Saya
rindu untuk membagikan
berkat tema di Mangkutana yang
terdapat di dalam injil
Matius 4 : 19
Yesus berkata kepada mereka: "Mari,
ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Ya
inilah
temanya yaitu
kamu akan Kujadikan penjala manusia,
Yang
umum/yang
lazim didengar di dunia ini adalah penjala
ikan, tetapi
penjala manusia hanya ada di alkitab.
Penjala ikan merupakan
suatu profesi atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
didunia, termasuk menjadi pedagang, menjadi pegawai,
memiliki perkebunan,
mempunyai
sawah dan lain-lain, semua itu profesi, pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia di dunia ini. Jadi ikan ditangkap untuk
dimakan, sebagian juga dijual, dan
mendapatkan
uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, itu penjala ikan.
Tetapi
penjala manusia, ini bukan profesi,
melainkan merupakan pekerjaan
TUHAN/pekerjaan
surga, bukan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi tahbisan
kepada TUHAN.
Umpama
(maafkan)
kepada siswa/i Lempin-El
Kristus Ajaib, yang berkata
daripada aku tidak bisa sekolah,
tidak bisa bekerja,
maka aku
masuk sekolah
alkitab
--> saudara jangan berbuat
itu,
sebab nanti
akan menjadi
profesi, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jadi bukan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi
tahbisan kepada TUHAN.
Kita
harus berhati-hati.
Jika
kita melayani TUHAN
hanya untuk mencari kepentingan daging, hanya untuk memenuhi
kepentingan daging, seumpama melayani TUHAN
untuk mendapatkan uang seperti saya yang
berkhotbah,
berapa yang saya dapatkan. Ada
juga mungkin juga mencari jodoh, mungkin
mencari kedudukan dan lain-lain --> ini
seperti memakan
manusia.
Sebenarnya
manusia ditangkap bukan untuk dimakan,
tetapi untuk dimasukkan
ke dalam kerajaan
surga.
Tetapi
kalau kita melayani TUHAN
sebagai gembala,
sebagai pemain musik,
sebagai penyanyi, sebagai apa saja hanya
untuk mencari kepentingan daging,
kebutuhan sehari-hari, uang, jodoh,
mencari kedudukan dan lain-lain,
maka akan berbahaya
sebab
menjadi profesi.
Jadi makan
bukan makan ikan sebab
kalau makan ikan itu benar,
tetapi makan
manusia dan ini begitu
kejam =
menjadi pemangsa manusia.
Ini
yang harus dikoreksi, terutama
pelayanan saya
dan pelayanan kita semua,
kalau hanya mencari sesuatu
yang di dunia =
pemakan manusia yang
begitu kejam.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Kalau
menjadi profesi,
maka kebutuhan utama untuk berhasil
adalah
kepandaian,
ada keahlian, ada pengalaman dan lain-lainnya.
Tetapi kebutuhan
utama
untuk berhasil sebagai penjala manusia adalah tahbisan kepada TUHAN.
Bukan
kepandaian/keahlian,
bukan pengalaman
tetapi panggilan TUHAN
dan
ini yang penting.
kita dipanggil oleh TUHAN
seperti ke empat murid-murid
tadi.
Inilah
bedanya, kalau di dunia ini memang dibutuhkan nomor satu kepandaian,
keahlian, pengalaman, itu pekerjaan di dunia, tetapi
pekerjaan di ladang TUHAN/tahbisan
kepada TUHAN
adalah panggilan TUHAN sebab
ini yang menentukan.
Semoga
kita mengerti.
Matius
4 : 18 –
22,
18.
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat
dua orang bersaudara, yaitu (1)Simon
yang disebut Petrus, dan (2)Andreas,
saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka
penjala ikan.
19.
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
20.
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
21.
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang
bersaudara, yaitu (3)Yakobus
anak Zebedeus dan (4)Yohanes
saudaranya, bersama ayah mereka, (5)Zebedeus,
sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
22.
dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti
Dia.
Jadi
TUHAN
memanggil bukan orang yang
menganggur tetapi
TUHAN
memanggil orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan,
dan ini menunjukkan
kewibawaan
TUHAN
sebagai Imam Besar yang mampu melepaskan kita dari segala
kesibukan-kesibukan di dunia untuk dapat
melayani TUHAN.
Jadi
karena TUHAN
memanggil bukan orang yang
menganggur, maka
kita jangan sampai mau menjadi
seorang hamba
TUHAN
kalau sudah pensiun, sebab
TUHAN
memanggil bukan orang yang
menganggur di dunia, tetapi orang yang
sedang sibuk dalam aktivitas di dunia ini, dan
ini menunjuk kewibawaan TUHAN
sebagai Imam Besar yang bisa melepaskan kita dari ikatan-ikatan di
dunia ini sehingga kita dapat
melayani TUHAN. Semoga
kita mengerti.
