Berita
paskah malam ini dengan tema yang diambil dari dalam kitab
Wahyu
19 : 9, Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah."
Berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba = pesta nikah
Anak Domba. Puji TUHAN. Alkitab dibuka dengan ktb Kejadian yang
memuat berita tentang nikah yang jasmani antara Adam dan Hawa. Nikah
ini merupakan pemberian dari TUHAN yang mulia, yang diberikan hanya
kepada manusia; malaikat tidak memiliki nikah apalagi hewan. Semoga
kita dapat mengerti.
Nikah
dari Adam dan Hawa merupakan nikah yang indah dan berbahagia di taman
Eden; tetapi sayang, nikah itu dirusak oleh setan/dosa, sehingga
menjadi
telanjang dan malu/
masih ada rasa malu. Mereka
menyemat daun ara untuk dibuatkan cawat sebab mereka telanjang dan
merasa malu. Setelah mereka di usir ke dunia dan merasakan kutukan,
kesusahan, kepedihan, air mata dllnya.
Berlanjut
dengan nikah di dunia bukannya bertambah baik sebab kemerosotan dari
nikah ini juga terjadi di dunia. Jadi nikah-nikah sekarang yang
terjadi di dunia ini termasuk nikah dari para hamba TUHAN/pelayan
TUHAN lebih rusak lagi sehingga menjadi
telanjang dan tidak tahu
malu. Sudah telanjang karena berbuat dosa, tetapi di atas mimbar
terlihat hebat = tidak tahu malu (permisi berkata) ini seperti anjing
dan babi yang berada di sini mau-pun di pesta --> ok saja sebab
sudah tidak merasakan apa-apa. Bahkan merasa bangga dan hebat.
Ini
merupakan kenyataan; itu sebabnya kami sebagai hamba TUHAN perlu
untuk mengoreksi diri. Inilah nikah yang sudah telanjang tetapi tidak
tahu malu seperti anjing dan babi. Di dalam nikah terjadi
pertengkaran yang ganas seperti anjing --> terjadi kekerasan di
dalam rumah tangga; kemudian terjadi perselingkuhan sampai pada
perceraian dllnya. Nikah ini merosot sebab telanjang dan tidak tahu
malu seperti anjing dan babi. Istilah anjing dan babi ini ada di
dalam alkitab. Semoga kita dapat mengerti.
Korban
perang dunia pertama dan juga korban perang dunia yang kedua
jumlahnya dapat dihitung sebab ada statistiknya; dulu kita pernah
belajar sejarah. Tetapi korban dari nikah yang telanjang dan hancur,
tidak dapat dihitung oleh siapa-pun di dunia --> sebab mulai dari
istana presiden/istana raja sampai di kolong jembatan --> dari
negara maju, negara berkembang mau-pun negara miskin terjadi
kerusakan nikah. Dan nikah yang rusak ini sedang menuju kepada
kebinasaan kekal di neraka. Dari kutukan sampai kebinasaan kekal di
neraka.
Karena
di dalam dunia ini, tidak ada kekuatan yang dapat menolong nikah yang
rusak/menyelesaikan masalah nikah yang rusak dan najis yang sedang
menuju kepada kebinasaan. Kepandaian tidak dapat menolong bahkan
banyak orang yang pandai di dunia pendidikan justru terjadi
perselingkuhan; demikian juga dengan kekayaan --> banyak orang
kaya yang nikahnya rusak. Juga dengan kedudukan tidak dapat menolong
nikah yang rusak. Dan juga nikah dari para hamba-hamba TUHAN, banyak
yang hancur dihari-hari ini.
Itu
sebabnya karena dari dunia tidak ada yang dapat menyelesaikan masalah
nikah, oleh sebab itu YESUS di surga harus datang ke dunia untuk mati
di kayu salib dan bangkit/paskah untuk memperbaiki/merestorasi nikah
yang rusak dan hancur sampai mencapai nikah yang sempurna/nikah yang
rohani.
Alkitab
ditutup dengan ktb Wahyu yang memuat tentang nikah yang rohani/nikah
yang
sempurna/perjamuan kawin Anak Domba. Ini merupakan kemurahan TUHAN,
kita memperingati paskah --> nikah yang hancur/yang rusak,
diperbaiki oleh TUHAN. Nikah itu tidak diperbaiki hanya sampai
menjadi baik saja seperti yang dikatakan oleh orang dunia bahwa kami
baik-baik saja --> bukan!! Sebab tidak cukup hanya sampai baik,
tetapi harus sampai menjadi sempurna/perjamuan kawin Anak Domba.
Apa
yang dimaksud dengan perjamuan kawin Anak Domba? Kalau diberi
definisi, di dalam ktb Kejadian menunjuk pada Adam dan Hawa, tetapi
di dalam ktb Wahyu merupakan
- pertemuan
antara YESUS/Adam yang terakhir/Kepala ini menunjuk pada
Suami/Mempelai Laki-laki Surga. Semua gereja mengakui bahwa
YESUS adalah Kepala dan Kepala itu Suami (Ef 5)/Mempelai Laki-laki
Surga dengan Hawa/inilah kita sidang jemaat yang sempurna/Tubuh
Kristus yang sempurna. Tubuh ini menunjuk pada istri/Mempelai Wanita
Surga diawan-awan yang permai. Inilah perjamuan kawin Anak
Domba.
Atau perjamuan kawin Anak Domba juga merupakan
- nikah
yang rohani (bukan nikah yang daging), tetapi nikah yang sempurna
antara Kristus/Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat/Mempelai
Wanita Surga di awan-awan yang permai --> Wahyu 19 : 9
--> pertemuan di udara diawan-awan yang permai.
Sesudah
pertemuan di udara, di dalam Wahyu 20, masuk ke dalam kerajaan seribu
tahun damai, inilah firdaus yang akan datang. Tempat bagi nikah
bukanlah di dunia, sebab dunia ini merupakan tempat buangan/penjara,
tetapi tempat bagi nikah adalah di dalam firdaus/kerajaan seribu
tahun.
Sesudah
itu di dalam Wahyu 21 dan 22, Yerusalem Baru/kerajaan surga yang
kekal dan di sini kita akan bersama-sama dengan TUHAN selama-lamanya.
Inilah pengertian dari tema ‘berbahagialah yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba’.
Sekarang
ini apa kaitannya tema kita dengan paskah? Salah satu arti dari
paskah adalah
kelepasan. Di dalam perjanjian lama, paskah
adalah
kelepasan bangsa Israel dari Mesir menuju ke Kanaan di
Timur Tengah. Sedangkan paskah di dalam perjanjian baru adalah
kelepasan dari gereja TUHAN yang sempurna/Tubuh Kristus yang
sempurna dari dunia ini menuju Yerusalem Baru lewat:
- perjamuan
kawin Anak Domba/pertemuan di awan-awan dengan YESUS, sesudah itu
lewat
- kerajaan
seribu tahun damai/firdaus, sesudah itu barulah masuk
- Yerusalem
yang Baru/kerajaan surga untuk selama-lamanya.
Semoga
kita mengetahui arah dari kita merayakan paskah, bukan hanya
mengatakan bahwa kita bebas, tetapi ke mana arah kita? TUHAN memberi
kelepasan tetapi ke mana arahnya? Kalau dulu dari Mesir ke tanah
Kanaan, sekarang lewat perjamuan kawin Anak Domba, kemudian kerajaan
seribu tahun, baru kemudian ke Yerusalem Baru/kerajaan surga yang
kekal.
Kita
akan mempelajari --> dulu bangsa Israel dari Mesir tidak langsung
menuju ke Kanaan, tetapi perjalanan mereka secara bertahap -->
tahap satu, tahap dua, tahap tiga, baru mereka masuk ke tanah Kanaan.
