Kita
masih membahas
Matius 24 : 15-25 nubuat
tentang antikrist.
Sebelum
kedatangan YESUS Yang kedua kali, antikrist akan muncul di bumi ini,
dan ia akan berkuasa selama tiga setengah tahun.
Matius
24 : 15-18,
15.
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat
kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para
pembaca hendaklah memperhatikannya --
16.
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
17.
Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun
untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
18.
dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil
pakaiannya.
Jadi,
penampilan antikrist di bumi sebagai pembinasa keji yaitu memburu dan
membunuh bahkan membinasakan anak-anak TUHAN/gereja TUHAN. Sikap kita
menghadapi antikrist adalah menyingkir/menghindar dari antikrist.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran -->
Matius 24 : 16-18,
-
ay
16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”.
-
ay
17 --> “orang yang
sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang-barang
dari rumahnya”.
-
ay18
--> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk
mengambil pakaiannya”.
Menyingkir
dari antikrist supaya tidak diterkam/dibinasakan dan salah satu
tindakan adalah
tetap tinggal di ladang TUHAN’
=
setia di dalam ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.
Di
dalam
1 Korintus 3 : 9, Karena kami adalah
kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Ladang
ALLAH = pelayanan, tetapi dikaitkan dengan bangunan ALLAH.
Bangunan
ALLAH menunujuk pada Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita
TUHAN. Jadi, ladang ALLAH/pelayanan tetapi dikaitkan erat dengan
bangunan ALLAH dan tidak dapat dipisahkan = ibadah pelayanan kita,
harus mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai
Wanita TUHAN dan ini yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Efesus
4 : 11, 12, --> ini-lah pelayanan pembentukan Tubuh
Kristus.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Jadi,
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus adalah
pelayanan dengan
jabatan-jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Itu
sebabnya kalau kita mau masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus, kita harus memiliki jabatan-jabatan pelayanan dan juga
karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan-kemampuan ajaib untuk melakukan
pelayanan-pelayanan itu.
Bagi
saudara yang belum memiliki jabatan pelayanan, harus sungguh-sungguh
mendengarkan Firman, sebab kita bukan hanya beribadah, tetapi kita
juga melayani pembangunan Tubuh Kristus. Jika kita seorang gembala,
maka kita harus melayani sebagai seorang gembala, jangan melayani hal
yang lain. Misalnya gembala itu sebagai tangan, tidak mungkin ia
menjadi kaki; sebab jika ia melayani sebagai kaki, maka semuanya akan
menjadi kacau. Itu sebabnya, kita jangan mau ditipu, sekali-pun ada
banyak pelayanan yang besar, tetapi apakah pelayanan itu mengarah
kepada pembangunan Tubuh Kristus atau tidak?
Dan
ini pertanyaannya, sebab orang yang berada di luar TUHAN juga besar
--> tokonya besar, uangnya banyak, tetapi pertanyaanya, apakah
mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus atau tidak? Jika mengarah
kepada pembangunan Tubuh Kristus, maka harus melayani dan memiliki
jabatan-jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus.
Jika
kita tidak memiliki jabatan dan pelayanan, maka kita tidak dapat
masuk ke dalam ladang ALLAH dan juga masuk ke dalam pembangunan Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian
‘
jangan kembali untuk mengambil pakaiannya’ =
jangan meninggalkan jabatan pelayanan dengan mengambil
kembali pakaian yang lama.
Kalau
kita melepaskan jabatan dan pelayanan, maka kita tetap berada dalam
pakaian yang lama. Kehidupan yang lama ini yang sering mengganggu
pelayanan sampai melepaskan jabatan dan pelayanan.
Contoh
di dalam ktb perj.lama adalah Esau yang seringkali meninggalkan
jubahnya dan mengambil pakaiannya yang lama/pakaian berburu sebab
Esau sering berburu untuk mencari daging/mencari kebutuhan dan
keinginan daging. Jubah indah milik Esau sering ia tinggalkan di
rumah sehingga satu waktu jubah itu diambil oleh Yakub dan Esau tidak
dapat memakainya lagi sehingga ia meraung-raung.
Orang
yang kehilangan jabatan dan pelayanan seperti Esau, maka hidup-nya
akan meraung-raung sampai selama-lamanya. Saya tidak tega untuk
mengucapkan hal ini, tetapi harus diucapkan, sebab sudah
diperingatkan agar
‘jangan meninggalkan jabatan pelayanan dengan
mengambil pakaian yang lama’ sebab ada akibat-akibat yang
mengerikan.
Contohnya
adalah Esau yang sering melepaskan jubah indahnya/pakaian pelayanan
dan memakai pakaian yang lama yaitu pakaian berburu daging. Dulu kita
memang memakai pakaian pedagang dan ini boleh saja; tetapi sudah
diberi jubah oleh TUHAN, jangan sampai melepaskan jubah itu karena
hendak memakai pakaian yang lama/pakaian berdagang. Ini bukan berarti
kita tidak boleh berdagang, tetapi artinya jangan sampai kegiatan
berdagang dlsbnya mengakibatkan kita melepaskan jubah pelayanan sebab
ada akibat yang mengerikan yaitu Esau berburu dan mendapatkan daging,
tetapi ia kehilangan hak kesulungannya/berkat kesulungan sehingga ia
meraung-raung/hanya dalam tangisan sampai selama-lamanya sebab sudah
tidak dapat diperbaiki lagi.