Dan
tadi ada lima orang : Petrus, Andreas, Yohanes, Yakobus dan Zebedeus
ayahnya, jadi ada lima orang disitu,
tetapi YESUS
hanya memanggil empat orang, mengapa terjadi demikian?
ada lima orang disana tapi Yesus hanya memanggil empat orang,
memanggil empat orang, yang satu ditinggal, Ayahnya yang ditinggal,
ya Ayahnya yang ditinggal, kenapa begitu ? jawabannya ada di dalam
kitab Wahyu.
Wahyu
4 : 6 Dan
di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;
di tengah-tengah
takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata,
di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Sebab
disurga ada empat makhluk yang mengelilingi Tahta ALLAH, di bumi ada
empat murid yang mengelilingi YESUS.
Jadi
pelayanan YESUS di bumi sesuai dengan pola Kerajaan Surga/pola
Tabernakel yang
kita pelajari. Surga = tabernakel. Musa melihat surga di gunung
Sinai, kemudian TUHAN perintahkan Musa untuk membuat tabernakel di
bumi/miniatur tabernakel. Miniatur surga di bumi itulah
tabernakel/kemah suci. Begitu juga dengan pelayanan kita di bumi juga
harus sesuai dengan pola Kerajaan Surga atau pola tabernakel, bukan
maunya sendiri --> kasihan ayah sebab ia orang tua harus
dihormati; kalau ditinggal = tidak menghormati orang tua. Tetapi
kalau tidak sesuai dengan pola Surga, tidak bisa. Pelayanan kita
harus sesuai surga. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
pelayanan kita di bumi ini harus sesuai dengan pola Kerajaan surga
atau pola Tabernakel, artinya:
-
tidak
boleh dipengaruhi oleh daging dengan segala keinginan/segala hawa
nafsunya,
-
segala
ambisinya,
- segala
perasaannya. Jadi ada lima orang, tetapi yang dipanggil hanya empat
orang. Satu/ayahnya yang ditinggal, tetapi YESUS tidak peduli,
(sekali-pun mungkin ada yang mengatakan bahwa tidak menghormati
orang tua) sebab harus sesuai surga, artinya pelayanan kita tidak
boleh dipengaruhi oleh daging dengan segala keinginannya, dengan
segala hawa nafsunya, dengan segala ambisinya dan dengan perasaannya
yaitu sungkan, sekali-pun tidak cocok dengan surga,
kita ikuti karena sungkan. Sudah tahu melanggar karena tidak cocok
dengan surga,
tetapi karena sungkan karena itu adalah paman saya, adik saya, kakak
saya, orang tua saya padahal dia jauh dari surga --> kita ikuti,
dia keluar dari surga
--> kita ikuti, sehingga kita rugi.
-
ada
juga perasaan takut,
- ada
perasaan kasihan --> kasihan
dia, tetapi salah, merasa kasihan tetapi tidak sesuai Firman.
Dan
terjadi pemisahan, artinya:
pemisahan
orang tua dengan anak, kakak dengan adik, mertua dengan menantu,
sampai pemisahan dua orang di tampat tidur, satu diangkat, satu
ketinggalan. Itu pelayanan Kerajaan Surga, tidak bisa bergantung pada
yang lain, tidak bisa ikut-ikutan tetapi masing-masing sendiri. Jadi
tidak boleh dipengaruhi daging tetapi harus sesuai surga;
kalau diluar surga
jangan ikut-ikutan, tetapi kita kita mendoakan mereka agar dapat
masuk ke surga, untuk masuk pola yang benar.
Ayo
kita berjuang, bukan bertengkar, tidak perlu berdebat, tetapi kita
berdoa untuk mereka bisa juga masuk pola surga, kalau tidak bisa,
karena mereka tetap keras, maka itu merupakan urusan dari TUHAN dan
pasti terjadi pemisahan, kalau tidak bisa, tetap keras, ya terjadi
pemisahan. Antara orang tua dengan anak, antara kakak dan adik,
mertua dengan menantu, sampai yang paling ngeri adalah dua orang di
tempat tidur tetapi terpisah, satu terangkat satu ketinggalan.
Ini
tidak bisa main-main, pelayanan kita bukan profesi yang hanya untuk
mencari pujian, mencari uang, mencari kedudukan, tetapi pelayanan
kita adalah tahbisan kepada TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
Sekarang
empat murid yang dipanggil oleh TUHAN memiliki karunia-karunia khusus
yaitu:
Yakobus,
Yakobus ini menulis srt Yakobus yang memuat/yang intinya/yang
pokoknya adalah tentang
iman
dan perbuatan iman.
