Kita
masih melanjutkan tema di Baganbatu dengan tetap membaca di dalam
injil
Markus 9 : 23, Jawab Yesus: "Katamu:
jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Ini
jawaban YESUS kepada orang tua yang anaknya menderita sakit ayan atau
gila babi.
Ada
dua kali jawaban YESUS terhadap penyakit ayan atau penyakit gila babi
yaitu:
- tidak
ada yang mustahil bagi orang percaya. artinya penyakit ayan
harus dihadapi dengan iman, percaya, atau pengajaran yang benar.
Iman berasal dari mendengar Firman Kristus/Firman yang diurapi Roh
Kudus/Firman pengajaran yang benar.
- Markus
9 : 28, 29,
28. Ketika Yesus
sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia,
bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh
itu?"
29. Jawab-Nya kepada mereka:
"Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Jadi
jawaban YESUS kepada murid-murid yaitu
jenis ini tidak dapat diusir, kecuali dengan berdoa, didalam Injil
Matius 17 dan berpuasa, artinya penyakit ayan harus dihadapi
dengan doa penyembahan dan doa puasa.
Inilah
dua jawaban YESUS tentang
penyakit ayan yaitu:
- harus
dihadapi dengan iman, dengan pengajaran yang benar, tetapi
juga
- harus
dihadapi dengan berdoa, doa penyembahan dan doa puasa. Jadi
sangat keliru kalau ada pengajaran
yang mengatakan “kita tidak perlu berpuasa” apalagi kita di
Kabar Mempelai ini saudaraku, sudah ada Mempelai,
jadi kita tidak perlu berpuasa -->
salah!!! Jadi sangat penting
berpuasa untuk menghadapi penyakit ayan.
Markus
9 : 2,
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan
Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang
tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di
depan mata mereka,
Jadi
penyembahan bagaikan naik gunung yang tinggi, artinya sulit dan harus
dipelajari, tidak semua orang langsung dapat
naik gunung, harus belajar. Jadi
doa penyembahan itu bagaikan naik gunung yang tinggi, bukan gunung
biasa, naik gunung yang tinggi artinya sulit dan perlu dipelajari.
Kita belajar setahap demi setahap, makin
naik, makin naik, makin naik, nanti sampai dipuncak penyembahan
yaitu sampai tirai terobek itulah
kesempurnaan.
Kalau
di rungan suci
itu ada tirai, setelah mezbah dupa,
maka dibalik mezbah
dupa emas itu ada
pintu tirai. Jadi
doa penyembahan/menyembah TUHAN
itu sesuatu yang sulit, itu sebabnya manusia
ini perlu kekuatan dari Roh Kudus, dan
sesuatu yang harus dipelajari dengan
perlahan-lahan,
supaya kita meningkat, meningkat, meningkat
sampai nanti puncak penyembahan, tirai terobek,
dan tabut perjanjian kelihatan, berarti kita masuk dalam
kesempurnaan.
Jadi
jangan putus asa kalau sekarang ini kita merasa
sulit untuk menyembah,
kita harus terus belajar, terus
merendahkan diri dan mohon pertolongan Roh
Kudus. Memang
seperti yang ditulis di dalam
ktb Roma 8, manusia tidak dapat
menyembah, manusia daging ini lemah, itu sebabnya
mohon pertolongan Roh Kudus untuk menolong kita agar
kita dapat menyembah TUHAN.
Dan
kita belajar menyembah untuk bisa meningkat terus sedikit sedikit
sampai nanti dipuncak gunung, tirai terobek tabut perjanjian
kelihatan, seperti yang sudah diperagakan
oleh YESUS, Wajah-Nya
bercahaya bagaikan matahari --> itu kehidupan yang sempurna,
Mempelai Pria
yang sempurna. Kita nanti akan seperti itu, tabut perjanjian
kelihatan, kita ditampilkan sebagai Mempelai
Wanita yang sempurna =
sama mulia dengan YESUS.
Markus
9 : 2, Enam hari kemudian
Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan
mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian
saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
YESUS
membawa tiga murid
yaitu:
Yang
pertama Yakobus, ini yang menulis surat Yakobus yang intinya adalah
iman dan perbuatan iman.
