Kita
tetap pada tema kita yang terdapat di dalam injil
Matius
4 : 19, Yesus
berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
Dari
penjala ikan, menjadi penjala manusia dan ini menunjuk pada
kewibawaan YESUS sebagai Imam Besar Yang mampu
melepaskan kita dari ikatan apa-pun juga untuk dipakai menjadi hamba
TUHAN/pelayan TUHAN.
Malam
ini kita dapat datang berkumpul dari jauh mau-pun dari dekat,
semuanya ini hanya karena wibawa dari TUHAN. Saya mengetahui bahwa
kita semua sibuk, tetapi kalau sampai dapat berkumpul, maka ini
karena kewibawaan dari YESUS sebagai Imam Besar, bukan karena
manusia.
Murid-murid
sedang sibuk menebarkan jala dan juga ada yang sedang membereskan
jala, tetapi mereka semua dapat dipanggil untuk dipakai menjadi hamba
TUHAN atau pelayan TUHAN.
Kita
sudah membaca di dalam injil
Matius 4 : 18 –
22, Petrus dan Andreas yang dipanggil (ay 18,
19), kemudian Yakobus dan Yohanes (ay 21 ) yang sedang bersama dengan
ayah mereka. Jadi, sebenarnya ada lima orang, tetapi yang dipanggil
hanya empat orang yaitu Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes.
Mengapa
hanya empat orang yang dipanggil oleh TUHAN sedangkan satu
ditinggalkan? Di dalam kitab
Wahyu 4 : 6,
7,
6.Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh
dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
7.
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung
nasar yang sedang terbang.
Yang
dipanggil hanya empat orang, sebab di
surga
ada empat makhluk yang mengelilingi Tahta.
Jadi,
di bumi ada empat murid yang
mengelilingi YESUS. Itu sebabnya pelayanan di
bumi harus sama dengan yang disurga. Jadi
pelayanan
YESUS sesuai dengan pola kerajaan surga/pola tabernakel.
Tidak boleh salah.
Kalau
manusia, banyak kali merasa sungkan --> ada mobil yang hanya dapat
di isi dengan empat orang dan ini sesuai dengan peraturan, tetapi
karena ada lima orang, apalagi itu merupakan orang tuanya, diikutkan
saja di dalam mobil itu, sekali-pun hal itu menyalahi aturan hanya
karena merasa sungkan. Inilah cara dari orang dunia.
Tetapi
kami juga sebagai hamba TUHAN, seringkali melayani dengan cara dunia
yang salah yaitu
melayani tidak sesuai dengan
surga/tidak sesuai dengan alkitab. Yang
penting banyak orang, dapat ini, dapat itu sekali-pun salah. Teladan
dari YESUS adalah pelayanan yang sesuai dengan pola dari kerajaan
surga/pola tabernakel, sekali-pun akan dicaci maki dengan berkata -->
huh, orang tuanya ditinggal, itu tanda dari orang yang tidak memiliki
aturan --> terserah!! Yang penting sesuai dengan pola kerajaan
surga/sesuai dengan Firman/pola tabernakel. Jadi pelayanan kita, juga
harus dengan pola kerajaan surga/pola tabernakel/ sesuai dengan
Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Empat
murid = empat makhluk
Petrus
= makhluk yang mempunyai muka sama seperti singa dan ini menunjuk
YESUS sebagai Raja di atas segala raja.
Andreas
= makhluk yang mempunyai muka sama seperti lembu dan ini menunjuk
YESUS sebagai seorang Hamba.
YESUS Raja, tetapi Ia juga Hamba. Itu sebabnya kita jangan hanya
belajar YESUS Raja, tetapi Ia juga seorang Hamba.
Yakobus
= makhluk yang mempunyai muka sama seperti manusia dan ini menunjuk
YESUS sebagai Manusia.
Yohanes
= makhluk yang mempunyai muka sama seperti burung nazar dan ini
menunjuk YESUS sebagai Anak ALLAH.