Kalau masuk surga harus ada iman dan perbuatan iman.
Yakobus
2 : 14
Apakah gunanya,
saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman,
padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan
dia?
Ini
jelas, harus punya iman dan perbuatan iman sebab iman tanpa
perbuatan iman = iman yang mati, tidak bisa menyelamatkan kita
sehingga kita tidak bisa masuk surga. Semoga kita bisa mengerti.
Jadi
percaya/iman tetapi perbuatannya bukan perbuatan iman, bahkan berbuat
dosa = juga tidak akan selamat harus ada perbuatan iman. Inilah iman
yang benar.
Sesudah
imannya benar baru ada prakteknya -->
Roma
10 : 17 Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Jadi
iman yang benar berasal dari mendengar, bukan melihat, iman yang
benar berasal dari mendengar Firman Kristus/Firman yang diurapi Roh
Kudus/dalam urapan Roh Kudus. Ini tekanannya, biarlah saudara
mendoakan saya sebagai gembala agar menyampaikan Firman dalam urapan
Roh.Kudus bukan karena kekuatan, pengalaman, kepandaian --> jangan!!
sebab itu profesi, tetapi dalam urapan Roh Kudus.
Saudara-saudara
mendengar Firman bukan karena saya yang sudah berpengalaman dalam
pengajaran sebab sudah sekian tahun ?bukan!!
tetapi kita mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus. Dan kalau
gembala memberitakan Firman dalam urapan Roh. Kudus, jemaat
mendengarkan Firman dalam urapan Roh Kudus, maka kita akan dapat
mendengarkan Firman dengan baik, bisa mengerti, percaya yakin kepada
Firman, sehingga Firman menjadi iman didalam hati = menjadi iman yang
benar didalam hati.
Sesudah
itu, kalau Firman sudah menjadi iman sehingga ada iman yang benar di
hati, kemudian dilanjutkan dengan praktek Firman itu = perbuatan
iman. Perbuatan iman yaitu kebenaran = hidup dalam kebenaran = iman
itu kebenaran.
Inilah
Yakobus yang dipanggil dan dipakai oleh TUHAN untuk menanamkan iman
dan perbuatan iman supaya membawa kita ke tahta surga. Yakobus ini
nanti mewakili empat makhluk, sebab empat murid yang dipanggil
mula-mula memiliki kaitan dengan empat makhluk ditahta, dipakai untuk
membawa kita ke tahta lewat iman dan perbuatan … hidup dalam
kebenaran. Itu perbuatan iman, hidup dalam kebenaran.
Praktek
hidup dalam kebenaran
-->
1 Yohanes
3 : 7, 9,
7.
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus
adalah benar;
9.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab
benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah.
- tidak
berbuat dosa lagi,
sekalipun ada kesempatan, ada keuntungan, ada ancaman, ada risiko
apapun yang harus dihadapi. Itu hidup dalam kebenaran, itu perbuatan
iman sama dengan hidup dalam kebenaran.
Tidak dapat berbuat
dosa, sampai tidak dapat berbuat dosa. Ini benar seperti YESUS
Benar.
TUHAN
YESUS:
- tidak
dapat berbuat dosa, jangankan berbuat, mengenal dosa-pun
tidak, dan juga
- tidak
dapat disesatkan, baik itu
oleh ahli
taurat.
- tidak
ada kebimbangan,
inilah
iman dan perbuatan iman yang
akan membawa kita sampai benar seperti
YESUS
Benar,
sehingga dapat
mewarisi surga dan
dapat
sampai ke Tahta.
Inilah
Yakobus yang berbicara
tentang iman.
Mari
malam ini, iman dari mendengar Firman
dalam urapan Roh. Kudus,
itu sebabnya mohon
berdoa
dengan sungguh-sungguh,
supaya saya
dapat
menyampaikan Firman
dalam urapan Roh.Kudus dan
saudara juga dapat
mendengarkan
Firman
dengan baik, mengerti, percaya
sehingga menjadi
iman dan dapat mempraktekan
Firman/perbuatan
iman dalam
kebenaran, sebab
perbuatan iman sama dengan kebenaran. Prakteknya yaitu tidak berbuat
dosa lagi apapun risikonya,
sampai tidak dapat berbuat dosa
dan juga tidak dapat disesatkan
= benar seperti YESUS
Benar.
Semoga
kita dapat mengerti.
Kemudian
Simon Petrus
yang menulis srt 1,2 Petrus
yang memuat tentang
pengharapan
dan kesucian -->
1
Petrus 1 : 15,
16,
15.
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah
memanggil kamu,
16.
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus
Jadi
ini saudaraku, kita harus mengalami
penyucian seluruh hidup sampai kita suci seperti YESUS
Suci.