Ini merupakan nubuatan bagi kita, jika kita hendak masuk ke dalam
Yerusalem baru, juga harus melalui tahap satu, tahap dua dan tahap
tiga. Nubuat ini bukan mengatakan bahwa anak yang akan dilahirkan
itu
adalah laki-laki atau perempuan --> ini bukan nubuat tetapi
ramalan; sebab kalau nubuat memiliki kaitan dengan alkitab/dengan
kerajaan surga/dengan hidup kekal.
Jika
tidak memiliki kaitan dengan hidup kekal, itu namanya ramalan yang
dapat dilakukan oleh dukun-dukun, tetapi mereka tidak mengetahui
tentang masuk surga.
Ada
tiga tahap kelepasan dari bangsa Israel dari Mesir menuju ke tanah
Kanaan yang menubuatkan tiga tahap dari gereja TUHAN yang
sempurna/kelepasan dari dunia menuju ke Yerusalem baru yaitu:
- kelepasan
bangsa Israel dari Mesir oleh kekuatan
darah anak domba paskah.
Dulu anak domba berupa binatang yang
disembelih.
Keluaran 12 : 21 – 23, 29,
21.
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada
mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan
sembelihlah anak domba Paskah.
22. Kemudian
kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah
yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada
ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak
boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
29.
Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah
Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada
anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta
segala anak sulung hewan.
Jadi pada tengah malam, terjadi
teriakan karena kematian dari anak sulung. Mengapa terjadi seperti
itu? Sebab rumah dari orang Mesir tanpa/tidak ada tanda
darah sehingga terjadi kematian anak sulung mereka. Tetapi rumah
dari orang Israel memiliki tanda darah dari anak domba paskah
sehingga selamat/tidak terjadi kematian dan bangsa Israel
diusir/terlepas dari Mesir. Waktu itu pada tengah
malam, mereka diusir untuk keluar dari Mesir sebab kalau bangsa
Israel tidak keluar, maka bangsa Mesir akan mati semuanya. Inilah
kekuatan darah dari binatang anak domba paskah yang melepaskan
Israel dari Mesir.
Sekarang apa nubuatnya? kita akan kita
mempelajarinya, sebab perjanjian lama ini menubuatkan gereja TUHAN
untuk sekarang ini --> 1 Korintus 5 : 7, 8, 11,
7.
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru,
sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga
telah disembelih, yaitu Kristus.
8. Karena
itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak
beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
11.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul(1), kikir(2),
penyembah berhala(3), pemfitnah(4),
pemabuk(5) atau penipu(6);
dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
Dulu rumah orang Israel diberi darah
binatang anak domba paskah sehingga mereka selamat/keluar dari
Mesir; tetapi sekarang (ay 7) Darah Anak Domba Paskah ini
menubuatkan tentang Darah YESUS/Anak Domba ALLAH/Anak Domba Paskah.
Semoga kita dapat mengerti.
Di ay 11, gereja TUHAN harus
mengalami kelepasan dari dosa/maut. Dulu, bangsa Israel terlepas
dari kematian anak sulung, sekarang kita harus mengalami kelepasan
dari dosa/maut oleh Darah YESUS/Darah Anak Domba ALLAH. Kita harus
mengalami kelepasan, sebab kalau tidak, maka nasib kita menjadi
seperti Mesir/mengalami kematian dari anak sulung, sekarang harus,
sebab ada sarana dari Darah YESUS.
Kita hitung ada enam dosa
--> Darah YESUS sanggup melepaskan kita dari enam dosa yang
mendarah daging (angka enam ini menunjuk pada daging --> manusia
diciptakan pada hari keenam/manusia daging) atau enam dosa yang
menguasai tubuh, jiwa dan roh.
Malam ini, mari, merayakan
paskah bukan hanya kumpul-kumpul dllnya, tetapi harus ada kelepasan
seperti yang dialami oleh bangsa Israel pada tahap pertama yaitu
Israel terlepas dari Mesir oleh darah binatang anak domba paskah.
Dan sekarang kita terlepas dari enam dosa yang mendarah daging/enam
dosa yang menguasai tubuh, jiwa dan roh yaitu:
- Dosa
yang mengikat tubuh yaitu mabuk dan cabul (1 Kor 5 : 11).
- Mabuk
ini dosa makan minum, merokok dan narkoba --> ini harus
terlepas oleh kekuatan Darah, sebab dengan kekuatan dari manusia
tidak dapat melepaskan dosa ini. Kemudian
- cabul
adalah dosa kawin mengawinkan --> dosa sex dengan berbagai
ragam seperti pandangan, pikiran dan juga lewat perbuatan. Bagi
kaum muda harus berhati-hati saat berpacaran, harus ditandai
dengan Darah, sebab kalau ada Darah, maka kita akan terlepas dari
dosa dan tidak ditelan oleh maut. Kemudian terjadinya penyimpangan
sex seperti terjadinya homo-sexsual, lesbian dan juga sex pada
diri sendiri yang sekarang ini meraja-lela dan juga termasuk nikah
yang salah seperti kawin campur seperti pada jaman Nuh, TUHAN
sangat murka sebab anak-anak TUHAN mengambil anak-anak manusia
sehingga menghasilkan raksasa-raksasa dan dihukum oleh TUHAN. Juga
kawin cerai --> sudah kawin kemudian bercerai, kemudian kawin
lagi dengan yang lain dengan alasan apa-pun. Alasan ini merupakan
alasan dari manusia/dari hamba TUHAN --> kita jangan lakukan,
tetapi kita harus kembali kepada alkitab.
- Dosa
yang mengikat jiwa ini menjadi tabiat itulah
- kikir
= tidak dapat memberi. Jika kita tidak dapat memberi, maka kita
tidak dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Saudara melihat
tubuh, semua tubuh ini tidak ada yang tidak berkorban/seenaknya
sendiri. Seperti jantung yang berkorban dengan terus menerus
berdenyut, seandainya jantung mengatakan bahwa ia capai dan tidak
mau berdenyut, maka matilah orang itu. Waktu dulu, Musa membangun
tabernakel, maka pembangunan itu ditandai dengan
pengorbanan-pengorbanan. Semoga kita dapat mengerti. Kalau dosa
cabul, orang masih banyak yang tahu seperti seorang pendeta yang
berbuat cabul, maka ia harus diturunkan; tetapi kalau seorang
hamba TUHAN itu kikir, maka tidak ada yang tahu, mungkin ada
banyak. Kikir ini hanya terus menerus meminta dan berharap kepada
orang lain, kehidupan itu tidak pernah memberi. Inilah dosa yang
harus dilepaskan di hari-hari ini. Kemudian
- pemfitnah,
memfitnah ini yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi
benar. Hanya mendengar dari sepihak --> betapa sayangnya kita
sebagai seorang hamba TUHAN yang hanya mendengar dari sepihak,
langsung memvonis orang --> ini merupakan kesalahan yang besar.
Ada satu lagi yaitu ?tipu atau dusta, dusta
ini sudah menjadi dosa otomatis; kami para hamba TUHAN juga
berdusta, di mimbar ia berkata yang sebenarnya ia berbahasa Jawa,
tetapi ia berkata bahwa ini adalah bahasa Perancis sehingga jemaat
tertawa padahal ia berdusta. Jemaat yang mendengar tidak
disucikan, melainkan diberikan dosa = pulang dengan membawa dosa.
Ini tidak lucu tetapi dusta. Itu sebabnya dosa tipu/dusta ini
harus terlepas.
- Dosa
yang mengikat roh itulah penyembahan berhala seperti
jimat-jimat, dukun-dukun, ramalan-ramalan binatang. Kalau ada yang
bertanya kepada saya tentang ramalan bintang, maka saya akan
berkata untuk mengatakan kepada yang meramal bahwa ia sendiri tidak
mengetahui kapan ia akan mati, mengapa kita harus percaya? Sebab
hanya TUHAN Yang mengetahui semuanya. Ini juga termasuk berhala
modern yaitu
- sesuatu
yang menghalangi kita untuk mengasihi dan beribadah kepada TUHAN.
