Kita
masih melanjutkan tema di Baganbatu/Riau yang terdapat di dalam injil
Markus 9 : 23b, Jawab Yesus: "Katamu:
jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Ini
merupakan jawaban dari YESUS menghadapi penyakit ayan/gila babi -->
tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.
Markus
9 : 22, Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam
api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau
dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Jadi,
penyakit ayan ini menyeret manusia termasuk hamba TUHAN/pelayan
TUHAN/anak TUHAN kedalam air dan api. Kalau penyakit ayan secara
jasmani, maka air dan api juga secara jasmani; demikian juga jika
ayan secara rohani, maka air dan api juga secara rohani. Menyeret
manusia ke dalam air dan api untuk dibinasakan.
Api
= menunjuk pada dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan
Air
= kesegaran dan pengaruh dunia.
Dua
ini yaitu air dan api membuat manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak
TUHAN
masuk kedalam lautan api dan belerang = masuk ke dalam kebinasaan
untuk selama-lamanya.
Wahyu
21 : 8, Tetapi (1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang yang tidak percaya,
(3)orang-orang keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang sundal,
(6)tukang-tukang sihir,
(7)penyembah-penyembah berhala dan semua
(8)pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang;
inilah kematian yang kedua."
Kematian
yang kedua = neraka.
Jadi
praktek dari manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang ayan yang
bermain-main dengan api dan air yaitu jatuh dalam delapan
dosa/melakukan delapan dosa sampai pada puncaknya/penutupnya adalah
dusta. Kita harus berhati-hati dengan ini sebab berdusta merupakan
penutup dosa, artinya kalau ada dusta berarti ada dosa-dosa yang
lain. Jika masih berdusta, berarti ketujuh dosa yang lain, masih ada,
dan akan dihukum di dalam api dan belerang/neraka untuk
selama-lamanya.
Inilah
kelanjutan dari penyakit ayan yaitu diseret ke dalam api dan air
yaitu dosa-dosa dan juga kesegaran dunia dengan praktek melakukan
kedelapan dosa sampai pada penutup dosa itulah dusta. Itu sebabnya
kita harus berhati-hati, sebab orang yang suka berdusta = berpenyakit
ayan secara rohani/ia sedang bermain-main dengan api dan air di
dunia. Kehidupan itu tidak sadar bahwa ia bermain dengan api dan air
di dunia = bermain dengan api dan belerang di neraka. Sungguh-sungguh
menuju kebinasaan untuk selama-lamanya.
Lukas
17 : 28 – 30,
28.
Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan
minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29.
Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan
hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30.
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diri-Nya.
Hujan
api dan hujan belerang dari langit ini sudah pernah terjadi. TUHAN
menunjukan bahwa neraka itu ada/lautan api dan belerang itu ada dan
ini sudah dibuktikan oleh TUHAN yang kalau istilah saya adalah
setetes dijatuhkan di Sodom dan Gomora supaya manusia/hamba
TUHAN/anak TUHAN itu menjadi sadar bahwa neraka itu benar-benar ada.
Ay
30, akan terjadi lagi di akhir jaman. Jadi, hal ini sudah terjadi di
jaman Lot/jaman Sodom dan Gomora bahwa manusia/hamba TUHAN/pelayan
TUHAN yang ayan yang suka bermain dengan api dan air
sudah
dihukum dengan setetes api dan belerang dari langit/dari TUHAN.
Arti
dari bermain api adalah:
- berbuat
dosa makan minum dan kawin mengawinkan dan ini merupakan satu
pasangan. Makan minum ini termasuk,
- merokok,
mabuk, narkoba dllnya,
- kemudian
dosa kawin mengawinkan ini termasuk dosa percabulan, dosa sex dengan
berbagai ragamnya dan juga penyimpangan sex seperti homo sex,
lesbian dan juga sex pada diri sendiri.
- ini
juga termasuk nikah yang salah seperti kawin cerai, kawin
mengawinkan dan juga sex bebas.
Arti
dari bermain air adalah:
- menanam
dan membangun.
- membeli
dan menjual.
Menanam
dan membangun serta membeli dan menjual = kegiatan dunia.
Apakah
salah jika sebagai seorang petani, kehidupan itu menanam atau sebagai
seorang insinyur dia membangun dan membeli dan menjual/berdagang?
Tentu tidak dan boleh saja. Yang tidak boleh adalah
kegiatan dunia
yang menghambat kegiatan
rohani
yaitu:
- kalau
sibuk menanam di ladang dunia dan membangun bangunan dunia sehingga
menghambat pekerjaan di ladang TUHAN/pembangunan Tubuh Kristus.
Ladang --> kamu ladang ALLAH, kamu bangunan ALLAH. Ladang dan
bangunan ini merupakan satu kesatuan. Kegiatan di dunia ini sehingga
menghambat kegiatan rohani dan
- sibuk
berdagang di dunia sehingga tidak dapat berdagang talenta. TUHAN
memberikan talenta dengan pesan perdagangkan talenta itu sampai
berbunga-bunga --> talenta itu harus diperkembangkan. Tetapi
karena ada kegiatan jual beli sehingga tidak bisa memperkembangkan
talenta/memperdagangkan talenta. Istilah memperdagangkan talenta ini
bukanlah memperjual belikan talenta tetapi memperkembangkan
talenta/karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang berkembang. Jika
sebagai seorang gembala, tidak begitu-begitu saja apalagi sampai
mundur karena sudah merasa tua --> ini salah!! Demikian juga
sebagai anggauta paduan suara dan juga sebagai pemain musik harus
berkembang; tetapi sering kali dihambat karena kegiatan jual beli,
sehingga tidak dapat memperkembangkan talenta.
Arti
dari menghambat perkembangan talenta adalah
menjadi tidak setia
bahkan meninggalkan pelayanan.