Seluruh
hidup itu meliputi
tubuh, jiwa, roh kita oleh kekuatan Firman
pengajaran benar/Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Dosa
itu mengikat tubuh, jiwa
dan roh kita supaya tidak suci/tidak
menjadi suci seperti
YESUS Suci.
Tetapi
kekuatan pedang menyucikan kita dari
dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa
dan roh
kita -->
1 Korintus 5 : 11,
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu
ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun
menyebut dirinya saudara, adalah orang (1)cabul,
(2)kikir,
(3)penyembah
berhala, (4)pemfitnah,
(5)pemabuk
atau (6)penipu;
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
Inilah
enam dosa yang mendarah daging/yang
mengikat tubuh, jiwa, roh kita, dan
dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
- Dosa
yang mengikat tubuh
itulah mabuk dan cabul.
Mabuk ini
termasuk dosa
makan minum, merokok, narkoba, termasuk judi.
Cabul
ini
adalah
dosa kawin mengawinkan, dosa sex
dengan berbagai ragamnya, dan
juga termasuk nikah yang salah, sampai
sex pada diri sendiri. “jangan kamu
berhubungan dengan perempuan cabul itu”
sebab akan menjadi
satu tubuh dengan perempuan
Babel. Semoga
kita bisa mengerti.
- Kemudian
dosa yang mengikat jiwa,
sehingga menjadi
tabiat, adalah
kikir, pemfitnah dan penipu, ini yang harus disucikan.
Kalau kita menerima panggilan TUHAN
untuk melayani TUHAN
dalam pelayanan
dengan
pola surga, empat makhluk itu sampai ke Tahta
Surga,
maka
nomor satu harus ada iman
dan perbuatan iman -->
benar, jangan tidak benar, yang kedua
pengharapan dan kesucian, kita
harus hidup suci/kita
harus disucikan, dilepaskan dari dosa-dosa yang mengikat.
Kikir
ini
tidak dapat
memberi untuk pekerjaan TUHAN
dan juga untuk
sesama yang membutuhkan.
Kemudian
pemfitnah, pemfitnah ini
yang benar menjadi
salah, yang salah menjadi
benar.
Kemudian
penipu/dusta
= tidak jujur.
Mari,
kita disucikan
dari semua
dosa seperti
kikir yang
disucikan, maka
kita dapat memberi.
Kemudian pemfitnah,
kita harus adil/kita
menjadi orang yang adil dan penipu,
kita menjadi jujur
terutama soal pengajaran/soal
TUHAN
kita harus
jujur dan juga
harus jujur dalam segala hal, harus jujur.
Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
tiga dosa yang menguasai jiwa.
- Kemudian
dosa yang
menguasai roh itulah
penyembahan berhala -->
Efesus 5 : 5,
Karena
ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau
orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di
dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Penyembahan
berhala:
- serakah
--> merampas hak orang lain
dan juga hak TUHAN
yaitu
persepuluhan
dan persembahan khusus.
Hak
orang lain seperti
kita berhutang,
tetapi kita
tidak membayar,
korupsi dan lain-lainnya dan
orang semacam itu tidak mendapat bagian dalam Kerajaan ALLAH
= tidak bisa sampai ketempat
dari empat makhluk.
Pelayanannya tidak
sampai disana, hanya profesi saja didunia ini;
sekali-pun melayani TUHAN
dan menjadi
pendeta,
menjadi
gembala,
tetapi
profesi, hanya sampai di dunia
= mencari perkara dunia, sehingga
tidak sampai di empat makhluk di Tahta.
Kalau
mau sampai ke Tahta, maka
kita harus benar dan
suci seperti YESUS Benar dan
Suci melalui penyucian
tubuh, jiwa, roh itulah
penyembahan berhala dan
serakah.
- segala
sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN,
- segala
sesuatu yang menghalangi kita beribadah melayani TUHAN.
Nanti
kita akan
diperhadapkan pada sesuatu, dan
kita harus memilih, termasuk saya, kita
semua, kita akan diperhadapkan untuk menentukan pilihan, memilih
sesuatu atau memilih
TUHAN?
dan ini pasti, semua
akan diuji, apakah roh kita ini sudah
bebas dari penyembahan berhala?
apakah kita mengasihi TUHAN
lebih dari semua. Kalau
kita cenderung memilih sesuatu
maka itu adalah
penyembahan berhala,
dan pelayanan
kita tidak akan sampai kepada tempatnya
empat makhluk itu berada.
Ini merupakan hal yang
serius --> dari perkara perkara kecil,
kita memilih
TUHAN
atau sesuatu.
Sesuatu
ini bisa ngeri seperti
Abraham yang harus memilih
TUHAN atau
memilih
anak.