Kemarin
sudah ditunjukkan hal ini dengan ciri masing-masing dan sekarang akan
saya tunjukkan secara global dan kalau empat titik itu dibuat garis,
maka itu menunjuk pada kayu salib.
Jadi,
yang vertikal terlebih dahulu yaitu YESUS sebagai Anak ALLAH Yang
berkuasa dan Yang Suci dan Mulia, tetapi YESUS juga sebagai Manusia
Yang menderita --> harus ada imbangannya. Itu sebabnya kalau kita
menerangkan tentang YESUS harus lengkap, sebab banyak dari kita yang
hanya menerangkan tentang YESUS sebagai Anak ALLAH Yang berkuasa,
tetapi setelah kita menderita sengsara, maka kita akan berkata -->
katanya YESUS itu Anak ALLAH, tetapi mengapa saya sengsara? Harus
diingat, bahwa YESUS juga sebagai Manusia Yang sengsara sampai mati
di kayu salib. Jadi, ada imbangannya.
Sekarang
yang horizontal yaitu YESUS sebagai Raja, tetapi Ia juga seorang
Hamba. Kita sering mengatakan --> katanya YESUS sebagai Raja,
tetapi mengapa saya harus melayani? YESUS juga sebagai Hamba. Harus
ada imbangannya. Inilah kayu salib.
Jadi
empat murid = empat makhluk di Tahta TUHAN
adalah
kehidupan yang mengalami salib =
sengsara
daging bersama YESUS. Itu sebabnya agar dapat
sampai ke Tahta, harus melalui jalan salib/mengalami sengsara daging
bersama YESUS. Tidak bisa tidak. Inilah kesimpulannya.
Bentuk
salib/sengsara bersama YESUS ada macam-macam, seperti:
- Sengsara
karena ibadah --> dari kantor belum mandi, langsung pergi
beribadah
- Sengsara
karena kebenaran --> karena pengajaran yang benar.
- Sengsara
dalam berpuasa dan berdoa --> dari pagi tidak makan, tidak minum
apalagi ada kegiatan di kantor, ada kegiatan di sekolah.
Inilah
salib --> perjalanan menuju ke Tahta. Pelayan-pelayan TUHAN harus
melayani seperti empat makhluk di Tahta dan jalannya lewat salib.
Yang paling langsung mengalami sengsara/bentuk salib adalah berdoa
dan berpuasa.
Kita
pelajari tentang doa puasa -->
Markus
2 : 20 – 22,
20.
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan
pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
21.
Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju
yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya,
yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
22.
Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam
kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan
mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya
dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam
kantong yang baru pula."
Jadi
ada puasa, TUHAN menekankan dan YESUS sudah memberi contoh bahwa Ia
berpuasa dan murid-murid juga akan berpuasa.
Ada
waktunya untuk berpuasa, dan kapan waktu yang tepat untuk berpuasa?
- saat
Mempelai diangkat, artinya saat kita
terpisah dari YESUS dan dibuktikan
dengan adanya masalah-masalah yang tidak terselesaikan. Inilah waktu
untuk berpuasa yaitu di saat Mempelai diambil dari kita = saat kita
terpisah dari YESUS dan dibuktikan dengan adanya masalah-masalah
yang tidak terselesaikan.
Contohnya
di injil Markus 9, dan injil Matius 17, YESUS berada di atas gunung
bersama dengan tiga orang murid, sedangkan kesembilan murid lainnya
berada di bawah gunung dan mereka menghadapi penyakit ayan yang
tidak selesai-selesai --> sembuh, kambuh, sembuh, kambuh lagi =
masalah yang tidak selesai. Inilah istilah terpisah dari
YESUS.