Akibatnya:
kalau
ladang --> karena terlalu sibuk di ladang dunia sampai pekerjaan
di ladang TUHAN/pembangunan Tubuh Kristus diabaikan, akibatnya akan
masuk ke dalam ladang babi. Khotbah kemarin, penyakit ayan/gila babi
--> selalu bertemu dengan babi --> jungur babi, sifat babi.
Masuk ke dalam ladang babi = masuk ke dalam pembangunan Babel =
kesempurnaan dalam kenajisan dan kejahatan sehingga dihukum dengan
setetes api dan belerang dari langit seperti yang sudah terjadi di
jaman Lot. Setetes api dan belerang yang jatuh di Sodom dan Gomora
sudah menghancurkan ke dua kota itu, apalagi lautan api dan belerang
--> betul-betul kengerian. Inilah, TUHAN memberikan
awasan/peringatan bahwa neraka itu ada dan sudah terbuka di jaman Lot
di mana kota Sodom dan Gomora yang terlihat hebat secara jasmani,
tetapi kerohaniannya ambruk sehingga betul-betul hancur. Semoga kita
dapat mengerti
TUHAN
itu Baik, tetapi baik ini jangan di artikan bahwa TUHAN tidak mungkin
akan menghukum. Ini sudah terbukti bahwa Sodom dan Gomora sudah
dihukum oleh TUHAN dan hanya tinggal tiga orang saja yang selamat.
Demikian juga jaman Nuh, TUHAN menghukum dan hanya tinggal delapan
orang yang selamat. Jadi, maksud dari TUHAN itu Baik adalah
sebelum
menghukum/atau sebelum melakukan apa-apa, maka TUHAN memberi tahu
terlebih dahulu.
Inilah
kebaikan TUHAN. Jadi, jangan diartikan bahwa TUHAN tidak akan
menghukum sebab kita sudah ditebus; Yudas juga sudah ditebus dan
diangkat menjadi rasul, ia tetap dihukum oleh TUHAN dan ia binasa.
Jika kita tetap bermain api dan air, maka kita tetap akan dihukum
oleh TUHAN. Jadi, TUHAN itu Baik dan Adil.
Amos
3 : 7, 8,
7.
Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan
keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
8.
Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah
berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"
Sebelum
menyatakan keputusan-Nya kepada para nabi. Nabi = Firman nubuat.
Jadi, sebelum TUHAN berbuat sesuatu, terlebih dahulu TUHAN sudah
menyatakannya lewat Firman nubuat.
Apa
yang dimaksud/pengertian dari Firman nubuat?
- Firman
yang dibukakan rahasianya/pembukaan rahasia Firman yaitu ayat yang
satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Sebab kata ayat ini
juga ada di dalam kuhp. Kalau tidak berdasarkan ayat-ayat, maka itu
namanya tafsiran. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab orang
yang menafsirkan sesuatu itu dapat salah. Tetapi Wahyu dari TUHAN
tidak pernah salah, orangnya dapat salah, tetapi Wahyu dari TUHAN
tidak pernah salah. Semoga kita dapat mengerti.
- Firman
yang menyatakan/mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam
sidang jemaat. Baik itu dosa dari gembala dan dosa dari siapa saja.
Jika gembala, tua-tua, pengerja, pemain musik, paduan suara
menyembunyikan dosa, maka hadirat TUHAN juga tersembunyi. Sebab para
imam-imam dan juga termasuk saya sebagai gembala, berdiri di antara
TUHAN dan manusia berdosa untuk ikut di dalam pelayanan pendamaian.
Kalau kita sendiri sebagai imam yang berada di tengah menyembunyikan
dosa, maka hadirat TUHAN tidak akan terasa sebab tidak ada. Ini
merupakan tanggung jawab kita, sebab itu, diperlukan Firman nubuat
supaya kita tidak menyembunyikan dosa. Siapa manusia yang tidak
berbuat dosa? semua kita berbuat dosa, tetapi jika dosa-dosa kita
sudah diungkapkan, mari diakui dan diselesaikan dan semuanya menjadi
beres. Hanya ini saja bagi TUHAN dan tidak sulit; kecuali dosa
ditunjukan dan dihukum --> tidak!! ditunjukan Firman nubuat
supaya tidak dihukum tetapi harus diakui kemudian diampuni. Tidak
dihukum, itu maksudnya dan sidang jemaat juga tidak dirugikan; kalau
kita menyembunyikan dosa, maka kita dihukum, sidang jemaat juga
dirugikan dan dihukum. Hutang darah secara dobel. Itu sebabnya
tidak begitu saja/sembarangan kita melayani TUHAN, harus
sungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.
- Firman
yang mengungkapkan/membukakan hal-hal yang akan terjadi dan pasti
akan terjadi. Sebelum terjadi, maka TUHAN memberi tahu terlebih
dahulu seperti Sodom dan Gomora sebelum dihukum, TUHAN memberitahu
terlebih dahulu kepada Lot supaya segera keluar sebab kedua kota itu
akan dihukum. Inilah kebaikan TUHAN, jika tidak mau mendengar akan
terkena hukuman tetapi kalau mau, akan selamat. Semoga kita dapat
mengerti.
Amsal
29 : 18, Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Sidang
jemaat harus berdoa supaya ada pembukaan Firman, sebab kalau tidak
ada pembukaan Firman, yang ada hanyalah lawakan-lawakan atau
bercerita akan gawat dan maafkan sebab semuanya dan ini dimulai dari
gembala akan mengarah menjadi anjing dan babi.
Dalam
terjemahan lama disebutkan menjadi liar dan telanjang. Jadi tanpa
Firman nubuat, maka keadaan manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN/sidang
jemaat akan menjadi telanjang dan liar dan ini seperti anjing dan
babi. Pelayanannya tidak dapat bertahan, sekalipun ia melayani tetapi
satu saat akan jatuh kembali.