Sesuatu
ini ngeri, sebab justru
apa yang
kita banggakan seperti anak
harus dipilih.
Tetapi sesungguhnya
ini hanya ujian untuk melepaskan kita dari pemberhalaan, tinggal
kita berani atau tidak.
Abraham berani dan
Abraham terlepas dari penyembahan
berhala.
Berhala itu dapat
anak, dapat
keluarga, dapat
uang, pekerjaan,study, bisa semua diperhadapkan
kepada kita dan kalau kita sudah berani
memilih TUHAN
lebih dari semua, maka itu
berarti kita sudah disucikan sampai roh.Kalau
tubuh, jiwa, roh kita disucikan dari enam dosa ini,
maka kita dapat menjadi
suci seperti YESUS
Suci,
dan akan masuk sampai
ke Tahta Surga/pola
Kerajaan
Surga.Semoga
kita mengerti.
Memang
berat, sebab dihari-hari
ini kita diperhadapkan
pada sesuatu yang lebih hari lebih berat,
oleh sebab itu dari perkara ringan/perkara
kecil kita sudah harus
berani bertindak.
Sebab TUHAN tidak pernah
memaksa, tetapi kita harus memilih sesuatu atau memilih TUHAN.
Semoga
kita dapat mengerti.
Kemudian
Yohanes
dipanggil
oleh TUHAN.
Yohanes ini yang
menulis srt
1, 2, 3 yang memuat atau intinya adalah
kasih dan perbuatan kasih.
Kalau sudah
benar dan
suci, baru ada kasih yang sesungguhnya.
Kalau
tidak benar dan
tidak suci, maka tidak akan
ada kasih
--> salah!!
Maafkan,
saya seringkali memberi contoh kepada
kaum muda
yang berkata kepada
pacarnya bahwa saya mengasihi,
lalu ia
meminta
yang najis --> ini
gombal!!
Sebab
kalau kasih dari TUHAN
itu benar dan suci,
baru ada kasih.
1
Petrus 1 : 22
Karena kamu telah menyucikan dirimu
oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih
persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh
saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Inilah
saudaraku, jadi kalau kehidupan kita
disucikan oleh pedang Firman,
itulah
kebenaran, maka akan timbul kasih yang tulus ikhlas, sehingga
- kita
bisa mengasihi saudara kita,
- mengasihi
sesama seperti diri sendiri dengan kasih yang tulus ikhlas.
Lebih dari itu sampai mengasihi musuh,
dan ini berarti kita sudah sempurna
seperti Bapa sempurna.
Matius
5 : 43,44,
48,
43.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
44.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.
48.
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna."
Bukan
hanya mengasihi sesama seperti diri
sendiri, tetapi sampai
bisa mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya,
merugikan kita. Tetapi harus
mendoakan
yang baik, bukan doakan semoga cepat celaka
--> bukan!!
doakan yang baik -->
ampunilah dia TUHAN,
berkatilah dia, tolong dia.
Ini
kita dapat
sempurna seperti YESUS
sempurna =
empat makhluk, benar, suci, sempurna.
Inilah
pelayanan kita
yaitu kita dipanggil
untuk melayani TUHAN
dan yang
menjadi kebutuhan utama bukan pandai,
bodoh, bukan sudah memiliki
pengalaman
atau tidak
berpengalaman, junior, senior
tetapi yang
benar adalah panggilan
TUHAN sehingga kita dapat melayani sesuai dengan pola yang jelas
yaitu pola tabernakel/pola kerajaan surga yaitu benar, iman dan
perbuatan iman. Suci dan juga kasih, sebab panggilan TUHAN inilah
yang menentukan keberhasilan. Semoga
kita dapat mengerti.
Sekarang
yang keempat yaitu
Andreas
--> Yohanes 1 : 35
–
40,
35.
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang
muridnya.
36.
Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah!"
37.
Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka
pergi mengikut Yesus.
38.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut
Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?"
Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau
tinggal?"
39.
Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya."
Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka
tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
40.
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu
mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Ay
35 --> yang dimaksud Yohanes disini adalah Yohanes pembaptis.
Ay
38 -->
"Apakah yang kamu cari?"
--> penjala ikan atau penjala manusia?
kalau yang dicari kepentingan dunia, uang, jodoh
= penjala ikan tetapi kalau yang dicari
surga =
penjala manusia.
“
di
manakah Engkau tinggal?" --> yang
dicari tempat tinggal YESUS.
Inilah
Andreas. Seseorang
yang memiliki kerinduan untuk mengenal
YESUS
dari dekat, sebab ia
ingin mengetahui
rumah YESUS.