Dan
untuk sekarang di akhir jaman, jika sekali kita melepaskan
jubah/pakaian pelayanan, maka akibatnya kita tidak dapat kembali lagi
sebab namanya sudah ‘akhir’. Ini yang membuat saya menjadi ngeri
sebab nasibnya akan menjadi seperti Esau yang meraung-raung. Semoga
kita dapat mengerti.
Contoh
di dalam ktb perj. baru adalah si bungsu. Si bungsu ini sudah
berada di dalam ladang Bapa, tetapi ia meninggalkan ladang Bapa dan
sampailah ia ke ladang babi -->
Lukas 15 : 15,
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Kalau
kita meninggalkan ladang TUHAN/ ladang Bapa, pasti cepat atau lambat,
akan sampai di ladang babi = pasti hidup dalam kenajisan dan
kejahatan bahkan akan sampai kepada puncak dosa = sampai berkecimpung
dan berkubang dalam dosa Babel. Keluar dari Tubuh Kristus, pasti akan
sampai ke Babel. Kita harus berhati-hati dan sungguh-sungguh serius;
ini bukan ancaman tetapi ini nubuat/ini peringatan dari TUHAN.
Kemudian
contoh selanjutnya adalah Yudas yang meninggalkan jabatan
pelayanannya sehingga diambil oleh orang lain, perutnya pecah dan ia
binasa untuk selama-lamanya.
Orang
yang meninggalkan jabatan pelayanan akan meraung-raung seperti Esau
kemudian akan sampai ke ladang babi seperti si bungsu dan juga sampai
seperti Yudas yang perutnya pecah sehingga isi perutnya keluar dan
dia binasa untuk selama-lamanya. Jabatan Yudas diambil oleh Matias,
dan ia tidak pernah dapat kembali sebab ia sudah binasa untuk
selamanya.
Mari,
yang sudah meninggalkan jabatan pelayanan, kembali melayani lagi dan
bagi yang belum melayani --> berdoa! supaya bisa mendapat jabatan,
dan ini bukan untuk disiksa, sebab kalau TUHAN memberikan jabatan
pelayanan/jubah maha indah bukan untuk menyiksa kita, tetapi untuk
memperindah hidup yang tiada taranya menjadi Mempelai Wanita TUHAN
menjadi sama dengan TUHAN. Inilah maksud TUHAN memberikan jabatan
pelayanan. Semoga kita bisa mengerti.
Inilah
tetap tinggal di ladang.
Ladang
itu adalah:
-
pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus, pelayanan yang sesuai dengan
jabatan-jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus,
-
tetapi
ladang itu juga berarti penaburan benih -->
‘kamu ladang ALLAH’ karena
ladang yang rohani, maka menjadi
tempat penaburan benih Illahi/
benih yang rohani.
Imamat
19 : 19, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.
Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu
dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari
pada dua jenis bahan.
Saya
hanya mengambil bagian ladang --> “jangan taburi ladang dengan
dua jenis benih” ini merupakan ketentuan. Jadi ladang itu hanya
boleh di taburi dengan satu jenis benih, artinya ladang hanya
ditaburi dengan satu buku itulah alkitab = satu Firman pengajaran
yang benar = Firman yang tertulis dalam alkitab yang dibukakan
rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab.
Seluruh
dunia menganut
Imamat 19:19 yaitu satu pengajaran = satu
alkitab = satu ladang = satu pelayanan = satu Tubuh Kristus. Tetapi
mengapa masih tercerai berai? sebab benih yang ditaburkan bukanlah
satu jenis benih --> bisa dari alkitab tetapi ditambah dengan ilmu
pengetahuan dan juga dengan filsafat dan semua ini ditaburkan,
sehingga tidak dapat menjadi satu.
Saya
sebagai gembala menyarankan untuk membaca alkitab saja, dari pada
membaca buku-buku yang lain; selain buku buku kuliah --> silahkan
saudaraku, tetapi kalau mau membaca buku-buku rohani, lebih bagus dan
yang lebih tepat adalah membaca alkitab yang semua contoh sudah ada
disitu. Kita tidak perlu mencontoh-contoh yang lain, dengan membaca
dari kitab Kejadian sampai Wahyu, terus diulang-ulang sampai akan
menimbulkan pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
ladang ALLAH yaitu pelayanan yang mengarah kepada pembangunan Tubuh,
ada jabatan yang jelas tapi juga ada penaburan benih/penaburan Firman
pengajaran yang benar. Jadi kalau disimpulkan, maka ladang ALLAH itu
adalah
pelayanan yang benar dan harus dikaitkan dengan Firman
pengajaran yang benar dan Firman pengajaran yang benar harus menjadi
Komando/Kepala. Pelayanan Tubuh Kristus harus memiliki Kepala,
sebab bagaimana kalau tubuh tidak memiliki kepala, siapa yang
mengatur? Kepalanya itu adalah YESUS/Firman pengajaran yang benar.