Untuk
pembukaan Firman ini harus sungguh-sungguh didoakan, sebab kalau
saudara tidak berdoa, saya juga tidak dapat mendapatkan pembukaan
Firman --> tolong untuk selalu didoakan supaya kita tidak menjadi
liar dan telanjang. Sehebat apa-pun gereja itu, sekalipun memiliki
jemaat yang banyak, pelayananan yang banyak dan juga memiliki uang
yang banyak, tetapi jika tidak ada pembukaan Firman, maka sebentar
lagi tinggal menunggu waktu sekalipun ditutup-tutupi, tetapi satu
waktu akan menjadi liar dan telanjang seperti sakit ayan/gila babi
dan akan tampil seperti anjing dan babi. Semoga kita dapat mengerti.
Kejadian
19 : 1, 12, 17,
1.
Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk
di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia
menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
12.
Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang
ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan,
atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat
ini,
17.
Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah
seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke
belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan,
larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Jadi,
sebelum Sodom dan Gomora dihukum oleh TUHAN, maka terlebih dahulu
TUHAN menyatakan-nya kepada Lot lewat dua orang malaikat yang diutus
oleh TUHAN.
Sekarang
di akhir jaman --> Lukas 17,
‘demikian pula kelak akan
terjadi waktu Anak Manusia datang’ . Jadi, sebelum penghukuman
atas dunia/kiamat, maka TUHAN menyatakannya kepada hamba
TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN lewat malaikat yang untuk
sekarang, malaikat itu menunjuk pada gembala. Itu sebabnya di doakan
supaya ada pembukaan Firman yang merupakan nubuat tentang apa yang
akan TUHAN lakukan, kita sudah mengetahuinya dan juga sudah siap
sedia dengan apa yang akan terjadi.
Pembukaan
Firman/Firman penggembalaan itu:
- Dapat
sebagai makanan bagi kita.
- Dapat
sebagai peringatan bagi kita dlsbnya. Dan ini sudah lengkap sebab
sudah mencakup segala kebutuhan kita baik untuk sekarang mau-pun
untuk masa depan kita.
- Di
saat kita sedih, ada penghiburan.
- Di
saat kita lemah, ada kekuatan asalkan itu merupakan wahyu/pembukaan
dari TUHAN. Itu sebabnya kita harus bersyukur kepada TUHAN sebab
sudah mengenal Firman penggembalaan. Mari, kita harus berusaha
supaya kita dapat menikmati Firman penggembalaan sebab terasa enak
dan saya ibaratkan seperti seorang bayi yang dapat minum susu -->
sekalipun ia menangis tetapi jika bayi itu dapat minum susu, maka
bayi itu akan diam sebab semuanya sudah lengkap. Semoga kita dapat
mengerti.
Dua
malaikat yang diutus oleh TUHAN ke Sodom dan Gomora menyatakan dua
hal yaitu:
- tentang
hukuman --> Kejadian
19 : 13, sebab
kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang
tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami
untuk memusnahkannya."
Jadi
kedua malaikat yang diutus oleh TUHAN untuk memusnahkan kota Sodom
dan Gomora dengan api dan belerang. Inilah inti dari Firman nubuat,
itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab ada penghukuman dan juga
ada peringatan.
- Kejadian
19 : 17, Sesudah
kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang:
"Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang,
dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke
pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
Sampai
keluar = sudah keluar dari Sodom dan Gomora = sudah selamat tetapi
masih disebutkan "Larilah, selamatkanlah
nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di
mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau
jangan mati lenyap." = kemurahan
dan kebaikan TUHAN yang menuntun setiap kehidupan agar dapat
mencapai pegunungan secara rohani.
Jadi, sudah selamat belumlah cukup, harus
mencapai pegunungan secara rohani supaya tidak binasa.
Bangsa
Israel sudah keluar dari Mesir dan sudah berada di padang gurun
tetapi itu belumlah cukup, mereka harus mencapai Kanaan. Jadi puji
TUHAN kalau kita sudah bebas dari hukuman tetapi ini belumlah cukup,
sebab kalau kita tetap berada di dunia, maka kita akan mati. Tidak
dihukum/selamat, tetapi harus mencapai pegunungan/kesempurnaan.
Ibrani
12 : 22, 23,
22.
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup,
Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan
yang meriah,
23.
dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga,
dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh
orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Jemaat
anak-anak sulung yang di dalam ktb
Wahyu 21 : 9, 10,
9.
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan,
yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata
kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10.
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu,
Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Hukuman
terakhir sudah berlalu --> kita sudah bebas dari hukuman, tetapi
belum cukup sebab dituntun lagi, kemana? Katanya mau dibawa untuk
melihat Mempelai, tetapi diajak naik ke atas gunung. Ini tidak bohong
sebab sama --> kota di atas gunung/Yerusalem Baru = Mempelai
Wanita = jemaat anak-anak sulung.
Jadi,
Mempelai Wanita dengan kota Yerusalem Baru tidak dapat dipisahkan
sebab hubungannya sangatlah erat. Itu sebabnya jika kita ingin
mencapai kota Yerusalem Baru, maka kita harus menjadi Mempelai
Wanita, tidak bisa tidak. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
Firman nubuat yang begitu penting sebab dipercayakan oleh TUHAN
kepada seorang gembala yang sekarang adalah Firman penggembalaan,
asal ada pembukaan Firman, bukan tafsiran atau logika tetapi
pembukaan Firman/ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam
alkitab. Jangan ditambah atau dikurangi --> apa adanya, sebab ini
merupakan jaminan bagi kehidupan kita. Semoga kita dapat mengerti.
Di
jaman Lot, TUHAN sudah menyatakan kemurahan-Nya lewat Firman nubuat
--> ‘mari, kota Sodom dan Gomora ini akan dihukum, tetapi kamu
harus lari ke pegunungan supaya selamat’ ini sudah jelas. Sekarang
tergantung sikap kita.
