan bertambah-tambah,
masalah tidak selesai/masalah bertambah dan hidupnya
menjadi semakin berkeping-keping.
Semoga kita dapat
mengerti.
Dan
“
tinggal tenang”
Tenang artinya
- Menguasai
diri, supaya kita dapat
menyerah sepenuh kepada TUHAN (berdoa kepada TUHAN).
- Tidak
berharap kepada orang lain. Tadi “kamu enggan” dan “mau naik
kuda” tetapi “pengejarnya lebih tangkas” ini artinya jangan
mengandalkan orang lain.
Diam
dan tenang = mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN akan
mengulurkan Tangan kepada kita untuk:
- Menolong
kita tepat pada waktunya.
- Menyelesaikan
segala masalah tepat pada waktunya.
- Memberi
jalan keluar dari segala masalah tepat pada waktunya.
Itu sebabnya kalau
kita mau
menjadi
Mempelai
TUHAN, kita
harus banyak diam dan tenang dalam jalan kematian.
Sebagai
contoh yaitu waktu Israel keluar dari Mesir dan
mereka harus menghadapi laut Kolsom,
mereka berteriak-teriak/berseru-seru dan saling menyalahkan. Sebab ke
depan tidak bisa, ke belakang ada firaun,
kiri kanan tidak bisa. Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa --> “
ulurkan
tangan” dan Musa menurut untuk mengulurkan tangan. Inilah
diam dan tenang. Saat itu Angin Timur/Roh. Kudus
bertiup = Tangan
TUHAN diulurkan untuk membelah laut.
Keluaran
14: 15,16,
21,
15.
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru
demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
berangkat.
16.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut
dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering.
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu
TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras,
membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Sederhana
sekali untuk menghadapi laut yang hebat.
Kira-kira tempat penyeberangan di Timur Tengah itu luas (lautnya luas
dan panjang). Berapa jumlah
orang Israel pada waktu itu?
Ada 603. 550 orang laki-laki saja, berusia 20 tahun keatas,
belum wanita, belum anak-anak dan itu sulit
sekali. Seringkali kita pakai logika --> hanya
denganmengulurkan tangan,
sudah bisa membelah Laut. Artinya
untuk sekarang adalah
diam dan tenang maka TUHAN meniupkan angin timur (Roh Kudus)
untuk menolong kita tepat pada waktunya.
Laut
Kolsom terbelah airnya menjadi tanah kering artinya:
- Ada
jalan keluar dari segala masalah.
- Tangan
TUHAN sanggup menyelesaikan masalah yang mustahil/tidak mungkin,
tetapi
dapat
selesai tepat pada waktunya.
Tepat waktu =
tidak terlalu lambat, tidak terlalu cepat.
Seringkali
kita mau cepat-cepat lalu naik kuda artinya:
- Mau
memakai
jalan sendiri.
- Mau
menyelesaikan
masalah tetapi
tetap mempertahankan
dosa.
- Mau
menyelesaikan
masalah tetapi
dengan menyalahkan
orang.
- Mengandalkan
orang lain. Kuda artinya kekuatan orang, kekuatan uang,
sehingga
masalah tidak
selesai, justru semakin
terpuruk.
Mari
diam dan tenang itu jalan pertama supaya kayu ini bisa disalut emas,
tidak kelihatan kayunya, sempurna seperti YESUS Mempelai
Pria.
JALAN
KEBANGKITAN BERSAMA YESUS.
Sesudah
mati pasti ada kebangkitan.
Praktek
dari jalan
kebangkitan bersama YESUS:
- Roma
4: 25
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita
dan dibangkitkan
karena pembenaran kita.
“yaitu
Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita”
--> YESUS mati karena dosa kita.
“dan
dibangkitkan karena pembenaran kita”
--> YESUS bangkit untuk membenarkan kita.
Jadi praktek
dari jalan kebangkitan bersama YESUS
adalah hidup dalam
kebenaran.
YESUS mati menebus/menanggung dosa kita, YESUS bangkit membenarkan
kita supaya kita hidup dalam kebenaran. Inilah kebangkitan, sering
kita salah (termasuk kami hamba TUHAN), kebangkitan dilihat mobilnya
merk apa? kalau mobil merk yang mahal berarti dia dalam kebangkitan,
belum tentu!!. Anak
TUHAN rumahnya lantai berapa? ini hebat dan dalam kebangkitan, belum
tentu!!.