Saya
ulangi, jadi pelayanan yang benar/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
yang benar harus dikaitkan/dimotori oleh Firman pengajaran yang benar
= Firman pengajaran yang benar harus menjadi Komando/Kepala dari
pelayanan yang benar.
Komandonya
itu dari Firman, bukan manusia. Bayangkan kalau manusia yang menjadi
komando, betapa capeknya saya, setiap hari harus menelepon --> di
sini baru berapa ratus anggautanya, bagaimana kalau jemaatnya
ribuan/bagaimana harus menelepon? Kalau saya harus menelepon satu
persatu dan memerintahkan harus begini dan harus begitu, maka
semuanya tidak berarti apa-apa dihadapan TUHAN, itu sebabnya kita
harus berhati-hati.
Jadi
komando pelayanan kita adalah Firman pengajaran yang benar/suara
sangkakala, bunyi sangkakala itu Komando --> mau berkoban, harus
mendengar sangkakala, mau melayani, harus mendengar sangkakala, jadi
kalau YESUS datang ke dua kali ada bunyi sangkakala terakhir, kita
sudah tahu. Tetapi kalau sekarang mau berkorban, mau melayani TUHAN,
hanya mendengar bunyi Wijaya terus menerus, nanti jika TUHAN datang
dengan bunyi sangkakala (bukan suara Wijaya, bukan suara pendeta)
tetapi dengan bunyi sangkakala, kita tidak mengenal sehingga kita
akan benar-benar tertinggal.
Tetapi
kalau kita di Kepalai oleh Firman pengajaran/bunyi sangkakala, maka
pada saat YESUS datang ke dua kali dengan bunyi sangkakala terakhir,
kita akan terangkat bersama dengan Dia. Semoga kita dapat mengerti.
Sebagai
contoh dari pelayanan yang benar dan harus dimotori/dikaitkan dengan
Firman pengajaran yang benar terdapat di dalam injil Lukas 10.
Lukas
10 : 38 - 42,
38.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di
sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di
rumahnya.
39.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini
duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40.
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41.
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42.
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Ayat
39 -->
“Maria ini duduk dekat kaki Tuhan” --> ini
jelas, pelayanan ladang TUHAN, selain kita
melayani, kita juga ditaburi benih.
Inilah
saudaraku, Marta yang melayani, tetapi tanpa Firman
pengajaran/pelayanan yang tidak didorong/tidak dimotori oleh Firman
pengajaran yang benar = pelayanan tubuh tanpa Kepala. Kalau tidak
dimotori oleh Firman --> kita melayani dan juga beribadah =
pelayanan tubuh tanpa Kepala, sehingga kita benar-benar tidak
memiliki arah.
Kita
harus berhati-hati sebab nanti akan ada banyak pelayanan/tubuh tanpa
Kepala dan ini akan mengarah kepada aniaya antikrist dan akan
dipancung oleh antikrist. Seperti Marta yang sibuk melayani dan
terlihat hebat, tetapi pelayanannya itu hanya sampai pada tubuh tanpa
Kepala artinya mengarah kepada aniaya antikrist yang merupakan
siksaan yang paling dahsyat dan siksaan itu akan sampai pada
puncaknya yaitu kehidupan itu akan dipancung kepalanya; saya tidak
mau menipu, dan saudara juga jangan sampai ditipu/jangan dibohongi
dihari-hari ini. Itu sebabnya, mari, perhatikan dan mengutamakan
Firman dengan sungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.
Tanda
dari pelayanan tubuh tanpa Kepala dan yang mengarah kepada antikrist
adalah
mengomel seperti Marta yang memprotes kepada TUHAN -->
‘
TUHAN tidak kah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri, suruhlah dia membantu aku’.
Pelayanan yang ditandai dengan bersungut-sungut, kuatir --> ini
kesusahan sebab seperti ini suasana duri/suasana kutukan.
Mengomel/bersungut-sungut itu bagaikan duri yang menusuk orang lain.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, sebab orang kalau terus menerus
merasa kuatir terutama kuatir untuk hal yang jasmani, maka satu saat
kehidupan itu akan masuk aniaya antikrist, atau dia dapat cenderung
untuk menyembah antikrist, sebab nanti seluruh bidang jasmani/bidang
ekonomi akan dikuasai oleh antikrist.
Kalau
sekarang ini, kita selalu kuatir pada hal yang bersifat jasmani
sehingga mengorbankan yang rohani, maka itu tandanya kita hidup tanpa
Kepala dan orang semacam ini, satu saat dapat menyembah antikrist.
