Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - GPTKK, Malang

Kita masih membahas Matius 24 : 15-25 nubuat tentang antikrist.

Sebelum kedatangan YESUS Yang kedua kali, antikrist akan muncul di bumi ini, dan ia akan berkuasa selama tiga setengah tahun.

Matius 24 : 15-18,
15. "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
16. maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
17. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
18. dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

Jadi, penampilan antikrist di bumi sebagai pembinasa keji yaitu memburu dan membunuh bahkan membinasakan anak-anak TUHAN/gereja TUHAN. Sikap kita menghadapi antikrist adalah menyingkir/menghindar dari antikrist.
Ada tiga macam tindakan penyingkiran.

Tindakan penyingkiran --> Matius 24 : 16-18,

  1. ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”.
  2. ay 17 --> “orang yang sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”.
  3. ay18 --> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.

Menyingkir dari antikrist supaya tidak diterkam/dibinasakan dan salah satu tindakan adalah tetap tinggal di ladang TUHAN = setia di dalam ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.

Di dalam 1 Korintus 3 : 9, Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Ladang ALLAH = pelayanan, tetapi dikaitkan dengan bangunan ALLAH.
Bangunan ALLAH menunujuk pada Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN. Jadi, ladang ALLAH/pelayanan tetapi dikaitkan erat dengan bangunan ALLAH dan tidak dapat dipisahkan = ibadah pelayanan kita, harus mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita TUHAN dan ini yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Efesus 4 : 11, 12, --> ini-lah pelayanan pembentukan Tubuh Kristus.
11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Jadi, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus adalah pelayanan dengan jabatan-jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Itu sebabnya kalau kita mau masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kita harus memiliki jabatan-jabatan pelayanan dan juga karunia-karunia Roh Kudus/kemampuan-kemampuan ajaib untuk melakukan pelayanan-pelayanan itu.

Bagi saudara yang belum memiliki jabatan pelayanan, harus sungguh-sungguh mendengarkan Firman, sebab kita bukan hanya beribadah, tetapi kita juga melayani pembangunan Tubuh Kristus. Jika kita seorang gembala, maka kita harus melayani sebagai seorang gembala, jangan melayani hal yang lain. Misalnya gembala itu sebagai tangan, tidak mungkin ia menjadi kaki; sebab jika ia melayani sebagai kaki, maka semuanya akan menjadi kacau. Itu sebabnya, kita jangan mau ditipu, sekali-pun ada banyak pelayanan yang besar, tetapi apakah pelayanan itu mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus atau tidak?

Dan ini pertanyaannya, sebab orang yang berada di luar TUHAN juga besar --> tokonya besar, uangnya banyak, tetapi pertanyaanya, apakah mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus atau tidak? Jika mengarah kepada pembangunan Tubuh Kristus, maka harus melayani dan memiliki jabatan-jabatan dan karunia-karunia Roh Kudus.

Jika kita tidak memiliki jabatan dan pelayanan, maka kita tidak dapat masuk ke dalam ladang ALLAH dan juga masuk ke dalam pembangunan Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

Kemudian ‘jangan kembali untuk mengambil pakaiannya’ = jangan meninggalkan jabatan pelayanan dengan mengambil kembali pakaian yang lama.

Kalau kita melepaskan jabatan dan pelayanan, maka kita tetap berada dalam pakaian yang lama. Kehidupan yang lama ini yang sering mengganggu pelayanan sampai melepaskan jabatan dan pelayanan.

Contoh di dalam ktb perj.lama adalah Esau yang seringkali meninggalkan jubahnya dan mengambil pakaiannya yang lama/pakaian berburu sebab Esau sering berburu untuk mencari daging/mencari kebutuhan dan keinginan daging. Jubah indah milik Esau sering ia tinggalkan di rumah sehingga satu waktu jubah itu diambil oleh Yakub dan Esau tidak dapat memakainya lagi sehingga ia meraung-raung.

Orang yang kehilangan jabatan dan pelayanan seperti Esau, maka hidup-nya akan meraung-raung sampai selama-lamanya. Saya tidak tega untuk mengucapkan hal ini, tetapi harus diucapkan, sebab sudah diperingatkan agar ‘jangan meninggalkan jabatan pelayanan dengan mengambil pakaian yang lama’ sebab ada akibat-akibat yang mengerikan.

Contohnya adalah Esau yang sering melepaskan jubah indahnya/pakaian pelayanan dan memakai pakaian yang lama yaitu pakaian berburu daging. Dulu kita memang memakai pakaian pedagang dan ini boleh saja; tetapi sudah diberi jubah oleh TUHAN, jangan sampai melepaskan jubah itu karena hendak memakai pakaian yang lama/pakaian berdagang. Ini bukan berarti kita tidak boleh berdagang, tetapi artinya jangan sampai kegiatan berdagang dlsbnya mengakibatkan kita melepaskan jubah pelayanan sebab ada akibat yang mengerikan yaitu Esau berburu dan mendapatkan daging, tetapi ia kehilangan hak kesulungannya/berkat kesulungan sehingga ia meraung-raung/hanya dalam tangisan sampai selama-lamanya sebab sudah tidak dapat diperbaiki lagi.