Kalau
kita baru mengenal
seseorang,
tidak mungkin langsung
bertanya apakah saya boleh mampir
kerumahnya
--> tidak bisa begitu sebab kita dapat curiga dan gawat, sebab
kita dapat dirampok. Tetapi
sampai kita
sudah mengenal
dekat, barulah
kita boleh
main ke rumahnya.
ha begitu, kalau baru kenal, ayo saya kerumahnya, waah gawat gawat,
bisa perampok, bisa ini, ini saudaraku ya, bisa curiga,
Inilah
Andreas. Seorang yang memiliki kerinduan
untuk mengenal YESUS
lebih dekat, lewat rumah Nya, dulu rumah
secara jasmani, sekarang rumah Nya itulah
tabernakel/rumah
TUHAN
itulah
tabernakel.
Dulu tabernakel
secara jasmani,
sekarang lewat kesetiaan dalam pengajaran tabernakel
= lebih dekat dengan TUHAN.
Sekarang
ini banyak dari
kita, mau dekat dengan TUHAN,
tetapi kita mempelajari
neraka, ini bukannya dekat
dengan TUHAN, tetapi kita bertambah jauh.
Kalau mempelajari
neraka, maka dikatakan bahwa
neraka itu hebat, tetapi kalau tabernakel
--> itu pelajaran
porno.
Ini salah
besar.
Mau mengenal TUHAN dari
dekat harus melewati
rumah-Nya
itulah
tabernakel, dan untuk sekarang
lewat kesetiaan dalam pengajaran tabernakel.
Pengajaran
tabernakel ini akan memuncak
pada pengajaran Mempelai;
alat-alat di dalam tabernakel
akan memuncak sampai kepada tabut
perjanjian =
pengajaran tabernakel akan
memuncak pada pengajaran Mempelai
= hubungan Kristus/Mempelai
Laki-laki Surga dengan
jemaat/Mempelai
Wanita,
sehingga
disebut Kabar
Mempelai dalam terang tabernakel.
Sekarang
ini semua
mengatakan
bahwa:
- Dia
Bapa Yang
Baik,
kita anak --> baik!
tetapi
hubungan anak
dengan Bapa dapat
terpisah sebab
ada anak yang terhilang,
- Dia
Tabib yang luar biasa -->
baik!
pasien dengan Tabib/dengan
Dokter, tetapi
kalau pasien sudah
sembuh, akan
terpisah,
- Dia
Gembala, baik, tetapi ada
domba
yang terhilang
- Tetapi
harus sampai hubungan tertinggi
yaitu hubungan Mempelai,
sebab kalau Mempelai
tidak dapat
terpisah.
Dia Mempelai
Pria/Kepala,
kita Mempelai
Wanita/tubuh.
Kepala dengan
tubuh tidak boleh terpisah.
Jadi sampai disitu
kalau kita mau
dekat dengan YESUS
lewat Kabar
Mempelai
ini dalam terang tabernakel,
bukan
lewat belajar yang lain-lain.
Tabernakel
ini memiliki
kamar-kamarnya dan akan
kita selidiki semuanya sampai
mendetail.
Semoga
kita dapat
mengerti.
Inilah
Andreas, orang yang dipanggil oleh TUHAN
yang memiliki
kerinduan untuk selalu
lebih dekat dengan TUHAN
lewat pengajaran yang benar/Kabar
Mempelai
dalam terang tabernakel, sampai mau jadi Mempelai.
Tetapi ia masih memiliki kelemahan.
Yohanes
6 : 8, 9,
8.
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus,
berkata kepada-Nya:
9.
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan
dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Inilah
kelemahan Andreas yang masih
memakai logika. Sekarang
ini banyak orang yang mendengar pengajaran
tabernakel,
tetapi
mereka masih menggunakan
logika --> lima roti dua ikan, untuk lima ribu,
apa gunanya?
Logika,
logika yang dipakai. Jadi
disini Andreas menerima panggilan TUHAN
tetapi masih dalam kelemahan itulah logika, masih sering menggunakan
logika sehingga dia ragu-ragu, bimbang, bukan iman lagi.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari,
bersyukur sebab
pengajaran tabernakel/Kabar
Mempelai
dalam terang tabernakel
menyucikan logika, sehingga
kita dapat menyerah sepenuhnya kepada TUHAN. Kalau memakai
logika, maka
lima roti dan
dua ikan untuk lima ribu -->
dijilat saja tidak cukup.
Itu sebabnya
pengajaran
tabernakel masih kurang
ini, kurang itu,
jadi harus
ditambah
dengan sedikit theologi. Ini seperti Hawa
di taman
Eden,TUHAN sudah
memberikan
pengajaran yang benar, sudah enak, tetapi
Hawa mengurangi kata
bebas, dan
menambah kata
raba sehingga
habis.
Semoga
kita mengerti.