Penyakit ayan rohani/gila babi --> mungkin nikah
yang terganggu sehingga nikah dan buah nikah hancur dan inilah
saatnya kita berpuasa. Mungkin juga dengan masalah ekonomi yang
tidak terselesaikan, mari berpuasa sebab ini merupakan saat yang
tepat. Juga sebagai gembala, harus berpuasa
sebab menanggung masalah sidang jemaat -->
jangan enak-enakan kalau dipercaya memiliki jemaat yang banyak,
sebab jemaat yang ada banyak, berarti pasti
ada masalah, tidak mungkin tidak ada
masalah. Itu sebabnya gembala juga harus berpuasa, sebab menanggung
masalah di dalam keluarganya sendiri, juga menanggung masalah di
dalam sidang jemaat. Semoga kita dapat mengerti.
Berpuasa ini
secara kesehatan, juga baik seperti saya kalau berpuasa, perut saya
terasa nyaman dan herannya kalau makan, maka perut saya ini terasa
tidak nyaman sebab merasa kembung dlsbnya. Kalau berpuasa, perut
terasa nyaman dan inilah bukti kalau berpuasa itu sehat. Jangan di
balik, kalau kita berpuasa, kita harus minum banyak air supaya
ginjal tidak terganggu --> ini merupakan ilmu kedokteran; tetapi
kalau kita berpuasa menurut TUHAN, maka kita tidak perlu takut sebab
TUHAN Yang akan menolong kita.
Kalau saudara mendapatkan
masalah, maka saya sebagai gembala akan berusaha menolong
dengan berpuasa
dan berdoa, tetapi kalau saudara sendiri yang memiliki masalah dan
tidak mau berpuasa, maka sangatlah rugi sebab itu merupakan waktu
yang tepat untuk berpuasa.
- saat
Mempelai diambil, artinya saat YESUS naik
ke surga sampai datang kembali kedua kalinya.
Inilah waktu-waktu bagi kita untuk berpuasa
supaya kita menjadi satu dengan YESUS.
Ini bukan menyelesaikan masalahnya, sebab satu masalah selesai, akan
ada lagi masalah yang lain; tetapi menyatu dengan YESUS, sebab kalau
kita menyatu, maka tidak akan ada masalah/semua masalah selesai. Dan
juga terutama menyatu selama-lamanya dengan Dia di saat YESUS datang
kembali kedua kalinya. Inilah tujuan dari berpuasa yang benar.
Hasil
dari kita berpuasa adalah
kita mengalami
pembaharuan.
Ada
dua macam pembaharuan dalam berpuasa yaitu:
- Markus
2 : 21, Tidak
seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang
tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang
baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.
Pembaharuan
pakaian/baju = pembaharuan solah tingkah
laku/perbuatan.
Pakaian
yang lama --> Galatia
5 : 19 – 21,
19.
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: (1)percabulan,
(2)kecemaran,
(3)hawa nafsu,
20.
(4)penyembahan berhala, (5)sihir,
perseteruan, (6)perselisihan,
(7)iri
hati, (8)amarah,
(9)kepentingan
diri sendiri, (10)percideraan,
(11)roh
pemecah,
21.
(12)kedengkian,
(13)kemabukan,
(14)pesta
pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu --
seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan
hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
Pakaian lama =
perbuatan-perbuatan daging yang membinasakan. Perbuatan-perbuatan
daging ini yang harus dimatikan lewat berpuasa.
Pakaian
baru --> Galatia
5 : 22 – 24,
22.
Tetapi buah Roh ialah: (1)kasih,
(2)sukacita,
(3)damai sejahtera, (4)kesabaran,
(5)kemurahan,
(6)kebaikan,
(7)kesetiaan,
23.
(8)kelemahlembutan,
(9)penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kalau
daging disalibkan lewat berpuasa, maka akan ada pakaian
baru/perbuatan-perbuatan yang baru itulah sembilan buah-buah Roh.
Dalam kita berpuasa, maka akan muncul kesembilan buah-buah Roh itu.
Kesembilan buah-buah Roh ini terus dibaharui sampai menjadi pakaian
Mempelai.
Wahyu
19 : 8, Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang
kudus.]