Yang namanya kebangkitan
bukan kaya miskin dll. Tetapi benar atau
tidak!!. Biar dia kaya tetapi
kalau tidak benar
= tidak bangkit. Miskin,
hidupnya juga tidak benar
= tidak bangkit. Yang bangkit itu adalah
kebenaran.
Mau kaya, mau miskin,
gereja
besar, gereja
kecil, gereja
kontrak, yang penting adalah hidup benar. Itulah jalan kebangkitan
bersama YESUS. Jadi semua harus benar mulai dari kelengkapan pribadi
kita seperti
sim,
ktp
dllnya
harus benar.
Tadi pagi ada kesaksian di Malang. Ada
satu keluarga yang
tinggal jarak sejauh
empat
jam dari Malang. Mereka mendengar
pengajaran dan terus
mengikuti, tetapi
orang tuanya menentang, sampai mereka
diusir. Orang tuanya ini menelepon
dan minta tolong untuk diantar dengan
naik sepeda motor, tetapi
biasa orang tua ini tidak
memakai helm.
Tetapi
ibu
ini ingat Firman,
dan mengatakan bahwa harus
memakai
helm, tetapi orang tuanya tidak mau. Awalnya
ada suara daging (bimbang) --> “orang
tua sudah mengusir
saya, sekarang ini hubungan
sudah agak baik, lalu gara-gara helm,
saya akan diusir
lagi”. Tetapi
dia tegas --> “pak
kalau tidak pakai helm (tidak benar), saya tidak mau mengantar”,
akhirnya orang tuanya melembut sehingga mau memakai
helm. Kalau tadinya dia menganggap
tidak
mengapa tidak memakai
helm,
maka kehidupan itu tidak
akan pernah hidup benar.
Inilah kesaksian untuk urusan
yang kecil-kecil.
Hidup
benar itu jalan kebangkitan. Bagaimana mau benar seperti YESUS kalau
memakai
helm saja tidak mau. Mari,
dimulai dari
yang hal yang kecil-kecil
harus benar supaya kayu disalut dengan
emas, jangan ada dosa/kesalahan lagi.
- Kolose
3: 1,2,
1.
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah.
2.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Ayat
1= “di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah”
--> perkara diatas dimana YESUS duduk sebagai Imam Besar, Gembala
Agung. Dia Kepala
dari ibadah.
Praktek jalan kebangkitan bersama YESUS adalah
mengutamakan ibadah
pelayanan lebih dari perkara di bumi
= setia
dalam ibadah pelayanan.
Jangan terhalang apapun oleh perkara di bumi.
Kalau
digabung adalah
setia dan benar.
Jadi jalan kebangkitan adalah
beribadah
melayani TUHAN dengan setia dan benar.
Semoga kita dapat
mengerti.
Yesaya
11: 5, Ia
tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat
pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ayat
5=
“Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan
kesetiaan” --> Ia itu YESUS. Ayat 1 ini nubuat
tentang Raja Damai itulah YESUS. YESUS
tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan.
Jadi
kalau kita beribadah melayani dengan setia dan benar, kita bagaikan
memakai ikat pinggang (melayani dengan ikat pinggang). Kalau kita
melayani TUHAN dengan berikat
pinggang/setia dan benar
maka TUHAN juga mengulurkan Tangan untuk
melayani kita. Semoga
kita dapat mengerti.
Lukas
17: 7,8,
7.
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu,
setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8.
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah
makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku
makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Kita
beribadah melayani dengan setia dan benar,
bagaikan melayani
dengan ikat pinggang artinya
- Kita
memberi makan minum YESUS (Tuannya).
- Memuaskan
hati TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan
untuk memuaskan kita --> “kamu boleh makan minum” =
TUHAN juga
melayani kita.
TUHAN
mau mengulurkan Tangan
untuk memberikan makan minum kepada kita artinya:
memberi kepuasan surga/kebahagiaan
surga kepada kita, sehingga kita tidak
mencari kepuasan-kepuasan di dunia yang bisa mengakibatkan jatuh
dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Sore begini melayani di gereja,
nanti malam kaum
muda/aktivis-
aktivis gereja
berkumpul
dimana?
berkarauke, di gedung
bioskop, mencari
kepuasan-kepuasan --> ini
terjadi sebab
sekali-pun melayani,
tetapi
tidak memuaskan TUHAN -->
kalau bisa,
kehidupan itu melayani, kalau tidak bisa,
kehidupan itu tidak melayani. Mungkin
kelihatan setia tetapi
hidupnya tidak
benar dlsbnya.
