Kita
masih membahas dalam
tema ibadah di
Mangkutana yang terdapat di
dalam injil
Matius 4 : 19,
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
Inilah
judul atau tema ‘kamu
akan Kujadikan penjala manusia’.
Yang umum di dunia adalah
penjala ikan dan
itu merupakan
suatu profesi/suatu
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di dunia ini,
itulah
profesi. Yang utama dibutuhkan untuk berhasil adalah kepandaian,
keahlian, pengalaman dan lain-lain.
Tetapi
penjala manusia bukan profesi, melainkan
pekerjaan surga/pekerjaan
TUHAN
yang
bukan untuk
mencari keuntungan, tetapi
suatu tahbisan kepada TUHAN.
Semoga
kita mengerti.
Kemarin
kita sudah mendengar,
untuk menentukan keberhasilan adalah
panggilan.
Disini
TUHAN
memanggil empat orang itulah
Petrus, Andreas
juga Yakobus dan Yohanes.
Jadi, yang dibutuhkan di
dalam tahbisan
adalah panggilan dan penyerahan
hidup.
Inilah
tentang tentang penjala ikan dan penjala
manusia; itu sebabnya
kalau kita beribadah dan
melayani jangan
hanya untuk memenuhi kebutuhan daging atau
mencari perkara perkara daging, sebab
itu berarti kita nanti akan
menjadi pemakan/pemangsa
manusia seperti ikan ditangkap, dimakan, dan
juga untuk dijual.
Saudara,kalau
kita melayani TUHAN
hanya untuk memenuhi kebutuhan daging ini, hanya untuk mencari
perkara daging, uang, kedudukan, dan
juga mungkin untuk
mencari jodoh dan lain sebagainya, maka
kita akan menjadi
pemangsa manusia, penjual manusia.
Kalau
di dunia,
berjualan ikan itu wajar, tetapi
kalau
menjadi penjual manusia/pemangsa
manusia seperti
Yudas yang sudah
terjadi, ia
menjual YESUS.
Ia melayani
tetapi
hanya untuk mencari
kebutuhan daging, pada
akhirnya ia menjual YESUS.
Itu sebabnya
kita harus berhati-hati.
Matius
4 : 18, 21, 22,
18.
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat
dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas,
saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka
penjala ikan.
21.
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang
bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam
perahu. Yesus memanggil mereka
22.
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti
Dia
Jadi
ada lima orang, tetapi
yang dipanggil
oleh TUHAN hanya empat
orang, itulah
Petrus, Yakobus, Andreas dan
Yohanes, padahal disana ada lima orang, yaitu
ayah dari Yohanes
dan Yakobus itulah Zebedeus
yang ditinggal.
Mengapa
demikian?
Wahyu 4 : 6,
7,
6.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh
dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
7.
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung
nasar yang sedang terbang.
Sebab
di surga ada empat makhluk yang
mengelilingi Tahta
Surga,
dan di bumi ada empat murid yang
mengelilingi YESUS.
Jadi,
pelayanan YESUS
di bumi ini sesuai dengan pola kerajaan surga/pola
tabernakel.
Untuk kita sekarang
ini
dipercayakan pengajaran tabernakel, Musa melihat surga lalu membuat
miniatur kerajaan surga itulah
tabernakel.
Jadi
pelayanan YESUS
di bumi sesuai dengan pola kerajaan surga atau tabernakel/pola
tabernakel. Itu sebabnya
pelayanan kita di bumi juga
harus sesuai dengan pola kerajaan
surga/pola
tabernakel, supaya kita dapat
mencapai Tahta
Surga.
Supaya
kita dapat mencapai
Tahta
Surga,
maka kita jangan
asal melayani, jangan lagi ada perkataan yang penting melayani
--> tidak boleh!!
Seandainya
saudara bekerja,
apalagi semakin tinggi tingkatnya, tentu
tidak dapat berprinsip
yang penting saya bekerja
--> tidak bisa, harus ada
tuntutan-tuntutan dan juga
harus benar.
Demikian
juga untuk
masuk surga, jangan berprinsip
asalkan kita melayani, tetapi
harus sesuai pola kerajaan surga, harus sesuai pola tabernakel,
supaya kita dapat
mencapai Tahta
Surga
seperti empat makhluk yang
mencapai Tahta
Surga.
Semoga
kita bisa mengerti.
Jadi
empat murid di bumi =
empat makhluk di surga =
empat karakter dari YESUS.