Dan untuk sekarang di akhir jaman, jika sekali kita melepaskan jubah/pakaian pelayanan, maka akibatnya kita tidak dapat kembali lagi sebab namanya sudah ‘akhir’. Ini yang membuat saya menjadi ngeri sebab nasibnya akan menjadi seperti Esau yang meraung-raung. Semoga kita dapat mengerti.

Contoh di dalam ktb perj. baru adalah si bungsu. Si bungsu ini sudah berada di dalam ladang Bapa, tetapi ia meninggalkan ladang Bapa dan sampailah ia ke ladang babi --> Lukas 15 : 15, Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

Kalau kita meninggalkan ladang TUHAN/ ladang Bapa, pasti cepat atau lambat, akan sampai di ladang babi = pasti hidup dalam kenajisan dan kejahatan bahkan akan sampai kepada puncak dosa = sampai berkecimpung dan berkubang dalam dosa Babel. Keluar dari Tubuh Kristus, pasti akan sampai ke Babel. Kita harus berhati-hati dan sungguh-sungguh serius; ini bukan ancaman tetapi ini nubuat/ini peringatan dari TUHAN.

Kemudian contoh selanjutnya adalah Yudas yang meninggalkan jabatan pelayanannya sehingga diambil oleh orang lain, perutnya pecah dan ia binasa untuk selama-lamanya.

Orang yang meninggalkan jabatan pelayanan akan meraung-raung seperti Esau kemudian akan sampai ke ladang babi seperti si bungsu dan juga sampai seperti Yudas yang perutnya pecah sehingga isi perutnya keluar dan dia binasa untuk selama-lamanya. Jabatan Yudas diambil oleh Matias, dan ia tidak pernah dapat kembali sebab ia sudah binasa untuk selamanya.

Mari, yang sudah meninggalkan jabatan pelayanan, kembali melayani lagi dan bagi yang belum melayani --> berdoa! supaya bisa mendapat jabatan, dan ini bukan untuk disiksa, sebab kalau TUHAN memberikan jabatan pelayanan/jubah maha indah bukan untuk menyiksa kita, tetapi untuk memperindah hidup yang tiada taranya menjadi Mempelai Wanita TUHAN menjadi sama dengan TUHAN. Inilah maksud TUHAN memberikan jabatan pelayanan. Semoga kita bisa mengerti.

Inilah tetap tinggal di ladang.

Ladang itu adalah:

  • pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, pelayanan yang sesuai dengan jabatan-jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus,
  • tetapi ladang itu juga berarti penaburan benih --> ‘kamu ladang ALLAH’ karena ladang yang rohani, maka menjadi tempat penaburan benih Illahi/ benih yang rohani.

Imamat 19 : 19, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Saya hanya mengambil bagian ladang --> “jangan taburi ladang dengan dua jenis benih” ini merupakan ketentuan. Jadi ladang itu hanya boleh di taburi dengan satu jenis benih, artinya ladang hanya ditaburi dengan satu buku itulah alkitab = satu Firman pengajaran yang benar = Firman yang tertulis dalam alkitab yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.

Seluruh dunia menganut Imamat 19:19 yaitu satu pengajaran = satu alkitab = satu ladang = satu pelayanan = satu Tubuh Kristus. Tetapi mengapa masih tercerai berai? sebab benih yang ditaburkan bukanlah satu jenis benih --> bisa dari alkitab tetapi ditambah dengan ilmu pengetahuan dan juga dengan filsafat dan semua ini ditaburkan, sehingga tidak dapat menjadi satu.

Saya sebagai gembala menyarankan untuk membaca alkitab saja, dari pada membaca buku-buku yang lain; selain buku buku kuliah --> silahkan saudaraku, tetapi kalau mau membaca buku-buku rohani, lebih bagus dan yang lebih tepat adalah membaca alkitab yang semua contoh sudah ada disitu. Kita tidak perlu mencontoh-contoh yang lain, dengan membaca dari kitab Kejadian sampai Wahyu, terus diulang-ulang sampai akan menimbulkan pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah ladang ALLAH yaitu pelayanan yang mengarah kepada pembangunan Tubuh, ada jabatan yang jelas tapi juga ada penaburan benih/penaburan Firman pengajaran yang benar. Jadi kalau disimpulkan, maka ladang ALLAH itu adalah pelayanan yang benar dan harus dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar dan Firman pengajaran yang benar harus menjadi Komando/Kepala. Pelayanan Tubuh Kristus harus memiliki Kepala, sebab bagaimana kalau tubuh tidak memiliki kepala, siapa yang mengatur? Kepalanya itu adalah YESUS/Firman pengajaran yang benar.

Saya ulangi, jadi pelayanan yang benar/pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang benar harus dikaitkan/dimotori oleh Firman pengajaran yang benar = Firman pengajaran yang benar harus menjadi Komando/Kepala dari pelayanan yang benar.

Komandonya itu dari Firman, bukan manusia. Bayangkan kalau manusia yang menjadi komando, betapa capeknya saya, setiap hari harus menelepon --> di sini baru berapa ratus anggautanya, bagaimana kalau jemaatnya ribuan/bagaimana harus menelepon? Kalau saya harus menelepon satu persatu dan memerintahkan harus begini dan harus begitu, maka semuanya tidak berarti apa-apa dihadapan TUHAN, itu sebabnya kita harus berhati-hati.