Tetapi
Andreas menyerah sepenuh, sehingga dia
menunjukkan anak kecil yang membawa lima roti dan dua ikan kepada
TUHAN.
Sekalipun
menghadapi lima ribu orang yang lapar,
kita tinggal menyerah
saja.
Jadi kebaktian
kunjungan kita ini seperti anak kecil,
saya tidak dapat berbuat
apa-apa, sebab hanya
memiliki
lima roti dan dua
ikan, menghadapi lima ribu orang.
Itu
sebabnya harus ditopang dengan
doa puasa
dan doa rantai selama
satu jam, dan
juga doa semalam suntuk. Ini bukan show
tetapi
ketidak
mampuan sebab
kita hanya seperti anak kecil yang
hanya memiliki
lima roti dan dua
ikan menghadapi lima ribu orang.
Kalau
saudara menopang dalam doa,
saya sangat sangat berterima kasih dan TUHAN
akan membalaskan berkat berlipat kali
ganda.
Semoga
kita bisa mengerti.
Setelah
ada panggilan dan
penyerahan lima roti dan
dua ikan kepada TUHAN,
barulah
TUHAN
bekerja dengan sistem penggembalaan -->
Yohanes
6 : 10 Kata
Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat
itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu
laki-laki banyaknya.
Ayat
10=
“Adapun di tempat itu banyak rumput”
--> duduk diatas rumput =
penggembalaan
Jadi
Kabar
Mempelai dalam terang tabernakel ini
membawa kita masuk dalam penggembalaan yang benar/masuk
dalam sistem penggembalaan yang benar
sebab ada gembala
pandir dan lain-lain.
Sistem
penggembalaan yang benar
ini seperti carang melekat kepada Pokok
Anggur
Yang
Benar.
Pengajaran
yang benar itu yang penting, seandainya
ternak-ternak itu diberi obat
sudah setiap
hari, sekali-pun
obat itu di dapat dari
dinas kesehatan, tetapi
kalau makanannya
mengandung racun
terus -menerus,
pasti
ternak-ternak itu akan mati.
Tetapi
kalau makanannya sehat, sekali-pun
belum mendapatkan
obat, maka ternak itu akan
terus bertumbuh.
Lima
ribu laki-laki yang disuruh duduk
= laki-laki harus tanggung jawab untuk
tergembala dengan benar, laki-laki =
gembala, laki-laki itu suami.
Mari!
laki-laki/suami/gembala
harus tanggung jawab untuk masuk dalam penggembalaan yang benar untuk
duduk/mantap
dalam penggembalaan yang benar.
Duduk
itu mantap tidak bisa jatuh, setelah
laki-laki/suami mantap barulah istri dan
anak-anak akan ikut serta, itulah
sistim
keteladanan;
dalam
penggembalaan tidak ada sistim
paksaan, tetapi sistim
keteladanan.
Syarat
mantap dalam penggembalaan adalah:
- ketekunan
dalam kandang, di
dalam ruangan
suci
ada tiga macam alat
= ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok =
duduk diatas rumput. Ketiga
macam alat itu adalah:
- pelita
emas
=
ketekunan dalam ibadah raya.
- meja
roti
sajian
= ketekunan dalam ibadah pendalaman
alkitab
dan disertai dengan perjamuan suci.
- Dan
mezbah
dupa
= ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan.
- memenuhi
ukuran tabernakel, lima ribu itu 100 x 50,
tabernakel/surga
yang dibuat oleh Musa
memiliki ukuran panjang 100 hasta, lebar
50 hasta.
Panjang
100 =
10 x 10.
10 pertama itu 10 hukum =
Firman,
10 pertama =
mendengarkan
Firman.
10
kedua = dengar-dengaran/taat
kepada Firman.
Jadi
100 itu taat dengar-dengaran
= nilai
100. Kalau tidak taat, mendengar Firman,
tetapi
tidak taat 10 x 0 =
nol/kosong.
Kalau melawan -->
mendengar Firman
lalu melawan --> 10
x -1, turun, menjadi
-10, melawan dua kali =
-20, melawan tiga kali = -30,
sampai dijurang yang dalam,
itu sebabnya kita jangan main-main.
Kalau tergembala, mantap
dikandang, kemudian memenuhi ukuran
penggembalaan, ukuran tabernakel surga, 100 x 50
--> 100 =
taat.
Lebar
dari tabernakel 50 --> Pentakosta
= Roh Kudus, setia,
Roh Kudus membuat kita setia dan
berkobar-kobar di dalam
ibadah. Semoga
kita dapat mengerti.
Seperti
jemaat Filadelfia yang
kecil kekuatannya,
tetapi
mereka taat
dan setia
= ada kunci Daud
-->
Wahyu 3 : 7,
8,
7.
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah
firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila
Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak
ada yang dapat membuka.