Tadi malam kita sudah membahas tentang Petrus, Yakobus, Yohanes dan
juga Andreas.
Mereka
memiliki karunia-karunia khusus
seperti:
- Yakobus
iman/karunia
iman,
- Petrus
pengharapan dan
kesucian dan
- Yohanes
itu kasih, sedangkan
- Andreas
ini orang yang ingin dekat kepada
TUHAN sebab ia
ingin mengetahui rumah TUHAN.
Ini yang benar,
jangan ingin mengetahui rumahnya setan
--> jangan!!
untuk
apa mempelajari
neraka?
apakah
mau masuk neraka?
Hati-hati
saudaraku, sebab
setiap pengajaran itu ada rohnya, kalau kita belajar tentang
setan-setan, roh setan yang masuk, kalau kita belajar tentang TUHAN,
maka Roh
TUHAN
yang masuk.
Ayo biarlah kita belajar alkitab/belajar
Firman/belajar
kerajaan surga/tabernakel
saja seperti Andreas yang
bertanya ?“dimana Engkau tinggal
TUHAN?”
= rindu lebih dekat mengenal Rumah
TUHAN,
mengenal kamar-kamarnya,
itulah
tabernakel.
Semoga kita
mengerti dan tidak terkecoh hari-hari ini.
Sekarang
kita akan mempelajari tentang empat murid,
empat makhluk disurga =
empat karakter YESUS -->
Wahyu 4 : 7,
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung
nasar yang sedang terbang.
Inilah
empat karakter YESUS
yaitu:
- singa
ini diwakili oleh Simon
Petrus.
Kita
ingat singa Yehuda menunjuk YESUS
pada sebagai Raja
--> karakter YESUS
sebagai Raja.
Simon Petrus dia menulis tentang singa.
Bagaimana
tabiat dari
seorang Raja?
ini banyak juga disalah artikan
dengan berkata bahwa Raja harus kaya,
harus ini, harus itu. Karena
YESUS
Raja, maka kita
juga harus raja-raja/harus
kaya.
Kalau begitu, maka
kasihan yang miskin dan lain-lainnya.
Bukan
seperti itu.
Tetapi tabiat
Raja ini dapat kita baca di
dalam kitab
Mazmur
20 : 7, 10,
7.
Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang
diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan
kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
10.
Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami
pada waktu kami berseru
Ayat 7 -->
memberi kemenangan kepada orang yang diurapinya;
salah satu yang diurapi adalah
raja, dulu jadi raja diurapi dengan
tanduk yang
berisi minyak.
Jadi
tabiat Raja adalah
menang
atas segala musuh seperti
menang atas
setan dengan kuasa dosa atau
kuasa maut. Inilah
seorang raja yang
menang atas setan, menang atas dosa atau
maut.
Itu raja
--> mau kaya, mau miskin -->
terserah, sebab
YESUS
saja miskin.
Saya seringkali
menerangkan --> YESUS
tidak memiliki perahu sendiri, bahkan
sampai kuburan YESUS
tidak memiliki
sendiri, tetapi
YESUS memiliki
tabiat Raja,
bukan kaya,
tetapi
tabiatnya adalah menang atas setan/menang
atas musuh =
menang atas dosa, menang atas maut, itulah
raja.
Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau
kita menang atas dosa, hidup
kita benar, maka doa akan
dijawab oleh TUHAN.
‘
doa orang benar besar kuasanya’.
Inilah
singa yang
diwakili oleh Petrus.
Semoga kita
dapat
mengerti.
Di dalam srt
1Petrus,
Petrus menulis tentang singa.
singa ini ada yang
negatif =
setan yang beredar-edar.
Sedangkan Singa
Yehuda =
YESUS.
1
Petrus 5 : 8,
Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Singa
mengaum-ngaum --> jadi disini pelajaran bagi kita,
selembut-lembutnya suara setan
= singa yang
mengaum.
Selembutnya suara
setan itu membawa manusia kepada dosa sampai puncaknya dosa
yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
Sekeras-kerasnya suara Firman
ALLAH
membawa kita kepada kebenaran dan kesucian, dan
ini yang harus ditekankan di dalam
hati.
Singa
ini mengaum suaranya dan
menelan untuk membinasakan kita/
membinasakan anak-anak TUHAN,
membinasakan hamba-hamba
TUHAN. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati.
Bagaimana
cara menghadapi singa/setan?