Waktu untuk berdoa, tetapi kita gunakan untuk menonton televisi
dlsbnya. Juga termasuk
- tidak
taat/tidak dengar-dengaran seperti Hawa. Kita dapat
membayangkan begitu mudahnya perintah TUHAN, tetapi karena sudah
diikat dengan roh tidak taat. Inilah berhala. Yang melanggar itu
bukan ia berzinah, tetapi untuk hal yang remeh yaitu ‘semua buah
dari pohon-pohon itu boleh kau makan, kecuali satu yang
tidak boleh’. Hanya satu yang tidak boleh dan ini merupakan satu
hal yang remeh, kecuali kalau Adam dan Hawa hanya boleh makan
satu, yang lain tidak boleh dimakan sehingga membuat mereka
menjadi ingin makan. Inilah berhala yang mengakibatkan menjadi
tidak taat. Juga dengan istri Lot yang diperintahkan untuk lari
dan jangan menoleh kebelakang --> ini betul dan remeh. Kecuali
kalau diperintahkan untuk lari ke gunung dan menoleh ke belakang
--> ini susah untuk dilaksanakan. Saya seringkali mengajar
untuk memakai helm, tetapi ada yang mengatakan bahwa memakai helm
itu merupakan urusan dari polisi bukan merupakan urusan TUHAN. Ini
merupakan urusan dari TUHAN sebab menyangkut kebenaran. Kita
seringkali meremeh-remehkan Firman, tetapi di situlah terjadi
ketidak taatan dan juga terjadi banyak kehancuran. Inilah
ikatan-ikatan yang harus dilepaskan. Jika kita dikuasai oleh enam
dosa/belum terlepas dari enam dosa yang mendarah daging/yang
mengikat tubuh, jiwa dan roh, maka kerohanian kita akan menjadi
kering sampai mati rohani. Kita beribadah tetapi tidak merasakan
apa-apa? kalau kita berada di dalam pesta di dunia, biar berapa
jam-pun kita tidak berkeberatan, tetapi kalau di gereja, baru
dua/tiga jam kita sudah merasa keberatan. Inilah mati rohani;
kalau rohani itu hidup, maka kita akan merasa senang jika kita
berada di dalam gereja. Jika sudah mati rohani, maka akan menjadi
busuk dan berulat di neraka. Inilah kekuatan dari virus-virus
dosa, dari ulat-ulat dosa yang mendarah daging di dalam hidup
kita. Tetapi biarlah kita merayakan paskah dan kuasa paskah/kuasa
Darah YESUS malam ini melepaskan kita dari enam dosa yang mendarah
daging sehingga kita dapat hidup di dalam kebenaran dan
kemurnian (ay 8). Sebab jika tidak ada Darah, maka manusia
tidak dapat hidup benar --> jangankan soal keuangan, mau
berkata benar, mau bekerja yang benar, berlalu lintas yang benar,
sulit untuk benar dan murni/tulus. Kadang-kadang kita benar kalau
ada pendeta-nya demikian juga dengan pendeta benar kalau ada
sidang jemaat-nya --> ini benar, tetapi tidak murni/tidak
tulus. Benar dan murni/tulus sekali-pun tidak ada pendeta, tidak
ada jemaat, tidak ada boss, tetap benar dan murni/tulus sebab ada
TUHAN di atas Yang selalu melihat. Kebenaran dan kemurnian itu
merupakan pagar bagi kita.
Hasilnya:
Mazmur
5 : 13, Sebab Engkaulah yang memberkati orang
benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti
perisai.
Kalau kita hidup benar, maka
kita akan mengalami:
- Pagar
berkat dan anugerah TUHAN sampai ke anak cucu dan menjadi berkat
bagi orang lain. Seperti yang ditulis oleh raja Daud di dalam ktb
Mazmur 37 --> ‘Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua,
tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak
cucunya meminta-minta roti; inilah warisan yang benar yang
harus kita wariskan kepada anak cucu kita itulah kebenaran dan
kemurnian, sebab di situ kita dipagari dengan berkat dan anugerah
TUHAN sampai ke anak cucu. Istilah dipagari, berarti kutukan tidak
dapat masuk = orang benar tidak dapat terkena kutuk. Sekarang ini
bingung dengan santet dllnya, tetapi kalau kita hidup benar, maka
kita tidak akan terkena santet, kutukan dllnya. Yang ada hanyalah
berkat dan anugerah TUHAN serta
- perisai/perlindungan
dan anugerah TUHAN sampai ke anak cucu. Perlindungan dari apa? dari
celaka mara bahaya sampai pada hukuman di neraka. Inilah kelepasan
pertama dari Mesir oleh kekuatan Darah yang untuk sekarang adalah
kita terlepas dari dosa-dosa. Hidup benar serta murni merupakan
pagar kita --> di mana-pun kita berada, kapan-pun, situasi
apa-pun, kita tetap hidup benar dan murni sehingga berkat TUHAN
akan menjamah kita sampai ke anak cucu. Kutukan tidak dapat
menjamah kita sebab ada perlindungan dari TUHAN sampai ke anak
cucu. Semoga kita dapat mengerti.
- jadi,
sesudah keluar dari Mesir, bukan enak-enakan sebab masih harus
menghadapi laut Kolsom/laut Merah. Setelah keluar dari Mesir, maka
keadaan dari bangsa Israel terjepit di padang gurun sebab ke depan
ada laut, ke belakang ada firaun dengan tentaranya, sedangkan
sebelah kiri dan kanan ada padang gurun, pasti bangsa Israel akan
kalah. Bagi bangsa Israel jika diberi satu kata yang tepat adalah
‘mati’. Inilah yang seringkali harus
kita hadapi --> seringkali kita berkata “mati aku”. Setelah
kita percaya YESUS/kita ditebus oleh Darah YESUS, kita keluar dari
dosa-dosa, kita diberkati, tetapi kita masih harus menghadapi laut
Kolsom.
Keluaran 14 : 15, Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian
kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka
berangkat.
Berseru-seru ini berbeda dengan berseru. Jadi,
menghadapi laut Kolsom, Israel berseru-seru/ribut; kita seringkali
ketika harus menghadapi sesuatu, maka kita ribut, mengomel, saling
menyalahkan --> suami menyalahkan istri, istri menyalahkan suami,
anak-anak menyalahkan orang tua sehingga terjadi keributan dan ini
tidak dapat menyelesaikan masalah. Bahkan sampai mengadu kepada yang
lain --> mau membangun gereja sudah menelepon bahwa aku mau
membangun gereja, coba ditolong. TUHAN belum di telepon, temannya
terlebih dahulu ditelepon --> ini suatu kesalahan sebab membangun
gereja = membangun rumah TUHAN, bukan rumah orang. Seringkali kita
mengadu kepada teman, kepada orang tua/mertua, tidak pernah mengadu
kepada TUHAN.
Tetapi TUHAN berkata kepada Musa untuk
berangkat; coba kita berpikir, seandainya waktu berangkat itu
bukan laut yang di hadapi, maka perintah TUHAN itu sudah benar,
tetapi yang dihadapi itu laut.
Arti dari berangkat, tetapi
yang dihadapi laut = menyerah dan taat dengar-dengaran sebab ini
yang dikehendaki oleh TUHAN. Jadi, ketika kita menghadapi pencobaan
apa-pun juga, kita hanya menyerah dan taat dengar-dengaran. Kita
jangan melawan, sebab melawan akan membuat perpecahan. Seringkali
ketika kita menghadapi masalah, maka kita melanggar Firman -->
apa yang TUHAN katakan tidak boleh, menjadi boleh sehingga tidak ada
jalan keluar, yang ada hanyalah jalan buntu dan kebinasaan. Itu
sebabnya kita jangan coba-coba berada di luar Firman.
Seandainya
TUHAN memerintahkan untuk berangkat, tetapi yang mereka lakukan
adalah mundur, maka mereka akan habis binasa. Mari! kita menyerah
dan taat dengar-dengaran.