Jadi, puncak dari pembaharuan
yaitu dari pakaian lama menjadi pakaian baru sampai pada puncak dari
pembaharuan pakaian adalah kita memiliki
pakaian Mempelai yang putih berkilau-kilauan
sehingga kita layak untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua
kalinya di awan-awan yang permai. YESUS sebagai Mempelai Pria Surga
dan kita sebagai Mempelai Wanita yang harus memiliki pakaian
Mempelai yang putih berkilau-kilauan.
Itu sebabnya daging
yang memiliki perbuatan daging seperti percabulan, iri hati,
kebencian dan dendam harus kita tekan/dimatikan melalui berpuasa
sampai akan muncul pakaian baru yaitu sembilan buah-buah Roh seperti
kasih, damai, kesetiaan dllnya. Dan jika ini terus terjadi, maka
akan sampai pada puncak pembaharuan yaitu kita memiliki pakaian
Mempelai yang putih berkilau-kilauan.
Kalau kita mau sampai
pada empat makhluk yang melayani --> dari empat murid/pelayan di
bumi ini, nanti sampai pada pelayan di Tahta TUHAN/empat makhluk
lewat salib dan salah satu bentuk dari salib adalah
berpuasa.
Guru/gembala saya selalu bertanya kepada saya,
apakah saya berpuasa? Bpk pdt Pong yang juga ayah mertua saya
berkata --> ’papa selalu mengambil waktu satu minggu sekali
yaitu pada hari Selasa untuk berpuasa’. Saya mengatakan bahwa saya
juga berpuasa dan beliau menjawab bahwa berpuasa itu baik untuk
kesehatan jasmani dan juga baik untuk kesehatan secara rohani untuk
menaungi sidang jemaat lewat doa puasa. Tetapi sekarang ini banyak
ditentang oleh pengajaran Mempelai yang mengatakan bahwa ‘ada
Mempelai, jadi tidak perlu berpuasa’.
Ada Mempelai -->
betul!! Tidak ada masalah, sehingga kita tidak perlu berpuasa.
Tetapi ada Mempelai secara sesungguhnya YESUS sudah berada di surga,
kita berada di bumi dan ini berarti kita masih terpisah sehingga
kita perlu berpuasa dan harus berpuasa.
- Markus
2 : 22, Demikian
juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong
kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan
kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang.
Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru
pula."
Kantong/kirbat. Jadi yang
kedua adalah pembaharuan kantong/kirbat = pembaharuan
hati manusia. Hati
ini bagaikan kirbat yang menampung segala sesuatu.
Jadi
pembaharuan perbuatan/pembaharuan kain --> di luar, tetapi juga
pembaharuan hati/kantong/kirbat. Dari hati ini akan timbul di mulut
= isi hati ini akan meluap di mulut
--> kirbat/hati ini menampung apa, maka akan keluar dari mulut.
Ini untuk hal yang rohani. Demikian juga dengan hal yang jasmani,
apa yang kita makan, kalau keluar, maka itulah yang kita makan;
tidak mungkin si A makan, akan keluar di kita --> ini di dalam
perut. Yang rohani di dalam hati.
Yakobus
3 : 11, 12,
11.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang
sama?
12.
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun
dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga
mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Kirbat
yang lama = hati yang
lama/hati yang keras dan berisi tiga hal yaitu:
- menampung
air tawar, ini menunjuk tawar hati/hati
yang tawar, putus asa, kecewa karena sesuatu yang ada di dunia.
Kita harus berhati-hati sebab kalau kita kecewa dan berputus asa,
maka kita tidak dapat menanti kedatangan YESUS Yang kedua kali,
sebab tidak tahan uji dan akan putus di tengah jalan karena sudah
tidak memiliki kekuatan lagi.
- menampung
air pahit, ini menunjuk pada kepahitan
hati/hati yang pahit seperti iri, dendam sehingga hati menjadi
tidak damai sejahtera dan hidupnya menjadi berat.
- menampung
air asin, kita ingat akan laut Mati yang
kadar garamnya sangat tinggi sehingga tidak ada kehidupan di sana.
Jadi menampung air asin = menampung dosa. Hati yang menampug dosa =
hati yang jahat dan najis. Seperti di dalam injil Markus 7,
Matius 15, ada banyak ditulis tentang macam-macam dari isinya hati.