Seperti
saya katakan seperti kita
memakai ikat pinggang separuh, kelihatan
setia tetapi
tidak benar. Berikat
pinggang separuh tidak ada artinya, banyak
yang demikian, melayani tetapi
tidak merasa puas.
Nanti pulang dari gereja
masih pergi kemana-kemana
ke tempat yang
tidak baik =
mencari kepuasan-kepuasan di dunia yang pergaulannya
tidak baik.
Kita
harus hati-hati. Sebab dapat
sampai jatuh dalam dosa, sampai puncaknya dosa:
- Dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa
kawin mengawinkan (maaf) seperti
dosa seks dengan berbagai ragamnya, lewat tontonan, lewat apapun.
TUHAN
memelihara kehidupan kita secara ajaib -->
“
engkau boleh
makanminum”
= TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita
ditengah dunia yang sulit. Urusan makan minum merupakan
urusan TUHAN.
Dan
ikat
pinggang itu merapikan. Kalau memakai
ikat pinggang akan terlihat
rapi. Jadi
TUHAN
mengulurkan Tangan
untuk merapikan kehidupan kita. Kehidupan
kita yang mungkin sudah kacau
balau, nikah yang sudah
kacau balau, ekonomi kacau
balau, semuanya
sudah kacau balau. Bagi kaum muda
masa depan sulit --> mari!
pakai ikat pinggang dan
TUHAN Yang
akan merapikan
kehidupan kita, nikah rumah tangga
dan masa depan kita tepat pada waktunya,
semua menjadi tertata rapi, semua
menjadi baik tepat pada waktunya.
Semoga kita
dapat mengerti.
JALAN
KEMULIAAN BERSAMA YESUS.
Kemuliaan
yang sesungguhnya adalah
pembaharuan/keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Permulaan
pembaharuan adalah
baptisan air.
Baptisan
air -->
Roma 6: 4,
Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru.
Baptisan
air yang benar seperti masuk ke dalam bahtera
Nuh. Hanya satu bahtera Nuh dan bahtera lain tidak selamat. Jadi
baptisan air yang benar itu cuma satu seperti masuk bahtera Nuh,
apa
itu? kita yang sudah mati bagi dosa, (bertobat), dikuburkan
(orang mati harus dikubur) bersama YESUS dalam air dan keluar dari
air = bangkit bersama YESUS untuk mendapat
hidup baru.
Hidup
baru salah satunya yaitu mendapat hati nurani yang baik. Yang
belum di baptis air
dengarkan Firman TUHAN, yang sudah dibaptis
air juga harus mendengarkan:
- Apakah
sudah benar pelaksanaannya?
- Apakah
sudah benar hasilnya?
Mari
diperiksa malam ini! Dulu dilahirkan ibu
hanya untuk hidup di dunia
= hidup darah daging/kayu. Tetapi lewat baptisan air kita
dilahirkan baru memiliki hidup surgawi yaitu memiliki hati nurani
yang baru = hati taat dengar-dengaran.
1
Petrus 3: 20,21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan—maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk
memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah --oleh kebangkitan
Yesus Kristus,
Ayat
20=
“yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh
tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar”
--> zaman Nuh semua tidak taat, hanya delapan
orang yang taat, anak kecil juga tidak ada
yang taat.
Ayat
21=
“Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan—“ --> baptisan air.
Hati
nurani yang baik =
tunduk taat dengar-dengaran.
Kemudian
pembaharuan
lewat percikan darah (sengsara tanpa dosa), itu
kemuliaan, ada Roh Kemuliaan.
1
Petrus 4: 12-14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jadi
ini lewat percikan darah = sengara daging tanpa dosa, sengsara daging
bersama YESUS.
Jalan
kemuliaan harus kita tempuh. Bentuk dari
jalan kemuliaan/sengsara daging bersama
YESUS,
kalau saya urutkan:
- Mulai
dari berpuasa. Di rumah banyak nasi dll, tetapi
kita berpuasa.
- kemudian
doa semalam suntuk. Enak-enak jam untuk
tidur harus bangun untuk
berdoa.
- Kemudian
sengsara karena beribadah melayani TUHAN. Seharusnya
hari Minggu kita
beristirahat, tetapi
kita datang ke gereja.
Itu termasuk percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama
YESUS.
- Dan
yang lebih tinggi lagi
yaitu kita
tidak bersalah
tetapi disalahkan,
difitnah (dimusuhi, dinista) karena YESUS, karena kebenaran.
Jadi jangan heran. Saya sudah tidak
berbuat dosa, tetapi
disalahkan, saya tidak berbuat dosa,
tetapi saya difitnah. Itulah percikan
darah.