Jadi komando pelayanan kita adalah Firman pengajaran yang benar/suara sangkakala, bunyi sangkakala itu Komando --> mau berkoban, harus mendengar sangkakala, mau melayani, harus mendengar sangkakala, jadi kalau YESUS datang ke dua kali ada bunyi sangkakala terakhir, kita sudah tahu. Tetapi kalau sekarang mau berkorban, mau melayani TUHAN, hanya mendengar bunyi Wijaya terus menerus, nanti jika TUHAN datang dengan bunyi sangkakala (bukan suara Wijaya, bukan suara pendeta) tetapi dengan bunyi sangkakala, kita tidak mengenal sehingga kita akan benar-benar tertinggal.

Tetapi kalau kita di Kepalai oleh Firman pengajaran/bunyi sangkakala, maka pada saat YESUS datang ke dua kali dengan bunyi sangkakala terakhir, kita akan terangkat bersama dengan Dia. Semoga kita dapat mengerti.

Sebagai contoh dari pelayanan yang benar dan harus dimotori/dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar terdapat di dalam injil Lukas 10.

Lukas 10 : 38 - 42,
38. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40. sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41. Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42. tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Ayat 39 --> “Maria ini duduk dekat kaki Tuhan” --> ini jelas, pelayanan ladang TUHAN, selain kita melayani, kita juga ditaburi benih.

Inilah saudaraku, Marta yang melayani, tetapi tanpa Firman pengajaran/pelayanan yang tidak didorong/tidak dimotori oleh Firman pengajaran yang benar = pelayanan tubuh tanpa Kepala. Kalau tidak dimotori oleh Firman --> kita melayani dan juga beribadah = pelayanan tubuh tanpa Kepala, sehingga kita benar-benar tidak memiliki arah.

Kita harus berhati-hati sebab nanti akan ada banyak pelayanan/tubuh tanpa Kepala dan ini akan mengarah kepada aniaya antikrist dan akan dipancung oleh antikrist. Seperti Marta yang sibuk melayani dan terlihat hebat, tetapi pelayanannya itu hanya sampai pada tubuh tanpa Kepala artinya mengarah kepada aniaya antikrist yang merupakan siksaan yang paling dahsyat dan siksaan itu akan sampai pada puncaknya yaitu kehidupan itu akan dipancung kepalanya; saya tidak mau menipu, dan saudara juga jangan sampai ditipu/jangan dibohongi dihari-hari ini. Itu sebabnya, mari, perhatikan dan mengutamakan Firman dengan sungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.

Tanda dari pelayanan tubuh tanpa Kepala dan yang mengarah kepada antikrist adalah mengomel seperti Marta yang memprotes kepada TUHAN --> ‘TUHAN tidak kah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri, suruhlah dia membantu aku’. Pelayanan yang ditandai dengan bersungut-sungut, kuatir --> ini kesusahan sebab seperti ini suasana duri/suasana kutukan. Mengomel/bersungut-sungut itu bagaikan duri yang menusuk orang lain.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab orang kalau terus menerus merasa kuatir terutama kuatir untuk hal yang jasmani, maka satu saat kehidupan itu akan masuk aniaya antikrist, atau dia dapat cenderung untuk menyembah antikrist, sebab nanti seluruh bidang jasmani/bidang ekonomi akan dikuasai oleh antikrist.

Kalau sekarang ini, kita selalu kuatir pada hal yang bersifat jasmani sehingga mengorbankan yang rohani, maka itu tandanya kita hidup tanpa Kepala dan orang semacam ini, satu saat dapat menyembah antikrist. Sebab segala bidang ekonomi/ bidang jasmani di bumi ini akan dikuasai oleh antikrist; dan orang akan mendapatkan yang jasmani dan ini juga termasuk jual beli/berdagang jika kehidupan itu menyembah antikrist. Orang yang kuatir ini nanti akan sampai kepada penyembahan kepada antikrist, menjadi = antikrist untuk dibinasakan. Semoga kita mengerti.

Pelayanan yang benar adalah pelayanan dari Maria --> Lukas 10 : 39, Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya

Maria duduk dekat Kaki TUHAN dan terus mendengarkan perkataan Nya’ Perkataan- Nya = Perkataan YESUS = Firman yang dibukakan rahasianya = ayat menerangkan ayat yang ada di dalam alkitab = Firman pengajaran yang benar. Inilah pelayanan yang benar yaitu yang dimulai atau dimotori oleh Firman pengajaran yang benar = pelayanan Maria = mendudukkan/menerima YESUS sebagai Kepala. Semoga kita dapat mengerti.

Lukas 10 : 42, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Ya, hanya satu saja yang perlu --> kita hidup didunia, di dunia yang sulit, tetapi kita mau melayani TUHAN, apa yang kita harus berbuat? hanya satu saja yang perlu yaitu dimulai dengan mendengarkan Firman pengajaran = mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran. Ini satu hal yang perlu di dalam kehidupan kita, maka TUHAN sudah memberikan yang terbaik di dalam kehidupan kita, seperti Maria memilih bagian yang terbaik yang tidak dapat diambil dari padanya = kekal.