Hati yang jahat dan najis.
Jahat ini mengarah ke kikir dan
serakah = terikat akan uang.
Sedangkan najis ini = makan minum
dan kawin mengawinkan.
Dan kedua hal di atas ini
mengakibatkan kerohanian menjadi kering sampai mati kerohaniannya =
tidak ada kehidupan seperti laut Mati. Kehidupan itu tidak dapat
membaca Firman, tidak dapat berdoa dan jika menyanyi tidak
merasakan apa-apa. Inilah kirbat yang lama/hati yang lama yang
harus diperbaharui lewat dosa puasa.
kirbat
yang baru menampung
anggur yang baru/Roh.Kudus. Kirbat yang baru/hati yang baru = hati
yang lembut.
Yehezkiel 36 : 26,
27,
26.
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat.
27.
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat
kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Roh-Ku
akan diam di dalam batinmu = anggur baru/kuasa Roh.Kudus.
Sekarang
ini:
- Pakaian
baru = perbuatan daging diperbaharui menjadi perbuatan-perbuatan Roh
sampai kita memiliki pakaian Mempelai.
- Kirbat
diperbaharui = hati yang tawar/tawar hati dan mungkin kecewa, mari
dikuatkan lagi. Dan juga hati yang pahit dan juga hati yang
asin/jahat dan najis, mari, diperbaharui menjadi hati yang lembut,
taat dengar-dengaran sehingga diisi dengan anggur yang baru/kuasa
Roh.Kudus.
Kegunaan
dari anggur yang baru/kuasa Roh.Kudus adalah:
- Roma
5 : 5, Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada
kita.
Roh.Kudus
membuat kita menjadi kita kuat dan teguh
hati sehingga kita tidak putus asa,
tidak kecewa, tidak berbuat dosa, tidak meninggalkan TUHAN ketika
menghadapi segala sesuatu, tetapi tetap setia, berkobar-kobar di
dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN dan juga tetap tekun untuk
menantikan kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. Inilah Roh.Kudus
yang menolong kita dari hati yang tawar, hati yang najis karena dosa
sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati.
Mazmur
27 : 14, Nantikanlah
TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah
TUHAN
Sekarang ini jika ada hati yang
loyo, lemah dan pahit, mari, kuat dan teguh hati, tidak mau berbuat
dosa, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah
pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir/sampai meninggal dunia
atau sampai TUHAN datang dan juga tekun untuk menantikan kedatangan
YESUS Yang kedua kalinya.
Mungkin ada sedikit gangguan
penyakit, mari kuatkan dan tetap tekun, setia dan berkobar-kobar -->
jangan mundur dan Roh.Kudus yang akan menolong.
- Roma
8 : 26 – 28,
26.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita
tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri
berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
27.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu,
yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus.
28.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ay
26 --> daging tidak dapat berdoa, tetapi Roh yang membantu kita
berdoa dan menyembah sampai pada keluhan yang tidak terucapkan dan
puncaknya adalah kita dapat berbahasa Roh.
Jadi, Roh.Kudus
menolong kita agar kita dapat menyembah TUHAN sesuai dengan kehendak
TUHAN, sampai keluhan yang tidak terucapkan dan puncaknya adalah
sampai kita dapat berbahasa Roh dan kita mengalami mujizat Roh
itulah keubahan hidup.
Sebab jika kita berdoa dan doa itu tidak
sesuai dengan kehendak TUHAN, maka doa kita itu tidak akan dijawab
oleh TUHAN.
Sebagai contoh:
jika anak kita minta dibelikan sepeda motor dan sepeda motor itu
tidak digunakan untuk pergi kuliah tetapi dipakai untuk mengebut,
tentu orang tua itu tidak akan memberikan. Itu sebabnya kita jangan
mengatakan bahwa orang tua itu jahat atau TUHAN itu jahat tetapi
justru baik.