Yang
kedua Petrus, yang menulis surat
satu dan dua Petrus yang intinya adalah kesucian, pengharapan dan
kesucian. Itu Surat Petrus, intinya adalah
pengharapan dan kesucian.
Kemudian
yang ketiga Yohanes, menulis surat satu,
dua, tiga Yohanes yang intinya adalah
kasih
dan perbuatan kasih dan ia
juga menulis ktb Wahyu.
Jadi
inilah saudaraku, menunjuk pada
peningkatan rohani,
dalam ibadah
doa penyembahan yang benar kita mengalami
peningkatan rohani yaitu:
- iman
dan perbuatan iman --> Yakobus
2 : 14, 17, 26,
14.
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia
mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman
itu menyelamatkan dia?
17.
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
26.
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman
tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Jadi ini
peningkatan rohani yang ditandai dengan
tiga hal, nomor satu harus punya iman dan
perbuatan iman --> percaya YESUS,
tetapi jika tidak ada perbuatan,
maka imannya akan mati, sehingga
tidak ada gunanya.Iman
harus ditambah dengan perbuatan
iman.
Darimana iman itu?
Roma 10 : 17 Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Ini iman yang benar adalah iman
yang timbul dari mendengar Firman
Kristus/ Firman
dalam urapan Roh Kudus, itulah Firman
pengajaran yang benar. Kita mendengar, mengerti, kemudian percaya,
yakin pada Firman pengajaran yang benar
sehingga menjadi iman di dalam hati. Tapi sampai iman saja
tanpa perbuatan iman, maka iman akan
mati, harus disertai perbuatan iman.
Perbuatan/praktek
iman adalah kita sudah mempunyai
iman dari mendengarkan Firman,
mengerti, percaya, yakin kepada Firman
pengajaran yang benar, maka iman ini harus
dipraktekan, itu namanya perbuatan iman.
Jadi perbuatan iman
sama dengan praktek iman itulah taat
dengar-dengaran kepada Firman
pengajaran yang benar.
Waktu pertama
pertama saya di Malang, banyak orang yang
mengatakan sulit sekali
jika ingin mempraktekan Firman --> sudah mendengarkan
Firman tetapi
sulit untuk mempraktekan Firman. Ini
karena daging yang menghalangi; itu
sebabnya kita
harus menyembah, sebab kalau kita
menyembah = daging dirobek.
Banyak menyembah supaya daging dirobek
dan Firman dapat
dipraktekan.
Praktek
Firman pengajaran yang benar/perbuatan iman
adalah taat dengar-dengaran kepada Firman
pengajaran yang benar. Daging yang
menghalangi, tetapi kalau kita menyembah
apalagi kalau ditambah dengan berpuasa,
maka daging itu cepat
dirobek/dimatikan, dan
kita dapat mempraktekan
Firman.
Sebagai contoh
--> Yakobus 2 : 20
– 22,
20.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman
tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
21.
Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di
atas mezbah?
22.
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan
oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Ini
contoh perbuatan iman dari Abraham yang
taat dengar-dengaran kepada Firman
TUHAN/pengajaran yang benar, sekalipun
diluar akal, TUHAN memerintahkan untuk
menyembelih anaknya yang secara
manusia, tidak dapat diterima dengan akal -->
itulah daging yang harus dirobek.
Contoh
ini perbuatan iman, Abraham taat dengar-dengaran kepada TUHAN/
kepada Firman pengajaran yang benar lewat
mempersembahkan apa yang TUHAN minta.
Dan ditempat Abraham menyembelih Ishak
itu dibangun Bait ALLAH Salomo, sekarang
menunjuk pada pembangunan Tubuh
Kristus.
Ishak
ini adalah sesuatu yang dikasihi,
tetapi kalau TUHAN
minta untuk pembangunan Tubuh Kristus,
kita mau dipakai dalam pelayanan, ayo berikan!!!
Sesuatu yang disayangi, Ishak sebagai
anak pertama dari Abraham
dan masuk dalam janji TUHAN
menjadi sesuatu yang dibanggakan,
disayangi, dan diharapkan
menjadi penerus, diharapkan untuk masa tua, tetapi
TUHAN minta Ishak harus
dipersembahkan. Tetapi
tidak sia-sia, TUHAN tidak pernah menipu
kita, dibalik persembahan Abraham, dibalik perbuatan iman Abraham
ada Jehova Jireh = TUHAN
menyediakan yang tidak ada menjadi ada.