Kalau kita menyerah dan taat
dengar-dengaran, pasti TUHAN akan menolong --> Keluaran 14
: 16, 21,
16. Dan engkau,
angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan
belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari
tengah-tengah laut di tempat kering.
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman
itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
Seringkali jika kita menghadapi sesuatu yang
mustahil, maka kita berpikir untuk mencari jalan sendiri sehingga
kita dapat mati. Kita jangan berpikir-pikir sebab TUHAN lebih
bijaksana daripada kita = Firman TUHAN itu Hikmat di atas segala
hikmat. Itu sebabnya kita jangan memakai hikmat manusia. Semoga kita
dapat mengerti.
Setelah kita menyerah dan taat = masuk laut,
maka TUHAN pasti akan menolong. Bagaimana cara TUHAN menolong?
Yaitu: TUHAN memerintahkan Musa untuk mengangkat tongkat/kayu dan
mengulurkan tangan-nya ke laut, maka angin timur yang keras bertiup,
sehingga air laut terbelah dan Israel berjalan di tempat yang
kering. Perintah TUHAN itu mudah seperti:
- jangan
menoleh ke belakang,
- jangan
makan,
- mengangkat
tongkat dan ulurkan tangan.
Itu
sebabnya, jika saudara menghadapi pencobaan, maka saudara harus lari
pada Firman, jangan lari pada yang lain.; saudara jangan takut pada
Firman dengan berkata: nanti TUHAN perintahkan untuk masuk ke dalam
laut --> tidak mengapa! Masuk saja, sebab TUHAN Yang akan
bertanggung jawab. Jika kita taat, maka yang bertanggung jawab
adalah yang menyuruh, tetapi jika kita melawan, maka kita sendiri
yang harus bertanggung jawab. Semoga kita mengerti.
Mari!
kita bersungguh-sungguh sebab Firman bukan bahan tertawaan/guyonan,
tetapi ayat yang menerangkan ayat. Seperti dulu jika kita belajar
rumus, baru ada hasilnya, bukan sulapan. Jika kita mau menghitung
gedung ini dengan tertawa-tawa --> tidak bisa seperti itu, harus
ada rumus. Ayat dengan ayat itulah Firman TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Tongkat itu kayu dan ini berbicara tentang salib
Kristus/kayu salib. Angkat tongkat dan ulurkan ke laut dan angin
timur bertiup --> air laut terbelah, bangsa Israel berjalan di
tempat yang kering.
Yohanes 16 : 7,
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih
berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi,
Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Jika Aku pergi = YESUS
harus mati disalib. Di bagian atas diterangkan, bangsa Israel
memberi darah anak domba di pintu dan ini menubuatkan Darah YESUS
Yang melepaskan kita dari dosa-dosa sehingga kita dapat hidup benar
dan murni --> kita dipagari dan diberkati oleh TUHAN.
Sekarang,
Musa mengangkat tongkat dan mengulurkannya ke laut, ini menubuatkan
YESUS mati di kayu salib dan bangkit/paskah, naik ke surga untuk
mencurahkan Roh Kudus/Roh Penolong Yang tidak terbatas. Tidak
dapat dibatasi oleh laut. Jadi, cerita-cerita/nubuat ini bukanlah
sejarah sebab kalau dipelajari dengan pengetahuan, maka akan ada
yang berkata bahwa ini merupakan fenomena alam.
Itu sebabnya,
alkitab ini jangan diseminarkan atau di diskusikan --> jangan!
Tinggal dipercaya atau tidak/diterima atau tidak. Kalau diseminarkan
atau didiskusikan, maka nanti akan menghasilkan bahwa ini adalah
fenomena alam. Demikian juga dengan manna --> ini bukan dari
surga tetapi dari tumbuhan yang tumbuh di padang gurun. Kita jangan
melakukan itu sebab ada macam-macam pendapat orang, tetapi ayat
menerangkan ayat/pembukaan Firman, tinggal diterima. Ini menubuatkan
YESUS Yang mati/pergi, bangkit dan naik kesurga untuk mencurahkan
Roh Kudus.
Jadi, setiap kali kita menghadapi pencobaan dan
kesulitan seperti kita menghadapi laut Kolsom, biarlah kita selalu
meninggikan salib/angkat tongkat/Korban Kristus supaya Roh
Kudus/kuasa paskah sanggup melepaskan kita dari pencobaan-pencobaan
sampai pada yang mustahil. Kita
mengangkat tongkat/meninggikan salib/menghargai Korban Kristus
supaya Roh Kudus dicurahkan.
Apa
yang dimaksud dengan praktek dari meninggikan salib? Ini bukan
dengan membawa salib kemudian ditinggi-tinggikan di rumah --> ini
boleh saja! Tetapi bukan ini tetapi harus dipraktekan. Banyak orang
mengatakan bahwa meninggikan salib itu harus mengadakan perjamuan
suci dllnya --> ini merupakan salah satu bentuknya. Perjamuan
suci itu berapa kali kita lakukan dalam setiap minggu/dalam setiap
bulan? Tetapi kalau meninggikan salib itu harus setiap
hari/duapuluh empat jam.
Jadi, praktek dari
meninggikan salib -->
- 1
Petrus 4 : 1, 2,
1. Jadi,
karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus
juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti
berbuat dosa --,
2. supaya waktu yang sisa
jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut
kehendak Allah.
Jadi, meninggikan salib seperti Musa
yang mengangkat tongkat dan ini sulit; saya berkata kepada jemaa’t,
kalau saya, maka saya pada waktu itu akan memprotes kepada TUHAN
--> darimana rumusnya TUHAN, mau menyeberangi lautan, hanya
mengangkat tongkat? Perintah ini terlihat remeh, tetapi seringkali
kita tidak taat.
Sebagai contoh sehari-hari --> ada
sesuatu yang dicat dan ada tulisan ‘jangan disentuh, masih
basah’. Mengapa ada orang yang sambil berjalan, pasti akan
menyentuh? Inilah kita yang memiliki tabiat dosa yaitu tabiat yang
tidak taat, sebab masih ada satu jari yang menyentuh, kemudian di
bagian bawah ada lima jari yang menyentuh bahkan sampai ada tinju
sebab masih tidak percaya. Inilah tabiat yang tidak taat dan harus
dilepaskan oleh Darah YESUS.
Mari, malam ini, setiap
kesulitan yang kita hadapi --> angkat tongkat dengan praktek
rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup
benar/pertahankan kebenaran.
Mempertahankan
kebenaran:
- secara
pribadi,
- di
dalam nikah rumah tangga
- di
dalam pekerjaan
- di
sekolah, sekali-pun semua mencontek dan juga ada kesempatan sebab
guru pengawas membaca koran.
Jika
kita meninggikan salib, maka Roh Kudus akan turun, tetapi jika kita
merendahkan salib/berbuat dosa, maka kita akan ditinggikan di kayu
salib/menggantung diri seperti Yudas.
- 1
Petrus 4 : 2, supaya waktu yang sisa jangan kamu
pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak
Allah.
Rela sengsara daging untuk melakukan
kehendak Bapa = untuk taat dengar-dengaran
pada Firman. Sekali-pun hal itu tidak cocok dengan pikiran.
Apa-pun risiko yang harus kita tanggung, kita harus tetap mengikuti
Firman, seperti yang dilakukan oleh Abraham ketika TUHAN
memerintahkan untuk menyerahkan anak-nya. Kita mengikuti Firman dan
TUHAN Yang bertanggung jawab --> jika kita mengikuti Firman,
maka Yang menyuruh Yang akan bertanggung jawab. Semoga kita dapat
mengerti.