Sebab segala bidang ekonomi/ bidang jasmani di bumi ini akan dikuasai
oleh antikrist; dan orang akan mendapatkan yang jasmani dan ini juga
termasuk jual beli/berdagang jika kehidupan itu menyembah antikrist.
Orang yang kuatir ini nanti akan sampai kepada penyembahan kepada
antikrist, menjadi = antikrist untuk dibinasakan. Semoga kita
mengerti.
Pelayanan
yang benar adalah pelayanan dari Maria -->
Lukas 10 : 39,
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini
duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya
‘
Maria
duduk dekat Kaki TUHAN dan terus mendengarkan perkataan Nya’
Perkataan- Nya = Perkataan YESUS = Firman yang dibukakan rahasianya =
ayat menerangkan ayat yang ada di dalam alkitab = Firman pengajaran
yang benar. Inilah pelayanan yang benar yaitu yang dimulai atau
dimotori oleh Firman pengajaran yang benar = pelayanan Maria =
mendudukkan/menerima YESUS sebagai Kepala. Semoga kita dapat
mengerti.
Lukas
10 : 42, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria
telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari
padanya."
Ya,
hanya satu saja yang perlu --> kita hidup didunia, di dunia yang
sulit, tetapi kita mau melayani TUHAN, apa yang kita harus berbuat?
hanya satu saja yang perlu yaitu dimulai dengan mendengarkan Firman
pengajaran = mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran.
Ini satu hal yang perlu di dalam kehidupan kita, maka TUHAN sudah
memberikan yang terbaik di dalam kehidupan kita,
seperti Maria
memilih bagian yang terbaik yang tidak dapat diambil dari padanya
=
kekal.
Yang
terbaik itu kekal, tidak mengapa ada yang memiliki cita-cita mau
menjadi dokter, mau menjadi sarjana, mau menjadi pedagang yang sukses
--> silahkan!! tetapi dimulai dari hanya satu hal yang perlu yaitu
mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran --> ini
yang menghasilkan yang terbaik dan tidak dapat diambil = yang kekal
selama-lamanya. Dalam hal ini pelayanan Maria merupakan pelayanan
yang terbaik dan kekal selamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Posisi
Maria/orang yang melayani/pelayanan yang dimotori oleh Firman
pengajaran yang benar, maka posisinya berada di bawah Kaki TUHAN dan
ini merupakan tempat yang tenang dan damai sejahtera. Sedangkan
posisi Marta tidak berada dibawah Kaki TUHAN sehingga ia merasa
kuatir, susah. Mari saudaraku, kita kembali di bawah Kaki TUHAN sebab
disitulah tempat yang tenang/kita mengalami ketenangan dan damai
sejahtera, sekalipun dunia ini bergelombang, lautan bergelombang,
tetapi YESUS dapat tidur. Inilah ketenangan di dalam TUHAN/berada di
bawah Kaki TUHAN.
Mari!!
bagi saudara yang sering stress, sering kuatir, itu berarti saudara
jauh dari TUHAN = tidak berada di bawah Kaki TUHAN, sebab kalau
berada di bawah Kaki TUHAN = menempatkan TUHAN sebagai Kepala. Semoga
kita dapat mengerti.
satu
hal yang perlu --> ini merupakan pijakan dalam hidup. Mari!
melayani TUHAN dengan mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman
pengajaran --> ini yang terbaik dan kekal.
Mari,
bagi pelayan-pelayan TUHAN, bagaimana? mau dengar-dengaran, saat
mendengar Firman, kita bergurau, sebab di saat mendengar Firman
pengajaran yang benar kita tidak serius, maka itu merupakan hal yang
paling tidak baik. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab itu
akan menghancurkan semuanya.
Mari,
kembali satu hal yang perlu; memang banyak kebutuhan kita, tetapi
semuanya itu sudah tercakup kalau kita duduk di bawah Kaki TUHAN, dan
juga melayani TUHAN lewat mendengar dan dengar-dengaran pada Firman
pengajaran, sebab itu merupakan hal yang terbaik dan kekal.
Perjalanan
menuju hidup kekal itu hanya satu yaitu jalan kematian, kebangkitan,
kemuliaan. Sikap Maria yang duduk di bawah Kaki TUHAN/melayani TUHAN
yang dimulai dengan mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman
pengajaran menentukan saat menghadapi kematian/percikkan
darah/sengsara tanpa dosa. Selain terbaik dan kekal, maka sikap Maria
ini menentukan di saat menghadapi salib/ kematian
Di
sini nanti akan dipisahkan antara pelayan dari Marta dan pelayanan
dari Maria; nampaknya sekarang pelayanan dari Marta lebih hebat dari
Maria. Apa itu pelayanan dari Maria yang mendengarkan Firman lama
sekali, sedangkan pelayanan dari Marta enak, selain pemberitaan
Firman cepat, juga mendapatkan ini dan itu. Tetapi satu waktu akan
dipisahkan, yaitu sebelum antikrist datang (di dalam ktb Wahyu) ada
tujuh tahun --> tiga setengah tahun antikrist betul-betul
berkuasa, tetapi tiga setengah tahun sebelumnya ini banyak hamba
TUHAN mengatakan dengan istilah masa pra-aniaya antikrist.