Sikap
kita terhadap Firman nubuat/wahyu/pembukaan Firman pengajaran yang
benar sbb:
- Kejadian
19 : 14,
Keluarlah
Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin
dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah
dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi
ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang
berolok-olok saja.
Lot
mengingatkan kedua bakal menantunya --> sampai begini jauh sebab
bukan hanya keluarga dekatnya saja, tetapi calon menantunya juga
diingat.
‘Bangunlah,
keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini’
--> Lot
bersaksi --> bahwa ini adalah Firman nubuat/Firman pengajaran
yang saya terima di gereja, bahwa kita/dunia ini akan dihukum,
tetapi masih ada jalan keluar yaitu kita harus lari ke pegunungan
agar menjadi Mempelai TUHAN.
Orang yang berolok-olok
,mengatakan --> tidak ada apa-apa, bahkan semuanya baik dan
tertata bagus. Jadi, sikap pertama terhadap Firman nubuat/wahyu dari
TUHAN/pembukaan Firman yaitu mengolok-olok
Firman nubuat/pembukaan Firman.
Akibatnya
kehidupan itu akan binasa.
Apa
yang diolok-olok?
2
Petrus 3 : 3 – 6,
3.
Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman
akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu
orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
4.
Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?
Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap
seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
5.
Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah
ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh
air,
6.
dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan
oleh air bah.
Penghukuman
di jaman Nuh, dunia dimusnahkan dengan air bah, sedangkan jaman Lot,
kota Sodom dan Gomora dimusnahkan dengan api dan belerang, tetapi
diejek/diolok-olok.
Yang
diejek/yang diolok-olok/dikritik adalah:
- tentang
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya sebagai Mempelai Pria Surga
yang bagi kita sekarang ini adalah penyucian dan kesempurnaan agar
dapat menjadi Mempelai Wanita TUHAN, tetapi dianggap berita porno.
- tentang
penghukuman; jaman Nuh dan jaman Lot dunia sudah dihukum, tetapi
dianggap sebagai cerita bahkan dongeng. Penghukuman atas
dunia/kiamat sampai neraka/lautan api, tetapi diolok dengan berkata
bahwa sekarang ini kalau kita hidup miskin di dunia ini, itulah
neraka = sudah dihukum. Sedangkan kalau kaya = sudah enak sebab itu
adalah surga. Semoga kita dapat mengerti.
Di
sini, Lot bersaksi tentang Firman nubuat kepada calon menantu, calon
menantu ini menunjuk pada masa berpacaran/masa pertunangan yang
harus dikontrol/diteropong oleh Firman nubuat. Sebab kalau pada
masa-masa pacaran, mengolok, mengkritik dan bosan pada Firman, akan
sampai/masuk ke Babel/ke Sodom Gomora. Ini merupakan hal yang
serius, itu sebabnya saya selalu berdoa supaya satu di dalam
pengajaran sebab kalau salah satu mengolok, maka kasihan yang sudah
berada di dalam pengajaran sebab dua-duanya dapat jatuh ke dalam
dosa Sodom dan Gomora/dosa Babel.
Sesudah masa pacaran dan
pertunangan, kemudian masuk dalam pernikahan sampai masuk dalam
nikah yang sempurna dan ini yang harus dijaga. Itu sebabnya kita
semua harus dikontrol oleh Firman nubuat/pembukaan Firman supaya
betul-betul menjaga kesucian supaya kita semakin disucikan sampai
kita menjadi sempurna/menjadi Mempelai. Semoga kita dapat mengerti.
- Kejadian
19 : 16,
Ketika
ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua
anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak
mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan
melepaskannya di sana.
Sikap
kedua adalah berlambat-lambat/menunda-nunda
waktu untuk mempraktekan Firman nubuat.
Kehidupan
itu sudah menerima Firman nubuat dan berkata ‘puji TUHAN, luar
biasa Firman TUHAN’, tetapi untuk mempraktekan Firman -->
tunggu dulu. Di dorong oleh TUHAN untuk berbuat sesuatu, tetapi ia
berkata --> tunggu dulu, nanti setelah saya begini begitu -->
jangan kita lakukan sebab akan berbahaya; kalau
berlambat-lambat/menunda-nunda waktu untuk mempraktekan Firman
nubuat/pengajaran yang benar, maka akan tersusul
oleh bencana/oleh api penghukuman sampai binasa bersama orang-orang
lain itu. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab waktu itu
berjalan begitu cepat, kalau kita terus menerus menunda-nunda
sehingga kita menjadi tidak sadar, bahwa api itu sudah dekat.
Kita
menerima Firman:
- tidak
mengolok-olok.
- tidak
mengkritik.
- kita
mengagungkan Firman dengan mencatat, mengetik dlsbnya tetapi untuk
mempraktekan Firman, kita berkata untuk ‘tunggu dulu’. Tidak
sadar, api sudah berada di belakangnya = tersusul oleh bencana/oleh
api penghukuman dari TUHAN dan akan binasa untuk selamanya.
Inilah
dua sikap yang tidak benar.
Sikap
yang benar:
Wahyu
1 : 3, Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka
yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang
ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Jadi,
sikap yang benar adalah
- cepat
tanggap terhadap Firman nubuat/pembukaan rahasia Firman/Firman
pengajaran yang benar.
Artinya:
- mendengar
dengan sungguh-sungguh,
- membaca
dengan sungguh-sungguh. Guru saya mengatakan, kalau kita membaca
dengan sungguh-sungguh = pengertian kita sudah lima puluh persen
- sampai
mengerti = percaya, yakin pada Firman dan mempraktekan/menuruti
Firman nubuat/pembukaan rahasia Firman pengajaran yang benar.