Semoga kita dapat
mengerti.
Mari!! di
hari-hari ini kita jangan diganggu
oleh daging/pikiran daging, tetapi
serahkan kepada TUHAN,
Jehova Jireh Yang sanggup mengadakan yang
tidak ada menjadi ada, yang mustahil
menjadi tidak mustahil. Tidak
ada yang mustahil bagi orang percaya.
Semoga kita
dapat mengerti.
- 1
Petrus 1 : 14-16,
14.
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu
yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
15.
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
16.
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Pengharapan
dan kesucian, penyucian seluruh hidup, kita harus mengalami
penyucian seluruh hidup --> inilah
peningkatan rohani lewat doa penyembahan. Tadi
iman dan perbuatan iman, sungguh-sungguh saudaraku -->
jangan dikalahkan oleh daging. Sekarang
kesucian dan pengharapan dan kita harus
mengalami penyucian seluruh hidup yaitu tubuh,
jiwa, roh.
Bagaimana tubuh,
jiwa dan roh kita dapat disucikan?
jelas lewat ruangan suci
= ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok = lewat kandang penggembalaan/
ketekunan dalam ibadah pokok adalah:
- Pelita
Emas, ibadah raya, ketekunan ibadah raya -->
ALLAH Roh Kudus menyucikan kita,
- kemudian,
ketekunan dalam Meja Roti Sajian --> Anak
ALLAH menyucikan dalam
ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci,
- kemudian
Medzbah Dupa Emas, ALLAH Bapa
menyucikan.
Jadi
sama, ALLAH
Tritunggal yaitu ALLAH
Bapa, Anak ALLAH dan
ALLAH Roh Kudus menyucikan kita sampai
satu waktu kita menjadi sempurna.
Mari, masuk kandang/pintu
sempit, supaya daging dirobek lewat
penyembahan. Lewat
doa penyembahan, daging yang selalu
berontak itu dirobek, supaya bisa masuk dalam penyucian seluruh
hidup oleh ALLAH Tritunggal sampai
sempurna/tidak bercacat cela.
Sedikit demi sedikit kita disucikan sampai
tidak ada dosa lagi.
- 1
Yohanes 4 : 17,18,
17.
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau
kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama
seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
18.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut,
ia tidak sempurna di dalam kasih.
Jadi,
ini kasih dan perbuatan kasih, dengan
praktek yaitu:
- Tidak
ada ketakutan, tidak ada kekuatiran sehingga:
- kita
bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN,
- kita
bisa mengutamakan TUHAN lebih dari semua. Dan kita dapat kita
bisa mengutamakan TUHAN lebih dari
semua.Dan kita
dapat menyerahkan segenap hidup kepada
TUHAN.
- Takut
akan TUHAN adalah menjauhi
kejahatan dan membenci
dosa. Mari,
jangan sampai dibalik, sebab seringkali
kita takut pada sesuatu
sampai kita tidak takut pada TUHAN
dan ini berarti tidak ada kasih.
Seperti Adam yang
takut kepada istrinya, dan
tidak takut pada TUHAN.
Di beri buah
yang dilarang seharusnya dia
berkata --> itu salah,
minta ampun, tetapi karena dia takut
kepada istrinya akhirnya dia ikut
berbuat dosa. Banyak
kali kita begitu, dan itu
berarti tanpa kasih = takut pada
sesuatu sampai melanggar Firman.
Amsal
8 : 13 Takut akan TUHAN
ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu
muslihat.
Ini membenci dosa yaitu
takut akan TUHAN =
tidak mau berbuat dosa. Kalau berbuat dosa itu melawan TUHAN,
kita jangan lakukan itu. Kita membenci dosa
sampai dapat membalas kejahatan
dengan kebaikan. Inilah
orang yang takut kepada TUHAN.
Inilah
peningkatan rohani lewat doa penyembahan, apalagi ditambah
dengan berpuasa.
Naik gunung semakin
meningkatkan rohani.
Yang diajak hanya tiga
murid yaitu Petrus, Yakobus, dan
Yohanes.