Jadi,
yang kita hadapi ini berat, itu sebabnya kita jangan melayani dengan
enak-enak/ mencari yang enak bagi daging. Sikap Maria dalam melayani
TUHAN yang dimulai dengan duduk di bawah Kaki TUHAN = mendengar dan
dengar-dengaran kepada Firman, sangat menentukan saat menghadapi masa
pra-aniaya antikrist/ percikkan darah/sengsara tanpa dosa/pengalaman
kematian bersama TUHAN yang harus kita alami kalau mau kekal/kalau
mau mulia. Semoga kita dapat mengerti.
Yohanes
11 : 31, 32,
31.
Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu
untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke
luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke
kubur untuk meratap di situ.
32.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya : "Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Disini
pemisahannya yaitu nanti di saat menghadapi percikkan darah; sekarang
kelihatan yang justru tanpa Firman itu yang menonjol --> luar
biasa, dahsyat!! tetapi nanti di saat masuk masa pra-aniaya
antikrist/mengalami sengsara tanpa dosa/ pengalaman kematian bersama
YESUS.
Sebagai
contoh Maria yang diijinkan menghadapi Lazarus yang mati, mengalami
percikkan darah = pengalaman kematian. Banyak masing-masing dari kita
yang nanti akan diperhadapkan pada pengalaman kematian. Di sini ada
dua sikap yaitu antara pelayanan tubuh Kristus tanpa Kepala/tanpa
Firman dengan yang mengutamakan Firman.
Ada
dua sikap saat menghadapi pra-aniaya antikrist/kematian atau
percikkan darah yaitu:
- ay
31 --> sikap yang negatif “mereka menyangka bahwa Maria
pergi ke kubur untuk meratap disitu” sikap yang pertama adalah
meratap. Inilah sikap pertama yaitu tanpa Firman
sehingga meratap.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati,
sebab meratap ini sama dengan:
- bersungut-sungut
untuk menyalahkan TUHAN dan sesama, seringkali
orang yang sudah mati-pun disalahkan dengan berkata : mengapa
engkau meninggalkan aku, siapa yang akan memberi aku makan? Dan
juga menyalahkan TUHAN dengan berkata bahwa TUHAN tidak adil
--> orang lain TUHAN sembuhkan, tetapi ini
engkau ambil.
- kesedihan
tanpa harapan lagi, sampai kecewa dan berputus
asa.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, jangan memprotes saat pemberitaan
Firman seperti yang dilakukan oleh Marta, sebab nanti saat
menghadapi kesusahan dan penderitaan akan banyak yang memprotes
kepada TUHAN = banyak yang mengomel/bersungut kepada TUHAN.
Kita
harus sungguh-sungguh berhati-hati dengan pelayanan, sebab
sekali-pun kita menyanyi dengan luar biasa/hebat, tetapi kalau tanpa
Firman (bukan menyanyinya yang salah) tetapi yang salah adalah tanpa
Firman sebab nantinya akan menjadi ratapan.
Amos 8 : 3,
Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada
hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
Ayat
3 --> “Nyanyian-nyanyian di tempat suci” --> ini
bukan nyanyian di bus kota, tetapi nyanyian di tempat suci/di
gereja. Awalnya --> YESUS dahsyat/luar biasa sebab IA Gunung Batu
ku, tetapi di saat menghadapi percikkan darah/sengsara tanpa dosa,
dia mulai meratap --> YESUS, mengapa menjadi begini, menjadi
begitu --> nanti akan ada ratapan kalau tanpa Firman. Kalau
sekarang kita beribadah, menyanyi dan berkorban tetapi tanpa Firman,
nanti di saat menghadapi percikkan darah/masa pra-aniaya antikrist,
yang ada hanyalah ratapan dan persungutan, tidak ada nyanyian lagi,
YESUS sudah tidak dahsyat lagi.
Bangkai ini:
- putus
asa,
- kecewa,
- rohaninya
mati,
- tempatnya
ulat-ulat dosa, virus-virus dosa yang membawa ke neraka;
neraka itu ulat-ulatnya tidak mati, itu ulat dosa yang
menggerogoti bangkai-bangkai.
Bertahan berapa lama bangkai
itu? bangkai tidak tahan lama, pasti
ulat akan datang.
Hati-hati!
kalau kita sudah mulai:
- banyak
meratap dihari-hari ini,
- menyalahkan
Firman, memprotes
Firman karena
pemberitaannya terlalu lama, saat
menghadapi sesuatu bersungut dan memprotes
itu kepada TUHAN =
bangkai yang tidak tahan lama, ulat pasti
sudah datang/virus dosa mulai yang
terkecil, virus dosa yang tidak kelihatan, sampai ulat-ulat yang
menggerogoti membawa ke neraka itu akan muncul.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati sebab pelayanan kita dikoreksi
termasuk pelayanan saya juga dikoreksi --> apakah pelayanan
seperti Marta atau apakah pelayanan seperti Maria?