8.
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu
bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa
kekuatanmu tidak
seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Ayat
8=
“Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak
seberapa” --> kekuatanmu lima roti dan
dua ikan menghadapi lima ribu orang, tidak
ada kekuatan,
“namun engkau menuruti
firman-Ku” --> taat
= 100.
“
dan
engkau tidak menyangkal nama-Ku” -->
Tidak menyangkal, setia, tetap setia =
50.
Yang
penting, kita
memiliki ukuran = duduk dirumput
= mantap dalam kandang,
ini sudah cukup, dia mendapatkan kunci
Daud yaitu
kemurahan dan kebajikan TUHAN.
Mari saudaraku,
sekarang ini
sekalipun kekuatan kita tidak seberapa,
hanya lima roti dan
dua ikan menghadapi lima ribu orang,
tetapi
kalau kita mantap dalam penggembalaan, tekun dalam kandang, taat dan
setia, memenuhi ukuran surga/ukuran
tabernakel maka kita memiliki kunci Daud,
itulah kemurahan dan kebajikan TUHAN.
Hasilnya:
- kunci
Daud menutup pintu yang tidak bisa dibuka
artinya:
melindungi/menutup
pintu,
- dari
celaka dan
mara bahaya,
- dari
dosa-dosa sampai puncaknya dosa,
- dari
antikrist
yang akan datang
- sampai
dilindungi dari hukuman ALLAH.
Dunia ini akan dihukum tiga kali tujuh hukuman sampai neraka tetapi
kita dilindungi, ada kunci Daud
yang menutup pintu yang tidak bisa
dibuka.
Selalu
saya katakan kemurahan kebaikan itu seharga denyut nadi/sehasta,
tabernakel itu ukurannya tidak
memakai ukuran meter, centi, tetapi
hasta/
tangan, sedangkan
kaki/satu
langkah =
satu denyut.
Selalu
saya katakan hirup nafas, kemudian
hembuskan
= kemurahan kebaikan/kebajikan
TUHAN = masih ada perlidungan TUHAN
sampai hukuman TUHAN
tiga kali tujuh hukuman di
dunia, tetapi
neraka tidak bisa menjamah
sebab dikunci/ditutup.
- Wahyu
3 : 10 Karena
engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka
Akupun akan melindungi engkau dari
hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai
mereka yang diam di bumi.
Kemudian
membuka pintu, kunci Daud/kemurahan
kebajikan TUHAN
membuka pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun juga.
Artinya:
- ada
jalan keluar dari masalah yang mustahil, penyelesaian/jalan
keluar dari masalah yang mustahil
--> lima roti dan
dua
ikan untuk lima ribu orang bahkan
ada sisa =
bekelimpahan.
Kalau kita
tergembala dengan baik, akan
ada jalan keluar dari segala masalah
= pintu selalu terbuka bagi kita.
- menuntun
kita ke masa depan yang indah dan bahagia
= kita berhasil, seperti
yang dialami oleh
Daud,
- ada
pengangkatan dan juga
ada pemulihan.
Pengangkatan
dari kejatuhan-kejatuhan, kegagalan-kegagalan, dipulihkan oleh
TUHAN.
- Ibrani
10 : 19 –
21,
19.
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
20.
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita
melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
21.
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah
Allah.
membuka jalan yang baru dan
hidup =
pembaharuan;
pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS.
Kita dibaharui
terus menerus sampai pintu Yerusalem Baru terbuka bagi kita.
Wahyu
3 : 12
Barangsiapa menang, ia akan
Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan
keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku,
nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari
Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Pintu
pembaharuan sampai pintu Yerusalem Baru terbuka bagi kita. Kita
jangan berputus
asa sekali-pun
masih ada kekurangan dan
kelemahan,
TUHAN
dapat
pulihkan, TUHAN
dapat
memperbaharui.
Bagi yang sudah berhasil jangan sombong,
tetap ingat untuk selalu
menghirup
nafas;
kalau mau sombong, hirup nafas
--> ini hanya karena kemurahan
kebaikan TUHAN, kita tetap
mengucap syukur, tetap berpegang
pada TUHAN
dalam kemurahan kebaikan-Nya.
Kalau
gagal, sudah mulai
berputus
asa sampai
sudah malas untuk beribadah
--> hirup nafas --> masih ada kekuatan
dan kemurahan kebajikan TUHAN
Yang masih dapat
menolong saya =
membuka pintu, TUHAN
akan menolong
kita sampai pintu Yerusalam Baru terbuka bagi kita semua.
Itulah empat
makhluk yang
mengelilingi tahta, kita juga akan
sampai disana melayani TUHAN.
Kita jangan menjadi
penjala ikan, tetapi menjadi
penjala manusia.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1