Iman dan perbuatan iman harus jelas, apa yang TUHAN
minta untuk pembangunan tubuh seperti
waktu, tenaga, uang bahkan sampai Ishak
sesuatu yang disayangi, sesuatu
yang diharapkan, itu yang di
minta. Mari!! berikan kepada TUHAN,
jangan pendeta yang minta tetapi
TUHAN Yang minta
lewat dorongan Firman, iman dan perbuatan
iman.
Dan kemudian pengharapan dan kesucian, kita
harus hidup suci, sehingga seluruh
hidup, tubuh, jiwa, roh kita disucikan. Di
mana? Di dalam kandang
penggembalaan, penyucian oleh ALLAH
Tritunggal terhadap tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna/tidak
bercacat cela. Mari,
masuk kandang penggembalaan, jangan
ragu-ragu untuk masuk pintu sempit.
Yang
terakhir tadi kasih dan perbuatan kasih, tidak ada kekuatiran, mari,
mengutamakan TUHAN
dan menyerah sepenuh kepada TUHAN
dan takut akan TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
Jika
terjadi peningkatan rohani, maka
hasilnya:
- Markus
9 : 14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali
pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni
murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan
sesuatu dengan mereka.
Ini
tentang anak yang sakit ayan, persoalan
yang tidak selesai, yang mustahil, tetapi
begitu YESUS bersama Petrus, Yakobus,
Yohanes turun, maka semua masalah menjadi
selesai. Ini kalau terjadi peningkatan iman, yaitu
kita mempunyai
iman, pengharapan dan Kasih
TUHAN beserta kita, maka
masalah ayan menjadi selesai.
Jadi
hasilnya yang pertama
adalah kuasa penyembuhan penyakit ayan/gila
babi, artinya:
- Kerusakan
moral itu adalah berbuat dosa sampai pada
puncaknya dosa disembuhkan/sudah selesai.
Saya teringat seseorang yang sudah
memiliki anak yang
sudah besar-besar, tetapi
pikirannya terganggu
dengan pikiran najis, karena waktu
masih remaja, perbuatan dan
pikirannya najis.
Bagaimana oom
caranya supaya terlepas? Saya
sudah mendengarkan
Firman, sudah ini, sudah semua tapi saya
tidak mampu untuk berhenti. Kemudian
saya anjurkan untuk berpuasa satu
hari, tetapi belum bisa terlepas, kemudian
berpuasa dua hari
dalam satu minggu,
tetap tidak bisa, tiga hari berpuasa
dalam seminggu, tetap tidak bisa. Kemudian
berpuasa selama empat hari dalam
seminggu --> untung sudah selesai dan
sudah terlepas empat hari. Jadi
kalau ada iman pengharapan dan kasih
= YESUS beserta kita
= ada kuasa penyembuhan dari
sakit ayan/kerusakan moral.
- Kerusakan
nikah dan buah nikah, mari, kita
bergumul untuk nikah dan buah nikah kita.
Yang ada kerusakan/kehancuran,
kalau nikah itu berada dalam kehancuran,
mari bergumul, sehingga TUHAN
akan pulihkan dan menolong
kita.
- Kemudian
kemustahilan, mungkin menghadapi penyakit yang
sudah mustahil, di sembuhkan lewat banyak menyembah TUHAN,
berpuasa dan TUHAN
akan menolong kita.
- Markus
5 : 35-37, 42,43,
35.
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala
rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya
lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
36.
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada
kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
37.
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali
Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
42.
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab
umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat
takjub.
43.
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun
mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu
makan
Anak yang mati, kuasa untuk membangkitkan apa
yang sudah mati, ini melebihi
dari kuasa kesembuhan. Kuasa untuk
membangkitkan anak yang sudah mati, artinya sekarang:
- Mati
rohani = kering rohani yaitu tidak
bisa makan = tidak dapat
makan Firman pengajaran
yang benar. Kita
harus berhati-hati, sebab kalau
kita bosan, mengantuk dan lain-lain saat
mendengarkan Firman = sudah kering
rohani/mati rohani;
akan berbahaya kalau sudah mati
sebab virus-virus, bakteri-bakteri busuk
disana sudah berkumpul dan
sebentar lagi, akan membusuk.