Pelayanan
Maria di mulai dengan duduk/menempatkan YESUS sebagai Kepala =
duduk mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran. Kalau
Marta --> yang penting melayani, tetapi kalau Firman -->
protes! mengapa banyak Firman? yang penting melayani, penting kasih
= pelayanan kasih, tetapi kalau tanpa Firman = kasih tanpa Firman =
kasih daging/eros. Demikian juga dengan Roh Kudus, tetapi kalau Roh
Kudus tanpa Firman = roh daging/emosi.
Itu sebabnya kita
harus berhati-hati, sebab nanti akan terjadi pemisahan saat
menghadapi masa pra-aniaya antikrist/percikan darah/kematian bersama
TUHAN. Ada yang meratap, dan ini merupakan bagian dari Marta yaitu
pelayanan tubuh tanpa Kepala, sehingga terjadi persungutan/mengomel
dan meratap.
- sikap
Maria duduk di bawah Kaki TUHAN mendengar dan dengar-dengaran kepada
Firman. Ini yang menentukan yaitu di saat dia menghadapi kematian,
tidak lari kemana-mana; kalau orang mendengar dan dengar-dengaran
kepada Firman pengajaran yang benar, di saat kehidupan itu
menghadapi masa pra-aniaya/mulai sekarang menghadapi kesulitan,
dapat dilihat dari sikapnya yaitu duduk di bawah Kaki
TUHAN/tersungkur dibawah Kaki TUHAN.
Yohanes 11 : 32,
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ayat
33 --> “Setibanya Maria di tempat Yesus berada” -->
Maria tidak lari ke kuburan, tetapi ia lari ke tempat YESUS/lari
kepada YESUS/tidak lari kepada yang lain.
‘TUHAN,
sekiranya Engkau ada disini, saudara-ku pasti tidak akan mati’.
Maria dengan cucuran air mata, tersungkur. Inilah kalau ada
Firman/kalau pelayanan kita dimulai dengan mendengar dan
dengar-dengaran kepada Firman, maka ketika kita menghadapi
kematian/percikkan darah, maka sikap kedua adalah lari dibawah
Kaki Yesus/tersungkur dibawah Kaki Yesus/menyembah Tuhan,
menyerahkan segala persoalan kedalam Tangan kemurahan Tuhan
--> ‘TUHAN sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak
mati” = ada kepastian hanya TUHAN Yang dapat menolong kita/hanya
TUHAN Yang dapat menyelesaikan segala masalah kita = tidak berharap
pada yang lain.
Mari!
apa-pun keadaan kita sekarang ini, mungkin menghadapi sengsara tanpa
dosa/percikan darah, menghadapi kemustahilan seperti Lazarus yang
sudah mati dan busuk, mau dijadikan apa sudah tidak bisa = menghadapi
sesuatu yang mustahil dalam pekerjaan, dalam nikah --> mari! lari
tersungkur di bawah Kaki TUHAN dengan suatu keyakinan iman dari
Firman yang kita dengar itu mengingatkan kembali bahwa hanya TUHAN
Yang mampu menyelesaikan segala masalah.
Datang
kepada TUHAN dan disitu terjadi pemulihan, Maria mengalami kuasa
kebangkitan, dibawah Kaki TUHAN, kita mengalami kuasa kebangkitan. Di
saat kita berada di dalam suasana kematian/menghadapi sesuatu yang
mustahil, maka kita mengalami kuasa kebangkitan dari TUHAN. Tadi
berada di bawah Kaki TUHAN = saat kita mendengar Firman, maka ada
ketenangan = yang terbaik yang kekal/ada ketenangan dan kedamaian.
Sekarang
tersungkur dibawah Kaki TUHAN dengan cucuran air mata = mengaku bahwa
dia tidak dapat berbuat apa-apa/ hanya menyerah sepenuh dengan
keyakinan iman bahwa hanya TUHAN Yang mampu menyelesaikan segala
masalah dan disitu Maria mengalami kuasa kebangkitan.
Kuasa
kebangkitan itu untuk apa ? untuk memulihkan dan meningkatkan
kerohanian kita. Inilah saudaraku! Mengapa TUHAN mengijinkan kita
menghadapi pengalaman kematian/ujian?
Pengalaman/ujian
kematian itu untuk:
-
menaikkan
dan memulihkan kerohanian,
-
tapi
juga untuk memulihkan yang jasmani, kalau yang rohani pulih, yang
jasmani/yang duniawi juga akan dipulihkan
lewat kuasa kebangkitan.