- cara
menghadapi singa atau setan yaitu lewat
penggembalaan yang benar, Saya
selalu menerangkan,
bahwa penggembalaan
yang benar adalah seperti
carang melekat kepada Pokok
Anggur
yang Benar.
Arti
dari
carang yang
melekat pada Pokok:
- Ada
pokoknya =
kita tergembala pada pengajaran yang benar,
Pokok yang Benar adalah Pribadi YESUS,
- Kemudian
carang melekat =
setia, tekun artinya ketekunan dan
kesetiaan dalam kandang
penggembalaan/ruangan
suci =
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Jadi selalu
diulang-ulang untuk menekankan kita supaya kita
dapat sungguh-sungguh melawan singa itu
hanya lewat penggembalaan yang benar.
Di
dalam kandang ada tiga macam
alat yaitu:
-
Pelita
Emas : ketekunan dalam ibadah raya.
-
Meja
Roti : ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab, perjamuan suci.
-
Medzbah
Dupa : ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
ketekunan dalam kandang penggembalaan/dalam
tiga macam ibadah pokok, dan
ini
mutlak harus ada yaitu:
-
ada
Firman penggembalaan,
-
ada
Firman
penggembalaan,
-
ada
Firman pengajaran yang benar, dan
juga
-
ada
kandang yang benar.
Kalau
domba menjadi
semakin besar, maka
domba itu menjadi semakin tidak mampu
melawan singa. Itu sebabnya
di dalam
sistim penggembalaan,
maka Gembala yang berperang melawan
singa =
Gembala Agung bersama dengan manusia yang dipercayakan oleh TUHAN
berperang melawan singa.
Semakin
gemuk maka domba itu
semakin tidak dapat
lari, semakin
diberkati semakin
kalah melawan
singa.
Yang menang
melawan singa adalah
Gembala Agung/YESUS
bersama dengan
gembala manusia;
itu sebabnya
gembala manusia harus ada di kandang.
Saya datang
jauh-jauh dari Malang,
ini merupakan satu
bentuk tanggung jawab untuk
melawan singa sebab domba
tidak dapat
melawan singa.
Hanya Gembala Agung dan gembala manusia lewat doa penyahutan bisa
berperang dan mengalahkan
singa.
- 1
Petrus 5 : 9,
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua
saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Yang
kedua, singa dilawan lewat iman
yang teguh.
Kalau bimbang,
kita akan ditelan
oleh singa.
Jika
hati kita bimbang terhadap:
- pengajaran
yang benar, sehingga
ditanya jawabkan, diperdebatkan
- kuasa
TUHAN --> apakah TUHAN
dapat menolong atau tidak? maka
kita akan ditelan
oleh singa =
gugur dari iman.
Harus dilawan dengan iman yang teguh.
Jadi
pengajaran yang benar ini,
hanya untuk didengar
dan kita dengar-dengaran,
jangan diperdebatkan, jangan di untuk tanya jawab dan lain-lainnya
--> jangan!!
Sebab nanti akan:
- banyak
yang meragukan dan
juga akan
- membimbangkan
sehingga betul-betul ditelan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Kita
bersyukur
dengan sistem penggembalaan
--> boleh ada konseling, ada tanya
jawab
tetapi
hanya sedikit
sekali, sebab semua
yang kita
harapkan/tanyakan
sudah dijawab oleh Firman
dan ini lebih
bagus, daripada saya yang
menjawab. Seperti kemarin ada seorang suami yang datang dan berkata
begini dan begitu sehingga perasaan saya dapat terpengaruh; jadi
lebih baik jika Firman yang menjawab. Tetapi
kalau tanya jawab
dan ini bukan
berarti tidak boleh -->
silahkan saja!
Tetapi
lebih cenderung jika
Firman yang menjawab, sebab kalau tanya
jawab dan lain-lain, nanti dapat
menjadi bimbang
dan akan ditelan
oleh singa.
Supaya
iman menjadi
teguh, maka
penggembalaan adalah tempat
untuk memantapkan iman sampai kita
memiliki iman yang teguh, bahkan iman yang sempurna
dan ini yang dapat
mengalahkan setan.
Penggembalaan adalah tempat untuk
kita memantapkan iman, sehingga kita
memiliki iman yang teguh sampai iman yang sempurna, yang
mengalahkan setan, kita
tidak pernah dikalahkan, dan
juga tidak dapat
digoyahkan.
Inilah
empat makhluk disurga
seperti muka singa, dan
di
bumi menunjuk
pada Petrus
= menunjuk tabiat YESUS
sebagai Raja. Semoga kita
dapat
mengerti.