Di
hari-hari ini, penyakit ayan sudah merajalela seperti yang terjadi
di jaman Nuh dan di jaman Lot dan tinggal menunggu penghukuman,
tetapi TUHAN terlebih dahulu memberikan Firman nubuat.
Memang
akan ada penghukuman tetapi masih ada jalan keluar yaitu
- kita
mau disucikan sampai menjadi Mempelai Wanita/sampai di
pegunungan/Yerusalem Baru = sempurna.
Tidak terjamah oleh setitik-pun api dan belerang. Inilah kekuatan
dari Firman nubuat, tetapi sikap-lah yang menentukan. Dua sikap yang
tidak baik kita buang dan sikap yang baik adalah kita cepat tanggap
yaitu mendengar dengan sungguh-sungguh dan juga membaca dengan
sungguh-sungguh sampai kita mengerti dan menjadi percaya/yakin pada
Firman nubuat dan juga cepat mempraktekan/menuruti Firman, jangan
menunda waktu. Semoga kita dapat mengerti.
Kejadian
19 : 18, 19,
18.
Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19.
Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu,
dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara
hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan
tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
Kitab
Kejadian 19, di dalam tabernakel menunjuk pada
pintu tirai
artinya: sudah selamat/keluar dari Sodom dan Gomora tetapi masih
harus mencapai pegunungan/kesempurnaan dan ini memang berat sehingga
Lot tidak mampu. Harus melewati perobekan daging sepenuh/pintu tirai
terobek oleh kekuatan dari Firman nubuat.
Saya
ulangi, sudah berterima kasih sebab sudah keluar dari Sodom dan
Gomora/sudah selamat, tetapi masih harus mencapai
kepegunungan/kesempurnaan dan Lot mengaku bahwa ia tidak mampu.
Sesudah selamat, harus mengalami perobekan daging sepenuh/pintu tirai
terobek oleh kekuatan Firman nubuat/Firman pengajaran yang benar.
Sedikit demi sedikit Firman nubuat bekerja, kita mengalami perobekan
daging yang memang kalau pedang itu terkena daging akan terasa sakit.
Semoga kita mengerti.
Sikap
kita terhadap Firman nubuat yang dikaitkan dengan perobekan
daging/pintu tirai adalah:
- jangan
sombong seperti pengakuan dari Lot bahwa ia
tidak mampu, sebab ada yang menyindir saya dengan berkata bahwa saya
masih terus menerangkan tentang pertobatan/tentang pintu gerbang,
mezbah korban bakaran dan itu bukan berita kesempurnaan. Sebab
sombong itu berarti merasa sudah benar, sudah suci bahkan sudah
sampai sempurna dan akibatnya adalah mendorong kepada kebenaran diri
sendiri --> semuanya bersalah, hanya dia yang benar. Kita jangan
menghakimi orang lain, sebab semua dosa yang dilakukan masing-masing
harus dipertanggung jawabkan kepada TUHAN, sebab siapa yang
menghakimi akan dihakimi. Terhadap dosa-dosa
orang kita jangan menghakimi. Semoga kita dapat mengerti.
- jangan
minder/rendah diri,
- jangan
kecewa,
- jangan
putus asa jika masih ada
kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurangan atau-pun dosa-dosa yang
dapat kita lepaskan --> jangan putus asa. Ada orang yang berputus
asa setelah mendengarkan Firman mengatakan bahwa ia tidak kuat dan
ketakutan sebab masih ada dosa yang mengikat --> kita jangan
lakukan ini sebab seperti Lot yang juga tidak kuat tetapi ia mengaku
dan ini yang benar. Kita
- jangan
mau bertahan sebab menganggap bahwa manusia
daging itu lemah = jangan mau bertahan pada kelemahan kita, tetapi
yang benar adalah kita mengaku segala kekurangan/kelemahan kita
sesuai dengan dorongan Firman nubuat/pembukaan Firman. Inilah
kegunaan dari kita mendengarkan Firman nubuat/pembukaan Firman sebab
ditunjukan kelemahan-kelemahan kita dan mendorong kita untuk
mengaku.
- jangan
banyak berdalih dengan berkata bahwa kita
masih manusia lemah,
- jangan
merasa sudah hebat tetapi juga jangan merasa
putus asa kalau masih ada kelemahan-kelemahan, yang baik adalah kita
mengaku segala kelemahan kita sesuai dengan dorongan Firman
nubuat/Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.
Kejadian
19 : 20, 21,
20.
Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk
lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana.
Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21.
Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun
permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau
sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
TUHAN
itu Baik --> kita sudah memiliki banyak kekurangan dan kelemahan,
tetapi masih dijawab dengan menerima permintaan kita asal kita mau
mengaku. Jangan terlalu sombong sebab seringkali sekalipun kita sudah
bersalah:
- kita
masih menyalahkan orang lain dan TUHAN tidak akan menjawab
permintaan kita.
- kita
sudah bersalah, tetapi masih membela diri dengan berkata bahwa kita
ini masih manusia daging --> jangan lakukan hal seperti ini, yang
paling baik adalah kita mengaku bahwa saya lemah dan menawar kepada
TUHAN bahwa ada kota kecil, kalau diijinkan tidak ke pegunungan
tetapi ke kota kecil dan TUHAN ijinkan. Inilah kebaikan TUHAN asal
kita mengaku. Kita jangan berkata karena TUHAN itu Baik tidak
mungkin Ia menghukum apalagi satu gereja dihukum. Jangan berkata
begitu sebab jangankan menghukum satu gereja, satu dunia/satu
negara/satu kota saja dihukum oleh TUHAN. Jika kita berkata bahwa
kita tidak akan dihukum = membela diri sehingga TUHAN tidak akan
menjawab permohonan kita.
1
Petrus 19 : 22, Cepatlah, larilah ke sana, sebab
aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana."
Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
Jadi,
untuk berpindah dari Sodom Gomora ke pegunungan, maka TUHAN
menyediakan kota Zoar --> ada transitnya terlebih dahulu, tidak
dapat langsung ke
pegunungan.
Begitu kita percaya YESUS, diselamatkan, langsung menjadi sempurna
--> tidak dapat seperti ini.
Untuk
sekarang ini, untuk berpindah dari selamat/keluar dari Sodom
Gomora/percaya YESUS, sampai kepada kesempurnaan, maka TUHAN
menyediakan kota Zoar secara rohani artinya:
- Lukas
12 : 31, 32,
31.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu.
32.
Janganlah takut, hai kamu kawanan
kecil! Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.
Kawanan
kecil = kota Zoar/kota kecil. Memberikan kerajaan = kesempurnaan
diberikan di kota kecil/di kawanan kecil itulah di
penggembalaan/ruangan suci/kandang penggembalaan.
Itu sebabnya kita jangan mengecilkan penggembalaan sebab itu
merupakan tempat transit yang pertama.
Di dalam ruangan suci
ini terdapat tiga macam alat = ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok yaitu:
- pelita
emas --> ketekunan di dalam ibadah raya dan biasanya
diselenggarakan pada haru Minggu,
- meja
roti sajian --> ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab di
sertai dengan perjamuan suci dan
- mezbah
dupa emas --> ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.
Inilah
kota Zoar/kota kecil = penggembalaan/kandang penggembalaan dan ini
seringkali dikecilkan oleh kami para gembala-gembala. Maafkan!
Saudara-saudara, kami para gembala-gembala untuk berkhotbah di
kandang merasa malas/merasa enggan/kurang semangat, apalagi kalau
dombanya merupakan kawanan kecil sehingga kita berkhotbah
dimana-mana sampai tidak pernah berkhotbah di kandang/sudah tidak
setia di kandang. Para gembala jangan sampai berbuat seperti
ini.
Demikian juga dengan sidang jemaat, yang juga sering
mengecilkan kandang. Itulah kota Zoar yang memang kecil dan
seringkali dikecilkan oleh hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak
TUHAN, jika menyanyi di gereja terasa sulit sebab ingin menyanyi di
tempat yang lebih besar. Kalau TUHAN pakai --> silahkan! Tetapi
saya selalu ibaratkan --> jangan pohonnya yang jalan-jalan,
buahnya yang dikirim, pohonnya tetap tertanam di tepi aliran air
itulah kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Hasil
dari kita tergembala/berada di dalam kandang penggembalaan adalah:
- Kejadian
19 : 20,
Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat
kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku
lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan
terpelihara."
1 Petrus 2
: 25, Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Jadi,
nomor satu kita mengalami pemeliharaan
tubuh, jiwa dan roh kita secara langsung dari TUHAN Gembala Agung.
Jika jiwa dipelihara oleh TUHAN, maka nyawa
juga dipelihara, apalagi hanya tubuh. Memang kota Zoar ini kecil
tetapi jangan dikecilkan dan jika dibandingkan dengan kota Sodom
dan Gomora yang luar biasa besar, maka kota Zoar ini sangatlah
kecil tetapi hasil dari penggembalaan itu luar biasa. Semoga kita
dapat mengerti.
Jika tubuh, jiwa dan roh terpelihara, maka
tandanya tidak akan ada kekuatiran
--> ‘carilah dahulu kerajaan surga dan kebenarannya’. Tidak
ada kekuatiran sebab selalu mendahulukan perkara rohani lebih
daripada perkara dunia/perkara jasmani sehingga kita dapat hidup
benar; kalau kita kuatir, maka kita tidak dapat hidup benar. Tetapi
kalau kita merasa bahwa kita sudah terpelihara oleh Gembala Agung,
maka tandanya tidak akan ada kekuatiran dan kita dapat mengutamakan
perkara rohani daripada perkara jasmani dan kita dapat hidup
benar.
- Kejadian
19 : 21, Sahut
malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun
permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau
sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
Tidak
tunggang balik, jangankan tunggang balik, goyang-pun tidak/tidak
tergoyang-pun = mengalami perlindungan
secara langsung dari TUHAN Gembala Agung sehingga kita tidak
terguncang/tidak tunggangbalik secara jasmani mau-pun secara rohani
sekalipun dunia sudah terguncang/tunggang balik.
Sekalipun
dunia sudah seperti jaman Sodom Gomora yang guncang ekonominya,
guncang dosa-dosanya, kita tidak terguncang, tidak tunggang balik,
tidak hancur, tidak binasa, tetapi kita tetap hidup dalam damai
sejahtera. Kita dilindungi, sampai penghukuman-pun tidak dapat
menjamah kita. Inilah penggembalaan. Mari! kita rasakan, kita sudah
berada di dalam kandang apalagi semuanya sudah berada di satu
kandang dan bagi yang menyatu, mari berdoa agar dapat menyatu/dapat
masuk ke dalam kandang yang benar dan sudah dapat mengalami keadaan
damai sejahtera sekalipun dunia dalam keadaan tunggangbalik. Semoga
kita dapat mengerti.
- Di
dalam penggembalaan, kita mengalami proses
perobekan daging sampai pintu tirai terobek dan kita menjadi
sempurna seperti TUHAN. Perobekan
daging = daging itu dibendung. Kalau tidak berada di dalam kandang,
begitu bangsa Israel menyembah lembu emas = keluar dari kandang dan
ini tidak disebut domba keluar dari kandang tetapi kuda yang keluar
dari kandang.
Maafkan, hamba TUHAN jika sudah lupa kandang
(itu sebabnya saya selalu cepat kembali ke kandang setelah dari
kunjungan) akan menjadi seperti kuda dan juga seperti anjing dan
babi. Ini sangat berbahaya sebab kita menjadi liar. Tetapi jika
kita berada di dalam kandang, maka kita akan mengalami proses
perobekan daging sampai tirai terobek dan kita dapat menjadi
sempurna seperti TUHAN.