Yang terbaik itu kekal, tidak mengapa ada yang memiliki cita-cita mau menjadi dokter, mau menjadi sarjana, mau menjadi pedagang yang sukses --> silahkan!! tetapi dimulai dari hanya satu hal yang perlu yaitu mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran --> ini yang menghasilkan yang terbaik dan tidak dapat diambil = yang kekal selama-lamanya. Dalam hal ini pelayanan Maria merupakan pelayanan yang terbaik dan kekal selamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Posisi Maria/orang yang melayani/pelayanan yang dimotori oleh Firman pengajaran yang benar, maka posisinya berada di bawah Kaki TUHAN dan ini merupakan tempat yang tenang dan damai sejahtera. Sedangkan posisi Marta tidak berada dibawah Kaki TUHAN sehingga ia merasa kuatir, susah. Mari saudaraku, kita kembali di bawah Kaki TUHAN sebab disitulah tempat yang tenang/kita mengalami ketenangan dan damai sejahtera, sekalipun dunia ini bergelombang, lautan bergelombang, tetapi YESUS dapat tidur. Inilah ketenangan di dalam TUHAN/berada di bawah Kaki TUHAN.

Mari!! bagi saudara yang sering stress, sering kuatir, itu berarti saudara jauh dari TUHAN = tidak berada di bawah Kaki TUHAN, sebab kalau berada di bawah Kaki TUHAN = menempatkan TUHAN sebagai Kepala. Semoga kita dapat mengerti.

satu hal yang perlu --> ini merupakan pijakan dalam hidup. Mari! melayani TUHAN dengan mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran --> ini yang terbaik dan kekal.

Mari, bagi pelayan-pelayan TUHAN, bagaimana? mau dengar-dengaran, saat mendengar Firman, kita bergurau, sebab di saat mendengar Firman pengajaran yang benar kita tidak serius, maka itu merupakan hal yang paling tidak baik. Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab itu akan menghancurkan semuanya.

Mari, kembali satu hal yang perlu; memang banyak kebutuhan kita, tetapi semuanya itu sudah tercakup kalau kita duduk di bawah Kaki TUHAN, dan juga melayani TUHAN lewat mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran, sebab itu merupakan hal yang terbaik dan kekal.

Perjalanan menuju hidup kekal itu hanya satu yaitu jalan kematian, kebangkitan, kemuliaan. Sikap Maria yang duduk di bawah Kaki TUHAN/melayani TUHAN yang dimulai dengan mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran menentukan saat menghadapi kematian/percikkan darah/sengsara tanpa dosa. Selain terbaik dan kekal, maka sikap Maria ini menentukan di saat menghadapi salib/ kematian

Di sini nanti akan dipisahkan antara pelayan dari Marta dan pelayanan dari Maria; nampaknya sekarang pelayanan dari Marta lebih hebat dari Maria. Apa itu pelayanan dari Maria yang mendengarkan Firman lama sekali, sedangkan pelayanan dari Marta enak, selain pemberitaan Firman cepat, juga mendapatkan ini dan itu. Tetapi satu waktu akan dipisahkan, yaitu sebelum antikrist datang (di dalam ktb Wahyu) ada tujuh tahun --> tiga setengah tahun antikrist betul-betul berkuasa, tetapi tiga setengah tahun sebelumnya ini banyak hamba TUHAN mengatakan dengan istilah masa pra-aniaya antikrist.

Jadi, yang kita hadapi ini berat, itu sebabnya kita jangan melayani dengan enak-enak/ mencari yang enak bagi daging. Sikap Maria dalam melayani TUHAN yang dimulai dengan duduk di bawah Kaki TUHAN = mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman, sangat menentukan saat menghadapi masa pra-aniaya antikrist/ percikkan darah/sengsara tanpa dosa/pengalaman kematian bersama TUHAN yang harus kita alami kalau mau kekal/kalau mau mulia. Semoga kita dapat mengerti.

Yohanes 11 : 31, 32,
31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya : "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Disini pemisahannya yaitu nanti di saat menghadapi percikkan darah; sekarang kelihatan yang justru tanpa Firman itu yang menonjol --> luar biasa, dahsyat!! tetapi nanti di saat masuk masa pra-aniaya antikrist/mengalami sengsara tanpa dosa/ pengalaman kematian bersama YESUS.

Sebagai contoh Maria yang diijinkan menghadapi Lazarus yang mati, mengalami percikkan darah = pengalaman kematian. Banyak masing-masing dari kita yang nanti akan diperhadapkan pada pengalaman kematian. Di sini ada dua sikap yaitu antara pelayanan tubuh Kristus tanpa Kepala/tanpa Firman dengan yang mengutamakan Firman.

Ada dua sikap saat menghadapi pra-aniaya antikrist/kematian atau percikkan darah yaitu:

  1. ay 31 --> sikap yang negatif “mereka menyangka bahwa Maria pergi ke kubur untuk meratap disitu” sikap yang pertama adalah meratap. Inilah sikap pertama yaitu tanpa Firman sehingga meratap.

    Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab meratap ini sama dengan:


    • bersungut-sungut untuk menyalahkan TUHAN dan sesama, seringkali orang yang sudah mati-pun disalahkan dengan berkata : mengapa engkau meninggalkan aku, siapa yang akan memberi aku makan? Dan juga menyalahkan TUHAN dengan berkata bahwa TUHAN tidak adil --> orang lain TUHAN sembuhkan, tetapi ini engkau ambil.


    • kesedihan tanpa harapan lagi, sampai kecewa dan berputus asa.


    Itu sebabnya kita harus berhati-hati, jangan memprotes saat pemberitaan Firman seperti yang dilakukan oleh Marta, sebab nanti saat menghadapi kesusahan dan penderitaan akan banyak yang memprotes kepada TUHAN = banyak yang mengomel/bersungut kepada TUHAN.

    Kita harus sungguh-sungguh berhati-hati dengan pelayanan, sebab sekali-pun kita menyanyi dengan luar biasa/hebat, tetapi kalau tanpa Firman (bukan menyanyinya yang salah) tetapi yang salah adalah tanpa Firman sebab nantinya akan menjadi ratapan.

    Amos 8 : 3, Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

    Ayat 3 --> “Nyanyian-nyanyian di tempat suci” --> ini bukan nyanyian di bus kota, tetapi nyanyian di tempat suci/di gereja. Awalnya --> YESUS dahsyat/luar biasa sebab IA Gunung Batu ku, tetapi di saat menghadapi percikkan darah/sengsara tanpa dosa, dia mulai meratap --> YESUS, mengapa menjadi begini, menjadi begitu --> nanti akan ada ratapan kalau tanpa Firman. Kalau sekarang kita beribadah, menyanyi dan berkorban tetapi tanpa Firman, nanti di saat menghadapi percikkan darah/masa pra-aniaya antikrist, yang ada hanyalah ratapan dan persungutan, tidak ada nyanyian lagi, YESUS sudah tidak dahsyat lagi.

    Bangkai ini:


    • putus asa,
    • kecewa,
    • rohaninya mati,
    • tempatnya ulat-ulat dosa, virus-virus dosa yang membawa ke neraka; neraka itu ulat-ulatnya tidak mati, itu ulat dosa yang menggerogoti bangkai-bangkai. Bertahan berapa lama bangkai itu? bangkai tidak tahan lama, pasti ulat akan datang.


    Hati-hati! kalau kita sudah mulai:


    • banyak meratap dihari-hari ini,
    • menyalahkan Firman, memprotes Firman karena pemberitaannya terlalu lama, saat menghadapi sesuatu bersungut dan memprotes itu kepada TUHAN = bangkai yang tidak tahan lama, ulat pasti sudah datang/virus dosa mulai yang terkecil, virus dosa yang tidak kelihatan, sampai ulat-ulat yang menggerogoti membawa ke neraka itu akan muncul.


    Itu sebabnya kita harus berhati-hati sebab pelayanan kita dikoreksi termasuk pelayanan saya juga dikoreksi --> apakah pelayanan seperti Marta atau apakah pelayanan seperti Maria?

    Pelayanan Maria di mulai dengan duduk/menempatkan YESUS sebagai Kepala = duduk mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran. Kalau Marta --> yang penting melayani, tetapi kalau Firman --> protes! mengapa banyak Firman? yang penting melayani, penting kasih = pelayanan kasih, tetapi kalau tanpa Firman = kasih tanpa Firman = kasih daging/eros. Demikian juga dengan Roh Kudus, tetapi kalau Roh Kudus tanpa Firman = roh daging/emosi.

    Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab nanti akan terjadi pemisahan saat menghadapi masa pra-aniaya antikrist/percikan darah/kematian bersama TUHAN. Ada yang meratap, dan ini merupakan bagian dari Marta yaitu pelayanan tubuh tanpa Kepala, sehingga terjadi persungutan/mengomel dan meratap.


  2. sikap Maria duduk di bawah Kaki TUHAN mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman. Ini yang menentukan yaitu di saat dia menghadapi kematian, tidak lari kemana-mana; kalau orang mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman pengajaran yang benar, di saat kehidupan itu menghadapi masa pra-aniaya/mulai sekarang menghadapi kesulitan, dapat dilihat dari sikapnya yaitu duduk di bawah Kaki TUHAN/tersungkur dibawah Kaki TUHAN.

    Yohanes 11 : 32, Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

    Ayat 33 --> “Setibanya Maria di tempat Yesus berada” --> Maria tidak lari ke kuburan, tetapi ia lari ke tempat YESUS/lari kepada YESUS/tidak lari kepada yang lain.

    ‘TUHAN, sekiranya Engkau ada disini, saudara-ku pasti tidak akan mati’. Maria dengan cucuran air mata, tersungkur. Inilah kalau ada Firman/kalau pelayanan kita dimulai dengan mendengar dan dengar-dengaran kepada Firman, maka ketika kita menghadapi kematian/percikkan darah, maka sikap kedua adalah lari dibawah Kaki Yesus/tersungkur dibawah Kaki Yesus/menyembah Tuhan, menyerahkan segala persoalan kedalam Tangan kemurahan Tuhan --> ‘TUHAN sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati” = ada kepastian hanya TUHAN Yang dapat menolong kita/hanya TUHAN Yang dapat menyelesaikan segala masalah kita = tidak berharap pada yang lain.