- 1
Petrus 5 : 6,
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Merendahkan
diri,
inilah
cara kita menghadapi
setan dengan
merendahkan diri.
Apa yang
dimaksud dengan rendah hati/merendahkan
diri?
kemampuan untuk mengaku dosa
= cara untuk mengalahkan setan. Setan
ini
berkuasa atas dosa/
maut, itu sebabnya
kita merendahkan diri/rendah
hati yaitu kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN
dan kepada sesama dan
jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Pasangan
dari rendah hati adalah
lemah lembut dan
lemah lembut ini adalah
kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Jika
dosa sudah diselesaikan maka kita bisa
hidup di dalam
kebenaran, dan
kebenaran
itu mengalahkan setan. Sebab setan tidak pernah benar,
itu sebabnya kita tidak perlu
takut dengan
santet, kita cukup
hidup benar, maka santet itu
tidak mungkin akan
masuk.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Ketika saya
menunggu pesawat di ruang
tunggu eksekutif, saya berbicara dengan
seseorang
yang menganut agama lain.
Dia
berkata
--> bapak seorang
pendeta --> kalau orang Kristen itu
tidak mempan disantet pak.
Begitulah
pengakuannya dan mengatakan
bahwa saya ini sakti.
Bukan
sakti, tetapi benar.
Sebab saat
kita tidak benar, maka
setan akan masuk.
Sebab ‘Benar’
itu = TUHAN.
Jika
dosa diakui
dan dosa diselesaikan
= kita hidup dalam kebenaran
= mengalahkan setan dan kita akan
diberkati
dan diberkati oleh TUHAN. Setan
tidak dapat
menembus.
Mazmur
5 : 13,
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau
memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Inilah
saudaraku, kalau kita hidup di
dalam kebenaran, sehingga
kita menjadi orang benar, maka
kita akan
dipagari dengan anugerah dan berkat
TUHAN.
Kutukan,
ilmu hitam dlsbnya
tidak dapat
masuk, jangankan ilmunya setan, hukuman TUHAN
saja tidak dapat
masuk.
Itu sebabnya
saya selalu mengatakan
supaya pikiran kita
jangan sampai
kosong;
mungkin dalam pencobaan, kita
harus berhati-hati supaya
kita tetap
hidup benar, sebab
kalau kita
menghadapi pencobaan yang
berat, kemudian
pikiran terus melayang-layang, maka
roh setan dapat
masuk.
Kalau
hidup benar
=
- pikiran
benar,
- hati
benar,
- pandangan
benar, semua
benar, maka kita akan
dipagari dengan
berkat dan anugerah TUHAN,
sehingga setan tidak dapat
mengalahkan kita =
kita menang atas setan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Ini
muka singa, yang
diwakili oleh Petrus,
kalau dikenakan sebagai
Pribadi YESUS,
maka sifat/tabiat
YESUS sebagai
Raja.
Mari,
kita juga memiliki
tabiat sebagai Raja yaitu
kita menang atas dosa/menang
atas setan = kita
tergembala.
Kemudian
kita memiliki iman yang teguh, jangan
bimbang sedikitpun pada Firman,
dan pada
kuasa TUHAN. Kemudian
kita
betul-betul rendah hati, dan
lemah lembut, ini
sudah cukup. Kalau kita menang atas setan,
maka nanti
kita akan seperti empat makhluk yang
salah satunya seperti
muka singa
dan kita dapat
sampai masuk ke tahta.
Semoga
kita mengerti.
- lembu
ini
diwakili Andreas.
Lembu ini
bekerja
membajak dan lain-lainnya,
menunjuk tabiat YESUS
sebagai Hamba.
Filipi
2 : 7, 8,
7.
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib
Ini
karakter
YESUS
sebagai Hamba,
yaitu taat
dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Dan sekarang untuk
kita adalah taat
sampai daging tidak bersuara lagi, kalau YESUS
taat sampai mati di kayu salib, kalau kita taat sampai daging tidak
bersuara lagi.
Ada
contoh di dalam di alkitab
dari pribadi-pribadi yang taat sampai daging tidak bersuara itulah:
- Abraham
yang taat sampai daging tak bersuara,
TUHAN memerintahkan supaya ia
menyembelih Ishak, tetapi
TUHAN
membela
- janda
Sarfat yang hanya memiliki
tepung sedikit, tetapi ia
harus membuat
roti untuk
Elia/untuk hamba TUHAN
terlebih dahulu.