Apa
yang utama dari daging ini yang harus dirobek di dalam penggembalaan
jika kita mau menjadi sempurna?
- Kejadian
19 : 26, Tetapi
isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu
menjadi tiang garam.
Jadi daging
yang pertama yang harus dirobek adalah suka menoleh kebelakang.
Artinya tidak
taat, tidak dengar-dengaran. TUHAN
sudah perintahkan agar jangan menoleh kebelakang, tetapi justru
istri Lot menoleh kebelakang. Ada banyak alasan untuk tidak taat
dan juga tidak setia --> kita memiliki satu alasan, tetapi setan
sudah menyediakan satu keranjang alasan. Suara daging yang suka
menoleh kebelakang sehingga kita menjadi tidak taat dan tidak
dengar-dengaran pada Firman nubuat/pada Firman pengajaran yang
benar.
Kami sebagai hamba TUHAN sering melakukan hal ini
sebab sudah terpengaruh pada suara asing sehingga melanggar Firman
dan tidak dapat menjadi sempurna tetapi menjadi tiang garam.
Sehebat apa-pun kita melayani TUHAN, tetapi
jika kita tidak taat dan dengar-dengaran, maka kita hanya menjadi
tiang garam = tidak
berguna = diinjak-injak
pada jaman antikrist dan akan binasa. Ini
merupakan hal yang serius --> jangan ditambah atau dikurang
tetapi harus ditaati.
- Kejadian
19 : 30, Pergilah
Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya
perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar,
maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
Masuk
gua sebab mau mencari aman sendiri = egois.
Daging ini egois, suka sekali masuk ke
dalam gua seperti Lot bersama kedua anaknya yang masuk ke gua =
mengunci diri dari persekutuan yang benar dan ini betul-betul
egois. Kita harus berdoa, sebab kalau ada persekutuan yang benar
dan kita tidak mendukung, maka itu berarti kita egois dan ini
sangat berbahaya sebab nanti apa yang terjadi sangatlah
berbahaya.
Alm bpk pdt Pong selalu mengatakan --> ‘kalau
ada Pokok Anggur yang benar dan kita tidak melekat di situ, maka
kita akan menjadi kering’. Demikian juga sebaliknya, kalau ada
persekutuan yang tidak benar dan kita berada di situ, maka kita
juga akan menjadi kering. Itu sebabnya kita betul-betul
berhati-hati.
Inilah
menutup diri =
- hanya
mementingkan diri sendiri,
- merasa
enak berada di dalam gua.
Akibatnya:
menghasilkan keturunan bani Amon dan bani Moab yang tidak boleh
masuk ke dalam jemaat TUHAN = tidak masuk ke dalam pembangunan Tubuh
Kristus tetapi masuk ke dalam pembangunan tubuh Babel.
Ulangan
23 : 3, Seorang
Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan
keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN
sampai selama-lamanya,
Itu sebabnya
sebagai gembala harus sungguh-sungguh berdoa, demikian juga dengan
sidang jemaat harus sungguh-sungguh berdoa tentang gua ini supaya
kita jangan menutup diri kalau ada persekutuan yang benar dan kita
tidak mendukung, maka kita akan menjadi kering dan akibatnya gawat
sebab menjadi seperti istri Lot. Sebaliknya kalau ada persekutuan
yang tidak benar/tidak ada Pokok yang benar dan kita berada di sana,
maka kita akan menjadi ranting yang kering dan hanya dikumpulkan di
tempat sampah dan dibakar. Kalau ada Pokok, maka ranting-ranting itu
akan berbuah. Kita harus sungguh-sungguh waspada. Semoga kita dapat
mengerti.
Sesudah kita digembalakan, maka kita harus
mengingat juga pada kandang yang lain = persekutuan antar
kandang.
Yohanes 10 : 16,
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang
bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan
mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu
kawanan dengan satu gembala.
Satu
kawanan dengan satu gembala = Satu Tubuh dengan Satu Kepala. Kita
jangan egois, tetapi kita harus mengingat domba-domba dari kandang
yang lain lewat memberi dan mengunjungi. Inilah ibadah persekutuan
Tubuh Kristus antar penggembalaan sampai menjadi satu kawanan dengan
Satu Gembala/Satu Tubuh Kristus yang sempurna dengan Satu Kepala.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah daging yang harus dirobek di
dalam penggembalaan sampai nanti daging tidak bersuara lagi =
sempurna seperti YESUS.
Inilah arti
dari Zoar yang pertama yaitu penggembalaan:
- kita
dipelihara dan dilindungi --> tidak goncang, tidak ditunggang
balikan, tetapi
- kita
berada di dalam ketenangan/damai sejahtera sehingga semuanya
menjadi enak dan ringan. Memang untuk masuk ke dalam kandang itu
berat, sebab harus melalui pintu sempit, tetapi semuanya menjadi
enak dan ringan sebab ditanggung oleh Gembala Agung. Seperti saya
yang harus datang dari Malang sebab jalanan macet oleh kendaraan
dan di musim hujan ini harus melalui jalan yang banjir tetapi TUHAN
tolong sekalipun saya datang terlambat. Semoga kita dapat
mengerti.
- salib.
Jadi, penggembalaan dengan salib ini tidak
dapat dipisah --> 1 Korintus 1 : 18,
Sebab pemberitaan tentang salib memang
adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Kebodohan
= sebab menganggap kecil Kekuatan ALLAH = hikmat dan kuasa
ALLAH.
Kalau kita membaca di dalam ayat selanjutnya --> 1
Korintus 1 : 22 – 24,
22.
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari
hikmat,
23.
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan,
24.
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang
bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Jadi,
di dunia ini bangsa Israel/orang Yahudi menolak salib dan bangsa
kafir juga menolak salib/mengecilkan salib sehingga binasa.