Kalau sudah mati rohani,
kita tidak dapat makan
Firman pengajaran yang benar, Firman
penggembalaan yang benar, dan pasti kita
tidak bisa berdoa, sebab sudah
kering, sebentar lagi, virus dosa, bakteri dosa,ulat dosa, ulat
bangkai menggerogoti sampai di neraka. Hati-hati
kalau orang sudah bilang tidak bisa makan
Firman, sebab itu adalah suara asing.
Suara asing itu ajaran lain, makanan lain dan gosip-gosip yang
tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Hati-hati saudaraku, apa yang kita dengar
harus disaring, kalau saudara ragu,
tanyakan, jangan sampai disimpan sebab
nanti tidak dapat
makan Firman dan akan
kering dan berulat. Kalau
dipaksakan dapat menjadi seperti
Yudas, yang digembalakan
oleh YESUS tetapi
pada akhirnya menjadi busuk
dan hancur.
- Kemudian
masa depannya juga mati, ini ngeri,
TUHAN menciptakan langit bumi dengan
Firman, tetapi kalau
kita menolak Firman,
maka semuanya akan mati --> rohani mati, jasmani juga
mati, masa depan mati, masa depan yang gagal dan
tidak indah.
Tetapi
kalau TUHAN tolong semuanya,
akan ada kuasa untuk membangkitkan orang mati:
- Supaya
hidup benar, tadi kuasa membangkitkan orang yang mati rohani supaya
hidup benar, hidup suci, bisa makan Firman,
supaya kita dapat
hidup benar, hidup suci.
- Mati
masa depan, gagal bisa berhasil dan indah.
- Mati
itu mustahil, mustahil menjadi tidak mustahil bagi TUHAN.
Inilah kuasa TUHAN Yang menghapus
kemustahilan.
- 1
Korintus 13 : 12,13,
12.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku
akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Ini
yang terakhir kita dapat
memandang Wajah
YESUS.
Dengan adanya
peningkatan dalam doa penyembahan, iman kita meningkat, pengharapan
dan kasih juga
meningkat, maka kita dapat
memandang Wajah YESUS
sekarang dan akan datang.
Sekarang
dalam ibadah penyembahan malam ini, kita dapat
memandang Wajah YESUS
Yang menyinarkan sinar
matahari. Kasih karunia menyinarkan sinar
matahari.
Bilangan 6 :
25, 26,
25.
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia;
26.
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.
Untuk sekarang, dalam doa penyembahan
yang disertai iman, pengharapan,
dan kasih, kita dapat memandang
Wajah YESUS Yang
menyinarkan sinar kasih karunia, sinar kemuliaan seperti matahari
dan kita menjadi damai sejahtera sebab
tidak dipengaruhi oleh dunia lagi.
Sekali-pun-pun dunia sekarang ini
bagaikan badai, dan kita bagaikan
perahu dilautan dunia, tetapi YESUS
tidur/ tenang.
Inilah
arti dari damai
sejahtera yaitu:
- tidak
dipengaruhi oleh situasi/kondisi dunia,
tenang tetap damai sejahtera,
- tidak
merasakan lagi apa yang daging rasakan, tidak dipengaruhi daging,
mungkin daging saudara malam ini
merasa sedih, saudara pulang,
hati merasa damai, karena melihat
Wajah YESUS. Atau
daging merasa kecewa, saudara
pulang, hati sudah merasa kuat.
Untuk
masa yang akan datang, memandang Wajah
YESUS, kita akan
diubahkan sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita
menjadi sama mulia dengan YESUS,
kita terangkat diawan-awan memandang Dia Muka
dengan muka dan selama-lamanya kita
bersama dengan Dia.
Mari,
malam ini kita menyembah dan
memandang Wajah TUHAN
sampai hati menjadi damai.
Nomor satu ada kuasa untuk menyembuhkan dan nomor dua ada
kuasa untuk membangkitkan orang mati. Nomor
satu ada kuasa untuk menyembuhkan
penyakit ayan. Sehingga hati menjadi damai
dan kalau sudah ada damai,
kita menjadi tenang sehingga
semuanya menjadi enak dan
ringan --> dan semua selesai,
sebab kita mengalami kuasa TUHAN.
TUHAN
memberkati kita sekalian.1