Kalau mendengar
suara daging, tentu ia akan
berkata bahwa saya sendiri butuh.
Inilah
pelajaran bagi seorang
hamba yaitu taat
sampai daging tidak bersuara.
Hamba =
dollos
= melakukan kewajiban tanpa menuntut hak.
Sampai daging
tidak bersuara =
hanya melakukan
kewajiban tanpa hak/tidak
menuntut hak.
Matius
4 : 21, 22,
21.
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang
bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam
perahu. Yesus memanggil mereka
22.
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti
Dia.
Di
ayat 18 sampai 20, Andreas dipanggil
dari penjala ikan menjadi penjala
manusia. Awalnya penjala
ikan dan ikan
itu untuk di
dimakan, dijual sehingga
mendapatkan
uang;
tetapi
penjala manusia,
diserahkan Kerajaan
Surga/
diserahkan kepada
TUHAN dan ini
berarti mengorbankan kepentingan diri
sendiri.
Jadi disini, Andreas =
hamba/dollos:
- Harus
mengorbankan kepentingan diri sendiri/mengorbankan
haknya,
- Dan
harus meninggalkan ayahnya
dan ini berarti mengorbankan
perasaannya/perasaan
daging;
bagaimana perasaan daging ini?
mungkin perasaan gengsi untuk melayani, perasaan kasihan yang
salah, atau-pun
perasaan-perasaan daging yang tidak benar.Ini
maksudnya perasaan daging yang salah
= perasaan yang tidak sesuai
Firman/yang
tidak sesuai dengan Kerajaan
Surga.
Tetapi
kalau kita sudah mengorbankan kepentingan sendiri, mengorbankan hak,
mengorbankan perasaan daging yang tidak benar, pasti kita dapat
taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi. Tapi kalau
kita mempertahankan egois, mempertahankan hak, mempertahankan
perasaan pasti memberontak, pasti tidak bisa taat, tidak
dengar-dengaran.
Semoga kita bisa mengerti.
Dan kita
jangan kuatir, apa yang kita korbankan
tidak hilang semuanya/hak
kita tidak hilang,
TUHAN
tidak pernah menipu kita, apa
yang kita korbankan seperti waktu,
tenaga, pikiran, uang yang kita korbankan tidak hilang, seperti
Abraham yang
berani, biarpun Ishak disembelih,
TUHAN
mampu membangkitkan dia.
Yesaya
49 : 1 -
4,
1.
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa
yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah
menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
2.
Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku
berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi
anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung
panah-Nya.
3.
Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan
olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
4.
Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma,
dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna;
namun, hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku."
Ini mulut
dipakai sebagai pedang, kalau
pedang itu untuk jarak dekat; sedangkan
anak panah, dipakai untuk
jarak jauh yang dipakai
oleh TUHAN.
Kita dipakai sebagai
pedang/untuk jarak dekat, kalau anak
panah untuk jarak
jauh --> dipakai
jarak jauh/jarak dekat -->
silakan!!
itu tergantung gerakan TUHAN.
Kita
banyak berkorban, untuk
jarak dekat/dipakai
di penggembalaan di sini mau-pun untuk jarak jauh/ke Mangkutana,
semuanya harus ada pengorbanan. Tetapi
kalau itu adalah
gerakan dari
TUHAN,
kita
tidak perlu
takut, yang penting kita mengagungkan TUHAN/pelayan
dengan pelayanan
yang mengagungkan TUHAN/pelayanan
yang mengagungkan TUHAN
dalam tanda ketaatan, taat dengar-dengaran lewat
pengorbanan-pengorbanan.
Sekali-pun
kemampuan kita kecil/tidak
seberapa, tetapi
kalau kita taat dengar-dengaran,
maka kita dapat
mengagungkan TUHAN. Jangan memalukan dan
memilukan TUHAN.
Sebab kalau
kita tidak
taat =
memalukan dan
memilukan TUHAN.
Sekali-pun
aku bernubuat, aku mengusir setan, aku mengadakan mujizat,
tetapi TUHAN katakan --> enyahlah!!
Sebab kita memalukan dan
memilukan TUHAN.
Hasilnya,
hak
dan upah kita berada
di dalam Tangan
TUHAN =
hak dan upah kita
tidak hilang, sebab berada di
dalam Tangan TUHAN = terjamin dalam
Tangan
TUHAN
yang tidak dapat diserobot.