Di dalam penyembahan YESUS naik ke atas gunung dan
Wajah-Nya bersinar bagaikan matahari dan pakaian-Nya putih
berkilau-kilauan.
Wajah ini menunjuk pada mulut = jujur -->
dari hati, mulut jujur. Jika mulut kita jujur, maka kita menjadi
rumah doa = suka/gemar berdoa. Jadi Roh.Kudus menolong kita sampai
kita dapat menyembah (awalnya kita tidak dapat menyembah, bosan dan
kering di saat menyembah) TUHAN sesuai dengan kehendak TUHAN, kita
dapat menyembah TUHAN dengan keluhan yang tak terucapkan, sampai
puncaknya kita dapat berbahasa Roh dan kita akan mengalami mujizat
terbesar secara rohani yaitu keubahan/pembaharuan/wajah berubah dan
bersinar seperti TUHAN dan juga mulut ini jujur. Di saat mulut ini
sudah jujur, maka kita akan menjadi rumah doa/gemar berdoa.
Amsal
15 : 8, Korban
orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur
dikenan-Nya.
Doa orang jujur
dikenan-Nya = kita menjadi rumah doa = gemar berdoa dan menyembah.
Kalau mulut ini jujur, kita gemar berdoa dan menyembah, tetapi orang
yang berdusta akan kering dan malas berdoa apalagi berpuasa.
Doa
orang jujur, dijawab oleh TUHAN, berarti terjadi mujizat jasmani =
semuanya menjadi baik. ALLAH turut bekerja; saat kita menyembah,
ALLAH turut bekerja sehingga terjadi mujizat jasmani =
- ALLAH
turut bekerja untuk menjadikan semuanya menjadi baik,
- ALLAH
turut bekerja untuk menjadikan semuanya indah pada waktunya = semua
berhasil pada waktunya.
Kita
harus yakin dan jangan berputus asa dengan berkata ‘saya sudah
berpuasa dan mengikuti doa rantai, tetapi doa belum dijawab jadi
saya berhenti saja’. Kita jangan berhenti tetapi terus berdoa dan
berpuasa sampai kita menjadi rumah doa dan kita gemar berdoa
sehingga doa kita berkenan kepada TUHAN, pasti ALLAH turut bekerja
untuk mendatangkan kebaikan. Semuanya menjadi baik, indah, berhasil
dan semuanya selesai pada waktunya apa yang mustahil menjadi tidak
mustahil.
Inilah
rumah doa, secara rohani kita diubahkan menjadi jujur dan jika sudah
jujur, pasti kita akan terus menerus diubahkan sehingga hal yang
jasmani-pun mengikuti. Kita mulai ditata menjadi rapi sehingga
menjadi indah, apa yang busuk-busuk dan sudah hancur menjadi baik dan
berhasil. Dan masalah benang kusut sedikit demi sedikit menjadi
selesai. Jika YESUS datang kedua kalinya, kita mengalami
pembaharuan/keubahan hidup yang terakhir yaitu kita diubahkan menjadi
sempurna = menjadi sama mulia dengan YESUS.
Mulut
sudah tidak salah lagi, tetapi hanya berseru haleluyah, haleluyah dan
ini merupakan tanda bahwa kita sudah sempurna, kita dapat terangkat
diawan-awan dan tidak terpisah lagi/kita bertemu dengan YESUS
diawan-awan. YESUS sekarang naik ke surga sehingga kita terpisah,
tetapi nanti jika YESUS datang kembali diawan-awan, kita akan bersama
dengan Dia dan pada saat itulah kita betul-betul tidak perlu berpuasa
lagi/tidak ada puasa lagi sebab:
- kita
sudah bertemu diawan-awan,
- kita
sudah menikmati anggur baru.
Mari,
sekarang kita latihan untuk berseru haleluyah, (sebab nanti akan ada
sorak sorai diawan-awan dari empat penjuru akan berseru haleluyah)
dan Roh.Kudus akan menolong kita untuk berdoa dan kita akan menjadi
rumah doa.
TUHAN
memberkati.1