Coba
kita melihat sesudah Lazarus dibangkitkan, terjadilah peningkatan
rohani. Mengapa TUHAN ijinkan keluarga ini mengalami kematian/ujian,
demikian juga dengan saudara yang sudah setia tetapi mengapa masih
diijinkan sengsara, kesulitan, kemustahilan? Ini bukan untuk
menghancurkan, sebab kalau sikap kita benar, yang di mulai dari
mendengar dan dengar-dengaran pada Firman = bukan meratap, tetapi
tersungkur di bawah Kaki TUHAN dan menyembah TUHAN dengan cucuran air
mata, maka kita akan mengalami kuasa kebangkitan untuk memulihkan dan
meningkatkan kerohanian kita, bahkan keluarga kita, sebab sikap dari
satu orang menentukan keluarga kita juga.
Yohanes
12 : 1, 2,
1.
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal
Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani sedang salah
seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Mulai
dari
?Lazarus --> di Yohanes 11,
Lazarus ini disebutkan tetapi tidak diketahui keberadaannya; tetapi
sekarang di sini Lazarus sudah bisa makan/duduk makan/ makan
Firman =
peningkatan rohani. Lazarus yang tadinya
mengembara tidak duduk makan/tidak mau makan Firman = tidak
tergembala.
Itu
sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau kehidupan kita tidak
tergembala = mengembara = tidak mau makan Firman penggembalaan dan
pada akhirnya akan sakit. Sakit itu sudah berbuat dosa dan kalau
dibiarkan akan mati seperti Lazarus. Mati rohani = sudah tidak
merasakan apa-apa = berbuat dosa, tetapi sudah tidak merasa bersalah.
Inilah
Lazarus yang:
-
tidak
tergembala,
-
sering
meninggalkan ibadah pelayanan,
-
Lazarus
menjauhkan diri dari pertemuan ibadah,
-
Lazarus
tidak mau makan Firman, sehingga
akibatnya ia sakit =
sudah berbuat dosa/jatuh dalam dosa, kalau
dibiarkan tetap tidak makan, akan sakit
sehingga kerohanian-nya
menjadi mati --> berbuat dosa,
tetapi sudah tidak merasa berdosa, tidak
beribadah sudah tidak merasa
berdosa. Kalau
dibiarkan selama empat hari akan
menjadi busuk sehingga penuh dengan
ulat-ulat dosa yang membawa kepada kebinasaan.
Tetapi untunglah lewat percikkan
darah/ lewat kematian dan
Lazarus dibangkitkan, maka Lazarus
dapat makan/makan
Firman TUHAN = terjadi pemulihan secara jasmani --> apa yang
busuk/yang sudah hancur dipulihkan kembali. Dan juga secara rohani
--> kerohanian Lazarus dipulihkan sehingga ia dapat makan Firman
TUHAN = ia dipuaskan/dikenyangkan oleh Firman TUHAN sehingga ia
tidak sakit lagi/tidak jatuh ke dalam dosa lagi.
Marta,
‘
disitu
diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani’ Marta
- tidak
mengomel, --> pelayanan Marta tidak lagi bersungut-sungut,
tidak ada kekuatiran lagi.
Filipi 2 : 12-15,
12.
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir,
13. karena Allahlah yang
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
14. Lakukanlah segala sesuatu
dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
15.
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti
bintang-bintang di dunia,
- dengan
takut dan gentar kepada Tuhan, setia dan tanggung jawab kepada
TUHAN dibuktikan waktu rsl Paulus tidak ada/waktu gembala tidak ada.
Mari, kesetiaan ini dibuktikan bukan kepada manusia tetapi kepada
TUHAN.
- sampai
kesempurnaan, --> kamu tidak bercacat cela, Marta juga
sempurna, Lazarus makan Firman, tidak jatuh lagi/tidak sakit lagi
tetapi sehat = hidup benar, hidup suci sampai sempurna oleh Firman.
Marta melayani, tetapi ia tidak bersungut lagi tetapi setia,
bertanggung jawab = terus bercahaya bagaikan bintang yang bercahaya/
sampai tiada bercacat cela.
Maria,
di dalam injil Yohanes 12, penyembahannya juga ditingkatkan. Awalnya
ia menyembah karena ada persoalan yaitu Lazarus mati -->
Yohanes
12 : 3 - 6,
3.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan
segera menyerahkan Dia, berkata:
5.
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan
uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6.
Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang
miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Ayat
4 -->
“Tetapi Yudas Iskariot” --> menghadapi
Yudas/antikrist ini, penyembahan perlu ditingkatkan dan untuk ini
sudah tidak ada tawar menawar = penyembahan
yang
sudah harus memenuhi ukuran perobekan daging = daging tidak bersuara
lagi.
Maria
mengalami peningkatan/pemulihan dalam penyembahan untuk menghadapi
antikrist secara langsung yang akan berkuasa tiga setengah tahun. Ini
di mulai dengan makan Firman.
Yudas
langsung memberi komentar, begitu Maria mengurapi YESUS dengan minyak
seharga tiga ratus dinar = antikrist langsung mengaum. Itu sebabnya
penyembahan harus ditingkatkan.