Permisi,
istilah tidak dapat
diserobot =
tidak dapat
diperkosa oleh
siapapun, sampai setan
pun tidak dapat menyerobot =
aman/terjamin
di dalam Tangan
TUHAN.
Hak
kita
tidak dapat
diganggu gugat oleh apapun juga, setan pun tidak dapat
mengganggu gugat baik untuk hidup
sekarang sampai hak dan upah untuk hidup kekal di
surga
= kita
mendapatkan dobel.
Inilah
muka lembu/Andreas
--> Andreas, dia sedang sibuk dan
lain-lain, sehingga
harus berkorban seperti
berkorban waktu, korban
perasaan daging, tetapi
kalau TUHAN
Yang
panggil, kita harus
korbankan semua kepentingan diri dengan
sungguh-sungguh sehingga kita
dapat taat dengar-dengaran, maka hak dan
upah kita berada
di Tangan
TUHAN.
Semoga
kita dapat
mengerti semua.
- muka
manusia, empat makhluk
itu bermuka seperti muka manusia, dan
di bumi ini
diwakili oleh Yakobus, dan
ini menunjuk pada tabiat
YESUS
sebagai Manusia.
Tabiat
YESUS
sebagai Manusia
adalah rela
sengsara tanpa dosa.
Itu
sebabnya kita harus juga sengsara daging tanpa dosa karena:
- pengajaran
yang benar,
- karena
pelayanan yang benar,
- karena
tahbisan yang benar.
Kemarin
saya mendengar seorang saudara
yang pandai
sebab ia sudah mencapai S3,
tetapi
selalu diganjal/sengsara.
Sebagai seorang Kristen, ia
hanya mau yang lurus saja, tidak mau dibelok-belok; kemarin suratnya
diserahkan kepada saya, padahal ia berkata kepada saya bahwa semua
surat-suratnya itu sudah lengkap tetapi ia selalu diganjal dengan
berkata bahwa surat-surat saya belum lengkap. Karena saudara ini
tidak mau dibelok-belokan, maka ia hanya sendiri.
Seperti
sendiri
--> kita jangan berpikir banwa kita itu sendiri --> salah!!
YESUS
Seorang
Diri
di kayu salib, karena YESUS
mempertahankan kehendak TUHAN/
taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN.
Ini
yang secara
umum, begitu
juga didalam
pekerjaan surga,
kalau kita mau benar, maka
dikatakan bahwa kita mau benar sendiri
--> biarkan
saja, tidak ada masalah asal TUHAN
beserta kita, jangan sampai
ditinggalkan oleh
TUHAN.
Ini
yang penting!
ditinggal siapapun manusia
--> boleh
saja! Asal
jangan ditinggal oleh
TUHAN. TUHAN
akan menolong
kita semua.
Ini rela sengsara tanpa dosa karena
kebenaran =
semua hidup benar, dan pasti
kita akan sengsara.
Mengapa demikian?
2 Korintus
4 : 16,17,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
Kita
dibaharui.
Jadi
saudaraku,
jika kita
rela sengsara daging tanpa dosa, rela sengsara daging karena
pengajaran yang benar, karena tahbisan yang benar, dan
juga karena YESUS,
maka
hasilnya:
- kita
tidak tawar hati, tidak kecewa ketika
menghadapi apapun juga,tetapi
tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN
sampai garis akhir.
Sampai
garis akhir:
- sampai
meninggal dunia,
- sampai
TUHAN
YESUS
datang kembali kedua kali.
Semoga kita
dapat
mengerti.
- mengalami
pembaharuan/keubahan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS/dari
penjala ikan menjadi penjala manusia
lewat sengsara.
Pembaharuan/keubahan
hidup ini ditulis di dalam Yakobus
1 : 26,
Jikalau ada seorang menganggap
dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu
dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Tanda
dari keubahan hidup adalah:
- mengekang
lidah, mengekang lidah
= manusia baru;
jadi penjala manusia itu harus mengekang
lidah,artinya membatasi perkataan,
dengan perkataan yang benar dan baik.
Perkataan
yang baik
= menjadi berkat bagi orang
lain.
Perkataan benar
= tidak
berdusta,
tetapi benar
sesuai Firman/sesuai
TUHAN.
Inilah
mengekang lidah.
Di
dalam surat Petrus mengatakan, kalau
kita dapat
menghasilkan perkataan yang baik, maka kita akan
melihat hari-hari depan yang baik
= semua menjadi baik.