Mari! apa-pun keadaan kita sekarang ini, mungkin menghadapi sengsara tanpa dosa/percikan darah, menghadapi kemustahilan seperti Lazarus yang sudah mati dan busuk, mau dijadikan apa sudah tidak bisa = menghadapi sesuatu yang mustahil dalam pekerjaan, dalam nikah --> mari! lari tersungkur di bawah Kaki TUHAN dengan suatu keyakinan iman dari Firman yang kita dengar itu mengingatkan kembali bahwa hanya TUHAN Yang mampu menyelesaikan segala masalah.

Datang kepada TUHAN dan disitu terjadi pemulihan, Maria mengalami kuasa kebangkitan, dibawah Kaki TUHAN, kita mengalami kuasa kebangkitan. Di saat kita berada di dalam suasana kematian/menghadapi sesuatu yang mustahil, maka kita mengalami kuasa kebangkitan dari TUHAN. Tadi berada di bawah Kaki TUHAN = saat kita mendengar Firman, maka ada ketenangan = yang terbaik yang kekal/ada ketenangan dan kedamaian.

Sekarang tersungkur dibawah Kaki TUHAN dengan cucuran air mata = mengaku bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa/ hanya menyerah sepenuh dengan keyakinan iman bahwa hanya TUHAN Yang mampu menyelesaikan segala masalah dan disitu Maria mengalami kuasa kebangkitan.

Kuasa kebangkitan itu untuk apa ? untuk memulihkan dan meningkatkan kerohanian kita. Inilah saudaraku! Mengapa TUHAN mengijinkan kita menghadapi pengalaman kematian/ujian?

Pengalaman/ujian kematian itu untuk:

  • menaikkan dan memulihkan kerohanian,
  • tapi juga untuk memulihkan yang jasmani, kalau yang rohani pulih, yang jasmani/yang duniawi juga akan dipulihkan lewat kuasa kebangkitan.

Coba kita melihat sesudah Lazarus dibangkitkan, terjadilah peningkatan rohani. Mengapa TUHAN ijinkan keluarga ini mengalami kematian/ujian, demikian juga dengan saudara yang sudah setia tetapi mengapa masih diijinkan sengsara, kesulitan, kemustahilan? Ini bukan untuk menghancurkan, sebab kalau sikap kita benar, yang di mulai dari mendengar dan dengar-dengaran pada Firman = bukan meratap, tetapi tersungkur di bawah Kaki TUHAN dan menyembah TUHAN dengan cucuran air mata, maka kita akan mengalami kuasa kebangkitan untuk memulihkan dan meningkatkan kerohanian kita, bahkan keluarga kita, sebab sikap dari satu orang menentukan keluarga kita juga.

Yohanes 12 : 1, 2,
1. Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
2. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

Mulai dari ?Lazarus --> di Yohanes 11, Lazarus ini disebutkan tetapi tidak diketahui keberadaannya; tetapi sekarang di sini Lazarus sudah bisa makan/duduk makan/ makan Firman = peningkatan rohani. Lazarus yang tadinya mengembara tidak duduk makan/tidak mau makan Firman = tidak tergembala.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab kalau kehidupan kita tidak tergembala = mengembara = tidak mau makan Firman penggembalaan dan pada akhirnya akan sakit. Sakit itu sudah berbuat dosa dan kalau dibiarkan akan mati seperti Lazarus. Mati rohani = sudah tidak merasakan apa-apa = berbuat dosa, tetapi sudah tidak merasa bersalah.

Inilah Lazarus yang:

  • tidak tergembala,
  • sering meninggalkan ibadah pelayanan,
  • Lazarus menjauhkan diri dari pertemuan ibadah,
  • Lazarus tidak mau makan Firman, sehingga akibatnya ia sakit = sudah berbuat dosa/jatuh dalam dosa, kalau dibiarkan tetap tidak makan, akan sakit sehingga kerohanian-nya menjadi mati --> berbuat dosa, tetapi sudah tidak merasa berdosa, tidak beribadah sudah tidak merasa berdosa. Kalau dibiarkan selama empat hari akan menjadi busuk sehingga penuh dengan ulat-ulat dosa yang membawa kepada kebinasaan. Tetapi untunglah lewat percikkan darah/ lewat kematian dan Lazarus dibangkitkan, maka Lazarus dapat makan/makan Firman TUHAN = terjadi pemulihan secara jasmani --> apa yang busuk/yang sudah hancur dipulihkan kembali. Dan juga secara rohani --> kerohanian Lazarus dipulihkan sehingga ia dapat makan Firman TUHAN = ia dipuaskan/dikenyangkan oleh Firman TUHAN sehingga ia tidak sakit lagi/tidak jatuh ke dalam dosa lagi.

Marta,
disitu diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani’ Marta

  1. tidak mengomel, --> pelayanan Marta tidak lagi bersungut-sungut, tidak ada kekuatiran lagi.

    Filipi 2 : 12-15,
    12. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
    13. karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
    14. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
    15. supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,


  2. dengan takut dan gentar kepada Tuhan, setia dan tanggung jawab kepada TUHAN dibuktikan waktu rsl Paulus tidak ada/waktu gembala tidak ada. Mari, kesetiaan ini dibuktikan bukan kepada manusia tetapi kepada TUHAN.