Percikan
darah supaya apa?
supaya ada
Roh Kemuliaan/Shekinah Glory
untuk mengubahkan manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS. Baptisan air itu merupakan awal dari kita
taat dengar-dengaran, tetapi
dalam percikan darah sudah melampaui pintu tirai,
yaitu
taat dengar-dengaran/tunduk
sampai daging tidak bersuara (disalut dengan emas semua, tidak
ada kayu lagi). Seperti YESUS taat sampai mati di kayu salib, kita
taat sampai daging tidak bersuara lagi. Inilah kehidupan yang dapat
tergembala.
Kehidupan
yang tergembala itu:
- memiliki
ketaatan/tunduk
sampai daging tidak bersuara.
- mengulurkan
tangan. Kalau kita taat/mengulurkan tangan maka kita berada di dalam
Tangan
TUHAN Yang
Kuat.
1
Petrus 5: 5,
6,
5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada
orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Saya
sudah ajarkan berapa kali,
ketaatan dimulai
dari:
- Taat
kepada orang tua jasmani yang kelihatan (Halaman), itu sebagai test.
Bagaimana kita dapat
taat pada yang tidak kelihatan yaitu kepada TUHAN?
kalau taat kepada yang kelihatan saja sulit.
- Taat
kepada orang tua rohani/gembala
(Ruangan Suci) dan
- Taat
kepada Orang
Tua
Surgawi
itulah TUHAN yang tidak kelihatan (Firman
ALLAH).
Taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada TUHAN. Taat itu -->
‘terserah
Kau TUHAN’.
Contohnya seperti Abraham yang
diperintahkan oleh TUHAN untuk mengorbankan
Ishak anaknya.
Hasilnya:
“karena itu rendahkanlah dirimu dibawah Tangan
TUHAN Yang Kuat,
supaya kamu ditinggikannya pada waktunya” artinya
Tangan
TUHAN/Tangan Gembala Agung
sanggup meninggikan/mengangkat kita pada waktunya.
Istilah
“mengangkat kita” adalah
- Mengangkat
kita dari
kegagalan, ketenggelaman, keterpurukan sehingga kita memiliki masa
depan yang berhasil, indah pada waktunya.
- memakai
(kita
diangkat,
dipermuliakan dan dipakai
oleh TUHAN).
Jadi Tangan
TUHAN di ulurkan untuk memakai kehidupan kita dalam kegerakan Roh
Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Kita taat dengar-dengaran sampai daging tak
bersuara, mungkin menurut daging tidak logis. YESUS taat sampai mati
di kayu salib --> ini tidak logis
sebab yang
mati di kayu salib adalah orang terkutuk, bahkan
sangat terkutuk. Sedangkan
YESUS baik, YESUS menyembuhkan orang
sakit, membangkitkan orang
mati, IA
tidak pernah merugikan orang, itu
sebabnya IA tidak layak disalib. Tetapi
karena itu merupakan perintah
Bapa, maka YESUS harus
taat sampai daging tak bersuara.
- diubahkan
sampai sempurna seperti YESUS. Kalau kita
sudah taat,
akan mudah
seperti tanah liat yang taat,
mau diapa-apakan pada
akhirnya menjadi
bentuk yang
bagus. Kalau kita sudah taat, maka
kita akan terus dibentuk,
disucikan dan
diubahkan sedikit demi sedikit sampai
satu waktu jika YESUS datang kedua kali:
- Kita
diubahkan dalam sekejap mata menjadi sempurna seperti Dia, menjadi
Mempelai
Wanita.
Peti sudah tidak ada kayunya lagi, sudah selesai disalut
dengan emas
- Dan
kita layak menyambut kedatangan YESUS kedua kali di
awan-awan
yang permai dan
masuk perjamuan kawin Anak
Domba,
sesudah itu masuk Firdaus/kerajaan
seribu
tahun, sesudah itu masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga yang kekal
selama-lamanya.
Inilah
kitab Wahyu yang
menunjuk kepada peti perjanjian =
hubungan Kristus Mempelai Pria
dengan kita Mempelai Wanita.
Bagaimana kayu/manusia daging, yang berdosa ini dapat
mempunyai ukuran
sampai menjadi sama dengan YESUS. Inilah jalan kematian, jalan
kebangkitan, jalan kemuliaan bersama YESUS.
Biarlah
sekarang ini, jika kita tidak dapat
melakukan apa-apa, ulurkan saja
tangan kepada TUHAN, dan
TUHAN akan menolong kita
semuanya.
TUHAN memberkati.1