Ini tergantung perkataan, kalau kata-kata kita tidak benar, tidak
baik,maka
semua menjadi
tidak baik/semuanya
menjadi kacau
balau.
Ini juga menjadi pelajaran
bagi saya, itu sebabnya
mari
berdoa kepada TUHAN
agar kita
biar rela sengsara daging
tanpa dosa bersama
YESUS =
rela sengsara daging tanpa dosa karena pengajaran yang benar,
karena pelayanan yang benar,karena kebenaran, supaya kita dapat
dibaharui, kita
tidak merasa kecewa,
tidak putus asa, justru setia berkobar-kobar.
Semakin
ditindas, kita
menjadi semakin setia
berkobar-kobar,melayani TUHAN
dan kita mengalami pembaharuan, mulai dengan mengekang lidah.
- Yakobus
1 : 27,
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa
kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan
mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh
dunia.
mengingat orang lain
yang dalam sengsara/dalam
kebutuhan.
Mengingat orang lain dalam kebutuhan/mengingat
orang lain yang membutuhkan, baik secara jasmani dan juga
secara rohani
= kita memberi dan mengunjungi.
Firman
yang kita terima kita
saksikan,
sebab
orang
yang tidak
beribadah itu sengsara sebab
ia dipenjara oleh dosa-dosa
= lapar.
Kita
memberi dan mengunjungi kehidupan
itu. Baik
di
dalam rumah tangga kita, mau-pun
di
dalam gereja
kita/di dalam
penggembalaan, sampai di
dalam antar penggembalaan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
- burung
nasar, diwakili oleh rsl
Yohanes.
Ini menunjuk
pada tabiat
YESUS
sebagai Anak
ALLAH.
Yohanes
15 : 3,
Kamu memang sudah bersih karena
firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Jadi
bagaimana kita dapat menjadi
suci?
lewat pekerjaan Firman
yang di katakan
oleh YESUS
Sendiri
=
Firman
yang dibukakan rahasianya/di
wahyukan/di ilhamkan oleh
TUHAN yaitu ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain dalam alkitab
dan ini yang dapat menyucikan kita. Kalau sudah suci, pasti ada
kasih. Semoga
kita dapat mengerti.
1
Petrus 1 : 22,
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih
persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh
saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Jadi
kalau kita mau disucikan, maka kita dapat
memiliki kasih ALLAH
Yang Besar
sehingga kita dapat:
- mengasihi
sesama dengan tulus ikhlas,
bukan kasih yang dibuat-buat.
- mengasihi
sesama seperti diri sendiri,
- sampai
mengasihi musuh, dan
- kita
dapat
mengasihi TUHAN
lebih dari segala sesuatu,
- kita
dapat menyembah TUHAN dan hanya percaya serta mempercayakan diri
sepenuh kepada TUHAN.
Semoga
kita dapat mengerti.
Posisinya,
seperti rasul
Yohanes yang bersandar
di Dada
YESUS.
Rasul Yohanes bersandar di
Dada YESUS
saat perjamuan
suci.
Di dalam
kebaktian pendalaman alkitab
yang di sertai dengan perjamuan suci,
maka posisi kita
bersandar di Dada YESUS
Yang merupakan
sumbernya Kasih
= kita
memiliki kasih dari Korban
Kristus.
Hati-hati!!!
kalau kita
tidak mau disucikan dalam kebaktian pendalaman
alkitab yang di sertai dengan perjamuan
suci ini, maka kita dapat
menjadi seperti Yudas yang
kerasukan setan =
terpisah dari TUHAN
dan menjadi =
setan.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Bersandar di
Dada YESUS
berarti kita berada di dalam
pelukan Tangan
kasih untuk menantikan kedatangan YESUS
Yang ke
dua kali dan
ini
merupakan posisi yang
paling tepat.
Jangan berada di
luar Tangan
TUHAN.
Burung
nasar itu gambaran dari orang
yang menanti kedatangan YESUS
Yang kedua
kali.
Yohanes
13 : 23,
Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya,
bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Kita
bersandar di Dada YESUS =
berada dalam
pelukan Tangan
kasih TUHAN dan ini juga
ditulis di dalam kitab Yesaya.
Yesaya
46 : 3, 4,
3.
"Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang
yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang
Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak
dari rahim.
4.
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan
mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan
kamu.