- 1
Petrus 4 : 12 – 14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sengsara
daging tanpa dosa. Di bagian atas diterangkan
tentang sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa --> mungkin
dari sekolah dasar sudah suka mencontek tetapi sekarang harus
berhenti dan ini berat sebab nilai-nya menjadi merosot, tetapi
harus benar. Kemudian sengsara daging untuk taat; sekarang,
sengsara daging tanpa dosa seperti pulang dari kantor, harus
beribadah --> inilah meninggikan salib. Atau besok harus ujian
tetapi tetap beribadah --> ini meninggikan salib. Seharusnya
kita tidur, tetapi kita mendahulukan ibadah. Saya selalu mengatakan
kepada kaum muda untuk belajar pada siang hari, nanti pulang dari
gereja, saudara belajar lagi = berkorban waktu tidur dan TUHAN akan
menolong. Rela sengsara daging tanpa dosa. Mungkin kita tidak
berbuat kesalahan, tetapi kita disalahkan, atau kita difitnah -->
kita diam saja sebab di saat itu Roh Kudus turun.
Hasilnya:
Roh Kudus/kuasa paskah sanggup membuat jalan di tengah laut, bagi
kita berarti:
- Roh
Kudus sanggup memberi jalan keluar dari segala masalah sampai pada
yang mustahil.
- Roh
Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil -->
laut terbelah. Kita harus yakin, kalau kita meninggikan salib
dengan rela sengsara untuk hidup benar dengan contoh --> saudara
berdagang dengan menjual barang yang asli sedangkan orang lain
menjual barang palsu tetapi mereka berkata bahwa itu adalah barang
asli dan harganya miring. Sedangkan jika saya menjual barang asli,
pasti tidak akan laku sebab harganya tinggi --> ini kata
daging/kata manusia yang tidak berhikmat memang benar. Tetapi kalau
ada Roh Kudus, maka Roh Kudus mampu membuka jalan asal kita hidup
benar dan taat = meninggikan salib. Dan, seandainya laut tidak
terbelah, maka Israel akan tamat riwayatnya sebab semuanya akan
mati = tidak memiliki masa depan. Karena Roh Kudus membuka jalan di
laut, maka Israel memiliki masa depan yang indah dan bahagia. Di
tepi laut, mereka bersukacita memuji TUHAN.
Mari!
inilah yang kita hadapi dan kita harus terlepas -->
Dulu:
- lepas
dari Mesir lewat darah, sekarang berarti kita terlepas dari dosa,
kita hidup benar dan murni sehingga TUHAN akan memberkati,
melindungi sampai ke anak cucu.
- lepas
dari laut Kolsom/dari pencobaan. Kita jangan memakai jalan sendiri
dan membuat keributan, tetapi kita maju saja bersama TUHAN = angkat
tongkat = tinggikan salib, biar Roh Kudus/Tangan TUHAN/kuasa paskah
melepaskan kita dari laut/dari masalah --> masalah nikah dan
buah nikah yang sudah hancur, masalah ekonomi dlsbnya. Kita tetap
hidup benar, taat dan rela sengsara tanpa dosa,maka Roh Kudus akan
menolong.
- kelepasan
dari sungai Yordan menuju ke Kanaan --> Yosua 3 : 14 -
17,
14. Ketika bangsa itu
berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai
Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan
bangsa itu.
15. Segera sesudah para
pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam
pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai
itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya
selama musim menuai
16. maka berhentilah air
itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan,
jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan,
sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus
sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan
Yerikho.
17. Tetapi para imam pengangkat
tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di
tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel
menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai
menyeberangi sungai Yordan.
Kelepasan dari sungai Yordan
= kelepasan terakhir untuk masuk ke Kanaan/tapal batas. Musa hanya
sampai di sini, sesudah itu ia diganti oleh Yosua dengan tabut
perjanjian. Musa mengeluarkan Israel dari Mesir dengan tanda darah
dan juga dengan tongkat/salib melepaskan Israel dari laut Kolsom,
sesudah itu tugas Musa selesai dan ia digantikan oleh Yosua yang
melepaskan Israel dari sungai Yordan untuk masuk ke Kanaan. Sampai
menggempur Yerikho dengan temboknya yang hebat hanya dengan tabut
perjanjian.
Kelepasan terakhir untuk masuk ke Kanaan,
menubuatkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir/kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita Surga terlepas dari
dunia untuk masuk:
- ke
dalam perjamuan kawin Anak Domba,
- ke
dalam kerajaan seribu tahun damai (Wahyu 20), kemudian masuk
- ke
dalam Yerusalem Baru (Wahyu 21 dan 22). Inilah nubuat, semoga kita
dapat mengerti dan mengikuti.
Di
bagian pertama sudah diterangkan bahwa darah binatang anak
domba/Darah YESUS melepaskan kita dari dosa-dosa --> mari kita
hidup benar dan murni dan ini sudah cukup sebab kita sudah diberkati
dan dilindungi sampai ke anak cucu. Warisan ini sudah cukup.
Bagi
orang tua yang memiliki harta benda, saudara jangan sombong dengan
mewariskan perusahaan sebab dapat bangkrut. Demikian juga hamba
TUHAN yang memiliki gereja yang besar, saudara juga jangan sombong
sebab ada sebuah gereja yang besar yang terletak dipinggir jalan,
dijual oleh anak cucu-nya yang kemudian beralih fungsi menjadi
show-room mobil dan ini terjadi di tahun 1995, waktu itu saya baru
ditempatkan di Malang. Tetapi kalau mewariskan kebenaran dan
kemurnian, akan sampai di surga; sekali-pun kita tidak memiliki
deposito, TUHAN Yang akan memelihara dan memberkati.
Kemudian
yang kedua kelepasan dari laut Kolsom dengan tongkat/salib -->
Roh Kudus turun untuk menolong kita dan yang ketiga adalah kelepasan
dari sungai Yordan/kelepasan yang terakhir/kegerakan Roh Kudus hujan
akhir/Mempelai Wanita Surga untuk masuk ke Kanaan yang dipimpin oleh
tabut perjanjian.
Apa
itu tabut perjanjian yang memimpin kegerakan hujan akhir?
Saudara dapat membaca di ktb Keluaran 25 mulai ayat 10, tentang
tabut perjanjian ini yang terdiri dari dua bagian yaitu tutup dan
peti/peti perjanjian --> ada tutupnya dan juga ada petinya.
Perbedaan dari tutup dan peti itu yaitu:
- tutupnya
terbuat dari emas murni yang ada kerub satu dan juga kerub dua,
kemudian dipercik dengan darah sebanyak tujuh kali --> Keluaran
25 : 15 – 18/
- tetapi
petinya terbuat dari kayu tetapi dilapis/disalut dengan emas bagian
luar dan dalam sampai kayu itu tidak kelihatan lagi.
Kita
pelajari tentang tutup terlebih dahulu yang terbuat dari emas murni.
Emas murni ini menunjuk pada zat Ilahi. Kerub satu menunjuk pada
ALLAH Bapa/TUHAN, Darah = Anak ALLAH/YESUS dan kerub dua menunjuk
pada ALLAH Roh. Kudus/Kristus. Jadi, tutup dari peti perjanjian
adalah ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus di dalam Pribadi TUHAN YESUS
Kristus di dalam kemuliaan sebagai Kepala/Mempelai Pria
Surga.
Sedangkan peti-nya
terbuat dari kayu penaga yang berwarna hitam itulah manusia
berdosa/kita semua/gereja TUHAN yang harus disalut dengan emas murni
sampai tidak terlihat kayu-nya lagi. Yang terlihat hanya emasnya dan
itu adalah gereja sempurna. Awalnya manusia berdosa tetapi disalut
dengan zat Ilahi/disalut dengan Roh Kudus/disalut dengan
Firman/disalut dengan kasih ALLAH sampai menjadi sempurna/gereja
yang sempurna itulah Mempelai Wanita Surga.
Jadi, tabut
perjanjian ini berbicara tentang Mempelai Pria dan Mempelai Wanita
yang sekarang dikenal dengan Kabar Mempelai.