  3. sampai kesempurnaan, --> kamu tidak bercacat cela, Marta juga sempurna, Lazarus makan Firman, tidak jatuh lagi/tidak sakit lagi tetapi sehat = hidup benar, hidup suci sampai sempurna oleh Firman. Marta melayani, tetapi ia tidak bersungut lagi tetapi setia, bertanggung jawab = terus bercahaya bagaikan bintang yang bercahaya/ sampai tiada bercacat cela.

Maria
, di dalam injil Yohanes 12, penyembahannya juga ditingkatkan. Awalnya ia menyembah karena ada persoalan yaitu Lazarus mati --> Yohanes 12 : 3 - 6,
3. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
4. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
5. "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
6. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Ayat 4 --> “Tetapi Yudas Iskariot” --> menghadapi Yudas/antikrist ini, penyembahan perlu ditingkatkan dan untuk ini sudah tidak ada tawar menawar = penyembahan
yang sudah harus memenuhi ukuran perobekan daging = daging tidak bersuara lagi.

Maria mengalami peningkatan/pemulihan dalam penyembahan untuk menghadapi antikrist secara langsung yang akan berkuasa tiga setengah tahun. Ini di mulai dengan makan Firman.

Yudas langsung memberi komentar, begitu Maria mengurapi YESUS dengan minyak seharga tiga ratus dinar = antikrist langsung mengaum. Itu sebabnya penyembahan harus ditingkatkan.

Maria mempersembahkan tiga ratus dinar. Upah satu hari itu satu dinar, berarti tiga ratus dinar = upah bekerja selama satu tahun; dipotong hari Minggu/lima puluh dua minggu, belum lagi hari libur dan juga hari Sabat, mereka tidak boleh bekerja. Upah bekerja satu tahun, dipersembahkan berarti Maria mengalami perobekan daging/ keinginan akan uang dirobek = perobekan daging sampai daging tidak bersuara. Yudas tidak mau dirobek keinginannya sehingga perutnya yang robek = hidupnya hancur.

Kemudian menyeka dengan rambutnya, rambut merupakan kebanggaan = perobekan daging sampai tidak ada kebangaan lagi/tidak ada yang dibanggakan/tidak ada yang diandalkan, tetapi hanya mengaku “TUHAN, aku ini hanya seperti rambut”. Coba! sehelai rambut itu mau menjadi apa? Di dalam ibadah kaum muda, saya selalu mengatakan --> sehelai rambut ini untuk mengecat gereja ini saja, berapa lama dapat selesai? sampai berapa kali kita merayakan natal saja, tidak akan selesai = tidak ada gunanya/tidak ada yang perlu dibanggakan.

“dia menyeka Kaki YESUS dengan rambut” = dari ujung rambut sampai ujung kaki, dia serahkan kepada TUHAN = penyerahan seluruh hidup kepada TUHAN -->
ini penyembahan yang memuncak sampai daging tidak bersuara/ suara daging yang perlu dirobek terutama keinginan akan uang seperti Yudas.

Kemudian bukan karena ada masalah, barulah kita menyembah TUHAN, tetapi kita menyembah TUHAN karena kita mengasihi TUHAN sampai menyerahkan segenap hidup dan ini yang ditunggu oleh TUHAN. Dan kalau ini terjadi, penyembahan karena mengasihi TUHAN, maka akan ada bau minyak yang harum/ada minyak urapan Roh Kudus yang semerbak ditengah kita sekalian.

Kalau dulu imam besar masuk ke ruangan maha suci, di ujung roknya/jubahnya itu ada bel emas dan berbunyi indah = penyembahan yang diurapi oleh Roh Kudus, sampai bisa berbahasa Roh akan menarik hadirat TUHAN/bau harum menarik hadirat TUHAN datang ditengah kita/dekat dengan kita/paling dekat dengan kita, bagaikan kita berada di bawah Kaki TUHAN.

Hasilnya,

  • 1 Petrus 4 : 14, Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Berbahagialah kalau ada minyak urapan, kita akan merasakan kebahagiaan dan keindahan sebab minyak urapan = Nama YESUS Yang indah. Ada kebahagiaan dan keindahan dapat kita rasakan sampai masa depan kita. Masa depan yang bahagia dan indah, bukan ditentukan oleh hal yang lain, tetapi ada urapan atau tidak, yang membuat kebahagiaan ditengah penderitaan. Semoga kita dapat mengerti.


  • 2 Korintus 2 : 12-15,
    12. Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
    13. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
    14. Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
    15. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

    Jadi, ada jalan kemenangan, dimana ada minyak urapan ada jalan kemenangan untuk:


    • menghadapi antikrist, kita tidak dapat dijamah seperti Yudas yang mengatakan untuk apa minyak ini diboroskan, tetapi TUHAN membela perempuan itu.
    • membuka jalan/ ada jalan terbuka bagi kita/ jalan baru jalan terbuka bagi kita semua; yang berada di dalam kesulitan dan juga yang sudah jalan buntu, tetapi jika setiap kali ada minyak urapan, maka akan ada jalan baru bagi kita, jalan yang terbuka bagi kita sampai surga pun terbuka bagi kita.