Ini posisi yang paling tepat
untuk menanti kedatangan TUHAN,
jangan sampai
terpisah dari TUHAN tetapi
betul-betul berada di dalam
gendongan Tangan
TUHAN, sebab
kalau terpisah dari TUHAN,
kita akan menjadi
seperti Yudas
yang terhilang untuk
selama-lamanya.
Mari,
kita berusaha supaya
kita jangan terhalang
oleh apa-pun
juga dan juga berdoa supaya
kita jangan terpisah sedikitpun, dan
memohon supaya TUHAN tetap
menggendong saya.
Di
dalam kebaktian pendalaman
alkitab dan perjamuan suci,
kita semakin
dieratkan, kita
semakin
bersandar, dan
semakin
digendong dan dipeluk dengan
erat oleh TUHAN.
Hasilnya,
“Aku menanggung
kamu”
- TUHAN
menanggung artinya mati hidup kita berada
di
dalam Tangan
TUHAN =
TUHAN
bertanggung jawab atas kehidupan kita =
mati hidup kita berada
di dalam
Tangan
kasih TUHAN
yang:
- sanggup
memelihara kehidupan kita
secara ajaib,
- sanggup
memberi masa depan yang indah
= kita berbahagia,
- Dia
sanggup melakukan segala sesuatu yang tidak dapat
kita lakukan, bahkan tidak dapat
kita pikirkan.
- Dia
sanggup
menyelesaikan segala masalah
sampai yang mustahil diselesaikan.
- “Aku
mau memikul kamu”
artinya Tangan
kasih TUHAN
sanggup menanggung/memikul
segala letih lesu beban berat kita, sehingga semua menjadi damai
sejahtera, semua menjadi enak dan ringan
= semua
jadi tenang.
Di
gendong itu =
semua beban, letih lesu, beban berat
ditanggung, dipikul oleh Dia
--> “Aku
mau memikul kamu”
= TUHAN
memikul kita =
Tangan
kasih TUHAN
sanggup menanggung semua letih lesu, beban berat kita, air mata kita
sehingga semua menjadi damai sejahtera, tenang, seperti bayi dalam
gendongan.
- “Aku
mau menyelamatkan kamu” Tangan
kasih TUHAN
bagaikan dua sayap
burung nasar yang mampu ???menyingkirkan
kita ke padang belantara/menyelamatkan
kita dari antikrist
selama tiga setengah tahun.
Tangan
kasih TUHAN
mampu menyelamatkan kita dari antikrist
yang
berkuasa di bumi tiga setengah tahun, kita disingkirkan ke padang
gurun = kita
bersama dengan TUHAN/kita
dipelihara dan dilindungi
oleh TUHAN
secara langsung di padang
belantara lewat Firman
pengajaran dan perjamuan suci.
Setiap
hari kita makan
perjamuan suci;
dulu di jaman Israel, selama
empat puluh tahun setiap pagi manna
setiap pagi dikirim, nanti kita makan bangkai
burung nasar itulah
perjamuan suci/Firman
pengajaran dan perjamuan
suci setiap hari di padang gurun.
Di padang belantara kita semua menjadi
full-timer
sebab tidak ada lagi yang
bekerja tetapi
kita semua hidup
dari TUHAN yaitu
dari Firman
dan pejamuan suci.
Semoga kita
dapat mengerti.
Artinya
lagi dari menyelamatkan,
adalah kita
selamat sampai sempurna =
Tangan
kasih TUHAN
sanggup memandikan,
meyucikan dan
mengubahkan kita sampai
menjadi
sempurna seperti Dia
= sama
mulia dengan Dia dan kita akan
terangkat di awan-awan
bersama dengan Dia.
Sampai duduk di tahta bersama Dia selamanya, seperti empat makhluk
mengelilingi Tahta surga
bersama dengan Dia.
Inilah
pelayanan surga
dan saya berbahagia,
semoga kita semua dikoreksi,
tidak peduli orang berkata
kalau pelayanan kita kecil,
yang penting, sesuai dengan
pola surga sebab itu
yang dapat
membawa kita sampai kepada
Tahta
surga. Secara perlahan-lahan
kita semua akan ditingkatkan oleh TUHAN,
dengan mengikuti
terlebih dahulu
pola dari TUHAN.
Mari!
Tangan
kasih TUHAN
menggendong kita
sehingga kita menjadi tenang,
kita serahkan semuanya
kepada TUHAN,
sebab Dia sanggup melakukan apa saja
sampai dengan menyempurnakan
kita.
TUHAN
memberkati kita semua.1