Maria
mempersembahkan tiga ratus dinar. Upah satu hari itu satu dinar,
berarti tiga ratus dinar = upah bekerja selama satu tahun; dipotong
hari Minggu/lima puluh dua minggu, belum lagi hari libur dan juga
hari Sabat, mereka tidak boleh bekerja. Upah bekerja satu tahun,
dipersembahkan berarti Maria mengalami perobekan daging/ keinginan
akan uang dirobek = perobekan daging sampai daging tidak bersuara.
Yudas tidak mau dirobek keinginannya sehingga perutnya yang robek =
hidupnya hancur.
Kemudian
menyeka dengan rambutnya, rambut merupakan kebanggaan = perobekan
daging sampai tidak ada kebangaan lagi/tidak ada yang
dibanggakan/tidak ada yang diandalkan, tetapi hanya mengaku “TUHAN,
aku ini hanya seperti rambut”. Coba! sehelai rambut itu mau
menjadi apa? Di dalam ibadah kaum muda, saya selalu mengatakan -->
sehelai rambut ini untuk mengecat gereja ini saja, berapa lama dapat
selesai? sampai berapa kali kita merayakan natal saja, tidak akan
selesai = tidak ada gunanya/tidak ada yang perlu dibanggakan.
“dia
menyeka Kaki YESUS dengan rambut” = dari ujung rambut sampai ujung
kaki, dia serahkan kepada TUHAN = penyerahan seluruh hidup kepada
TUHAN -->
ini
penyembahan yang memuncak sampai daging tidak bersuara/ suara daging
yang perlu dirobek terutama keinginan akan uang seperti Yudas.
Kemudian
bukan karena ada masalah, barulah kita menyembah TUHAN, tetapi kita
menyembah TUHAN karena kita mengasihi TUHAN sampai menyerahkan
segenap hidup dan ini yang ditunggu oleh TUHAN. Dan kalau ini
terjadi, penyembahan karena mengasihi TUHAN, maka akan ada bau minyak
yang harum/ada minyak urapan Roh Kudus yang semerbak ditengah kita
sekalian.
Kalau
dulu imam besar masuk ke ruangan maha suci, di ujung roknya/jubahnya
itu ada bel emas dan berbunyi indah = penyembahan yang diurapi oleh
Roh Kudus, sampai bisa berbahasa Roh akan menarik hadirat TUHAN/bau
harum menarik hadirat TUHAN datang ditengah kita/dekat dengan
kita/paling dekat dengan kita, bagaikan kita berada di bawah Kaki
TUHAN.
Hasilnya,
- 1
Petrus 4 : 14, Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah
ada padamu.
Berbahagialah kalau ada minyak urapan,
kita akan merasakan kebahagiaan dan keindahan sebab minyak urapan =
Nama YESUS Yang indah. Ada kebahagiaan dan keindahan dapat kita
rasakan sampai masa depan kita. Masa depan yang bahagia dan indah,
bukan ditentukan oleh hal yang lain, tetapi ada urapan atau tidak,
yang membuat kebahagiaan ditengah penderitaan. Semoga kita dapat
mengerti.
- 2
Korintus 2 : 12-15,
12. Ketika
aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati,
bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
13.
Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai
saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke
Makedonia.
14. Tetapi syukur bagi Allah,
yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.
Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia
di mana-mana.
15. Sebab bagi Allah kami
adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang
diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
Jadi, ada
jalan kemenangan, dimana ada minyak urapan ada jalan
kemenangan untuk:
- menghadapi
antikrist, kita tidak dapat
dijamah seperti Yudas yang
mengatakan untuk apa minyak ini
diboroskan, tetapi TUHAN
membela perempuan itu.
- membuka
jalan/ ada jalan terbuka bagi kita/
jalan baru jalan terbuka bagi kita semua;
yang berada di dalam kesulitan
dan juga yang sudah jalan buntu, tetapi
jika setiap kali ada
minyak urapan, maka akan ada jalan baru
bagi kita, jalan yang terbuka bagi kita sampai surga pun terbuka
bagi kita.
- Yohanes
12 : 26, Barangsiapa melayani Aku, ia harus
mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku
akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati
Bapa.
Sangat dekat, kalau kita menyenangkan TUHAN, maka
TUHAN akan menyenangkan kita = kita berada sangat dekat dengan
TUHAN sampai tidak terpisahkan --> ‘dimana Aku berada
disitu pelayan - Ku berada’. Ini sudah menjadi Mempelai TUHAN yang
akan terangkat bersama TUHAN untuk selama-lamanya sampai Yerusalem
Baru.
Mari!
memang banyak yang
menjadi kebutuhan kita, tetapi:
-
terlebih
dahulu kita harus duduk mendengar Firman,
sebab itu yang terbaik dan kekal,
yang kedua
-
kita
menyembah sampai mengasihi
TUHAN sehingga ada minyak urapan
yang akan mengerjakan
semuanya. Apa yang
menjadi kebutuhan kita itu, ada di
dalam minyak urapan;
bagi kaum muda,
kebahagiaan dan keindahan
itu berada di
dalam minyak urapan sehingga ada
jalan kemenangan sampai kita bersama Dia selamanya.
TUHAN
memberkati.1