Sebenarnya
pemberitaan Firman itu ada dua macam seperti rsl Paulus yang
mengajarkan bahwa YESUS meneladankan dua macam yaitu:
- injil
keselamatan = Firman penginjilan = susu = kabar baik --> Ef 1
: 13 yaitu injil yang memberitakan kedatangan YESUS Yang
pertama kali sebagai bayi, kemudian mati di kayu salib untuk
menyelamatkan manusia berdosa termasuk saya. Dimana-mana saya
selalu bersaksi bahwa dulu, keluarga saya mencari keselamatan di
kuburan dan setiap malam Jum’at Legi kami berebutan minum air
kembang supaya selamat. Tetapi setelah mendengarkan injil bahwa
keselamatan itu hanya ada di dalam YESUS, maka kami tinggalkan
semuanya dan percaya kepada YESUS dan diselamatkan. Inilah Firman
penginjilan/susu bagi bayi-bayi yang baru lahir. Kalau terus diberi
susu, maka pertumbuhan anak itu akan menjadi abnormal, sebab sudah
sekian tahun mengikut TUHAN tetapi terus diberi susu. Itu sebabnya
ada teladan yang kedua
- 2
Korintus 4 : 3, 4 --> cahaya tentang injil kemuliaan Kristus
= Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua =
makanan keras/Kabar Mempelai. Dari Kabar baik, ditingkatkan menjadi
Kabar Mempelai yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan
YESUS Yang kedua kali (bukan seperti bayi lagi) tetapi
dalam kemuliaan sebagai Raja/Mempelai Pria Surga untuk menyucikan,
mengubahkan manusia yang sudah selamat menjadi sempurna seperti
Dia.
Orang
yang sudah selamat akan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna = menjadi Mempelai Wanita. Itu sebabnya disebut Kabar
Mempelai yang menampilkan YESUS sebagai Mempelai Pria Surga dan kita
sebagai Mempelai Wanita. YESUS memang Tutup dari emas dan memang
tidak perlu diapa-apakan karena Ia adalah Mempelai Pria Yang mulia,
sedangkan kita adalah kayu yang perlu disalut/disucikan, diubahkan
dengan pedang bermata dua yang tajam. Tajam pertama
memotong/menyucikan sedangkan tajam kedua mengubahkan dan membaharui
sampai tidak terlihat lagi kayunya. Inilah Kabar Mempelai.
Di
Mesir pada tengah malam terjadi kematian dari anak-anak sulung,
tetapi di dalam injil Matius 25 : 6, pada tengah malam
terdengar suara ‘Mempelai datang, songsonglah Dia’. Satu-satunya
kabar yang dibutuhkan pada tengah malam/akhir jaman supaya
manusia/hamba TUHAN/pelayan TUHAN tidak mati/tidak binasa seperti
orang Mesir. Itu sebabnya perlu untuk mendengarkan Kabar
Mempelai.
Kabar Mempelai ini alkitabiah dan bukan menjadi
milik dari gereja G.P.T --> tidak!! tetapi milik semua gereja,
asal kita mau menerima atau tidak? Ayat-ayatnya sudah jelas yaitu di
dalam injil Matius 25 : 6 dan juga di dalam Wahyu 19 : 9,
inilah Mempelai, bukan porno tetapi yang rohani/yang sempurna
seperti Dia.
Kita sudah selamat sebab sudah menerima injil,
tetapi masih dapat berbuat dosa dan kalau YESUS datang, kita akan
ketinggalan sebab YESUS datang dalam kemuliaan --> tidak boleh
ada dosa. Itu sebabnya dihari-hari ini diperlukan pedang/Kabar
Mempelai untuk menyucikan. Jangan Firman yang hanya
tertawa-tawa.
Jadi tabut perjanjian/Kabar Mempelai =
- Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
- Ayat
menerangkan ayat yang terdapat di dalam alkitab = pembukaan Firman
ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
Sikap
terhadap tabut adalah kita harus mengangkatnya dengan cara dipikul;
pernah tabut perjanjian ini dinaikan di atas pedati = mau enak-enak
saja. Tetapi akhirnya pedati itu tergelincir dan Usha mati karena ia
mencoba untuk memegang tabut perjanjian itu. Itu sebabnya tabut
perjanjian ini jangan dicampur dengan ilmu pengetahuan dari
manusia/tangan manusia sebab kerohaniannya akan mati. Kita harus
membiarkan sebab tabut perjanjian ini milik TUHAN, kita hanya
tinggal menerima = percaya atau tidak.
Mari
malam ini! Kita semua harus memikul tabut, baru kita dapat
menyeberangi sungai Yordan dan menggempur Yerikho. Banyak orang
menerangkan salah, sebab yang diterangkan hanyalah sorakannya -->
saya katakan, sekali-pun bersorak sampai lehernya putus, tetapi kalau
tidak ada tabut perjanjian, maka tembok itu tidak dapat runtuh. Lebih
keras bunyi sorakan dari band yang ada di lapangan dan terdengar
sampai beberapa kilo meter, tetapi tidak ada yang roboh. Yang membuat
roboh itu tabut-nya/pengajaran-nya dan disertai dengan sukacita sebab
kita disucikan.
Mari,
mengangkat tabut =
kita bertanggung jawab untuk:
- mempraktekan
Kabar Mempelai = diangkat dibahu.
- bersaksi
sebab masih banyak gereja yang belum menerima Kabar Mempelai ini
bahkan ada yang mengatakan bahwa pengajaran ini pengajaran porno
dllnya --> tidak benar! sebab pengajaran ini justru menyucikan
dan menyempurnakan.
Mempraktekan
itu bukan mendapatkan Firman untuk diberitakan --> salah!! Tetapi
kita mendapatkan Firman, kemudian kita mempraktekannya terlebih
dahulu, baru diberitakan. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kita mempraktekan Kabar Mempelai ini, maka kita akan terus berjalan
sekali-pun harus melewati sungai Yordan = mempraktekan Kabar Mempelai
di dalam perjalanan hidup kita, maka hasilnya air sungai Yordan
tersebak, artinya
kita mengalami penyucian secara dobel.
Apa
yang disucikan?
- Air
yang di depan/air yang dihilir yang sudah mengalir akan masuk ke
laut sehingga daratan menjadi kering = dosa-dosa yang sudah
dilakukan/sudah ada di depan, disucikan oleh pedang Firman/Kabar
Mempelai = penyucian dosa-dosa masa lalu. Jika kita sudah melakukan
dosa-dosa itu beberapa tahun yang lalu dan kita teringat lagi
(pedang ini menusuk) maka kita harus mengaku agar
diampuni/dibebaskan. Dosa yang sudah kita perbuat itu harus kita
pertanggung jawabkan; mungkin kita datang ke ahli jiwa dan
menceritakan dosa yang sudah kita perbuat duapuluh tahun yang lalu,
ahli jiwa itu akan memberi nasihat untuk melupakannya dan menjadi
tenang. Tetapi, di hadapan TUHAN --> dosa itu tetap ada
sekali-pun sudah terjadi puluhan tahun yang lalu, tetapi harus tetap
dipertanggung jawabkan dengan mengakui dan jika diampuni, jangan
berbuat dosa lagi. Sedangkan
- Air
yang di hulu, dibendung (Yosua 3 : 14 – 17) = penyucian
dari dosa yang akan datang atau dari jerat dosa = dosa di depan yang
merintangi kita. Jadi, yang dibelakang, disucikan sebab ini
merupakan beban --> jika kita berlari dengan membawa beban, maka
pasti kita akan kalah. Tetapi kita harus berhati-hati, dengan dosa
yang ada di depan sebab akan merintangi. Setan memasang jerat di
tempat yang biasa kita layani. Maaf, mungkin direktur yang biasa
melewati meja dari sekretaris --> maka setan memasang jerat di
tempat itu. Demikian juga bagi hamba TUHAN akan dijerat di pelayanan
--> melayani, melayani dan pada akhirnya dijerat dengan
kesombongan, kenajisan dlsbnya. Itu sebabnya diperlukan pedang,
sebab tidak ada yang dapat melepaskan selain pedang; inilah
penyucian secara dobel yaitu penyucian dari dosa masa lalu dan juga
penyucian dari dosa yang ada di depan. Setiap kita datang ke gereja
dan mendengarkan Firman, kita terus menerus disucikan sampai satu
waktu, tidak ada dosa lagi = tidak bercacat cela = sempurna seperti
TUHAN.