Penggembalaan dengan salib tidak dapat dipisahkan.
Di dalam
penggembalaan --> ‘Akulah Gembala Yang Baik’ dan Gembala Yang
Baik menyerahkan Nyawa bagi domba-domba-Nya. Itulah salib. Dari
pihak YESUS, Gembala Yang Baik menyerahkan Nyawa-Nya = di dalam
penggembalaan YESUS sampai menyerahkan
Nyawa-Nya = salib.
Sedangkan bagi
kita sekarang, untuk masuk ke dalam penggembalaan, kita harus
melalui pintu sempit
= penyaliban daging. Tetapi kalau kita sudah merasa tidak kuat
karena harus melalui pintu sempit, kita harus membandingkan dengan
Gembala Yang berkorban Nyawa untuk menggembalakan kita. Sedangkan
kita sudah berkorban apa? tidak ada seujung kuku; itu sebabnya kita
tidak perlu membesar-besarkan pengorbanan yang harus kita lalui
dibanding dengan Korban Kristus.
Mari,
masuk pintu sempit/penggembalaan yang memang berat bagi daging,
tetapi hidup kita menjadi enak dan ringan. Semoga kita dapat
mengerti.
Kejadian
19 : 22, Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak
dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah
sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
Sebelum
sampai di Zoar, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa, artinya
TUHAN
tanpa salib, tanpa salib, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa kepada
kita. Manusia berdosa
dengan
TUHAN itu terpisah, jika YESUS tidak mau berkorban maka TUHAN tidak
dapat berbuat apa-apa, kita akan goncang dan tunggang balik dan
binasa untuk
selama-lamanya.
Kita
harus membayangkan, TUHAN saja tanpa salib tidak dapat berbuat
apa-apa, bagaimana dengan manusia? bukan hanya tidak dapat berbuat
apa-apa tetapi tunggang balik dan binasa untuk selama-lamanya. Itu
sebabnya kita jangan mengelak salib atau mengecilkan salib, justru
kita harus bermegah dalam salib = bersyukur jika kita harus mengalami
pengalaman kematian sebab itu merupakan pengalaman yang tidak
terlupakan sebab terukir di dalam hati. Semoga kita dapat mengerti.
Salib
adalah:
- tempat
kita mengaku dengan sejujur-jujurnya segala kelemahan kita,
kekurangan dan kegagalan kita dan TUHAN akan mengampuni dan kita
jangan berbuat lagi. Itulah salib, siapa
yang tidak pernah tergelincir? Raja Daud sebagai seorang raja yang
hebat pernah tergelincir asal kita mengaku.
- Kejadian
19 : 23, Matahari
telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Matahari
terbit setelah Lot tiba di Zoar, tetapi sebaliknya di luar Zoar
terjadi hujan api dan belerang --> kita tinggal memilih, mau
memilih matahari bersinar? Kalau tidak mau salib, kita memilih yang
enak itu di mana? Hujan api dan belerang akan turun di sana. Nikmat
sekali berada di salib sebab di sana ada matahari. Jadi, salib
adalah tempat kita menerima kehangatan Kasih
TUHAN di tengah kegoncangan dan kehancuran/kebinasaan dunia sebab
ada api dan belerang, tetapi kita merasakan hangatnya Kasih
TUHAN/pelukan Kasih TUHAN Yang hangatnya bagaikan matahari
yang selalu disinarkan kepada kita.
Setiap pagi jika kita masih melihat matahari, itu berarti masih ada
Kasih ALLAH Yang disinarkan bagi kita/masih ada pelukan Tangan TUHAN
kepada kita.
Hasilnya:
- Mazmur
84 : 12, Sebab
TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia
berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak
bercela.
Kasih
matahari menjadi perisai = melindungi kita terutama dari puncak dosa
dan juga dari penghukuman TUHAN sehingga kita hidup aman dan
sejahtera. Mari
saudaraku, selama matahari masih terbit, kita harus ingat bahwa
masih ada perlindungan dari TUHAN; itu sebabnya kita tidak perlu
takut dengan apa yang mengancam kita, kita serahkan semuanya kepada
TUHAN.
- Kasih
dan kebaikan TUHAN/Dua Tangan TUHAN Yang mampu menolong kita untuk:
- menyelesaikan
segala masalah sampai pada masalah yang mustahil menjadi tidak
mustahil.
- dapat
melakukan segala sesuatu yang tidak dapat kita lakukan sampai kita
berhasil.
Tanpa
salib, TUHAN tidak dapat berbuat apa-apa, kita juga tidak dapat
berbuat apa-apa, tetapi di dalam salib, TUHAN menolong kita,
sehingga kita dapat melakukan segala sesuatu yang tidak dapat kita
lakukan sampai kita berhasil. Selama matahari masih terbit, mari
kita harus yakin.
- kemuliaan
TUHAN Yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia
rohani sampai kita menjadi sama mulia dengan Dia = sempurna seperti
Dia/menjadi Mempelai Wanita yang siap menyambut kedatangan YESUS
kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan bertemu dengan
YESUS Muka dengan muka selama-lamanya.
Mari,
selama matahari masih terbit kita tetap percaya:
- ada
perlindungan dan
- ada
pertolongan bagi yang tidak mampu menjadi mampu sampai
- kita
betul-betul menjadi sama mulia dengan YESUS.
Di
dalam ktb Yesaya ditulis, di atas kayu salib, YESUS menjadi begitu
buruk Rupa-Nya, bukan lagi seperti Anak Manusia tetapi seperti anjing
dan babi untuk menyinarkan kemuliaan-Nya sebanyak seratus persen
kepada kita supaya kehidupan yang sudah seperti anjing dan babi dapat
dipermuliakan bersama dengan Dia.
TUHAN
menolong dan memberkati kita.1