  • Yohanes 12 : 26, Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

    Sangat dekat, kalau kita menyenangkan TUHAN, maka TUHAN akan menyenangkan kita = kita berada sangat dekat dengan TUHAN sampai tidak terpisahkan --> ‘dimana Aku berada disitu pelayan - Ku berada’. Ini sudah menjadi Mempelai TUHAN yang akan terangkat bersama TUHAN untuk selama-lamanya sampai Yerusalem Baru.

Mari! memang banyak yang menjadi kebutuhan kita, tetapi:

  • terlebih dahulu kita harus duduk mendengar Firman, sebab itu yang terbaik dan kekal, yang kedua
  • kita menyembah sampai mengasihi TUHAN sehingga ada minyak urapan yang akan mengerjakan semuanya. Apa yang menjadi kebutuhan kita itu, ada di dalam minyak urapan; bagi kaum muda, kebahagiaan dan keindahan itu berada di dalam minyak urapan sehingga ada jalan kemenangan sampai kita bersama Dia selamanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Februari 2014 (Kamis Sore)
    ... akan mencerai-beraikan atau masuk dalam persekutuan yang tidak benar. Dalam Yohanes persekutuan yang benar digambarkan seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Dalam Yohanes ada macam persekutuan hubungan Yohanes - persekutuan antara carang ranting dengan pokok anggur yang benar. Sama dengan persekutuan kita dengan Tuhan persekutuan tubuh dengan Kepala. ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 Agustus 2022 (Selasa Sore)
    ... dipermuliakan bersama dengan Tuhan berarti ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa selamanya. Tuhan tidak rela pelayan-Nya menjadi sasaran dari roh najis dan binasa selamanya. Jalan keluarnya adalah Dari pihak Tuhan Ia harus taat dan rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib untuk mendapatkan nama di atas segala nama yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Oktober 2017 (Jumat Sore)
    ... menjadi hitam bagaikan karung rambut--tidak ada kasih Allah lagi-- bulan menjadi merah seperti darah--tidak ada pengampunan dosa lagi-- dan bintang-bintang berguguran. AD. BINTANG-BINTANG BERGUGURANArtinya Roh Kudus tidak bekerja lagi. Roma . Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa tetapi Roh sendiri berdoa untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 07 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... kepalaku penuh embun dan rambutku penuh tetesan embun malam Bajuku telah kutanggalkan apakah aku akan mengenakannya lagi Kakiku telah kubasuh apakah aku akan mengotorkannya pula Merpati menunjuk pada kesempurnaan gereja Tuhan mempelai wanita. Embun terjadi di larut malam sampai menjelang pagi hari menunjuk pada akhir jaman. Keadaan gereja Tuhan di akhir ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... melangkah keluar dari situ tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu ia memiliki Bapa maupun Anak. Malam ini penyesat adalah orang yang melangkah ke luar dari firman Kristus--firman pengajaran yang diurapi Roh Kudus--yang sudah menjadi pengalaman hidupnya. Mengapa bisa terjadi demikian Karena tidak tegas berarti tanpa urapan Roh Kudus. Timotius ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Mei 2018 (Minggu Siang)
    ... kita harus banyak berdoa. Di mana ada darah harus ada dupa. Jangan lengah Kalau hanya percikan darah nanti bisa mengomel dan meninggalkan Tuhan. Karena itu harus menaikkan dupa--menyembah-- supaya ada kekuatan dari Tuhan sehingga kita tidak kecewa putus asa dan meninggalkan Tuhan tetapi justru kita mengalami pelayanan pendamaian dari Imam Besar. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Januari 2022 (Sabtu Sore)
    ... Dia dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Perikop pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus. Arah perjalanan Yesus yang terakhir di dunia adalah Yerusalem untuk disalibkan. Bagi kita artinya arah perjalanan kita yang terakhir dalam mengikut dan melayani Yesus adalah kota Yerusalem baru kerajaan sorga selamanya. Ayat - jalan menuju Yerusalem baru adalah jalan ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 04 April 2010 (Minggu Sore)
    ... yang sempurna sehingga terlepas dari dunia ini sampai menuju kerajaan Surga yang kekal. Jadi memperingati paskah bukan hanya perayaan tapi kita memperingati paskah supaya kita mendapatkan KUASA KEBANGKITAN yang dapat menolong dan mempersiapkan kita menjadi mempelai wanita yang sempurna. Lukas kali penampilan Yesus dengan kuasa kebangkitan untuk menolong dan mempersiapkan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Februari 2018 (Rabu Sore)
    ... kikir dan serakah berbuat dosa sampai puncaknya dosa--di dalam injil lukas ini dia makan minum bersukaria--sehingga semua menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Sekalipun banyak kekayaan hidup kita tetap di dalam tangan Tuhan bergantung sepenuh pada tangan Tuhan. Sebaliknya kalau kita tidak punya kekayaan kepandaian dan lain-lain kita tidak boleh kecewa dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Juni 2013 (Minggu Pagi)
    ... kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Rasul Yohanes melihat kemuliaan Tuhan dari depan sampai melihat wajah Tuhan sehingga Rasul Yohanes bisa menulis kitab penutup dari Alkitab Injil Yohanes Surat I-III Yohanes dan kitab Wahyu . ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.