Sekarang
kita sudah selamat, tetapi sekarang saya mau bertanya --> apakah
saudara selamat? Selamat! Tetapi apakah saudara masih dapat berbuat
dosa? masih dapat berbuat dosa, itu sebabnya diperlukan pedang supaya
nanti tidak ada dosa lagi = sempurna.
Apa
yang menjadi tanda dari orang yang sempurna?
Yakobus 3 : 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kesempurnaan
ini diukur dengan lidah yang tidak berdusta sampai lidah yang tidak
salah dalam perkataan. Nanti, lidah dari Mempelai Wanita ini tidak
salah dalam perkataan sebab hanya mengucapkan satu kata yaitu
‘haleluyah’ -->
Wahyu 19 : 6,7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
Inilah
orang sempurna --> dari empat penjuru bumi sudah sempurna,
mulutnya hanya mengucapkan satu kata ‘haleluyah’. Tidak ada lagi
yang bertanya --> kau, berasal dari gereja mana? Dan juga tidak
ada lagi dusta, tetapi hanya ada satu bahasa, satu tubuh dan satu
suara. Kalau kata YESUS, masih ada yang mengucapkannya berbeda-beda
sebab ada yang menyebut YESU dllnya, tetapi kata haleluyah -->
semuanya sama. Satu tubuh dan satu bahasa.
Dulu,
manusia diciptakan dengan satu bahasa. Tetapi karena membuat menara
Babel, maka bahasa menjadi kacau, nanti oleh pengajaran yang
benar/oleh pedang, akan dikembalikan menjadi satu bahasa/satu suara
diawan-awan = sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Ibrani
12 : 1, 2,
1.
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi
kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu
merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita.
2.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di
sebelah kanan takhta Allah.
Jadi,
saudaraku. Perhatikan dengan baik-baik. Kalau kita sudah mengalami
penyucian oleh Kabar Mempelai/pengajaran yang benar (pengajaran yang
benar itu bukan si A/si B, tetapi alkitab ini) beban/belakang dan
depan disucikan, maka
mata kita hanya memandang YESUS/Imam Besar
Yang duduk di sebelah Kanan Bapa.
Kalau
kita suci, maka kita tidak akan memandang orang, tetapi memandang
YESUS/Imam Besar Yang duduk di sebelah Kanan ALLAH Bapa dengan Wajah
kemuliaan/Wajah Yang bersinar bagaikan matahari yang pernah Ia
demonstrasikan/Ia perlihatkan di atas gunung.
Matahari
ini gambaran dari kemurahan, belas kasihan dan anugerah TUHAN dan
manusia tidak perlu membayar --> tidak pernah ada rapat untuk
menaikan biaya terkena matahari. Itu sebabnya, mari! malam ini, jika
kita disucikan sebab ini merupakan perjalanan terakhir bagi kita
semuanya --> tinggal sedikit waktu lagi dan YESUS akan datang
kembali. Inilah etape terakhir.
Dengan
Darah YESUS kita terlepas dari dosa, kita diberkati, dipagari dan
dilindungi --> puji TUHAN!! tetapi jangan tetap berada di situ.
Kita harus bergerak lagi dan menghadapi laut Kolsom/mengangkat salib.
Mari sekarang ini, kita berani mengangkat salib --> jangan
enak-enakan mengikut TUHAN, tetapi angkat salib dan Roh Kudus akan
menolong.
Etape
terakhir, kita harus mengangkat tabut/mengangkat Kabar
Mempelai/pengajaran yang benar harus kita saksikan kepada orang/hamba
TUHAN yang sudah selamat, kita taati dan beritakan supaya kita
disucikan dan mata hanya memandang kepada YESUS. Bukan kepada
organisasi, bukan kepada manusia dan juga bukan kepada uang, tetapi
hanya memandang kepada YESUS/Imam Besar dengan Wajah bagaikan
matahari yang merupakan belas kasih, anugerah/kemurahan untuk
mengadakan mujizat bagi kita.
Mujizat
secara jasmani terlebih dahulu --> sungai Yordan tersebak dan
tanah menjadi kering = Israel berjalan di tanah kering seperti tunas
yang keluar dari tanah kering.
Yesaya
53 : 1 – 3a, --> ini tentang YESUS.
1.
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada
siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
2.
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah
kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita
memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3.
Ia dihina dan dihindari orang,
Inilah
YESUS di kayu salib = tunas tumbuh menembusi tanah kering dan berbatu
= Israel berjalan di tanah kering. Bagaimana bisa, tunas/taruk yang
kecil dapat menembusi tanah yang kering, bahkan seringkali
berbatu-batu?
Kita
hanya menabur benih, tahu-tahu sudah tumbuh yang:
- Tidak
diketahui.
- Tidak
dapat dihalangi dan bagaimana bisa? bagaimana bisa?
- Tidak
dapat ditiru.
Inilah
jika kita mengangkat Kabar Mempelai, ada mujizat jasmani. Kita tidak
berdaya sebab hanya tunas, tetapi dapat menembusi batu dan orang yang
melihat --> bagaimana bisa? ini adalah mujizat dari TUHAN -->
sungai menjadi kering, tunas menembusi batu --> bagaimana bisa?
ini merupakan kuasa dari paskah malam ini. Kuasa pengajaran yang
benar membuat tunas yang kecil dapat tumbuh.
Mari,
para hamba-hamba TUHAN, mungkin pelayanan saudara di desa atau di
mana saja --> bagaimana bisa? inilah kalau kita mau mengangkat
Kabar Mempelai = taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran.
Saya
bersaksi, saya dulu bekerja menjadi guru di s.m.a Petra tahun 1986,
setelah itu tahun 1991 saya menyerah dan waktu pertama kali saya
sekolah di Lempin-El angkatan ke 18, saya masih tinggal di rumah
sendirian, tidak ada uang, tidak ada beras dan juga tidak ada minum.
Di Lempin-El saya diajarkan bahwa seorang hamba TUHAN itu tidak boleh
berhutang, tidak boleh meminta dan juga tidak boleh mencuri. Pertama
kali saya juga mengomel dan marah dengan mengatakan bahwa besok saya
bekerja lagi. Tetapi TUHAN menolong saya dan menekan saya -->
‘kamu menderita’? jelas!! Saya berteriak seperti orang gila.
Tetapi TUHAN berkata --> ‘apa-kah engkau lebih menderita
daripada Aku’? saya menangis dan berkata --> ‘TUHAN,
sekali-pun besok saya digaji seratus kali lipat, saya akan memilih
Engkau, sekali-pun Engkau tidak memberi apa-apa’.
Dan
sungguh-sungguh seperti tunas yang tidak berarti apa-apa --> salah
satu murid saya yang dulu saya memberi dia pelajaran tambahan dan ia
sudah lulus datang pada malam hari. Saya malu sebab saya tidak
memiliki apa-apa untuk disajikan, air saja saya tidak punya sehingga
di dalam hati saya berkata agar ia cepat pulang saja. Kemudian ketika
ia hendak pulang ia berkata ‘pak, saya mau minta ampun sebab dulu
waktu saya mendapatkan pelajaran tambahan, saya tidak pernah membayar
dan sekarang ini saya akan membayar bapak.’ Ia membayar dengan uang
sebanyak satu gebok. Padahal saya hanya meminta uang dari TUHAN
seribu rupiah supaya saya dapat membeli soto, tetapi TUHAN memberi
lebih dari itu. Inilah pengalaman pertama. Kemudian waktu saya ke
Malang dan melanjutkan pembangunan gereja, ada yang berkata untuk
mengambil barang dengan berhutang, tetapi saya tidak mau berhutang.
Kalau ditotal dari pemasukan dan yang harus dikeluarkan sebanyak
seratus jutaan untuk menyelesaikan bangunan gereja itu, maka memakan
waktu selama sepuluh tahun. Saya tetap teguh dengan tidak mau
berhutang dan TUHAN tolong dan sekarang kalau disuruh cerita, maka
yang keluar hanyalah perkataan ‘bagaimana bisa’?
Setelah
itu, orang-orang dari Surabaya pada tahun 2005, mereka datang ke
Malang untuk beribadah; saya harus membuka gereja dengan jumlah
jemaat sebanyak tiga keluarga. Saya mencari tempat yang kecil -->
tahu-tahu saya mendapatkan tempat di tempat dari bapak Robby yang
lengkap dengan pendingin udara. Pertama kali saya tidak pernah
bertemu dengan beliau, tetapi dalam lima menit semuanya selesai, saya
boleh memakai tempat itu yang terletak di jalan W.R.Supratman 4
Surabaya dan merupakan tempat yang strategis. Lewat orang yang
menjaga di tempat itu yang berkata ‘terserah bapak mau dipakai
mulai kapan memakai tempat ini’ dan sudah dipakai sampai hari ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Robby yang dipakai oleh
TUHAN; sebagai tunas yang kecil saya tidak dapat berbuat apa-apa.
Yang dapat saya katakan hanyalah ‘bagaimana bisa’? Ini semua
dapat terjadi kalau kita mengangkat tangan.
Kebangkitan
YESUS/kuasa paskah mampu menolong tunas yang kecil menembusi
batu-batu sehingga oarang akan berkata --> ‘bagaimana bisa’?
karena TUHAN Yang bisa.
Mari!!
malam ini, jika:
- ada
penyakit, nanti dokter akan berkata --> ‘bagaimana bisa’?
- juga
bagi hamba-hamba TUHAN yang gerejanya harus ditutup, seperti
pengalaman saya waktu itu di Gending dan gereja itu harus ditutup.
Saya dipanggil oleh komandan koramil dan beliau mengatakan bahwa
gereja itu sudah ditutup dan bubar. Saya hanya menjawab dengan
perlahan-lahan dan tiba-tiba komandan koramil itu berkata bahwa
‘saya akan melindungi gereja saudara’. Tidak ada yang mustahil
jika ada kuasa paskah/kuasa kebangkitan = tunas kecil menembus
batu-batu. Inilah pengalaman-pengalaman saya sebab malam ini ada
banyak hamba-hamba TUHAN yang datang, supaya saudara jangan berputus
asa.
Inilah
mujizat-mujizat secara jasmani, tetapi yang lebih besar dari itu
adalah mujizat secara rohani yaitu di saat kita memandang YESUS, kita
akan mengalami keubahan hidup dan ini tidak dapat ditiru oleh
siapa-pun juga yaitu
dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti YESUS dan ini dimulai dari Wajah YESUS Yang bersinar
bagaikan matahari.
Mari,
apa wajah kita malam ini? apakah wajah kita buruk seperti anjing dan
babi yang jatuh bangun di dalam dosa dan juga seperti setan. Petrus
sebagai seorang hamba TUHAN yang hebat, tetapi ia sempat menjadi
seperti setan --> ‘enyahlah iblis,’ siapa kita?
Inilah
wajah yang buruk -->
Yesaya 52 : 13, 14,
13.
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung
dan dimuliakan.
14.
Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk
rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak
manusia lagi --
YESUS
di atas kayu salib karena Wajah-Nya hancur sehingga Ia terlihat bukan
seperti Manusia lagi --> jika bukan seperti Manusia, Ia seperti
apa? maafkan!! YESUS seperti anjing dan babi untuk menolong wajah
buruk yang najis dan jahat seperti anjing yang menjilat muntahnya
kembali dan juga seperti babi yang sekali-pun sudah dimandikan,
kembali lagi ke kubangan = jatuh bangun dalam dosa tetapi semuanya
itu ditanggung oleh YESUS. Yang sudah seperti setan seperti Petrus,
malam ini ditanggung oleh YESUS supaya jika kita pulang, maka wajah
kita berseri --> wajah buruk menjadi wajah yang berseri.
Demikian
juga dengan wajah yang pucat sebab mungkin kita berada di dalam
ketakutan, kekuatiran, dapat menjadi wajah yang berseri/damai
sejahtera karena memandang Wajah YESUS. Dia Yang sudah menjadi begitu
buruk, lewat perjamuan suci, kita memandang Dia.
Kemudian
wajah muram karena putus asa sehingga rasanya tidak ada harapan lagi,
dapat berseri jika memandang Wajah YESUS lewat perjamuan suci malam
ini.
Salah
satu contoh dari semua wajah itu adalah perempuan yang kedapatan
berzinah/yang tertangkap basah, tetapi ia diseret ke bait ALLAH,
bukan ke pos kamling. Kalau dibawa ke pos kamling, ia sudah binasa
sebab akan dihakimi oleh massa; beruntung ia dibawa ke bait ALLAH.
Perempuan
yang berzinah itu pasti:
- wajahnya
menjadi buruk karena najis,
- pucat
karena takut akan dirajam dengan batu,
- muram/sedih
sebab sudah tidak ada harapan lagi
Tetapi
ia bertemu dengan YESUS ?’Aku-lah Terang Dunia’ (Yoh 8), Wajah
bagaikan matahari sanggup menyinari kita malam ini sampai wajah kita
menjadi berseri. Satu waktu jika TUHAN datang, kita diubahkan menjadi
seperti Wajah YESUS Yang bagaikan matahari. Ini mujizat yang
terbesar.
Dan
mulut yang berseru haleluyah = sudah tidak ada salah lagi dalam
perkataan. Kita akan terlepas dengan paskah yang sesungguhnya dan
juga dengan wajah yang bersinar memandang YESUS di awan-awan dan
mulut hanya berseru haleluyah, haleluyah, tidak ada lagi yang lain
dan kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya -->
Wahyu
19 : 6, 7, 9,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti
desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah
siap sedia.
9.
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi
kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari
Allah."
Sekali-pun
kita lemah dan bagi hamba-hamba TUHAN yang lemah karena hanya seperti
tunas dan juga bagi saudara yang memiliki modal yang lemah, juga bagi
saudara yang tidak memiliki ijazah dan harus hidup di dunia = tunas
yang lemah, tetapi dengan kuasa paskah/kuasa pengajaran yang benar
malam ini, sanggup menembusi batu-batu sebab TUHAN Yang menolong
kita.
Wajah
apa-pun malam ini, pulang dengan wajah berseri sebab hati damai dan
berbahagia, jangan mengulang lagi. Seperti perempuan yang berzinah
ini --> apa kelebihan kita dari perempuan yang berzinah ini? kita
dapat ditolong oleh TUHAN. Kita dapat membayangkan, jika perempuan
yang berzinah dibawa ke poskamling, maka ia akan binasa, tetapi
karena ia dibawa ke bait ALLAH, maka ia selamat. Demikian juga dengan
kita, kalau kita dibawa kemana-mana, maka kita akan mati, tetapi
malam ini kita dibawa ke bait ALLAH, TUHAN menolong kita. Dia seratus
persen menjadi buruk dan seratus persen Wajah matahari/kemuliaan-Nya
disinarkan supaya kita seratus persen menjadi seperti Dia waktu YESUS
datang kembali.
Banyak
usaha kita, tetapi usaha terakhir hanyalah anugerah TUHAN. Esther
berpuasa dllnya, tetapi jika tidak diulurkan tongkat anugerah, maka
semuanya tidak akan ada artinya. Malam ini, usaha apa saja, sudah
gagal, tinggal satu yaitu anugerah-Mu TUHAN. Kita hanya memandang
Wajah YESUS, maka anugerah-Nya akan dilimpahkan kepada kita.
TUHAN
memberkati.1